Upload
muslikahpebtriani
View
21
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
laporan
Citation preview
Daftar ISI
DAFTAR ISI.....................................................................................................................................................1
ISI
a. Kompetensi yang Akan Dicapai................................2
b. Skenario....................................................................2
c. Daftar Unclear Terms ...................................2
d. Daftar Cues....................................2
e. Daftar Learning Objective........................................2
f. Hasil Brainstorming..................................................................3
g. Hipotesis .....................................9
h. Pembahasan Learning Objectives......................................................................................................10
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
a. Kesimpulan Diskusi......................................31
b. Rekomendasi.................................31
DAFTAR PUSTAKA............................................................................32
TIM PENYUSUN...............................................34
ISI
A. KOMPETENSI YANG AKAN DICAPAI
COMPETENCIES
B. SKENARIO
SCENARIO
Opo ae yooooo???Pasien An. AS (13 th 1 bulan) terdiagnosa Gizi buruk marasmus, pneumonia, TB paru, anemia hipokrom mikrositer ok infeksi kronis. Sejak 2 minggu SMRS, mengalami batuk dan demam. Pasien MRS dalam kondisi lemah, demam, batuk dan sesak, sehingga dirawat di ruang HCU anak. Ahli gizi akan melakukan nutritional assessment menggunakan parameter yang tepat untuk mengidentifikasi masalah gizi pada pasien tersebut.
C. DAFTAR UNCLEAR TERM
UNCLEAR TERMS
1.Pneumonia Infeksi saluran nafas bawah akut dengan penimbunan cairan yang disebabkan oleh mikroorganisme (bakteri, virus, jamur, parasit) yang ditandai dengan batuk, sesak nafas, demam, bronkhi basah halus dengan gambaran infiltrat pada foto polos dada. (PDPI, 2003) ; (Asih, 2006)
2.Anemia hipokrom mikrositer ok infeksi kronisAnemia dengan karakteristik sel darah merah yang kecil (MCV ATP berkurang dan glukosa rendah sehingga anak menjadi lemah, protein berkurang => sehingga rambut mudah rontok, terjadi penurunan Hb, eritrosit menurun, BB turun, massa otot berkurang sehingga hati abnormal => rawan terjadi hepatomegali, kadar albumin dibawah normal. Ada hubungannya dengan penyakit TB paru yang diderita oleh pasien ; TB paru berasal dari asupan rendah disebabkan sesak yang diderita pasien => sistem imun menurun => mudah terserang bakteri.b. Etiologi
Kekurangan konsumsi protein dan energi dalam jangka waktu yang lama.
4. Parameter apa saja yang ada di nutritional assessment ? siapa yang melakukan?
a. Antropometri (Data yang diperlukan, tahapan untuk mencapai data, interpretasi data, tools yang membantu untuk interpretasi, serta kekurangan dan kelebihan) untuk kondisi normal dan khusus.
Data yang diperlukan :
BB, TB, IMT
BB (kondisi normal) = menggunakan timbangan
BB (kondisi khusus) = menggunakan LILA, tebal lemak (skinfold calliper) TB atau PB
TB atau PB (kondisi khusus) = menggunakan knee height, armspan, demispan, lingkar pinggang, lebar betis
TB atau PB (kondisi normal) = menggunakan lenght board (untuk kurang 2 tahun) Tahapan untuk mencapai data
Mencari data dengan pengukuran, cek data, selanjutnya interpretasi
Data pasien, pilih tools, cari data yang di tools, interpretasi
Tinggi badan (TB) kondisi normal : kepala, punggung, pantat, betis, tumis ; pandangan
lurus ke depan ; tangan rileks ; kuncir dilepas. Pengukuran menggunakan mikrotoa
TB kondisi khusus : Disarankan menggunakan DEPA.Armspan : dari ujung jari tengah kanan sampai kiri.Demispan : menggunakan tangan kanan (tangan yang paling dominan).
Knee height (tinggi lutut) : tidak direkomendasikan untuk lansia. Lutut harus ditekuk 90 derajat. BB kondisi normal : timbangan pegas dikalibrasi terlebih dahulu, barang-barang yang dikantong harus dikeluarkan terlebih dahulu, pengukur melihat hasilnya. Bisa juga menggunakan dacin.BB kondisi khusus :
LILA : harus tepat dibagian yang banyak lemak, dicari tengah-tengahnya, tangan tidak dominan, lengan pasien 90 derajat, diambil titik tengah antara akromion dan olecranon.
Skinfold : subscapular diambil, ditarik.Bedscale : alat ukur BB untuk pasien yang hanya bisa berbaring Tools yang membantu untuk interpretasi
TB : mikrotoa BB : bedscale, dacin, timbangan digital
Kekurangan dan kelebihan toolsDacin : terlalu sulit untuk dilakukan
Interpretasi
WHO antro
Z score
BB/U, TB/U, BB/TB, IMT/U
Siapa yang melakukan
Ahli gizi atau perawatb. Biokimia (Data yang diperlukan, sumber data, interpretasi cut off, alasan data tersebut diperlukan) Data yang diperlukan :
Uji darah lengkap
Kadar Hb
Kadar serum Fe
Saturasi transferin
MCT
MCV
ACV
Kadar albumin Sumber data : Dari tim Laboratorium RS Interpretasi cut off :Albumin = 3,5-4 (rendah)
Alasan data tersebut duperlukan :Albumin: Untuk mengetahui kekurangan energi dan protein pada pasien
Untuk mengetahui terjadinya infeksi pada pasien
Uji darah lengkap : Untuk cek anemia atau tidak
c. Fisik klinis (Data yang diperlukan, sumber data, interpretasi cut off, alasan data tersebut diperlukan) Data yang diperlukan RR (Respiratory Rate)
Denyut nadi
Suhu tubuh
Kesadaran umum
Tekanan darah
Ada odem atau tidak
Sumber data
Rekam medis pasien
Interpretasi cut off
RR = batas normal atas 20 kali/menit
Denyut nadi = 60-70 kali/menit
Suhu tubuh = 36-37oC
Kesadaran umum = Composmentis, sadar tapi tidak bisa feedback, tidak sadar sama sekali Alasana data tersebut diperlukan
d. Dietary (Tools dan tahapan)Tools :
24 hour recall
Untuk mengetahui riwayat makan sekarang
Lebih mudah dilakukan
Mengetahui riwayat makan selama 24 jam (misal : mulai jam 10 pagi hari ini hingga jam 10 pagi keesokan harinya)
Termasuk data assessment kuantitatif SQ FFQ
Untuk mengetahui riwayat makan dahulu
Termasuk data assessment kualitatif
Bisa mengetahui status mikronutrien
Bergantung pada ingatan pasien
Tahapan :
24 hour recall
Menggunakan kuisioner
Petugas bertanya kepada responden atau wali terkait makanan yang dikonsumsi responden selama 24 jam sbelumnya
SQ FFQ
Ada URT bahan makanan dan porsi dalam sekali makan
Membuat daftar bahan makanan yang akan ditanyakan
Melakukan survey pasar
Melakukan tahapan wawancara :
Perkenalan diri Isi data pasien
Menanyakan frekuensi makan pasien, porsi sekali makan
e. Penunjang lain (Obat, client history, dll) dan riwayat untuk pasien anak apa?
Pekerjaan orang tua Riwayat penyakit keluarga
Obat yang diberikan oleh dokter
Status ekonomi
Pendidikan orang tua
Riwayat medis
Sosial budaya
Agama
Jenis kelamin
Anak ke-
Usia pasien
Data awal pasien (rekam medis)
G. HIPOTESIS
H. PEMBAHASAN LEARNING OBJECTIVE 1. Apa tujuan dan prinsip dari nutritional assessment? Kapan dan dimana dilakukan nutritional assessment? Siapa yang melakukan nutritional assessment? TujuanMenurut ASPEN Guidelines dalam Patton, 2010 : Mengidentifikasi pasien yang mengalami malnutrisi dan berisiko malnutrisi Mengumpulkan informasi untuk membuat rencana asuhan gizi
Memonitor terkait pemenuhan terapi gizi
Menurut Kemenkes, 2014 :
Mengidentifikasi problem gizi dan faktor penyebabnya melalui pengumpulan, verifikasi dan interpretasi data secara sistematis.
Menurut L. Kathleen, et al 2008 :
Mengidentifikasi seseorang yang membutuhkan dukungan nutrisi
Mengembalikan atau menjaga status gizi seseorang
Mengidentifikasi MNT yang tepat
Memantau efektivitas dari intervensi
Memperoleh informasi yang memadai untuk mengidentifikasi masalah terkait gizi
Menurut Pamela Charney, 2000 :
Untuk menindaklanjuti hasil yang telah diperoleh dari skrining kemudian akan dilakukan pendalaman lebih lanjut.
Menurut Fahmida, 2007 Mengidentifikasi kelompok atau individu yang berisiko
Untuk menilai hubungan antara gizi dengan kesehatan
Untuk menentukan tipe intervensi yang tepat untuk mengubah status gizi
Untuk memonitor efek dari intervensi gizi
Menurut Wahyuningsih, Retno 2013 Mengidentifikasi masalah gizi yang terkait asupan gizi dan makanan, aspek klinis, perilaku lingkungan serta penyebabnya. PrinsipMenurut Gibson, 2005 :
Valid
: menggambarkan data yang benar
Reproducibility: menghasilkan hasil yang sama dari beberapa kali pengukuran
Akurasi
: hasil pengukuran mendekati hasil yang sesungguhnya
Sensitive
: mampu memperkirakan atau menilai perubahan dengan cepat
Spesifik
: indikator yang digunakan memberikan hasil tertentu
Menurut Asuhan Gizi Nutritional Care Process, 2012 :
Confidentially : menjaga rahasia pasien
Independency: tidak mudah dipengaruhi Kapan dilakukan NANA adalah langkah awal dari Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT), sementara itu PAGT dilakukan pada pasien yang berisiko kurang gizi, sudah mengalami atau kondisi khusus dengan penyakit tertentu setelah melalui proses skrining gizi (PGRS, 2013). Dimana dilakukan NANutritional Assessment dapat dilakukan di berbagai tempat pelayanan kesehatan (rawat inap, rawat jalan, pelayanan jangka panjang) (ADA, 2006) Siapa yang melakukan NAMerujuk pada Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 26 Tahun 2013 pasal 17 dan 18, maka setiap tenaga gizi memiliki kewenangan untuk melakukan asesmen (Kemenkes RI, 2014). Dalam pelaksanaannya akan dibantu oleh dokter untuk melakukan pemeriksaan klinis dan komplikasi medis, memberi terapi dan penentuan rawat jalan atau rawat inap; dan perawat untuk pendaftaran dan asuhan keperawatan, sedangkan ahli gizi melakukan pemeriksaan antropometri (Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2011)Registered Dietisien (RD) Technical Registered Dietisien (TRD) dan Nutritionis Registered (NR) melaksanakan asuhan gizi yang komprehensif dan terstandar bagi individu, kelompok, dengan berbagai usia dan status kesehatan. Permenkes RI No. 26 Tahun 2013 :
Pasal 17 dan pasal 18 ayat 4 menyatakan bahwa RD berwenang melakukan pengkajian gizi
Pasal 18 yang dimaksud pada pasal 17 huruf a menyatakan bahwa TRD (Techician Registered Dietitien) berwenang melakukan pengkajian gizi
Bab III pasal 17 dan 18 ayat 3 menyatakan bahwa NR (Nutritionist Registered) berwenang melakukan pengkajian gizi (PAGT, 2014)2. Apa saja jenis-jenis gizi buruk? Apa saja sign simptomsnya? Bagaimana cara mengklasifikasikan jenis-jenisnya?1. MarasmusSign
:
Wajah tua Tampak kulit dan tulang Dermatosis Abdomen kurus/ datar dan gambaran tulang rusuk terlihat jelas Penurunan BB sampai kurus Kehilangan turgor pada kulit sehingga kulit berkerut dan longgar Rewel Nafsu makan berkurang Nadi lambat BMR menurunSymptoms:
Malaise
Apatis
Mudah tersinggung
Suhu tubuh rendah
Diare / konstipasi Kesulitan menaikkan BB (Behrman, 2006)2. KwashiorkorSindroma klinis akibat malnutrisi protein berat dan masukan kalori yang tidak cukup karena infeksi kronis.Sign
: Kehilangan protein abnormal (proteinuria/nekrosis) infeksi
Perubahan mental sampai dengan apatis
Gangguan GI
Pembesaran hati
Anemia
Rambut merah
Kulit kemerahan
Diare kronisSymptoms:
Apatis Rewel Lemah Diare Nausea (Behrman, 2006)3. Marasmus-KwashiorkorSign
:
Edema
Perubahan rambut dan kulit
Edema
Anemia sedang
Kekurangan vitamin
Menurunnya kadar albuminSymptoms: Rewel Cengeng
Apatis
Nafsu makan menurun
Kesadaran menurun (Behrman, 2006)Cara mengklasifikasikan gizi buruk
1. Wellcome ClassificationWEIGHT
(% Standart)OEDEMA
PresentAbsent
80-60 kwarshiorkorUndernourished
2th)
6000-17000 mikro liter (