Upload
amymukaromatunluthfiana
View
118
Download
5
Embed Size (px)
DESCRIPTION
BK
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Mencapai suatu keberhasilan saat melaksanakan tugas merupakan dambaan bagi
setiap orang. Oleh karenanya berhasil berarti terwujudnya harapan. Hal tersebut juga
menyangkut pula pada segi efisiensi, rasa percaya diri, ataupun prestise. Lebih lagi
apabila keberhasian tersebut terjadi pada tugas atau aktivitas yang berskala besar.
Namun hal tersebut perlu disadari bahwasalnya setiap tugas atau aktivitas selalu
memiliki dua kemungkinan yakni berhasil atau gagal.
Belajar itu sendiri merupakan tugas utama bagi seorang siswa, di samping tugas -
tugas lainnya. Keberhasilan dalam belajar bukan hanya diharapkan oleh setiap siswa,
namun juga oleh orang tua, guru, dan juga masyarakat. Tentu saja yang diharapkan
bukan hanya berhasil, tetapi berhasil secara optimal.
Bila keberhasilan merupakan dambaan setiap orang, maka kegagalan juga dapat
terjadi pada setiap orang. Beberapa wujud ketidak berhasilan siswa dalam belajar yaitu :
memperoleh nilai jelek pada sebagian atau seluruh mata pelajaran, tidak naik kelas,
putus sekolah (dropout), dan tidak lulus ujian akhir.
Kegagalan dalam belajar sebagaimana contoh di atas berarti rugi waktu, tenaga, dan
juga biaya. Dan tidak kalah penting adalah dampak kegagalan belajar pada rasa percaya
diri. Kerugian tersebut bukan hanya dirasakan oleh yang bersangkutan tetapi juga oleh
keluarga dan lembaga pendidikan.
Apabila masalah belajar pada siswa dapat terentaskan dengan melakukan langkah –
langkah diagnosa kesulitan belajar pada siswa maka dampak positif untuk kedepannya
adalah dengan meningkatkan prestasi belajar yang selanjutnya dapat dijadikan modal
dasar dalam belajar kelak. Sehingga pendidikan nantinya akan mampu menciptakan
manusia- manusia yang berkualitas dibidangnya masing - masing dan memberikan
kepuasan tersendiri bagi individu dan keluarga, khususnya orang tua yang memiliki
harapan besar terhadap anak-anaknya.
1
Berangkat dari kejadian tersebut, maka sebagai konselor dan calon guru perlu sekali
untuk mengatasi permasalahan belajar yang dialami oleh siswa. Oleh karena itu upaya
mencegah atau setidak-tidaknya meminimalkan, dan juga memecahkan kesulitan belajar
melalui diagnosis kesulitan belajar siswa merupakan kegiatan yang perlu dilaksanakan
di dalam mencapai keberhasilan pada kegiatan belajar mengajar.
I.2 Tujuan
Secara umum laporan ini dibuat untuk memenuhi tugas Diagnosis Kesulitan
Belajar, namun secara khusus laporan ini di buat untuk :
1. Untuk mengetahui dan memahami diagnosis kesulitan belajar.
2. Untuk mengetahui cara melakukan diagnosis kesulitan belajar berdasarkan
pada tahapan diagnosis kesulitan belajar.
3. Untuk mengetahui bagaimana cara merentaskan masalah belajar.
I.3 Manfaat
1. Untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar dengan letak
kesulitannya dan juga sesuai dengan factor penyebab terjadinya kesulitan
belajar atau masalah tersebut.
2. Menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas.
3. Mengoptimalkan potensi yang dimiliki oleh siswa, sehingga dengan adanya
proses diagnosis ini diharapkan seorang guru dapat meningkatkan kualitas
kerja baik dalam cara mengajar maupun dalam belajar siswa, sehingga dapat
meningkatkan kualitas proses belajar mengajar di dalam kelas.
4. Sekolah dapat memperoleh solusi untuk merentaskan masalah belajar yang
dialami siswa serta diharapkan lebih meningkatkan kinerjanya pada dalam hal
pengawasan.
2
BAB II
DESKRIPSI KASUS
11.1 Profil Sekolah
i. Sejarah SMA Negeri 1 Surakarta
Sejarah berdirinya sekolah menengah tingkat atas di kota Solo diawali pada tahun
1943 dimana sekolah menengah atas negeri tersebut diberi nama Sekolah Menengah
Tinggi (SMT) yang berlokasi di Manahan. Kemudian pada tahun 1949, kedudukan
SMT diganti dengan SMA-AB di Margoyudan. Baru pada tahun 1958, SMA-AB
Margoyudan dipecah menjadi SMAN I, II dan III. Secara ringkas kronologi tersebut
dapat dilihat pada gambar berikut:
3
SEJARAH SMT MANAHAN, SMA-AB MARGOYUDAN dan SMAN I, II, III SOLO
PERIODE CIKAL BAKAL
Agustus 1943
Pada pendudukan Jepan, bapak Mr. Widodo Sastrodiningrat sebagai kepala Bagian
Pendidikan Kasunanan dan bapak Soetopo Adisepoetro sebagai Kepala Pendidikan
Karisidenan Surakarta menghadap pembesar Jepang untuk membuka sekolah yang
sederajat dengan AMS (Algemene Middlebaar School). Setelah disetujui, bapak Mr.
Widodo meminta bapak Soeprapto untuk membantu mengajar dan ikut mencarikan
tenaga-tenaga pengajar.
3 November 1943
4
Diresmikan pembukaan Sekolah Lanjutan Atas dengan nama Sekolah Menengah
Tinggi atau SMT Negeri yang mengambil tempat di Manahan Sala. Gedung tersebut
sekarang dipakai oleh SMP Negeri 1 Sala. Pada saat itu kepala sekolahnya adalah
bapak Mr. Widodo Sastrodiningrat dengan wakilnya bapak S.Djajeng Soegianto,
sedangkan guru-guru yang mengajar:
o Bp.Mr.Widodo Sastrodiningrat (Ilmu Tata Negara)
o Bp.S.Djajeng Soegianto (Sejarah)
o Bp.Ali Marsaban (Ilmu Bumi)
o Bp.Tardjan Hadidjoyo (Bahasa Indonesia)
o Bp.Sindoesawarno (Ilmu Alam dan Menggambar)
o Bp.Abdullah (Ilmu Hayat)
o Bp.Soehakso (Ilmu Pasti dan Ilmu Alam)
o Bp.Soeprapto (Ilmu Pasti )
o Bp.Soepandji Atmowirogo (Ilmu Ekonomi)
o Bp.Mochamad (Ilmu Pendidikan Jasmani)
o Bp.Soewito Kusumo Widagdo
o Ibu Soedarjan
SMTN Saat itu memiliki 2 kelas yang mempelajari Sastra dan Budaya (1A)
berjumlah 33 siswa, dan Ilmu Pasti / Alam (1B) sebanyak 34 siswa.
Pada tanggal 1 Agustus 1943 jabatan pimpinan diserahkan kepada Bp. S Djajeng,
karena Mr. Widodo masih menjabat sebagai Kepala Bagian Pendidikan Kasunanan
Surakarta. Kemudian pada bulan April 1944 pimpinan diserahkan kepada Bp. Barnawi
sehubungan dengan diangkatnya Bp. S. Djajeng sebagai kepala SMP Puteri Pasar
Legi.
Pada Bulan Juli 1945 SMTN mendapat tambahan pengajar sebanyak 5 orang,
yaitu : Bp. Isnu Subroto (Bahasa Indonesia), Bp. Soetarjo(Ilmu Alam), Bp.
Soepomo(Bahasa Inggris), Bp. Sri Peni (Ilmu hayat), dan Ibu Poopy
Soleh (Ekonomi dan Tata Negara).
5
Adanya penambahan guru tersebut menjadikan jumlah pengajar tetap di SMTN
bertambah menjadi 17. Ketujuh belas guru tersebut dianggap sebagai guru "Cikal
Bakal" SMTN Surakarta.
PERIODE PENGUNGSI
Pada bulan Agustus 1945 SMTN Surakarta diserahkan kepada Kantor Pendidikan
Mangkunegaran Surakarta, dibawah Kantor Barayawiyata. Kemudian pada bulan
November 1945 SMTN ditutup karena sebagian besar pelajar ikut berjuang. Gedung
SMTN dipakai sebagai asrama BPI (Barisan Polisi Istimewa) yang sebagian besar
anggotanya adalah pelajar SMTN. Para guru dipekerjakan di kantor Barayawiyata
untuk menterjemahkan buku Encyclopedie (16 vol) sesuai dengan bidangnya masing-
masing. Sedangkan karyawan TU ditugaskan untuk membantu Kepala Kantor
Barayawiyata.
Pada bulan Maret 1946 SMTN mulai dibuka kembali dibawah pimpinan Bp.
Koespandji Atmowirogo. Pada bulan Juni 1946 diselenggarakan Ujian Penghabisan
SMTN yang pertama diketuai oleh Bp. Koespandji Atmowirogo dengan dibantu Bp.
Soeparno sebagai penulis.
Pada bulan April 1947 Jabatan pimpinan diserahkan kepada Bp. Soepandam,
karena Bp. Roespandji diangkat menjadi pejabat Residen Soerakarta.
Pada bulan Juni 1947 diselenggarakan Ujian Penghabisan II yang diketuai oleh Bp.
Soepandam dan Bp. Parjatmo sebagai penulisnya. SMTN sudah memiliki 3 jurusan,
yakni A (Sastra Budaya), B(Pasti/Alam), C (Ekonomi).
Pada bulan Juli 1947 terjadi Agresi Militer Belanda I, para pelajar kembali
berjuang, sedangkan gedung sekolah dipakai sebagai markas Angkatan Laut pimpinan
Achmad Yodau. Pelajar putri yang tidak ikut berjuang tetap mendapatkan pengajaran
di pendapa rumah Bp. Parjatmo (Punggawan No. 10 Solo).
Pada bulan September 1947 Sekolah dibuka kembali dengan memakai gedung
SMTN (sekarang Palace hotel Mangkunegaran). Sekolah dilaksanakan siang hari
sementara gedung manahan diserahkan kepada Angkatan Laut.
6
Pada Bulan Juni 1948 diselenggarakan ujian penghabisan III. Ujian ini diketuai
oleh Bp. Soepandam dan Bp. Tegoeh Gondoatmodjo sebagai penulis.
Pada bulan Desember 1948 terjadi Agresi Militer Belanda II, pada pukul 09.00
WIB. Komandan KMK Achmad memerintahkan untuk membakar gedung dalam
rangka penerapan strategi bumi hangus, gedung SMTN dibakar, dan SMTN ditutup.
PERIODE MAHASISWA
Pada bulan November 1949 Bp. Soepandam mendapat perintah dari Mendikbud
untuk membuka kembali SMT/ SMA A/ SMA B Surakarta, Bp. Parjatmo dan Bp.
Sumitro ditugaskan untuk mencari gedung dan tenaga pengajar. Sedangkan Ibu
Awalin ditugaskan untuk menyelenggarakan pendaftaran.
Pada Bulan Desember 1949, dengan adanya SK. XX/12/1949 tentang pembukaan
resmi SMA Negeri A / B Margoyudan dengan ketentuan sebagai berikut :
1. SMA Negeri 1 A/B, dengan 12 kelas untuk siswa biasa masuk pagi.
2. SMA Negeri II A/B dengan 12 kelas untuk mantan pejuang, masuk sekolah siang
hari.
SMA Margoyudan ini dikepalai oleh Bp. Soepandam dengan dibantu oleh 2 orang
wakil, Bp. Parjatmo dan Bp. Roespandji. Pada saat ini, guru tetap yang ada 11 orang,
Sedangkan guru tidak tetap sebanyak 10 orang. Bagian Tata Usaha diketuai oleh Ibu
Awalin.
Pada bulan November 1950 atas permohonan dari pelajar yang berasal dari mantan
pejuang, maka dibuka 6 kelas tambahan pada waktu malam hari. Kelas tersebut
diperuntukkan bagi mantan pejuang, dengan nama "Enam Kelas Baru". Enam Kelas
Baru ini kemudian digabung menjadi satu dengan SMA Negeri II A/B pada akhir
tahun ajaran 1950/1951. Pada tahun yang sama juga, diselenggarakan Ujian
Penghabisan IV (pertama bagi SMA Margoyudan) diketuai oleh Bp. Soepandam.
Pada tanggal 17 Agustus 1951 SMA Margoyudan resmi menambah sekolah A/B
malam dengan nama SMA Negeri 1 bagian malam yang terdiri atas enam kelas.
7
Sekolah malam ini dikepalai oleh Bp. Soepandam dengan 2 orang wakil yaitu Bp.
Parjatmo dan Bp. Roespandji. Dengan demikian di Surakarta terdapat 3 SMA Negeri
A/B dibawah satu pimpinan yaitu :
1. SMA Negeri I A/B
2. SMA Negeri II A/B
3. SMA Negeri I Bagian Malam
PERIODE PERKEMBANGAN - KEMAPANAN
Kegiatan Belajar mengajar mulai berjalan lancar sejak tahun 1952, setiap akhir
tahun pelajaran dapat meluluskan siswa yang sebagian besar telah sukses dan menjadi
pimpinan, baik wilayah pusat maupun daerah. Sekolah juga merintis pengadaan
laboratorium, dari lab. kimia dan fisika. Perkembangan itu disusul dengan
pengembangan Laboratorium anatomi, biologi, dan fisiologi.
Dari tahun ke tahun SMA Negeri I terus berkembang sehingga mencapai periode
kemapanan. Pada tahun 1971 dibawah pimpinan R. Marsaid, kemudian Tahun 1976
dipimpin oleh Drs. Sarwono, tahun 1986 dipimpin oleh Drs. Sriwidodo, kondisi SMA
Negeri I Surakarta semakin baik. Prestasi yang dicapai juga semakin menanjak baik
dibidang akademik maupun non akademik.
ii. Visi dan Misi
Visi Sekolah
Mewujudkan sekolah yang mampu menghasilkan insan yang bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, disipin, cerdas, berbudi luhur, dan berwawasan luas.
Misi Sekolah
1. Memelihara dan meningkatkan pengalaman dari ajaran agama yang dianutnya
dengan mengembangkan sikap toleransi pada kehidupan sehari-hari
2. Menanamkan kesadaran berdisiplin tinggi kepada seluruh warga sekolah.
8
3. Melaksanakan pendidikan, pembelajaran, dan pelayanan yang optimal sehingga
terbentuk insan yang berprestasi dalam segala bidang.
4. Membudayakan perilaku santun, jujur, dan menjunjung tinggi nilai-nilai luhur
budaya bangsa.
5. Meningkatkan fasilitas sekolah sebagai sumber belajar.
6. Mendayagunakan dan mengembangkan kegiatan yang menambah wawasannya
semakin luas dan semakin terampil.
7. Menjalin kerjasama dengan berbagai institusi baik lokal, nasional, maupun
internasional.
8. Meningkatkan kesadaran dan kepedulian warga sekolah terhadap kelestarian
lingkungan sekolah.
iii. Tata Tertib Sekolah
TATA TERTIB UNTUK PELAJAR SMA NEGERI 1 SURAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
NO: 005 / 879
Bahwa sesungguhnya pelajar adalah warga negara yang terdidik, oleh sebab itu
sudah seharusnya merupakan warga negara yang baik, loyal, tertib, dan pantas
dicontoh dan diteladani perilakunya.
Bahwa kehidupan pelajar adalah masa yang paling baik dalam membentuk fisik,
mental, karakter, untuk menjadi manusia pembangunan yang ber-Pancasila.
Bahwa sesungguhnya tata tertib pelajar bukan sekedar kelengkapan sekolah tetapi
merupakan bagian dari kehidupan pelajar dan merupakan kebutuhan dari pelajar itu
sendiri.
Berhubung dengan hal tersebut di atas disusunlah pedoman tata tertib bagi pelajar
SMA Negeri 1 Surakarta sebagai berikut.
A. TUGAS DAN KEWAJIBAN
1. Kegiatan Intra Sekolah
a. Para pelajar wajib datang di sekolah 10 menit sebelum pelajaran dimulai.
9
b. Pelajar memasuki ruangan dengan tertib, teratur dan menempati tempat duduk
sendiri.
c. Pintu masuk di sebelah timur (sebelah BK) ditutup pukul 07.00 tepat, dibuka
kembali pukul 08.00, dan ditutup kembali pukul 08.30.
d. Bagi siswa yang mempunyai kepentingan meninggalkan sekolah melalui pintu
barat wajib melapor pada front office.
e. Pada jam pelajaran pertama dimulai dengan doa bersama, dan pada akhir
ditutup dengan doa bersama.
f. Lima menit sebelum pelajaran dimulai pelajar telah siap di kelas masing-
masing, sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan lancar.
g. Para pelajar yang datang terlambat, harus melapor pada petugas Ketertiban
Siswa, dan meminta surat izin ke BK untuk mengikuti pelajaran dengan
konsekuensi tidak boleh mengikuti jam pelajaran pertama.
h. Pada waktu istirahat siswa harus tetap berada di lingkungan sekolah.
i. Pada waktu kegiatan belajar sedangkan Bapak/Ibu guru belum hadir di kelas,
pengurus kelas segera menghubungi guru yang bersangkutan atau guru piket.
iv. Fasilitas
Laboratorium Komputer
SMAN1 Surakarta memiliki 3 ruang Lab. Komputer, yang sudah dilengkapi
dengan jaringan intranet dan juga Internet. Sehingga siswa dapat mendownload dan
mengupload hasil karya mereka dan juga berkolaborasi langsung secara International.
10
Laboratorium Fisika, Biologi, Kimia
SMAN1 Surakarta memiliki Laboratorium 2 Fisika, 2 Laboratorium Biologi, dan
Laboratorium Kimia, dimana masing-masing Laboratorium dilengkapi dengan
peralatan dan bahan praktikum yang memadai untuk menunjang proses pembelajaran.
Selain itu masing-masing Laboratorium juga telah dilengkapi dengan Media ICT
sehingga menunjang Guru dalam menyampaikan pembelajaran secara virtual.
11
Laboratorium Matematika
SMAN 1 Surakarta memiliki 1 Laboratorium Matematika yang digunakan untuk
menunjang pembelajaran dalam menyampaikan materi secara lebih optimal.
12
Laboratorium Bahasa
Memiliki 2 Laboratorium Bahasa sebagai pendukung pembelajaran dan
mendayagunakannya sebagai pendukung pembelajaran, selain itu untuk mendukung
kemampuan menyimak dan berbicara SMAN1 Surakarta selain menggunakan
rekaman suara, video atau media rekam lainnya juga telah mendatangkan native
speaker secara langsung.
13
Ruang Multimedia
Laboratorium Multimedia adalah fungsional laboratorium (tempat praktikum) yang
mampu menfasilitasi beberapa aktivitas praktikum sekolah dengan menggunakan
teknologi informasi dan komunikasi. Aktivitas praktikum dapat dilayani oleh
laboratorium konvensional (Fisika, Kimia, Biologi, Bahasa, dan Komputer) tetapi
dapat juga dilayani oleh laboratorium multimedia dengan menggunakan teknologi
multimedia dan simulasi komputer.
Fungsi pokok Laboratorium Multimedia melayani kegiatan : interaksi antara guru-
siswa, penayangan video pembelajaran, latihan mata pelajaran interaktif (online), E-
Learning baik secara Intranet maupun Internet, Tes Online (Intranet), dan
operasionalisasi eBook
TRRC (Teacher Resource and Reference Centre)
TRRC merupakan pusat kegiatan untuk pengembangan diri guru secara individual
dan kelompok melalui diskusi atau latihan, dan workshop dalam bentuk forum
Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP). Oleh karena itu TRRC di SMAN1
Surakarta sudah dilengkapi dengan fasilitas buku referensi guru, ICT, Learning
Resource Centre (LRC), dan perangkat pengembangan produk inovasi pembelajaran.
Kegiatan guru ini darahkan untuk membahas masalah-masalah yang dihadapi guru
dalam pembelajaran, berlatih menggunakan alat, dan persiapan untuk melakukan
Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research)
14
Hotspot
SMAN1 Surakarta, dalam menunjang sarana prasarana siswa mencari bahan ajar
dan juga berkolaborasi secara internasional, telah menyediakan Hotspot di berbagai
area di lingkungan sekolah.
Perpustakaan
Perpustakaan memegang peranan pentin, oleh karena itu perpustakaan SMAN 1
Surakarta dilengkapi dengan buku-buku pelajaran berbahasa Inggris, buku referensi,
jurnal nasional dan Internasional, buletin, koran, majalah, serta perangkat audio visual.
Perpustakaan diharapkan dapat membantu siswa mengasah otak, memperluas dan
memperdalam pengetahuan, melahirkan kreativitas, serta membantu kegiatan
kurikuler dan ekstrakurikuler.
15
Perpustakaan di SMAN1 Surakarta telah dilengkapi dengan fasilitas komputer dan
internet yang memungkinkan warga sekolah mendapatkan berbagai informasi yang
disediakan di alam maya. Perpustakaan SMAN 1 Surakarta juga telah menerapkan
sistem komputerisasi / digital dalam mencari katalog buku, dan juga sudah dilengkapi
sistem perpustakaan online.
Laboratorium IPS
Laboratorium IPS digunakan terutama untuk laboratorium geografi, dan workshop
keperluan praktek ekonomi, dimana di SMAN 1 Surakarta telah mengintegrasikan
laboratorium pada jaringan dan akses internet.
16
v. Staff Pengajar
No Nama NIP Mapel diampu
1 Drs. H.M.Thoyibun, S.H., M.M. 19580204 198603 1 017 BK
2 Drs. Hapsoro H. P., M.Pd. 19540617 198003 1 016 BIOLOGI
3 Dra. Siti Jamilah 19560403 197903 2 005 BK
4 Dra. Sri Prautami Budiastuti 19520612 197803 2 005 KIMIA
5 Dra. A. B. Suparti 19521020 198003 2 004 EKONOMI
6 Dra. Nurdeli, M.Pd. 19581112 198403 2 005 FISIKA
7 Dra. Soelastri 19530402 198503 2 001 BHS. INGGRIS
8 Dra. Niken Dwi Sari 19581011 198503 2 004 MATEMATIKA
9 Dra. Umiyatin 19610413 198703 2 010 BK
10 Dra. Handayani 19571207 198403 2 001 BK
11 Drs. Bambang Budi Hartono 19601102 198703 1 005 FISIKA
12 Dra. Liwina Rahayu Astuti 19611201 198803 2 003 MATEMATIKA
13 Dra. Siti Marfuah 19530830 197703 2 001 KIMIA
14 Dra. Rahardini 19540421 197803 2 003 BHS.INDONESIA
15 Drs. Tanggap Riyadi 19550531 197803 1 002 BHS.INDONESIA
16 Drs. Suryadi, M.Pd 19540412 198003 1 019 SOSIOLOGI
17 Drs. Suyoto 19590923 198603 1 009 GEOGRAFI
18 Dra. Yulia Karnaningsih Murniyati 19590708 198603 2 002 BHS. INGGRIS
19 Drs. Wiyono 19610609 198603 1 015 EKONOMI
20 Drs. Harsoyo, M.Pd 19611231 198703 1 082 FISIKA
21 Drs. Sutikno 19630419 198703 1 006 PKn
22 Dra. Sri Milangsih, M.Pd. 19620712 198803 2 008 GEOGRAFI
23 Maria Yulia Endang Widyani, S.Pd. 19550416 197803 2 002 BHS.INDONESIA
24 Suyono, S.Pd. 19520516 198103 1 007 ELEKTRONIKA
25 Dra. M. Th. Sri Martanti 19581025 198103 2 005 SOSIOLOGI
26 Drs. Tri Wahyana, M.Pd. 19610706 198803 1 011 MATEMATIKA
27 Drs. Agus Suyanto 19650817 198903 1 016 PENJASKES
28 Dra. Nurhimah Zulaikhah 19620621 199003 2 004 BK
29 Drs. Teguh, M.Pd. 19610313 198903 1 011 BK
17
30 Nurul Aini, S.Pd 19561020 198203 2 006 BHS. INGGRIS
31 Wewah Ratna Wardhani, S.Pd., M.Pd.19580118 198302 2 005 BHS.INDONESIA
32 Drs. Sugeng 19640305 198508 1 003 BK
33 Drs. Imron 19620510 198903 1 010 SEJARAH
34 Drs. Hotman Gurning, M.Th. 19630713 198903 1 009 AGAMA KRISTEN
35 Surasa Ariwibawa, S.Pd. 19530716 197903 1 005 BHS. JAWA
36 Nularsih, S.Pd., M.Pd. 19550325 198103 2 003 EKONOMI
37 Drs. Jaka Santosa 19620821 198302 1 003 MATEMATIKA
38 Drs. Thohirun 19601225 198903 1 011 MATEMATIKA
39 Dra. Dewi Marginingsih, M.Pd. 19630825 198903 2 007 FISIKA
40 Dra. Wiwik Winarti, M.M. 19640224 198803 2 006 KIMIA
41 Drs. Muh. Hasyim, M.Pd. 19620311 198703 1 009 BHS. INGGRIS
42 Dwi Hastuti, S.Pd, M.Si 19640304 198703 2 008 BIOLOGI
43 Marwanta, S.Pd. 19660902 199001 1 001 MATEMATIKA
44 H. Suharno, S.Ag. 19590328 198304 1 002 AGAMA ISLAM
45 Drs. Roos Indardjo 19570728 198803 1 002 PENJASKES
46 Anggi Ariani, S.Pd., M.Pd. 19600820 198703 2 002 BHS. INGGRIS
47 Suharmi, S.Pd., M.H. 19571013 198603 2 004 PKn
48 Dra. Sri Bardini 19640908 199103 2 007 MATEMATIKA
49 Giyarso, S.Pd. 19560324 198501 1 001 KIMIA
50 Drs. Marno, M.Pd. 19650521 199412 1 002 BIOLOGI
51 Dra. Harminingsih, M.Pd. 19671208 199412 2 003 MATEMATIKA
52 Drs. Sarwiningsih, M.Pd. 19660524 199512 2 003 SEJARAH
53 Dra. D. M. Krisbiyanti 19650927 199512 2 003 KESENIAN
54 Dandung Margono, A.Md. 19590930 198703 1 010 PENJASKES
55 Kurotu A'yun, S.Pd., M.Pd. 19700908 199702 2 004 FISIKA
56 Dra. Rini Hastuti, M.Pd. 19661009 199903 2 003 BIOLOGI
57 Raden Rara Sapartini, S.Pd. 19700408 199412 2 003 BIOLOGI
58 K. Ernawatining T, S.Ag. 19730219 199802 2 002 AGAMA ISLAM
59 Dra. Arni Astuti, M.Pd. 19620919 200012 2 001 KIMIA
60 Sihana, S.Pd., M.Pd. 19690430 199903 1 009 FISIKA/ELEKTRO
61 Drs. Agus Sriyono 19620714 200003 1 003 BHS.INGGRIS
62 Sriyanto, S.Pd.,M.Pd. 19740118 200003 1 002 FISIKA/ELEKTRO
63 Irwan Taufik , S.E. 19720614 199403 1 007 EKONOMI
64 Sasmito, S.Pd. 19730401 200501 1 002 SEJARAH
65 Dra. Aris Yuwani, M.Pd. 19650410 200501 2 006 GEOGRAFI
66 Muhari, S.Pd. 19690207 200501 1 004 PKn
67 Budiyono, S.Pd. 19800422 200604 1 012 BHS. JAWA
68 Sigit Wahana, S Pd 19810724 200604 1 004 BK
69 Emi Budi Susilowati, S.Kom 19740726 200604 2 005 TIK
70 Suyamti, S.Pd, MPd 19650108 200604 2 004 AGAMA KHATOLIK
71 Agustaf Didit Maryos, S.Sos 19740814 200604 1 004 SOSIOLOGI
72 Dra. Ninik Praptini 19691230 200604 2 006 PKn
73 Dra. Endah Sri Nuryati 19680521 200604 2 007 BHS.INDONESIA
74 Rizky Kristianti, S.Pd 19811208 200604 2 015 BHS. INGGRIS
75 Endang Purwati Wardani, S.Si. 19721126 200701 2 005 MATEMATIKA
18
76 Yuliastuti Fajarsari, S.Pd., M.H. 19740731 200701 2 005 PKn
77 Dra. Setyaningsih 19670607 200701 2 020 KIMIA
78 Yustina Dwinuryati, S.Pd. 19721130 200801 2 004 BHS.INDONESIA
79 Ahmad Efendi, S.P 19720917 200801 1 005 BIOLOGI
80 Rusbandi. S.Pd 19700615 200801 1 012 MATEMATIKA
81 Arni Ferra Sinatra, S.Pd, M.Pd 19750409 200801 2 013 BHS. INGGRIS
82 Iwan Supriyanto, S.Pd 19811107 200902 1 003 KESENIAN (SENI MUSIK)
83 Yuliyanti Dewi Untari, S.Pd 19850730 200902 2 005 BHS. JAWA
84 Wawan Budi Susanto, S.Pd 19860417 200902 1 003 ELEKTRONIKA
85 Sriatin, S.Pd 19800117 200902 2 003 MATEMATIKA
86 Setya Anung Haryanto, S.Pd, M.Or 19861031 200902 1 002 PENJASKES
87 Thoyibatul Musangadah, S.Kom 19830106 201101 2 003 TIK
88 Syofyan Muchtar, S.Ag, M.Pd.I 19661025 200501 1 003 AGAMA ISLAM
89 Jani Kusanti, S.Kom - TIK
90 Hendrastuti, S.Kom - TIK
91 Catur Darmawan, A.Md - KESENIAN (SENI RUPA)
92 Ifa Ardiyani, S.Pd - BHS. JERMAN
Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa hampir semua guru di SMA Negeri 1
Surakarta ini merupakan PNS, hanya terdapat 4 guru dari 92 tenaga pengajar yang
belum memiliki NIP atau belum PNS. Banyak dari guru – guru tersebut juga
merupakan lulusan S2, hal ini dapat dilihat dari title yang ada yakni M.Pd, M.H dan
sebagainya. Dari hal tersebut dapat dikatakan bahwa tenaga pengajar di SMA Negeri 1
Surakarta merupakan tenaga pendidik profesional yang rata – rata telah menjadi PNS
serta beberapa dari mereka juga merupakan lulusan S2.
vi. Prestasi Sekolah
Juara Olimpiade Geografi
19
Menjadi juara olimpiade mata pelajaran, barangkali bukan menjadi hal yang baru
bagi SMA Negeri 1 Surakarta. Salah satunya Mapel Geografi.
Baru-baru ini beberapa siswa SMA Negeri 1 Surakarta menyabet 2 juara dalam
lomba yang berhubungan dengan mata pelajaran Geografi. Adalah Lomba Paper.
Lomba tingkat Propinsi Jawa Tengah yang diadakan Himpunan Mahasiswa Teknik
Geodesi Universitas Diponegoro, Semarang pada 15 Desember 2010 ini SMA Negeri
1 Surakarta memperoleh Juara 3 atas nama:
1. Luthfi Nurul Hidayah Saifudin
2. Astrit Nugraheni
Prestasi di bidang Geografi tidak hanya berhenti sampai di situ. SMA Negeri 1
Surakarta juga berhasil memperoleh Juara 1 dalam Olimpiade Geografi bidang Lomba
Poster yang diadakan Badan Ekskutif Mahasiswa Fakultas Geografi, Universitas
Muhammadiyah Surakarta pada 15 Januari 2011 atas nama:
1. Pramita Handarini
2. Jessica harsya Amalia
3. Resti Dian Luthviati
20
Olimpiade tersebut diikuti oleh SMA/MA di wilayah Jawa Tengah dan Jawa
Timur.
PRESTASI 3
KEJUARAAN YANG DIRAIH SISWA-SISWA
SMA NEGERI 1 SURAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2010-2011
PERIODE SEPTEMBER s/d OKTOBER
1. JUARA I LOMBA OLIMPIADE TIK Akakom Daerah Istimewa Yogyakarta
Kategori LOMBA PEMROGRAMAN DASAR atas namaIRFAN NUR AFIF (XI
Aksel 2).
2. JUARA I LOMBA OLIMPIADE TIK Akakom Daerah Istimewa Yogyakarta
Kategori LOMBA APLIKASI atas nama JEFFRY LINGGA (XI IPA 8).
3. JUARA I LOMBA EKONOMI Tk. NASIONAL yang diselenggarakan oleh
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA di Yogyakarta atas nama:
a. ANDARUMMI MUSTIKANING PERWITA Kelas XII IPS 2
b. RAHMAWATI Kelas XII IPS 3
c. ANNISA NELLA Kelas XII IPS 2
4. JUARA II LOMBA AKUNTANSI Tk.NASIONAL yang diselenggarakan oleh
KEMENTRIAN PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA di AKADEMI
PIMPINAN PERUSAHAAN YOGYAKARTA atas nama
a. ANAKE NAGARI Kelas XI IPS 1
b. NUR CAHYATI Kelas XI IPS 1
c. ANDARUMI MUSTIKANING PERWITA Kelas XI IPS 2
21
5. JUARA III LOMBA DEBAT BAHASA INGGRIS Tk. PROPINSI JAWA
TENGAH yang diselenggarakan oleh KANTOR WILAYAH PROPINSI JAWA
TENGAH atas nama:
a. RIRIS SITARINI Kelas XI IPA 1
b. IRFAN NUR AFIF Kelas XI Aksel 2
c. TAUFIK NUGRAHA Kelas XI IPA 7
PRESTASI 2
PRESTASI SISWA DALAM MENGIKUTI
LOMBA-LOMBA TINGKAT NASIONAL
NO NAMA
LOMBA
YANG
DIIKUTI
NAMA SISWA
YANG
MENGIKUTI
TAHUN PRESTASI
YANG
DIRAIH
Bukti
Fisik
1 Kompetisi
Sejarah
Ayu Maharani 2008 Juara 3 Piagam
2 Olimpiade
Seni Rupa
Rudy Wiratama 2008 Karya
Terbaik
Piagam
3 Merakit
Robot
Madha Ajiyoga
Susetya
2009 Juara 1 Piagam
4 First Media
Design
School
Setianingtyas 2009 First Design
Awards
Piagam
22
5 Lomba
Karya Ilmiah
Remaja
(LKIR) LIPI
Dio Cesar
Alfananda,
Gineng Pratidina
PS
Jayu Pramudya
2009 Pemenang
Pertama
Piagam
6 Olimpiade
Ekonomi
Ahmad
Syaifuddin
Herawan Caraka
2009 Juara 1 Piagam
7 Lomba
Cerdas
Cermat
Ekonomi
Ahmad
Syaifuddin
Herawan Caraka
2009 Juara 2 Piagam
8 Olimpiade
Geografi
Manggar Astiti
Dita Asiatu K
2010 Juara 2 Piagam
9 Olimpiade
Ekonomi
AndarumiMP
Rahmawati
Annisa Neyla
2010 Juara 1 Piagam
10. Olimpiade
Ekonomi
AndarumiMP
Anake Nagari
Nur Cahyati
2010 Juara 2 Piagam
23
11. Olimpiade
Ekonomi
Anake Nagari
Nur Cahyati
2010 Juara 1 Piagam
12 Olimpiade
Ekonomi
AndarumiMP
Rahmawati
2010 Juara 3 Piagam
13 Olimpiade
Ekonomi
Anake Nagari
2010 Juara 4 Piagam
SISWA-SISWI SMA NEGERI 1 SURAKARTA
YANG KE LUAR NEGERI
N
O
NAMA
PROGRA
M YANG
DIIKUTI
NAMA
SISWA
YANG
MENGIKU
TI
WAKTU
PENYELENG
GA-RAAN
Negara
yang
Dituju
Bukti Fisik
1 Japan East
Asia
Network of
Exchange
Faris
Khoiruddin
Syah
8 November s.d.
13 Desember
2008
Jepang Piagam
24
for Students
and Youths
Programme
2 Asian
Science
Camp
Muhammad
Rais Bahtiar
2 s.d 8 Agustus
2009
Jepang Piagam
3 Asean
Student
Exchange
Program
Jayu
Pramudya
28 Juni s.d 5 Juli
2009
Singapu
ra
Piagam
4 Pertukaran
Pelajar dan
Menempuh
High
School di
USA
Gineng
Pratidina PS
8 Agustus 2009
s.d. selesai
Amerik
a
Serikat
Surat Tugas
5 Jenesys
(Japan-East
Asia
Network of
Exchange
for Students
and Youths
Programme
)
Nadya
Kemala
Amira
3 s.d 17
Desember 2009
Jepang Piagam
6 The
Indonesian
Zulfana
Desnatya
23 Maret 2010
s.d. Pebruari
Jepang SuratKeteran
25
Foundation
for
Intercultura
l Learning
Imama 2011 gan
7 The
Indonesian
Foundation
for
Intercultura
l Learning
Setianingtya
s
Permatasari
19 Agustus
2010 s.d. Juli
2011
Belgia Surat Ijin
8 Lomba
Karya
Ilmiah Rem
aja (LKIR)
di USA
mewakili
Indonesia
Jayu
Pramudya
7 s.d. 15 Mei
2010
Amerik
a
Serikat
Surat Tugas
dari LIPI
Kejuaraan Bhs Jawa
Tika Permata Sari dan Fatmawah Sholikhah, menjadi juara 1 dan 3 Lomba Menulis
dan Alih Aksara Huruf Jawa Dalam Rangka Dies Natalis ke XXXIV Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
Tika dan Fatmawah keluar sebagai pemenang setelah mengalahkan puluhan peserta
dari SMA / MA dan SMK se Solo Raya.
PRESTASI 1
TIADA HARI TANPA PRESTASI
26
Tiada hari tanpa prestasi begitulah slogan SMAN 1 Surakarta, dan diwujudkan
dengan banyaknya prestasi yang telah diraih siswa siswi SMAN 1 Surakarta dari
tingkat kota sampai tingkat Internasional, baik bidang Akademik maupun Akademik.
Prestasi yang sudah diraih siswa-siswi SMAN 1 Surakarta :
Gambar 1: Juara 1 dan 3 Lomba Karya Tulis Ilmiah
Gambar 2: Aditya DS , English Speech Contest, China
Gambar 3: Gita Arimanda, Debat Bahasa Inggris, Singapore
27
Gambar 4: Raja Renang POPDA Jateng
Gambar 5: International Mathetamitcs Olympiad, Athena Yunani
Gambar 6: Juara Puisi Tingkat Jateng
28
Gambar 7: Sindu, Juara Bidang Kepramukaan
1. Nolang Fanani, Juara International Mathematic Olympiade, Athena Yunani, 2004
2. Fajar Yuliawan, Medali Perunggu dalam Kejuaraan International Matematika,
Scotlandia, 2003
3. Fajar Yuliawan, Mathematic Olympiad, Jakarta, 2004 (getting Gold medal)
4. Aditya Dharmasurya, Finalis Debat Bhs.Inggris Tingkat Nasional, dan Peneliti
Termuda dalam lomba KIR di China, 2004
5. Gita Arimanda, Juara 3 Pelajar Teladan Nasional, dan wakil Indonesia dalam Event
International di Singapura (WSDC), 2005
6. Gita Arimanda, English Debate, Jakarta, 2005, (getting gold medali)
7. Ign. Prasetyo Wibowo, mendapat Medali Emas, APHO (Fisika Championship),
Indonesia, 2005
8. Inas Luthfi, Computer Olympiad, Jakarta, 2006
9. Luhur Prabowo, IMO, Jakarta, 2004 (runner up)
10. Janu Kusuma, IAAO, Jakarta, 2007 (getting gold medals)
11. Docang EBU, National Science Olympiad Mathematic, Semarang, 2007 (runner
up)
12. Muktarus B., IPHO, Bandung, 2007
13. Rima Mustofa, National Science Olympiad Mathematic, Jakarta, 2007
14. Arif Prasetyo, National Science Olympiad Mathematic, Surabaya, 2007
15. Hafis Pratama, National Science Olympiad Chemistry, Surabaya, 2007
16. Rofiq Wahyu S, Juara 1 Mapel Ekonomi Propinsi, 2007
17. Rudy Wiratama, Juara Harapan 1, Pidato Bhs Jawa Tingkat Propinsi, 2007
18. Alvian Candra Winata, Juara 2, Debat Bhs. Inggris Tingkat Propinsi, 2008
19. Ririh Rahma R, Juara 2, Debat Bhs Inggris Tingkat Propinsi, 2008
20. Gineng Pratidina, Juara 2, Debat Bhs Inggris Tingkat Propinsi, 2008
21. Jayu Pramudya dan Dio Cesar A. Juara 1 Lomba Karya Tulis Ilmiah Dinas PSDA
Jawa Tengah, 2009
29
Gambar 8: Penyerahan Piala Dilakukan Saat Upacara
22. Novi Andriyanto SN Astronomi Tingkat Nasional 2009
23. Guntur, OSN Biologi Tingkat Nasional. 2009
24. Mahendra Drajat Adhinata, Dida Patera Adli, dan Jeffrey Lingga Binangkit Juara 1
Lomba IT Ventur se-ExsKarisidenan Surakarta, 2009
30
PRESTASI TAHUN 2010
1. Oktiviandri Hendaryani ( XI IPA 7 )
Juara I Lomba Cerpen piala tetap Dekan FKIP UMS
2. Gita Ayu Rachma ( X 5 )
Juara II Lomba Cerpen piala tetap Dekan FKIP UMS
3. Ririh Rama Ratinghayu (XII RSBI 3 )
Juara I Short Story Writing Contest tahun 2010 yang diselenggarakan oleh
Lembaga Pers UMS Piala Tetap Rektor UMS Short Story Writing Contest tahun
2010
4. Rida Nurafiati ( XII RSBI 1 )
Juara I Lomba IT Desain Poster yang diselenggaraakultas Kedokteran UNS
5. Group GITA SMANSA di ketuai oleh Hadio Gusti M (XII IPA 1 )
Penampilan Terbaik Lomba Parade Band Pelajar Tingkat Se-eks
Karesidenan Surakarata
6. Haqiqi Masnatin ( XI IPS 2 )
Juara II Lomba Baca Puisi yang diselenggarakan FKIP UMS
7. TIM SMA N 1 Surakarta y ang terdiri dari Muhammad Rizki Kurniawan ( XII IPA
6 ), Arif Nugroho ( XII IPA 2 )
Juara II dan piala tetap Olimpiade Kimia Ke IX yang diselenggarakan oleh Fakultas
Tehnik UMS
8. Group GITA SMANSA Yang diketuai Andika ( XI IPA 2 ), anggota : Billy R
( XII IPA 4 ), Adi Suryo ( XI IPA 5 ), Ekhisa (XI IPA 5 ), Ratih ( XI IPA 3 ) Alma
MG ( XI Aks 2 )
31
Juara II Lomba Parade Band Tingkat SMA / SMK / MA dalam rangka Lustrum
UNISRI Surakarta
9. Fachni Rosyadi ( XII IPA 5 )
Juara III Olimpiade Matematika yang diselenggarakan FKIP UMS
10. Haqiqi Musnatin ( XI IPS 2)
Juara II Membaca Sajak Karya WS Rendra tingkat SMA / SMK / MA Se- Eks
Karesidenan Surakarta
11. Rachel Georghea S ( XII RSBI 2 )
Juara I Lomba Putra-Putri Solo Tahun 2010 yang diselenggarakan Perkumpulan
Putra Putri Solo dan Pemkot Surakarta
Dari profil yang telah ditampilkan diatas dapat dilihat bahwa, letaknya di perkotaan
membuat SMA Negeri 1 Surakarta menjadi salah satu sekolah yang didalamnya
berisikan anak – anak perkotaan dengan latar belakang orang tua yang berpendidikan
tinggi. Tidak heran apabila kualitas peserta didik di SMA ini memiliki kualitas tinggi.
Persaingan dalam dunia pendidikan merupakan hal yang wajib mereka lakukan demi
menjujung gengsi maupun presisi yang telah diturunkan dari orang tua peserta didik
dengan latar belakang pendidikan yang tinggi. Tak khayal SMA ini adalah SMA
favorit baik di lingkup Solo Raya maupun Jawa Tengah. Dengan segala torehan
prestasi yang dicapai SMA ini maka tak khayal membuat peserta didik di SMA Negeri
1 Surakarta ini memiliki daya saing tinggi dalam dunia pendidikan.
II.2 Profil Individu
1. Identitas
Nama : Fattah Nasywa Pratama
NIS : 20845
Alamat: Jungkang RT 04 RW 05 Tasikmadu, Karanganyar
Orang Tua : Siswantu
Asal SMP : SMP Negeri 1 Karanganyar
32
Nama : Gagat Ridwan Wicaksana
NIS : 20885
Alamat: Patimura F41 AB Josroyo Indah Jaten, Karanganyar
Orang Tua : Trisno Santoso
Asal SMP : SMP Negeri 4 Surakarta
2. Alasan
Alasan mengapa kedua siswa tersebut memerlukan layanan DKB yakni
berdasarkan nilai yang diperoleh dari setiap ujian, mereka memperoleh nilai rendah
dibandingkan dengan siswa lainnya.
33
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN DKB
III.1 Prosedur pelaksanaan diagnosis kesulitan belajar
Adapun prosedur pelaksanaan pengajaran perbaikan dalam diagnosis kesulitan
belajar adalah sebagai berikut :
1. Identifikasi siswa yang mengalami kesulitan belajar
Identifikasi ini bertujuan untuk menentukan siswa-siswa yang diperkirakan
mengalami kesulitan belajar. Cara yang dapat dilakukan untuk menemukan siswa-
siswa yang mengalami kesulitan belajar adalah dengan cara sebagai berikut:
Melihat nilai yang diperoleh siswa dari ujian semester dan ujian harian
Melaksanakan tes setelah bahan pelajaran yang diberikan kepada siswa
Membandingkan hasil ujian yang pada legger nilai standar tujuan pendidikan
Membuat profil chart secara keseluruhan
Menganalisis hubungan sosialnya.
Menganalisis perilaku yang berkaitan dengan pross belajarnya.
Adapun ciri-ciri siswa yang mengalami kesulitan belajar adalah sebagai berikut :
Menunjukan nilai yang rendah atau di bawah rata-rata kelas dibandingkan
dengan kelompoknya
Tidak seimbang usaha yang dilakukan dengan hasil yang diperoleh
Lambat dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru
Hasil belajar yang diperoleh tidak sesuai dengan potensi yang dimiliki
Menunujukan gejala tingkah laku yang berlebihan atau menunjukan tingkah laku
yang menyimpang.
Menunjukan gejala emosional yang berlebihan
2. Melokasi letak kesulitan belajar34
Pada langkah pertama sifatnya adalah umum, karena hanya mengetahui siswa yang
mengalami kesulitan belajar. Sedangkan langkah ke dua adalah melokalisasi letak
kesulitan belajar, maksudnya adalah menentukan kesulitan dalam mata pelajaran,
pokok bahasan dan sub pokok bahasan mana yang tidak mengerti oleh siswa.
Setelah kita menemukan siswa diduga mengalami kesuitan belajar, maka persoalan
selanjutnya yang perlu kita telaah adalah :
Dalam mata pelajaran (bidang studi) manakah kesulitan itu terjadi
Pada kawasan tujuan belajar (ruanglingkup) bahan manakah kesulitan itu terjadi
Pada bagian (ruang lingkup) bahan manakah kesulitan itu terjadi
Dalam segi-segi proses belajar manakah kesulitan itu terjadi.
3. Melokalisasi faktor penyebab kesulitan Belajar
Dalam melokalisasi factor penyebab kesulitan belajar siswa dapat dilakukan dengan
cara menggunakan berbagai instrument seperti wawancara, membagikan angket,
sosiometri, dan observasi.
Pengungkapan yang dilakukan dengan mengunakan berbagai instrument tujuannya
adalah agar dapat melihat dan mengetahui apakah siswa mengalami kesulitan belajar
itu berasal dari factor dari dalam diri sendiri atau dari luar diri sendiri.
Bila kita tinjau dari keadaan yang ada pada siswa maka secara garis besar factor
penyebab dari kesulitan belajar siswa ( dalam Abin Syamsudiddi. M, 2001) adalah
sebagai berikut :
1. Faktor internal
a. Kondisi psikologis, meliputi :
Kelemahan intelegensi
Minat
Bakat
Motivasi instrinsik
Sikap dan kebiasaan belajar
Aspirasi dan cita-cita
Penguasaan keterampilan belajar35
b. Keadaan fisiologis,meliputi :
Kondisi tubuh
Kesehatan yang buruk
Cacat tubuh
Keadaan panca indra yang kurang sempurna
Belum memiliki pengetahuan dasar
Suatu pusat susunan syaraf tidak berkembang secara sempurna
Penyakit menahun
c. Kelemahan-kelemahan emosional
Terdapat rasa tidak aman
Penyesuaian yang salah
Ketidak matangan
d. Kelemahan yang disebabkan oleh kebiasaan dan sikap yang salah,
diantaranya:
Kurang menaruh minat terhadap pekerjaan sekolah
Banyak aktivitas yang tidak menunjang pekerjaan sekolah
Kurang berani dan gagal dalam berusaha memusatkan perhatian
Kurang kooperatif dan menghindari tanggung jawab
Malas dan tidak bersemangat untuk belajar
Sering bolos atau tidak mengikuti pelajaran
2. Faktor eksternal
a. Lingkungan keluarga,meliputi :
Hubungan dengan orang tua
Hubungan dengan sesama anggota keluarga
Keadaan ekonomi keluarga
Perhatian orang tua terhadap anak
Tuntutan dan aspirasi keluarga
b. Lingkungan sekolah, meliputi:
Keadaan fisik lingkungan sekolah
Sarana dan fasilitas
Hubungan dengan guru dan murid
36
c. Lingkungan masyarakat, meliputi:
Nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat
Peran media massa
Pergaulan siswa dalam masyarakat
4. Memperkirakan bantuan yang akan diberikan
Untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar, menurut Koesroes
Parto Wisasto (1982:24) ada tiga langkah yang perlu diperhatikan, yaitu :
a. Menentukan teknik yang digunakan untuk membantu memecahkan masalah
siswa
b. Menentukan teknik penilaian yang dapat digunakan untuk menentukan sejauh
mana keberhasilan pemecahan yang dicapai
c. Hasil penelitian
5. Menetapkan kemungkinan bantuan
Bantuan yang dapat diberikan kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam
belajar berupa :
a. Materi
Yaitu dengan memberikan pengajaran perbaikan kepada siswa yang mengalami
kesulitan dalam belajar. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
memberikan pengajaran perbaikan ini, yaitu:
Lama pengajaran perbaikan
Pokok bahasan yang diberikan
b. Non-materi
Layanan informasi
Layanan konseling perorangan
Layanan penguasaan kontes
37
III.2 Gambaran Umum Tempat Pelaksanaan Diagnosis Kesulitan Belajar
Pelaksanaan kegiatan ini diawali dengan menentukan sekolah mana yang akan
dipilih untuk pelaksanaan diagnosis kesulitan belajar. Dalam menentukan sekolah
mana yang akan dipilih untuk pelaksanaan diagnosis kesulitan belajar ini, ada
beberapa pertimbangan bagi penulis. Pertama, sekolah tersebut memiliki siswa yang
memperoleh nilai di bawah rata-rata dan membutuhkan bantuan untuk memperbaiki
hasil belajar tersebut. Kedua, adanya kesedian dari kepala sekolah dan wali kelas
untuk menerima penulis dalam melaksanakan diagnosis kesulitan belajar ini. Ketiga,
sekolah tersebut tidak terlalu jauh dari tempat tinggal penulis, karena jika tempat
tinggal penulis, karena kalau sekolah terlalu jauh tentunya penulis akan mengalami
kesulitan dalam mengenali siswa yang akan menjadi kasus bagi penulis pada nantinya.
Adanya kesediaan dari kepala sekolah dan wali kelas untuk menerima penulis dalam
melaksanakan diagnosis kesulitan belajar ini.
Setelah mempertimbangkan hal-hal diatas, akhirnya penulis menetapkan SMA
Negeri 1 Surakarta sebagai sekolah untuk melaksanakan diagnosis kesulitan belajar.
Sebagai langkah awal penulis menemui guru mata pelajaran Fisika di SMA tersebut
untuk meminta izin dan mengemukakan tujuan pelaksanaan diagnostic kegiatan
belajar dan pengajaran perbaikan ini, dengan menyerahkan surat keterangan yang telah
ditangani oleh ketua jurusan PMIPA.
Pada kesempatan ini penulis dapat bertemu langsung dengan guru mata pelajaran,
dan menyampaikan maksud dan tujuan pelaksanaan kegiatan diagnosis kesulitan
belajar tersebut. Akhirnya kehadiran penulis untuk melaksanakan kegiatan ini terima
secara positif oleh guru mata pelajaran yang sangat mendukung sekali terhadap
kegiatan yang akan penulis lakukan tersebut.
Guru mata pelajaran menetapkan penulis untuk melaksanakan kegiatan diagnosis
pada kelas XI IPA 2, kemudian guru mata pelajaran memperkenalkan wali kelas XI
IPA 2 kepada penulis untuk memberitahukan maksud penulis untuk melakukan
diagnosis kesulitan belajar pada siswa kelas XI IPA 2. Lalu penulis mengutaran
kepada guru mata pelajaran secara lansung tentang keaadaan siswa kelas XI IPA 2 dan
menyatakan siswa yang menjadi kasus penulis dengan syarat-syarat yang telah penulis
38
sampaikan sebelumnya, diantaranya mempunyai nilai di bawah rata-rata, dan siswa
tersebut masih memungkinkan untuk dibantu. Selanjutnya penulis juga menyatakan
mengenai mata pelajaran apa yang sesuai penulis tetapkan untuk memberikan bantuan
kepada siswa pada nantinya.
Akhirnya guru mata pelajaran menetapkan 2 orang siswa yang akan menjadi kasus
penulis. Mereka adalah Fattah Nasywa Pratama dan Gagat Ridwan Wicaksana.
Mereka adalah siswa kelas XI IPA 2 yang sering memperoleh nilai yang kurang
memuaskan dan masih memungkinkan untuk dibantu. Dari informasi dan keterengan
dari guru mata pelajaran, dapat penulis simpulkan bahwa siswa ini memiliki kesulitan
pada mata pelajaran Fisika. Oleh karena itu, guru mata pelajaran menetapkan mata
pelajaran Fisika untuk dijadikan kegiatan diagnosis kesulitan belajar dan pengadaan
perbaikan. Dengan harapan siswa dapat memperoleh pemahamannya yang lebih luas
lagi diluar kegiatan pembelajaran di kelas.
Penulis menyetujui pendapat yang disampaikan oleh guru mata pelajaran dan
menerima kedua siswa tersebut sebagian kasus bagi penulis yang butuh untuk
dibantu. Kemudian penulis meminjam silabus untuk mata pelajaran tersebut. Penulis
juga meminjam hasil nilai siswa sewaktu duduk dikelas XI IPA 2 semester gasal yang
akan penulis jadikan acuan. Disamping itu juga meminjam daftar absensi siswa dari
guru BK untuk melihat kehadiran siswa dalam kelas terutama siswa yang menjadi
kasus penulis.
III.3 Penerapan Langkah - Langkah Diagnosis Kesulitan Belajar
1. Identifikasi kasus
Langkah pertama dari kegiatan diagnosis adalah mengidentifikasi atau
menemukenali siswa yang mengalami kesulitan belajar. Adapun langkah-langkah
yang dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Membuat chart nilai dalam mata pelajaran fisika yang mendapat nilai dibawah rata
dan hanya mencapai standar saja, dari profil chart tersebut ditemukan beberapa
orang siswa yang memiliki nilai dibawah rata-rata atau hanya mencukupi standar
saja.
39
b. Setelah menganalisis nilai tersebut ternyata kedua orang siswa telah ditetapkan oleh
guru mapel tersebut memperoleh nilai lebih rendah dari pada siswa yang lainnya.
Oleh karena itu, penulis tetap menjadikan kedua siswa yang telah ditetapkan
sebelumnya sebagai kasus bagi penulis adalah sebagai berikut:
Nama : Fattah Nasywa Pratama
NIS : 20845
Alamat : Jungkang RT 04 RW 05 Tasikmadu, Karanganyar
Orang Tua : Siswantu
Asal SMP : SMP Negeri 1 Karanganyar
Nama : Gagat Ridwan Wicaksana
NIS : 20885
Alamat : Patimura F41 AB Josroyo Indah Jaten, Karanganyar
Orang Tua : Trisno Santoso
Asal SMP : SMP Negeri 4 Surakarta
Selanjutnya penulis diizinkan oleh guru mata pelajaran untuk melakukan
wawancara. Menurut guru mata pelajaran selain anak ini membutuhkan bantuan
sebab mereka kurang termotivasi untuk mempelajari Fisika selain itu siswa ini
terlalu banyak mengikuti kegiatan sekolah semacam OSIS dan sebagainya
Kemudian penulis mendatangi guru BK di SMA tersebut. Menurut guru BK,
siswa ini sebenarnya pintar untuk mata pelajaran lainnya selain Fisika, namun
untuk masalah lainnya mereka tidak termasuk siswa yang dibimbing karena
masalah yang fatal hanya dibimbing karena salah satu dari mereka terlalu fokus
mengikuti organisasi sehingga kurang bisa membagi waktu untuk belajar.
Berdasarkan kritikan dari beberapa guru mata pelajaran lainnya, kelas XI IPA 2 ini
merupakan kelas dengan daya saing siswa yang rendah di banding kelas lainnya.
Beberapa guru mengeluhkan bahwa kelas XI IPA 2 ini merupakan kelas yang
paling kurang semangat saat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. Selain itu
tempat duduk yang dipilih sendiri oleh siswa membuat kedua siswa ini selalu
leluasa untuk menempati kursi bagian belakang.
40
c. Lokasi letak dan jenis kesulitan Belajar
Untuk menemukan letak dan jenis kesulitan belajar siswa dilakukan dengan
pengamati hasil nilai ulangan harian maupun nilai ulangan tengah semester yang
mencangkup beberapa materi. Setelah diperiksa, lalu dibuatlah peta penguasaan materi
sejauh mana pemahaman siswa terhadap masing-masing pokok bahasan yang telah
diberikan guru bidang studi . Adapun letak dan jenis kesulitan belajar siswa adalah
sebagai berikut :
1. Fattah Nasywa Pratama
Letak dan jenis kesulitan pada mata pelajaran Fisika:
Kinetik Gas
o Menerapkan persamaan umum gas ideal pada proses isotermik, isokhorik, dan
isobarik
Fluida
o Memformulasikan hukum dasar fluida statik
o Memformulasikan hukum dasar fluida dinamik
o Menerapkan hukum dasar fluida dinamik pada masalah fisika sehari-hari
Suhu dan Kalor
o Menganalisis proses gas ideal berdasarkan grafik tekanan-volume (P-V)
o Mendeskripsikan prinsip kerja mesin Carnot
2. Gagat Ridwan Wicaksana
Letak dan jenis kesulitan pada mata pelajaran Fisika:
Kinetik Gas
o Mendeskripsikan persamaan umum gas ideal pada persoalan fisika sehari-hari
o Menerapkan persamaan umum gas ideal pada proses isotermik, isokhorik, dan
isobarik
Fluida
o Menerapkan hukum dasar fluida statik pada masalah fisika sehari-hari
o Menerapkan hukum dasar fluida dinamik pada masalah fisika sehari-hari
41
Suhu dan Kalor
o Mendeskripsikan usaha, kalor, dan energi dalam berdasarkan hukum utama
termodinamika
3. Identifikasi factor penyebab kesulitan dalam belajar
Mencari factor kesulitan belajar digunakan beberapa instrument yaitu :
1. Hasil Belajar Siswa
2. Wawancara :
· Dengan orang tua
· Dengan siswa
· Dengan guru kelas
d. Angket (kuesioner)
· Angket siswa
· Angket orang tua
· Angket wali kelas
4. Sosiometri
5. Observasi
· Observasi kegiatan belajar siswa dalam kelas
· Observasi keadaan siswa dirumah
· bservasi kegiatan pembelajaran guru dikelas
Dari beberapa instrument yang digunakan, maka dapat diidentifikasi faktor-faktor
penyebab kesulitan belajar siswa, yaitu sebagai berikut :
1. Fattah Nasywa Pratama
a. Hasil Belajar Siswa
UH 1 = 40
42
UH 2 = 44
UH 3 = 48
b. Pedoman wawancara dengan guru mata pelajaran
Kurang termotivasi dengan Fisika
Sering mengeluh tentang Fisika
Kurang serius saat belajar Fisika
Sudah pasrah dahulu bila tidak bisa mengerjakan soal Fisika
c. Pedoman wawancara dengan guru BK
Tempat duduknya dibelakang
Bukan anak yang bermasalah
Tidak dalam bimbingan guru BK
Hanya rendah di pelajaran Fisika
Kelas XI IPA 2 kurang gereget saat kegiatan belajar mengajar
d. Sosiometri
Termasuk anak yang pendiam dan bukan terisolir Tetapi dalam belajar Fattah
bukan termasuk anak yang memiliki daya saing tinggi hal ini disebabkan oleh
faktor kelas yang rata – rata siswanya kurang semangat dalam belajar hal ini
dapat dilihat dari pernyataan beberapa guru yang mengatakan bahwa kelas XI
IPA 2 kurang ada greget dalam belajar.
2. Gagat Ridwan Wicaksana
a. Hasil Belajar Siswa
UH 1 = 42
UH 2 = 41
UH 3 = 45
b. Pedoman wawancara dengan guru mata pelajaran
Kurang tertarik dalam pelajaran Fisika
Cenderung kurang memperhatikan guru saat pelajaran
Sering keluar kelas saat pelajaran
Respon yang kurang memuaskan saat pelajaran Fisika
c. Pedoman wawancara dengan guru BK
Tempat duduknya dibelakang
Terlalu banyak mengikuti kegiatan sekolah
43
Dalam bimbingan guru BK
Kurang bisa membagi waktu belajar
Minat pada seni dan organisasi
Rendah di pelajaran IPA terutama Fisika
Kelas XI IPA 2 kurang gereget saat kegiatan belajar mengajar
3. Sosiometri
Termasuk anak yang aktif dalam kegiatan sekolah dan bukan terisolir, memiliki
kecakapan berbicara yang bagus oleh karenanya dia memiliki banyak teman.
Tetapi dalam belajar Gagat bukan termasuk anak yang terlalu pintar dikelas, dia
terlalu fokus berorganisasi sehingga lalai dalam belajar selain itu dia terlalu
minat pada seni bukan pada IPA sehingga dia memiliki daya saing rendah hal ini
disebabkan oleh faktor kelas yang rata – rata siswanya kurang semangat dalam
belajar hal ini dapat dilihat dari pernyataan beberapa guru yang mengatakan
bahwa kelas XI IPA 2 kurang ada greget dalam belajar.
e. Memperkirakan bantuan yang diberikan
Setelah didentifikasi factor penyebab letak kesulitan belajar siswa, maka dapat
ditentukan perkiraan bantuan yang akan diberikan kepada siswa, diantaranya :
a. Materi
Yaitu dengan melakukan pengajaran perbaikan satu kali atau dua kali dalam
seminggu untuk kedua materi pelajaran baik matematika maupun IPS yaitu
berupa:
Mengajarkan kembali materi yang belum dimengerti atau dikuasai oleh siswa.
Memberikan latihan kepada siswa mengenai latihan kepada siswa mengenai
materi yang telah diajarkan.
b. Non Materi
Memberikan informasi kepada :
Siswa : tentang bagaimana cara belajar yang baik, tentang bagaimana
pentingnya mengulang pelajaran dirumah, bagaimana pentingnya membaca
buku karena semua jawaban atas tugas dan PR yang diberikan oleh guru ada
didalam buku, tentang pentingnya keseriusan belajar didalam kelas, serta 44
yang paling penting adalah rajin beribadah kepada Allah SWT, karena kunci
keberhasilan itu adalah berusaha, berdoa, dan bertawakal. Selain itu
memberikan memberikan motivasi/ penguatan kepada siswa tentang
kemampuan yang dimilikinya sudah bagus, hanya saja perlu latihan dan
belajar dengan teratur, sehingga anak menjadi bersemangat dalam belajar.
Orang tua : Menginformasikan mengenai pentingnya meningkatkan perhatian
terhadap belajar anak dan memberikan informasi bahwa orang tua sangat
berperan penting bagi perkembangan anak dalam belajar, karena pendidikan
yang pertama dan yang paling utama bagi anak adalah dalam lingkungan
keluarga. Selian itu juga memberikan pemahaman kepada orang tua mengenai
cara menyikapi anak dalam upaya meningkatkan hasil belajar yang dialami
oleh siswa.
Guru kelas/study : memberikan informasi kesulitan belajar yang dialami oleh
siswa kepada guru wali kelas dan guru BK
f. Pelaksanaan bantuan
Bantuan yang dapat diberikan adalah :
a. Kepada siswa
Melakukan pengajaran perbaikan dengan mengajarkan kembali materi yang
kurang/tidak dipahami oleh kedua siswa.
Memberikan latihan kepada siswa mengenai materi yang telah diajarkan
kembali.
Memberikan informasi kepada siswa tentang bagaimana cara yang baik
seperti waktu belajar yang efektif.
Memberikan informasi mengenai pentingnya mengulang pelajaran dirumah
agar materi yang diterangkan oleh guru dapat diserap dan di ingat selalu.
Memberikan informasi kepada siswa tentang betapa pentingnnya membaca
buku pelajaran, karena semua yang diajarkan oleh guru, baik dalam bentuk
diterangkan, tugas, dan PR ada didalam buku tersebut.
Memberikan layanan perseorangan kepada siswa tentang menerima hasil
belajar sendiri tanpa adanya rasa ketakutan.
45
Memberikan informasi kepada siswa akan pentingnya belajar dengan serius di
dalam kelas agar materi yang diberikan oleh guru dapat diserap dengan baik.
Memberikan informasi kepada siswa tentang pentingnya mendekatkan diri
kepada Allah SWT, agar selalu berusaha dan berdo’a.
Memberikan motivasi dan dorongan kepada anak dalam belajar, serta
penguatan tentang potensi yang dimiliki oleh anak tersebut sudah bagus,
namun harus lebih banyak lagi latihan dan belajar yang teratur.
b. Kepada orang tua siswa
Agar lebih mengontrol lagi anaknya dalam belajar dan selalu mengingatkan
anak untuk belajar dengan teratur dirumah
Memberikan motivasi dan dorongan kepada anak agar anak selalu
bersemangat dalam belajar karena sebenarnya anak ini memiliki kemampuan
dan motivasi yang bagus apabila dia diberikan semangat, dukungan, dan
sokongan terutama dari orang tuannya.
Memeriksa latihan dan PR yang diberikan oleh guru si anak secara teratur,
agar orang tua dapat mengetahui dan melihat dimana kemampuan anaknya
yang kurang dan anaknya pun merasa lebih diperhatikan oleh orangtuanya.
Memonitoring kegiatan yang dilakukan anak di sekolah
Membantu anak mengatur waktu untuk belajar
c. Kepada guru kelas/guru study
Memberikan informasi tentang letak kesulitan belajar siswa yaitu pada pokok
materi mana siswa mengalami kesulitan dalam belajar
6. Evaluasi dan Tindak lanjut
a. Evaluasi
Siswa : setelah diberikan pengajaran perbaikan dan informasi tentang
bagaimana belajar yang baik, anak mulai memperhatikan pelajaran yang
diajarkan dan mulai mengerjakan tugas dengan benar.
46
Orang tua : orang tua mulai mengubah sikap pada anaknya lebih mengontrol
dan memperhatikan anaknya terutama dalam belajar.
Guru kelas : guru kelas lebih memperhatikan siswa dalam belajar dengan
memberikan penjelasan ketempat duduk siswa ketika siswa tidak mengerti
dengan materi yang dijelaskan.
i. Tindak lanjut
Kepada siswa : memberikan penguatan positif berupa semangat dan
dukungan terhadap hasil belajar yang dicapai siswa.
Kepada Orangtua : orang tua sudah lebih memperhatikan kebutuhan belajar
anaknya, seperti menyuruh anak belajar dengan teratur setiap hari dan lebih
memberikan motivasi kepada anaknya agar anak lebih bersemangat dalam
belajar.
Kepada guru kelas/study : guru kelas/studydiharapkan lebih memperhatikan
kedua siswanya ini dalam belajar sehingga dapat dicapai hasil belajar yang
optimal
47
BAB IV
PENUTUP
IV.1 Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kegiatan diagnosis kesulitan belajar
ini dapat memberikan dampak positif bagi kemajuan belajar siswa, sehingga segala
bentuk kesulitan belajar pada siswa dapat terentaskan dengan baik dan kegiatan belajar
mengajar menjadi lancar dan dapat lebih baik lagi dalam upaya meningkatkan hasil
belajar siswa secara optimal. Berdasarkan apa yang dipaparkan di atas dapat
dinyatakan bahwa diagnosis kesulitan belajar merupakan memerlukan perencanaan
yang matang, yang memerlukan waktu dan tenaga. Oleh karena itu diagnosis
kesulitan belajar siswa hendaknya menjadi bagian dari program kerja lembaga
pendidikan. Bila hal ini dapat terlaksana dengan baik niscaya kesulitan-kesulitan
belajar siswa dapat dicegah dan diatasi.
IV.2 Saran
Melaui laporan ini dapat diperoleh manfaat bahwa sebagai seorang calon guru,
tidak hanya mengetahui kesulitan belajar siswa tersebut sehingga guru dapat
memahami pula bagaimana sesungguhnya kesulitan belajar pada siswa yang
bersangkutan sedetil mungkin yang menyebabkan siswa menjadi kesulitan dalam
belajar.
48
DAFTAR PUSTAKA
Abin Syamsudin. 2000. Psikologi Pendidikan. Bandung. PT. Remaja Risdakarya.
Cece Wijaya. 2007. Pendidikan Remedial. Bandung; PT. Remaja Rosdakarya.
Hasan. Chalijah. 1994. Dimensi-dimensi Psikologi Pendidikan. Surabaya; Al-ikhlas
http://agnibudiarti.wordpress.com/2013/05/22/prinsip-dasar-diagnostik-kesulitan-belajar/
diakses pada tanggal 27 Mei 2014 pukul 18.00 WIB
http://ebekunt.wordpress.com/2009/04/12/diagnosis-kesulitan-belajar/ diakses pada tanggal
28 Mei 2014 pukul 16.00 WIB
49
Lampiran
50
No NIS NAMA L/P KLSUH 1 UH 2 UH 3Teori
KinetikFluida Suhu dan
Kalor
120709 ADI EKAPRASETYA
PRABANDANURL XI IPA-
263 49 53
220743 ALDENIRO ARIEF BAWONO L XI IPA-
255 57 61
320773 ALIKA RIZMALIA PUTRI P XI IPA-
245 60 60
420965 ALSHA AURORA KHANSHA ZEIN P XI IPA-
259 60 64
520775 ANNISA HIDARATRI UNINGOJATI P XI IPA-
255 79 83
620878 DEWINTA ASYIVA SIDIQ P XI IPA-
262 80 84
720879 DIDA FITRI P XI IPA-
270 60 64
820718 ERMI SARASWATI MAHA ADMI P XI IPA-
267 67 71
920973 FARAH FADILLA HANIMAN P XI IPA-
266 51 55
1020845 FATTAH NASYWA PRATAMA L XI IPA-
240 44 48
1120847 FRAHESTA NURNA AHMADA P XI IPA-
253 83 87
1220885 GAGAT RIDWAN WICAKSANA L XI IPA-
242 41 45
1320786 GANDHI BAYU ANANG
KOESMAWANL XI IPA-
277 71 75
1420977 HABIB ASTARI ADI L XI IPA-
269 44 48
1520946 HUTAMA RAKAJATI L XI IPA-
273 45 49
1621010 ILHAM MAULANA ASH
SHIDDIEQYL XI IPA-
262 57 61
1720789 ISTRIA RIMBA SALLIMA P XI IPA-
263 71 75
1821013 LATIFA HANJANI PUTRI P XI IPA-
271 62 66
1920984 MEGA AYU KUSUMA P XI IPA-
275 49 53
2020855 MUFID MUHARROM L XI IPA-
276 72 76
2120728 MUHAMMAD ERREL PRASETYO
WIBOWOL XI IPA-
263 43 47
2220858 MUNADHIA P XI IPA-
269 63 67
2320921 NADIYA NUR HALIMA P XI IPA-
272 83 87
24 20758 NASWA ARVIEDA RAHMA P XI IPA- 80 38 42
51
2
2520795 NOHAN PUTRA NURHUDHA L XI IPA-
265 46 50
2620731 QISTY AULIA KHOIRY P XI IPA-
266 63 67
2721020 RIESNA DHIPTA PRAMESWARI P XI IPA-
280 85 89
2820957 RINI SETYANINGSIH P XI IPA-
273 71 75
29 21022 TAZKIYA LARAS PRAMESTI ESKA PXI IPA-
270 60 64
30 20930 WIDYA AJENG PANGESTIKA PXI IPA-
273 64 68
31 20767 YASMINE HUSNA ARSYIFA PXI IPA-
282 54 58
32 20866 YUSRON AMINULLOH LXI IPA-
285 66 70
52