18
Metode Drill :: Pengertian, Prinsip, Tujuan, Syarat, Kelemahan Serta Macam Macamnya Metode Drill - Pada Postingan ini sahabat akan di berikan penjelasan tentang Pengertian, Prinsip, Tujuan Syarat-syarat, Kelamahan, serta macam macam metode drill, Baiklah untuk mempersingkat waktu silahkan sahabat membaca tentang Metode drill 1. Pengertian Metode Drill Sebelum mendefinisikan tentang metode drill terlebih dahulu mengetahui tentang metode mengajar itu sendiri. Metode mengajar adalah cara guru memberikan pelajaran dan cara murid menerima pelajaran pada waktu pelajaran berlangsung, baik dalam bentuk memberitahukan atau membangkitkan. Oleh karena itu peranan metode pengajaran ialah sebagai alat untuk menciptakan proses belajar mengajar yang kondusif. Dengan metode ini diharapkan tumbuh berbagai kegiatan belajar siswa sehubungan dengan mengajar guru, dengan kata lain terciptalah interaksi edukatif antara guru dengan siswa. Dalam interaksi ini guru berperan sebagai penggerak atau pembimbing, sedangkan siswa berperan sebagai penerima

LAPORAN Drill

Embed Size (px)

DESCRIPTION

bLAPORAN

Citation preview

Page 1: LAPORAN Drill

Metode Drill :: Pengertian, Prinsip, Tujuan, Syarat, Kelemahan Serta Macam Macamnya

Metode Drill - Pada Postingan ini sahabat akan di berikan penjelasan tentang Pengertian, Prinsip, Tujuan Syarat-syarat, Kelamahan, serta macam macam metode drill, Baiklah untuk mempersingkat waktu silahkan sahabat membaca tentang Metode drill

1. Pengertian   Metode Drill Sebelum mendefinisikan tentang metode drill terlebih dahulu mengetahui tentang metode mengajar itu sendiri. Metode mengajar adalah cara guru memberikan pelajaran dan cara murid menerima pelajaran pada waktu pelajaran berlangsung, baik dalam bentuk memberitahukan atau membangkitkan.  

Oleh karena itu peranan metode pengajaran ialah sebagai alat untuk menciptakan proses belajar mengajar yang kondusif. Dengan metode ini diharapkan tumbuh berbagai kegiatan belajar siswa sehubungan dengan mengajar guru, dengan kata lain terciptalah interaksi edukatif antara guru dengan siswa. Dalam interaksi ini guru berperan sebagai penggerak atau pembimbing, sedangkan siswa berperan sebagai penerima atau yang dibimbing. Proses interaksi ini akan berjalan dengan baik jika siswa lebih aktif di bandingkan dengan gurunya. Oleh karenanya metode mengajar yang baik adalah metode yang dapat menumbuhkan kegiatan belajar siswa dan sesuai dengan kondisi pembelajaran.

Salah satu usaha yang tidak boleh ditinggalkan oleh guru adalah bagaimana guru memahami kedudukan metode sebagai salah satu komponen yang mempengaruhi dalam

Page 2: LAPORAN Drill

proses belajar mengajar. Kerangka berpikir yang demikian bukanlah suatu hal yang aneh tetapi nyata dan memang betul-betul dipikirkan oleh guru.

Dari definisi metode mengajar, maka metode drill adalah suatu cara mengajar dimana siswa melaksanakan kegiatan-kegiatan latihan, agar siswa memiliki ketangkasan atau ketrampilan yang lebih tinggi dari apa yang dipelajari. 

Dalam buku Nana Sudjana, metode drill adalah satu kegiatan melakukan hal yang sama, berulang-ulang secara sungguh-sungguh dengan tujuan untuk memperkuat suatu asosiasi atau menyempurnakan suatu ketrampilan agar menjadi bersifat permanen. Ciri yang khas dari metode ini adalah kegiatan berupa pengulangan yang berkali-kali dari suatu hal yang sama. 

Dengan demikian terbentuklah pengetahuan-siap atau ketrampilan-siap yang setiap saat siap untuk di pergunakan oleh yang bersangkutan.

2. Macam-Macam Metode DrillBentuk- bentuk Metode Drill dapat direalisasikan dalam berbagai bentuk teknik, yaitu sebagai berikut :

a. Teknik Inquiry (kerja kelompok)Teknik ini dilakukan dengan cara mengajar sekelompok anak didik untuk bekerja sama dan memecahakan masalah dengan cara mengerjakan tugas yang diberikan.

b. Teknik Discovery (penemuan)Dilakukan dengan melibatkan anak didik dalam proses kegiatan mental melalui tukar pendapat, diskusi.

c. Teknik Micro TeachingDigunakan untuk mempersiapkan diri anak didik sebagai calon guru untuk menghadapi pekerjaan mengajar di depan kelas dengan memperoleh nilai tambah atau pengetahuan, kecakapan dan sikap sebagai guru.

d. Teknik Modul BelajarDigunakan dengan cara mengajar anak didik melalui paket belajar berdasarkan performan (kompetensi).

e. Teknik Belajar MandiriDilakukan dengan cara menyuruh anak didik agar belajar sendiri, baik di dalam kelas maupun di luar kelas. 

3. Tujuan Penggunaan Metode DrillMetode Drill biasanya digunakan untuk tujuan agar siswa :

Page 3: LAPORAN Drill

Memiliki kemampuan motoris/gerak, seperti menghafalakan kata-kata, menulis, mempergunakan alat.

Mengembangkan kecakapan intelek, seperti mengalikan, membagi, menjumlahkan.

Memiliki kemampuan menghubungkan antara sesuatu keadaan dengan yang lain. 

4. Syarat-Syarat Dalam Metode Drill Masa latihan harus menarik dan menyenangkan.

o Agar hasil latihan memuaskan, minat instrinsik diperlukan.o Tiap-tiap langkah kemajuan yang dicapai harus jelas.o Hasil latihan terbaik yang sedikit menggunakan emosi

Latihan –latihan hanyalah untuk ketrampilan tindakan yang bersifat otomatik. Latihan diberikan dengan memperhitungkan kemampuan/ daya tahan murid, baik

segi jiwa maupun jasmani. Adanya pengerahan dan koreksi dari guru yang melatih sehingga murid tidak

perlu mengulang suatu respons yang salah. Latihan diberikan secara sistematis. Latihan lebih baik diberikan kepada perorangan karena memudahkan pengarahan

dan koreksi. Latihan-latihan harus diberikan terpisah menurut bidang ilmunya.

5. Prinsip Dan Petunjuk Menggunakan Metode Drill Siswa harus diberi pengertian yang mendalam sebelum diadakan latihan tertentu.  Latihan untuk pertama kalinya hendaknya bersikap diagnostik:

o Pada taraf permulaan jangan diharapkan reproduksi yang sempurna.o Dalam percobaan kembali harus diteliti kesulitan yang timbul.o Respon yang benar harus diperkuat.o Baru kemudian diadakan variasi, perkembangan  arti dan kontrol

Masa latihan secara relativ singkat, tetapi harus sering dilakukan. Pada waktu latihan harus dilakukan proses essensial. Di dalam latihan yang pertama-tama adalah ketepatan, kecepatan dan pada

akhirnya kedua-duanya harus dapat tercapai sebagai kesatuan. Latihan harus memiliki arti dalam rangka tingkah laku yang lebih luas.

o Sebelum melaksanakan, pelajar perlu mengetahui terlebih dahulu arti latihan itu.

o Ia perlu menyadari bahwa latihan-latihan itu berguna untuk kehidupan selanjutnya.

o Ia perlu mempunyai sikap bahwa latihan-latihan itu diperlukan untuk melengkapi belajar. 

Page 4: LAPORAN Drill

6. Keuntungan Atau Kebaikan Metode Drill Bahan pelajaran yang diberikan dalam suasana yang sungguh-sungguh akan lebih

kokoh tertanam dalam daya ingatan murid, karena seluruh pikiran, perasaan, kemauan dikonsentrasikan pada pelajaran yang dilatihkan.

Anak didik akan dapat mempergunakan daya fikirannya dengan bertambah baik, karena dengan pengajaran yang baik maka anak didik akan menjadi lebih teratur, teliti dan mendorong daya ingatnya.

Adanya pengawasan, bimbingan dan koreksi yang segera serta langsung dari guru, memungkinkan murid untuk melakukan perbaikan kesalahan saat itu juga. Hal ini dapat menghemat waktu belajar disamping itu juga murid langsung mengetahui prestasinya. 

7. Kelemahan Metode Drill dan Petunjuk Untuk Mengurangi Kelemahan-Kelemahan Tersebuta. Kelemahan Metode Drill

1. Latihan Yang dilakukan di bawah pengawasan yang ketat dan suasana serius mudah sekali menimbulkan kebosanan.

2. Tekanan yang lebih berat, yang diberikan setelah murid merasa bosan atau jengkel tidak akan menambah gairah belajar dan menimbulkan keadaan psikis berupa mogok belajar/latihan.

3. Latihan yang terlampau berat dapat menimbulkan perasaan benci dalam diri murid, baik terhadap pelajaran maupun terhadap guru.

4. Latihan yangs selalu diberikan di bawah  bimbingan guru, perintah guru dapat melemahkan inisiatif maupun kreatifitas siswa.

5. Karena tujuan latihan adalah untuk mengkokohkan asosiasi tertentu, maka murid akan merasa asing terhadap semua struktur-struktur baru dan menimbulkan perasan tidak berdaya. 

b. Petunjuk Untuk Mengurangi Kelemahan-Kelemahan Di Atas1. Janganlah seorang guru menuntut dari murid suatu respons yang sempurna, reaksi

yang tepat.2. Jika terdapat kesulitan pada murid saat saat merespon, mereaksi, hendaknya guru

segera meneliti sebab-sebab yang menimbulkan kesulitan tersebut.3. Berikanlah segera penjelasan-penjelasan, baik bagi reaksi atau respon yang betul

maupun yang salah. Hal ini perlu dilakukan agar murid dapat mengevaluasi kemajuan dari latihannya.

4. Usahakan murid memiliki ketepatan merespon kemudian kecepatan merespon.5. Istilah-istilah baik berupa kata-kata maupun kalimat-kalimat yang digunakan

dalam latihan hendaknya dimengerti oleh murid. Metode Drill

Page 5: LAPORAN Drill

Daftar Pustaka

Abu, Ahmad. 1986. Metode Khusus Pendidikan Agama. Bandung: CV Amrico

Nana, Sudjana. 1991. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar.  Bandung: Sinar Baru

Muhaimin, Abdul Mujib. 1993. Pemikiran Pendidikan Islam. Bandung: Trigenda Karya

Roestiyah, NK. 1989. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Bina Aksara

Winarno, Surakhmad. 1994. Pengantar Interaksi Belajar Mengajar.  Bandung

Page 6: LAPORAN Drill

BAB I

PENDAHULUAN

Metode mengajar adalah cara guru memberikan pelajaran dan cara murid

menerima pelajaran pada waktu pelajaran berlangsung, baik dalam bentuk

memberitahukan atau membangkitkan. Oleh karena itu, peranan metode pengajaran ialah

sebagai alat untuk menciptakan proses belajar mengajar yang kondusif. Dengan metode

ini diharapkan tumbuh berbagai kegiatan belajar siswa sehubungan dengan mengajar

guru, dengan kata lain terciptalah interaksi edukatif antara guru dengan siswa. Dalam

interaksi ini guru berperan sebagai penggerak atau pembimbing, sedangkan siswa

berperan sebagai penerima atau yang dibimbing. Oleh

karenanya metode mengajar yang baik adalah metode yang dapat menumbuhkan kegiatan

belajar siswa dan sesuai dengan kondisi pembelajaran.

Dari definisi metode mengajar, maka metode drill adalah suatu cara mengajar

dimana siswa melaksanakan

kegiatan-kegiatan latihan, agar siswa memiliki ketangkasan atau ketrampilan yang lebih

tinggi dari apa yang dipelajari.

Page 7: LAPORAN Drill

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Metode Drill

Mengenai definisi atau pengertian metode drill, para ahli memberikan definisi

yang agak sedikit berbeda meskipun pada intinya definisi-definisi tersebut sama.

Diantaranya :

-          Menurut Roestiyah, ialah suatu teknik yang dapat diartikan sebagai suatu cara mengajar

dimana siswa melaksanakan kegiatan-kegiatan latihan, agar siswa memiliki ketangkasan

atau ketrampilan yang lebih tinggi dari apa yang telah dipelajari.[1]

-          Menurut Ramayulis, metode drill atau disebut latihan siap dimaksudkan untuk

memperoleh ketangkasan atau ketrampilan latihan terhadap apa yang dipelajari, karena

hanya dengan melakukan secara praktis suatu pengetahuan dapat disempurnakan dan

siap-siagakan.[2]

-          Menurut Abdul Majid, suatu rencana menyeluruh tentang penyajian materi secara

sistematis dan berdasarkan pendekatan yang ditentukan dengan cara latihan agar

pengetahuan dan kecakapan tertentu dapat dimiliki dan dikuasai sepenuhnya oleh peserta

didik.[3]

-          Menurut Nana Sudjana, metode drill adalah satu kegiatan melakukan hal yang sama,

berulang-ulang secara sungguh-sungguh dengan tujuan untuk memperkuat suatu asosiasi

atau menyempurnakan suatu ketrampilan agar menjadi bersifat permanen.[4]

2.2 Tujuan Penggunaan Metode Drill

Teknik mengajar latihan ini biasanya digunakan untuk tujuan agar siswa :

-          Memiliki ketrampilan motoris/gerak; seperti menghafalkan kata-kata, menulis,

mempergunakan alat/membuat suatu benda; melaksanakan gerak dalam olahraga.

-          Mengembangkan kecakapan intelek, seperti mengalikan, membagi, menjumlahkan,

mengurangi, menarik akar dalam hitung mencongak.

Page 8: LAPORAN Drill

-          Memiliki kemampuan menghubungkan antara sesuatu keadaan dengan hal lain, seperti

hubungan sebab-akibat banyak hujan – banjir; penggunaan lambang/simbol di dalam peta

dan lain-lain.[5]

2.3 Syarat-syarat Metode Drill

Dalam menjalankan metode drill, ada beberapa syarat yang harus ditempuh untuk

hasil yang optimal. Antara lain :

1.      Masa latihan harus menarik dan menyenangkan.

-          Agar hasil latihan memuaskan, minat instrinsik diperlukan.

-          Tiap-tiap langkah kemajuan yang dicapai harus jelas.

-          Hasil latihan terbaik yang sedikit menggunakan emosi.

2.      Latihan –latihan hanyalah untuk ketrampilan tindakan yang bersifat otomatik.

3.      Latihan diberikan dengan memperhitungkan kemampuan/ daya tahan murid, baik segi

jiwa maupun jasmani.

4.      Adanya pengerahan dan koreksi dari guru yang melatih sehingga murid tidak perlu

mengulang suatu respons yang salah.

5.      Latihan diberikan secara sistematis.

6.      Latihan lebih baik diberikan kepada perorangan karena memudahkan pengarahan dan

koreksi.

7.      Latihan-latihan harus diberikan terpisah menurut bidang ilmunya.[6]

2.3 Kelemahan Metode Drill

-          Membentuk kebiasaan yang kaku, artinya seolah-olah peserta didik melakukan sesuatu

secara mekanis.[7]

-          Dapat menimbulkan ferbalisme, terutama pengajaran yang bersifat menghapal dimana

peserta didik dilatih untuk dapat menguasai bahan pelajaran secara hapalan dan secara

otomatis mengingatkannya bila ada pertanyaan-pertanyaan yang berkenaan dengan

hapalan tersebut tanpa suatu proses berpikir.[8]

-          Dapat menghambat insiatif peserta didik, dimana insiatif dan minat peserta didik yang

berbeda dengan petunjuk pendidik dianggap suatu penyimpangan dan pelanggaran dalam

pengajaran yang diberikannya.[9]

Page 9: LAPORAN Drill

-          Latihan Yang dilakukan di bawah pengawasan yang ketat dan suasana serius mudah

sekali menimbulkan kebosanan.[10]

-          Tekanan yang lebih berat, yang diberikan setelah murid merasa bosan atau jengkel tidak

akan menambah gairah belajar dan menimbulkan keadaan psikis berupa mogok

belajar/latihan.[11]

Page 10: LAPORAN Drill

BAB III

KESIMPULAN

  Metode drill adalah suatu cara menyajikan bahan pengajaran dengan jalan melatih siswa

agar menguasai pelajaran dan terampil. Dari segi pelaksanaannya siswa terlebih dahulu

telah dibekali dengan pengetahuan secara teori secukupnya, kemudian dengan tetap

dibimbing oleh guru siswa disuruh mempraktekkan sehingga menjadi mahir dan terampil.

  Tujuan penggunaan metode drill, antara lain : memiliki ketrampilan motoris/gerak;

mengembangkan kecakapan intelek; memiliki kemampuan menghubungkan antara

sesuatu keadaan dengan hal lain.

  Kelemahan metode drill, antara lain: membentuk kebiasaan yang kaku; dapat

menimbulkan ferbalisme; dapat menghambat insiatif peserta didik.

Page 11: LAPORAN Drill

DAFTAR PUSTAKA

Roestiyah N.K, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2008.

Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 2010.

http://bio-sanjaya.blogspot.com/2012/04/pengertian-metode-drill-macam-juga.html

Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Study Kompetensi Guru, Bandung:

Rosda Karya, 2006.

www.surgamakalah.com/2012/03/mengenal-metode-drill.html

[1] Roestiyah N.K, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta : Rineka Cipta, 2008), hal. 125  [2] Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, (Jakarta : Kalam Mulia, 2010), hal. 349 [3] Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Study Kompetensi Guru, (Bandung: PT. Rosda Karya, 2006), hlm. 133.[4] http://bio-sanjaya.blogspot.com/2012/04/pengertian-metode-drill-macam-juga.html[5] Roestiyah N.K, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta : Rineka Cipta, 2008), hal. 125 [6] http://bio-sanjaya.blogspot.com/2012/04/pengertian-metode-drill-macam-juga.html[7] Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, (Jakarta : Kalam Mulia, 2010), hal. 350 [8] Ibid, hal. 350 [9] Ibid, hal. 350 [10] http://bio-sanjaya.blogspot.com/2012/04/pengertian-metode-drill-macam-juga.html[11]Ibid,  

DAFTAR PUSTAKA

Roestiyah N.K, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2008.

Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 2010.

http://bio-sanjaya.blogspot.com/2012/04/pengertian-metode-drill-macam-juga.html

Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Study Kompetensi Guru, Bandung:

Rosda Karya, 2006.

www.surgamakalah.com/2012/03/mengenal-metode-drill.h

BAB III

KESIMPULAN

Page 12: LAPORAN Drill

  Metode drill adalah suatu cara menyajikan bahan pengajaran dengan jalan melatih siswa

agar menguasai pelajaran dan terampil. Dari segi pelaksanaannya siswa terlebih dahulu

telah dibekali dengan pengetahuan secara teori secukupnya, kemudian dengan tetap

dibimbing oleh guru siswa disuruh mempraktekkan sehingga menjadi mahir dan terampil.

  Tujuan penggunaan metode drill, antara lain : memiliki ketrampilan motoris/gerak;

mengembangkan kecakapan intelek; memiliki kemampuan menghubungkan antara

sesuatu keadaan dengan hal lain.

  Kelemahan metode drill, antara lain: membentuk kebiasaan yang kaku; dapat

menimbulkan ferbalisme; dapat menghambat insiatif peserta didik.

BAB IIPEMBAHASAN2.1 Pengertian Metode DrillMengenai definisi atau pengertian metode drill, para ahli memberikan definisi yang agak sedikit berbeda meskipun pada intinya definisi-definisi tersebut sama. Diantaranya :- Menurut Roestiyah, ialah suatu teknik yang dapat diartikan sebagai suatu cara mengajar dimana siswa melaksanakan kegiatan-kegiatan latihan, agar siswa memiliki ketangkasan atau ketrampilan yang lebih tinggi dari apa yang telah dipelajari.[1]- Menurut Ramayulis, metode drill atau disebut latihan siap dimaksudkan untuk memperoleh ketangkasan atau ketrampilan latihan terhadap apa yang dipelajari, karena hanya dengan melakukan secara praktis suatu pengetahuan dapat disempurnakan dan siap-siagakan.[2]- Menurut Abdul Majid, suatu rencana menyeluruh tentang penyajian materi secara sistematis dan berdasarkan pendekatan yang ditentukan dengan cara latihan agar pengetahuan dan kecakapan tertentu dapat dimiliki dan dikuasai sepenuhnya oleh peserta didik.[3]- Menurut Nana Sudjana, metode drill adalah satu kegiatan melakukan hal yang sama, berulang-ulang secara sungguh-sungguh dengan tujuan untuk memperkuat suatu asosiasi atau menyempurnakan suatu ketrampilan agar menjadi bersifat permanen.[4]

2.2 Tujuan Penggunaan Metode DrillTeknik mengajar latihan ini biasanya digunakan untuk tujuan agar siswa :- Memiliki ketrampilan motoris/gerak; seperti menghafalkan kata-kata, menulis, mempergunakan alat/membuat suatu benda; melaksanakan gerak dalam olahraga.- Mengembangkan kecakapan intelek, seperti mengalikan, membagi, menjumlahkan, mengurangi, menarik akar dalam hitung mencongak.- Memiliki kemampuan menghubungkan antara sesuatu keadaan dengan hal lain, seperti hubungan sebab-akibat banyak hujan – banjir; penggunaan lambang/simbol di dalam peta dan lain-lain.[5]2.3 Syarat-syarat Metode Drill

Page 13: LAPORAN Drill

Dalam menjalankan metode drill, ada beberapa syarat yang harus ditempuh untuk hasil yang optimal. Antara lain :1. Masa latihan harus menarik dan menyenangkan.- Agar hasil latihan memuaskan, minat instrinsik diperlukan.- Tiap-tiap langkah kemajuan yang dicapai harus jelas.- Hasil latihan terbaik yang sedikit menggunakan emosi.2. Latihan –latihan hanyalah untuk ketrampilan tindakan yang bersifat otomatik.3. Latihan diberikan dengan memperhitungkan kemampuan/ daya tahan murid, baik segi jiwa maupun jasmani.4. Adanya pengerahan dan koreksi dari guru yang melatih sehingga murid tidak perlu mengulang suatu respons yang salah.5. Latihan diberikan secara sistematis.6. Latihan lebih baik diberikan kepada perorangan karena memudahkan pengarahan dan koreksi.7. Latihan-latihan harus diberikan terpisah menurut bidang ilmunya.[6]

2.3 Kelemahan Metode Drill- Membentuk kebiasaan yang kaku, artinya seolah-olah peserta didik melakukan sesuatu secara mekanis.[7]- Dapat menimbulkan ferbalisme, terutama pengajaran yang bersifat menghapal dimana peserta didik dilatih untuk dapat menguasai bahan pelajaran secara hapalan dan secara otomatis mengingatkannya bila ada pertanyaan-pertanyaan yang berkenaan dengan hapalan tersebut tanpa suatu proses berpikir.[8]- Dapat menghambat insiatif peserta didik, dimana insiatif dan minat peserta didik yang berbeda dengan petunjuk pendidik dianggap suatu penyimpangan dan pelanggaran dalam pengajaran yang diberikannya.[9]- Latihan Yang dilakukan di bawah pengawasan yang ketat dan suasana serius mudah sekali menimbulkan kebosanan.[10]- Tekanan yang lebih berat, yang diberikan setelah murid merasa bosan atau jengkel tidak akan menambah gairah belajar dan menimbulkan keadaan psikis berupa mogok belajar/latihan.[11]