2
B. PERTEMUAN KEDUA Hari, tanggal : Selasa, 19 April 2011 Tempat : Puskesmas Pembantu Tanjung, Desa Celep, Kabupaten Sragen Kegiatan yang kami lakukan pada pertemuan kedua ini adalah melakukan pengamatan terhadap pelaksanaan imunisasi di Puskesmas Pembantu Tanjung. Imunisasi dilakukan oleh bidan yang bertugas di rumah sakit. Pada pertemuan kedua ini, kami berhasil mendapatkan data beberapa bayi yang mendapatkan imunisasi di puskesmas tersebut. Adapun datanya akan dibahas selanjutnya. Di puskesmas pembantu Tanjung ini tersedia berbagai layanan imunisasi dasar lengkap bagi bayi, diantaranya adalah BCG, DPT, campak, polio, dan hepatitis B. Pada pertemuan kedua ini, mahasiswa melakukan pengamatan, bagaimana cara melakukan imunisasi yang baik dan benar, serta mengetahui efek samping dan KIPI yang mungkin saja dapat timbul setelah pemberian vaksin. Adapun cara pemberian imunisasi yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Vaksin BCG Diberikan secara intrakutan di sepertiga bagian lengan kanan atas (pada lekukan atas insertio musculus deltoideus). Jarum dimasukkan sejajar dengan kulit. Dosis vaksin yang diberikan adalah 0,05 cc. 2. Vaksin DPT, TT, Hepatitis B

Laporan Field Lab

Embed Size (px)

DESCRIPTION

laporan

Citation preview

B. PERTEMUAN KEDUA

Hari, tanggal : Selasa, 19 April 2011 Tempat : Puskesmas Pembantu Tanjung, Desa Celep, Kabupaten Sragen

Kegiatan yang kami lakukan pada pertemuan kedua ini adalah melakukan pengamatan terhadap pelaksanaan imunisasi di Puskesmas Pembantu Tanjung. Imunisasi dilakukan oleh bidan yang bertugas di rumah sakit. Pada pertemuan kedua ini, kami berhasil mendapatkan data beberapa bayi yang mendapatkan imunisasi di puskesmas tersebut. Adapun datanya akan dibahas selanjutnya. Di puskesmas pembantu Tanjung ini tersedia berbagai layanan imunisasi dasar lengkap bagi bayi, diantaranya adalah BCG, DPT, campak, polio, dan hepatitis B. Pada pertemuan kedua ini, mahasiswa melakukan pengamatan, bagaimana cara melakukan imunisasi yang baik dan benar, serta mengetahui efek samping dan KIPI yang mungkin saja dapat timbul setelah pemberian vaksin. Adapun cara pemberian imunisasi yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Vaksin BCG

Diberikan secara intrakutan di sepertiga bagian lengan kanan atas (pada lekukan atas insertio musculus deltoideus). Jarum dimasukkan sejajar dengan kulit. Dosis vaksin yang diberikan adalah 0,05 cc.

2. Vaksin DPT, TT, Hepatitis B

Diberikan secara intramuskular di bagian pertengahan paha anterolateral/bagian luar. Jarum ditusukkan tegak lurus ke bawah. Dosis yang diberikan adalah 0,5 cc.

3. Vaksin campak

Diberikan secara subkutan di sepertiga lengan bagian atas/pertengahan muskulus deltoideus.tusukkan jarum dengan sudut kira-kira 45o. Dosis yang diberikan adalah 0,5 cc.

4. Naksin polio

Diberikan secara oral (polio sabin) atau dengan injeksi (polio salk). Pemberian secara oral dapat dengan bentuk pil atau cairan (OPV). Namun, untuk anak-anak biasanya diberikan OPV, dengan dosis 2 tetes.

Sebelum penyuntikan, dilakukan desinfeksi di area penyuntikan. Semua alat yang digunakan harus steril, dan vaksin yang diberikan harus dalam keadaan baik.

Dari hasil pengamatan kelompok kami dan dari data yang didapat dari puskesmas, hingga saat ini belum ditemukan adanya efek samping atau KIPI yang berarti di Puskesmas Pembantu Tanjung, Desa Celep ini.