63
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM INSTRUMENTASI KELAUTAN Disusun Oleh: Dias Natasasmita 26020110130093 PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN JURUSAN ILMU KELAUTAN

Laporan Instrumentasi Kelautan Kampus Semarang

Embed Size (px)

Citation preview

LAPORAN RESMIPRAKTIKUM INSTRUMENTASI KELAUTAN

Disusun Oleh:Dias Natasasmita26020110130093

PROGRAM STUDI ILMU KELAUTANJURUSAN ILMU KELAUTANFAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTANUNIVERSITAS DIPONEGOROSEMARANG2011

BAB IPENDAHULUAN

1.1. Latar BelakangInstrumentasiKelautanadalah suatu bidang ilmukelautanyang behubungan dengan alat-alat dan piranti (device) yang dipakai untuk pengukuran dan pengendalian dalam suatu sistem yang lebih besar dan lebih kompleks dalam duniakelautan.Pancaindera manusia memiliki kemampuan daya pisah yang terbatas. Oleh karena itu, banyak masalah mengenai benda atau organism yang akan di amati hanya dapat diperiksa dengan menggunakan alat bantu.Instrumentasi kelautan sebagai alat pengukuran meliputi insturmentasi Survey / Statistik, Intrumentasi Pengukuran Suhu, Disolve Oxygen (DO), Turbiditas, Salinitas, PH perairan, dll. Contoh dari instrumentasi sebagai alat analisis dan kendali dalam instrumentasi ini bisa dilakukan secara manual (hasilnya dibaca dan ditulis tangan), tetapi bisa juga dilakukan secara otomatis dengan menggunakan komputer (sirkuit elektronik). Untuk jenis yang kedua ini, instrumentasi tidak bisa dipisahkan dengan bidang elektronika dan instrumentasi itu sendiri. Dalam praktikum instrumentasi kelautan ini membahas tentang alat alat yang erat kaitannya dengan kondisi oseanografi dan parameter-parameter lingkungkan yang ada di laut. Adapun alat-alat tersebut seperti GPS, Refraktometer, PH dan DO meter, Anemometer dan Horiba. Semuanya dibahas berdasarkan fungsi, teknik dan prosedur penggunaan, cara kalibrasi hingga teknik menyimpan dan perawatannya.1.2. Tujuan1. Mahasiswa dapat memahami kegunaan dari alat alat instrumentasi khususnya dalam pengambilan data kelautan.2. Mahasiswa dapat mengetahui bagian bagian dari alat alat instrumentasi beserta fungsinya.3. Mahasiswa dapat menggunakan alat alat instrumentasi dengan baik dan benar.4. Mahasiswa dapat mengerti cara pengkalibrasian dari alat alat instrumentasi yang digunakan di praktikum ini.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1. GPSGPS (Global Positioning System) merupakan sistem navigasi satelit yang dikembangkan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat (US DoD =United States Department of Defense). GPS memungkinkan kita mengetahui posisi geografis kita (lintang, bujur, dan ketinggian di atas permukaan laut). Jadi dimanapun kita berada di muka bumi ini, kita dapat mengetahui posisi kita dengan tepat (www.kharismawan51.blogdetik.com).Beberapa kemampuan GPS antara lain dapat memberikan informasi tentang posisi, kecepatan, dan waktu secara cepat, akurat, murah, dimana saja di bumi ini tanpa tergantung cuaca. Hal yang perlu dicatat bahwa GPS adalah satu-satunya sistem navigasi ataupun sistem penentuan posisi dalam beberapa abad ini yang memiliki kemampuan handal seperti itu. Ketelitian dari GPS dapat mencapai beberapa mm untuk ketelitian posisinya, beberapa cm/s untuk ketelitian kecepatannya dan beberapa nanodetik untuk ketelitian waktunya. Ketelitian posisi yang diperoleh akan tergantung pada beberapa faktor yaitu metode penentuan posisi, geometri satelit, tingkat ketelitian data, dan metode pengolahan datanya (www.sphsalatiga.com).

2. 2.1. 2.1.1. FungsiGPS terdiri dari 3 segmen: Segmen angkasa, kontrol/pengendali, dan pengguna., dimana : Segmen angkasa terdiri dari 24 satelit yang beroperasi dalam 6 orbit pada ketinggian 20.200 km dan inklinasi 55 derajat dengan periode 12 jam (satelit akan kembali ke titik yang sama dalam 12 jam). Satelit tersebut memutari orbitnya sehingga minimal ada 6 satelit yang dapat dipantau pada titik manapun di bumi ini. Satelit tersebut mengirimkan posisi dan waktu kepada pengguna seluruh dunia. Segmen Kontrol/Pengendaliterdapat pusat pengendali utama yang terdapat di Colorodo Springs, dan 5 stasiun pemantau lainnya dan 3 antena yang tersebar di bumi ini. Stasiun pemantau memantau semua satelit GOS dan mengumpulkan informasinya. Stasiun pemantau kemudian mengirimkan informasi tersebut kepada pusat pengendali utama yang kemudian melakukan perhitungan dan pengecekan orbit satelit. Informasi tersebut kemudian dikoreksi dan dilakukan pemuktahiran dan dikirim ke satelit GPS. Segmen PenggunaPada sisi pengguna dibutuhkan penerima GPS (selanjutnya kita sebutperangkat GPS) yang biasanya terdiri dari penerima, prosesor, dan antena, sehingga memungkinkan kita dimanapun kita berada di muka bumi ini (tanah, laut, dan udara) dapat menerima sinyal dari satelit GPS dan kemudian menghitung posisi, kecepatan dan waktu. (www.sutfis.blogspot.com)Berikut beberapa fungsi GPS di berbagai bidang : MiliterGPS digunakan untuk keperluan perang, seperti menuntun arah bom, atau mengetahui posisi pasukan berada.Dengan cara ini maka kita bisa mengetahui mana teman mana lawan untuk menghindari salah target, ataupun menetukan pergerakan pasukan. NavigasiGPS banyak juga digunakan sebagai alat navigasi sepertikompas. Beberapa jenis kendaraan telah dilengkapi dengan GPS untuk alat bantu nivigasi, dengan menambahkan peta, maka bisa digunakan untuk memandu pengendara, sehingga pengendara bisa mengetahui jalur mana yang sebaiknya dipilih untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Sistem Informasi GeografisUntuk keperluan Sistem Informasi Geografis, GPS sering juga diikutsertakan dalam pembuatan peta, seperti mengukur jarak perbatasan, ataupun sebagai referensi pengukuran.

Sistem pelacakan kendaraanKegunaan lain GPS adalah sebagai pelacak kendaraan, dengan bamtuan GPS pemilik kendaraan/pengelola armada bisa mengetahui ada dimana saja kendaraannya/aset bergeraknya berada saat ini.(www.kharismawan51.blogdetik.com)

2.1.2. Cara MenggunakanSetiap satelit mentransmisikan dua sinyal yaitu L1 (1575.42 MHz) dan L2 (1227.60 MHz). Sinyal L1 dimodulasikan dengan dua sinyalpseudo-randomyaitu kode P (Protected) dan kode C/A (coarse/aquisition). Sinyal L2 hanya membawa kode P. Setiap satelit mentransmisikan kode yang unik sehingga penerima (perangkat GPS) dapat mengidentifikasi sinyal dari setiap satelit. Pada saat fitur Anti-Spoofing diaktifkan, maka kode P akan dienkripsi dan selanjutnya dikenal sebagai kode P(Y) atau kode Y (www.blog.uad.ac.id).Perangkat GPS yang dikhususkan buat sipil hanya menerima kode C/A pada sinyal L1 (meskipun pada perangkat GPS yang canggih dapat memanfaatkan sinyal L2 untuk memperoleh pengukuran yang lebih teliti (www.blog.uad.ac.id).Perangkat GPS menerima sinyal yang ditransmisikan oleh satelit GPS. Dalam menentukan posisi, kita membutuhkan paling sedikit 3 satelit untuk penentuan posisi 2 dimensi (lintang dan bujur) dan 4 satelit untuk penentuan posisi 3 dimensi (lintang, bujur, dan ketinggian). Semakin banyak satelit yang diperoleh maka akurasi posisi kita akan semakin tinggi. Untuk mendapatkan sinyal tersebut, perangkat GPS harus berada di ruang terbuka. Apabila perangkat GPS kita berada dalam ruangan atau kanopi yang lebat dan daerah kita dikelilingi oleh gedung tinggi maka sinyal yang diperoleh akan semakin berkurang sehingga akan sukar untuk menentukan posisi dengan tepat atau bahkan tidak dapat menentukan posisi (www.blog.uad.ac.id).Perangkat GPS menerima sinyal dari satelit dan kemudian melakukan perhitungan sehingga pada tampilan umumnya kita dapat mengetahui posisi (dalam lintang dan bujur), kecepatan, dan waktu. Disamping itu juga informasi tambahan seperti jarak, dan waktu tempuh. Posisi yang ditampilkan merupakan sistem referensi geodetik WGS-84 dan waktu merupakan referensi USNO (U.S. Naval Observatory Time)(www.blog.uad.ac.id).

Gambar 1. Skema kerja GPS

Berikut adalah langkah-langkah menggunakan GPS yang baik dan benar (GPS Garmin) :1. Pegang GPS anda.2. Periksakondisi baterainya apa masih cukuo atau tidak, jika tidak kita bias isi dengan dua buah baterai AAA3. Tekan tombol bagian atasnya, nyalakan.4. Tunggu sebentar karena dia akan terhubung via satelit5. Selanjtnya di layar akan munsul banyak icon seperti di windows, ada map, compass, setup, dan lain lain6. Masuk ke fitur map dan anda akan menemukan tanda panah bergoyang sebagai tanda kedudukan anda sekarang, Bila garmin anda belum ada petanya maka GPS anda masih kosong alias belum diinstall peta, GPS anda bisa terkoneksi dengan software ArcGIS, bila GPS anda masih kosong anda bisa memasukkan koordinat2 yang bisa anda mengerti.7. Misal anda sekarang sedang berada di Simpang Lima Semarang, anda tinggal berdiri di titik yang anda ingin simpan. (tunggu sampai tanda panah berhenti atau satelit terkoneksi sepenuhnya8. Lalu tekan MARK, untuk menyimpan koordinat anda saat ini, kalau sudah rename point tersebut dengan nama anda misal tempat parkir simpang lima9. bila sudah disave, pulanglah kerumah., lalu save lagi point anda dirumah, rumah saya yes.(www.blog.uad.ac.id)Setelah itu bila anda ingin ke simpang lima dari rumah, anda tinggal memakai fasilitas waypoint dari GPS anda dan GPS akan menarik garis dari rumah anda menuju simpang lima, dan anda akan dipandu jalan terdekat menuju simpang lima (www.blog.uad.ac.id).Anda juga bisa membuat garis di GPS anda, caranya bukan dengan pulpen, tapi dengan mobil anda, jadi mobil berfungsi sebagai pulpen dalam GPS anda, caranya naik mobil anda lalu saat mobil melintasi jalan tersebut aktifkan fungsi drawing maka panah akan meninggalkan jejak berwarna hitam dan tiap garis bisa diberi nama, misal jl merapi raya, atau jalan tol jagorawi, jalur pantura, atau jalan2 lain yang ingin anda gambar (draw), jadi bila ingin menggambar jalan tol jagorawi, sebelum pintu tol anda harus sudah siap2 memencet tombol draw dan kalo sudah sampai diujung tol jagorawi atau sudah masuk bogor, anda tinggal save untuk menyudahinya (www.blog.uad.ac.id).Didalam map anda juga bisa men-zoom peta hingga beberapa kali perbesaran, jadi anda bisa melihat jalan2 disekeliling anda juga atau bahkan meja kantor, lemari, komputer, bila anda memang menyimpan koordinat layout kantor anda (kalo rajin), jadi intinya GPS adalah gadget yang menyenangkan yang akan membawa anda mengenali suatu tempat baik itu jalan, kontur tanah, arah angin bahkan teman saat memancing dilaut (www.blog.uad.ac.id).

2.1.3. Cara KalibrasiUntuk penggunaan kompas dan altimeter pada GPS diperlukan proses kalibrasi agar hasil yang dihasilkan oleh GPS lebih akurat, namun pengukuran ketinggian dengan menggunakan GPS akan berbeda hasilnya jika menggunakan Altimeter standar seperti Suunto Altimeter E-203 (www.indogeotech.com).Kalibrasi kompas pada Garmin GPS sangat mudah dilakukan, pertama masuk ke halaman menu utama pilih Setup lalu Enter, selanjutnya pilih Calibration, Enter akan muncul menu Compas dan Altimeter, pilih menu Compass lalu Start dan putar GPS Anda mengikuti arah jarum jam (kanan) proses kalibrasi akan berlangsung, jika sudah selesai GPS akan menginformasikan bahwa proses kalibrasi sudah berhasil dan kompas sudah siap digunakan. Ada baiknya melakukan kalibrasi ini pada saat akan melalukan navigasi (www.indogeotech.com).

2.1.4. Cara MenyimpanGPS atau Global Positioning System, pada umumnya adalah alat portable atau bisa dibawa kemana mana, GPS sendiri perawatanya cukup mudah, yaitu hanya dengan membilas dengan kain bersih setelah digunakan, jangan dibanting, jangan di dekatkan dengan api, dan apabila pastikan bahwa baterai jangan sampai habis (www.ziddin.wordpress.com).

2.2. RefraktometerRefraktometer sebenarnya alat ukur mengukur indek bias suatu zat. Definisi indek bias cahaya suatu zat adalah kecepatan cahaya didalam hampa dibagi dengan kecepatan cahaya dalam zat tersebut. Kebanyakan obyek yang dapat kita lihat, tampak karena obyek itu memantulkan cahaya kemata kita. Pada pantulan yang paling umum terjadi, cahaya memantul kesemua arah, disebut pantulan baur. Untuk keperluan ini cukup kita melukiskan satu sinar saaja, mustahil ada atau hanya merupakan abstrasi geometrical saja (Sear,1994).2.2.1. FungsiRefraktometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur kadar/ konsentrasi bahan terlarut. Misalnya gula, garam, protein, dsb. Prinsip kerja dari refraktometer sesuai dengan namanya adalah memanfaatkan refraksi cahaya. Refraktometer ditemukan oleh Dr. Ernest Abbe seorang ilmuan dari German pada permulaan abad 20 (Khopkar, S.M. 2007).Refraktometer adalah alat ukur untuk menentukan indeks cairan atau padat, bahan transparan dengan refrektometry. Prinsip pengukuran: oleh cahaya, penggembalaan kejadian, total refleksi. Ini adalah pembiasan (refraksi) atau refleksi total cahaya yang digunakan. Sebagai prisma umum menggunakan 3 prinsip, satu dengan indeks bias disebut prisma. Cahaya merambat dalam transisi antara pengukuran prisma dan media sampel (cairan) dengan kecepatan yang berbeda indeks bias diketahui dari media sampel diukur dengan refleksi cahaya (Wikipedia, 2010).Refraktometer analog tradisional sering digunakan sebagai sumber cahaya sinar matahari atau lampu pijar untuk berpisah dengan filter warna detektor adalah skala yang dapat dibaca dengan sistem optik, optik dengan mata. Contoh refraktometer adalah Obbe refraktometer, Pulfrich refraktometer, Woltan Stans refraktometer (1802), Jellay refraktometer (Khopkar, S.M. 2007).

2.2.2. Cara MenggunakanRefraktometer merupakan alat pengukur salinitas yang cukup umum. Juga disebut sebagai pengukur indeks pembiasan pada cairan yg dapat digunakan untuk mengukur kadar garam. Prinsip alat ini adalah dengan memanfaatkan indeks bias cahaya untuk mengetahui tingkat salinitas air, karena memanfaatkan cahaya maka alat ini harus dipakai ditempat yang mendapatkan banyak cahaya atau lebih baik kalau digunakan dibawah sinar matahari jadi sehabis kita mengambil sampel air laut kita langsung menghitungnya dengan alat ini. Berikut langkah - langkahnya :1. Tetesi refraktometer dengan aquadest2. Bersihkan dengan kertas tisyu sisa aquadest yang tertinggal3. Teteskan air sampel yang ingin diketahui salinitasnya4. Lihat ditempat yang bercahaya5. Akan tampak sebuah bidang berwarna biru dan putih6. Garis batas antara kedua bidang itulah yang menunjukan salinitasnya7.Bilas kaca prisma dengan aquades, usap dengan tisyu dan simpan refraktometer di tempat kering(www.ridhorachman.blogspot.com)

2.2.3. Cara KalibrasiProsedur Kalibrasi :Lensa refraktometer dibersihkan dari kotoran-kotoran dengan kapas yang telah dibasahi dengan xylol.Alirkan air melalui refraktometer agar alat berada pada suhu pembacaan (suhu ini tidak boleh berada lebih kecil/besar 20C dari suhu pembanding). Suhu disesuaikan /dikondisikan 200C.Teteskan air suling pada lensa prisma dengan pipet tetes.Setelah terlihat adanya perbedaan terang dan gelap, kemudian bacalah besarnya indeks bias air suling. Bila belum terlihat adanya perbedaan terang dan gelap, maka tepatkanlah menggunakan kunci sampai perbedaannya terlihat jelas.Indeks bias air suling kemudian dibaca.(www.putrakalimas.blogspot.com)2.2.4. Cara MenyimpanSetelah bagian prismanya dibersihkan dengan akuades. Refraktometer dimasukkan kembali ke wadahnya dan disimpan ditempat yang sejuk dengan kisaran suhu 26-280 C. (www.ilmukelautan.com)2.3. AnemometerAnemometer dapat dibagi menjadi dua kelas: yang mengukur angin dari kecepatan, dan orang-orang yang mengukur dari tekanan angin, tetapi karena ada hubungan erat antara tekanan dan kecepatan, yang dirancang untuk satu alat pengukur jurusan angin akan memberikan informasi tentang keduanya (http://joytalita.wordpress.com).

2.3.1. FungsiAnemometer adalah alat pengukurkecepatananginyang banyak dipakai dalam bidangMeteorologidanGeofisikaatau stasiun prakiraan cuaca. Nama alat ini berasal dari kataYunanianemosyang berarti angin. Perancang pertama dari alat ini adalahLeon Battista Albertipada tahun 1450. Selain mengukur kecepatan angin, alat ini juga dapat mengukur besarnya tekanan angin itu. (www.pohonpensil.blogspot.com)Anemometer adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk mengukur kecepatan angin, dan merupakan salah satu instrumen yang digunakan dalam sebuah stasiun cuaca. Istilah ini berasal dari kata Yunani anemos, yang berarti angin. Anemometer pertama adalah alat pengukur jurusan angin yang ditemukan oleh oleh Leon Battista Alberti. Anemometer dapat dibagi menjadi dua kelas: yang mengukur angin dari kecepatan, dan orang-orang yang mengukur dari tekanan angin, tetapi karena ada hubungan erat antara tekanan dan kecepatan, yang dirancang untuk satu alat pengukur jurusan angin akan memberikan informasi tentang keduanya. (www.pohonpensil.blogspot.com)

2.3.2. Cara MenggunakanAngin adalah gerakan atau perpindahan masa udara pada arah horizontal yang disebabkan oleh perbedaan tekanan udara dari satu tempat dengan tempat lainnya. Angin diartikan pula sebagai gerakan relatif udara terhadap permukaan bumi, pada arah horizontal atau hampir horinzontal. Masa udara ini mempunyai sifat yang dibedakan antara lain oleh kelembaban (RH) dan suhunya, sehingga dikenal adanya angin basah, angin kering dan sebagainya. Sifat-sifat ini dipengaruhi oleh tiga hal utama, yaitu (1) daerah asalnya dan (2) daerah yang dilewatinya dan (3) lama atau jarak pergerakannya. Dua komponen angin yang diukur ialah kecepatan dan arahnya (www.pohonpensil.blogspot.com).Lamanya pengamatan maupun data hasil pencatatan biasanya disesuaikan dengan kepentingannya. Untuk kepentingan agroklimatologi umumnya dicari rata-rata kecepatan dan arah angin selama periode 24 jam (nilai harian). Berdasarkan nilai ini kemudian dapat dihitung nilai mingguan, bulanan dan tahunannya. Bila dipandang perlu dapat dilakukan pengamatan interval waktu lebih pendek agar dapat diketahui rata-rata kecepatan angin periode pagi, siang, dan malam (www.pohonpensil.blogspot.com).

2.3.3. Cara KalibrasiProses kalibrasi anemometer dilakukan secara periodik agar perfomansi dan hasil pencatatan tetap stabil dan baik. Berikut urutan proses kalibrasi pada anemometer. For wind direction calibration, the following method can yield an accuracy of 5 or better if carefully done. Begin by connecting the instrument to a signal conditioning circuit which indicates wind direction value. This may be an indicator which displays wind direction values in angular degrees or simply a voltmeter monitoring the output. Hold or mount the instrument so the vane center of rotation is over the center of a sheet of paper which has 30 or 45 crossmarkings. Position theinstrument so the mounting crossarm is oriented north-south with the vane on the north and the anemometer on the south. With the counterweight pointing directly at the anemometer the wind direction signal should correspond to 180 or due south. Looking from above, visually align the vane with each of the crossmarkings and observe the indicator display. It should correspond to vane position within 5. If not, it may be necessary to adjust the relative position of the vane skirt and shaft. See step 3 in the MAINTENANCE section under potentiometer replacement. It is important to note that while the sensor mechanically rotates through 360, the full scale wind direction signal from the signal conditioning occurs at 352. For example, in a circuit where 0 to 1.00 VDC represents 0 to 360, the output must be adjusted for 0.978 VDC when the instrument is at 352 full scale. (352/ 360 X 1.00 volts = 0.978 volts). Wind speed calibration is determined by the cup wheel turning factor and the output characteristics of the transducer. Calibration formulas showing cup wheel rpm and frequency output vs. wind speed are included below. Calibration Formulas for Model 03102 Wind Sentry Anemometer WIND SPEED vs CUP WHEEL RPM m/s = (0.01250 x rpm) + 0.2 knots = (0.02427 x rpm) + 0.4 mph = (0.02795 x rpm) + 0.4 km/hr = (0.04499 x rpm) + 0.7 WIND SPEED vs OUTPUT FREQUENCY Hz m/s = (0.7500 x Hz) + 0.2 knots = (1.4562 x Hz) + 0.4 mph = (1.6770 x Hz) + 0.4 km/hr = (2.6994 x Hz) + 0.7(Zemansky, Sears. 1994)2.3.4. Cara MenyimpanSetelah dipastikan berada dalam keadaan off. Anemometer dimasukkan kembali ke wadahnya dan disimpan ditempat yang sejuk dengan kisaran suhu 26-280 C. (www.ilmukelautan.com)

2.4. PH MeterpH adalah suatu satuan ukur yang menguraikan derajat tingkat kadar keasaman atau kadar alkali dari suatu larutan. Unit pH diukur pada skala 0 sampai 14. Istilah pH berasal dari p lambang matematika dari negatif logaritma, dan H lambang kimia untuk unsur Hidrogen. Definisi yang formal tentang pH adalah negatif logaritma dari aktivitas ion Hidrogen. Yang dapat dinyatakan dengan persamaan:pH = - log [H+] (alvina.blog.uns.ac.id)

2.4.1. FungsipH dibentuk dari informasi kuantitatif yang dinyatakan oleh tingkat keasaman atau basa yang berkaitan dengan aktivitas ion Hidrogen. Jika konsentrasi [H+] lebih besar daripada [OH-], maka material tersebut bersifat asam, yaitu nilai pH kurang dari 7. Jika konsentrasi [OH-] lebih besar daripada [H+], maka material tersebut bersifat basa, yaitu dengan nilai pH lebih dari 7.Pengukuran pH secara kasar dapat menggunakan kertas indicator pH dengan mengamati perubahan warna pada level pH yang bervariasi. Indicator ini mempunyai keterbatasan pada tingkat akurasi pengukuran dan dapat terjadi kesalahan pembacaan warna yang disebabkan larutan sampel yang berwarna ataupun keruh. (alvina.blog.uns.ac.id)Pengukuran pH yang lebih akurat biasa dilakukan dengan menggunakan pH meter. Sistem pengukuran pH mempunyai tiga bagian yaitu elektroda pengukuran pH, elektroda referensi, dan alat pengukur impedansi tinggi. (alvina.blog.uns.ac.id)

2.4.2. Cara MenggunakanPada prinsipnya pengukuran suatu pH adalah didasarkan pada potensial elektro kimia yang terjadi antara larutan yang terdapat didalam elektroda gelas (membrane gelas) yang telah diketahui dengan larutan yang terdapat diluar elektroda gelas yang tidak diketahui. Hal ini dikarenakan lapisan tipis dari gelembung kaca akan berinteraksi dengan ion hidrogen yang ukurannya relatif kecil dan aktif, elektroda gelas tersebut akan mengukur potensial elektrokimia dari ion hidrogen atau diistilahkan dengan potential of hidrogen. Untuk melengkapi sirkuit elektrik dibutuhkan suatu elektroda pembanding. Sebagai catatan, alat tersebut tidak mengukur arus tetapi hanya mengukur tegangan. (alvina.blog.uns.ac.id) Pengukuran pH larutanSetelah pH meter dikalibrasi maka pH meter tersebut sudah siap digunakan. Biasanya kalibrasi disarankan dilakukan setiap 1 kali sehari sebelum digunakan.Cara pengukurannya adalah sebagai berikut1. Siapkan sampel larutan yang akan di check pH-nya.2. Jika larutan panas, biarkan larutan mendingin sampai dengan suhunya sama dengan suhu ketika kalibrasi. Contohnya jika kalibrasi dilakukan pada suhu 20C maka pengukuran pun dilakukan pada suhu 20C.3. Buka penutup plastic elektroda, bilas dengan air DI dan keringkan dengan menggunakan kertas tisu.4. Nyalakan pH meter dengan menekan tombol ON/OFF.5. Masukan elektroda kedalam sampel, kumudian putar agar larutan homogeny.6. Tekan tombol MEAS untuk memulai pengukuran, pada layar akan muncul tulisan HOLD yang kelapkelip.7. Biarkan sampai tulisan HOLD pada layar berhenti kelap-kelip.8. Nilai pH yang ditunjukan pada layar adalah nilai pH larutan yang di check9. Matikan pH meter dengan menekan kembali tombol ON/OFF(alvina.blog.uns.ac.id)

2.4.3. Cara KalibrasiSebelum pH meter digunakan, pH meter harus dikalibrasi terlebih dahulu dengan menggunkan standar pH atau sering disebut buffer pH. Standard pH adalah larutan yang nilai pH-nya telah diketahui pada setiap perubahan suhu. Standar pH merupakan larutan buffer pH (penyangga pH) dimana nilainya relative konstan dan tidak mudah berubah. (alvina.blog.uns.ac.id)Urutan kerja kalibrasi pH meter adalah :1. Siapkan buffer pH 7 dan buffer pH 42. Buka penutup plastic elektroda3. Bilas elektroda dengan air DI (De Ionisasi/ air bebas ion) dan keringkan dengan menggunakan kertas tisu4. Nyalakan pH meter dengan menekan tombol ON/OFF.5. Masukan elektroda kedalam larutan buffer pH 76. Tekan tombol CAL dua kali, putar elektroda agar larutan buffer homogeny7. Biarkan beberapa saat sampai nilai yang tertera di disply tidak berubah8. Tekan tombol CAL satu kali lagi, dan biarkan tulisan CAL pada disply berhenti berkedip9. Angkat elektroda dari larutan buffer pH 7, kemudian bilas dengan air DI beberapa kali dan keringkan dengan kertas tisu10. Masukan elektroda kedalam larutan buffer pH 411. Tekan tombol CAL dua kali, putar elektroda agar larutan buffer homogeny12. Biarkan beberapa saat sampai nilai yang tertera di disply tidak berubah13. Tekan tombol CAL satu kali lagi, dan biarkan tulisan CAL pada disply berhenti berkedip14. Angkat elektroda dari larutan buffer pH 4, kemudian bilas dengan air DI beberapa kali dan keringkan dengan kertas tisu15. Pada layar bagian bawah akan muncul angka 7 dan angka 4 yang menunjukan pH meter tersebut telah dikalibrasi dengan buffer pH 7 dan buffer pH 416. pH meter telah siap digunakan(alvina.blog.uns.ac.id)

2.4.4. Cara MenyimpanpH meter harus dilakukan perawatan berkala untuk menjaga umur pakai dari alat tersebut. Pemeliharaannya meliputi :a. Batere, penggantian batere dilakukan jika pada layar muncul tulisan low batteryb.Elektroda, pembersihan elektroda bisa dilakukan berkala setiap minimal satu minggu satu kali. Pembersihannya menggunakan larutan HCL 0.1N (encer) dengan cara direndam selama 30 menit, kemudian dibersihkan dengan air DIc.Penyimpanan, ketika tidak dipakai, elektroda terutama bagian gelembung gelasnya harus selalu berada pada keadaan lembab. Oleh karena itu penyimpanan elektroda disarankan selalu direndam dengan menggunkan air DI. Penyimpanan pada posisi kering akan menyebabkan membrane gelas yang terdapat pada gelembung elektroda akan mudah rusak dan pembacaannya tidak akurat.d. Suhu penyimpan. Ketika disimpan, pH meter tidak boleh berada pada suhu ruangan yang panas karena akan menyebabkan sensor suhu pada alat cepat rusak.(alvina.blog.uns.ac.id)

2.5. DO MeterOksigen terlarut (dissolved oxygen, disingkat DO) atau sering juga disebut dengan kebutuhan oksigen (Oxygen demand) merupakan salah satu parameter penting dalam analisis kualitas air. Nilai DO yang biasanya diukur dalam bentuk konsentrasi ini menunjukan jumlah oksigen (O2) yang tersedia dalam suatu badan air. Semakin besar nilai DO pada air, mengindikasikan air tersebut memiliki kualitas yang bagus. Sebaliknya jika nilai DO rendah, dapat diketahui bahwa air tersebut telah tercemar. Pengukuran DO juga bertujuan melihat sejauh mana badan air mampu menampung biota air seperti ikan dan mikroorganisme. Selain itu kemampuan air untuk membersihkan pencemaran juga ditentukan oleh banyaknya oksigen dalam air. Oleh sebab pengukuran parameter ini sangat dianjurkan disamping paramter lain seperti kob dan kod.

2.5.1. FungsiDO meter merupakan salah satu instrument dalam bidang kelautan yang mempunyai fungsi sebagai pengukur kadar oksigen terlarut dalam suatu perairan. Alat ini digunakan untuk menunjukkan nilai dari oksigen terlarut dalam air. Alat ini digunakan dalam pertambakan atau akuakultur untuk mengukur kadar oksigen terlarut yang sangat vital dalam budidaya ikan dan udang, digunakan juga apada industri untuk kualitas keluar dan masuk air di tempat penjernihan, untuk lingkungan berfungsi sebagai pengujian kualitas air , nilai BOD (Biochemical Oxygen Demand) dan untuk edukasi digunakan sebagai pengukur oksigen terlarut di sekolah-sekolah serta sebagai alat pengajaran (www.indonesiaindonesia.com)Oksigen terlarut (dissolved oxygen, disingkat DO) atau sering juga disebut dengan kebutuhan oksigen (Oxygen demand) merupakan salah satu parameter penting dalam analisis kualitas air. Nilai DO yang biasanya diukur dalam bentuk konsentrasi ini menunjukan jumlah oksigen (O2) yang tersedia dalam suatu badan air. Semakin besar nilai DO pada air, mengindikasikan air tersebut memiliki kualitas yang bagus. Sebaliknya jika nilai DO rendah, dapat diketahui bahwa air tersebut telah tercemar. Pengukuran DO juga bertujuan melihat sejauh mana badan air mampu menampung biota air seperti ikan dan mikroorganisme. Selain itu kemampuan air untuk membersihkan pencemaran juga ditentukan oleh banyaknya oksigen dalam air. Oleh sebab pengukuran parameter ini sangat dianjurkan disamping paramter lain seperti kob dan kod (www.indonesiaindonesia.com).Di dalam air, oksigen memainkan peranan dalam menguraikan komponen-komponen kimia menjadi komponen yang lebih sederhana. Oksigen memiliki kemampuan untuk beroksida dengan zat pencemar seperti komponen organik sehingga zat pencemar tersebut tidak membahayakan. Oksigen juga diperlukan oleh mikroorganisme, baik yang bersifat aerob serta anaerob, dalam proses metabolisme. Dengan adanya oksigen dalam air, mikroorganisme semakin giat dalam menguraikan kandungan dalam air. Reaksi yang terjadi dalam penguraian tersebut adalah:

Jika reaksi penguraian komponen kimia dalam air terus berlaku, maka kadar oksigen pun akan menurun. Pada klimaksnya, oksigen yang tersedia tidak cukup untuk menguraikan komponen kimia tersebut. Keadaan yang demikian merupakan pencemaran berat pada air. (www.indonesiaindonesia.com)Untuk mengukur kadar DO dalam air, ada 2 metode yang sering dilakukan: Metode titrasi Metode elektrokimia atau lebih dikenal pengukran dengan DO-meter(www.indonesiaindonesia.com)

2.5.2. Cara Menggunakan1. Siapkan sampel larutan yang akan di check DO-nya.2. Jika larutan panas, biarkan larutan mendingin sampai dengan suhunya sama dengan suhu ketika kalibrasi. Contohnya jika kalibrasi dilakukan pada suhu 20C maka pengukuran pun dilakukan pada suhu 20C.4. Nyalakan DO meter dengan menekan tombol ON/OFF.5. Masukan elektroda kedalam sampel, kumudian putar agar larutan homogeny.6. Nilai DO yang ditunjukan pada layar adalah nilai DO larutan yang di check7. Matikan DO meter dengan menekan kembali tombol ON/OFF(Khopkar, S.M. 2007)2.5.3. Cara KalibrasiUrutan kerja kalibrasi DO meter adalah :1. Siapkan buffer pH 7 dan buffer pH 42. Bilas elektroda dengan air DI (De Ionisasi/ air bebas ion) dan keringkan dengan menggunakan kertas tisu3. Nyalakan DO meter dengan menekan tombol ON/OFF.4. Masukan elektroda kedalam larutan buffer pH 75. Biarkan beberapa saat sampai nilai yang tertera di disply tidak berubah6. Angkat elektroda dari larutan buffer pH 7, kemudian bilas dengan air DI beberapa kali dan keringkan dengan kertas tisu7. Masukan elektroda kedalam larutan buffer pH 48. Biarkan beberapa saat sampai nilai yang tertera di disply tidak berubah9. Angkat elektroda dari larutan buffer pH 4, kemudian bilas dengan air DI beberapa kali dan keringkan dengan kertas tisu10. Pada layar bagian bawah akan muncul angka 7 dan angka 4 yang menunjukan DO meter tersebut telah dikalibrasi dengan buffer pH 7 dan buffer pH 411. DO meter telah siap digunakan(Khopkar, S.M. 2007).2.5.4. Cara MenyimpanPenyimpanan, ketika tidak dipakai, elektroda terutama bagian gelembung gelasnya harus selalu berada pada keadaan lembab. Oleh karena itu penyimpanan elektroda disarankan selalu direndam dengan menggunkan air DI. Penyimpanan pada posisi kering akan menyebabkan membrane gelas yang terdapat pada gelembung elektroda akan mudah rusak dan pembacaannya tidak akurat (alvina.blog.uns.ac.id).Suhu penyimpan. Ketika disimpan, DO meter tidak boleh berada pada suhu ruangan yang panas karena akan menyebabkan sensor suhu pada alat cepat rusak (alvina.blog.uns.ac.id).

2.6. HoribaHoriba merupakan alat untuk mengukur kualitas suatu perairan. Salah satu horiba yang digunakan pada saat praktikum adalah Horiba's U-50. Instrumen ini berfungsi untuk mengetahui kualitas air pada suatu tempat dimana memungkinkan perhitungan di atas 11 parameter kualitas air. Instrumen ini di design untuk keduanya baik pekerjaan berat ataupun memudahkan dalam cara pengoperasian , sehingga ini sangatlah cocok untuk lapangan pekerjaan. Sampling di sungai, lingkungan dinding bawah, danau, run off, dan lain-lain sangatlah mudah dengan mengunakan serial Horiba U-52 .

2.6.1. FungsiHoriba adalah suatu alat untuk aplikasi yang menuntut panjangnya kabel, dalam pengukuran pada berbagai poin-poin, atau menghubungkan pemeriksaan dengan alat untuk memilih komponen penting dari table atau data berikut. Multi-Probe Sensor mampu memeriksa kedalaman, daya konduksi, temperatur, dan kekeruhan (www.chemistry.org)Unit W-23Xd , pengukuran bersama sampai kepada 13 parameter dari pH, oksigen yang dihancurkan, dan daya konduksi ke seawater bobot jenis dan berbagai ion akan dapat diperoleh jauh lebih cepat dan dibanding dengan instrumen konvensional adalah paling mudah. Dengan kemampuan pengukuran yang kuat, U-20Xd dirangkaikan secara ringkas untuk direkomendasikan untuk semua air, oleh para peneliti profesional dan peneliti berkwalitas.Sensor built-in memori berfungsi memungkinkan pengukuran berlanjut sepanjang satu bulan dalam pemeriksaan menyelam di dalam contoh itu. Personil tidak perlu untuk menjadi menyajikan sepanjang proses pengukuran data yang ditangkap oleh komputer pribadi di dalam lokasi yang terbatas. (www.chemistry.org)Pengukuran pada kerendahan dengan tekanan tinggi dan ketahanan atasan nya , sensor yang dikembangkan baru saja memudahkan asurements sejauh 100 meter di bawah permukaan air. Begitu, sebagai penambahannya terhadap sungai, danau dan tempat-tempat yang lain, sehingga pengukuran high-precision sekarang dapat siap diperoleh dan mutu air dapat dimonitor pada tanggul, dan bahkan di dalam laut yang terbuka (www.chemistry.org)Berbagai parameter fisika-kimia sangat dibutuhkan untuk mengetahui kualitas air. Horiba memiliki fungsi yang cukup lengkap. Melalui horiba kita bisa mendapatkan berbagai parameter-parameter fisika-kimia, diantaranya adalah: DO, PH, temperatur, konduktivitas, kedalaman, salinitas serta turbidity. Jadi horiba merupakan gabungan dari berbagai alat pengukur parameter yang dijadikan satu kesatuan dan penggunaan yang sederhana (www.chemistry.org)

2.6.2. Cara Menggunakan1) kita cek terlebih dulu apakah horiba tersebut berfungsi sebagaimana mestinya sebelum digunakan, dan hindari dari sinar matahari karena alat ini sangat sensitif terhadap cahaya.2) kita tentukan terlebih dahulu kedalaman yang akan kita ukur.3) lalu kita membuka penutup dari sensor untuk memulai pemerikasaan.4) kita turunkan alat horiba tersebut perlahan-lahan atau pelan-pelan ke dasar perairan. Yang perlu diperhatikan bahwa yang dipegang bukanlah kabel yang tersambung pada horiba tetapi tali yang diikatkan pada kabel. Hal ini untuk menjaga apabila kabel pada horiba putus.a. sesudah sampai kedalaman yang telah ditentukan lihat horiba tersebut berapa angka yang muncul. Dan data yang muncul bisanya berurutan dimana darib. PH, DO, CONDUCTIVITY, SALINITY, TDS, SEAWATER SPECIFIC, GRAFITY, TEMPERATURE , TURBIDITY, DEPTH, ORP5) kita catat data yang keluar dari horiba tersebut.6) setelah itu kita angkat horiba pelan-pelan keatas kapal dengan memegang tali itu lagi7)setelah selesai pengukuran dalam tiap stasiun horiba tersebut harus disiram dengan alkohol supaya netral lagi.8) tutup sensor dari horiba, dan setelah ditutup hindarkan dari sinar cahaya matahari.(alvina.blog.uns.ac.id)

2.6.3. Cara KalibrasiUrutan kerja kalibrasi Horiba adalah :1. Siapkan buffer pH 7 dan buffer pH 42. Bilas elektroda dengan air DI (De Ionisasi/ air bebas ion) dan keringkan dengan menggunakan kertas tisu3. Nyalakan Horiba dengan menekan tombol ON/OFF.4. Masukan elektroda kedalam larutan buffer pH 75. Biarkan beberapa saat sampai nilai yang tertera di disply tidak berubah6. Angkat elektroda dari larutan buffer pH 7, kemudian bilas dengan air DI beberapa kali dan keringkan dengan kertas tisu7. Masukan elektroda kedalam larutan buffer pH 48. Biarkan beberapa saat sampai nilai yang tertera di disply tidak berubah9. Angkat elektroda dari larutan buffer pH 4, kemudian bilas dengan air DI beberapa kali dan keringkan dengan kertas tisu10. Pada layar bagian bawah akan muncul angka 7 dan angka 4 yang menunjukan Horiba tersebut telah dikalibrasi dengan buffer pH 7 dan buffer pH 411. Horiba telah siap digunakan(alvina.blog.uns.ac.id)

2.6.4. Cara Menyimpan Setelah alat dipakai, tutup kembali sensor dengan protektornya. Kemudain masukan kembali semua pada wadah yang ada, simpan di suhu kamar, jangan sampai terkena cahaya matahari secara langsung, jauhkan dari jangkauan anak kecil serta bahan-bahan yang mudah terbakar atau meledak (www.ilmukelautan.com)

BAB IIIMATERI METODE

3.1. GPS3. 3.1. 3.1.1. Waktu dan TempatHari: Jumat, 17 Juni 2011Pukul: 16.00 17.00Tempat : Laboratorium Geologi, Fakultas Perikanan dan Ilmu kelautan, UNDIP, Semarang

3.1.2. Alat dan BahanNoGambarAlat dan BahanFungsi

1Global Positioning System (GPS)

Alat untuk melacak lokasi, menunjukan rute perjalanan, atau melihat koordinat kita berada

2Alat Tulis

Alat untuk mencatat hasil yang didapat

3.1.3. Cara Kerja a. Nyalakan tombol ON/OFF pada tombol di GPSb. Tunggu sekitar 5 menit, check kondisi sinyal satelitec. Apabila sudah terdapat lebih dari 4 sinyal yang tertangkap di GPS, tekan tombol Menud. Arahkan ke menu yang ingin anda gunakan, menu Marks, Find, Tracks, Setup, Accessories, dan Routese. Tekan enter untuk menu yang anda pilih, dan tekan tombol in/out untuk kembali ke menu awalf. Setelah itu tekan ON/OFF untuk mematikan GPS

3.2. Refraktometer3.2.1. Waktu dan Tempat Hari: Jumat, 17 Juni 2011Pukul: 16.00 17.00Tempat : Laboratorium Geologi, Fakultas Perikanan dan Ilmu kelautan, UNDIP, Semarang

3.2.2. Alat dan BahanNoGambarAlat dan BahanFungsi

1Refraktometer

Alat untuk menentukan kadar Salinitas suatu larutan atau perairan

2Alat Tulis

Alat untuk mencatat hasil yang didapat

3Air Mineral dan Air Laut

Objek yang akan diamati untuk diukur kadar salinitas

3.2.3. Cara Kerjaa. Tempatkan satu atau dua tetes sampel pada kaca prismab. Kenudian tutup kaca prisma tersebut.c. Lihat skala yang ditunjukan refraktometer ( kanan menunjukan konsentrasi, kiri menunjukan berat jenis sampel ), atur lensa teropong untuk melihat lebih jelas.d. Setalah melihat skala, bilas kaca prisma sebelum memulai ataupun menyudahi praktikum slanjutnya.

3.3. Anemometer3.3.1. Waktu dan TempatHari: Jumat, 17 Juni 2011Pukul: 16.00 17.00Tempat : Laboratorium Geologi, Fakultas Perikanan dan Ilmu kelautan, UNDIP, Semarang

3.3.2. Alat dan BahanNoGambarAlat dan BahanFungsi

1Anemometer

Alat untuk mengukur Kecepatan angin

2Alat Tulis

Alat untuk mencatat hasil yang didapat

3.3.3. Cara Kerjaa. Tentukan arah angin, anda diharuskan untuk menghadap ke arah yang berlawanan dengan arah anginb. Nyalakan Anemometer dengan cara menekan tombol powerc. Angkat anemometer agar sensor kecepatan tertiup oleh angin dan baling baling anemometer dapat berputar, perhatikan layar displayd. Perhatikan angka yang menunjukan kecepatan angin pada layar tampilan.e. Apabila kecepatan angin telah konstan, tekan tombol hold, dan catat hasilnya

3.4. PH Meter3.4.1. Waktu dan TempatHari: Jumat, 17 Juni 2011Pukul: 16.00 17.00Tempat : Laboratorium Geologi, Fakultas Perikanan dan Ilmu kelautan, UNDIP, Semarang

3.4.2. Alat dan Bahan NoGambarAlat dan BahanFungsi

1PH Meter

Alat untuk mengukur nilai PH atau Asam Basa dari suatu larutan

2Air Mineral dan Air Laut

Objek yang akan diamati untuk diukur kadar salinitas

3Alat Tulis

Alat untuk mencatat hasil yang didapat

3.4.3. Cara Kerjaa. Siapkan sampel larutan yangakan di check PH nya.b. Jika larutan panas, biarkan larutan mendingingn sampai dengan suhunya sama dengan suhu ketika kalibrasi. Contoh jika kalibrasi dengaan suhu 20 maka pengukuran pun dilakukan dengan suhu 20.c. Buka penutup plastoc elektroda, bilas dengan air aquades dan keringkan dengan kertas tisu.d. Nyalakan PH meter dengan menekan tombol ON/OFF.e. Masukkan elektroda ke dalam sampel, kemudian putar agar larutan homogeny.f. Tekan tombol MEAS untuk memulai pengukuran, pada layar akan muncul tulisan HOLD yang kelap kelip.g. Biarkan sampai tulisan HOLD pada layar berhenti kelap kelip .h. Nilai PH yang ditujukan pada layar adalah nilai PH larutan yang di check.i. Matikan PH meter dengan menekan kembali tombon ON/OFF.

3.5. DO Meter3.5.1. Waktu dan TempatHari: Jumat, 17 Juni 2011Pukul: 16.00 17.00Tempat : Laboratorium Geologi, Fakultas Perikanan dan Ilmu kelautan, UNDIP, Semarang

3.5.2. Alat dan Bahan NoGambarAlat dan BahanFungsi

1DO Meter

Alat untuk mengukur kadar oksigen yang terlarut dalam suatu larutan

2Air Mineral dan Air Laut

Objek yang akan diamati untuk diukur kadar salinitas

3Alat Tulis

Alat untuk mencatat hasil yang didapat

3.5.3. Cara Kerjaa. Bersihkan probe terlebih dahulu menggunakan aquades dan keringkanb. Masukan probe ke dalam sampel airc. Amati hasil pembacaan dan catat hasilnya

3.6. Horiba3.6.1. Waktu dan TempatHari: Jumat, 17 Juni 2011Pukul: 16.00 17.00Tempat : Laboratorium Geologi, Fakultas Perikanan dan Ilmu kelautan, UNDIP, Semarang

3.6.2. Alat dan Bahan NoGambarAlat dan BahanFungsi

1Horiba

Alat untuk mengukur PH, Konduktivitas, Turbiditi, Dissolve Oxygen (DO) , Temperature, Kedalaman, Salinitas dan Total Desolvesolid ( TDS )

2Air Mineral dan Air Laut

Objek yang akan diamati untuk diukur kadar salinitas

3Alat Tulis

Alat untuk mencatat hasil yang didapat

3.6.3. Cara Kerjaa. Siapkan sampel yang akan diujib. Masukkan probe ke larutan sampel yang diujic. Nyalakan horiba, tekan tombol menu, tekan arah kanan atau kiri untuk mengganti sesuai menu yang ada dihoribad. Setelah selesai, matikan horiba, berishkan probe dengan aquades.

BAB IVPEMBAHASAN4.1. GPSGlobal Positioning System (GPS) adalah alat yang memiliki fungsi untuk memberikan informasi tentang posisi, kecepatan, dan waktu secara cepat, akurat, murah, dimana saja di bumi ini tanpa tergantung cuaca. Hal yang perlu dicatat bahwa GPS adalah satu-satunya sistem navigasi ataupun sistem penentuan posisi dalam beberapa abad ini yang memiliki kemampuan handal seperti itu.Dalam praktikum ini, GPS yang digunakan ialah GPS Garmin. Adapun menu-menu yang terdapat dalam GPS Garmin yang paling penting diantarannya adalah :1. Marking : Untuk menandai koordinat/titik dimana kita berada2. Routes : Untuk melihat rute perjalanan yang telah kita lakukan3. Tracking : Untuk melihat rute perjalanan sekaligus jarak tempuhnya4. Find :Untuk menemukan koordinat yang telah kita buat dan setup, untuk mengatur sistem pada GPS atau Global positioning system.Penggunaan GPS sendiri dimulai dengan menekan tombol on, kemudian kita menunggu sinyal dari satelit, apabila sudah terdapat lebih dari 4 sinyal di layar, maka GPS siap digunakan.Pada saat praktikum, data yang hasil percobaan yang didapatkan adalah sebagai berikut yaitu :a. Titik DZCPL : S 07 03.00 00.3 EE 110 26.00 33,8 Eb. Titik AA :S 07 03.00 02.6 EE 110 26.00 33,0 Ec. Titik AB :S 07 03.00 02.5 EE 110 26.00 34,8 E

d. Titik AC :S 07 03.00 01.1 EE 110 26.00 33,8 E

4.2. RefraktometerRefraktometer merupakan alat pengukur salinitas yang cukup umum. Juga disebut sebagai pengukur indeks pembiasan pada cairan yg dapat digunakan untuk mengukur kadar garam. Prinsip alat ini adalah dengan memanfaatkan indeks bias cahaya untuk mengetahui tingkat salinitas air, karena memanfaatkan cahaya maka alat ini harus dipakai ditempat yang mendapatkan banyak cahaya.Alat ini sendiri memiliki satuan per ml dan percent (%). Didalamnya terdapat 2 parameter pengukuran, yakni salinitas di sebelah kanan dan densitas air di sebelah kiri. Dimana Ketelitian alat ini sangat bergantung terhadap kemampuan visual dari praktikan, karena cara melihat hasilnya adalah dengan mata telanjang.Kalibrasi alat ini dilakukan dengan menggunakan aquades. Jika angka pada refraktomter telah menunjukan angka 0, maka alat ini telah siap digunakan.Pada praktikum ini, ada 2 larutan yang diujikan, yakni air mineral dan air laut. Air laut di Indonesia pada umumnya memiliki tingkat salinitas sekitar 33-35 %, sedangkan air mineral memiliki salinitas dibawah 0 %.Dari percobaan yang telah dilakukan, didapatkan angka 29 % untuk salinitas air laut dan 0% untuk air mineral. Ini menunjukan alat yang digunakan masih bekerja dengan baik.

4.3. AnemometerAnemometer adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk mengukur kecepatan angin, dan merupakan salah satu instrumen yang digunakan dalam sebuah stasiun cuaca.Satuan alat ini ada berbagai jenis, mulai dar satuan m/s, mph/knot, km/h, dan ft/min. Anemometer digital ini terdiri dari beberapa sensor seperti sensor kecepatan angin, dan sensor suhu baik dalam () celcius, ataupun Fahrenheit.Pada saat pengukuran kecepatan angin, kita disarankan menekan tombol hold yang berfungsi untuk menunjukan kecepatan konstan, dikarenakan kecepatan angin pada suatu daerah suatu waktu dapat berubah-ubah.Untuk mencapai hasil yang sempurna, pengukuran tak hanya dilakukan 1 atau 2 kali, namum lebih dari 3 kali, dan kemudian Dilakukan perhitungan rata-rata.Pengkalibrasian alat sendiri hingga kini belum banyak diketahui orang awam, dikarenakan untuk mengkalibrasi alat ini, kita hanya diharuskan menunjukan sertifikat alat ini ke tempat pembuatannya dan setelah itu membawanya ke tempat pembuatan. Disanalah proses kalibrasi anemometer ini dilakukan

4.4. PH MeterPH meter adalah suatu alat untuk mengukur nilai kadar asam atau basa, pada suatu larutan. Pada prinsipnya pengukuran suatu pH adalah didasarkan pada potensial elektro kimia yang terjadi antara larutan yang terdapat didalam elektroda gelas (membrane gelas) yang telah diketahui dengan larutan yang terdapat diluar elektroda gelas yang tidak diketahuiSensor PH meter sangatlah rentan, dikarenakan PH meter ini tidak memiliki protector atau semacamnya, sehingga sangat diragukan alat ini masih bisa berfungsi dengan baik atau tidak. . PH meter yang digunakan pada praktikum ini keadaanya belum terkalibrasi, sehingga tidak dapat menunjukan data yang akurat. Pengkalibrasian PH meter sendiri dilakukan menggunakan larutan buffer solution PH 4 dan PH 7 yang harganya cukup mahal. Faktor inilah yang sering menjadi alasan kendala pengkalibrasian PH meter.Menu menu dalam PH meter ada berbagai macam, seperti : 1. CFM, untuk melompat ke menu suhu, 2. MEM, menyimpan data yang diperoleh, 3. MR, melihat memory atau 4. MEM, untuk melihat memory yang telah didapat, Meskipun PH meter ini memiliki memori, tapi praktikan disarankan untuk tidak menyimpan data ke dalamnya. Saelain kapasitas memorynya yang sangat kecil, PH meter ini juga tidak memiliki parameter tanggal dan waktu, sehingg akan sulit menentukan kapan dan yang mana data yang telah kita simpan.

4.5. DO METERDO meter merupakan salah satu instrument dalam bidang kelautan yang mempunyai fungsi sebagai pengukur kadar oksigen terlarut dalam suatu perairan.Alat ini digunakan untuk menunjukkan nilai dari oksigen terlarut dalam air. Sama halnya dengan PH meter, pengkalibrasian alat ini dilakukan menggunakan larutan buffer solution PH 4 dan PH 7,Pada umumnya, nilai DO meter pada air laut sebesar 25,5. Pada saat praktikum, kita mencoba mengukur kadar oksigen dari air laut dan air mineral, namun karena alat ini belum dikalibrasi, maka hasilnya tidak didapatkan data yang benar. Selain itu, parameter suhu pun tidak dapat diketahui.

4.6. HORIBAHoriba merpakan alat insturmentasi kelautan yang multifungsi, Horiba dapat mengukur berbagai parameter fisika seperti :1. PH 2. Konduktivitas (s/m)3. Turbidity (NTU)4. Dissolve oxygen (g/l)5. Temperature (celcius)6. Kedalaman (m),7. Salinitas ()8. Total Dissolve solid (g/l)Pengkalibrasian Horiba dilakukan dengan cara memasukkan sensor sensor pada horiba ke dalam larutan buffer solutin PH 4 atau PH 7.Untuk keakuratan data yang didapatkan sebaiknya biarkan dulu horiba tercelup selama 15 menit ke dalam larutan yang diuji agar mendapat nilai yang konstan.

BAB VPENUTUP

5. 1. KesimpulanInstrumen terbagi menjadi 2 macam, yaitu alat yang bisa dibawa bawa, dan alat yang tetap atau permanen.GPS adalah alat untuk memberikan informasi tentang posisi, kecepatan serta waktu secara cepat dan akurat. Refraktometer merupakan alat yang berfungsi pengukur salinitas air laut.Anemometer merupakan alat yang berfungsi untuk mengukur kecepatan anginPH meter adalah merupakan alat yang berfungsi untuk mengukur nilai kadar asam atau basa pada suatu larutanDO merupakan alat yang berfungsi sebagai pengukur kadar oksigen terlarut dalam suatu perairanHoriba merpakan alat insturmentasi kelautan yang multifungsi, Horiba dapat mengukur berbagai parameter fisika seperti PH, Konduktivitas (s/m), Turbidity (NTU), Dissolve oxygen (g/l), Temperature (celcius), Kedalaman (m), Salinitas (), Total Dissolve solid (g/l).Pengkalibrasian pada suatu alat sangat penting dilakukan untuk menjaga kondisi kelayakan dan keakuratan alat tersebut.

5. 2. Saran1. Kondisi alat yang digunakan sebaiknya dicek terlebih dahulu sebelum digunakan untuk praktikum.2. Sebaiknya diadfakan asistensi sebelum dan sesudah praktikum.

DAFTAR PUSTAKA

Khopkar, S.M. 2007. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta: UI-PRESSZemansky, Sears. 1994. Fisika untuk Universitas 3 Optika. Jakarta: Bina cipta.www.alvina.blog.uns.ac.id/ Diakses pada hari Rabu, 22 Juni 2011, Pukul 07.00www.blog.uad.ac.id/ Diakses pada hari Rabu, 22 Juni 2011, Pukul 07.00www.chemistry.org/ Diakses pada hari Kamis, 23 Juni 2011, Pukul 14.00www.id.wikipedia.org/ Diakses pada hari Rabu, 22 Juni 2011, Pukul 07.00www.ilmukelautan.com/ Diakses pada hari Kamis, 23Juni 2011, Pukul 16.00www.indogeotech.com/ Diakses pada hari Rabu, 22 Juni 2011, Pukul 07.00www.indonesiaindonesia.com Diakses pada hari Kamis, 23Juni 2011, Pukul 16.00www.kharismawan51.blogdetik.com/ Diakses pada hari Rabu, 22 Juni 2011, Pukul 07.00www.pohonpensil.blogspot.com/ Diakses pada hari Rabu, 22 Juni 2011, Pukul 07.00www.putrakalimas.blogspot.com/ Diakses pada hari Kamis, 23Juni 2011, Pukul 16.00www.ridhorachman.blogspot.com/ Diakses pada hari Kamis, 23Juni 2011, Pukul 16.00www.sphsalatiga.com/ Diakses pada hari Rabu, 22 Juni 2011, Pukul 07.00www.sutfis.blogspot.com/ Diakses pada hari Rabu, 22 Juni 2011, Pukul 07.00www.ziddin.wordpress.com Diakses pada hari Kamis, 23Juni 2011, Pukul 16.00

Lampiran

HORIBADO METER\\\\PH METERANEMOMETERREFRAKTOMETERGPS