Upload
lailatul-isnaeni
View
249
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/28/2019 Laporan Isoterm Adsorbsi Karbon Aktif
1/13
ISOTERM ADSORBSI KARBON AKTIF
A. TujuanMempelajari isoterm adsorpsi menurut Freudlich bagi proses adsorpsi asam asetat
pada arang.
B. Dasar TeoriKarbon aktif dapat dibuat dari bahan yang mengandung karbon dalam jumlah
cukup tinggi. Salah satu bahan baku karbon aktif yang potensial adalah tempurung
kelapa. Pemanfaatannya sebagai bahan baku karbon aktif selain karena harganya yang
murah juga karena dapat mengurangi limbah pertanian. Penggunaan karbon aktif di
Indonesia mulai berkembang dengan pesat, yang dimulai dari pemanfaatannya sebagai
adsorben untuk pemurnianpulp, air, minyak, gas, dan katalis. Namun, mutu karbon aktif
domestik masih rendah, dengan demikian perlu ada peningkatan mutu karbon aktif
tersebut. Karbon aktif dapat dijadikan sebagai zat pengadsorbsi atau adsorben.
Arang adalah padatan berpori hasil pembakaran bahan yang mengandung
karbon. Arang tersusun dari atom-atom karbon yang berikatan secara kovalen
membentuk struktur heksagonal datar dengan sebuah atom C pada setiap sudutnya.
Susunan kisi-kisi heksagonal datar ini tampak seolah-olah seperti pelat-pelat datar yang
saling bertumpuk dengan sela-sela di antaranya.
Sebagian pori-pori yang terdapat dalam arang masih tertutup oleh hidrokarbon
dan senyawa organik lainnya. Komponen arang ini meliputi karbon terikat, abu, air,
nitrogen, dan sulfur yang mempunyai luas permukaan dan jumlah pori sangat banyak.
Manes (1998) mengatakan bahwa karbon aktif adalah bentuk umum dari berbagai
macam produk yang mengandung karbon yang telah diaktifkan untuk meningkatkan luas
permukaannya. Karbon aktif berbentuk kristal mikro karbon grafit yang pori-porinya
telah mengalami pengembangan kemampuan untuk mengadsorpsi gas dan uap dari
campuran gas dan zat-zat yang tidak larut atau yang terdispersi dalam cairan. Luas
permukaan, dimensi, dan distribusi karbon aktif bergantung pada bahan baku,
pengarangan, dan proses aktivasi. Berdasarkan ukuran porinya, ukuran pori karbon aktif
diklasifikasikan menjadi 3, yaitu mikropori (diameter 50 nm).
Karbon aktif dibedakan menjadi 2 berdasarkan fungsinya, yaitu karbon adsorben
gas (gas adsorbent carbon): Jenis arang ini digunakan untuk mengadsorpsi kotoran
berupa gas. Pori-pori yang terdapat pada karbon aktif jenis ini tergolong mikropori yang
7/28/2019 Laporan Isoterm Adsorbsi Karbon Aktif
2/13
menyebabkan molekul gas akan mampu melewatinya, tetapi molekul dari cairan tidak
bisa melewatinya. Karbon aktif jenis ini dapat ditemui pada karbon tempurung kelapa.
Selanjutnya adalah karbon fasa cair (liquid-phase carbon). Karbon aktif jenis ini
digunakan untuk mengadsorpai kotoran atau zat yang tidak diinginkan dari cairan atau
larutan. Jenis pori-pori dari karbon aktif ini adalah makropori yang memungkinkan
molekul berukuran besar untuk masuk. Karbon jenis ini biasanya berasal dari batu bara,
misalnya ampas tebu dan sekam padi.
Aktivasi adalah perubahan fisik berupa peningkatan luas permukaan karbon aktif
dengan penghilangan hidrokarbon. Ada dua macam aktifasi, yaitu aktivasi fisika dan
kimia. Aktivasi kimia dilakukan dengan merendam karbon dalam H3PO4, ZnCl2,
NH4Cl, dan AlCl3 sedangkan aktivasi fisika menggunakan gas pengoksidasi seperti
udara, uap air atau CO2. (Puspitasari, 2006)
Adsorbsi adalah gejala pengumpulan molekul-molekul suatu zat pada permukaan
zat lain, sebagai akibat dari ketidakjenuhan gaya-gaya pada permukaaan zat tersebut.
Untuk proses adsorpsi dalam larutan, jumlah zat teradsorpsi tergantung pada beberapa
faktor, yaitu :
a. Jenis adsorben
b.Jenis adsorbat
c. Luas permukaan adsorben
d. Konsentrasi zat terlarut
e. Temperatur
Bagi suatu sistem adsorbsi tertentu, hubungan antara banyaknya zat yang
teradsorpsi persatuan luas atau persatuan berat adsorben dengan konsentrasi yang
teradsorpsi pada temperatur tertentu disebut dengan isoterm adsorbsi ini dinyatakan
sebagai:
x/m = k. Cn.........................................................................................................(1)
dalam hal ini :
x = jumlah zat teradsorbsi (gram)
m = jumlah adsorben (gram)
C = konsentrasi zat terlarut dalam larutan, setelah tercapai kesetimbangan adsorpsi
k dan n = tetapan, maka persamaan (1) menjadi :
log x/m = log k + n log c................................................................................(2)
7/28/2019 Laporan Isoterm Adsorbsi Karbon Aktif
3/13
persamaan ini mengungkapkan bahwa bila suatu proses adsorbsi menuruti
isoterm Freundlich, maka aluran log x/m terhadap log C akan merupakan garis lurus.
Dari garis dapat dievaluasi tetapan k dan n. (Sri Wahyuni, 2013).
C. Alat dan BahanAlat:
1. Cawan Porselen
2. Larutan Erlenmeyer
3. Buret
4. Pipet Volume
5. Corong kaca
6. Kaki tiga
7. Kaca Asbes
8. Pembakar Spirtus
9. Pengaduk kaca
10.Statif
11.Stopwatch
12.Kertas Saring
13.Neraca Analitik
Bahan:
1. Larutan asam asetat dengan konsentrasi 0,5 N; 0,25 N; 0,125 N; 0,0625 N; 0,0313 N;
0,156 N
2. Larutan standar NaOH 0,1 N
3. Adsorben arang aktif atau karbon
4. Indikator PP
5. Aquadest
7/28/2019 Laporan Isoterm Adsorbsi Karbon Aktif
4/13
D. Cara Kerja
7/28/2019 Laporan Isoterm Adsorbsi Karbon Aktif
5/13
E. Data PengamatanKonsentrasi
CH3COOH
Volume Titrasi Awal Volume Titrasi Akhir
CH3COOH NaOH 0,1 M (ml) CH3COOH NaOH 0,1 M (ml)
0,5 N 5 25,75 25,85 5 25,60 25,55
0,25 N 5 12,95 12,95 5 12,45 12,450,125 N 10 13,65 13,60 10 12,90 12,80
0,0625 N 10 7,10 6,50 10 5,25 5,20
0,0313 N 10 3,30 3,30 10 2,20 2,35
0,0156 N 10 1,60 1,60 10 1,10 1,15
F. Hasil dan PembahasanNo. Massa (gram) Konsentrasi CH3COOH (N) X (gram)
awal akhir C
1. 1,0075 0,516 0,5115 0,00450 0,027 0,0268
2. 1,0020 0,259 0,249 0,01000 0,06 0,059883. 1,0020 0,13625 0,1285 0,00775 0,0465 0,0464
4. 1,0020 0,068 0,05225 0,01575 0,0945 0,0943
5. 1,0003 0,033 0,02275 0,01025 0,0615 0,0615
6. 1,0003 0,016 0,01125 0,00475 0,0285 0,0285
Grafik 1. C vs
y = 5.9938x - 5E-05
R = 1
0
0.01
0.02
0.03
0.04
0.05
0.06
0.07
0.080.09
0.1
0 0.002 0.004 0.006 0.008 0.01 0.012 0.014 0.016 0.018
x/m
C
Grafik C vs x/m
7/28/2019 Laporan Isoterm Adsorbsi Karbon Aktif
6/13
Grafik 2. log C vs log x/m
Adsorbsi merupakan proses pengumpulan zat terlarut dipermukaan media dan
merupakan jenis adhesi yang terjadi pada zat padat atau cair yang kontak dengan zat-zat
lainnya. Contoh dari reaksi adsorpsi adalah karbon aktif arang digunakan untuk
menghilangkan bau, warna dan rasa air termasuk logam-logam ion berat dalam
pengolahan air minum.
Larutan asam asetat yang digunakan dalam praktikum ini memiliki beberapa
variasi konsentrasi, yakni: (1) tidak mendapat perlakuan apa-apa dan (2) ditambah
dengan arang aktif, ditutup rapat, dikocok, setiap jangka waktu 10 menit dalam 30 menit
pertama, dan kemudian disaring. Selanjutnya, semua larutan tersebut dititrasi dengan
larutan NaOH 0,1 N untuk mendapatkan konsentrasi awal (larutan asam asetat murni)
dan konsentrasi akhir (larutan asam asetat + arang). Penentuan konsentrasi awal dak
akhir larutan asam asetat disini menggunakan rumus pengenceran, yakni V1.M1=V2.M2
Konsentrasi awal dan akhir yang didapat berdasarkan hasil praktikum kemudian
dikurangkan untuk mengetahui harga C larutan asam asetat. Selain itu, data konsentrasi
tersebut juga dapat digunakan untuk menghitung harga X (gram) dengan rumus X =
massa x Mr x 100/1000. Akhirnya, berdasarkan analisis data yang telah dilakukan,
dihasilkan 2 grafik yang berbentuk linier, yakni grafik C vs X/m dan grafik log X/m vs
log C. Terbentuknya grafik linier dalam praktikum ini menunjukkan bahwa isotherm
adsorbsi yang berlangsung disini memang benar merupakan isotherm adsorbsi
Freundlich.
y = 1.0021x + 0.7816
R = 1
-1.8
-1.6
-1.4
-1.2
-1
-0.8
-0.6
-0.4
-0.2
0
-2.5 -2 -1.5 -1 -0.5 0
logx/m
log C
Grafik log C vs log x/m
7/28/2019 Laporan Isoterm Adsorbsi Karbon Aktif
7/13
Berdasarkan persamaan grafik Isoterm Adsorpsi Freundlich (log x/m vs log c)
jika dianalogikan dengan persamaan Freundlich maka akan didapat nilai k dan n.
Persamaan isoterm adsorpsi Freundlich dapat dituliskan sebagai berikut:
Log (x/m) = log k + 1/n log c
sedangkan persamaan grafik Isotherm Adsorpsi Freundlich adalah
y = 1,002x + 0,781
Jadi, didapat nilai Log k = +0,781 dan 1/n = 1,002. Maka nilai k adalah 0,1675
dan nilai n adalah 0,998.
Mengenai gambar grafik log x/m vs log C yang dihasilkan sudah sesuai dengan
teori isotherm adsorpsi Freundlich yaitu grafik berupa garis linear sedangkan grafik C vs
x/m belum sesuai dengan teori isotherm adsobsi Langmuir karena seharusnya grafik
seperti setengah trapezium mengalami kenaikan dan selanjutnya terjadi kekonstanan.
Namun dari hasil percobaan ini grafik mengalami terus mengalami kenaikan. Hal ini
mungkin terjadi karena kekurang cermatan praktikan dalam mengencerkan larutan asam
asetat yang akan digunakan, atau ketidaktepatan praktikan dalam memanaskan arang
sehingga arang yang digunakan bukan merupakan absorben yang baik (bisa bekerja
secara maksimal).
G. Kesimpulan dan SaranKesimpulan
1. Percobaan ini tergolong isotherm adsorpsi Freundlich. Oleh karenanya, didapatkan
kurva antara log C dengan Log x/m berbentuk linear.
2. Persamaan isoterm adsorpsi Freundlich dalam percobaan ini dapat dituliskan
y=1,002x0,781. Dengan K = 6,0395 dan n = 0,998.
Saran
1. Teliti dalam melakukan titrasi dan mengencerkan larutan.
2. Teliti dalam menimbang massa zat.
3. Menggunakan waktu praktikum secara efisien.
H. Daftar PustakaHarfi. 2003. Senyawa-Senyawa Organik. Jakarta: Bumi Aksara.
Kustanto. 2000. Karbon Aktif dalam Kehidupan Sehari-hari. Jogjakarta: Universitas
Gadjah Mada.
7/28/2019 Laporan Isoterm Adsorbsi Karbon Aktif
8/13
Sudarman. 2001.Manfaat Arang Aktif. Makassar: Universitas Hassanudin.
Wahyuni, Sri. 2013. Diktat Petunjuk Praktikum Kimia Fisik. Semarang: Universitas
Negeri Semarang.
Semarang, 7 April 2013
Praktikan
Lailatul Isnaeni
4311411021
7/28/2019 Laporan Isoterm Adsorbsi Karbon Aktif
9/13
LAMPIRAN
Jawaban Pertanyaan
1. Percobaan ini termasuk ke dalam adsorbsi secara fisika karena ikatan yang terlibat dalam
adsorbsi yaitu ikatan yang lemah yang merupakan ikatan van der waals dan melalui
panas yang rendah.
2. Perbedaan kedua adsorbsi:
- Adsorpsi secara kimia merupakan adsorbsi menggunakan senyawa kimia.
a. Molekul terikat pada adsorben oleh ikatan kimia.
b. Mempunyai entalpi reaksi -40 sampai -500 kJ/mol.
c. Membentuk lapisan monolayer.
d. Contoh: ion exchange.
- Adsorpsi secara fisika merupakan adsorpsi menggunakan sifat fisika.
a. Molekul terikat pada adsorben oleh gaya van der waals.
b. Mempunyai entalpi reaksi melibatkan energi aktivasi -4 sampai -40 kJ/mol.
c. Dapat membentuk lapisan multilayer.
d. Tidak melibatkan energi aktivasi.
e. Contoh: adsorpsi oleh karbon aktif.
3. Pengaktifan arang dengan cara pemanasan:
a. L-karbon (L-AC) yaitu karbon aktif yang dibuat dengan oksidasi pada suhu 300oC
400oC (570o-750oF) dengan menggunakan udara atau oksidasi kimia. L-AC sangat
cocok dalam mengadsorbsi ion terlarut dari logam berat basa seperti Pb2+, Cu2+,
Cd2+, Hg2+. Karakter permukaannya yang bersifat asam akan berinteraksi dengan
logam basa. Regenerasi dari L-AC dapat dilakukan menggunakan asam atau garam
seperti NaCl hampir sama pada perlakuan pertukaran ion.
b. H-karbon (H-AC) yaitu karbon aktif yang dihasilkan dari proses pemasakan pada
suhu 800o-10000C (1470o-1830oF) kemudian didinginkan pada atmosphere inersial.
H-AC memiliki permukaan yang bersifat basa sehingga tidak efektif dalam
mengadsorbsi logam berat alkali pada suatu larutan air tetapi sangat lebih effisien
dalam mengadsorbsi kimia organik, partikulat hidrofobik, dan senyawa kimia yang
mempunyai kelarutan yang rendah dalam air. Akan tetapi H-AC dapat dimodifikasi
dengan menaikan angka asiditas. Permukaan yang netral akan mengakibatkan tidak
efektifnya dalam mereduksi dan mengadsorbsi kimia organik sehingga efektif
7/28/2019 Laporan Isoterm Adsorbsi Karbon Aktif
10/13
mengadsorbsi ion logam berat dengan kompleks khelat zat organik alami maupun
sintetik dengan menetralkannya.
4. Isoterm Freudlich untuk adsopsi gas pada permukaan zat padat kurang baik atau
memuaskan. Hal ini terjadi karena pada adsorbsi Freudlich situs-situs aktif pada
permukaan adsorben bersifat heterogen. Gas merupakan campuran yang homogen
sehingga kurang cocok jika digunakan dalam isoterm Freudlich.
Batasannya: Adsorpsi Freudlich situs-situs aktif pada permukaan adsorben bersifat
heterogen.
5. Karena pada isoterm Freudlich situs-situs aktif pada permukaan adsorben bersifat
heterogen, sedangkan adsorpsi pada langmuir bersifat homogen. Ketika mengadsorbsi
gas yang wujudnya campuran yang homogen. Ketika mengadsopsi gas yang
wujudnya campuran yang homogen, maka adsorbsi Freudlich kurang cocok. Dari
percobaan yang telah dilakukan adsorbsi ini terbentuk adsorbsi langmuir.
Perhitungan
Konsentrasi CH3COOH awal Konsentrasi CH3COOH akhir
N1 . V1 = N2 . V2
N1 . 5 = 0,1 . 25,8
N1 = 0,516
N1 . V1 = N2 . V2
N1 . 5 = 0,1 . 21,5
N1 = 0,5115
N1 . V1 = V2 . V2
N1 . 5 = 0,1 . 12,95
N1 = 0,259
N1 . V1 = N2 . V2
N1 . 5 = 0,1 . 11,2
N1 = 0,249
N1 . V1 = N2 . V2
N1 . 10 = 0,1 . 13,625
N1 = 0,13625
N1 . V1 = N2 . V2
N1 . 10 = 0,1 . 10,3
N1 = 0,1285
N1 . V1 = N2 . V2
N1 . 10 = 0,1 . 6,8
N1 = 0,068
N1 . V1 = N2 . V2
N1 . 25 = 0,1 . 13,0
N1 = 0,05225
N1 . V1 = N2 . V2
N1 . 10 = 0,1 . 3,3
N1 = 0,033
N1 . V1 = M2 . V2
N1 . 25 = 0,1 . 7,4
N1 = 0,02275
N1 . V1 = N2 . V2
N1 . 10 = 0,1 . 1,6
N1 = 0,016
N1 . V1 = M2 . V2
N1 . 25 = 0,1 . 3,0
N1 = 0,01125
7/28/2019 Laporan Isoterm Adsorbsi Karbon Aktif
11/13
Perubahan Konsentrasi
a. CH3COOH 0,5 N
C = Mawal - Makhir
= 0,516-0,5115
= 0,00450 M
b. CH3COOH 0,25 N
C = Mawal - Makhir
= 0,259-0,249
= 0,01000M
c. CH3COOH 0,125 N
C = Mawal - Makhir
= 0,13625-0,1285
= 0,00775 M
d. CH3COOH 0,0625 N
C = Mawal - Makhir
= 0,068-0,05225
= 0,01575 M
e. CH3COOH 0,0313 N
C = Mawal - Makhir
= 0,033-0,02275
= 0,01125 M
f. CH3COOH 0,0156 N
C = Mawal - Makhir
= 0,016-0,01125
= 0,00475 M
Menghitung log C
a. CH3COOH 0,5 N
log C = log 0,00450
= -2,3468
b. CH3COOH 0,25 N
log C = log 0,01000
= -2
c. CH3COOH 0,125 N
log C = log 0,00775
= -2,1107
d. CH3COOH 0,0625 N
log C = log 0,01575
= -1,8027
e. CH3COOH 0,0313 N
log C = log 0,01025
= -1,9893
f. CH3COOH 0,0156 N
log C = log 0,00475
= -2,3233
Menghitung Jumlah zat ynag teradsorbsi (x)
1. x1 = (Cawal-Cakhir) x Mr x V / 1000
= 0,00450 x 60 x 100 / 1000
= 0,027gram
2. x2 = (Cawal-Cakhir) x Mr x V / 1000
= 0,01000 x 60 x 100 / 1000
= 0,06 gram
3. x3 = (Cawal-Cakhir) x Mr x V / 1000
= 0,00775 x 60 x 100 / 1000
= 0,0465 gram
7/28/2019 Laporan Isoterm Adsorbsi Karbon Aktif
12/13
4. x4 = (Cawal-Cakhir) x Mr x V / 1000
= 0,001575 x 60x 100 / 1000
= 0,0945 gram
5. x5 = (Cawal-Cakhir) x Mr x V / 1000
= 0,01025 x 60 x 100 / 1000
= 0,0615 gram
6. x6 = (Cawal-Cakhir) x Mr x V / 1000
= 0,00475 x 60 x 100 / 1000
=0,0285 gram
Menghitung x/m
a. CH3COOH 0,5 N
= 0,0268
b. CH3COOH 0,25 N
= 0,05988c. CH3COOH 0,125 N
= 0,0464
d. CH3COOH 0,0625 N
= 0,0943
e. CH3COOH 0,5 N
= 0,0615
f. CH3COOH 0,5 N
= 0,0285
Menghitung log x/m
a. CH3COOH 0,5 N
log
= -1,5718
b. CH3COOH 0,25 N
log
= -1,2227
c.
CH3COOH 0,125 N
log
= -1,3335
d. CH3COOH 0,0625 N
log
= -1,0255
e. CH3COOH 0,0313 N
log
= -1,2110
f. CH3COOH 0,0156 N
log
= -1,5
7/28/2019 Laporan Isoterm Adsorbsi Karbon Aktif
13/13