Upload
chandrikaismail
View
238
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/17/2019 Laporan Kasus Asthma Bronkial
1/14
STATUS PASIEN
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : An. Ya
Jenis Kelamin : PerempuanUsia : 1 tahun 3 bulan
Alamat : -
Agama : Islam
No. Medial !eord : """"
#gl. Masu$ !% : & 'esember ()1* pu$ul (1.))
Nama +# : #n. !
II. ANAMNESIS
Keluhan Utama
%esa$ Napas se,a$ sore hari 3 ,am %M!%/
Keluhan Tambahan
0atu$ /2 Pile$ /2 'emam /2 Muntah /
Riwayat Penyakit Sekarang
( hari %M!% +% batu$ berdaha$2 pile$ dan demam Ibu tida$ memeri$sa suhu
+% saat itu/. Muntah setiap $ali batu$2 bana$ dengan isi ma$anan dan lendir. %aat ini
+% datang $e U4' dengan $eluhan %esa$ napas se,a$ 3 ,am lalu dan terdengar suara
mengi2 ge,ala disertai batu$ berdaha$ dan pile$ serta demam 35o6/. Muntah 1 $ali
berisi air2 ma$anan dan lendir. +s tida$ terlihat biru pada $a$i dan tangan maupun
bibir. 'ila$u$an penatala$sanaan di U4' pemberian In7us !8 dan Nebuli9er. %aat
masu$ $e bangsal +% masih terlihat sesa$ tetapi sudah ber$urang2 masih batu$
berdaha$ dan pile$2 ada muntah 1" saat batu$. 0AK dan 0A0 normal2 +% sudah tida$
demam dan tida$ terlihat biru. !iaat $e,ang disang$al.
Riwayat Penyakit Dahulu
%aat usia ( bulan dan * bulan pernah diraat dengan ge,ala sesa$ napas $arena batu$-
pile$. %aat itu +% didiagnosis menderita Asma 0ronhial.
Riwayat Penyakit Keluarga
!iaat Asma: Ibu dan Nene$ +%.
Riwayat Pengobatan
+% tida$ sedang meng$onsumsi obat ,ang$a pan,ang
Riwayat Alergi
Menurut ibu +% tida$ memili$i alergi terhadap ma$anan2 obat2 debu atau uaa
Riwayat Psikososial
8ing$ungan rumah bersih dan Aah Mero$o$ /
1
8/17/2019 Laporan Kasus Asthma Bronkial
2/14
Riwayat Kehamilan
AN6 rutin $e bidan. %elama hamil ibu tida$ pernah sa$it atau meng$onsumsi
obat-obatan.
Riwayat Persalinan
8ahir %6 $arena riaat Asma2 dan tida$ $uat mengedan/. u$up bulan2 008
3()) gr2 P0 *; m. 8angsung menangis dan tida$ $ebiruan. #ida$ ada $eaatan saat
lahir.
Riwayat Imunisasi
!iaat imunisasi : 064 1"2
8/17/2019 Laporan Kasus Asthma Bronkial
3/14
Kesan : oCereight
Status #eneralis
- Kepala : Normoephal2 rambut tida$ mudah diabut2 distribusi merata2
UUK2 UU0 sudah menutup
− Da,ah : %imetris2 edema periornita -/
− Mata : Iso$or @/2 $on,ungtiCa anemis -@-/2 s$lera i$teri$ -@-/2
mata e$ung -@-/2 edema palpebra -@-/
− #1
− #elinga: Normotia2 se$ret -@-/
8eher : Pembesaran K04 -/2 pembesaran $el. #iroid -/#hora"
Paru
− Inspe$si : %imetris2 !etra$si -/2 otot napas tambahan -/
− Palpasi : -
− Per$usi : -
− Aus$ultasi : Dhee9ing /2 !on$hi /
Jantung
− Inspe$si : Itus ordis tida$ tampa$
− Palpasi : Itus ordis teraba
−Per$usi : -
− Aus$ultasi : 0J I@II Normal2 gallop -/2 murmur -/
Abdomen
− Inspe$si : 'atar2 abdomen setinggi dada
− Aus$ultasi : 0ising usus / normal
− Palpasi : %upel2 neri te$an abdomen -/2 pembesaran hepar@lien -/
− Per$usi : #impani pada * $uadran abdomen /
Inguinal : Pembesaran K40 -/
F$stremitas
− Atas : A$ral hangat2 !6# G (deti$2 sianosis -/2 edema-/
−0aah : A$ral hangat2 !6# G ( deti$2 sianosis -/2 edema -/
Kulit : %ianosis -/2 I$teri$ -/2 #urgor bai$
!e7le$ : Patologis -/2 Eisiologis /
I". PEMERIKSAAN PENUN%AN#
%enis Pemeriksaan &asil
&ematologi Rutin ' Normal 1(.5 g@d8/
3
8/17/2019 Laporan Kasus Asthma Bronkial
4/14
8eu$osit 1?2; ?.?))- 1?.?)) mm3/
8/17/2019 Laporan Kasus Asthma Bronkial
5/14
+. *((*, UP
T#(-%A
M
S * A P
&@1(@()1* %esa$ ber$urang2
batu$ berdaha$ /2
Pile$ /2 demam -/
Muntah -/
% B 3=)6
NB 111 "@mnt
!! B 3) "@mnt
Dhee9ing -/
!on$hi /
'spneu
I%PA
Nebulasi ( " 1 P-%/
P.0atu$ Pile$ 3"1
In7us !8 5 tpm
6oltide" : (.? mg
ampul/ 3 " 1
Kalmethason : 3 " 1
1)@1(@()1
*
%esa$ -/
0atu$ berdaha$ /Pile$ /
Muntah-/
% B 3=2?)6
N B 1)( "@mnt!! B 3? "@mnt
Dhee9ing -/
!on$hi -/
I%PA #erapi lan,ut$an
11@1(@()1
*
0atu$ berdaha$ /
Pile$
% B 3=2?)6
N B 1)( "@mnt
!! B 3? "@mnt
Dhee9ing -/2
!on$hi -/
I%PA P.0atu$ pile$
Nebulasi ( " 1
!enana Pulang
?
8/17/2019 Laporan Kasus Asthma Bronkial
6/14
TIN%AUAN PUSTAKA
ASMA R*NK&IA(
De/inisiAsma merupa$an pena$it in7lamasi $ronis saluran perna7asan ang dihubung$an
dengan hipperesponsi7 dan ditandai dengan mening$atna respons abang traheobronhial
sehingga ter,adi $eterbatasan aliran udara angreCersibel dan ge,ala pernapasan EK-UI2
())=/.
Nelson mende7inisi$an asma sebagai $umpulan tanda dan ge,ala hee9ing mengi/
dan atau batu$ dengan $ara$teristi$L timbul seara episodi$ dan atau $roni$2enderung pada
malam hari@dini hari noturnal/2 musiman2 adana 7a$tor penetus diantarana a$tiCitas 7isi$
dan bersi7at reCersibel bai$ seara spontan maupun dengan penumbatan2 serta adana
riaat asma atau atopi lain pada pasien @ $eluarga2 sedang$an sebab-sebab lain sudah
dising$ir$an.
E)i!emiologi
Asma dapat ditemu$an pada ana$ la$i-la$i dan perempuan di segala usia2 terutama
pada usia dini2 3) penderita berge,ala pada umur 1 tahun2 sedang$an 5)-&) ana$ ang
menderita asma ge,ala pertamana munul sebelum umur *-? tahun %undaru2 ())=/.
Perbandingan ana$ la$i-la$i dan perempuan usia dini sebesar (:1 dan pada usia rema,a
men,adi 1:1. 0erdasar$an data D
8/17/2019 Laporan Kasus Asthma Bronkial
7/14
penurunan berat badan penderita obesitas dengan asma2 dapat mempengaruhi ge,ala
7ungsi paru2 morbiditas dan status $esehatan.
Patogenesis
Asma ter,adi a$ibat status in7lamasi suba$ut ang persisten pada saluran pernapasan.
0ah$an pada pasien ang asimptomati$2 saluran pernapasan dapat men,adi edematus dan
diin7iltrasi oleh eosino7il2 neutro7il2 dan lim7osit2 dengan atau tanpa pening$atan $omposisi
$olagen pada membran basalis epitelial. %eara $eseluruhan2 terdapat pening$atan selularitas
berhubungan dengan mening$atna $epadatan $apiler. Mung$in ,uga terdapat hipertro7i
$elen,ar dan penggundulan epitel. Perubahan ini dapat bersi7at persisten tergantung dari
penanggulangan dan sering $ali tida$ berhubungan dengan dera,at pena$it ini.#ampilan
7isiologis dan $linis asma berasal dari intera$si antara ,aringan dengan sel radang ang
berin7iltrasi pada epitel permu$aan saluran napas2 mediator radang2 dan sito$in. %el ang
memili$i peranan ang penting dalam respon radang adalah sel mast2 eosino7il2 lim7osit2 dan
sel epitel saluran napas. %etiap ,enis sel tersebut dapat mengeluar$an mediator dan sito$in
untu$ menginisiasi dan mengampli7i$asi in7lamasi a$ut dan ,uga perubahan patologis dalam
,ang$a pan,ang.
Mediator ang dilepas$an menghasil$an rea$si radang ang epat dan hebat
melibat$an $onstri$si bron$us2 $ongesti Cas$ular2 pembentu$an edema2 mening$at$an
produ$si mu$us2 dan menghambat transport mu$osiliaris. !ea$si epat tersebut dapat dii$uti
dengan rea$si ang $ronis. 4abungan lain dari 7a$tor-7a$tor $emota$ti$ 7a$tor ana7ila$sis
eosino7il dan neutro7il dan leu$otrien 0*/ ,uga membaa eosino7il2 platelet2 dan leu$osit
polimor7onu$lear $e lo$asi rea$si. Fpitel saluran napas merupa$an target dan $ontributor
dalam rang$aian proses radang. Jaringan ini mengampli7i$asi $onstri$si bron$us dan
mening$at$an Casodilatasi dengan melepas$an nitrogen o$sida2 prostaglandin F(2 7a$tor
stimulasi granulosit-$oloni ma$ro7ag2 interleu$in 12 7a$tor pertumbuhan epidermal2 I4E
insulin-li$egroth 7ator/2 P'4E platelet deriCed droth 7ator/.Fosino7il memili$i peranang penting dalam $omponen in7iltrati7. Interleu$inI8/ ? menstimulasi pelepasan sel-sel ini
$e dalam sir$ulasi dan bertahan. Ji$a telah tera$tiCasi2 sel-sel ini men,adi sumber $aa
leu$otrien2 dan melepas$an proteingranuler dan radi$al bebas deriCat o$sigen mampu
merusa$ epitel saluran napas2$emudian masu$ $e lumen bron$ial dalam bentu$ badan 6reola.
'isamping menghilang$an 7ungsi saar dan se$retori2 $erusa$an tersebut merangsang
pengeluaranan sito$in $emota$ti$2 ang menimbul$an peradangan lebih lan,ut. 8im7osit #
,uga memili$i peran penting dalam respon radang. #
8/17/2019 Laporan Kasus Asthma Bronkial
8/14
IgF/. Menurut data ang telah di$umpul$an2 asma mung$in memili$i hubungan dengan
$etida$seimbangan antara respon imun#
8/17/2019 Laporan Kasus Asthma Bronkial
9/14
Mani/estasi Klinis
4e,ala dan tanda $linis sangat dipengaruhi oleh berat ringanna asma angdiderita.
0isa sa,a seorang penderita asma hampir-hampir tida$ menun,u$$an ge,alaang spesi7i$
sama se$ali2 di lain piha$ ada ,uga ang sangat ,elas ge,alana. 4e,ala dan tanda tersebut
antara lain: 0atu$ 2 na7as sesa$ dispnea/ terlebih pada saat mengeluar$an na7as e$spirasi/2
hee9ing mengi/2 na7as dang$al dan epat2 ron$hi2 retra$si dinding dada2 perna7asan uping
hidung menun,u$$an telah diguna$anna semua otot-otot bantu perna7asan dalam usaha
mengatasi sesa$ ang ter,adi/2 hiperin7lasi tora$s dada seperti gentong/. 0iasana pada
penderita ang sedang bebas serangan tida$ ditemu$an ge,ala $linis2 tapi pada saat serangan
penderita tampa$ berna7as epat dan dalam2 gelisah2dudu$ dengan menangga $e depan2 serta
tanpa otot-otot bantu perna7asan be$er,adengan $eras. 4e,ala $lasi$ dari asma ini adalah
sesa$ na7as2 mengi he9ing /2 batu$2 dan pada sebagian penderita ada ang merasa neri di
dada. 4e,ala-ge,ala tersebut tida$ selalu di,umpai bersamaan. Pada serangan asma ang lebih
berat 2 ge,ala-ge,ala ang timbul ma$in bana$2antara lain : silent hest2 sianosis2 gangguan
&
8/17/2019 Laporan Kasus Asthma Bronkial
10/14
$esadaran2 hperin7lasi dada2 ta$i$ardi dan perna7asan epat dang$al . %erangan asma
sering$ali ter,adi pada malam hari. Kasper2 ())&/
Alur Diagnosis
Pemeriksaan Penun5ang
Pemeri$saan Penun,ang pada asma diantarana Kasper2 ())&/ :
1. Pemeri$saan laboratorium
a. Pemeri$saan sputum
Pemeri$saan sputum dila$u$an untu$ melihat adana: Kristal-$ristal harot
leden ang merupa$an degranulasi dari $ristaleosinopil. %piral urshmann2 a$ni
ang merupa$an ast ell sel eta$an/ dari abang bron$us. 6reole ang
merupa$an 7ragmen dari epitel bron$us. Netro7il dan eosinopil ang terdapat pada
sputum2 umumna bersi7at mu$oid dengan Cis$ositas ang tinggi dan $adang
terdapat muus plug.
b. Pemeri$saan darah
Analisa gas darah pada umumna normal a$an tetapi dapat pula ter,adi
hipo$semia2 hiper$apnia2 atau asidosis. Kadang pada darah terdapat pening$atan
dari %4+# dan 8'
8/17/2019 Laporan Kasus Asthma Bronkial
11/14
4ambaran radiologi pada asma pada umumna normal. Pada a$tu serangan
menun,u$an gambaran hiperin7lasi pada paru-paru a$ni radiolusen ang
bertambah dan peleburan rongga interostalis2 serta dia7ragma ang menurun.
A$an tetapi bila terdapat $ompli$asi2 ma$a $elainan ang didapat adalah sebagai
beri$ut:
1/ 0ila disertai dengan bron$itis2 ma$a bera$-bera$ di hilus a$an
bertambah.
(/ 0ila terdapat $ompli$asi empisema 6+P'/2 ma$a gambaran
radiolusen a$an sema$in bertambah.
3/ 0ila terdapat $ompli$asi2 ma$a terdapat gambaran in7iltrate pada paru
*/ 'apat pula menimbul$an gambaran atele$tasis lo$al.
?/ 0ila ter,adi pneumonia mediastinum2 pneumotora$s2 dan
pneumoperi$ardium2 ma$a dapat dilihat bentu$ gambaran radiolusen pada paru-paru.
d. Pemeri$saan tes $ulit
'ila$u$an untu$ menari 7a$tor alergi dengan berbagai alergen ang dapat
menimbul$an rea$si ang positi7 pada asma.
g. %pirometri
Untu$ menun,u$$an adana obstru$si ,alan na7as reCersibel2 ara ang
palingepat dan sederhana diagnosis asma adalah melihat respon pengobatan
dengan bron$odilator. Pemeri$saan spirometer dila$u$an sebelum dan sesudah
pamberian bron$odilator aerosol inhaler atau nebuli9er/ golongan adrenergi$.
Pening$atan EFH1 atau EH6 sebana$ lebih dari () menun,u$$an diagnosis
asma. #ida$ adana respon aerosol bron$odilator lebih dari (). Pemeri$saan
spirometri tida$ sa,a penting untu$ menega$$an diagnosis tetapi ,uga penting
untu$ menilai berat obstru$si dan e7e$ pengobatan. 0ana$ penderita tanpa
$eluhan tetapi pemeri$saan spirometrina menun,u$$an obstru$si.
8/17/2019 Laporan Kasus Asthma Bronkial
12/14
Penatalaksanaan
#atala$sana asma berdasar$an serangan dera,atna I'AI2 ()1)/
1. %erangan asma ringan
a. Ji$a dengan se$ali nebulisasi pasien menun,u$$an respon ang bai$ omplete
response/2 berarti dera,at seranganna ringan.
b. Pasien diobserCasi selam 1-( ,am2 ,i$a respon tersebut bertahan2 pasien dapat
dipulang$an. Pasien dibe$ali obat beta-agonist hirup atau oral / ang harus
diminum tiap *-= ,am
. Ji$a penetus seranganna adalah in7e$si Cirus2 dapat ditambah$an steroid oral
,ang$a pende$ 3-? hari/.
d. Pasien $emudian dian,ur$an $ontrol $e $lini$ raat ,alan dalam a$tu (*-*5 ,am
untu$ eCaluasi ulang tata la$sana.
e. Ji$a sebelum serangan pasien sudah mendapat$an obat pengendali2 obat tersebutditerus$an hingga eCaluasi ulang ang dila$u$an di $lini$ raat ,alan. Namun2 ,i$a
setelah obserCasi ( ,am ge,ala timbul $embali2 pasien diperla$u$an sebagai
serangan asma sedang.
(. %erangan asma sedang
a. Ji$a dengan pemberian nebulisasi (-3 $ali pasien hana menun,u$$an respon
parsial inomplete response/2 $emung$inan dera,atna sedang. Untu$ itu dera,at
sedang harus dinilai ulang sesuai pedoman.
b. Ji$a serangnanna memang termasu$ serangan sedang2 pasien perlu diobserCasi
dan ditangani di ruang raat sehari. Pada serangan asma sedang2 diberi$an
$orti$osteroid sistemi$ oral/ metilprednisonlon dengan dosisi ).?-1mg@$g00@hari
selama 3-? hari
. 8a$u$an pemasangan ,alur parenteral dan siap$an untu$ $eadaan darurat
3. %erangan asma berat
a. 0ila dengan nebulisasi 3 $ali berturut-turut pasien tida$ memberi$an respon2 pasien
harus di raat inap
b. +$sigen (-* 8@menit diberi$an se,a$ aal termasu$ saat nebulisasi
. Pasang ,alur parenteral dan la$u$an 7oto thora"d. 0ila pasien menun,u$$an adana anaman henti napas2 pasien harus diraat di
ruang raat intensi7
e. Ji$a ada dehidrasi dan asidosis2 atasi dengan pemberian airan IH dan $ore$si
asisdosis
7. %teroid IH diberi$an seara bolus tiap =-5 ,am
g. 'osis steroid IH ).?-1 mg@$g00@hari
h. Nebulisasi beta-agonis dan anti$olinrgi$ dengan o$sigen dilan,ut$an tiap 1-( ,amL
,i$a dengan *-= $ali pemberian ter,adi perbai$an $linis2 ,ara$ pemberian dapat
diperlebar men,adi *-= ,am.i. Amino7ilin diberi$an seara IH dengan $etentuan :
1(
8/17/2019 Laporan Kasus Asthma Bronkial
13/14
ngan Ringan (nebulisasi 1x, respon baik, gejala hilang
rvasi 1-2 jam
fek bertahan boleh pulang
ejala timbul lagi, perlakukan sebagai serangan sedang
Serangan Sedang (nebulisasi 2-x, respon partial
!erikan oksigen
"ilai kembali derajat serangan jika sesuai dengan serangan sedang observasi di ruang ra#at sehari
$asang jalur parenteral
Serangan !erat (nebulisasi x, respon buruk
Sejak a#al berikan O2 saat % diluar nebulisasi
$asang jalur parenteral
"ilai ulang klinisn&a, jika sesuai serangan berat, ra#at di ru
pulang
obat '-agonist hirupan%oral
dah ada obat pengendali teruskan
eksi virus sbg penetus dapat diberikan steroid oral
2*-*+ jam kontrol ke klinik ra#at jalan untuk re-evaluasi
Ruang ra#at sehari
Oksigen lanjutkan
!erikan steroid oral
"ebulisasi tiap 2 jam
!ila dalam +-12 jam perbaikan klinis stabil, boleh pulang
Jika dalam 12 jam klinis belum membaik alihkan ke ruang ra#at inap
Ruang ra#at inap
Oksigen lanjutkan
tasi asidosis dan dehidrasi bila ada
Steroid . tiap /-+ jam
"ebulisasi tiap 1-2 jam
mino0lin . a#al, lanjutkan rumatan
Jika membaik dalam *-/ x nebulisasi interval men jadi*-/ jam
Jika dalam 2* jam klinis stabil, boleh pulang
Jika dengan steroid dan amino0lin parenteral tidak membaik, bahkan timbul anama h
laian serangann&a berat, nebulisasi ukup 1x langsung dengan '-agonist 3 antikolinergik
edia, nebulisasi dapat diganti dengan adrenalin subkutan 4,41 ml%kg!!% kali maksimak 4, mg%kali
edang dan terutama berat, oksigen 2-* 6%menit diberikan sejak a#al, termasuk saat nebulisasi
"ilai derajat Serangan
7atalaksana a#al
"ebulisasi '-agonist 1-, selang 24 menit
"ebulisasi ketiga 3 antikolinergik
Jika serangan berat, nebulisasi 1x (3antikolinergik8
− Ji$a pasien belum mendapat$an amino7ilin sebelumna : beri$an dosis aal
sebesat =-5mg@$g00 dilarut$an dalam de$strosa ? atau Na6l sebana$
()m82 diberi$an dalam ()-3) menit
− Ji$a pasien telah mendapat$an amino7ilin sebelumna G * ,am/ : beri$an dosis
aal
− %ebai$ana $adar amino7ilin dalam darah diu$ur dan dipertahan$an sebesar
1)-() mg@ml
− %elan,utna mino7ilin rumatan sebesar )2?-1 mg@$g00L,am
− Ji$a ter,adi perbai$an nebulisasi diterus$an tiap = ,am sampai dengan (* ,am.
,. %teroid dan amino7ilin diganti pemberian peroral
$. Ji$a dalam (* ,am pasien tetap stabil2 pasien dapat dipulang$an dan diberi$an obat
beta agonis ang diberi$an tiap *-= ,am selama (*-*5 ,am. %elain itu steroid oral
dilan,ut$an hingga pasien $ontrol $e $lini$ raat ,alan dalam (*-*5 ,am untu$
eCaluasi tatala$sana
l. Anaman henti napas : hipo$semia alau sudah diberi$a o$sigen. 0eri$a Centilasi
me$ani$
13
8/17/2019 Laporan Kasus Asthma Bronkial
14/14
PEMA&ASAN
o Alur diagnosis
o Anamnesis
'ari riaat anamnesis dengan orang tua ditemu$an :− %esa$ napas se,a$ 3 ,am ang lalu
− ( hari %M!% batu$ berdaha$ /2 muntah tiap batu$2 pile$ /2 demam /
− !iaat sesa$ napas saat ( bulan dan * bulan $arena batu$ pile$.
− Ibu dan nene$ +% memili$i riaat asma
o Pemeri$saan Eisi$
%uhu : 3;o 6
Earing