17
LAPORAN KASUS OLEH: IMAS AYU ARJIANTI PUTRI 092011101018

Laporan Kasus Mata

Embed Size (px)

DESCRIPTION

katarak matur

Citation preview

Page 1: Laporan Kasus Mata

LAPORAN KASUSOLEH:

IMAS AYU ARJIANTI PUTRI092011101018

Page 2: Laporan Kasus Mata

IDENTITAS PENDERITANama : Ny. JMUmur : 60 thnJenis Kelamin : PerempuanPekerjaan : Pedagang sayurAlamat : Dsn Tengger Barat 03/04

JelbukNo RM : 430628Tgl pemeriksaan : 15 April 2013

Page 3: Laporan Kasus Mata

ANAMNESISKU : mata kiri semakin kabur sejak 2 minggu yang laluRPS :

Pasien mengaku mata kanan juga kabur sejak 1,5 tahun yang lalu. Mata kanan pasien semakin kabur sejak 5 bulan yang lalu, sehingga penglihatannya berkurang, seperti melihat kabut dan merasa silau. 2 minggu yang lalu mata kanan pasien dioperasi untuk diambil lensanya dan diganti dengan lensa baru. Penglihatan mata kanan pasien sekarang sudah jelas dan tidak kabur lagi. Pasien mengeluh mata kiri mulai kabur sejak 1 tahun yang lalu, didahului oleh mata kanan yang kabur terlebih dulu. Kabur dirasakan perlahan-lahan. Pasien mengeluh kabur bila melihat jauh, bila melihat dekat lebih jelas dan seperti melihat kabut sama seperti mata kanan pasien yg sebelum dioperasi. Pasien mengaku sejak mata kanan dioperasi, mata kiri dirasakan sangat kabur, sehingga mengganggu aktivitas pasien. Ketika ditanyakan, mata kanan dan mata kiri pasien tidak pernah mengalami trauma sebelumnya (terjatuh, terpukul atau tertusuk), tidak kemeng, tidak merah, tidak nyeri, tidak berair. Mata kanan dan kiri juga tidak pernah melihat seperti pendaran cahaya.

Page 4: Laporan Kasus Mata

RPD : Riwayat trauma mata sebelumnya disangkalRiwayat hipertensi dan DM disangkalRPKMRiwayat pemakaian kacamata disangkal

RPK :disangkal

RPO :Mata kanan sudah pernah di operasi ECCE + IOL 2 minggu yang laluMata kiri belum diberi pengobatan

Page 5: Laporan Kasus Mata

Pemeriksaan FisikStatus GeneralisKU : Baik Kes : CMTD : 110/70 mmHg ND : 88 x/menitRR : 20 x/menit Tax : 36,7

Page 6: Laporan Kasus Mata

Status Oftalmologi (pre midriasil)

OD OS

Visus 6/15(koreksi pinhole tidak maju)

1/300(Tes proyeksi iluminasi bisa segala arah)

Palpebra dbn Dbn

Konjungtiva Hiperemi (-) Hiperemi (-)

Sklera Putih Putih

Kornea Jernih Jernih

BMD Cukup dalam Cukup dalam

Pupil ireguler, reflek cahaya (+), ф 3 mm, leukokoria (-)

reguler, reflek cahaya (+), ф 3 mm, leukokoria (+)

Iris Coklat, radier, irreguler

Coklat. Radier, reguler

Lensa Terlihat pendaran cahaya

Keruh

Page 7: Laporan Kasus Mata

Pemeriksaan TambahanTonometri:TOD : 9/10 = 19,6 mmHgTOS : 5/5,5 = 17,3 mmHgPost Midriasil

OD OS

Pupil Irreguler, ф 7mm, leukokoria (-)

Reguler, ф 7mm, leukokoria (+)

Iris Shadow (-) (-)

Lensa Terlihat pendaran cahaya

Keruh menyeluruh

Fundus Reflek (+) (-)

Page 8: Laporan Kasus Mata
Page 9: Laporan Kasus Mata

ResumePasien wanita umur 60 tahun datang ke poli mata dengan

keluhan mata kiri semakin kabur sejak 2 minggu yang lalu. Mata kiri mulai kabur sejak 1 thn yg lalu, didahului oleh mata kanan yg juga kabur sejak 1,5 thn yg lalu. Mata kanan sudah dioperasi dan diganti dengan lensa baru 2 minggu yg lalu. Sejak mata kanan di operasi pasien mengaku mata kiri dirasakan sangat kabur. Ketika ditanyakan, mata kanan dan mata kiri pasien tidak pernah mengalami trauma sebelumnya (terjatuh, terpukul atau tertusuk), tidak kemeng, tidak merah, tidak nyeri, tidak berair. Mata kanan dan kiri juga tidak pernah melihat seperti pendaran cahaya.

Pada pemeriksaan mata, didapatkan :OD : visus 6/15, lensa pseudofakia, post midriasil iris shadow (+), FR (+)OS : visus 1/300, leukokorea (+), lensa keruh, post midriasil iris shadow (-), lensa keruh menyeluruh, dan FR (-)

Page 10: Laporan Kasus Mata

Diagnosis Kerja : OD pseudofakiaOS Katarak Senilis Matur

Diagnosa Banding :OS Reflek SenilisOS katarak senilis immaturOS katarak senilis hipermatur

Terapi :OS pro ECCE dengan IOL

Prognosis :Dubia ad bonam (bila tidak ada kekeruhan di bagian posterior yaitu pada badan kaca)

Page 11: Laporan Kasus Mata

POA DiagnosisSlit Lamp OSSlit Lamp ODS post opFunduskopi ODS post op

Page 12: Laporan Kasus Mata

POA TerapiTerapi untuk pencegahan sampai saat ini belum ada. Terapi satu-

satunya yaitu dg pembedahan (ekstraksi lensa, dan pemasangan lensa buatan), yaitu pada pasien ini dilakukan:ECCE + IOLtindakan operasi dilakukan bila kemunduran penglihatan sudah mengganggu aktivitas penderita, selain itu dilihat juga dari pemeriksaan : Slit Lamp OS untuk melihat kelainan pada segmen anterior lebih detail, dimana dapat juga dilihat kekeruhan lensa, letak kekeruhan, dan tebal kekeruhan (post midriasil) sehingga dapat menentukan tindakan terapi yang sesuai

Slit Lamp OD post op untuk melihat apakah ada kelainan segmen anterior post operasi yang mungkin terjadi, misalnya senekia anterior maupun posterior, uveitis anterior sehingga bisa dilakukan terapi sesuai penyebabnya

Page 13: Laporan Kasus Mata

Funduskopi OD post op untuk mengetahui apakah ada kelainan pada segmen posterior setelah mata kanan dioperasi, sehingga bisa diterapi sesuai dengan penyebabnya.

Bila terjadi penyulit durante op. ECCE, misalnya:prolaps vitreus fiksasi lensa prolaps iris reposisi segeraperdarahan kauterisasi PD pada permukaan sklera, atau pemberian adrenalin bila sumber perdarahan berasal dr dalam

Bila terjadi penyulit post op. ECCE, misalnya:Peradangan berikan kortikosteroid dan AB topikalhifema para sentesis bila ada indikasi

Page 14: Laporan Kasus Mata

POA EdukasiMenjelaskan kepada pasien bahwa: Mata kiri pasien sangat kabur disebabkan lensa mata

pasien yang mengalami kekeruhan (katarak) menyeluruh yang menutup penglihatan

Obat terbaik dan satu-satunya pada katarak adalah operasi pengangkatan lensa dan diganti dengan lensa buatan sehingga penglihatan bisa kembali jelas.

Dijelaskan kepada pasien, setelah operasi penglihatan bisa menjadi baik atau penglihatan bisa kembali normal, akan tetapi bila tidak ada penyulit lain, misalnya bila ditemukan kekeruhan pada badan kaca di posterior, maka kemungkinan penglihatan masih bisa kabur, sehingga dibutuhkan pemerikasaan lebih lanjut setelah itu.

Page 15: Laporan Kasus Mata

Setelah operasi selama 6-8 minggu perlu diperhatikan agar pasien tidak terlalu banyak menunduk, membungkuk (posisi kepala lebih rendah dari dada), dan telungkup, karena mata belum sembuh total setelah operasi sampai 8 minggu

Dianjurkan untuk selalu kontrol ke poli setelah post op, setiap 2 minggu untuk melihat perkembangan penglihatan, dan melihat apakah ada penyulit setelah operasi, sehingga bisa diterapi secepatnya sesuai penyebab.

Page 16: Laporan Kasus Mata

Hal-hal yang tidak boleh dilakukan setela operasi adalah:

Mengucek mataMembungkuk terlalu dalamMengangkat beratMengedan terlalu keras saan BAB, karena hal ini

dapat melepas jahitanHal-hal yang boleh dilakukan :Memakai dan meneteskan obat-obatan seperti yang

dianjurkanBekerja dan beraktivitas yang tidak beratMemakai penutup mata seperti yang dianjurkan

Page 17: Laporan Kasus Mata

POA RehabilitasiPenggunaan kacamata baca setelah operasi

dengan addisi + 3.00 dioptri dilakukan 2-3 bulan setelah operasi.