24
LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS NASIONAL PELATIHAN PENINGKATAN KESADARAN SISWA SMA DALAM UPAYA MELESTARIKAN KEANEKARAGAMAN HAYATI Pelaksana : Drs. Imran S. L. Tobing,MSi. (Ketua) Drs. Tatang Mitra Setia, MSi. Drs. Gautama Wisnubudi, MSi. Drs. Ikhsan Matondang, MSi. Dr. Sri Endarti Rahayu, MSi. Dra. Noverita, MSi. FAKULTAS BIOLOGI UNIVERSITAS NASIONAL 2013 BANTUAN DANA DARI UNIVERSITAS NASIONAL

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

LAPORANKEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

UNIVERSITAS NASIONAL

PELATIHAN PENINGKATAN KESADARAN SISWA SMADALAM UPAYA MELESTARIKAN

KEANEKARAGAMAN HAYATI

Pelaksana :Drs. Imran S. L. Tobing, MSi. (Ketua)

Drs. Tatang Mitra Setia, MSi.Drs. Gautama Wisnubudi, MSi.Drs. Ikhsan Matondang, MSi.Dr. Sri Endarti Rahayu, MSi.

Dra. Noverita, MSi.

FAKULTAS BIOLOGIUNIVERSITAS NASIONAL

2013

BANTUAN DANA DARIUNIVERSITAS NASIONAL

Page 2: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

RINGKASAN

Indonesia merupakan salah satu ”megabiodiversity country” dengan kekayaan

keanekaragaman hayati tertinggi di dunia. Kekayaan keanekaragaman hayati

seharusnya menjadi modal dasar dalam pembangunan untuk mensejahterakan

masyarakat. Namun, pemanfaatan yang kurang bijak telah menyebabkan

keanekaragaman hayati Indonesia terus mengalami degradasi, sebagian diantaranya

telah terancam punah, bahkan beberapa jenis telah punah. Kondisi seperti ini

merupakan ironi; Indonesia sebagai ”megabiodiversity country” kini juga telah menjadi

”hotspot country”, negara dengan keanekaragaman hayati paling terancam di dunia.

Ancaman terhadap kelestarian keanekaragaman hayati harus segera diatasi, tidak

hanya secara sektoral tetapi secara keseluruhan; tidak hanya merupakan tanggung jawab

pemerintah tetapi merupakan tanggung jawab seluruh lapisan masyarakat. Kepedulian

terhadap keanekaragaman hayati harus difahamkan sejak dini kepada generasi muda,

termasuk siswa SMA sebagai penerus kepemimpinan bangsa Indonesia.

Pengetahuan tentang biologi, termasuk tentang keanekaragaman hayati memang

sudah merupakan bagian dari kurikulum di Sekolah Menengah Atas. Namun

penyampaiannya umumnya masih bersifat teoritis, sedangkan penyampaian dalam

bentuk praktikum masih relatif minim, apalagi dengan pengamatan langsung di

lapangan masih sangat jarang dilaksanakan. Padahal, dengan pengamatan lapangan

siswa akan dapat secara langsung menyaksikan dan merasakan kondisi alam;

menyaksikan makna keanekaragaman hayati untuk masyarakat; dan memahami

kepentingan pelestarian keanekaragaman hayati.

Berdasarkan pentingnya makna keanekaragaman hayati untuk masyarakat dan

sebagai modal dasar dalam pembangunan, serta ancaman terhadap kelestarian

keanakeragaman hayati; kegiatan ini dirancang dengan tujuan utama untuk

meningkatkan kesadaran siswa SMA tentang makna keanekaragaman hayati Indonesia.

Kegiatan dilaksanakan di Paniis, Taman Jaya, Pandeglang, Banten, selama 3

hari, pada tanggal 3 – 5 Juni 2013. Peserta kegiatan adalah siswa SMA Negeri 16

Pandeglang, Banten; serta generasi muda dan masyarakat Paniis, Taman Jaya, Ujung

Kulon. Kegiatan dilaksanakan dalam dua bentuk pendekatan, yaitu diskusi interaktif,

dan pengamatan lapangan.

Page 3: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Diskusi interaktif dimulai dengan ceramah tentang kekayaan keanekaragaman

hayati Indonesia dan ancaman kelestariannya; dan keanekaragaman hayati di sekitar

Paniis, Taman Jaya, dan kekayaan serta fungsi Taman Nasional Ujung Kulon yang

merupakan kawasan berbatasan dengan desa Paniis. Penyampaian materi (ceramah)

dilakukan oleh dosen pelaku pengabdian, dan dilanjutkan dengan diskusi interaktif

bersama peserta siswa SMAN 16 Pandeglang dan generasi muda serta masyarakat

Paniis, Ujung Kulon, Banten.

Kegiatan kedua; adalah pengamatan lapangan. Peserta dibimbing untuk

mencermati kondisi lingkungan di sekitar Paniis; berupa perkampungan, persawahan

dan ladang, serta hutan yang merupakan bagian dari kawasan Taman Nasional Ujung

Kulon. Kegiatan ini juga dilakukan dengan memperkenalkan keanekaragaman hayati

yang ditemukan di sekitar kawasan; berupa fungsi ekonomi dan fungsi ekologis,

maupun dampak negatifnya, apabila lingkungan rusak dan keanekaragaman hayati

hilang / punah. Di sela-sela pengamatan dilakukan diskusi interaktif, dan diakhiri

dengan diskusi global setelah selesainya pengamatan lapangan.

Kegiatan pelatihan mendapat tanggapan positif dari seluruh peserta, baik dari

siswa SMA Negeri 16 Pandeglang, maupun dari generasi muda dan tokoh masyarakat

Paniis – Taman Jaya – Banten. Generasi muda mengharap kegiatan-kegiatan sejenis

dapat terus dilaksanakan untuk memelihara dan meningkatkan pemahaman generasi

muda terhadap alam, lingkungan dan keanekaragaman hayati.

Page 4: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

SUMMARY

Indonesia is one of " megabiodiversity country " with the highest biodiversity

in the world. Biodiversity should be used as capital for development, for the welfare of

society. However, the use of the less wise, has caused Indonesia's biodiversity

continues to be degraded, some of which are threatened with extinction, even some

extinct species. This situation is ironic; Indonesia as "megabiodiversity country" now

also has a "hotspot country", the country with the most threatened biodiversity in the

world.

Threats to biodiversity conservation should be eliminated, not only sectoral but

overall, and this is not just a government responsibility but the responsibility of the

whole society. Concern for the conservation of biodiversity should start early to young

generation, including high school students as a successor to the leadership of the

Indonesian.

Knowledge of biology, including on biodiversity is already part of the

curriculum in high school. But the learning process is mostly still theoretical, while the

learning process in the laboratory are still relatively rare, especially with direct

observations in the field are still very rarely implemented. In fact, through

observations, students will be able to instantly see and feel the natural conditions;

witnessed biodiversity significance to the community, and understand the importance of

biodiversity conservation.

Based on the importance of biodiversity to society and as an authorized capital

in development, as well as threats to the conservation of biodiversity, these activities are

designed with the primary goal to increase awareness of high school students about the

meaning of Indonesian biodiversity .

This activity is done in Paniis, Taman Jaya, Pandeglang, Banten, for 3 days ,

on 3 to 5 June 2013. Participants are students of SMAN 16 Pandeglang, Banten, as well

as youth and community of Paniis, Taman Jaya, Ujung Kulon. Activities carried out in

two forms approach, namely an interactive discussion, and field observations .

Interactive discussion begins with a lecture on biodiversity of Indonesia, and

the threat of extinction (and biodiversity around Paniis, Taman Jaya, and wealth as well

as the function of Ujung Kulon National Park is an area that borders the village Paniis).

Page 5: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Then, followed by an interactive discussion with the students of SMAN 16 Pandeglang,

youth and community Paniis, Ujung Kulon, Banten .

The second activity; is the observation field. Participants are guided to

examine the environmental conditions around Paniis; a village, rice paddies and fields,

and forests that are part of the Ujung Kulon National Park area. This activity is also

carried out by introducing biodiversity found in the surrounding area; a function of

economic and ecological functions, as well as the negative impact, if the damaged

environment and biodiversity is lost / extinct. Observations on the sidelines of an

interactive discussion, and concludes with a discussion of global after the completion of

field observations .

Training activities received positive feedback from all participants, both

students of SMA Negeri 16 Pandeglang, as well as from youth and community leaders

Paniis - Taman Jaya - Banten. The younger generation expects similar activities can

continue to be implemented to maintain and improve the understanding of the younger

generation towards nature, the environment and biodiversity.

Page 6: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

i

KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah, kami panjatkan ke hadirat Allah Yang Maha Penyayang;

berkat izinNya kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh sekelompok dosen

Fakultas Biologi Universitas Nasional dapat dilaksanakan dengan baik. Kegiatan

pengabdian kepada masyarakat merupakan satu diantara 3 (tiga) dharma dalam Tri

Dharma Perguruan Tinggi yang wajib dilaksanakan dosen; dan pada kesempatan ini

dilaksanakan dalam bentuk pelatihan dan diskusi interaktif bertajuk “Pelatihan

peningkatan kesadaran siswa SMA dalam upaya melestarikan keanekaragaman hayati”.

Kegiatan ini tidak akan dapat dilaksanakan dengan baik tanpa dukungan dari

berbagai pihak. Atas dukungannya, kami sebagai pelaksana mengucapkan banyak

terima kasih terutama kepada,

1. Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas

Nasional, atas bantuan dana penyelenggaraan;

2. Kepala Sekolah SMA 16 Pandeglang; atas dukungan dan izin kepada siswa-

siswa untuk mengikuti kegiatan

3. Kepala Desa Taman Jaya, Banten; atas izin, dukungan dan kerjasamanya yang

sangat baik;

4. Pemuka dan seluruh masyarakat Paniis atas dukungan penuhnya terhadap

penyelenggaraan kegiatan;

5. Bapak Wahyu, atas segala fasilitas yang diberikan selama persiapan dan

penyelenggaraan kegiatan.

Kegiatan ini pastilah masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami mohon

maaf atas segala kekurang, serta kritik konstruktif untuk perbaikan di masa datang.

Akhirnya kami berharap, semoga kegiatan ini bermanfaat adanya.

Jakarta, 23 Agustus 2013

Ketua,

Drs. Imran SL Tobing, MSi.

Page 7: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

ii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PENGESAHAN

RINGKASAN

SUMMARY.

KATA PENGANTAR............................................................................... i

DAFTAR ISI.............................................................................................. ii

DAFTAR TABEL...................................................................................... iii

DAFTAR GAMBAR................................................................................. iv

DAFTAR LAMPIRAN............................................................................. v

BAB

I. PENDAHULUAN .......................................................................... 1

A. Latar belakang ............................................................................ 1

B. Analisis situasi mitra/kelompok sasaran .................................... 2

C. Tujuan kegiatan .......................................................................... 3

II. PELAKSANAAN KEGIATAN ..................................................... 4

A. Waktu dan tempat pelaksanaan ................................................. 4

B. Kelompok sasaran ..................................................................... 4

C. Jumlah partisipan dalam kegiatan ............................................. 4

D. Bentuk kegiatan ......................................................................... 5

1. Diskusi interaktif ................................................................. 5

2. Pelatihan lapangan ............................................................... 7

III. PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN ............................... 10

A. Sumber dana .............................................................................. 10

B. Penggunaan dana ....................................................................... 10

Page 8: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

iii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Naskah1. Agenda kegiatan pelatihan peningkatan kesadaran

siswa SMA Negeri 16 Pandeglang, Bantendalam upaya melestarikankeanekaragaman hayati ………………………………………. 4

2. Alokasi penggunaan dana dalam kegiatan pengabdiankepada masyarakat di Paniis, Taman Jaya,Pandeglang, Banten tahun 2013…………………………………

10

Page 9: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Naskah

1. Peserta pelatihan dari siswa SMU 16 Pandeglang ………… 5

2. Diskusi interaktif bersama siswa SMU 16 Pandeglang …… 6

3. Diskusi interaktif bersama-sama masyarakat Paniis ………. 6

4. Pelatihan berupa pengamatan di lapangan ………………… 7

5. Diskusi di lapangan ……………………………………….. 8

6. Penutupan dan pemberian sertifikatkepada peserta pelatihan …………………………………... 9

7. Peserta siswa SMAN 16 Pandeglang, bersiap-siapuntuk pulang ………………………………………………. 9

Page 10: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

v

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Daftar hadir peserta (saat pembukaan) diskusi interaktif“pelatihan peningkatan kesadaran siswa (dan masyarakatPaniis) dalam upaya melestarikan keanekaragaman hayati

11

2. Daftar data siswa SMA Negeri 16 Pandeglang yangmengikuti kegiatan “Pelatihan peningkatan kesadaran siswa(dan masyarakat Paniis) dalam upaya melestarikankeanekaragaman hayati” 14

Page 11: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Data ilmiah menunjukkan bahwa Indonesia memiliki biodiversitas hewan

mamalia yang tertinggi di dunia (mencapai 515 jenis, 125 jenis spesies endemik).

Jumlah spesies kupu-kupu di Indonesia menduduki peringkat kedua di dunia (mencapai

151 jenis). Jumlah spesies reptil menduduki peringkat ketiga dunia (mencapai 600

jenis). Jumlah spesies burung menduduki peringkat keempat dunia (1519 jenis, 420

spesies endemik). Jumlah spesies amfibi Indonesia merupakan peringkat kelima di

dunia (mencapai 270 jenis). Biodiversitas tumbuhan Indonesia mencapai 30.000-35.000

jenis, menduduki peringkat kelima di dunia. Meskipun luas kawasan Indonesia hanya

mencakup 1.3% dari luas permukaan bumi, Indonesia memiliki biodiversitas fauna

tertinggi di dunia (12% untuk mamalia, 16% untuk reptil dan amfibi, 17% untuk

burung, dan 25% untuk ikan).

Biodiversitas Indonesia yang sangat tinggi memiliki nilai ekonomi, biologis,

ekologi, dan sosial yang dapat terus dikembangkan untuk kemajuan Indonesia. Namun,

biodiversitas Indonesia ternyata mendapatkan ancaman yang cukup berarti seiring

dengan perkembangan peradaban manusia. Pertumbuhan populasi manusia yang

semakin tinggi dan perburuan merupakan dua faktor utama yang mengancam

kelestarian biodiversitas Indonesia. Hal tersebut berdampak jelas dari punahnya

beberapa jenis fauna, seperti harimau Jawa (Panthera tigris sondaica), dan harimau bali

(Panthera tigris balica), serta beberapa jenis burung, seperti burung sikatan biru

(Eutrichomyas rowleyi). Indonesia tercatat memiliki fauna bertulang belakang

(vertebrata) terancam punah dengan jumlah yang cukup tinggi, sekitar 128 mamalia,

dan 104 burung.

Oleh karena itu, bila tindakan penyelamatan terhadap biodiversitas tidak segera

dilakukan, maka Indonesia akan kehilangan kekayaan biodiversitas yang tinggi. Hal

tersebut tidak hanya berdampak bagi Indonesia, tetapi juga dunia. Tindakan konservasi

dan peduli terhadap lingkungan hidup adalah hal penting yang harus segera dilakukan.

Page 12: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

2

Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah pengenalan sejak dini biodiversitas

Indonesia. Melalui peran generasi muda adalah salah satu yang paling diandalkan.

Kesadaran akan pentingnya keanekaragaman hayati dan kesadaran untuk

melestarikan alam semakin menurun dan karenanya sumber daya alam yang merupakan

penunjang kehidupan dan pembangunan, keberadaannya semakin kritis. Oleh sebab itu

perlu upaya untuk menyelamatkannya. Upaya penyelamatan adalah merupakan

tanggung jawab bersama. Salah satu cara adalah perlu dilakukan upaya sejak dini

terhadap generasi muda, terutama siswa SMU.

Melalui cara pendekatan pemberian materi pelajaran biologi di sekolah dan

mengajak siswa sekolah melakukan praktek dan kunjungan ke alam, adalah merupakan

salah satu cara yang dapat membuat siswa memahami akan pentingnya keanekaragaman

hayati dan juga pentingnya menyelamatkan keanekaragaman hayati tersebut.

B. Analisis situasi mitra/kelompok sasaran

Kelompok sasaran dalam kegiatan ini adalah generasi muda, khususnya siswa

SMA Negeri 16 Pandeglang, Banten. Generasi muda sebagai penerus kepemimpinan

masa depan, termasuk Siswa-siswa SMA Negeri 16 Pandeglang, sangat membutuhkan

pemahaman tentang keanekaragaman hayati; berupa potensinya sebagai modal dasar

pembangunan, sekaligus ancaman kelestariannya.

Pengetahuan tentang kekayaan keanekaragaman hayati Indonesia, secara umum

telah masuk dalam kurikulum sekolah dasar sampai sekolah menengah. Namun

demikian, kenyataan membuktikan bahwa kepedulian terhadap lingkungan termasuk

keanekaragaman hayati masih sangat minim; sehingga kerusakan alam dan lingkungan,

termasuk keterancaman keanekaragaman hayati masih terus berlanjut. Proses

pembelajran di sekolah lebih ditekankan pada teoritis dengan beberapa praktikum di

Laboratorium, sedangkan praktikum dan pengamatan langsung di lapangan belum

dilakukan secara kontinyu. Oleh karena itu, pelatihan ini dianggap sangat tepat

dilakukan untuk lebih membuka wawasan siswa terhadap kepentingan keanekaragaman

hayati; dengan memadukan metode diskusi interaktif dan pengamatan langsung di

lapangan.

Page 13: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

3

C. Tujuan dan manfaat

1. Tujuan kegiatan

a. Memperkenalkan sejak dini kepada para pemuda tentang tingginya

keanekaragaman hayati (biodiversitas) di Indonesia.

b. Menumbuhkan kesadaran pemuda untuk selalu menjaga kelestarian

keanekaragaman hayati Indonesia.

c. Mengajak para pemuda untuk berperan aktif melakukan tindakan

konservasi, baik di lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat, dari diri

sendiri, dan sejak sekarang.

d. Meningkatkan keterampilan dan wawasan untuk menemukan alternatif

pendapatan dengan memanfaatkan keanekaragaman hayati tanpa merusak

dan tanpa mengganggu kelestariannya di alam.

2. Manfaat kegiatan

a. Para pemuda diharapkan dapat menyadari bahwa Indonesia adalah negara

megabiodiversitas, sehinga sadar untuk menyelamatkanya.

b. Pemuda diharapkan dapat memahami keterkaitan antara keanekaragaman

hayati dan kehidupan manusia, sehingga ikut berperanserta melakukan

tindakan konservasi dalam kehidupan sehari-hari.

c. Melalui pembelajaran tentang keanekaragaman hayati, diharapkan akan

menambah rasa kepedulian terhadap kelestarian keanekaragaman hayati di

lingkungannya.

Page 14: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

4

BAB II

PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan

Secara umum; mulai dari persiapan sampai dengan penyusunan laporan ini,

dilaksanakan selama 1 (satu) semester (enam bulan), sesuai agenda kegiatan yang

direncanakan dalam proposal (Tabel 1). Selanjutnya kegiatan pelaksanaan pelatihan

dilaksanakan selama tiga hari mulai dari tanggal 03 sampai dengan tanggal 05 Juni

2013. Kegiatan pelatihan dilaksanakan di Desa Paniis, sekitar kawasan Taman Nasional

Ujung Kulon, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten.

Tabel 1. Agenda kegiatan pelatihan peningkatan kesadaran siswa SMA Negeri 16Pandeglang, Banten dalam upaya melestarikan keanekaragaman hayati

NoURAIAN

Semester Genap 2012-2013

Feb. Mar Apr. Mei Jun. Juli Agt.

1. Survei Lokasi

2. Pengurusan Perijinan

3. Persiapan Pelaksanaan

4. Pelaksanaan Pelatihan

5. Pembuatan Laporan danEvaluasi

B. Kelompok sasaran

Kelompok sasaran kegiatan ini adalah generasi muda, khususnya siswa SMA

Negeri 16, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten; serta generasi muda

Kampung Paniis, Desa Taman Jaya, Banten.

C. Jumlah partisipan dalam kegiatan

Partisipan dalam kegiatan ini merupakan perwakilan siswa SMA Negeri 16

Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten; serta masyarakat Paniis.

Partisipan dari masyarakat Paniis, tidak hanya generasi mudanya saja, tetapi juga

Page 15: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

5

orangtua sangat antusias mengikuti kegiatan ini, terutama pada saat pembukaan dan

berlangsungnya diskusi interaktif yang dilaksanakan di rumah penduduk. Jumlah

partisipan dari masyarakat Paniis mencapai 67 (enam puluh tujuh) orang (Lampiran 1),

sedangkan jumlah partisipan dari SMA Negeri 16 Pandeglang adalah 10 (sepuluh) siswa

(Lampiran 2). Walaupun hanya 10 (sepuluh) siswa, tetapi merupakan perwakilan yang

diseleksi oleh guru agar dapat menularkan pengalamannya kepada siswa-siswa lainnya.

D. Bentuk kegiatan

Kegiatan pelatihan dalam upaya peningkatan kesadaran generasi muda, siswa

SMAN 16 Pandeglang (Gambar 1), dan pemuda Desa Taman Jaya terhadap

keanekaragaman hayati dilaksanakan dengan 2 (dua) bentuk / metode pendekatan, yaitu

: diskusi interaktif di ruangan, dan pengamatan lapangan.

Gambar 1. Peserta pelatihan dari siswa SMU 16 Pandeglang

1. Diskusi interaktif

Kegiatan diskusi interaktif dilaksanakan pada awal kegiatan; dimulai dengan

ceramah penyampaian materi menggunakan alat peraga (LCD) tentang keanekaragaman

hayati Indonesia, dan keanekaragaman hayati di sekitar Paniis, Taman Jaya, dan

Page 16: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

6

kekayaan serta fungsi Taman Nasional Ujung Kulon yang merupakan kawasan

berbatasan dengan desa Paniis. Penyampaian materi (ceramah) dilakukan oleh dosen

pelaku pengabdian, dan dilanjutkan dengan diskusi interaktif bersama peserta siswa

SMAN 16 Pandeglang, Banten (Gambar 2).

Gambar 2. Diskusi interaktif bersama siswa SMU 16 Pandeglang

Diskusi interaktif di ruangan, juga diikuti oleh pemuda dan masyarakat Paniis,

Taman Jaya, Ujung Kulon, Banten (Gambar 2); dengan harapan masyarakat juga dapat

lebih memahami fungsi kawasan hutan di sekitarnya, dan kiat-kiat pemanfaatan tanpa

harus merusak. Dengan demikian diharapkan bahwa keanekaragaman hayati dapat

tetap lestari, sehingga akan dapat terus dimanfaatkan; tidak hanya kini tetapi juga nanti;

tidak hanya oleh masyarakat kini tetapi juga oleh anak cucu generasi mendatang.

Gambar 3. Diskusi interaktif bersama-sama masyarakat Paniis

Page 17: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

7

2. Pelatihan lapangan

Pengamatan lapangan dilaksanakan setelah diskusi di ruangan. Kegiatan ini

dilakukan dengan membimbing siswa mengamati kondisi di sekitar kawasan Paniis,

mulai dari perkampungan, persawahan, perladangan, sampai ke kawasan hutan (Gambar

4). Pengamatan di perkampungan diarahkan untuk menilai kondisi lingkungan

perkampungan terkait dengan kawasan hutan (Taman Nasional Ujung Kulon); udara

tetap sejuk walaupun Paniis berada di lingkungan pantai. Pengamatan di kawasan

persawahan diarahkan untuk menilai kondisi sawah yang tetap baik karena suplai air

yang terus menerus dari hutan. Demikian juga perladangan; tetap subur dan jarang

diganggu hama karena hutan masih berfungsi sebagai habitat satwaliar; sehingga

konflik antara satwaliar dan manusia (penduduk setempat) sangat jarang terjadi. Hutan

masih tetap berfungsi dengan baik, sehingga dampak positifnya juga dirasakan

masyarakat.

Gambar 4. Pelatihan berupa pengamatan di lapangan

Penjelasan kepada siswa dan diskusi interaktif dilaksanakan langsung di

lapangan (Gambar 5), baik tentang lingkungan dan alam yang teramati; maupun tentang

keanekaragaman hayati yang ada di sekitar kawasan. Para siswa juga aktif berdiskusi

sesamanya, disamping berdiskusi dengan dosen dari Fakultas Biologi Universitas

Nasional Jakarta. Diskusi seringkali berkembang; tidak hanya tentang kondisi lokal di

Page 18: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

8

sekitar Paniis dan Taman Nasional Ujung Kulon, tetapi juga tentang kondisi nasional

maupun kondisi global.

Gambar 5. Diskusi di lapangan

Kegiatan lapangan juga mencakup pelatihan tentang biologi lapangan untuk

memperlihatkan bukti-bukti kepada siswa bahwa setiap komponen ekosistem adalah

saling terkait, dan saling pengaruh mempengaruhi. Tidak ada satu komponen ekosistem

yang dapat eksis sendiri tanpa dipengaruhi dan mempengaruhi komponen lainnya.

Manusia yang merupakan suatu komponen diantara berbagai komponen ekosistem,

tidak terkecuali; juga dipengaruhi dan mempengaruhi ekosistem. Jika hutan baik, maka

pengaruhnya juga akan baik terhadap komponen lainnya; sehingga kehidupan manusia

juga akan baik. Manusia memegang peranan paling penting dalam menyelaraskan

fungsi ekosistem; manusia diberi akal lebih dibandingkan makhluk lainnya; manusia

sebagai pemimpin di permukaan bumi

Di akhir kegiatan, setiap siswa diberi penghargaan berupa sertifikat dan souvenir

dari Universitas Nasional sebagai bukti keikutsertaannya (Gambar 6). Peserta

diharapkan pulang (Gambar 7) dengan bertambahnya bekal pemahaman tentang

pelestarian keanekaragaman hayati, dan membaginya dengan siswa lain di lingkungan

SMA Negeri 16 Pandeglang, Banten.

Kegiatan pelatihan mendapat tanggapan positif, baik dari siswa SMA Negeri 16

Pandeglang, maupun dari generasi muda dan tokoh masyarakat Paniis – Taman Jaya –

Page 19: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

9

Banten. Generasi muda mengharap kegiatan-kegiatan sejenis dapat terus dilaksanakan

untuk memelihara dan meningkatkan pemahaman generasi muda terhadap alam,

lingkungan dan keanekaragaman hayati.

Gambar 6. Penutupan dan pemberian sertifikat kepada peserta pelatihan

Gambar 7. Peserta siswa SMAN 16 Pandeglang, bersiap-siap untuk pulang

Page 20: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

10

BAB III

PERTANGGUNG JAWABAN KEUANGAN

A. Sumber dana

Pelatihan ini merupakan kegiatan yang mendapat bantuan dana dari Universitas

Nasional dalam bentuk dana stimulus pengabdian kepada masyarakat Semester Genap

tahun akademik 2012/2013. Besarnya dana stimulus yang diperoleh sesuai Keputusdan

Rektor Universitas Nasional Nomor 31 Tahun 2013 adalah Rp. 1.200.000,- (satu juta

dua ratus ribu rupiah); sedangkan dana tambahan berasal dari kontribusi setiap Anggota

Tim sejumlah Rp. 925.000,- (Sembilan ratus dua puluh lima ribu rupiah). Dengan

demikian, total dana yang dibutuhkan dalam kegiatan ini berjumlah Rp. 2.125.000,-

(dua juta seratus dua puluh lima ribu rupiah).

B. Penggunaan dana

Dana stimulus dialokasikan untuk pembiayaan transportasi dari Jakarta ke lokasi

pelaksanaan kegiatan (Paniis, Taman Jaya, Pandeglang, Banten) dan konsumsi bagi

peserta saat pelaksanaan kegiatan; sedangkan untuk keperluan lainnya ditanggung oleh

Tim Pengabdian (tabel 2).

Tabel 2. Alokasi penggunaan dana dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat diPaniis, Taman Jaya, Pandeglang, Banten tahun 2013

No Keperluan Jumlah Sumberdana

1. Administrasi (surat menyurat, perijinan,pembuatan SK, pembuatan laporan dansertifikat)

Rp. 500.000,- TimPengabdian

2. Hand out materi @5lembar x Rp.100 x50 orang Rp. 25.000,- TimPengabdian

3. Buku lapangan dan souvenir Rp. 400.000,- TimPengabdian

6. Transportasi Jakarta – Paniis (pp) dankonsumsi saat pelaksanaan pelatihan

Rp. 1.200.000,- UniversitasNasional

Total Rp. 2.125.000,-

Page 21: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

11

Lampiran 1. Daftar hadir peserta (saat pembukaan) diskusi interaktif “pelatihanpeningkatan kesadaran siswa (dan masyarakat Paniis) dalam upayamelestarikan keanekaragaman hayati

Page 22: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

12

Page 23: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

13

Page 24: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

14

Lampiran 2. Daftar data siswa SMA Negeri 16 Pandeglang yang mengikutikegiatan “Pelatihan peningkatan kesadaran siswa (dan masyarakatPaniis) dalam upaya melestarikan keanekaragaman hayati”