25
LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (P2M) Mandiri PENYULUHAN PENANGKAPAN IKAN RAMAH LINGKUNGAN DI DESA LABUAN BARAT KECAMATAN PULAU SEMBILAN KABUPATEN KOTABARU Oleh Dr. Leila Ariyani Sofia, S.Pi, MP (NIDN. 0028047302) Dr. Hj. Emmy Lilimantik, S.Pi, MP (NIDN. 0010097105) FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 2014

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (P2M) …

  • Upload
    others

  • View
    16

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (P2M) …

LAPORAN KEGIATAN

PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

(P2M)

Mandiri

PENYULUHAN PENANGKAPAN IKAN RAMAH

LINGKUNGAN DI DESA LABUAN BARAT KECAMATAN

PULAU SEMBILAN KABUPATEN KOTABARU

Oleh

Dr. Leila Ariyani Sofia, S.Pi, MP (NIDN. 0028047302)

Dr. Hj. Emmy Lilimantik, S.Pi, MP (NIDN. 0010097105)

FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

2014

Page 2: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (P2M) …

HALAMAN PENGESAHAN

Judul Pengabdian : Penyuluhan Penangkapan Ikan Ramah Lingkungan di Desa

Labuan Barat Kecamatan Pulau Sembilan Kab. Kotabaru

1. Bidang Ilmu : Perikanan

2. Ketua Pelaksana :

a. Nama Lengkap : Dr. Leila Ariyani Sofia, S.Pi, MP

b. Jenis Kelamin : Perempuan

c. NIDN : 0028047302

d. Disiplin Ilmu : Sosial Ekonomi Perikanan

e. Pangkat/Golongan : Pembina/IVa

f. Jabatan : Lektor Kepala

g. Fakultas/Program Studi : Perikanan & Kelautan/Agrobisnis

Perikanan

h. Alamat Kantor/Telp/Faks/e-

mail

: Jl. A.Yani, Km. 35 Banjarbaru/(0511)

4772124

i. Alamat Rumah/Telp/Faks/e-

mail

: Jl. Veteran Komp. Surya Langgeng I

No. B-7 Martapura/085390921973/

[email protected]

3. Jumlah Anggota Pelaksana : 1 (satu) orang

a. Nama Anggota : Dr. Hj. Emmy Lilimantik, S.Pi, MP

4. Lokasi Kegiatan Mitra : Desa Labuan Barat Kec. Pulau

Sembilan Kab. Kotabaru Prov.

Kalimantan Selatan

5. Jangka Waktu Kegiatan : 1 (satu) bulan

6. Bentuk Kegiatan : Ceramah - diskusi

7. Jumlah Biaya : Rp 1.000.000,- (Satu juta rupiah)

8. Sumber Dana : Mandiri

Banjarbaru, 4 September 2014

Mengetahui:

Dekan, Ketua Pelaksana,

Ir. Pahmi Ansyari, MS Dr. Leila Ariyani Sofia, S.Pi, MP

NIP. 19641220 199003 1 002 NIP. 19730428 199803 2 002

Menyetujui:

Ketua Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat

Universitas Lambung Mangkurat

Dr. Rer.nat. Ir. Wahyuni Ilham

NIP. 19650128 199003 1 001

Page 3: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (P2M) …

RINGKASAN

Penyuluhan Penangkapan Ikan Ramah Lingkungan di Desa Labuan Barat

Kecamatan Pulau Sembilan Kabupaten Kotabaru (Dr. Leila Ariyani Sofia, S.Pi,

M.P dan Dr. Hj. Emmy Lilimantik, S.Pi, M.P).

Potensi sumberdaya perikanan di perairan Desa Labuan Barat Kecamatan

Pulau Sembilan Kabupaten Kotabaru cukup besar sehingga mendorong

masyarakat lokal dan luar daerah (nelayan andon) untuk memanfaatkannya.

Usaha perikanan tangkap oleh nelayan lokal masih bersifat tradisional dan

tergolong ramah lingkungan. Sementara eksploitasi sumberdaya ikan secara

besar-besar dan cenderung merusak justru dilakukan nelayan luar. Hal ini

berdampak buruk terhadap terumbu karang dan kehidupan ikan. Dampak tersebut

belum disadari oleh masyarakat lokal sehingga aktivitas penangkapan yang

bersifat merusak cenderung dibiarkan. Oleh sebab itu perlu adanya upaya

peningkatan kesadaran masyarakat lokal akan dampak buruk penangkapan ikan

yang tidak ramah lingkungan. Metode penyuluhan yang digunakan adalah

ceramah dan diskusi, serta pembagian leaflet. Kegiatan pengabdian dilakukan

selama satu bulan yaitu bulan Agustus 2014 dengan khalayak sasaran adalah

beberapa nelayan dan anggota masyarakat lainnya di Desa Labuan Barat

Kecamatan Pulau Sembilan Kabupaten Kotabaru. Hasil penyuluhan menunjukkan

adanya perubahan sikap dan pengetahuan khalayak sasaran dari yang tidak tahu

menjadi tahu mengenai alat tangkap dan cara penangkapan ikan yang ramah

lingkungan sehingga sumberdaya ikan dapat lestari dan perekonomian masyarakat

dapat berkelanjutan.

Page 4: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (P2M) …

KATA PENGANTAR

Laporan ini disusun berdasarkan hasil kegiatan Pengadian Kepada

Masyarakat yang telah dilaksanakan dengan judul “Penyuluhan Penangkapan Ikan

Ramah Lingkungan di Desa Labuan Barat Kecamatan Pulau Sembilan Kabupaten

Kotabaru”. Dengan kegiatan ini diharapkan dapat memberikan informasi dan

bimbingan kepada nelayan dan anggota masyarakat lainnya mengenai kegiatan

penangkapan ikan yang ramah lingkungan. Dari hasil kegiatan ini diketahui

bahwa khalayak sasaran telah tertarik dan sadar akan perlunya pengendalian

penggunaan alat dan cara penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan

sehingga sumberdaya ikan dapat lestari dan perekonomian masyarakat dapat

berkelanjutan.

Kepada semua pihak yang telah membantu sehingga dapat terlaksananya

kegiatan pengabdian ini diucapkan terima kasih. Semoga seluruh kegiatan beserta

laporannya dapat bermanfaat seperti yang diharapkan.

Banjarbaru, September 2014

Tim Pengabdi

Page 5: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (P2M) …

DAFTAR ISI

Halaman

RINGKASAN …………………………………………………………… i

KATA PENGANTAR …………………………………………………... ii

DAFTAR ISI ……………………………………………………………. iii

DAFTAR TABEL ………………………………………………………. iv

DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………. iv

I. PENDAHULUAN ………………………………………………... 1

A. Analisis Situasi ……………………………………………… 1

B. Perumusan Masalah …………………………………………. 2

II. TINJAUAN PUSTAKA ………………………………………….. 4

III. TUJUAN DAN MANFAAT ……………………………………... 7

IV. METODE PELAKSANAAN ……………………………………. 8

A. Khalayak Sasaran …………………………………………… 8

B. Waktu dan Tempat Kegiatan ………………………………... 8

C. Metode Pengabdian …………………………………………. 8

D. Keterkaitan …………………………………………………... 8

E. Rancangan Evaluasi …………………………………………. 9

V. HASIL PENGABDIAN DAN PEMBAHASAN …………………. 10

A. Kegiatan Penyuluhan ………………………………………... 10

B. Hasil Evaluasi Pengetahuan Khalayak Sasaran ……………... 11

C. Faktor Pendorong dan Faktor Penghambat ………………… 12

VI. KESIMPULAN DAN SARAN …………………………………… 13

A. Kesimpulan ………………………………………………….. 13

B. Saran ………………………………………………………… 14

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………… 15

LAMPIRAN …………………………………………………………….. 16

Page 6: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (P2M) …

DAFTAR TABEL

Halaman

1. Jadwal Pelaksanaan Pengabdian Pada Masyarakat ………….......... 8

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

2. Daftar Riwayat Hidup Tim Pengabdi ……………………………... 17

3. Surat Tugas ………………………………………………………... 26

4. Surat Perintah Perjalanan Dinas …………………………………... 27

5. Daftar Hadir Peserta Pengabdian …………………………………. 28

6. Daftar Pertanyaan …………………………………......................... 29

7. Rekapitulasi Hasil Evaluasi Awal (X) …………………………… 30

8. Rekapitulasi Hasil Evaluasi Akhir (Y) …………………………… 31

9. Leaflet Materi Pengabdian Pada Masyarakat ……………………... 32

10. Peta Lokasi Pengabdian Pada Masyarakat ……………………....... 34

11. Dokumentasi Kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat ……………. 35

Page 7: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (P2M) …

BAB I. PENDAHULUAN

A. Analisis Situasi

Permintaan penduduk dunia terhadap ikan pada tahun 2010 diperkirakan

mencapai 105 juta ton/tahun. Konsumsi ikan/kapita/tahun penduduk Indonesia

mengalami peningkatan pada 2006 dari 28 kg/kapita/tahun menjadi 30

kg/kapita/tahun (Purbani, et al., 2008). Kecenderungan meningkatnya permintaan

ikan telah membuka peluang berkembang pesatnya industri perikanan. Laju

pertumbuhan produksi perikanan nasional 2005 – 2009 mencapai 10,2%/tahun.

Nilai produksi perikanan pun meningkat 15,61% dari Rp 57,62 triliun tahun 2005

menjadi Rp 102,78 triliun tahun 2009 (Anonim, 2010). Namun, perkembangan

industri perikanan ini lebih banyak dilandasi oleh pertimbangan teknologi dan

ekonomi, dan cenderung mengabaikan pertimbangan lainnya seperti lingkungan,

sosial budaya, serta kelestarian sumberdaya perikanan.

Sumberdaya perikanan (perairan darat, pesisir dan laut) yang bersifat

milik bersama (common property) dengan akses yang bersifat quasi open access

menyebabkan tindakan salah satu pihak yang merugikan pihak lain tidak dapat

terkoreksi oleh pasar (market failure) (Rudyanto, 2004). Hal ini menimbulkan

ketidakefisienan ekonomi karena semua pihak akan berusaha mengeksploitasi

sumberdaya sebesar-besarnya, jika tidak maka pihak lain yang akan mendapat

keuntungan. Dengan didukung oleh teknologi, pihak-pihak yang lebih kuat dan

mampu mengeksploitasi sumberdaya secara berlebihan sehingga terjadi hukum

rimba (siapa kuat, dia yang menang) dan daya produksi alamiah menjadi

terganggu.

Program ekstensifikasi alat tangkap dan motorisasi kapal menyebabkan

produktivitas ikan di beberapa wilayah perairan darat maupun perairan laut

Indonesia cenderung menurun, bahkan telah terjadi lebih tangkap (over fishing).

Hal ini dapat dilihat dari data potensi perikanan tangkap Indonesia sebanyak 6,2

juta ton, yang dapat dimanfaatkan kini tinggal 20% (Anonim, 2007). Di sisi lain,

industri perikanan masih didominasi oleh usaha perikanan berskala kecil dengan

segala keterbatasan, baik operasi penangkapan, akses modal, maupun pemasaran.

Keterbatasan menyebabkan masyarakat nelayan masih hidup dalam kemiskinan.

Page 8: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (P2M) …

2

Desa Labuan Barat merupakan salah satu desa yang berada di Pulau

Matasirih Kecamatan Pulau Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan. Perairan

Pulau Matasirih memiliki potensi sumberdaya perikanan dan biota perairan yang

cukup besar seperti berbagai jenis ikan pelagis, ikan dan udang karang, terumbu

karang, habitat penyu, dan sebagainya. Kondisi lingkungan dan potensi

sumberdaya tersebut menjadikan laut sebagai sumber utama mata pencaharian

masyarakat dan juga menjadi lokasi penangkapan ikan (fishing ground) bagi

nelayan dari daerah lainnya (andon). Namun, letak Desa Labuan Barat yang

cukup jauh yaitu ± 190 km dari ibukota Kabupaten Kotabaru dan hanya dapat

ditempuh melalui jalur laut dengan waktu ± 16 jam, serta minimnya sarana

transportasi menjadikan pulau ini masih terpencil dan cenderung terisolir.

Kondisi tersebut menimbulkan kerawanan sosial maupun ekonomi bagi

masyarakat Desa Labuan Barat.

B. Perumusan Masalah

Pemanfaatan sumberdaya perikanan yang bersifat open acces dimana para

nelayan mempunyai hak yang sama terhadap sumberdaya karena tangkapan

tergolong liar (berpindah dari satu tempat ke lain tempat), ada elemen risiko yang

dihadapi, dan nelayan harus berpindah-pindah. Kondisi ini membentuk

karakteristik nelayan di wilayah ini bersifat terbuka terhadap setiap aktivitas

penangkapan ikan di wilayah perairan Pulau Matasirih, baik oleh masyarakat

lokal maupun nelayan luar (andon).

Posisi perairan yang strategis dan potensi sumberdaya perikanan yang

dimiliki Desa Labuan Barat mendorong datangnya nelayan luar untuk melakukan

kegiatan penangkapan di wilayah ini. Umumnya mereka menggunakan alat

tangkap yang lebih modern dan cukup bervariasi, bahkan ada yang sengaja

menggunakan alat tangkap kategori dilarang dan pengambilan biota laut yang

dilindungi untuk meningkatkan hasil tangkapan dan keuntungan, seperti pukat

harimau (cangtrang) oleh nelayan dari Jawa Tengah, bahan peledak oleh nelayan

dari Sulawesi Selatan dan Madura, penggunaan potas atau bahan pembius lainnya,

serta pengambilan kima dan lola oleh nelayan Madura.

Dampak yang merugikan dari cara penangkapan ikan yang tidak ramah

lingkungan dapat dilihat dari kerusakan terumbu karang dan banyak

Page 9: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (P2M) …

3

ditemukannya karang mati di perairan sekitar Desa Labuan Barat, contohnya jenis

karang scleractinia 42,36% dan lainnya 23,14% dalam kondisi karang kategori

rusak (buruk) (Tim peneliti Fakultas Perikanan dan Kelautan Unlam, 2014).

Kerusakan terumbu karang akan berdampak buruk terhadap kelangsungan hidup

ikan-ikan yang sebagian besar memanfaatkan terumbu karang sebagai habitat

hidupnya.

Untuk mengendalikan upaya penangkapan ikan yang bersifat mengganggu

kelestarian sumberdaya perairan, khususnya perikanan maka dianggap perlu untuk

melakukan penyuluhan kepada masyarakat tentang dampak illegal fishing

terhadap sumberdaya perikanan dan sosial ekonomi masyarakat lokal. Dengan

kegiatan penyuluhan diharapkan terjadi perubahan pengetahuan (knowledge),

perubahan keterampilan (skill) dan perubahan perilaku (behavior) dari kelompok

sasaran (Susanto dan Rochdianto, 2002).

Page 10: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (P2M) …

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Eksploitasi Sumberdaya Perikanan

Ikan termasuk sumberdaya alam yang bersifat renewable atau mempunyai

sifat dapat pulih/dapat memperbaharui diri. Potensi sumberdaya ikan (SDI)

meliputi: SDI pelagis besar, SDI pelagis kecil, sumberdaya udang penaeid dan

krustasea lainnya, SDI demersal, sumberdaya moluska dan teripang, benih alam

komersial, terumbu karang, ikan konsumsi perairan karang, ikan hias, penyu laut,

mamalia laut, dan rumput laut (Mallawa, 2006; Motik, et al., 2008). Menurut

Crutchfield dan Pontecorvo, sumberdaya ikan mudah didapat sehingga tak

mungkin mengurangi usaha dengan membatasi masukan, artinya penguasa tak

mungkin menyetop orang menggunakan sarana untuk mendapatkan ikan tersebut

(Reksohadiprodjo dan Pradono, 1998). Kondisi tersebut menyebabkan siapa saja

dapat dengan mudah masuk ke dalam industri perikanan selama sumberdaya

perikanan masih memberikan keuntungan.

Ketergantungan yang tinggi negara-negara Asia Tenggara khususnya

Indonesia terhadap sumber daya laut menyebabkan nelayan ingin menangkap ikan

dalam jumlah banyak melalui cara yang mudah yaitu dengan cara merusak

(destructive fishing). Beberapa praktik penangkapan ikan dengan cara merusak

antara lain penggunaan pukat harimau (trawl), penggunaan bom (dynamite

fishing), dan penggunaan racun potas (cyanide fishing) (Nurdin, 2010; Tanjung

dan Nasution, 2003). Hal ini bertentangan dengan pasal 8 ayat 1 UU No.31 tahun

2004, bahwa setiap orang dilarang melakukan penangkapan ikan dan/atau

pembudidayaan ikan dengan menggunakan bahan kimia, bahan biologis, bahan

peledak, alat dan/atau cara, dan/atau bangunan yang dapat merugikan dan/atau

membahayakan kelestarian sumber daya ikan dan/atau lingkungannya di wilayah

pengelolaan perikanan Republik Indonesia. Berdasarkan hal tersebut maka segala

kegiatan perikanan yang bersifat merusak dengan menggunakan berbagai

alat/bahan yang dilarang undang-undang tergolong perikanan ilegal (illegal

fishing).

Eksploitasi sumberdaya perikanan yang berlebihan di perairan Indonesia

semakin diperparah dengan praktik illegal fishing terutama di Zona Ekonomi

Page 11: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (P2M) …

5

Eksklusif (ZEE) oleh kapal-kapal asing dengan berbagai bentuk penangkapan

ikan yang merugikan negara secara materi maupun moril. Beberapa nelayan asing

menggunakan ukuran mata jaring kurang dari 5 cm, ukuran jaring yang sampai ke

dasar laut, menggunakan besi pemberat, dan menangkap ikan yang tidak sesuai

izin. Ikan hasil tangkapan mereka juga seharusnya dilaporkan dan diolah dahulu

sebelum dikirim ke negaranya. Faktanya, hasil tangkapan tidak dilaporkan dan

langsung mereka kirim ke negaranya tanpa melalui proses pengolahan di

Indonesia.

Dampak Penangkapan Ikan Tidak Ramah Lingkungan

Penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan menyebabkan berbagai

kerusakan pada ekosistem perairan dan pada beberapa perairan di Indonesia

menunjukkan gejala terjadi penangkapan ikan berlebih (overfishing). Aktivitas

destructive fishing saat ini diperkirakan mengancam 88% terumbu karang Asia

Tenggara, mengancam nilai biologi dan ekonomi yang amat penting bagi

masyarakat. Sekitar 50% dari terumbu karang yang terancam tersebut, berada

pada tingkat keterancaman yang tinggi atau sangat tinggi. Hanya 12% di

antaranya berada pada tingkat ancaman yang rendah (Burke, et al., 2002).

Daya rusak bahan peledak dan racun potasium berdasarkan studi Tropical

Research and Conservation Centre (TRACC) menunjukkan bahwa setiap bahan

peledak yang beratnya kurang lebih 1 kilogram diledakkan, dapat membunuh ikan

dalam radius 15 hingga 25 meter, atau sekitar 500 meter persegi. Sedangkan

penangkapan ikan dengan metode pembiusan, dalam satu kali semprotan yang

mengeluarkan sekitar 20 mililiter mampu mematikan terumbu karang dalam

radius 5 kali 5 m persegi dalam waktu relatif 3 hingga 6 bulan (Burhanuddin,

2008). Akibat yang terjadi, sebagai contoh, kerusakan ekosistem perairan akibat

pembiusan menggunakan sianida menyebabkan kematian zooxhantella, sehingga

berpengaruh terhadap kelangsungan hidup terumbu karang.

Studi lainnya, pengaruh kelimpahan zooplankton jenis Copepoda terhadap

populasi ikan pelagis. Apabila Copepoda merupakan komponen utama

zooplankton predominan di suatu perairan, maka mengindikasikan bahwa perairan

tersebut cukup potensial untuk mendukung kehidupan biota laut pelagis (Thoha,

2007). Ikan-ikan pelagis seperti teri, kembung, lemuru, tembang dan bahkan

Page 12: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (P2M) …

6

cakalang berprefensi sebagai pemangsa Copepoda dan larva decapoda.

Kerusakan ekosistem perairan akan berpengaruh negatif terhadap kelimpahan

Copepoda, yang pada gilirannya akan berpengaruh pula terhadap salah satu

sumber makanan ikan pelagis. Hal ini akan berpengaruh negatif terhadap

populasi ikan pelagis.

Hasil survey CI Indonesia tahun 1998 dan 2004 terhadap terumbu karang,

menyimpulkan terjadinya penurunan jumlah terumbu karang. Pada beberapa titik

survei yang sama telah terjadi penurunan tutupan karang hidup (hard coral cover)

rata-rata sebesar 12,58%. Diperkirakan laju kematian karang setiap tahun, (1998 -

2004), mencapai 2,1%. Selain itu telah terjadi peningkatan tutupan karang mati

(dead coral cover) sebesar 8,38% (Anwar dan Sundjaya, 2007). Rusaknya

terumbu karang berarti hilangnya pelindung alami bagi kawasan pantai, termasuk

kawasan permukiman, lahan pertanian, lahan pertambakan, kawasan wisata dan

kawasan pelabuhan. Rusaknya terumbu karang juga berarti hilangnya sumber

makanan dan tempat memijah bagi banyak biota laut seperti ikan, mollusca dan

crustacea yang bernilai ekonomis tinggi (Haya, et al., 2004).

Page 13: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (P2M) …

BAB III. TUJUAN DAN MANFAAT

Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah :

1. Memberikan informasi mengenai kegiatan penangkapan ikan yang ramah

lingkungan dan kelompok alat tangkap yang dilarang.

2. Memberikan informasi dan bimbingan mengenai upaya pengendalian

penangkapan ikan tidak ramah lingkungan.

Sedangkan manfaat yang diharapkan dari kegiatan pengabdian ini adalah :

1. Kelompok nelayan mengetahui dan memahami kegiatan penangkapan ikan

yang ramah lingkungan dan aturan-aturan dalam penangkapan ikan.

2. Tumbuhnya kesadaran masyarakat pesisir akan pentingnya menjaga

kelestarian habitat perairan dan sumberdaya ikan.

3. Penerapan kegiatan perikanan tangkap yang ramah lingkungan yang mampu

meningkatkan produksi hasil perikanan dan perbaikan ekonomi masyarakat

pesisir yang berkelanjutan .

Page 14: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (P2M) …

BAB IV. METODE PELAKSANAAN

A. Khalayak Sasaran

Khalayak sasaran dalam kegiatan ini adalah beberapa nelayan dan anggota

masyarakat di Desa Labuan Barat. Kelompok sasaran ini nantinya diharapkan

berfungsi sebagai motivator bagi nelayan lainnya di Desa Labuan Barat dan desa-

desa lainnya dalam mengendalian kegiatan illegal fishing dan menerapkan

penggunaan alat tangkap ikan yang ramah lingkungan.

B. Waktu dan Tempat Kegiatan

Kegiatan penyuluhan ini dilaksanakan selama ± 1 (satu) bulan yaitu bulan

Agustus 2014 (secara rinci disajikan pada Tabel 1). Kegiatan ini dilaksanakan di

Desa Labuan Barat Kecamatan Pulau Sembilan Kabupaten Kotabaru Provinsi

Kalimantan Selatan.

Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Pengabdian Pada Masyarakat

No. Uraian Jadwal Kegiatan (Minggu ke-)

1 2 3 4

1. PERSIAPAN

a. Perizinan

b. Survei pendahuluan

c. Persiapan instrumen penelitian

2. PELAKSANAAN

a. Kegiatan penyuluhan

b. Pengumpulan data primer

c. Analisis data

3. PELAPORAN

a. Penyusunan draft laporan

b. Perbaikan Laporan

c. Penggandaan & distribusi laporan

C. Metode Pengabdian

Metode yang digunakan dalam kegiatan penerapan ipteks kepada nelayan

disosialisasikan dalam bentuk ceramah dan diskusi dua arah, serta pembagian

leaflet.

Page 15: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (P2M) …

9

D. Keterkaitan

Instansi yang terkait dalam kegiatan pengabdian ini adalah Pemerintah

Daerah dalam rangka pembinaan masyarakat dan Dinas Kelautan dan Perikanan

Kabupaten Kotabaru.

E. Rancangan Evaluasi

Evaluasi pengabdian dilakukan terhadap tingkat pengetahuan khalayak

sasaran sebelum dan sesudah kegiatan, apakah mengalami peningkatan yang

signifikan. Pengujian dilakukan dengan membandingkan tingkat pengetahuan

sebelum dan sesudah kegaiatan berlangsung perbandingan dilakukan dengan

menggunakan uji dua pihak (Sudjana, 1984), dengan persamaan:

𝑡 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 𝑦−𝑥

𝑆 √1/𝑛1+ 1/𝑛2

Kriteria pengujian :

Terima Ho, jika t1-1/2a < t < t1 – 1/2a

Tolak Ho, untuk harga-harga lainnya.

Page 16: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (P2M) …

BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Kegiatan Penyuluhan

Kegiatan pengabdian ini melibatkan 15 orang anggota masyarakat di Desa

Labuan Barat terdiri dari nelayan, tokoh masyarakat dan para pemuda.

Diharapkan mereka nantinya benar-benar mengerti penangkapan ikan yang ramah

lingkungan dan upaya penanggulangan penggunaan alat tangkap yang dilarang.

Sosialisasi kegiatan pengabdian dilakukan dalam bentuk ceramah (penyuluhan)

dan pembagian leaflet.

Adapun materi penyuluhan yang disampaikan kepada khalayak sasaran

adalah sebagai berikut :

1. UU No.31 Tahun 2004 tentang Perikanan

2. Alat tangkap ikan ramah lingkungan

3. Biota perairan yang dilarang untuk ditangkap dan dikomersialkan (kelompok

satwa atau biota perairan yang dilindungi).

Untuk lebih jelasnya materi penyuluhan dapat dilihat pada leaflet yang disajikan

pada Lampiran 3.

Upaya penanggulangan penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan

(illegal fishing) berdasarkan hasil diskusi dengan aparat pemerintahan desa dan

tokoh masyarakat di Desa Labuan Barat, maka strategi kebijakan yang dapat

dilakukan yakni sebagai berikut: (1) penguatan armada penangkapan lokal di

wilayah perairan lokal; (2) peningkatan kegiatan pengawasan oleh masyarakat

lokal (Pokmaswas); (3) memaksimalkan peran TNI AL, SATPOLAIR, dan

lembaga-lembaga terkait dengan kegiatan pengawasan sumberdaya perikanan; (4)

memperbaiki kualitas sumber daya manusia dalam pengelolaan sumberdaya

perikanan; (5) meningkatkan upaya pengimplementasian undang-undang tentang

pengelolaan sumber daya perikanan secara menyeluruh dan kontinu; (6)

pemberian sanksi yang tegas guna memberikan efek jera kepada oknum

pelanggaran bidang perikanan ; (7) memperbaiki koordinasi dan hubungan antara

instansi terkait dalam pengelolaan SDI di perairan lokal; (8) pembangunan

prasarana pelabuhan yang memadai di setiap pantai peraiaran lokal yang ramai

aktivitas ekonominya; dan (9) meningkatkan kerja sama regional.

Page 17: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (P2M) …

10

B. Hasil Evaluasi Pengetahuan Khalayak Sasaran

Untuk mengetahui tingkat pengetahuan khalayak sasaran tentang illegal

fishing dan dampaknya terhadap sumberdaya perikanan serta sosial ekonomi

masyarakat maka dilakukan pendataan dengan mengajukan daftar pertanyaan

yang telah dipersiapkan terlebih dahulu kepada khalayak sasaran. Pengajuan

daftar pertanyaan dilakukan sebelum dan sesudah diadakan kegiatan penyuluhan.

Daftar pertanyaan secara jelas dapat dilihat pada Lampiran 5.

Hasil evaluasi awal dan evaluasi akhir kemudian dianalisis dengan

menggunakan analisis uji dua pihak sehingga akan diketahui perubahan sikap dan

pengetahuan khalayak sasaran (Lampiran 6 dan 7). Dari analisis yang dilakukan

diperoleh nilai t hitung sebesar 13,85. Untuk jumlah responden sebanyak 15 orang

dan tingkat kepercayaan () sebesar 95% didapatkan nilai t tabel sebesar 2,13.

Kemudian dengan membandingkan antara t hitung dengan t tabel diketahui bahwa

t hitung > t tabel, berarti secara statistik telah terjadi perubahan sikap dan

pengetahuan khalayak sasaran dari yang tidak tahu menjadi tahu mengenai alat

tangkap dan cara penangkapan ikan yang ramah lingkungan sehingga sumberdaya

ikan dapat lestari dan perekonomian masyarakat dapat berkelanjutan.

C. Faktor Pendorong dan Faktor Penghambat

Faktor pendorong dalam kegiatan ini adalah besarnya kemauan nelayan

dan masyarakat lokal untuk meningkatkan produksi ikan hasil tangkapan.

Kebiasaan nelayan menggunakan alat tangkap tradisional berupa pancing ulur dan

jala tarik yang bersifat selektif memudahkan pemahaman tentang alat tangkap

yang ramah lingkungan.

Faktor penghambat dalam mencapai tujuan penyuluhan adalah rendahnya

tingkat pendidikan nelayan (lebih dari 70% berpendidikan SD) menyebabkan

proses adopsi hingga kesediaan untuk penerapan teknologi penangkapan ikan

ramah lingkungan membutuhkan upaya penyuluhan yang lebih intensif dan

bertahap.

Proses adopsi seseorang sampai pada tahapan yang meyakinkan dimana

mereka mau menerapkan materi penyuluhan (bahan-bahan tuntunan/bimbingan)

akan melalui beberapa tahapan. Pentahapan tersebut sebagai berikut:

Page 18: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (P2M) …

11

1) Mengetahui dan menyadari materi yang disampaikan

2) Penaruhan minat terhadap materi yang disampaikan

3) Penilaian terhadap materi yang disampaikan

4) Melakukan percobaan terhadap materi yang disampaikan

5) Penerapan/adopsi terhadap materi yang disampaikan

Berdasarkan hasil evaluasi terhadap materi yang disampaikan dapat

diketahui tahapan penerimaan khalayak sasaran berada pada tahapan Penaruhan

Minat yaitu dicirikan dengan perubahan sikap dimana khalayak sasaran telah

tertarik dan sadar akan perlunya pengendalian penggunaan alat dan cara

penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan sehingga sumberdaya ikan dapat

lestari dan perekonomian masyarakat dapat berkelanjutan.

Page 19: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (P2M) …

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil kegiatan pengabdian dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut:

1. Adanya perubahan pengetahuan khalayak sasaran dari yang tidak tahu

menjadi tahu tentang alat dan cara penangkapan ikan yang ramah lingkungan.

2. Khalayak sasaran telah tertarik dan sadar akan perlunya pengendalian

penggunaan alat dan cara penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan

sehingga sumberdaya ikan dapat lestari dan perekonomian masyarakat dapat

berkelanjutan.

B. Saran

Untuk mengendalikan maraknya penangkapan ikan yang tidak ramah

lingkungan di perairan Desa Labuan Barat dan didasarkan pada kondisi sosial

ekonomi masyarakat lokal maka upaya yang perlu dilakukan adalah (1) penguatan

armada penangkapan lokal di wilayah perairan setempat; (2) peningkatan kegiatan

pengawasan oleh masyarakat lokal (Pokmaswas); serta (3) memperbaiki kualitas

sumber daya manusia dalam pengelolaan sumberdaya perikanan.

Page 20: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (P2M) …

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2010. Tumbuhkan wirausaha budidaya. (http://bisniskeuangan.

kompas.com/read2010/01/08/Tumbuhkan. Wirausaha. Budidaya, 1

Agustus 2010 diakses 8 Juni 2014)

Anwar, K. dan Sundjaya. 2007. S.O.S terumbu karang Togean.

(http://www.conservation.or.id/

home.php?catid=2&subcatid=37&id=104&page=g_arsip.detail, 21 Juli

2007, diakses 9 Januari 2011)

Burhanuddin, A.I. 2008. Suaka laut dan solusi illegal fishing. (http://www.p2sdkp

kendari.com/?pilih=lihat&id=220 Kamis, 13 Maret 2008 diakses 9

Januari 2011)

Burke, L, E. Selig, and M. Spalding. 2002. Reefs at risk in Southeast Asia..

World Resources Institute. Washington, DC., USA. pp. 42

Haya, L.O.M. Yasir., H. Zubair, dan D. Salman. 2004. Analisis kebijakan

pengelolaan sumberdaya terumbu karang: kasus penangkapan ikan yang

merusak (sianida dan bom) di Kepulauan Spermonde Sulawesi Selatan.

Jurnal Analisis. 1(2): 75 - 87

Mallawa, A. 2006. Pengelolaan sumberdaya ikan berkelanjutan dan berbasis

masyarakat. Makalah disampaikan pada Lokakarya Agenda Penelitian

Program Coremap II Kabupaten Selayar, 9 – 10 September 2006. pp. 31

Motik, C., I. Sitompul, Tomo HS, Navy N.J.W., B. Harya, dan M. Armansyah.

2008. Kekayaan negeriku negara maritim. Dewan Kelautan Indonesia. pp.

72

Nurdin, N. 2010. Kajian efektifitas kebijakan pada kasus destructive fishing

menuju pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat pada pulau-pulau

kecil (studi kasus pada Pulau Karanrang Kabupaten Pangkep Sulawesi

Selatan. Jurnal Bumi Lestari. 10(2): 242 - 255

Purbani, E.T., Y. Suhendar dan S. Riyanto. 2008. Ikan Air Tawar Perlu

Pengembangan Pasar. Tabloid Agrina, 9 Juni 2008. http://www.Agrina.htm

Reksohadiprodjo, S. dan Pradono. 1998. Ekonomi sumberdaya alam dan energi.

BPFE Yogyakarta. p. 117 - 131

Susanto, H. Dan A. Rochdianto. 2002. Kiat Budidaya Ikan Mas di Lahan Kritis.

Penebar Swadaya. Jakarta. pp. 132

Tanjung, A. dan Z. Nasution. 2003. Lestarikan terumbu karang di Tapanuli

Tengah. (http://regional.coremap.or.id/tapteng/berita/article.php?id=349,

02 Agustus 2003 diakses 9 Januari 2011)

Thoha, H. 2007. Kelimpahan plankton di ekosistem perairan Teluk Gilimanuk,

Taman Nasional, Bali Barat. Makara, Sains. 11(1): 44 – 48

Page 21: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (P2M) …

LAMPIRAN

Page 22: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (P2M) …

15

Page 23: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (P2M) …

16

DOKUMENTASI KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

PENYULUHAN PENANGKAPAN IKAN RAMAH LINGKUNGAN

DI DESA LABUAN BARAT KABUPATEN KOTABARU

Desa Labuan Barat Kabupaten Kotabaru

Kapal Nelayan di Perairan Desa Labuan Barat

Kapal Penangkap Ikan Milik Nelayan Lokal

Daun Kelapa Untuk Rumpon Ikan

Jenis-jenis Ikan Hasil Tangkapan Nelayan Lokal

Terumbu Karang di Perairan Desa Labuan Barat

Page 24: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (P2M) …

17

Tim P2M di Desa Labuan Barat

Tim P2M di Desa Labuan Barat

Diskusi dengan Kepala Desa Labuan Barat

Diskusi dengan Aparat dan Tokoh Masyarakat

Kegiatan Penyuluhan

Kegiatan Penyuluhan

Page 25: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (P2M) …

18