31
LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (P2M) BIMBINGAN TEKNIS PENINGKATAN PRODUKTIVITAS USAHA DAN PENDAPATAN MASYARAKAT PESISIR MELALUI PENERAPAN MANAJEMEN AGRIBISNIS Oleh Dr. Leila Ariyani Sofia, S.Pi, MP (NIDN. 0028047302) FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 2014

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (P2M)eprints.ulm.ac.id/3213/1/P2M_BIMTEK_PENINGKATAN PRODUKTIVI… · usaha dan 5 orang (25%) telah melanjutkan dengan penyusunan laporan

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (P2M)eprints.ulm.ac.id/3213/1/P2M_BIMTEK_PENINGKATAN PRODUKTIVI… · usaha dan 5 orang (25%) telah melanjutkan dengan penyusunan laporan

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

(P2M)

BIMBINGAN TEKNIS PENINGKATAN PRODUKTIVITAS USAHA DAN PENDAPATAN MASYARAKAT PESISIR MELALUI PENERAPAN MANAJEMEN AGRIBISNIS

Oleh

Dr. Leila Ariyani Sofia, S.Pi, MP (NIDN. 0028047302)

FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

2014

Page 2: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (P2M)eprints.ulm.ac.id/3213/1/P2M_BIMTEK_PENINGKATAN PRODUKTIVI… · usaha dan 5 orang (25%) telah melanjutkan dengan penyusunan laporan
Page 3: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (P2M)eprints.ulm.ac.id/3213/1/P2M_BIMTEK_PENINGKATAN PRODUKTIVI… · usaha dan 5 orang (25%) telah melanjutkan dengan penyusunan laporan
Page 4: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (P2M)eprints.ulm.ac.id/3213/1/P2M_BIMTEK_PENINGKATAN PRODUKTIVI… · usaha dan 5 orang (25%) telah melanjutkan dengan penyusunan laporan

RINGKASAN

Bimbingan Teknis Peningkatan Produktivitas Usaha dan Pendapatan Masyarakat Pesisir Melalui Penerapan Manajemen Agribisnis (Dr. Leila Ariyani Sofia, S.Pi, M.P).

Kemampuan SDM usaha perikanan di wilayah pesisir dalam manajemen

usaha masih kurang karena sebagian besar berpendidikan rendah, hanya

berdasarkan pengalaman dan pelatihan ataupun penyuluhan dari dinas terkait.

Permodalan usaha sebagian besar berasal dari modal sendiri dan sebagian

merupakan dana penguatan modal dari pemerintah untuk masyarakat melalui

Dinas Perikanan dan Kelautan. Manajemen produksi masih sederhana dan

pemasaran hasil produksi usaha perikanan secara garis besar dipasarkan dalam

bentuk segar dan masih berskala lokal. Oleh sebab itu diperlukan upaya

pengembangan usaha masyarakat di wilayah pesisir yaitu salah satunya melalui

bimbingan teknis manajemen usaha. Bimbingan teknis Manajemen Usaha

merupakan bagian dari Kegiatan Bimbingan Teknis Kemitraan Program Dit.

PMPPU Untuk Meningkatkan Kualitas SDM di Kalimantan Selatan yang

dilaksanakan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Kalimantan Selatan

pada tanggal 19 – 20 Mei 2014 yang diikuti oleh 20 peserta. Hasil bimbingan

teknis menunjukkan bahawa sebagian besar (70%) peserta pelatihan telah

mengetahui dan mampu menjelaskan pentingnya pencatatan transaksi dalam

usaha, sedangkan 10 orang (50%) telah mampu melakukan pencatatan transaksi

usaha dan 5 orang (25%) telah melanjutkan dengan penyusunan laporan keuangan

(laporan rugi laba dan neraca). Selain itu peserta juga telah berusaha

memanfaatkan informasi dari laporan keuangan tersebut untuk melakukan

proyeksi usaha di masa depan.

Page 5: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (P2M)eprints.ulm.ac.id/3213/1/P2M_BIMTEK_PENINGKATAN PRODUKTIVI… · usaha dan 5 orang (25%) telah melanjutkan dengan penyusunan laporan

KATA PENGANTAR

Laporan ini disusun berdasarkan hasil kegiatan Pengadian Kepada

Masyarakat yang telah dilaksanakan dengan judul “Bimbingan Teknis

Peningkatan Produktivitas Usaha dan Pendapatan Masyarakat Pesisir Melalui

Penerapan Manajemen Agribisnis”. Dengan kegiatan ini diharapkan dapat

memberikan informasi dan bimbingan kepada pelaku usaha perikanan di wilayah

pesisir dan para stakeholder yang berkaitan langsung dengan pengembangan

usaha dan perekonomian masyarakat pesisir. Dari hasil kegiatan ini diketahui

bahwa peserta bimbingan teknis memiliki motivasi yang cukup kuat untuk

mengembangkan usaha perikanan di wilayah pesisir.

Kepada semua pihak yang telah membantu sehingga dapat terlaksananya

kegiatan pengabdian ini diucapkan terima kasih. Semoga seluruh kegiatan beserta

laporannya dapat bermanfaat seperti yang diharapkan.

Banjarbaru, Mei 2014

Pengabdi

Page 6: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (P2M)eprints.ulm.ac.id/3213/1/P2M_BIMTEK_PENINGKATAN PRODUKTIVI… · usaha dan 5 orang (25%) telah melanjutkan dengan penyusunan laporan

DAFTAR ISI

Halaman

RINGKASAN …………………………………………………………… i

KATA PENGANTAR …………………………………………………... ii

DAFTAR ISI ……………………………………………………………. iii

DAFTAR TABEL ………………………………………………………. iv

DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………… iv

I. PENDAHULUAN ………………………………………………... 1

A. Analisis Situasi ……………………………………………… 1

B. Perumusan Masalah …………………………………………. 2

II. TINJAUAN PUSTAKA ………………………………………….. 4

III. TUJUAN DAN MANFAAT ……………………………………... 9

IV. METODE PELAKSANAAN …………………………………….. 10

A. Khalayak Sasaran …………………………………………… 10

B. Waktu dan Tempat Kegiatan ……………………………….. 10

C. Metode Pengabdian …………………………………………. 10

D. Keterkaitan …………………………………………………... 10

E. Rancangan Evaluasi …………………………………………. 11

V. HASIL DAN PEMBAHASAN …………………………………… 12

A. Kegiatan Penyuluhan ………………………………………... 12

B. Hasil Evaluasi Pengetahuan Khalayak Sasaran ……………... 12

C. Faktor Pendorong dan Faktor Penghambat ………………… 14

VI. KESIMPULAN DAN SARAN …………………………………… 15

A. Kesimpulan ………………………………………………….. 15

B. Saran ………………………………………………………… 15

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………… 16

LAMPIRAN …………………………………………………………….. 17

Page 7: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (P2M)eprints.ulm.ac.id/3213/1/P2M_BIMTEK_PENINGKATAN PRODUKTIVI… · usaha dan 5 orang (25%) telah melanjutkan dengan penyusunan laporan

DAFTAR TABEL

Halaman

1. Materi Bimbingan Teknis Manajemen Usaha Perikanan 12

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Daftar Riwayat Hidup Pengabdi …………………………….......... 18

2. Surat Permintaan Narasumber ……………………………………. 22

3. Surat Tugas ………………………………………………………... 24

4. Surat Perintah Perjalanan Dinas …………………………………... 25

5. Daftar Hadir Peserta Pengabdian …………………………………. 26

6. Materi Kegiatan Bimbingan Teknis ……………………..... 51

7. Dokumentasi Kegiatan Bimbingan Teknis ……………………….. 52

Page 8: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (P2M)eprints.ulm.ac.id/3213/1/P2M_BIMTEK_PENINGKATAN PRODUKTIVI… · usaha dan 5 orang (25%) telah melanjutkan dengan penyusunan laporan

BAB I. PENDAHULUAN

A. Analisis Situasi

Masyarakat di wilayah pantai dan laut pada umumnya bergantung pada

usaha perikanan, khususnya perikanan tangkap (nelayan). Potensi sumberdaya

perikanan di wilayah pesisir cukup besar, namun sebagian masyarakat di wilayah

tersebut masih berada di bawah garis kemiskinan. Rendahnya tingkat pendapatan

nelayan dan petani ikan sebetulnya sangat kontradiktif dengan besarnya potensi

sumberdaya ikan yang ada dan sifat usaha perikanan yang sebetulnya memiliki

keunggulan komparatif dibandingkan usaha lain. Usaha perikanan, baik usaha

penangkapan maupun budidaya memiliki indeks ICOR (Increamental Capital

Output Ratio) yang rendah yaitu antara 2,80 – 3,95 artinya investasi dalam bidang

perikanan lebih efisien dan dapat memberikan output yang lebih besar daripada

usaha lain terutama pertanian tanaman pangan, holtikultura maupun perkebunan.

Peluang dan kebutuhan dasar serta nilai akan produk perikanan cenderung

meningkat baik untuk dalam negeri maupun luar negeri (Kamiso, 2002).

Mengingat hal tersebut maka pemberdayaan masyarakat di wilayah pantai

terutama nelayan perlu diutamakan pada pengentasan kemiskinan melalui

peningkatan pendapatan dan kesejahteraan.

Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa umumnya permasalahan

yang dihadapi usaha perikanan adalah (Purnomo, et al, 2000; Ditjen PK2P, 2004;

Sofia, 2010):

1. Skala usaha kecil cenderung terjadinya inefisiensi dalam melakukan usaha.

2. Akses pasar sangat terbatas. Hal ini disebabkan kurang adanya jaminan

kuantitas, kualitas dan kontinuitas produksi.

3. Akses permodalan terbatas. Hal ini disebabkan karena kondisi usaha

budidaya yang ada belum bankable.

4. Pengadaan penggunaan sarana produksi kurang mandiri.

5. Inovasi dan adopsi teknologi kurang cepat/lamban.

Dari sudut pandang akses pendanaan, institusi perbankan merupakan

alternatif yang lebih baik dibanding pemberian modal pemerintah, yang ternyata

sering disalurkan tidak sesuai dengan kebutuhan (Zamroni dan Purnomo, 2005).

Page 9: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (P2M)eprints.ulm.ac.id/3213/1/P2M_BIMTEK_PENINGKATAN PRODUKTIVI… · usaha dan 5 orang (25%) telah melanjutkan dengan penyusunan laporan

2

Ada berbagai skim kredit usaha yang ditawarkan pihak perbankan maupun

koperasi untuk usaha bidang perikanan, sebagai contoh kredit usaha koperasi

Swamitra Mina bekerjasama dengan Bukopin. Namun alternatif tersebut belum

termanfaatkan dengan baik karena penyaluran kredit bank kepada usaha di bidang

perikanan tidak semudah pemberian kredit kepada UKM sektor lain. Masalah

tersebut timbul karena UKM perikanan kesulitan untuk memenuhi persyaratan

formal yang ditetapkan oleh koperasi dalam hal penyaluran kredit modal. Dengan

adanya kesulitan mendapatkan modal dari koperasi tersebut oleh pengusaha UKM

mencari alternatif lain dengan cara meminjam modal uang kepada kerabat dan

atau tengkulak. Namun demikian tengkulak dalam sebagian besar kasus justru

menjerat pengusaha UKM yaitu dalam bentuk memberikan pinjaman uang dengan

bunga yang tinggi (18 – 30% per tahun). Sehingga, tujuan pengembangan modal

yang dikaitkan dengan pengembangan usaha tidak dapat tercapai.

Berdasarkan hal tersebut, dapat dikemukakan bahwa program-program

pemerintah yang terkait dengan pemberian kredit UKM masih berpeluang dalam

rangka pengembangan usaha masyarakat di wilayah pesisir, terutama sektor

perikanan melalui perbaikan-perbaikan pada kebijakan permodalan pemerintah.

B. Perumusan Masalah

Kemampuan SDM usaha perikanan di wilayah pesisir dalam manajemen

usaha masih kurang karena sebagian besar berpendidikan rendah, hanya

berdasarkan pengalaman dan pelatihan ataupun penyuluhan dari dinas terkait.

Permodalan usaha sebagian besar berasal dari modal sendiri dan sebagian

merupakan dana penguatan modal dari pemerintah untuk masyarakat melalui

Dinas Perikanan dan Kelautan.

Pengelolaan usaha perikanan di wilayah pesisir masih dilakukan secara

sederhana. Begitu pula dalam pengelolaan sumber daya manusia belum

memperhatikan aspek manajemen seperti tampak dalam pemberian upah yang

tidak memperhatikan kinerja, tetapi disama ratakan, pemasaran yang masih

mengandalkan tengkulak dan lain sebagainya. Demikian pula pengelolaan

laporan administrasi dan keuangan kelompok ini masih sederhana walaupun

sudah menggunakan bantuan buku pencatatan keuangan. Namun demikian,

Page 10: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (P2M)eprints.ulm.ac.id/3213/1/P2M_BIMTEK_PENINGKATAN PRODUKTIVI… · usaha dan 5 orang (25%) telah melanjutkan dengan penyusunan laporan

3

laporan keuangan perlu diperbaiki sehingga sesuai dengan kaidah akuntansi dan

mampu menjadi dasar bagi pengajuan tambahan modal ke perbankan.

Pemasaran hasil produksi usaha perikanan secara garis besar dipasarkan

dalam bentuk segar dan masih berskala lokal. Prospek pemasaran produk hasil

perikanan sangat terbuka, baik pasar lokal maupun pasar luar daerah. Sedangkan

pemasaran ikan konsumsi dilakukan melalui rumah makan yang ada maupun

intitusional market, seperti rumah sakit, perusahaan, pondok pesantren atau

sekolah-sekolah berasrama lainnya. Jaringan pemasaran produk usaha perikanan

masih lingkup lokal dan belum luas sehingga masih terbuka lebar untuk bekerja

sama dengan pihak dari luar.

Page 11: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (P2M)eprints.ulm.ac.id/3213/1/P2M_BIMTEK_PENINGKATAN PRODUKTIVI… · usaha dan 5 orang (25%) telah melanjutkan dengan penyusunan laporan

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

1. Manajemen Usaha

Manajemen didefinisikan sebagai ilmu dan seni, yang terdiri atas

perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan terhadap kinerja

organisasi dengan menggunakan sumber daya yang dimiliki guna mencapai tujuan

dan sasaran organisasi (Downey dan Erickson, 1987). Manajemen diperlukan

sebagai suatu upaya agar kegiatan bisnis dapat berjalan secara efektif dan efisien.

Fungsi-fungsi manajemen mencakup pada fungsi perencanaan, fungsi

pengorganisasian, fungsi pengarahan, dan fungsi pengawasan. Fungsi manajemen

terkait dengan pengelolaan usaha dilakukan dalam seluruh aspek penyusunan

bisnis yaitu aspek produksi (operasi), sumberdaya manusia, keuangan dan

pemasaran (Griffin dan Ebert, 2001).

1.1. Manajemen Produksi/Operasional

Manajemen produksi perikanan adalah menerapkan prinsip-prinsip

manajemen dalam memproduksi ikan sehingga tujuan agribisnis perikanan dapat

tercapai yaitu keuntungan yang optimal (Effendi dan Oktariza, 2006). Proses

produksi perikan merupakan suatu kegiatan kompleks yang melibatkan berbagai

komponen, sejak pengadaan input sarana produksi, proses produksi itu sendiri,

hingga penanganan output, seperti pengolahan dan pemasaran.

Kegiatan dalam manajemen produksi meliputi: (1) perencanaan produksi

(produk, sistem dan teknologi, lokasi, target produksi/skala usaha, sarana

produksi, dan penanganan pascapanen); dan (2) pelaksanaan dan pengendalian

produksi (prakonstruksi, konstruksi, operasi, dan pascaoperasi).

1.2. Manajemen Pemasaran

Pemasaran didefinisikan sebagai proses perencanaan dan eksekusi

konsepsi, penetapan harga, promosi dan distribusi dari gagasan, barang dan jasa

dalam rangka menciptakan pertukaran untuk memuaskan tujuan individu dan

organisasi (Kotler, 2004). Kotler (2004) menyatakan proses pemasaran terdiri dari

empat langkah, yaitu: a) menganalisis peluang yang ada di pasar; b)

mengembangkan strategi pemasaran berorientasi pasar; c) merencanakan program

Page 12: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (P2M)eprints.ulm.ac.id/3213/1/P2M_BIMTEK_PENINGKATAN PRODUKTIVI… · usaha dan 5 orang (25%) telah melanjutkan dengan penyusunan laporan

5

pemasaran terpadu menggunakan bauran pemasaran; dan d) mengorganisasikan,

mengimplementasikan dan mengawasi proses pemasaran.

Pilihan konsumen terhadap produk dipengaruhi oleh nilai produk yaitu

perbandingan relatif antara manfaat/utilitas dengan biaya. Suatu produk dikatakan

bernilai tinggi apabila utilitasnya jauh lebih besar dibandingkan biayanya. Proses

pemasaran yang sukses mengikuti tahap-tahap sebagai berikut: 1) segmentasi

pasar, yaitu proses memilah pasar yang heterogen menjadi kelompok yang

homogen artinya memiliki karakteristik dan kebutuhan produk yang sama.

berdasarkan informasi yang diperoleh pemasar, maka segmentasi dapat dilakukan

atas dasar variabel geografis, demografis maupun psikografis; 2) targeting, yaitu

memilih satu/lebih kelompok pasar yang ada. penetapan pasar sasaran dilakukan

berdasarkan evaluasi terhadap daya tarik masing-masing segmen, dan 3)

pemposisian yaitu menempatkan/memposisikan citra produk dalam benak

konsumen dibandingkan dengan produk pesaing dengan tujuan agar suatu

produk memiliki tempat yang jelas dan terbedakan dalam benak konsumen

sasaran.

Setelah proses pemasaran dilalui maka tahap berikut yang dijalani pemasar

adalah menetapkan bauran pemasaran (marketing mix). Bauran pemasaran

merupakan perangkat alat pemasaran yang dapat dikendalikan pemasar untuk

menghasilkan respons yang diinginkan dalam pasar sasaran (Kotler, 2008) yaitu :

(a) Bauran produk, yaitu segala sesuatu yang memberikan nilai (perbandingan

antara benefit dengan cost).

(b) Bauran harga, yaitu nilai tukar suatu produk yang dinyatakan dalam satuan

moneter.

(c) Bauran promosi, merujuk pada usaha yang dilakukan pihak pemasar untuk

memengaruhi pihak lain agar bersedia berpartisipasi dalam kegiatan

pertukaran. Promosi yang dapat dipilih diantaranya adalah periklanan,

penjualan pribadi (personal selling), promosi penjualan (sales promotion),

publisitas, hubungan masyarakat.

(d) Bauran distribusi yaitu kombinasi saluran distribusi yang dipakai perusahaan

untuk menyampaikan produk kepada konsumen akhir, menjadi sangat

penting. Dalam mengambil keputusan mengenai jenis saluran distribusi yang

Page 13: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (P2M)eprints.ulm.ac.id/3213/1/P2M_BIMTEK_PENINGKATAN PRODUKTIVI… · usaha dan 5 orang (25%) telah melanjutkan dengan penyusunan laporan

6

akan digunakan maka perusahaan perlu mempertimbangkan jenis produk,

karakteristik konsumen dan sebagainya.

1.3. Manajemen Keuangan

Keuangan (finance) adalah fungsi bisnis yang bertanggung jawab untuk

mendapatkan, mengelola dan merencanakan penggunaan dana. Tugas ini secara

organisasional dibebankan pada manajer keuangan. Aktivitas yang dijalankan

manajer keuangan antara lain adalah perencanaan keuangan, penganggaran dana,

mendapatkan dana, mengendalikan dana, pemeriksaan, pengelolaan pajak dan

memberi nasihat atau saran kepada manajemen puncak mengenai masalah

keuangan.

2. Manajemen Keuangan Bagi Usaha Kecil dan Menengah

Aspek permodalan masih menjadi kendala utama dalam pengembangan

usaha kecil dan menengah di wilayah pesisir. Penambahan modal usaha dapat

dilakukan dengan pengajuan kredit usaha ke lembaga keuangan atau program-

program pemerintah yang ditujukan untuk peningkatan usaha masyarakat di

wilayah pesisir. Namun tidak adanya laporan kinerja usaha yang diperlukan

untuk pengajuan kredit menyebabkan pelaku usaha mengalami kesulitan untuk

mendapatkan tambahan modal.

Laporan keuangan merupakan laporan kinerja usaha yang terpenting

karena dapat dijadikan kreditur sebagai sumber penilaian perkembangan kinerja

usaha dan perkiraan kinerja usaha pada masa mendatang. Jadi dalam rangka

pengembangan usaha, terutama untuk keperluan dan kemudahan pengajuan kredit

usaha maka bagi pengusaha kecil-menengah harus membiasakan diri untuk

menyusun dan penyajikan laporan keuangan.

2.1. Persamaan Dasar Akuntansi

Sumberdaya yang dimiliki oleh suatu organisasi atau perusahaan disebut

dengan aset. Sedangkan hak atau klaim atas aset perusahaan dibagi menjadi 2

(dua), yaitu: (1) hak kreditor, (2) hak pemilik. Hubungan antara keduanya, dapat

dinyatakan dalam suatu persamaan yang disebut dengan persamaan dasar

akuntansi dan ditulis sebagai berikut (Kieso et al., 2002):

Aset = Kewajiban + Ekuitas

Page 14: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (P2M)eprints.ulm.ac.id/3213/1/P2M_BIMTEK_PENINGKATAN PRODUKTIVI… · usaha dan 5 orang (25%) telah melanjutkan dengan penyusunan laporan

7

2.2. Pencatatan Transaksi Bisnis

Transaksi bisnis merupakan kejadian ekonomis yang menyebabkan

perubahan dalam aset dan/atau kewajiban, dan/atau ekuitas. Semua transaksi

bisnis perusahaan selalu berpengaruh pada perubahan ketiga unsur persamaan

dasar akuntansi, yaitu aset dan/atau kewajiban dan/atau ekuitas. Terdapat siklus

pencatatan transaksi bisnis yang menunjukkan langkah-langkah yang perlu

dilakukan untuk proses akuntansi transaksi bisnis yang dilakukan. Adapun siklus

pencatatan transaksi bisnis meliputi:

a) Dokumen sumber (a source document) yaitu dokumen yang berisi catatan

sejumlah transaksi yang terjadi dalam perusahaan. Contoh: faktur pembelian,

faktur penjualan, kuitansi pembayaran atau penerimaan kas, dan lainnya.

b) Buku harian yaitu buku yang digunakan untuk mencatat transaksi yang

diurutkan menurut kejadiannya yang umumnya dilakukan setiap hari.

Beberapa hasil pencatatan yang telah disusun berdasarkan periode pencatatan

akan dimuat dalam suatu jurnal.

c) Buku besar (the ledger) yaitu pembukuan yang berisi catatan di buku harian

ke kelompok akun-akun. Proses pemindahan dan pengelompokan catatan dari

buku harian ke dalam buku besar disebut proses posting.

d) Neraca saldo (the trial balance) adalah pembukuan yang dipersiapkan untuk

melihat kesamaan debit dan kredit akun-akun yang ada di buku besar.

Ringkasan akun dan saldonya yang terdaftar dalam neraca saldo (the trial

balance) akan dijadikan dasar untuk penyiapan laporan keuangan.

Usaha Kecil dan Menengah perlu mempersiapkan beberapa buku untuk

mencatat berbagai transaksi yang dilakukan sehingga lebih terkelola dan tertib

administrasi keuangannya. Beberapa buku yang digunakan dalam pencatatan

transaksi yaitu buku kas, buku pembelian tunai, buku pembelian kredit, buku

penjualan tunai, buku penjualan kredit, buku piutang dan buku utang.

2.3. Laporan Keuangan Bagi Usaha Mikro

Laporan keuangan yang perlu disusun untuk usaha kecil secara umum

adalah yaitu Neraca, Laporan Laba/Rugi, dan Laporan Arus Kas. Berikut ini

adalah format Laporan Keuangan dalam bentuk Neraca, Laporan Laba/Rugi, dan

Laporan Arus Kas.

Page 15: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (P2M)eprints.ulm.ac.id/3213/1/P2M_BIMTEK_PENINGKATAN PRODUKTIVI… · usaha dan 5 orang (25%) telah melanjutkan dengan penyusunan laporan

8

a) Neraca

Menggambarkan posisi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode

tertentu. Neraca memperlihatkan keseimbangan antara nilai aktiva (kekayaan)

perusahaan dengan nilai Pasiva (berisi hutang dan modal yang disetor).

Diformulasikan sebagai berikut:

Aktiva (Kekayaan) = Pasiva ( Hutang Perusahaan + Modal Perusahaan)

b) Laporan Rugi Laba

Laporan rugi laba memberikan informasi tentang jalannya operasional

perusahaan dalam satu periode tertentu apakah mengalami keuntungan ataukah

kerugian. Dapat diformulasikan sebagai berikut:

Pendapatan – Biaya = Laba/ Rugi

c) Laporan Aliran Kas

Laporan aliran kas adalah laporan perubahan nilai uang kas yang dimiliki

oleh perusahaan dalam periode waktu tertentu. Laporan ini berisi informasi bagi

perusahaan tentang ketersediaan uang tunai yang dapat digunakan untuk

operasional perusahaan. Aliran uang kas (penerimaan dan pengeluaran) digunakan

perusahaan untuk mengontrol dan mengelola kebutuhan uang tunai sehingga tidak

ada kekurangan dana untuk operasional atau kelebihan uang tersimpan yang tidak

produktif. Rumusan aliran kas sebagai berikut:

Penerimaan – Pengeluaran = Surplus/ defisit

Page 16: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (P2M)eprints.ulm.ac.id/3213/1/P2M_BIMTEK_PENINGKATAN PRODUKTIVI… · usaha dan 5 orang (25%) telah melanjutkan dengan penyusunan laporan

BAB III. TUJUAN DAN MANFAAT

Kegiatan bimbingan teknis kepada pelaku usaha perikanan di wilayah

pesisir ini bertujuan :

1. Meningkatkan motivasi berwirausaha, pengetahuan dan jiwa wirausaha para

pelaku usaha perikanan

2. Meningkatkan kemampuan pembukuan usaha

3. Meningkatkan kemampuan/strategi kelompok usaha perikanan untuk

mendapatkan bantuan permodalan

4. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan manajemen usaha terutama

manajemen pemasaran

Sedangkan manfaat yang diharapkan dari kegiatan bimbingan teknis ini

adalah :

1. Ketersediaan data yang mampu menggambarkan kondisi operasional dan

keuangan perusahaan.

2. Pengembangan usaha perikanan yang akuntable dan bankable sehingga

mampu mendorong pelaku usaha untuk memperluas usahanya.

3. Peningkatan potensi pemodalan melalui pengajuan modal dari pihak eksternal,

baik lembaga keuangan maupun investor.

Page 17: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (P2M)eprints.ulm.ac.id/3213/1/P2M_BIMTEK_PENINGKATAN PRODUKTIVI… · usaha dan 5 orang (25%) telah melanjutkan dengan penyusunan laporan

BAB IV. METODE PELAKSANAAN

A. Khalayak Sasaran

Khalayak sasaran dalam kegiatan ini adalah beberapa pelaku usaha

perikanan (nelayan, pembudidaya ikan dan pengolahan hasil perikanan) dan para

stakeholder terkait pemberdayaan masyarakat di wilayah pesisir. Kelompok

sasaran ini nantinya diharapkan berfungsi sebagai motivator bagi pelaku usaha

perikanan lainnya untuk melakukan manajemen usaha dengan baik dan benar.

B. Waktu dan Tempat Kegiatan

Bimbingan teknis Manajemen Usaha merupakan bagian dari Kegiatan

Bimbingan Teknis Kemitraan Program Dit. PMPPU Untuk Meningkatkan

Kualitas SDM di Kalimantan Selatan yang dilaksanakan oleh Dinas Perikanan dan

Kelautan Provinsi Kalimantan Selatan pada tanggal 19 – 20 Mei 2014, bertempat

di Hotel Banjarmasin Internasional, Banjarmasin Kalimantan Selatan (Surat

Permintaan Narasumber dan Surat Tugas disajikan pada Lampiran 3).

C. Metode Pengabdian

1) Ceramah

Metode ini dipilih untuk menyampaikan teori dan konsep-konsep yang

sangat prinsip dan penting untuk dimengerti serta dikuasai oleh peserta pelatihan.

Materi yang diberikan meliputi: manajemen pengelolaan usaha (manajemen

produksi, pemasaran dan keuangan), dasar-dasar pencatatan transaksi, penyusunan

laporan keuangan baik laporan laba rugi, neraca, dan arus kas.

2) Demonstrasi

Demonstrasi ini dilakukan oleh pelaksana untuk memberikan contoh

bagaimana mencatat transaksi usaha dan menyusun laporan keuangan secara

sederhana.

D. Keterkaitan

Instansi yang terkait dalam kegiatan pengabdian ini adalah Pemerintah

Daerah dalam rangka pembinaan dan pemberdayaan masyarakat pesisir,

khususnya Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Selatan.

Page 18: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (P2M)eprints.ulm.ac.id/3213/1/P2M_BIMTEK_PENINGKATAN PRODUKTIVI… · usaha dan 5 orang (25%) telah melanjutkan dengan penyusunan laporan

11

E. Rancangan Evaluasi

Evaluasi pengabdian dilakukan terhadap tingkat pengetahuan dan

kemampuan peserta dalam menyusun catatan transaksi usaha, laporan keuangan

(laporan rugi laba dan neraca) dinyatakan dalam bentuk persen (%) yang

melakukan dibandingkan dengan total peserta bimbingan teknis.

Page 19: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (P2M)eprints.ulm.ac.id/3213/1/P2M_BIMTEK_PENINGKATAN PRODUKTIVI… · usaha dan 5 orang (25%) telah melanjutkan dengan penyusunan laporan

BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pelaksanaan Kegiatan

Bimbingan teknis manajemen usaha untuk kegiatan perikanan dan

kelautan pelaksanaannya dibagi dalam 2 (dua) sesi. Tempat pelaksanaan kegiatan

adalah di Hotel Banjarmasin Internasional, Banjarmasin Kalimantan Selatan.

Kegiatan diikuti oleh 20 orang terdiri dari pelaku usaha perikanan (nelayan,

pembudidaya dan pengolahan hasil perikanan), baik perorangan maupun

perwakilan kelompok, serta para stakeholder terkait pemberdayaan masyarakat di

wilayah pesisir. (Dinas Perikanan dan Kelautan, Dinas UMKM dan Koperasi),

dan unsur perguruan tinggi. Adapun perincian dari kegiatan yang telah dilakukan

adalah sebagai berikut:

Tabel 1. Materi Bimbingan Teknis Manajemen Usaha Perikanan

Materi Media Metode

Aspek-aspek pengelolaan usaha

a) Manajemen produksi b) Manajemen keuangan c) Manajemen pemasaran

Makalah Ceramah Tanya

jawab Studi

kasus

a) Manajemen keuangan bagi usaha perikanan Pengenalan akun Pencatatan transaksi Penyusunan laporan keuangan

(neraca, laba rugi, arus kas) b) Praktik pencatatan transaksi usaha,

praktik penyusunan laporan keuangan (laporan rugi laba, neraca, arus kas) secara manual

Makalah Buku Kas Buku Pembelian Tunai Buku Pembelian Kredit Buku Penjualan Tunai Buku Penjualan Kredit Buku Piutang Buku Utang Komputer

Ceramah Tanya

jawab Demon-

strasi Latihan

B. Hasil Evaluasi Pengetahuan Khalayak Sasaran

Hasil kegiatan bimbingan teknis yang telah dilaksanakan secara garis

besar mencakup beberapa komponen, yaitu keberhasilan ketercapaian target

materi yang telah direncanakan, ketercapaian tujuan pelatihan dan kemampuan

peserta dalam penguasaan materi. Ketercapaian target penguasaan materi, semua

peserta dapat mengikuti seluruh proses pelatihan dari awal sampai selesai, dan

kegiatan yang dirancang 100% terlaksana. Target penyampaian materi pelatihan

Page 20: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (P2M)eprints.ulm.ac.id/3213/1/P2M_BIMTEK_PENINGKATAN PRODUKTIVI… · usaha dan 5 orang (25%) telah melanjutkan dengan penyusunan laporan

13

juga tercapai karena materi dapat disampaikan secara keseluruhan. Dengan

demikian maka tujuan kegiatan bimbingan teknis dapat terpenuhi.

Penguasaan kompetensi peserta pelatihan dievaluasi melalui praktik secara

berkelompok. Sebagian besar (70%) peserta pelatihan telah mengetahui dan

mampu menjelaskan pentingnya pencatatan transaksi dalam usaha. Sebanyak 10

orang (50%) telah mampu melakukan pencatatan transaksi usaha dan 5 orang

(25%) telah melanjutkan dengan penyusunan laporan keuangan (laporan rugi laba

dan neraca). Selain itu peserta juga telah berusaha memanfaatkan informasi dari

laporan keuangan tersebut untuk melakukan proyeksi usaha di masa depan.

Umumnya manajemen usaha yang dilakukan pelaku usaha perikanan di

wilayah pesisir masih mengandalkan jaringan pemasaran yang konvensional

(jaringan pasar tradisional, pembeli tetap). Kondisi ini menyebabkan skala

pemasaran produk dan keuntungan yang diterima produsen masih terbatas.

Padahal potensi pasar produk perikanan masih terbuka luas, terutama bagi pelaku

usaha yang mampu mengelola usaha dengan menjalankan perencanaan dan

strategi pemasaran yang tepat yaitu (1) pengumpulan informasi pasar untuk

mengetahui tipe produk, ukuran, jumlah, harga, waktu, mekanisme distribusi, dan

pelayanan terhadap konsumen; (2) bauran pemasaran : 4P (product, price, place,

promotion); (3) daur hidup produk: perkenalan pasar, pertumbuhan pasar,

kematangan pasar, dan penurunan penjualan; (4) mempertahankan dan

memperpanjang tahap kematangan pasar: menjaga kontinuitas suplai, perluasan

pasar, diversifikasi produk, dan pengembangan produk value added.

Peserta bimbingan teknis memiliki kemampuan di bidang manajemen

usaha, sehingga dalam menjalankan usahanya dapat menerapkan prinsip-prinsip

manajemen yang benar. Dengan mendapatkan pelatihan manajemen usaha, para

peserta (pelaku usaha perikanan) mendapatkan pengetahuan bagaimana menjaga

motivasi dalam menjalankan usaha, bagaimana cara mengidentifikasi serta

mencari solusi terhadap permasalahan yang dihadapi, bagaimana menjalin

kerjasama dengan berbagai pihak, bagaimana memberikan kepercayaan untuk

bisa mendapatkan bantuan modal, bagaimana mengelola usaha yang baik, serta

kiat-kiat penjualan/pemasaran yang baik; sehingga dengan kemampuan tersebut,

Page 21: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (P2M)eprints.ulm.ac.id/3213/1/P2M_BIMTEK_PENINGKATAN PRODUKTIVI… · usaha dan 5 orang (25%) telah melanjutkan dengan penyusunan laporan

14

para pelaku usaha perikanan menjadi lebih termotivasi untuk terus menjalankan

dan mengembangkan usahanya di bidang usaha perikanan.

C. Faktor Pendorong dan Faktor Penghambat

Faktor pendorong dalam kegiatan ini adalah besarnya kemauan pelaku

usaha perikanan untuk mengembangkan usaha. Beberapa usaha perikanan

(UMKM) yang dikelola secara kelompok memudahkan dalam proses adopsi

inovasi, dimana peranan ketua kelompok cukup kuat dalam mengarahkan

kelompok untuk mencapai hasil optimal.

Faktor penghambat dalam mencapai tujuan bimbingan teknis adalah masih

beragamnya pengetahuan dan kemampuan peserta dalam memanajemen usaha

sehingga dibutuhkan bimbingan teknis manajemen usaha tahap lanjutan secara

intensif.

Page 22: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (P2M)eprints.ulm.ac.id/3213/1/P2M_BIMTEK_PENINGKATAN PRODUKTIVI… · usaha dan 5 orang (25%) telah melanjutkan dengan penyusunan laporan

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Peserta bimbingan teknis memiliki motivasi yang cukup baik untuk

mengetahui dan menguasai manajemen yang baik dalam upaya pengembangan

usahanya. sebagian besar peserta telah mengetahui dan mampu menjelaskan

pentingnya pencatatan berbagai transaksi dalam usahanya. Sekitar 50% peserta

telah telah mampu melakukan pencatatan transaksi usaha dan 5 orang (25%) telah

melanjutkan dengan penyusunan laporan keuangan (laporan rugi laba dan neraca),

serta memanfaatkan informasi keuangan tersebut untuk melakukan proyeksi usaha

di masa mendatang.

Kemampuan penyusunan laporan keuangan ini diharapkan dapat lebih

dikembangkan untuk penyusunan usulan investasi, baik investasi yang bersumber

dari program hibah pemerintah untuk kelompok usaha (program pemberdayaan

ekonomi masyarakat pesisir) maupun dana investasi untuk perorangan (koperasi,

perbankan dan lembaga keuangan). Selain itu, potensi pasar yang masih cukup

besar maka pengembangan usaha perikanan di wilayah pesisir dapat dilakukan

melalui perluasan skala pemasaran produk terutama bagi pelaku usaha yang

mampu mengelola usaha dengan menjalankan perencanaan dan strategi

pemasaran yang tepat.

B. Saran

Dalam rangka pengembangan usaha perikanan melalui penerapan

manajemen agribisnis maka pelaku usaha perikanan harus : (1) menjaga motivasi

dalam menjalankan usaha; (2) kemampuan mengidentifikasi serta mencari solusi

terhadap permasalahan yang dihadapi; (3) menjalin kerjasama dengan berbagai

pihak; (4) memberikan kepercayaan untuk bisa mendapatkan bantuan modal; (5)

melaksanakan cara mengelola usaha yang baik (perencanaan, pengorganisasian,

penggerakan dan pengawasan); dan (6) memiliki kiat-kiat penjualan/pemasaran

yang baik.

Page 23: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (P2M)eprints.ulm.ac.id/3213/1/P2M_BIMTEK_PENINGKATAN PRODUKTIVI… · usaha dan 5 orang (25%) telah melanjutkan dengan penyusunan laporan

DAFTAR PUSTAKA

Ditjen PK2P, 2004. Strategi Peningkatan Konsumsi Ikan di Indonesia. Buku Rencana Unggulan Strategi Peningkatan Konsumsi Ikan di Indonesia. Direktorat Jenderal Peningkatan Kapasitas Kelembagaan dan Pemasaran. Departemen Kelautan dan Perikanan, 2004. p. 11 – 14.

Downey, W.D dan S.P. Erickson. 1987. Manajemen Agribisnis. Edisi kedua. Penerbit Erlangga. pp. 516.

Effendi, I dan W. Oktariza. 2006. Manajemen Agribisnis Perikanan. Penebar Swadaya. Jakarta. pp. 164

Griffin, R.W. dan R.J. Ebert. 2001. Pengantar Bisnis. Edisi Bahasa Indonesia. Prenhalindo. Jakarta.

Kamiso H.N., 2002. Pemberdayaan Masyarakat Lokal dan Kelembagaan dalam Eksplorasi Sumberdaya Wilayah Pantai dan Laut Menuju Otonomi Daerah. Departemen of Marine Affair and Fisheries Republic of Indonesia. GEO Cities. Co.Id.

Kieso, D.E., Weygandt, J. Jerry., dan Terry D.W. 2002. Akuntansi Menengah.

Edisi Kesepuluh. Erlangga. Jakarta.

Kotler, P. 2004. Dasar-Dasar Pemasaran. Jilid I. Prenhallindo. Jakarta.

Purnomo, A.H., Reswati, E., Hikmah, Hikamayani, Y., 2003. Pengembangan Industri Perikanan di Kawasan Berperanan Ekologis Penting. Laporan Teknis Pusat Riset Pengolahan Produk dan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Tahun 2003.

Sofia, L.A. 2010. Analisis Kebutuhan Modal Usaha Nelayan Dalam Industri Pengolahan Perikanan di Kecamatan Takisung. Jurnal Ziraa’ah. 29 (3): 219 – 227.

Zamroni, A., dan Purnomo, A.H., 2005. Identifikasi Kebutuhan Modal Usaha

Berskala Kecil dan Menengah Dalam Industri Pengolahan Perikanan.

Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia. 11; 3 : 41 – 50.

Page 24: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (P2M)eprints.ulm.ac.id/3213/1/P2M_BIMTEK_PENINGKATAN PRODUKTIVI… · usaha dan 5 orang (25%) telah melanjutkan dengan penyusunan laporan

LAMPIRAN

Page 25: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (P2M)eprints.ulm.ac.id/3213/1/P2M_BIMTEK_PENINGKATAN PRODUKTIVI… · usaha dan 5 orang (25%) telah melanjutkan dengan penyusunan laporan

17

Page 26: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (P2M)eprints.ulm.ac.id/3213/1/P2M_BIMTEK_PENINGKATAN PRODUKTIVI… · usaha dan 5 orang (25%) telah melanjutkan dengan penyusunan laporan

18

Page 27: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (P2M)eprints.ulm.ac.id/3213/1/P2M_BIMTEK_PENINGKATAN PRODUKTIVI… · usaha dan 5 orang (25%) telah melanjutkan dengan penyusunan laporan

19

Page 28: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (P2M)eprints.ulm.ac.id/3213/1/P2M_BIMTEK_PENINGKATAN PRODUKTIVI… · usaha dan 5 orang (25%) telah melanjutkan dengan penyusunan laporan

20

Page 29: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (P2M)eprints.ulm.ac.id/3213/1/P2M_BIMTEK_PENINGKATAN PRODUKTIVI… · usaha dan 5 orang (25%) telah melanjutkan dengan penyusunan laporan

21

Page 30: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (P2M)eprints.ulm.ac.id/3213/1/P2M_BIMTEK_PENINGKATAN PRODUKTIVI… · usaha dan 5 orang (25%) telah melanjutkan dengan penyusunan laporan

22

DOKUMENTASI PEMBINAAN/BIMBINGAN TEKNIS KEMITRAAN PROGRAM DIT. PMPPU UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS SDM

DI KALIMANTAN SELATAN

Kapal Penangkap Ikan Milik Nelayan Lokal

Daun Kelapa Untuk Rumpon Ikan

Page 31: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (P2M)eprints.ulm.ac.id/3213/1/P2M_BIMTEK_PENINGKATAN PRODUKTIVI… · usaha dan 5 orang (25%) telah melanjutkan dengan penyusunan laporan

23

Jenis-jenis Ikan Hasil Tangkapan Nelayan Lokal

Terumbu Karang di Perairan Desa Labuan Barat