51
PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT

Laporan Kuangan PT. Panorama.PDF

  • Upload
    imas74

  • View
    73

  • Download
    6

Embed Size (px)

Citation preview

  • PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT

  • PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2010 DAN 2009

    PT PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN DAFTAR ISI Halaman LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Pada tanggal 31 Maret 2011

    dan 2010 serta untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal tersebut

    Neraca Konsolidasi 1 Laporan Laba Rugi Konsolidasi 3 Laporan Perubahan Ekutias Konsolidasi 4 Laporan Arus Kas Konsolidasi 5 Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 6 Lampiran Salinan Surat Pernyataan Direksi atas Laporan Keuangan Konsolidasi

    PT Panorama Sentrawisata Tbk dan Anak Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2011 dan 2010 serta untuk periode tiga bulan yang yang berakhir pada tanggal tersebut

  • PT. PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANNERACA KONSOLIDASI31 Maret 2011 dan 2010

    Catatan 2011 2010 Rp '000 Rp '000

    AKTIVA

    ASET LANCARKas dan setara kas 3 63.523.179 48.860.477Investasi jangka pendek 4 12.513.947 14.832.028Piutang usaha

    Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 5 504.325 393.221Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan

    piutang ragu-ragu 105.110.767 101.611.127Piutang lain-lain 6 11.413.007 4.779.087Persediaan 7 1.002.915 841.778Pajak dibayar dimuka 8 12.057.625 2.581.369Uang muka 9

    Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 4.733.049 11.316.328Pihak ketiga 31.162.714 31.865.159

    Uang Jaminan 10 5.728.834 4.954.600Biaya dibayar dimuka 11 8.283.916 7.877.407

    Jumlah Aset Lancar 256.034.278 229.912.581

    ASET TIDAK LANCARPiutang kepada pihak yang mempunyai

    hubungan istimewa 12 473.501 2.194.294Aset pajak tangguhan 25 3.398.736 1.485.450

    1

    Aset pajak tangguhan 25 3.398.736 1.485.450Investasi pada perusahaan asosiasi 13 6.118 -Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi

    penyusutan 14 299.448.640 226.626.548Aset tetap - dalam rangka bangun, kelola dan alih

    setelah dikurangi akumulasi penyusutan 14 15.071.883 16.045.583Properti investasi - setelah dikurangi akumulasi

    penyusutan 14 960.556 1.180.970Uang jaminan jangka panjang 15 3.640.387 1.386.773Goodwill - bersih 67.644 150.630Aset lain-lain 16 35.827.293 28.762.399

    Jumlah Aktiva Tidak Lancar 358.894.757 277.832.647

    JUMLAH ASET 614.929.035 507.745.228

    Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagianyang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.

    1

  • PT. PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANNERACA KONSOLIDASI31 Maret 2011 dan 2010

    Catatan 2011 2010Rp '000 Rp '000

    KEWAJIBAN DAN EKUITASKEWAJIBAN LANCARHutang bank jangka pendek 17 69.227.379 45.822.582Hutang usaha 18

    Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 758 -Pihak ketiga 70.349.238 62.210.122

    Hutang lain-lain 19 16.408.186 6.466.789Hutang pajak 20 5.901.114 4.895.578Biaya yang masih harus dibayar 21 6.208.061 5.436.904Pendapatan diterima dimuka 22 23.913.188 15.079.961Bagian hutang jangka panjang yang jatuh tempo

    dalam satu tahunHutang bank 23 22.402.910 24.962.581Hutang pembelian aset tetap 24 19.424.547 5.899.992

    Hutang kepada pihak yang mempunyaihubungan istimewa 12 1.102 -

    Jumlah Kewajiban Lancar 233.836.482 170.774.509

    KEWAJIBAN TIDAK LANCARHutang kepada pihak yang mempunyai

    hubungan istimewa 12 - -Hutang jangka panjang - setelah dikurangi

    bagian yang jatuh tempo dalam satu tahunHutang bank 23 80.518.118 63.102.286

    2

    gHutang pembelian aset tetap 24 27.926.737 21.793.298

    Kewajiban pajak tangguhan 25 12.847.974 8.037.544Cadangan imbalan pasti pasca kerja 26 9.961.257 7.483.055Goodwill -Kewajiban lain-lain 6.184.964 3.379.204

    Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 137.439.049 103.795.387

    JUMLAH KEWAJIBAN 371.275.531 274.569.896

    HAK MINORITAS ATAS AKTIVA BERSIH ANAK PERUSAHAAN 27 75.419.037 71.296.980

    EKUITASModal saham - nilai nominal Rp 50 pada tahun

    2011 dan 2010Modal dasar - 3.000.000.000 saham pada tahun

    2011 dan 2010Modal ditempatkan dan disetor - 1.200.000.000

    saham pada tahun 2010 dan 2011 28 60.000.000 60.000.000Tambahan Modal Disetor 29 38.013.055 38.013.055Selisih nilai transaksi restruktuisasi entitas

    sepengendali 30 933.787 472.236Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan 31 19.418.631 19.418.631Selisih transaksi atas penambahan modal anak perusahaan (686.198) -Saldo laba 50.555.191 43.974.430

    Jumlah Ekuitas 168.234.466 161.878.352

    JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 614.929.035 507.745.228

    Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagianp g y g p gyang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.

    2

  • PT. PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANLAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIUNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010

    Catatan 2011 2010

    Rp '000 Rp '000PENDAPATAN USAHA 32 # 415.850.952 # 333.428.471 ###

    BEBAN LANGSUNG 33 # 373.655.697 # 299.425.962 ###

    LABA KOTOR # 42.195.255 # 34.002.509 ###

    BEBAN USAHA 34Pemasaran 2.942.636 4.104.514Umum dan administrasi 30.321.619 24.151.887

    Jumlah Beban Usaha # 33.264.254 # 28.256.401 ###

    LABA USAHA # 8.931.001 # 5.746.108 ###PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAINKeuntungan (kerugian) kurs mata uang

    asing - bersih 2.131.171 846.126Pendapatan bunga 35 148.538 169.506Keuntungan penjualan aset tetap - bersih - 140.000Amortisasi goodwill - bersih 36 (19.527) (39.427)Beban bunga 37 (5.868.023) (3.913.199)Lain-lain - bersih (24.341) (44.559)Beban Lain-lain - Bersih (3.632.182) (2.841.552)EKUITAS PADA RUGI BERSIH PERUSAHAAN

    ASSOSIASI 0LABA SEBELUM PAJAK # 5.298.819 # 2.904.556 ###BEBAN PAJAK 38Pajak kini 1.256.914 988.469Pajak tanggu 512.176 (48.837)

    1.769.090 939.632 LABA SEBELUM HAK MINORITAS

    ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN 3.529.728 1.964.924HAK MINORITAS ATAS LABA (RUGI)

    BERSIH ANAK PERUSAHAAN 1.029.394 239.968LABA BERSIH # 2.500.334 # 1.724.956 ###LABA PER SAHAM DASAR

    (dalam Rupiah penuh) 2,78 5,75

    Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagianyang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.

    3

  • PT. PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANLAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIUNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010

    Selisih Selisih Selisih nilai transaksi transaksi atastransaksi perubahan penambahan

    Tambahan restrukturisasi ekuitas modal Modal disetor modal entitas anak anak Jumlah

    dan ditempatkan disetor sepengendali perusahaan perusahaan Saldo laba ekuitas

    Saldo per 1 Januari 2010 60.000.000 38.013.055 472.237 19.418.631 - 37.014.877 154.918.800Laba bersih periode berjalan 1.343.221 1.343.221Saldo per 31 Maret 2010 60.000.000 38.013.055 472.237 19.418.631 - 38.358.098 156.262.021

    Selisih Selisih Selisih nilai transaksi transaksi atastransaksi perubahan penambahan

    Tambahan restrukturisasi ekuitas modal Modal disetor modal entitas anak anak Jumlah

    dan ditempatkan disetor sepengendali perusahaan perusahaan Saldo laba ekuitas

    Saldo per 1 Januari 2011 60.000.000 38.013.055 933.787 19.418.631 (686.198) 48.054.857 165.734.132Laba bersih periode berjalan - - - - - 2.500.334 2.500.334Saldo per 31 Maret 2011 60.000.000 38.013.055 933.787 19.418.631 (686.198) 50.555.191 168.234.466

    Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagianyang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.

    Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2010Rp '000

    Untuk Periode Tiga Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2011Rp '000

    4

  • PT. PANORAMA SENTRAWISATA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANLAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIUNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010

    2011 2010

    Rp '000 Rp '000ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASIPenerimaan kas dari pelanggan 417.977.783 517.581.444 Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan (404.396.062) (508.750.427) Kas dihasilkan dari operasi 13.581.721 8.831.017 Pembayaran bunga dan beban keuangan (5.868.023) (3.913.199)

    Kas Bersih Diperoleh Dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi 7.713.698 4.917.818

    ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASIPenerimaan (pembayaran) piutang kepada

    pihak yang mempunyai hubungan istimewa 3.352.066 3.368.979 Pencairan (penempatan) investasi jangka pendek (1.970.438) (4.986.163) Pembayaran uang muka - aset lain-lain (7.868.469) (15.682.440) Penerimaan bunga 148.538 169.506 Perolehan aktiva tetap (2.767.262) (7.465.628)

    Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Investasi (9.105.566) (24.595.746)

    ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAANPenerimaan (pembayaran) hutang kepada pihak yang

    mempunyai hubungan istimewa 1.102 (531.894) Penerimaan hutang bank 8.510.696 996.426 Pembayaran hutang bank (5.743.852) (2.539.771) Pembayaran hutang pembelian aktiva tetap (5.167.250) (2.659.660)

    Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan (2.399.305) (4.734.899)

    KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS (3.791.173) (24.412.827)

    KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE 67.314.352 73.273.303

    KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE 63.523.179 48.860.476

    PENGUNGKAPAN TAMBAHAN

    Aktivitas investasi dan pendanaan yang tidak mempengaruhikas dan setara kas :Perolehan aset tetap melalui :

    Hutang pembelian aset tetap 6.774.193 7.824.822 Reklasifikasi Uang Muka - Aset Lain-lain 541.781 16.528.221

    Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagianyang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.

    5

  • PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2011 dan 2010 serta untuk Periode-periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

    6

    1. Umum

    a. Pendirian dan Informasi Umum

    PT Panorama Sentrawisata Tbk (Perusahaan) didirikan berdasarkan akta No. 71 tanggal 22 Juli 1995 dari Sugiri Kadarisman, S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-13.272.HT.01.01.Th.95 tanggal 19 Oktober 1995, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 57 tanggal 17 Juli 2001, Tambahan No. 4630. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No. 9 tanggal 7 Januari 2008 dari Tse Min Suhardi, S.H., notaris pengganti dari Rachmat Santoso, S.H., notaris di Jakarta, mengenai perubahan seluruh Anggaran Dasar Perusahaan disesuaikan dengan Undang-undang No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, termasuk perubahan nilai nominal saham dari semula sebesar Rp 150 per saham menjadi sebesar Rp 50 per saham. Akta perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. AHU-02505.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 18 Januari 2008, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.46 tanggal 6 Juni 2008, Tambahan No. 8151. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah dalam bidang Jasa konsultan pariwisata, meliputi penyampaian pandangan, saran, penyusunan studi kelayakan, perencanaan, pengawasan, manajemen dan penelitian di bidang kepariwisataan. Perusahaan memulai usahanya secara komersial pada tahun 1998. Perusahaan berdomisili di Jakarta dan berkantor pusat di Jalan Tomang Raya No. 63, Jakarta Barat. Perusahaan memperoleh izin untuk memberikan Jasa konsultasi Pariwisata berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Propinsi DKI Jakarta No. 25/JP/1/1.758.37 tanggal 30 Mei 2001.Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha (grup) Panorama Leisure.

    b. Penawaran Umum Efek Perusahaan

    Pada tanggal 5 September 2001, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) (sekarang Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan atau Bapepam dan LK) dengan surat No. S-2182/PM/2001 untuk melakukan penawaran umum atas 120.000 ribu saham perusahaan seharga Rp 500 per saham. Pada tanggal 18 September 2001,seluruh saham telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia) . Pada tanggal 31 Maret 2011 dan 2010,seluruh saham Perusahaan atau sejumlah 1.200.000 ribu dan 400.000 ribu saham telah dicatat pada Bursa Efek Indonesia.

  • PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2011 dan 2010 serta untuk Periode-periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

    7

    1. Umum (lanjutan)

    c. Anak Perusahaan yang Dikonsolidasikan

    Perusahaan memiliki bagian kepemilikan pada anak perusahaan berikut: Tahun Operasi

    Anak Perusahaan Domisili Jenis Usaha 2011 2010 Komersial 2011 2010Rp'000 Rp'000

    PT Dwi Ratna Jakarta Biro 60,00% 1981 10.385.639 7.402.567 Pertiwi (DRP) perjalanan

    wisata

    PT Citra Wahana Tirta Jakarta Biro 49,50% 1999 25.857.363 23.014.790 Indonesia(CWTI) perjalanan

    wisata

    PT Tirta Putra Jakarta Biro 99,00% 1999 149.275.283 142.361.541 Wisata(TPW) perjalanan

    wisata

    PT Destinasi Tirta Jakarta Biro 62,94% 2000 181.395.498 175.212.679 Nusantara Tbk(DTN) perjalanan

    wisata

    PT Chan Brothers Travel Jakarta Biro 49,50% 2002 9.527.790 6.665.665 Indonesia(CBTI) perjalanan

    wisata

    PT Destinasi Garuda YogyakartaBiro 32,10% 2002 2.000.212 1.741.601 Wisata(DGW) perjalanan

    wisata

    PT Smart Travelindo Jakarta Biro 50,00% 2008 18.284.419 5.165.335 Perkasa(SH) perjalanan

    wisata

    PT Panorama Convex Jakarta Jasa 99,00% 2000 19.154.361 10.313.778 Indah (PCI) Konvensi

    PT Duta Chadra Jakarta Perdagangan 80,97% 2007 52.200.037 52.544.397 Kencana(DCK) Umum

    PT Panorama Jakarta Jasa 66,90% 2001 194.029.967 138.849.825 Transportasi Tbk(PTI) Transportasi

    PT Kencana Jakarta Jasa 34,12% 2002 8.400.426 4.948.354 Transport(KT) Transportasi

    PT Sejahtera AO Kencana YogyakartaJasa 17,06% 2005 972.934 947.285 Sakti(SAOKS) Transportasi

    PT Panorama Primakencana Bali Jasa 66,23% 1996 13.937.157 16.478.279 Transindo(PPT) Transportasi

    PT Rhadana Primakencana Bali Jasa 33,12% 2005 307.512 410.932 Transindo(RPT) Transportasi

    PT Panorama Mitra Jakarta Jasa 46,83% 2007 8.615.171 5.150.952 Sarana(PMS) Transportasi

    PT Andalan Sekawan Jakarta Jasa 48,55% Pra-Operasi 1.201.000 1.200.296 Transcab(AST) Transportasi

    PersentaseJumlah Aktiva

    (Sebelum Eliminasi)Pemilikan 31 Maret

  • PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2011 dan 2010 serta untuk Periode-periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

    8

    1. Umum (lanjutan)

    c. Anak Perusahaan yang Dikonsolidasikan Berdasarkan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang didokumentasikan dalam Akta No. 22 dan 23 tanggal 9 Maret 2007 dari Singgih Susilo, S.H., notaris di Jakarta, Para pemegang saham PTI, anak perusahaan, memutuskan antara lain pemberian persetujuan kepada PTI untuk menghimpun dana dari masyarakat dengan cara mengeluarkan saham baru dan menawarkannya kepada masyarakat melalui penawaran umum perdana dan mencatatkan semua saham PTI termasuk saham baru yang dikeluarkan itu di Bursa Efek Indonesia serta perubahan status PTI dari perusahaan tertutup menjadi perusahaan terbuka. Pada tanggal 22 Mei 2007, PTI memperoleh pernyataan efektif dari ketua Badan pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK) dengan Surat No. S.2406/BL/2007 untuk melakukan penawaran kepada masyarakat atas sejumlah 128.000 ribu saham seharga Rp. 245 per saham dengan 25.600 ribu waran pada harga pelaksanaan sebesar Rp. 300 per saham. Pemegang satu waran dapat menggunakan hak untuk membeli satu saham dalam periode lima tahun sampai dengan 30 Mei 2012. Jika konversi Waran tidak dilaksanakan oleh pemegang waran,maka waran menjadi kadaluarsa dan tidak mempunyai nilai. Pada tanggal 31 Mei 2007, seluruh saham PTI telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang didokumentasikan dalam Akta No. 136 tanggal 24 Oktober 2007 dari Buntario Tigris Darmawa Ng, S.H., S.E., M.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham DTN memutuskan antara lain memberikan persetujuan kepada DTN untuk menghimpun dana dari masyarakat dengan cara melakukan Penawaran umum perdana saham atau emisi saham kepada masyarakat (Go Public) dan; melakukan perubahan seluruh Anggaran Dasar DTN dalam rangka perubahan status DTN dari perusahaan tertutup menjadi perusahaan terbuka. Akta tersebut di atas telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-0175.HT.01.04.TH2007 tanggal 31 Oktober 2007. Pada tanggal 25 Juni 2008, DTN memperoleh pernyataan efektif dari ketua Bapepam dan LK dengan surat No. S4091/B2/2008 untuk melakukan penawaran umum kepada masyarakat atas sejumlah 215.000 ribu saham seharga Rp. 200 per saham dan telah dicatatkan pada PT. Bursa Efek Indonesia pada tanggal 8 Juli 2008. Laporan keuangan CWTI dan KT dikonsolidasi karena Perusahaan memiliki kendali dalam kepengurusan masing-masing anak perusahaan tersebut. Laporan keuangan CBTI dikonsolidasikan ke TPW sejak tahun 2005 karena TPW memiliki kendali dalam kepengurusan CBTI dan bertanggungjawab atas manajemen dan operasional CBTI sebagaimana disebutkan dalam Surat Pernyataan tanggal 2 Januari 2005 dari direktur CBTI. Laporan keuangan DGW dikonsolidasikan karena DTN memiliki kendali dalam kepengurusan masing-masing anak perusahaan tersebut. Laporan keuangan RPT dan SAOKS dikonsolidasikan karena PPT dan KT masing-masing memiliki kendali dalam kepengurusan masing-masing anak perusahaan yang bersangkutan. Laporan keuangan PMS dan ATS dikonsolidasikan karena PTI memiliki kendali dalam kepengurusan masing-masing anak perusahaan.

  • PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2011 dan 2010 serta untuk Periode-periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

    9

    . 1. Umum (lanjutan)

    d. Karyawan, Direktur dan Komisaris

    Pada tanggal 29 Juni 2009, susunan pengurus Perusahaan berdasarkan Akta No. 208 tanggal 29 Juni 2009 dari Buntario Tigris Darmawa Ng, S.H., S.E., notaris di Jakarta, adalah sebagai berikut : Komisaris Utama : Adhi Tirtawisata Komisaris Independen : Schreurs Albert Clemens Komisaris : Satrijanto Tirtawisata Direktur Utama : Budijanto Tirtawisata Wakil Direktur Utama : Dharmayanto Tirtawisata Direktur : Rocky Wisuda Praputranto : Royanto Handaya : Daniel Martinus Sebagai perusahaan publik, Perusahaan telah memiliki Komisaris Independen dan Komite Audit yang diwajibkan oleh Bapepam (sekarang Bapepam dan LK). Komite Audit Perusahaan terdiri dari 1 Orang anggota,dimana Schreurs Albert Clemens yang menjabat sebagai Komisaris Independen juga menjadi Ketua Komite Audit. Jumlah rata-rata karyawan Perusahaan dan anak perusahaan (tidak diaudit) adalah 1.900 karyawan untuk tahun 2011 dan 1.500 karyawan untuk tahun 2010.

    Jumlah gaji dan tunjangan yang dibayar atau diakru kepada dewan komisaris, direksi dan komite audit Perusahaan masing-masing sebesar Rp.150 ribu tahun 2011 dan Rp. 140 ribu tahun 2010. Dewan Direksi telah menyelesaikan laporan keuangan konsolidasi PT. Panorama Sentrawisata Tbk dan anak perusahaan pada tanggal 29 April 2011 dan bertanggung jawab atas laporan keuangan konsolidasi tersebut.

    2. Kebijakan Akuntansi

    a. Dasar Penyusunan dan Pengukuran Laporan Keuangan

    Laporan keuangan disusun dengan menggunakan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yakni Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dan Peraturan Bapepam No. VIII.G.7 tentang Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan dan Surat Edaran Bapepam No. SE-02/PM/2002 tentang Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik. Dasar pengukuran laporan keuangan ini adalah konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain, sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan keuangan ini disusun dengan metode akrual, kecuali laporan arus kas. Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rp).

  • PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2011 dan 2010 serta untuk Periode-periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

    10

    2. Kebijakan Akuntansi (lanjutan)

    b. Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Revisi

    Perusahaan dan anak perusahaan telah menerapkan PSAK revisi berikut mulai 1 Januari 2008 (1) PSAK No.16 (Revisi 2007) Aset Tetap, mengatur perlakuan akuntasni atas aset tetap.

    Perusahaan dan anak perusahaan memilih model biaya untuk akuntansi setelah pengakuan awal atas aset tetapnya. Standar ini ditetapkan secara retrospektif.

    (2) PSAK No.30 (Revisi 2007) Sewa, mengatur kebijakan akuntansi dan pengungkapan transaksi

    sewa baik bdari sisi lessor maupun lesse. Penerapan kedua PSAK revisi diatas tidak berdampak material terhadap laporan keuangan Konsolidasi Perusahaan dan anak perusahaan.

    (3) PSAK No.13 (Revisi 2007) Properti Investasi, mengatur mengenai pengakuan, pengukuran dan

    pengungkapan atas property investasi. Standar ini mengizinkan Perusahaan dan anak perusahaan untuk memilih diantara model biaya dan model nilai wajar untuk seluruh property investasinya.

    Perusahaan dan anak perusahaan memilih untuk menggunakan model biaya untuk akuntansi setelah pengakuan awal atas properti investasi yang dimilikinya. Penerapan standar baru ini diterapkan secara retrospektif Perusahaan dan anak perusahaan telah menerapkan PSAK revisi berikut pada saat telah berlaku efektif : 1. PSAK No.50 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan : Penyajian dan Pengukapan, mengatur

    ketentuan mengenai penyajian instrumen keuangan serta pengungkapan yang wajib dilakukan.

    2. PSAK No.55 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran, mengatur prinsip-prinsip pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan, dan konrakt tertentu untuk membeli atau menjual inten mon-keuangan.

    3. PSAK No.14 (Revisi 2008) Persediaan, yang mengatur mengenai penentuan biaya persediaan

    pada saat pengakuan awal dan mengharuskan pengukuran selanjutnya berdasarkan yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih.

    Perusahaan dan anak perusahaan masih mengevaluasi dampak penerapan PSAK revisi diatas dan dampak terhadap laporan keuangan konsolidasi dari penerapan PSAK revisi tersebut belum dapat ditentukan

    c. Prinsip Konsolidasi

    Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan anak perusahaan, dimana Perusahaan memiliki 50% atau lebih, baik langsung maupun tidak langsung, hak suara di anak perusahaan dan atau dapat menentukan kebijakan keuangan dan operasi dari anak perusahaan untuk memperoleh keuntungan dari aktivitas anak perusahaan tersebut. Sebuah anak perushaaan tidak dikonsolidasikan apabila sifat pengendaliannnya adalah sementara karena anak perusahaan tersebut diperoleh dengan tujuan akan dijual kembali dalam waktu dekat; atau jika ada pembatasan jangka panjang yang mempengaruhi kemampuan anak perusahaan untuk memindahkan dananya ke Perusahaan.

  • PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2011 dan 2010 serta untuk Periode-periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

    11

    2. Kebijakan Akuntansi (lanjutan)

    c. Prinsip Konsolidasi (lanjutan) Dalam hal pengendalian terhadap anak perusahaan dimulai atau diakhiri selama suatu periode tertentu, maka hasil usaha anak perusahaan yang diperhitungkan ke dalam laporan keuangan konsolidasi hanya sebatas hasil pada saat pengendalian tersebut mulai diperoleh hingga saat pengendalian atas anak perusahaan itu berakhir. Saldo dan transaksi termasuk keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi atas transaksi antar perusahaan dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Perusahaan dan anak perusahaan sebagai satu kesatuan usaha Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk peristiwa dan transaksi sejenis dalam kondisi yang sama. Apabila anak perusahaan menggunakan kebijakan akuntansi yang berbeda dari kebijakan akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasi, maka dilakukan penyesuaian yang diperlukan terhadap laporan keuangan anak perusahaan tersebut.

    Hak minoritas atas laba bersih dan ekuitas anak perusahaan dinyatakan sebesar proporsi pemegang saham minoritas atas laba bersih dan ekuitas anak perusahaan tersebut sesuai dengan persentase kepemilikan pemegang saham minoritas pada anak perusahaan tersebut. Kerugian yang menjadi bagian dari pemegang saham minoritas pada suatu anak perusahaan dapat melebihi bagiannya dalam modal disetor. Kelebihan tersebut dan kerugian lebih lanjut yang menjadi bagian pemegang saham minoritas, harus dibebankan kepada pemegang saham mayoritas, kecuali terdapat kewajiban yang mengikat pemegang saham minoritas untuk menutupi kerugian tersebut dan pemengan saham minoritas mampu memenuhi kewajibannya. Apabila pada periode selanjutnya, anak perusahaan melaporkan laba, maka laba tersebut harus telebih dahulu dialokasikan kepada pemegang saham mayoritas sampai seluruh bagian kerugian pemegang saham minoritas yang dibebankan pada pemegang saham mayoritas dapat ditutup.

    d. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing

    Pembukuan Perusahaan dan anak perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan.

    e. Transaksi Hubungan Istimewa

    Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah:

    (1) Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada dibawah pengendalian bersama, dengan Perusahaan (termasuk holding companies, subsidiaries, dan fellow subsidiaries);

    (2) Perusahaan asosiasi;

  • PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2011 dan 2010 serta untuk Periode-periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

    12

    2. Kebijakan Akuntansi (lanjutan)

    e. Transaksi Hubungan Istimewa (lanjutan)

    (3) Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di perusahaan yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan);

    (4) Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk

    merencanakan, memimpin, dan mengendalikan kegiatan Perusahaan yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari Perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut.

    (5) Perusahaan dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung

    maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari Perusahaan dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Perusahaan.

    Semua transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan, persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga diungkapkan dalam laporan keuangan.konsolidasi

    f. Penggunaan Estimasi

    Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aktiva dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aktiva dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi.

    g. Kas dan Setara Kas

    Kas terdiri dari kas dan bank. Setara kas adalah semua investasi yang bersifat jangka pendek dan sangat likuid yang dapat segera dikonversikan menjadi kas dengan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi pencairannya.

    h. Investasi Deposito berjangka Deposito berjangka yang jatuh temponya kurang dari tiga bulan pada saat penempatan namun dijaminkan atau dibatasi pencairannya, dan deposito berjangka yang jatuh temponya lebih dari tiga bulan pada saat penempatan disajikan sebagai investasi jangka pendek. Deposito berjangka disajikan sebesar nilai nominal.

  • PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2011 dan 2010 serta untuk Periode-periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

    13

    2. Kebijakan Akuntansi (lanjutan)

    h. Investasi (lanjutan)

    Penempatan pada efek Investasi dalam efek yang tersedia untuk dijual dinyatakan sebesar nilai wajarnya. Laba atau rugi yang belum direalisasi dari kenaikan atau penurunan nilai wajar atas kepemilikan efek ini disajikan sebagai komponen ekuitas, dan tidak diakui sebagai keuntungan atau kerugian sampai direalisasi.

    Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka biaya perolehan efek individual harus diturunkan hingga sebesar nilai wajarnya, dan jumlah penurunan nilai tersebut diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan.

    Untuk menghitung laba atau rugi yang direalisasi, biaya perolehan efek yang dijual ditentukan berdasarkan metode rata-rata tertimbang.

    Investasi pada perusahaan asosiasi Investasi dalam bentuk penyertaan saham dimana Perusahaan mempunyai kepemilikan saham minimal 20%, tetapi tidak lebih dari 50%, baik langsung maupun tidak langsung, dicatat dengan menggunakan metode ekuitas, dimana biaya perolehan dari penyertaan ditambah atau dikurangi dengan bagian Perusahaan atas laba atau rugi bersih perusahaan asosiasi sejak tanggal perolehan sebesar persentase pemilikan serta dikurangi dengan pendapatan dividen. Bagian Perusahaan atas laba atau rugi bersih perusahaan asosiasi disesuaikan dengan amortisasi goodwill dengan metode garis lurus selama 5 tahun untuk goodwill positif dan 20 tahun untuk goodwill negatif. Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut yang ditentukan untuk setiap investasi secara individu dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan.

    Perubahan ekuitas anak perusahaan atau perusahaan asosiasi Perubahan nilai investasi yang disebabkan terjadinya perubahan nilai ekuitas anak perusahaan yang bukan merupakan transaksi antara Perusahaan dengan anak perusahaan diakui sebagai bagian dari ekuitas dengan akun Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan / Perusahaan Asosiasi. Pada saat pelepasan investasi yang bersangkutan, selisih perubahan ekuitas anak perusahaan atau perusahaan asosiasi tersebut diakui sebagai pendapatan atau beban pada periode yang sama dengan pengakuan keuntungan atau kerugian pelepasan investasi.

    i. Piutang

    Piutang dinyatakan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan setelah dikurangi dengan penyisihan piutang ragu-ragu. Piutang yang tidak dapat ditagih dihapuskan.

    j. Penyisihan Piutang Ragu-ragu Penyisihan piutang ragu-ragu dibentuk berdasarkan penelaahan manajemen terhadap masing-masing akun piutang pada akhir tahun.

  • PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2011 dan 2010 serta untuk Periode-periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

    14

    2. Kebijakan Akuntansi (lanjutan)

    k. Persediaan

    Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah (the lower of cost and net realizable value). Biaya persediaan ditentukan berdasarkan metode rata-rata tertimbang. Penyisihan persediaan usang dan penyisihan penurunan nilai persediaan dibentuk untuk penyesuaian nilai persediaan ke nilai realisasi bersih. Besarnya penyisihan persediaan usang diakui berdasarkan telaah manajemen terhadap kondisi masing-masing kategori persediaan pada akhir tahun.

    l. Biaya Dibayar Dimuka

    Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.

    m. Properti Investasi

    Properti investasi, kecuali tanah, diukur sebesar biaya perolehan, termasuk biaya transaksi, setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan kerugian penurunan nilai, jika ada. Investasi pada tanah diukur sebesar biaya perolehan setelah dikurangi kerugian penurunan nilai, jika ada, dan tidak disusutkan. Jumlah tercatat termasuk biaya penggantian untuk bagian tertentu dari properti investasi yang telah ada pada saat beban, jika kriteria pengakuan terpenuhi, dan tidak termasuk biaya perawatan sehari hari properti investasi.

    Properti investasi, kecuali tanah, diukur sebesar biaya perolehan, termasuk biaya transaksi, setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan kerugian penurunan nilai, jika ada. Investasi pada tanah diukur sebesar biaya perolehan setelah dikurangi kerugian penurunan nilai, jika ada, dan tidak disusutkan. Jumlah tercatat termasuk biaya penggantian untuk bagian tertentu dari properti investasi yang telah ada pada saat beban terjadi, jika kriteria pengakuan terpenuhi, dan tidak termasuk biaya perawatan sehari-hari properti investasi Properti investasi dihentikan pengakuannya (dikelurakan dari neraca) pada saat pelepasan atau ketika properti investasi tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis dimasa depan yang dapat diharapkan pada saat pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian atau pelepasan properti investasi diakui dalam laporan laba rugi dalam tahun terjadinya penghentian atau pelepasanan tersebut. Transfer ke properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan, yang ditunjukan dengan berakhrinya pemakaian oleh pemilik, dimulainya sewa operasi ke pihak lain atau berakhrinya konstruksi atau pengembangan. Transfer dari properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan, yang ditunjukkkan dengan dimulainya penggunaan oleh pemilik atau dimulainya pengembangan untuk dijual.

  • PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2011 dan 2010 serta untuk Periode-periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

    15

    2. Kebijakan Akuntansi (lanjutan)

    n. Aset Tetap

    Pemilikan Langsung Aktiva tetap pemilikan langsung dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan. Semua aktiva tetap, kecuali tanah, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat ekonomis aktiva sebagai berikut:

    Tahun Bangunan dan prasarana 20 Peralatan dan perlengkapan 2 - 8 Kendaraan bermotor 4 - 8

    Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan tujuan penggunaan yang ditetapkan.

    Beban-beban yang timbul setelah aset tetap digunakan, seperti beban perbaikan dan pemeliharaan, dibebankan ke laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya. Apabila beban-beban tersebut menimbulkan peningkatan manfaat ekonomis di masa datang dari penggunaan aset tetap tersebut yang dapat melebihi kenerja normalnya, maka beban-beban tersebut dikapitalisasi sebagai tambahan biaya perolehaan aset tetap .

    Nilai tercatat aset tetap ditelaah kembali dan dilakukan penurunan nilai apabila terdapat peristiwa atau perubahan kondisi tertentu yang mengindikasikan nilai tercatat tersebut tidak dapat dipulihkan sepenuhnya. Dalam setiap inspeksi yang signifikan, biaya sinspeksi diakui dalam jumlah tercatat aset tetap sebagai suatu penggantian apabila memenuhi kriteria pengakuan. Biaya inspeksi signifikan yang dikapitalisasi tersebut diamortisasi selama periode sampai dengan saat inspeksi signifikan berikutnya. Aset tetap yang dijual atau dilepaskan, dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutan dan akumulasi penurunan nilai yang terkait dengan aset tetap tersebut. Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannnya pada saat dilepaskan atau tidak ada manfaat economis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannnya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap ditentukan sebesar perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, dengan jumlah tercatat dari aset tetap tersebut, dan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi pada tahun terjadinya penghentian pengakuan. Nilai residu, umur manfaat, serta metode penyusutan ditelaah setiap akhir tahun dan dilakukan penyesuaian apabila hasil telaah berbeda dengan estimasi sebelumnya.

  • PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2011 dan 2010 serta untuk Periode-periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

    16

    2. Kebijakan Akuntansi (lanjutan)

    n. Aset Tetap (lanjutan) Aset dalam Penyelesaian Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan dan disusutkan pada saat selesai dan siap digunakan.

    o. Aset Tetap Dalam Rangka Bangun, Kelola, dan Alih (Build,Operate and Transfer / BOT) Aset tetap dalam rangka bangun, kelola, dan alih dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus selama periode perjanjian BOT, yaitu 20 tahun.

    p. Sewa

    Perusahaan / anak perusahaan sebagai lessor. Sewa dimana perusahaan/anak perusahaan tetap mempertahankan secara substansial seluruh resiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset dikalsifikasikan sebagai sewa operasi. Biaya langsung awal yang dikeluarkan sehubungan dengan negosiasi dan pengaturan sewa operasi ditambahkan ke nilai tercatat aset sewaan dan diakui ke laba rugi konsolidasi tahun berjalan selama masa sewa sesuai dengan dasar pengakuan pendapatan sewa. Perusahaan / anak perusahaan sebagai Lessee. Pembayaran sewa dalam sewa operasi diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi konsolidasi dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa.

    q. Biaya Emisi Saham Biaya emisi saham disajikan sebagai bagian akun tambahan modal disetor dan tidak diamortisasi.

    r. Penurunan Nilai Aset Manajemen menelaah ada atau tidaknya indikasi penurunan nilai aktiva pada tanggal neraca dan kemungkinan penyesuaian ke nilai yang dapat diperoleh kembali (recoverable amount) apabila terdapat keadaan yang mengindikasikan terjadinya penurunan nilai aktiva. Kerugian penurunan nilai diakui jika nilai tercatat aktiva melebihi nilai yang dapat diperoleh kembali. Nilai aset yang dapat diperoleh kembali dihitung berdasarkan nilai pakai atau harga jual neto, mana yang lebih tinggi. Di lain pihak, pemulihan penurunan nilai diakui apabila terdapat indikasi bahwa penurunan nilai tersebut tidak terjadi lagi. Penurunan (pemulihan) nilai aktiva diakui sebagai beban (pendapatan) pada laba rugi konsolidasi tahun berjalan.

  • PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2011 dan 2010 serta untuk Periode-periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

    17

    2. Kebijakan Akuntansi (lanjutan)

    s. Pengakuan Pendapatan dan Beban

    Pendapatan diakui pada saat penyerahan jasa kepada pelanggan. Pendapatan sewa diakui sejalan dengan berlalunya waktu atau selama periode sewa atau penggunaan aset yang bersangkutan. Uang muka yang diterima dari pelanggan diklasifikasikan ke dalam akun pendapatan diterima dimuka dan akan diakui sebagai pendapatan pada saat jasa diserahkan. Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).

    t. Imbalan Kerja

    Imbalan kerja jangka pendek Imbalan kerja jangka pendek merupakan upah, gaji, dan iuran jaminan sosial (Jamsostek). Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah yang tak-terdiskonto sebagai kewajiban pada neraca setelah dikurangi dengan jumlah yang telah dibayar, dan sebagai beban pada laba rugi tahun konsolidasi berjalan. Imbalan pasca-kerja Imbalan pasca-kerja merupakan manfaat pasti yang dibentuk tanpa pendanaan khusus dan didasarkan pada masa kerja dan jumlah penghasilan karyawan saat pensiun. Metode penilaian aktuarial yang digunakan untuk menentukan nilai kini cadangan imbalan pasti, beban jasa kini yang terkait dan beban jasa lalu adalah metode Projected Unit Credit. Beban jasa kini, beban bunga, beban jasa lalu yang telah menjadi hak karyawan dan dampak kurtailmen atau penyelesaian (jika ada) diakui pada laba rugi konsolidasi tahun berjalan. Beban jasa lalu yang belum menjadi hak karyawan dan keuntungan atau kerugian aktuarial (jika ada) bagi karyawan yang masih aktif bekerja diamortisasi selama jangka waktu rata-rata sisa masa kerja karyawan.

    u. Pajak Penghasilan

    Pajak Penghasilan Final Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.5 tanggal 23 Maret 2003, efektif sejak 1 Mei 2003 pajak penghasilan untuk pendapatan sewa bersifat final sebesar 10% dari nilai pendapatan. Sesuai dengan peraturan perundangan perpajakan, pendapatan yang telah dikenakan pajak penghasilan final tidak lagi dilaporan sebagai pendapatan kena pajak, dan semua beban sehubungan dengan pendapatan yang telah dikenakan pajak penghasilan final tidak boleh dikurangkan. Di lain pihak, baik pendapatan maupun beban tersebut dipakai dalam perhitungan laba rugi menurut akuntansi. Oleh karena itu, tidak terdapat perbedaan temporer sehingga tidak diakui adanya aset atau kewajiban pajak tangguhan. Apabila nilai tercatat aset atau kewajiban yang berhubungan dengan pajak penghasilan final berbeda dari dasar pengenaan pajaknya maka perbedaan tersebut tidak diakui sebagai aset atau kewajiban pajak tangguhan.

    Beban pajak atas pendapatan yang dikenakan pajak penghasilan final diakui secara proposional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui pada tahun berjalan.

  • PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2011 dan 2010 serta untuk Periode-periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

    18

    2. Kebijakan Akuntansi (lanjutan)

    u. Pajak Penghasilan (lanjutan) Selisih antara jumlah pajak penghasilan final terhutang dengan jumlah yang dibebankan sebagai pajak kini pada perhitungan laba rugi diakui sebagai pajak dibayar dimuka dan pajak yang masih harus dibayar. Pajak Penghasilan Tidak Final Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aktiva dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aktiva dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aktiva pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.

    Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi konsolidasi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas. Aset dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca konsolidasi, kecuali aktiva dan kewajiban pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aktiva dan kewajiban pajak kini.Perubahan atas kewajiban pajak dicatat ketika hasil pemeriksaan atau, jika banding diajukan oleh Perusahaan atau anak perusahaan, ketika hasil banding tersebut telah ditetapkan.

    v. Laba Per Saham

    Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.

    w. Informasi Segmen

    Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasi. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha sedangkan segmen sekunder adalah segmen geografis. Segmen usaha adalah komponen Perusahaan dan anak perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki resiko dan imbalan yang berbeda dengan resiko dan imbalan segmen lain. Segmen geografis adalah komponen Perusahaan dan anak perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan kompenen itu memiliki resiko dan imbalan yang berbeda dengan resiko dan imbalan pada kompenen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.

  • PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2011 dan 2010 serta untuk Periode-periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

    19

    3. Kas dan Setara Kas

    2011 2010Rp '000 Rp'000

    Kas Rupiah 5.437.661 3.206.173 Mata uang asing

    Dolar Amerika Serikat 6.078.180 3.646.161 Dolar Singapore 402.397 441.780 Euro 182.163 101.636 Lain-lain (kurang dari Rp 200 Juta) 4.777.519 4.757.349

    Jumlah Kas 16.877.920 12.153.099 Bank

    Rupiah ABN AMRO Bank N.V 34.702 228.498 Citibank N.A 5.096.735 2.457.500 PT Bank Central Asia Tbk 5.679.361 6.562.448 PT Bank CIMB Niaga Tbk 1.051.788 513.368 PT Bank Danamon Tbk 222.020 805.334 PT Bank Madiri Tbk 752.605 633.097 Lain-lain (kurang dari Rp 200 Juta) 1.495.339 577.828

    Jumlah 14.332.552 11.778.073 Mata uang asing

    Dolar Amerika Serikat ABN AMRO Bank N.V., cabang Jakarta 1.991.048 1.033.932 The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd 1.297.257 406.800 Citibank N.A 5.117.321 4.603.058 PT Bank Central Asia Tbk 4.618.277 PT Bank CIMB Niaga Tbk 382.680 459.394 PT Bank Internasional Indonesia Tbk 2.911.426 272.636 PT Bank Danamon 2.228.369 701.509 PT Bank DBS 2.663.475 537.324 PT Bank HSBC 355.227 588.594 PT Bank Madiri Tbk 2.508.244 892.580 Lain-lain (kurang dari Rp 200 Juta) 234.425 131.265

    AudABN AMRO Bank N.V., cabang Jakarta 32.168 22.503

    EuroABN AMRO Bank N.V., cabang Jakarta 5.705 84.121 PT Bank Central Asia Tbk 7.602.824 84.375

    Dolar SingapuraPT Bank Danamon Tbk 146.059 72.745 PT Bank Central Asia Tbk 128.674 - PT Bank HSBC Tbk 28.308 33.467

    Jumlah Kas dan Bank 63.461.960 33.855.475

  • PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2011 dan 2010 serta untuk Periode-periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

    20

    3. Kas dan Setara Kas (lanjutan)

    2011 2010Rp'000 Rp'000

    Deposito BerjangkaRupiah

    PT Bank Central Asia Tbk - 15.000.000 Dolar Amerika Serikat

    PT Bank Central Asia Tbk 61.220 5.002 PT Bank Danamon Tbk

    Jumlah 61.220 15.005.002

    Tingkat bunga rata-rata per tahun deposito berjangkaRupiah 6% - 6,5% 6% - 11%Dolar Amerika Serikat 1,25% -1,5% 2,8% - 5%

    4. Investasi jangka pendek

    Investasi jangka pendek Perusahaan dan anak perusahaan terdiri atas :

    2011 2010Rp'000 Rp'000

    Deposito BerjangkaRupiah

    PT Bank Central Asia Tbk 3.137.238 244.666 PT Bank Danamon Tbk - 543.033 PT Bank HSBC Tbk - 1.068.729 PT Bank Mandiri Tbk 211.685 PT Bank DBS Indonesia 6.403.638 4.826.653

    Dolar Amerika SerikatPT Bank Central Asia Tbk 1.358.886 1.469.362 PT Bank DBS Indonesia 1.402.500 6.468.632 PT Bank Mandiri Tbk - 210.954 PT Bank Mutiara Tbk

    Jumlah 12.513.947 14.832.028

    Deposito berjangka dengan tingkat bunga per tahun sebesar 6,5 % per tahun untuk deposito dalam mata uang rupiah dan 1,5% per tahun untuk deposito dalam mata uang Dolar Amerika Serikat tahun 2009 dan tahun 2008. Deposito berjangka digunakan sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman rekening koran dan Bank Garansi.

  • PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2011 dan 2010 serta untuk Periode-periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

    21

    5. Piutang Usaha 2011 2010

    Rp'000 Rp'000a. Berdasarkan pelanggan

    Pihak yang mempunyai hubungan istimewaPT. Asian Trails Indonesia 333.593 - PT Panorama Land Development 70.600 106.466 PT Panorama Investama 286.756 Lain-lain (kurang dari Rp 200 juta) 100.133 Jumlah 504.325 393.221

    Pihak ketigaPelanggan dalam negeri 67.373.377 28.533.364 Pelanggan luar negeri 39.220.994 75.046.332 Jumlah 106.594.372 103.579.696 Penyisihan piutang ragu-ragu (1.483.605) (1.968.569) Jumlah - besih pihak ketiga 105.110.767 101.611.127

    Jumlah - bersih berdasarkan pelanggan 105.615.092 102.004.348

    b. Berdasarkan UmurBelum jatuh tempo 11.395.474 4.027.185 Sudah jatuh tempo

    1 - 30 hari 54.359.694 48.940.48831 - 60 hari 27.676.269 28.281.13461 - 90 hari 3.138.476 6.827.72191 - 120 hari 5.480.325 9.798.980Lebih dari 120 hari 5.048.460 6.097.409

    Jumlah 107.098.697 103.972.917 Penyisihan piutang ragu-ragu (1.483.605) (1.968.569) Jumlah - besih berdasarkan umur 105.615.092 102.004.348

    c. Berdasarkan Mata UangRupiah 44.308.500 51.052.606Dolar Amerika Serikat 59.117.261 46.290.581Dolar Singapore 411.330 485.992 Euro 2.307.871 5.636.578Mata Uang Asing Lainnya 953.735 507.160Jumlah 107.098.697 103.972.917 Penyisihan piutang ragu-ragu (1.483.605) (1.968.569) Jumlah - bersih berdasarkan mata uang 105.615.092 102.004.348

  • PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2011 dan 2010 serta untuk Periode-periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

    22

    5. Piutang Usaha (lanjutan) Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang usaha dari pihak ketiga adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut, sedangkan terhadap piutang usaha dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa tidak dibentuk penyisihan piutang ragu-ragu karena manajemen berpendapat seluruh piutang tersebut dapat ditagih. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat risiko terkonsentrasi secara signifikan atas piutang usaha dari pihak ketiga. Piutang usaha digunakan sebagai jaminan atas hutang bank jangka pendek dan hutang bank jangka panjang. Piutang usaha dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa diberikan dengan syarat dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga.

    6. Piutang lain-lain

    Pada tahun 2011 dan 2010 merupakan piutang karyawan dan piutang atas pengembalian tiket. Tidak dibentuk penyisihan penurunan piutang ragu-ragu atas piutang lain-lain, karena manajemen berpendapat seluruh piutang dapat tertagih. Piutang dari karyawan merupakan piutang tanpa bunga dan dibayar melalui pengurangn gaji bulanan.

    7. Persediaan

    Akun ini merupakan persediaan suku cadang kendaraan. Tidak dibentuk penyisihan penurunan nilai persediaan karena manajemen berpendapat, tidak terdapat resiko kerugian penurunan nilai persediaan.

    8. Pajak Dibayar Dimuka

    2011 2010

    Rp'000 Rp'000Pajak Pertambahan Nilai 11.399.265 2.062.596 Pajak Penghasilan Pasal 23 154.995 208.594 Pajak Penghasilan Pasal 25 357.656 153.029 Pajak Penghasilan Final 145.709 157.149 Jumlah 12.057.625 2.581.369

  • PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2011 dan 2010 serta untuk Periode-periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

    23

    9. Uang Muka

    Uang muka merupakan pembayaran dimuka untuk mendapatkan kepastian pemesanan dan harga yang lebih rendah dengan perincian sebagai berikut:

    2011 2010Rp'000 Rp'000

    Pihak yang mempunyai hubungan istimewaHotel 948.865 4.213.417 Restoran - 3.120.151 Perjalanan Wisata 3.784.184 3.982.759

    4.733.049 11.316.328 Pihak ketiga

    Hotel 11.576.037 9.860.079 Investasi 1.783.028 2.663.726 Jasa Konvensi (581.556) (395.237) Maskapai penerbangan 14.168.086 16.430.289 Promosi 2.807.564 949.753 Perijinan 419.257 1.042.293 Lain-lain 990.298 1.314.256

    31.162.714 31.865.159

    Jumlah 35.895.763 43.181.487

    Saldo Uang muka Investasi per 31 Maret 2010 merupakan uang muka yang dibayarkan PTI untuk penyertaan saham perusahaan Transportasi. Saldo uang muka perijinan pada tanggal 31 Maret 2009 merupakan uang muka yang dibayarkan oleh Perusahaan dan anak perusahaan untuk pengurusan izin bagi Agen Perjalanan Wisata dan waralaba Panroama World. Transaksi dengan pihak yang mempunyai hbungan istimewa dilaksanakan dengan syarat dan kondisi yang sama bila dilaksanakan dengan pihak ketiga.

    10. Uang Jaminan

    Akun ini pada tahun 2010 merupakan uang jaminan yang ditempatkan kepada rekanan hotel, pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan pihak ketiga, sebagai jaminan atas ketersediaan kamar hotel sepanjang tahun. Penempatan uang jaminan ini berjangka waktu 3 bulan sampai 12 bulan yang setelah akhir periode jaminan dapat dikembalikan. Penempatan uang jaminan dilakukan sebagai suatu persyaratan oleh pihak hotel sehubungan dengan makin meningkatnya volume transaksi dengan pihak hotel.

  • PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2011 dan 2010 serta untuk Periode-periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

    24

    11. Biaya Dibayar Dimuka

    2011 2010

    Rp'000 Rp'000Asuransi 3.333.965 2.043.047 Sewa tanah bangunan 3.619.861 2.464.525 Perijinan 1.061.038 690.555 Iklan dan Promosi 179.937 2.478.875 Lain-lain (kurang dari Rp 200 juta) 89.115 200.406 Jumlah 8.283.916 7.877.407

    Asuransi dibayar dimuka merupakan asuransi untuk kendaraan bermotor, gedung dan perabot peralatan kantor dengan jangka waktu 1 tahun. Sewa tanah bangunan dibayar dimuka merupakan sewa tanah di Bali (Aset tetap dalam rangka bangun kelola dan alih) yang jatuh tempo pada tahun 2020 dan sewa rumah dinas operasional yang ada di Lombok.

    12 .Piutang dari dan Hutang kepada Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa

    2011 2010Rp'000 Rp'000

    PiutangDireksi perusahaan dan anak perusahaan 456.501 1.069.869 PT. Dunia Wisatama Nuamsa Bahari 282.756 PT. Panorama Investama 343.874 PT. Panorama Land Development(d/h PHD)PT. Buayatama Arung Jeram 365.000 Lain - lain (kurang dari Rp 200 juta) 17.000 132.794

    Jumlah 473.501 2.194.293

  • PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2011 dan 2010 serta untuk Periode-periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

    25

    12 .Piutang dari dan Hutang kepada Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa (lanjutan) Piutang dari Direksi Perusahaan dan anak perusahaan merupakan piutang karyawan yang diberikan oleh Perusahaan dan anak perusahaan yang dilunasi melalui pemotongan gaji.

    Hutang kepada PT Graha Tirta Lestari merupakan hutang yang diterima DTN, sebagai tambahan modal kerja. Hutang ini dikenakan bunga 7% per tahun dengan jatuh tempo pada berbagai tanggal, yang terakhir pada tanggal 10 November 2007 dan telah diperpanjang yang terakhir pada tanggal 10 Juni 2008.Hutang ini telah dilunasi pada Februari 2008. Piutang dan hutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa lainnya di atas, kecuali piutang dari Direksi Perusahaan dan Anak perusahaan, terutama timbul dari beban-beban Perusahaan dan anak

    13. Investasi pada Perusahaan Asosiasi

    Pada tahun 2002, TPW, anak perusahaan, membeli 90 saham (45% dari jumlah saham beredar) PT. Dunia Wisatama Nuansa Bahari atau DWNB. Investasi pada DWNB bersaldo Nihil pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2008 karena akumulasi bagian rugi bersih DWNB telah melebihi niliai Investasi TPW. Pada tahun 2007, TPW, anak perusahaan , melakukan penempatan dan penyetoran modal sebanyak 500 lembar saham dengan nilai nominal sebesar Rp. 500.000 ribu pada PT Raja Kamar Indonesia,berdasarkan akta Pendirian PT Raja Kamar Indonesia No. 111 tanggal 25 Januari 2007 dari Edison Jingga, S.H., notaris di Jakarta. Atas penempatan tersebut, TPW memperoleh hak kepemilikan sebesar 25%. Pada tahun 2008.TPW,anak perusahaan,melakukan penempatan dan penyetoran modal sebanyak 625 lembar saham dengan nominal sebesar Rp 625.000 ribu pada PT Smartravelindo Perkasa(STP), berdasarkan Akta Perubahan Anggaran Dasar PT Smartravelindo Perkasa No. 24 tanggal 17 Maret 2008 dari Ukon Kusumajaya,S.H., Sp.N., notaris di Jakarta. Atas penempatan tersebut,TPW memperoleh hak kepemilikan sebesar 50%. Pada Tahun 2010 laporan keuangan STP telah dikonsolidasikan ke dalam Laporan Keuangan TPW, anak perusahaan.

  • PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2011 dan 2010 serta untuk Periode-periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

    28

    14. Aset Tetap, Aset Tetap Dalam Rangka Bangun Kelola & Alih Dan Properti Investasi (lanjutan) Perusahaan TPW, DTN dan DCK, anak perusahaan, memiliki beberapa bidang tanah dan bangunan yang terletak di Jakarta, Lombok dan Bali dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan. Sertifikat Hak Guna Bangunan tersebut akan jatuh tempo antara tahun 2012 dan 2032. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai. Tanah termasuk:

    3 bidang tanah,2 bidang tanah (SHM No.52 dan 54) dan satu bidang tanah (Hak Milik adat Nomor persil 005, Kohir/Petitir Nomor SPPT 005/007 dalam proses penyelesaian dokumen Surat Hak Milik di Kelurahan Benda). Seluruh bidang tanah dikenal sebagai daerah Rawa Bokor, Tangerang, milik PTI yang dipergunakan sebagai tempat usaha PTI. Tanah tersebut masih atas nama Satrijanto Tirtawisata,pemegang saham dan direktur PTI, dan digunakan sebagai jaminan atas hutang bank PTI .

    5 bidang tanah (SHGB No. 2052 dan 2053 atas nama DTN, serta SHGB No. 88,87 dan 89 atas nama perusahaan) yang digunakan sebagai jaminan atas hutang bank TPW dan DTN dari PT Bank Internasional Indonesia Tbk.

    4 bidang tanah(SHGB No. 2784,2785 dan 2786 atas nama perusahaan, serta SHGB No. 2607

    atas nama pemilik Sebelumnya dan sedang dalam proses baliknama menjadi atas nama TPW) yang digunakan sebagai jaminan atas hutang bank TPW dari PT. Bank Mandiri Tbk.

    1 bidang tanah (SHGB No. 3321 atas nama Perusahaan dan bangunan di atasnya) yang

    digunakan sebagai jaminan atas hutang bank Perusahaan dari PT Bank Century Tbk. 1 bidang tanah (SHGB No. 3405 atas nama DCK) yang digunakan sebagai jaminan atas hutang

    bank DTN,DCK dan TPW dari PT. Bank Central Asia Tbk . 1 Bidang tanah (SHGB No. 2607 atas nama TPW) yang digunakan sebagai jaminan atas hutang

    bank TPW dari PT. Bank Mandiri Tbk.

  • PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2011 dan 2010 serta untuk Periode-periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

    29

    14. Aset Tetap, Aset Tetap Dalam Rangka Bangun Kelola & Alih Dan Properti Investasi (lanjutan)

    Bangunan dan prasarana dalam rangka BOT terdiri dari bangunan dan prasarana di atas tanah sewa yang merupakan bangunan dan prasarana kantor serta pool kendaraan operasional milik DTN dan PTI, anak perusahaan. Bangunan dan prasarana kantor milik DTN didirikan di atas tanah yang disewa di kelurahan Sesetan, kecamatan Denpasar Selatan, Bali dengan jangka waktu 20 tahun sejak tahun 2000 sampai dengan 2020. Bangunan dan prasarana pool kendaraan operasional dan kantor milik PTI didirikan di atas tanah yang disewa di Rawa Bokor, Tangerang dengan jangka waktu 9 tahun sejak tahun 2002 sampai dengan 2011. Bangunan dan prasarana tersebut akan diserahkan pada pemilik tanah pada saat berakhirnya masa sewa. Perjanjian sewa menyewa ini dapat dapat diperpanjang dan diperbaharui kembali atas persetujuan kedua belah pihak. Bangunan dalam penyelesaian terutama merupakan akumulasi biaya konstruksi bangunan yang sedang dibangun oleh DCK,anak perusahaan.Konstruksi bangunan telah selesai pada bulan Juni 2007. Pada tanggal 31 Maret 2011 dan 2010, seluruh aktiva tetap, kecuali tanah telah diasuransikan kepada PT. Asuransi Central Asia, PT. Astra Internasional,PT Asuransi Astra Sedaya Finance, PT Asuransi Wahana Tata, PT Asuransi AIU Indonesia,PT.Asuransi Astra Buana, PT. Asuransi Bina Dana Arta Tbk, PT Asuransi Buana Independent,PT Asuransi Central Asia,PT Asuransi Himalaya Pelindung,PT Asuransi Indo Trisaka , PT Asuransi Indrapura, PT Asuransi Jaya Indonesia, PT. Asuransi Jaya Proteksi, PT Asuransi Multi Artha Guna,PT Asuransi Permata Nipponkoa Indonesia, PT Asuransi Raksa Pratikara, PT Asuransi Sinar Mas, PT Asuransi Umum Bumiputera 1967 dan PT. Asuransi Umum Mega Insurance . Manajemen Perusahaan dan anak perusahaan berpendapat bahwa jumlah pertanggungan cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aktiva dipertanggungkan. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai tercatat aktiva tetap pada tanggal 31 Maret 2011 dan 2010

    15. Uang Jaminan Jangka Panjang

    2011 2010Rp'000 Rp'000

    Internasional Air Transport Association(IATA) - Gedung dan Telp 2.111.408 1.023.608

    Lain-lain 1.528.979 363.165 Jumlah 3.640.387 1.386.773

    Uang Jaminan kepada IATA untuk pembelian tiket pesawat, tiket kapal pesiar, dan penyeleggaraan jasa pariwisata, dan keanggotaan Association of the Indonesian Tours & Travel Agencies (ASITA).

  • PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2011 dan 2010 serta untuk Periode-periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

    30

    16. Aset lain-lain

    2011 2010Rp'000 Rp'000

    Uang muka renovasi 1.653.029 2.901.910 Uang muka pembelian aset tetap 33.971.614 25.858.663 Lainnya 202.650 1.826 Jumlah 35.827.293 28.762.399

    Uang muka renovasi merupakan uang muka yang dibayarkan kepada kontraktor, seluruhnya pihak ketiga, untuk keperluan renovasi interior bangunan dan pembuatan mezzanine kantor Perusahaan dan anak perusahaan di Gedung Tomang.

    17. Hutang Bank Jangka Pendek

    2011 2010

    Rp'000 Rp'000Rupiah

    PT Bank Central Asia Tbk 15.623.244 39.155.929 PT Bank International Indonesia Tbk 26.830.498 432.729 PT Bank CIMB Niaga Tbk 14.098.841 - PT Bank Mandiri Tbk 1.987.171 6.229.745 PT Bank Windu Kencana Tbk 10.687.624 - PT Bank Permata Tbk - 4.179

    Jumlah 69.227.379 45.822.582

    PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Pinjaman diterima oleh DTN Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 10 tanggal 05 Maret 2008 dari Sri Buena Brahmana, SH, M.Kn, Notaris di Jakarta, DTN memperoleh fasilitas Pinjaman Rekening Koran (PRK) sebesar Rp. 10.000.000 ribu. Fasilitas berjangka waktu satu tahun sampai dengan tanggal 05 Maret 2009, dan telah beberapa kali mengalami perpanjanngan, teakhir sampai dengan tanggal 05 Maret 2011. Pinjaman ini dijamin dengan Tanah dan Bangunan (SHGB 3405) dan jaminan Piutang Dagang sebeesar Rp. 20.000.000 ribu.

  • PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2011 dan 2010 serta untuk Periode-periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

    31

    17. Hutang Bank Jangka Pendek (lanjutan)

    Pinjaman diterima oleh TPW Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No.12 tanggal 05 Maret 2008 dari Sri Buena Brahmana, S.H., M.Kn., notaries di Jakarta, TPW memperoleh fasilitas Pinjaman Rekening Koran (PRK) sebesar Rp. 25.000.000 ribu dan USD 2.000.000 serta Bank Garansi sebesar Rp. 10.000.000 ribu yang diambil dari fasilitas PRK, yang kemudian ditingkatkan menjadi Rp. 15.000.000 ribu. Fasilitas berjangka waktu satu tahun sampai dengan tanggal 05 Maret 2009, dan telah beberapa kali mengalami perpanjangan, terakhir sampai dengan tanggal 05 Maret 2011. Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 588 tanggal 26 Juli 2010 dari Sri Buena Brahmana, S.H, M.Kn, noatris di Jakarta, Bank Garansi sebesar Rp. 15.000.000 ribu yang merupakan sublimit fasilitas PRK dicabut dan digantikan dengan fasilitas baru yang didapat yaitu Bank Garansi I sebesar USD 5.000.000 dan Bank Garansi II sebesar Rp. 17.000.000 ribu. Pinjaman dijamin dengan Piutang Usaha sebesar Rp. 50.000.000 ribu. PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) Pinjaman diterima oleh PTI PTI memperoleh pinjaman dari CIMB Niaga, pada bulan November 2006, yang merupakan fasilitas pinjaman rekening koran (PRK), PTX-OD dan PTX masing-masing sebesar Rp 2.500.000 ribu, Rp 5.000.000 ribu dan Rp 3.550.000 ribu. Fasilitas pinjaman diberikan berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 49 tanggal 20 November 2006 dari Edison Jingga, S.H., notaris di Jakarta. Fasilitas PRK dan PTX-OD digunakan untuk mengambil-alih pinjaman PTI dari PT Bank Permata Tbk dan untuk keperluan modal kerja usaha. Fasilitas PTX digunakan untuk mengambil-alih fasilitas pembiayaan kendaraan dari beberapa bank dan perusahaan pembiayaan yang diberikan kepada PTI, PPT dan KT. Fasilitas pinjaman berjangka waktu 1 tahun sampai dengan 22 November 2007 dan telah diperpanjang sampai dengan 22 November 2008. Fasilitas pinjaman telah beberapa kali mengali perpanjangan, terakhir sampai dengan tanggal 22 November 2011.

    Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan: 2 bidang tanah kosong (SHGB No. 1222 dan 1223) di Tangerang 99 unit kendaraan operasional yang dimiliki oleh PTI, PPT dan KT. PT. Bank Windu Kentjana International Tbk (Bank Windu) Pinjaman diterima oleh PTI

    Pada tanggal 23 Juni 2008, PTI memperoleh fasilitas pinjaman rekening koran dan demand loan masing-masing sebesar Rp 2.000.000 ribu dan Rp 1.000.000 ribu. Fasilitas pinjaman diberikan berdasarkan Akta No. 121 tanggal 23 Juni 2008 dari Sugito Tedjamulja, S.H., notaris di Jakarta. Fasilitas pinjaman berjangka waktu satu (1) tahun sampai dengan tanggal 23 Juni 2009. Fasilitas pinjaman dijamin dengan kendaraan bermotor yang dibiayai

  • PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2011 dan 2010 serta untuk Periode-periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

    32

    17. Hutang Bank Jangka Pendek (lanjutan) Pada tanggal 24 September 2008 berdasarkan Akta No. 123 dari Sugito Tedjamulja, S.H., notaris di Jakarta, PTI mendapat tambahan fasilitas demand loan sebesar Rp 1.000.000 ribu. Fasilitas tambahan ini berjangka waktu 1 (satu) tahun sampai dengan 24 September 2009. Seluruh fasilitas di atas telah diperpanjang beberapa kali, yang terakhir sampai dengan 15 Oktober 2011.

    Pinjaman diterima oleh PMS PMS, anak perusahaan, memperoleh fasilitas pinjaman rekening koran dan demand loan masing-masing sebesar Rp1.000.000 ribu dan Rp 3.000.000 ribu. Fasilitas pinjaman diberikan berdasarkan Akta Perjanjian Kredit dengan Memakai Jaminan No. 81 tanggal 21 Maret 2007 dari Sugito Tedjamulya, S.H., notaris di Jakarta. Fasilitas pinjaman berjangka waktu 1 tahun sampai dengan 21 Maret 2008. Fasilitas pinjaman dijamin dengan kendaraan bermotor yang dibiayai. Berdasarkan surat No. 022/BWKI/OL/IV08 tanggal 16 April 2008, Bank Windu memberi persetujuan untuk memperpanjang jangka waktu pinjaman sampai dengan 21 Maret 2009. Seluruh fasilitas di atas telah diperpanjang beberapa kali, yang terakhir sampai dengan 21 Maret 2011 Pinjaman diterima oleh PPT PPT, anak perusahaan, memperoleh fasilitas pinjaman rekening koran dan demand loan masing-masing sebesar Rp2.000.000 ribu dan Rp 1.000.000 ribu. Fasilitas pinjaman diberikan berdasarkan Akta Perjanjian Kredit dengan Memakai Jaminan No. 123 tanggal 23 Juni 2008 dari Sugito Tedjamulya, S.H., notaris di Jakarta. Fasilitas pinjaman berjangka waktu satu (1) tahun sampai dengan 23 Juni 2009. Fasilitas pinjaman dijamin dengan kendaraan operasional baru yang dibiayai .

    Berdasarkan surat No. 022/BWKI/OL/IV08 tanggal 16 April 2008, Bank Windu memberi persetujuan untuk memperpanjang jangka waktu pinjaman sampai dengan 21 Maret 2009. Seluruh fasilitas di atas telah diperpanjang beberapa kali, yang terakhir sampai dengan 29 Juni 2011 Hutang Bank Jangka Pendek (Lanjutan)

    PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) Pinjaman diterima oleh TPW Berdasarkan Akta No. 3 tanggal 3 Juli 2007 dari Aliya Sriwendayani Azhar, S.H., M.H., M.Kn., notaris di Jakarta, TPW memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja sebesar Rp 10.000.000 ribu dan berjangka waktu satu tahun. Fasilitas ini telah beberapa kali mengalami perubahan dengan perubahan teakhir jangka waktu fasilitas sampai dengan tanggal 03 Juli 2011 dan plafond kredit diturunkan menjadi Rp. 9.300.000 ribu. Pada tanggal 11 Mei 2010, TPW mendapat tambahan Fasilitas Pinjaman KMK-2 sebesar Rp. 10.000.000 ribu untuk jangka waktu satu tahun sampai dengan tanggal 11 Mei 2011.

  • PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2011 dan 2010 serta untuk Periode-periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

    33

    Fasilitas kredit ini dijamin dengan: jaminan fidusia atas piutang dan persediaan (uang muka) sebesar Rp 15.000.345 ribu 3 bidang tanah, yaitu SHGB No.2784, 2785, dan 2786 atas nama Perusahaan. jaminan dari Perusahaan (corporate guarantee).

    PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) Pinjaman diterima oleh TPW

    Berdasarkan Akta No. 88 dan 89 tanggal 17 Maret 2006 serta Akta No. 98 tanggal 25 September 2006, semuanya dari Edison Jingga, S.H., notaris di Jakarta, TPW, anak perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari BII berupa Pinjaman Rekening Koran (PRK) sebesar Rp 1.000.000 ribu, Pinjaman Promes Berulang 1 (PPB1) sebesar USD 680 ribu dan Pinjaman Promes Berulang 2 (PPB2) sebesar USD 750 ribu. Fasilitas pinjaman diberikan dengan jangka waktu sampai dengan 17 Maret 2007 dan telah diperpanjang beberapa kali, terakhir sampai dengan tanggal 17 Maret 2011. Berdasarkan Perubahan Perjanjian Kredit No339/PK/SCBC-Thamrin/2007 tanggal15 Agustus 2007, fasilitas PPB1 ditingkatkan menjadi sebesar USD 750 ribu dengan sublimit fasilitas Bank Garansi sebesar USD 750 ribu yang digunakan untuk jaminan pengambilan tiket, voucher hotel dan lainnya.

    Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan: - tanah SHGB No. 2052 dan 2053 atas nama DTN - tanah SHGB No. 87, 88 dan 89 atas nama Perusahaan - jaminan fidusia atas piutang (uang muka) dan persediaan (uang muka) sebesar Rp 35.000.000 ribu - jaminan fidusia atas bangunan di atas tanah SHM No. 4384 dan 3951 atas nama DTN - jaminan Perusahaan (Corporate Gurantee)

    Seluruh jaminan di atas merupakan jaminan paripasu dengan jaminan atas fasilitas kredit yang diperoleh DTN, anak perusahaan, dari BII.

    Hutang Jangka Pendek (Lanjutan)

    Pinjaman diterima oleh DTN Berdasarkan Akta No.92 dan 93 tanggal 17 Maret 2006 dari Edison Jingga, S.H., notaris di Jakarta, DTN, anak perusahaan, memperoleh fasilitas pinjaman rekening koran (PRK) dan pinjaman promes berulang (PPB) dari BII, masing-masing sebesar Rp 1.000.000 ribu dan Rp 5.000.000 ribu. Fasilitas pinjaman diberikan sebagai tambahan modal kerja dan untuk melunasi pinjaman DTN kepada PT Bank Mega Tbk. Fasilitas diberikan untuk jangka waktu satu tahun sampai dengan tanggal 17 Maret 2007 dan telah diperpanjang beberapa kali terakhir sampai dengan 17 Maret 2011.

  • PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2011 dan 2010 serta untuk Periode-periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

    34

    Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan: tanah SHGB No. 2052 dan 2053 atas nama DTN tanah SHGB No. 88, 87 and 89 atas nama DTN. jaminan fidusia atas persediaan dan piutang DTN dan TPW, anak-anak perusahaan. jaminan fidusia atas bangunan diatas tanah SHM No. 4384 dan 3951 atas nama DTN.

    Seluruh jaminan di atas merupakan jaminan paripasu dengan jaminan atas fasilitas kredit yang diterima TPW, anak perusahaan, dari BII.

    18. Hutang Usaha

    2011 2010

    Rp'000 Rp'000a. Berdasarkan Pemasok

    Pihak yang mempunyai hubungan istimewaPT Oasis Rhadana Hotel 758 - Lain-lain (kurang dari Rp 200 Juta) -

    Jumlah 758 -

    Pihak Ketiga pemasok dalam negeriPemasok dalam negeri 60.708.758 36.788.793 Pemasok Luar negeri 9.640.480 25.421.329

    Jumlah 70.349.238 62.210.122 Jumlah 70.349.996 62.210.122

    b. Berdasarkan Mata UangRupiah 20.507.088 39.108.830 Mata Uang Asing

    Dolar Amerika Serikat 42.062.206 22.775.939 Dolar Singapore 716.194 193.468 Euro 6.781.857 79.394 Dolar AustraliaMata Uang Asing Lainnya 282.651 52.492

    Jumlah 70.349.996 62.210.122

    Jangka waktu kredit yang timbul dari pembelian dari pemasok dalam negeri berkisar 30 sampai 60 hari.

    Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dilaksanakan dengan syarat dan kondisi yang sama sebagaimana bila dilaksanakan dengan pihak ketiga.

  • PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2011 dan 2010 serta untuk Periode-periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

    35

    19. Hutang Lain-lain Hutang lain-lain terutama merupakan hutang pengembalian pembayaran atas penjualan yang dibatalkan oleh pelanggan.

    20. Hutang Pajak

    2011 2010

    Rp'000 Rp'000Pajak Penghasilan Badan 1.699.030 288.554 Pajak Penghasilan Lainnya 1.399.587

    Pasal 4 ayat 2 - 897.678 Pasal 21 450.026 113.191 Pasal 23/26 816.125 847.484 Pasal 25 562 903.263

    Pajak Pertambahan Nilai 1.333.769 1.845.410 Denda dan Bunga Pajak 202.015 - Jumlah 5.901.114 4.895.578

    Besarnya pajak yang terhutang ditetapkan berdasarkan perhitungan pajak yang dilakukan sendiri oleh Perusahaan dan anak perusahaan yang bersangkutan (self-assessment). Kantor pajak dapat melakukan pemeriksaan atas perhitungan pajak tersebut dalam jangka waktu sepuluh tahun sejak terhutangnya pajak

    21. Biaya Yang masih harus dibayar

    2011 2010Rp'000 Rp'000

    Jasa professional 804.715 552.856 Iklan 2.371.477 32.526 Telekomunikasi, air dan listrik 1.217.911 1.410.914 Sewa 145.690 269.673 Perbaikan dan Pemeliharaan - Asuransi 635.119 199.191 Gaji dan Tunjangan 859.611 2.084.404 Lain-lain 173.538 887.340 Jumlah 6.208.061 5.436.904

  • PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2011 dan 2010 serta untuk Periode-periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

    36

    22. Pendapatan Diterima dimuka Pendapatan diterima dimuka merupakan uang muka yang diterima dari pelanggan yang akan diakui sebagai pendapatan pada saat jasa perjalanan wisata diserahkan kepada pelanggan.

    2011 2010Rp'000 Rp'000

    Tiket & Perjalanan Wisata 10.088.118 10.900.890 Jasa Konvensi 8.322.510 3.175.709 Jasa Transportasi 5.502.560 1.003.362 Jumlah 23.913.188 15.079.961

    23. Hutang Bank Jangka Panjang

    2011 2010Rp'000 Rp'000

    PT Bank CIMB Niaga Tbk 2.698.917 14.204.506 PT Bank Akita 45.157 106.919 PT Bank Sinar Mas 3.950.000 - PT Bank Central Asia Tbk 14.500.000 16.500.000 PT Bank Mandiri Tbk 57.209.900 27.266.815 PT Bank Windu Kentjana International Tbk 24.309.872 29.611.571 PT Bank Jasa Jakarta 207.181 375.057 Jumlah 102.921.027 88.064.868 Dikurangi bagian hutang jangka panjang yang akan

    jatuh tempo dalam waktu satu tahun (22.402.910) (24.962.581)

    Bagian hutang jangka panjang yang akan jatuh tempodalam waktu lebih dari satu tahun 80.518.118 63.102.286

    PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri)

    Pinjaman diterima oleh PTI PTI, anak perusahaan, memperoleh 1 fasilitas pinjaman berjangka dari Bank Mandiri berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Berjangka No. RCO.JKO/281/PK-KI/2009 No. 11 tanggal 6 Oktober 2009 dari Buntario Tigris, S.H., S.E., M.H., notaris di Jakarta, dengan jumlah fasilitas sebesar Rp 20.250.000.000. Fasilitas pinjaman berjangka waktu lima (5) tahun. Angsuran pinjaman ini dibayar selama lima (5) tahun dengan cara angsuran bulanan dan dengan fasilitas grace period dalam 6 (enam) bulan pertama. Pembayaran angsuran pertama dan terakhir masing-masing akan dilakukan pada tanggal 23 Mei 2010 dan 14 Oktober 2014. Jumlah angsuran pembayaran adalah 54 kali. Fasilitas ini dijamin dengan kendaraan

  • PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2011 dan 2010 serta untuk Periode-periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

    37

    PTI memperoleh tambahan satu (1) fasilitas pinjaman investasi dari Bank Mandiri berdasarkan Surat Penawaran Pemberian Kredit No. CBC.JKO/SPPK/0337/2009 tanggal 9 Desember 2009 dengan jumlah fasilitas sebesarRp 3.420.000.000. Fasilitas pinjaman berjangka waktu lima (5) tahun. Pinjaman dibayar dengan cara angsuran bulanan dengan fasilitas grace period dalam 3 (tiga) bulan pertama. Pembayaran pertama dan terakhir akan dilakukan masing-masing pada tanggal 23 April 2010 dan 22 Desember 2014. Berdasarkan Perjanjian Kredit Investasi No. 09 tanggal 08 Juni 2010 dari Adrian Djuani, SH, notaris di Jakarta, PTI memperoleh tambahan fasilitas sebesar Rp. 33.750.000 ribu berjangka waktu 5 tahun. Pinjaman dibayar dengan cara angsuran dengan grace period dalam 6 bulan. Pinjaman diterima oleh DTN Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 61 tanggal 18 January 2010 dari Notaris Buntario Tigris Darmawa NG, SH, SE, MH, notaries di Jakarta, DTN memperoleh fasilitas kredit tahap pertama dari Bank Mandiri sebesar Rp. 10.600.000 ribu dengan jangka waktu 5 tahun sampai dengan 18 Januari 2015. Pinjaman dijamin dengan 12 unit bus Mercedes Benz OH 125 milik DTN. Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 10 tanggal 30 April 2010 dari Notaris Adrian Djuani, SH, notaries di Jakarta, DTN memperoleh fasilitas kredit tahap kedua dari Bank Mandiri sebesar Rp. 7.000.000 ribu dengan jangka waktu 5 tahun sampai dengan 30 April 2015. Pinjaman dijamin dengan 8 unit bus Mercedes Benz OH 125 milik DTN. Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 3 tanggal 03 September 2010 dari Notaris Adrian Djuani, SH, notaries di Jakarta, DTN memperoleh fasilitas kredit tahap ketiga dari Bank Mandiri sebesar Rp. 5.600.000 ribu dengan jangka waktu 5 tahun sampai dengan 03 September 2015. Pinjaman dijamin dengan 20 unit minibus Elf milik DTN. PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Pinjaman diterima oleh DCK Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 16 tanggal 5 Maret 2008 dari Sri Buena Brahmana, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, DCK, anak perusahaan, memperoleh fasilitas kredit investasi sebesar Rp 19.250.000 ribu. Pinjaman ini berjangka waktu sampai dengan 28 Mei 2014. Pinjaman ini dijamin dengan tanah dan bangunan (SHGB No. 3405)

    PT. Bank Windu Kentjana InternationalTbk (Bank Windu) Pinjaman diterima oleh PTI PTI, anak perusahaan, memperoleh satu (1) fasilitas pinjaman angsuran jangka panjang dari Bank Windu berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 121 tanggal 23 Juni 2008 dari Sugito Tedjamulja, S.H., notaris di Jakarta, dengan jumlah fasilitas sebesar Rp 2.500.000.000. Fasilitas tersebut digunakan untuk fasilitas pembiayaan kendaraan baru. Fasilitas pinjaman berjangka waktu lima (5) tahun.

  • PT PANORAMA SENTRAWISATA TBK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan 31 Maret 2011 dan 2010 serta untuk Periode-periode yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

    38

    Pinjaman dibayar dengan cara angsuran bulanan. Pada bulan September 2008, PTI memperoleh tambahan 1 fasilitas pinjaman angsuran sebesar Rp 4.500.000 ribu, berdasarkan Perjanjian Kredit No. 123 tanggal 24 September 2008. Syarat-syarat pinjaman tersebut sama dengan fasilitas yang sebelumnya telah diterima oleh PTI. Pada tanggal 23 Juni 2009, PTI memperoleh tambahan satu (1) fasilitas pinjaman angsuran sebesar Rp 2.700.000.000 yang dibayar secara bulanan berdasarkan Akta No. 109 tanggal 23 Juni 2009 dari Sugito Tedjamulja, S.H., notaris di Jakarta. Fasilitas pinjaman berjangka waktu lima (5) tahun. Pinjaman dibayarkan dengan cara angsuran bulanan.

    PT. Bank Windu Kentjana International Tbk (Bank Windu) (Lanjutan) Pinjaman diterima oleh PPT PPT, anak perusahaan, memperoleh satu (1) fasilitas pinjaman angsuran jangka panjang dari Bank Windu berdasarkan Akta Perjanjian Kredi