40
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Morfologi dan Fisiologi Tumbuhan Dosen : Dra. Sri Rejeki, M.Si Nany Djuhriah, S.Pd, MT Disusun Oleh : LINDA INDRIANI RESTI WULAN DARI RIKA NURAENI SARAH NUR ISLAMI DIII - FARMASI POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN BANDUNG 2013

Laporan kulap itb kel 5

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Laporan kulap itb kel 5

Diajukan

Untuk Memenuhi Tugas Kelompok

Mata Kuliah Morfologi dan Fisiologi Tumbuhan

Dosen :

Dra. Sri Rejeki, M.Si

Nany Djuhriah, S.Pd, MT

Disusun Oleh :

LINDA INDRIANI

RESTI WULAN DARI

RIKA NURAENI

SARAH NUR ISLAMI

DIII - FARMASI

POLITEKNIK KESEHATAN

KEMENTRIAN KESEHATAN BANDUNG

2013

Page 2: Laporan kulap itb kel 5

Laporan Kulap Kelompok 5 2

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Setiap tumbuhan memiliki karakteristik tertentu yang membedakan tumbuhan yang satu

dengan yang lainnya. Karakteristik tersebut menunjukan keunikan masing-masing individu.

Semakin banyak perbedaan karakteristik, maka kekerabatannya semakin jauh. Semakin banyak

persamaan karakteristik, maka kekerabatan semakin dekat. Hal ini akan dijelaskan lebih lanjut

pada taksonomi tumbuhan.

Taksonomi tumbuhan merupakan kajian tentang identifikasi (penamaan), klasifikasi

(pengelompokan) suatu tumbuhan ke dalam takson atau taksa tertentu dan deskripsi dari

tumbuhan tersebut berdasarkan nomenklatur botani atau kode Internasional tata nama tumbuhan

yang berlaku secara universal (Tjitrosoepomo, 1991). Eichler pada tahun 1883 mengusulkan

sistem untuk mengklasifikasikan kerajaan tumbuhan menjadi dua subkingdom: Cryptogamae dan

Phanerogamae (Anonim 1, 2010).

Tumbuhan tingkat tinggi merupakan tumbuhan yang memiliki akar, batang, dan daun

sejati. Tumbuhan tingkat tinggi masuk ke dalam subkingdom Phanerogamae. Tumbuhan dalam

subkingdom ini semuanya memiliki bunga, oleh karena itu disebut flower plants (Anonim 1,

2010).

Bagian-bagian yang menjadi karakteristik tumbuhan tingkat tinggi adalah daun, bunga,

buah, batang, dan akar. Karakteristik-karakteristik dalam daun yang biasanya diamati adalah

bagian dan bentuk daun, jenis daun, tata letak daun, dan susunan urat daun. Karakteristik-

karakteristik dalam bunga yang biasanya diamati adalah macam-macam bunga, jumlah bunga,

letak bunga, jumlah korola, jumlah kaliks, letak ovarium pada perhiasan bunga, bentuk dasar

bunga, dan estivasi. Karakteristik-karakteristik dalam buah yang biasanya diamati adalah macam-

macam buah seperti buah sejati dan buah semu. Karakteristik-karakteristik dalam batang adalah

penampang batang, arah tumbuh, tipe percabangan, modifikasi batang, dan tipe batang.

Karakteristik-karakteristik dalam akar yang biasanya diamati adalah sistem perakaran dan

modifikasi akar. (Djuita, 2007)

Di ITB, terdapat keanekaragaman hayati yang cukup tinggi, terutama tumbuhan-

tumbuhannya. Oleh karena itu, kuliah lapangan dapat membantu kita dalam memahami

karakteristik dan kekerabatan tiap spesies.

Page 3: Laporan kulap itb kel 5

Laporan Kulap Kelompok 5 3

Tujuan

Menentukan Karakteristik morfologi dan kekerabatan tiap spesies dari tumbuhan yang

ada disekitar kampus ITB bagian barat.

Dasar Teori

Akar

Akar merupakan organ pada tubuh tumbuhan yang berada di dalam tanah. Fungsi dari

akar secara umum adalah sebagai penyokong bagi tumbuhan, sebagai tempat tumbuhan

melekat pada media (tanah), dan untuk menyerap garam mineral dan air. Berdasarkan

jenisnya, terdapat tiga jenis akar yaitu, akar tunggang, akar serabut, dan akar adventif.

Gambar Error! No text of specified style in document..1 Akar Tunggang

Gambar Error! No text of specified style in document..2 Akar Serabut

(Sumber: http://akartunggang.files.wordpress.com) (Sumber: http://bukanpapantulis.blogspot.com)

Terdapat beberapa modifikasi dari akar, diantaranya:

Akar banir, yaitu akar yang memeiliki struktur seperti papan memanjang secara

radikal dari pangkal batang (Anonim 3, 2008).

Akar gantung, yaitu akar yang keluar dari cabang pohon di atas permukaan tanah

dengan posisi menggantung. Contohnya adalah padapohon beringin (Rachmat, 2007).

Akar nafas, yaitu akar udara yang berbentuk seperti pensil atau kerucut yang menonjol

ke atas. Akar ini merupakan perluasan akar yang tumbuh secara horizontal (Anonim 3,

2008).

Akar tunjang, yaitu akar udara yang tumbuh di atas permukaan tanah, keluar dari

batang pohon dan dahan paling bawah serta memanjang keluar menuju ke permukaan

tanah (Anonim 3, 2008).

Akar rambat, yaitu akar yang merambat pada batang tumbuhan lain (Rachmat, 2007)

Page 4: Laporan kulap itb kel 5

Laporan Kulap Kelompok 5 4

Batang

Batang adalah bagian penting dari tumbuhan yang berada di permukaan tanah.

Batang tumbuh dari batang lembaga yang terdapat dalam biji. Batang berfungsi untuk

mendukung bagian-bagian lain pada tumbuhan yang berada di atas tanah, seperti: daun,

bunga, dan buah (Aryulina, 2004).

Batang dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu: pohon, perdu, dan herba. Pohon

yaitu tumbuhan yang memiliki batang berkayu yang kuat dan tetap selama hidupnya.

Pohon memiliki diameter yang cukup besar, memiliki batang utama, dan biasanya

tumbuh tinggi. Perdu yaitu tumbuan dengan batang berkayu, namun memiliki diameter

kecil, memiliki percabangan mulai dari bawah, dan biasanya hanya tumbuh setinggi

badan manusia. Herba yaitu tumbuhan berbatang lunak dan berair. Biasanya herba

memiliki batang yang berwarna hijau (Rachmat, 2007).

Terdapat beberapa modifikasi dari batang, antara lain (Iriawati, 2009):

Rhizoma, yaitu batang yang tumbuh di bawah permukaan tanah secara horizontal dan

berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan makanan.

Stolon, yaitu batang yang tumbuh secara horizontal di atas permukaan tanah yang

sebenarnya merupakan pemanjangan dari internodus.

Filokladium, merupakan batang yang tumbuh memipih dan tersusun atas beberapa

internodus.

Kladodium, batang yang tumbuh memipih dengan laju pertumbuhan terbatas, yang

memiliki fungsi sebagai tempat fotosintesis.

Daun

Daun adalah organ tumbuhan yang berfungsi untuk fotosintesis. Umumnya daun

berbentuk lembaran untuk memaksimalkan luas permukaan yang terkena sinar matahari.

Daun mempunyai pigmen-pigmen fotosintetik untuk memfasilitasi fotosintesis,

diantaranya yag paling umum adalah klorofil, yang memberikan warna hijau pada daun.

Secara luas, daun dapat dibedakan menjadi dua macam: tunggal (satu petiolus

untuk satu lembar daun) dan majemuk (banyak lembaran daun dalam satu petiolus). Daun

majemuk dapat dibedakan menjadi menyirip (pinnatus) dan menjari (palmatus).

Gambar Error! No text of specified style in document..3 Jenis-jenis

daun majemuk; a. Pinnatus b. Palmatus

(Sumber: Perring, 2011)

Page 5: Laporan kulap itb kel 5

Laporan Kulap Kelompok 5 5

Page 6: Laporan kulap itb kel 5

Laporan Kulap Kelompok 5 6

Susunan daun majemuk juga dapat dikelompokkan menjadi unifoliolatus (satu

anak daun), bifoliolatus (dua anak daun), atau trifoliolatus (tiga anak daun). Bentuk dasar

daun dapat dibedakan menjadi bulat, bulat telur, lonjong, dan lanset. Filotaksis (susunan

daun pada batang) dapat dibedakan menjadi spiral, bersebrangan (distikus), menyilang

(dekusatus), atau ekuitan (tanpa petiolus).

Gambar Error! No text of specified style in document..4 Filotaksis; a. Alternatus, b. Dekusatus, c. Distikus, d.

Vertisilata

(Sumber: http://mudztova.blogspot.com/2011/04/biologiupaya-manusia-dalam-pengembangan.html)

Urat daun dapat tersusun secara menyirip atau menjari.

Gambar Error! No text of specified style in document..5 Susunan Urat Daun

(Sumber: Weiblen dan Deacon, 2003)

Page 7: Laporan kulap itb kel 5

Laporan Kulap Kelompok 5 7

BAB II

METODOLOGI

Waktu dan Tempat

Kegiatan kuliah lapangan ini dilaksanakan pada Rabu, 9 Oktober 2013 pukul

08.00 sampai dengan 11.00 WIB di sekitar Kampus Institut Teknologi Bandung bagian

barat.

Hasil Pengamatan

Deskripsi Menurut Literatur

Tectona grandis

Nama Daerah : Pohon jati

Nama Latin : Tectona grandis

Ciri-ciri :

Ketika muda (semai) batang berbentuk segi empat karena termasuk Fam.

Verbenaceae, Ciri Khusus Pohon Jati dengan Perakaran dalam dengan tipe tunggang,

Batang monopodial (hanya memiliki satu batang pokok), Tipe percabangan arah agak

keatas, Tipe daun tunggal, Duduk daun berseling, Bentuk daun oblong, Tipe perbungaan

malai hingga malai rata, Tipe buah batu (terdiri dari 3 lapisan), Kayu termasuk kualitas

awet 1, Meranggas saat musim kemarau.

Page 8: Laporan kulap itb kel 5

Laporan Kulap Kelompok 5 8

Pyrostegia venusta

Nama Daerah : Stepanot jingga

Nama Latin : Phyrostegia venusta

Ciri-ciri :

Disebut stepanot jingga (atau flame vine) merupakan tanaman yang berasal dari Brazil

selatan atau sekitar kawasan selatan Argentina dan Paraguay. Memiliki mahkota berbentuk

corong seperti terompet dengan lima helai mahkota bunga berwarna jingga. Flame vine berupa

perdu. Tumbuhnya dengan memanjat. Filotaksis daun opposita; daun tidak berpelepah;

termasuk dalam daun majemuk pinnatus. Tepi daun rata. Daun tidak berstipula. Stomata

terdapat pada daun. Pada batang terdapat kambium. Tumbuhan hermaprodit. Polinasi

dibantu oleh serangga, burung, atau kelelawar. Anthotaxisnya inflorenscentia dengan

perbungaan rasemosa. Bunga hipoginus. Pada bunga terdiri dari calyx dan corolla yang

terlihat jelas. Calyx berjumlah 5; yang tersusun dalam satu lingkaran; gamosepalus.

Corolla berjumlah 5; yang tersusun dalam satu lingakran; gamopetalus. Estivasi segmen-

segmen corolla-nya imbrikatus. Stamen berjumlah 4; berada di dasar bunga; didinamus;

alternipetal. Pada satu bunga biasanya terdapat dua karpel. Ovarium superus. Buah

kering; dehisen; kapsula. Bijinya tidak mempunyai endoperm; bersayap. Kotiledon

berkeping dua; pipih (Watson dan Dallwitz, 1991).

Page 9: Laporan kulap itb kel 5

Laporan Kulap Kelompok 5 9

Blumea balsamifera

Nama Daerah : sembung gula (jawa); kamandin (madura); sembung (bali); capo

(minangkabau); afoat (timor); ampampau ampompase, capo (bugis);

madikapu (ternate)

Nama Latin : Blumea balsamifera

Ciri-ciri :

Ciri dari daun sembung adalah bentuk daunnya yang merupakan daun tunggal

dengan bagian bawah bertangkai, sedangkan bagian atasnya merupakan daun duduk.

Pada helaian daunnya berbentuk bulat telur sampai lonjong dengan pangkal dan ujung

runcing, tepiannya bergerigi dengan permukaan atas rambut agak kasar. Untuk

permukaan bawah berambut rapat dan halus seperti beludru, bertulahg menyirip dengan

panjang 8-40 cm dan lebar 2-20 cm. daun sembung merupakan jenis tanaman perdu yang

tumbuh tegak, tingginya bisa mencapai empat meter. Percabangan pada ujungnya

berambut halus dan bila bagian-bagian dari tumbuhan ini diremas, akan berbau kamper.

daun sembung berkhasiat mengatasi berbagai jenis penyakit seperti rematik kecil, nyeri

persendian setelah melahirkan, nyeri haid, haid tidak teratur, influenza, demam, sesak

napas (asma), batuk, bronkhitis, perut kembung, perut mulas, diare, sariawan, nyeri dada

akibat penyempitan pembuluh darah koroner (PJK), dan kencing manis (diabetes

mellitus).

Page 10: Laporan kulap itb kel 5

Laporan Kulap Kelompok 5 10

Bougainvillea spectabilis

Nama daerah : Kembang kertas

Nama Latin : Bouganvillea spectabilis

Ciri-ciri :

Tanaman bougenville termasuk tanaman perdu tegak, tinggi tanaman kira-kira 2-

4 meter. Sistem perakarannya adalah tunggang. Dengan akar-akar cabang yang melebar

ke semua arah dengan kedalaman 40 cm – 80 cm. Akar yang terletak dekat permukaan

tanah kadang tumbuh terus atau akar bakal tanaman bara.

Bougenville merupakan perdu yang memanjatdan menggantung, tinggi 0,3 m – 10 m.

batang memiliki cabang berkayu bulat, beruas, dan memiliki diameter 5 mm – 8 mm,

berwarna coklat dan majemuk.

Bunga bogenville termasuk bunga majemuk, payung 3 – 15 bunga. Bunga

beranekaragam ada kuning, merah, merah jambu, ungu, putih dan sebagainya. Kelopak

bunga berbentuk tabung 2 – 4 mm. taju bunga 5 -8, berbentuk paku, berambut halus.

Pasangan daun yang sama dihubungkan dengan tonjolan yang melintang. Daun menyirip

berdaun satu, helaian daun lebar bulat sampai memanjang, bertepi rata, bertulang

menyirip atau bertulang tiga sampai lima. Bougenville memiliki buah buni yang masak

hitam megnkilat, panjang 1 cm, bebiji dua atau karena kegagalan berbiji satu dan tidak

memiliki lekukan.

ciri-ciri berbatang kayu, daun yang berbentuk kait, tinggi mencapai 5-15 meter,

daun dan karangan bunga kerap kali mempunyai rambut halus, daun tunggal, daun

berhadapan, bertangkai, bentuk bulat telur sampai ellips, ujung meruncing, tepi rata,

bentuk bunga kecil seperti terompet, berkelopak 3, masing-masing bunga mempunyai 1

daun pelindung, bunga keluar dari ketiak daun atau ujung ranting.

Page 11: Laporan kulap itb kel 5

Laporan Kulap Kelompok 5 11

Euphorbia pulcherrima

Nama Daerah : Kastuba, ki geulis (sunda), Denok (Jakarta)

Nama Latin : Euphorbia pulcherrima

Ciri-ciri :

Habitus: Perdu, tegak, tinggi + 1,5-4 m.

Batang: Berkayu, bercabang, bergetah, putih seperti susu.

Daun: Tunggal, letaknya tersebar, bulat telur(ovatus) sampai lonjong, dengan 2-4

lekukan, panjang 7-15 cm, lebar2,5-6 cm, ujung dan pangkal meruncing,

pertulangan menyirip, bagian bawah berambut halus, tangkai panjang + 5-20 cm,

merah ketika masih muda setelah tua hijau.

Bunga: Majemuk, bentuk malai rata atau bercabang menggarpu dalam susunan

khas yang disebut cyathium, di ujung cabang, bentuk lanset, merah, tinggi + 1 cm,

hijau dengan taju merah dan satu kelenjar besar pada sisinya kuning jingga,

kelopak bentuk lonceng, mahkota kuning kemerah-merahan, tangkai sari merah

jingga, kapala sari merah, putik dengan bakal buah beruang tiga warna merah.

Buah: Kotak, panjang 1,5 cm masih muda hijau setelah tua coklat.

Biji: Bulat, warna coklat.

Daun kastuba mengandung alkaloida, saponin, lemak, amylodextrin. Batang

mengandung saponin, sulfur, lemak, amylodextrin, asam format, dan kanji.

Berkhasiat sebagai obat disentri, paru-paru, infeksi kulit, patah tulang, bengkak

karena terpukul, luka luar, melancarkan haid dan melancarkan ASI,

Page 12: Laporan kulap itb kel 5

Laporan Kulap Kelompok 5 12

Cordyline fruticosa

Nama Daerah : Hanjuang, andong (jawa,bali), linjuang (batak)

Nama Latin : Cordyline fruticosa

Ciri-ciri :

Perdu bercabang; tinggi 2-4m. Ranting dengan bekas daun rontok yang berbentuk

cincin. daun pada ujung ranting berjejal dengan susunan spiral; tangkai bentuk talang,

helaian daun bentuk garis atau lanset, 20-60 kali 1-13 cm, dengan pangkal yang

berbentuk baji dan ujung runcing, hijau atau merah atau lorek. malai bunga di ketiak

daun, bertangkai panjang, bercabang melebar, dengan daun pelindung yang besar pada

pangkal cabang. anak daun pelindung pada pangkal bunga kecil. daun tenda bunga 6,

memanjang, panjang 1,3cm, 3 yang luar pada bagian separo bawah melekat, erat dengan

yang didalam, bagian yang teratas lepas dan melengkung kebelakang kembali. benang sari

6, tertancap pada tenda bunga. kepala putik pendek 3 taju. buah buni + bentuk bola,

merah mengkilat. Biji hitam mengkilat. dari asia timur. di kebun dan pagar, di kuburan;

1-1.900m. bagian yang digunakan daun.

Page 13: Laporan kulap itb kel 5

Laporan Kulap Kelompok 5 13

Lagerstroemia speciosa

Nama Daerah : bungur (Melayu), bungur kuwal, bungur bener (Lampung), bungur

tekuyung (Palembang). Jawa: bungur (Sunda), ketangi, laban,

wungu (Jawa Tengah), bhungor, wungur (Madura).

Nama Latin : Lagerstroemia speciosa

Ciri-ciri :

banyak ditemukan di hutan jati, baik di tanah gersang maupun di tanah subur

hutan heterogen berbatang tinggi. Kadang-kadang, bungur ditanam sebagai pohon hias

atau pohon pelindung di tepi jalan. Di Jawa, bungur dapat tumbuh sampai ketinggian 800

m dpl. Selain itu, bungur banyak ditemukan pada ketinggian di bawah 300 m. Pohon,

tinggi 10-30 m. Batang bulat, percabangan mulai dari bagian pangkalnya, berwarna

cokelat muda. Daun tunggal, bertangkai pendek. Helaian daun berbentuk oval, elips, atau

memanjang, tebal seperti kulit, panjang 9-28 cm, lebar4-12 cm, berwarna hijau tua. Bunga

majemuk berwarna ungu, tersusun dalam malai yang panjangnya 10-50 cm, keluar dari

ketiak daun atau ujung ranting. Buahnya buah kotak, berbentuk bola sampai bulat

memanjang, panjang 2-3,5 cm, beruang 3-7, buah yang masih muda berwarna hijau,

setelah masak menjadi cokelat. Ukuran biji cukup besar, pipih, ujung bersayap berbentuk

pisau, berwarna cokelat kehitaman. . Bungur dapat diperbanyak dengan biji.

Page 14: Laporan kulap itb kel 5

Laporan Kulap Kelompok 5 14

Elephantopus scaber

Nama daerah : Daun Tapak Liman

Nama Latin : Elephantopus scaber

Ciri-Ciri :

memiliki ciri terna tahunan, tegak, berambut dengan akar yang besar dan

memiliki tinggi 10 cm – 80 cm. Batang tapak liman memiliki ciri kaku, berambut panjang

dan rapat, bercabang dan beralur. Tanaman tapak liman memiliki daun tunggal

berkumpul di bawah membentuk roset, berbulu dengan bentuk daun jorong, bundar telur

memanjang, tepi melekuk dan bergerigi tumpul. Panjang daun pada tanaman ini sekitar

10 cm – 18 cm dan lebar 3 cm – 5 cm. Tanaman ini memiliki bunga berbentuk bonggol,

banyak dan berwarna ungu. Tanaman ini memiliki buah yang berupa buah longkah

Page 15: Laporan kulap itb kel 5

Laporan Kulap Kelompok 5 15

Dendrobium crumenatum

Nama Daerah : Anggrek Merpati

Nama Latin : Dendrobium crumenatum

Ciri-Ciri :

batang bulat atau bulat telur dengan diameter 2-5 cm, panjang 5-8 cm, berair atau

sukulen, licin, hijau. Daunnya tunggal dengan tangkai yang pendek, berseling, helaian

daun berbentuk lanset atau lonjong dengan ukuran panjang mencapai 10-20 cm, lebar 4-8

cm serta memiliki ujung daun yang meruncing, pangkal rimcing, tepi rata, pertulangan

sejajar melengkung dengan permukaan licin berwarna hijau. Buah anggrek merpati

berbentuk bentuk kapsul, permukaan berusuk dengan panjang 2-3 cm berwarna

hijau.Memiliki biji bulat, kecil dengan jumlah sangat banyak dan halus berwarna coklat.

Bunga tandan berwarna putih, bila masih kuncup kelihatan seperti burung merpati, jika

telah menjadi bunga bentuknya bulir di ketiak daun dengan kelopak berbentuk oval,

ujung runcing, dengan panjang 1-2 cm, kelopak satu dengan yang lain saling lepas dengan

jumlah helai sebanyak 5 helai, Pada rumpun anggrek yang besar, bunga anggrek merpati

bisa mencapai ratusan kuntum. Satu bulbus biasanya bisa menghasilkan 8-15 kuntum

bunga. Bentuk akarnya bulat pipih dengan warna akar putih yang memanjang.

Page 16: Laporan kulap itb kel 5

Laporan Kulap Kelompok 5 16

Plumeria acuminate

]

Nama Daerah : Kamboja Putih

Nama Latin : Plumeria acuminata

Ciri-Ciri :

pohon ini memiliki batang bulat, berkayu keras, dan bergetah seperti susu dengan

tinggi mencapai 6 meter , percabangan simpodial. Daun tunggal dengan filotaksis 3/8

berbentuk obovatus dengan ukuran 20-40 cm x 6-12,5 cm. Tepi daun rata dengan basis

acutus (runcing) dan apex aristatus (menduri). Permukaan daun mengkilap dengan warna

bagian atas hijau tua dan bagian bawah hijau muda dan memiliki tulang daun menyirip.

Bunga aktinomorf berbentuk terompet, muncul pada ujung-ujung tangkai dengan

infloresensi malai rata. Mahkota bunga berjumlah 5 buah berwarna putih sisi dalam

berambut dan berwarna kuning. Kelopak bunga kecil berwarna hijau berjumlah 5. Dasar

bunga menonjol menutupi tabung kelopak. Bunga memiliki bau harum dan berbunga

sepanjang tahun. Tipe buah kering berbentuk bumbung (gepeng memanjang) dengan

panjang 18-20 cm x 1-2 cm. Buah yang muda berwarna hijau kemerahan atau merah

kecoklatan, makin tua buah menjadi semakin merah dan gelap. Tumbuh subur di dataran

rendah sampai ketinggian tanah 700 meter di atas permukaan laut, tumbuh subur hampir

di semua tempat dan tidak memilih iklim tertentu untuk berkembang biaknya.

Page 17: Laporan kulap itb kel 5

Laporan Kulap Kelompok 5 17

Agathis dammara

Nama Daerah : Pohon Damar

Nama Latin : Agathis damara

Ciri-Ciri :

Pohon tahunan,tinggi 30-40 meter. Batang : tegak, berkayu, bulat, lurus,

berlentisel, bergetah abu-abu. Daun :tunggal, berhadapan, lonjong, tebal, tepi rata, ujung

dan pangkal runcing, panjang ± 10 cm, lebar ± 5 cm, pertulangan menyirip, tangkai

panjang ± 2 cm, hijau mengkilap. Bunga: Majemuk, berumah satu, bunga jantan

bertumpuk pada tunas yang muda, silindris, ujung runcing, bersisik, merah kecoklatan.

Buah: Lonjong, berperisai pipih seperti sisik, panjang ± 6 mm, putih kekuningan. Biji:

Pipih, putih. Akar: Tunggang, kuat, coklat.

Page 18: Laporan kulap itb kel 5

Laporan Kulap Kelompok 5 18

Delonix regia

Nama Daerah : Flamboyan

Nama Latin : Delonix regia

Ciri-Ciri :

Daun pohon 6-8 m tinggi dengan mahkota berbentuk Parasol dan batang sangat

sedikit bengkok dengan kulit abu-abu, agak kasar. Bipinnate daun 20-40 cm panjang,

dengan 10-15 pasang pinnae, masing-masing memiliki 12-20 pasang selebaran lonjong,

apeks dan basis bulat, sessile, sedikit tomentose, hijau, dengan punggung lebih jelas.

Bunga-bunga merah, muncul ketika pohon tidak memiliki daun, dan cluster disusun di

sisi. Setiap bunga ukuran 10-12 cm dan memiliki kelopak berbulu dengan 5 sepal,

mahkota dengan 5 kelopak yang tidak setara dan androecium dengan 10 benang sari

panjang, ramping, merah. Kacang-kacangan yang sangat kasar, 40-50 cm, datar, coklat

pada saat jatuh tempo. Buah tetap tergantung di pohon selama satu tahun penuh.

Page 19: Laporan kulap itb kel 5

Laporan Kulap Kelompok 5 19

Erythrina cristagali

Nama Daerah : Dadap Merah

Nama Latin : Erithryna cistagali

Ciri-Ciri :

Bunganya berwarna merah menyala, tumbuh dalam tandan yang panjang (20-40

cm). Bunga yang belum mekar gembung berongga, bentuknya seperti kuku, membulat di

ujung. tumbuh dalam jumlah banyak, mekar secara bergantian, dari pangkal batang ke

arah pucuk. Jenis daunnya adalah daun majemuk yang berformasi tiga helai di setiap

tangkainya.

Page 20: Laporan kulap itb kel 5

Laporan Kulap Kelompok 5 20

Swietenia mahaghoni

Nama Daerah : Mahoni

Nama Latin : Swietenia mahagoni

Ciri-Ciri :

Pohon, annuals, 5-25 m di ketinggian, akar perjalanan, batang bulat banyak

bercabang dan kayu karet. Senyawa daun daun menyirip tetap, bentuk daun, bulat telur,

ujung kerucut dan dasar, kawat datar, tulang menyirip, 3-15 cm. Daun muda berwarna

merah, hijau tua nanti. Bunga-bunga yang diatur dalam buket bunga keluar dari ketiak

daun. Silinder asli bunga, cokelat warna. Kelopak jauh dari satu sama lain, berbentuk

sendok, berwarna hijau. Crown silinder, kuning kecoklatan, benang sari termasuk corolla,

kepala sari putih, kuning kecoklatan.,

Page 21: Laporan kulap itb kel 5

Laporan Kulap Kelompok 5 21

Ficus benjamina

Nama Daerah : Beringin

Nama Latin : Ficus benjamina

Ciri-Ciri :

Pohon besar, diameter batang bisa mencapai 2 m lebih, tinggi bisa mencapai 25 m.

Batang tegak bulat, permukaan kasar, coklat kehitaman, keluar akar menggantung dari

batang. Daun tunggal, lonjong, hijau, panjang 3 - 6 cm, tepi rata, letak bersilang

berhadapan. Bunga tunggal, keluar dari ketiak daun, kelopak bentuk corong, kuning

kehijauan. Buah buni, bulat kecil, panjang 0.5 - 1 cm ,Perbanyakan dengan biji. Memiliki

akar gantung untuk menyerap udara. Daunnya banyak untuk memperbanyak fotosintesis.

Akarnya kuat untuk menopang tubuhnya.

Page 22: Laporan kulap itb kel 5

Laporan Kulap Kelompok 5 22

Spatodhea campanulota

Nama Daerah : Ki Acret, Kecrutan disebut juga African Tulip Tree

Nama Latin : Spatodhea campanulota

Ciri-Ciri :

Pohonnya banyak cabang dengan bentuk daun bulat memanjang. Satu tangkai

daun berisi 9-13 anak daun dengan susunan mirip dengan daun kedondong. Warna

bunga merah kekuning-kuningan dan panjang 5-7 cm.

Page 23: Laporan kulap itb kel 5

Laporan Kulap Kelompok 5 23

Syzygium polyanthum

Namalatin : Syzygium polyanthum

Namadaerah : Daunsalam

Ciri – ciri :

Jenisdaun : majemuk

Bentukdaun : jorong

Ujung daun : runcing

Pangkal daun : tumpul

Tepidaun : rata

Permukaan daun : licin

Helaian daun : joronglonjong

Page 24: Laporan kulap itb kel 5

Laporan Kulap Kelompok 5 24

Pterocarpus indicus

Nama latin : Pterocarpus indicus

Nama daerah : Daun Angsana

Ciri – cirri :

- Jenisdaun : daunmajemuk

- Bentukdaun : daunjorong

- Ujung daun : meruncing

- Pangkaldaun : tumpul

- Tepidaun : rata

- Permukaandaun : berbulu halus dan rapat

Page 25: Laporan kulap itb kel 5

Laporan Kulap Kelompok 5 25

Codiaeum variegatum

Nama Latin : Codiaeum variegatum

Nama Daerah : Daun Puring

Ciri – ciri :

- Jenis daun : majemuk

- Bentuk daun : jorong

- Ujung daun : meruncing

- Pangkal daun : tumpul

- Tepi daun : rata

- Permukaan daun : kasap

Page 26: Laporan kulap itb kel 5

Laporan Kulap Kelompok 5 26

Gardenia augusta

Nama Latin : Gardenia augusta

Nama Daerah : Daun Kaca piring

Ciri – ciri

- Jenis daun : majemuk

- Bentuk daun : jorong

- Ujung daun : meruncing

- Pangkal daun : runcing

- Tepi daun : rata

- Permukaan daun : licin

Page 27: Laporan kulap itb kel 5

Laporan Kulap Kelompok 5 27

Pinus mercusii

Nama Latin : Pinus mercusii

Nama Daerah : Daun Pinus

Ciri – cirri :

- Jenis daun : majemuk

- Bentuk daun : jarum

- Ujung daun : runcing

- Pangkal daun : runcing

- Tepi daun : bertoreh

- Permukaan daun :

Page 28: Laporan kulap itb kel 5

Laporan Kulap Kelompok 5 28

Salacca zalacca

Nama Latin : Salacca zalacca

Nama Daerah : Daun Salak

Ciri – ciri :

- Jenis daun : majemuk

- Bentuk daun : lanset

- Ujung daun : runcing

- Pangkal daun : runcing

- Tepi daun : rata

- Permukaan daun : berbingkul-bingkul

Page 29: Laporan kulap itb kel 5

Laporan Kulap Kelompok 5 29

Pandanus tectorius

Nama Latin : Pandanus tectorius

Nama Daerah : daun pandan

Ciri – ciri :

- Jenisdaun : majemuk

- Bentukdaun : pedang

- Ujung daun : runcing

- Pangkal daun :

- Tepi daun : bergerigi

- Tangkai daun : menyirip

- Permukaan daun : kasap

Page 30: Laporan kulap itb kel 5

Laporan Kulap Kelompok 5 30

Euphorbia tirucalli

Nama daerah : Sunda : susuru. Jawa : kayu urip, pacing tawa, tikel balung. Madura :

kayu jaliso, k. leso, k. langtolangan, k. Tabar. Kangean : kayu potong

Nama Latin : Euphorbia tirucalli

Ciri-Ciri :

Patah tulang adalah tumbuhan perdu yang tumbuh tegak.

Tingginya 2-6 m dengan pangkal berkayu, bercabang banyak, dan bergetah seperti susu

yang beracun. Memiliki ranting yang bulat silindris berbentuk pensil, beralur halus

membujur, dan berwarna hijau. Setelah tumbuh sejengkal, akan bercabang dua yang

letaknya melintang, demikian seterusnya sehingga tampak seperti percabangan yang

terpatah-patah. Daunnya jarang, berselang-seling, pada ujung ranting yang masih muda,

dan berukuran kecil-kecil. Berbentuk lanset, panjangnya 7-22 mm, dan cepat rontok.

Penumpu daun yang sangat kecil berkelenjar dan berbulu halus terletak pada bagian

bawah daun. Bunganya uniseksual, tersusun dalam mangkuk, warnanya kuning

kehijauan, dan keluar dari ujung ranting. Biasanya, tumbuhan ini lebih banyak

menghasilkan bunga jantan dari pada bunga betina. Berbunga pada bulan Oktober dan

berbuah pada November-Desember dan penyerbukan dilakukan oleh serangga.

Page 31: Laporan kulap itb kel 5

Laporan Kulap Kelompok 5 31

Jarak pagar

Jatropha curcas

Nama daerah : Sunda: jarak kosta, jarak budge. Jawa: jarak gundul, jarak pager.

Bali: jarak pager. Sulawesi: jarak kosta, jarak wolanda, bindalo,

Maluku: ai huwa kamala, balacai, kadoto.

Nama Latin : Jatropha curcas

Ciri – ciri :

merupakan tumbuhan semak berkayu. banyak ditemukan di daerah tropic. dikenal

sangat tahan kekeringan dan mudah diperbanyak dengan stek. Walaupun telah lama

dikenal sebagai bahan pengobatan dan racun, saat ini ia makin mendapat perhatian

sebagai sumber bahan bakar hayati untuk mesin diesel karena kandungan minyak bijinya.

Peran yang agak serupa sudah lama dimainkan oleh kerabatnya, jarak pohon (Ricinus

communis), yang bijinya menghasilkan minyak campuran untuk pelumas. Habitus:

Semak, menahun, tinggi 1½-5 m. Batang: Berkayu, bulat, bercabang, bergetah, putih

kotor. Daun : Tunggal, tersebar, bekas daun tampak jelas, bulat telur, bertoreh,

pertulangan menjari, panjang 5-15 cm, lebar 6-16 cm, hijau. Bunga : Mejemuk, bentuk

malai, di ujung batang dan di ketiak daun, kelopak terdiri dari lima daun kelopak, bulat

telur, panjang ± 4 mm, benang sari mengelompok pada pangkal, kuning, tangkai putik

tiga, pendek, hijau, kepala putih melengkung keluar, kuning daun mahkota lima, ungu.

Buah : Kotak, panjang 2-3 cm, hijau. Biji: Bulat telur, coklat kehitaman. Akar: Tunggang,

putih kotor

Page 32: Laporan kulap itb kel 5

Laporan Kulap Kelompok 5 32

Dioscorea hispida

Nama daerah : Bali, Jawa, Madura, Sunda : gadung

Nama Latin : Dioscorea hispida

Ciri- ciri :

Gadung menghasilkan umbi yang dapat dimakan, namun mengandung racun

yang dapat mengakibatkan pusing dan muntah apabila kurang benar pengolahannya.

Produk gadung yang paling dikenal adalah dalam bentuk keripik meskipun rebusan

gadung juga dapat dimakan. Umbinya dapat pula dijadikan arak (difermentasi) sehingga di

Malaysia dikenal pula sebagai ubi arak, selain taring pelandok. Untuk membedakan antar-

spesies dalam gadung-gadungan, mereka dapat dibedakan berdasarkan arah lilitan batang,

bentuk batang, ada tidaknya duri pada batang, bentuk dan jumlah helaian daun, ada

tidaknya buah di atas atau biasa disebut “katak” atau “aerial bulbil”. Tumbuhan gadung

berbatang merambat dan memanjat, panjang 5–20 m. Arah rambatannya selalu berputar

ke kiri (melawan arah jarum jam, jika dilihat dari atas). Ciri khas ini penting untuk

membedakannya dari gembili (D. aculeata) yang memiliki penampilan mirip namun

batangnya berputar ke kanan. Gadung merambat pada tumbuhan berbatang keras.

Batangnya kurus ramping, setebal 0,5–1 cm, ditumbuhi duri atau tidak, hijau keabu-

abuan. Daun-daunnya terletak berseling, dengan tiga anak daun menjari, bentuk bundar

telur atau bundar telur sungsang, tipis bagai kertas. Bunga jantan terkumpul dalam tandan

di ketiak bunga betina majemuk berbentuk bulir. Mahkota bunganya berwarna kuning,

benang sarinya berjumlah enam, dan berwarna kuning juga. Umbinya terbentuk dalam

tanah, berjumlah banyak dan tak beraturan bentuknya, menggerombol dalam kumpulan

hingga selebar 25 cm. Buahnya, berbentuk elips, berdaging, berdiameter ± 1 cm, dan

berwarna coklat.

Page 33: Laporan kulap itb kel 5

Laporan Kulap Kelompok 5 33

Sansevieria trifasciata

Nama Daerah : Lidah Mertua

Nama Latin : Sanseveiria trifasciata

Ciri- cirri :

Dapat tumbuh dalam kondisi yang sedikit air dan cahaya matahari. Sansevieria

memiliki daun keras, sukulen, tegak, dengan ujung meruncing. Sanseviera dikenal dengan

sebutan tanaman lidah mertua karena bentuknya yang tajam. Sanseviera tak hanya

sebagai tanaman hias, tapi juga memiliki manfaat untuk menyuburkan rambut, mengobati

diabetes, wasir, hingga kanker ganas. Sementara seratnya digunakan sebagai bahan

pakaian. Di Jepang, Sanseviera digunakan untuk menghilangkan bau perabotan rumah di

ruangan. Dibanding tumbuhan lain, Sanseviera memiliki keistimewaan menyerap bahan

beracun, seperti karbondioksida, benzene, formaldehyde, dan trichloroethylene

Sansevieria dibagi menjadi dua jenis, yaitu jenis yang tumbuh memanjang ke atas dengan

ukuran 50-75 cm dan jenis berdaun pendek melingkar dalam bentuk roset dengan

panjang 8 cm dan lebar 3-6 cm. Kelompok panjang memiliki daun meruncing seperti

mata pedang, dan karena ini ada yang menyebut Sansevieria sebagai tanaman pedang-

pedangan.Tumbuhan ini berdaun tebal dan memiliki kandungan air sukulen, sehingga

tahan kekeringan. Dalam kondisi lembap atau basah, sansiviera bisa tumbuh subur.

Warna daun Sansevieria beragam, mulai hijau tua, hijau muda, hijau abu-abu, perak, dan

warna kombinasi putih kuning atau hijau kuning. Motif alur atau garis-garis yang

terdapat pada helai daun juga bervariasi, ada yang mengikuti arah serat daun, tidak

beraturan, dan ada juga yang zig-zag. Keistimewaan lidah mertua adalah memiliki daya

adaptasi yang tinggi terhadap lingkungan.

Page 34: Laporan kulap itb kel 5

Laporan Kulap Kelompok 5 34

Strobilanthes crispus

Nama Daerah : Betawi : keci beling, picah beling Jawa : enyoh kelo

Nama Latin : Strobilanthes crispus

Ciri – cirri :

Batangnya beruas, bentuknya bulat, berambut kasar, dan warnanya hijau.

Percabangannya yang menyentuh tanah dan keluar dari akar sehingga bisa

dipisahkan dari tanaman induk.

Daunnya tunggal, bertangkai pendek, dengan duduk daun yang berhadapan.

Helaian daunnya lanset, memanjang atau hampir jorong, tepinya bergerigi, dengan

ujung dan pangkalnya yang meruncing, kedua permukaanya kasar.

Pertulangan daunnya menyirip dan berwarna hijau.

Akarnya tunggang dan berwarna coklat muda.

Perbungaannya majemuk dan berkumpul pada bulir padat.

Mahkota bunga berbentuk corong, terbagi lima, berambut, dan berwarna kuning

atau ungu.

Benang sarinya berjumlah empat, berwarna putih, dan kuning.

Buahnya berbentuk gelondong, dan berisi 2-4 biji. Bijinya bulat, pipih, kecil-kecil,

dan berwarna coklat.

Page 35: Laporan kulap itb kel 5

Laporan Kulap Kelompok 5 35

Moringa oleifera

Nama daerah : Kelor, limaran (Jawa)

Nama Latin : Moringa oleifera

Ciri-ciri :

- Batang berkayu (lignosus), tegak, berwarna putih kotor, kulit tipis. Permukaan

kasar, percabangan simpodial, arah cabang tegak atau miring, cenderung

tumbuh lurus dan memanjang.

- Daun majemuk, bertangkai panjang, tersusun berseling, beranak daun gasal

(imparipinnatus), helai daun saat muda berwarna hijau muda.

- Buah berbentuk panjang bersegi tiga, panjang 20 - 60 cm

- Buah muda berwarna hijau - setelah tua menjadi cokelat

- Bentuk biji bulat - berwarna coklat kehitaman, berbuah setelah berumur 12 - 18

bulan.

- Akar tunggang, berwarna putih, membesar seperti lobak.

- Perbanyakan bisa secara generatif (biji) maupun vegetatif (stek batang).

- Tumbuh di dataran rendah maupun dataran tinggi sampai di ketinggian 1000 m

dpl

- Banyak ditanam sebagai tapal batas atau pagar di halaman rumah atau ladang.

- Menurut Dr. Paulus Wahyudi Halim di Kota Tangerang Selatan, Provinsi

Banten, kelor memiliki energi dingin. Herbal seperti itu cocok untuk mengatasi

penyakit dengan energi panas atau kelebihan energi seperti radang atau kanker.

Page 36: Laporan kulap itb kel 5

Laporan Kulap Kelompok 5 36

Maniltoa grandiflora

Nama daerah : Pohon Sapu tangan. ternate namo-namo. maluku tengah namute,

lamute, lamuta, klamute. sunda pukih. Jawa kopi anjing

Nama Latin : Maniltoa grandiflora

Ciri – ciri :

Berbentuk perdu atau pohon kecil, tinggi antara 3-15 m. Batang berbonggol-

bonggol. kulit batang halus berbintil, kecoklatan atau abu-abu. Bertajuk agak rapat,

dengan ranting yang berkelak-kelok zigzag. Daun majemuk dengan sepasang anak daun,

bertangkai 2-8 mm. Anak daun lonjong sampai bundar telur miring tidak simetris, 5,5-

16,5 x 1,5-5,5 cm, hampir tak bertangkai, seperti jangat, menggantung, hijau tua berkilap.

Daun muda berwarna putih atau merah jambu terang, menggantung lemas serupa

saputangan. Karangan bunga berupa tandan kecil dengan deretan daun pelindung, 4-5

tandan berjejal pada tonjolan-tonjolan yang muncul di batang, hingga dekat ke tanah.

Bunga kecil-kecil kelopaknya berwarna merah jambu pucat atau putih, berbagi dalam

menjadi 4, panjang taju kelopak 2-4 mm. mahkota bentuk lanset, putih, 5 helai, panjang

3-4 mm. Benang sari lepas-lepas, 8-10 helai, tangkai putik 5-6 mm. Buah polong

berdaging tebal, berbentuk ginjal keriput berujung meruncing, 3-9 x 2-6 x 1-4 cm,

bergantungan di batang, coklat bersisik ketika muda dan kehijauan atau kekuningan

apabila masak, masam sampai masam manis. Berbiji sebutir, berbentuk ginjal pipih, 3-6 x

2-4 cm.

Page 37: Laporan kulap itb kel 5

Laporan Kulap Kelompok 5 37

Ficus elastica

Nama Daerah : Karet kerbau

Nama Latin : Ficus elastic

Ciri-ciri :

- Termasuk famili morceae

- berupa pohon dengn tinggi 20-35 m

- Batangnya berkayu, bulat permukaan berbintik-bintik dan berwarna hijau,

- daunnya majemuk menyirip, berhadapan, lonjong, tepi rata, ujung runcing,

pangkal tumpul, panjang 12-14 cm, lebar 5-7 cm,

- pertulangan daun menyirip, permukaan halus, dan warna hijau.

- Bunga majemuk, bentuk tandan, terletak di ketiak daun, bertangkai silindris,

dan berwarna putih

Page 38: Laporan kulap itb kel 5

Laporan Kulap Kelompok 5 38

Datura metel

Nama Daerah : Bunga Terompet. Jawa, sunda : Kecubung

Nama Latin : Datura metel

Ciri-ciri :

- Kecubung termasuk jenis tumbuhan perdu tahunan

- mempunyai pokok batang kayu, keras dan tebal.

- Cabangnya banyak dan mengembang ke kanan dan ke kiri sehingga membentuk

ruang yang lebar. Tinggi dari tumbuhan kecubung 0,5-2 m.

- Daun berbentuk bulat telur, tunggal, tipis, dan pada bagian tepinya berlekuk lekuk

tajam dan letaknya berhadap-hadapan. Serta ujung dan pangkal meruncing dan

pertulangannya menyirip. Daun Kecubung berwarna hijau.

- Bunga Kecubung tunggal menyerupai terompet dan berwarna putih atau

lembayung.

- Mahkotanya berwarna ungu. Panjang bunga lebih kurang 12-18 cm. Bunga

bergerigi 5-6 dan pendek.

- Tangkai bunga sekitar 1-3 cm.

- Kelopak bunga bertaju 5 dengan taju runcing.

- Tabung mahkota berbentuk corong, rusuk kuat, dan tepian bertaju 5.

- Taju dimahkotai oleh suatu runcingan.

- Benang sari tertancap pada ujung dari tabung mahkota dan sebagai bingkai

berambut mengecil ke bawah.

- Bunga mekar di malam hari. Bunga membuka mnjelang matahari tenggelam dan

menutup sore berikutnya.

Page 39: Laporan kulap itb kel 5

Laporan Kulap Kelompok 5 39

BAB I

KESIMPULAN

Dengan adanya kuliah lapangan ini, kita bisa lebih mengetahui karakteristik

morfologi dan kekerabatan specimen yang ditemukan di sekitar kampus ITB bagian barat.

Kita dapat lebih jelas mengidentifikasi ciri-ciri dari setiap spesies yang ada disana. Dari

mulai bagian-bagian daun, bentuk daunnya, tepi, ujung, pangkal, jenis daunnya, dan cirri

khas dari setiap tumbuhan serta biodeversitasnya.

Page 40: Laporan kulap itb kel 5

Laporan Kulap Kelompok 5 40

Daftar Pustaka

Aryulina, Dyah. 2004. Biologi 2. Jakarta: Erlangga.

Djuita, Nina Ratna. 2007. Morfologi Tumbuhan. Jakarta: Universitas Terbuka.

Iriawati. 2009. Batang. Diakses dari http://www.sith.itb.ac.id/profile/pdf/iriawati/bahan-

kuliah/bahan-1/Batang%20dan%20pola%20percabangan.pdf. pada tanggal 23

September 2011.

Tjitrosoepomo, Gembong. 2009. Morfologi Tumbuhan.Yogyakarta: Gajah Mada

University press