Tugas Kulap 3

7/21/2019 Tugas Kulap 3

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-kulap-3 1/26

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN TEKNIK GEOLOGI

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI

“GEOLOGI LAPANGAN”

TUGAS III : GEOMORFOLOGI

OLEH

PAGINDHU YUDHA GINTING

D611 09 277

MAKASSAR

201



A. Pengertian Geomorfologi

Pada hakekatnya geomorfologi dapat didefinisikan sebagai ilmu tentang

roman muka bumi beserta aspek-aspek yang mempengaruhinya. Kata

Geomorfologi (Geomorphology) berasal bahasa Yunani, yang terdiri dari tiga kata

yaitu: Geos (erathbumi), morphos ( shape/ bentuk), logos (knowledge atau ilmu

pengetahuan). !erdasarkan dari kata-kata tersebut, maka pengertian geomorfologi

merupakan pengetahuan tentang bentuk-bentuk permukaan bumi.

"or#ester ($%&%) mendefinisikan geomorfologi sebagai diskripsi dan tafsiran

dari bentuk roman muka bumi. 'efinisi "or#ester ini lebih luas dari sekedar ilmu

pengetahuan tentang bentangalam (the science of landforms), sebab termasuk

pembahasan tentang keadian bumi se#ara umum, seperti pembentukan #ekungan

lautan (ocean basin) dan paparan benua (continental platform), serta bentuk-

bentuk struktur yang lebih ke#il dari yang disebut diatas, seperti plain, plateau,

mountain dan sebagainya. obe#k ($%&%) dalam bukunya *Geomorphology: An

+ntrodu#tion to the study of lands#apes. ands#apes yang dimaksudkan disini

adalah bentangalam alamiah (natural landscapes). 'alam mendiskripsi dan

menafsirkan bentuk-bentuk bentangalam (landform atau landscapes) ada tiga

faktor yang diperhatikan dalam mempelaari geomorfologi, yaitu: !"#$%"$r,

&#'!(! dan !")*+). Ketiga faktor tersebut merupakan satu kesatuan dalam

mempelaari geomorfologi.

!. Klasifikasi !entang Alam

A#uan pembagian Klasifikasi !entangalam ini akan mengikuti beberapa

kriteria di baah ini:

o e#ara umum dibagi berdasarkan satuan bentangalam yang dibentuk akibat

proses-proses endogenstruktur geologi (pegunungan lipatan, pegunungan

plateaulapisan datar, Pegunungan esar, dan gunungapi) dan proses-proses

eksogen (pegunungan karst, dataran sungai dan danau, dataran pantai, delta,



dan laut, gurun, dan glasial), yang kemudian dibagi ke dalam satuan bentuk

muka bumi lebih detil yang dipengaruhi oleh proses-proses eksogen.

o 'alam satuan pegunungan akibat proses endogen, termasuk di dalamnya

adalah lembah dan dataran yang bisa dibentuk baik oleh proses endogen

maupun oleh proses eksogen.

o Pembagian lembah dan bukit adalah batas atau titik belok dari bentuk

gelombang sinusoidal ideal. 'i alam, batas lembah di#irikan oleh tekuk

lereng yang umumnya merupakan titik-titik tertinggi endapan kolu/ial

danatau alu/ial.

o Penamaan satuan paling sedikit mengikuti prinsip tiga kata, atau paling

banyak empat kata bila ada kekhususan0 terdiri dari bentuk geometri

morfologi, genesa morfologis (proses-proses endogen 1 eksogen), dan nama

geografis. 2ontoh: embah Antiklin "elaran, Punggungan inklin Paras,

Perbukitan !an#uh eboro, 'ataran !anir okulo0 !ukit 3enang 4olkanik

ela#au, Keru#ut Gunungapi Guntur, Punggungan Aliran a/a Guntur, Kubah

a/a 5erapi, Perbukitan 'inding Kaldera 5aninau, Perbukitan 5enara

Karst 5aros, 'ataran 6eras !engaan olo, 'ataran 6eras 6erumbu

2ilauteureun, dsb.

o Klasifikasi !entuk !entangalam menurut (!rahmantyo,!.,$%%7) terlihat

dalam gambar dibaah ini.



Gambar Bentangalam Pegunungan Lipatan

Gambar Bentangalam Pegunungan Patahan (Sesar)



Gambar Bentangalam Pegunungan Gunungapi

Gambar Bentangalam Pegunungan Plateau / Lapisan Datar



Gambar Bentangalam Pegunungan Karst

Gambar Bentangalam Dataran Sungai, Danau, Pantai, Delta dan Laut



Gambar Bentangalam Pegunungan Gurun dan Glasial

ehubungan dengan stadia geomorfologi yang dikenal uga sebagai iklus

Geomorfik (Geomorphi# #y#le) yang pada mulanya diaukan 'a/is dengan istilah

Geomorphi# #y#le. iklus dapat diartikan sebagai suatu peristia yang

mempunyai geala yang berlangsung se#ara terus menerus (kontinyu), dimana

geala yang pertama sama dengan geala yang terakhir. iklus geomorfologi dapat

diartikan sebagai rangkaian geala geomorfologi yang sifatnya menerus. 5isalnya,

suatu bentangalam dikatakan telah mengalami satu siklus geomorfologi apabila

telah melalui tahapan perkembangan mulai tahap muda, deasa dan tua.



Tabel Klasifkasi Bentangalam (Lobek, !"#")

tadium tua dapat kembali menadi muda apabila teradi peremaaan

(reu/enation) atas suatu bentangalam. 'engan kembali ke stadia muda, maka berarti baha siklus geomorfologi yang kedua mulai berlangsung. 8ntuk ini

dipakai formula n 9 $ #y#le, dimana n adalah umlah siklus yang mendahului dari

satu siklus yang terakhir. +stilah lain yang sering dipakai untuk hal yang sama

dengan siklus geomorfologi adalah siklus erosi (#y#le of erosion). 'engan adanya

kemungkinan teradi beberapa siklus geomorfologi, maka dikenal pula istilah : the

first #y#le of erosion, the se#ond #y#le of erosion, the third #y#le of erosion, et#.

5isalnya suatu plateau yang men#apai tingkat deasa pada siklus yang kedua,

maka disebut sebagai *maturely disse#ted plateau in the se#ond #y#le of erosion.



2. Pola Aliran ungai

'alam interpretasi pola aliran dapat mudah dilakukan dengan pemanfaatan

data penginderaan auh baik #itra foto ataupun non foto sangat terlebih lagi

apabila data penginderaan auh yang stereoskopis (foto udara) dengan

menampakkan & dimensional, sehingga hasil yang didapatkan akan maksimal.

2itra satelit yang paling baik digunakan untuk mengetahui pola aliran adalah #itra

radar (ifsar) yang menghasilkan kenampakan tiga dimensi yang paling baik. Pola

aliran mempunyai berbagai enis pola, diantaranya ialah dendriti#, paralel, radial,

trelis, re#tangular, #entripetal, angular dan multibasinal.

Pola Aliran ungai

$. 'endritik: seperti per#abangan pohon, per#abangan tidak teratur dengan

arah dan sudut yang beragam. !erkembang di batuan yang homogen dan

tidak terkontrol oleh struktur, umunya pada batuan sedimen dengan

perlapisan horisontal, atau pada batuan beku dan batuan kristalin yang

homogen.

http://puguhdraharjo.files.wordpress.com/2010/03/puguh-dwi-raharjo-pola-aliran.jpg



7. e#tangular : Aliran re#tangular merupakan pola aliran dari pertemuan

antara alirannya membentuk sudut siku-siku atau hampir siku-siku. Pola

aliran ini berkembang pada daerah rekahan dan patahan.

&. Paralel: anak sungai utama saling seaar atau hampir seaar, bermuara

pada sungai-sungai utama dengan sudut lan#ip atau langsung bermuara ke

laut. !erkembang di lereng yang terkontrol oleh struktur (lipatan

monoklinal, isoklinal, sesar yang saling seaar dengan spasi yang pendek)

atau dekat pantai.

;. 6rellis: per#abangan anak sungai dan sungai utama hampir tegak lurus,

sungai-sungai utama seaar atau hampir seaar. !erkembang di batuan

sedimen terlipat atau terungkit dengan litologi yang berselang-seling

antara yang lunak dan resisten.

<. 'eranged : pola aliran yang tidak teratur dengan sungai dengan sungai

pendek yang arahnya tidak menentu, payau dan pada daerah basah

men#irikan daerah gla#ial bagian baah.

=. adial entrifugal: sungai yang mengalir ke segala arah dari satu titik.

!erkembang pada /ulkan atau dome.

>. adial 2entripetal: sungai yang mengalir memusat dari berbagai arah.

!erkembang di kaldera, karater, atau #ekungan tertutup lainnya.

?. Annular: sungai utama melingkar dengan anak sungai yang membentuk

sudut hampir tegak lurus. !erkembang di dome dengan batuan yang

berseling antara lunak dan keras.

%. Pinnate : Pola Pinnate adalah aliran sungai yang mana muara anak sungai

membentuk sudut lan#ip dengan sungai induk. ungai ini biasanya

terdapat pada bukit yang lerengnya teral.

$@. 5emusat5ultibasinal: per#abangan sungai tidak bermuara pada sungai

utama, melainkan hilang ke baah permukaan. !erkembang pada



topografi karst. 6abel $. merupakan pola pengaliran dengan

karaktersitiknya.

5orisaa ($%?<) menyebutkan pengaruh geologi terhadap bentuk sungai dan

aringannya adalah dinamika struktur geologi, yaitu tektonik aktif dan pasif serta

lithologi (batuan). Kontrol dinamika struktur diantaranya pensesaran,

pengangkatan (perlipatan) dan kegiatan /ulkanik yang dapat menyebabkan erosi

sungai. Kontrol struktur pasif mempengaruhi arah dari sistem sungai karena

kegiatan tektonik aktif. edangkan batuan dapat mempengaruhi morfologi sungai

dan aringan topologi yang memudahkan teradinya pelapukan dan ketahanan

batuan terhadap erosi.



6abel Kontrol truktur 6erhadap !entuk ungai (5orisaa, $%?<)

http://puguhdraharjo.files.wordpress.com/2010/03/puguh-dwi-raharjo-karakteristik-pola-aliran1.jpg



'. rosi dan Pelapukan

P(,-(#"+), E#'!+ D).)/ I./$ G('.'-+

E#'!+ adalah terangkatnya lapisan tanah atau sedimen karena stres yang

ditimbulkan oleh gerakan angin atau air pada permukaan tanah atau dasar

perairan. rosi yang teradi dipengaruhi oleh faktor alam se#ara alami maupun

oleh adanya tindakan dari manusia yang berusaha untuk mengolah tanah dan

lingkungan demi kepentingannya (Ahmad !asyar dkk,7@@=:7).

rosi

E#'!+ adalah peristia pengikisan padatan (sedimen, tanah, batuan, dan partikel lainnya) akibat transportasi angin, air atau es, karakteristik huan, #reep

pada tanah dan material lain di baah pengaruh gra/itasi, atau oleh makhluk

hidup semisal hean yang membuat liang, dalam hal ini disebut bio-erosi. rosi

sebenarnya merupakan proses alami yang mudah dikenali, namun di kebanyakan

tempat keadian ini diperparah oleh akti/itas manusia dalam tata guna lahan yang

buruk, penggundulan hutan, kegiatan pertambangan, perkebunan dan perladangan,



kegiatan konstruksi pembangunan yang tidak tertata dengan baik dan

pembangunan alan.

Apabila kita perhatikan baik-baik proses erosi yang teradi maka kita akan

melihat keadaan berikut ini:

$. rosi menyebabkan hilangnya material dari suatu tempat. 'i lokasi asal

material tersebut teradi pengurangan material. elain itu, apabila daerah

tersebut tinggi, maka erosi menyebabkannya menadi lebih rendah. 'ari

sudut pandang geomorfologi maka, erosi merupakan bagian penting dari

proses pendataran (pembentukan dataran)permukaan !umi. selain itu

hasil dari erosi adalah alur-alur air atau lembah-lembah sungai di daerah

perbukitan atau pegunungan.

7. rosi merupakan penghasil muatan sedimen untuk ditransportasikan dan

kemudian diendapkan di tempat lain. 3adi, bila tidak diaali oleh proses

erosi maka tidak akan ada muatan sedimen yang dapat ditransportasikan,

dan selanutnya tidak akan ada pengendapan yang akan teradi. 'engan

demikian dapatlah kita katakan baha proses erosi merupakan kun#i dari

proses transportasi sedimen dan proses pengendapan sedimen.

F)%"'# )%"'# ),- /(,(3)3%), "(#4)*+,) (#'!+ :

1. Faktor iklim

• !esarnya dsan intensitas huan presipitasi

• ata 1 rata dan rentang suhu

• 5usim

• Ke#epatan angin

2. Faktor geologi

• 6ipe sedimen

• 6ipe batuan

• Porositas dan permeabilitas



• Kemiringan lahan

3. Faktor biologis

• 6ertutup atau tidaknya lahan dengan /egetasi

• Brganisme yang hidup di lahan tersebut

• 6ata guna lahan oleh manusia

!entuk-bentuk erosi ini meruuk pada erosi yang teradi se#ara a##elerated.

eperti pada bagian aal, erosi sema#am ini banyak dipengaruhi oleh iklim dan

faktor manusia. Kartasapoetra dalam bukunya *6ekhnologi Konser/asi 6anah dan

Air menyebutkan bentuk-bentuk erosinya adalah:

$. plash rosion : Adalah erosi yang disebabkan oleh atuhan air huan dan

membentuk bekas seperti titik air pada permukaan batuan ataupun tanah.



7. heet rosion (erosi lembaran) : Adalah erosi dalam bentuk lembaran-

lembaran pada permukaan tanah. 6eadi pengangkatan dan pemindahan

tanah demikian merata pada bagian permukaan tanah.

&. ill rosion (erosi alur) : 'aya aliran air dengan mudah terus akan

melakukan pengikisan kebagian baahnya, dengan demikian pengikisan

terus merambat kebagian baahnya lagi dan terbentuklah alur-alur pada

permukaan tanah dari atas memanang kebaah, alur ini adalah dangkal.



;. Gully rosion (erosi parit) : rosi parit sangat erat hubungannya dengan

erosi alur, karena memang erosi parit melanutkan akti/itas daya

pengikisan partikel tanah pada alur-alur yang sudah terbentuk.



<. tream !ank rosion (erosi tebing sungai) : 8mumnya teradi pada sungai

sungai yang berbelok-belok tergantung dari derasnya arus sungai. ungai

yang lurus arang sekali menimbulkan erosi tebing.

P(.)&$%),

P(.)&$%), adalah proses alterasi dan fragsinasi batuan dan material tanah

pada danatau dekat permukaan bumi yang disebabkan karena proses fisik, kimia

dan biologi. Casil dari pelapukan ini merupakan asal (sour#e) dari batuan sedimen

dan tanah (soil). Kiranya penting untuk ketahui baha proses pelapukan akan

mengha#urkan batuan atau bahkan melarutkan sebagian dari mineral untuk kemudian menadi tanah atau diangkut dan diendapkan sebagai batuan sedimen

klastik. ebagian dari mineral mungkin larut se#ara menyeluruh dan membentuk

mineral baru. +nilah sebabnya dalam studi tanah atau batuan klastika mempunyai

komposisi yang dapat sangat berbeda dengan batuan asalnya. Komposisi tanah

tidak hanya tergantung pada batuan induk (asal) nya, tetapi uga dipengaruhi oleh

alam, intensitas, dan lama (duration) pelapukan dan proses enis pembentukan

tanah itu sendiri.

'i alam pada umumnya ke tiga enis pelapukan (fisik, kimiai dan biologis)

itu bekera bersama-sama, namun salah satu di antaranya mungkin lebih dominandibandingkan dengan lainnya. "alaupun di alam proses kimia memegang peran



yang terpenting dalam pelapukan, tidak berarti pelapukan enis lain tidakpenting.

!erdasarkan pada proses yang dominan inilah maka pelapukan batuan dapat

dibagi menadi pelapukan fisik, kimia dan biologis. P(.)&$%), merupakan proses proses alami yang menghan#urkan batuan menadi tanah. 3enis pelapukan:

• Pelapukan biologi: merupakan pelapukan yang disebabkan oleh makhluk

hidup. #ontoh: tumbuhnya lumut

• Pelapukan fisika: merupakan pelapukan yang disebabkan oleh perubahan

suhu atau iklim .#ontoh : perubahan #ua#a

• Pelapukan kimia: merupakan pelapukan yang disebabkan oleh

ter#ampurnya batuan dengan Dat - Dat kimia . #ontoh: ter#ampurnya batu

oleh limbah pabrik yang mengandung bahan kimia

Pelapukan Eisika

Pelapukan fisika adalah han#urnya batuan danatau mineral menadi fragmen

yang lebih ke#il oleh proses-proses se#ara mekanik tanpa adanya perubahan

komposisi kimia dan mineralogi se#ara signifikan.

• Erost eathering

Pelapukan yang diakibatkan oleh es yg mengisi #elah-#elah rekahan pada

batuan menyebabkan batuan menadi terlepas.

• +nsolation eathering

http://3.bp.blogspot.com/_RUkXuGZ5FlI/TQz5VqctQDI/AAAAAAAAABw/n-E0DmerhFA/s1600/frost.jpg



• alt eathering : adalah pelapukan yang disebabkan oleh kristalisasi

garam dalam ruang pori dan rekahan.

• "etting and drying eathering : !atuan yang berada dipermukaan basah

terkena huan dan kemudian dikeringkan oleh panas sinar matahari,

http://4.bp.blogspot.com/_RUkXuGZ5FlI/TQz4rZd4qpI/AAAAAAAAABk/r8pbsIu5LXE/s1600/salt.JPG

http://3.bp.blogspot.com/_RUkXuGZ5FlI/TQz4q4EMkKI/AAAAAAAAABg/pT5E3ErJSKk/s1600/pelapukan.jpg



proses tersebut berulang se#ara kontinyu sehingga batuan menadi

terlapuk.

• tress-release eathering : !atuan yang terkubur dibaah permukaan

terkena tekanan yang tinggi oleh lapisan batuan diatasnya. 3ika batuan

yang diatasnya tererosi maka tekanan yang dialami oleh batuan tadi akan

berkurang dan batuan akan *melambung ke atas.

http://1.bp.blogspot.com/_RUkXuGZ5FlI/TQz60r5K1xI/AAAAAAAAAB4/-aSAC_JerI4/s1600/stress.png

http://2.bp.blogspot.com/_RUkXuGZ5FlI/TQz4txqte9I/AAAAAAAAABs/mSFG3f9zqA0/s1600/wetting+and+drying.jpeg



• pheroidal eathering : Pelapukan berskala ke#il pada masa batuan yang

berbentuk kubik, dipotong oleh rekahan - rekahan yang saling

berhubungan, yang menyebabkan lapisan - lapisan atau FkulitF-nyaterkelupas sehingga menghasilkan inti spheriodalbagian tengahnya

berbentuk spheroidal.

PELAPUKAN KIMIA5I

Pelapukan kimiai adalah pelapukan yang mengubah komposisi kimiai dan

mineralogy dari batuan. 5ineral dalam batuan terpengaruh oleh air dan atmosfir sehingga sebagian komponen mineral larut dan bias hilang dalam larutan.

Agen-agen pelapukan kimiai

− Air

− Bksigen

− Karbon dioksida

− Cuan asam

3+-3+ PAP8KA K+5+A"+

$. arutan sederhana

Pembubaran mineral terlarut dalam C7B (larut langsung) atau dalam C7B 9

2B7 (karbonasi) untuk menghasilkan kation dan anion dalam larutan.

- 5ineral sangat mudah larut (misalnya gypsum, halit), kuarsa

iB7 9 7C7B HI C;iB; (dire#t solution)

(kuarsa) (asam silikat) aJ

- !atuan karbonat

2a2B& 9 C7B 9 2B7 2a79 9 7C2B&- (karbonasi)

(kalsit) aJ aJ

http://2.bp.blogspot.com/_RUkXuGZ5FlI/TQz4tY9jGVI/AAAAAAAAABo/PZ4KHNpdglY/s1600/spheroidal.jpg



7. Cydrolysis

eaksi antara ion C9 dan BC- pada air dan ion dari mineral silikat, menghasilkankationlarut, asam silikat dan mineral lempung (ika ada Al).

− 5ineral silikat

&. Bksidasi

Cilangnya elektron dari suatu unsur (biasanya Ee atau 5n) dalam mineral,

menghasilkan pembentukan oksida atau hidroksida (ika ada air).

− !esi dan bantalan mangan, mineral silikat, sulfide besi

;. Cidrasi dan dehidrasi

!ertambahnya (hidrasi) atau berkurangnya (dehidrasi) molekul air pada mineral,

menghasilkan formasi mineral baru.

− !esi oksida

− e/aporit

<. Pertukaran ion

Pertukaran ion, terutama kation, antara larutan dan mineral-mineral

− 5ineral lempung dan Deolites

=. 2helation

+on logam yang mengikat molekul organik dengan struktur #in#in

− 5ineral silikat



PELAPUKAN BIOLOGI

P(.)&$%), B+'.'-+ atau P(.)&$%), O#-),+% adalah pelapukan yang

disebabkan oleh makhluk hidup.

Penyebabnya adalah proses organisme yaitu hean, tumbuhan dan manusia,

yaitu :

$. Cean yang dapat melakukan pelapukan antara lain #a#ing tanah,

serangga.7. Pengaruh yang disebabkan oleh tumbuhan ini dapat bersifat mekanik atau

kimiai. Pengaruh sifat mekanik yaitu berkembangnya akar tumbuh-

tumbuhan di dalam tanah yang dapat merusak tanah disekitarnya.

Pengaruh Dat kimiai yaitu berupa Dat asam yang dikeluarkan oleh akar-

akar serat makanan menghisap garam makanan dapat merusak batuan.

&. 5anusia uga berperan dalam pelapukan melalui aktifitas penebangan

pohon, pembangunan maupun penambangan.

. 8nsur - 8nsur Geomorfologi

!eberapa hal yang diadikan parameter dalam pengambilan data

geomorfologi di suatu daerah penelitian antara lain sebagai berikut :

http://id.wikipedia.org/wiki/Pelapukan

http://id.wikipedia.org/wiki/Makhluk_hidup

http://id.wikipedia.org/wiki/Hewan

http://id.wikipedia.org/wiki/Tumbuhan

http://id.wikipedia.org/wiki/Manusia

http://id.wikipedia.org/wiki/Cacing_tanah

http://id.wikipedia.org/wiki/Serangga

http://id.wikipedia.org/wiki/Tanah

http://id.wikipedia.org/wiki/Garam

http://id.wikipedia.org/wiki/Batuan

http://id.wikipedia.org/wiki/Pohon

http://id.wikipedia.org/wiki/Pelapukan

http://id.wikipedia.org/wiki/Makhluk_hidup

http://id.wikipedia.org/wiki/Hewan

http://id.wikipedia.org/wiki/Tumbuhan

http://id.wikipedia.org/wiki/Manusia

http://id.wikipedia.org/wiki/Cacing_tanah

http://id.wikipedia.org/wiki/Serangga

http://id.wikipedia.org/wiki/Tanah

http://id.wikipedia.org/wiki/Garam

http://id.wikipedia.org/wiki/Batuan

http://id.wikipedia.org/wiki/Pohon



Aspek Geomorfologiatuan

a b # d

+E

!entuk embah

!entuk Pun#ak

Keadaan ereng

6ingkat Pelapukan

3enis Pelapukan

6ipe rosi

3enis Gerakan 6anah

3enis 5aterial

B+

3enis

"arna

Ketebalan

8GA+

3enis

Profil

tadia

Pola Aliran

6ipe Genetik

E. tadia uatu 'aerah

tadiatingkatan bentangalam (entera geomorfik) dinyatakan untuk

mengetahui seberapa auh tingkat kerusakan yang telah teradi dan dalam

tahapanstadia apa kondisi bentangalam saat ini. 8ntuk menyatakan tingkatan

(entera geomorfik) digunakan istilah: ($) 5uda, (7) 'easa dan (&) 6ua. 6iap-

tiap tingkatan dalam geomorfologi itu ditandai oleh sifat-sifat tertentu yang

spesifik, bukan ditentukan oleh umur bentangalam



Documents

Tugas Kulap 3