25
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Identitas suatu bangsa merupakan faktor yang sangat menentukan jati diri sebuah bangsa ataupun negara yang pada prinsipnya identitas itulah yang menandakan eksistensi bangsa di lingkungan internasional. Bertolak dari konsep diatas, adalah sangat penting bagi setiap bangsa untuk mampu mempertahankan identitas nasionalnya demi eksistensi bangsa tersebut dan harga diri, jati diri, dan kehormatan bangsa tersebut. Adapun dalam era globalisasi sekarang ini, menuntut penyesuaian bagi setiap negara agar dapat mempertahankan eksistensinya sebagai negara berdaulat. Demikian halnya dengan identitas nasional suatu bangsa yang harus dipertahankan agar tidak mengalami pergeseran nilai identitas nasional tersebut. Hal inilah yang akan menjadi bahan kajian dalam makalah yang saya sajikan dengan mengungkap cara suatu bangsa dalam mempertahankan identitas nasionalnya. Dalam ulasannya, disajikan juga kondisi globalisasi sekarang ini yang mengalami kemajuan pesat. Disamping kemajuan 1

Laporan KWN

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Tugas KWNs Sandy

Citation preview

Page 1: Laporan KWN

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Identitas suatu bangsa merupakan faktor yang sangat menentukan jati diri

sebuah bangsa ataupun negara yang pada prinsipnya identitas itulah yang

menandakan eksistensi bangsa di lingkungan internasional. Bertolak dari konsep

diatas, adalah sangat penting bagi setiap bangsa untuk mampu mempertahankan

identitas nasionalnya demi eksistensi bangsa tersebut dan harga diri, jati diri, dan

kehormatan bangsa tersebut.

Adapun dalam era globalisasi sekarang ini, menuntut penyesuaian bagi

setiap negara agar dapat mempertahankan eksistensinya sebagai negara berdaulat.

Demikian halnya dengan identitas nasional suatu bangsa yang harus

dipertahankan agar tidak mengalami pergeseran nilai identitas nasional tersebut.

Hal inilah yang akan menjadi bahan kajian dalam makalah yang saya sajikan

dengan mengungkap cara suatu bangsa dalam mempertahankan identitas

nasionalnya. Dalam ulasannya, disajikan juga kondisi globalisasi sekarang ini

yang mengalami kemajuan pesat. Disamping kemajuan yang pesat itu, tidak

dipungkiri lagi ada begitu banyak tantangan yang dihadapi negara, dengan adanya

pergeseran nilai–nilai budaya asli bangsa karena arus globalisasi yang kian deras

sehingga kadang tidak terkendali.

Menyikapi hal ini, perlu adanya peran pemerintah dan masyarakat yang

bekerjasama dalam merespon masalah–masalah yang timbul dalam arus

globalisasi sekarang ini, dan demi mempertahankan eksistensi identitas nasional.

Hal ini akan dibahas dalam makalah kami ini, dengan menyertakan berbagai

sumber terkait demi keakuratan materi didalamnya.

1

Page 2: Laporan KWN

2. Rumusan Masalah

a. Apakah pengertian dari identitas Nasional ?

b. Bagaimanakah keberadaan identitas nasional dalam arus globalisasi ?

c. Strategi apakah yang diterapkan untuk mempertahankan identitas nasional

dalam arus globalisasi ?

d. Mengapa identitas nasional perlu dipertahankan di era globalisasi ?

3. Tujuan

a. Untuk mengetahui pengertian dari identitas Nasional.

b. Untuk mengetahui keberadaan identitas nasional dalam arus globalisasi.

c. Untuk mengetahui strategi yang diterapkan dalam mempertahankan

identitas nasional.

d. Untuk mengetahui alasan mengapa identitas nasional perlu dipertahankan di

era globalisasi.

2

Page 3: Laporan KWN

BAB II

PEMBAHASAN

1. Identitas Nasional

Identitas secara terminologi adalah suatu ciri yang dimiliki oleh suatu

bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa lain .

Berdasarkan pengertian tersebut, identitas nasional dapat berarti setiap bangsa

memiliki ciri khas, keunikan dan sifat-sifat yang berbeda dengan bangsa lain.

Dengan demikian, identitas nasional merupakan jati diri bangsa atau

kepribadian suatu bangsa. Pada umumnya pengertian atau istilah kepribadian

sebagai suatu identitas adalah keseluruhan atau totalitas dari faktor-faktor

biologis, psikologis dan sosiologis yang mendasaari tingkah laku individu.

Tingkahlaku tersebut terdiri atas kebiasaan, sikap, sifat-sifat serta karakter yang

beda dengan orang lain. Oleh karena itu, kepribadian tercermin pada keseluruhan

tingkahlaku seseorang dalam hubungan dengan manusia lain (Ismaun, 1981:6)

Identitas nasional merupakan kepribadian bangsa. Ketika dapat

memahami kepribadian, yang menjadi pertanyaan apakah pengertian bangsa .

Pada hakikatnya bangsa adalah sekelompok besar manusia yang mempunyai

persamaan nasib dalam proses sejarahnya, sehingga mempunyai persamaan watak

atau karakter yang kuat untuk bersatu dan hidup bersama serta mendiami suatu

wilayah sebagai suatu kesatuan nasional. Dari pengertian kepribadian dan bangsa,

maka identitas nasional itu benar-benar melekat pada setiap individu yang

mendiami suatu bangsa.

A. Unsur - Unsur Identitas Nasional

Identitas Nasional Indonesia merujuk pada suatu bangsa yang

majemuk. Ke-majemukan itu merupakan gabungan dari unsur-unsur

pembentuk identitas, yaitu suku bangsa, agama, kebudayaan, dan bahasa.

3

Page 4: Laporan KWN

a) Suku Bangsa

Suku bangsa adalah golongan sosial yang khusus yang bersifat askriptif

(ada sejak lahir), yang sama coraknya dengan golongan umur dan jenis

kelamin. Di Indonesia terdapat banyak sekali suku bangsa atau kclompok

etnis dengan tidak kurang 300 dialek bahasa.

b) Agama

bangsa Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang agamis. Agama-agama

yang tumbuh dan berkembang di Nusantara adalah agama Islam, Kristen,

Katolik, Hindu, Buddha, dan Kong Hu Cu. Agama Kong Hu Cu pada masa

Orde Baru tidak diakui sebagai agama resmi negara, tetapi sejak

pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid, istilah agama resmi negara

dihapuskan.

c) Kebudayaan

Kebudayaan adalah pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang

isinya adalah perangkat-perangkat atau model-model pengetahuan yang

secara kolektif digunakan oleh pendukung-pendukungnya untuk

menafsirkan dan memahami lingkungan yang dihadapi dan digunakan

sebagai rujukan atau pedoman untuk bertindak (dala bentuk kelakuan dan

benda-benda kebudayaan) sesuai dengan lingkungan yang dihadapi.

d) Bahasa

merupakan unsur pendukung identitas nasional yang lain. Bahasa

dipahami sebagai sistem perlambang yang secara arbitrer dibentuk atas

unsur-unsur bunyi ucapan manusia dan yang digunakan sebagai sarana

berinteraksi antar manusia.

B. Identitas Nasional Indonesia

a) Bahasa Nasional atau Bahasa Persatuan yaitu Bahasa Indonesia

b) Bendera negara yaitu Sang Merah Putih

c) Lagu Kebangsaan yaitu Indonesia Raya

4

Page 5: Laporan KWN

d) Lambang Negara yaitu Pancasila

e) Semboyan Negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika

f) Dasar Falsafah negara yaitu Pancasila

g) Konstitusi (Hukum Dasar) negara yaitu UUD 1945

h) Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat

i) Konsepsi Wawasan Nusantara

j) Kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai Kebudayaan

Nasional\

C. Faktor-Faktor Pendukung Kelahiran Identitas Nasional

Faktor-faktor yang mendukung kelahiran identitas nasional bangsa

Indonesia meliputi:

a) Faktor Objektif, yang meliputi faktor geografis-ekologis dan

demografis

b) Faktor Subjektif, yaitu faktor historis, social, politik, dan

kebudayaanyang dimiliki bangsa Indonesia (Suryo, 2002) Menurut Robert

de Ventos, dikutip Manuel Castelles dalam bukunya “The Power of

Identity” (Suryo, 2002), munculnya identitas nasional suatu bangsa

sebagai hasil interaksi historis ada 4 faktor penting, yaitu:

Faktor primer, mencakup etnisitas, territorial, bahasa, agama,

dan yang sejenisnya.

Faktor pendorong, meliputi pembangunan komunikasi dan

teknologi,lahirnya angkatan bersenjata modern dan

pembanguanan lainnya dalam kehidupan bernegara.

Faktor penarik, mencakup modifikasi bahasa dalam gramatika

yang resmi, tumbuhnya birokrasi, dan pemantapan sistem

pendidikan nasional

Faktor reaktif, pada dasarnya tercakup dalam proses

pembentukan identitas nasional bangsa Indonesia yang telah

5

Page 6: Laporan KWN

berkembang dari masa sebelum bangsa Indonesia mencapai

kemerdekaan dari penjajahan bangsa lain.

2. Keberadaan Identitas Nasional Dalam Arus Globalisasi

Globalisasi saat ini bergerak dengan sangat cepatnya, kemajuan teknologi

informasi serta komunikasi menyebabkan hubungan antara manusia menjadi

sangat cepat dan tanpa batas. Setiap orang bisa berbicara dan bertatap muka

dengan berbagai masyarakat dari berbagai belahan dunia lainnya.

Dengan adanya kemajuan dibidang teknologi dan informasi

mempengaruhi keberadaan bidang-bidang lain. Misalnya bisnis, transportasi,

pembangunan, pendidikan, budaya. Pengaruh dari adanya kemajuan ini

memudahkan proses transaksi bisnis dan transportasi maka secara otomatis akan

memudahkan masuknya budaya-budaya asing yang akan mempengaruhi identitas

nasional.

Dalam identitas nasional, budaya adalah salah satu faktor penentu jati

diri bangsa. Pada saat ini budaya lokal (daerah) perlahan-lahan mulai berubah dan

bahkan ada bagian-bagian tertentu yang hilang, ini terlihat secara perlahan-lahan

masyarakat cenderung berpikir dan menerapkan budaya nasional dalam tata

kehidupan secara format bisnis yang dibangunnya. Seperti beberapa menu

makanan dan tata budaya lokal mulai terasa asing diterapkan, seperti model

keputusan ke daerah mulai ditinggal dan dipakai format keputusan budaya

nasional, padahal kearifan budaya daerah juga mampu menyelesaikan berbagai

macam permasalahan.

Pergeseran ini dapat kita lihat terutama pada masyarakat perkotaan yang

telah mengalami akulturasi dari berbagai budaya, karena masyarakat kota bersifat

heterogen. Contohnya terlihat pada acara-acara pesta perkawinan tertentu yang

diadakan di perkotaan dimana mempelai laki-laki dan perempuan kadangkala

ditemui tidak lagi memakai pakaian adat mereka, namun telah memakai pakaian

yang bergaya barat seperti jas dan gaun. Contoh yang lainnya dapat dilihat dalam

6

Page 7: Laporan KWN

penyelesaian konflik dan proses pengambilan keputusan di masyarakat, yaitu

dalam proses penyelesaian konflik tidak lagi mengedepankan konsep penyelesaian

secara adat, padahal penyelesaian secara adat mampu memberi pengaruh

penguatan rasa persaudaraan. Dari melihat contoh diatas globalisasi yang masuk

ke Indonesia mampu mempengaruhi budaya yang sudah ada.

3. Strategi Mempertahankan Identitas Nasional

Dalam arus globalisasi ada begitu banyak tantangan yang di hadapi oleh

berbagai negara, maka ada begitu banyak pula tuntutan untuk menyesuaikan diri

terhadap kondisi tersebut. Termasuk juga tantangan dalam mempertahankan jati

diri bangsa. Untuk menghadapi hal ini perlu adanya strategi untuk

mempertahankan identitas nasional yang merupakan jati diri bangsa, diantaranya

dengan mengembangkan nasionalisme, pendidikan, budaya dan Bela Negara.

A. Mengembangkan Nasionalisme

Mengembangkan nasionalisme telah menjadi pemicu kebangkitan kembali

dari budaya yang telah memberi identitas sebagai anggota dari suatu

masyarakat bangsa-bangsa . Secara umum, nasionalisme dipahami sebagai

kecintaan terhadap tanah air, termasuk segala aspek yang terdapat didalamnya.

Dari pengertian tersebut ada beberapa sikap yang bisa mencerminkan sikap

nasionalisme, yaitu :

a) Menggunakan barang-barang hasil bangsa sendiri, karena bisa menambah

rasa cinta dan bangga akan hal yang di buat oleh tangan-tangan kreatif

penduduknya.

b) Menghargai perjuangan para pahlawan dalam mempertahankan bangsa ini,

bisa dilakukan dengan beberapa perbuatan misalkan membaca, menonton,

mengunjungi hal-hal yang berkaitan tentang sejarah bangsa ini lahir. Hal

ini bertujuan untuk membangkitkan jiwa nasionalisme yang sudah ada dari

masing-masing individu.

7

Page 8: Laporan KWN

c) Berprestasi dalam semua bidang misalkan dari bidang olah raga,

akademik, teknologi dan lain-lain. Hal ini bertujuan untuk menambahkan

rasa bangga dan sikap rela berkorban demi bangsa.

Ada tiga aspek penting yang tidak dapat dilepaskan dalam konteks

nasionalisme yaitu :

a) Politik. Nasionalisme Indonesia bertujuan menghilangkan dominasi politik

bangsa asing dan menggantikannya dengan sistem pemerintahan yang

berkedaulatan rakyat.

b) Sosial ekonomi. Nasionalisme Indonesia muncul untuk menghentyikan

eksploitasi ekonomi asing dan membangun masyarakat baru yang bebas

dari kemeralatan dan kesengsaraan.

c) Budaya. Nasionalisme Indonesia bertujuan menghidupkan kembali

kepribadian bangsa yang harus diselaraskan dengan perubahan zaman.

Dengan demikian, mengembangkan sikap nasionalisme (cinta tanah air),

akan dengan sendirinya telah mempertahankan dan melestarikan keaslian

dari bangsanya, termasuk budaya atau kebiasaan, karakter, sifat-sifat,

produk dalam negeri dan adat istiadat masing- masing suku. Dengan

demikian, hal ini merupakan sikap yang menjadi salah satu faktor penentu

dalam mempertahankan identitas nasional.

B. Pendidikan

Pembinaan jati diri bangsa indonesia dapat dilaksanakan melalui jalur

formal maupun informal . Melalui jalur formal jati diri bangsa Indonesia dapat

dikembangkan melalui pendidikan. Pendidikan nasional mempunyai peran

yang sangat besar didalam pembentukan jati diri bangsa Indonesia. Salah satu

kenyataan bangsa Indonesia ialah memiliki kekayaan budaya yang beraneka

ragam dengan jumlah suku bangsa yang ratusan dengan budayanya masing-

masing merupakan kekayaan yang sangat berharga didalam pembentukan

bangsa Indonesia yang multikultural. Didalam upaya pembentukan dan

mempertahankan jati diri bangsa, peran pendidikan sangat efektif untuk

8

Page 9: Laporan KWN

menimbulkan rasa memiliki dan keinginan untuk mengembangkan kekayaan

nasional dari masing-masing budaya lokal .

Hal ini sejalan dengan penuturan Syamhalim dalam tulisannya yang

ditampilkan di blog-nya bahwa salah satu upaya untuk mengembalikan dan

mengembangkan identitas nasional adalah melalui bidang pendidikan. Socrates

menegaskan bahwa pendidikan merupakan proses pengembangan manusia

kearah kearifan (wisdom), pengetahuan (knowledge), dan etika (conduct),

(Zaim. 2007). Ada dua fenomena mengapa pendidikan adalah yang pertama

dan utama .

Pertama, ketika Uni Sovyet meluncurkan pesawat luar angkasanya yang

pertama Sputnic pada 4 Oktober 1957, Amerika Serikat “meradang”. Amerika

adalah negara besar dengan kemampuan teknologi yang paling maju merasa

didahului oleh Uni Sovyet. Presiden AS ketika itu memerintahkan untuk

membentuk special unit. Tim ini tidak berkeinginan untuk menandingi Uni

Sovyet, tetapi tugasnya adalah meninjau kembali kurikulum pendidikan AS

mulai dari jenjang Pendidikan Dasar sampai tingkat Perguruan Tinggi. Dengan

bekerja keras dalam waktu yang singkat tim tersebut berhasil mengeluarkan

statement yang menyatakan bahwa kurikulum pendidikan AS dari semua

jenjang pendidikan sudah tidak layak lagi dan harus direvisi.

Amerika pun mulai melakukan pembaharuan pendidikan dalam segala segi

dan dimensinya. Mulai dari kurikulum, mata pelajaran, tenaga pengajar, sarana

pendidikan sampai pada sistem evaluasi pendidikan. Usaha mereka dengan

sangat cepat membuahkan hasil yang sangat luar biasa. Pada tanggal 14 Juli

1969 mereka berhasil meletakkan manusia pertama di permukaan bulan. Hanya

dalam kurun waktu 12 tahun mereka berhasil mengungguli teknologi Uni

Sovyet. Waktu yang relatif singkat, kurang dari masa pendidikan seorang anak

dari tingkat dasar sampai jenjang perguruan tinggi. (C. Winfield dan Scoot

dalam Zaim. 2007).

Kedua, kejadian yang hampir serupa ketika Jepang telah kalah dalam

perang dunia II dengan dijatuhi bom atom di kota Hiroshima dan Nagasaki

pada tanggal 6 dan 9 Agustus 1945. Jepang praktis lumpuh dalam segala sendi

9

Page 10: Laporan KWN

kehidupan. Bahkan Kaisar Jepang waktu itu menyatakan bahwa mereka sudah

tidak punya apa-apa lagi kecuali tanah dan air. Namun sang Kaisar langsung

memanggil pucuk pimpinan dan bertanya: berapa orang guru yang masih

hidup?. Sebuah pertanyaan sederhana tapi mengandung makna bahwa

pendidikan adalah awal segalanya.

Dua fenomena diatas merupakan gambaran nyata dari urgensi pendidikan

yang telah dipahami dan diaplikasikan dengan baik oleh AS dan Jepang.

Langkah yang mereka ambil telah membuktikan kepada dunia bahwa

kemajuan pendidikan berarti kemajuan sebuah bangsa. Dan bangsa manapun di

dunia ini yang mengabaikan pendidikan maka akan mengalami kehancuran

dari bangsanya.

Di Indonesia, jauh sebelum Bung Karno menggagas konsep kemerdekaan

Indonesia, elemen bangsa yang berbasis pendidikan seperti R.A. Kartini, HOS

Cokroaminoto, Dr. Soetomo, Cipto Mangunkusumo dan Ki Hajar Dewantara,

sudah memikirkan bangsa ini lewat pendidikan. Tidak lama berselang giliran

KH. Ahmad Dahlan mendirikan organisasi sosial dan kependidikan dengan

nama Muhammadiyah. Lewat satu Dekade berikutnya KH. Hasyim Asy’ari

ikut mencerdaskan bangsa dengan NUnya. Semua bermuara pada pendidikan.

Hasilnya, semua orang terdidik mulai memikirkan bangsa dan berusaha lepas

dari penjajahan .

Dari uraian di atas nampak adanya keterkaitan antara pendidikan dengan

kemajuan suatu bangsa. Warna pendidikan adalah warna suatu bangsa.

Identitas nasional yang dikembangkan melalui pendidikan diharapkan akan

memberi harapan positif bagi kemajuan bangsa ini untuk mempertahankan

karakteristiknya sebagai sebuah bangsa yang beradab, bangsa yang santun,

bangsa yang toleran, bangsa yang menghargai perbedaan dan bangsa yang

menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.

Pemantapan identitas nasional melalui dunia pendidikan hendaknya tidak

dilakukan setengah hati dan parsial. Transformasi nilai-nilai luhur bangsa

Indonesia yang memacu tumbuhnya identitas dan jatiri bangsa perlu sinergi

dari pihak-pihak yang berkompeten di dunia pendidikan terutama guru yang

10

Page 11: Laporan KWN

bersentuhan langsung dengan siswa, dan yang perlu diperhatikan adalah bahwa

tugas ini tidak hanya menjadi tugas guru mata pelajaran tertentu saja misalnya

Pendidikan Kewarganegaraan, tetapi juga semua guru mata pelajaran dengan

pendekatan sesuai karakteristik mata pelajaran yang diampuh. Melalui dunia

pendidikan dapat ditanamkan identitas nasional kepada generasi muda yang

merupakan miniatur masyarakat masa depan.

C. Pelestarian Budaya

Seseorang yang di sebut berbudaya adalah seorang yang menguasai dan

berperilaku sesuai dengan nilai-nilai budaya, khususnya nilai-nilai etis dan

moral yang hidup di dalam kebudayaan tersebut . Budaya merupakan salah

faktor penentu jati diri bangsa.

Pada pengertiannya, budaya adalah hasil karya cipta manusia yang

dihasilkan dan telah dipakai sebagai bagian dari tata kehidupan sehari-hari .

Suatu budaya yang dipakai dan diterapkan dalam kehidupan dalam waktu yang

lama, akan mempengaruhi pembentukan pola kehidupan masyarakat, seperti

kebiasaan rajin bekerja. Kebiasaan ini berpengaruh secara jangka panjang,

sehingga sudah melekat dan terpatri dalam diri masyarakat. Namun pada

kenyataannya budaya indonesia sekarang ini mulai menghilang karena

pengaruh budaya asing yang masuk ke indonesia, untuk itulah perlu adanya

pembangunan kembali jati diri dan budaya bangsa dan Negara, ada dua hal

utama yang harus dilakukan :

a) Merevitalisasi kedaulatan politik, ekonomi dan budaya agar berada

pada jalur yang benar sesuai dengan hakikat bangsa yang merdeka

sehingga bangsa kita mampu mandiri dan bermartabat.

b) Mendorong political will penyelenggaraan Negara, baik eksekutif

maupun legislatif untuk membangun dan menjabarkan kembali nilai-

nilai dan semangat kebangsaan di setiap hati

Selain pembangunan diatas, pembangunan dalam bangunan-bangunan

budaya seperti rumah adat, dan lain sebagainya juga perlu diperhatikan untuk

mempertahankan nilai-nilai budaya yang ada di Indonesia. Dengan demikian,

11

Page 12: Laporan KWN

jelaslah bahwa dengan melestarikan budaya bangsa, dapat memperkokoh

identitas nasional itu sendiri karena dalam setiap pelaksanaan nilai-nilai

budaya, masyarakat akan lebih cenderung melekat dan menyatu dengan

budaya yang dianutnya, selain itu juga dengan adanya keeratan dari buday

ayang ada dapat membawa nama bangsa indonesia menjadi harum, dalam arti

membawa budaya indonesia ke mancanegara atau memperkenalkan budaya

yang ada ke negara luar.

D. Bela Negara

Pasal 27 ayat 3 UUD 1945 berbunyi : setiap warga negara berhak dan

wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Dari bunyi pasal tersebut

menunjukkan bahwa bela negara merupakan hak dan sekaligus kewajiban bagi

setiap warga negara, ini membuktikan bahwa bela negara juga menjadi suatu

aturan agar setiap warga negara harus melakukan tindakan bela negara demi

ketahanan dan eksistensi sebuah negara.

Pada zaman penjajahan bela negara diartikan dengan cara mengikuti wajib

milter agar dapat membertahankan negara indonesia. Namun, seiring

berjalannya waktu ketika bangsa indonesia berhasil mengalahkan para penjajah

dan merdeka, konsep bela negara berbuah dalam arti tidak tertapaku lagi harus

mengikuti wajib iliter.

Zaman sekarang ini, setiap orang dapat melakukan bela negara dengan

caranya masing-masing, menurut profesinya atau pekerjaannya. Dalam konsep

bela negara diinterpretasikan secara labih luas lagi sehingga meliputi segala

bidang dalam kehidupan bernegara. Dalam upaya pembelaan negara ini,

dilakukan secara terpadu dan disadasarkan atas kecintaan terhadap tanah air

dan bangsa. Misalnya, dalam bidang kesehatan seorang dokter menekuni

preofesinya dengan sungguh sehingga dapat membuat ia menjadi dokter yang

handal bukkan hanya di Indonesia namun juga di luar negeri.

Adapun contoh yang lain dala dunia pendidikan siswa belajar dengan rajin

dan kemudian mengikuti lomba di tingkat internasional dan dapat meraih juara.

Dari berbagai sikap yang dilakukan oleh warga negara sebagai rasa cinta

terhadap negara dan pembelaan negara ini dapat mengharumkan nama bangsa

12

Page 13: Laporan KWN

indonesia. Dengan sendirinya juga setiap warga negara sudah memberikan

sumbangsi terhadap ketahanan nasional dan eksistensi dari pada identitas

nasional.

4. Pentingnya Mempertahankan Identitas Nasional

Identitas Nasional Indonesia meliputi apa yang dimiliki bangsa Indonesia

yang membedakannya dengan bangsa lain seperti kondisi geografis, sumber

kekayaan alam Indonesia, kependudukan Indonesia, ideologi, agama, politik

negara, ekonomi, dan pertahanan keamanan.

Menghadapi identitas nasional, bangsa Indonesia sendiri masih kesulitan

dalam menghadapi masalah bagaimana untuk menyatukan negara yang

mempunyai banyak sekali kelompok etnis, yang memiliki pengalaman yang

berbeda dari satu wilayah ke wilayah lainnya. Namun saat ini masyarakat

Indonesia masih bingung dengan identitas bangsanya. Karena kebiasaan atau pun

budaya masyarakat kita telah bercampur dengan kebiasaan dan kebudayaan

negara-negara lain. Indikator identitas nasional itu antara lain pola perilaku yang

nampak dalam kegiatan masyarakat seperti adat-istiadat, tata kelakuan, kebiasaan.

Lambang-lambang yang menjadi ciri bangsa dan negara seperti bendera, bahasa,

dan lagu kebangsaan.

Arus globalisasi yang demikian pesatnya, ternyata telah mampu

mempengaruhi identitas nasional dan berpotensi merosotnya nilai-nilai budaya

bangsa. Masyarakat budaya tidak lagi memperhatikan budayanya sendiri apalagi

punya keinginan dan dorongan untuk melestarikan. Mereka cenderung

mengadopsi dan menerapkan budaya asing dan mengabaikan budaya sendiri.

Budaya yang asli dianggap kuno dibandingkan dengan budaya asing yang

dianggap lebih modern.

Pemikiran dan pemahaman seperti inilah yang membuat menurunnya

nilai-nilai kebudayaan asli bangsa dan berpotensi hilangnya identitas bangsa yang

sebenarnya. Menyikapi hal ini maka dianggap penting untuk mempertahankan

identitas nasional demi eksistensi bangsa. Salah satu alasan pentingnya

mepertahankan nilai-nilai budaya sendiri adalah karena nilai- nilai budaya suatu

13

Page 14: Laporan KWN

negara adalah identitas negara tersebut didepan dunia internasional . Jika kita

sebagai masyarakat Indonesia tidak mengahargai dan mempertahankan budaya

kita sendiri, siapa yang akan mempertahankannya? Jika kita tidak

mempertahankan budaya kita sendiri sama saja dengan kita membuang identitas

negeri kita didepan dunia internasional yang akan membuat negara kita tidak

terpandang didepan negara-negara lain.

Dengan kita lebih menghargai dan mempertahankan budaya kita, akan

lebih banyak lagi negara-negara yang akan tahu tentang bangsa kita dan dapat

mendatangkan berbagai keuntungan dalam hal moneter ataupun hal non-moneter

seperti nama Indonesia yang terpandang sebagai negara dengan berbagai keunikan

dan keindahan alam.

14

Page 15: Laporan KWN

BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

a. Identitas secara terminologi adalah suatu ciri yang dimiliki oleh suatu

bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa

lain

b. Identitas nasional dalam era globalisasi sekarang ini sudah mengalami

kemerosotan dari nilai-nilainya yang merupakan akibat dari lajunya arus

globalisasi sehingga proses masuknya budaya asing kedalam budaya asli

bangsa sudah tidak dapat dikendalikan lagi. Akibatnya budaya asiang dan

buday asli bangsa bercampur baur.

c. Untuk menyikapi hal diatas perlu adanya strategi untuk mempertahankan

identitas nasional. Strategi untuk mempertahankan identitas nasional

dapat dilakukan dengan mengembangkan nasionalisme, melestarikan

budaya, pendidikan, dan bela negara.

d. Identitas nasioanal dianggap penting untuk dipertahankan karena identitas

nasional merupakan jati diri bangsa dan identitas nasional menjadi faktor

yang membedakan suatu bangsa dengan bangsa lain.

2. Saran

Sebagai warga negara yang baik kita harus mampu mempertahnkan

identitas nasional di era globalisasi. Dimana pada saat ini dengan adanya

perkembangan di era globalisasi mempengaruhi budaya-budaya yang sudah

ada di indonesia. Disinilah kita sebagai warga negara harus mampu

mengaembangkan jati diri bangsa, jangan sampai budaya kita diganti dengan

budaya asing atau budaya luar. Terlebih kita sebagai mahasiswa harus

berpartisipasi dalam mempertahankan identitas nasional.

15

Page 16: Laporan KWN

DAFTAR PUSTAKA

Adriel, Kevin.2010.Pentingnya Mempertahankan Nilai Budaya Indonesia.

http://kevinadriel.blogspot.com (diakses tanggal 16 Oktober 2013)

Fahmi, Irham.2011.Manajemen – teori, kasus, dan solusi.Bandung : Alfabeta

Kaelan dan Zubaidi, Achmad.2010.Pendidikan Kewarganegaraan.Yogyakarta:

Paradigma

Syahputra, Dhenie.2007.Etnisitas dan Identitas Bangsa Indonesia.Jakarta: Rineka

Cipta

Syamhalim.2012.Agenda Memantapkan Identitas Nasional melalui

Pendidikan. .http://edukasi.kompasiana.com (diakses tanggal 28 Oktober 2013)

Tilaar, Harianto.1999.Pendidikan, Kebudayaan, dan Masyarakat Madani Indonesia.

Bandung: Rosda

Tri yuza, Heru.2011.Strategi dan Cara Mempertahankan Identitas Bangsa

Indonesia.http://kelompokkwntekdus.blogspot.com/2011/11/normal-0-false-

false-false-in-x-none-x.html (diakses tanggal 16 Ok tober 2013)

Wahyu Budi, Agus.2002.Perubahan Sosial dan Pendidikan.Jakarta : Grasindo

16