Laporan Magang kelautan UNIB

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Kelautan UNIB

Citation preview

Irdianto Anugrah Putra (E1I011019)Laporan Praktek Laut-Praktek Kerja LapangAyub Sugara (E1I011024)Agung Purnanda Alim (E1I012058)ABSTRAKPEMBUATAN IKAN ASIN DI PASAR PANTAI, KELURAHAN MALABRO, KECAMATAN TELUK SEGARAIrdianto Anugrah Putra, Ayub Sugara, Agung Purnanda.Prodram Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Pertanian, Universitas BengkuluPantai pesisir Bengkulu adalah daerah yang masyarakatnya mayoritas berpropesi sebagai nelayan, dan ada pula yang melanjutkan dari hasil tangkapan nelayan untuk dijadikan ikan asil dan juga prodak-prodak lain. Telah dilakukan penelitian dan pengamatan mengenai pengasinan ikan di Pasar Pantai, Kelurahan Malabro, Kecamatan Teluk Segara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara/proses pengasinan yang dilakukan juga kelayakan usahanya. Metode yang digunakan adalah survey dengan teknik wawancara tidak terstruktur. Selain itu, juga dilakukan observasi lapang. Dari hasil penelitian diketahui bahwa pengasinan ikan yang dilakukan masih bersifat tradisional dengan cara pengasinan yang dilakukan berturut-turut adalah: pembersihan-penggaraman-pengeringan (perbandingan ikan : garam = 4 : 1 ). Secara ekonomi, pengasinan ikan teri layak diusahakan, dilihat dari nilai keuntungan yang didapat yaitu kurang lebih Rp. 1.000.000,- .Kata Kunci : Ikan, Pengasinan, Proses, Keuntungan, Bengkulu

BAB I PENDAHULUAN1.1 Latar BelakangPengasinan merupakan suatu cara pengolahan ikan dengan hasil produk berupa ikan asin. Cara ini telah umum dilakukan dengan tujuan agar ikan lebih awet atau tahan lama. Pengasinan adalah suatu proses pengolahan ikan dengan cara memberikan garam yang kemudian dikeringkan. Cara pengolahan tersebut telah lama dilakukan untuk beraneka ragam species ikan. Kegiatan pembuatan ikan asin telah cukup lama dilakukan di daerah Pasar Pantai, Kelurahan Malabro, Kecamatan Teluk Segara, khususnya oleh Bapak Saprudin yang telah menggeluti pembuatan ikan asin selama kurang lebih 10 tahun, tetapi belum banyak masyarakat mengenal proses pembuatannya, terutama bagaimana prospeknya dilihat dari sudut pandang ekonomi. Berdasarkan hal tersebut, perlu dilakukan penelitian mengenai pembuatan ikan asin yang dilakukan oleh pengelola, terutama untuk mengetahui kelayakan ikan asin tersebut.

1.2 Tujuan PraktikumPraktek ini bertujuan untuk mengetahui cara/ proses pengasinan atau pengolahan ikan asin yang dilakukan oleh pengelola ikan yang berada di Pasar Pantai, Kelurahan Malabro, Kecamatan Teluk Segara. Sekaligus sebagai persyaratan untuk menyelesaikan pendidikan sarjana pada Program Studi Ilmu Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu.

BAB IITEMPAT, WAKTU DAN METODE PRAKTEK LAUT-PRAKTEK KERJA LAPANG

2.1 TempatBegutu banyak daerah kawasan pantai yang berada di daerah pesisir Bengkulu, salah satunya kawasan Pasar Pantai, Keluraham Malabro, Kecamatan Teluk Segara Kota Bengkulu. Salah satu daerah pesisir yang sering dijadikan objek wisata oleh masyarakat Bengkulu, maupun pendatang dari luar daerah yang hanya sekedar ingin berpariwisata. Dengan adanya kekayaan alam sekitar serta keadaan wisata yang memungkinkan, para masyarakat memanfaatkan keadaan tersebut dngan membuka beberapa usaha pesisir. Bapak Saprudin salah satu tokoh masyrakat d daerah sekitar tempat tersebut, memanfaatkan keadaan tersebut dengan membuka Toko UKM MAK NYAK yang bergerak salah satunya dalam usaha pengolahan ikan asin. Dengan daerah strategis tersebut lah, kami tertarik dengan pengamatan di daerah tersebut, dan kami utamakan pada Toko UKM MAK NYAK yang dikelola oleh Bapak Saprudin yang kebetulan Ketua RT daerah setempat, dan juga memiliki lokasi Toko yang sangat strategis yaitu di ujung tikungan jalan yang sangat mudah dilihat oleh pengunjung. 2.2 WaktuPengamatan yang kami lakukan pada saat pengambilan data proses pengolahan ikan asin yang menjadi judul kami, kami lakukan selama satu hari penuh. Tanggal 21 Desember 2014 adalah hari yang telah kami tentukan untuk pengambilan data proses pengolahan ikan asin di Pasar Pantai, Kelurahan Malabro Kecamatan Teluk Segara, dikarenakan pada hari tersebut adalah hari diana pengelola biasanya melakukan pengolahan ikan asin.

2.3 Metode Pengambilan DataLaporan Praktek Laut-Praktek Kerja Lapang yang telah kami buat ini, kami buat dengan dasar data yang telah kami himpun menggunakan metode wawancara langsung kepada nara sumber, yaitu Bapak Saprudin selaku pengelolah usaha pengolahan ikan asin di daerah Psar Pantai, Kelurahan Malabro, Kecamatan Teluk Segara.

BAB IIIGAMBARAN UMUM LOKASI PRAKTEK LAUT-PRAKTEK KERJA LAPANG

Bapak Saprudin selaku salah satu ketua RT daerah Pasar Pantai, Kelurahan Malabro, Kecamatan Teluk Segara Kota Bengkulu yang juga telah kurang lebih 10 tahun berpropesi sebagai pegelola Toko UKM MAK NYAK yang bergerah dalam usalaha pengolahan ikan asin, beliau telah mengemang pesatkan usaha beliau sehingga telah dapat memasarkan ikan asin kelolahan belau sendiri di daerah pasar-pasar tradisional bengkulu, seperti Pasar Panorama serta Pasar Minggu, bahkan ikan asin hasil pengolahan usaha beliau telah di ekspor ke luar kota Begkulu, seperti ke daerah Padang dan Jambi. Berkat kemajuan usaha beliau, beliau bukan hanya memproduksi ikan asin yang menjadi produk utama beliau. Keripik Ikan Layur adalah salah satu produk keluaran Toko UKM MAK NYAK yang memiliki rasa yang cukup enak dan cukup populer di kalangan para pelanggan Toko tersebut. Lokasi yang strategis, yaitu berada di ujung tikungan jalan raya Pasar Pantai, Kelurahan Malabro, Kecamatan Teluk Segara menjadi tempat berdirinya Toko UKM MAK NYAK. Jalan raya yang menjadi jalan utama wisata pantai Kota Bengkulu tersebut, memiliki prospek usaha yang tinggi dengan tujuan konsumen utama yaitu para pelancong yang berwisata di daerah patai Bengkulu.

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN4.1 Ikan AsinIkan merupakan sumber gizi hewani utama dan diperoleh dari daging ikan segar, maupun daging ikan yang telah diawetkan dengan metode tradisional maupun modern. Daging ikan mengandung unsur -unsur gizi seperti protein, lemak, vitamin dan mineral. Unsur-unsur gizi tersebut merupakan sumber kalori, zat pembangun, zat pengganti sel dan jaringan tubuh yang rusak serta membantu pengaturan organ tubuh (Hadiwiyoto, 1993).Ikan asin adalah bahan makanan yang terbuat dari daging ikan yang diawetkan dengan menambahkan banyak garam. Dengan metode pengawetan ini daging ikan yang biasanya membusuk dalam waktu singkat dapat disimpan dalam waktu berbulan-bulan.Beraneka jenis ikan yang biasa diasinkan, baik Ikan darat, maupun Ikan laut. Ikan-ikan ini dikumpulkan dalam suatu wadah dan lalu ditaburi atau direndam dalam larutan garam pekat. Ikan-ikan yang besar biasanya dibelah atau dipotong-potong lebih dulu agar garam mudah meresap kedalam daging. Karena perbedaan kepekatan dan tekanan asmosis kristal-kristal garam akan menarik cairan sel dalam daging ikan keluar dari tubuhnya. Sementara itu partikel garam meresap masuk kedalam daging ikan. Proses ini berlangsung hingga tercapai keseimbangan konsentrasi garam diluar dan didalam daging. Konsentrasi garam yang tinggi dan menyusutnya cairan sel akan menghentikan autolisis dan menghambat pertumbuhan bakteri dalam daging ikan. Setelah itu ikan-ikan ini dijemur, direbus atau di permentasi untuk meningkatkan keawetannya.

4.2 Alat dan Bahan yang Digunakan Dalam PengolahanAlat yang digunkan dalam proses pengolahan adalah pisau, ember, gentong, para-para dan bahan yang dibutuhkan untuk proses pengawetan ikan berupa garam saja, biasanya untuk garam sebanyak 100 kg digunakan hanya untuk ikan 400 kg, setelah melalui proses pembelahan dan pengeringan hanya menjadi sekitar 160 kg.4.3 Jenis Ikan yang Digunakan Dalam PengasinanJenis Ikan yang digunakan dalam pengasinan antara lain:a) Ikan Layur (Trichiurus lepturus)b) Ikan Kakap (Lutjanus sanguineus)c) Ikan Hiu Martil (Sphyrna spp.)d) Ikan Hiu/Cucut Kembang (Stegostoma fasciatum)e) Ikan Lidah (Cynoglossus lingua)f) Ikan Palak Batu/Capelin (Mallotus villosus)g) Ikan Gabus Laut (Rachycentron candum)

Pengolah meggunakan jenis-jenis ikan diatas sebagai bahan utama pengolahan ikan asin dikarenakan ikan-ikan tersebut lah yang mudah didapatkan oleh nelayan-nelayan di sekitar.

4.4 Proses PengolahanPertama, Ikan melalui tahap pembersihan,. Lalu berlanjut ketahap pemberian garam, sebagai pengawet. Proses pengawet dan pemendaman berlangsung selama satu hari. Setelah itu ikan di jemur, dan saat ikan sudah kering maka ikan dikemas agar siap untuk dipasarkan maupu dijual secara langsug.Tahap-tahap yang dilakukan dalam pengolahan Ikan asin adalah : 1. PembersihanPada tahap ini, pembersihan yang dilakukan adalah dengan memisahkan ikan dari isi perut ikan, sisik, dan juga insang. Agar mudah untuk peresapan garam dalam proses penggaraman, dan juga agar ikan lebih higenis dikarenakan dalam isi perut, sisik, dan juga insang bnyak mengandung bakteri.2. PenggaramanPenggaraman atau pemberian garam dilakukan setelah tahap 1 selesai. Garam yang diberikan adalah Garam Iodium (Cap Beteng, CV. Setia Abadi) yang bisa di beli di toko Arena yang terletak di sebelah Benteng Marlborough. Perbandingan antara bahan baku ikan dengan garam adalah 4:1 jadi untuk 400 kg ikan dan garam yang akan dibutuhkan sekitar 100 kg. Proses pegawetan atau pemendaman terjadi selama satu hari.3. Penjemuran (pengeringan)Ikan yang telah diproses dalam penggaraman dan pemendaman, langsung dijemur diatas para-para. Tempat penjemuran bebas dari naungan tujuannya agar mendapat cahaya matahari secara optimal.

Gambar 1 : Proses penjemuran ikan asinProses pengeringan yang dilakukan oleh pengolah hanya dilakukan dengan memanfaatkan panas matahari, jika cuaca mendukung/ panas hanya membutuhkan waktu 3 hari untuk menjemur ikan tersebut hingga kering. Namun, jika cuaca tidak mendukung atau hujan, biasanya para pengolah membutuhkan waktu untuk mengeringkan ikan tersebut sampai berhari-hari bahkan sampai berminggu-minggu.4. Pengemasan dan pemasaranIkan asin kemudian dikemas dalam wadah yang kering.Wadah yang digunakan adalah plastik kemasan yang berukuran sesuai dengan ukuran masing masing ikan, digantung maupun di kumpulkan dalam wadah yang besar.Ikan asin ini biasanya dipasarkan ke Pasar Panorama, Pasar Minggu, ataupun dijual ke luar daerah seperti ke Jambi maupun Padang dan juga ke Masyarakat yang membutuhkan untuk kebutuhan sehari-hari.

Gambar 2 : Ikan asin yang telah dikemas dan sedang dipajang untuk dijual

4.5 Faktor- faktor yang berpengaruh dalam pengolahan1. Baha Baku Ikan yang DidapatPasang surut serda kondisi cuaca pada laut sangat berpengaruh pada perolehan ikan sebagai bahan baku utama yang didapat dari membeli ikan secara langsung dari hasil tangkap nelayan yang berlabuh dipantai. Saat badai besar ataupun cuaca buruk, pengolahan ikan akan menurun dikarenakan nelayan tidak dapat berlayar untuk menangkap ikan. Perbandingan perolehan ikan yang akan dikelola pada saat musim paceklik (badai besar) dan juga dalam musim subur (musim biasa) adalah 10:1.2. Jenis GaramGaram Iodium (Yodium 30-80 ppl) lebih mudah diserap dan menghasilkan ikan asin dengan kualitas yang lebih baik. Garam rakyat mengandung unsur unsur lain (Mg, Ca, Senyawa Sulfat) kotoran,bakteri, dan lain-lain. Yang dapat menghambat penetrasi garam dan merusak ikan.3. Ketebalan Daging IkanSemakin tebal daging ikan, proses pengasinan akan membutuhkan waktu semakin lama dan garam yang lebih banyak sehingga ikan-ikan besarbiasanya dibelah-belah, dikeping atau diiris tips-tipis sebelum diasinkan.4. Kadar Lemak IkanKadar lemak yang tinggi (diatas 2%) akan memperlambat penetrasi garam kedalam daging ikan.5. Kesegaran Daging IkanIkan yang kurang segar memiliki daging yang lebih lunak dan cairan tubuh yang mudah keluar, sehingga proses pengasinan bisa lebih cepat, namun juga garam yang terlalu banyak masuk kedalam tubuh ikan akan menjadikan ikan asin tersebut terlalu asin dan kaku. Sedangkan Ikan yang digunakan pada pengolahan ikan asin di Pasar Pantai, Kelurahan Malabro, Kecamatan Teluk Segara ini menggunakan ikan segar yang langsung turun dari perahu nelayan, atau pun menggunakan ikan yang berkualitas sedang.

4.6 Keuntungan dari Pengolahan Ikan AsinIkan segar dibeli dari nelayan dengan harga Rp. 35.000,- per kg, dan akan dijual dengan harga Rp. 50.000,- per kg untuk jenis pembelian secara personal (pembeli biasa) dan akan dijual seharga Rp. 40.000,- per kg untuk pembelian yang akan dijual kembali. Keuntungan bersih yang didapat dari pengolahan serta penjualan kurang lebih sebesar Rp. 1.000.000,- per bulan. Keuntungan tersebut diperoleh dari pengkalian rata-rata pendapatandengan jumlah perkiraan ikan yang telah terjual dikurangi jumlah modal yang dikeluarkan, Rp.45.000,- 150 kg = Rp. 6.750.000,- (harga ikan Rp. 35.000,- 150 kg = Rp. 5.250.000,- + harga garam yang digunakan per bulan Rp. 500.000,-) = Rp. 1.000.000,- .

BAB VHASIL PELAKSNAAN FIELD TRIP (PRAKTEK LAPANG)

5.1 Kunjungan menuju Pusat Penelitan Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P2O LIPI)

Pusat Penelitan Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia adalah instansi penelitian yang bergerak dalam bidang kelautan. Intansi ini berperan sebagai pusat peelitian oceanografi di Indonesia.

Gambar 3 : Pusat Informasi P2O LIPI

5.1.1 Visi-MisiVisiReformasi birokrasi di lingkungan Pusat Penelitian Oseanografi LIPI diawali dengan meredefenisi visi dan misi organisasi, sebagai upaya mendorong reposisi Pusat Penelitian Oseanografi LIPI di antara organisasi penelitian bidang kelautan dengan meningkatkan fungsi dan core-competent Pusat Penelitian Oseanografi LIPI, yaitu untuk menjadi salah satu pusat riset terbaik bidang oseanografi dan berkontribusi nyata di tingkat regional Asia-Pasifik pada tahun 2025.

MisiDalam upaya mencapai peringkat terbaik di tingkat regional, Pusat Penelitian Oseanografi LIPI diharapkan mampu menghasilkan riset dan inovasi yang signifikan dalam memenuhi kebutuhan pemerintah, dengan memberi timbangan ilmiah, saran dan kebijakan serta meningkatkan pelayanan kepada publik, industri, dan pemangku kepentingan lainnya. Pencapaian Visi tersebut dituangkan dalam 3 (tiga) misi utama, yaitu:

1. Meningkatkan output riset oseanografi yang berkontribusi signifikan terhadap ilmu pengetahuan, nyata dirasakan pemangku kepentingan dan berdampak besar bagi publik;2. Meningkatkan pelayanan publik dalam bentuk penyediaan data dan informasi oseanografi yang akurat, tepat waktu dan tepat guna.3. Mendukung kelangsungan pemanfaatan sumberdaya laut dan lingkungannya berbasis ilmu pengetahuan untuk kesejahteraan publik.

5.1.2 Struktur Organisasi

Gambar 4: Stuktur Organisasi P@O LIPI

5.1.3 Program KerjaTerkait dengan Visi dan Misi Pusat Penelitian Oseanografi LIPI, maka untuk mengimplementasikannya diperlukan beberapa strategi atau program, yaitu sebagai berikut:1. Meningkatkan kompetensi sumber daya manusia, melakukan peningkatan kapabilitas individu peneliti dan kompetensi kelompok-kelompok penelitian melalui peningkatan pendidikan, kerjasama riset, perekrutan SDM peneliti baru yang sesuai kebutuhan serta melakukan pembinaan yang kontinyu dan terarah;2. Mengembangkan sarana dan prasarana penelitian di bidang oseanografi, melakukan akreditasi laboratorium dan kalibrasi peralatan penelitian, melengkapi kebutuhan peralatan penelitian, membangun fasilitas dan suasana kerja yang nyaman, serta peningkatan sarana dan prasarana teknologi informasi;3. Menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang berkualitas, melakukan pendidikan dan pelatihan serta kerjasama penelitian dengan peneliti asing agar tercipta alih pengetahuan (transfer knowledge) untuk meningkatkan kapabilitas dan kepakaran peneliti. Selain itu dibuat sistem agar proses regenerasi kepakaran dari peneliti senior ke peneliti junior dapat terlaksana dengan baik.4. Merumuskan dan melaksanakan program penelitian yang kompetitif, membuat perencanaan kegiatan penelitian yang matang (terarah dan terukur) sehingga dapat menjawab isu-isu lingkungan dan memberikan kontribusi terhadap pengambilan kebijakan oleh pemerintah pusat maupun daerah, bermanfaat bagi masyarakat , industri dan pemangku kepentingan lainnya.5. Mengkaji hasil penelitian untuk menentukan kebijakan bidang oseanografi, melakukan pengujian dan validasi terhadap setiap hasil penelitian yang berupa data dasar , konsep, model dan rekomendasi terkait isu-isu kelautan Indonesia sehingga dapt dimanfaatkan dan diimplementasikan oleh pengambil keputusan dan pemangku kepentingan.6. Membangun jejaring kerja (networking) dengan berbagai pemangku kepentingan. Hal ini dapat dicapai melalui kerjasama riset, melakukan komunikasi ilmiah atau penyelenggaraan workshop, symposium dan seminar terkait isu-isu kelautan Indonesia. Dengan demikian, peluang untuk meningkatkan kualitas sumber daya penelti Pusat Penelitian Oseanografi LIPI menjadi lebih besar dan mudah diwujudkan.

5.1.4 Laboratorium yang Tersedia1. Marine Botany Lab2. Marine Zoology Lab3. Moleculer Genetic Lab4. Maricultur Lab5. Marine Natural Product Lab6. Marine Geology7. Physical Oceanography Lab8. Chemical Oceanography Lab9. Marine Microbiology Lab10. Plankton & Productivity Lab11. Applied Oceanography Lab

5.2 Kunjungan menuju Badan Penelitian Pengembangan Kelautan dan PerikananBadan Penelitian Pengembangan Kelautan dan Perikanan memiliki tugas utama melakukan penelitian di bidang kelautan dan perikanan serta mengembangkan hasil penelitiannya untuk bisa diimplementasikan pada pembangunan nasional.

5.2.1 Visi-MisiVisiInovator iptek dan motivator industrialisasi perikanan dan kelautan berkelanjutan.

Misi Menciptakan iptek, metode dan rekomendasi untuk percepatan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan peningkatan taraf hidup masyarakat serta menopang pelaksana BP3Ei. Memotifasi pembangunan berkelanjutan melalui diversifikasi usaha dan pembangunan komoditas sumberdaya KP baru dan terbarukan. Mendukung percepatan industrialisasi KP untuk memperbesar penyerapan tenaga kerja dan meningkatkan produk yang berdaya saing tinggi.

5.2.2 Struktur Organisasi1. sekretariat jenderal2. inspektorat jenderal3. direktorat jenderal pengolahan dan pemasaran hasil perikanan4. direktorat jenderal perikanan budidaya5. direktorat jenderal kelautan, pesisir dan pulau-pulau kecil

5.2.3 Program Kerja1. Melaksanakan Kegiatan-kegiatan Mendukung Kebijakan Industrialisasi Kelautan dan Perikanan2. Pemanfaatan Energi Laut3. Memaksimalkan Marikultur4. Blue Economy (Ekonomi Biru)5. Farmasetika Laut6. Garam Industri (Produk Turunan Garam)7. Menopang CTI8. Menjalin Kerjasama dengan Instansi Dalam Maupun Luar Negeri

5.2.4 Laboratorium yang tersedia1. Laboratorium Bioteknologi

2. Laboratorium Instrumen

3. Laboratorium Pengolahan Produk

4. Laboratorium Mikrobiologi

5. Laboratorium Sensori

6. Laboratorium Bioassay

7. Laboratorium Pengemasan

8. Laboratorium Pilot Plant

9. Laboratorium Kimia

5.3 Kunjungan menuju Dinas Hidro-Oceanografi TNI ALDinas Hidro-Oceanografi TNI AL adalah sebuah lembaga instansi TNI AL yang bergera dalam bidang pemetaan kelautan dengan semboyannya yaitu, JALA CITRA PRAJA YODHA yang berartikan Pemetaan Laut Untuk Publik dan Militer.

Gambar 5: Gedung Utama DISHIDROS TNI AL

5.3.1 Visi-MisiVisiMenjadi lembaga hidrografi yang mampu memberikan informasi dan pelayanan survei dan pemetaan yang akurat bagi kepentingan pertahanan, militer dan publik yang diperlukan untuk mengamankan dan menyukseskan pembangunan nasional.

Misi1. Mendukung data dan informasi atas dan bawah permukaan laut untuk kepentingan pertahanan dan militer2. Meningkatkan kualitas produk Dishidros dengan mengacu pada standar dan aturan internasional sebagai upaya terjaminnya keselamatan bernavigasi di laut3. Kontribusi terhadap terpeliharanya lingkungan laut, penetapan batas Negara dan batas wilayah laut4. Terpeliharanya data dan informasi Hidro-oseanografi yang mutakhir, berkualitas dan terpadu5.3.2 Struktur Organisasi

Gambar 6: Stuktur Organisasi DISHIDROS TNI AL5.3.3 Program KerjaProgram Kerja andalan Dinas Hidro-Oceanografi TNI AL adalah pemetaan laut untuk wilayah kawasan NKRI.

5.3.4 Laboratorium yang tersedia1. Laboratorium Hidrografi2. Laboratorium Oceanografi3. Laboratorium Meteorologi4. Laboratorium Geografi Maritim

5.4 Kunjungan menuju Badan Penelitian Perikanan Laut JakartaBalai Penelitian Perikanan Laut (BPPL) mengemban tugas utama melaksanakan kegiatan penelitian perikanan laut dan menyelenggarakan fungsi pelaksanaan perikanan laut di bidang: 1. Biologi2. Dinamika dan genetika populasi3. Pengkajian stok sumber daya ikan 4. Oseanografi Perikanan,5. Dinamika Perikanan Tangkap6. Alat Tangkap dan Alat Bantu Penangkapan7. Metoda penangkapann Ikan8. Eskplorasi dan evaluasi sumber daya ikan

Gambar 7: Gedung Utama Badan Penelitian Perikanan Laut Jakarta5.4.1 Visi-MisiVisiMenjadi institusi utama penyedia data dan informasi iptek bagi pengelolaan sumberdaya perikanan laut secara berkelanjutanMisi1. Meningkatkan dan menerapkan iptek kajian stok, lingkungan dan habitat sumberdaya ikan serta status dan pola pemanfaatannya.2. Menyediakan dan meningkatkan difusi hasil penelitian melalui berbagai publikasi serta dukungan teknis operasional pelaksanaannya.3. Meningkatkan kapasitas kelembagaan dan sumberdaya penelitian perikanan laut.5.4.2 Program Kerja

BPPL mempunyai tugas atau program kerja melaksanakan kegiatan penelitian perikanan laut dan BPPL menyelenggarakan fungsi:1. Penyusunan rencana program dan anggaran, pemantauan dan evaluasi, serta laporan;2. Pelaksanaan penelitian perikanan laut di bidang biologi, dinamika dan genetika populasi, pengkajian stok sumber daya ikan, oseanografi perikanan, dinamika perikanan tangkap, alat tangkap, alat bantu penangkapan, dan metoda penangkapan ikan, serta pelaksanaan eksplorasi dan evaluasi sumber daya ikan;3. Pelayanan teknis, jasa, informasi, komunikasi, dan pengelolaan kerja sama penelitian perikanan laut;4. Pengelolaan prasarana dan sarana penelitian; dan5. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga.5.4.3 Laboratorium yang tersedia1. Laboratorium Sumber Daya Perikanan Laut Dalam2. Laboratorium Basah Biota Laut3. Laboratorium Genetika4. Laboratorium Kimia5. Laboratorium Biologi6. Laboratorium Alat Tangkap

5.5 Kunjungan menuju Pelabuhan Perikanan Nizam Zachman JakartaPelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman Jakarta merupakan Unit Pelaksana Teknis Departemen Kelautan dan Perikanan yang berada di bawah dan bertangggung jawab kepada Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap.

Gambar 8: Pelabuhan Utama Pelabuhan Perikanan Nizam Zachman Jakarta5.5.1 Visi-MisiVisi Terwujudnya Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman Jakarta sebagai pusat pertumbuhan dan pengembangan ekonomi perikanan terpadu

Misi Menciptakan lapangan kerja dan iklim usaha yang kondusif; Pemberdayaan masyarakat perikanan; Meningkatkan mutu, keamanan pangan dan nilai tambah; Menyediakan data dan informasi perikanan; Meningkatkan pengawasan dan pengendalian sumberdaya perikanan

5.5.2 Program KerjaTugas pokok dan program kerja yang telah dilaksanakan PPSNZJ adalah :1. Mengembangkan skala usaha industri perikanan dengan lingkungan yang mendukung;2. Meningkatkan peran serta masyarakat perikanan yang berkaitan dengan lingkungan dan diversifikasi usaha perikanan;3. Mengembangkan sistim pengolahan hasil perikanan;4. Mengembangkan sistim perolehan data dan informasi perikanan;5. Mengembangkan sistim pengawasan dan pengendalian sumberdaya perikanan;6. Perberdayaan SDM;7. Mengembangkan sarana/fasilitas pelabuhan;8. Mengembangkan sistim administrasi keuangan.

5.6 Kunjungan menuju Penangkaran Penyu Pulau Pramuka, Kepulauan SeribuPulau Pramuka mungkin menjadi salah satu pulau yang sering dikunjungi di Kepulauan Seribu. Pulau ini dapat ditempuh 2,5 jam dari Jakarta dengan menggunakan perahu motor. Pulau yang dijadikan pusat pemerintahan Kepulauan Seribu ini memiliki fasilitas yang lengkap, seperti gedung pemerintahan, sekolah, rumah sakit, masjid, penginapan, dan fasilitas umum lainnya.Selain pemandangan pantainya yang indah, pantai yang luasnya mencapai 9 hektare ini juga memiliki penangkaran penyu sisik sebagai daya tarik agar wisatawan datang berkunjung. Wisatawan yang berkunjung dapat melihat bahkan menyentuh penyu sisik saat berada di dalam penangkaran.Siklus kehidupan penyu mulai dari tukik (bayi penyu) sampai penyu dewasa dapat disaksikan di penangkaran penyu yang telah ada sejak tahun 1984 ini. Perawatan dan pemeliharaan yang baik membuat penyu di dalam penangkaran dapat tumbuh secara sempurna. Apabila penyu telah cukup umur, mereka akan dilepaskan di tepi pantai.Penyu sisik yang berada di penangkaran penyu ini di dapt dari penyu-penyu sisik yang bertelur di daerah kepulauan seribu, terutama di daerah Pulau Panggang, dan Pulau Pari. Sistem yang digunakan di penangkaran penyu ini, menggunakan sistem penangkaran penetasan, yang bersistematika yaitu dengan cara mengambil telur penyu dn menetaskan di penangkaran.

Gambar 9: Tempat Konservasi Penyu Pulau Pramuka5.7 Kunjungan menuju Balai Besar Perikanan Budidaya Laut Lampung

Gambar 10: Balai Besar Perikanan Budidaya Laut Lampung5.7.1 Visi-MisiVisiVisi BBPBL pada pembangunan sektor perikanan adalah mewujudkan Balai Besar Pengembangan Budidaya Laut (BBPBL) Lampung sebagai institusi rujukan nasional utama dalam pengembangan teknologi budidaya lautMisiMisi BBPBL Lampung adalah Menghasilkan teknologi budidaya laut yang adaptif guna mendukung peningkatan produksi perikanan budidaya.

5.7.2 Program Kerja1. Identifikasi dan penyusunan rencana program teknis dan anggaran,pemantauan dan evaluasi serta laporan. 2. Pelaksanaan uji terap teknik perikanan budidaya laut. 3. Pelaksanaan penyiapan bahan standardisasi perikanan budidaya laut. 4. Pelaksanaan sertifikasi sistem perikanan budidaya laut. 5. Pelaksanaan kerja sama teknis perikanan laut. 6. Pengelolaan dan pelayanan sistem informasi,dan publikasi perikanan budidaya laut. 7. Pelaksanaan layanan pengujian laboratorium persyaratan kelayakan teknis perikanan budidaya laut. 8. Pelaksanaan pengujian mutu pakan,residu,serta kesehatan ikan dan lingkungan budidaya laut. 9. Pelaksanaan bimbingan teknis laboratorium pengujian. 10. Pengelolaan produksi induk unggul,benih bermutu,dan sarana produksi perikanan budidaya laut. 11. Pelaksanaan bimbingan teknis perikanan budidaya laut, dan 12. Pelaksanaan urusan dan tata usaha dan rumah tangga.

5.7.3 Laboratorium yang tersedia1. Laboratorium kesehatan ikan2. Laboratorium kualitas air3. Laboratorium pembuatan pakan buatan/workshop nutrisi4. Laboratorium Fitoplankton5. Laboratorium Zooplankton

BAB VIKESIMPULAN DAN SARAN6.1 KesimpulanBerdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan yaitu pengasinan ikan di daerah Pasar Pantai, Kelurahan Malabro, Kecamatan Teluk Segara, kususnya oleh Bapak Saprudin dilakukan secara tradisional, dengan proses tahapan sebagai berikut : pembersihan penggaraman penjemuran pengemasan dan penjulan.6.2 SaranBerdasarkan penelitian yang telah dilakukandisarankan untuk :1. Perlu dilakukan penelitian mengenai ikan asin yang dihasilkan sehingga dapat bersaing dengan produk ikan asin dari daerah lain bahkan di daerah global.2. Perlu dikembangkan usaha pengasinan ikan asin dari skala rumah tangga menjadi skala lebih besar.

LAMPIRAN1. Dokumentasi Proses Wawancara saat Praktek Kerja Lapang Prosesa. Wawancara Bersama Bapak Saprudin

2. Dokumentas kunjungan menuju Pusat Penelitian Oceanografi Lembaga Ilmu Peneitian Indonesia

3. Dokumentas kunjungan Badan Penelitian Pengembangan Kelautan dan Perikanan

4. Dokumentas kunjungan Dinas Hidro-Oceanografi TNI AL

5. Dokumentas kunjungan adan Penelitian Perikan Laut Jakarta

6. Dokumentas kunjungan Pelabuhan Perikanan Nizam Zachman Jakarta

7. Dokumentas kunjungan Penangkaran Penyu Sisik Pulau Pramuka Kepulaua Seribu

8. Dokumentas kunjungan Balai Besar Perikanan Budidaya Laut Lampung

DAFTAR PUSTAKARahmani, Yunianta, dan Errayana Martati. 2006.Pengaruh Metode Penggraman Basah Terhadap Karakteristik Produk Ikan Asin Gabus (Ophiicephalus striatus). Universitas Brawijaya.Sutarni. 2013.Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Produksi Pengawetan Ikan Asin Teri Di Kecamatan Labuhan Maringgai Kabupaten Lampung Timur.Jurnal Esai. Vol.7 No.1.Anonim. 2014. Garam Iodium.http://id.wikipedia.org/wiki/Garam_Iodium. [20 Januari 2015]Anonim. 2014. Profil Pusat Penelitian Oceanogragi Lembaga Ilmu Penelitian Indonesia. http://www.oseanografi.lipi.go.id/index.php. [20 Januari 2015]Anonim. 2014. Profil Badan Pengembangan Kelautan dan Perikanan Jakarta. http://www.bbp4b.litbang.kkp.go.id/ . [20 Januari 2015]Dishidros. 2014. Profil Dinas Hidro-Oceanografi TNI AL. http://dishidros.go.id/. [20 Januari 2014]Anonim. 2014. Profil BPPL Jakarta. http://info-bppl.blogspot.com/. [20 Januari 2014]PPSNZJ, Tim. Profil Pelabuhan PPSNZJ. http://www.ppsnzj.info/. [20 Januari 2014]Jhon, El. 2012. Mampir ke Penangkaran Penyu Sisik di Pulau Pramuka . http://tourismnews.co.id/category/Green%20News/mampir-ke- penangkaran-penyu-sisik-di-pulau-pramuka. [20 Januari 2014]Anonim. Profil Balai Besar Perikanan Budidaya Laut Lampung. http://bbpbl.djpb.kkp.go.id/index.php/profil.html. [20 Januari 2014]

35Pasar Pantai, Kelurahan Malabro, Kecamatan Teluk Segara