24
1 LAPORAN PELAKSANAAN KUNJUNGAN KERJA INDIVIDU ANGGOTA DPR RI FRAKSI PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA (GERINDRA) KROASIA, 14 - 20 OKTOBER 2018 OLEH: 1. RAHAYU SARASWATI D. DJOJOHADIKUSUMO (A 356) 2. FELICITAS TALULLEMBANG (A-391) 3. IR. H. BAMBANG HARYO SOEKARTONO (A-364) 4. G. BUDISATRIO DJIWANDONO (A386) 5. HERI GUNAWAN (A-346) 6. DR. Ir. H. SODIK MUDJAHID, M.Sc. (A-343) 7. SUPRIYANTO (A-370)

LAPORAN PELAKSANAAN KUNJUNGAN KERJA INDIVIDU … · Kunjungan Kerja Perorangan ke Luar Negeri Anggota DPR RI dalam rangka Pelaksanaan Peran Diplomasi, ... Negara ini juga calon untuk

Embed Size (px)

Citation preview

1

LAPORAN PELAKSANAAN KUNJUNGAN KERJA INDIVIDU

ANGGOTA DPR RI FRAKSI PARTAI GERAKAN INDONESIA

RAYA (GERINDRA)

KROASIA, 14 - 20 OKTOBER 2018

OLEH:

1. RAHAYU SARASWATI D. DJOJOHADIKUSUMO (A – 356)

2. FELICITAS TALULLEMBANG (A-391)

3. IR. H. BAMBANG HARYO SOEKARTONO (A-364)

4. G. BUDISATRIO DJIWANDONO (A–386)

5. HERI GUNAWAN (A-346)

6. DR. Ir. H. SODIK MUDJAHID, M.Sc. (A-343)

7. SUPRIYANTO (A-370)

2

KUNJUNGAN KERJA LUAR NEGERI INDIVIDU ANGGOTA DPR RI

KE REPUBLIK KROASIA TANGGAL 14 – 20 OKTOBER 2018

PENDAHULUAN

Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) nomor 1 tahun 2014 setelah direvisi dan

ditetapkan pada Rapat Paripurna DPR RI tanggal 20 Juni 2016 menegaskan untuk

meningkatkan peran dan kinerja lembaga perwakilan rakyat, setiap anggota DPR harus

melaksanakan kegiatan dan aktivitas penunjang yang sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan, salah satunya dengan melakukan kunjungan kerja baik ke daerah

pemilihan maupun kunjungan ke luar negeri.

Berdasarkan arah kebijakan umum pengelolaan anggaran (AKUPA) DPR RI 2016

tentang Pelaksanaan Kunjungan Kerja Perorangan Anggota DPR RI ke luar negeri

dalam rangka peran diplomasi dan keputusan Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat

Republik Indonesia nomor 2/PIMP/IV/2015-2016 tentang tata cara pelaksanaan

Kunjungan Kerja Perorangan ke Luar Negeri Anggota DPR RI dalam rangka

Pelaksanaan Peran Diplomasi, Anggota DPR RI dapat melaksanakan Kunjungan Kerja

Perorangan ke Luar Negeri Anggota DPR RI sesuai dengan negara tujuan.

DASAR PELAKSANAAN

Surat Keputusan Pimpinan DPR RI Nomor: 2/PIMP/IV/2015-2016 Tentang Tata Cara

Pelaksanaan Kunjungan Kerja Luar Negeri Anggota DPR RI Dalam Rangka

Pelaksanaan Peran Diplomasi.

LATAR BELAKANG PEMILIHAN NEGARA TUJUAN

Republik Kroasia (Republik Hrvatska) atau juga disebut Kroasia adalah negara

berbentuk bulan sabit di Eropa berbatasan dengan Balkan di Tenggara. Ibukotanya

adalah Zagreb. Dalam sejarahnya, negara ini merupakan negara republik untuk

Republik Sosialis Federal Yugoslavia. Negara ini melepaskan diri dan memperoleh

kemerdekaan pada 1991 dan merupakan kandidat dari anggota Uni Eropa.

Kroasia adalah anggota dari PBB, yang organisasi untuk keamanan dan co-operasidi

eropa, di Dewan Eropa dan merupakan non-anggota tetap dari Dewan Keamanan

3

Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk istilah 2008-2009. Negara ini juga calon untuk

keanggotaan dari Uni Eropa dan calon anggota NATO. Kroasia diharapkan resmi

bergabung NATO pada April 2009, sehingga kedua Republik Sosialis Federal

Yugoslavia bangsa untuk bergabung dengan aliansi militer berikut Slovenia. Selain itu,

Kroasia juga merupakan anggota dari Uni untuk Mediterania setelah didirikan pada

2008.

Kroasia terletak antara Eropa Selatan dan Eropa Timur. Berbentuk menyerupai sebuah

bulan sabit atau ladam, negara tetangga yang mengapit adalah Serbia, Bosnia,

Herzegovina dan Montenegro. Terletak di sebelah utara Slovenia dan Hungaria, Italia

yang terletak di Laut Adriatik. Itu adalah wilayah daratan terpecah dalam dua bagian

non-menyebelah oleh jangka pendek dari garis pantai dan Bosnia Herzegovina sekitar

Neum.

Negara ini terkenal dengan banyak taman nasional. Kroasia memiliki iklim campuran.

Di sebelah utara dan timur itu adalah kontinental, Mediterania di sepanjang pantai dan

semi tinggi dan tinggi iklim di selatan pusat-daerah. Istra memiliki iklim sedang,

sementara Kepulauan Palagruza adalah iklim subtropis.

Lepas pantai Kroasia terdiri lebih dari seribu satu pulau dalam berbagai ukuran. Pulau

terbesar di Kroasia adalah Cres dan Krk yang terletak di Laut Adriatik. Danau Danube,

sungai lama kedua Eropa, melalui kota Vukovar. Dinara, singkatan yang terkenal dari

Dinaric Apls, adalah puncak tertinggi di Kroasia, dengan mempunyai tinggi 1831 mater

diatas permukaan laut.

Karena adopsi dari 1990 konstitusi, Kroasia telah menjadi demokrasi. Antara 1990 dan

2000 ini memiliki sistem semi-presiden, dan sejak 2000 ia memiliki sistem parlemen.

Presiden Republik (Predsjednik) adalah kepala negara, dipilih secara langsung untuk

lima tahun dan dibatasi oleh konstitusi untuk maksimal dua istilah. Selain menjadi

komandan di kepala dari angkatan bersenjata, presiden mempunyai kewajiba prosedural

dalam penunjukkan Perdana Menteri dengan persetujuan dari Parlemen, dan memiliki

4

pengaruh pada politik luar negeri. Ia berkediaman resmi di Predsjednicki dvori. Selain

itu juga villa musim panas di Pulau Vanga (Brijuni pulau-pualu) dan Pulau Hvar.

Parlemen Kroasia (Sabor) adalah unicameral legislatif (kedua ruang, maka “Rumah

Negara”, yang didirikan oleh Konstitusi 1990, pada tahun 2001 telah ditiadakan).

Jumlah sabor dari anggota dapat bervariasi dari 100 hingga 160. Mereka semua dipilih

oleh suara rakyat untuk melayani empat tahun istilah. Pleno pada sesi sabor yang

berlangsung dari 15 Januari ke 15 Juli, September dan dari 15 sampai 15 Desember.

Pemerintah Kroasia (Vlada) yang dipimpin oleh Perdana Menteri yang memiliki dua

wakil perdana menteri dan empat belas menteri di sektor tertentu biaya kegiatan.

Eksekutif yang bertanggung jawab untuk mengajukan perundang-undangan dan

anggaran, melaksanakan undang-undang dan pedoman yang asing dan kebijakan

internal dari republik. Pemerintah kediaman resmi adalah Banski dvori.

Kroasia memiliki tiga sistem peradilan berjenjang, yang terdiri dari Mahkamah Agung,

Conty pengadilan dan kota pengadilan. Mahkamah Konstitusi peraturan mengenai hal-

hal yang berkaitan dengan Konstitusi. Penegakan hukum di Kroasia adalah menjadi

tanggung jawab polisi memaksa Kroasia, yang berada di bawah kontrol dari

Kementerian Negeri. Dalam beberapa tahun terakhir, kekuatan yang telah melakukan

reformasi yang dengan bantuan dari lembaga internasional, termasuk Organisasi untuk

Keamanan dan Co-operasi di Eropa sejak misinya ke Kroasia dimulai pada 18 April

1996.

Dalam rangka lebih meningkatkan hubungan bilateral antara Indonesia dan Kroasia,

kedua negara melakukan pertemuan konsultasi dari waktu ke waktu untuk

mendiskusikan perkembangan bilateral kedua negara dan isu-isu regional dan global

yang menjadi perhatian kedua negara. Indonesia dan Kroasia berniat terus

meningkatkan hubungan kerjasama dan kemitraan yang komprehensif.

5

Ekonomi

Kroasia sebagai salah satu negara pecahan dari Yugoslavia mempunyai pelabuhan yang

bisa dimanfaatkan sebagai pintu masuk ke pasar Eropa. Setelah bergabung dengan Uni

Eropa pada 1 Juli 2013 maka peluang pasar ekonomi akan jauh lebih besar.

Selama ini banyak produk Indonesia yang masuk ke Kroasia tetapi melalui Jerman,

Austria, Singapura dan Turki. Oleh sebab itu, Indonesia harus meraih peluang ekspor ini

demi kepentingan nasional ekonomi Indonesia. Bahkan Kroasia juga tertarik untuk

dijadikan perantara produk dari Indonesia. Mereka merasa dengan cara itu maka dapat

meningkatkan produk-produk Indonesia yang lebih kompetitif untuk masuk ke Pasar

Eropa.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia Suryo Bambang Sulisto

menegaskan kerjasama Indonesia dengan Kroasia akan membuka peluang produk

Indonesia masuk pasar Eropa. Kroasia memiliki hal yang menarik yaitu letaknya yang

strategis sehingga bisa menghubungkan dengan pasar Eropa.

Perwakilan Kamar Dagang dan Industri Kroasia, Mroslav Karamakovic, mengatakan

ada beberapa sektor yang potensial digarap dua negara. Sektor tersebut ialah

transportasi, keuangan, pelayaran dan transfer teknologi. Direktur Jenderal Amerika dan

Eropa, Kementerian Luar Negeri, Duta Besar menjelaskan bahwa Indonesia dan Kroasia

sepakat membuka kerjasama bidang transportasi baik darat, laut maupun udara. Hal ini

mengingat Kroasia mempunyai potensi dalam bidang teknologi perkeretaapian,

pelabuhan dan penerbangan serta kesiapan Kroasia untuk alih teknologi dalam bidang-

bidang tersebut.

Guna membantu Indonesia agar menyadari potensi perdagangan yang ada dan mampu

memenuhi kebutuhan konsumen di Uni Eropa, sebagaimana diisyaratkan akan standar

kesehatan, keamanan dan kualitas lingkungan maka Uni Eropa menggelontorkan

bantuan senilai 15 juta Euro kepada lembaga dan badan-badan penting pemerintah

Indonesia lewat Trade Support Programme II. Program yang dilakukan selama 4 tahun

ini telah dimulai sejak 2011 dengan menitikberatkan pada penguatan infrastruktur

kualitas ekspor Indonesia guna meningkatkan kualitas ekspor Indonesia serta

memfasilitasi akses pasar Uni Eropa yang lebih baik.

6

Perempuan, Anak dan Kesetaraan Gender

Menurut Ombudswomen untuk kesetaraan gender di Kroasia, kekerasan domestik dan

bentuk-bentuk kekerasan lain terhadap perempuan telah berhasil ditekan secara

signifikan. Berbagai macam upaya diimplementasikan secara sistematis, khusus untuk

menekan kekerasan domestik dan bentuk-bentuk kekerasan lain terhadap perempuan

serta dalam upaya untuk meningkatkan status dan perlindungan terhasdap korban

kekerasan. Hal tersebut dituangkan dalam Strategi Nasional untuk Perlindungan

terhadap Kekerasan Domestik dari tahun 2005 – 2010, begitu juga tertuang dalam

kebijakan nasional untuk mempromosikan kesetaraan gender dari tahun 2006-2010.

Selain hal diatas, Peraturan Perundang-Undangan di Kroasia juga telah memiliki

beberapa Undang-Undang yang berisi dan mengatur mengenai penyediaan bantuan dan

perlindundan bagi korban perdagangan manusia, seperti UU Perlindungan Saksi (2003),

UU Tanggung Jawab Badan Hukum untuk Pelanggaran Pidana (2003), UU Orang

Asing (2007), UU Kesejahteraan Sosial (Revisi 2007), UU Bantuan Hukum Gratis

(2008) dan UU Acara Pidana (2008).

Di sela-sela Sidang Majelis Umum ke-72 PBB di New York, Amerika Serikat pada

tanggal 18 September 2007, Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno LP

Marsudi bersama Deputi Perdana Menteri dan Menteri Urusan Luar Negeri dan Eropa

Republik Kroasia, Marija Pejcinovic Buric mengadakan pertemuan bilateral yang

memperkuat tekad kedua negara dalam bidang ekonomi dan tolerasi antar umat

beragama.

Pariwisata

Kroasia jadi salah satu lokasi liburan favorit di Eropa. Ada 1.246 pulau di Kroasia

dengan keindahan khas Mediterania yang terdiri dari kota-kota tua yang bersejarah.

Sebagai alat transportasi antar-pulau, Kroasia lebih mengandalkan hydroplane (kapal

motor cepat) daripada feri.

Industri pariwisata di Kroasi terkonsentrasi di sepanjang pantai Laut Adriatik. Opatija

merupakan resor berlibur pertama di Kroasia yang populer pada pertengahan abad ke-

19. Pertumbuhan pariwisata di Kroasia semakin pesat terutama setelah Perang Dunia

7

dan Era Perang Dingin. Perkembangan yang paling menonjol adalah Pariwisata Bahari,

dikarenakan banyaknya marina di sepanjang garis pantai dan pulau-pulau di Kroasia.

Selain itu, pariwisata budaya yang bersandar pada kecantikan kota-kota abad

pertengahan di sepanjang pantai dan banyaknya jumlah festival budaya selama musim

panas semakin menarik minat pelancong dari luar negeri. Daerah pedalaman

menawarkan agrowisata, resor gunung, dan spa. Zagreb juga merupakan tujuan wisara

yang signifikan, menyaingi kota dan resor pantai utama.

Kroasia, walaupun luasnya hanya sekitar 60 ribu kilometer persegi, dengan jumlah

penduduk hanya sekitar 4,7 juta jiwa, memiliki kekayaan bahari yang bebas dari polusi,

hal ini tercermin dari banyaknya kawasan cagar alam dan taman nasional, mencapai 10

persen dari wilayah daratan an 116 pantai Blue Flaf (sertifikasi oleh Yayasan

Pendidikan Lingkungan bahwa pantai, marina, atau operator pariwisata berperahu

berkelanjutan memenuhi standar internasional yang ketat). Bahkan Kroasia menjadi

negara pertama di Eropa yang mengembangkan resor naturist komersial.

Di negara Kroasia, kita bisa menemukan kota paling kecil di dunia yaitu kota Hum

dengan jumlah populasi hanya 17-23 orang.

KBRI Zagreb telah berpartisipasi pada pameran Place2Go, pada tanggal 17-19 Maret

2017. Pameran tersebut diikuti oleh 11 tour operator dari Indonesia dan dari negara

sekitar yang menjadi mitra KBRI Zagreb.

Pada tanggal 3-7 Juni 2017, KBRI Zagreb bekerjasama dengan Pusat Pengembangan

Film Indonesia (Pusbang Film), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah

menyelenggarakan Indonesia Movie Week (IMW) yang berlangsung di Zagreb (3-4

Juni) dan Split (5-7 Juni). Pekan film tersebut menayangkan 4 film Indonesia yaitu

Gending Sriwijaya, Kisah 3 Titik, Surya dan Labuhan Hat. Kegiatan yang baru pertama

kalinya dilaksanakan ini merupakan bagian untuk memperingati 25 tahun terjalinnya

hubungan diplomatik antara Indonesia – Kroasia.

Delegasi IMW yang hadir di Kroasia terdiri atas sejumlah produser, artis, jurnalis, tokoh

masyarakat dan perwakilan dari Pusbang Film. Kegiatan tersebut mendapatkan

8

sambutan yang hangat dari warga Kroasia baik yang di Zagreb maupun di Split. Selain

pemutaran film Delegasi juga telah melakukan forum diskusi dengan pelaku industri

perfilman di Kroasia guna menjajaki kemungkinan kerjasama di bidang perfilman.

MAKSUD DAN TUJUAN KUNJUNGAN

Kunjungan Kerja Perorangan Anggota DPR RI ke luar negeri dalam rangka peran

diplomasi sesuai dengan kebutuhan kerja dan ruang lingkup dan tugas masing-masing

anggota, maka Anggota Fraksi Partai Gerindra dalam kunjungan kerja luar negeri

individu melaksanakan kunjungan kerja ke negara Kroasia.

1. Dalam kunjungan ke luar negeri ini terdiri dari Anggota lintas komisi Fraksi

Partai Gerindra DPR RI antara lain dari Komisi IV yang membidangi pertanian,

Komisi V yang membidangi pekerjaan umum, Komisi VIII yang membidangi

agama serta pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak dan Komisi IX

yang membidangi ekonomi. Anggota Fraksi Partai Gerindra DPR RI

memandang perlu melakukan peninjauan dalam bidang-bidang tersebut di

Kroasia, terutama mengenai isu toleransi antar umat beragama dan isu

kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di Kroasia

terkait sedang dibahasnya RUU tentang Penghapusan Kekerasan Seksual di

Komisi VIII DPR RI.

2. Melaksanakan fungsi pengawasan DPR RI terhadap pelaksanaan kebijakan

Pemerintah dan APBN, termasuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan tugas

Duta Besar dan Perwakilan Tetap RI dilaksanakan sesuai dengan ketentuan

perundang-undangan dan program pemerintah.

3. Mengunjungi beberapa lokasi strategis untuk melihat peluang kerjasama antara

Indonesia dan Kroasia baik dalam bidang pemberdayaan perempuan,

perlindungan anak, bidang ekonomi, bidang sosial budaya, bidang pertanian

maupun peluang-peluang investasi.

LEMBAGA/ INSTITUSI YANG DIKUNJUNGI

Adapun pihak-pihak yang akan dikunjungi adalah :

1. Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Kroasia di Zagreb

2. Kementerian Ekonomi dan Kewirausahaan

3. Parlemen di Kroasia

9

4. Warga Negara Indonesia di Kroasia

JADWAL KUNJUNGAN

Kunjungan ini akan dilaksanakan pada tanggal 14 Oktober s/d 20 Oktober 2018.

PELAKSANA

No.

Nama Nomor

Anggota Fraksi Posisi

1. Rahayu Saraswati D Djojohadikusumo A - 356 F. GERINDRA Ketua Delegasi

2. G. Budisatrio Djiwandono AA - 386 F. GERINDRA Anggota Delegasi

3. Heri Gunawan, SE A - 346 F. GERINDRA Anggota Delegasi

4. Ir. H. Bambang Haryo Soekartono A - 364 F. GERINDRA Anggota Delegasi

5. Dr. Ir. H. Sodik Mudjahid, M.Sc. A - 343 F. GERINDRA Anggota Delegasi

6. dr. Hj. Felicitas Tallulembang AA - 391 F. GERINDRA Anggota Delegasi

7. Drs. Supriyanto A - 370 F. GERINDRA Anggota Delegasi

8. Billy Harjanto Sartono Tenaga Ahli A-356

9 Boby Eko Prastyo Tenaga Ahli A-386

10 Erlin K Tobamba Tenaga Ahli A-346

11 Astrid Aprilia Simanjuntak Tenaga Ahli A-364

12 Junaedie Wardhana Hasibuan Tenaga Ahli A-343

13 Valeria Datu Tallulembang Tenaga Ahli A-391

14 Ahmad Fauzi Tenaga Ahli A-370

MISI DELEGASI

Misi delegasi dari Kunjungan Kerja Luar Negeri Perorangan ini adalah :

a. Diperolehnya informasi tentang langkah-langkah Duta Besar Indonesia Kroasia

dalam menjalin komunikasi untuk kepentingan ekonomi Indonesia.

b. Mendapatkan informasi yang falid tentang potensi-potensi hubungan bilateral

antara Indonesia dan Kroasia.

PERSIAPAN PELAKSANAAN KUNJUNGAN

a. Merumuskan maksud dan tujuan kunjungan, serta menentukan pihak-pihak yang

akan ditemui selama berada di Kroasia.

10

b. Melakukan koordinasi dengan BKSAP DPR RI, Kementerian Luar Negeri RI

dan Kedutaan Besar RI di Kroasia untuk memperoleh masukan dan informasi

terkini tentang negara tujuan.

HASIL KUNJUNGAN

Pertemuan Dengan Duta Besar RI untuk Kroasia

Kroasia adalah sebuah negara di Eropa bagian tenggara. Negara ini berbatasan

dengan Bosnia-Herzegovina di selatan dan timur, Laut Adriatik di sebelah barat,

Slovenia dan Hungaria di utara, Serbia di timur laut, dan Montenegro di tenggara. Nama

resmi dari Kroasia adalah Republik Kroasia ( Republic of Croatia ). Zagreb adalah

ibukota dan kota terbesar Kroasia sekaligus pusat kehidupan budaya dan politik di

negara itu. Bahasa resmi yang digunakan di negara ini yaitu bahasa Kroasia, sedangkan

mata uang yang digunakan yaitu Kuna (HRK). Jumlah penduduk di Kroasia yaitu

sekitar kurang lebih 4 juta jiwa, dan mayoritas penduduk Kroasia memeluk agama

Katolik Roma. Komoditas utama yang dihasilkan oleh negara Kroasia yaitu di bidang

pertanian berupa apel, jagung, anggur, kentang, kedelai, gula bit dan gandum. Pada

bidang peternakan berupa sapi, babi dan unggas. Manufaktur berupa bahan kimia,

produk makanan, minyak bumi, kapal dan baja. Sedangkan bidang pertambangan

berupa tanah liat, gas alam dan minyak bumi.

Ketua delegasi Ibu Rahayu Saraswati kemudian menyampaikan tujuan kunjungan kerja

individual ini untuk belajar dan mengetahui langsung mengenai kondisi sebenarnya dari

KBRI itu sendiri maupun juga bagaimana perwakilan Indonesia di Kroasia. Selain itu

dalam kunjungan ini, perwakilan delegasi ingin mengetahui bagaimana Kroasia yang

merupakan negara kecil dengan potensi yang ada dapat mengelola parawisata,

infrastruktur, dan lingkungan hidup dengan baik.

Anggota rombongan delegasi disambut oleh duta besar Indonesia untuk negara Kroasia

yaitu bapak H. E. Sjachroedin Zainal Pagaralam dan beberapa staff-nya.

Duta besar menyampaikan bahwa selain meningkatkan hubungan dengan pejabat-

pejabat negara, duta besar dan para staff Indonesia juga harus dekat dengan lokal staf.

Para lokal staf yang dipekerjakan oleh Duta Besar juga diberikan pelatihan bahasa

Indonesia. Selain itu, misi untuk meningkatkan hubungan menurut beliau tidak hanya

11

antar anggota diplomat akan tetapi juga meninggkatkan hubungan antar masyarakat

Indonesia dan masyarakat Kroasia. Salah satu contohnya yaitu dengan mengundang

masyarakat Kroasia, masyarakat Indonesia yang tinggal di Krosia bahkan masyarakat

Indonesia yang telah menjadi warga negara Kroasia dalam acara- acara yang diadakan

oleh Duta Besar. Selain itu contoh peran KBRI untuk memperkenalkan Indonesia

di Kroasia yaitu dengan ikut dalam meramaikan kota Zagreb contohnya yaitu dengan

beberapa kali mengundang tim tari kebudayaan Indonesia untuk tampil di kota.

Pertemuan dengan Duta Besar Republik Indonesia untuk Kroasia

Dalam bidang pariwisata Bapak Sjachroedin menyampaikan bahwa turis yang datang ke

Kroasia sekitar 18 juta, sedangkan penduduknya sendiri kurang lebih 4 juta. Turis

Indonesia yang datang ke Kroasia pada tahun 2016 sekitar 11.000 wisatawan dan tahun

2017 sekitar 13.800. Sedangkan wisatawan dari Kroasia ke Indonesia sekitar 2.300.

Tempat-tempat wisata yang banyak menarik perhatian turis di Kroasia sendiri antara

lain seperti Plitvice Lakes National Park yang merupakan taman nasional tertua di

Eropa yang termasuk Situs Warisan Dunia, UNESCO. Selain itu ada taman nasional

Krka (Krka National Park), kota-kota tua seperti Dubrovnik, Split dan Zadar yang

menawarkan keindahan bangunan-bangunan bersejarah yang beraksitektu romawi kuno.

Salah satu perbedaan Indonesia dengan Kroasia dalam bidang parawisata yaitu dalam

hal pembuatan VISA. Pada Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 104 tahun 2015 tentang

Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 69 Tahun 2015 tentang Bebas Visa

Kunjungan terdapat 169 negara penerima bebas visa kunjungan ke Indonesia termasuk

12

di dalamnya yaitu negara Kroasia. Sementara untuk warga Indonesia masih

mendapatkan kesulitan untuk membuat VISA ke negara Kroasia, baik itu dari syarat-

syarat pembuatan maupun dalam hal waktu.

Pertemuan dengan Duta Besar Republik Indonesia untuk Kroasia

Kegiatan dalam bidang perdagangan antara Indonesia dengan Kroasia belum besar

(belum banyak), misalnya jika dibandingkan dengan kegiatan bidang perdagangan

antara Indonesia dengan Roma. Akan tetapi beliau menyampaikan secara perlahan akan

diusahakan. Salah satu contoh Perdagangan Kopi antara Indonesia dengan Kroasia yang

masih melalui pihak ketiga.

Beliau juga menyebutkan bahwa angkatan perang Indonesia membeli kapal senjata di

Kroasia, karena kualitas yang bagus dan bahkan digunakan oleh NATO (North Atlantic

Treaty Organization). Kroasia dikenal untuk bidang IT dan kapal perang, akan tetapi

untuk bidang kesehatan Kroasia masih perlu ditingkatkan. Kroasia memiliki cukup

banyak pelabuhan penting yang bisa memberikan kemudahan akses perdagangan ke

kawasan tersebut. Contohnya saja seperti Rijeka, Zadar dan Split. Bapak Sjachroedin

Zainal juga menyebutkan bahwa selama ini Indonesia mengekspor barang-barang dari

Rotterdam atau Italia akan tetapi biaya mahal. Untuk itu KBRI sedang merintis ekpor

13

Indonesia melalui Kroasia yang lebih cepat dan biaya murah, namum belum ada respon

dari menteri perhubungan Kroasia.

Peluang kerjasama antara Indonesia dengan negara Indonesia yang dapat ditingkatkan

yaitu training tenaga teknik perkapalan. Selain memiliki angkatan laut yang kuat,

pelabuhan-pelabuhan yang penting sebagai akses perdagangan, kapal-kapal perang

industri Kroasia pun diakui oleh banyak negara. Indonesia pun memiliki industri

perkapalan yang juga bisa diakui, sehingga memungkinkan kedua negara untuk saling

bekerjasama. Kerjasama bidang ketenagakerjaan, sudah ada permintaan-permintaan

melalui KBRI di Kroasia dan telah disampaikan ke BNP2TKI di Indonesia, akan tetapi

permintaan tersebut tidak dikaji ulang.Dalam pertemuan ini beliau juga mengharapkan

agar anggota Delegasi dapat menyampaikan harapan-harapan dari pihak Duta Besar

Indonesia di Kroasia kepada pemerintah Indonesia.

Pertemuan dengan Duta Besar Republik Indonesia untuk Kroasia

14

Makan malam anggota delegasi dengan Duta Besar Indonesia untuk Kroasia

Makan malam anggota delegasi dengan Duta Besar Indonesia untuk Kroasia

15

Makan malam anggota delegasi dengan Duta Besar Indonesia untuk Kroasia

Pertemuan dengan Kementerian Ekonomi, Wirausaha dan Kerajinan Tangan

Pertemuan Delegasi dengan Kementrian Ekonomi, Kewirausahaan Kroasia dan Kerajinan Tangan

16

Delegasi Fraksi Gerindra diterima oleh Asisten Menteri, Zvonimir Novak dan Asisten

Menteri, Damir Jusbazik. Bertempat di Ulica Grada Vukovara 78,Kementerian yang

dipimpin oleh Menteri Darko Horvat ini telah melakukan banyak terobosan baru terkait

menarik minat investor, baik Lokal maupun Asing untuk mengatasi masalah tingginya

tingkat pengangguran di Kroasia. Delegasi Fraksi Gerindra yang dipimpin oleh Ibu

Rahayu Saraswati D. Djojohadikusumo meminta Bapak Heri Gunawan yang duduk di

Komisi XI, secara khusus sebagai pembicara utama. Dalam pembicaraan tersebut,

Asisten Menteri Novak memaparkan mengenai insentif yang bisa didapatkan dan

diterima investor, dalam masalah pajak. Bagi investor baik Lokal maupun Asing dapat

menerima keringanan Pajak Keuntungan mulai dari 50%-0% tergantung jumlah

investasi, jumlah tenaga kerja yang diserap dan lama berlangsungnya usaha. Selain

insentif berupa keringanan pajak bagi pelaku usaha, Pemerintah Kroasia juga

menyediakan insentif lain dalam hal investasi di bidang pengembangan dan inovasi,

insentif dalam proyek investasi padat karya, insentif untuk pendidikan dan pelathan

tenaga kerja dan insentif bagi investasi bagi usaha baru senilai 13 juta Euro yang

menyediakan lapangan kerja minimum untuk 10 tenaga kerja dengan ijazah setara Strata

1 dan berkaitan dengan bidang usaha baru tersebut.

Dengan berbagai insentif yang ditawarkan oleh Pemerintah Kroasia, bahkan kesempatan

bagi investor membeli lahan usaha hanya senilai 1 Euro/meter persegi, masih tingginya

angka pengangangguran di Kroasia menjadi pertanyaan Delegasi Fraksi Gerindra.

Kenyataan di lapangan, banyak angkatan kerja dengan tingkat pendidikan Strata 1 atau

sederajat di Kroasia banyak memilih bekerja di negara Uni Eropa lainnya. Masalah ini

juga terjadi di Indonesia, dimana ketersediaan lapangan kerja tidak cukup untuk

menyerap angkatan kerja yang tersedia. Sayangnya kebijakan ekonomi di Indonesia saat

ini memang kurang menarik minat investor. Oleh sebab itu, Bapak Heri Gunawan

menilai Pemerintah Kroasia kurang mensosialisasikan Kebijakan Ekonominya. Selain

itu, berdasarkan perbincangan dengan WNI di Kroasia, Delegasi Fraksi Gerindra

menemukan, sama seperti di Indonesia bahwa di Kroasia pun masih ada kebijakan-

kebijakan yang mengganjal masuknya investasi.

17

Pertemuan Delegasi dengan Kementrian Ekonomi, Kewirausahaan Kroasia dan Kerajinan Tangan

Menindaklanjuti pertemuan antara Ketua Kadin Indonesia, Bapak Suryo Bambang

Sulisto dengan perwakilan Kadin Kroasia, Miroslav Karamakovic dalam Indonesian-

Croatian Bussiness Forum tanggal 24 April 2018 yang lalu di Jakarta. Delegasi menilai

kedua Negara tidak cukup giat melakukan tindak lanjutannya. Padahal Kedua Negara

sepakat bahwa kerjasama antara Indonesia dan Kroasia akan meningkatkan kinerja

ekonomi di kedua Negara.

Pertemuan Delegasi dengan Kementrian Ekonomi, Kewirausahaan Kroasia dan Kerajinan

Tangan

18

Pertemuan Delegasi dengan Kementrian Ekonomi, Kewirausahaan Kroasia dan Kerajinan

Pertemuan Delegasi dengan Kementrian Ekonomi, Kewirausahaan Kroasia dan Kerajinan

19

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Kunjungan Kerja Luar Negeri Perorangan ke negara Kroasia secara umum

berjalan dengan baik dan lancar sesuai jadwal. Serangkaian kegitan yang telah

dilaksanakan diharapkan mampu memperkuat hubungan kedua negara

Diperlukan usaha bersama secara sistematis dan konprehensif antara Dubes Ri

Kroasia, DPR RI, Kemenko Perekonomian dan Kadin untuk bekerjasama dalam

hal peningkatan Ekonomi.

Saran

Kiranya Lembaga Eksekutif Pemerintahan terkait agar bisa memaksimalkan langkah-

langkah untuk menjemput potensi investasi strategis baik di Kroasia maupun negara

yang berpotensi lainnya.

20

PENUTUP

Demikian laporan kunjungan kerja luar negeri Individu yang dilaksanakan secara

berkelompok oleh anggota DPR RI fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya

(GERINDRA). Dengan telah dilaksanakannya Kunjungan Kerja Luar Negeri individu.

Fraksi GERINDRA menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membatu sehingga kegiatan ini dapat terlaksana sesuai rencana.

Secara khusus kami ingin menyampaikan terima kasih kepada:

1. Kedutaaan Besar Republik Indonesia untuk Kroasia

2. Kementerian Ekonomi Kroasia

3. Agen Wisata Kroasia

4. Seluruh tenaga Ahli anggota yang mendampingi

Kunjungan Kerja Luar Negeri Individu ke Kroasia telah berjalan dengan baik dan lancar,

dan kami dapat kembali ke Indonesia dengan selamat.

Jakarta, 1 November 2018

KUNJUNGAN KERJA LUAR NEGERI INDIVIDU

ANGGOTA DPR RI FRAKSI PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA

Anggota Delegasi,

1. RAHAYU SARASWATI D. DJOJOHADIKUSUMO (A – 356)

2. FELICITAS TALULLEMBANG (A-391)

3. IR. H. BAMBANG HARYO SOEKARTONO (A-364)

4. G. BUDISATRIO DJIWANDONO (A–386)

5. HERI GUNAWAN (A-346)

6. DR. Ir. H. SODIK MUDJAHID, M.Sc (A-343)

7. SUPRIYANTO (A-370)

21

Lampiran-lampiran

Mengunjungi gedung parlemen di Zagreb, Kroasia

22

Anggota Delegasi bersama WNI yang tinggal di Kroasia

23

Anggota delegasi mengunjungi Pasar Tradisional di Hvar, Split-Kroaia

Anggota delegasi mengunjungi Pasar Tradisional di Hvar, Split-Kroaia

24

Anggota delegasi mengunjungi Pasar Tradisional di Hvar, Split-Kroaia

Anggota delegasi mengunjungi Pasar Tradisional di Hvar, Split-Kroaia