Upload
phungxuyen
View
234
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
LAPORAN PELAKSANAAN KUNJUNGAN KERJA INDIVIDU
ANGGOTA DPR RI FRAKSI PARTAI GERAKAN INDONESIA
RAYA (GERINDRA)
KROASIA, 14 - 20 OKTOBER 2018
OLEH:
1. RAHAYU SARASWATI D. DJOJOHADIKUSUMO (A – 356)
2. FELICITAS TALULLEMBANG (A-391)
3. IR. H. BAMBANG HARYO SOEKARTONO (A-364)
4. G. BUDISATRIO DJIWANDONO (A–386)
5. HERI GUNAWAN (A-346)
6. DR. Ir. H. SODIK MUDJAHID, M.Sc. (A-343)
7. SUPRIYANTO (A-370)
2
KUNJUNGAN KERJA LUAR NEGERI INDIVIDU ANGGOTA DPR RI
KE REPUBLIK KROASIA TANGGAL 14 – 20 OKTOBER 2018
PENDAHULUAN
Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) nomor 1 tahun 2014 setelah direvisi dan
ditetapkan pada Rapat Paripurna DPR RI tanggal 20 Juni 2016 menegaskan untuk
meningkatkan peran dan kinerja lembaga perwakilan rakyat, setiap anggota DPR harus
melaksanakan kegiatan dan aktivitas penunjang yang sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan, salah satunya dengan melakukan kunjungan kerja baik ke daerah
pemilihan maupun kunjungan ke luar negeri.
Berdasarkan arah kebijakan umum pengelolaan anggaran (AKUPA) DPR RI 2016
tentang Pelaksanaan Kunjungan Kerja Perorangan Anggota DPR RI ke luar negeri
dalam rangka peran diplomasi dan keputusan Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat
Republik Indonesia nomor 2/PIMP/IV/2015-2016 tentang tata cara pelaksanaan
Kunjungan Kerja Perorangan ke Luar Negeri Anggota DPR RI dalam rangka
Pelaksanaan Peran Diplomasi, Anggota DPR RI dapat melaksanakan Kunjungan Kerja
Perorangan ke Luar Negeri Anggota DPR RI sesuai dengan negara tujuan.
DASAR PELAKSANAAN
Surat Keputusan Pimpinan DPR RI Nomor: 2/PIMP/IV/2015-2016 Tentang Tata Cara
Pelaksanaan Kunjungan Kerja Luar Negeri Anggota DPR RI Dalam Rangka
Pelaksanaan Peran Diplomasi.
LATAR BELAKANG PEMILIHAN NEGARA TUJUAN
Republik Kroasia (Republik Hrvatska) atau juga disebut Kroasia adalah negara
berbentuk bulan sabit di Eropa berbatasan dengan Balkan di Tenggara. Ibukotanya
adalah Zagreb. Dalam sejarahnya, negara ini merupakan negara republik untuk
Republik Sosialis Federal Yugoslavia. Negara ini melepaskan diri dan memperoleh
kemerdekaan pada 1991 dan merupakan kandidat dari anggota Uni Eropa.
Kroasia adalah anggota dari PBB, yang organisasi untuk keamanan dan co-operasidi
eropa, di Dewan Eropa dan merupakan non-anggota tetap dari Dewan Keamanan
3
Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk istilah 2008-2009. Negara ini juga calon untuk
keanggotaan dari Uni Eropa dan calon anggota NATO. Kroasia diharapkan resmi
bergabung NATO pada April 2009, sehingga kedua Republik Sosialis Federal
Yugoslavia bangsa untuk bergabung dengan aliansi militer berikut Slovenia. Selain itu,
Kroasia juga merupakan anggota dari Uni untuk Mediterania setelah didirikan pada
2008.
Kroasia terletak antara Eropa Selatan dan Eropa Timur. Berbentuk menyerupai sebuah
bulan sabit atau ladam, negara tetangga yang mengapit adalah Serbia, Bosnia,
Herzegovina dan Montenegro. Terletak di sebelah utara Slovenia dan Hungaria, Italia
yang terletak di Laut Adriatik. Itu adalah wilayah daratan terpecah dalam dua bagian
non-menyebelah oleh jangka pendek dari garis pantai dan Bosnia Herzegovina sekitar
Neum.
Negara ini terkenal dengan banyak taman nasional. Kroasia memiliki iklim campuran.
Di sebelah utara dan timur itu adalah kontinental, Mediterania di sepanjang pantai dan
semi tinggi dan tinggi iklim di selatan pusat-daerah. Istra memiliki iklim sedang,
sementara Kepulauan Palagruza adalah iklim subtropis.
Lepas pantai Kroasia terdiri lebih dari seribu satu pulau dalam berbagai ukuran. Pulau
terbesar di Kroasia adalah Cres dan Krk yang terletak di Laut Adriatik. Danau Danube,
sungai lama kedua Eropa, melalui kota Vukovar. Dinara, singkatan yang terkenal dari
Dinaric Apls, adalah puncak tertinggi di Kroasia, dengan mempunyai tinggi 1831 mater
diatas permukaan laut.
Karena adopsi dari 1990 konstitusi, Kroasia telah menjadi demokrasi. Antara 1990 dan
2000 ini memiliki sistem semi-presiden, dan sejak 2000 ia memiliki sistem parlemen.
Presiden Republik (Predsjednik) adalah kepala negara, dipilih secara langsung untuk
lima tahun dan dibatasi oleh konstitusi untuk maksimal dua istilah. Selain menjadi
komandan di kepala dari angkatan bersenjata, presiden mempunyai kewajiba prosedural
dalam penunjukkan Perdana Menteri dengan persetujuan dari Parlemen, dan memiliki
4
pengaruh pada politik luar negeri. Ia berkediaman resmi di Predsjednicki dvori. Selain
itu juga villa musim panas di Pulau Vanga (Brijuni pulau-pualu) dan Pulau Hvar.
Parlemen Kroasia (Sabor) adalah unicameral legislatif (kedua ruang, maka “Rumah
Negara”, yang didirikan oleh Konstitusi 1990, pada tahun 2001 telah ditiadakan).
Jumlah sabor dari anggota dapat bervariasi dari 100 hingga 160. Mereka semua dipilih
oleh suara rakyat untuk melayani empat tahun istilah. Pleno pada sesi sabor yang
berlangsung dari 15 Januari ke 15 Juli, September dan dari 15 sampai 15 Desember.
Pemerintah Kroasia (Vlada) yang dipimpin oleh Perdana Menteri yang memiliki dua
wakil perdana menteri dan empat belas menteri di sektor tertentu biaya kegiatan.
Eksekutif yang bertanggung jawab untuk mengajukan perundang-undangan dan
anggaran, melaksanakan undang-undang dan pedoman yang asing dan kebijakan
internal dari republik. Pemerintah kediaman resmi adalah Banski dvori.
Kroasia memiliki tiga sistem peradilan berjenjang, yang terdiri dari Mahkamah Agung,
Conty pengadilan dan kota pengadilan. Mahkamah Konstitusi peraturan mengenai hal-
hal yang berkaitan dengan Konstitusi. Penegakan hukum di Kroasia adalah menjadi
tanggung jawab polisi memaksa Kroasia, yang berada di bawah kontrol dari
Kementerian Negeri. Dalam beberapa tahun terakhir, kekuatan yang telah melakukan
reformasi yang dengan bantuan dari lembaga internasional, termasuk Organisasi untuk
Keamanan dan Co-operasi di Eropa sejak misinya ke Kroasia dimulai pada 18 April
1996.
Dalam rangka lebih meningkatkan hubungan bilateral antara Indonesia dan Kroasia,
kedua negara melakukan pertemuan konsultasi dari waktu ke waktu untuk
mendiskusikan perkembangan bilateral kedua negara dan isu-isu regional dan global
yang menjadi perhatian kedua negara. Indonesia dan Kroasia berniat terus
meningkatkan hubungan kerjasama dan kemitraan yang komprehensif.
5
Ekonomi
Kroasia sebagai salah satu negara pecahan dari Yugoslavia mempunyai pelabuhan yang
bisa dimanfaatkan sebagai pintu masuk ke pasar Eropa. Setelah bergabung dengan Uni
Eropa pada 1 Juli 2013 maka peluang pasar ekonomi akan jauh lebih besar.
Selama ini banyak produk Indonesia yang masuk ke Kroasia tetapi melalui Jerman,
Austria, Singapura dan Turki. Oleh sebab itu, Indonesia harus meraih peluang ekspor ini
demi kepentingan nasional ekonomi Indonesia. Bahkan Kroasia juga tertarik untuk
dijadikan perantara produk dari Indonesia. Mereka merasa dengan cara itu maka dapat
meningkatkan produk-produk Indonesia yang lebih kompetitif untuk masuk ke Pasar
Eropa.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia Suryo Bambang Sulisto
menegaskan kerjasama Indonesia dengan Kroasia akan membuka peluang produk
Indonesia masuk pasar Eropa. Kroasia memiliki hal yang menarik yaitu letaknya yang
strategis sehingga bisa menghubungkan dengan pasar Eropa.
Perwakilan Kamar Dagang dan Industri Kroasia, Mroslav Karamakovic, mengatakan
ada beberapa sektor yang potensial digarap dua negara. Sektor tersebut ialah
transportasi, keuangan, pelayaran dan transfer teknologi. Direktur Jenderal Amerika dan
Eropa, Kementerian Luar Negeri, Duta Besar menjelaskan bahwa Indonesia dan Kroasia
sepakat membuka kerjasama bidang transportasi baik darat, laut maupun udara. Hal ini
mengingat Kroasia mempunyai potensi dalam bidang teknologi perkeretaapian,
pelabuhan dan penerbangan serta kesiapan Kroasia untuk alih teknologi dalam bidang-
bidang tersebut.
Guna membantu Indonesia agar menyadari potensi perdagangan yang ada dan mampu
memenuhi kebutuhan konsumen di Uni Eropa, sebagaimana diisyaratkan akan standar
kesehatan, keamanan dan kualitas lingkungan maka Uni Eropa menggelontorkan
bantuan senilai 15 juta Euro kepada lembaga dan badan-badan penting pemerintah
Indonesia lewat Trade Support Programme II. Program yang dilakukan selama 4 tahun
ini telah dimulai sejak 2011 dengan menitikberatkan pada penguatan infrastruktur
kualitas ekspor Indonesia guna meningkatkan kualitas ekspor Indonesia serta
memfasilitasi akses pasar Uni Eropa yang lebih baik.
6
Perempuan, Anak dan Kesetaraan Gender
Menurut Ombudswomen untuk kesetaraan gender di Kroasia, kekerasan domestik dan
bentuk-bentuk kekerasan lain terhadap perempuan telah berhasil ditekan secara
signifikan. Berbagai macam upaya diimplementasikan secara sistematis, khusus untuk
menekan kekerasan domestik dan bentuk-bentuk kekerasan lain terhadap perempuan
serta dalam upaya untuk meningkatkan status dan perlindungan terhasdap korban
kekerasan. Hal tersebut dituangkan dalam Strategi Nasional untuk Perlindungan
terhadap Kekerasan Domestik dari tahun 2005 – 2010, begitu juga tertuang dalam
kebijakan nasional untuk mempromosikan kesetaraan gender dari tahun 2006-2010.
Selain hal diatas, Peraturan Perundang-Undangan di Kroasia juga telah memiliki
beberapa Undang-Undang yang berisi dan mengatur mengenai penyediaan bantuan dan
perlindundan bagi korban perdagangan manusia, seperti UU Perlindungan Saksi (2003),
UU Tanggung Jawab Badan Hukum untuk Pelanggaran Pidana (2003), UU Orang
Asing (2007), UU Kesejahteraan Sosial (Revisi 2007), UU Bantuan Hukum Gratis
(2008) dan UU Acara Pidana (2008).
Di sela-sela Sidang Majelis Umum ke-72 PBB di New York, Amerika Serikat pada
tanggal 18 September 2007, Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno LP
Marsudi bersama Deputi Perdana Menteri dan Menteri Urusan Luar Negeri dan Eropa
Republik Kroasia, Marija Pejcinovic Buric mengadakan pertemuan bilateral yang
memperkuat tekad kedua negara dalam bidang ekonomi dan tolerasi antar umat
beragama.
Pariwisata
Kroasia jadi salah satu lokasi liburan favorit di Eropa. Ada 1.246 pulau di Kroasia
dengan keindahan khas Mediterania yang terdiri dari kota-kota tua yang bersejarah.
Sebagai alat transportasi antar-pulau, Kroasia lebih mengandalkan hydroplane (kapal
motor cepat) daripada feri.
Industri pariwisata di Kroasi terkonsentrasi di sepanjang pantai Laut Adriatik. Opatija
merupakan resor berlibur pertama di Kroasia yang populer pada pertengahan abad ke-
19. Pertumbuhan pariwisata di Kroasia semakin pesat terutama setelah Perang Dunia
7
dan Era Perang Dingin. Perkembangan yang paling menonjol adalah Pariwisata Bahari,
dikarenakan banyaknya marina di sepanjang garis pantai dan pulau-pulau di Kroasia.
Selain itu, pariwisata budaya yang bersandar pada kecantikan kota-kota abad
pertengahan di sepanjang pantai dan banyaknya jumlah festival budaya selama musim
panas semakin menarik minat pelancong dari luar negeri. Daerah pedalaman
menawarkan agrowisata, resor gunung, dan spa. Zagreb juga merupakan tujuan wisara
yang signifikan, menyaingi kota dan resor pantai utama.
Kroasia, walaupun luasnya hanya sekitar 60 ribu kilometer persegi, dengan jumlah
penduduk hanya sekitar 4,7 juta jiwa, memiliki kekayaan bahari yang bebas dari polusi,
hal ini tercermin dari banyaknya kawasan cagar alam dan taman nasional, mencapai 10
persen dari wilayah daratan an 116 pantai Blue Flaf (sertifikasi oleh Yayasan
Pendidikan Lingkungan bahwa pantai, marina, atau operator pariwisata berperahu
berkelanjutan memenuhi standar internasional yang ketat). Bahkan Kroasia menjadi
negara pertama di Eropa yang mengembangkan resor naturist komersial.
Di negara Kroasia, kita bisa menemukan kota paling kecil di dunia yaitu kota Hum
dengan jumlah populasi hanya 17-23 orang.
KBRI Zagreb telah berpartisipasi pada pameran Place2Go, pada tanggal 17-19 Maret
2017. Pameran tersebut diikuti oleh 11 tour operator dari Indonesia dan dari negara
sekitar yang menjadi mitra KBRI Zagreb.
Pada tanggal 3-7 Juni 2017, KBRI Zagreb bekerjasama dengan Pusat Pengembangan
Film Indonesia (Pusbang Film), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah
menyelenggarakan Indonesia Movie Week (IMW) yang berlangsung di Zagreb (3-4
Juni) dan Split (5-7 Juni). Pekan film tersebut menayangkan 4 film Indonesia yaitu
Gending Sriwijaya, Kisah 3 Titik, Surya dan Labuhan Hat. Kegiatan yang baru pertama
kalinya dilaksanakan ini merupakan bagian untuk memperingati 25 tahun terjalinnya
hubungan diplomatik antara Indonesia – Kroasia.
Delegasi IMW yang hadir di Kroasia terdiri atas sejumlah produser, artis, jurnalis, tokoh
masyarakat dan perwakilan dari Pusbang Film. Kegiatan tersebut mendapatkan
8
sambutan yang hangat dari warga Kroasia baik yang di Zagreb maupun di Split. Selain
pemutaran film Delegasi juga telah melakukan forum diskusi dengan pelaku industri
perfilman di Kroasia guna menjajaki kemungkinan kerjasama di bidang perfilman.
MAKSUD DAN TUJUAN KUNJUNGAN
Kunjungan Kerja Perorangan Anggota DPR RI ke luar negeri dalam rangka peran
diplomasi sesuai dengan kebutuhan kerja dan ruang lingkup dan tugas masing-masing
anggota, maka Anggota Fraksi Partai Gerindra dalam kunjungan kerja luar negeri
individu melaksanakan kunjungan kerja ke negara Kroasia.
1. Dalam kunjungan ke luar negeri ini terdiri dari Anggota lintas komisi Fraksi
Partai Gerindra DPR RI antara lain dari Komisi IV yang membidangi pertanian,
Komisi V yang membidangi pekerjaan umum, Komisi VIII yang membidangi
agama serta pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak dan Komisi IX
yang membidangi ekonomi. Anggota Fraksi Partai Gerindra DPR RI
memandang perlu melakukan peninjauan dalam bidang-bidang tersebut di
Kroasia, terutama mengenai isu toleransi antar umat beragama dan isu
kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di Kroasia
terkait sedang dibahasnya RUU tentang Penghapusan Kekerasan Seksual di
Komisi VIII DPR RI.
2. Melaksanakan fungsi pengawasan DPR RI terhadap pelaksanaan kebijakan
Pemerintah dan APBN, termasuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan tugas
Duta Besar dan Perwakilan Tetap RI dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan dan program pemerintah.
3. Mengunjungi beberapa lokasi strategis untuk melihat peluang kerjasama antara
Indonesia dan Kroasia baik dalam bidang pemberdayaan perempuan,
perlindungan anak, bidang ekonomi, bidang sosial budaya, bidang pertanian
maupun peluang-peluang investasi.
LEMBAGA/ INSTITUSI YANG DIKUNJUNGI
Adapun pihak-pihak yang akan dikunjungi adalah :
1. Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Kroasia di Zagreb
2. Kementerian Ekonomi dan Kewirausahaan
3. Parlemen di Kroasia
9
4. Warga Negara Indonesia di Kroasia
JADWAL KUNJUNGAN
Kunjungan ini akan dilaksanakan pada tanggal 14 Oktober s/d 20 Oktober 2018.
PELAKSANA
No.
Nama Nomor
Anggota Fraksi Posisi
1. Rahayu Saraswati D Djojohadikusumo A - 356 F. GERINDRA Ketua Delegasi
2. G. Budisatrio Djiwandono AA - 386 F. GERINDRA Anggota Delegasi
3. Heri Gunawan, SE A - 346 F. GERINDRA Anggota Delegasi
4. Ir. H. Bambang Haryo Soekartono A - 364 F. GERINDRA Anggota Delegasi
5. Dr. Ir. H. Sodik Mudjahid, M.Sc. A - 343 F. GERINDRA Anggota Delegasi
6. dr. Hj. Felicitas Tallulembang AA - 391 F. GERINDRA Anggota Delegasi
7. Drs. Supriyanto A - 370 F. GERINDRA Anggota Delegasi
8. Billy Harjanto Sartono Tenaga Ahli A-356
9 Boby Eko Prastyo Tenaga Ahli A-386
10 Erlin K Tobamba Tenaga Ahli A-346
11 Astrid Aprilia Simanjuntak Tenaga Ahli A-364
12 Junaedie Wardhana Hasibuan Tenaga Ahli A-343
13 Valeria Datu Tallulembang Tenaga Ahli A-391
14 Ahmad Fauzi Tenaga Ahli A-370
MISI DELEGASI
Misi delegasi dari Kunjungan Kerja Luar Negeri Perorangan ini adalah :
a. Diperolehnya informasi tentang langkah-langkah Duta Besar Indonesia Kroasia
dalam menjalin komunikasi untuk kepentingan ekonomi Indonesia.
b. Mendapatkan informasi yang falid tentang potensi-potensi hubungan bilateral
antara Indonesia dan Kroasia.
PERSIAPAN PELAKSANAAN KUNJUNGAN
a. Merumuskan maksud dan tujuan kunjungan, serta menentukan pihak-pihak yang
akan ditemui selama berada di Kroasia.
10
b. Melakukan koordinasi dengan BKSAP DPR RI, Kementerian Luar Negeri RI
dan Kedutaan Besar RI di Kroasia untuk memperoleh masukan dan informasi
terkini tentang negara tujuan.
HASIL KUNJUNGAN
Pertemuan Dengan Duta Besar RI untuk Kroasia
Kroasia adalah sebuah negara di Eropa bagian tenggara. Negara ini berbatasan
dengan Bosnia-Herzegovina di selatan dan timur, Laut Adriatik di sebelah barat,
Slovenia dan Hungaria di utara, Serbia di timur laut, dan Montenegro di tenggara. Nama
resmi dari Kroasia adalah Republik Kroasia ( Republic of Croatia ). Zagreb adalah
ibukota dan kota terbesar Kroasia sekaligus pusat kehidupan budaya dan politik di
negara itu. Bahasa resmi yang digunakan di negara ini yaitu bahasa Kroasia, sedangkan
mata uang yang digunakan yaitu Kuna (HRK). Jumlah penduduk di Kroasia yaitu
sekitar kurang lebih 4 juta jiwa, dan mayoritas penduduk Kroasia memeluk agama
Katolik Roma. Komoditas utama yang dihasilkan oleh negara Kroasia yaitu di bidang
pertanian berupa apel, jagung, anggur, kentang, kedelai, gula bit dan gandum. Pada
bidang peternakan berupa sapi, babi dan unggas. Manufaktur berupa bahan kimia,
produk makanan, minyak bumi, kapal dan baja. Sedangkan bidang pertambangan
berupa tanah liat, gas alam dan minyak bumi.
Ketua delegasi Ibu Rahayu Saraswati kemudian menyampaikan tujuan kunjungan kerja
individual ini untuk belajar dan mengetahui langsung mengenai kondisi sebenarnya dari
KBRI itu sendiri maupun juga bagaimana perwakilan Indonesia di Kroasia. Selain itu
dalam kunjungan ini, perwakilan delegasi ingin mengetahui bagaimana Kroasia yang
merupakan negara kecil dengan potensi yang ada dapat mengelola parawisata,
infrastruktur, dan lingkungan hidup dengan baik.
Anggota rombongan delegasi disambut oleh duta besar Indonesia untuk negara Kroasia
yaitu bapak H. E. Sjachroedin Zainal Pagaralam dan beberapa staff-nya.
Duta besar menyampaikan bahwa selain meningkatkan hubungan dengan pejabat-
pejabat negara, duta besar dan para staff Indonesia juga harus dekat dengan lokal staf.
Para lokal staf yang dipekerjakan oleh Duta Besar juga diberikan pelatihan bahasa
Indonesia. Selain itu, misi untuk meningkatkan hubungan menurut beliau tidak hanya
11
antar anggota diplomat akan tetapi juga meninggkatkan hubungan antar masyarakat
Indonesia dan masyarakat Kroasia. Salah satu contohnya yaitu dengan mengundang
masyarakat Kroasia, masyarakat Indonesia yang tinggal di Krosia bahkan masyarakat
Indonesia yang telah menjadi warga negara Kroasia dalam acara- acara yang diadakan
oleh Duta Besar. Selain itu contoh peran KBRI untuk memperkenalkan Indonesia
di Kroasia yaitu dengan ikut dalam meramaikan kota Zagreb contohnya yaitu dengan
beberapa kali mengundang tim tari kebudayaan Indonesia untuk tampil di kota.
Pertemuan dengan Duta Besar Republik Indonesia untuk Kroasia
Dalam bidang pariwisata Bapak Sjachroedin menyampaikan bahwa turis yang datang ke
Kroasia sekitar 18 juta, sedangkan penduduknya sendiri kurang lebih 4 juta. Turis
Indonesia yang datang ke Kroasia pada tahun 2016 sekitar 11.000 wisatawan dan tahun
2017 sekitar 13.800. Sedangkan wisatawan dari Kroasia ke Indonesia sekitar 2.300.
Tempat-tempat wisata yang banyak menarik perhatian turis di Kroasia sendiri antara
lain seperti Plitvice Lakes National Park yang merupakan taman nasional tertua di
Eropa yang termasuk Situs Warisan Dunia, UNESCO. Selain itu ada taman nasional
Krka (Krka National Park), kota-kota tua seperti Dubrovnik, Split dan Zadar yang
menawarkan keindahan bangunan-bangunan bersejarah yang beraksitektu romawi kuno.
Salah satu perbedaan Indonesia dengan Kroasia dalam bidang parawisata yaitu dalam
hal pembuatan VISA. Pada Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 104 tahun 2015 tentang
Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 69 Tahun 2015 tentang Bebas Visa
Kunjungan terdapat 169 negara penerima bebas visa kunjungan ke Indonesia termasuk
12
di dalamnya yaitu negara Kroasia. Sementara untuk warga Indonesia masih
mendapatkan kesulitan untuk membuat VISA ke negara Kroasia, baik itu dari syarat-
syarat pembuatan maupun dalam hal waktu.
Pertemuan dengan Duta Besar Republik Indonesia untuk Kroasia
Kegiatan dalam bidang perdagangan antara Indonesia dengan Kroasia belum besar
(belum banyak), misalnya jika dibandingkan dengan kegiatan bidang perdagangan
antara Indonesia dengan Roma. Akan tetapi beliau menyampaikan secara perlahan akan
diusahakan. Salah satu contoh Perdagangan Kopi antara Indonesia dengan Kroasia yang
masih melalui pihak ketiga.
Beliau juga menyebutkan bahwa angkatan perang Indonesia membeli kapal senjata di
Kroasia, karena kualitas yang bagus dan bahkan digunakan oleh NATO (North Atlantic
Treaty Organization). Kroasia dikenal untuk bidang IT dan kapal perang, akan tetapi
untuk bidang kesehatan Kroasia masih perlu ditingkatkan. Kroasia memiliki cukup
banyak pelabuhan penting yang bisa memberikan kemudahan akses perdagangan ke
kawasan tersebut. Contohnya saja seperti Rijeka, Zadar dan Split. Bapak Sjachroedin
Zainal juga menyebutkan bahwa selama ini Indonesia mengekspor barang-barang dari
Rotterdam atau Italia akan tetapi biaya mahal. Untuk itu KBRI sedang merintis ekpor
13
Indonesia melalui Kroasia yang lebih cepat dan biaya murah, namum belum ada respon
dari menteri perhubungan Kroasia.
Peluang kerjasama antara Indonesia dengan negara Indonesia yang dapat ditingkatkan
yaitu training tenaga teknik perkapalan. Selain memiliki angkatan laut yang kuat,
pelabuhan-pelabuhan yang penting sebagai akses perdagangan, kapal-kapal perang
industri Kroasia pun diakui oleh banyak negara. Indonesia pun memiliki industri
perkapalan yang juga bisa diakui, sehingga memungkinkan kedua negara untuk saling
bekerjasama. Kerjasama bidang ketenagakerjaan, sudah ada permintaan-permintaan
melalui KBRI di Kroasia dan telah disampaikan ke BNP2TKI di Indonesia, akan tetapi
permintaan tersebut tidak dikaji ulang.Dalam pertemuan ini beliau juga mengharapkan
agar anggota Delegasi dapat menyampaikan harapan-harapan dari pihak Duta Besar
Indonesia di Kroasia kepada pemerintah Indonesia.
Pertemuan dengan Duta Besar Republik Indonesia untuk Kroasia
14
Makan malam anggota delegasi dengan Duta Besar Indonesia untuk Kroasia
Makan malam anggota delegasi dengan Duta Besar Indonesia untuk Kroasia
15
Makan malam anggota delegasi dengan Duta Besar Indonesia untuk Kroasia
Pertemuan dengan Kementerian Ekonomi, Wirausaha dan Kerajinan Tangan
Pertemuan Delegasi dengan Kementrian Ekonomi, Kewirausahaan Kroasia dan Kerajinan Tangan
16
Delegasi Fraksi Gerindra diterima oleh Asisten Menteri, Zvonimir Novak dan Asisten
Menteri, Damir Jusbazik. Bertempat di Ulica Grada Vukovara 78,Kementerian yang
dipimpin oleh Menteri Darko Horvat ini telah melakukan banyak terobosan baru terkait
menarik minat investor, baik Lokal maupun Asing untuk mengatasi masalah tingginya
tingkat pengangguran di Kroasia. Delegasi Fraksi Gerindra yang dipimpin oleh Ibu
Rahayu Saraswati D. Djojohadikusumo meminta Bapak Heri Gunawan yang duduk di
Komisi XI, secara khusus sebagai pembicara utama. Dalam pembicaraan tersebut,
Asisten Menteri Novak memaparkan mengenai insentif yang bisa didapatkan dan
diterima investor, dalam masalah pajak. Bagi investor baik Lokal maupun Asing dapat
menerima keringanan Pajak Keuntungan mulai dari 50%-0% tergantung jumlah
investasi, jumlah tenaga kerja yang diserap dan lama berlangsungnya usaha. Selain
insentif berupa keringanan pajak bagi pelaku usaha, Pemerintah Kroasia juga
menyediakan insentif lain dalam hal investasi di bidang pengembangan dan inovasi,
insentif dalam proyek investasi padat karya, insentif untuk pendidikan dan pelathan
tenaga kerja dan insentif bagi investasi bagi usaha baru senilai 13 juta Euro yang
menyediakan lapangan kerja minimum untuk 10 tenaga kerja dengan ijazah setara Strata
1 dan berkaitan dengan bidang usaha baru tersebut.
Dengan berbagai insentif yang ditawarkan oleh Pemerintah Kroasia, bahkan kesempatan
bagi investor membeli lahan usaha hanya senilai 1 Euro/meter persegi, masih tingginya
angka pengangangguran di Kroasia menjadi pertanyaan Delegasi Fraksi Gerindra.
Kenyataan di lapangan, banyak angkatan kerja dengan tingkat pendidikan Strata 1 atau
sederajat di Kroasia banyak memilih bekerja di negara Uni Eropa lainnya. Masalah ini
juga terjadi di Indonesia, dimana ketersediaan lapangan kerja tidak cukup untuk
menyerap angkatan kerja yang tersedia. Sayangnya kebijakan ekonomi di Indonesia saat
ini memang kurang menarik minat investor. Oleh sebab itu, Bapak Heri Gunawan
menilai Pemerintah Kroasia kurang mensosialisasikan Kebijakan Ekonominya. Selain
itu, berdasarkan perbincangan dengan WNI di Kroasia, Delegasi Fraksi Gerindra
menemukan, sama seperti di Indonesia bahwa di Kroasia pun masih ada kebijakan-
kebijakan yang mengganjal masuknya investasi.
17
Pertemuan Delegasi dengan Kementrian Ekonomi, Kewirausahaan Kroasia dan Kerajinan Tangan
Menindaklanjuti pertemuan antara Ketua Kadin Indonesia, Bapak Suryo Bambang
Sulisto dengan perwakilan Kadin Kroasia, Miroslav Karamakovic dalam Indonesian-
Croatian Bussiness Forum tanggal 24 April 2018 yang lalu di Jakarta. Delegasi menilai
kedua Negara tidak cukup giat melakukan tindak lanjutannya. Padahal Kedua Negara
sepakat bahwa kerjasama antara Indonesia dan Kroasia akan meningkatkan kinerja
ekonomi di kedua Negara.
Pertemuan Delegasi dengan Kementrian Ekonomi, Kewirausahaan Kroasia dan Kerajinan
Tangan
18
Pertemuan Delegasi dengan Kementrian Ekonomi, Kewirausahaan Kroasia dan Kerajinan
Pertemuan Delegasi dengan Kementrian Ekonomi, Kewirausahaan Kroasia dan Kerajinan
19
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Kunjungan Kerja Luar Negeri Perorangan ke negara Kroasia secara umum
berjalan dengan baik dan lancar sesuai jadwal. Serangkaian kegitan yang telah
dilaksanakan diharapkan mampu memperkuat hubungan kedua negara
Diperlukan usaha bersama secara sistematis dan konprehensif antara Dubes Ri
Kroasia, DPR RI, Kemenko Perekonomian dan Kadin untuk bekerjasama dalam
hal peningkatan Ekonomi.
Saran
Kiranya Lembaga Eksekutif Pemerintahan terkait agar bisa memaksimalkan langkah-
langkah untuk menjemput potensi investasi strategis baik di Kroasia maupun negara
yang berpotensi lainnya.
20
PENUTUP
Demikian laporan kunjungan kerja luar negeri Individu yang dilaksanakan secara
berkelompok oleh anggota DPR RI fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya
(GERINDRA). Dengan telah dilaksanakannya Kunjungan Kerja Luar Negeri individu.
Fraksi GERINDRA menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membatu sehingga kegiatan ini dapat terlaksana sesuai rencana.
Secara khusus kami ingin menyampaikan terima kasih kepada:
1. Kedutaaan Besar Republik Indonesia untuk Kroasia
2. Kementerian Ekonomi Kroasia
3. Agen Wisata Kroasia
4. Seluruh tenaga Ahli anggota yang mendampingi
Kunjungan Kerja Luar Negeri Individu ke Kroasia telah berjalan dengan baik dan lancar,
dan kami dapat kembali ke Indonesia dengan selamat.
Jakarta, 1 November 2018
KUNJUNGAN KERJA LUAR NEGERI INDIVIDU
ANGGOTA DPR RI FRAKSI PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA
Anggota Delegasi,
1. RAHAYU SARASWATI D. DJOJOHADIKUSUMO (A – 356)
2. FELICITAS TALULLEMBANG (A-391)
3. IR. H. BAMBANG HARYO SOEKARTONO (A-364)
4. G. BUDISATRIO DJIWANDONO (A–386)
5. HERI GUNAWAN (A-346)
6. DR. Ir. H. SODIK MUDJAHID, M.Sc (A-343)
7. SUPRIYANTO (A-370)
23
Anggota delegasi mengunjungi Pasar Tradisional di Hvar, Split-Kroaia
Anggota delegasi mengunjungi Pasar Tradisional di Hvar, Split-Kroaia