8
LAPORAN PROJECT MIKROKONTROLER (Pengaturan Kipas Cooling Tower) Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah SCADA Oleh Kelompok : 9 Kelas : 3-TPTL Anggota : - Devi Permata (111724008) - Iqbal M.Tawakal (111724015) - Vin Fiyanthi T. (111724030) POLITEKNIK NEGERI BANDUNG TEKNIK KONVERSI ENERGI TEKNOLOGI PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK

Laporan Pengaturan Kipas Dengan Arduino

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Sistem Kontrol Kipas Cooling Tower

Citation preview

Page 1: Laporan Pengaturan Kipas Dengan Arduino

LAPORAN PROJECT MIKROKONTROLER

(Pengaturan Kipas Cooling Tower)

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah SCADA

Oleh

Kelompok : 9

Kelas : 3-TPTL

Anggota : - Devi Permata (111724008)

- Iqbal M.Tawakal (111724015)

- Vin Fiyanthi T. (111724030)

POLITEKNIK NEGERI BANDUNGTEKNIK KONVERSI ENERGI

TEKNOLOGI PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK2014

Page 2: Laporan Pengaturan Kipas Dengan Arduino

I. Peranan Anggota

Dalam pembuatan alat kelompok 9 yaitu kontrol fan pada menara pendingin semua anggota kelompok ikut andil dalam pembuatan.

a. Nama : Devi PermataNIM : 11724008Peran : Membantu Mengerjakan Alat, Membuat Proposal dan Laporan

b. Nama : Iqbal M. TawakalNIM : 111724015Peran : Mengerjakan Alat , Membantu Membuat Proposal dan Laporan

c. Nama : Vin Fiyanthi T.NIM : 111724030Peran : Membantu Mengerjakan Alat, Membuat Proposal dan Laporan

II. Konsep dan Tujuan

Pada zaman sekarang sangat banyak sekali alat alat yang dipergunakan untuk

mempermudah pekerjaan manusia. Termasuk untuk sistem kendali yang banyak

digunakan banyak industri untuk mempermudah pekerjaan yang dilaksanakan, salah

satunya digunakan pada pembangkit tenaga listrik. Pada pembangkit tenaga listrik

salah satu pokok yang menjadi perhatian adalah sistem pendinginan.

Sistem pendingin pembangkit dibagi menjadi 2 jenis, yaitu sistem pendingin

terbuka dengan sistem pendingin tertutup. Pada pembangkit yang menggunakan

sistem pendingin tertutup, terdapat dua komponen utama, yaitu kondensor dan

cooling tower.

Secara umum cooling tower dapat dikategorikan sebagai pendingin

evaporatif yang digunakan untuk mendinginkan air atau media kerja lainnya sampai

bertemperatur mendekati temperatur bola basah udara sekitar. Kegunaan utama

dari cooling tower adalah untuk membuang panas yang diserap akibat sirkulasi air

sistem pendingin yang digunakan pada pembangkit daya

Pada cooling tower, air pendingin yang keluar dari kondensor masuk ke

cooling tower untuk di dinginkan dengan menggunakan fan yang kemudian

bersirkulasi kembali untuk masuk ke kondensor. Pada saat sirkulasi ini biasanya

terdapat kerugian akibat penguapan air pendingin pada cooling tower.

Page 3: Laporan Pengaturan Kipas Dengan Arduino

Prinsip kerja dari kontrol fan pada cooling tower ini adalah memanfaatkan

panas dari air pendingin kondensor yang mengalami perubahan temperatur karena

menyerap kalor dari uap yang masuk ke kondensor untuk dikondensasikan. Panas

dari air pendingin di deteksi oleh alat sensor suhu yaitu LM35, pada saat LM35

mendeteksi adanya panas dari air pendingin, secara cepat alat tersebut akan

merespon dan mengirimkan signal ke LCD untuk menampilkan yang kemudian

mikrokontroler mengontrol kecepatan fan pada cooling tower sesuai input dari

LM35.

Mikrokontroler merupakan suatu pengendali berukuran mikro, yang dapat

digunakan bersamaan dengan alat elektronik lainnya. Keunggulan yang dimiliki

mikrokontroler yaitu sebagai suatu sistem kendali.

Dari konsep di atas, maka tujuan dari pembuatan sistem kontrol ini adalah

sebagai berikut:

Mengetahui aplikasi/penggunaan dari mikrokontroller (arduino)

Dapat mengontrol sistem pendingin (coolling tower) pada pembangkit listrik

Menaikkan efisiensi dari sistem pendingin

Page 4: Laporan Pengaturan Kipas Dengan Arduino

III. Flowchart Kerja Alat

Page 5: Laporan Pengaturan Kipas Dengan Arduino

IV. Diagram Block dan RangkaianIV.1 Diagram Block

IV.2 Rangkaian

V. Hasil Percobaan6.1 Data

Tabel Hasil Percobaan

No Temperatur Kecepatan

Fan

1 31.74 Zero Off2 32.71 Medium On3 41.99 High On

Adaptor

Page 6: Laporan Pengaturan Kipas Dengan Arduino

6.2 Foto Hasil Precobaana. Keadaan Ketika <32oC

b. Keadaan Antara 32oC – 40oC

Page 7: Laporan Pengaturan Kipas Dengan Arduino

c. Keadaan Ketika >40oC

VI. KesimpulanDari hasil alat yang telah dibuat dan diuji cobakan dapat disimpulkan bahwa:1. Ketika LM35 mendapatkan temperatur di bawah 32oC keadaan fan Off atau tidak

berputar.2. Ketika LM35 mendapatkan temperatur antara 32oC – 40oC fan berputar dengan

kecepatan medium.3. Ketika LM35 mendapatkan temperatur diatas 40oC fan akan berputar dengan

kecepatan high.4. Dapat mendeteksi kegagalan pada kondensor ketika temperatur diatas 40oC.