Click here to load reader
Upload
zetro-simanjuntak
View
170
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
SMK NEGERI 3 BATAM
Laporan ini dibuat sebagai salah satu bahan pertanggung jawaban
penyusun
Selama mengikuti praktek kerja industry DI SMK N 3 Batam
Tanggal 06 januari 2011 s/d 06 mei 2011
FATHUR ROHYM
NIS.
DINAS PENDIDIKAN KOTA BATAM
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 3 BATAM
Jl. Letjen, S, parman. Kel.duriangkang, kec.sei.beduk – Kota Batam
Telp.0778 – 7379429, 7379430, fax. 0778 – 7379428
HALAMAN PENGESAHAN
SISTEM PENGAPIAN PADA SEPEDA MOTOR YAMAHA MIO
Laporan ini telah disahkan dan disetujui
Pada tanggal Mei 2011 di Batam
Oleh :
Koordinator Lapangan Pembimbing Lapangan
Mengetahui,
HALAMAN PENGESAHAN SEKOLAH
SISTEM PENGAPIAN PADA SEPEDA MOTOR YAMAHA MIO
Laporan ini telah disahkan dan setujui
Pada tanggal ………….. di Batam oleh :
Koordinator Prakerin Pembimbing Laporan
DEDY IRAWAN, S.T Dyah Susy Riyanawati,S.Pd
NRGT.2007.01.038 19780904.200903 2002
Mengetahui,
Kepala Sekolah
LEA LINDRAWIJAYA, S.Pd
NIP. 19690124 199503 2 005
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah S.W.T yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan Prakerin ini dengan sebaik-baiknya. Laporan ini merupakan
pertanggung jawaban Prakerin.
Penulis berharap agar Laporan ini dapat berguna bagi diri penulis, pembaca,
dan khususnya adik-adik kelas SMK N 3 Batam. Penulis juga mengucapkan
terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu terselesaikannya laporan ini,
yaitu:
1. Ibu Lea Lindrawijaya, S.Pd, selaku Kepala sekolah SMK N 3 batam,
2. Bapak Dedy Irawan, S.T, selaku Waka Humas SMK N 3 Batam,
3. Ibu Dyah Susy Riyanawati,S.Pd, selaku Wali kelas sekaligus Pembimbing
Laporan,
4. Semua guru SMKN 3 Batam,
5. Kedua Orangtua penulis yang memberi dukungan baik secara materiil maupun
moral,serta
6. Teman-teman seperjuangan.
Kemudian semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan laporan ini
baik secara langsung maupun tidak langsung. Apabila dalam penulisan laporan ini
terdapat kekurangan penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca.
Batam, 06 Mei 2011
FATHUR ROHYM
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang …………………………………………………………...……… 1
1.2 Dasar Pelaksanaan Prakerin ……………………………………………………. 1
1.3 Landasan Hukum ………………………………………………………………... 2
1.4 Tujuan prakerin ………………………………………………………………… 3
1.5 Program prakerin di Workshop SMK Negeri 3 Batam …………………………..4
BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 Sejarah Berdirinya Perusahaan ………………………………………………….. 5
2.2 Struktur Organisasi ……………………………………………………………… 5
2.3 Prosedur dan Tata workshop smkn 3 Batam ……………………………………...
7
2.4 Disiplin dan tenaga kerja ………………………………………………………. 11
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Teknologi Busi ………………………………………………………………… 14
3.2 Gambar kerja …………………………………………………………………... 15
3.3 Tipe Busi ……………………………………………………………………….. 15
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan …………………………………………………………………… 19
4.2 Saran …………………………………………………………………………… 20
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Adapun latar belakang dari pembuatan laporan ini merupakan salah satu
syarat yang harus dibuat oleh siswa yang telah selesai melaksanakan prakerind dan
juga syarat untuk mengikuti Ujian Kompetensi, Ujian Akhir Sekolah (UAS), dan
Ujian Nasional (UN).
1.2 Dasar Pelaksanaan Prakerind
Saat ini dunia kerja sangat membutuhkan tenaga kerja yang siap pakai,
terampil, jujur, disiplin, dan mempunyai keahlian yang dapat menunjang kelancaran
dalam beraktivitas.
Maka daripada itu pemerintah mengadakan program Prakerind bagi Sekolah
Menengah Kejuruan. Dalam praktek kerja indusrti ini, siswa terjun langsung dalam
dunia kerja untuk belajar mendalami secara langsung situasi kerja yang kelak akan
dihadapi saat tamat dari sekolah.
Hal ini ditunjukan untuk membentuk Sumber Daya Manusia (SDM) yang siap
pakai dan mampu untuk bersaing dengan tenaga kerja asing yang berkualitas ataupun
untuk meningkatkan sumber daya putra daerah.
Prakerind atau bisa kita sebut juga dengan Praktek Kerja Industri merupakan
program rutin sekolah yang wajib dilaksanakan olrh siswa dan merupakan salah satu
syarat untuk mengikuti Ujian Kompetensi, Ujian AKhir Sekolah (UAS), dan Ujian
Nasional (UN).
1.3 Landasan Hukum
Pelaksanaan Praktek Kerja Industri akan menjadi satu bentuk penyelenggaran
pendidikan menengah kejuruan sesuai dengan ketentuan pada Undang-Undang No.
2/1998 tentang Sistem Pendidikan Menengah dan Peraturan Pemerintahan No. 39
tahun 1992 tentang peranan Masyarakat dalam Pendidikan Nasional dan
KepMenDigHub No. 080/U/1993 tentang Kurikulum SMK sebagai berikut :
1. Penyelenggaran Sekolah Menengah dapat bekerjasama dengan masyarakat
terutama dunia usaha dan para dermawan. Untuk memperoleh sumber daya
dalam rangka menunjang penyelenggaran dan pengembangan pendidikan ( PP
29, Bab XI, dan pasal 29 ayat (1) ),
2. Pengadaan dan pendayagunaan sumber daya pendidikan dilakukan oleh
pemerintah, masyarakat, dan atau keluarga peserta didik ( UUSPN, Bab VII,
Pasal 33 ),
3. Masyarakat sebagai mitra pemerintah berkesempatan yang seluas-luasnya
untuk berperan serta dalam penyelenggaraan pendidikan Nasional ( UUSPN,
Bab XIII, Pasal 47 ayat (1) ),
4. Peran serta masyarakat dapat berbentuk pemberian kesempatan untuk magang
dan atau latihan kerja ( PP 39, Bab III, Pasal 4, butir (8) ),
5. Pemerintahan dan masyarakat menciptakan peluang yang lebih besar untuk
meningkatkan peran serta masyarakat dalam sistem pendidikan Nasional ( PP
39, Bab VI, pasal 8, ayat (1) ),
6. Pada sekolah menengah dapat dilakukan uji coba gagsan baru yang diperlukan
dalam rangka pengembangan pendidikan Nasional ( PP 29, Bab XIII, pasal 32
ayat (2) )
7. Sekolah Menengah Kejuruan dapat memilih pola penyelenggaraan pengajaran
sebagai berikut :
a. Menggunakan unit produksi sekolah yang beroperasi secara professional
sebagai wahana pelatihan kejuruan,
b. Melaksanakan sebagai kelompok mata pelajaran di Sekolah dan sebagai
pelatihan Kejuruan,
c. Melaksanakan kelompok mata pelajaran keahlian kejuruan sepenuhnya di
Masyarakat, dunia usaha dan industry.
(KepMenDigHub, No : 080/U/1993, Bab IV, Butir C.I Kurikulum 1999 SMK)
1.4 Tujuan Prakerind
Dalam penyusunan tugas akhir ini, penulis juga menyebutkan tujuan utama
Prakerind yaitu untuk persyaratan Ujian Akhir Semester (UAS) dan Ujian Nasional
(UN). Adapun tujuan lain yang bermanfaat bagi siswa adalah sebagai berikut :
1. Salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk mengikuti Ujian Nasional
(UN) dan Ujian Akhir Sekolah (UAS),
2. Teori-teori yang telah dipelajari di sekolah dapat langsung dipraktekkan didalam
kegiatan perusahaan tersebut,
3. Untuk dijadikan bahan/studi perbandingan antara teori di sekolah maupun praktek
perusahaan karena didalam kenyataannya semua yang telah dipelajari di sekolah
belum tentu sama dalam pelaksanaan disuatu instansi atau perusahaan tersebut,
4. Melatih para siswa-siswi untuk bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas-
tugas yang diberikan,
5. Melatih dan menumbuhkan sikap disiplin dan profesional dalam memasuki dunia
kerja nantinya sesuai dengan bidang kejuruannya,
6. Membantu siswa-siswi untuk menyesuaikan diri dalam dunia industri sesuai
dengan kejuruannya,
7. Melatih siswa-siswi untuk berrfikir kreatif, inovatif, dan dinamis dalam masalah-
masalah kejuruannya,
8. Dapat memberikan dan menambah kemantapan bagi siswa-siswi dalam
mempraktekkan keterampilan khusus yang dimiliki sesuai dengan bidangnya,
sehingga jika siswa-siswi tersebut lulus dapat menjadi tenaga kerja yang
berkualitas, dan
9. Dapat menambah ilmu pengetahuan tentang jenis usaha pada perusahaan tempat
siswa-siswi tersebut melaksanakan Praktek Kerja Industri.
1.5 Program Prakerind di Workshop SMK Negeri 3 Batam
Program Prakerind merupakan kegiatan belajar di lingkungan kerja dengan
tujuan untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan bekerja berdasarkan
pengetahuan yang diperoleh di Sekolah dan mempersiapkan mereka agar mampu
beradaptasi dan menambah keahlian dilingkungan kerja.
a. Sasaran program Kerja
Peserta dapat menerapkan pengetahuan yang dimilikinya berinteraksi dengan
dunia kerja, sehingga tersedia tenaga kerja yang siap pakai untuk dunia industri
sehingga perusahaan mempunyai Sumber Daya Manusia ( SDM ) yang terampil.
b. Tujuan Program
1. Pembentukan sikap kerja atau peserta Prakerind yang disiplin, kreatifitas,
tepat waktu, dan kerjasama.
2. Pendalaman pengetahuan tentang fungsi dan tugas unit kerja serta
keterampilan teknik sesuai bidang Prakerind.
c. Peserta Program
Peserta Program Prakerind di Workshop SMK Negeri 3 batam adalah siswa
dari Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK ) yang menyatakan mengikuti program
Prakerind.
1.6 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penyusunan laporan ini
adalah sebagai berikut :
a. Mengadakan survei atau pengamatan langsung,
b. Tanya-jawab dengan pembimbing,
c. Konsultasi dengan operator dan staf-staf lainnya,
BAB II
PEMABAHASAN
1.1 Teknologi Busi
Busi merupakan salah satu komponen penting pada mesin bensin dimana
fungsinya untuk membakar campuran bahan bakar dan udara yang telah
dikompresikan didalam ruang bakar. Busi diperkenalkan pertama kali pada 2 februari
1839 oleh Edmond Berger. Sedangkan busi untuk motor dibuat oleh Albert
Champion tahun 1904. Seiring dengan perkembangan teknologi, tuntunan akan api
berkualitas mutlak dibutuhkan. Oleh karena itu, spesifikasi besi mengalami evolusi
yang cukup signifikan. Untuk itu selalu dianjurkan menggunakan busi sesuai dengan
kebutuhan masuin agar tenaga yang oleh mesin dihasilkan dapat maksimal.
Saat ini banyak ditemukan macam-macam busi. Secaraa fisik jelas kita dapat
melihar dari perbedaan bentuk elektroda, macam bahan yang digunakan ataupun jenis
busi berdasarkan pemakaian yang ditulis dalam bentuk kode busi.
a) Bentuk Elektroda
Awalnya hanya busi menggunakan model roof electrode ( satu kaki ) tetapu
dengan adanya perkembangan teknologi maka sekarang banyak busi yang memiliki
model side electrode ( dua kaki ), multi-pole electrode ( tiga kaki ), open electrode
( tanpa kaki ). Bahkan kini tecipta busi dengan mdel electrode central ( busi jarum ).
Semuanya dibuat untuk kebutuhan yang disesuaikan dengan kendaraan kita.
b) Material ( bahan ) dan desain
Dulunya busi menggunakan bahan dari tembaga dan kini mulai menggunakan bahan
yang berkualitas tinggi seperti perak, emas, dan platinum (emas putih ) yang konon
dianggap paling baik sebagai penghantar disbanding bahan yang lain.
1.2 gambar kerja
1.3 Tipe Busi
Berhati-hatilah jika anda hendak membeli busi. Pastikan busi yang akan dibeli
sesuai dengan kebutuhan mesin kendaraan anda. Memilih busi tidak dilihat dari
tempat dimana kita tinggal, kalau kita tinggal didaerah pegunungan, lebih baik
menggunakan busi tipe busi dingin atau busi panas ?
Jika kendaraan yang kita pakai sering digunakan dengan kecepatan yang cukup
tinggi atau menyala non stop, maka kita bisa memakai busi tipe dingin. Karena tipe
busi ini sangat cepat melepas panas yang merembet dari ruang baker menuju body
mesin.
Cirri-ciri busi tipe ini adalah memiliki insolator pendek. Sedangkan untuk busi
tipe panas akan menyiman panas lebih lama sehingga busi ini cocok digunakan untuk
harian atau mesin menyala secara berkala ( stop and go ). Cirri-cirinya memiliki
binsulator yang panjang.
Busi juga memiliki perann penting dalam efisiensi bahan baker, selain cara
mengemudi yang benar kondisi ban serta bobot kendaraaan dan penedara. Jika kita
memilih busi yang benar maka tenaga mesin akan bertambah.
Secara umum, sekarang ini jenis busi ada dua macam sesuai bentuknya. Busi
berelektoda dan yang high performance. Masing-masing mempunyai karateristik
dank ode-kode yang berbeda dan tertera pada lapisan keramik busi yang menunjukan
tipenya. Biasanya dianalogikan dengan panas dan dingin. Seperti NGK, misalnya
angka 1-8 berkarakter panas sedangkan 9-14 menandakan busi dingin.
Kebalikan dengan busi Bosch, angka besar menunjukan panas dan angka kecil
dingin. Jika sudah memahamo angka, kini celah antara side electrode dan centre
electrode. Maksudnya gap ( kerengangan ) dan panjang ulir secara keseluruhan.
Tujuannya agar kepada busi tidak bersentuhan dengan piston saat dalam konsisi TMA
( Titik Mati Atas ), “paling tidak, jarak antara electrodenya 0,8 sampai 1 mm. selain
celah, perlu diperhatkan juga bahan di centre electrode. Ada empat macam dengan
material beragam. Mulai dari copper,silver,platinum, dan iridium. Saat ini yang lagi
tren berbahan dasar iridium yang elektroda tengahnya berbentuk jarum. Untuk
membedakannya secara lebih spesifik, biasanya dengan metode menghubungkan
kabel positif dan negative mulai tester ke belah sisi ujung busi. Jika angka
menunjukan 4,7 – 5,2 Ohm, artinya busi iridium atau beresisitor. Jika didapat
angkanya dibawah itu berarti busi non-resistor.
Kemudian busi jenis high performance yang tonjolan electrodanya ditengah
tidak tampak. Karateristik busi ini lebih dingin dari iridium biasa. Penggunaannya
khusus buat mobil-mobil yang berkompresi sangat tinggi dan di bawah pengaruh
boost turbo. Keunggulan busi iridium antara lain, bahan baku yang digunakan oleh
busi iridium adalah nikel. Selain bahan yang berkualitas tinggi, busi iridium juga
memiliki diameter elektroda yang lebih kecil dibandingkan busi biasa. Yakni 0,4 mm.
akibatnya, ledakan bunga api bisa terfokus disatu tempat dan dengan kekuatan yang
lebih tinggi. Bagian ini elektroda busi iridium juga biasanya disambung dengan
menggunakan las laser.
BAB IV
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Setelah penulis melakukan praktek kerja industri ( Prakerind ) selama lima bulan di
Workshop SMK Negeri 3 Batam, penulisdapat mengambil kesimpulan :
1. Bahwa sebagai seorang siswa kita harus mempunyai wawasan pengetahuan
yang luas dan berdisiplin tinggi,
2. Praktek kerja industry sangat bermanfaat bagi siswa karena dengan adanya
keadaan industry secara umum,
3. Dengan pelaksanaan prakerind siswa dapat memahami ilmu-ilmu pelajaran
yang didapat disekolah, karena ilmu yang didapat secara teori, praktek, dan
aplikasinya banyak diterapkan di industry,
4. Dengan prakerind, siswa menjadi lebih disiplin dan dituntut untuk lebih
berpikiran secara dewasa dalam melakukan tindakan maupun dalam
mengambil suatu keputusan,
5. Kita harus mengutamakan keselamatan dan kesehatan dalam bekerja dibidang
apapun.
1.2 SARAN
Setelah penulis melakukan Praktek Kerja Industri ( Prskerind ) penulis
mendapatkan banyak pengalaman serta pelajaran yang didapat dengan segala
kerendahan hari khususnya bagi pihak siswa-siswi SMK Negeri 3 Batam. Saran-saran
yang sapat saya berikan adalah sebagai berikut :
1. Jangan mudah putus asa dengan pekerjaan yang tidak berhasil tapi cobalah
untuk berhasil,
2. Banyaklah bertanya agar mudah mengerti apa yang akan kita kerjakan,
3. Kegiatan buruk yang bisa kita lakukan di sekolah jangan dilakukan di industry
karena dapat merusak nama baik diri sendiri maupun sekolah,
4. Penerapan disiplin diharapkan lebih ditingkatkan lagi karena sangat
menunjang sekali dalam pelaksanaan prakerind di industri yang memiliki
tingkat kedisiplinan yang tinggi,
5. Pada saaat melakukan prakerind sangat dibutuhkan skill dan kemampuan serta
ketelitian,
6. Kebiasaan terlambat atau tidak masuk saat prakrind jangan sampai terjadi dan
terulangi,
7. Bagi para pemimbing Prakerind dari pihak sekolah harus lebih sering melihat
atau mengawasi anak didiknya dilokasi industry.
L
A
M
P
I
R
A
N