28
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanpa adanya permintaan masyarakat terhadap barang atau jasa yang dihasilkan, maka usaha yang dijalankan tidak mempunyai nilai atau ekonomis. Sebenarnya banyak cara untuk melihat apakah suatu rencana usaha layak untuk diteruskan atau tidak. Tetapi secara umum kelayakan usaha dilih pertama kali dari potensi pasarnya. Analisa kelayakan usaha terpen dilihat dari aspek keuangannya. Ada beberapa ukuran yang dapat dig sebagai dasar pengambilan keputusan untuk menyatakan apakah suatu rencana usaha atau kegiatan investasi layak untuk dijalankan. Untuk memulai kegiatanusaha perlu dilakukanperencanaandan perhitungan dengan melakukan evaluasi terhadap kelayakan usaha. Kel usaha mencakup perkiraan laba rugi, perkiraan arus kas dan analisa dibuat sebagai alat untuk memutuskan apakah suatu rencana usaha atau invest usaha akan dilanjutkan atau dihentikan. Materi dari suatu kelayakan usaha p prinsipnya memuat empat aspek, yaitu aspek pemasaran, aspek teknis yuridis, dan aspek keuangan. Selain itu perencanaan dan perhitungan diperlu karena tidak semua peluang usaha akan memberikan keuntungan, dan disadari pula baha keuntungan akan selalu dibatasi oleh faktor produksi ! baku, mesin dan peralatan, keterampilan dan kemampuan untuk mengelola" ser kondisi lingkungan. Uang dan modal ternyata bukanlahsatu#satunya kunci suksesuntuk melakukan kegiatan usaha. Kreativitas, kemampuan menangkap peluang usaha, dan keuletan adalah kunci yang lebih utama. Sebab kreativitas mampu melahir berbagai alternatif yang tidakterpikirkan oleh mereka yang tidakkreatif. Sedangkan kemampuan menangkap peluang usaha dapat menghasilkan uang dan taaran modal dari pihak lain. Keduanya menjadi lengkap apabila disertai de keuletan. Mereka yang ulet biasanya akan tampil sebagai pemenang. Mahasisa yang ulet dan pantang mundur, alaupun hanya memiliki kecakapan dan dana yang relatif terbatas akan dapat mengalahkan orang lain yang memiliki dana $

Laporan Proyek Perencanaan Industri Keripik Nangka

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Pertanian, Teknologi Hasil Pertanian, Teknologi Pangan

Citation preview

I. PENDAHULUANA. Latar Belakang

Tanpa adanya permintaan masyarakat terhadap barang atau jasa yang dihasilkan, maka usaha yang dijalankan tidak mempunyai nilai atau manfaat ekonomis. Sebenarnya banyak cara untuk melihat apakah suatu rencana usaha layak untuk diteruskan atau tidak. Tetapi secara umum kelayakan usaha dilihat pertama kali dari potensi pasarnya. Analisa kelayakan usaha terpenting adalah dilihat dari aspek keuangannya. Ada beberapa ukuran yang dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan untuk menyatakan apakah suatu rencana usaha atau kegiatan investasi layak untuk dijalankan. Untuk memulai kegiatan usaha perlu dilakukan perencanaan dan perhitungan dengan melakukan evaluasi terhadap kelayakan usaha. Kelayakan usaha mencakup perkiraan laba rugi, perkiraan arus kas dan analisanya yang dibuat sebagai alat untuk memutuskan apakah suatu rencana usaha atau investasi usaha akan dilanjutkan atau dihentikan. Materi dari suatu kelayakan usaha pada prinsipnya memuat empat aspek, yaitu aspek pemasaran, aspek teknis, aspek yuridis, dan aspek keuangan. Selain itu perencanaan dan perhitungan diperlukan karena tidak semua peluang usaha akan memberikan keuntungan, dan disadari pula bahwa keuntungan akan selalu dibatasi oleh faktor produksi (uang, bahan baku, mesin dan peralatan, keterampilan dan kemampuan untuk mengelola) serta kondisi lingkungan. Uang dan modal ternyata bukanlah satu-satunya kunci sukses untuk melakukan kegiatan usaha. Kreativitas, kemampuan menangkap peluang usaha, dan keuletan adalah kunci yang lebih utama. Sebab kreativitas mampu melahirkan berbagai alternatif yang tidak terpikirkan oleh mereka yang tidak kreatif. Sedangkan kemampuan menangkap peluang usaha dapat menghasilkan uang dan tawaran modal dari pihak lain. Keduanya menjadi lengkap apabila disertai dengan keuletan. Mereka yang ulet biasanya akan tampil sebagai pemenang. Mahasiswa yang ulet dan pantang mundur, walaupun hanya memiliki kecakapan dan dana yang relatif terbatas akan dapat mengalahkan orang lain yang memiliki dana dan kecakapan yang lebih baik, tetapi tidak ulet. Sehingga hanya mahasiswa yang uletlah yang dapat bertahan dalam menghadapi tantangan.Program pembangunan hasil pertanian bertujuan untuk meningkatkan efisiensi produksi dan pemasaran hasil pertanian, serta meningkatkan kualitas dan daya saingnya. Kegiatan program ini dikoordinasikan dengan kegiatan program terkait, misalnya pengembangan industri kecil dan menengah, salah satunya melalui warung THP yang memiliki prospek pasar dan layak. Warung THP memiliki potensi dalam menghasilkan produk-produk olahannya dan untuk meningkatkan kreatifitas mahasiswa, serta meningkatkan kegiatan ekonomi.

Salah satu komoditas pertanian yang mempunyai potensi untuk dikembangkan dalam agroindustri adalah nangka. Buah nangka sudah sangat dikenal oleh masyarakat Indonesia. Pemanfaatan buah ini sebagian besar dikonsumsi segar (buah matang), sebagian lagi dibuat sayur dan diolah dalam berbagai bentuk olahan makanan dan minuman. Sebagai salah satu jenis buah-buahan tropis nangka masih berpotensi untuk dikembangkan. Hal ini terutama didukung oleh permintaan pasar luar negeri terhadap buah-buahan tropis (termasuk nangka) yang cenderung meningkat, baik dalam bentuk segar maupun produk olahan.

Dalam rangka meningkatkan daya saing komoditas nangka Indonesia dipasaran adalah dengan melakukan penganekaragaman produk olahan nangka, salah satunya keripik nangka. Keripik nangka merupakan salah satu produk olahan dari buah nangka, dimana yang digunakan dalam pembuatan keripik nangka adalah daging buah nangka yang sudah matang. Agroindustri ini bisa membantu produsen dalam upaya meningkatkan pendapatan. Selain itu olahan nangka juga merupakan proses pascapanen yang termasuk ke dalam pengawetan sehingga buah nangka tidak cepat rusak dan masih bisa dinikmati dalam waktu yang cukup lama tetapi dalam bentuk dan rasa yang berbeda tidak seperti buah nangka yang masih segar.Keripik nangka merupakan produk yang layak dikembangkan di bursa pasar. Industri pengolahan keripik nangka diharapkan dapat :1. Meningkatkan kreatifitas mahasiswa

2. Menciptakan kekompakan terhadap sesama mahasiswa

3. Meningkatkan kegiatan perekonomian

4. Menciptakan lapangan kerja sementara

5. Meningkatkan mutu produk

B. TujuanAdapun tujuan dilakukannya studi kelayakan yang akan dibangun adalah untuk mengetahui apakah Industri keripik nangka layak atau tidak didirikan.

II. ANALISIS ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

A. Data Kuantitatif dan Kualitatif Permintaan PasarPada dasarnya setiap usaha adalah menjual produk yang dihasilkan untuk digunakan atau dibeli oleh masyarakat tergantung dari kebutuhan masyarakat pada umumnya dan persediaan produk yang dibutuhkan. Sebelum menentukan jenis produk yang akan dijual, perlu diidentifikasi terlebih dahulu produk apa yang disukai, misalnya seperti produk keripik nangka. Untuk mengetahui berapa besar permintaan dan bagaimana persaingannya, maka diperlukan pengumpulan data untuk menilai apakah produk keripik nangka layak dipasarkan di pasaran. Saat ini khususnya di kota Banda Aceh, untuk produk keripik nangka masih langka dan sukar didapatkan. B. Peramalan Permintaan Produk Masa yang Akan Datang

Produk keripik nangka direncanakan akan dipasarkan di pasar swalayan. Prediksi pasar sudah dapat ditentukan untuk produk ini, karena permintaannya bisa jadi meningkat. Untuk lebih menarik perhatian konsumen, kemasan yang digunakan didesain semenarik mungkin, karena desain kemasan salah satu yang berpengaruh terhadap produk yang dipasarkan.

C. Perkembangan HargaSatu yang amat penting, dan harus dicermati dalam dunia usaha adalah perkembangan harga jual dari produk yang diproduksi atau diperdagangkan. Keberhasilan seorang pengusaha diukur dari kecepatannya memperoleh informasi tentang perkembangan harga barang, perubahan harga barang disebabkan karena adanya perbedaan waktu dan tempat pemasaran. Mereka yang dapat memanfaatkan informasi tersebut dapat memperoleh keuntungan yang lebih besar dari pesaingnya.Harga suatu produk sangat ditentukan dari harga bahan baku yang digunakan. Semakin meningkat harga bahan baku, maka semakin meningkat pula harga produk tersebut, terutama pada produk keripik nangka. Selain itu harga produk juga dipengaruhi dengan banyaknya permintaan dari konsumen produk tersebut.

Produk keripik nangka direncanakan akan dipasarkan dengan harga Rp.8.000 per bungkusnya, dengan isi perbungkusnya sebanyak 1 ons. Harga yang ditawarkan tidak terlalu tinggi jika dibandingkan dengan produk yang dihasilkan, produk ini tidak dapat diturunkan lagi harganya karena mengingat harga bahan baku yang terlalu tinggi. Untuk keripik nangka dibutuhkan buah nangka yang harganya berkisar Rp.30.000-50.000 per buahnya. Berat buah berkisar 10-15 kg.D. Saingan Pasar

Dari segi daya saing, keripik nangka cukup kompetitif, namun di daerah Banda Aceh industri yang mengolah keripik nangka belum begitu menonjol sehingga daya saing belum begitu terasa. Karena buah nangka khususnya di Banda Aceh dan sekitarnya hanya berbuah hanya pada musim tertentu, maka dari segi produksi dan harganya juga akan mempengaruhi. E. Strategi PemasaranPemasaran adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk memperlancar arus barang atau jasa dari produsen ke konsumen secara efisien dengan maksud menciptakan permintaan efektif. Rencana pemasaran menyangkut promosi dan cara mengenalkan produk kepada konsumen. Selain itu rencana pemasaran yang baik dapat meyakinkan bahwa produk yang akan dijalankan mempunyai prospek yang menguntungkan. Konsep strategi pemasaran sedikit berbeda dalam aplikasi dibandingkan dengan yang disarankan dalam kepustakaan mengenai pemasaran. Dalam perencanaan pemasaran, strategi cenderung menjadi 3 kelompok yaitu:

a. Segmentasi, yaitu penyeleksian sasaran pasar.

b. Bauran pemasaran (marketing mix), yaitu kombinasi berbagai fungsi pemasaran.

c. Bauran produk.

Strategi pemasaran yang akan kami lakukan terhadap produk keripik nangka ini adalah membuat produk dengan kemasan yang menarik dan bernilai gizi tinggi. Selain itu dapat dilakukan dengan cara mempromosikannya melalui selebaran-selebaran di seputaran kampus, dengan cara menawarkan kepada teman-teman di jurusan lain, dan juga dengan menjaga kebersihan lingkungan kantin, maka konumen akan datang dengan sendirinya.

III. ASPEK TEKNIS DAN TEKNOLOGISSuatu produk dapat dikatakan layak secara teknis jika produk dapat diterima dan dapat diproduksi secara mudah. Hal itu dapat diketahui dengan melihat apakah teknologi yang digunakan sesuai atau tidak dengan desain dan kapasitas penggunaannya. Aspek-aspek teknologis mencakup penentuan lokasi, pemilihan teknologi proses produksi, penentuan kapasitas produksi, ketersediaan bahan baku, ketersediaan sumber daya manusia, alur proses, tata letak mesin dan peralatan serta letak bangunan.A. Teknologi Proses Produksi

Penentuan pilihan teknologi yang akan diterapkan sangat tergantung kepada skala unit usaha yang akan didirikan. Beberapa patokan umum yang dapat dipakai dalam pemilihan teknologi adalah : seberapa jauh derajat mekanisasi yang diinginkan dan manfaat ekonomi yang diharapkan, keberhasilan pemakaian teknologi di tempat lain, serta kemampuan tenaga kerja dalam pengoperasian teknologi.

Produksi keripik nangka termasuk kategori usaha berskala mikro - kecil dan bersifat padat tenaga kerja. Oleh karena itu, tenaga kerja merupakan faktor produksi utama dalam proses produksi keripik nangka. Ini mengingat beberapa tahap produksi keripik nangka sangat mengandalkan tenaga manusia. Dengan demikian, alternatif jenis teknologi yang disarankan untuk digunakan adalah teknologi kombinasi antara peralatan tradisional dan semi-mekanik.

Proses produksi keripik nangka relatif sederhana dan mudah dilakukan. Secara umum, proses produksi keripik nangka, mulai dari tahap pengadaan bahan baku buah nangka sampai tahap pengemasan keripik nangka. Berikut ini beberapa tahapan pada proses produksi keripik nangka :

1. Pengadaan Bahan Baku

Bahan baku yang digunakan adalah buah nangka yang masih segar dan sudah cukup tua (rasa manis), untuk selanjutnya dilakukan proses pengupasan.

2. Pengupasan Bahan Baku

Buah nangka dibelah dan dipotong menjadi beberapa bagian, kemudian dipisahkan dari selaput yang berikatan pada daging nangka selanjutnya dibersihkan dari getah dan dikeluarkan bijinya.

3. Pengecilan Ukuran (Pembelahan)

Setelah dibersihkan dari selaput dan getah, daging buah nangka dibelah belah agar proses penggorengan lebih cepat dan keripik yang dihasilkan lebih renyah.

4. Penggorengan

Penggorengan dilakukan dengan menggunakan vacuum frying. Sekali penggorengan bahan yang dimasukkan kedalam vacuum frying sebanyak 5 kilogram, proses penggorengan berlangsung selama 60 menit.

5. Penirisan

Setelah penggorengan selesai, keripik yang masih mengandung minyak ditiriskan dengan menggunakan spindle sekitar 5 menit.

6. Pengemasan

Keripik yang telah ditiriskan langsung dikemas dalam plastik dengan menggunakan hand sealer supaya lebih rapi. Pengemasan harus dilakukan secepatnya agar keripik tidak menjadi lembab.

B. Ketersediaan Bahan Baku

Setelah dilakukan survei ke beberapa pasar seperti pasar Lambaro, pasar Ulee Kareng dan Pasar Lamnyong. Ketersediaan bahan baku yang kontinyu terdapat pada pasar Lambaro kabupaten Aceh Besar dan di pasar ini harga bahan baku lebih murah bila dibandingkan dengan pasar Lamnyong dan pasar Ulee Kareng (Survei, 2011). Perkembangan produksi buah nangka secara nasional di Indonesia dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut :

Tabel 3.1 Perkembangan produksi buah nangka di IndonesiaBuahPerkembangan Produksi (Ton) Pada Tahun

200520062007

Nangka712.693683.904601.929

Sumber : Pusat Data Pertanian, Departemen Pertanian (2009).

Walaupun produksi buah nangka relatif menurun, namun musim panen buah nangka ada sepanjang tahun, karena buah nangka bukan buah musiman. Hal ini dapat dilihat pada tabel 3.2 berikut :

Tabel 3.2 Musim panen raya aneka buah di Indonesia

Sumber : Pusat Data Pertanian, Departemen Pertanian (2009).

C. Rencana Kapasitas Produksi

Untuk sekali proses produksi keripik nangka yang dihasilkan adalah 2 kg. Kapasitas produksi optimal adalah 5 : 2, yaitu bahan baku dibanding hasil produksi (rendemen 40 persen). Rencana kapasitas produksi dalam sehari menghasilkan 8 kilogram keripik (empat kali produksi). Dalam setahun ( 240 hari kerja ) menghasilkan keripik sebanyak 1,92 ton.D. Penentuan Lokasi ProyekTujuan penentuan lokasi suatu usaha dengan tepat adalah untuk dapat membantu suatu usaha beroperasi dengan lancar, efektif dan efesien. Pemilihan lokasi yang optimal dilakukan dengan analisis biaya dengan didukung ketersedian bahan baku, letak pasar yang dituju, ketersediaan air, penyediaan tenaga kerja, dan fasilitas transportasi.

Pabrik ini didirikan di Jalan Banda Aceh-Medan, Desa Lambaro, Kecamatan Darul Imarah, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh. Pemilihan lokasi berdasarkan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:

1. Merupakan daerah yang potensial untuk berkembang menjadi daerah kawasan industri kecil dan menengah.

2. Tersedia tanah yang cukup luas.

3. Tersedia sumber air yang cukup besar, sehingga mampu memenuhi kebutuhan air untuk keperluan utilitas.

4. Dekat dengan pasar dan jalan raya yang lebar.

Lokasi pabrik sangat berpengaruh pada keberadaan suatu industri, baik dari segi komersil, maupun kemungkinan pengembangan dimasa yang akan datang. Banyak faktor yang harus dipertimbangkan dalam memilih lokasi pabrik. Pendirian pabrik direncanakan di desa Lambaro. Pertimbangan-pertimbangan yang diambil untuk lokasi ini adalah sebagai berikut:1. Sumber Bahan Baku

Bahan baku adalah faktor utama dalam penentuan lokasi industri ini. Industri keripik nangka ini akan didirikan di desa Lambaro Kecamatan Darul Imarah, karena dekat dengan sumber bahan baku yaitu buah nangka. Bahan baku buah nangka yang diperoleh dari petani atau masyarakat yang menanam nangka yang dibawa ke pasar Lambaro, dimana kapasitas produksinya relatif besar dan lancar. Dengan tersedianya bahan baku buah nangka yang relatif besar dan lancar diharapkan kebutuhan bahan baku bisa terpenuhi.

2. Pangsa Pasar

Penjualan dari suatu produk yang dihasilkan oleh suatu pabrik haruslah jelas, karena dapat mempengaruhi nilai penjualan dari produk yang dihasilkan. Produk yang dihasilkan haruslah sesuai dengan permintaan dari konsumen yang akan membeli produk tersebut, baik dari segi kualitas produk, harga, bentuk dan sebagainya yang mana semua itu harus terpenuhi.3. Fasilitas Transportasi

Pendirian pabrik harus ditempatkan dekat dengan pasar, bahan baku, atau dekat persimpangan antara pasar dan bahan baku dan dapat juga jalan raya, yang mana bertujuan untuk memudahkan trasportasi dan mengurangi biaya yang dikeluarkan baik oleh perusahaan ataupun oleh karyawan.

4. Fasilitas Air

Pabrik yang akan didirikan haruslah dekat dengan sumber air. Dengan dekatnya lokasi sumber air maka jalannya proses suatu pabrik akan lebih mudah, karena jalannya dari suatu proses sangatlah membutuhkan air yang banyak, baik untuk proses produksi, aktifitas kantor, dan sebagainya.E. Ketersediaan Sumber Daya ManusiaAgar suatu industri berjalan dengan baik disamping tersedianya alat alat proses produksi yang lengkap dan bahan baku yang digunakan diperlukan juga tenaga kerja untuk menjalankan proses produksi mulai dari penanganan bahan baku sampai dengan diperolehnya produk akhir. Penentuan lokasi industri dirancang tidak jauh dari lokasi pemukiman tenaga kerja, agar memudahkan dalam merekrut para tenaga kerja.

Pembangunan industri keripik nangka dalam skala menengah ini belum membutuhkan banyak karyawan, hal ini dikarenakan proses pengolahan keripik nangka belum banyak membutuhkan tenaga kerja. Pada permulaan industri keripik nangka ini dikelola oleh 11 orang tenaga kerja yang keberadaan tempat tinggalnya sangat terjangkau dari industri. Untuk selanjutnya diharapkan adanya kemajuan pesat pada industri ini sehingga lebih banyak membutuhkan tenaga kerja.

F. Alur Proses

Peralatan utama yang digunakan pada pengolahan keripik nangka adalah mesin penggoreng vacuum frying. Peralatan ini mempunyai spesifikasi sebagai berikut :a) Kapasitas penggorengan = 5 kg.

b) Kapasitas minyak penggorengan = 40 liter.

c) Kapasitas tenaga vacuum = 1 hp.

d) Kapasitas oli vacuum = 800 ml.Alur proses pembuatan keripik nangka dapat dilihat pada skema 3.1 berikut :

Skema 3.1 : Proses pengolahan keripik nangka.

Neraca massa produk dapat dilihat pada skema 3.2 berikut :

Skema 3.2 : Neraca massa produk keripik nangka

G. Tata Letak Mesin Dan Peralatan Serta Letak Bangunan

Proses produksi keripik nangka tidak memerlukan tempat usaha (bangunan) tersendiri yang spesifik. Oleh karena itu, proses produksi bisa dilakukan dalam skala rumah tangga, selama memiliki sejumlah peralatan produksi yang diperlukan. Sebagai contoh bangunan yang dijadikan tempat usaha selama produksi memiliki luas bangunan seluruhnya 15 m. Bangunan seluas itu, mempunyai fasilitas produksi antara lain ruang produksi, ruang pengemasan, ruang pencucian, serta ruang mesin dan peralatan produksi.

Keripik nangka diproduksi dengan menggunakan mesin penggoreng vacuum (vacuum frying) dan beberapa alat yang sederhana maupun dengan peralatan semi mekanik. Alat-alat yang digunakan untuk pembuatan keripik nangka adalah :

1. Vacuum frying

Sebagai alat untuk penggorengan, agar tidak mengganggu proses penanganan bahan baku, alat tersebut diletakkan pada ruang produksi (penggorengan).2. SpindelSpindel diletakkan pada ruang penirisan, bersebelahan dengan ruang penggorengan agar setelah dilakukan proses penggorengan dapat langsung ditiriskan.

3. Hand sealer

Alat ini diletakkan pada ruang pengemasan bersebelahan dengan ruang penirisan.

4. Timbangan

Timbangan diletakkan pada tiga tempat yaitu ruang sortasi, ruang pengupasan dan ruang pengemasan. 5. Pisau

Sebagai alat untuk memotong, pisau ditempatkan pada ruang penanganan bahan baku (ruang pengupasan).6. Baskom plastikSebagai tempat penampung, baskom diletakkan diruang produksi (penggorengan) dan dapur.Adapun tata letak mesin dan peralatan serta letak bangunan dapat lihat pada gambar 3.1 berikut :

Gambar 3.1 : Tata letak mesin dan peralatan serta letak bangunan.IV. ANALISIS ASPEK MANAJEMEN OPERASIONALManajemen operasional adalah untuk menciptakan nilai produk baik berupa barang atau jasa melalui proses transformasi input menjadi output. Manajemen operasional bertanggung jawab untuk memperoduksi barnag dan jasa dalam organisasi. Pada defenisi diatas ada tiga hal yang harus diperhatikan:

1. Fungsi, Manajer operasi bertanggung jawab untuk mengelola departemen atau fungsi dalam organisasi yang memproduksi barang dan jasa 2. Sistem, Mengacu pada sistem transformasi yang memproduksi barang atau jasa. Termasuk didalamnya adalah membuat rancangan dan analisis operasi 3. Keputusan, Menyatakan pengambilan keputusan sebagai unsur penting dalam manajemen opersional. A. Bentuk Badan Usaha dan Perijinan

Usaha industri keripik nangka ini akan dibangun dalam bentuk perseroan komanditer (CV). perseroan komanditer yaitu suatu persekutuan yang didirikan oleh seseorang atau beberapa orang yang mempercayakan uang atau barang kepada seseorang atau beberapa orang yang menjalankan perusahaan dan bertindak sebagai pemimpin. mengingat modal yang diperlukan cukup besar dan proses yang komplit, serta jangka waktu operasi yang tidak terbatas. Industri ini juga memiliki struktur organisasi yang lengkap. Untuk itu dalam membangun industri ini memerlukan beberapa perijinan yang harus dipenuhi sesuai dengan perundangan yang berlaku.

B. Struktur Organisasi Perusahaan

Sistem manajemen dari suatu perusahaan atau industri akan sangat menentukan kelancaran produksi dan keberlangsuangan industri tersebut. Sistem manajemen yang komplek disertai susunan struktur organisasi yang lengkap sering dijumpai dari industri berskala menengah hingga besar. Struktur organisasi industri keripik nangka ini terdiri dari direktur utama, manager keuangan, manager pemasaran, manager personalia, manager produksi, dan masing-masing bagian memiliki wakil.

Gambar. Struktur Organisasi Industri Keripik Nangka

C. Rancangan Jabatan

1. Direktur yaitu pimpinan yang tertinggi dalam perusahaan yang bertanggung jawab atas semua yang menyangkut perusahaan.2. Manager keuangan adalah orang yang mengolah dana perusahaan, dan membagi keuntungan/ laba perusahaan.3. Manager pemasaran adalah Manajer yang bertanggung-jawab terhadap manajemen bagian pemasaran, perolehan hasil penjualan, penggunaan dana promosi, sebagai koordinator manajer produk, manajer penjualan, membina bagian pemasaran, membimbing seluruh karyawan dibagian pemasaran dan Manajer pemasaran membuat laporan pemasaran kepada direksi4. Manager personalia yaitu harus dapat membangun suatu sistem pengembangan produk yangmempunyai kemampuan untuk dipahami, didesain dan menghasilkan produk yangbermanfaat kompetisi bagi perusahaan5. Manager produksi yaitu harus mampu membina dan mengendalikan arus masukan (inputs) dan keluaran (outputs), serta mengelola penggunaan sumber-sumber daya yang dimiliki.D. Kebutuhan Tenaga Kerja dan Rencana PenggajianTenaga kerja merupakan salah satu faktor penting dalam operasional perusahaan, disamping faktor permodalan dan pemasaran. Namun ironisnya, justru faktor tenaga kerja sering dikesampingkan oleh perusahaan. Pertimbangannya, tenaga kerja mudah untuk didapatkan karena setiap orang dianggap membutuhkan pekerjaan, sehingga perusahaan terkadang mengabaikan kualifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan. Akibatnya, banyak tenaga kerja yang bekerja tidak sesuai dengan kemampuan dan keahlian yang dimiliki.

Jika perusahaan tidak mampu untuk mengelola dan memberdayakan tenaga kerja yang ada, maka hal tersebut dapat menghambat operasional perusahaan dan dampak terburuknya adalah kolapsnya perusahaan. Untuk itu, pemilihan tenaga kerja yang tepat menjadi sangat penting. a. Waktu kerja

Hari kerja: senin - jumat

Sebulan: 20 hari

Setahun: 12 Bulan: 240 Hari

Jam kerja: Per hari 8 jam (Pukul 07.00-12.00;14.00-17.00)b. Kebutuhan tenaga kerja dan rencana penggajian

Tabel . Kebutuhan tenaga kerja dan rencana penggajianNo

Posisi

Satuan

Jumlah

Harga/satuan

Nilai /Bulan

Nilai/tahun

1

Produksi

Orang/Bulan

5

600.000

3.000.000

36.000.000

2

Pengemasan

Orang/Bulan

4

350.000

1.400.000

16.800.000

3

Pemasaran

Orang/Bulan

2

400.000

800.000

9.600.000

Jumlah

11

5.200.000

62.400.000

Total gaji karyawan perbulan: Rp. 5.200.000 1 harimembutuhkan 20 kg daging buah nangka.

Rendemen yang dihasilkan dari 20 kg adalah 8 kg (40% dari total bahan) 1 hari membutuhkan waktu 8 jam kerja

4 x penggorengan membutuhkan waktu 8 jam kerja

1 pengolahan membutuhkan waktu 2 jam V. ASPEK HUKUM DAN DAMPAK LINGKUNGANA. Bentuk Badan Usaha

Bentuk badan usaha untuk industri keripik nangka ini adalah berbentuk Perseroan Komanditer (CV). Bentuk Badan Usaha CV adalah bentuk perusahaan kedua setelah PT yang paling banyak digunakan para pelaku bisnis untuk menjalankan kegiatan usahanya di Indonesia. Namun tidak semua bidang usaha dapat dijalankan Perseroan Komanditer (CV), hal ini mengingat adanya beberapa bidang usaha tertentu yang diatur secara khusus dan hanya dapat dilakukan oleh badan usaha Perseroan Terbatas (PT).Perseroan Komanditer adalah bentuk perjanjian kerjasama berusaha bersama antara 2 (dua) rang atau dengan AKTA OTENTIK sebagai AKTA PENDIRIAN yang dibuat dihadapan NOTARIS yang berwenang. Para pendiri perseroan komanditer terdiri dari PESERO AKTIF dan PERSERO PASIF yang membedakan adalah tanggungjawabnya dalam perseroan. Persero Aktif yaitu orang yang aktif menjalankan dan mengelola perusahaan termasuk bertanggung jawab secara penuh atas kekayaan pribadinya. Persero Pasif yaitu orang yang hanya bertanggung jawab sebatas uang yang disetor saja kedalam perusahaan tanpa melibatkan harta dan kekayaan peribadinya.Kebaikan Perseroan Komanditer (CV) adalah : Kemampuan manajemen lebih besar, proses pendirianya relatif mudah, modal yang dikumpulkan bisa lebih besar dan mudah memperoleh kredit

Kelemahan Perseroan Komanditer (CV) Sebagian sekutu yang menjadi persero Aktif memiliki tanggung jawab tidak terbatas, sulit menarik kembali modal, dan kelangsungan hidup perusahaan tidak menentu

B. Tata Cara Perizinan

Aspek yuridis merupakan aspek institusional yang menyangkut perijinan dalam pendirian industri yang dituangkan dalam peraturan pendirian industri. Peraturan-peraturan tersebut diantaranya adalah keharusan adanya hak guna tanah, izin bangunan, izin badan usaha, dan izin penggunaan tenaga kerja. Selain itu juga diperlukan ijin melakukan dagang dan peraturan pajak.Setiap pendirian industri memerlukan beberapa perizinan dari pihak pemerintah untuk melegalkan berdirinya industri tersebut dan pemasaran produk ke pasaran. Hampir setiap pendirian industri membutuhkan perizinan dari lembaga pemerintah yang sama dengan melalui tahapan yang sesuai dengan hukum yang berlaku. Pada industri skala menegah dan besar perjanjian kepemilikan saham dan lain sebagainya harus dibuat berdasarkan akta notaris.Perizinan-perizinan yang harus dimiliki oleh industri khususnya pangan adalah SKITU (Surat Keterangan Izin Tempat Usaha), IUI (Izin Usaha Industri), TDI (Tanda Daftar Industri), SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan), NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak), Dinkes (Dinas Kesehatan), dan BPOM (Badan Pengawasan Makanan dan Obat-obatan). Awalnya pihak industri mendaftarkan industrinya ke Dinas Pendapatan untuk mendapatkan nomor NPWP. Setelah itu maka industri tersebut telah dapat mendaftarkan industrinya ke Kantor Walikota untuk mendapatkan SKITU, IUI, TDI dan SIUP. Selain itu, pihak industri juga harus mendaftarkan diri ke Dinas Perpajakan untuk mendapatkan NPWP. Khusus untuk industri di bidang pangan, juga harus terdaftar di Dinas Kesehatan dan BPOM untuk menjamin bahwa pangan yang diproduksi memiliki jaminan kesehatan dan kebersihan.Perizinan- perizinan ini harus diperpanjang sesuai masa likuidasinya. Untuk pihak perizinan seperti Dinas Kesehatan dan BPOM, biasanya akan mengadakan inspeksi dan pengawasan langsung ke industri ini untuk menjamin tingkat higienitas dan kualitas produk yang dihasilkan. Dengan adanya perizinan tersebut, maka industri ini legal dalam melakukan proses produksi.C. Pengelolaan Lingkungan

Dampak lingkungan merupakan salah satu aspek yang perlu mendapatkan pengkajian yang seksama. Limbah yang dihasilkan dari industri keripik nangka tidak terlalu berdampak buruk terhadap lingkungan seperti tanah, air dan udara. Namun, bila jumlahnya sudah terlalu besar pasti akan berdampak terhadap lingkungan karena limbah yang berjumlah besar tersebut sudah banyak mengandung zat-zat organik, yaitu komponen penting untuk pertumbuhan mikroorganisme dan mengandung zat-zat kimia yang berbahaya bagi lingkunganLimbah industri keripik nangka baik limbah padat maupun limbah cair, dapat diubah menjadi komoditas yang bernilai jual pemanfaatan yang dapat meningkatkan nilai ekonomis limbah tersebut antara lain adalah :

1. Limbah Padat

Dapat dijadikan : makanan ternak, pupuk yang berasal dari kulit keripik nangka.

2. Limbah Cair

Limbah cair lain yang berasal dari kondensasi dapat didaur ulang sehingga bisa dibuang langsung ke lingkungan tanpa merusak ekosistem.

VI. ANALISIS ASPEK KEUANGAN

A. Rincian Biaya Investasi

Nama AlatJumlahSatuanHarga/ UnitTotal HargaUmur EkonomisDepresiasi per TahunNilai Sisa tahun

ke-n

1. Tanah, BangunandanPekerjaan non produksi

Tanah

Bangunan

Perizinan150

100

1M2M2

-250.000

300.000

2.750.00037.500.000

30.000.000

2.750.000-

5

--

6.000.000

-37.500.000

12.000.000

-

2. PeralatanProduksi

Vakum

Kompor

Pompa

Kulkas

Siller

Baskom

Pisau

Meja

Ember

Timbangan1

1

1

1

1

2

4

2

2

1Unit

Unit

Unit

Unit

Unit

Unit

Unit

Unit

Unit

Unit28.000.000

200.000

300.000

3.500.000

1.750.000

50.000

15.000

250.000

50.000

150.00028.000.000

200.000

300.000

3.500.000

1.750.000

100.000

60.000

500.000

100.000

150.0003

3

3

5

3

3

3

3

3

39.333.333

66.667

100.000

700.000

583.333

33.333

20.000

166.667

33.333

50.0000

0

0

1.400.000

0

0

0

0

0

0

3. Kendaraan

Alattransportasi (motor)1Unit10.000.00010.000.00052.000.0004.000.000

Total114.910.00025.086.66754.900.000

B. BiayaOperasionalProduksi

KebutuhanUnitVolumeBiaya/ UnitBiaya/ BulanBiaya/ Tahun

A. BiayaVariabel (Biayabahanbaku)

BuahNangka

MinyakGoreng

Gas LPG

Oli Compressor

PengemasPlastikKg

Kg

15 kg

Liter

Pcs400

120

2

4

2040.000

10.000

100.000

60.000

10.00016.000.000

1.200.000

200.000

240.000

200.000192.000.000

14.400.000

2.400.000

2.880.000

2.400.000

1. BiayaTenagaKerja

Produksi

Pengemas

PemasaranOrang

Orang

Orang5

4

2600.000

350.000

400.0003.000.000

1.400.000

800.00036.000.000

16.800.000

9.600.000

Total BiayaVariabel23,040,000276.480.000

B. BiayaTetap

1. BiayaUtilitas, bahanbakardantransportasi

Bensin

Listrik

Telepon

ATKBulan

Bulan

Bulan

Bulan1

1

1

160.000

300.000

150.000

100.00060.000

300.000

150.000

100.000720.000

3.600.000

1.800.000

1.200.000

Sub Total610.0007.320.000

2. BiayaPerawatan

Alat

RuanganBulan

Bulan1

1100.000

50.000100.000

50.0001.200.000

600.000

Sub Total150.0001.800.000

3. Pajak, asuransidanretribusi

BiayaLainnyaBulan170.00070.000840.000

Sub Total70.000840.000

Total BiayaTetap830.0009.960.000

Jumlah biaya operasional = biaya tetap + biaya variabel

= Rp 9.960.000+ Rp 276.480.000

= Rp. 286.440.000

C. Proyeksi Produksi dan Pendapatan

NoProdukVolumeUnitHarga JualPenjualan 1 bulanPenjualan 1 tahun

1Produksi keripik nangka160kg80,00012,800,000153,600,000

2Produksi terjual160kg80,00012,800,000153,600,000

D. Analisis KeuanganKeteranganTahun (umur ekonomis industri)

0123

Investasi160.874.000160.874.000160.874.000

Pendapatan Usaha (a)604.800.000604.800.000604.800.000

BiayaOperasional (b)341.656.069341.316.447340.976.823

LabaSebelumPajak

(a-b=c)263.143.931263.483.553263.823.177

Pajak (%pajak

x c = d)39.471.59039.522.53339.573.477

LabaSesudahPajak

(c-d =e)223.672.341223.961.020224.249.700

NilaiSisa30.400.000

Net Cash Flow (e + penyusutan + nilaisisa)278.888.841234.037.867264.386.923

Discount Factor14%14%14%14%

Cash Flow Terdiscount-160.874.000244.638.956180.084.539178.453.642

1. NPV, PI

tahunNCFDF (14%)present value

0-216,239,0001-216,239,000

1278,888,4100.877193244,638,956

2234,037,8670.769468180,084,539

3264,386,9230.674972178,453,642

NPV386,938,138

NPV= -58.358.226.000+ 244,638,956 + 180,084,539 + 178,453,642

= 386,938,138NPV>1, maka investasi proyek layak dijalankan

PI = Total Present Value tahun 1-3/Present value tahun 0

PI=2.789400328

PI (B/C) > 1, maka proyek tersebut layak

2. Perhitungan Internal Rate of Return (IRR)

TahunNCFDF (14%)present valueDF (100%)present value

0-216,239,0001-216,239,0001-216,239,000

1278,888,4100.877193244,638,9560.4784689133,439,431

2234,037,8670.769468180,084,5390.22893248853,578,871

3264,386,9230.674972178,453,6420.10953707628,960,170

NPV386,938,138-260,528

IRR=39.98250581

3. Perhitungan Payback Period

tahunNCFDF (14%)present valuekomulatif present value

0-216,239,0001-216,239,000-216,239,000

1278,888,4100.877193244,638,95628,399,956

2234,037,8670.769468180,084,539208,484,495

3264,386,9230.674972178,453,642386,938,138

NPV386,938,138

PBP=[n+(m/{PVn+1})]

PBP =3.168283777

4. BEP

NoUraianTahun

123

1Pendapatan153,600,000153,600,000153,600,000

2Biaya Variabel

Bahan baku211,680,000211,680,000211,680,000

Bahan pengemasan2,400,0002,400,0002,400,000

Tenaga kerja62,400,00062,400,00062,400,000

Pajak39,471,59039,522,53339,573,477

Total biaya variabel315,951,590316,002,533316,053,477

3Biaya Tetap

Biaya overhead pabrik (BOP)6,600,0006,600,0006,600,000

Biaya Pemeliharaan, bensin dan lainnya3,360,0003,360,0003,360,000

Biaya penyusutan25,086,66725,086,66725,086,667

Bunga kredit25,648,34815,557,1955,466,041

Total Biaya Tetap60,695,01550,603,86240,512,708

4BEP (Rp)-57,423,240-47,861,034-38,304,825

5BEP (%)000

VII. PENUTUP

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diperoleh dari analisa kelayakan industri Keripik Nangka ini adalah :

1. Berdasarkan peluang pasar yang bagus industri Keripik Nangka ini akan didirikan di daerah Lambaro, Aceh Besar.2. Proyek industri Keripik Nangka ini diasumsikan melakukan pinjaman kredit investasi sebesar Rp 216.239.000 dengan bunga yang dibayar sebesar 14% selama 3 tahun (jangka waktu maksimal kredit).3. Dalam perusahaan ini akan diterapkan kedisiplinan dan ketekunan agar berjalan dengan baik serta mengeluakan kreatifitas bagi mahasiswa Teknologi Hasil Pertanian.4. Berdasarkan analisis aspek keuangan maka industri ini sangat layak dilaksanakan karena menghasilkan nilai NPV = 386,938,138, PI = 2.78, IRR = 39%.Buah nangka 13 kg

Pengupasan

Kulit 7 kg & Biji 1 kg

Daging buah 5 kg

Pengecilan ukuran

Minyak

Penggorengan Vacuum

Penirisan

Pengemasan

Keripik nangka 2 kg

Minyak 40 L

Nangka 5 kg

Keripik 2 kg

Penirisan

Penggorengan

Air buah=3 kg, Minyak =39.5 L

Minyak 0,5 L

M. Irfan

Andi

Azhar

Lia Agustina

Rizky Nasution

Winny

28

_1387218270.unknown

_1387218271.unknown