45
Kelompok 3/ Kimia B 2011  REAKSI-REAKSI ION LOGAM TRANSISI 1 I. Judul : Reaksi-rea ksi Ion Logam Transisi II. Tanggal Percobaa n : Kamis/24 Oktober 2013; 13:00 WIB III.  Selesai Percobaan : Kamis/24 Oktober 2013; 16:00 WIB IV. Tujuan a) Mempelajari reaksi-reaksi ion logam transisi b) Mengenal pembentukan ion kompleks logam transisi c) Mengamati perubahan warna karena perubahan bilangan oksidasi senyawa logam transisi V. Tinjauan Pustaka Unsur-unsur transisi adalah: a. Terletak antara unsur golongan alkali tanah dan golongan boron  b. Merupakan unsur logam c. Merupakan unsur-unsur blok d dalam sistem periodik Salah satu yang menarik pada logam transisi adalah kemampuan logam-logam transisi untuk membentuk senyawa koordinasi. Selain itu karena senyawa kompleks dapat membentuk warna-warna. Senyawa kompleks dapat berwarna karena senyawa tersebut menyerap energi pada daerah sinar tampak. Penyerapan energi tersebut digunaan untuk melakukan promosi atau transisi elektronik pada atom pusat. Pada kompleks yang berkarakter d 1 -d 9  merupakan kompleks yang memiliki warna dikarenakan adanya transisi elektronik pada orbital d. Bila kedua orbital molekul yang memungkinkan transisi memiliki karakter utama d , transisinya disebut transisi d-d. Pada orbital d terjadi pembelahan atau  splitting orbital yang akan menghasilkan dua tingkat energi yaitu e g  dan t 2g   pada oktahedral. Pada kompleks d 0  dan d 10  memiliki keistimewaan karena terdapat senyawa dari kompleks ini yang menghasilkan warna. Hal ini dikarenakan adanya transisi transfer muatan (Charge Transfer ). Transisi transfer muatan diklasifikasikan atas transfer muatan logam ke ligan (metal (M) to ligand (L) charget ransfers (MLCT)) dan transfer muatan ligan ke logam (LMCT). Energi elektron dalam orbital (n-1)d  isi selalu lebih rendah dibanding dengan energi elektron dalam orbital ns 2 , dengan perkecualian stabilitas lebih tinggi pada konfigurasi penuh atau setengah penuh. Peran orbital (n-1)d  ini menentukan tingkat oksidasi yang bervariasi,  pembentukan senyawa kompleks, sifat magnetik spesies yang bersangkutan. Unsur transisi  berperan sebagai katalisator baik dalam bentuk unsurnya maupun dalam bentuk senyawa kompleksnya. Sifat magnetik senyawa transisi berkaitan dengan elektron nirpasangan dalam orbital d . Sifat magnetik dibedakan dalam dua macam yaitu diamagnetik dan paramagnetik.

Laporan Reaksi Ion Logam Transisi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

laporan reaksi ion logam transisi adalah terletak antara unsur golongan alkali tanah dan golongan boron merupakan unsur logam merupakn unsur-unsur blok dari sistem periodik

Citation preview

  • 5/19/2018 Laporan Reaksi Ion Logam Transisi

    1/44

    Kelompok 3/

    Kimia B 2011 REAKSI-REAKSI ION LOGAM TRANSISI

    1

    I. Judul : Reaksi-reaksi Ion Logam Transisi

    II. Tanggal Percobaan : Kamis/24 Oktober 2013; 13:00 WIB

    III. Selesai Percobaan : Kamis/24 Oktober 2013; 16:00 WIB

    IV.

    Tujuana) Mempelajari reaksi-reaksi ion logam transisi

    b) Mengenal pembentukan ion kompleks logam transisi

    c) Mengamati perubahan warna karena perubahan bilangan oksidasi senyawa logam

    transisi

    V. Tinjauan Pustaka

    Unsur-unsur transisi adalah:

    a. Terletak antara unsur golongan alkali tanah dan golongan boron

    b. Merupakan unsur logam

    c. Merupakan unsur-unsur blok d dalam sistem periodik

    Salah satu yang menarik pada logam transisi adalah kemampuan logam-logam transisi

    untuk membentuk senyawa koordinasi. Selain itu karena senyawa kompleks dapat

    membentuk warna-warna. Senyawa kompleks dapat berwarna karena senyawa tersebut

    menyerap energi pada daerah sinar tampak. Penyerapan energi tersebut digunaan untuk

    melakukan promosi atau transisi elektronik pada atom pusat. Pada kompleks yang berkarakter

    d1-d9merupakan kompleks yang memiliki warna dikarenakan adanya transisi elektronik pada

    orbital d. Bila kedua orbital molekul yang memungkinkan transisi memiliki karakter utama d,

    transisinya disebut transisi d-d.

    Pada orbital d terjadi pembelahan atau splitting orbital yang akan menghasilkan dua

    tingkat energi yaitu eg dan t2g pada oktahedral. Pada kompleks d0

    dan d10

    memiliki

    keistimewaan karena terdapat senyawa dari kompleks ini yang menghasilkan warna. Hal ini

    dikarenakan adanya transisi transfer muatan (Charge Transfer). Transisi transfer muatan

    diklasifikasikan atas transfer muatan logam ke ligan (metal (M) to ligand (L) charget ransfers

    (MLCT)) dan transfer muatan ligan ke logam (LMCT).

    Energi elektron dalam orbital (n-1)d isi selalu lebih rendah dibanding dengan energi

    elektron dalam orbital ns2

    , dengan perkecualian stabilitas lebih tinggi pada konfigurasi penuh

    atau setengah penuh. Peran orbital (n-1)d ini menentukan tingkat oksidasi yang bervariasi,

    pembentukan senyawa kompleks, sifat magnetik spesies yang bersangkutan. Unsur transisi

    berperan sebagai katalisator baik dalam bentuk unsurnya maupun dalam bentuk senyawa

    kompleksnya. Sifat magnetik senyawa transisi berkaitan dengan elektron nirpasangan dalam

    orbital d. Sifat magnetik dibedakan dalam dua macam yaitu diamagnetik dan paramagnetik.

  • 5/19/2018 Laporan Reaksi Ion Logam Transisi

    2/44

    Kelompok 3/

    Kimia B 2011 REAKSI-REAKSI ION LOGAM TRANSISI

    2

    Sifat Unsur Transisi

    1) Biloks yang bervariasi

    Salah satu sifat logam transisi adalah memiliki biloks yang bervariasi. Walaupun ada

    unsur yang bukan logam transisi juga dapat memiliki biloks bervariasi, misalnya S, N,Cl. Tetapi sifat ini tidak umum untuk logam selain transisi (misal gol IA dan IIA).

    2) Sifat-sifat yang khas dari unsur transisi:

    a. Mempunyai berbagai bilangan oksidasi

    b. Kebanyakan senyawaannya bersifat paramagnetik

    c. Kebanyakan senyawaannya berwarna

    d. Unsur transisi dapat membentuk senyawa kompleks

    Dalam bentuk logam umumnya bersifat:

    a. Keras, tahan panas

    b. Penghantar panas dan listrik yang baik

    c. Bersifat inert

    Beberapa pengecualian:

    a. Tembaga (Cu) bersifat lunak dan mudah ditarik

    b. Mangan (Mn) dan besi (Fe): bersifat sangat reaktif, terutama dengan oksigen,

    halogen, sulfur, dan non logam lain (Seperti dengan karbon dan boron)

    3) Sifat Fisik

    a. Pada suhu kamar berupa padatan (kecuali merkuri)

    b. Memiliki titik didih, titik leleh, kerapatan dan kekuatan rentang yang tinggi.

    c. Umumnya bersifat paramagnetik (sifat yang disebabkan oleh adanya elektron

    tunggal)

    4) Sifat Umum

    a. Jari-jari atom berkurang dari Sc ke Zn, hal ini berkaitan dengan semakin

    bertambahnya elektron pada kulit 3d, maka semakin besar pula gaya tarik intinya,

    Sehingga jarak elektron pada kulit terluar ke inti semakin kecil.

    b. Energi ionisasi cenderung bertambah dari Sc ke Zn. Walaupun terjadi sedikit

    fluktuatif, namun secara umum Ionization Energy (IE) meningkat dari Sc ke Zn.

    Kalau kita perhatikan, ada sesuatu hal yang unik terjadi pada pengisian elektron pada

    logam transisi. Setelah pengisian elektron pada subkulit 3s dan 3p, pengisian

    dilanjutkan ke kulit 4s tidak langsung ke 3d, sehingga kalium dan kalsium terlebih

    dahulu dibanding Sc. Hal ini berdampak pada grafik energi ionisasinya yang

  • 5/19/2018 Laporan Reaksi Ion Logam Transisi

    3/44

    Kelompok 3/

    Kimia B 2011 REAKSI-REAKSI ION LOGAM TRANSISI

    3

    fluktuatif dan selisih nilai energi ionisasi antar atom yang berurutan tidak terlalu

    besar. Karena ketika logam menjadi ion, maka elektron pada kulit 4s lah yang

    terlebih dahulu terionisasi.

    c.

    Kecuali unsur Cr dan Cu, semua unsur transisi periode keempat mempunyai elektronpada kulit terluar 4s2, sedangkan pada Cr dan Cu adalah 4s1

    Senyawa Kompleks

    Senyawa-senyawa seperti air, H2O, asam hidroklorida, HCl, natrium hidroksida, NaOH,

    garam natrium klorida, NaCl, asam sulfat, H2SO4, natrium sulfat, Na2SO4dan perak klorida,

    AgCl menunjukkan ikatan antara dua atom atau lebih berdasarkan valensi atom-atomnya

    yang sudah tepat atau jenuh, yaitu masing-masing H = +1, O = -2, Na = +1, Cl = -1, S = +6,

    dan Ag = +1. Demikian juga bagi senyawa-senyawa CoCl2, NiCl2 maupun CuSO4, valensi

    logam Co, Ni, dan Cu masing-masing adalah +2. Senyawa-senyawa seperti ini dikatakan

    sebagai senyawa sederhana. Namun demikian, peristiwa melarutnya endapan AgCl dalam

    larutan amonia, demikian juga berubahnya larutan biru muda CuSO4dalam air menjadi biru

    tua pada penambahan larutan amonia, merupakan peristiwa yang membingungkan para ahli

    kimia pada waktu itu. Hal ini disebabkan oleh hadirnya atau bergabungnya molekul netral

    NH3dalam suatu senyawa yang sudah netral tersebut, jelas tidak dapat dipahami berdasarkan

    nilai valensi seperti halnya pada senyawa-senyawa sederhana di atas.

    Di kemudian hari pelarutan tersebut masing-masing dapat diidentifikasi sebagai

    terbentuknya ion (kompleks) [Ag(NH3)2]+, dan [Cu(H2O)2(NH3)4]

    2+. Demikian juga

    keberhasilan isolasi senyawa pink CoCl2.6H2O yang kemudian lebih tepat ditulis sebagai

    [Co(H2O)6]Cl2 , dan senyawa Fe(CN)2.4KCN yang ternyata bukan garam rangkap karena

    tidak menghasilkan ion CN-, lagi-lagi tidak dapat dijelaskan berdasarkan ikatan valensi

    sederhana. Oleh karena itu, senyawa-senyawa seperti ini dinyatakan sebagai senyawa

    kompleks, sesuai dengan sifatnya yang rumit-kompleks, memerlukan pemahaman tersendiri

    lebih lanjut. Walaupun dewasa ini senyawa-senyawa tersebut relatif sudah bukan hal yang

    rumit lagi, istilah kompleks masih tetap dipakai, istilah lain yang sering dipakai adalah

    senyawa koordinasi karena senyawa kompleks tersusun oleh ikatan koordinasi, meskipun

    adanya (ikatan) koordinasi tidak hanya ditunjukkan oleh senyawa unsur-unsur transisi saja.

  • 5/19/2018 Laporan Reaksi Ion Logam Transisi

    4/44

    Kelompok 3/

    Kimia B 2011 REAKSI-REAKSI ION LOGAM TRANSISI

    4

    Gambar 1. Pembentukan senyawa berwarna

    Senyawa kompleks tersusun atas atom pusat, yang umumnya logam-logam transisi, dan

    ligan sebagai gugus pengeliling. Ligan menyediakan atom donor pasangan elektron

    menyendiri untuk pembentukan ikatan koordinat dengan atom pusat. Banyaknya ikatan

    koordinat merupakan bilangan koordinasi senyawa kompleks yang bersangkutan. Ligan dapat

    berupa ion ataupun molekul netral, dengan kemampuan mono- ataupun multi- dentat. Bangun

    geometri yang umum bagi senyawa kompleks adalah tetrahedron (bilangan koordinasi 4),

    bujursangkar (bilangan koordinasi 4), dan oktahedron (bilangan koordinasi 6).

    Ligan diklasifikasikan berdasarkan jumlah pasangan atom donor yang dimilikinya

    dibedakan menjadi:

    Ligan monodentat, yaitu ligan yang mendonorkan satu pasang elektron bebasnya

    kepada logam atau ion logam. Contoh : NH3, H2O, NO2-, dan CN-.

    Ligan bidentat, yaitu ligan yang mendonorkan dua pasang elektronnya kepada logam

    atau ion logam. Contoh : etyhlendiamine, NH2CH2CH2NH2.

    Bilangan oksidasi umum yang dijumpai pada tiap unsur transisi periode keempat adalah+2 dan +3. Sementara, bilangan oksidasi tertinggi pada unsur transisi periode keempat adalah

    +7 pada unsur Mangan (4s2 3d7). Bilangan oksidasi rendah umumnya ditemukan pada ion

    Cr3+

    , Mn2+

    , Fe2+

    , Fe3+

    , Cu+, dan Cu

    2+, sedangkan bilangan oksidasi tinggi ditemukan pada

    anion oksida, seperti CrO42-, Cr2O7

    2-, dan MnO4-.

    Perubahan bilangan oksidasi ditunjukkan oleh perubahan warna larutan. Sebagai contoh,

    saat ion Cr+7 direduksi menjadi ion Cr3+, warna larutan berubah dari orange (jingga) menjadi

    hijau.Cr2O7

    2-(aq) + 14 H

    +(aq) + 6 e

    -> 2 Cr3+(aq) + 7 H2O(l)

  • 5/19/2018 Laporan Reaksi Ion Logam Transisi

    5/44

    Kelompok 3/

    Kimia B 2011 REAKSI-REAKSI ION LOGAM TRANSISI

    5

    Dalam percobaan reaksi-reaksi logam transisi hanya beberapa logam saja yang dapat

    dipraktikumkan di laboratorium dimana logam tersebut kelimpahannya lebih banyak dan

    lebih mudah ditemukan di alam dibandingkan dengan unsur logam transisi lainnya. Unsur

    logam transisi tersebut adalah Cu, Cr, Fe, Mn, Zn, Ni, Co yang digunakan dalam bentukgaram dan mempunyai deret biloks paling stabil.

    Tembaga (Cu)

    Tembaga adalah logam merah-muda yang lunak, dapat ditempa, dan liat. Ia melebur

    pada . Karena potensial elektroda standarnya positif (+0,34 V) untuk pasangan

    Cu/Cu2+), ia tak larut dalam asam klorida dan asam sulfat encer, meskipun dengan

    adanya oksigen ia bisa larut sedikit.

    1) Larutan Amonia

    Bila ditambahkan dalam jumlah yang sangat sedikit maka, akan dihasilkan endapan

    biru yang merupakan garam basa yang larut dalam reagensia berlebih menghasilkan

    warna biru tua yang disebabkan oleh terbentuknya ion kompleks teteraaminokuprat

    (II).

    2Cu2+ + SO42-+ 2NH3+ 2H2OCu(OH)2.SO4+ 2NH4

    +

    Cu(OH)2.CuSO4+ 8NH32[Cu(NH3)4]2+ + SO4

    2-+ 2OH-

    Jika larutan mengandung garam amonium, pengendapan tidak terjadi sama sekali,

    teteapi warna biru langsung terbentuk.

    2) Natrium Hidroksida

    Apabila ditambahkan dalam larutan garam Cu akan menghasilkan endapan biru

    tembaga (II) hidroksida dimana endapan tersebut tidak larut dalam reagen berlebih.

    Cu2++ 2OH-Cu(OH)2

    Besi (Fe)

    a) Besi (II)

    Merupakan logam berwarna putih mengkilap, tidak terlalu keras dan agak reaktif serta

    mudah teroksidasi, mudah bereaksi dengan unsur non logam seperti: halogen, sulfur,

    pospor, boron, karbon dan silikon. Selain itu, logam ini larut dalam asam-asam mineral.

    1) Larutan NaOH

    Apabila ditambahkan dalam larutan garam Fe (II) akan menghasilkan endapan

    putih besi (II) hidroksida, Fe(OH)2, bila tidak terdapat di udara sama sekali. Endapan

    ini tak larut dalam reagensia berlebih, tetapi larut dalam asam. Bila terkena udara,

    besei (II) hidroksida dengan cepat dioksidasikan, yang pada akhirnya menghasilkan

    besi (III) hidroksida yang coklat-kemerahan. Pada kondisi biasa, Fe(OH)2 namapak

  • 5/19/2018 Laporan Reaksi Ion Logam Transisi

    6/44

    Kelompok 3/

    Kimia B 2011 REAKSI-REAKSI ION LOGAM TRANSISI

    6

    sebagai endapan hijau kotor dengan penambahan hidrogen peroksida, ia segera

    dioksidasikan menjadi besi (III) hidroksida.

    Fe2+ + 2OH-Fe(OH)2

    4Fe(OH)2+2H2O + O2

    4Fe(OH)3

    2Fe(OH)2+H2O22Fe(OH)3

    2) Larutan Amonia

    Apabila ditambahkan dalam larutan garam Fe (II) akan menghasilkan endapan

    putih besi (II) hidroksida, Fe(OH)2, tetapi jika amonium dalam jumlah lebih banyak,

    disosiasi amonium hidroksida tertekan dan konsentrasi ion hidroksil menjadi semakin

    rendah. Dengan demikian, hasil kali kelarutan besei (II) hidroksida tidak tercapai

    sehingga tidak terjadi pengendapan.

    b) Fe (III)

    1) Larutan Amonia

    Apabila ditambahkan dalam larutan garam Fe (III) akan menghasilkan

    endapan coklat merah seperti gelatin dari besi (III) hidroksida yang tak larut dalam

    reagensia berlebih, tetapi larut dalam asam.

    Fe3++ 3NH3+ 3H2OFe(OH)3+ 3NH4+

    Besi (III) hidroksida diubah pada pemanasan yang kuat menjadi besi (III) oksida,

    oksida yang dipijarkan dapat larut namun sukar dalam larutan asam encer, tetapi

    melarut setelah didinginkan dengan keras bersama asam klorida pekat.

    2Fe(OH)3Fe2O3+3H2O

    Fe2O3+ 6H+2Fe3

    ++ 3H2O

    2) Larutan Natrium Hidroksida

    Apabila ditambahkan dalam larutan garam Fe (III) akan menghasilkan endapan

    coklat merah yang tak larut dalam reagensia berlebih.

    Fe3+ + 3OH-Fe(OH)3

    Kromium (Cr)

    Kromium adalah logam kristalin yang putih, tak begitu liat dan dapat ditempa dengan

    berarti. Ia melebur pada . Logam ini larut dalam asam klorida encer atau pekat.

    1) Larutan Amonia

    Apabila ditambahkan dalam larutan garam Cr menghasilkan endapan seperti

    gelatin yang berwarna abu-abu hijau sampai abu-abu biru yaitu kromium (III)

    hidroksida, Cr(OH)3yang sedikit larut dalam zat pengendap berlebih dalam keadaan

    dingin dengan membentuk larutan lembayung atau merah jambu yang mengandung

  • 5/19/2018 Laporan Reaksi Ion Logam Transisi

    7/44

    Kelompok 3/

    Kimia B 2011 REAKSI-REAKSI ION LOGAM TRANSISI

    7

    ion kompleks heksaaminakromat (III) denan mendidihkan larutan, kromium

    hidroksida diendapkan.

    Cr3++ 3NH3+ 3H2OCr(OH)3+ 3NH4+

    Cr(OH)3+ 6NH3

    [Cr(NH3)6]

    3+

    + 3OH

    -

    2) Larutan Natrium Hidroksida

    Apabila ditambahkan dalam larutan garam Cr menghasilkan endapan kromium (III)

    hidroksida, Cr(OH)3.

    Cr3+ + 3OH-Cr(OH)3

    Reaksi ini reversibel dengan sedikit penambahan asam endapan melarut. Dalam

    reagensia berlebih, endapan melarut dengan mudah dimana akan terbentuk ion

    tetrahidroksokromat (III).

    Cr(OH)3 + OH- [Cr(OH)4]

    -

    Nikel (Ni)

    Nikel adalah logam putih perak yang keras. Nikel bersifat liat, dapat ditempa dan sangat

    kukuh. Logam ini melebur pada , dan besifat sedikit magnetis.

    1) Larutan Natrium Hidroksida

    Apabila ditambahkan dalam larutan garam Ni menghasilkan endapan hijau nikel (II)

    hidroksida, Ni(OH)2.

    Ni2+ + 2OH-Ni(OH)2

    Endapan tak larut dalam reagensian berlebih. Tak terjadi endapan jika serta tartrat atu

    sitrat, karena terbentuk kompleks.

    2) Larutan Amonia

    Apabila ditambahkan dalam larutan garam Ni menghasilkan endapan hijau nikel (II)

    hidroksida, Ni(OH)2

    Ni2++ 2NH3+ 2OH-Ni(OH)2+ 2NH4

    +

    yang larut dalam reagensia berlebih

    Ni(OH)2+ 6NH3[Ni(NH3)6]2+ + 2OH-

    Larutan berubah menjadi biru tua. Jika ada serta garam amonium tak terjadi

    pengendapan, tetapi kompleks tersebut langsung terbentuk dengan segera.

    Mangan (Mn)

    Mangan adalah logam putih abu-abu yang penampilannya serupa besi tuang. Ia melebur

    kira-kira pada suhu . Ia bereaksi dengan air membentuk mangan (II) hidroksida

    dan hidrogen.

  • 5/19/2018 Laporan Reaksi Ion Logam Transisi

    8/44

    Kelompok 3/

    Kimia B 2011 REAKSI-REAKSI ION LOGAM TRANSISI

    8

    1) Larutan Natrium Hidroksida

    Apabila ditambahkan dalam larutan garam Mn menghasilkan endapan mangan (II)

    hidroksida, Mn(OH)2yang mula-mula berwarna putih.

    Mn

    2+

    + 2OH

    -

    Mn(OH)2

    Endapan tak larut dalam reagensia berlebih. Endapan dengan cepat teroksidasi bila

    terkena udara, menjdai coklat, ketika terbentuk mengan dioksida berhidrat,

    MnO(OH)2.

    Mn(OH)2+ H2O2MnO(OH)2+ 2OH-

    2) Larutan Amonia

    Apabila ditambahkan dalam larutan garam Mn menghasilkan endapan mangan (II)

    hidroksida, Mn(OH)2yang mula-mula berwarna putih.

    Mn2++ 2NH3+ 2H2OMn(OH)2+ 2NH4

    +

    Endapan larut dalam garam-garam amonium dimana reaksi berlangsung ke arah kiri.

    Pengendapan tak terjadi jika serta garam-garam amonium, disebabkan oleh turunnya

    ion hidroksil yang mengakibatkan ketidakmampuan untuk menghasilkan Mn(OH)2.

    Zink (Zn)

    Zink adalah logam yang putih kebiruan, logam ini cukup mudah ditempa dan liat pada

    . Zink melebur pada dan medidih pada .

    1) Larutan Natrium Hidroksida

    Apabila ditambahkan dalam larutan garam Zn menghasilkan endapan seperti gelatin

    putih, yaitu zink (II) hidroksida, Zn(OH)2.

    Zn2++ 2OH-Zn(OH)2

    Endapan larut dalam asam

    Zn(OH)2+ 2H+Zn2+ + 2H2O

    Dan juga dalam reagen berlebih

    Zn(OH)2+ 2OH-[Zn(OH)4]2-

    Jadi, zink hidroksida adalah senyawa yang bersifat amfoter.

    2) Larutan Amonia

    Apabila ditambahkan dalam larutan garam Zn menghasilkan endapan seperti

    gelatin putih, yaitu zink (II) hidroksida, Zn(OH)2yang mudah larut dalam reagensia

    berlebih dan dalam larutan amonium karena menghasilkan tetraaminzinkat (II). Tidak

    diendapkannya zink hidroksida oleh larutan amonia jika ada amonium klorida

    disebabkan oleh menurunnya konsentrasi ion-hidroksil sehingga hasil kali Zn(OH)2

    tak tercapai.

  • 5/19/2018 Laporan Reaksi Ion Logam Transisi

    9/44

    Kelompok 3/

    Kimia B 2011 REAKSI-REAKSI ION LOGAM TRANSISI

    9

    Zn2++ 2NH3+ 2H2OZn(OH)2+ 2NH4

    +

    Zn(OH)2+ 4NH3[Zn(NH3)4]2+ + 2OH-

    Kobalt (Co)

    Kobalt adalah logam berwarna abu-abu sperti baja, dan bersifat sedikit magnetik. Iamelebur pada . Logam ini mudah melarut dalam asam-asam mineral encer.

    1) Larutan Natrium Hidroksida

    Apabila ditambahkan dalam larutan garam Co dalam keaadaan dingin mengendap

    suatu garam basa berwarna biru.

    Co2++ OH-+ NO3-Co(OH)NO3

    Pada pemanasan dengan alkali berlebih garam basa itu diubah menjadi endapan

    kobalt (II) hidroksida yang berwarna merah jambu

    Co(OH)NO3+ OH-Co(OH)2+ NO3

    -

    2) Larutan Amonia

    Jika tak terdapat garam-garam amonium, sedikit amonia akan mengendapkan

    garam basa.

    Co2++ NH3+ H2O + NO3-Co(OH)NO3+ NH4

    +

    Kelebihan reagensia melarutkan endapan dimana ion-ion heksaaminakobaltat (II)

    terbentuk.

    Co(OH)NO3+ 6NH3[Co(NH3)6]2+ + NO3

    - + OH-

    Pengendapan garam basa tak terjadi sama sekali jika ada serta ion amonium dalam

    jumlah yang lebih banyak, melainkan kompleks tersebut akan terbentuk dalam satu

    tahap. Pada kondisi demikian, kesetimbangan menjadi sepert berikut:

    Co2+ + 6NH4+[Co(NH3)6]

    2+ + H+

  • 5/19/2018 Laporan Reaksi Ion Logam Transisi

    10/44

    Kelompok 3/

    Kimia B 2011 REAKSI-REAKSI ION LOGAM TRANSISI

    10

    VI. Alat dan Bahan

    1) Alat

    30 tabung reaksi

    1 buah pembakar spirtus 1 buah pengaduk kaca

    13 buah rak tabung reaksi

    12-15 pipet tetes

    2) Bahan

    Aqudes

    Amonia pekat & 2 M

    CoCl20,1 M

    CrCl3.6H2O(s)0,1 M

    CuCl2.2H2O(s)

    Dimethilglioxime (DMG)

    Etanol

    Ethylendiamine

    Butiran ZN / serbuk ZnCl2

    FeCl3(s)0,1 M

    FeSO4(s)0,1 M

    Fe(NH3)2SO40,1 M

    Fe(NO3) 0,1 M

    HCl 2 M & 12 M

    HNO32 M, pekat

    K2Cr2O7(s)0,1 M

    K4[Fe(CN)6] 0,1 M

    KSCN jenuh

    Ni(NO3)2

    NaOH 0.6M, 1M, 2M, 6M

    Larutan Na2C2O4

    Larutan Na2EDTA

    NiCl20,1 M

    NaNO2jenuh

    MnSO40,1 M

    1,10-phenantrolin

    NH4CNS 0,1 M

  • 5/19/2018 Laporan Reaksi Ion Logam Transisi

    11/44

    Kelompok 3/

    Kimia B 2011 REAKSI-REAKSI ION LOGAM TRANSISI

    11

    VII. Cara Kerja

    1. Percobaan I : Reaksi Beberapa Ion Logam Transisi

    a.

    Reaksi dengan NaOH

    Ditambahkan lagi NaOH berlebih

    Lar utan

    CrCl

    Lar utan

    CuSO4

    Lar utan

    NiCl

    Lar utan

    Mn(SO4)

    Lar utan

    FeCl3

    Lar utan

    ZnCl2

    Lar utan

    Fe(NH3)2SO4

    Larutan

    CoCl3

    Endapan

    abu-abu biruEndapan

    biru

    Endapan

    putih

    Endapan

    putih

    Endapan warna

    hijau

    Endapan

    warna

    biru

    Endapan

    merah

    kecoklatan

    Endapan

    putih

    Endapan

    tidak larut

    Terbentuk

    endapan

    biru (+)

    Endapan

    larut

    Terbentuk

    endapan

    putih(+)

    endapan

    warna biru

    (++)

    Endapan

    merah

    jambu

    Endapan

    coklat

    kemerahan

    Endapan

    hijau (+)

    Diambil 1 ml

    Ditambahkan tetes demi tetes larutan NaOH 1 M

  • 5/19/2018 Laporan Reaksi Ion Logam Transisi

    12/44

    Kelompok 3/

    Kimia B 2011 REAKSI-REAKSI ION LOGAM TRANSISI

    12

    b. Reaksi dengan Amonia

    Ditambahkan lagi amonia berlebih

    Lar utan

    CrCl

    Lar utan

    CuSO4

    Lar utan

    NiCl

    Lar utan

    Mn(SO4)

    Lar utan

    FeCl3

    Lar utan

    ZnCl2

    Lar utan

    Fe(NH3)2SO4

    Larutan

    CoCl3

    Endapan

    abu-abu biruEndapan

    biru

    Endapan

    putih

    Endapan

    putih

    Endapan warna

    hijau

    Endapan

    warna

    biru

    Endapan

    merah

    kecoklatan

    Endapan

    putih

    Endapan

    larut

    Endapan

    larut

    Endapan

    larut

    Endapan

    larut

    Endapan

    larut

    Endapan

    merah

    kecoklatan

    Endapan

    larut

    Larutan

    biru tua

    Diambil 1 ml

    Ditambahkan tetes demi tetes larutan amonia pekat

  • 5/19/2018 Laporan Reaksi Ion Logam Transisi

    13/44

    Kelompok 3/

    Kimia B 2011 REAKSI-REAKSI ION LOGAM TRANSISI

    13

    c. Reaksi dengan NH4CNS

    d. Blanko

    Diambil 1 mL

    Ditambahakan NH4CNS 1mL

    Larutan

    CrCl3

    Larutan

    CuSO4

    Larutan

    Mn(SO4)

    Larutan

    Fe(NH3)2SO4

    Larutan

    ZnCl

    Larutan

    FeCl3

    Larutan

    CoCl2

    Larutan NiCl

    Larutan berwarna

    biru (hampir sama

    dengan semula)

    Larutan

    berwarna

    hijau

    larutan tidak

    berwarna

    Larutan merah

    kecoklatan

    Larutan tidak

    berwarna

    Larutan

    berwarna

    Larutan

    berwarna

    merah muda

    Larutan

    berwarna hijau

    Diambil 1 mL

    Ditambahakan NH4CNS 1mL

    Larutan

    CrCl3

    Larutan

    CuSO4

    Larutan

    Mn(SO4)

    Larutan Fe(NH3)2SO4 Larutan

    ZnCl

    Larutan

    FeCl3

    Larutan

    CoCl2

    Larutan

    NiCl2

    Larutan berwarna

    biru (+)

    Larutan berwarna

    biru kehijauan

    larutan tidak

    berwarna

    Larutan warna

    kuning (--)

    Larutan tidak

    berwarna

    Larutan

    berwarna kuning

    Larutan

    berwarna merah

    muda (--)

    Larutan

    berwarna hijau

    muda (--)

  • 5/19/2018 Laporan Reaksi Ion Logam Transisi

    14/44

    Kelompok 3/

    Kimia B 2011 REAKSI-REAKSI ION LOGAM TRANSISI

    14

    2. Percobaan II: pembentukan ion kompleks

    a. Kompleks Cr (III)

    b. Kompleks Fe (II) dan Fe(III)

    Tabung 1

    Ditambahkan lar encer CrCl32 ml

    Ditambahkan sedikit Larutan Na2C2O4

    dikocok

    Larutan warna hijau (++)

    1 ml lar Fe (II)

    Larutan berwarna kuning (--)

    Dimasukkan dalam tabung reaksi

    Ditambahkan 2-3 tetes phenantroline

    Dimasukkan dalam tabung reaksi

    Ditambahkan larutan NH4CNS

    Ditambahkan natrium oksalat

    dikocok

    Ditambahkan larutan NH4CNS

    2 ml lar encer FeCl3

    Jingga (+)

    Merah kecoklatan

    Lar merah

  • 5/19/2018 Laporan Reaksi Ion Logam Transisi

    15/44

    Kelompok 3/

    Kimia B 2011 REAKSI-REAKSI ION LOGAM TRANSISI

    15

    c. Kompleks Ni (II)

    d.

    Kompleks Cu (II)

    e.

    Kompleks Co (II)

    Ditambahkan beberapa tetes

    dimetilglioksiam (DMG)

    Ditambahkan beberapa tetes

    Na2EDTA

    1 ml larutan Ni

    Endapan berwarna merah

    1 ml larutan Ni

    Berwarna hijau

    Tabung 1

    Merah muda jernih

    Dimasukkan 1 mL CuCl 0,1 M

    Ditambahkan larutan Na2EDTA

    Diambil seujung spatula

    Ditempatkan pada kaca arloji

    Ditambahkan larutan Na2EDTA

    dikocok

    Hasil

    CuSO4.5H2O dan CuCl2.2H2O 1 ml CuSO4

    Hasil

  • 5/19/2018 Laporan Reaksi Ion Logam Transisi

    16/44

    Kelompok 3/

    Kimia B 2011 REAKSI-REAKSI ION LOGAM TRANSISI

    16

    3. Percobaan (III): Perubahan Tingat Oksidasi

    a. Fe2+

    menjadi Fe3+

    Larutan berwarna hijau

    1 ml FeSO4

    Ditambahkan 3 tetes larutan HNO3pekat

    Dipanaskan 1-2 menit

    Timbul

    Ditambahkan NaOH 2M sedikit demi

    Endapan hijau kotor

  • 5/19/2018 Laporan Reaksi Ion Logam Transisi

    17/44

    Kelompok 3/

    Kimia B 2011 REAKSI-REAKSI ION LOGAM TRANSISI

    17

    b. Cr6+

    menjadi Cr3+

    Larutanwarna biru keruh

    Larutan berwarna hijau tua

    Endapan abu-abu

    Larutan warna jingga

    2 ml K2Cr2O7

    dimasukan kedalam tabung reaksi

    dipanaskan

    Ditambahkan padatan Zn 1-2 butir

    Ditambahkan 1,5 HCl pekat

    dipanaskan

    Dituang ke tabung reaksi lain

    Ditambahkan HNO3pekat tetes demi tetes

    Dikocok

  • 5/19/2018 Laporan Reaksi Ion Logam Transisi

    18/44

    Kelompok 3/

    Kimia B 2011 REAKSI-REAKSI ION LOGAM TRANSISI

    18

    VIII. Hasil Pengamatan

    1. Percobaan 1

    a.

    Reaksi beberapa Ion Logam Transisi dengan larutan NaOH 2M

    Garam

    Pengamatan

    Sebelum reaksi

    Setelah penambahan

    tetes demi tetes

    NaOH (2 tetes)

    Rumus senyawa

    yang terbentuk

    Setelah penambahan

    berlebih NaOH (3

    tetes)

    Rumus ion kompleks

    yang terbentuk

    CrCl3Larutan berwarna biru(++)

    Larutan berwarnahijau (+)

    [Cr(H2O)3(OH)3]-(aq)

    Terbentuk endapanhijau

    [Cr(H2O)2(OH)4](s)

    Mn(SO4)Larutan tidak

    berwarnaHablur kuning [Mn(H2O)4(OH)2](s) Hablur kuning (++) [Mn(H2O)3(OH)3](s)

    Fe(NH3)2SO4Larutan berwarna

    kuning (--)Tetap [Fe(H2O)4(OH)2]

    -(aq)

    Ada endapan hijau

    diatas larutan yang

    hilang ketika dikocok

    [Fe(H2O)3(OH)3](s)

    FeCl3Larutan berwarna

    kuning

    Larutan berwarna

    jingga[Fe(H2O)3(OH)3]

    -(aq)

    Larutan berwarna

    jingga, endapan

    coklat kemerahan

    [Fe(H2O)3(OH)3](s)

    CoCl2Larutan berwarna

    merah muda jernih

    Terbentuk hablur

    coklat[Co(H2O)4(OH)2](s) Hablur coklat (++) [Co(H2O)3(OH)3](s)

    NiCl2Larutan berwarna

    hijau jernih

    Larutan hijau keruh,

    endapan hijau [Ni(H2O)4(OH)2](s)

    Larutan berwarna

    hijau keruh, endapanhijau (++)

    [Ni(OH)3(H2O)3](s)

    CuSO4Larutan berwarna biru

    kehijauan

    Larutan biru keruh,

    endapan hijau[Cu(H2O)4(OH)2](s)

    Larutan berwarna biru

    keruh, endapan biru

    (++)

    [Cu(H2O)3(OH)3](s)

    ZnCl2Larutan tidak

    berwarnaHablur putih [Zn(H2O)4(OH)2](s) Hablur putih (++) [Zn(H2O)3(OH)3](s)

  • 5/19/2018 Laporan Reaksi Ion Logam Transisi

    19/44

    Kelompok 3/

    Kimia B 2011 REAKSI-REAKSI ION LOGAM TRANSISI

    19

    b. Reaksi beberapa Ion Logam Transisi dengan larutan ammonia 2M

    Garam

    Pengamatan

    Sebelum reaksi

    Setelah penambahan

    tetes demi tetes NH3

    (1 tetes)

    Rumus senyawa

    yang terbentuk

    Setelah penambahan

    berlebih NH3(1

    tetes)

    Rumus ion kompleks

    yang terbentuk

    CrCl3Larutan berwarna biru

    (++)

    Larutan biru keruh,

    endapan abu-abu biruCr(OH)3(s)

    Larutan berwarna biru

    keruh, endapan larut[Cr(NH3)6]

    3+(aq)

    Mn(SO4)Larutan tidakberwarna

    Larutan warnakuning, endapan putih

    Mn(OH)2(s) Endapan larut [Mn(NH3)6]2+

    (aq)

    Fe(NH3)2SO4Larutan berwarna

    kuning (--)Tetap [Fe(H2O)(NH3)5]

    2+(aq

    Larutan berwarna

    hijau kehitaman[Fe(NH3)6]

    2+(aq)

    FeCl3Larutan berwarna

    kuning

    Larutan warna merah

    kecoklatan[Fe(H2O)(NH3)5]

    3+(aq)

    Larutan berwarna

    merah kecoklatan

    keruh

    [Fe(NH3)6]3+

    (aq)

    CoCl2Larutan berwarna

    merah muda jernih

    Larutan berwarna

    hijau[Co(NH3)6]

    2+(aq)

    larutan berwarna

    hijau, terbentuk

    endapan

    Co(OH)3(s)

    NiCl2Larutan berwarna

    hijau jernih

    Larutan berwarna biru

    muda[Ni(H2O)(NH3)5]

    2+(aq)

    Larutan berwarna biru

    jernih[Ni(NH3)6]

    2+(aq)

    CuSO4

    Larutan berwarna biru

    kehijauan

    Larutan berwarna biru

    tua[Cu(H

    2O)(NH

    3)

    3]2+

    (aq)

    Larutan berwarna biru

    tua (+)[Cu(NH

    3)4]2+

    (aq)

    ZnCl2Larutan tidak

    berwarna

    Terbentuk endapan

    putihZn(OH)2(s)

    Terbentuk endapan

    putih keruh

    [Zn(NHs)(OH)2](s)

  • 5/19/2018 Laporan Reaksi Ion Logam Transisi

    20/44

    Kelompok 3/

    Kimia B 2011 REAKSI-REAKSI ION LOGAM TRANSISI

    20

    c. Reaksi beberapa Ion Logam Transisi dengan larutan ammonia tiosianat 0,1M

    GaramPengamatan

    Sebelum reaksi Setelah penambahan NH4CNS (1 mL) Rumus ion kompleks

    CrCl3 Larutan berwarna biru (++) Larutan berwarna biru (hampir sama

    dengan semula)

    -

    Mn(SO4) Larutan tidak berwarna Tidak terjadi perubahan -

    Fe(NH3)2SO4 Larutan berwarna kuning (--) Larutan berwarna merah kecoklatan [Fe SCN]+

    FeCl3 Larutan berwarna kuning Larutan berwarna merah kecoklatn [Fe(SCN)]+

    CoCl2 Larutan berwarna merah muda jernih Tidak terjadi perubahan -

    NiCl2 Larutan berwarna hijau jernih Tidak terjadi perubahan -

    CuSO4 Larutan berwarna biru kehijauan Larutan berwarna hijau muda [Cu(SCN)]+

    ZnCl2 Larutan tidak berwarna Tidak terjadi perubahan -

    d. Blanko untuk percobaan reaksi garam transisi dengan ammonium tiosianat

    Garam Pengamatan

    Sebelum reaksi Setelah penambahan 1 mL air

    CrCl3 Larutan berwarna biru Larutan berwarna biru (+)

    Mn(SO4) Larutan tidak berwarna Larutan tidak berwarna

    Fe(NH3)2SO

    4Larutan berwarna kuning (--) Larutan berwarna kuning (---)

    FeCl3 Larutan berwarna kuning Larutan berwarna kuning

    CoCl2 Larutan berwarna merah muda jernih Larutan berwarna merah muda (--)

    NiCl2 Larutan berwarna hijau jernih Larutan berwarna hijau muda (--)

    CuSO4 Larutan berwarna biru kehijauan Larutan berwarna biru kehijauan

    ZnCl2 Larutan tidak berwarna Larutan tidak berwarna

  • 5/19/2018 Laporan Reaksi Ion Logam Transisi

    21/44

    Kelompok 3/

    Kimia B 2011 REAKSI-REAKSI ION LOGAM TRANSISI

    21

    2. Percobaan II: Pembentukan ion kompleks

    a. Kompleks Cr (III)

    Warna larutan CrCl3.6H2O : biru (++

    Reagen yang

    ditambahkan

    Warna reagen yang

    ditambahkan

    Pengamatan setelah

    bereaksi

    Rumus ion kompleks

    yang terbentuk

    Na2C2O4 Larutan tidak berwarnaLarutan berwarna hijau

    (++)[Cr(C2O4)3]

    3-(aq)

    b. Kompleks Fe (II)

    Warna larutan Ferro sulfat : kuning (-)

    Garam Pengamatan

    FeSO4+ air

    Setelah penambahan kristal

    1,10-phenantroline

    Rumus ion kompleks yang

    terbentuk

    Larutan berwarna kuning (+) [Fe(H2O)6] (aq)

    c. Kompleks Fe (III)

    Warna larutan FeCl3 : kuning

    Setelah penambahan NH4CNS berlebih (4 tetes) warna larutan : merah

    Larutan

    garam

    Pengamatan

    Setelah penambahan tetes

    demi tetes NH4CNS (2 tetes)

    Rumus ion kompleks yang

    terbentuk

    Setelah penambahan

    berlebih Na2C2O4(11 tetes)

    Rumus ion kompleks yang

    terbentuk

    FeCl3Larutan berwarna merah

    kecoklatan[Fe(CNS)]2+ Larutan berwarna jingga (+) [Fe(CNS)4]

    +

  • 5/19/2018 Laporan Reaksi Ion Logam Transisi

    22/44

    Kelompok 3/

    Kimia B 2011 REAKSI-REAKSI ION LOGAM TRANSISI

    22

    d. Kompleks Co (II)

    Warna larutan CoCl2: merah muda jernih

    Reagen yang

    ditambahkan

    Warna reagen yang

    ditambahkanPengamatan setelah bereaksi

    Rumus ion kompleks

    yang terbentuk

    Larutan Na2EDTA Larutan tidak berwarna Larutan berwarna mearh muda [Co(EDTA)]

    e.

    Kompleks Ni (II)

    Warna larutan Ni(NO3)2: hijau

    Reagen yang

    ditambahkan

    Warna reagen yang

    ditambahkan

    Pengamatan setelah

    bereaksi

    Rumus ion kompleks

    yang terbentuk

    Dimethylglioksim Larutan tidak berwarna

    Larutan berwarna

    merah muda, endapan

    merah

    [Ni(DMG)]2+

    Larutan Na2EDTA Larutan tidak berwarna Larutan berwarna hijau [Ni(EDTA)2]

    f. Kompleks Cu (II)

    Warna CuSO4.5H2O : kristal berwarna biru (++)

    Warna CuCl2.2H2O : kristal berwarna hijau

    Reagen yang

    ditambahkan

    Warna reagen yang

    ditambahkan

    Pengamatan setelah

    bereaksi

    Rumus ion kompleks

    yang terbentuk

    Larutan Na2EDTA Larutan tidak berwarna Larutan berwarna biru [Cu(EDTA)2]+

  • 5/19/2018 Laporan Reaksi Ion Logam Transisi

    23/44

    Kelompok 3/

    Kimia B 2011 REAKSI-REAKSI ION LOGAM TRANSISI

    23

    3. Percobaan III :Perubahan tingkat oksidasi

    a. Perubahan Fe2+

    menjadi Fe3+

    Warna larutan ferrosulfat : kuning (-)

    Perlakuan Pengamatan Rumus ion kompleks yang terbentuk / reaksi yang terjadi

    Penambahan HNO3pekat 3 tetes Larutan berwarna hijau Fe+

    (aq)+ HNO3(aq) + 3H

    +Fe ++ NO(g)+ 2H2O(l)

    Setelah dipanaskan 1-2 menit Timbul gelembung gas NO

    Setelah didinginkan

    Larutan tidak berwarna endapan

    warna hitam

    Penambahan larutan NaOH 2MTerbentuk endapan berwarna

    hijau kotorFe3++ NaOH Fe(OH)3(s)

    b.

    Perubahan Cr6+

    menjadiFeCr3+

    Warna larutan K2Cr2O7: jingga

    Perlakuan PengamatanRumus ion kompleks yang terbentuk / reaksi yang

    terjadi

    Pemanasan Larutan berwarna jingga

    Penambahan bijih Zn

    larutan berwarna jingga,

    terbentuk endapan warna abu-

    abu

    Penambahan HCl pekat Larutan berwarna biru keruh

    Pemanasan Timbul gas klor

    Penambahan HNO3 setelah

    perubahan warna akhir

    Larutan berwarna hijau tua K2Cr2O7(aq)+ 14HCl 2Cr++ 3Cl2+ 2K

    ++ Cl-+ 7H2O(l)

  • 5/19/2018 Laporan Reaksi Ion Logam Transisi

    24/44

    Kelompok 3/

    Kimia B 2011 REAKSI-REAKSI ION LOGAM TRANSISI

    24

    IX. Pembahasan

    1. Percobaan 1: Reaksi beberapa Ion logam Transisi

    Pada percobaan pertama ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui beberapa

    reaksi logam transisi. Beberapa logam yang digunakan dalam reaksi adalah Cr, Mn,Fe, Co, Ni, Cu, dan Zn. Logam-logam tersebut dalam bentuk garam akan direaksikan

    menggunakan NaOH, NH3, dan NH4CNS.

    1) Reaksi dengan NaOH

    Pada dasarnya semua logam transisi dapat membentuk endapan jika direaksikan

    dengan logam alkali. Endapan tersebut merupakan endapan hidroksida. Berikut

    uraian beberapa reaksi logam transisi dengan NaOH:

    a) Garam CrCl3

    Larutan CrCl3diambil 1 mL untuk dimasukkan dalam tabung reaksi lalu

    ditambahkan 2 tetes NaOH menghasilkan larutan berwarna hijau (+). Setelah

    ditambahkan NaOH berlebih sebanyak 3 tetes terbentuk endapan hijau pada

    larutan. Hal ini terjadi karena adanya pergeseran kesetimbangan ke bentuk

    awal sehingga reaksinya menjadi seperti berikut:

    [Cr(H2O)6]3+

    (aq)+ OH-[Cr(H2O)3(OH)3]

    -(aq)

    [Cr(H2O)3(OH)3]-(aq)+ OH

    -[Cr(H2O)2(OH)4](s)

    b) Garam Mn(SO)4

    Larutan MnSO4yang tidak berwarna diambil 1 mL untuk dimasukkan ke

    dalam tabung reaksi lalu ditambahkan 2 tetes NaOH menghasilkan hablur

    berwarna kuning. Seharusnya endapan atau hablur yang terbentuk adalah

    berwarna putih, ketidaksesuaian ini dikarenakan endapan tersebut mulai ada

    kontak dengan udara (teroksidasi). Kemudian, ditambahkan NaOH berlebih

    sebanyak 3 tetes menghasilkan hablur kuning (++). Hal ini menunjukkan

    bahwa logam Mn jika direaksikan dalam reagen alkali berlebih endapan tidak

    larut. Berikut reaksi yang terjadi:

    [Mn(H2O)6]2+

    (aq)+ OH-[Mn(H2O)4(OH)2](s)

    [Mn(H2O)4(OH)2](s) + OH-[Mn(H2O)3(OH)3](s)

    c) Garam Fe(NH3)2SO4

    Larutan Fe(NH3)2SO4 diambil 1 mL untuk dimasukkan dalam tabung

    reaksi lalu ditambahkan NaOH 2 tetes tidak terjadi perubahan. Setelah

    ditambahkan NaOH berlebih sebanyak 3 tetes terbentuk endapan hijau, namun

    setelah dikocok menghilang. Hal ini sesuai dengan teori yang ada bahwa besi

  • 5/19/2018 Laporan Reaksi Ion Logam Transisi

    25/44

    Kelompok 3/

    Kimia B 2011 REAKSI-REAKSI ION LOGAM TRANSISI

    25

    (II) jika direaksikan dengan NaOH menghasilkan endapan hijau kotor.

    Sehingga dapat dituliskan reaksinya sebagai berikut:

    [Fe(H2O)6]2+

    (aq)+ OH-[Fe(H2O)4(OH)2]

    -(aq)

    [Fe(H2O)4(OH)2]

    -

    (aq) + OH

    -

    [Fe(H2O)3(OH)3](s)d) Garam FeCl3

    Larutan FeCl3 diambil 1 mL dan dimasukkan dalam tabung reaksi lalu

    ditambahkan 2 tetes NaOH menghasilkan larutan berwarna jingga. Namun,

    setelah ditambahkan NaOH berlebih sebayank 3 tetes terbentuk endapan

    coklat kemerahan. Hal ini sesuai dengan teori yang ada bahwa besi (III) jika

    direaksikan dengan NaOH menghasilkan endapan coklat kemerahan. Sehingga

    dapat dituliskan reaksinya sebagai berikut:

    [Fe(H2O)6]3+

    (aq)+ OH-[Fe(H2O)3(OH)3]

    -(aq)

    [Fe(H2O)3(OH)3]-(aq) + OH

    -[Fe(H2O)2(OH)4](s)

    e) Garam CoCl2

    Larutan CoCl2berwarna merah muda ini diambil 1 mL dan dimasukkan

    dalam tabung reaksi lalu ditambahkan 2 tetes NaOH menghasilkan hablur

    berwarna coklat. Seharusnya endapan yang dihasilkan adalah berwarna merah

    jambu, ketidaksesuaian ini dikarenakan saat penambahan NaOH terjadi kontak

    dengan udara sehingga teroksidasi. Kemudian ditambahkan NaOH berlebih

    sebanyak 3 tetes terbentuk endapan hablur coklat (++). Berikut reaksi yang

    terjadi:

    [Co(H2O)6]2+

    (aq)+ OH-[Co(H2O)4(OH)2](s)

    [Co(H2O)4(OH)2](s) + OH-[Co(H2O)3(OH)3](s)

    f) Garam NiCl2

    Larutan NiCl2yang berwarna hijau diambil 1 mL dan dimasukkan dalam

    tabung reaksi kemudian ditambahkan 2 tetes NaOH menghasilkan larutan

    keruh dan endapan berwarna hijau. Setelah ditambahkan NaOH berlebih

    sebanyak 3 tetes terbentuk endapan hijau (++). Hal ini sesuai dengan teori

    bahwa Ni akan membentuk endapan berwarna hijau apabila direaksikan

    dengan NaOH dan tidak larut dalam reagen berlebih. Reaksinya dapat

    ditunjukkan sebagai berikut:

    [Ni(H2O)6]2+

    (aq)+ OH-[Ni(H2O)4(OH)2](s)

    [Ni(H2O)4(OH)2](s) + OH-[Ni(H2O)3(OH)3](s)

  • 5/19/2018 Laporan Reaksi Ion Logam Transisi

    26/44

    Kelompok 3/

    Kimia B 2011 REAKSI-REAKSI ION LOGAM TRANSISI

    26

    g) Garam CuSO4

    Larutan CuSO4yang berwarna biru diambil 1 mL dan dimasukkan dalam

    tabung reaksi kemudian ditambahkan 2 tetes NaOH menghasilkan larutan

    berwarna biru keruh dan terbentuk endapan biru. Hal ini sesuai dengan teoribahwa Cu akan membentuk endapan berwarna biru apabila direaksikan

    dengan NaOH. Setelah ditambahkan NaOH berlebih sebanyak 3 tetes

    terbentuk endapan biru (++). Hal ini menunjukkan bahwa logam Cu jika

    direaksikan dalam reagen alkali berlebih endapan tidak larut. Berikut reaksi

    yang terjadi:

    [Cu(H2O)6]2+

    (aq)+ OH-[Cu(H2O)4(OH)2](s)

    [Cu(H2O)4(OH)2](s) + OH-[Cu(H2O)3(OH)3](s)

    h) Garam ZnCl2

    Larutan ZnCl2yang berwarna biru diambil 1 mL dan dimasukkan dalam

    tabung reaksi kemudian ditambahkan 2 tetes NaOH menghasilkan hablur

    berwarna putih. Hal ini sesuai dengan teori bahwa logam Zn akan membentuk

    hablur berwarna putih apabila direaksikan dengan NaOH. Setelah

    ditambahkan NaOH berlebih sebanyak 3 tetes terbentuk hablur putih (++).

    Seharusnya endapan larut dalam reagen alkali berlebih karena zink (II)

    hidroksida bersifat amfoter. Ketidaksesuaian ini dikarenakan jumlah tetesan

    NaOH yang ditambahkan masih kurang. Berikut reaksi yang terjadi:

    [Zn(H2O)6]2+

    (aq)+ OH-[Zn(H2O)4(OH)2](s)

    [Zn(H2O)4(OH)2](s) + OH-[Zn(H2O)3(OH)3](s)

    2) Reaksi dengan amonia

    Pada dasarnya semua logam transisi yang mengendap dapat larut kembali apabila

    direaksikan dengan amonia. Berikut uraian beberapa reaksi logam transisi dengan

    amonia:

    a) Garam CrCl3

    Larutan CrCl3diambil 1 mL untuk dimasukkan dalam tabung reaksi lalu

    ditambahkan 1 tetes NH3 pekat terbentuk endapan abu-abu biru dan larutan

    biru keruh. Setelah ditambahkan NH3pekat berlebih sebanyak 1 tetes endapan

    tersebut larut. Hal ini sesuai dengan teori bahwa logam Cr apabila direaksikan

    dengan amonia akan menghasilkan endapan dan akan larut dalam reagen

    berlebih. Sehingga reaksinya menjadi seperti berikut:

    Cr3+(aq)+ 3NH3+ 3H2OCr(OH)3(s) + 3NH4

    +(aq)

  • 5/19/2018 Laporan Reaksi Ion Logam Transisi

    27/44

    Kelompok 3/

    Kimia B 2011 REAKSI-REAKSI ION LOGAM TRANSISI

    27

    Cr(OH)3(s) + 6NH3[Cr(NH3)6]3+

    (aq)

    b) Garam Mn(SO)4

    Larutan MnSO4yang tidak berwarna diambil 1 mL untuk dimasukkan ke

    dalam tabung reaksi lalu ditambahkan 1 tetes NH3 pekat menghasilkanendapan berwarna putih dan larutan berwarna kuning. Kemudian,

    ditambahkan NH3 pekat berlebih sebanyak 1 tetes endapan tersebut dapat

    larut. Sebab, penambahan amonia berelebih mengakibatkan reaksi bergeser ke

    kiri dan membuat konsentrasi ion hidroksil sangat kecil (menurun) yang

    mengakibatkan ketidakmampuan untuk menghasilkan endapan Mangan(II)

    hidroksida. Berikut reaksi yang terjadi:

    Mn2+(aq)+ 2NH3+ 2H2OMn(OH)2(s) + 2NH4

    +(aq)

    Mn(OH)2(s) + 6NH3[Mn(NH3)6]2+

    (aq)

    c) Garam Fe(NH3)2SO4

    Larutan Fe(NH3)2SO4 diambil 1 mL untuk dimasukkan dalam tabung

    reaksi lalu ditambahkan NH3pekat 1 tetes tidak terjadi perubahan. Seharusnya

    terbentuk endapan tetapi tidak terjadi dikarenakan tetesan NH3 pekat yang

    ditambahkan masih kurang. Namun, setelah ditambahkan NH3 pekat 1 tetes

    lagi menghasilkan larutan berwarna hijau kehitaman. Hal ini menunjukkan

    bahwa ion amonium ada dalam jumlah banyak sehingga, disosiasi amonium

    hidroksida tertekan dan konsentrasi ion hidroksil menjadi semakin rendah.

    Dengan demikian pengendapan tidak terjadi, sehingga dapat dituliskan

    reaksinya sebagai berikut:

    Fe2+(aq)+ 5NH3+ H2O [Fe(H2O)(NH3)5]

    2+(aq)

    [Fe(H2O)(NH3)5]2+

    (aq)+ NH3[Fe(NH3)6]2+

    (aq)

    d) Garam FeCl3

    Larutan FeCl3 diambil 1 mL dan dimasukkan dalam tabung reaksi lalu

    ditambahkan 1 tetes NH3 pekat menghasilkan larutan berwarna merah

    kecoklatan. Seharusnya terbentuk endapan tetapi tidak terjadi dikarenakan

    tetesan NH3 pekat yang ditambahkan masih kurang. Namun, setelah

    ditambahkan NH3 pekat berlebih sebanyak 1 tetes larutan berwarna merah

    kecoklatan keruh. Hal ini menunjukkan bahwa endapan mulai terbentuk

    karena endapan yang dihasilkan merupakan besi (III) hidroksida dan Kspnya

    begitu kecil, sehingga terjadi pengendapan. Apabila NH3 ditambahkan

  • 5/19/2018 Laporan Reaksi Ion Logam Transisi

    28/44

    Kelompok 3/

    Kimia B 2011 REAKSI-REAKSI ION LOGAM TRANSISI

    28

    berlebih sekali lagi maka, kekeruhan menghilang dan larutan menjadi jernih

    merah kecoklatan. Reaksinya dapat dituliskan sebagai berikut:

    Fe3+(aq)+ 5NH3+ H2O [Fe(H2O)(NH3)5]

    3+(aq)

    [Fe(H2O)(NH3)5]

    3+

    (aq)+ NH3

    [Fe(NH3)6]

    3+

    (aq)

    e) Garam CoCl2

    Larutan CoCl2 diambil 1 mL dan dimasukkan dalam tabung reaksi lalu

    ditambahkan 1 tetes NH3 pekat menghasilkan larutan berwarna hijau.

    Seharusnya terbentuk endapan tetapi tidak terjadi dikarenakan tetesan NH3

    pekat yang ditambahkan masih kurang. Namun, setelah ditambahkan NH3

    pekat berlebih sebanyak 1 tetes larutan berwarna hijau dan terbentuk endapan.

    Apabila NH3 ditambahkan berlebih sekali lagi maka, endapan akan larut

    karena jumlah ion ammonium dalam jumlah lebih banyak dan senyawa

    kompleks akan terbentuk dalam satu tahap. Sehingga dapat dituliskan reaksi

    kesetimbangannya adalah sebagai berikut:

    Co2+(aq)+ 3NH3+ 2H2OCo(OH)3(s) + 2NH4

    +(aq)

    Co(OH)3(s) + 6NH3(aq)[Co(NH3)6]2+

    (aq)

    [Co(NH3)6]2+

    (aq) Co2+

    (s) + 6NH4+

    (aq)

    Kesetimbangan bergeser ke kanan karena pengikatan ion hidrogen oleh

    amonia.

    H++ NH3NH4+

    f) Garam NiCl2

    Larutan NiCl2yang berwarna hijau diambil 1 mL dan dimasukkan dalam

    tabung reaksi kemudian ditambahkan 1 tetes NH3pekat menghasilkan larutan

    berwarna biru muda. Setelah ditambahkan NH3 pekat berlebih sebanyak 1

    tetes menghasilkan larutan berwarna biru jernih. Hal ini menunjukkan bahwa

    senyawa kompleks terbentuk dengan segera. Reaksinya dapat dituliskan

    sebagai berikut:

    Ni2+(aq)+ 5NH3+ H2O [Ni(H2O)(NH3)5]

    2+(aq)

    [Ni(H2O)(NH3)5]2+

    (aq)+ NH3[Ni(NH3)6]2+

    (aq)

    Apabila tidak demikian, berarti reaksi yang terjadi akan menghasilkan

    endapan untuk penambahan NH3 pekat pertama kali dan akan larut dalam

    penambahan amonia berlebih. Reaksinya dapat ditunjukkan sebagai berikut:

    Ni2+(aq)+ 2NH3+ 2H2ONi(OH)2(s) + 2NH4+(aq)

    Ni(OH)2(s) + 6NH3(aq)[Ni(NH3)6]2+

    (aq)

  • 5/19/2018 Laporan Reaksi Ion Logam Transisi

    29/44

    Kelompok 3/

    Kimia B 2011 REAKSI-REAKSI ION LOGAM TRANSISI

    29

    g) Garam CuSO4

    Larutan CuSO4yang berwarna biru diambil 1 mL dan dimasukkan dalam

    tabung reaksi kemudian ditambahkan 1 tetes NH3pekat menghasilkan larutan

    berwarna biru tua. Kemudian ditambahkan NH3 pekat 1 tetes lagimenghasilkan larutan berwarna biru tua (+). Hal ini menunjukkan bahwa

    senyawa kompleks langsung terbentuk. Sebab, larutan CuSO4 merupakan

    garam asam dan amonia yang digunakan untuk menetralkannya berlebih

    sehingga, endapan tidak terjadi sama sekali. Berikut reaksi yang terjadi:

    Cu2+(aq)+ 3NH3+ H2O [Cu(H2O)(NH3)3]

    2+(aq)

    [Cu(H2O)(NH3)3]2+

    (aq) + NH3[Cu(NH3)4]2+

    (aq)

    h) Garam ZnCl2

    Larutan ZnCl2yang berwarna biru diambil 1 mL dan dimasukkan dalam

    tabung reaksi kemudian ditambahkan 1 tetes NH3 pekat menghasilkan

    endapan berwarna putih. Lalu ditambahkan NH3 berlebih sebanyak 1 tetes

    endapan tidak larut. Seharusnya endapan larut dalam larutan amonia apabila

    jika berlebih. Namun, hal tersebut tidak terjadi dikarenakan tetesan NH3yang

    ditambahkan masih kurang.

    Apabila NH3ditambahkan berelebih sekali lagi maka, endapan akan larut.

    Sebab, konsentrasi ion hidroksil akan menurun sampai Ksp zink (II)

    hidroksida tidak tercapai, sehingga akan menghasilkan teteraaminzinkat (II).

    Berikut reaksi yang terjadi:

    Zn2+(aq)+ 2NH3+ 2H2OZn(OH)2(s) + 2NH4

    +(aq)

    Zn(OH)2(s) + NH3[Zn(NHs)(OH)2](s)

    3) Reaksi dengan NH4CNS

    Pada percobaan ini larutan masing-masing larutan garam logam transisi

    diambil 1 mL dan dimasukkan dalam tabung reaksi lalu ditambahkan 1 mL

    NH4CNS. Kemudian dibandingkan perubahan warna yang terjadi dengan larutan

    blanko. Larutan blanko dibuat dari 1 mL larutan garam logam transisi

    ditambahkan dengan aquades 1 mL. Hal ini bertujuan untuk membedakan kation

    mana yang membentuk ion kompleks dengan ion CNS-. Kation dari garam logam

    transisi yang dapat membentuk ion kompleks dengan ion CNS-adalah Cu2+, Fe2+,

    dan Fe3+. Hal ini ditunjukkan dari perubahan warna yang terjadi pada larutan saat

    ditambahkan amonium tiosianat.

  • 5/19/2018 Laporan Reaksi Ion Logam Transisi

    30/44

    Kelompok 3/

    Kimia B 2011 REAKSI-REAKSI ION LOGAM TRANSISI

    30

    Belum tentu perubahan warna tersebut mengindikasikan adanya

    pembentukan ion kompleks. Namun, saat ion CNS- yang bertindak sebagai ligan

    terikat pada logam akan menimbulkan suatu interaksi elektron yang terjadi

    disekitar ion pusat. Interaksi tersebut membutuhkan energi dan energi tersebutdigunakan untuk melakukan eksitasi. Eksitasi yang terjadi seperti gelombang

    cahaya dimana akan dihasilkan warna-warna tertentu.

    Selain itu, warna yang dihasilkan akibat dari pengisian orbital dpada logam

    yang kosong dimana logam transisi cenderung bersifat paramagnetik. Artinya,

    mudah ditarik oleh medan magnet dan mudah menerima sumbangan elektron.

    Sehingga, banyak logam transisi digunakan sebagai penghantar panas dan listrik

    yang baik.

    Terlepas dari kegunaan dan aktivitas elektron yang terjadi antara logam-ligan

    atau ligan-logam. Warna yang dihasilkan pada pembentukan senyawa kompleks

    yang terjadi pada kation Cu2+, Fe2+, dan Fe3+ dengan anion CNS- dapat

    dibandingkan dengan larutan blanko yang telah dibuat. CuSO4 setelah

    ditambahkan NH4CNS, larutan berubah warna dari biru menjadi hijau muda.

    Sedangkan Fe(NH3)2SO4 dan FeCl3 mngalami perubahan warna setelah

    ditambahkn NH4CNS menjadi larutan berwarna merah kecoklatan.

    Jika dibandingkan dengan blanko, garam CuSO4, Fe(NH3)2SO4, dan FeCl3

    yaitu menghasilkan warna masing-masing berturut-turut adalah larutan berwarna

    biru kehijauan, larutan berwarna kuning (---), dan larutan berwarna kuning. Hal

    ini menunjukkan perbedaan antara warna yang dihasilkan dengan NH4CNS dan

    aquades. Sehingga, semakin menguatkan bahwa dari delapan larutan garam

    logam transisi yang telah disiapkan dalam percobaan yang menunjukkan hasil

    positif bereaksi dengan ion CNS-membentuk kompleks adalah kation Cu2+, Fe2+,

    dan Fe3+. Sedangkan, untuk kelima larutan garam logam transisi yang lain seperti

    Mn(SO)4 , ZnCl2, CoCl2, NiCl2, CrCl3tidak mengalami perubahan warna saat

    direaksikan dengan NH4CNS atau dapat dikatakan tetap.

    2. Percobaan II: Pembentukan ion kompleks oleh ion logam transisi

    1) Kompleks Cr (III)

    Pada percobaan ini mula-mula larutan CrCl32 mL dimasukkan dalam tabung

    reaksi. Kemudian ditambahkan larutan Na2C2O4 beberapa tetes hingga

    menghasilkan larutan berwarna hijau. Warna tersebut menunjukka adanya

    senyawa kompleks yang terbentuk yaitu [Cr(C2O4)3]3-. Fungsi penambahan

  • 5/19/2018 Laporan Reaksi Ion Logam Transisi

    31/44

    Kelompok 3/

    Kimia B 2011 REAKSI-REAKSI ION LOGAM TRANSISI

    31

    reagen Na2C2O4 adalah sebagai peneyedia ligan berupa ion C2O42- dimana ion

    tersebut akan menggantikan ion Cl- . Hal ini dapat dilihat dari persamaan berikut:

    CrCl3(aq) + Na2C2O4(aq)[Cr(C2O4)3]3-

    (aq)+ 2Na++ 3Cl-

    Karena Cr

    3+

    merupakan ion yang stabil dari sederetan tingkat oksidasi padalogam Cr dan mempunyai bilangan koordinasi 6 serta berada pada orbital d3yang

    cenderung menyukai bentuk oktahedral, maka dapat digambarkan struktur

    molekulnya sebagai berikut:

    2) Kompleks Fe (II) dan Fe (III)

    a) Fe (II)

    Pada percobaan pembentuka ion Fe (II) larutan yang digunakan adalah

    Fe(NO3)2 . Mula-mula larutan Fe(NO3)21 mL dimasukkan dalam tabung reaksi,

    kemudian ditambahkan 1,10-phenantroline 2-3 tetes menghasilkan larutan

    berwarna kuning (+). Jika ditambahkan 1,10-phenantroline berlebih antara 5-10

    tetes lagi akan didapatkan perubahan warna yang jelas hingga sampai berwarna

    jingga namun, hal tersebut tidak dilakukan. Senyawa kompleks yang terbentuk

    adalah [Fe(H2O)6]2+ dimana Fe mendapatkan 6 molekul Ligan yang

    menggantikan keberadaan ion NO3-. H2O merupakan ligan lemah, dan Fe

    2+

    berada pada orbital d6 yang menyukai bentuk tetrahedral. Dapat ditunjukkan

    struktur molekulnya adalah sebagai berikut:

  • 5/19/2018 Laporan Reaksi Ion Logam Transisi

    32/44

    Kelompok 3/

    Kimia B 2011 REAKSI-REAKSI ION LOGAM TRANSISI

    32

    b) Fe (III)

    Pada pembentukan ion Fe3+, mula-mula larutan FeCl3 2 mL dimasukkan

    dalam tabung reaksi, kemudian ditambahkan 2 tetes larutan NH4CNS

    menghasilkan larutan berwarna merah kecoklatan. Hal ini menunjukkanterbentuknya senyawa kompleks yaitu Fe(CNS)3. Lalu ditambahkan natrium

    oksalat kurang lebih 11 tetes menghasilkan larutan berwarna jingga (+).

    Perubahan warna tersebut diakibatkan tergantinya ligan CNS-oleh ligan C2O42-.

    Setelah itu, ditambahkan lagi NH4CNS 4 tetes menghasilkan larutan berwarna

    merah. Hal ini menunjukkan bahwa ligan CNS- yang merupakan ligan kuat

    mampu mendesak dan menggantikan ligan C2O42- untuk berikatan kembali

    dengan Fe3+. Uraian di atas dapat ditunjukkan dari persamaan reaksi berikut ini:

    FeCl3(aq) + 3NH4CNS(aq)Fe(CNS)3(aq) + 3NH4Cl

    Fe(CNS)3(aq)+ Na2C2O4(aq)Fe(C2O4)(aq)+ 2Na++ CNS-

    3) Kompleks Kobalt (II)

    Mula-mula larutan CoCl2 1 mL dimasukkan dalam tabung reaksi, kemudian

    ditambahkan beberapa tetes larutan Na2EDTA tidak terjadi perubahan. Larutan

    Na2EDTA memberikan EDTA sebagai ligan yang akan berpasangan dengan

    Co2+. EDTA merupakan ligan kuat yang mampu menggantikan 2 molekul Cl-.

    Berikut adalah struktur molekul dari senyawa kompleks [Co(EDTA)]:

    4) Kompleks Nikel (II)

    Pada percobaan ini, pembentukan ion kompleks Ni2+ ditunjukkan dengan

    mereaksikannya dengan 2 reagen yaitu dimetilglioksima (DMG) dan Na 2C2O4.

    Berikut uraiannya:

    a) Mula-mula larutan Ni(NO3)2 1 mL dimasukkan dalam tabung reaksi,

    kemudian ditambahkan larutan dimetilglioksima (DMG) beberapa tetes

    menghasilkan larutan berwarna merah muda dan terdapat endapan warnamerah. Hal ini menunjukkan 2 molekul ligan NO3

    -digantikan oleh 1 molekul

  • 5/19/2018 Laporan Reaksi Ion Logam Transisi

    33/44

    Kelompok 3/

    Kimia B 2011 REAKSI-REAKSI ION LOGAM TRANSISI

    33

    dimetilglioksima (DMG) membentuk senyawa kompleks yaitu [Ni(DMG)]2+.

    Struktur molekul dari [Ni(DMG)]2+ ditunjukkan sebagai berikut:

    b) Mula-mula larutan Ni(NO3)2 1 mL dimasukkan dalam tabung reaksi,

    kemudian ditambahkan larutan Na2EDTA 10 tetes menghasilkan larutan

    berwarna hijau. Hal ini menunjukkan terbentuknya senyawa kompleks

    [Ni(EDTA)2]2+dimana ion NO3

    -sebagai ligan digantikan oleh EDTA. Sebab,

    ligan EDTA lebih kuat daripada NO3- sehingga, mampu mendesak dan

    menggantikan posisi NO3-untu berikatan dengan logam Ni.Struktur molekul

    dari [Ni(EDTA)2]2+ ditunjukkan sebagai berikut:

    5)

    Kompleks Cu (II)

    Pada percobaan ini, pembentukan ion kompleks Cu2+dapat ditunjukkan dengan

    melihat perbandingan warna kristal antara CuSO4.5H2O dan CuCl2.2H2O. Selain

    itu, garam CuSO4 juga direaksikan dengan Na2EDTA. Sebagaimana uraiannya

    berikut ini:

    a) Warna kristal untuk CuSO4.5H2O adalah biru (++), sedangkan kristal

    CuCl2.2H2O berwarna hijau

  • 5/19/2018 Laporan Reaksi Ion Logam Transisi

    34/44

    Kelompok 3/

    Kimia B 2011 REAKSI-REAKSI ION LOGAM TRANSISI

    34

    b) Larutan CuSO4 1 mL dimasukkan ke dalam tabung reaksi, kemudian

    ditambahkan Na2EDTA 10 tetes menghasilkan larutan berwarna biru jernih.

    Hal ini menunjukkan senyawa kompleks terbentuk yaitu [Cu(EDTA)2]2+.

    Kompleks yang terbentuk akibat EDTA bertindak sebagai ligan mampumenggantikan SO4

    2-, sehingga dapat dituliskan struktur molekulnya sebagai

    berikut:

    3. Percobaan III: Perubahan Tingkat Oksidasi

    1) Perubahan Fe2+

    menjadi Fe3+

    Pada percobaan ini bertujuan untuk mengetahui perubahan tingkat oksidasi

    pada logam transisi. Mula-mula larutan FeSO41 mL ditambahkan HNO3pekat 3

    tetes menghasilkan larutan berwarna hijau (+). Setelah itu dipanaskan 1-2 menit

    lalu didinginkan, larutan menjadi tidak berwarna dan terbentuk endapan hitam.

    Selama pemanasan timbul gelembung gas, gas tersebut merupakan gas Nitrogen

    Oksida yang terurai akibat pemanasan. Selain itu, akibat pemanasan juga Fe2+

    teroksidasi menjadi Fe3+. Sebagaimana reaksinya ditunjukkan sebagai berikut:

    Fe2+(aq)+ HNO3(aq) + 3H

    +Fe3++ NO(g)+ 2H2O(l)

    Agar diperoleh hasil yang maksimal perubahan tingkat oksidasi pada Fe2+

    menjadi Fe3+ maka, dilakukan pengujian dengan menambahkan NaOH pada

    larutan yang dihasilkan. Setelah ditambahkan NaOH 2 M beberap tetes terbentuk

    endapan hijau kotor yang melayang-layang pada bagian atas. Hal ini

    menunjukkan bahwa Fe (II) mudah dioksidasi menjadi Fe (III) dengan

    penambahan larutan basa. Berikut reaksi yang terjadi:

    Fe3++ NaOH Fe(OH)3(s)

  • 5/19/2018 Laporan Reaksi Ion Logam Transisi

    35/44

    Kelompok 3/

    Kimia B 2011 REAKSI-REAKSI ION LOGAM TRANSISI

    35

    2) Perubahan Cr6+

    menjadi Cr3+

    Pada percobaan ini digunakan larutan K2Cr2O72 mL yang dimasukkan dalam

    tabung reaksi kemudian dipanaskan tidak terjadi perubahan atau tetap berupa

    larutan berwarna jingga. Lalu ditambahkan padatan Zn menimbulkan endapanberwarna abu-abu pada bagian bawah larutan. Endapan tersebut larut setelah

    ditambahkan HCl pekat 1,5 mL yang menghasilkan larutan berwarna biru keruh.

    Selanjutnya dilakukan pemanasan yang menimbulkan gas, gas tersebut

    merupakan gas klor yang dilepaskan. Perlakuan ini bertujuan untuk melakukan

    reduksi terhadap Cr6+ menjadi Cr3+. Kemudian langkah terakhir adalah

    menambahkan HNO3beberapa tetes hingga menghasilkan larutan berwarna hijau

    tua. Hal ini dilakukan hanya untuk menunjukkan bahwa telah terjadi reduksi

    terhadap Cr6+ menjadi Cr3+. Sebagaimana ditunjukkan sebagai berikut reaksi-

    reaksi yang terjadi:

    K2Cr2O7(aq)+ 14HCl2Cr3++ 3Cl2+ 2K

    ++ Cl-+ 7H2O(l)

    X. Kesimpulan

    1) Reaksi-reaksi ion logam transisi dapat dipelajari dengan cara mereaksikannya

    dengan NaOH, NH3, dan NH4CNS dimana akan dihasilkan warna-warna tertentu

    dan terbentuknya yang mengindikasikan adanya senyawa kompleks.

    2) Pembentukan ion kompleks dapat dilakukan dengan menambahkan larutan yang

    mengandung ligan-ligan dalam deret spektrokimia seperti ion oksalat, H2O, CNS-,

    EDTA, dan DMG.

    3) Perubahan warna akibat perubahan bilangan oksidasi dari senyawa logam transisi

    dapat diperoleh dengan melakukan pemanasan, penambahan asam-basa kuat

  • 5/19/2018 Laporan Reaksi Ion Logam Transisi

    36/44

    Kelompok 3/

    Kimia B 2011 REAKSI-REAKSI ION LOGAM TRANSISI

    36

    XI. Jawaban Pertanyaan

    1. Tulislah seluruh reaksi yang ada pada percobaan I sampai IV serta berikan perubahan

    warnanya.

    Jawab:1) Percobaan I

    A. Reaksi dengan NaOH

    a) Garam CrCl3

    [Cr(H2O)6]3+

    (aq)+ OH-[Cr(H2O)3(OH)3]

    -(aq)

    Hijau (+)

    [Cr(H2O)3(OH)3]-(aq)+ OH

    -[Cr(H2O)2(OH)4](s)

    hijau

    b) Garam Mn(SO)4

    [Mn(H2O)6]2+

    (aq)+ OH-[Mn(H2O)4(OH)2](s)

    kuning

    [Mn(H2O)4(OH)2](s) + OH-[Mn(H2O)3(OH)3](s)

    Kuning (++)

    c) Garam Fe(NH4)2SO4

    [Fe(H2O)6]2+

    (aq)+ OH-[Fe(H2O)4(OH)2]

    -(aq)

    Kuning (--)

    [Fe(H2O)4(OH)2]-(aq) + OH

    -[Fe(H2O)3(OH)3](s)

    Hijau kotor

    d) Garam FeCl3

    [Fe(H2O)6]3+

    (aq)+ OH-[Fe(H2O)3(OH)3]

    -(aq)

    Jingga

    [Fe(H2O)3(OH)3]-(aq) + OH

    -[Fe(H2O)2(OH)4](s)

    Coklat kemerahan

    e) Garam CoCl2

    [Co(H2O)6]2+

    (aq)+ OH-[Co(H2O)4(OH)2](s)

    coklat

    [Co(H2O)4(OH)2](s) + OH-[Co(H2O)3(OH)3](s)

    Coklat (++)

    f) Garam CuSO4

    [Cu(H2O)6]2+(aq)+ OH-[Cu(H2O)4(OH)2](s)

    biru

  • 5/19/2018 Laporan Reaksi Ion Logam Transisi

    37/44

    Kelompok 3/

    Kimia B 2011 REAKSI-REAKSI ION LOGAM TRANSISI

    37

    [Cu(H2O)4(OH)2](s) + OH-[Cu(H2O)3(OH)3](s)

    Biru (++)

    g) Garam ZnCl2

    [Zn(H2O)6]

    2+

    (aq)

    + OH

    -

    [Zn(H2O)4(OH)2](s)Putih

    [Zn(H2O)4(OH)2](s) + OH-[Zn(H2O)3(OH)3](s)

    putih (++)

    h) Garam NiCl2

    [Ni(H2O)6]2+

    (aq)+ OH-[Ni(H2O)4(OH)2](s)

    hijau

    [Ni(H2O)4(OH)2](s) + OH-[Ni(H2O)3(OH)3](s)

    Hijau (++)

    B. Reaksi dengan amonia

    a) Garam CrCl3

    Cr3+(aq)+ 3NH3+ 3H2OCr(OH)3(s) + 3NH4

    +(aq)

    Abu-abu biru

    Cr(OH)3(s) + 6NH3[Cr(NH3)6]3+

    (aq)

    Biru keruh

    b) Garam Mn(SO)4

    Mn2+(aq)+ 2NH3+ 2H2OMn(OH)2(s) + 2NH4

    +(aq)

    putih

    Mn(OH)2(s) + 6NH3[Mn(NH3)6]2+

    (aq)

    kuning

    c) Garam Fe(NH4)2SO4

    Fe2+(aq)+ 5NH3+ H2O [Ni(H2O)(NH3)5]

    2+(aq)

    Kuning (--)

    [Fe(H2O)(NH3)5]2+

    (aq)+ NH3[Fe(NH3)6]2+

    (aq)

    Hijau kehitaman

    d) Garam FeCl3

    Fe3+(aq)+ 5NH3+ H2O [Fe(H2O)(NH3)5]

    3+(aq)

    Merah kecoklatan

    [Fe(H2O)(NH3)5]3+

    (aq)+ NH3[Fe(NH3)6]3+

    (aq)

    Merah kecoklatn keruh

  • 5/19/2018 Laporan Reaksi Ion Logam Transisi

    38/44

    Kelompok 3/

    Kimia B 2011 REAKSI-REAKSI ION LOGAM TRANSISI

    38

    e) Garam CoCl2

    Co(OH)3(s) + 6NH3(aq)[Co(NH3)6]2+

    (aq)

    hijau

    [Co(NH3)6]

    2+

    (aq)

    Co

    2+

    (s) + 6NH4+

    (aq)f) Garam CuSO4

    Cu2+(aq)+ 3NH3+ H2O [Cu(H2O)(NH3)3]

    2+(aq)

    Biru tua

    [Cu(H2O)(NH3)3]2+

    (aq) + NH3[Cu(NH3)4]2+

    (aq)

    Biru tua (+)

    g) Garam ZnCl2

    Zn2+(aq)+ 2NH3+ 2H2O Zn(OH)2(s) + 2NH4

    +(aq)

    putih

    Zn(OH)2(s) + NH3[Zn(NHs)(OH)2](s)

    Putih (++)

    h) Garam NiCl2

    Ni2+(aq)+ 5NH3+ H2O [Ni(H2O)(NH3)5]

    2+(aq)

    Biru muda

    [Ni(H2O)(NH3)5]2+

    (aq)+ NH3[Ni(NH3)6]2+

    (aq)

    Biru jernih

    2) Percobaan 2

    A. Kompleks Cr (III)

    CrCl3(aq) + Na2C2O4(aq)[Cr(C2O4)3]3-

    (aq)+ 2Na++ 3Cl-

    B. Kompleks Fe (III)

    FeCl3(aq) + 3NH4CNS(aq)Fe(CNS)3(aq) + 3NH4Cl

    Fe(CNS)3(aq)+ Na2C2O4(aq)Fe(C2O4)(aq)+ 2Na++ CNS-

    3)

    Percobaan 3

    A. Fe2+menjadi Fe3+

    Fe2+(aq)+ HNO3(aq) + 3H

    +Fe3++ NO(g)+ 2H2O(l)

    Fe3++ NaOH Fe(OH)3(s)

    B. Cr6+menjadi Cr3+

    K2Cr2O7(aq)+ 14HCl 2Cr3++ 3Cl2+ 2K

    ++ Cl-+ 7H2O(l)

    2.

    Kompleks [Cr(H2O)4Cl2]+memiliki isomer, buatlah struktur molekulnya dan berilah

    nama!

  • 5/19/2018 Laporan Reaksi Ion Logam Transisi

    39/44

    Kelompok 3/

    Kimia B 2011 REAKSI-REAKSI ION LOGAM TRANSISI

    39

    Jawab:

    Isomer dari [Cr(H2O)4Cl2]+, adalah :

    [Cr(H2O)6]Cl3berwarna ungu

    [Cr(H2O)5Cl]Cl2H2O berwarna biru-hijau[Cr(H2O)4Cl2]Cl2H2O berwarna hijau

    XII. Daftar Pustaka

    Anonim. - .Rangkuman Diktat Kimia Anorganik. - . -.

    Bongolz. 2009 .Unsur Transisi. (http://wordpress.com). Diakses pada Jumat, 01

    November 2013, Pukul : 20.00 WIB)

    Darjito. - . Unsur-unsur Transisi Periode Pertama (Ti, V, Cr, Mn, Fe, Co, Ni, dan Cu).

    Malang: Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,

    Universitas Brawijaya

    Poetra. 2009 .Unsur Golongan Transisi Periode Keempat.

    (http://poetracerdas.blogspot.com). Diakses pada Jumat, 01 November 2013,

    Pukul 20:04 WIB )

    Tim Dosen Kimia Anorganik III. 2013. Penuntun Praktikum Kimia Anorganik III

    Unsur-unsur Golongan Transisi. Surabaya: Jurusan Kimia, FMIPA, UNESA.

    Vogel, A.I. 1985.Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro.

    Jakarta : PT. Kalman Media Pusaka

    http://poetracerdas.blogspot.com/http://poetracerdas.blogspot.com/
  • 5/19/2018 Laporan Reaksi Ion Logam Transisi

    40/44

    Kelompok 3/

    Kimia B 2011 REAKSI-REAKSI ION LOGAM TRANSISI

    40

    Lampiran

    1. Percobaan I : Reaksi beberapa Ion Logam Transisi

    a)

    Reaksi dengan NaOH

    b) Reaksi dengan amonia

    Sebelum diberikan perlakuan

    ZnCl2 FeCl3

    MnSO4

    Fe(NH4)2SO4CuSO4

    CrCl3 CoCl2

    NiCl2

    Setelah penambahan NaOH 1M dan NaOH berlebih

    ZnCl2 FeCl3

    MnSO4

    Fe(NH4)2SO4

    CuSO4CrCl3

    CoCl2NiCl2

    Setelah

    penambahan

    NH3pekat

    ZnCl2

    FeCl3

    MnSO4

    Fe(NH4)2SO4

    CuSO4

    CrCl3

    CoCl2 NiCl2 Setelah

    penambahan

    NH3pekat

    berlebih

  • 5/19/2018 Laporan Reaksi Ion Logam Transisi

    41/44

    Kelompok 3/

    Kimia B 2011 REAKSI-REAKSI ION LOGAM TRANSISI

    41

    c) Reaksi dengan NH4CNS

    d) Larutan Blanko

    2. Percobaan II : Pembentukan ion kompleks oleh ion logam transisi

    a)Kompleks Cr (III)

    ZnCl2

    FeCl3

    MnSO4

    Fe(NH4)2SO4

    CuSO4CrCl3

    CoCl2 NiCl2Setelah penambahan

    1 mL NH4CNS

    Setelah ditambahkan 1 mL H2O

    Sebelum

    diberikanperlakuan

  • 5/19/2018 Laporan Reaksi Ion Logam Transisi

    42/44

    Kelompok 3/

    Kimia B 2011 REAKSI-REAKSI ION LOGAM TRANSISI

    42

    b) Kompleks Fe (II) dan Fe (III)

    c) Kompleks Kobalt (II)

    Setelah ditambahkan

    2 tetes NH4CNS

    Setelahditambahkan 11

    tetes Na2C2O4

    Setelah ditambahkan

    4 tetes NH4CNS

    CoCl2+ Na2EDTA

  • 5/19/2018 Laporan Reaksi Ion Logam Transisi

    43/44

    Kelompok 3/

    Kimia B 2011 REAKSI-REAKSI ION LOGAM TRANSISI

    43

    d) Kompleks Nikel (II)

    e)

    Kompleks Cu (II)

    3. Percobaan III : Perubahan Tingkat Oksidasi

    a) Perubahan Fe2+menjadi Fe3+

    Ni(NO3)2

    setelah

    penambahan

    DMG

    Ni(NO3)2

    setelah

    penambahanNa2EDTA

    CuSO4.5H2O

    CuCl.2H2O

    Setelah ditambahkan

    NaOH 2 M

    Setelah

    pemanasan

    Setelah

    ditambahkan

    HNO3pekat

  • 5/19/2018 Laporan Reaksi Ion Logam Transisi

    44/44

    Kelompok 3/

    Kimia B 2011 REAKSI-REAKSI ION LOGAM TRANSISI

    44

    b) Perubahan Cr6+

    menjadi Cr3+

    Setelah

    penambahan

    HCl pekat

    Setelah

    ditambahkan

    HNO3pekat