28
LAPORAN STRATEGI PEMBELAJARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSES BELAJAR DAN BAGAIMANA MENGAJARKAN SAINS OLEH: AZZAHROTUL HASANAH (17176020) HUTDIA PUTRI MURNI (17176006) TIARA VODELF (17176017) DOSEN: Dr. LATISMA DJ, M.Si PRORAM PASCASARJANA PENDIDIKAN KIMIA UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2017

LAPORAN STRATEGI PEMBELAJARAN FAKTOR-FAKTOR …...lain. Kebiasaan belajar dapat diartikan sebagai cara atau teknik yang menetap pada diri siswa pada waktu menerima pelajaran, membaca

  • Upload
    others

  • View
    20

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: LAPORAN STRATEGI PEMBELAJARAN FAKTOR-FAKTOR …...lain. Kebiasaan belajar dapat diartikan sebagai cara atau teknik yang menetap pada diri siswa pada waktu menerima pelajaran, membaca

LAPORAN STRATEGI PEMBELAJARAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSES

BELAJAR DAN BAGAIMANA MENGAJARKAN SAINS

OLEH:

AZZAHROTUL HASANAH (17176020)

HUTDIA PUTRI MURNI (17176006)

TIARA VODELF (17176017)

DOSEN: Dr. LATISMA DJ, M.Si

PRORAM PASCASARJANA PENDIDIKAN KIMIA

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2017

Page 2: LAPORAN STRATEGI PEMBELAJARAN FAKTOR-FAKTOR …...lain. Kebiasaan belajar dapat diartikan sebagai cara atau teknik yang menetap pada diri siswa pada waktu menerima pelajaran, membaca

A. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBELAJARAN

Muhibbin Syah mengemukakan bahwa secara global, faktor-faktor yang

mempengaruhi belajar peserta didik dapat dibedakan menjadi tiga macam, yakni:

1. Faktor internal peserta didik, yakni keadaan/kondisi jasmani dan rohani peserta

didik;

2. Faktor eksternal peserta didik, yakni kondisi lingkungan di sekitar peserta didik;

3. Faktor pendekatan bealajar (approach to learning), yakni jenis upaya belajar

peserta didik yang meliputi strategi dan metode yang digunakan peserta didik

untuk melakukan kegiatan mempelajari matri-materi pelajaran.

Selanjutnya Muhibbin Syah menjelaskan bahwa faktor internal peserta didik

meliputi: (a) aspek fisiologis, seperti keadaan mata dan telinga; (b) aspek psikologis,

seperti intelegensi, sikap, bakat, minat, dan motivasi peserta didik. Sedangkan faktor

eksternal peserta didik meliputi: (a) lingkungan sosial peserta didik; (b) lingkungan non

sosial (rumah, gedung sekolah, dan sebagainya).

Di samping faktor-faktor internal dan eksternal peserta didik sebagaimana

dikemukakan di atas, faktor pendekatan belajar sangat mempengaruhi hasil belajar

peserta didik, sehingga semakin mendalam cara belajar peserta didik semakin baik

hasilnya. Pendekatan belajar dapat dibagi menjadi tiga macam tingkatan, yaitu: (a)

pendekatan tinggi (spseculative and achieving); (b) pendekatan sedang (analitical and

deep); (c) pendekatan rendah (reproductive and surface).

Untuk memperjelas uraian menegenai faktor-faktor yang mempengaruhi

Pembelajaran tersebut di atas, berikut ini penulis sajikan dalam sebuah tabel.

Page 3: LAPORAN STRATEGI PEMBELAJARAN FAKTOR-FAKTOR …...lain. Kebiasaan belajar dapat diartikan sebagai cara atau teknik yang menetap pada diri siswa pada waktu menerima pelajaran, membaca

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembelajaran

Ragam faktor dan Elemennya

Internal Peserta Didik Eksternal Peserta Didik Pendekatan Belajar

Peserta Didik

1. Aspek Fisiologis:

- Tonus jasmani

- Mata dan Telinga

2. Aspek Psikologis

- Intelegensi

- Sikap

- Minat

- Bakat

- Motivasi

1. Lingkungan Sosial:

- Keluarga

- Guru dan staf

- Masyarakat

- Teman

2. Lingkungan nonsosial:

- Rumah

- Sekolah

- Peralatan

- Alam

1. Pendekatan Tinggi

- Speculative

- Achieving

2. Pendekatan Sedang

- Analitical

- Deep

3. Pendekatan Rendah

- Reproductive

- Surface

1. Motivasi

Motivasi menurut Sumadi Suryabrata sebagai dikutip Djaali adalah keadaan

yang terdapat dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas

tertentu guna pencapaian suatu tujuan.Menurut Abdurrahman Shaleh

bahwaMotivasi merupakan pendorong suatu organisme untuk melakukan sesuatu.

Dimyati mengemukakan bahwa motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang

menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia, termasuk perilaku belajar.

Sementara menurut Gates dan kawan-kawan mengemukakan bahwa motivasi

adalah suatu kondisi fisiologis dan psikologis yang terdapat dalam diri seseorang

yang mengatur tindakannya dengan cara tertentu.Greenberg menyatakan bahwa

motivasi adalaah proses membangkitkan, mengarahkan, dan memantapkan perilaku

arah dan tujuan. Djaali mengemukakan bahwa motivasi aadalah kondisi fisiologis

dan psikologis yang terdapat dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk

melakukan aktivitas tertentu guna mencapai suatu tujuan (kebutuhan).

Sehubungan dengan kebutuhan hidup manusia yang mendasari timbulnya

motivasi, Abraham Maslow mengemukakan bahwa kebutuhan dasar hidup manusia

terbagi atas lima tingkatan, yaitu:

Page 4: LAPORAN STRATEGI PEMBELAJARAN FAKTOR-FAKTOR …...lain. Kebiasaan belajar dapat diartikan sebagai cara atau teknik yang menetap pada diri siswa pada waktu menerima pelajaran, membaca

a Kebutuhan fisiologis, yaitu kebutuan pokok yang harus dipenuhinya dengan

segera seperti keperluan untuk makan, minum, berpakaian, dan bertempat

tinggal.

b Kebutuhan keamanan, yaitu kebutuhan seseorang untuk memperroleh

keselamatan, keamanan, jainan, atau perlindungan dari ancaman yang

membahayakan kelangsungan hidup dan kehidupan dengan segala

aspeknya.

c Kebutuhan sosial, yaitu kebutuhan seseorang untuk disukai dan menyukai,

dicintai dan mencintai, bergaul, berkelompok, bermasyarakat, berbangsa,

dan bernegara.

d Kebutuhan akan harga diri, yaitu kebutuhan seseorang untuk disukai dan

menyukai, dicintai dan mencintai, bergaul, berkelompok, bermasyarakat,

berbangsa, dan bernegara.

e Kebutuhan akan aktualisasi diri, yaitu kebutuhan seseorang untuk

memperoleh kebanggaan, kekaguman, dan kemasyhuran sebagai pribadi

yang mampu dan berhasil mewujudkan potensi bakatnya dengan hasil

prestasi yang luar biasa.

Sementara itu McClelland mengemukakan bahwa di antara kebutuhan hidup

manusia terdapat tiga macam kebutuhan, yaitu kebutuhan untuk berprestasi,

kebutuhan untuk berafiliasi, dan kebutuhan untuk memperoleh makanan.

Karena uraian ini berkaitan dengan faktor yang mempengaruhi

pemnelajaran, maka konteks motivasi yang sesuai di sini adalah motivasi

berprestasi. Dengan demikian, motivasi berprestasi adalah kondisi fisiologis dan

psikologis (kebutuhan untuk berprestasi) yang terdapat di dalam dirii peserta didik

Page 5: LAPORAN STRATEGI PEMBELAJARAN FAKTOR-FAKTOR …...lain. Kebiasaan belajar dapat diartikan sebagai cara atau teknik yang menetap pada diri siswa pada waktu menerima pelajaran, membaca

yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna mencapai suatu

tujuan tertentu (berprestasi setinggi mungkin).

McCllelland dalam The Encyclopedia Dictionary of Psychology yang

disususun oleh Hare dan Lamb mengungkapkan bahwa motivasi berprestasi

merupakan motivasi yang berhubungan dengan pencapaian beberapa standar

kepandaian atau standar keahlian. Sementara itu, Heckhausen mengemukakan

bahwa motivasi berprestasi adalah suatu dorongan yang terdapat dalam diri siswa

yang selalu berusaha atau berjuang untuk meningkatkan atau memelihara

kemampuannya setinggi mungkin dalam semua aktivitas dengan menggunakan

standar keunggulan.

2. Sikap

Trow sebagai dikutip Djaali mendefinisikan sikap sebagai suatu kesiapan

mental atau emosional dalam beberapa jenis tindakan pada situasi yang tepat. 30

Sementara Allport seperti dikutip Gable mengemukakan bahwa sikap adalah

sesuatu kesiapan mental dan saraf yang tersusun melalui pengalaman dan

memberikan pengaruh langsung kepada respon indidividu terhadap semua obyek

atau situasi yang berhubungan dengan obyek itu. 31 Harlen mengemukakan

bahwa sikap merupakan kesiapan atau kecenderungan seseorang untuk bertindak

dalam menghadapi suatu obyek atau situasi tertentu.

Dari beberapa pengertian sikap di atas, maka sikap merupakan

kecenderungan untuk bertindak berkenaan dengan obyek tertentu. Sikap bukan

tindakan nyata (overt behavior) melainkan masih bersifat tertutup (cover

behavior).

Page 6: LAPORAN STRATEGI PEMBELAJARAN FAKTOR-FAKTOR …...lain. Kebiasaan belajar dapat diartikan sebagai cara atau teknik yang menetap pada diri siswa pada waktu menerima pelajaran, membaca

Berdasarkan hal-hal yang dikemukakan di atas, sikap belajar dapat

diartikan sebagai kecenderungan perilaku seseorang tatkala ia mempelajari hal-hal

yang bersifat akademik.

Brown dan Holtzman mengembangkan konsep sikap belajar melalui dua

komponen, yaitu Teacher Approval (TA) dan Education Acceptance (EA).

Teacher Approval berhubungan dengaan pandangan siswa terhadap guru-guru;

tingkah laku mereka di kelas; dan cara mengajar. Adapun Education Acceptance

terdiri atas penerimaan dan penolakan siswa terhadap tujuan yang akan dicapai,

materi yang disajikan, praktik, tugas, dan persyaratan yang ditetapkan di sekolah.

Sikap belajar berperan dalam menentukan aktivitas belajar siswa. Sikap

belajar yang positif berkaitan erat dengan minat dan motivasi. Oleh karena itu,

apabila faktor lainnya sama, siswa yang sikap belajarnya positif akan belajar

lebihaktif dan dengan demikian akan memperoleh hasil yang lebih baik

dibandingkan siswa yang sikap belajarnya negatif.

Cara mengembangkan sikap belajar yang positif:

a. Bangkitkan kebutuhan untuk menhargai keindahan, untuk mendapat

penghargaan, dan sebagainya;

b. Hubungkan dengan pengalaman yang lampau;

c. Beri kesempatan untuk mendapatkan hasil yang baik;

d. Gunakan berbagai metode mengajar seperti diskusi, kerja kelompok,

membaca, demonstrasi, dan sebagainya.

Page 7: LAPORAN STRATEGI PEMBELAJARAN FAKTOR-FAKTOR …...lain. Kebiasaan belajar dapat diartikan sebagai cara atau teknik yang menetap pada diri siswa pada waktu menerima pelajaran, membaca

3. Minat

Minat adalah rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau

aktivitas, tanpa ada yang menyuruh.36 Minat pada dasarnya adalah penerimaan

akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat

atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minatnya. Crow and Crow

mengatakan bahwa minat berhubungan dengan gaya yang mendorong seseorang

untuk menghadapi atau berurusan dengan orang, benda, kegiatan, pengalaman

yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri.

Jadi, minat dapat diekpresikan melalui pernyataan yang menunjukkan

bahwa siswa lebih menyukai suatu hal daripada hal lainnya, dapat pula

dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas. Minat tidak dibawa

sejak lahir, melainkan diperoleh kemudian.

4. Kebiasaan Belajar

Berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar mempunyai

korelasi positif dengan kebiasaan belajar atau study habit. Witherington dalam

Andi Mappiare 1983 mengartikan kebiasaan (habit) sebagai: An acquired way of

acting which is persistent, uniform, and fairly automatic (Kebiasaan merupakan

cara bertindak yang diperoleh melalui belajar secara berulang-ulang, yang pada

akhirnya menjadi menetap dan bersifat otomatis). Perbuatan kebiasaan tidak

memerlukan konsentrasi perhatian dan pikiran dalam melakukannya. Kebiasaan

dapat berjalan terus, sementara individu memikirkan atau mem[erhatikan hal-hal

lain. Kebiasaan belajar dapat diartikan sebagai cara atau teknik yang menetap

pada diri siswa pada waktu menerima pelajaran, membaca buku, mengerjakan

tugas, dan pengaturan waktu untuk menyelesaikan kegiatan. Kebiasaan belajar

Page 8: LAPORAN STRATEGI PEMBELAJARAN FAKTOR-FAKTOR …...lain. Kebiasaan belajar dapat diartikan sebagai cara atau teknik yang menetap pada diri siswa pada waktu menerima pelajaran, membaca

dibagi ke dalam dua bagian, yaitu Delay Avoidan (DA) dan Work Methods (WM).

DA menunjuk pada ketepatan waktu penyelesaian tugas0tugas akademis,

menghindarkan diri dari hal-hal yang memungkinkan tertundanya penyelesaian

tugas, dan menghilangkan rangsangan yang akan mengganggu konsentrasi dalam

belajar. Adapun WM menunjuk kepada penggunaan cara (prosedur) belajar ang

efektif, dan efisiensi dalam mengerjakan tugas akademik dan keterampilan

belajar.

5. Konsep Diri

Konsep diri adalah pandangan seseorang tentang dirinya sendiri yang

menyangkut apa yang ia ketahui dan rasakan tentang perilakunya, isi pikiran dan

perasaannya, serta bagaimana perilakunya tersebut berpengaruh terhadap orang

lain.40 Di sini konsep diri yang dimaksud adalah bayangan seseorang tentang

keadaan dirinya sendiri pada saat ini dan bukanlah bayangan ideal dari dirinya

sendiri sebagaimana yang diharapkan atau yang disukai oleh

individubersangkutan. Konsep diri berkembang dari pengalaman seseorang

tentang berbagai hal mengenai dirinya sejak ia kecil, terutama yang berkaitan

dengan perlakuan orang lain terhadap dirinya.

Konsep diri pada mulanya berasal dari perasaan dihargai atau tidak

dihargai, apakah ia diterima dan diinginkan kehadirannya oleh keluarganya.

Perasaan inilah yang menjadi landasan dari pandangan, penilaian, atau bayangan

seseorang mengenai dirinya sendiri yang keseluruhannya disebut konsep diri.

Dalam teeori psikoanalisis, proses perkembangan konsep diri disebut

proses pembentukan ego (the process of ego formation). Menurut aliran ini, ego

yang sehat adalah ego yang dapat mengontrol dan mengarahkan kebutuhan

Page 9: LAPORAN STRATEGI PEMBELAJARAN FAKTOR-FAKTOR …...lain. Kebiasaan belajar dapat diartikan sebagai cara atau teknik yang menetap pada diri siswa pada waktu menerima pelajaran, membaca

primitif (dorongan libido) supaya setara dengan dorongan dari super ego serta

tuntutan lingkungan. Untuk mengembangkan ego atau diri (self) yang sehat adalah

dengan memberikan kasih sayang yang cukup dan dengan cara orang tua

menunjukkan sikap menerima anaknya dengan segala kelebihan dan

kekurangannya, terutama pada tahun-tahun pertama dari perkembangnannya.

Lebih lanjut dikatakan bahwa konsep diri terbentuk karena empat faktor,

yaitu: (1) kemampuan (competence); (2) perasaan mempunyai arti bagi orang lain

(significance to others); (3) kebajikan (virtues); (4) kekuatan (power).

B. HAKIKAT PEMBELAJARAN SAINS

Dari sudut bahasa, sains atau science (bahasa inggris), berasal dari bahasa latin,

yaitu arti kata scientia artinya pengetahuan. Tetapi pernyataan tersebut terlalu luas

dalam penggunaan sehari-hari, itu perlu dimunculkan kajian etimologi kajian lainnya.

Para ahli memandang batasan etimologis yang tepat tentang sains yaitu dari bahasa

jerman, hal itu dengan merujuk pada kata wisseschaft, yang memiliki pengertian

pengetahuan yang tersusun atau terorganisasikan secara sistematis. Secara konseptual

terdapat sejumlah pengertian dan batasan sains yang dikemukakan oleh para ahli :

1. Amien (2002), mendefinisikan sains sebagai bidang ilmu alamiah, dengan ruang

lingkup zat dan energy, baik yang terdapat pada makhluk hidup maupun tak hidup,

lebih banyak mendiskusikan tentang alam (natural science) seperti fisika, kimia

dan biologi.

2. James Conant dalam Holton dan Roler (2000), mendefinisikan sains sebagai suatu

deretan konsep serta skema konseptual yang berhubungan satu sama lain, yang

tumbuh sebagai hasil serangkaian perubahan dan pengamatan serta dapat diamati

dan diuji coba lebih lanjut.

Page 10: LAPORAN STRATEGI PEMBELAJARAN FAKTOR-FAKTOR …...lain. Kebiasaan belajar dapat diartikan sebagai cara atau teknik yang menetap pada diri siswa pada waktu menerima pelajaran, membaca

3. Fisher (2003), mengartikan sains sebagai suatu kumpulan pengetahuan yang

diperoleh dengan menggunakan metode-metode yang berdasarkan pada

pengamatan dengan penuh ketelitian.

Hakikat pembelajaran Sains adalah pembelajaran yang mampu merangsang

kemampuan berfikir siswa meliputi empat unsur utama (1) sikap: rasaingin tahu tentang

benda, fenomena alam, makhluk hidup, serta hubungan sebab akibat yang menimbulkan

masalah baru yang dapat dipecahkan melalui proseduryang benar; (2) proses: prosedur

pemecahan masalah melalui metode ilmiah;metode ilmiah meliputi penyusunan

hipotesis, perancangan eksperimen atau percobaan, evaluasi, pengukuran, dan penarikan

kesimpulan; (3) produk: berupa fa ta, prinsip, teori, dan hukum; (4) aplikasi: penerapan

metode ilmiah dan konsep IPA dalam kehidupan sehari-hari. Dalam proses

pembelajaran sains keterlibatan keempat unsur ini, diharapkan dapat membentuk peserta

didik memiliki kemampuan pemecahan masalah dengan metode ilmiah, dan meniru cara

ilmuwan bekerja dalam menemukan fakta baru.

C. CARA MENGAJARKAN SAINS

Sains atau Ilmu Pengetahuan Alam adalah ilmu yang pokok bahasannya adalah

alam dengan segala isinya. Hal yang dipelajari dalam sains adalah sebab-akibat,

hubungan kausal dari kejadian-kejadian yang terjadi di alam. Carin dan Sund (1993)

mendefinisikan sains sebagai pengetahuan yang sistematis atau tersusun secara teratur,

berlaku umum, dan berupa kumpulan data hasil observasi dan eksperimen. Aktivitas

dalam sains selalu berhubungan dengan percobaan-percobaan yang membutuhkan

keterampilan dan kerajinan. Secara sederhana, sains dapat juga didefinisikan sebagai

apa yang dilakukan oleh para ahli sains. Dengan demikian, sains bukan hanya kumpulan

pengetahuan tentang benda atau makhluk hidup, tetapi menyangkut cara kerja, cara

Page 11: LAPORAN STRATEGI PEMBELAJARAN FAKTOR-FAKTOR …...lain. Kebiasaan belajar dapat diartikan sebagai cara atau teknik yang menetap pada diri siswa pada waktu menerima pelajaran, membaca

berpikir, dan cara memecahkan masalah. Ilmuwan sains selalu tertarik dan

memperhatikan peristiwa alam, selalu ingin mengetahui apa, bagaimana, dan mengapa

tentang suatu gejala alam dan hubungan kausalnya.

Dalam sains, terdapat tiga unsur utama, yaitu sikap manusia, proses atau

metodologi, dan hasil yang satu sama lain tidak dapat dipisahkan. Sikap manusia yang

selalu ingin tahu tentang benda-benda, makhluk hidup, dan hubungan sebab-akibatnya

akan menimbulkan permasalahan-permasalahan yang selalu ingin dipecahkan dengan

prosedur yang benar. Prosedur tersebut meliputi metode ilmiah. Metode ilmiah

mencakup perumusan hipotesis, perancangan percobaan, evaluasi atau pengukuran, dan

akhirnya menghasilkan produk berupa fakta-fakta, prinsip-prinsip, teori, hukum, dan

sebagainya.

Sains dan Proses Pembelajaran

Sains pada dasarnya mencari hubungan kausal antara gejala-gejala alam yang

diamati. Oleh karena itu, proses pembelajaran sains seharusnya mengembangkan

kemampuan bernalar dan berpikir sistematis selain kemampuan deklaratif yang selama

ini dikembangkan. Salah satu inovasi sebagai salah satu usaha adalah mencari model-

model pembelajaran sains yang memiliki kontribusi terhadap peningkatan mutu

pendidikan sains. Hal ini berarti, belajar sains tidak hanya belajar dalam wujud

pengetahuan deklaratif berupa fakta, konsep, prinsip, hukum, tetapi juga belajar tentang

pengetahuan prosedural berupa cara memperoleh informasi, cara sains dan teknologi

bekerja, kebiasaan bekerja ilmiah, dan keterampilan berpikir. Belajar sains

memfokuskan kegiatan pada penemuan dan pengolahan informasi melalui kegiatan

mengamati, mengukur, mengajukan pertanyaan, mengklasifikasi, memecahkan masalah,

dan sebagainya.

Page 12: LAPORAN STRATEGI PEMBELAJARAN FAKTOR-FAKTOR …...lain. Kebiasaan belajar dapat diartikan sebagai cara atau teknik yang menetap pada diri siswa pada waktu menerima pelajaran, membaca

Pembelajaran sains menekankan pada pemberian pengalaman langsung. Dengan

demikian, siswa perlu dibantu untuk mampu mengembangkan sejumlah pengetahuan

yang menyangkut kerja ilmiah dan pemahaman konsep serta aplikasinya. Bahan kajian

kerja ilmiah adalah :

a) mampu menggali pengetahuan melalui penyelidikan/ penelitian.

b) mampu mengkomunikasikan pengetahuannya.

c) mampu mengembangkan keterampilan berpikir.

d) mampu mengembangkan sikap dan nilai ilmiah.

Selanjutnya, bahan kajian sains yang berkaitan dengan pemahaman konsep dan

penerapannya adalah:

a) memiliki pengetahuan, pemahaman, dan aplikasinya tentang makhluk hidup dan

proses kehidupan.

b) memiliki pengetahuan, pemahaman, dan aplikasinya tentang materi dan sifatnya.

c) memiliki pengetahuan, pemahaman, dan aplikasinya tentang energi dan

perubahannya

d) memiliki pengetahuan, pemahaman, dan aplikasinya tentang bumi dan alam

semesta; serta.

e) memiliki pengetahuan, pemahaman, dan aplikasinya tentang hubungan antara

sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat.

Keterampilan proses yang dapat dikembangkan dalam pembelajaran sains,

diantaranya adalah keterampilan mengamati dengan seluruh indera, mengajukan

hipotesis, menggunakan alat dan bahan secara benar dengan selalu mempertimbangkan

keselamatan kerja, mengajukan pertanyaan, menggolongkan, menafsirkan,

mengkomunikasikan, hasil temuan secara beragam, menggali dan memilah informasi

Page 13: LAPORAN STRATEGI PEMBELAJARAN FAKTOR-FAKTOR …...lain. Kebiasaan belajar dapat diartikan sebagai cara atau teknik yang menetap pada diri siswa pada waktu menerima pelajaran, membaca

faktual untuk menguji gagasan atau memecahkan masalah sehari-hari. Pembelajaran

sains, yaitu cara memberi tahu dan cara berbuat, akan membantu siswa untuk

memperoleh pemahaman yang mendalam tentang alam sekitarnya dengan

mendudukkan siswa sebagai pusat perhatian dalam interaksi aktif dengan teman,

lingkungan, dan nara sumber lainnya.

D. PENDEKATAN DALAM PEMBELAJARAN SAINS

a. Pendekatan induktif

Merupakan pendekatan pembelajaran yang dimulai dari yang khusus sampai

atau menuju yang umum, atau mulai dari contoh-contoh sampai suatu

kesimpulan

b. Pendekatan deduktif

Merupakan kebalikan dari pendekatan induktif, yaitu pendekatan yang dimulai

dari yang umum sampai atau menuju pada yang khusus, atau dimulai dari

kesimpulan sampai kepada contoh-contoh

c. Pendekatan Lingkungan

Merupakan pendekatan yang mengarahkan anak didik memanfaatkan

lingkungan sebagai sumber belajar. Dalam pelaksanaan pendekatan lingkunagn

umumnya anak didik di bawa belajar keluar kelas. Tapi tidaklah mustahil

dalam kondisi tertentu atau untuk mempelajari objek tertentu dapat

dilaksanakan membawa lingkungan ke dalam kelas atau kedalamlaboratorium.

d. Pendekatan konsep

Page 14: LAPORAN STRATEGI PEMBELAJARAN FAKTOR-FAKTOR …...lain. Kebiasaan belajar dapat diartikan sebagai cara atau teknik yang menetap pada diri siswa pada waktu menerima pelajaran, membaca

Merupakan pendekatan yang mengarahkan anak didik untuk menguasai konsep

secara benar. Pendekatan ini sangat penting untuk menghindari anak didik

salah konsep.

e. Pendekatan proses

Merupakan Pendekatan proses merupakan pendekatan pembelajaran yang

menekankan pada proses belajar, aktivitas dan kreatifitas peserta didik dalam

memperoleh pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap, serta menerapkannya

dalam kehidupan sehari-hari. Bila anak didik sudah dapat melakukan proses

pembelajaran dengan baik dan benar di asumsikan akan dapat menerima hasil

belajar dengan baik.

f. Pendekatan pemecahan masalah (problem solving)

Merupakan pendekatan yang mengarahkan atau melatih anak didik untuk

mampu memecahkan masalah dalam bidang ilmu atau bidang studi yang

dipelajari. Masalah adalah perbedaan ataukesenjangan yang terjadi antara yang

diinginkan dengan kenyataan yang terjadi sehingga timbul keinginan untuk

memecahkannya atau mencari solusi.

g. Pendekatan inkuiri

Merupakan pendekatan yang mengarahkan anak didik untuk menemukan

pengetahuan, ide dan informasi melalui usaha sendiri.

h. Pendekatan sains teknologi masyarakat

Pada dasarnya pendekatan sains teknologi masyarakat dalam pembelajaran

dilaksanakan oleh guru melalui topik yang dibahas dengan jalan

menghubungkan antara sains dan teknologi yang terkait dengan kegunaanya di

Page 15: LAPORAN STRATEGI PEMBELAJARAN FAKTOR-FAKTOR …...lain. Kebiasaan belajar dapat diartikan sebagai cara atau teknik yang menetap pada diri siswa pada waktu menerima pelajaran, membaca

masyarakat. Tujuannya antara lain adaah untuk meningkatkan motivasi dan

prestasi belajar di samping memperluas wawasan peserta didik.

E. METODE DALAM PEMBELAJARAN SAINS

1. Metode Pembelajaran – Metode Ceramah

Metode ceramah merupakan metode yang paling umum atau paling banyak

digunakan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran. Pemilihan metode

ceramah pada umumnya digunakan karena sudah menjadi kebiasaan dalam suatu

kegiatan pembelajaran. Di samping itu juga, metode ceramah digunakan karena

guru biasanya belum puas kalau dalam kegiatan pembalajaran tidak melakukan

ceramah. Demikian juga dengan siswa, mereka akan belajar manakala ada guru

yang memberikan materi pelajaran melalui ceramah, sehingga kalau ada guru yang

berceramah berarti ada kegiatan pembelajaran dan jika tidak ada guru berarti tidak

ada kegiatan pembelajaran.

2. Metode Pembelajaran – Metode Diskusi

Metode diskusi merupakan salah satu metode pembelajaran yang dilakukan

oleh guru dalam kegiatan pembelajaran dengan memberikan siswa suatu

permasalahan untuk diselesaikan bersama-sama. Sehingga akan terjadi interaksi

antara dua atau lebih siswa untuk saling bertukar pendapat, informasi, maupun

pengalaman masing-masing dalam memecahkan permasalahan yang diberikan oleh

guru. Metode diskusi sangat tepat digunakan untuk mengembangkan kemampuan

siswa dalam bekerjasama untuk memecahkan masalah serta melatih siswa untuk

mengeluarkan pendapat secara lisan. Setiap metode pembelajaran pasti memiliki

Page 16: LAPORAN STRATEGI PEMBELAJARAN FAKTOR-FAKTOR …...lain. Kebiasaan belajar dapat diartikan sebagai cara atau teknik yang menetap pada diri siswa pada waktu menerima pelajaran, membaca

keunggulan dan kelemahan, begitu juga dengan metode diskusi. Ada beberapa

keunggulan dari metode diskusi, yaitu:

a. Siswa memperoleh kesempatan untuk berpikir.

b. Siswa mendapat pelatihan mengeluarkan pendapat, sikap dan aspirasinya secara

bebas.

c. Siswa belajar bersikap toleran terhadap teman-temannya.

d. Diskusi dapat menumbuhkan partisipatif aktif dikalangan siswa.

e. Diskusi dapat mengembangkan sikap demokratif, dapat menghargai pendapat

orang lain.

f. Dengan diskusi, pelajaran menjadi relevan dengan kebutuhan masyarakat

Di samping itu juga, ada beberapa kelemahan-kelemahan penggunaan metode

diskusi, di antaranya:

a. Diskusi terlalu menyerap waktu.

b. Pada umumnya siswa tidak terlatih untuk melakukan diskusi dan menggunakan

waktu diskusi dengan baik, maka kecenderungannya mereka tidak sanggup

berdiskusi.

c. Kadang-kadang guru tidak sanggup memahami cara-cara melaksanakan diskusi,

maka kecenderungannya diskusi tanya jawab.

3. Metode Pembelajaran – Metode Tanya Jawab

Metode tanya jawab adalah interaksi dalam kegiatan pembelajaran yang

dilakukan dengan komunikasi verbal, yaitu dengan memberikan siswa pertanyaan

untuk dijawab, di samping itu juga memberikan kesempatan pada siswa untuk

mengajukan pertanyaan kepada guru. Metode tanya jawab digunakan sebagai

Page 17: LAPORAN STRATEGI PEMBELAJARAN FAKTOR-FAKTOR …...lain. Kebiasaan belajar dapat diartikan sebagai cara atau teknik yang menetap pada diri siswa pada waktu menerima pelajaran, membaca

sarana untuk menguji penguasaan siswa secara verbal terhadapa materi yang telah

dipelajari. Di samping itu, metode jawab memberikan kesempatan kepada siswa

untuk lebih memahami pelajaran yang belum dimengerti dengan cara bertanya.

Metode tanya jawab sebaiknya digunakan pada materi-materi pelajaran umumnya

sulit dimengerti siswa.

Keunggulan-keunggulan dari metode tanya jawab adalah:

a. Pertanyaan menarik dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa, sekalipun

ketika siswa sedang ribut, yang mengantuk kembali tegar dan hilang kantuknya.

b. Merangsang siswa untuk melatih dan mengembangkan cara berpikir, termasuk

daya ingatan.

c. Mengembangkan keberanian dan keterampilan siswa dalam menjawab dan

mengemukakan pendapat.

4. Metode Pembelajaran – Metode Demonstrasi

Metode demonstrasi digunakan untuk memperagakan tentang suatu proses,

situasi, atau benda tertentu terkait dengan materi pelajaran yang dipelajari dengan

tujuan menyajikan pelajaran dengan lebih konkrit sehingga materi pelajaran yang

disampaikan akan lebih berkesan bagi siswa dan membentuk pemahaman yang

mendalam dan sempurna.

Keunggulan-keunggulan metode demontrasi adalah:

a. Perhatian murid dapat dipusatkan kepada hal-hal yang dianggap penting oleh

guru sehingga hal yang penting itu dapat diamati.

b. Dapat membimbing murid ke arah berpikir yang sama dalam satu saluran pikiran

yang sama.

Page 18: LAPORAN STRATEGI PEMBELAJARAN FAKTOR-FAKTOR …...lain. Kebiasaan belajar dapat diartikan sebagai cara atau teknik yang menetap pada diri siswa pada waktu menerima pelajaran, membaca

c. Ekonomis dalam jam pelajaran di sekolah dan ekonomis dalam waktu yang

panjang dapat diperlihatkan melalui demonstrasi dengan waktu yang pendek.

d. Dapat mengurangi kesalaham-kesalahan bila dibandingkan dengan hanya

membaca atau mendengarkan, karena murid mendapatkan gambaran yang jelas

ari hasil pengamatannya.

e. Karena gerakan dan proses dipertunjukkan maka tidak memerlukan keterangan-

keterangan yang banyak.

f. Beberapa persoalan yang menimbulkan pertanyaan atau keraguan dapat

diperjelas waktu proses demonstrasi

5. Metode Pembelajaran – Metode Pemberian Tugas dan Resitasi

Metode tugas dan resitasi adalah metode pembelajaran yang dilakukan

dengan memberikan tugas tertentu kepada siswa untuk dikerjakan dan hasilnya

dapat dipertanggungjawabkan. Tugas yang diberikan guru dapat memperdalam

materi pelajaran dan dapat pula mengevaluasi materi yang telah dipelajari.

Sehingga siswa akan terangsang untuk belajar aktif baik secara individual maupun

kelompok.

Keunggulan-keunggulan metode tugas dan resitasi adalah:

Baik sekali untuk mengisi waktu luang dengan hal-hal yang konstruktif.

Memupuk rasa tanggung jawab dalam segala tugas sebab dalam strategi ini

siswa harus mempertanggung jawabkan segala sesuatu (tugas) yang telah

dikerjakan.

Page 19: LAPORAN STRATEGI PEMBELAJARAN FAKTOR-FAKTOR …...lain. Kebiasaan belajar dapat diartikan sebagai cara atau teknik yang menetap pada diri siswa pada waktu menerima pelajaran, membaca

6. Metode Pembelajaran – Metode Eksperimen

Dalam kegiatan pembelajaran yang menggunakan metode eksperimen,

siswa diiberikan kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri,

mengikuti proses, mengamati objek, menganalisis, membuktikan dan menarik

kesimpulan tentang suatu permasalahan terkait materi yang diberikan. Peran guru

sangat penting pada metode eksperimen, khususnya dalam ketelitiandan

kecermatan sehingga tidak terjadi kekeliruan dan kesalahan memaknai kegiatan

eksperimen dalam kegiatan pembelajaran.

Pemahaman siswa akan lebih kuat dan mendalam jika siswa diberikan

kesempatan untuk mengalami secara langsung dalam suatu proses, analisis dan

pengambilan kesimpulan terhadap suatu masalah. Hal ini akan menimbulkan

kepercayaan pada siswa bahwa yang dipelajari merupakan suatu yang benar dan

dapat dipertanggungjawabkan. Pembelajaran matematika dikatakan ilmu pasti,

yang artinya bahwa setiap pernyataan dalam matematika dapat dibuktikan secara

analitis dan logis. Mengingst hal tersebut maka metode eksperimen sangat

dibutuhkan dalam pembelajaran matematika khususnya pada materi-materi yang

membutuhkan keterlibatan siswa secara langsung, misalnya materi Peluang,

Konsep bilangan, dan Bangun-bangun geometri.

Keunggulan-keunggulan metode eksperimen adalah:

a. Metode ini dapat membuat siswa lebih percaya atas kebenaran dan kesimpulan

berdasarkan percobaannya sendiri dari pada hanya menerima kata guru atau

buku saja.

b. Dapat mengembangkan sikap untuk studi eksploratis tentang sains dan

teknologi, suatu sikap dari seorang ilmuan.

Page 20: LAPORAN STRATEGI PEMBELAJARAN FAKTOR-FAKTOR …...lain. Kebiasaan belajar dapat diartikan sebagai cara atau teknik yang menetap pada diri siswa pada waktu menerima pelajaran, membaca

c. Metode ini didukung oleh azas-azas didaktik modern.

7. Metode Pembelajaran – Metode Problem Solving (Pemecahan Masalah)

Metode problem solving (metode pemecahan masalah) merupakan metode

pembelajaran yang dilakukan dengan memberikan suatu permasalahan, yang

kemudian dicari penyelasainnya dengan dimulai dari mencari data sampai pada

kesimpulan. Seperti apa yang ungkapkan oleh

F. PRINSIP PEMBELAJARAN SAINS

1) Prinsip keterlibatan siswa secara aktif

“ Mengajar “ berbeda dengan “ memberitahu “, mengajar dilakukan

dengan melibatkan siswa, bukan dengan memberi ceramah kepada anak didik

tentang segala yang ada dalam buku tes. Kadang-kadang karena dituntut oleh

kurikulum yang harus diselesaikan, maka guru melupakan prinsip keterlibatan

siswa. Pengetahuan yang diperoleh siswa dengan cara mendengarkan relatif lebih

cepat dilupakan, bahkan memungkinkan mereka tidak menggunakan logikanya

dalam berusaha memahami apa yang disampaikan gurunya. Keaktifan belajar

ditandai oleh adanya keterlibatan secara optimal, baik intelektual, emosional dan

fisik jika dibutuhkan. Pandangan mendasar yang perlu menjadi kerangka pikir

setiap guru adalah bahwa pada prinsipnya anak-anak adalah makhluk yang aktif.

Individu merupakan manusia belajar yang aktif dan selalu ingin tahu. Daya

keaktifan yang dimiliki anak secara kodrati itu akan dapat berkembang ke arah

yang positif bilamana lingkungannya memberikan ruang yang baik untuk tumbuh

suburnya keaktifan itu. Menurut teori belajar Kognitif, belajar menunjukkan

Page 21: LAPORAN STRATEGI PEMBELAJARAN FAKTOR-FAKTOR …...lain. Kebiasaan belajar dapat diartikan sebagai cara atau teknik yang menetap pada diri siswa pada waktu menerima pelajaran, membaca

adanya jiwa yang sangat aktif, jiwa mengolah informasi yang kita terima, tidak

sekedar menyimpannya saja tanpa mengadakan transformasi.

Pengetahuan bukanlah suatu barang yang dapat ditransfer begitu saja dari

pikiran orang yang mempunyai pengetahuan ke pikiran orang yang belum

mempunyai pengetahuan. Bahkan bila seorang guru bermaksud mentransfer

konsep, ide dan pegertian kepada seorang murid, pemindahan itu harus

diinterpretasikan dan dikonstruksikan oleh si murid lewat pengalamannya

(Glasersferld dalam Battencourt, 1989). Dalam proses konstruksi itu menurut

Glasersferld, diperlukan beberapa kemampuan; (1) kemampuan mengingat dan

mengungkapkan kembali pengalaman, (2) kemampuan membandingkan,

mengambil keputusan (justifikasi) mengenai persamaan dan perbedaan, dan (3)

kemampuan untuk lebih menyukai pengalaman yang satu daripada pengalaman

yang lain. Implikasi prinsip keaktifan atau aktivitas bagi guru di dalam proses

pembelajaran adalah:

a) Memberi kesempatan, peluang seluas-luasnya kepada siswa untuk

berkreativitas dalam prose pembelajarannya.

b) Memberikan kesempatan melakukan pengamatan, penyelidikan atau inkuiri

dan eksperimen.

c) Memberikan tugas individual dan kelompok melalui kontrol guru.

d) Memberikan pujian verbal dan non verbal terhadap siswa yang memberikan

respons terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.

e) Menggunakan multi metode dan multi media di dalam pembelajaran.

Page 22: LAPORAN STRATEGI PEMBELAJARAN FAKTOR-FAKTOR …...lain. Kebiasaan belajar dapat diartikan sebagai cara atau teknik yang menetap pada diri siswa pada waktu menerima pelajaran, membaca

Prinsip ini pada dasarnya merupakan prinsip pembelajaran yang

berorientasi pada siswa aktif untuk melakukan kegiatan baik aktif berfikir maupun

kegiatan yang bersifat motorik.

2) Prinsip berkesinambungan

Seorang guru hendaknya mengetahui apa yang telah diketahui siswanya,

sebab pengetahuan dasar siswa akan dijadikan sebagai jembatan untuk memberi

mereka pengetahuan yang baru. Untuk menyempurnakan prinsip ini, data minat

siswa baik perorangan maupun secara berkelompok dapat menjadi modal dalam

mengatasi hambatan yang dihadapi dalam proses pembelajaran.

3) Prinsip motivasi

Hamalik (2001), mengemukakan bahwa motivasi adalah suatu perubahan

energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif

(perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan). Perubahan energi di dalam diri

seseorang tersebut kemudian membentuk suatu aktivitas nyata dalam bebagai

bentuk kegiatan. Motivasi terkait erat dengan kebutuhan. Semakin besar

kebutuhan seseorang akan sesuatu yang ingin ia capai, maka akan semakin kuat

motivasi untuk mencapainya. Kebutuhan yang kuat terhadap sesuatu akan

mendorong seseorang untuk mencapainya dengan sekuat tenaga. Hanya dengan

motivasilah anak didik dapat tergerak hatinya untuk belajar bersama teman-

temannya yang lain (Djamarah, 2006:148).

Penerapan prinsip-prinsip motivasi dalam proses pembelajaran akan dapat

berlangsung dengan baik, bilamana guru memahami beberapa aspek yang

Page 23: LAPORAN STRATEGI PEMBELAJARAN FAKTOR-FAKTOR …...lain. Kebiasaan belajar dapat diartikan sebagai cara atau teknik yang menetap pada diri siswa pada waktu menerima pelajaran, membaca

berkenaan dengan dorongan psikologis sebagai individu dalam diri siswa sebagai

berikut :

a. Setiap individu tidak hanya didorong oleh pemenuhan aspek biologis, sosial

dan emosional, akan tetapi individu perlu juga dorongan untuk mencapai

sesuatu yang lebih dari yang ia miliki saat ini.

b. Pengetahuan tentang kemajuan yang dicapai dalam memenuhi tujuan

mendorong terjadinya peningkatan usaha.

c. Motivasi dipengaruhi oleh unsr-unsur kepribadian.

d. Rasa aman dan keberhasilan dalam mencapai tujuan cenderung meningkatkan

motivasi belajar.

e. Motivasi bertambah bila para pelajar memiliki alasan untuk percaya bahwa

sebagian besar dari kebutuhannya dapat dipenuhi.

f. Kajian dan penguatan guru, orang tua dan teman seusia berpengaruh terdapat

motivasi dan perilaku.

g. Insentif dan hadiah material kadang-kadang berguna dalam situasi kelas,

memang ada bahayanya bila anak bekerja karena ingin mendapat hadiah dan

bukan karena memang ingin belajar.

h. Kompetisi dan insentif dalam waktu tertentu dapat meningkatkan motivasi.

i. Sikap yang baik untuk belajar dapat dicapai oleh kebanyakan individu dalam

suasana belajar yang memuaskan.

j. Proses belajar dan kegiatan yang dikaitkan kepada minat pelajar saat itu dapat

mempertinggi motivasi.

Berikut ini beberapa alternative yang dapat dilakukan oleh guru dalam

memotivasi siswanya:

Page 24: LAPORAN STRATEGI PEMBELAJARAN FAKTOR-FAKTOR …...lain. Kebiasaan belajar dapat diartikan sebagai cara atau teknik yang menetap pada diri siswa pada waktu menerima pelajaran, membaca

a. Membiasakan siswa untuk bekerja secara mandiri, lalu melaporkan

hasilnya.

b. Memberi tanggung jawab pada seorang atau sekelompok siswa untuk

menjadi penanggung jawab upacara bendera.

c. Memberi penghargaan berupa kesempatan bagi siswa untuk

menampilkan hasil karya, hasil studi wisata, atau hasil eksperimen

mereka di depan kelas atau melalui pameran.

d. Memberi dukungan dana atau pikiran kepada kelompok studi IPA yang

mereka bentuk sendiri untuk melaksanakan kegiatannya.

e. Merancang atau menyiapkan bahan ajar yang menarik.

f. Mengkondisikan proses belajar aktif.

g. Menggunakan metode dan teknik pembelajaran yang menyenangkan.

h. Mengupayakan pemenuhan kebutuhan siswa di dalam belajar (misalnya

kebutuhan untuk dihargai, tidak merasa tertekan, dsb)

i. Meyakinkan siswa bahwa mereka mampu mencapai suatu prestasi.

j. Mengoreksi sesegera mungkin pekerjaan siswa dan sesegera mungkin

pula memberitahukan hasilnya kepada siswa.

k. Memberitahukan nilai dari pelajaran yang sedang dipelajari siswa dan

menghubungkannya dengan kehidupan nyata sehari-hari.

4) Prinsip multi metode

Didasari bahwa daya serap tiap siswa berbeda-beda, demikian pula jenis

metode pembelajaran yang disenangi juga berbeda. Tugas guru adalah

mengorganisasi belajar sedemikian rupa sehingga siswa tidak merasa bosan dan

dapat menangkap materi pelajaran yang diberikan.

Page 25: LAPORAN STRATEGI PEMBELAJARAN FAKTOR-FAKTOR …...lain. Kebiasaan belajar dapat diartikan sebagai cara atau teknik yang menetap pada diri siswa pada waktu menerima pelajaran, membaca

5) Prinsip penemuan

Prinsip ini perlu diterapkan dalam pembelajaran IPA karena pada dasarnya

anak memiliki rasa ingin tahu yang besar, sedang alam sekitar penuh dengan fakta

atau fenomena yang dapat merangsang siswa ingin tahu lebih banyak. Masnur

Muslichah, dalam Istiqomah, Lailatul (2009:32) berpendapat bahwa penemuan

diawali dari pengamatan terhadap fenomena, dilanjutkan dengan kegiatan

bermakna untuk menghasilkan temuan yang diperoleh sendiri oleh siswa. Dengan

demikian, pengetahuan dan ketrampilan yang diperolah siswa tidak dari hasil

mengingat seperangkat fakta, tetapi hasil menemukan sendiri dari fakta yang

dihadapinya. Beberapa komponen inqiuri yang terdapat dalam pembelajaran

antara lain: (a) pengetahuan dan ketrampilan akan lebih lama diingat apabila siswa

menemukan sendiri, (b) informasi yang diperoleh siswa akan lebih mantap apabila

diikuti dengan bukti-bukti atau data yang ditemukan sendiri oleh siswa, dan (c)

siklus inquiri adalah observasi, bertanya, mengajukan dugaan, pengumpulan data

dan penyimpulan.

Untuk memahami suatu konsep, atau simbol dalam IPA, maka dengan

prinsip penemaun siswa tidak disuapi, akan tetapi mereka diajak untuk melakukan

suatu kegiatan, sehingga nantinya siswa akan memperoleh pengalaman yang

sekaligus menjadi pengantar untuk memahami konsep atau simbol IPA tersebut.

Menurut J. Bruner (1961) ada empat alasan pentingnya prinsip penemuan:

a. Dapat mengembangkan kemampuan intelektual siswa

b. Dapat menjadi motivasi intrinksik

c. Menghayati bagaimana ilmu itu diperoleh

d. Memperoleh daya ingat yang lebih lama retensinya.

Page 26: LAPORAN STRATEGI PEMBELAJARAN FAKTOR-FAKTOR …...lain. Kebiasaan belajar dapat diartikan sebagai cara atau teknik yang menetap pada diri siswa pada waktu menerima pelajaran, membaca

Prinsip ini perlu diterapkan dalam pembelajaran IPA karena pada dasarnya

anak memiliki rasa ingin tahu yang besar, sedang alam sekitar penuh dengan fakta

atau fenomena yang dapat merangsang siswa ingin tahu lebih banyak. Masnur

Muslichah, dalam Istiqomah, Lailatul (2009:32) berpendapat bahwa

penemuan diawali dari pengamatan terhadap fenomena, dilanjutkan dengan

kegiatan bermakna untuk menghasilkan temuan yang diperoleh sendiri oleh siswa.

Dengan demikian, pengetahuan dan ketrampilan yang diperolah siswa tidak dari

hasil mengingat seperangkat fakta, tetapi hasil menemukan sendiri dari fakta yang

dihadapinya. Beberapa komponen inqiuri yang terdapat dalam pembelajaran

antara lain: (a) pengetahuan dan ketrampilan akan lebih lama diingat apabila siswa

menemukan sendiri, (b) informasi yang diperoleh siswa akan lebih mantap apabila

diikuti dengan bukti-bukti atau data yang ditemukan sendiri oleh siswa, dan (c)

siklus penemuan adalah observasi, bertanya, mengajukan dugaan, pengumpulan

data dan penyimpulan.

6) Prinsip totalitas

Prinsip totalitas bertolak dari paham bahwa siswa belajar dengan segenap

kemampuan yang ia miliki sebagai makhluk hidup, yaitu panca inderanya,

perasaan dan pikirannya. Dalam proses belajar siswa tidak hanya tergantung pada

materi yang diajarkan, tetapi semua faktor-faktor atau kondisi yang berada

disekitarnya turut menjadi penentu akan keberhasilan belajar yang dilakukan.

Faktor atau kondisi yang dimaksud termasuk guru, metode, fasilitas, lingkungan,

teman-temannya, pencahayaan, bahkan semua yang dapat mempengaruhi jiwa

raganya ikut mempengaruhi keberhasilannya.

Page 27: LAPORAN STRATEGI PEMBELAJARAN FAKTOR-FAKTOR …...lain. Kebiasaan belajar dapat diartikan sebagai cara atau teknik yang menetap pada diri siswa pada waktu menerima pelajaran, membaca

7) Prinsip perbedaan individu

Setiap siswa memiliki karakteristik sendiri-sendiri, yang berbeda-beda satu

sama lain. Karena hal inilah setiap siswa belajar menurut kecepatannya sendiri

dan untuk setiap kelompok umur terdapat variasi kecepatan belajar. Kesadaran

bahwa dirinya berbeda dengan siswa yang lain akan membantu siswa menentukan

cara belajar dan sasaran belajar bagi dirinya sendiri. Implikasi adanya prinsip

perbedaan individual dalam, bagi siswa diantaranya adalah menentukan tempat

duduk di kelas dan menyusun jadwal belajar. Dengan kata lain prinsip ini dapat

berpengaruh pada aspek fisik maupun psikis siswa. Bertolak dari kenyataan

bahwa tiap siswa memiliki perbedaan antara satu dengan yang lainnya, terutama

ditujukan kepada adanya perbedaan kemampuan (termasuk kecerdasan dan

kecepatan belajar). Prinsip ini dimaksudkan agar siswa dapat memperoleh

kesempatan belajar sesuai dengan kapasitas dan minatnya. Untuk melaksanakan

prinsip tersebut, maka perlu diupayakan kesempatan belajar IPA melalui

pengalaman lapangan, karena dengan menjadikan alam sebagai objek dalam

belajar IPA maka kesempatan untuk memperoleh variasi sasaran belajar lebih

banyak, yang dapat dipilih oleh siswa sesuai minat dan kapasitasnya. Penggunaan

media dan hasil tekhnologi juga dapat menambah variasi sasaran belajar yang

dilakukan, misalnya pemutaran video, film, gambar, buku, alat-alat peraga,

pameran, kompuer, dan sebagainya.

Page 28: LAPORAN STRATEGI PEMBELAJARAN FAKTOR-FAKTOR …...lain. Kebiasaan belajar dapat diartikan sebagai cara atau teknik yang menetap pada diri siswa pada waktu menerima pelajaran, membaca

KEPUSTAKAAN

Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Djaali, H. 2011. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Purwanto, M. Ngalim. 2010. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya

Slameto. 1991. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta

Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya

https://nellahutasoit.wordpress.com/2012/04/21/peranan-guru-dalam-belajar-mengajar/

(diakses pada tanggal 16 September 2017)

http://fajriyahmy.blogspot.co.id/2011/11/prinsip2-pembelajaran-ipa.html (diakses pada

tanggal 16 September 2017)