Laporan Stukel Contoh,,Silahkan Kerjakan Lagi

Embed Size (px)

Citation preview

CV. TIGA DARA BERSAUDARAJalan Rancakalong No. 26 Desa Pamekaran Kabupaten Sumedang I

PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Perkembangan jumlah penduduk yang selalu meningkat dari tahun ke tahun terus diimbangi dengan kesadaran akan arti penting peningkatan gizi dalam kehidupan. Hal ini berimplikasi pada pola konsumsi makanan yang juga akan terus meningkat. Disamping tujuan utama penggunaan makanan sebagai pemberi zat gizi bagi tubuh yang berguna untuk mempertahankan hidup, manusia juga menggunakannya untuk nilai-nilai sosial, karena penggunaan makanan telah melembaga sebagai alat untuk berhubungan dengan orang lain. Oleh karena itu makanan dalam lingkungan masyarakat menyangkut gizi dan aspek sosial. Peternakan sebagai salah satu sub sektor pertanian perkembangannya sudah semakin nyata. Ini didukung dengan semakin tingginya kesadaran masyarakat akan petingnya gizi bagi kesehatan dan perkembangan tubuh. Sebagai penghasil protein hewani, peternakan tentunya merasa tertantang untuk lebih meningkatkan kuantitas dan kualitas produk yang dihasilkan. Ternak unggas merupakan salah satu jenis ternak yang perkembangannya juga semakin meningkat. Ternak unggas digunakan sebagai penghasil telur dan daging. Telur dihasilkan oleh hewan unggas atara lain ayam, bebek, angsa, dan jenis unggas lainnya. Ayam merupakan jenis unggas yang paling popular dan paling banyak dikenal orang. Selain itu ayam juga termasuk hewan yang mudah diternakan dengan modal yang relative lebih kecil dibandingkan dengan hewan besar lainnya. Telur ayam merupakan makanan bergizi yang sangat popular dikalangan masyarakat yang bermanfaat sebagai sumber protein hewani. Hampir semua jenis lapisan masyarakat dapat mengkonsumsi jenis makanan ini sebagai sumber protein hewani. Telur yang sering dikonsumsi oleh masyarakat adalah telur dari ras tipe petelur, hal ini disebabkan telur ayam mudah dijangkau masyarakat karena harganya yang relative murah. Hal ini menjadikan telur merupakan jenis

Proposal Peternakan Ayam Ras Petelur

1

CV. TIGA DARA BERSAUDARAJalan Rancakalong dibutuhkan dan dikonsumsi secara Sumedang bahan makanan yang selaluNo. 26 Desa Pamekaran Kabupaten luas oleh

masyarakat. Pada gilirannya kebutuhan telur juga akan terus meningkat. Dengan adanya peluang tersebut maka kami akan membuat sebuah peternakan ayam petelur CV. TIGA DARA BERSAUDARA yang terbentuk dari berbagai pemikiran sehingga membentuk satu misi yang sama Memenuhi Kebutuhan Protein Masyarakat Indonesia dan sukses dalam bidang yang sama yaitu Budidaya Ayam Ras Petelur. 1.2 Permasalahan 1. Darimana sumber dana usaha budidaya ayam ras petelur? 2. Kemanakah produksi telur itu akan didistribusikan? 3. Apakah dampak positif dan negatif keberadaaan usaha budidaya ayam ras petelur terhadap lingkungan sekitar proyek? 4. Apakah usaha budidaya ayam ras petelur ini layak atau tidak layak? 1.3 Model Analisis Didalam studi kelayakan tersebut ada beberapa aspek yang harus dipertimbangkan, yaitu aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan produksi, aspek manajemen oprasional, aspek lingkungan dan sosial budaya serta aspek ekonomi dan keuangan. Metode analisis yang digunakan dalam usaha peternakan ayam petelur (nama) ini adalah metode analisis kriteria investasi. Dengan menghitung NPV, B/C Ratio (net B/C dan gross B/C), IRR dan Pay Back Period.

Proposal Peternakan Ayam Ras Petelur

2

CV. TIGA DARA BERSAUDARAJalan Rancakalong No. 26 Desa Pamekaran Kabupaten Sumedang II

ASPEK PASAR DAN PEMASARAN 2.1 Permintaan dan Penawaran Industri perunggasan di Indonesia berkembang sesuai dengan kemajuan perunggasan global yang mengarah kepada sasaran mencapai tingkat efisiensi usaha yang optimal, sehingga mampu bersaing dengan produk produk unggas dan telur dari luar negeri. Oleh karena itu perlu pengetahuan yang cukup bagi para peternak dalam mengelola ayam petelur yang baik dalam mengoptimalkan produksi telurnya. Komoditas unggas mempunyai prospek pasar yang sangat baik karena didukung oleh karakteristik produk unggas yang dapat diterima oleh masyarakat Indonesia, harga relatif murah dengan akses yang mudah diperoleh karena sudah merupakan barang publik. Sektor pemasaran memegang peranan yang sangat penting dalam kegiatan usaha peternakan ayam ras petelur. Aspek komersil merupakan rencana pemasaran output yang dihasilkan oleh proyek dan rencana penyediaan input yang dibutuhkan untuk kelangsungan dan pelaksanaan usaha. Sebagian besar pendapatan peternakan ayam ras petelur diperoleh dari penjualan telur dan pendapatan dari lainnnya berasal dari penjualan ayam afkir, serta feses yang diolah menjadi pupuk organik. Telur didapatkan setelah ayam berusia 5 bulan 2 minggu dan ayam afkir didapatkan setelah ayam berusia 34 bulan sedangkan feses didapatkan dari awal DOC dipelihara. Beberapa faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran pada peternakan ayam petelur : 1) Harga bahan baku berupa pakan dan obat obatan, semakin tinggi harga bahan baku maka akan meningkatkan biaya produksi dan akan mempengaruhi terhadap harga jual telur itu sendiri. 2) Tingkat kesadaran masyarakat terhadap protein yang terkandung didalam telur, hal ini akan mempengaruhi permintaan akan telur. 3) Harga jual ayam afkir dan pupuk organik yang berasal dari feses ayam.

Proposal Peternakan Ayam Ras Petelur

3

CV. TIGA DARA BERSAUDARAJalan Rancakalong No. 26 Desa Pamekaran dan ayam afkir dapat 4) Meminimalkan biaya produksi sehingga harga telur Kabupaten Sumedang

bersaing di pasaran. 5) Tingakat pendapatan konsumen. 6) Selera konsumen Permintaan dari produk yang dihasilkan dapat diketahui melalui daya serap pasar. Untuk menghitung daya serap pasar dari hasil produksi dapat dilakukan berdasarkan perhitungan atas dasar konsumsi perkapita dan perhitungan atas dasar jumlah konsumsi nyata. Dimana untuk menghitung daya serap pasar dari hasil produksi dapat dilakukan berdasarkan perhitungan atas dasar konsumsi per kapita dan perhitungan jumlah konsumsi nyata. 2.2 Pangsa Pasar Produk yang dihasilkan dari peternakan ayam ras petelur ini akan

dipasarkan ke wilayah Sumedang dan sekitarnya, untuk ayam afkir dan pupuk organik akan dipasarkan hanya daerah pasar tradisional didaerah Sumedang dan sekitarnya. Hasil produk peternakan kami berupa telur akan dipasarkan kepada agen-agen telur yang akan disebar kedaerah Sumedang. Pada penjualan pupuk organik konsumen akan datang langsung ke peternakan kami. 2.3 Strategi Pemasaran Kami akan menghasilkan produk berkualitas baik yang dapat memuaskan konsumen. Perusahaan kami akan melakukan berbagai cara dalam memasarkan produk untuk memenuhi dan mencapai target pasar yang telah dientukan antara lain adalah : 1. Melihat permintaan akan telur di Sumedang dan sekitarnya yang belum bisa terpenuhi oleh sebagian peternakan ayam petelur yang ada maka perusahaan kami akan lebih memfokuskan dalam hal meningkatkan kuantitas produksi telur untuk memenuhi permintaan pasar tersebut.2. Membuka jaringan distributor agen telur diseluruh wilayah Sumedang dan

sekitarnya.

Proposal Peternakan Ayam Ras Petelur

4

CV. TIGA DARA BERSAUDARAJalan Rancakalong No. kecil sampai besar, sehingga konsumen dapat 3. Membuat grade telur dari grade 26 Desa Pamekaran Kabupaten Sumedang

memilih kualitas telur dari beratnya. 4. Memberikan pelayanan yang baik bagi konsumen. 5. Membuat iklan di internet, media massa maupun dari para agen telur.

Proposal Peternakan Ayam Ras Petelur

5

CV. TIGA DARA BERSAUDARAJalan Rancakalong No. 26 Desa Pamekaran Kabupaten Sumedang III

ASPEK TEKNIS DAN ZOOTEKNIS 3.1 Pemilihan Lokasi Dalam peternakan ayam ras petelur ini, lokasi kami dalam satu kawasan peternakan yaitu berada di Desa Mekar Jaya Kecamatan Rancakalong Kabupaten sumedang. Daerah ini jauh dari lokasi perumahan penduduk yang jauh dari keramaian, , memiliki iklim yang relative baik terhadap peternakan ayam petelur, listrik dan air tersedia, drainase yang baik, transportasi jalan yang memadai dan lokasi mudah dijangkau dari pusat-pusat pemasaran. 3.2 Perkandangan/ Tempat Produksi *) Perkandangan dalam peternakan ayam petelur CV TIGA DARA BERSAUDARA terdiri dari kandang DOC (starter), kandang pullet (grower) dan kandang produksi (layer) yang disatukan. Periode starter atau periode awal yaitu ayam umur 1 hari sampai 2 minggu. Peride grower (masa pertumbuhan) yaitu ayam umur 3 sampai 21 minggu. Sementara pada peride layer (peride produksi) yaitu umur 22 135 minggu, sedangkan ayam afkir pada umur 136 minggu. DOC yang dipelihara ditempatkan dalam kandang yang terpisah dengan ayam-ayam grower dan layer. Kandang DOC harus terisolasi, baik dari segi manajemen maupun dari segi jarak. Iklim kandang yang cocok untuk beternak ayam petelur meliputi persyaratan temperatur berkisar antara 32,235 C, kelembaban berkisar antara 6070%, penerangan dan atau pemanasan kandang sesuai dengan aturan yang ada, tata letak kandang agar mendapat sinar matahari pagi dan tidak melawan arah mata angin kencang serta sirkulasi udara yang baik. Kandang starter yang digunakan adalah sistem litter karena unggas masih sangat kecil. Pada kandang grower dan masa produksi adalah kandang sistem kandang baterai atau sistem cage. Penggunaan sistim cage karena ayam mampu untuk menyesuaikan dengan tempat yang sempit.Kelebihan dari sistem cage ini yaitu memiliki tempat telur sehingga telur mudah diambil dan bersih, dapat dipelihara dalam jumlah terbatas sehingga seleksi dan culling mudah dilakukan.

Proposal Peternakan Ayam Ras Petelur

6

CV. TIGA DARA BERSAUDARAJalan Rancakalong No. 26 Desa (35 x 41 x 200) m3 untuk Sumedang Ukuran kandang yang kami gunakan adalah Pamekaran Kabupaten kepadatan

12 ekor perkandang. Maka kami membuat ukuran kandang tersebut sebanyak 500 buah, agar populasi sebanyak 6000 ekor dapat tercukupi. 3.3 Asumsi dan Koefisien Teknis

3.3.1 Asumsi No. 1 2 3 4 5 Asumsi Asumsi Skala Usaha Harga DOC Pejantan Harga Beli Pejantan Harga Pakan : a. Starter b. Grower c. Layer Harga Vaksin Harga Jual ayam afkir Harga Feses Harga telur Harga Peralatan : a. Piring DOC b. Piring untuk umur > 6 minggu c. Egg tray d. Sekam e. Chick Guard f. Brooder g. LPG + Regulator Brooder h.Ember i. Sekop j. Jet Pump k. Torn Nilai 6,000 5,000 100 50,000 4,500 4,800 4,700 1,900 15,000 500 900 11,000 22,000 300 1,000 25,000 325,00 0 490,00 0 4,000 20,000 750,00 0 500,00 0 Satuan Ekor Rp / ekor ekor Rp / ekor Rp / Kg Rp / Kg Rp / Kg Rp / periode / ekor Rp / ekor Rp/kg Rp / butir Rp / Buah/ 45 ekor Rp / Buah/ 45 ekor Rp / buah Rp / Karung Rp / m Rp/buah/ 1000 ekor Rp/buah/ 1000 ekor Rp / buah / tahun Rp / buah / tahun Rp / buah / 10 tahun Rp / buah / 10 tahun

6 7 8 9 10

Proposal Peternakan Ayam Ras Petelur

7

CV. TIGA DARA BERSAUDARA11 Anak KandangJalan Rancakalong No. 26 Desa Pamekaran Rp / bulan / orang / Kabupaten Sumedang 300,00

0 Tabel 1 Asumsi

6000 ekor

3.3.2 Koefisien Teknis No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Koefisien Teknis Luas Lahan (m2) Kandang Layer (35 x 41 x 200) m2 Kandang Pejantan dan litter (5 x 2 x 200) m2 Tempat pakan:Round Feeder Tempat pakan :Round Waterer Gudang Pakan Gudang Penyimpanan Telur Gudang Peralatan Listrik Mess pegawai 6 Tabel 2 Koefisien Teknis Ukuran 500 500 1 Harga 40,000 30,000 200,000 Satuan Rp / m2 buah / 6000 ekor buah / 100 ekor Rp / buah 45 ekor Rp / buah / 40 ekor m2 m2 m2 Rp / kwh / bulan m2

70 75 25 20 12

19,200 18,000 3,000,000 3,000,000 3,000,000 550 1,000,000

3.3.3 Koefisien Zooteknis No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Koefisien zooteknis Mortalitas Umur awal bertelur Umur Puncak Produksi Awal Produksi Telur (0-2 minggu) Produksi telur Puncak Produksi Lama Molting Produksi telur selama molting Awal Produksi telur setelah molting Produksi telur setelah molting Ukuran 0.02 22 34 - 36 0.55 0.7 0.85 3 0.25 0.4 0.6 Satuan / Fase minggu minggu % % % bulan

Proposal Peternakan Ayam Ras Petelur

8

CV. TIGA DARA BERSAUDARA11 12 13 14 15 16Jalan Produksi setelah molting PuncakRancakalong No. 26 Desa Pamekaran Kabupaten Sumedang 0.75 fertilitas 0.9 daya tetas 0.9 per produksi telur konsumsi 0.84 per produksi telur tetas 0.16 Perbandingan : Jantan 0.5 Betina 0.5 Kebutuhan Pakan : kg / ekor / minggu Starter 0.1 kg / ekor / minggu Grower 0.3 kg / ekor / minggu Layer 0.7 Kisaran rata - rata berat badan

17

18

: Starter Grower Layer

0.045 0.7 0.9 Tabel 3 Koefisien Zooeknis

kg/ekor

Asumsi dan koefisien teknis ini diambil dari literatur (manajemen ternak unggas, Prof. Dr. Ruhyat dan beternak ayam petelur, Dr. Ir. Muhammad Rasyaf) dan harga-harga didapat dari survei dilapangan, serta literatur dari internet. Hal ini memudahkan dalam mengira dan manajemen pemeliharaan di peternakan kami serta investasi yang dibutuhkan.

Proposal Peternakan Ayam Ras Petelur

9

CV. TIGA DARA BERSAUDARAJalan Rancakalong No. 26 Desa Pamekaran Kabupaten Sumedang

Proposal Peternakan Ayam Ras Petelur

10

CV. TIGA DARA BERSAUDARAJalan Rancakalong No. 26 Desa Pamekaran Kabupaten Sumedang

Proposal Peternakan Ayam Ras Petelur

11

CV. TIGA DARA BERSAUDARAJalan Rancakalong No. 26 Desa Pamekaran Kabupaten Sumedang

Proposal Peternakan Ayam Ras Petelur

12

CV. TIGA DARA BERSAUDARAJalan Rancakalong No. 26 Desa Pamekaran Kabupaten Sumedang

Proposal Peternakan Ayam Ras Petelur

13

CV. TIGA DARA BERSAUDARAJalan Rancakalong No. 26 Desa Pamekaran Kabupaten Sumedang

IV ASPEK KEUANGAN

4.1 Proyeksi Kebutuhan Investasi No A Uraian Investasi Tetap Pembelian DOC Sewa lahan Bangun kandang litter Bangun kandang layer Bangun kandang pejantan Gudang Pakan Gudang Penyimpanan Telur Gudang Peralatan Vol 6000 500 30 500 1 1 1 1 Satuan Ekor m2 Unit Unit Unit Unit Unit Unit Harga (Rp/satuan) 5,000 40,000 200,000 30,000 200,000 3,000,000 3,000,000 3,000,000 Jumlah 30,000,000 20,000,000 6,000,000 15,000,000 200,000 3,000,000 3,000,000 3,000,00014

Proposal Peternakan Ayam Ras Petelur

CV. TIGA DARA BERSAUDARAJalan Rancakalong No. 26 DesaUnit Pamekaran Kabupaten1,000,000 Sumedang Mess pegawai 1 1,000,000 Peralatan :

a. Piring DOC b. Piring untuk umur > 6 minggu c. Egg tray d. Sekam e. Chick Guard f. Brooder g. LPG + Regulator Brooder h.Ember i. Sekop Jumlah

69 69 500 30 60 3 3 4 2

Buah Buah Buah karung Meter Buah Unit Buah Buah

11,000 22,000 300 1,000 25,000 325,000 490,000 4,000 20,000

759,000 1,518,000 150,000 30,000 1,500,000 975,000 1,470,000 16,000 40,000 87,658,000

Tabel 5 Proyeksi Kebutuhan Investasi Investasi yang dibutuhkan dalam peternakan kami sebesar 87,658,000. Biaya tersebut terdiri dari investasi tetap yang akan digunakan untuk pembelian DOC, menyewa lahan, membangun kandang dan fasilitas pendukungnya, modal kerja awal untuk, pakan, obat-obatan, gajih pegawai, pengairan dan listrik.

4.2 Proyeksi Biaya dan ManfaatNo Uraian Pendapatan 1. Penjualan Telur 2. penjualan DOC Jantan 3. Penjualan Ayam Afkir 4. Salvage value Sub Total Biaya Tetap 1. Biaya DOC 2. Tenaga Kerja 3. Biaya Peralatan Sub Total 391,141,800 1,082,007,900 1,006,762,50 0 15,370,000 42,345,000 1,064,477,50 0 0 6,000,000 0 6,000,000 978,450,300 15,460,000 42,345,000 112,572,500 391,141,800 30,000,000 6,000,000 6,458,000 42,458,000 1,082,007,900 0 6,000,000 0 6,000,000 1,148,827,800 0 6,000,000 6,000,000 TAHUN 1 2 3 4

A.

B.

Proposal Peternakan Ayam Ras Petelur

15

CV. TIGA DARA BERSAUDARAJalan BIAYA Rancakalong No. 26 Desa Pamekaran Kabupaten Sumedang VARIABEL 1. Biaya Pakan 449,276,870 907,645,200 992,406,324 871,346,224 2. Instalasi Air 1,250,000 0 0 0 C. 3. Biaya Listrik 3,300,000 3,300,000 3,300,000 3,300,000 4. Transportasi 960,000 960,000 960,000 960,000 Pemasaran 5. Obat-obatan 33,519,800 5,363,700 22,539,700 17,272,900 1,019,206,02 Sub Total 488,306,670 917,268,900 892,879,124 4 1,025,206,02 TOTAL BIAYA 530,764,670 923,268,900 898,879,124 4PENDAPATAN (139,622,870) 158,739,000 39,271,476 249,948,676

Tabel 6 Proyeksi Biaya dan Manfaat

Dalam perusahaan kami proyeksi biaya dan manfaat dihitung dalam waktu satu tahun sekali ini dilakukan untuk memudahkan dalam memonitoring keuangan perusahaan. Penerimaan peternakan kami berasal dari telur, penjualan DOC jantan, ayam afkir dan salvage value yang diterima pada akhir proyek. Sedangkan biaya dibagi 2 yaitu biaya tetap, biaya yang dikeluarkan tanpa mempengaruhi jalannya produksi dan biaya variable, biaya yang dikeluarkan saat produksi berjalan dan mempengaruhi jalannya produksi. Total biaya yang dikelurkan tiap tahun berubah sesuai dengan kebutuhan proyek pada setiap tahun. Pada saat tahun pertama keuntungan yang didapat masih minus artinya pendapatan masih belum mampu menutupi semua biaya yang dikeluarkan proyek. sedangkan tahu berikutnya akan mendapatkan keuntungan karena pendapatan sudah mampu menutupi semua biaya dalam proyek ini. 4.3 Proyeksi Cash FlowNo. Arus Kas Arus Kas Masuk Saldo Kas Awal Pinjaman Total Penerimaan B. Total A Arus Kas Keluar TAHUN 1 691,296,750 391,141,800 1,082,438,55 0 2 250,204,083 230,432,250 1,082,007,90 0 1,562,644,23 3 3 387,855,535 1,064,477,500 1,452,333,035 4 175,607,214 1,148,827,800 1,324,435,014

A.

Proposal Peternakan Ayam Ras Petelur

16

CV. TIGA DARA BERSAUDARAJalan 1. KandangRancakalong No. 26 Desa Pamekaran -Kabupaten Sumedang 41,200,000 2. Fasilitas 10,000,000 3. Obat-obatan 33,519,800 5,363,700 22,539,700 17,272,900 4. Pakan 449,276,870 907,645,200 992,406,324 871,346,224 5. Tenaga Kerja 6,000,000 6,000,000 6,000,000 6,000,000 6. Pembelian Bibit 30,000,000 7. Peralatan 6,458,000 8. Bunga Bank 12% 82,955,610 82,955,610 82,955,610 82,955,610 1,001,964,51 Total B 659,410,280 0 1,103,901,634 977,574,734 Cicilan Pinjaman 172,824,188 172,824,188 172,824,188 172,824,188 Total Kas Keluar 1,174,788,69 (B+C) 832,234,468 8 1,276,725,822 1,150,398,922 Saldo Kas Akhir (A-B-C) 250,204,083 387,855,535 175,607,214 174,036,092 Tabel 7 Proyeksi Cash Flow

C D

Proyeksi cash flow dihitung selama 4 tahun. Ini berdasarkan asumsi masa proyek ini berlangsung. Modal pinjaman berasal dari Bank Himp. Saudara Tbk., kurang lebih satu muliar rupiah. Dalam proyeksi cash flow terdapat dua bagian yaitu arus kas masuk (inflow), uang yang masuk ke perusahaan dan arus kas keluar (outflow), uang yang dikeluarkan perusahaan dalam membiayai produksinya, sedangkan biaya investasi tidak dimasukan dalam proyeksi cash flow ini. pengembalian pokok dari bank selama 4 tahun dan bunga pinjaman sebesar 12% jadi tiap tahun harus membayar kewajiban ke bank sebesar 82,955,610. Saldo kas akhir akan dimasukan kedalam saldo awal tahun berikutnya.

Proposal Peternakan Ayam Ras Petelur

17

CV. TIGA DARA BERSAUDARAJalan Rancakalong No. 26 Desa Pamekaran Kabupaten Sumedang

V ASPEK INVESTASI 5.1 NPV (Net Present Value) NPV atau Net Present Value merupakan nilai sekarang dari selisih benefit (manfaat) dengan cost (biaya) pada Discount Factor (DF) tertentu. NPV menunjukkan kelebihan manfaat dibandingkan dengan biaya. NPV ini merupakan salah satu kriteria yang digunakan dalam mengukur apakah suatu rencana usaha feasible atau tidak untuk dilaksanakan. Cara perhitungan NPV adalah sebagai berikut: NPV=n

NB (1 + i)i =1 i

n

Proposal Peternakan Ayam Ras Petelur

18

CV. TIGA DARA BERSAUDARAJalan Rancakalong No. 26 Desa Pamekaran Kabupaten Sumedang

atau : NPV = atau : NPV = Dimana: NB C I N

(1 + i)i =1 n

n

NB i

n

Bi (1 + i )i =1

n

Ci (1 + i )i =1

n

n

= Net benefit = Benefit Cost = Biaya investasi + Biaya operasi = Discount factor = Tahun (waktu)

Penilaian dilakukan dengan menggunakan skor sebagai berikut : NPV lebih besar dari nol (NPV > nol ) NPV lebih kecil dari nol (NPV < nol ) NPV sama dengan nol ( NPV = nol) Apabila NPV > 0 (lebih besar dari nol), maka rencana usaha atau proyek tersebut dikatakan feasible (go) untuk dilaksanakan. Tetapi apabila NPV < 0 (lebih kecil dari nol), maka rencana usaha tersebut berada dalam keadaan impas (break even). Dimana jumlah penerimaan sama besarnya dengan jumlah pengeluaran (TR = TC). Untuk dapat menghitung NPV diperlukan data perkiraan biaya dan perkiraan benefit dari proyek yang direncanakan. NPV dinilai sebagai metode keputusan investasi paling riil, karena ekspektasi NPV positif menggambarkan sebuah kelayakan usaha dan sekaligus menunjukan peningkatan investor wealth (kekayaan investor). Di perusahaan kami CV.Tiga Dara Bersaudara mendapatkan hasil benefit yang berasal dari penjualan telur, ayam afkir, feses dan salvage value. Sedangkan cost berasal dari biaya investasi, biaya tetap dan biaya variable. Suku bunga bank yang dihitung adalah 12 %. Hasil NPV dari perusahaan kami sebesar

Proposal Peternakan Ayam Ras Petelur

19

CV. TIGA DARA BERSAUDARAJalan Rancakalong -> 26 Desa Pamekaran Kabupaten lebih dari 105,765,974, dimana NPV > 0 No.Feasible (GO) yang artinya jika NPV Sumedang

nol (0) maka usaha tersebut Feasible atau Go, atau Layak untuk di lakukan. 5.2 IRR (Internal Rate of Return) IRR adalah suatu kriteria investasi untuk mengetahui persentase keuntungan dari suatu proyek tiap-tiap tahun dan juga merupakan alat ukur kemampuan proyek dalam mengembalikan bunga pinjaman. IRR pada dasarnya menunjukkan Discount Factor (DF) dimana NPV = Nol. Dengan demikian, untuk mencari IRR kita harus menaikkan DF sehingga mencapai NPV = 0. Apabila IRR lebih besar dari bunga bank yang berlaku, maka proyek tersebut layak untuk diusahakan (Feasible / Go), namun jika sebaliknya maka proyek tersebut harus ditolak (No Go). Apabila IRR > SOCC = SOCC < SOCC feasible (go) impas no go

Penilaian dilakukan dengan menggunakan skor sebagai berikut: IRR lebih kecil dari tingkat suku bunga Bank ( IRR < t ) IRR sama dengan tingkat suku bunga Bank ( IRR = t ) IRR lebih besar dari tingkat suku bunga Bank ( IRR > t ) Ketentuan IRR : Sebelum mencari nilai IRR, terlebih dahulu mencari nilai discount faktor yang mendekati nilai NPV positif (i1) dan nilai discount faktor yang mendekati nilai NPV negative (i2). Cara mencari tingkat discount rate (i) pada saat NPV = 0 adalah coba coba :

Cari tingkat discount factor ( i1 ) yang menghasilkan nilai NPV positif ~ 0 (NPV1)

Cari tingkat discount factor ( i2 ) yang menghasilkan nilai NPV negative ~ 0 (NPV2)

Proposal Peternakan Ayam Ras Petelur

20

CV. TIGA DARA BERSAUDARAJalan harus ada NB yang bernilai negative. Penghitungan IRR Syarat Rancakalong No. 26 Desa Pamekaran Kabupaten Sumedang

dilakukan dengan teknik interpolasi sebagai berikut:

Dimana : i1= tingkat discount rate yang menghasilkan NPV1 i2= tingkat discount rate yang menghasilkan NPV2 NPV1= NPV bernilai positif mendekati nilai nol (0) NPV2= NPV bernilai negatif mendekati nilai nol (0) Dalam perusahaan kami IRR sebesar 37.47%, berarti IRR lebih dari SOCC (12 %) artinya layak. 5.3 Gross B/C dan Net B/C B/C ratio merupakan metode perbandingan antara total benefit yang dihasilkan dengan total cost yang dukeluarkan selama periode analisis. Nilai B/C menggambarkan kemampuan satu satuan biaya yang dikeluarkan dalam menghasilkan sejumlah benefit. Gross B/C Gross B/C adalah perbandingan antara benefit kotor yang telah di discount dengan cost secara keseluruhan yang telah di discount pula. Gross B/C menggambarkan kemampuan benefit menutup seluruh pengeluaran. Cara perhitungan Gross B/C adalah sebagai berikut:

Net B/C Net B/C adalah perbandingan antara total cash inflow terhadap total

cash outflow, Net B/C ini menunjukkan gambaran berapa kali lipat benefit akan diperoleh dari cost yang dikeluarkan.

Proposal Peternakan Ayam Ras Petelur

21

CV. TIGA DARA BERSAUDARAJalan Rancakalong No. 26 Desa Pamekaran Kabupaten Sumedang Cara perhitungan Net B/C adalah sebagai berikut:

NB (1 + r )Net B / C = Apabila : Net B/C Net B/C Net B/C >1 0 -> Feasible (GO) Net B/C > 1 -> Feasible (GO) Bruto B/C > 1 -> Feasible (GO)

IRR (Internal Rate Return)Tahun 0 1 2 3 I 581,964,67 0 C 0 923,268,900 1,025,206,02 4 898,879,124 B 391,141,800 1,082,007,90 0 1,064,477,50 0 1,148,827,80 0 Tabel 9 IRR TC 581,964,670 923,268,900 1,025,206,02 4 898,879,124 NB -190,822,870 158,739,000.00 39,271,476.00 249,948,676.00

Lanjutan :

Proposal Peternakan Ayam Ras Petelur

24

CV. TIGA DARA BERSAUDARADF 1 1.000 0.658 0.433 0.285 Jumlah

Jalan PVC Rancakalong No. 26 Desa Pamekaran Kabupaten Sumedang PVB NPV1 DF2 NPV2581,964,670 607,413,750 443,735,294 255,959,074 1,889,072,788.3 9 391,141,800.00 711,847,302 460,732,989 327,132,861 1,890,854,954.0 7 -190,822,870 104,433,553 16,997,696 71,173,787 1,782,166 1 0.65 4 0.42 7 0.27 9 -190,822,870 103,750,980 16,776,230 69,787,324 (508,336)

i1 i2

52% 53%

IRR = 52.78% IRR > SOCC -> GO

PBP dan BEPTahun 0 1 2 3 K 581,964,670 0 0 0 C 0 923,268,900 1,025,206,02 4 898,879,124 TC 581,964,670 923,268,900 1,025,206,02 4 898,879,124 B 391,141,800 1,082,007,90 0 1,064,477,50 0 1,148,827,80 0 NB -227,280,870 158,739,000 39,271,476 249,948,676

Tabel 10 PBP dan BEP Lanjutan :DF (12%) 1.000 0.893 0.797 0.712 Jumlah PVK 618,422,670 0 0 0 618,422,670 2,863,404,273 PVC 0 824,347,232 817,287,966 639,804,406 2,281,439,603 PVB 391,141,800 966,078,482 848,594,946 817,712,936 3,023,528,164 B cum 391,141,800 1,357,220,282 2,205,815,228 3,023,528,164 6,977,705,474 C cum 581,964,670 1,406,31,902 2,223,599,868 2,863,404,273 7,075,280,713

Penghitungan Pay Back Period (PBP) T p-1 II = 01 = 0 = 581,964,670

Proposal Peternakan Ayam Ras Petelur

25

CV. TIGA DARA BERSAUDARAB i-1 Bp PBP = Jalan Rancakalong No. 26 Desa Pamekaran Kabupaten Sumedang 391,141,800 = 966,078,482 = 0 + 581,964,670- 391,141,800 966,078,482 = 0,197523155

Artinya pada waktu 0.23 tahun proyek, arus kas benefit mampu mengembalikan seluruh investasi yang telah ditanamkan. 0 2 11 17 Penghitungan Break Even Point T b-1 CI B i-1 Bb BEP = 31 = 2 = 2,863,404,273 = 2,205,815,228 = 817,712,936 = 2 + 2,863,404,273- 2,205,815,228 = 2,80418080 817,712,936 Yang artinya peternakan kami pada tahun ke 2.85 total penerimaan (benefit kumulatif) dapat menutup total biaya (biaya kumulatif). 2 9 19 12 BEP tahun bulan hari jam PBP tahun Bulan Hari Jam

VI PENDUGAAN DAMPAK LINGKUNGAN 6.1 Pendugaan Dampak Lingkungan (+) dan (-)

Proposal Peternakan Ayam Ras Petelur

26

CV. TIGA DARA BERSAUDARAJalan Rancakalong No. tidak terlepas dari aspek lingkungan sekitar Pengembangan peternakan 26 Desa Pamekaran Kabupaten Sumedang

yang mendukungnya. Apabila peternakan ini berproduksi serta pengelolaan limbahnya dijalankan dengan baik, maka akan menghasilkan dampak positif, seperti pengelolaan limbah feses menjadi pupuk dan biogas, yang dapat memberikan keuntungan dan pendapatan tambahan untuk peternak, selain itu unsur-unsur yang terkandung di dalam feses dapat menyuburkan tanah. Usaha peternakan ini pun tidak luput dari dampak negatif yang bisa mengganggu lingkungan. Akan tetapi, sebelum memulai pembangunan peternakan ini, perusahaan kami telah menyusun rencana dan strategi untuk menanggulangi masalah masalah yang akan timbul dari usaha ternak ini. Limbah yang dihasilkan dari usaha peternakan ayam terutama berupa kotoran ayam dan bau yang kurang sedap serta. air buangan. Air buangan berasal dari cucian tempat pakan dan minum ayam serta keperluan domestik lainnya. Jumlah air buangan ini sedikit dan biasanya terserap ke dalam tanah serta tidak berpengaruh besar terhadap lingkungan sekitar. Dampak negatif yang ditimbulkan usaha peternakan ayam terutama berasal dari kotoran ayam yang dapat menimbulkan gas yang berbau. Bau yang dikeluarkan berasal dari unsur nitrogen dan sulfida dalam kotoran ayam, yang selama proses dekomposisi akan terbentuk gas amonia, nitrit, dan gas hidrogen sulfida. Udara yang tercemar gas amonia dan sulfida dapat mmyebabkan gangguan kesehatan ternak dan masyarakat di sekitar peternakan. Amonia dapat mengliambat pertumbuhan ternak dan pada manusia dapat menyebabkan iritasi mata serta saluran pernafasan. Bau kotoran ayam selain berdampak negatif terhadap kesehatan manusia yang tinggal di lingkungan sekitar peternakan, juga berdampak negatif terhadap ternak dan menyebabkan produktivitas ternak menurun. Pengelolaan lingkungan peternakan yang kurang baik dapat menyebabkan kerugian ekonomi bagi peternak itu sendiri, karena gas-gas tersebut dapat menyebabkan produktivitas ayam menurun, sedangkan biaya kesehatan semakin meningkat, yang menyebabkan keuntungan peternak menipis. 6.2 Strategi Mengatasi Dampak Lingkungan

Proposal Peternakan Ayam Ras Petelur

27

CV. TIGA DARA BERSAUDARAJalan Rancakalong Dara Desa Pamekaran Kabupaten Sumedang Perusahaan CV. TigaNo. 26Bersaudara, sebelum melaksanakan usaha

peternakan, telah memperhitungkan mengenai dampak yang akan ditimbulkan oleh limbah peternakan kami ini. Oleh karena itu, kami telah menyusun beberapa langkah cara untuk menangani masalah limbah, antara lain :a. Ayam dipelihara dalam kandang-kandang terpisah dan ditempatkan agak

tinggi dari permukaan tanah, dengan dasar kandang berlubang-lubang sehingga kotoran akan jatuh dan bertumpuk di bawah kandang di atas tanah.b. Kotoran ayam yang didapat, kemudian dikumpulkan dan dimasukkan ke

ruangan khusus untuk pengolahan limbah.c. Upaya pengelolaan bau kotoran ayam, dengan menggunakan zeolit, kapur,

dan mikroba telah dicoba dan ternyata bahan-bahan tersebut dapat mengurangi terbentuknya gas amonia dan sulfida serta memberikan keuntungan yang lain bagi petemak. Kotoran ayam, sudah sejak lama dimanfaatkan sebagai pupuk di bidang pertanian. Sudah dibuktikan bahwa kotoran ternak merupakan pupuk yang cocok dan baik untuk kesuburan tanah pertaian. Oleh sebab itu penanganan kotoran ternak secara baik perlu dilakukan agar tidak menyebabkan bau yang menyengat, dan kotoran masih tetap dapat dimanfaatkan sebagai pupuk. Untuk tetap menjaga lingkungan sekitar dari polusi bau katoran ayarn, pemantauan lingkungan harus selalu dilakukan dengan mengikut sertakan masyarakat sekitar. Persepsi masyarakat terhadap bau kotoran harus selalu. dipantau, selain itu mereka juga diminta untuk melaporkan jika terjadi sesuatu akibat polusi bau tersebut.

VII

KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan28

Proposal Peternakan Ayam Ras Petelur

CV. TIGA DARA BERSAUDARAJalan Rancakalong No. disimpulkan bahwa : Dari hasil pengamatan dapat26 Desa Pamekaran Kabupaten Sumedang

1) Peternakan ayam petelur merupakan usaha yang paling menguntungkan karena permintaan akan telur semakin banyak. 2) Dalam peternakan ayam petelur, penghasilan selain dari penjualan telur, juga berasal dari penjualan DOC jantan dan ayam afkir. 3) Beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam peternakan ayam petelur yaitu aspek pasar dan pemasaran, aspet teknis, aspek keuangan, aspek criteria investasi dan aspek lingkungan. 4) Kriteria investasi yang dihitung adalah NPV, B/C ratio, IRR dan pay back period. 5) Dilihat dari kriteria investasi pada peternakan ayam petelur kami NPV lebih dari 0, B/C ratio lebih dari 1 dan IRR lebih dari SOCC artinya layak (feasible) sedangkan pay back period atau jangka pengembalian modal pada bulan kedua. 7.2 Saran Dengan adanya proposal ini mudah-mudahan dapat membantu dalam pembuatan peternakan ayam ras petelur, khususnya di daerah kabupaten Sumedang dan umumnya di Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA Kartasudjana, Ruhyat, dkk. 2006. Manajemen Ternak Unggas: edisi pertama. Penebar Swadaya. Jakarta.Proposal Peternakan Ayam Ras Petelur 29

CV. TIGA DARA BERSAUDARAJalan Rancakalong No. 26 Bisnis: edisi revisi. Penerbit Rineka Cipta. Ibrahim, Yacob. 2003. Studi KelayakanDesa Pamekaran Kabupaten Sumedang

Jakarta.

Proposal Peternakan Ayam Ras Petelur

30