Upload
others
View
22
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
LAPORAN TAHUNAN
PUSLITBANG HORTIKULTURA
TAHUN 2017
PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
2018
PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA
TAHUN 2017
Penanggung Jawab :
Dr. Ir. Hardiyanto, M.Sc
Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura
Penyunting :
Dr. Yudi Sastro, MP Ir. Sri Ita Bangun, MSi Anna Sulistyaningrum, MP
Tata Letak dan Editing :
Indrayati Nindya Ulfilianjani, SE
Latifah Aini
Rina Oktarina
Alamat :
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura
Jl. Tentara Pelajar 3C, Cimanggu-Bogor 16111
Email : [email protected]; [email protected]
Website : http://hortikultura.litbang.pertanian.go.id
Sekapur Sirih
Dengan megucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, Laporan Tahunan
Puslitbang Hortikultura 2017 telah tersusun. Laporan Tahunan 2017 merupakan
pertanggungjawaban kegiatan Puslitbang Hortikultura dalam melaksanakan Tugas
dan Fungsi Unit Kerja Tahun 2017. Secara khusus, laporan ini menyajikan hasil
kinerja periode 1 Januari – 31 Desember 2017, dengan indikator sebagaimana
ditetapkan dalam Rencana Strategis Puslitbang Hortikultura 2015-2019 berupa
informasi mengenai Organisasi, Pelaksanaan Program dan Evaluasi, Perkembangan
Pengelolaan Sumber Daya, Sarana dan Prasarana serta Keuangan, Kerjasama dan
Pendayagunaan Hasil Penelitian, Hasil-Hasil Penelitian Unggulan Balai, Diseminasi
Hasil Penelitian Unggulan serta Manajemen Penelitian Lingkup Puslitbang
Hortikultura.
Laporan tahunan menyajikan pula capaian utama Puslitbang Hortikultura di
tahun 2017 yaitu tersedianya varietas unggul baru hortikultura yang sesuai dengan
kebutuhan pengguna, benih sumber bermutu yang dapat menjawab tantangan
perbenihan, serta tersedianya teknologi produksi hortikultura berbasis pertanian
bioindustri, kegiatan-kegiatan diseminasi inovasi teknologi hortikultura, rekomendasi
kebijakan dan pengembangan komoditas hortikultura, serta kerjasama penelitian
dan pengembangan dengan stakeholders terkait meliputi swasta, BUMN, dan
lembaga penelitian lain baik dalam negeri maupun luar negeri.
Penghargaan dan ucapan terima kasih disampaikan kepada semua pihak
yang telah membantu tersusunnya Laporan Tahunan ini. Harapan saya kiranya
informasi dari laporan tahunan ini dapat bermanfaat.
Bogor, Februari 2018
Kepala Pusat,
Dr. Ir. Hardiyanto, MSc
NIP. 19600503 198603 1 001
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura i
iii Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura
DAFTAR ISI
Sekapur Sirih ……………………………………………………………………………………...... i
Daftar Isi …………………………………………………………………………………………...... ii
Daftar Gambar …………………………………………………………………………………...... v
Daftar Tabel ………………………………………………………………………………………...... viii
Daftar Lampiran ………………………………………………………………………………...... x
Capaian Hasil Penelitian dan Pengembangan Hortikultura 2017……...... 1
VUB Hortikultura sebagai Daya Saing Komoditas Ekspor ………………...... 3
VUB Tanaman Sayuran ………………………………………………………………....... 4
VUB Tanaman Buah Tropika …………………………………………………………....... 5
VUB Tanaman Hias ………………………………………………………………………...... 5
VUB Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika ………………………………............... 6
Benih Sumber Meningkatkan Produktivitas ……………………………………...... 7
Inovasi Teknologi Berbasis Bioindustri Berkelanjutan …………………....... 13
Rekomendasi Kebijakan Litbang Hortikultura…………………………………....... 17
Hilirisasi Teknologi melalui Diseminasi ……………………………………………...... 25
Diseminasi Hasil-Hasil Penelitian Hortikultura ……………………………….......... 26
Kerjasama Penelitian dan Pengembangan Hortikultura ………………….......... 33
Perpustakaan …………………………………………………………………………….......... 36
Sistem Informasi Sumber Daya Genetik dan Benih Sumber Hortikultura ..... 37
Dukungan Pengembangan Kawasan Agribisnis Hortikultura Berbasis
Inovasi (DPKAH-BI) ……………………………………………………………………........ 38
Pendampingan UPSUS, TTP, TSP, dan Komoditas Utama Kementerian 39
Pertanian …………………………………………………………………………………….......
Dukungan Manajemen terhadap Litbang Hortikultura …………………........ 41
Organisasi ……………………………………………………………………………………....... 42
Dukungan Sumber Daya manusia …………………………………………………....... 42
48
iv Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura
Keuangan, Sarana dan Prasarana ………………………………………………….......
Program dan Anggaran .................................................................... ..... 50
Moninoring dan Evaluasi.......................................................................... 65
Sistem Pengendalian Intern .................................................................... 66
Penutup ................................................................................................ 67
Lampiran .................................................................................................... 69
v Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura
Daftar Gambar
Gambar 1. VUB Bawang Merah Violetta 2 Agrihorti .......................................... 4
Gambar 2. VUB Cabai Merah Carvi Agrihorti 1 ................................................. 4
Gambar 3. Umbi dan keripik kentang varietas Spudy Agrihorti .......................... 4
Gambar 4. Keragaan VUB Pisang Ina 03 ......................................................... 5
Gambar 5. Krisan Cintia Agrihort .................................................................... 5
Gambar 6. Krisan Alfana Agrihort.................................................................... 5
Gambar 7. Krisan Maruto Agrihort .................................................................. 6
Gambar 8. Krisan Xanne Agrihort.................................................................... 6
Gambar 9. Anggrek Phalaenopsis Arvina Agrihorti............................................ 6
Gambar 10. Keprok SoE86 ............................................................................... 6
Gambar 11. Produksi Benih Sumber Tanaman Jeruk .......................................... 10
Gambar 12. Persiapan Pohon Induk untuk Pengiriman ....................................... 11
Gambar 13. Peta Penyebaran Benih Sumber Tanaman Sayuran.......................... 11
Gambar 14. Paket Teknologi Produksi Cabai Off Season dengan Produktivitas
>20t/Ha ....................................................................................... 14
Gambar 15. Proses Pembuatan Kompos Batang Pisang ...................................... 14
Gambar 16. Teknologi Perbanyakan Klonal Anggrek Phalaenopsis Secara In Vitro; Respon Eksplan Daun Anggrek Phalaenopsis Terhadap Beberapa Media Kultur Padat .........................................................
15
Gambar 17. Profil Remote Sensing untuk Monitoring Hama Tanaman Jeruk ........ 15
Gambar 18. Kegiatan FGD untuk identikasi atribut SWOT di Kabupaten Solok ..... 18
Gambar 19. Karakteristik pertanaman bawang merah di Kabupaten Solok dengan menggunakan mulsa .........................................................
18
Gambar 20. Lokasi Pertanaman Cabai rumah tangga di Babakan Pasar............... 19
Gambar 21. Pertanaman Cabai Yang Dikelola di Fasilitas Umum dan KWT .......... 20
Gambar 22. Pertanaman Proliga Cabai .............................................................. 20
Gambar 23. Tampilan prototipe aplikasi kalender tanam .................................... 21
Gambar 24. Pemantauan standing crop bawang merah menggunakan drone ...... 21
vivi
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura
Gambar 25. Penyerahan secara simbolis tanaman mangga asli Kalimantan di
Kabupaten Hulu Sungai Selatan .....................................................
22
Gambar 26. Menteri Pertanian RI. Dr. Andi Amran Sulaiman menyerahkan tanaman cabai dalam pot kepada Ketua Umum DPP IWAPI Ir. Dyah, MBA pada acara IWAPI BAZAAAR (kiri) dan Ketua Umum
Perempuan Muslimah Nahdatul Ulama Dra. Hj. Khofifah, M.Si (kanan) ..........................................................................................
26
Gambar 27. Penyerahan secara simbolis 1.000 polybag benih cabai dari Ketua DWP Puslitbanghorti kepada Ketua TP Dharma Wanita Badan Ketahanan (kiri) dan penyerahan 1.000 benih cabai dari Puslitbang Hortikultura kepada Ketua Umum TP PKK Pusat (kanan) .................
27
Gambar 28. Penyerahan secara simbolis Terima 30.000 polybag benih cabai kepada Ketua TP PKK Kota Bogor...................................................
27
Gambar 29. Mini display Puslitbanghorti pada acara jalan santai dengan Walikota .......................................................................................
28
Gambar 30. Mini display Puslitbanghorti pada acara Agrinex XI .......................... 28
Gambar 31. Geltek pisang, inovasi teknologi olahan pisang, dan kultur jaringan .. 29
Gambar 32. Materi pameran perbenihan hortikultura ......................................... 30
Gambar 33. Mobil Hias Balitbangtan pada Karnaval Florikultura .......................... 30
Gambar 34. Mangga Agri Gardina (atas) Mangga Gadung 21 (bawah) ................ 31
Gambar 35. Antusiasme pengunjung untuk mencicipi 200 varietas mangga, memetik dan mencicipi mangga langsung dari pohon ......................
31
Gambar 36. Wawancara Kepala Puslitbang Hortikutura di Indonesia Morning Show............................................................................................
32
Gambar 37. Pengunjung Stand Puslitbang Hortikultura pada pameran AIF .......... 32
Gambar 38. Kondisi Lapang dan Tanaman Hortikultura yang dibudidayakan oleh PT. TAM ................................................................................
33
Gambar 39. Penandatanganan Naskah Kerjasama Antara Puslitbang Hortikultura dan Dinas Pertanian Kabupaten Solok ........................
34
Gambar 40. Penandatanganan MoU Kerjasama Antara Puslitbang Hortikultura dengan Tim Penggerak PKK Kota Bogor ........................................
34
Gambar 41. FGD analisis pisang Tongka Langit dalam perspektif Biogeografi dan Biodiversitas ...........................................................................
35
Gambar 42. Penampilan Kebun Salak GAP dan Non GAP di Sleman .................... 35
Gambar 43. Kegiatan survey rantai nilai mangga ............................................... 36
viiviivii
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura
Gambar 44. Tampilan Informasi Benih Sumber Hortikultura pada Aplikasi
Android ........................................................................................ 37
Gambar 45. Tampilan Cover Buku Panduan Sibes-Horti dan Sisgen Horti ........ 37
Gambar 46. Workshop DPKAH.......................................................................... 38
Gambar 47. Tim Puslitbang Hortikultura dan Bupati Batang dalam Pertemuan
Pemaparan Grand Design .............................................................. 38
Gambar 48. Rapat Koordinasi serta tinjauan lapang di Provinsi Kalimantan
Tengah......................................................................................... 40
Gambar 49. Rapat Kooordinasi dan panen padi di Kabupaten Provinsi
Kalimantan Timur.......................................................................... 40
Gambar 50. Struktur Organisasi Puslitbang Hortikultura ..................................... 42
Gambar 51. Keragaan SDM Tahun 2017 ........................................................... 47
Gambar 52. Sebaran tenaga jenjang jabatan fungsional peneliti 2017 ................ 47
Gambar 53. Sertifikat ISO Puslitbang Hortikultura.............................................. 47
Gambar 54. Presentasi DIPA Revisi akhir Lingkup Puslitbang Hortikultura ........... 48
Gambar 55. Persentase Realisasi Anggaran Puslitbang Hortikultura UK/UPT TA 2017 49
Gambar 56. Indonesia Horticultural Club Pada Raker Puslitbang Hortikultura
2017 ............................................................................................ 54
Gambar 57. Kegiatan Monev Tahap II oleh Tim Monev Pusat ke Satker lingkup
Puslitbang Hortikultura .................................................................... 65
Gambar 58. Rapat Bulanan Puslitbang Hortikultura dan Kegiatan SPI Tahap I
oleh Tim SPI Pusat ke Balit lingkup Puslitbang Hortikultura ............. 66
Gambar 59. Query Pada API Top 5 Tanaman Sayuran ...................................... 79
Gambar 60. Query Pada API Distribusi Berdasarkan Provinsi Tanaman Sayuran . 79
Gambar 61. Query Pada API Jenis Benih Tanaman Sayuran .............................. 80
Gambar 62. Hasil Pengujian API SDG untuk Widget pada Website Lingkup
Puslitbang Hortikultura ................................................................. 84
Gambar 63. Laporan Bulanan Puslitbang Hortikultura Tahun 2017 ..................... 99
Gambar 64. Laporan Tahunan Puslitbang Hortikultura Tahun 2016.................. 100
Gambar 65. Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2016.................................... 101
Gambar 66. Laporan Kinerja Tengah Tahun 2017............................................ 101
viii Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura
Daftar Tabel
Tabel 1. Benih sumber yang dihasilkan oleh Balai Penelitian lingkup Puslitbang
Hortikultura pada Tahun 2017 ............................................................
8
Tabel 2. Data distribusi benih sumber jeruk tahun 2017 ...................................... 9
Tabel 3. Rekapitulasi penyebaran benih sayuran generatif, kentang dan bawang merah ..................................................................................
10
Tabel 4. Sasaran dan Indikator Kinerja Utama (IKU) Puslitbang Hortikultura
2015-2019......................................................................................... 51
Tabel 5. Rincian Anggaran Per Jenis Belanja Pagu Indikatif Puslitbang
Hortikultura Hasil RDP dengan DPR ................................................... 55
Tabel 6. Rincian Anggaran Per Jenis Belanja Pagu Anggaran TA 2018 lingkup Puslitbang Hortikultura .......................................................................
56
Tabel 7. Perincian Anggaran Pagu Alokasi Anggaran TA. 2018 Lingkup Puslitbang Hortikultura .......................................................................
56
Tabel 8. Pagu Perjalanan Dinas Puslitbang Hortikultura TA. 2018....................... 58
Tabel 9. Perbandingan Judul Kegiatan TA. 2018 antara pagu Indikatif, Pagu Anggaran) dan Pagu Alokasi Anggaran ...............................................
58
Tabel 10. DIPA tahun 2018 lingkup Puslitbang Hortikultura ................................. 61
Tabel 11. Pagu DIPA Awal dan Revisi TA. 2017 lingkup Puslitbang Hortikultura .... 62
Tabel 12. Perincian Jumlah Anggaran Self Blocking TA. 2017 Lingkup Puslitbang Hortikultura .......................................................................................
63
Tabel 13. Komposisi Anggaran APBNP TA. 2017 lingkup Puslitbang Hortikultura ... 63
Tabel 14. Uraian Revisi DIPA Dana Hibah Luar Negeri Puslitbang Hortikultura TA. 2017 ...........................................................................................
63
Tabel 15. Rincian Anggaran Hibah Luar Negeri per Akun Belanja TA. 2017 ........... 64
Tabel 16. Laporan Kinerja Puslitbang Hortikultura Tahun 2017 ............................ 71
Tabel 17. Keunggulan Teknologi Produksi Hortikultura Berbasis Teknologi Maju dan Ramah Lingkungan Untuk Mendukung Terwujudnya Sistem Pertanian Bioindustri Berkelanjutan Tahun 2017 ..................................
73
Tabel 18. Jumlah Kerja Sama Lingkup Puslitbang Hortikultura Tahun 2017 ......... 75
Tabel 19. Daftar Kerjasama Dalam Negeri Lingkup Puslitbang Hortikultura ........... 75
Tabel 20. Daftar Kerjasama Luar Negeri Lingkup Puslitbang Hortikultura.............. 78
ix Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura
Tabel 21. Form Pengujian Black Box Testing Aplikasi SDG-KP Gudang Koleksi
Balitsa............................................................................................... 81
Tabel 22. Rekapitulasi Data Sebaran SDG Berdasarkan Provinsi dan Kabupaten ... 85
Tabel 23. Rekapitulasi Peserta Diklat Jangka Pendek Dalam Negeri Lingkup
Puslitbang Hortikultura Tahun 2017 ................................................... 86
Tabel 24. Rekapitulasi Peserta Diklat Jangka Pendek Luar Negeri Lingkup
Puslitbang Hortikultura Tahun 2017 ................................................... 87
Tabel 25. Daftar Petugas Belajar Dalam Negeri Lingkup Puslitbang Hortikultura
Tahun 2017......................................................................................... 87
Tabel 26. Daftar Petugas Belajar Luar Negeri Lingkup Puslitbang Hortikultura
Tahun 2017....................................................................................... 88
Tabel 27. Daftar Pegawai Yang Telah Menyelesaikan Tugas Belajar Dalam dan
Luar Negeri Tahun 2017..................................................................... 88
Tabel 28. Daftar Nama Pegawai Yang Lulus Ujian Dinas Tk.I dan Penyesuaian
Ijazah (KPPI) Tahun 2017 .................................................................. 89
Tabel 29. Daftar Nama Pegawai yang menerima penghargaan Satyalancana
Karya Satya lingkup Puslitbang Hortikultura ......................................... 89
Tabel 30. Daftar Nama Pegawai Naik Pangkat Tahun 2017 ................................. 90
Tabel 31. Daftar nama Pegawai Pensiun/ Meninggal Tahun 2017 ........................ 92
Tabel 32. Daftar Usulan Mutasi Alih Tugas Tahun 2017 ....................................... 92
Tabel 33. Rekapitulasi Peneliti berdasarkan Jenjang Fungsional Peneliti
Lingkup Puslitbang Hortikultura Tahun 2017........................................ 93
Tabel 34. Jumlah Teknisi Litkayasa berdasarkan Jenjang Fungsional Litkayasa ..... 93
Tabel 35. Kegiatan Puslitbang Hortikultura dalam aplikasi i-program................... 94
Tabel 36. Laporan Bulanan Puslitbang Hortikultura Periode Bulan Januari s.d.
Desember 2017 ................................................................................. 97
x Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura
Daftar Lampiran
Lampiran 1. Capaian Kinerja Puslitbang Hortikultura Tahun 2017........................ 71
Lampiran 2. Teknologi Produksi Budidaya Hortikultura ....................................... 73
Lampiran 3. Daftar Kerjasama Dalam dan Luar Negeri Tahun 2017..................... 75
Lampiran 4. Optimalisasi Pengelolaan Perbenihan Hortikultura dan Peningkatan
Kualitas Sistem Informasi .............................................................. 79
Lampiran 5. Sumber Daya Manusia TA. 2017..................................................... 86
Lampiran 6. Kegiatan Puslitbang Hortikultura dalam aplikasi i-program
Puslitbang Hortikultura .................................................................. 94
Lampiran 7. Laporan Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Litbang Hortikultura
Tahun 2017 .................................................................................. 95
1 Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura
Laporan Tahunan 2017
CAPAIAN HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
HORTIKULTURA 2017
Litbang hortikultura berupaya untuk dapat mencapai target indikator kinerja
utama sehingga sasaran kegiatan dapat tercapai yaitu dengan tersedianya varietas
unggul baru hortikultura melalui metode konvensional dan inkonvensional serta
terdistribusinya benih sumber dalam mendukung sistem pertanian bioindustri
berkelanjutan; tersedianya teknologi produksi hortikultura yang berbasis teknologi
maju dan ramah lingkungan untuk mendukung terwujudnya sistem pertanian
bioindustri berkelanjutan; terselenggaranya diseminasi inovasi hortikultura;
tersedianya rekomendasi kebijakan yang mendukung bioindustri berkelanjutan; dan
tersedianya jejaring kerjasama nasional dan internasional yang kuat untuk
mendukung terwujudnya lembaga litbang hortikultura yang terkemuka.
Pada lima tahun mendatang, arah dan kebijakan litbang hortikultura masih
ditekankan pada penciptaan inovasi teknologi yang dirancang untuk menjawab
tantangan produktivitas, mutu hasil, daya saing dan nilai tambah dengan berpijak
pada efisiensi penggunaan sumber daya, menekankan kemandirian, serta adaptif
untuk mendukung pencapaian program utama Kementerian Pertanian (memiliki
impact recognition dan scientific recognition). Teknologi yang dihasilkan harus
mampu meningkatkan kesejahteraan sosial ekonomi petani sebagai sasaran utama
pembangunan pertanian. Oleh karena itu teknologi hortikultura diupayakan
menghasilkan berbagai inovasi yang mampu mendongkrak daya saing produk
hortikultura terutama untuk menghasilkan produk-produk hortikultura berkualitas
premium.
Dalam rangka mendukung peningkatan daya saing industri hortikultura
nasional, Puslitbang Hortikultura pada Tahun 2017 telah melakukan berbagai
penelitian yang menjadi titik ungkit daya saing hortikultura antara lain perakitan
Varietas Unggul Baru (VUB), penciptaan teknologi hortikultura ramah lingkungan
berbasis bioindustri, dan penguatan logistik perbenihan hortikultura melalui
penyediaan benih sumber dari berbagai varietas unggul.
Kinerja Puslitbang Hortikultura pada tahun 2017 dilihat dari beberapa
indikator yaitu 1) VUB Hortikultura, 2) Benih Sumber Hortikultura, 3) Teknologi
Hortikultura berbasis pertanian bioindustri, 4) Rekomendasi Kebijakan Litbang
Hortikultura, 5) Kerja sama nasional dan internasional yang kuat untuk mendukung
terwujudnya lembaga litbang hortikultura yang terkemuka, dan 6) Diseminasi
inovasi hortikultura. Rata-rata capaian kinerja Puslitbang Hortikultura pada tahun
anggaran 2017 mencapai 109,76%.
Laporan Tahunan 2017
2 Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura
Selengkapnya capaian kinerja Puslitbang Hortikultura pada TA. 2017 adalah
sebagai berikut: (1) 17 VUB hortikultura dengan capaian realisasi 106,25%; 2)
Terkonservasi dan terkarakterisasinya 54 sumber daya genetik tanaman buah
tropika, dengan capaian realisasi 108%; 3) Tersedianya benih sumber hortikultura
dengan capaian realisasi sebagai berikut: benih sumber bawang merah True Shallot
Seed (TSS) capaian realisasi 4%; benih sumber cabai dengan realisasi 40%; benih
sumber (batang) tanaman jeruk dan buah subtropika capaian realisasi 188,88%; 4)
Dihasilkannya 8 teknologi produksi hortikultura yang berbasis teknologi maju dan
ramah lingkungan untuk terwujudnya sistem pertanian bioindustri dengan capaian
realisasi (100%); 5) Tersusunnya 2 rekomendasi kebijakan litbang hortikultura
(100%); dan 6) terdapat 15 teknologi yang didesiminasikan dengan capaian
realisasi 166,67%. Capaian Indikator Kinerja 2017 Puslitbang Hortikultura
ditampilkan pada Lampiran 1.
Laporan Tahunan 2017
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura 3
Menjawab Kebutuhan Masyarakat dan Berdaya Saing
Laporan Tahunan 2017
Pusat Penelitian da
Kerip
4
VUB Hortikultura
Pada tahun 2017 Puslitbang Hortikultura telah menghasilkan 17 varietas
unggul baru hortikultura yang terdiri dari 3 VUB Tanaman Sayuran, 2 VUB Tanaman
Buah, dan 12 VUB Tanaman Hias. Keseluruhan VUB tersebut memiliki keunggulan
yang spesifik dan kompetitif sehingga mampu bersaing dan sangat berpotensi untuk
dimanfaatkan oleh stakeholder. VUB tersebut beserta keunggulannya disajikan
sebagai berikut.
VUB TANAMAN SAYURAN
1. Bawang Merah Violletta Agrihorti 2 (Gambar 1),
merupakan calon VUB hasil persilangan Sembrani
dengan Kramat 1, penciri utama bentuk umbi bulat dan
warna umbi merah muda (182A Greyed Red Group
RHS), jumlah umbi per rumpun 10 – 13, bobot umbi
basah per rumpun 90,26 – 123,74 gram, bobot umbi
kering per rumpun 60,99 – 83,90 gram, umur panen 86
hari setelah tanam, daya simpan umbi 3 – 4 bulan
setelah panen dengan hasil umbi basah per hektar
23,12 – 29,07 ton/ha dan umbi kering per hektar 13,56
– 19,09 ton/ha. Keunggulan varietas produksi umbi
tinggi dan agak tahan terhadap Alternaria porri.
2. Cabai Merah Carvi Agrihorti (Gambar 2).
Keunggulan dari varietas ini cukup toleran terhadap
virus belang cabai (ChiVMV), potensi hasil panen
buah 18 – 20 ton/ha, umur awal panen 95 hari
setelah tanam, panjang buah 10 – 13 cm dan warna
buah setelah tua merah (RHD red grup 46 A).
Gambar 1. VUB Bawang Merah Violetta 2
Agrihorti
Gambar 2. VUB Cabai Merah
Carvi Agrihorti 1
Umbi VUB Spudy Agrihorti
ik VUB Spudy Agrihorti
3. Kentang Varietas
Spudy Agrihorti (gambar 3).
Kentang ini cocok sebagai bahan
baku olahan keripik kentang
dengan keunggulan warna umbi
kuning, rendemen hasil keripik
tinggi (>20%), sehingga Gambar 3. Umbi dan keripik kentang varietas Spudy Agrihorti
sangat disukai oleh industri
n Pengembangan Hortikultura
Laporan Tahunan 2017
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura 5
keripik skala menengah dan kecil di Garut dan Banjarnegara. Kentang ini relatif
toleran terhadap penyakit busuk/hawar daun (Phythoptora infestans) dibandingkan
varietas Atlantik dan memiliki produktivitas tinggi mencapai 30 ton/ha. Kentang
varietas ini masih dalam taraf penyusunan makalah, diestimasi pada bulan Februari
2018 pada tahap pendaftaran.
VUB TANAMAN BUAH TROPIKA
VUB Pisang INA 03 cocok
sebagai buah segar (Gambar 4),
keunggulan pisang ini adalah
sangat tahan terhadap penyakit
layu Fusarium, rasa manis dengan
total padatan terlarut (28-29o
brix), kandungan vitamin C tinggi
(23,17 – 27,81 mg/g), persentase
bagian buah yang dapat dimakan
tinggi (71,10 – 72,42%), dan
berumur panen genjah (266 – 285
hari).
VUB TANAMAN HIAS
Gambar 4. Keragaan VUB Pisang Ina 03
Terdapat 12 Calon varietas baru tanaman hias berpotensi dimanfaatkan
oleh stakeholders diantaranya:
1. Krisan Cintia Agrihort (Gambar 5), merupakan krisan
bunga potong, dengan deskripsi tinggi tanaman berkisar
antara ± 99,15 – 111,25 cm, bunga berwarna merah (Red
53A), diameter bunga ± 5,65 – 6,04 cm, bentuk bunga
tunggal, vaselife 12 – 15 hari, produksi 60 – 64
tangkai/m²/musim tanam. Adaptif pada ketinggian 750 –
1200 m dpl, response time 8 minggu setelah periode hari
panjang, serta resisten penyakit karat.
Gambar 5. Krisan Cintia
Agrihort
Gambar 6. Krisan
Alfana Agrihort
2. Krisan Delisa Agrihort (Gambar 6), merupakan krisan bunga
potong, tinggi tanaman berkisar antara ± 95,8 – 109,2 cm,
bunga berwarna ungu merah (Red Purple 71A), diameter bunga
berkisar antara ± 5,3 – 5,9 cm. Bentuk bunga semi dekoratif,
vaselife 12–15 hari, produksi tanaman 60 – 64 tangkai/m2/musim
tanam. Adaptif pada ketinggian 750 – 1200 mdpl, response time
8 minggu setelah periode hari panjang, batangnya sangat kuat
menunjang banyak kuntum bunga, serta resisten penyakit karat.
Laporan Tahunan 2017
6 Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura
2. Krisan Maruto Agrihort (Gambar 7), merupakan krisan bunga potong, tinggi
tanaman berkisar antara ± 88,42 – 93,98 cm, bunga
berwarna ungu-merah (Red Purple 71A), diameter bunga
berkisar antara ± 9,44 – 10,76 cm. Bentuk bunga
dekoratif, vaselife 14 – 16 hari, produksi 60 – 64
tangkai/m2/musim tanam. Adaptif pada ketinggian 750 –
1200 m dpl, response time 8 – 9 minggu setelah periode
hari panjang, dan resisten terhadap penyakit karat. Batang
kuat dengan tangkai bunga pendek sehingga kuntum
Gambar 7. Krisan Maruto
Agrihort
Gambar 8. Krisan Xanne
Agrihort
bunga tidak mudah patah.
3. Krisan Xanne Agrihorti (Gambar 8),
merupakan krisan bunga potong dengan tinggi
tanaman ±73,4 – 113,5 cm, diameter batang 3,91 –
7,50 mm, bentuk bunga Ganda, warna bunga pita
Yellow orange group 14 A. Warna bunga tabung
Yellow green group N 144 A, diameter kuntum bunga
6,01 – 7,34 cm, diameter bunga tabung 1,13 – 1,55
cm. Waktu respon ± 57 – 60 hari. Kesegaran bunga
dalam vase 10 – 16 hari dan warna yang kontras
antara bunga pita dan piringan bunga serta
kesegaran bunga dalam vase cukup panjang.
4. Anggrek Phalaenopsis Arvina Agrihorti (Gambar 9),
warna sepal dorsal dasar yellow green, warna sepal later
dasar yellow green, warna petal dasar yellow green,
panjang bunga ± 7,7 – 8,5 cm, lebar bunga ± 7,4 – 8,0
cm, panjang tangkai bunga ±19,7 – 40,2 cm dan panjang
rachis ± 5,4 – 13,6 cm, warna bunga lebih cerah dan petal
serta cepal tebal sehingga umur kesegaran bunga lebih
lama (sampai 4 bulan).
Gambar 9. Anggrek
Phalaenopsis Arvina Agrihorti
VUB TANAMAN JERUK DAN BUAH SUBTROPIKA
Jeruk Keprok SoE 86, warna kulit oranye (RHS 30D),
daging buah oranye (RHS 17A), berbiji sedikit
(seedless), putik lebih panjang dibandingkan benang sari
dan fertilitas polen rendah–menengah, hasil buah per
pohon per tahun 19,8 –23,54 kg, kandungan air 88,858
%, Kadar total padatan terlarut 9,3–10o brix, kadar asam
0,38–0,44%, kandungan vitamin C 0,396–0,48 mg/g.
Gambar 10. Keprok SoE86
Laporan Tahunan 2017
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura 7
BENIH SUMBER HORTIKULTURA
MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS
Hilirisasi Benih Sumber dan Benih Sebar ke
Stakeholder mempercepat proses adopsi
Laporan Tahunan 2017
8 Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura
BENIH SUMBER HORTIKULTURA
Dalam rangka mendukung ketersediaan benih sumber hortikultura, Puslitbang
Hortikultura telah membentuk Unit Produksi Benih Sumber (UPBS) di setiap Balai
Penelitian (Balit). Ketersediaan benih dalam jumlah cukup, tepat waktu, tepat
jumlah, dan berkualitas memegang peranan penting dalam mendukung program
peningkatan produksi tanaman hortikultura. Tugas UPBS disetiap Balit adalah
memproduksi dan mengelola benih sumber tanaman dengan penerapan sistem
jaminan mutu, dalam hal ini sistem manajemen Mutu SNI 9001 : 2008 dengan
perbaikan yang berkelanjutan. Berikut data benih sumber yang dihasilkan oleh Balit
lingkup Puslitbang Hortikultura pada tahun 2017 (Tabel 1).
Tabel 1. Benih sumber yang dihasilkan oleh Balai Penelitian lingkup Puslitbang
Hortikultura pada Tahun 2017
No Komoditas Benih Sumber Satuan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Bawang merah TSS 21 Kg
Cabai 40 kg
Calon benih sumber 40.000 botol
kentang
Calon benih inti 150 Kg bawang putih
Mangga 233.000 Batang
Manggis 2.500 Batang
Salak 5.000 Batang
Durian 35.000 Batang
Pisang 1.000 Batang
Sukun 10.000 Batang
BF & BPMT jeruk 9.444 Batang
Pada tahun 2017, Puslitbang hortikultura menghasilkan benih sumber dari 11
komoditas yaitu bawang merah TSS, cabai, calon benih sumber kentang, calon
benih inti bawang putih, mangga, manggis, salak, durian, pisang, sukun, serta BF
dan BPMT jeruk. Keseluruhan benih sumber tersebut diharapkan dapat mendukung
program pemerintah dalam menyediakan benih sumber.
Benih sumber hortikultura tersebut telah terdistribusi ke 29 provinsi, 33 BPTP,
dan 24 Pertanian Dinas Pertanian di seluruh Indonesia diantaranya, Provinsi Aceh,
Sumatera Utara, Riau, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Jawa
Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan
Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah,
Sulawesi Tenggara, Papua, dan Papua Barat. Berikut disajikan data distribusi benih
sumber jeruk tahun 2017 (Tabel 2).
Laporan Tahunan 2017
9 Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura
Tabel 2. Data distribusi benih sumber jeruk tahun 2017
Propinsi
Varietas Jumlah
BD BP Sumatera Utara Siam Madu
Keprok Batu 55
Keprok Borneo Prima
JRM 2012
Keprok Maga
Keprok RGL
Keprok SoE
Siam Banjar
Siam Gunuang Omeh
Siam Kintamani
Keprok Sipirok
Pamelo Magetan
600
100
50
100
250
100
100
50
50
50
350
50
Riau Nipis Borneo
Keprok RGL 50
50
Bengkulu Krisma Agrihorti
Monita Agrihorti
Keprok SoE
Keprok RGL
4
4 100
100
100
500
Kalimantan Tengah Japansche Citroen (JC)
Siam Banjar 200
300
Kalimantan Barat Siam Pontianak
Keprok Borneo Prima
Keprok RGL
Keprok Terigas
20
80
40
60
Kalimantan Selatan Siam Banjar
Keprok Borneo Prima 320
100
Jawa Timur Keprok Batu 55
Keprok Madura
Pamelo Magetan
Pamelo Nambangan
JRM 2012
Monita Agrihorti
Puri Agrihorti
Sari Agrihorti
Apel Anna
Apel Manalagi
Apel Rome Beauty
Siam Banjar
Keprok SoE
Keprok Selayar
Manis Pacitan
Pamelo Giri Matang
4
4
4
4
50
50
50
200
275
225
25
25
1000
1500
500
300
100
200
100
100
Laporan Tahunan 2017
1010
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura
Propinsi
Varietas Jumlah
BD BP
Pamindo Agrihorti Pamelo
Bageng Taji Pamelo
Pangkajene Merah
Pamelo Pangkajene Putih
Sitaya Agrihorti
Krisma Agrihorti
50
100
50
100
150
150 Jayapura Siam Pontianak 150 Papua Siam Pontianak 100
Total Distribusi 24 9.420
Jumlah benih sumber
yang telah terdistribusi
sampai akhir Desember
tahun 2017 terealisasi
188,8% atau sejumlah
9.420 batang. Benih
sumber tersebut telah
didistribusikan sesuai
dengan pemesan yang
berasal dari instansi
pemerintah maupun swasta
(Gambar 11 dan 12).
Gambar 11. Produksi
Benih Sumber Tanaman
Jeruk
Benih sumber sayuran generatif telah terdistribusi ke 27 BPTP dan 34 Dinas
Pertanian di seluruh Indonesia, selain itu juga ke swasta dan kelompok tani.
Rekapitulasi penyebaran benih sayuran generatif, kentang dan bawang merah
disajikan pada Tabel 3.
Tabel 3. Rekapitulasi penyebaran benih sayuran generatif, kentang dan bawang merah
No. Konsumen Sayuran
Generatif Bawang
Merah Kentang
1 BPTP 27 13 1 2 Dinas Pertanian 34 7 5 3 Kelompok Tani 27 - 5 4 Perusahaan Swasta 11 2 6 5 Lembaga Pendidikan 63 19 3 6 Peneliti/Karyawan Balitsa 49 18 8 7 Lainnya 167 14 5
Laporan Tahunan 2017
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura 11
Gambar 12. Persiapan Pohon Induk untuk Pengiriman
Puslitbang Hortikultura telah melakukan pemotretan terhadap pola
penyebaran benih sumber yang dihasilkan oleh UPBS lingkup Puslitbang Hortikultura
yang kemudian dituangkan dalam peta penyebaran benih sumber (Gambar 13).
Peta tersebut diharapkan dapat memudahkan stakeholders dalam mendapatkan
informasi terkit penyebaran benih sumber tanaman hortikultura.
Benih-benih sumber tersebut selanjutnya didistribusikan ke BBI, BBU,
penangkar benih di sentra-sentra produksi hortikultura pada hampir seluruh provinsi
di Indonesia, yang kemudian diperbanyak dan digandakan menjadi benih sebar.
Hilirisasi benih sumber dan benih sebar ke stakeholder akan mempercepat proses
adopsi dan penyebarluasan varietas unggul hortikultura. Selain itu benih juga
didistribusikan untuk menunjang kegiatan Kementan dalam mendukung kegiatan
UPSUS, pengembangan kawasan
hortikultura, model kawasan
rumah pangan lestari (KRPL),
Taman Teknologi Pertanian
(TTP), Taman Sains Pertanian
(TSP) dan Laboratorium Lapang
(LL). Sistem informasi UPBS
memuat info tentang
ketersediaan benih sumber yang
meliputi data produksi, stok
benih, serta distribusi benih
sumber. Informasi tersebut
ditampilkan melalui peta
Gambar 13. Peta Penyebaran Benih Sumber Tanaman Sayuran
distribusi benih dan jumlah distribusi benih perbulan. Sistem infomasi benih sumber
hortikultura dapat diakses melalui http://benihsumber.puslithorti.net/.
Laporan Tahunan 2017
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura 13
INOVASI TEKNOLOGI HORTIKULTURA BERBASIS PERTANIAN BIOINDUSTRI
Teknologi budidaya hortikultura
berbasis teknologi maju dan ramah
lingkungan untuk mendukung
terwujudnya sistem pertanian
bioindustri berkelanjutan.
Laporan Tahunan 2017
1414
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura
Pada tahun 2017, Puslitbang Hortikultura telah menghasilkan 8 teknologi
tanaman hortikultura yang berbasis teknologi maju dan ramah lingkungan
(Lampiran 2) diantaranya adalah:
1. Paket Teknologi Produksi Cabai Off Season dengan Produktivitas
>20t/Ha. Keunggulan teknologi ini adalah varietas produktif dan adatif,
persemaian sehat, populasi tinggi, hasil 1 kg/tanaman dan kehilangan hasil <
10 %
Varietas Mega Top Varietas Lingga
Varietas PM 99 Varietas Kencana
Gambar 14. Paket Teknologi Produksi Cabai Off Season dengan Produktivitas
>20t/Ha
2. Teknologi Produksi Mangga Efisien Air Mendukung Off Season
Mangga. Melalui teknologi kompos batang pisang produksi yang dihasilkan
lebih tinggi 45% dibandingkan dengan kontrol, sementara itu dengan
penggunaan hydrogel produksi lebih tinggi 50% dibandingkan dengan kontrol.
Penggunaan bahan ini juga mampu menghemat penggunaan air sebesar 33%
dibandingkan dengan kontrol.
Gambar 15. Proses Pembuatan Kompos Batang Pisang
Laporan Tahunan 2017
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura 15
3. Teknologi Perbanyakan Klonal Anggrek Phalaenopsis Secara In Vitro.
Pengembangan dan aplikasi teknologi perbanyakan klonal secara in vitro
melalui embriogenesis somatik berbasis kultur padat dapat dijadikan sebagai
alternatif pada produksi massal anggrek Phalaenopsis untuk menjamin
ketersediaan benih yang seragam dan berkualitas secara berkesinambungan.
Gambar 16. Teknologi Perbanyakan Klonal Anggrek Phalaenopsis
Secara In Vitro; Respon Eksplan Daun Anggrek
Phalaenopsis Terhadap Beberapa Media Kultur Padat
4. Teknologi Expert System dan Forecasting Untuk Hama Kutu Sisik
(Aonidiella Auranti) dan Penyakit Embun Tepung (Oidium
Tingitanium Carter) Pada Tanaman Jeruk Berbasis Teknologi
Informasi. Teknologi ini dapat mendeteksi secara dini hama kutu sisik dan
penyakit embun tepung pada lokasi yang dipasang alat tersebut, sehingga
hama dan penyakit dapat dikendalikan.
Gambar 17. Profil Remote
Sensing untuk Monitoring
Hama Tanaman Jeruk
Laporan Tahunan 2017
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura 17
LITBANG HORTIKULTURA
MENDUKUNG BIOINDUSTRI BERKELANJUTAN
Laporan Tahunan 2017
1818
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura
Dalam rangka mendukung program Kementerian Pertanian, Puslitbang
Hortikultura melalui Tim Analisis Kebijakan melakukan serangkaian analisis
kebijakan terkait komoditas strategis pengendali inflasi maupun produk hortikultura
yang berorientasi ekspor. Kegiatan tersebut merupakan salah satu upaya dalam
rangka mendukung peningkatan daya saing, stabilitas harga dan peningkatan
potensi ekspor.
Analisis Strategi Pengembangan Kawasan Penyangga (Buffer
Zone) Produksi Bawang Merah Kabupaten Solok
Dalam rangka mengatasi
permasalahan fluktuasi pasokan
bawang merah yang terjadi hampir
setiap tahun maka dibutuhkan
pengembangan bawang merah selain di
sentra produksi utama yang dapat
memenuhi pasokan pada saat sentra
produksi utama tidak berproduksi atau
menurun produksinya karena musim.
Kabupaten Solok, Sumatera Barat
dengan kondisi agroekosistem yang
mendukung merupakan alternatif
daerah pengembangan yang potensial
untuk dijadikan daerah penyangga
bawang merah dengan koefisien
keragaman terendah yaitu sebesar
Gambar 18. Kegiatan FGD untuk identikasi
atribut SWOT di Kabupaten Solok
25%. Didukung dengan arahan Menteri
Pertanian pada kunjungannya ke
Kabupaten Solok pada awal tahun 2017
mencanangkan bahwa Kabupaten Solok harus memiliki luas tanam untuk produksi
bawang merah seluas 10.000 ha pada tahun 2019 dari yang sebelumnya hanya
sekitar 6000 ha pada tahun 2016.
Budidaya bawang merah di Kabupaten Solok memiliki karakteristik tertentu
yaitu biasa dilakukan di dataran tinggi, penggunaan varietas lokal, mulsa plastik,
serta penjemuran bawang merah
dengan cara digantung. Dinas
Pertanian Kabupaten Solok
mengarahkan pengembangan bawang
merah di empat kecamatan yaitu
Kecamatan Lembah Gumanti, Danau
Kembar, Gunung Talang, dan
Lembang Jaya. Kekuatan Kabupaten
Solok untuk menjadi sentra produksi
bawang merah diantaranya
Gambar 19. Karakteristik pertanaman bawang merah di Kabupaten Solok dengan menggunakan
mulsa
Laporan Tahunan 2017
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura 19
pengalaman petani dalam usaha tani bawang merah, produksi sepanjang tahun,
sarana prasarana produksi tersedia lengkap, pedagang antar daerah cukup banyak,
mandiri dalam penyediaan benih, Kualitas dan produksi bawang merah yang baik,
banyaknya investasi yang masuk dari luar daerah untuk budidaya bawang merah,
dan tingginya permintaan pasar sehingga mengurangi ketergantungan terhadap
Kabupaten Brebes.
Kelemahan untuk berkembang menjadi sentra produksi bawang merah
nasional yaitu terkendala kabut (intensitas penyakit tinggi), tidak ada pergiliran
tanaman, upah pekerja tinggi, sulit mendapat pupuk bersubsidi, organisasi tani tidak
berjalan, input bahan kimia tinggi, belum ada fasilitas gudang, dan pembukaan
lahan baru yang kurang memperhatikan kelestarian lingkungan. Tidak adanya
pergiliran tanaman ini dikhawatirkan dapat membuat siklus hidup hama dan
penyakit tidak terputus serta dikhawatirkan suatu saat akan terjadi booming. Selain
itu masuknya bawang merah impor sehingga terjadi fluktuasi harga.
Alternatif kebijakan prioritas yang dapat diambil yaitu pengembangan
teknologi PTT bawang merah, pengembangan teknologi pascapanen bawang
merah, membuka pasar baru selain yang sudah ada, dan membina penangkar
bawang merah. Alternatif strategi yang lain perlu dilakukan pemeringkatan prioritas
diantara seluruh alternatif kebijakan yang telah teridentifikasi.
Analisis Manfaat Gerakan Tanam Cabai
Kementerian Pertanian mencanangkan program Gerakan Tanam Cabai
(Gertam Cabai) pada 22 November 2017, di Lapangan Divisi Infanteri I Kostrad
Cilodong, Depok yang dilatarbelakangi oleh fluktuasi harga cabai yang sering
berlangsung tiap tahun. Program Gertam Cabai bertujuan mengajak masyarakat
memenuhi kebutuhan cabai untuk rumah
tangganya sendiri, dengan menanam
cabai di pekarangan. Kementerian
Pertanian melibatkan Badan Ketahanan
Pangan, Ditjen Hortikultura,
Balitbangtan, dan didukung oleh Eselon I
lainnya yang bekerja sama dengan PKK,
IWAPI, dan Organisasi wanita lainnya.
Puslitbang Hortikultura menindaklanjuti
dengan menyediakan benih cabai dalam
polybag siap tanam dan dibagikan
melalui ketua penggerak PKK kota Bogor
Gambar 20. Lokasi Pertanaman Cabai
rumah tangga di Babakan Pasar
pada tanggal 24 Februari 2017.
Kegiatan analisis manfaat Gertam Cabai bertujuan untuk mengetahui pola
konsumsi cabai, persepsi rumah tangga terhadap gerakan tanam cabai, manfaat
gerakan tanam cabai di pekarangan terhadap tingkat kemandirian pemenuhan cabai
untuk konsumsi rumah tangga serta mengetahui pola kelembagaan gerakan tanam
Laporan Tahunan 2017
2020
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura
Gambar 21. Pertanaman
Cabai Yang Dikelola di
Fasilitas Umum dan KWT
cabai. Dalam pelaksanaan program Gertam Cabai,
setiap rumah tangga menerima sekitar dua hingga
sepuluh tanaman cabai keriting dan rawit dengan
tinggi rata-rata 20-25 cm. Sebagian besar ibu rumah
tangga menanam di polibag, pot, dan wadah
kemasan bekas. Benih cabai yang ditanam di rumah
dalam polibag sebagian besar mati. Penyebabnya
adalah a) cara menanam yang tidak tepat (media
tanam, ukuran polibag/pot, sinar matahari), b) tidak
diberikannya petunjuk menanam cabai, c) tidak
adanya pendampingan, d) tidak ada kelengkapan
saprodi seperti pupuk dalam program gertam cabai.
Sedangkan benih cabai yang diterima oleh kelompok
ditanam di lahan kosong fasilitas umum dan dikelola
oleh KWT tetap hidup dan dapat panen hingga
beberapa kali.
Gertam cabai belum dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Volume
pembelian cabai yang tidak banyak mengalami perubahan setelah program gertam
disebabkan karena banyak tanaman cabai yang mati, cabai yang dibagikan tidak sesuai
dengan preferensi responden. Secara umum dapat dikatakan bahwa gertam cabai
belum diikuti oleh penataan kelembagaan yang matang, baik dalam hal pembagian
maupun pemeliharaan. Jadwal dan sistem pendistribusian juga tidak dibangun,
sehingga benih cabai sampai ke tangan rumah tangga pada saat umur sudah terlalu
tua.
Analisis Kelayakan Teknologi PROLIGA bawang merah dan cabai
Analisis kelayakan teknologi program
lipat ganda (PROLIGA) bawang merah di
Kecamatan Losari Kabupaten Brebes, ditinjau
dari kelengkapan komponen teknologi dapat
dikategorikan layak secara teknis, namun
ditinjau dari keragaan komponen teknologi
tersebut di lapangan yang menunjukkan
pencapaian produktivitas sangat rendah (< 1
t/ha). Maka teknologi proliga bawang merah di
Gambar 22. Pertanaman Proliga
Cabai lokasi tersebut belum dapat dikategorikan
layak secara teknis. Penyebab utama
produktivitas rendah karena ditanam pada off season yaitu saat musim hujan dan
kualitas semaian yang kurang baik. Perhitungan anggaran enterprise yang
diperoleh dari farm record, hasilnya menunjukkan bahwa teknologi proliga bawang
merah masih belum layak secara ekonomis, dan produktivitas yang dicapai serta
analisis anggaran enterprise memberikan gambaran bahwa teknologi proliga
Laporan Tahunan 2017
bawang merah tidak lebih unggul dibanding teknologi budidaya TSS di tingkat
petani.
Potensi adopsi teknologi proliga bawang merah masih rendah. Namun petani
bersedia untuk mencoba jika benih TSS diberikan gratis. Hasil analisis kelayakan
teknologi proliga cabai merah di Kabupaten Garut ditinjau dari kelengkapan
komponen teknologi dikategorikan layak secara teknis. Persepsi petani menyatakan
bahwa inovasi teknologi proliga cabai merah lebih menguntungkan dibanding
teknologi eksisting, sesuai dengan pengalaman bertani sebelumnya, tidak rumit,
mudah diamati dan mudah dicoba.
Kalender Tanam Bawang Merah
Gambar 23.
Tampilan prototipe
aplikasi kalender
tanam
Kalender Tanam
merupakan Sistem Informasi
berbasis web yang
merupakan salah satu inovasi
Badan Litbang Pertanian
yang banyak digunakan di
Indonesia terutama dalam
menentukan waktu tanam
untuk komoditas padi,
jagung, dan kedelai.
Penyusunan kalender tanam
untuk komoditas hortikultura
akan sedikit berbeda dengan kalender tanam terpadu komoditas padi, jagung, dan
kedelai (penetapan pola tanam berdasarkan ketersediaan air). Pada komoditas
hortikultura seperti bawang merah, pada saat musim hujan pertanaman akan sedikit
terkendala oleh beberapa faktor seperti serangan hama dan penyakit, mutu kurang
baik, ukuran tidak standar, serta warna dan aroma yang kurang disukai.
Pada KATAM terpadu prediksi waktu tanam dibuat untuk menghadapi
dinamika perubahan iklim dan upaya untuk pengamanan dan penyelamatan
persediaan pangan. Namun pada kalender tanam
bawang merah selain untuk menghadapi
perubahan iklim kalender tanam juga dibuat untuk
menghadapi dinamika pasar yang terjadi serta
pengendalian distribusi. Pada penyusunan KATAM
bawang merah dikumpulkan data-data sekunder
seperti produksi, luas tanam, luas
panen, kejadian kekeringan,
banjir, dan serangan OPT pada
sentra produksi bawang merah
utama di Kabupaten Brebes
Selain penyusunan KATAM
bawang merah dilakukan juga
Gambar 24.
Pemantauan standing
crop bawang merah
menggunakan drone
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura 21
Laporan Tahunan 2017
2222
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura
inisiasi penyusunan sistem informasi standing crop untuk komoditas bawang merah.
Untuk menginisiasi penyusunan sistem informasi standing crop dilakukan survey
dengan mengumpulkan titik-titik koordinat di sentra produksi bawang merah
(Kabupaten Solok dan Kabupaten Brebes) kemudian akan dicocokkan dengan data
yang terdapat dalam satelit landsat-8 atau modis untuk kemudian dibuat
persamaannya sehingga dapat dibuat perkiraan luas tanaman bawang merah pada
usia tertentu di suatu lokasi.
ANALISIS RANTAI NILAI DAN PENGEMBANGAN MODEL
KONSERVASI TANAMAN BUAH TROPIKA BERBASIS KOMUNITAS
Community Biodiversity Management (CBM) merupakan pendekatan
konservasi Sumber Daya Genetik (SDG) yang mengedepankan pemberdayaan
masyarakat dalam proses konservasi yang bertujuan untuk melakukan pelestarian
SDG sekaligus memberikan manfaat dan nilai tambah bagi masyarakat. Konservasi
SDG dilakukan secara in-situ dan on farm sebagai komplementer dari konservasi ex-
situ yang seringkali dinilai mahal terutama keterkaitannya dengan biaya eksplorasi
dan pemeliharaan.
Kegiatan ini telah dilakukan pada beberapa komoditas buah tropika di
beberapa provinsi di Indonesia termasuk pelestarian berbagai jenis mangga asli
Kalimantan di Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan yang sudah dilakukan sejak
tahun 2009 oleh Balitbangtan (Puslitbang Hortikultura dan BPTP Balitbangtan Kalsel)
bekerjasama dengan Bioversity International, UNEP dan GEF. Beberapa upaya
konservasi, budidaya dan pemberian nilai tambah telah dilaksanakan, seperti
penyusunan Fruit Catalog, perbenihan, distribusi benih ke masyarakat, pembuatan
diversity block, pengembangan forest gene bank, pelatihan, sosialisasi, pameran
serta pemilihan dan pemberdayaan custodian farmers (petani pelestari).
Dalam analisis rantai nilai konservasi buah tropika berbasis komunitas yang
dilakukan di Hulu Sungai Selatan, teridentifikasi kegiatan perbenihan mangga lokal
masih menjadi kendala utama karena kekurangan bahan untuk batang bawah.
Sedangkan untuk lokasi di Kediri, dari analisis rantai nilai terlihat bahwa proses
agribisnis pengolahan produk mangga, saat ini tidak berjalan dikarenakan bahan
baku buah mangga podang urang tidak tersedia.
Gambar 25. Penyerahan secara simbolis tanaman mangga asli Kalimantan di
Kabupaten Hulu Sungai Selatan
Laporan Tahunan 2017
23 Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura
Upaya Kementerian Pertanian untuk menyelamatkan varietas kerabat mangga
lokal yang terancam punah di Kalimantan Selatan patut diapresiasi. Sebab di
Kalimantan Selatan ada 16 varietas mangga lokal dan 9 diantaranya dalam posisi
kritis karena jumlah pohonnya kurang dari 50. BPTP Kementan dan petani sepakat
membentuk Komunitas Pelestari Tanaman Kerabat Mangga Kalsel di Desa Sungai
Tuan Hilir, Kabupaten Banjar.
Karakterisasi tanaman kerabat mangga di Kalimantan Selatan dilaksanakan di
Kabupaten Banjar dan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Sebanyak 12 jenis
tanaman kerabat mangga telah berhasil dikarakterisasi (karakter morfologi: batang,
daun, bunga dan buah), yaitu hampalam biasa, hampalam sapat, palipisan, kuini
bini, binjai masam, asam pinari, binjai manis, asam putaran (pulasan), hambawang
biasa, hambawang besar, cuban, dan kasturi.
Sedangkan di Provinsi Kalimantan Tengah telah dilaksanakan di Kabupaten Kapuas dan Kabupaten Katingan. Tanaman yang lazim ditemukan di sawah dan pekarangan
masyarakat adalah Kuini dan Hampalam, sedangkan Binjai sudah hampir punah. Binjai tidak terlalu besar dengan aroma yang menyengat, diperkirakan merupakan kuini laki seperti yang ditemukan di Kalimantan Selatan.
Sebagai akhir dari kegiatan yang sudah berlangsung beberapa tahun
sebelumnya, diawali dengan kegiatan yang berkolaborasi dengan Bioversity
Internasional dan didanai oleh GEF pada tahun 2009 - 2015 dilanjutkan dengan
kegiatan yang didanai oleh APBN sejak tahun 2015 - 2017, direncanakan untuk
menyusun usulan pendaftaran varietas kerabat mangga di Kalimantan Selatan.
Selanjutnya usulan diserahkan kepada Pemda di Provinsi Kalimantan Selatan atau
Bupati setempat untuk dilanjutkan pemrosesannya dan dalam pengelolaan
pelestarian SDG nya agar terjaga dan tidak punah.
Laporan Tahunan 2017
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura 25
HILIRISASI TEKNOLOGI
MELALUI DISEMINASI
Memperderas Inovasi Teknologi
Laporan Tahunan 2017
2626
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura
Diseminasi HASIL LITBANG HORTIKULTURA
Puslitbang Hortikultura telah banyak menghasilkan teknologi unggulan
sayuran, buah-buahan, dan tanaman hias. Teknologi tersebut diciptakan untuk
memberikan nilai tambah bagi produk hortikultura. Untuk mendukung penderasan
teknologi hasil penelitian agar dapat dimanfaatkan secara luas oleh pengguna, perlu
strategi diseminasi secara cepat dan tepat sasaran melalui berbagai sarana
diseminasi dengan pendekatan komunikasi, promosi, komersialisasi kepada seluruh
stakeholders. Berikut beberapa kegiatan diseminasi Puslitbang Hortikultura di tahun
2017.
Gertam Cabai
Cabai merupakan kebutuhan pokok yang ditetapkan melalui Peraturan
Presiden (Perpres) Nomor 71 Tahun 2015 tentang Penetapan dan Penyimpanan
Harga Kebutuhan Pokok dan Barang Penting. Menindaklanjuti hal tersebut, maka
pemerintah wajib melakukan upaya untuk menjamin ketersediaan dan
keterjangkauan harga cabai sepanjang waktu. Melalui Gertam Cabai, pemerintah
mengajak masyarakat memenuhi kebutuhan cabai untuk rumah tangganya sendiri.
Ketersediaan cabai yang cukup sepanjang waktu diharapkan dapat menstabilkan
harga cabai dan mencegah inflasi. Oleh karena itu, perlu memperkuat basis
produksi guna menstabilkan ketersediaan cabai di pasar dalam negeri. Untuk
mendukung program tersebut, Puslitbang Hortikultura menyiapkan benih cabai
dalam polybag siap tanam sebanyak 15,4 juta tanaman cabai di tahun 2017.
Gambar 26. Menteri Pertanian RI. Dr. Andi Amran Sulaiman menyerahkan tanaman cabai dalam
pot kepada Ketua Umum DPP IWAPI Ir. Dyah, MBA pada acara IWAPI BAZAAAR
(kiri) dan Ketua Umum Perempuan Muslimah Nahdatul Ulama Dra. Hj. Khofifah,
Laporan Tahunan 2017
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura 2727
Gambar 27. Penyerahan secara simbolis 1.000 polybag benih cabai dari Ketua DWP
Puslitbanghorti kepada Ketua TP Dharma Wanita Badan Ketahanan (kiri) dan
penyerahan 1.000 benih cabai dari Puslitbang Hortikultura kepada Ketua
Umum TP PKK Pusat (kanan)
Gambar 28. Penyerahan secara simbolis Terima 30.000 polybag benih cabai kepada Ketua TP
PKK Kota Bogor
Pameran Mini dalam Rangka Mewujudkan Bogor sebagai Kawasan
Inovasi Teknologi Pertanian
Kegiatan ini diselenggarakan pada tanggal 25 Maret 2017 yang dirangkaikan
dengan jalan santai dan penandatanganan nota kesepahaman Balitbangtan dan
Pemerintah Kota Bogor dalam mewujudkan Bogor sebagai Kawasan Inovasi
Teknologi Pertanian. Kawasan Penelitian Cimanggu akan menjadi jalur hijau yang
mencerminkan sebuah pemandangan ilmiah menyatu dengan keindahan alam kota
Bogor. Teknologi inovasi Balitbangtan yang tersebar pada Unit Kerja di kawasan
Cimanggu menjadi daya tarik tersendiri bagi stakeholder pertanian. Selain itu
Cimanggu juga menjadi pilihan wisata edukasi bagi pelajar, mahasiswa, organisasi
profesi, dan masyarakat umum lainnya setelah Kebun Raya Bogor. Puslitbang
Hortikultura menampilkan model pertanian sayuran untuk perkotaan (hidroponik)
dan berbagai tanaman sayuran lainnya serta tanaman buah yang ada di demplot-
demplot pertanaman.
Laporan Tahunan 2017
2828
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura
Gambar 29. Mini display Puslitbanghorti pada acara jalan santai dengan Walikota
Agrinex XI : Berbagi Benih Hortikultura Untuk Indonesia Sejahtera
Agrinex XI yang diselenggarakan pada tanggal 31 Maret – 2 April 2017
mengusung tema Foods for All Seasons “Potensi Agribisnis di Indonesia”. Tema ini
diambil dengan pertimbangan bahwa dengan agribisnis dapat mendukung
kedaulatan pangan melalui aktifitas ekonomi yang sangat terkait dengan
keberlanjutan mutu sumberdaya yang dimiliki oleh bangsa kita.
Dalam rangka percepatan penyebarluasan inovasi teknologi hortikultura pada
kesempatan tersebut Puslitbang Hortikultura membagikan benih pepaya Merah
Delima (MD) dan benih cabai yang mendapat sambutan luar biasa dari pengunjung.
Hal ini mengindikasikan bahwa animo masyarakat terhadap pertanian utamanya
hortikultura masih tergolong tinggi. Selain itu, produk unggulan Puslitbang
Hortikultura seperti buah pepaya MD, kentang Medians untuk olahan dan bawang
merah amphibi (bawang merah yang mampu beradaptasi pada musim hujan dan
musim kemarau) mampu menarik perhatian pengunjung Agrinex.
Gambar 30. Mini display
Puslitbanghorti pada acara Agrinex
Pameran dan Gelar Teknologi PENAS XV 2017
Pekan Nasional (Penas) XV Petani Nelayan yang berlangsung di Aceh tanggal
6-11 Mei 2017 dibuka oleh Presiden RI, Joko Widodo. Dalam sambutannya
disampaikan bahwa pembangunan sektor pertanian merupakan pintu masuk untuk
mengatasi masalah kemiskinan dan menekan ketimpangan, baik ketimpangan
Laporan Tahunan 2017
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura 2929
wilayah maupun sosial. Sehingga, sektor pertanian ini harus dikembangkan untuk
mencapai kesejahteraan bersama. Puslitbang Hortikultura ikut berperan aktif pada
kegiatan tersebut dengan menampilkan gelar teknologi pisang untuk olahan seperti
varietas Raja Kinalun, Ketan, Kepok Tanjung, dan Barangan. Pisang kepok Tanjung
sempat menarik perhatian pengunjung pameran dan gelar teknologi mengingat
keistimewaan pisang ini adalah jantung yang keluar dari batang semuanya menjadi
buah, karena itu pisang kepok tanjung disebut juga pisang tanpa jantung.
Puslitbang Hortikultura juga menampilkan inovasi teknologi olahan pisang seperti
nasi goreng pisang dan keripik pisang aneka rasa. Inovasi teknologi lain yang
didisplay adalah teknologi kultur jaringan kentang, anggrek, anggur, dan teknologi
TCL jeruk.
Gambar 31. Geltek pisang, inovasi teknologi olahan pisang, dan kultur jaringan
Pameran Perbenihan Balitbangtan menyambut 40th PERAGI
Dalam rangka menyambut Seminar Nasional Peragi tanggal 19 Juli 2017 di
IPB Internasional Convention Center (IICC) Badan Litbang Pertanian
menyelenggarakan pameran perbenihan Balitbangtan. Puslitbang Hortikultura
menampilkan benih bawang merah (Trisula, Violeta, Mentes), cabai merah
(Kencana), cabai rawit (Prima Agrihorti), TSS bawang merah, kultur jaringan
tanaman hias (anggrek, krisan, lili) dan jeruk (Keprok Brasitepu, Keprok Garut,
Keprok Batu 55, Keprok Pulung, dan Jestro Mandarin/JRM).
Laporan Tahunan 2017
3030
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura
obil hias Balitbangtan meraih
a 1 pada Karnaval Florikultura
Gambar 32. Materi pameran perbenihan hortikultura
Mobil Hias Balitbangtan pada Karnaval Florikultura Indonesia 2017
Karnaval mobil hias bunga Nusantara di Kampus IPB Baranangsiang. Kota
Bogor, merupakan salah satu rangkaian kegiatan lanjutan dari Florikultura Indonesia
2017 yang diselenggarakan oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
bekerja sama dengan Kementerian Pertanian, Institut Pertanian Bogor, dan
Pemerintah Kota Bogor pada tanggal 29 Juli 2017. Balitbangtan melalui Puslitbang
Hortikultura turut berpartisipasi dalam acara parade mobil hias, dengan tujuan
untuk mengenalkan kinerja penelitian dan pengembangan komoditas tanaman hias.
Mobil hias Balitbangtan mengusung tema “Penderasan Inovasi Teknologi
Balitbangtan” yang dilambangkan dengan gentong bunga (hulu) dan aliran bunga
(hilir). Inovasi Teknologi Balitbangtan akan terus mengalir dari hulu ke hilir, ke
seluruh pelosok negeri dan diadopsi oleh petani untuk kesejahteraan rakyat. Maskot
dalam bentuk gentong yang besar dihiasi dengan “aliran” bunga krisan yang
menjuntai sampai ke bawah menggambarkan bahwa Balitbangtan selalu berusaha
untuk menjadi institusi terdepan dalam menghasilkan teknologi inovatif mulai dari
hulu hingga hilir, serta mengedepankan upaya pendekatan kerjasama dengan
institusi lain maupun petani. Karnaval mobil hias dimulai dari IPB Baranang siang
dengan rute mengelilingi Kebun Raya Bogor dan
kembali ke IPB. M
predikat sebagai Juar
2017 tersebut.
Gambar 33. Mobil Hias
Balitbangtan pada
Karnaval Florikultura
Laporan Tahunan 2017
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura 3131
Gelar Perbenihan dan Sumberdaya Genetik (SDG) Mangga di
Cukurgondang, Pasuruan Jawa Timur
Gelar Perbenihan dan SDG Mangga bertema “Masalisasi dan Hilirisasi Teknologi Inovatif Buah
Tropika Mendukung Tahun Hortikultura 2018 dan Memperkuat Swasembada dan Ekspor”, telah
dilaksanakan di KP Cukurgondang, Pasuruan. Acara ini berlangsung selama tiga hari, tanggal 3-5 November 2017. Berada di lahan seluas 11,87 Ha, KP Cukurgondang telah menghasilkan sebanyak 16
varietas unggul yang telah terdaftar di Kementerian
Pertanian. Dari varietas yang telah terdaftar tersebut, terutama 4 jenis mangga yaitu Garifta
Orange, Garifta Merah, Garifta Kuning, Garifta Gading, dan Agri Gardina 45 telah tersebar benihnya ke 18 provinsi di Indonesia. Jumlah benih
yang tersebar sebanyak 8.657 benih sumber dan
269,711 benih sebar.
Dalam acara tersebut dilaksanakan launching dua varietas unggul baru mangga yaitu Gadung 21
yang banyak dikenal sebagai mangga alpukat dan
Agri Gardina 45 yang memiliki keunikan berumur genjah, pohon tidak terlalu tinggi dan bisa
dikonsumsi hanya dengan dikupas seperti buah pisang, sehingga disebut juga mango banana.
Gambar 34. Mangga Agri
Gardina (atas) Mangga
Gadung 21 (bawah)
Gambar 35. Antusiasme pengunjung untuk mencicipi 200 varietas manga, memetik dan
mencicipi mangga langsung dari pohon
Perkenalan 2 VUB Mangga melalui Talkshow di Net TV
Dua varietas mangga VUB Balitbangtan, yaitu Agri Gardina 45 dan Gadung 21
menjadi viral di media sosial, berita online maupun website. Keunggulan masing-
masing varietas tersebut sangat menjanjikan untuk menjadi primadona mangga
lokal Indonesia, selain mangga Arumanis. Dalam rangka memperkenalkan keunikan
dan keunggulan dua varietas mangga tersebut dilakukan talkshow untuk acara
Indonesia Morning Show di Net TV tanggal 20 November 2017. Acara ini
menghadirkan Kepala Puslitbang Hortikultura sebagai narasumber.
Laporan Tahunan 2017
3232
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura
Gambar 36. Wawancara Kepala Puslitbang Hortikutura di Indonesia Morning Show
Agro Inovasi Fair (AIF) 2017
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan), Kementerian
Pertanian menyelenggarakan kegiatan Agro Inovasi Fair (AIF) 2017 dengan tema
“Bangkitkan Generasi Muda Tingkatkan Nilai Tambah dan Daya Saing” pada tanggal
22-26 November 2017 di Botani Square Bogor. Puslitbang Hortikultura pada
kesempatan tersebut menampilkan buah mangga berbagai varietas komersil dan
non komersil (plasma nutfah) meliputi: Gadung 21, Agri Gardina 45, Garifta Merah,
Garifta Orange, Garifta Gading, Garifta Kuning, Ken Layung, Manggasari 243, Sala
250, Gayam 135, Madu Anggur, Marifta 01, Duren, Himand Phasand 479, Manalagi
69, Golek 31, Gedong Gincu, dan Lali Jiwo. Komoditas hortikultura lainnya yang
tidak kalah menarik untuk dilihat oleh pengunjung adalah pepaya Merah Delima,
cabe Kencana, cabe Ciko, benih bawang merah, jeruk lemon tanpa biji (Montaji),
anggur seedless (BS 39, BS 61 dan Jestro AG 60) dan Garci-tea (teh susut perut
dari asam kandis/kerabat manggis). Selain itu, sebagai upaya mendekatkan hasil
inovasi teknologi hortikultura kepada masyarakat, Puslitbang Hortikultura
mendatangkan petani mangga dari Pasuruan Bapak Muhit Rombo dengan
membawa 3 ton mangga varietas Gadung 21 atau saat ini lebih populer dengan
sebutan mangga Alpokat.
Gambar 37. Pengunjung Stand Puslitbang Hortikultura pada pameran AIF
Laporan Tahunan 2017
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura 3333
Kerja Sama LITBANG HORTIKULTURA
Puslitbang Hortikultura – Balitbangtan sebagai salah satu lembaga
litbang pemerintah, telah banyak menghasilkan teknologi. Teknologi tersebut
diharapkan mempunyai dampak secara nyata, ekonomis, dan aplikatif untuk
diterapkan oleh masyarakat secara luas serta menjadi salah satu upaya dalam
mendukung keberlanjutan teknologi, yaitu dengan ditingkatkannya sinergitas antara
Balitbangtan dengan lembaga litbang lain, pemerintah, maupun swasta melalui
penerapan teknologi inovasi yang telah dihasilkan, penyediaan benih sumber,
pendampingan, dan kegiatan lainnya sesuai dengan kebutuhan mitra. Daftar
kerjasama dalam negeri dan luar negeri secara lengkap disajikan pada Lampiran 3.
Kerjasama dengan PT TAM. Kerjasama dilakukan dalam rangka
pengembangan agro inovasi berbasis teknologi dan produk hortikultura. PT TAM
bertindak sebagai partner non-ekslusif dari Puslitbang Hortikultura dengan
menerapkan produk teknologi dalam berbagai skema agro inovasi yang
dikembangkan (hilir) yang disebut sebagai solusi agro. Peran Puslitbang Hortikultura
dalam kerjasama ini adalah memberikan fasilitasi dan mengkoordinasikan
pelaksanaan pendampingan dan pengawalan yang dilakukan oleh Balit. Projek mulai
berjalan dari bulan agustus 2016 dengan luas lahan 2,1 Ha. Kegiatan dimulai dari
land clearing, pengolahan lahan, pembibitan, pembuatan drip irigasi, penanaman
bibit (durian, pisang, papaya, dan sayuran), perawatan, pemupukan dan
penyulaman. Skope tanaman yang ditanam antara lain 105 pohon durian (varietas
musang king, oche, pelangi, super tembaga, dan varietas local unggul), 412 pohon
pepaya varietas Merah Delima, 518 pohon pisang (varietas barangan, kapok kuning,
dan varietas unggul lain), 231 pohon jambu air (varietas madu deli hijau, citra dan
varietas unggul lain), dan 30 pohon buah tropis lainnya.
Gambar 38. Kondisi Lapang dan Tanaman
Hortikultura yang dibudidayakan oleh PT. TAM
Laporan Tahunan 2017
34 Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura
Pengembangan Kawasan Bioindustri Bawang Merah di Kabupaten
Solok. Kegiatan ini merupakan kegiatan strategis dalam mendukung program
Kementerian Pertanian untuk swasembada dan ekspor bawang merah.
Penandatanganan naskah kerjasama ini sangat penting mengingat Solok merupakan
sentra utama produksi bawang untuk Pulau Sumatera. Pengembangan kawasan
bioindustri bawang merah di Kabupaten Solok mendasari pada integrasi yang
berkelanjutan mulai dari kegiatan
perbenihan, budidaya, panen dan
pascapanen hingga pemasaran dan
pengelolaan lahan. Peresmian Kawasan
Bioindustri Bawang Merah telah
dilaksanakan pada tanggal 11 November
2017. Balitbangtan berkomitmen untuk
mendukung upaya penciptaan
penyediaan benih bawang merah secara
mandiri sepanjang tahun melalui inovasi
Gambar 39. Penandatanganan Naskah
Kerjasama Antara Puslitbang Hortikultura
dan Dinas Pertanian Kabupaten Solok
teknologi perbenihan, budidaya dan
pasca panen, dalam bentuk pengenalan
True Seed of Shallot (TSS), dan
budidaya secara intensif.
Kerjasama antara Puslitbang Hortikultura dengan Tim Penggerak
PKK Bogor. Kesepakatan dalam pendampingan inovasi teknologi hortikultura yang
meliputi integrasi dan sinergisme kinerja dari berbagai unsur pendukung dapat terus
ditingkatkan secara intensif guna mensukseskan Gertam Cabai. Melalui Gertam
Cabai, pemerintah mengajak masyarakat memenuhi kebutuhan cabai untuk rumah
tangganya sendiri. Perempuan menjadi sasaran pelaksana program Gertam Cabai,
karena dianggap mampu menyediakan cabai secara mandiri dan dapat mengurangi
pengeluaran rumah tangga sehingga mengurangi tingkat ketergantungan
masyarakat terhadap stok dan harga cabai yang fluktuatif. Inovasi teknologi yang
akan diintroduksikan secara intensif dapat diadopsi dan dimanfaatkan sebagai
modal dasar dalam penyediaan cabai secara mandiri.
Gambar 40. Penandatanganan MoU Kerjasama Antara Puslitbang Hortikultura dengan Tim
Penggerak PKK Kota Bogor
Laporan Tahunan 2017
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura 3535
Kerjasama dengan Institut Teknologi Bandung. Kerjasama dilakukan
dalam bentuk upaya bersama untuk memanfaatkan sumber daya yang dimiliki oleh
kedua belah pihak yang didasarkan asas kerja sama, saling membantu, saling
mendukung, dan tidak melanggar peraturan perundang-undangan dalam rangka
pemetaan dan penyusunan basis data holtikultura serta pengelolaan sumber daya
genetiknya. Roadmap rencana MoU pemetaan dan penyusunan data besar
hortikultura dengan pendekatan antardisiplin dalam bidang biogeografi dan
biodiversitas, termasuk pengelolaan
sumber daya genetik hortikultura.
Kegiatan yang dilakukan pada tahun
2017 meliputi FGD karakterisasi Desa
Padakembang, pemetaan wilayah desa,
penyusunan perpustakaan spektra,
pembangunan sistem informasi desa,
serta pengembangan kapasitas
masyarakat desa pada 2018. Pada
akhirnya, telah tersedia produk hasil
olahan pisang Tongka Langit, Integrated
Gambar 41. FGD analisis pisang Tongka Langit dalam perspektif
Biogeografi dan Biodiversitas
Smart Village, dan model portal big data di tahun 2020.
Kerjasama Puslitbang Hortikultura dengan AFACI. Regional Project
Development of Locally-Appropriate GAP Programmes and Agricultural Produce
Safety Information System in Indonesia melakukan upaya penerapan GAP-SOP
produk hortikultura dan mendorong petani untuk mendapatkan Sertifikasi GAP pada
komoditas cabai dan salak. Selain itu juga dilakukan Uji residual pestisida untuk
komoditas bawang merah di Brebes dalam rangka melihat level food borne disease.
GAP
NON
GAP
Laporan Tahunan 2017
36 Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura
Gambar 42. Penampilan Kebun Salak GAP dan Non GAP di Sleman
Laporan Tahunan 2017
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura 3737
Kerjasama Puslitbang Hortikultura dengan ACIAR. Kegiatan ini didanai
oleh Australia dengan judul kegiatan, Improving Market Integration for High Value
and Vegetable Production System in Indonesia. Tahun 2017 telah dilakukan survey
rantai nilai mangga di Cirebon dan Majalengka yang melibatkan 10 enumerator dan
471 responden yang terdiri dari petani dan penangkar. Selain itu juga telah
dilakukan survey rantai nilai jeruk di Malang, Jombang, dan Banyuwangi yang
melibatkan 500 responden.
Perpustakaan
Gambar 43. Kegiatan survey
rantai nilai mangga
Untuk meningkatkan komunikasi antar peneliti, ilmuwan dan pengguna hasil
penelitian hortikultura, Puslitbang Hortikultura sejak tahun 2010 mengelola
Perpustakaan Digital di bawah bimbingan Pusat Perpustakaan dan Penyebaran
Teknologi Pertanian. Informasi Inovasi Teknologi Hortikultura yang telah dihasilkan
dapat dimanfaatkan oleh para pengguna perpustakaan. Adapun hasil yang telah
dicapai dalam pengelolaan perpustakaan digital tersebut adalah: tersusunnya bahan
pustaka menurut klasifikasi, serta melakukan entri database buku, majalah,
database iptan, serta data CD/VCD dengan menggunakan WINISIS. Saat ini
database buku berjumlah 595 sedangkan database majalah berjumlah 215,
kemudian telah dikembangkan pula suatu aplikasi perpustakaan oleh Pusat
Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian yaitu SIMPERTAN V.2
SIMPERTAN V.2 merupakan aplikasi pengelolaan perpustakaan berbasis
web yang diharapkan mampu mengintegrasi pengelolaan perpustakaan secara
digital UK/UPT lingkup Kementan. Dengan aplikasi ini, pengelolaan informasi hasil
penelitian dan pengembangan pertanian yang dihasilkan oleh para peneliti UK/UPT
dapat diakses dengan cepat.
Laporan Tahunan 2017
38 Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura
Sistem Informasi SDG dan Benih Sumber
Hortikultura
Informasi benih sumber (ketersediaan dan penyebaran benih) dan database
SDG bermanfaat dalam mempermudah arus informasi kepada masyarakat serta
merupakan informasi yang sangat penting baik untuk pemangku kebijakan dan
stakeholder terkait. Selama tahun 2017 SI UPBS dan SDG Hortikultura telah
menghasilkan penyempurnaan aplikasi benih sumber hortikultura berbasis android
dan mengeluarkan buku panduan operasional pengelolaan aplikasi benih sumber
dan SDG. Untuk selengkapnya dapat diihat pada Lampiran 4.
Penyempurnaan Aplikasi Benih Sumber Hortikultura Berbasis
Android. Agar diperoleh informasi terkini mengenai status ketersediaan dan
distribusi benih sumber serta profil varietas unggul hortikultura
Gambar 44. Tampilan
Informasi Benih Sumber
Hortikultura pada Aplikasi
Android
Puslitbang Hortikultura telah mencetak Buku Panduan pengelolaan
Sibes-Horti dan Sisgen-Horti. Buku panduan dibuat untuk mempermudah
penggunaan aplikasi SIBES-HORTI dan SISGEN-HORTI bagi operator. Melalui buku
panduan ini diharapkan
para Operator SDG lebih
mudah dalam
mengoperasikan aplikasi
dan mengelola datanya.
Ke depan, diharapkan
aplikasi SDG dapat
dioptimalkan terutama
untuk menghasilkan
informasi yang
berkualitas (Gambar 45).
Gambar 45. Tampilan Cover Buku Panduan Sibes-Horti dan
Laporan Tahunan 2017
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura 37
Dukungan Pengembangan Kawasan Agribisnis Hortikultura
Dukungan Pengembangan Kawasan Agribisnis Hortikultura menjadi salah satu
implementasi program pengembangan komoditas unggulan Kementerian Pertanian
sesuai kebutuhan stakeholders. Beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan pada
tahun 2017 diantaranya adalah:
Workshop Dukungan Pengembangan Kawasan Agribisnis
Hortikultura. Workshop diselenggarakan pada tanggal 24-26 April 2017 di
Bandung, Jawa Barat. Workshop dilaksanakan dengan bekerjasama antara Balai
Besar Pengkajian Teknologi Pertanian dengan Puslitbang Hortikultura (Gambar 46).
Workshop bertujuan untuk menyatukan persepsi dalam kegiatan Dukungan
Pengembangan Kawasan Agribisnis Hortikultura tahun 2017. Sebagai tindak lanjut
workshop, dirumuskan komitmen stakeholder dalam dukungan PKAH, ditetapkan
tiga prioritas pengembangan hortikultura 2017-2019, dan perlu dibuat juknis yang
mensinergikan tugas masing-masing institusi yang terlibat melalui konsorsium
benih.
Gambar 46. Workshop DPKAH
Pengembangan Kawasan Agribisnis Hortikultura di Kabupaten
Batang sebagai Pusat Inovasi dan Produksi Hortikultura Terintegrasi
Hulu-Hilir.
Koordinasi, survey lapang
dan kajian potensi pengembangan
kawasan telah dilaksanakan
Puslitbang Hortikultura bersama
sama dengan Pemkab Batang.
Kegiatan tersebut merupakan
salah satu upaya dalam
menginisiasi pengembangan
kawasan agribisnis hortikultura di
Kabupaten Batang untuk Gambar 47. Tim Puslitbang Hortikultura dan Bupati Batang dalam Pertemuan Pemaparan Grand Design
Laporan Tahunan 2017
40 Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura
menjadikan Batang sebagai pusat inovasi dan produksi hortikultura ramah
lingkungan. Sebagai tindak lanjut dari MoU Kerjasama antara Pemkab Batang dan
Balibangtan, telah disusun grand design pengembangan kawasan agribisnis
hortikultura di Kabupaten Batang. Grand design berisikan rencana pengembangan
Kebun Clapar yang letaknya sangat strategis di jalan Raya Pantura sebagai Taman
Tekno Pertanian (mandiri) dan juga pengembangan kawasan kentang, bawang
putih, jeruk, mangga, kampung alpukat organik, kakao, kpo, krisan, dan tanaman
hias lainnya.
Draft buku bunga rampai DPKAH jilid kedua
Diskusi Rencana Pembuatan Buku Bunga Rampai DPKAH dilakukan
bersamaan dengan workshop DPKAH pada bulan April 2017. Pada pertemuan
tersebut disepakati bahwa judul buku yang akan diangkat adalah “from land to
market: pra dan pasca launching pengembangan kawasan agribisnis hortikultura”.
Selanjutnya pokok bahasan dalam buku tersebut adalah (1) Kebijakan
pengembangan kawasan hortikultura, (2) Inovasi hortikultura siap terap di kawasan,
(3) Model pengembangan kawasan hortikultura: pra dan pasca launching, (4) Hulu
hilir kawasan agribisnis hortikultura, dan (5) Keberhasilan dan kritik terhadap
program DPKAH.
Pendampingan UPSUS, TTP, TSP, DAN KOMODITAS
UTAMA KEMENTERIAN PERTANIAN
Dalam mendukung upaya khusus (UPSUS) peningkatan produksi padi,
jagung, dan kedelai, Balitbangtan melakukan koordinasi pelaksanaan UPSUS serta
pendampingan dan pengawalan baik secara langsung maupun tidak langsung di
lokasi untuk pencapaian swasembada berkelanjutan padi, jagung dan kedelai.
Puslitbang Hortikultura menjadi penanggungjawab Upaya Khusus Peningkatan Luas
Tambah Tanam Padi, Jagung dan Kedelai di empat kabupaten di Provinsi
Kalimantan Tengah, yaitu Kabupaten Kotawaringin Timur, Katingan, Kapuas dan
Gunung Mas hingga bulan Oktober 2017 dan berubah menjadi penanggungjawab
Provinsi Kalimantan Timur yang terdiri dari 10 kabupaten yaitu Kabupaten Paser,
Kutai Barat, Kutai Kartanegara, Kutai Timur, Berau, Penajam Paser Utara, Mahakam
Hulu, Balikpapan, Samarinda, dan Bontang.
Kegiatan pendampingan UPSUS peningkatan produksi padi, jagung dan
kedelai dilaksanakan dengan beberapa kegiatan (1) Sinkronisasi dan koordinasi
pelaksanaan UPSUS padi, jagung dan kedelai, (2) Manajemen koleksi dan pelaporan
data luas tambah tanam (LTT) padi, jagung dan kedelai, (3) Pendampingan dan
bantuan teknis peningkatan LTT padi, jagung dan kedelai.
Koordinasi kegiatan UPSUS dilakukan antar UK/UPT Lingkup Kementan,
Pemerintah daerah terkait tingkat Provinsi maupun Kabupaten, TNI, BPS, Bulog dan
Stakeholder lainnya. Rapat Koordinasi percepatan LTT dilakukan untuk membahas
Laporan Tahunan 2017
39 Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura
strategi untuk mencapai sasaran LTT yang telah ditetapkan serta sinkronisasi data
LTT dari masing-masing kabupaten/kota. Dalam upaya peningkatan LTT,
Balitbangtan dan TNI turun ke lapangan guna memberikan pendampingan dan
bimbingan langsung kepada petani dan melihat langsung kondisi di lapangan.
Sebagai dukungan juga dilakukan tanam bersama dan panen bersama di lokasi
UPSUS.
Gambar 48. Rapat Koordinasi serta tinjauan lapang di Provinsi Kalimantan Tengah
Gambar 49. Rapat Kooordinasi dan panen padi di Kabupaten Provinsi Kalimantan Timur
Laporan Tahunan 2017
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura 41
DUKUNGAN MANAJEMEN
TERHADAP LITBANG HORTIKULTURA
Laporan Tahunan 2017
42 Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura
ORGANISASI
Struktur Organisasi Susunan organisasi lingkup Puslitbang Hortikultura terdiri atas tiga eselon III
yang berada di satuan kerja (satker) Puslitbang Hortikultura Bogor, yaitu : (1)
Bagian Tata Usaha (TU), (2) Bidang Program dan Evaluasi (PE), (3) Bidang
Kerjasama dan Pendayagunaan Diseminasi Hasil Penelitian (KSPDHP), dan (4)
Kelompok Jabatan Fungsional. (Gambar 50)
Gambar 50. Struktur Organisasi Puslitbang Hortikultura
Laporan Tahunan 2017
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura 4343
1
Di samping itu, Puslitbang Hortikultura membawahi empat Balai Penelitian
Komoditas, yaitu (1) Balai Penelitian Tanaman Sayuran (Balitsa) di Lembang, Jawa
Barat, (2) Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika (Balitbu Tropika) di Solok,
Sumatera Barat, (3) Balai Penelitian Tanaman Hias (Balithi) di Cianjur, Jawa Barat,
dan (4) Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (Balitjestro) di
Tlekung, Jawa Timur.
Visi, Misi,Tujuan, dan Sasaran
Visi dan misi Puslitbang Hortikultura tahun 2015-2019 dirumuskan dengan
memperhatikan dinamika lingkungan strategis, perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi, serta kondisi yang diharapkan pada tahun 2019.
VISI MISI
Menjadi lembaga penelitian dan pengembangan terkemuka penghasil inovasi hortikultura mendukung agribisnis hortikultura modern
1. Menghasilkan teknologi inovasi yang memiliki karakter tepat guna, efisien, efektif, dan berkelanjutan;
2. Pengembangan sistem diseminasi teknologi
inovasi yang efektif dan efisien
TUJUAN
•Menghasilkan varietas unggul baru, benih sumber, inovasi
teknologi, dan rekomendasi kebijakan hortikultura
2 •Mengakselerasi dan meningkatkan adopsi teknologi
hortikultura bekerjasama dengan institusi terkait
Tata Nilai
Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, Puslitbang Hortikultura
menetapkan tata nilai yang menjadi pedoman dalam pola kerja dan mengikat
seluruh komponen yang ada di Puslitbang Hortikultura. Tata nilai tersebut antara
lain:
Laporan Tahunan 2017
44 Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura
Puslitbang Hortikultura merupakan lembaga yang terus berkembang dan Fast Learning Organization;
Puslitbang Hortikultura dalam melaksanakan tugas dan fungsinya mengedepankan prinsip terkoordinasi, efisien, efektif dan disiplin tinggi;
Mengutamakan penerapan corporate management dalam menghasilkan teknologi inovatif maupun memecahkan permasalahan pertanian hortikultura;
Menjunjung tinggi integritas lembaga dan personal dengan mengikuti peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai landasan kerja;
Bekerja secara cerdas, cermat, keras, ikhlas, tuntas dan mawas.
Sasaran Kegiatan
Laporan Tahunan 2017
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura 4545
Arah Kebijakan
Arah kebijakan pengembangan agribisnis hortikultura modern berbasis
bioindustri dilaksanakan di berbagai bidang, dan yang terkait dengan tupoksi Pusat
Penelitian dan Pengembangan Hortikultura adalah:
1. Mengelola dan memanfaatkan SDG hortikultura dalam perakitan VUB;
2. Memfokuskan penyediaan VUB bermutu dengan memanfaatkan SDG yang
tersedia;
3. Menyediakan teknologi inovatif berbasis HKI untuk mengatasi permasalahan
lahan suboptimum dan mengantisipasi dampak perubahan iklim
4. Mengkonsolidasikan hasil-hasil penelitian dan memformulasikannya dalam
bentuk rakitan teknologi untuh memecahkan masalah dan memanfaatkan
peluang penerapan;
5. Mendorong peningkatan adopsi teknologi melalui diseminasi dan rekomendasi
pengembangan inovasi hortikultura untuk meningkatkan kesejahteraan pelaku
usaha;
6. Menganalisis dan menyusun rancangan kebijakan yang terkait dengan
permasalahan pengembangan agribisnis hortikultura;
7. Memberdayakan secara optimal kompetensi SDM dan ketersedian fasilitas untuk
mendukung pelaksanaan penyediaan invensi dan pengembangan inovasi sesuai
kebutuhan;
8. Mempercepat peningkatan kapasitas dan kompetensi sumberdaya penelitian
hortikultura, melalui perencanaan dan implementasi pengembangan institusi
yang berkelanjutan;
Strategi (Pencapaian Sasaran) Strategi yang akan ditempuh untuk mencapai luaran (output) kegiatan
penelitian dan pengembangan hortikultura dalam kurun waktu 2015 – 2019 ialah:
1. Meningkatkan perakitan dan penyediaan varietas unggul baru (yang dapat
menjawab permasalahan dan preferensi konsumen), benih, dan inovasi sistem
perbenihan berdaya saing serta memperkuat Unit Pengelolaan Benih Sumber
(UPBS)
2. Memanfaatkan teknologi yang bersifat high technology untuk analisis genom
dan ekspresi gen dalam mempercepat penciptaan varietas unggul baru
hortikultura;
3. Mengembangkan kegiatan penelitian melalui konsorsium dengan berbagai
lembaga terkait;
4. Memanfaatkan pengembangan teknologi yang telah dilakukan berbagai pihak,
termasuk advanced technology dalam mempercepat penciptaan teknologi unggul
baru mendukung pengembangan hortikultura;
5. Melindungi, melestarikan dan memanfaatkan kekayaan sumberdaya genetik
Laporan Tahunan 2017
46 Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura
Program dan Kegiatan
Kegiatan Penelitian dan Pengembangan
Puslitbang Hortikultura, mempunyai tugas melaksanakan kegiatan penelitian
dan pengembangan tanaman hortikultura, sebagai salah satu kegiatan pada
“Program Penciptaan Teknologi dan Pertanian Bioindustri Berkelanjutan” (Renstra
Kementerian Pertanian 2015-2019). Sejalan dengan program Badan Litbang
Pertanian, yang menetapkan kebijakan alokasi sumberdaya litbang menurut fokus
komoditas, Puslitbang Hortikultura melakukan penelitian dan pengembangan untuk
tanaman cabai, dan bawang merah sebagai produk pertanian penting pengendali
inflasi, serta produk hortikultura lainnya yang berorientasi ekspor dan substitusi
impor (nanas,manggis, salak, mangga, jeruk dan tanaman florikultura). Selain itu
Puslitbang Hortikultura juga melakukan penelitian dan pengembangan kegiatan-
kegiatan unggulan yang diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap
pertumbuhan ekonomi, kesehatan dan lingkungan, serta memiliki daya saing global.
Indikator Kinerja Utama Indikator Kinerja Utama (IKU) Puslitbang Hortikultura dalam 5 (lima) tahun
(2015-2019) adalah sebagai berikut:
1. Jumlah VUB hortikultura yang adaptif terhadap lingkungan dan benih sumber
2. Jumlah teknologi unggulan hortikultura unggul menuju pertanian bioindustri
3. Jumlah rekomendasi kebijakan litbang hortikultura
4. Jumlah kerjasama nasional dan internasional yang kuat untuk mendukung
terwujudnya lembaga litbang hortikultura yang terkemuka
5. Jumlah diseminasi inovasi hortikultura
Dukungan Sumber Daya Manusia Pada Tahun 2017, Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura didukung
oleh Sumberdaya Manusia (SDM) sebanyak 564 orang yang tersebar di Pusat
Penelitian dan Pengembangan Hortikultura dan ke-empat Balai Penelitiannya, yang
terdiri atas 25 orang pejabat struktural (4,43%), pejabat fungsional tertentu
sebanyak 259 orang (45,92%) dan selebihnya sebagai pejabat fungsional umum
sebanyak 280 orang (49,65%). Sebagai lembaga penelitian, Pusat Penelitian dan
Pengembangan Hortikultura didukung oleh tenaga fungsional peneliti sebanyak 168
orang (29,79%). Keragaan sumber daya manusia tahun 2017 berdasarkan
pendidikan disajikan dalam gambar 51 dan sebaran tenaga menurut jenjang jabatan
peneliti tahun 2017 disajikan pada gambar 52.
Laporan Tahunan 2017
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura 4747
Keragaan Sumber Daya Manusia Tahun 2017
Struktural 4,43%
Fungsional Tertentu;
45,92%
Fungsional
Peneliti; 29,79%
Fungsional
Umum; 49,65%
Pejabat Struktural Fungsional
Peneliti
Fungsional
Umum Fungsional
Tertentu
Gambar 51. Keragaan SDM Tahun 2017
Gambar 52. Sebaran tenaga jenjang jabatan fungsional peneliti 2017
Untuk peningkatan kompetensi dan profesionalisme SDM, selama periode
tahun 2017 pegawai lingkup Puslitbang Hortikultura telah mengikuti pendidikan dan
pelatihan (diklat)/training jangka pendek dan panjang (S3, S2, S1, D3, < D3) serta
workshop di dalam maupun luar negeri.
Dalam rangka peningkatan pangkat golongan
bagi SDM, Puslitbang Hortikultura juga
memberi kesempatan kepada PNS untuk
mengikuti pelaksanaan ujian dinas Tk.I dan
penyesuaian kenaikan pangkat ijazah (KPPI).
Sebagai bentuk apresiasi pemerintah kepada
pegawai yang telah mengabdi selama 10, 20,
dan 30 tahun dan menunjukkan kesetiaan,
pengabdian, kecakapan, kejujuran, dan
kedisiplinan selama bekerja, maka kepada
pegawai tersebut diberikan penghargaan
Gambar 53. Sertifikat ISO Puslitbang Hortikultura
Laporan Tahunan 2017
48 Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura
Satyalancana Karya Satya, dan untuk menunjang tupoksi Puslitbang Hortikultura
pada tahun 2017 telah dilakukan mutasi pegawai lingkup Puslitbang Hortikultura.
Data SDM lingkup Puslitbang Hortikultura dapat dilihat pada Lampiran 5.
Dari sisi kelembagaan, Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura telah
menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 sejak 10 April 2010. Sistem
Manajemen Mutu ISO 9001:2008 ini akan berakhir pada September 2018. Dan
sebagai penggantinya adalah Sistem Manajemen Mutu versi ISO 9001:2015. Untuk
dapat menerapkan Sistem Manajemen Mutu versi ISO 9001:2015, Pusat Penelitian
dan Pengembangan Hortikultura menggandeng Konsultan PT Mutuagung Lestari
untuk melakukan migrasi ke versi terbaru. Hasil perbaikan sistem telah
mendapatkan persetujuan dengan diterbitkannya Sertifikat ISO 9001:2015 dengan
Nomor Registrasi: QMS/206 tanggal 9 Agustus 2017.
KEUANGAN
Pagu anggaran lingkup Puslitbang Hortikultura pada tahun 2017 setelah
mengalami beberapa kali revisi, yang terdiri dari Refocusing, penambahan dana
APBNP, PNBP dan dana hibah luar negeri.
DIPA PUSLITBANG HORTIKULTURA TAHUN 2017
(REVISI AKHIR)
Balitjestro 25.369.026.000
18%
Puslithorti
14.332.468.000 10%
Balithi
19.492.978.000 14%
Balitsa
49.088.513.000 36%
Balithi
30.618.879.000 22%
Gambar 54. Presentasi DIPA Revisi akhir Lingkup Puslitbang Hortikultura
Realisasi anggaran lingkup Puslitbang Hortikultura s.d Desember 2017
secara keseluruhan mencapai Rp 130.503.626.091,- atau 93,95% dari pagu
anggaran Rp 138.901.864.000,- Realisasi dari masing-masing UK/UPT lingkup
Puslitbang Hortikultura adalah sebagai berikut:
Satker Puslitbang Hortikultura Rp 13.905.670.706,- (97,03%) dari pagu
Rp 14.332.468.000,-, Balitsa Rp 42.168.151.484,- (94,05%) dari pagu Rp
49.088.513.000,- Balitbu Tropika Rp 28.449.155.482,- (92,91%) dari pagu Rp
30.618.879.000,-Balithi Rp 18.272.378.655,-(93,74%) dari pagu Rp
19.492.978.000,- dan Balitjestro Rp 23.708.269.764,- (93,45%) dari pagu
25.369.026.000,-
Laporan Tahunan 2017
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura 4949
Selama tahun 2017 Puslitbang Hortikultura dan UPT Balitsa telah menerima
anggaran yang berasal dari dana hibah sebesar Rp 1.035.493.000, masing-masing
UK/UPT : Puslitbang Hortikultura sebesar Rp 814.202.000,- dengan realisasi sebesar
Rp 813.822.597 yang berasal dari negara donor Australia (ACIAR), Balitsa dana
hibah dari ACIAR (Australia) sebesar Rp 221.291.000 dengan realisasi sebesar Rp
206.665.348,-
P 120,00
e 100,00 r
s 80,00
e 60,00
n 40,00
20,00
0,00
PERSENTASE PELAKSANAAN DIPA S/D DESEMBER 2017
97,02 94,05 92,91 93,74 93,45 93,95
Puslitbang HoBrtialitsa Balitbu Balithi BalitjestLriongkup Puslit
UK/UPT
Gambar 55. Persentase Realisasi Anggaran Puslitbang Hortikultura UK/UPT TA 2017
Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) lingkup Puslitbang
Hortikultura sampai dengan 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp2.270.470.506,-
(165,15%), dari estimasi pendapatan yang ditetapkan sebesar Rp 1.374.815.000.
Keseluruhan pendapatan adalah merupakan pendapatan Negara Bukan Pajak
(PNBP) dengan rincian estimasi sebagai berikut Satker Puslitbang Hortikultura
Rp132.610.807,- (35%), dari target 378.000.000,- Balitsa Rp859.473.557,- (194%),
dari target 442.982.000,- Balitbu Tropika Rp627.088.517,- (120%), dari target
Rp520.861.000,- Balithi Rp283.533.299,- (248%) dari target 113.965.000,- dan
Balitjestro Rp367.764.326,- (123%) dari target 296.629.000,-
PERLENGKAPAN
Dalam rangka menghasilkan data transaksi untuk mendukung penyusunan
neraca, dan menunjang fungsi pengelolaan Barang Milik Negara, digunakanlah
Aplikasi SIMAK-BMN sesuai dengan Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Keuangan Negara. Untuk memungkinkan dilakukannya penyederhanaan dalam
proses manual dan mengurangi tingkat kesalahan, pelaksanaan akuntansi Barang
Milik Negara dilakukan dengan bantuan perangkat lunak.
Selama periode 2017, telah dilakukan pengadaan sarana dan prasarana
gedung penunjang lainnya, berupa meubelair, fasilitas kantor, pembangunan
instalasi air, pembangunan bangunan penunjang kantor, pengadaan pengolah data,
pembangunan screen house, pengadaan kendaraan bermotor roda 3 pengangkut
Laporan Tahunan 2017
5050
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura
benih, pembangunan bak kolom fungsional, dan pembuatan sarana irigasi sprinkler
di screen house dan kebun.
Mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang
Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
181/PMK.06/2016 tentang Penatausahaan Barang Milik Negara, pelaksanaan
Penatausahaan Barang Milik Negara (BMN) Pusat Penelitian dan Pengembangan
Hortikultura dilakukan dengan Usulan Penetapan Status Penggunaan. Penetapan
Status Penggunaan (PSP) Barang Milik Negara Pusat Penelitian dan Pengembangan
Hortikultura dilakukan dalam rangka penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi
Kuasa Pengguna Barang dengan mengacu pada PMK 246/PMK.06/2014.
Selama periode 2017, Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura telah
menerima: Salinan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
90/KM.6/WKN.08/KNL.03/2017 tanggal 21 Juli 2017 tentang Penetapan Status
Penggunaan Barang Milik Negara pada Kementerian Pertanian Republik Indonesia
berupa 25 (dua puluh lima) unit Bangunan dan 5 (lima) unit Jalan, Irigasi dan
Jaringan dengan nilai perolehan seluruhnya sebesar Rp3.000.319.004,00; Salinan
Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 511/Kpts/PL.310/8/2017
tanggal 24 Agustus 2017 tentang Penetapan Status Penggunaan Barang Milik
Negara Pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian berupa selain tanah dan/atau
bangunan dengan nilai perolehan seluruhnya sebesar Rp505.500.735,00 (lima ratus
lima juta lima ratus ribu tujuh ratus tiga lima rupiah); dan Surat dari Sekretaris
Jenderal Kementerian Pertanian Nomor B-2817/PL.330/A/07/2017 tanggal 25 Juli
2017 tentang Usulan Penetapan Status Penggunaan BMN Pada Puslitbang
Hortikultura kepada Kementerian Keuangan u.p. Kepala Kantor Wilayah Ditjen
Kekayaan Negara Jawa Barat. Usul PSP BMN pada Puslitbang Hortikultura berupa
Bangunan Gedung Kantor Permanen dengan nilai perolehan sebesar
Rp11.993.411.799,00 (sebelas miliar sembilan ratus sembilan puluh tiga juta empat
ratus sebelas ribu tujuh ratus sembilan puluh sembilan rupiah).
Program dan Anggaran
1. Rencana kegiatan litbang hortikultura
a. Update Data I-Prog tahun 2017 dan 2018
Puslitbang Hortikultura telah melakukan up dating RPTP, RDHP, dan RKTM
tahun 2017 ke dalam sistem intranet yang dibuat oleh Badan Litbang Pertanian
pada bulan April. Melalui sistem ini diharapkan penyampaian proposal oleh tiap unit
kerja dapat dilakukan dengan lebih mudah dan lebih cepat, sehingga dapat
menghemat dan mengefisienkan biaya perjalanan. Melalui updating tersebut
diharapkan juga adanya sebuah database program/kegiatan yang akan dilaksanakan
oleh Badan Litbang beserta unit kerjanya sehingga lebih mudah dalam pencarian
dan penyimpanan proposal penelitian/kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Badan
Litbang dan unit kerjanya. Pada i-program 2017 terjadi penambahan dalam aplikasi
Laporan Tahunan 2017
5151
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura
i-program yaitu adanya penilaian evaluasi proposal oleh evaluator Badan Litbang
Pertanian.
Pada bulan November 2017, kembali dilakukan Up dating data I-Program
2017 dan 2018. Kegiatan ini diawali dengan sosialisasi aplikasi i-prog dan
dilanjutkan dengan up dating data i-program. Output kegiatan ini adalah data
kegiatan Puslitbang Hortikultura baik tahun 2017 maupun 2018 yang terdapat
dalam aplikasi i-program Puslitbang Hortikultura (Lampiran 6).
b. Reviu dan Revisi Renstra Puslitbang Hortikultura Tahun 2015-2019
Sesuai dengan saran Inspekstorat Jenderal bahwa pada Renstra Puslitbang
Hortikultura harus mencantumkan Indikator Tujuan maka dilakukan revisi Renstra
untuk mengakomodir saran tersebut. Dalam proses penyelarasan program
Kementan, Balitbangtan dan Puslitbang Hortikultura, maka telah dilakukan
penyesuaian renstra terutama pada bagian Indikator Kinerja Utama dan Indikator
Kinerja.
Indikator Tujuan Puslitbang Hortikultura disajikan pada Tabel 4 meliputi
jumlah VUB hortikultura dan benih sumber, jumlah Teknologi menuju pertanian
bioindustri, tersedianya jumlah rekomendasi kebijakan, tersediannya model
pengembangan kawasan agribisnis hortikultura.
Tabel 4. Sasaran dan Indikator Kinerja Utama (IKU) Puslitbang Hortikultura 2015-2019
No
Tujuan
Indikator
Satuan
2015
2016
2017
2018
2019
1
Menyediakan Jumlah VUB Hortikultura
Jumlah VUB Hortikultura VUB 22 23 25 28 30 - VUB Bawang merah,
Cabai, Sayuran lainnya
4
4
4
4
4
- VUB Buah Tropika 1 1 1 2 3 - VUB Tanaman Hias 16 17 18 18 20 - VUB Jeruk dan Buah
Subtropika 1
1
2
3
3
2
Menyediakan teknologi dan inovasi peningkatan
produksi tanaman hortikultura
Teknologi dan inovasi peningkatan produksi
tanaman hortikultura
Teknologi 20
21
20
21
22
- Teknologi Bawang Merah, Cabai
8
8
8
8
8
- Teknologi Buah
Tropika
2
2
2
2
3
- Teknologi Tanaman
Hias 7 7 7 7 7 - Teknologi Jeruk dan
Buah Subtropika
3
4
3
4
4
3
Menyediakan benih sumber hortikultura
Benih sumber
Hortikultura - Benih sumber
kentang (G0) Planlet
40.000 42.500 45.000 47.500 50.000 - Benih sumber
bawang merah Kg
36.165 37.656
39.140
40.620
- Benih sumber cabai Kg 35.000 32 34 35 38
Laporan Tahunan 2017
5252
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura
No
Tujuan
Indikator
Satuan
2015
2016
2017
2018
2019
- Benih sumber
sayuran potensial Kg
303
310
325
342
- Benih sumber buah
tropika, jeruk dan
buah subtro[ika lainnya
Tanaman 11.000
11.000
11.000
11.000
11.000
- Benih sumber
anggrek dan tanaman hias lain
Planlet 4.600
4.700
4.800
4.900
5.000
- Benih sumber krisan Stek
420.000
440.000
460.000
480.000
500.000
4
Menyediakan jumlah rekomendasi kebijakan
Jumlah rekomendasi
kebijakan
Rekomen dasi
2 2 2 2 2
5
Menyediakan model pengembangan kawasan
agribisnis hortikultura
Model pengembangan kawasan agribisnis hortikultura
Model 1 0 0 0 0
c. Penyusunan Penetapan Kinerja (PK) Tahun 2017
Penyusunan Perjanjian Kinerja pada tahun 2017 berbeda dengan penyusunan
PK di tahun sebelumnya, karena untuk di tahun 2017 PK tidak hanya di tingkat
Eselon II, tetapi eselon III dan IV juga harus membuat perjanjian kinerja tersebut.
Lembaran PK yang disusun adalah lembaran perjanjian yang ditandatangani
Kapuslitbang/ Kabalai Besar sebagai pihak pertama dan Ka Balitbangtan sebagai
pihak kedua, serta lampiran PK. Lampiran PK yang harus diisi Sasaran Kegiatan,
Indikator Kinerja dan Target. Pada PK Indikator kinerja kegiatan TA. 2017
mencakup : (1) Jumlah varietas unggul baru hortikultura dan benih sumber; (2)
Jumlah teknologi hortikultura menuju pertanian bio industri (3) Jumlah rekomendasi
kebijakan (4) Jumlah kerjasama nasional dan internasional yang kuat mendukung
terwujudnya lembaga litbang hortikultura yang terkemuka (5) Jumlah diseminasi
inovasi hortikultura. Pada tahun 2017 Puslitbang Hortikultura telah mengalami revisi
Perjanjian Kinerja (PK) pada bulan Oktober 2017 hal ini disebabkan karena
terjadinya kegiatan program perbenihan yang mengakibatkan perubahan output dan
anggarannya.
d. Penyusunan RPTP/RDHP/RKTM Puslitbang Hortikultura Tahun 2018
Sebelum penyusunan RPTP/RDHP/RKTM, terlebih dahulu dilakukan
Penyusunan dan Evaluasi Matrik kegiatan tahun 2018 lingkup Puslitbang
Hortikultura.
Evaluasi Matrik Kegiatan TA. 2018 telah dilakukan sebanyak dua kali yaitu
Evaluasi Matrik Kegiatan TA. 2018 internal Satker Pusllitbang Hortikultura yang
diselenggarakan tanggal 2-3 Maret 2017 dan Evaluasi Matrik Lingkup Puslitbang
Hortikultura yang diselenggarakan tanggal 7-8 April 2017. Tim Evaluator Evaluasi
Laporan Tahunan 2017
5353
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura
Matrik tersebut adalah Prof. Budi Marwoto, Prof. Tjeppy D. Soejana, Prof. Dr. Djoko
Said D., Prof. Dr. Deciyanto,MS, serta Prof. Dr. Ika Djatnika.
Jumlah proposal kegiatan lingkup Puslitbang Hortikultura 81 buah, terdiri dari
34 Rencana Penelitian Tim Peneliti (RPTP) dan 47 Rencana Diseminasi Hasil
Penelitian (RDHP). Sementara itu, untuk hasil Evaluasi Matrik TA. 2018 lingkup
Puslitbang Hortikultura antara lain penentuan topik penelitian tidak boleh hanya
business as usual, melainkan harus mengacu pada prioritasi kegiatan dengan me-
reviu isu-isu strategis, mengidentifikasi boundaries atau faktor pembatasnya, serta
me-reviu hasil-hasil penelitian yang sudah ada sebagai dasar untuk menciptakan
teknologi yang bersifat kebaruan.
2. Menyelenggarakan Kegiatan-Kegiatan yang Bersifat Koordinatif Dalam
Rangka Pemantapan Perencanaan Kegiatan Penelitian dan
Pengembangan Hortikultura
Rapat Kerja Puslitbang Hortikultura dan Indonesia Horticultural Club
(IHC) 2017
Indonesia Horticultural Club (IHC) dan Rapat kerja Pusat Penelitian dan
Pengembangan Hortikultura Tahun 2017 dilaksanakan dari tanggal 05-07
September 2017 bertempat di The Margo Hotel, Depok. Tema yang diambil dalam
pelaksanaan IHC yaitu “Bersama, Kita Siap Mewujudkan Kebangkitan Hortikultura
Nusantara” dan tema Rapat Kerja yaitu Penguatan dan Penderasan Inovasi
Perbenihan mendukung Hortikultura Nusantara”. Tujuan IHC dan rapat Kerja ialah:
(1) Memperkuat jejaring kerjasama di antara pemangku kepentingan hortikultura
baik pemerintah, BUMN, akademisi, swasta, maupun praktisi hortikultura untuk
bersama-sama meningkatkan kinerja subsektor hortikultura menuju kebangkitan
hortikultura nusantara, (2) Memperkuat koordinasi pelaksanaan program strategis
Kementerian Pertanian terutama program perbenihan, baik oleh Badan Litbang
Pertanian, Direktorat Jenderal Hortikultura, Pemerintah Daerah (BPSB, BBI dan
pengelola perbenihan lainnya) maupun swasta. (3) Melakukan sinkronisasi strategi
dan mekanisasi distribusi hasil produksi Balitbangtan dengan berkoordinasi bersama
Direktorat Jenderal Hortikultura; (4) Merumuskan strategi optimasi disem inasi
inovasi teknologi unggulan balitbangtan dan (5) Mengkoordinasikan pelaksanaan
pengadaan sarana prasarana perbenihan TA. 2017 dan 2018 Lingkup Balitbangtan
untuk meningkatkan akuntabilitas proses pengadaan barang dan jasa.
Peserta dari Rapat Kerja Puslitbang Hortikultura 2017 terdiri dari Staf Ahli
Menteri Pertanian, Sekretaris Badan Litbang Pertanian, Kepala Puslitbang
Hortikultura, Eselon II Lingkup Badan Litbang Pertanian, Kepala BPTP lingkup Badan
Litbang Pertanian, Stakeholders litbang hortikultura terkait (Direktorat Jenderal
Hortikultura, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Bappenas,
Kementerian Koordinator Perekonomian, Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan, Pemerintah Daerah (Dinas Pertanian), Perguruan Tinggi, Perusahaan
perbenihan hortikultura, Asosiasi Perbenihan, KADIN, pengusaha agribisnis
hortikultura, petani penangkar benih, pemulia, dan lain sebagainya). Pelaksanaan
Laporan Tahunan 2017
5454
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura
acara IHC yaitu sebuah acara yang berdialog tentang teknologi dan peluang pasar
terhadap komoditas hortikultura.
Gambar 56. Indonesia Horticultural Club Pada Raker Puslitbang Hortikultura 2017
3. Penyusunan Anggaran
a. Rencana KRISNA Tahun 2018 Sebagai Dasar Pelaksanaan Kegiatan
Litbang Hortikultura
KRISNA (Kolaborasi Perencanaan dan Informasi Kinerja Anggaran)
merupakan integrasi antara 3 (tiga) Kementerian, yaitu Kementerian PPN/Bappenas,
Kementerian Keuangan, dan Kementerian PAN RB yang dituangkan dalam bentuk
sistem aplikasi untuk mendukung proses perencanaan, penganggaran, serta
pelaporan informasi kinerja. Dalam acara penyusunan Krisna Badan Litbang
Pertanian tahun 2018, Puslitbang Hortikultura mendapat pagu awal Krisna sebesar
Rp156.912.772.000, yang dialokasikan untuk mendanai kegiatan perakitan varietas
unggul baru hortikultura, produksi benih sumber hortikultura, teknologi hortikultura
berbasis pertanian bioindustri, diseminasi inovasi teknologi komoditas hortikultura,
rekomendasi kebijakan komoditas hortikultura dan kegiatan-kegiatan manajemen
yang mendukung terlaksananya kegiatan penelitian dan pengembangan
hortikultura. Pada tahun 2018, Kementerian Pertanian mendapatkan mandat untuk
melaksanakan program perbenihan hortikultura dan perkebunan. Oleh karena itu,
pagu anggaran Krisna Puslitbang Hortikultura mengalami beberapa kali kenaikan
yaitu Rp174.079.272.000,- pada Juli 2017, dan ditambah lagi dana on top dari
Badan Litbang Pertanian sebesar Rp 51 M menjadi Rp225.179.272.000 untuk
mendanai kegiatan produksi benih, perakitan teknologi perbenihan, dan
pembangunan unit perbenihan komoditas hortikultura strategis dan non strategis
Laporan Tahunan 2017
5555
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura
berupa sarana prasarana perbenihan modern. Jika dibandingkan dengan anggaran
Renja Tahun 2017, pagu anggaran Puslitbang Hortikultura mengalami kenaikan
sebesar Rp 125,8 M atau 126,7%.
b. Penyusunan RKA-KL Tahun Anggaran 2018 Lingkup Puslitbang
Hortikultura Yang Meliputi RKA KL Pagu Indikatif, Pagu Anggaran
(Sementara) Dan Pagu Alokasi Anggaran (Definitif)
Sampai dengan akhir tahun 2017, kegiatan penyusunan RKA KL TA. 2018
meliputi penyusunan anggaran Pagu Indikatif dan Pagu Anggaran (sementara) dan
Pagu Alokasi Anggaran (Definitif). Sebelum Pagu anggaran (sementara) turun pada
tanggal 25 Juli 2017, Badan Litbang Pertanian telah mengadakan kegiatan Verifikasi
Rencana Kerja Balitbangtan dalam aplikasi KRISNA.
Pagu Indikatif
Berdasarkan hasil rapat dengar pendapat (RDP) dengan komisi IV DPR RI,
Kementerian Pertanian mendapatkan pagu indikatif APBN Tahun 2018 sebesar Rp.
22.654.299.990.000,-. Badan Litbang Pertanian mendapatkan pagu indikatif sebesar
Rp. 1.884.560.880.000,-. Sedangkan lingkup Puslitbang Hortikultura memperoleh
anggaran sebesar Rp. 174.079.272.000 dengan rincian masing-masing Balit
ditampilkan pada Tabel 5.
Tabel 5. Rincian Anggaran Per Jenis Belanja Pagu Indikatif Puslitbang Hortikultura Hasil
RDP dengan DPR
Uraian
Gaji
(Rp.000)
Opera sional
(Rp.000)
Non Opera
sional
(Rp.000)
Modal
(Rp.000)
Total
(Rp.000)
HORTIKULTURA 45,378,839 17.242.200 72.791.733 38.666.500 174.079.272
Puslitbanghorti 4.300.000 3.064.250 7.825.237 500.000 15.689.487
Balitsa 14,302,861 3.641.050 42.981.788 19.053.500 79.979.199
Balitbu 10,700,000 5.021.250 13.132.060 9.505.000 38.358.310
Balithi 9,672,978 3.476.250 1.710.436 2.430.000 17.289.664
Balitjestro 6,403,000 2.039.400 7.142.212 7.178.000 22.762.612
Pagu Anggaran (Pagu Sementara)
Pada tanggal 26 Oktober 2017 dilakukan penyusunan Pagu Anggaran
(Sementara) TA. 2018 lingkup Badan Litbang Pertanian di BBP2TP Bogor. Puslitbang
Hortikultura mendapatkan Pagu Anggaran (sementara) sebesar Rp
189.744.000.000,- termasuk anggaran untuk produksi benih hortikultura TA. 2018
sebesar 51 Milyar. Alokasi anggaran tersebut, ditampilkan pada Tabel 6. Dengan
turunnya pagu anggaran ini, maka Puslitbang Hortikultura dan Balit-balit di bawah
koordinasinya segera menyusun RKA KL dengan aplikasi yang baru.
Laporan Tahunan 2017
5656
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura
Tabel 6. Rincian Anggaran Per Jenis Belanja Pagu Anggaran TA 2018 lingkup Puslitbang
Hortikultura
No
Uraian
Gaji
Belanja
Barang
Operasional
Total Belanja
Barang Non
Operasion
al
Belanja Modal
Total Belanja
Modal
Pagu Total KRISNA Reguler (RM
dan PNBP)
SMARTD
1 2 20 22 24 25 26
HORTIKULTURA 45.378.839 17.242.200 108.142.733 3.298.000 15.683.000 18.981.000 189.744.772
8 Puslitbanghorti 4.300.000 3.064.250 10.742.500 1.898.000 - 1.898.000 20.004.750 9 Balitsa 14.302.861 3.641.050 44.831.538 200.000 7.390.000 7.590.000 70.365.449 10 Balitbu 10.700.000 5.021.250 20.497.060 200.000 4.295.000 4.495.000 40.713.310 11 Balithi 9.672.978 3.476.250 5.578.746 800.000 2.030.000 2.830.000 21.557.974 12 Balitjestro 6.403.000 2.039.400 26.492.889 200.000 1.968.000 2.168.000 37.103.289
Pagu alokasi anggaran (definitif)
Pagu alokasi anggaran TA. 2018 Kementerian Pertanian mengalami beberapa
kali perubahan berupa penghematan anggaran maupun perubahan volume target
IKU. Salah satu kegiatan refocusing anggaran tersebut adalah Workshop
Penyusunan RKA-KL alokasi Anggaran 2018 pada tanggal 23 Oktober 2017 di Lor in
Sentul Bogor. Pada kesempatan tersebut dilakukan pemberian arahan dan kebijakan
tahun 2018 Kepala Badan Litbang Pertanian yang diwakili Sekretaris Badan dan
arahan dari Kepala Biro Perencanaan, Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian.
Arah kebijakan pembangunan kementan tahun 2018, Kementerian pertanian
mendukung 4 Prioritas Pembangunan nasional, yaitu Pembangunan Wilayah,
mencakup membangun wilayah perbatasan dan dataran tinggi, reforma agrana,
Pencegahan dan penanggulangan bencana dan percepatan pembangunan Papua;
Ketahanan pangan mencakup peningkatan produksi pangan dan pembangunan
sarana dan prasarana pertanian; Pendidikan mencakup pendidikan vokasi; dan
Pengembangan usaha dan pariwisata mencakup pengembangan ekspor barang dan
jasa.
Tabel 7. Perincian Anggaran Pagu Alokasi Anggaran TA. 2018 Lingkup Puslitbang
Hortikultura
Uraian
Gaji
Belanja
Barang
Operasional
Total Belanja
Barang Non
Operasional
Modal Reguler Total
RM/PNBP SMARTD HORTIKULTURA 45,378,839 17.242.200 108.142.733 3.298.000 15.683.000 189.744.722
Puslitbanghorti 4,300,000 3.064.250 10.742.500 1.898.000 - 20.004.000
Balitsa 14,302,861 3.641.050 44.831.538 200,000 7.390.000 70.365.449
Balitbu 10,700,000 5.021.250 20497.060 200,000 4.295.000 40.713.310
Balithi 9,672,978 3.476.250 5.578.746 800.000 2.030.000 21.557.974
Balitjestro 6,403,000 2.039.400 26.492.889 200.000 1.968.000 37.103.289
Laporan Tahunan 2017
5757
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura
Berdasarkan rincian anggaran per jenis belanja pada Tabel 7, pagu Alokasi
Anggaran TA. 2018 lingkup Puslitbang Hortikultura adalah sebesar Rp
189.744.722.000,- dengan perincian Satker Puslitbang Hortikultura Rp
20.004.750.000,-, Balitsa Rp 70.365.449,-, Balitbu Tropika Rp 40.713.310.000,-,
Balithi Rp 21.557.974.000,-, dan Balitjestro Rp 37.103.289.000,.
Pada tahun anggaran 2018, Menteri Pertanian menetapkan tahun 2018
sebagai tahun perbenihan. Anggaran yang dialokasikan untuk perbenihan sebesar
2,1 triliun. Sesuai dengan tema Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2018 yaitu
“Memacu Investasi dan Infrastruktur untuk pertumbuhan dan Pemerataan”. Adapun
prioritas Kementerian Pertanian di fokuskan pada enam kegiatan, Pertama, alat dan
dan mesin pertanian, kedua, alat pasca panen dan pengolahan hasil, ketiga, sarana
infrastruktur pertanian. Empat, produksi benih/bibit. Lima, peningkatan produksi
dan pengembangan kawasan. Enam, dukungan penyuluhan dan pasar. Untuk
mendukung tahun perbenihan diperlukan perangkat pendukung seperti pengadaan
nursery atau infrastruktur benih.
Penyusunan dan Kompilasi KAK/TOR dan RAB kegiatan tahun 2018
sebagai panduan dalam setiap kegiatan di Puslitbang Hortikultura sesuai
dengan perubahan Pagu pada Pagu Indikatif, Pagu Anggaran (sementara)
maupun Pagu Alokasi Anggaran (Definitif)
KAK/TOR dan RAB sebagai data dukung RKA KL TA. 2018 telah disusun
sebanyak 2 kali, yang pertama dilakukan pada saat Pagu Indikatif dan yang kedua
dilakukan pada saat Pagu Sementara. Penyusunan data dukung dilakukan
berdasarkan format acuan dalam Juklak PE. Terdapat perbedaan kegiatan dalam
pagu indikatif dan pagu sementara, karena komposisi kegiatan pada pagu
sementara merupakan hasil saran dan reviu dari APIP.
Reviu/penelaahan Anggaran RKA KL TA 2018 pada Pagu Indikatif, Pagu
Anggaran (sementara) maupun Pagu Alokasi Anggaran (Definitif) oleh
Badan Litbang Pertanian, APIP/Inspektorat Jenderal maupun Biro
Perencanaan Kementerian Pertanian
Seiring turunnya Pagu anggaran (sementara) lingkup Badan Litbang
Pertanian, maka pada tanggal 25-26 Juli 2017, telah dilakukan reviu RKA KL Pagu
anggaran (sementara) TA. 2017 oleh APIP di Bogor. Tim APIP terdiri dari : (1) Ir.
Riade Prihantini, MM; (2) Drh. Retno Rastrani; dan (3) Firmansyah SP, MM sesuai
Surat Tugas Inspektur III Nomor. Print. B.194/PW.110/G.4/07/2017 tanggal 20 Juli
2017. Adapun hasil reviu dikemukakan sebagai berikut.
1. Total biaya perjalanan dinas sebesar 12,56% atau senilai Rp. 1.979.550.000
dari total pagu anggaran senilai Rp. 15.689.487.000 perincian total perjalanan
dinas ditampilkan pada (Tabel 8)
Laporan Tahunan 2017
2. Pengelolaan administrasi kepegawaian dan kelembagaan Puslitbang
Hortikultura terdapat honor output kegiatan yang dibayarkan selama 6 bulan
satuan (OB) untuk penilaian angka kredit fungsional peneliti dan litkayasa.
Tabel 8. Pagu Perjalanan Dinas Puslitbang Hortikultura TA. 2018
No
Satker
Pagu
Anggaran
(000)
Perjalanan (Rp 000) % Dari Pagu
Biasa
Dalam Kota Paket
Meeting
Dalam Kota
Paket
Meeting Luar
Kota
Jumlah
1 Puslitbang
H ortikultura
15,689,487
1,333,700
280,350
123,700
232,800
1,970,550
12.56
2 Balitsa 79,979,199 4,129,040 4,129,040 5.16 3 Balitbu 38,358,310 2,994,000 14,960 3,008,960 7.84 4 Balithi 17,289,664 542,000 91,580 633,580 3.66 5 Balitjestro 22,762,612 1,658,500 10,000 - 1,668,500 7.33
174,079,272 10,657,240 305,310 123,700 324,380 11,410,630 6.55
Reviu RKA KL Pagu Alokasi Anggaran (Definitif) TA. 2018 lingkup Kementerian
Pertanian dilakukan pada tanggal 26-27 Oktober 2017 di Bogor. Tim APIP yang
mereviu RKA KL lingkup Pulitbang Hortikultura adalah Ir. Riade Prihantini, MM, drh.
Retno Rastrani, wiwit Nur widya Hening, SP, MM, Kristina Tambunan, S.Sos, MSi,
dan Atiek Pratiwi, SH. Berdasarkan hasil reviu RKA KL tersebut, maka rekomendasi
yang diberikan kepada Puslitbang Hortikultura antara lain, untuk mengurangi alokasi
anggaran perjalanan dinas sebesar 12,56% dari total anggaran, terutama pada
paket meeting dalam dan luar kota dan perjalanan dinas dalam kota sehingga total
perjalanan dinas maksimal 10% dari pagu anggaran; Mengurangi honor bulanan
selama 6 bulan menjadi 2 kali periode penilaian yang disesuaikan dengan terbitnya
PAK (Penetapan Angka Kredit); Merinci dalam RKA-K/L untuk komponen uang
harian, transport, dan konsumsi; dan Melakukan perbaikan volume satuan untuk
perjalanan dinas biasa menjadi OP (orang perjalanan)
Tabel 9. Perbandingan Judul Kegiatan TA. 2018 antara Pagu Indikatif, Pagu Anggaran
dan Pagu Alokasi Anggaran
No
Judul Kegiatan pada Pagu
Indikatif dan Pagu
anggaran (sementara)
Judul Kegiatan pada
Pagu anggaran
(sementara) Hasil Reviu
APIP
Judul Kegiatan pada Pagu
Definitif Hasil Reviu APIP
1 Diseminasi Inovasi Teknologi
Unggulan Hortikultura Melalui
Kegiatan Promosi dan Ekspose
Diseminasi Inovasi
Teknologi Unggulan
Hortikultura Melalui
Kegiatan Promosi dan
Ekspose
Diseminasi Inovasi Teknologi
Unggulan Hortikultura Melalui
Kegiatan Promosi dan
Ekspose
2 Pengembangan dan
Penyebarluasan Informasi
Inovasi Teknologi Hortikultura
Pengembangan dan
Penyebarluasan Informasi
Inovasi Teknologi
Hortikultura
Pengembangan dan
Penyebarluasan Informasi
Inovasi Teknologi Hortikultura
3 Koordinasi, Bimbingan, dan
Dukungan Teknologi UPSUS, Koordinasi, Bimbingan, dan
Dukungan Teknologi UPSUS, Koordinasi, Bimbingan, dan
Dukungan Teknologi UPSUS,
58 Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura
Laporan Tahunan 2017
5959
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura
No
Judul Kegiatan pada Pagu
Indikatif dan Pagu
anggaran (sementara)
Judul Kegiatan pada
Pagu anggaran
(sementara) Hasil Reviu
APIP
Judul Kegiatan pada Pagu
Definitif Hasil Reviu APIP
Komoditas Strategis, TSP, TTP
dan Bio Industri Komoditas Strategis, TSP,
TTP dan Bio Industri Komoditas Strategis, TSP,
TTP dan Bio Industri 4 Gelar Teknologi Perbenihan
Hortikultura Strategis Gelar Teknologi Perbenihan
Hortikultura Strategis Gelar Teknologi Perbenihan
Hortikultura Strategis 5 Pengawalan dan
Pendampingan Teknologi
Perbenihan Komoditas
Strategis Hotikultura
Pengawalan dan
Pendampingan Teknologi
Perbenihan Komoditas
Strategis Hortikultura
Pengawalan dan
Pendampingan Teknologi
Perbenihan Komoditas
Strategis Hortikultura 6 Pengembangan Model
Kelembagaan Perbenihan
Komoditas Strategis
Hortikultura
-
-
7 Pengelolaan Visitir Plot
Perbenihan Hortikultura
Strategis
Pengelolaan Visitor Plot
Perbenihan Hortikultura
Strategis sebagai Show
Window Teknologi Unggulan
Hortrikultura
Pengelolaan Visitor Plot
Perbenihan Hortikultura
Strategis sebagai Show
Window Teknologi Unggulan
Hortrikultura 8
- Dukungan Pengembangan
Kawasan Agribisnis
Hortikultura
Dukungan Pengembangan
Kawasan Agribisnis
Hortikultura 9
-
Pendampingan Revitalisasi
Kebun Percobaan
Mendukung Sistem Produksi
Benih Komoditas Strategis
Hortikultura
Pendampingan Revitalisasi
Kebun Percobaan Mendukung
Sistem Produksi Benih
Komoditas Strategis
Hortikultura 10 Analisis dan Sintesis Kebijakan
Pembangunan Agribisnis
Hortikultura Dalam Mendukung
Pengembangan Kawasan
Hortikultura
Analisis dan Sintesis
Kebijakan Pembangunan
Agribisnis Hortikultura
Dalam Mendukung
Pengembangan Kawasan
Hortikultura
Analisis dan Sintesis
Kebijakan Pembangunan
Agribisnis Hortikultura Dalam
Mendukung Pengembangan
Kawasan Hortikultura
11 -
Pengembangan Sistem
Informasi Kalender Tanam
(KATAM) Sayuran Strategis
Pengembangan Sistem
Informasi Kalender Tanam
(KATAM) Sayuran Strategis 12
-
Konservasi dan
Pemanfaatan Sumberdaya
Genetik Buah Tropika
Berbasis Masyarakat
Konservasi dan Pemanfaatan
Sumberdaya Genetik Buah
Tropika Berbasis Masyarakat
13 Pengadaan Kendaraan
Bermotor Pengadaan Kendaraan
Bermotor Pengadaan Kendaraan
Bermotor 14 Pengadaan Perangkat Pengolah
Data dan Komunikasi Pengadaan Perangkat
Pengolah Data dan
Komunikasi
Pengadaan Perangkat
Pengolah Data dan
Komunikasi 15 Pengadaan Peralatan dan
Fasilitas Perkantoran Pengadaan Peralatan dan
Fasilitas Perkantoran Pengadaan Peralatan dan
Fasilitas Perkantoran 16 Pembangunan dan Renovasi
Gedung dan Bangunan Pembangunan dan Renovasi
Gedung dan Bangunan Pembangunan dan Renovasi
Gedung dan Bangunan 17 Penyusunan Program dan
Anggaran Penyusunan Program dan
Rencana Kerja Teknis Penyusunan Program dan
Rencana Kerja Teknis
Laporan Tahunan 2017
6060
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura
No
Judul Kegiatan pada Pagu
Indikatif dan Pagu
anggaran (sementara)
Judul Kegiatan pada
Pagu anggaran
(sementara) Hasil Reviu
APIP
Judul Kegiatan pada Pagu
Definitif Hasil Reviu APIP
18 Monitoring dan Evaluasi
Litbang Tanaman Hortikultura Monitoring dan Evaluasi
Litbang Tanaman
Hortikultura
Monitoring dan Evaluasi
Litbang Tanaman Hortikultura
19 Sistem Pengendalian Intern Sistem Pengendalian Intern
dan Unit Pengelolaan
Gratifikasi
Sistem Pengendalian Intern
dan Unit Pengelolaan
Gratifikasi 20 Pengelolaan Administrasi
Kepegawaian dan
Kelembagaan Puslitbang
Hortikultura
Pengelolaan Administrasi
Kepegawaian dan
Kelembagaan Puslitbang
Hortikultura
Pengelolaan Administrasi
Kepegawaian dan
Kelembagaan Puslitbang
Hortikultura 21 Pengelolaan Administrasi
keuangan dan Perlengkapan Pengelolaan Administrasi
Perlengkapan Pengelolaan Administrasi
Perlengkapan 22 Pembinaaan dan Koordinasi
Kegiatan Litbang Hortikultura Pembinaan dan Koordinasi
Kegiatan Litbang
Hortikultura
Pembinaan dan Koordinasi
Kegiatan Litbang Hortikultura
23 Pengelolaan Administrasi DIPA Pengelolaan Administrasi
DIPA Pengelolaan Administrasi
DIPA 24 Koordinasi Pengembangan
Sistem Informasi UPBS dan
Sumberdaya Genetik (SDG)
Hortikultura
Koordinasi Pengembangan
Sistem Informasi UPBS dan
Sumberdaya Genetik (SDG)
Hortikultura
Koordinasi Pengembangan
Sistem Informasi UPBS dan
Sumberdaya Genetik (SDG)
Hortikultura 25 Koordinasi Kerjasama Litbang
Hortikultura dan Fasilitas
Penerapan Inovasi Teknologi
Koordinasi Kerjasama
Litbang Hortikultura dan
Fasilitas Penerapan Inovasi
Teknologi
Koordinasi Kerjasama Litbang
Hortikultura dan Fasilitas
Penerapan Inovasi Teknologi
26 -
Koordinasi dan SInkronissi
Program Hortikultura
Strategis
Koordinasi dan SInkronissi
Program Hortikultura
Strategis 27
- Rapat Kerja Puslitbang
Hortikultura Rapat Kerja Puslitbang
Hortikultura
Reviu anggaran APBNP TA. 2017 oleh APIP diselenggarakan pada tanggal 31
Juli – 1 Agustus 2017 di Bumi Wiyata Depok. Penelaahan dilakukan oleh Ir. Riade
Prihantini, MM, Wiwit Nur Widya Hening, SP, MM, dan Jatiningsih, SP. Pagu
anggaran awal lingkup Puslitbang Hortikultura senilai Rp102.367.339.000,00,
selfblocking senilai Rp500.000.000,00 dengan penambahan APBNP senilai
Rp35.550.766.000,00 menjadi anggaran akhir senilai Rp137.550.766.000,00.
Langkah terakhir dari rangkaian kegiatan Penyusunan Anggaran Puslitbang
Hortikultura tahun 2018 adalah penyusunan DIPA dan POK Tahun 2018 sebagai
petunjuk pelaksanaan kegiatan TA. 2018. Penerbitan DIPA dilakukan oleh Direktorat
Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan. Sedangkan untuk POK diterbitkan oleh
Badan Litbang Pertanian. Presiden menyerahkan dokumen Daftar Isian Pelaksanaan
Anggaran (DIPA) Tahun 2018 kepada kementerian, lembaga dan daerah di Istana
Negara Jakarta, Selasa tanggal 5 Desember 2017. Penyerahan DIPA 2017
merupakan awal dari proses pelaksanaan UU Nomor 15 Tahun 2017 tentang APBN
Laporan Tahunan 2017
6161
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura
2018. DIPA merupakan dokumen pelaksanaan anggaran yang menjadi dasar
pengeluaran negara dan pencarian dana atas beban APBN, sekaligus menjadi
dokumen pendukung kegiatan akuntansi pemerintah. Penyerahan DIPA 2018
dilaksanakan lebih awal agar pelaksanaan pembangunan dan pencairan anggaran di
pusat dan daerah lebih cepat dan segera memberikan manfaat nyata kepada
seluruh rakyat Indonesia. Komposisi anggaran dan kelengkapan petikan DIPA satker
lingkup Puslitbang Hortikultura tahun 2018 dapat dilihat pada Tabel 10.
Tabel 10. DIPA Tahun 2018 Lingkup Puslitbang Hortikultura
NO SATKER NO. SP DIPA DIGITAL STAMP PAGU ANGGARAN 1 Puslitbang Horti 018.09.2.025227/2018 4107-2081-2630-9385 20.004.750.000 2 Balitsa 018.09.2.237217/2018 0284-0080-7520-0600 70.365.449.000 3 Balitbu Tropika 018.09.2.412050/2018 0107-7360-3501-1634 40.713.310.000 4 Balithi 018.09.2.411987/2018 5786-4685-0301-4769 21.557.974.000 5 Balitjestro 018.09.2.648716/2018 0712-0504-8458-2450 37.103.289.000
Standar Biaya Keluaran (SBK) Tahun 2018
Fungsi Standar Biaya Keluaran (SBK) adalah efisiensi dan efektifitas alokasi
anggaran dalam pencapaian keluaran kegiatan, sedangkan manfaatnya adalah : (1)
mempercepat penyusunan dan penelitian RKA-KL, khususnya untuk kegiatan
Kementerian Negara/Lembaga yang keluarannya bersifat terus menerus, (2)
menyederhanakan proses penyusunan RKA-KL tahun berikutnya. Dengan
diterapkannya SBK kementrian negara/lembaga tidak perlu lagi melakukan proses
penyusunan RKA-KL dari pagu awal, namun cukup dengan melakukan penyesuaian
yang diperlukan, dan (3) mempermudah pelaksanaan monitoring dan evaluasi dari
alokasi anggaran yang diberikan. Pada tahun 2018 mengusulkan 3 SBK yaitu untuk
SBK benih sumber kentang 1 G0 senilai Rp 3.583,00, SBK untuk benih sumber
bawang merah dalam bentuk biji (TSS) 1 Kg senilai Rp 3.646.750,00 dan SBK untuk
benih sumber bawang merah dalam bentuk umbi 1 Kg senilai Rp 25.037,00.
Pada tanggal 2 Mei 2017 telah dilaksanakan reviu SBK tahun 2018 oleh APIP
Kementerian Pertanian, sesuai dengan penugasan berdasarkan Surat Tugas
Inspektur III Nomor: B.127/PW.110/G.4/05/2017 tanggal 28 April 2017 untuk
melaksanakan reviu atas Standar Biaya Keluaran (SBK) Badan Penelitian dan
Pengembangan (Litbang) Pertanian TA 2018. Adapun catatan hasil reviu untuk SBK
yang diusulkan Puslitbang Hortikultura adalah sebagai berikut:
Benih sumber Kentang 1 G0 senilai R. 3.583,00 atau naik 3,6% dari indeks tahun
2017 senilai Rp. 3.458,00. Untuk satuan output yang dihasilkan berupa G0 dalam
bentuk planlet.
Benih Sumber Bawang Merah TSS ditetapkan indeks biaya keluaran Rp.
3.164.750/kg.
Benih Sumber Bawang Merah Umbi ditetapkan indeks biaya keluaran Rp.
24.973/kg
Laporan Tahunan 2017
6262
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura
Benih Sumber Cabai Hibrida ditetapkan indeks biaya keluaran senilai Rp.
13.048.300/kg.
Benih Sumber Cabai OP (Open Pollination) ditetapkan indeks biaya keluaran
senilai Rp. 9.403.600/kg.
Revisi Anggaran Tahun 2017
1. Revisi DIPA lingkup Puslitbang Hortikultura
Revisi DIPA tahun 2017 lingkup Puslitbang Hortikultura terdiri dari revisi
terkait : 1) Penghematan Anggaran (Self Blocking) 2) Optimalisasi SMARTD, 3)
Penambahan APBNP Perbenihan , 4) Penambahan PNBP, dan 5) Penambahan dana
hibah. Komposisi anggaran pada setiap proses revisi DIPA tahun 2017 masing-
masing Balit lingkup Puslitbang Hortikultura, ditampilkan pada Tabel 11.
Tabel 11. Pagu DIPA Awal dan Revisi TA. 2017 lingkup Puslitbang Hortikultura
No
SATUAN KERJA
PAGU AWAL
REVISI I
REVISI II
REVISI III
REVISI IV
REVISI V
REVISI VI
REVISI VII
1
2
3
4
5
Puslitbanghorti
Balitsa
Balitbu
Balithi
Balitjestro
12.250.000
30.082.861
21.870.000
19.592.978
17.978.000
12.250.0001)
30.38 9.3612)
21.870.000
19.592.9782)
18.070.000
13.518.2663)
30.389.3611)
21.870.000
19.592.9781)
18.070.000
13.518.266
48.711.8613)
22.065.0004)
19.492.9781)
18.070.000
13.518.266
48.744.7684)
22.065.0001)
19.492.978
25.240.0003)
14.32.4685)
48.867.2224)
30.455.0003)
-
25.240.000
-
48.867.222
30.547.2514)
-
25.369.0264)
-
49.088.5135)
30.618.8794)
-
-
Keterangan Revisi : 1) : Self Blocking, 2) : Optimalisasi SMARTD , 3) : APNBP, 4) : PNBP, 5) : Hibah
2. Revisi DIPA Satker Puslitbang Hortikultura
Dalam kurun waktu Januari-Desember 2017, telah dilakukan 5 kali proses
Revisi DIPA dan POK TA. 2017 Satker Puslitbang Hortikultura. Detil revisi DIPA TA.
2017 Satker Puslitbang Hortikultura, adalah sebagai berikut :
- Revisi I DIPA : Self Blocking APBNP TA. 2017
Berdasarkan Inpres No 4 Tahun 2017 tentang langkah-langkah penghematan
anggaran dan Pemotongan Anggaran Belanja K/L dalam rangka peningkatan dan
penajaman prioritas pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
TA. 2017. Dalam rangka efisiensi belanja Kementerian/lembaga Tahun Anggran
2017 sebagaimana yang dimaksud, maka Kementerian/Lembaga Negara diminta
untuk melakukan identifikasi mandiri terhadap program/kegiatan di dalam RKA KL
yang akan dihemat dan memastikan anggarannya tidak dicairkan (Self Blocking).
Self Blocking dilakukan terhadap belanja perjalanan dinas dan paket meeting,
honorarium tim/kegiatan, belanja opersional perkantoran, belanja jasa, belanja
pemeliharaan, belanja barang operasional dan non operasional lainnya. Adapun
rincian besaran efisiensi per Kementerian/Lembaga, ditampilkan pada tabel 12.
Laporan Tahunan 2017
6363
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura
Tabel 12. Perincian Jumlah Anggaran Self Blocking TA. 2017 Lingkup Puslitbang
Hortikultura
UNIT KERJA/SATUAN
KERJA
Selfblocking
Belanja
Pegawai
Belanja Barang
Operasional
Belanja
Barang Non
Opr
Belanja
Modal
Total Blokir
Badan Litbang Pertanian - 374,000 126,000 - 500,000
HORTIKULTURA - 374,000 126,000 - 500,000 Puslitbang Hortikultura 50,000 50,000 Balitsa Lembang 150,000 - 150,000 Balitbu Tropika Solok 100,000 - 100,000 Balithi Segunung 51,000 49,000 100,000 Balitjestro Malang 23,000 77,000 100,000 - Revisi II DIPA : Program Perbenihan APBNP TA. 2017
Revisi II DIPA Puslitbang Hortikultura merupakan revisi APBNP untuk
penambahan anggaran perbenihan. Revisi DIPA II ini turun pengesahannya pada
tanggal 16 Agustus 2017. Komposisi Anggaran Selfblocking dan APBNP ditampilkan
pada tabel 13.
Tabel 13. Komposisi Anggaran APBNP TA. 2017 lingkup Puslitbang Hortikultura
No Unit Kerja Anggaran Semula Selfblocking APBNP Anggaran Akhir 1 Puslitbanghorti 12,250,000 50,000 1,318,266 13,518,266 2 Balitsa 30,389,361 150,000 18,472,500 48,711,861 3 Balitbu 22,065,000 100,000 8,490,000 30,455,000 4 Balithi 19,592,978 100,000 - 19,492,978 5 Balitjestro 18,070,000 100,000 7,270,000 25,240,000
T otal 102,367,339 500,000 35,550,766 137,418,105
- Revisi III dan IV adalah revisi POK di tingkat Kuasa Pengguna Anggaran.
- Revisi V DIPA : Penambahan Dana Hibah Luar Negeri
Revisi DIPA V turun pengesahannya pada tanggal 19 Desember 2017. Revisi ke V
DIPA Puslitbang Hortikultura adalah mengenai penambahan dana hibah luar negeri
dari kegiatan kerjasama Puslitbang Hortikultura dengan ACIAR yang berjudul
“Improving Market Integration for High Value Fruit and Vegetable Production
System in Indonesia”. Pada Tahun 2017 ini, anggaran hibah luar negeri yang masuk
DIPA TA. 2017 sebesar Rp 814.202.000,-. (Tabel 14.), dan rincian anggaran pagu
hibah per akun belanja, ditampilkan pada Tabel 15.
Tabel 14. Uraian Revisi DIPA Dana Hibah Luar Negeri Puslitbang Hortikultura TA. 2017
NO URAIAN SEMULA
(Rp.000) MENJADI
(Rp.000) +/-
1. Program
Penciptaan Teknologi dan Varietas Unggul
Berdaya Saing
13.518.266 14.332.468 814.20
2
2 Kegiatan
Laporan Tahunan 2017
6464
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura
NO URAIAN SEMULA
(Rp.000) MENJADI
(Rp.000) +/-
Penelitian dan Pengembangan Tanaman
Hortikultura
3. Output
Layanan Internal (overhead)
Komponen :
Layanan Manajemen Litbang Tanaman
Hortikultura
Anggaran 2.608.766 3.422.968 814.202 k.Improving Market Integration for High Value
Fruit and Vegetable Production System in
Indonesia
- 814.202 814.202
4 Kode Digital Stamp 0573-5165-7769-3626 9959-700-1012-4502
Tabel 15. Rincian Anggaran Hibah Luar Negeri per Akun Belanja TA. 2017
K Kerjasama Luar Negeri ACIAR : Improving Market Integration for
High Value Fruit and Vegetable Production System in Indonesia 814.202.000
521211
Belanja Bahan
6,0000,000
521213
Honor Output Kegiatan
120,000,000
521811
Belanja barang untuk persediaan barang konsumsi
46,052,000
522141
Belanja Jasa Profesi
900,000
524111
Belanja perjalanan biasa
536,900,000
524113
Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota
43,650,000
524114
Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting luar Kota
47,700,000
524211
Belanja perjalanan biasa-luar negeri
13,000,000
Lanjutan revisi DIPA TA. 2016 Kegiatan Hibah Luar Negeri
Berdasarkan Surat Kementerian Keuangan RI Dirjen Perbendaharaan Nomor
S-2308/PB/2017 tanggal 2 Maret 2017 perihal Timetable Penyampaian dan Koreksi
Data/Transaksi pada LKKL TA. 2016 Audited, maka dilakukan lanjutan revisi Hibah
TA. 2016 Puslitbang Hortikultura.
Dalam rangka penyesuaian dan koreksi anggaran untuk penyusuna LKKL
2016 Audited, perlu dilakukan Revisi Hibah untuk mengakomodir kegiatan hibah luar
negeri ACIAR TA 2016 dengan judul “Improving Market Integration for High Value
Fruit and Vegetable Production System in Indonesia”. Anggaran kegiatan ini sebesar
Rp. 756.440.000,- yang bersumber dari dana PHLN dengan nomor register :
2E32D2QP dengan nilai Rp. 65.414.000 ke dalam Puslitbang Hortikultura TA. 2016.
Anggaran tersebut belum dimasukan kedalam revisi DIPA VII Puslitbang Hortikultura
pada tanggal 9 Desember 2016, karena installment terakhir dari donor tanggal 13
Desember 2016.
Laporan Tahunan 2017
6565
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura
Monitoring dan Evaluasi
Dalam rangka menganalisis capaian kinerja pembangunan pertanian, maka
peran monitoring dan evaluasi (monev) merupakan bagian penting untuk menilai
tercapai atau tidaknya tujuan program/kegiatan yang dilaksanakan. Hasil monev
dapat dijadikan sebagai salah satu bahan pertimbangan bagi pengambil keputusan
untuk perbaikan kebijakan dan perencanaan di masa mendatang maupun
pelaksanaan program/ kegiatan yang sedang berjalan yang mengacu pada
Peraturan Menteri Pertanian Nomor 31/2010. Hasil monev tersebut harus tersaji
dalam bentuk laporan yang informatif, cepat, tepat, dan akurat sehingga dapat
dimanfaatkan oleh pimpinan sebagai bahan pengambilan keputusan.
Kegiatan Monitoring dan evaluasi (monev) merupakan kegiatan pemantauan
dan evaluasi terhadap pelaksanaan program lingkup Puslitbang Hortikultura yang
terdiri atas kegiatan penelitian dan pengembangan serta kegiatan pendukungnya.
Kegiatan monev dilaksanakan terhadap perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan
dari seluruh kegiatan lingkup Puslitbang Hortikultura. Kegiatan tersebut terdiri atas
dua kategori, yaitu (a) Monev internal satker Puslitbang Hortikultura, dan (b) M onev
terhadap kegiatan penelitian di masing-masing UK/ UPT lingkup Puslitbang
Hortikultura.
Gambar 57. Kegiatan Monev Tahap II oleh Tim Monev
Pusat ke Satker lingkup Puslitbang Hortikultura
Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Litbang Tanaman Hortikultura ditujukan
untuk menampilkan capaian kegiatan dari bulan Januari – Desember 2017 berupa
keluaran yang telah dihasilkan selama jangka waktu tersebut. Sampai dengan
Laporan Tahunan 2017
6666
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura
tanggal 31 Desember 2017, capaian realisasi anggaran sebesar Rp 347.928.815,-
(99,58%) dari pagu Rp 349.400.000,- Sisa anggaran per 31 Desember 2017 sebesar
Rp 1.471.185,- dengan capaian realisasi fisik adalah 100%. Laporan kegiatan monev
litbang hortikultura ditampilkan secara lengkap pada Lampiran 7.
Sistem Pengendalian Intern Dalam rangka membantu pimpinan untuk mengambil keputusan sehingga
tercapai tujuan organisasi maka Puslitbang Horikultura juga melaksanakan sistem
pengendalian intern (SPI). SPI Puslitbang Hortikultura mempunyai peran yang
sangat strategis dalam mempersempit atau mengurangi potensi dan ruang gerak
terjadinya berbagai bentuk kesalahan dan penyimpangan teknis serta administrasi.
Tim SPI Puslitbang Hortikultura telah melakukan serangkaian kegiatan, dengan
mengacu pada program kerja SPI. Beberapa capaian kerja yang telah dilaksanakan
selama tahun 2017 antara lain: 1) Terlaksananya Rapat Bulanan Puslitbang
Hortikultura dalam kerangka SPI sebanyak 11 kali pertemuan (Gambar 56); 2)
Terlaksananya sistem pengendalian intern lingkup Puslitbang Hortikultura tahap I
dan II; 3) Melakukan Sosialisasi Maturitas SPIP dan Penerapan Pengelolaan
Gratifikasi Lingkup Puslitbang Hortikultura; serta 4) Menyusun pelaporan SPI yang
terdiri dari laporan bulanan sebanyak 12 laporan, laporan triwulan I-IV, laporan
tahunan dan laporan akhir kegiatan SPI. 5) Laporan Gratifikasi dan Laporan Dumas
Puslitbang Hortikultura yang terdiri dari laporan bulanan sebanyak 12 laporan dan
laporan triwulan I-IV.
Gambar 58. Rapat Bulanan Puslitbang Hortikultura dan Kegiatan SPI Tahap I
oleh Tim SPI Pusat ke Balit lingkup Puslitbang Hortikultura
Laporan Tahunan 2017
6767
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura
PENUTUP
Puslitbang Hortikultura merupakan unit kerja di bawah Badan
Penelitian dan Pengembangan Pertanian dimandatkan untuk melaksanakan kegiatan
penelitian dan pengembangan komoditas hortikultura (tanaman sayuran, tanaman
buah tropika, tanaman hias, serta tanaman jeruk dan buah subtropika). Sebagai
salah satu kegiatan pada “Program Penciptaan Teknologi dan Pertanian Bioindustri
Berkelanjutan” (Renstra Kementerian Pertanian 2015-2019). Dalam mencapai tugas
tersebut maka Puslitbang Hortikultura didukung oleh empat Balainya yaitu a) Balai
Penelitian Tanaman Sayuran (Balitsa), (b) Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika
(Balitbu Tropika), (c) Balai Penelitian Tanaman Hias (Balithi), dan (d ) Balai
Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (Balitjestro).
Dalam rangka mendukung program Kementerian Pertanian khususnya Badan
Litbang Pertanian dalam mewujudkan nawacita, Puslitbang Hortikultura melakukan
peningkatan daya saing industri hortikultura nasional melalui kegiatan penelitian dan
pengembangan komoditas strategis dan unggulan dengan pemanfaatan high
technology. Pada tahun 2017 Puslitbang Hortikultura telah melakukan berbagai
penelitian yang menjadi titik ungkit daya saing hortikultura antara lain perakitan
Varietas Unggul Baru (VUB), penciptaan teknologi hortikultura unggul menuju
pertanian bioindustri, serta penguatan logistik perbenihan hortikultura melalui
penyediaan benih sumber dari berbagai varietas unggul. Varietas Unggul
Hortikultura yang berkualitas dapat tercapai dengan adanya dukungan dari
teknologi maju untuk mendukung terwujudnya sistem pertanian bioindustri
berkelanjutan.
Capaian kinerja Puslitbang Hortikultura pada tahun 2017 dilihat dari beberapa
indikator yaitu 1) VUB Hortikultura, 2) Benih Sumber Hortikultura, 3) Teknologi
Hortikultura berbasis pertanian bioindustri, 4) Rekomendasi Kebijakan Litbang
Hortikultura, 5) kerjasama dan diseminasi inovasi hortikultura. Capaian kinerja
Puslitbang Hortikultura pada tahun anggaran 2017 telah mencapai target yang telah
ditetapkan dengan rata-rata capaian 109,76%. Capaian realisasi keuangan
Puslitbang Hortikultra per 31 Desember 2017 sebesar Rp13.905.670.706,-
(97,02%), dari pagu anggaran Rp 14.332.468.000,- sedangkan capaian realisasi
fisik 100%.
Keberhasilan capaian Puslitbang Hortikultura tidak terlepas dari dukungan
kegiatan manajemen yang kuat, handal dan bersinergis dengan kegiatan penelitian
dan pengembangan hortikultura akan memperkuat Puslitbang Hortikultura sebagai
pusat penelitian dan pengembangan hortikultura sehingga dapat bersaing secara
nasional maupun internasional. Kegiatan manajemen yang mendukung keberhasilan
tersebut antara lain peningkatan kapasitas SDM, pengembangan infrastruktur,
peningkatan kegiatan diseminasi dan kerjasama, pengelolaan anggaran berbasis
kinerja, dan peningkatan sistem monitoring evaluasi kegiatan. Diseminasi teknologi
yang dilakukan Puslitbang Hortikultura beserta Balitnya melalui pameran, gelar
Laporan Tahunan 2017
6868
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura
teknologi, workshop, liputan media massa, dialog interaktif, pendistribusian leaflet
dan booklet, kegiatan di lapang berupa demoplot model pengembangan kawasan
hortikultura berbasis inovasi maupun kegiatan konsorsium, networking dengan
lembaga nasional dan internasional, serta pendampingan teknologi.
Laporan Tahunan 2017
7171
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura
Lampiran 1. Capaian Kinerja Puslitbang Hortikultura Tahun 2017
Tabel 16. Laporan Kinerja Puslitbang Hortikultura Tahun 2017
No Sasaran
Kegiatan Indikator Kinerja Satuan Target Capaian %
1 Tersedianya varietas unggul baru hortikultura melalui metode
konvensional dan inkonvensional serta terdistribusinya
benih sumber dalam mendukung
sistem pertanian bioindustri berkelanjutan
1 Jumlah VUB
hortikultura yang adaptif terhadap lingkungan
VUB 16 17 106,25
a. Sayuran 3 3 100
b. Buah tropika 1 1 100
c. Tanaman hias 11 12 109,09
d. Jeruk dan buah
subtropika lainnya 1 1 100
2. Jumlah sumber daya genetik tanaman buah tropika yang terkonservasi dan
terkarakterisasi
Aksesi 50 54 108
3. Jumlah Benih
Sumber: 77,13
a. Benih sumber bawang merah
Kg 650 26 4
b. Benih sumber cabai Kg 100 40 40
c. Benih sumber tanaman jeruk dan buah subtropika
tanaman 5.000 9.444 188,88
2 Jumlah teknologi hortikultura unggul menuju pertanian bioindustri
1. Jumlah Teknologi hortikultura unggul menuju pertanian bioindustri
teknologi 8 8 100
a. Sayuran teknologi 2 2 100
b. Buah tropika teknologi 2 2 100
c. Tanaman hias teknologi 2 2 100
d. jeruk dan buah subtropika lainnya
teknologi 2 2 100
3 Tersedianya rekomendasi kebijakan litbang
1. Jumlah Rekomendasi kebijakan litbang hortikultura
Rekomendasi 2 2 100
Laporan Tahunan 2017
7272
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura
4 Terselenggaranya
kerjasama dan diseminasi inovasi hortikultura
1. Jumlah kerjasama
nasional dan internasional y
- -
2. Teknologi yang
didiseminasikan: teknologi 9 15 166,67
a. Puslitbang hortikultura
teknologi 4 10 250
b. Sayuran teknologi 2 2 100
c. Buah tropika teknologi 1 1 d. Tanaman Hias teknologi 1 1 100
e Jeruk dan Buah
Subtropika lainnya teknologi 1 1 100
Laporan Tahunan 2017
7373
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura
Lampiran 2. Teknologi Produksi Budidaya Hortikultura
Tabel 17. Keunggulan Teknologi Produksi Hortikultura Berbasis Teknologi Maju dan
Ramah Lingkungan Untuk Mendukung Terwujudnya Sistem Pertanian
Bioindustri Berkelanjutan Tahun 2017
No Teknologi Yang
Dihasilkan Keunggulan
1. Paket Teknologi Budidaya
Bawang Merah Produksi 40
Ton/Ha Off Season
Paket teknologi budidaya bawang merah produksi 40 ton/ha off season.
a. Bawang asal TSS varietas Trisula dapat dibudidayakan di dataran rendah (< 50 m, dpl.) off- season.
b. Pertanaman TSS di lahan sawah saat off-season
menghasilkan rataan jumlah anakan (2-4) per tanaman.
c. Produksi bawang merah asal TSS di lahan sawah dari saat off-season baru mencapai 21,56 t/ha
dengan efisiensi lahan 70 %. d. Biaya produksi bawang merah asal TSS cukup tinggi
mencapai Rp 113,6 juta dengan BEP = Rp 5,270 / kg dan R/C = 2,66 cukup menguntungkan.
2. Paket Teknologi Produksi
Cabai dengan Produktivitas
>20t/Ha Off Season
Paket teknologi produksi cabai dengan produktivitas >20t/ha off season.
Komponen Teknologi : a. Varietas : Kencana, Lingga, Mega Top dan PM99
b. Pesemaian terproteksi: dalam sungkup nylon dan disemprot dengan inducer bunga pagoda
c. Populasi 29 ribu tanaman/ha (jarak tanam 40 x 60 cm)
d. Pemasangan mulsa plastik hitam-perak
e. Penanaman 4 baris tanaman jagung sebagai barier vektor virus kuning
f. Pemberian 30 ton pupuk kandang + dekomposer
MM dan pemupukan 1.000 kg NPK
g. Pengendalian OPT: Prinsip PHT, Aplikasi biopestisida ATECU, penggunaan repelent serai wangi, strategi penggunaan fungisida
Strategi :
a. Varietas unggul produktif dan adatif b. Pesemaian sehat
c. Populasi tinggi
d. Hasil 1 kg/tanaman
e. Kehilangan hasil < 10 %
3. Teknologi Perbanyakan Klonal Anggrek
Phalaenopsis Secara In Vitro
Pengembagan dan aplikasi teknologi perbanyakan klonal secara in vitro melalui embriogenesis somatik berbasis
kultur padat dapat dijadikan sebagai alternatif pada produksi massal anggrek Phalaenopsis untuk menjamin ketersediaan benih yang seragam dan berkualitas secara
berkesinambungan. 4. Teknologi Perbanyakan Teknologi perbanyakan klonal ini efektif dan efisien
Laporan Tahunan 2017
7474
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura
Klonal Anggrek Dendrobium Berbasis Sistem Kultur
Padat dan Cair
untuk perbanyakan massal anggrek Dendrobium melalui embriogenesis somatik berbasis bioreaktor, sehingga dapat memenuhi kebutuhan benih bermutu (sehat, vigor, dan seragam) dalam jumlah besar secara
berkelanjutan mendukung pengembangan dan kemajuan agribisnis.
5. Teknologi Produksi Mangga Efisien Air yang Mendukung Off Season Mangga
Dengan teknologi kompos batang pisang produksi yang dihasilkan lebih tinggi 45% dibandingkan dengan kontrol, sementara itu dengan penggunaan hydrogel produksi lebih tinggi 50% dibandingkan dengan kontrol.
Penggunaan bahan ini juga mampu menghemat penggunaan air sebesar 33% dibandingkan dengan kontrol.
6. Teknologi Pemupukan
Kalsium untuk Mengurangi Getah Kuning
Pemberian Ca berbasis nano hingga dosis 90 g/tanaman dapat meningkatkan kadar Ca dan Mn daun dan menurunkan cemaran getah kuning pada daging buah
hingga 19,78%. Pemberian dosis Ca berbasis nano yang lebih tinggi lagi selain tidak efisien juga menunjukkan hasil cemaran getah kuning yang lebih tinggi. Teknologi ini dapat meminimalkan cemaran getah kuning pada daging buah manggis hingga 19,78 %.
7. Prototipe Pupuk Slow Release untuk Tanaman Jeruk Belum Menghasilkan
Memiliki kandungan unsur nutrisi lengkap, sehingga aplikasinya praktis karena tidak perlu pencampuran pupuk dan dapat mengurangi masalah penyakit CVPD.
Pupuk diselaputi dengan bahan alami sehingga diharapkan harganya lebih murah dibandingkan dengan pupuk sejenis serta ramah lingkungan
8. Teknologi Expert System dan Forecasting Untuk Hama Kutu Sisik (Aonidiella Auranti) dan Penyakit Embun Tepung (Oidium Tingitanium Carter) Pada Tanaman Jeruk Berbasis Teknologi Informasi
Dapat mendeteksi secara dini hama kutu sisik dan penyakit embun tepung pada lokasi yang dipasang alat tersebut, sehingga hama dan penyakit tersebut dapat
dikendalikan.
Laporan Tahunan 2017
7575
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura
Lampiran 3. Daftar Kerjasama Dalam dan Luar Negeri Tahun 2017
Tabel 18. Jumlah Kerja Sama Lingkup Puslitbang Hortikultura Tahun 2017
No
UK/UPT Tahun 2017
KDN KLN
1 Puslitbang Hortikultura 5 2
2 Balitsa 19 3
3 Balitbu Tropika 1 -
4 Balithi 14 -
5 Balitjestro 6 -
JUMLAH 45 5
Keterangan: KDN (Kerja sama Dalam Negeri); KLN (Kerja sama Luar Negeri)
Tabel 19. Daftar Kerjasama Dalam Negeri Lingkup Puslitbang Hortikultura
No. Judul Kerjasama Nama Mitra
Kerjasama Jangka Waktu Keterangan
1 Pengembangan Sentra Pemkab 5 th (15 Des Masih
Kawasan Bawang Merah di Enrekang 2014-15 Des berjalan
Kabupaten Enrekang 2019) 2 Perbenihan dan Budidaya Yayasan 5 th (15 Des Masih
Tanaman Hortikultura Nusantara 2014-15 Des berjalan
Lestari Persada 2019) 3 Kerjasama Penellitian dan ASBENINDO 3 tahun (8 Masih
Pengembangan Benih Sep.2014 -8 berjalan
Tanaman Pangan, Sept.2017) Perkebunan dan Hortikultura
4 Pengembangan Inovasi Pemkot. Pagar 3 tahun (28 Masih
Pertanian di Kota Pagar Alam Alam Peb.2015 - 28 berjalan
Peb. 2018) 5 Pengembanan Varietas BP3 IPTEK Prof. Selesai
Unggul Baru Kentang di Jabar Jawa Barat
6 Lisensi Cabai Keriting PT. Agrindo 5 tahun (25 Mei Masih
Varietas Kencana Hartha Mekar 2012-2017) berjalan
7 Lisensi Bayam Varietas Giti PT. Agrindo 5 tahun (25 Mei Masih
Hijau Hartha Mekar 2012-2017) berjalan
8 Lisensi Mentimun Mars Fajar Seed 5 tahun (Mei Masih
2012-2017) berjalan
9 Lisensi Cabai Keriting Fajar Seed 5 tahun (25 Mei Masih
Varietas Kencana 2012-2017) berjalan
10 Lisensi Kentang Varietas Papandayan & 5 tahun (25 Mei Medians Cikuray Farm 2012-2017)
Laporan Tahunan 2017
7676
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura
11 Lisensi Cabai Keriting
Varietas Kencana PT. Pupuk
Sriwijaya 5 tahun (25 Mei
2012-2017)
12 Lisensi Cabai Keriting PT. Pupuk 5 tahun (8
Varietas Kencana Kujang Nov.2013-2018)
13 Lisensi Kentang GM05 PT. Pupuk 5 tahun (30
Kujang Des.2013-2018)
14 Lisensi Cabai Besar Varietas Koperasi Agro 5 Tahun (8 Juli
Ciko Mandiri 2014 – 8 Juli
2019) 15 Lisensi Cabai Besar Varietas Koperasi Agro 5 Tahun (8 Juli
Lingga Mandiri 2014 – 8 Juli
2019) 16 Lisensi Cabai Keriting Koperasi Agro 5 Tahun (8 Juli
Varietas Lingga Mandiri 2014 – 8 Juli
2019) 17 Lisensi Mentimun Hibrida Koperasi 5 tahun (8 Juli
Verietas Litsa Hijau Agromandiri 2014 -8 Julki
2019) 18 Lisensi Kentang Varietas Koperasi Pondok 5 tahun (8 Juli
Amabile Pesantren Darul 2014 -8 Juli 2019)
Falah 19 Lisensi Kentang Varietas Koperasi Pondok 5 tahun (8 Juli
Andina Pesantren Darul 2014 -8 Juli 2019)
Falah 20 Lisensi Cabai Besar Varietas PT. Agro 5 tahun ( 8
Ciko Farmaka Agustus 2014- 26
Nusantara Agustus 2019) 21 Penerapan Inovasi Teknologi Pusat Alih 3 tahun (6 Masih
dalam Mendukung Teknologi dan Oktober 2015- 6 berjalan
Pengembangan Agribisnis Pengembangan Oktober 2018) Tanaman Hias Kawasan Pertanian Universitas Andalas Padang
22 Pengembangan Kawasan Pemerintah 3 Tahun ( 6 Sept. Baru
Agribisnis dan Kawasan Daerah Kab. 2016- 6 Sept. Agrowisata di Kab. Batang Batang 2019)
23 Pengembangan Agribisnis Pemerintah 2 tahun ( 6 Sept. Baru
Komoditas Prioritas Pertanian Daerah Kab. 2016 – 6 dan Agrowisata Garut Sept.2018)
24 Pengembangan Kawasan Pemerintah 3 tahun ( 6 Sept. Baru
Hortikultura di Kawasan Daerah Kab. 2016 – 6 Wonosobo Wonosobo Sept.2019)
25 Inisiasi Pengembangan Balai Benih 2 tahun ( 6 Sept. Baru
Kawasan Agribisnis dan Hortikultultura 2016 – 6 Agrowisata Tanaman Hias (BBH) Saree Sept.2018)
26 Pengembangan Varietas PT Monfori 3 tahun ( 6 Sept. Baru
Tanaman Hias Nusantara 2016 – 6
Laporan Tahunan 2017
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura 7777
Sept.2019)
27 Pengembangan Agribisnis Dinas Tanaman 2 tahun ( 6 Sept. Baru
dan Wisata Florikultura Pangan 2016 – 6 Kabupaten Sept.2018)
28 Pengembangan Kawasan Dinas Pertanian 1 tahun ( 6 Sept. Baru
Agribsnis dan Ibnisiasi Unit Peternakan dan 2016 – 6 Produksi Florikultura Perikanan Kota Sept.2017) Tomohon
29 Pengawalan Investasi PT Perkebunan 1 tahun ( 6 Sept. Masih
Tanaman Jeruk dan Apel Nusantara IX 2016 – 6 berjalan
(Persero) Sept.2017) Semarang, Jawa Tengah
30 Pendampingan dan Dinas Pertanian, 1 Tahun Selesai
Pengawasan Teknologi Perkebunan, Perbenihan Budidaya Kehutanan Kab. Penguatan Kelembagaan Purbalingga, Petani dan Pengelolaan Jateng Rantai Pasok, Panen dan Pasca Panen Stroberi di Kab. Purbalingga
31 Pendampingan dan Dinas Pertanian, 1 TAHUN MOU
Pengawalan Teknologi Perkebunan, Perbenihan, Budidaya, Kehutanan Penguatan Kelembagaan Kabupaten Petani dan Pengelolaan Purbalingga, Rantai Pasok, Panen dan Jateng Pasca Panen Stroberi di Kabupaten Purbalingga
Laporan Tahunan 2017
78 Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura
Tabel 20. Daftar Kerjasama Luar Negeri Lingkup Puslitbang Hortikultura
NO JUDUL KERJASAMA NAMA MITRA
KERJASAMA
JANGKA
WAKTU
KETERANGAN
1 Improving Market ACIAR 1 Maret 2014 – Masih berjalan
Integration for High Value (Australian 28 Pebruari
Fruit and Vegetable Center for 2018
Pruduction System in Intrnational
Indonesia Agricultural
Research) 2 Pengembangan Sistem AFACI 2017 Lanjutan
Informasi Good
Agricultural Practices
(GAP) dan Penguatan
Jejaring kerja ASEAN GAP
Mendukung AFACI
Regional Project 3 Sustainable Produductivity ACIAR 1 April 2012-31 Add sampai
Improvements in Allium (Australian Maret 2015 (add Mei 2017
and Solanaceous Center for sd Mei 2017)
Vegetable Corpps in Intrnational
Indonesia and Sub- Agricultural
Tropical Australia Research)
Laporan Tahunan 2017
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura 7979
Lampiran 4. Optimalisasi Pengelolaan Perbenihan Hortikultura dan
Peningkatan Kualitas Sistem Informasi
Informasi benih sumber dan database SDG bermanfaat dalam
mempermudah arus informasi kepada masyarakat, sehingga lembaga-lembaga
penelitian yang mengelola benih sumber dan SDG harus selalu siap melakukan
update data sesuai dengan mandat komoditas masing-masing. Kemajuan TIK telah
medorong pemerintah untuk memberikan layanan Sistem Informasi (SI) secara
elektronik yang terintegrasi kepada masyarakat dan stakeholder. Selama tahun
2017 SI UPBS dan SDG Hortikultura telah melakukan beberapa rangkaian kegiatan
dengan capaian sebagai berikut:
a. Penyempurnaan aplikasi benih sumber hortikultura berbasis android agar
diperoleh informasi terkini mengenai status ketersediaan dan distribusi benih
sumber serta profil varietas unggul hortikultura.
Penyempurnaan dilakukan pada sisi API maupun coding aplikasi andorid. Pada
sisi API telah dilakukan perbaikan query untuk menampilkan fungsi “top five”; “jenis
benih”; dan “distribusi berdasarkan provinsi”. Hasil perbaikan query yang sudah
dilaksanakan, sebagai berikut:
Gambar 59. Query Pada API Top 5 Tanaman Sayuran
Gambar 60. Query Pada API Distribusi Berdasarkan Provinsi Tanaman Sayuran
Laporan Tahunan 2017
80 Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura
Gambar 61. Query Pada API Jenis Benih Tanaman Sayuran
b. Pengembangan web services auto synchronize berbasis json untuk proses
interoperabilitas data benih sumber di website UPT lingkup Puslithorti
Agar pengembangan web services sejalan dengan pembangunan aplikasi
android, maka telah disepakati sebagai jembatan antara aplikasi dengan database
menggunakan API JSON yang dikemas dalam library RESTFUL di dalam framework
Codeigniter. Hal ini dilakukan agar efisien dalam penggunaan coding dan pertukaran
data baik aplikasi berbasis android maupun untuk aplikasi berbasis web. API
tersebut juga telah dimanfaatkan oleh website.
Informasi ketersediaan benih, distribusi, dan varietas yang paling banyak
diminati untuk tanaman sayuran, langsung di retrieve dari database benih sumber
hortikultura yang beralamat di htttp://sisinfo_horti.litbang.pertanian.
go.id/benihsumber dan ditampilkan datanya di website Puslithorti
(htttp://hortikultura.litbang.pertanian.go.id.
c. Terlaksananya koordinasi pengelolaan Sistem Informasi Benih Sumber
Hortikultura lingkup Puslitbang Hortikultura, meliputi a) dua kegiatan
koordinasi dan evaluasi dan kunjungan lapang; serta b) update berkala data
ketersediaan benih sumber berdasarkan kegiatan produksi, sortasi dan
pemesanan di UPBS UPT Lingkup Puslithorti
Kegiatan koordinasi UPBS dengan Balai Penelitian Tanaman Sayuran
dilaksanakan pada tanggal 21-22 Maret 2017 bertujuan untuk meningkatkan kinerja
Pengelolaan Sistem Informasi (SI) Benih Sumber lingkup Puslitbang Hortikultura
melalui updating dan validasi data. Koordinasi yang telah dilakukan membahas
mengenai kondisi unit pengelolaan benih sumber di Balai Penelitian Tanaman
Sayuran. Dalam pengelolaannya UPBS Balitsa harus bersinergis dengan pengelolaan
sumber daya genetik yang ada. Sehingga dalam hal ini unit pengelola benih sumber
dapat dijadikan sebagai salah satu media dalam mendiseminasikan hasil-hasil
varietas unggulan dari Balitsa. Dalam pengontrolan produksi benih sumber sangat
diperlukan peran dari pemulia untuk melakukan pengontrolan sehingga benih yang
dihasilkan tidak menyimpang dari karakternya.
Laporan Tahunan 2017
81 Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura
1
2
3
Beranda Page View Halaman muka yang berisi sapaan sesuai
kepada operator Menu Navigasi Mengalihkan ke halaman sesuai sesuai
menu terpilih Konfigurasi Dropdown Menu Menampilkan Sub Menu sesuai
Navigasi Menu Dialihkan ke halaman sesuai menu sesuai
Berlaku untuk semua konten konfigurasi (Komoditas, Lokasi Gudang, User Sistem, User Level Sistem, User Akses Gudang dan Satuan Materi)
Page View Tampil halaman konten sesuai Datatable: View Tabel menampilkan data sesuai Datatable: Row Tampil data sesuai kata yang dicari sesuai Datatable: Sort Data berurutan sesuai pilihan di sesuai
setiap kolom Datatable: Paging Berpindah ke halaman sesuai sesuai
nomor pada tabel Button: Tambah Dialihkan ke form Tambah Data sesuai Button: Edit Dialihkan ke form Edit Data sesuai Button: Hapus Data terhapus dari daftar sesuai
Form: Add Input Field Dapat diisi karakter Tidak sesuai & bisa diisi numerik
Combo Box Menampilkan pilihan data Tidak sesuai & cambo box
tidak tampil Button: Simpan Kembali ke halaman sebelumnya sesuai
dan menyimpan data Button: Batal Kembali ke halaman sebelumnya sesuai
Form Verifikasi Data Benih Sumber digunakan untuk mengetahui status
update data benih yang meliputi data produksi, data distribusi dan sortasi per bulan
serta anomali ketersediaan (stok) benih. Status update data benih dari setiap balai
dimulai dari bulan Januari 2017 sampai dengan Desember 2017 yang meliputi data
produksi, data distribusi dan sortasi per bulan. Selain itu, telah diperiksa pula
anomali ketersediaan (stok) benih yang mengakibatkan nilai stok menjadi negatif(-).
d. Penyempurnaan sub sistem SDG-KP gudang koleksi tanaman sayuran yang
dapat diakses melalui internet.
Untuk melakukan penyempurnaan sub sistem SDG-KP gudang koleksi
tanaman sayuran, diawali dengan pengujian terhadap error handling pada aplikasi
SDG-KP Gudang Koleksi Ballitsa. Hasil pengujian kemudian dituangkan dalam form
dengan hasil sebagai berikut:
Form Pengujian Gudang Koleksi. Form ini digunakan untuk pengujian terhadap error
handling yang dilakukan pada aplikasi SDG-KP Gudang Koleksi Ballitsa.
Tabel 21. Form Pengujian Black Box Testing Aplikasi SDG-KP Gudang Koleksi Balitsa
No Konten yang
Diuji Fungsi Keluaran yang Diharapkan Sesuai/Tidak Sesuai
Login Page View Tampil Form login Sesuai
Submit Bila akses diterima maka diarahkan ke halaman beranda, tetapi bila akses ditolak maka dikembalikan ke login
sesuai
Laporan Tahunan 2017
8282
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura
No
Konten yang
Diuji
Fungsi
Keluaran yang Diharapkan
Sesuai/Tidak Sesuai
tanpa menyimpan data Form: Edit Input Field Dapat diisi karakter Tidak sesuai & bisa diisi
numerik Combo Box Menampilkan pilihan data Tidak sesuai & cambo box
tidak tampil Button: Simpan Kembali ke halaman sebelumnya
dan menyimpan perubahan sesuai
Button: Batal Kembali ke halaman sebelumnya
tanpa menyimpan perubahan sesuai
4 Koleksi SDG Dropdown Menu Menampilkan Sub Menu sesuai Awal Navigasi Menu Dialihkan ke halaman sesuai menu
terpilih sesuai
4.1 Semua Koleksi Page View Tampil halaman Daftar Survei sesuai Survei Datatable: View Tabel menampilkan data sesuai Datatable: Row Tampil data sesuai kata yang dicari sesuai Datatable: Sort Data berurutan sesuai pilihan di
setiap kolom sesuai
Datatable: Paging Berpindah ke halaman sesuai nomor pada tabel
sesuai
Button: Tambah Tampil form Tambah Data Survei sesuai Button: Detail Tampil halaman Detail Data Survei Tidak sesuai & tidak bisa
lihat detail Button: Edit Tampil form Edit Data Survei Tidak sesuai & tidak bisa
edit data Button: Hapus Data terhapus dari daftar Tidak sesuai & tidak bisa
hapus data Form: Add Input Field Dapat diisi karakter Tidak sesuai & bisa diisi
numerik Combo Box Menampilkan pilihan data Tidak sesuai & tidak tampil Input Image Membuka lokasi file gambar Sesuai Button: Simpan Kembali ke halaman sebelumnya
dan menyimpan data Tidak sesuai & bisa simpan
data, kembali ke page 1 Button: Batal Kembali ke halaman sebelumnya
tanpa menyimpan data sesuai
Form: Edit Input Field Dapat diisi karakter Tidak sesuai & tidak bisa tampil
Combo Box Menampilkan pilihan data Tidak sesuai & tidak bisa
tampil Input Image Membuka lokasi file gambar Tidak sesuai & tidak bisa
tampil Button: Simpan Kembali ke halaman sebelumnya
dan menyimpan perubahan Tidak sesuai & tidak bisa
tampil Button: Batal Kembali ke halaman sebelumnya
tanpa menyimpan perubahan Tidak sesuai & tidak bisa
tampil 4.2 Seleksi Materi
Survei Page View Tampil halaman Daftar Koleksi
Survei Sesuai
Datatable: View Tabel menampilkan data sesuai Datatable: Row Tampil data sesuai kata yang dicari sesuai Datatable: Sort Data berurutan sesuai pilihan di
setiap kolom sesuai
Datatable: Paging Berpindah ke halaman sesuai
nomor pada tabel sesuai
Button: Tambah Tabel menampilkan data Tidak sesuai & tidak tampil button
Form: Add Input Field Dapat diisi karakter Tidak sesuai & tidak bisa input
Combo Box Menampilkan pilihan data Tidak sesuai & tidak tampil Radio Box Bila satu dipilih, yang lain terbuka Tidak sesuai & tidak tampil Input Image Membuka lokasi file gambar Tidak sesuai & tidak tampil Button: Simpan Kembali ke halaman sebelumnya
dan menyimpan data Tidak sesuai & tidak tampil
Button: Batal Kembali ke halaman sebelumnya tanpa menyimpan data
Tidak sesuai & tidak tampil
5. Gudang Dropdown Menu Menampilkan Sub Menu Sesuai Navigasi Menu Dialihkan ke halaman sesuai menu
terpilih Sesuai
5.1 Koleksi Page View Tampil halaman Daftar Koleksi Sesuai
Laporan Tahunan 2017
8383
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura
No Konten yang
Diuji Fungsi Keluaran yang Diharapkan Sesuai/Tidak Sesuai
5.2
6
7
8
9
Gudang Gudang Combobox Menampilkan pilihan data Sesuai Button: Tampilkan Menampilkan data sesuai pilihan Sesuai Datatable: View Tabel menampilkan data Sesuai Datatable: Row Tampil data sesuai kata yang dicari Sesuai Datatable: Sort Data berurutan sesuai pilihan di Sesuai
setiap kolom Datatable: Paging Berpindah ke halaman sesuai Sesuai
nomor pada tabel Button: Edit sesuai Button: Hapus Data terhapus dari daftar sesuai
Form: Edit Input Field Input data sesuai Combo Box Combo Box (lokasi & Petugas) sesuai Radio Box Sudah di ACC & Belum di ACC sesuai Input Image Input lokasi data image Tidak sesuai & tidak ada
input image Button: Simpan Kembali ke halaman sebelumnya sesuai
dan menyimpan perubahan Button: Batal Kembali ke halaman sebelumnya Tidak sesuai & tidak bisa
tanpa menyimpan perubahan simpan (tidak ada respon) Sortasi Page View Tampil halaman Sortasi Gudang Tidak sesuai & A Database
Gudang Error Occured Rejuvinasi Page View Tampil halaman Rejuvinasi Tidak sesuai & A Database
Error Occured Tanam Page View Tampil halaman Tanam Tidak sesuai & A Database
Error Occured Prosesing Page View Tampil halaman Prosesing Tidak sesuai & A Database
Error Occured Logout Logout Keluar dari aplikasi dan diarahkan sesuai
ke halaman login
e. Web services berbasis json untuk proses interoperabilitas data SDG di website
UPT lingkup Puslitbang Hortikultura.
Telah dibuat satu halaman tampilan informasi detail dari web services yang
diarahkan ke aplikasi SIBES Horti dan SDG Horti Puslitbang Hortikultura. API
tersebut berisi data benih sumber dan SDG per kabupaten, hasil dari link jumlah
benih sumber dan koleksi SDG pada kabupaten yang dipilih. Dari hasil pengujian
terlihat bahwa web service untuk SDG belum berjalan karena ada pesanan
kesalahan/error.
Hal ini terkait dengan versi PHP yang digunakan oleh framework API
berbasis NuSOAP masih berada pada versi PHP 5.3. Sedangkan versi PHP pada
domain litbang telah diupgrade menjadi PHP versi 5.6 sehingga ada script coding
yang harus disesuaikan. Untuk itu, telah dilakukan perbaikan dan penyesuaian script
coding terkait dengan versi PHP, namun ke depan untuk API web service yang
masih menggunakan framework NuSOAP harus digantikan dengan API berbasis
JSON. Di bawah ini adalah hasil antarmuka yang telah dikembangkan.
Laporan Tahunan 2017
8484
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura
Gambar 62. Hasil Pengujian API SDG untuk Widget pada Website Lingkup Puslitbang Hortikultura
f. Terlaksananya koordinasi pelaksanaan SDG lingkup Puslitbang Hortikultura,
meliputi a) kegiatan koordinasi/ evaluasi dan kunjungan lapang; b) update
berkala data koleksi SDG di UPT Lingkup Puslithorti; serta c) tercetaknya buku
dan CD panduan operasional aplikasi SDG Hortikultura
Koordinasi Pengelolaan dan Validasi Data Koleksi SDG di Balai Penelitian
Tanaman Sayuran yang dilaksanakan pada tanggal 22-23 Maret 2017 bertujuan
untuk melakukan validasi data koleksi tanaman sayuran untuk buku Katalog SDG
Hortikultura yang akan segera dicetak, menyelaraskan proses bisnis/alur kegiatan,
rencana dan kebutuhan sarana prasarana ke depan terkait dengan tata kelola SDG
di Balitsa serta inisiasi pembentukan Unit Pengelolaan SDG, melakukan kunjungan
lapang ke kebun dan gudang koleksi SDG Balitsa, melakukan validasi data survei,
koleksi dan pemanfaatannya untuk SDG tanaman sayuran prioritas, serta
mensosialisasikan aplikasi SDGKP Gudang Koleksi Balitsa kepada penjab kegiatan
SDG agar diperoleh masukan untuk penyempurnaan aplikasi
Data wilayah sebaran koleksi SDG diquery pada aplikasi ceksdg yang
diakses melalui browser dengan alamat hhtp://sisinfo_horti. litbang.
pertanian.go.id/ceksdg. Data rekapitulasi mengenai kelengkapan data wilayah
sebaran SDG Hortikultura telah diperoleh, sebagai berikut:
Laporan Tahunan 2017
8585
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura
BALITHI 1430 1429 604 429 BALITSA 717 706 550 498 BALITBU 2088 1525 1449 1246 BALITJESTRO
Tabel 22. Rekapitulasi Data Sebaran SDG Berdasarkan Provinsi dan Kabupaten
UPT
TOTAL
AKSESI
TOTAL AKSESI
YANG DINPUT
DATA
WILAYAHNYA
(PROV/KAB)
JUMLAH
AKSESI
LENGKAP
DATA
PROVINSI
JUMLAH AKSESI LENGKAP
DATA KABUPATEN
390 296 176 164
Dari data tersebut terlihat bahwa semua balai belum sepenuhnya mengisi
data sebaran wilayah (Provinsi dan Kabupaten), selain itu antara data provinsi
dengan kabupaten tidak sama jumlahnya. Hal inilah yang mengakibatkan data
aksesi tidak tampil pada saat dipetakan menggunakan google API. Berdasarkan
persentase total aksesi, Balithi hanya mengisi sebanyak 42% data provinsi dan 30%
data kabupaten dari total 1430 aksesi. Balitsa mengisi sebanyak 77% data provinsi
dan 69% data kabupaten dari total 717 aksesi. Balitbu mengisi sebanyak 69% untuk
data provinsi dan 60% data kabupaten dari total 2088 aksesi. Balitjestro mengisi
sebanyak 45% untuk data provinsi dan 42% untuk data kabupaten dari total 390
aksesi.
Panduan Pengelolaan Sistem Informasi
Untuk mempermudah penggunaan aplikasi SISGEN-HORTI maka panduan
pengoperasian SISGEN-HORTI perlu dibuat, serta diperbaharui sesuai dengan
penambahan fitur aplikasi. Buku panduan operasional ini merupakan pegangan bagi
Operator dalam mengoperasikan aplikasi Benih Sumber maupun SDG Hortikultura.
Melalui buku panduan ini diharapkan para Operator SDG lebih mudah dalam
mengoperasikan aplikasi dan mengelola datanya. Ke depan, diharapkan aplikasi
SDG dapat dioptimalkan terutama untuk menghasilkan informasi yang berkualitas.
Laporan Tahunan 2017
8686
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura
Lampiran 5. Sumber Daya Manusia TA. 2017
Tabel 23. Rekapitulasi Peserta Diklat Jangka Pendek Dalam Negeri Lingkup Puslitbang
Hortikultura Tahun 2017
No Nama Diklat UK/UPT
1 Rizka Anmalia Nurhapsari,
MSi Puslitbanghorti
2 Mega Wegadara, SP
Astiti Rahayu MP Balithi
3 Mathias Prathama MP Balitsa
4 Sukartini SP, MP Balitbu
5 Agustina E Br Marpaung STP Balitsa
6 Sukartini SP MP Balitbu
7 Helmy Kurniawan SP, MP Balitsa
8 Titin Purnama SP MSi Balitbu
9 Imas Suryati Bendahara Penerima Balitsa
10 Kotijah Verifikator keuangan Balitjestro
11 Arjoni Pengadministrasi umum Balitbu
12 Dewi Pramanik SP, MSc Pelatihan Bahasa Inggris15 Balithi
13 Abdi Hudayya, SP Balitsa
14 Fahmi Apriyanto S.Si Balitsa
15 Rima Setiani SP, MM Pelatihan KTI (Bhs Inggris) Puslitbanghorti
16 Puslpitasari SP, MSi Puslitbanghorti
17 Adhitya Marendra Kilos, MM Puslitbanghorti
18 Makhful SP, MSi Balitbu
19 Dr. Minangsari Dewanti MP Balithi
20 Dr. Fitri Rachmawati, SP,
MSi Balithi
21 Dr. Dedeh Kurniasih, SP,
MSi Balithi
22 Dr Erniawati Diningsih SP,
MSi Balithi
23 Asma Sembiring SP, MGPAB Balitsa
24 Sri Kusmaningsih S, AP Pelatihan Sertifikasi Balitjestro
25 Gunawan Amd Pelatihan Arsiparis Puslitbanghorti
26 Noto Pelatihan Bendahara Penerima Balitjestro
Laporan Tahunan 2017
8787
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura
Tabel 24. Rekapitulasi Peserta Diklat Jangka Pendek Luar Negeri Lingkup Puslitbang
Hortikultura Tahun 2017
No Nama Diklat Negara Tujuan
UK/UPT
1 Dr. Catur Hermanto AARNET Taiwan Balitsa
2 Dr. RR. Rini Training IRR
Murtiningsih Balitsa
3 Prof. Budi Marwoto,
MS Univ. Illinois
USA Balithi
4 Tsakuba Ir Kurnia Yuniarto
University, MP
Jepang
Balithi
5 Dr Agus Sutanto,
MSc Checnya Balitbu
6 Dr Martias, MP Taiwan Balitbu
7
Asma Sembiring,
SP, MGpAB
Training Horticulture
SectorDevelopment for Emerging
Markets,
Belanda Balitsa
8
Lizia Zamzani, SP,
MSc
Training Horticulture
SectorDevelopment for Emerging
Markets,
Belanda Balitjestro
9 Sri Julianti, SP, MSi International Mango Symposium China Balitbu
10
Ir. Debora Herlina,
MS
International Symposium on
WildcFlowr adn Native Ornamntal
Plants
Balithi
11
Kusmana, SP Pelatihan Feed The Future
Bioteknology Potato Partnership Balitsa
12
Hendri STP, MSc
Pelatihan Post- Harvest
Technology of Fruit and Vegetable
Crops for Developing Countries,
22 Mei – 2 Juni 2017 Phisanulok
Thailand Balitbu
Tabel 25. Daftar Petugas Belajar Dalam Negeri Lingkup Puslitbang Hortikultura Tahun
2017
No Nama Universitas Jurusan Prog UK/UPT
1 Gungun Wiguna, SP,MSc UNPAD Pemuliaan S3 Balisa
2 Noflinda SP, MSi UNPAD Pemuliaan S3 Balitbu
Laporan Tahunan 2017
8888
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura
3 Eti Heni Krestini, SP,MP UNPAD Penyakit Tanaman S3
4 Ika Rahmawati, SP UGM Agronomi S2 Balithi
Tabel 26. Daftar Petugas Belajar Luar Negeri Lingkup Puslitbang Hortikultura Tahun
2017
No Nama Universitas Jurusan Prog UK/UPT
1 Ahmad Sahrian
Siregar, SP Chiba/ Pemuliaan/ Biotek
Jepang S2 Balitjestro
2 Agnofi Merdeka
Efeendi, SP Agronomi S2
3 Zainuri Hanif , STP Jepang Agronomi S2 Balitjestro 4 Buyung Al Fanshuri,
SP Shizuka/ Biological and
Jepang Environmental
Science
S2 Balitjestro
5 Nur Khaririyatun, SP Newzeland Agribisnis S2 Balitsa 6 Andre Sparta, Sp Agriculture System
and Engineering Balitbu Tropika
7 Gina Aliyah Sopha,
SP,MSi - - S3 Balitsa
8 Oka Ardiana Banati, SP, MSi
Ilmu Tanan S3 Balitjestro
9 Yenni S.Ssi, MSi Bio Enginerering S3 Balibu Tropika 10 Riska Ssi, M.Agr Plant Pathology S3 Balibu Tropika 11 Tri Handayani, SP,
MP Plant Breeding S3 Balitbu Tropika
12 Yozi Zendra Joni, SP, MSi
Plant Breeding S3 Balitbu Tropika
Tabel 27. Daftar Pegawai Yang Telah Menyelesaikan Tugas Belajar Dalam dan Luar
Negeri Tahun 2017
No Nama Universitas Jurusan Prog UK/UPT
1 Redy Gaswanto, SP,
MP IPB Pemuliaan S3 Balitsa
2 Fatiani Manik, SP IPB Teknologi Benih S2 Balitsa 3 Astri Windia
Wulandari, SP IPB Fitopatologi S2 Balitsa
4 Helmi Kurniawan,
SP, MP UNPAD Ilmu Pertanian S3 Balitsa
5 Sukartini, SP, MP UGM Pemuliaan
Tanaman S3 Balitbu
6 Fitri Rahmawati, SP,
MSi IPB Pemuliaan S3 Balithi
7 Erniawati Diningsih,
MP IPB Fitopatologi S3 Balithi
8 Ir. Minangsari, MP UNPAD Ilmu Pertanian S3 Balithi
Laporan Tahunan 2017
No Nama Universitas Jurusan Prog UK/UPT
9 Dedeh Kurniasih,
SP, MP UNPAD Ilmu Pertanian S3 Balithi
10 Deni Imelda, S.Si Belanda S2 Balitbu 11 Riska, S.Si Jepang S2 Balitbu 12 Hendri, STP Thailand Asian Institute
of Thailand S2 Balitbu
Tabel 28. Daftar Nama Pegawai Yang Lulus Ujian Dinas Tk.I dan Penyesuaian Ijazah
(KPPI) Tahun 2017
No. Nama Golongan Unit Kerja Keterangan
Ujian Dinas Tk.I
1 Suparmin II/d Balithi Lulus Ujian Dinas Penyesuaian Ijazah 1 Mira Yusandiningsih II/c Balitsa Lulus 2 Ayi Haoludin II/c Balithi Lulus 3 Arlan Hernawan II/b Balithi Lulus 4 Jaya II/a Balithi Lulus 5 Pupu Permana I/c Balithi Lulus 6. Endang Iswati II/b Balitjestro Tidak Lulus
Tabel 29. Daftar Nama Pegawai yang menerima penghargaan Satyalancana Karya Satya
lingkup Puslitbang Hortikultura
No Nama Jabatan UK/UPT Satyalancana
Karya Satya
1. Amaludin Fungsional umum Puslitbanghorti XX 2. Ir.Ofi Luthfiyah Fungsional umum Sda XX
3 Ineu Sulastrini Balitsa XXX 4 Sugiyartini, Amd Arsipasris Lanjutan Balisa XXX
5 Dr. Nikardi Gunadi, MS Peneliti Balisa XXX 6 Ir. Asih Kartasih K Peneliti Balitsa XXX
7 Drs. Prasodjo Soesomo Peneliti Balitsa XXX 8 Ir. Tonny Koestoni M Peneliti Balitsa XXX
9 Ir. Yenni Kusandriani Peneliti Balitsa XXX 10 Dr. Rakhmat Sutarya, MS Peneliti Balitsa XXX
11 Dr. Ahsol Hasyim, MS Peneliti Balitsa XXX 12 Ir Subhan Balitsa XXX
13 Udin Syamsudin, AMd Litkayasa Balitsa XX 14 Arifin Tek.Litkayasa Balitsa XX
15 Asep Permana, AMd Tek.Litkayasa Balitsa XX 16 Tati Rubiati, BSc Tek. Litkayas Balitsa XX
17 Ir. Neni Gunaeni Balitsa XX 18 Edi Sadikin Balitsa X
19 Sardin Balitsa X 20 Prof. I.Djatnika Peneliti Utama Balithi XXX
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura 89
Laporan Tahunan 2017
21 Prof. Budi Marwoto Peneliti Utama Balithi XXX 22 Ir. Debora Herlina., MS Balithi XXX 23 Jana Budiana Balithi XXX 24 Drs. Waspodo Prasetyo Balitsa XX 25 Didih Jamaludin XX 26 Evi Silvia Yusuf Balithi XXX 26 Dedi Sunardi Balithi XX 27 Jana Budiana Balithi XX 28 Ir. Raden Deden Komar Balithi XX 29 Dr. Ir. Suskandari, MP Balithi XX 30 Ir. Dedeh Siti Badriah,
MSi Balithi XX
31 Ir. Indijarto BudiR Balithi XX 32 Kurnia Dewi Lasmi Utami Balithi XX 33 Aman Saefudin Balithi XX 34 Ir. Kurnia Yuniarto, MP X 35 Dr. Ir. Joko Susilo
Utomo, MP Balitjestro XX
36 Suharningsih Balitjestro XX 36 Iir. Agus Sugiyatno,MP Balitjestro XX 37 Langgeng Sutrisno,SP Balitjestro XX 38 Haryono Balitjestro XX 39 Jarti Balitjestro X 40 Sukadar Balitjestro X 41 Ir. Nurhadi, MSc Balitjestro XXX 42 Mulyono Balitjestro XXX
Tabel 30. Daftar Nama Pegawai Naik Pangkat Tahun 2017
No Nama/NIP Kenaikan Pangkat/Gol. Unit Kerja
Lama Baru
PERIODE APRIL
1 Ir. Nirmala Friyanti Devy, MSc
196109261986032001 IV/d IV/e Balitjestro
2 Ir. Neni Gunaeni
196311151994032006 IV/b IV/c Balitsa
3 Ir. Harlion, MSc
196204101990031003 IV/a IV/b Balitbu Tropika
4 Ir. Suahriyono 195612131980031003
IV/a IV/b Balitjestro
5 Dr. Ridho Kurniti, SP, MSi
197210241998032002 III/d IV/a Balithi
6 Ir. Minangsari Dewanti, MP
196608141998032001 III/d IV/a Balithi
7 Dr. Fitri Rachmawati SP, MSi 197601192000032001
III/d IV/a Balithi
90 Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura
Laporan Tahunan 2017
9191
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura
8 Dedeh Kurniasih SP, MSi 197106172001122001
III/c III/d Balithi
9 Ir. Erniawati Diningsih SP, MSi
197403252001122001 III/c III/d Balithi
10 Dewi Pramanik SP, MSc
198005042005012003 III/c III/d Balithi
11 Evi Dwi Sulistya Nugroho SP, MSi
197409182003121002
III/c III/d Balithi
12 Didiek Kristianto, SP
196705211994031001 III/c III/d Balitjestro
13 Yulia Irawati SP, MSi
197712312005012002 III/c III/d Balitbu Tropika
14 Ismuharti, Amd 197208261993032001
III/b III/c Balitbu Tropika
15 Riska, S.Si, M.Agr
197708142007102001 III/b III/c Balitbu Tropika
16 Rasiska Tarigan SP
197809162008122003 III/b III/c Balitbu Tropika
17 Agung supriyanto 197107071991031002
III/a III/b Balitsa
PERIODE OKTOBER
No Nama/NIP Kenaikan Pangkat/Gol. Unit Kerja
Lama Baru
1 Ir. Irwan Muas, MP
196001071986031001 IV/b IV/c Balitbu Tropika
2 Dr. Noor Roufiq Ahmadi STP, MP
197408301999031002
III/d IV/a Puslitbang
Hortikultura
3 Riri Prihantini S.Si, MSc
198210022005012001 III/c III/d
4 Deni Emilda S. Si, MSc
197809062007102001 III/c III/d Balitbu Tropika
5 Kuswandi, SP, MSi
198405162009012007 III/c III/d
6 Leni Marlina STP, MSi
198405162009012007 III/b III/c Balitbu Tropika
7 Yozi ZendraJoni SP, MSi
198109252008011013 III/b III/c Balitbu Topika
8 Chotimatul Azmi, SP, M.Agr
198302272008012010 III/b III/c Balitsa
Laporan Tahunan 2017
9292
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura
Tabel 31. Daftar nama Pegawai Pensiun/ Meninggal Tahun 2017
No Nama TMT Pensiun UK/UPT
1 Bambang Purnomo 1 April 2017 Puslitbanghorti
2 Guntur Irianto, SE, MM 31 Januari 2017 Puslitbanghorti
3 Sarwiito M. Kosim 1 Agustus 2017 Puslitbanghorti
4 Arifin 17-02-2017/ Meninggal Balitsa
4 Deni Nurjaka 1 Juni 2017 Balitsa
5 Endang Astum 2 Juni 2017/ Meninggal Balitsa
6 Iteu Margaret Hidajat 1 Mei 2017 Balitsa
7 Dr. Rakhmat Sutarya 1 Pebruari 2017 Balitsa
8 Tata Asmara 1 Maret 2017 Balitsa
9 Usman Tarigan 1 Januari 2017 Balitsa
10 Yasmin 1 Juli 2017 Balitsa
11 Dr A. Soemargono 1 September 2017 Balitbu
12 Ii. Iwan Sukmayadi 1 Pebruri 2017 Balitbu
13 Kistoro 1 September 2017 Balitbu
14 Rahayu Triatminingsih 1 Juli 2017 Balitbu
15 Uwat Wati Rodiah 1 September 2017 Balitbu
16 Ir. Yeni Meldia 1 Oktober 2017 Balitbu
17 Irwan Fauzi Hakim 1 Pebruari 2017/ Berhenti Balitbu
18 Chairul Nisa 1 Januari 2017 Balithi
19 Deden Saefullah 1 Mei 2017 Balithi
20 Dedi Sulaeman 1 Juli 2017 Balithi
21 Dra. Dyah Widiaastoety 1 Juni 2017 Balithi
22 Holil Sohibud 1 Maret 2017 Balithi
23 Jana Budiana 1 Juli 2017 Balithi
24 N. Henwaningsih 1 Desember 2017 Balithi
25 Drs R. Waspodo Prasetyo 1 Januari 2017 Balithi
26 Suyud 1 Juli 2017 Balithi
27 Udin Nurdin 1Nopember 2017 Balithi
28 Achmad Mufid 1 Mei 2017 Balitjestro
27 Emat 1 Pebruari 2017 Baiitjestro
28 Emat 1 Pebruari 2017 Baiitjestro
Tabel 32. Daftar Usulan Mutasi Alih Tugas Tahun 2017
Laporan Tahunan 2017
9393
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura
1
2 Resta Patma Yanda, MSi Balitbu Tropika Balithi Segunung
3 Ir. Eli Korlina Saputra, MSi BPTP Jatim Balitsa
4 Taufik Hidayat Balai Karantina Pertanian Balithi Segunung
5 Kumoro Sucahyo Balithi Segunung BPATP Bogor
Peneliti
Utama Peneliti
Madya Peneliti
Muda Peneliti
Pertama
Puslitbanghorti 3 2 3 4 12 Balitsa 9 10 11 16 46 Balitbu Tropika 0 15 15 13 43 Balithi 6 9 8 11 34 Balitjestro 4 3 10 12 29 Jumlah 22 39 47 56 164
Peneliti
Utama Peneliti
Madya Peneliti
Muda Peneliti
Pertama
Puslitbanghorti 3 2 3 4 12 Balitsa 9 10 11 16 46 Balitbu Tropika 0 15 15 13 43 Balithi 6 9 8 11 34 Balitjestro 4 3 10 12 29 Jumlah 22 39 47 56 164
No Nama/NIP Dari UK/UPT Tujuan Mutasi Ket
Puspitayani, S.St Balitsa Lembang BPTP Jawa Barat
Tabel 33. Rekapitulasi Peneliti berdasarkan Jenjang Fungsional Peneliti
Lingkup Puslitbang Hortikultura Tahun 2017
UK/UPT
Jumlah Peneliti Per Jenjang Jabatan Total
Tabel 34. Jumlah Teknisi Litkayasa berdasarkan Jenjang Fungsional Litkayasa
UK/UPT
Jumlah Peneliti Per Jenjang Jabatan Total
Laporan Tahunan 2017
9494
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura
Lampiran 6. kegiatan Puslitbang Hortikultura dalam aplikasi i-program
Puslitbang Hortikultura
Tabel 35. Kegiatan Puslitbang Hortikultura dalam aplikasi i-program
Laporan Tahunan 2017
Lampiran 7. Laporan Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Litbang
Hortikultura Tahun 2017
A. Laporan Perkembangan Penelitian dan Pengembangan Hortikultura
Tahun Berjalan
1. Laporan Bulanan / Puslitbang Hortikultura Tahun 2017
Materi Laporan Bulanan (Rapim) terdiri dari hasil penelitian lingkup Puslitbang
Hortikultura tahun sebelumnya (T-1) dan kegiatan terbaru (up date) dari Puslitbang
Hortikultura maupun Balit (Tabel 36). Setiap bulan Rapim didistribusikan ke Badan
Litbang Pertanian, Kepala Puslitbang Hortikultura, Eselon 3 dan 4 Puslitbang
Hortikultura dan Kepala Balit Lingkup Puslitbang Hortikultura. Dari bulan Januari
sampai dengan Desember 2017 telah diterbitkan 12 (dua belas) laporan bulanan
Puslitbang Hortikultura dengan jumlah judul kegiatan sebanyak 35, kegiatan
tersebut masing-masing diisi oleh: Puslitbang Hortikultura 1 kegiatan, Balitsa 9
kegiatan, Balitbu Tropika 9 kegiatan, Balithi 9 kegiatan, dan Balitjestro 7 kegiatan.
Selain hasil penelitan dan pengembangan hortikultura, di dalam laporan bulanan
dilaporkan juga perkembangan keuangan lingkup Puslitbang Hortikultura setiap
bulannya.
Tabel 36. Laporan Bulanan Puslitbang Hortikultura Periode Bulan Januari s.d. Desember
2017
No Waktu Terbit Unit Kerja Judul Penelitian
1. Januari Balitbu Tropika Mangga Gadung : Mangga Idola Kabupaten Pasuruan
Balithi Perbanyakan Masal Gerbera Secara In Vitro
Puslitbang
Hortikultura
Analisis dan Sintesis Kebijakan Pembangunan Agribisnis
Hortikultura Mendukung Pengembangan Kawasan
Hortikultura : Peningkatan Daya Saing Produk Hortikultura
Melalui Upaya Stabilisasi Harga Produk, Pengembangan
Kawasan dan Karakteristik Investasi
2. Februari Balitsa Uji Keunggulan dan Kebenaran Calon Varietas Toleran
Penyakit Busuk Daun
Balitbu Tropika Varietas Unggul Baru Durian Sambeng dari Banjarnegara
Balitjestro Teknologi Produksi Biomasa Metabolit Sekunder sebagai
Penyediaan Bahan Baku Bio-industri Melalui Kultur Sel
3. Maret Balitsa Penggunaan Rain Shelters dan Bio-Pestisida Pegunungan
(BPP) pada Budidaya Cabai di Luar Musim (Off Season)
untuk Meminimalisir Kehilangan Hasil dan Serangan
Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT)
Balitbu Tropika Teknik Induksi Tunas Salak Secara In Vitro : Pengaruh
Komposisi ZPT terhadap Induksi Eksplan Tunas Salak
Balithi Varietas Unggul Tipe Baru Phalaenopsis Hasil Persilangan
Hibrid Komersial dengan Hibrid Primer dan Sekunder
4. April Balitsa Uji Keunggulan dan Kebenaran Klon Bawang Merah
Terseleksi Toleran Terhadap Alternaria porri dan Seleksi
Progeni Silangan Toleran terhadap Antraknos
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura 97
Laporan Tahunan 2017
9898
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura
Balithi Perakitan Krisan Mutan untuk Memperoleh 10 Varietas
Mutan Solid Balitjestro Manajemen Air pada Kebun Jeruk di Lanah Kering
5. Mei Balitbu Tropika Uji Observasi Dua Calon VUB Nenas Balithi Varietas Unggul Krisan Pot Tipe Spray Tahan Penyakit
Karat Balitjestro Kelayakan Ekonomi Penggunaan Benih Jeruk Bebas
Penyakit 6. Juni Balitsa Respons Varietas dan Pengelolaan Hara NPK dalam
Budidaya Bawang Merah pada Tanah Gambut Balitbu Tropika Perakitan Varietas Unggul Baru Hibrida Pepaya Dapina
Agrihorti Balitjestro Pendampingan dan Pengawalan Teknologi Perbenihan dan
Budidaya Jeruk Kisar, di Pulau Kisar, Kabupaten Maluku
Barat Daya, Provinsi Maluku 7. Juli Balitsa Teknologi Penyimpanan dan Jenis Kemasan untuk
Mempertahankan Kualitas dan Daya Simpan Mentimun Balitbu Tropika Uji Efektivitas Fungisida dan Bakterisida Botani dalam
Mengendalikan Penyakit Utama pada Tanaman Buah Naga 8. Agustus Balitsa Teknologi Penyimpanan dan Jenis Kemasan untuk
Mempertahankan Kualitas dan Daya Simpan Wortel Balithi Perbanyakan Masal Anggrek Dendrobium Secara In Vitro Balitjestro Mikroba Endofit sebagai Potensi Baru untuk Penghasil
Hormon Pertumbuhan dan Metabolite Pengendali OPT
untuk Peningkatan Produktivitas dan Ketahanan Terhadap
Penyakit pada Tanaman Jeruk dan Stroberi 9. September Balitbu Tropika Respons Pemberian Pupuk Kalsium Berukuran Mikron
terhadap Serapan Kalsium dan Cemaran Getah Bening
pada Buah Manggis Balithi Varietas Unggul Krisan Potong Tahan Penyakit Karat Balitjestro Analisis Sitologis Jeruk Siam Madu (Citrul nobilis L.) Hasil
Kultur Endosperma 10. Oktober Balitsa Pemanfaatan Bahan Organik dan Mikoriza untuk
Memperbaiki Kesuburan Tanah dan Produksi Cabai Rawit
di Lahan Kering Masam Latosol Merah Balitbu Tropika Percepatan Diseminasi Varietas Unggul Baru (VUB) Salak
Sari Intan untuk Mendukung Terbentuknya Sentra Produksi
Wilayah Perbatasan di Kabupaten Bintan Balithi Efektivitas Insektisida Nabati dalam Mengendalikan Hama
Kutu Daun pada Tanaman Krisan 11. Nopember Balitsa Potensi Jamur Entomopathogen untuk Mengendalikan
Hama Krop Kubis Crocidolomia Pavonana Fabricius Balithi Perakitan Varietas Unggul Gerbera Balitjestro Sistem Pakar untuk Monitoring OPT Jeruk
12. Desember Balitsa Potensi Jamur Trichoderma spp untuk Mengendalikan
Penyakit Akar Gada, Plasmodiophora brassicae Wor. Pada
Tanaman Kubis Balitbu Tropika Gelar Teknologi Mangga pada Tanggal 3-5 November 2017
di Cukurgondang, Pasuruan, Jawa Timur, Indonesia Balithi Varietas Unggul Gerbera Berdiameter Bunga Lebih Dari 8
cm
Laporan Tahunan 2017
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura 9999
Gambar 63. Laporan Bulanan Puslitbang Hortikultura Tahun 2017
Bahan laporan bulanan dari Puslitbang Hortikultura yang diangkat menjadi
bahan laporan bulanan Badan Litbang pertanian di tingkat Kementerian Pertanian
sebanyak 7 judul (19,44%), yaitu :
1. Perbanyakan Masal Gerbera Secara In Vitro
2. Uji Keunggulan dan Kebenaran Calon Varietas Toleran Penyakit Busuk Daun
3. Uji Keunggulan dan Kebenaran Klon Bawang Merah Terseleksi Terhadap
Alternia Porri dan Seleksi Progeni Silangan Toleran terhadap Antraknos
4. Varietas Unggul Krisan Pot Tipe Spray Tahan Penyakit Karat
5. Pendampingan dan Pengawalan Teknologi Perbenihan dan Budidaya Jeruk
Kisar, di Pulau Kisar, Kabupaten Maluku Barat Daya, Provinsi Maluku
6. Teknologi Penyimpanan dan Jenis Kemasan untuk Mempertahankan Kualitas
Data Simpan Mentimun
7. Perbanyakan Masal Anggrek Dendrobium Secara In Vitro
2. Bahan Laporan Tahunan Badan Litbang Pertanian Tahun 2016
Pada Tahun anggaran 2017, Badan Litbang Pertanian telah menyusun
Laporan Tahunan Badan Litbang Pertanian Tahun 2016. Sesuai dengan tema
Laporan Tahunan Balitbangtan Tahun 2016 yaitu “Inovasi Pertanian Bioindustri
untuk Peningkatan Daya Saing dalam Era Pertanian Modern” maka Puslitbang
Hortikultura mengirimkan materi yaitu : 1) Komoditas strategis Balitbangtan yaitu
Cabai Merah, Bawang Merah, dan Kentang serta 2) Teknologi-teknologi yang
mendukung perbanyakan komoditas strategis Balitbangtan.
3. Laporan Tahunan Puslitbang Hortikultura Tahun 2016
Puslitbang Hortikultura telah menyusun Laporan Tahunan Puslitbang
Hortikultura Tahun 2016 pada bulan Februari 2017. Laporan Tahunan tersebut
merupakan pertanggung jawaban kegiatan Puslitbang Hortikultura dalam
melaksanakan Tugas dan Fungsi unit kerja tahun 2016. Laporan Tahunan Puslitbang
Hortikultura pada tahun 2016 bertema: “Petani Sejahtera Melalui Inovasi Teknologi
Berdaya Saing dan Berbasis Sumber Daya Lokal”. Laporan Tahunan Puslitbang
Hortikultura ini menyajikan hasil kinerja periode 1 Januari – 31 Desember 2016,
berupa informasi mengenai Organisasi, Pelaksanaan Program dan Evaluasi,
Laporan Tahunan 2017
100100100
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura
Perkembangan Pengelolaan Sumber Daya, Sarana dan
Prasarana serta Keuangan, Kerja Sama dan
Pendayagunaan Hasil Penelitian, Hasil-Hasil Penelitian
Unggulan Balai, Diseminasi Hasil Penelitian Unggulan
serta Manajemen Penelitian Lingkup Puslitbang
Hortikultura. Laporan tersebut didistribusikan kepada
Unit Kerja lingkup Badan Litbang Pertanian dan UPT
lingkup Puslitbang Hortikultura.
Gambar 64. Laporan Tahunan Puslitbang Hortikultura Tahun 2016
4. Laporan Rencana Aksi Tahun 2017
Puslitbang Hortikultura menyusun rencana aksi (Renaksi) lingkup Puslitbang
Hortikultura dan Badan Litbang Pertanian. Rencana aksi Puslitbang Hortikultura
disusun berdasarkan perjanjian kinerja (PK) antara Puslitbang Hortikultura dengan
Balitbangtan 2017, sedangkan Renaksi Balitbangtan disusun berdasarkan PK antara
Balitbangtan dan Kementan tahun 2017. Rencana aksi lingkup Puslitbang
Hortikultura pada tahun 2017 menghasilkan output: 1) 17 VUB hortikultura, 2) 54
sumber daya genetik tanaman buah tropika yang terkonservasi dan terkarakterisasi,
3) Benih sumber hortikultura (bawang merah TSS 111 kg, cabai 31,3 kg, tanaman
jeruk dan buah subtropika 9444 batang), 8 Teknologi hortikultura unggul menuju
pertanian bioindustri, 2 rekomendasi kebijakan litbang hortikultura , dan 9 teknologi
yang didiseminasikan. Sedangkan pada renaksi Badan Litbang Pertanian pada tahun
2017 hanya ditampilkan output: 1) 17 VUB hortikultura, 2) 8 Teknologi hortikultura
unggul menuju pertanian bioindustri, 2 rekomendasi kebijakan litbang hortikultura.
5. Laporan Kegiatan Kepala Badan Litbang Pertanian/Mentan 2017
Laporan tindak lanjut kegiatan Mentan-Kepala Badan Litbang Pertanian dan
Rapim Badan Litbang Pertanian disampaikan kepada Badan Litbang Pertanian setiap
ada kegiatan yang bersangkutan dengan Puslitbang Hortikultura. Dari bulan Januari
sampai dengan Desember 2017 terdapat 4 laporan tindak lanjut kegiatan Mentan-
Kepala Badan Litbang Pertanian yang terkait dengan Puslitbang Hortikultura.
6. Laporan Monev Tahap I dan II Lingkup Puslitbang Hortikultura
Tahun 2017
A. Monev Tahap I Lingkup Puslitbang Hortikultura Tahun 2017
Pelaksanaan monev Internal dan Pusat lingkup Puslitbang Hortikultura dilakukan
secara integrasi. Pelaksanaan monev internal dilaksanakan terlebih dahulu,
kemudian dilanjutkan monev oleh tim monev Pusat. Monev integrasi dilakukan
untuk mencegah agar tidak terjadi monev yang duplikasi. Hasil monev tim internal
dipelajari oleh tim monev Pusat kemudian tim monev Pusat melihat kegiatan yang
perlu ditelaah lebih dalam.
Laporan Tahunan 2017
101101101
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura
Monev Internal Puslitbang Hortikultura telah dilaksanakan pada tanggal 2-3
Maret 2017 berdasarkan surat penugasan Kepala Pusat Penelitian dan
Pengembangan Hortikultura (Puslitbang Hortikultura) Nomor B-
247.1/TU.040/H.3/02/17 tanggal 28 Februari 2017 hal penugasan Tim Monev
Internal Tahap I/2017 Puslitbang Hortikultura, tim monev internal tersebut yaitu:
Dr. Yudi Sastro, MP; Dr. Idha Widi Arsanti; Drs. Paidi, MM, MSi; Drs. Jawal AS., MS;
Ir. Sri Ita Bangun, MSi; Dian Kurniasih, MP; Dr. Noor Roufiq; dan Ir. Jauhari.
Pelaksanaan monev tahap I/2017 (ex post dan ex ante) terhadap satker
lingkup Puslitbang Hortikultura telah dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah
ditetapkan, yaitu pada bulan April – Juli 2017. Adapun pelaksanaan dan hasil monev
tersebut adalah sebagai berikut:
1. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura (15-16 Juni
2017)
Berdasarkan Surat Penugasan Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan
Hortikultura (Puslitbang Hortikultura) Nomor B-682/TU.040/H.3/6/2017, tanggal 6
Juni 2017 hal penugasan Tim SPI/Monev Tahap I/2017 Puslitbang Hortikultura
(Pusat), Tim SPI/Monev tersebut yaitu: Dr. Yudi Sastro; Dr. Idha Widi Arsanti; Ir.
Arry Supriyanto, MS.; Dr. Agus Sutanto; Drs. Paidi, MM., MSi.; Ir. Sri Ita Bangun,
MSi; dan Ir. St. Aisyah. Pelaksanaan Monev Tahap I (monev ex-post dan ex-ante).
Monev Puslitbang Hortikultura telah dilaksanakan pada tanggal 15-16 Juni 2017
terhadap kegiatan penelitian dan pengembangan Puslitbang Hortikultura yang
didanai DIPA Tahun Anggaran 2016 dan 2017. Hasil monev Puslitbang Hortikultura
Tahap I/2017, yaitu :
Ex ante
Realisasi keuangan berdasarkan SP2D sampai dengan tanggal 5 Juni 2017
adalah sebesar Rp 4.342.133.528,- (35,45%) dari pagu Rp 12.250.000.000,-.
Pada tahun 2017, Puslitbang Hortikultura memiliki 3 RPTP dan 3 ROPP, dari hasil
monev dapat disimpulkan bahwa : dari 3 ROPP , 2 ROPP (Analisis Manfaat Gertam
Cabai di Pekarangan dan Analisis Potensi dan Strategi Daerah Penyangga (Buffer
Zone) Produksi Bawang Merah Kabupaten Solok) mendapatkan nilai 170 (siap) yang
berarti bahwa kegiatan tersebut telah siap dalam hal bahan dan sarana kegiatan,
operasional ROPP/Petunjuk Teknis, serta telah sesuai antara keluaran yang
dirancanakan dengan kemungkinan pencapaiannya. 1 ROPP (Analisis Kelayakan
Teknologi Proliga Bawang Merah) mendapatkan nilai 140 yang berarti bahwa
kegiatan tersebut telah siap dalam hal bahan dan sarana kegiatan, operasional
ROPP/Petunjuk Teknis sebagian sesuai, serta telah sesuai antara keluaran yang
dirancanakan dengan kemungkinan pencapaiannya. Untuk 2 RPTP (Koordinasi
Penyusunan Kalender Tanam (KATAM) Bawang Merah dan Cabai dan Analisis Rantai
Nilai dan Pengembangan Model Konservasi tanaman Buah Tropika Berbasis
Komunitas) mendapatkan nilai 170 yang berarti bahwa kegiatan tersebut telah siap
dalam hal bahan dan sarana kegiatan, operasional ROPP/Petunjuk Teknis, serta
telah sesuai antara keluaran yang dirancanakan dengan kemungkinan
pencapaiannya.
Laporan Tahunan 2017
102102102
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura
Ex- post
Penilaian Kinerja Kegiatan Ex-Post oleh Internal Puslit dilihat dari RPTP dan
RDHP dapat disimpulkan bahwa: 2 RPTP (Analisis dan Sintesis Kebijakan serta
Analisis Rantai Nilai dan Pengembangan SDG) mendapatkan nilai 230 (sangat baik)
yang berarti bahwa kegiatan tersebut telah mencapai keseluruhan output yang
ditargetkan serta hasil penelitian layak untuk jurnal. 1 RPTP (Pengelolaan Hara dan
Kalender Tanam) mendapatkan nilai 170 (cukup baik) yang berarti kegiatan tersebut
telah mencapai target yang ditetapkan namun memerlukan tambahan waktu, hasil
penelitian layak untuk publikasi prosiding, serta hasil penelitian tidak berpotensi
untuk menjadi HKI. Sedangkan untuk RDHP Dukungan Pengembangan Kawasan
Agribisnis Hortikultura mendapatkan nilai 190 (baik) yang berarti bahwa kegiatan
tersebut telah mencapai target yang ditetapkan namun memerlukan tambahan
waktu, hasil penelitian layak untuk publikasi prosiding, serta hasil penelitian
berpotensi untuk menjadi HKI.
Saran
1. Melakukan percepatan serapan dengan tetap mengacu pada aturan yang
berlaku
2. Perlu dilakukan penyesuaian penulisan format laporan akhir maupun format
RPTP/RDHP/RKTM agar untuk tahun berikutnya dapat seragam
2. Balai Penelitian Tanaman Sayuran (16 – 18 Mei 2017)
Hasil-hasil penting monev tahap I/2017 Balitsa:
1. Capaian realisasi keuangan berdasarkan Laporan realisasi keuangan sampai
dengan tanggal 17 Mei 2017 serapan anggaran Balitsa sebesar :
Rp8.946.971.532,- (29,74%) dari pagu Rp30.082.861.000,-
2. Pengurangan anggaran RPTP untuk dialokasikan pada kegiatan diseminasi
RDHP (bawang merah dan cabai)
3. Beberapa sarana/prasarana yang menunjang kegiatan penelitian rusak
sehingga output penelitian tidak tercapai
4. Beberapa penelitian belum tuntas sehingga kurang memenuhi syarat untuk
jurnal ilmiah
5. Output (misalnya kandungan β carotene pada wortel) belum diperoleh karena
varietas belum murni
6. Beberapa penelitian tidak bisa diajukan HKInya
7. Ketidak sinkronan antara tujuan dan keluaran
8. OPT Spodoptera pada bawang merah pada saat pengamatan tidak muncul di
lapangan sehingga metode pengendalian hama tsb tidak dapat ditetapkan
9. Kegiatan RDHP tidak bisa ditulis KTInya karena tidak memenuhi kaidah ilmiah.
10. Khusus RODHP output semua kegiatan di UPBS misalnya penyaluran benih ke
stakeholders dapat dicapai. Namun output RODHP tidak bisa dijadikan KTI
karena tidak memenuhi kaidah ilmiah penelitian. Misalnya rancangan
percobaan dan ulangan serta analisis statistik tidak ada.
Laporan Tahunan 2017
103103103
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura
Saran
1. Balitsa agar melakukan percepatan realisasi anggaran dengan mengacu pada
ketentuan yang berlaku
2. Para penanggung jawab segera melakukan skala prioritas kegiatan ROPP agar
output penelitian bisa dipertajam
3. Beberapa sarana dan prasarana misalnya AC yang rusak yang dapat
mengganggu kegiatan penelitian harus segera dilakukan perbaikan atau
dianalisis di tempat lain yang sarana kegiatannya memadai.
4. Beberapa variabel pengamatan perlu dianalisis untuk melengkapi output yang
belum dapat dicapai misalnya uji keunggulan agar varietas yang dihasilkan
dapat didaftarkan (di-launching).
5. Untuk mendapatkan hibrida F1 perlu diseleksi ulang untuk hasil seleksi klon
yang dihasilkan dan untuk uji keunggulan perlu uji pemurnian varietasnya.
6. Beberapa output tidak bisa diajukan HKInya sehingga perlu ditambahkan
kriteria evaluasi bagi tim monev Pusat (form 7c), misalnya output yang
dihasilkan ditujukan untuk public domain.
7. Untuk output pengendalian hama Spodoptera pada bawang merah yang tidak
tercapai disarankan Penjab ROPP agar melakukan identifikasi OPT penting yang
bertanggung jawab terhadap kehilangan hasil bawang merah di lahan gambut
8. Untuk RODHP yang tidak biasa dibuat karya tulis ilmiah agar kegiatan RODHP
dilengkapi dengan kegiatan super-imposed di lapangan
3. Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika (18-21 Juli 2017)
Hasil monev tahap I/2017 Balitbu Tropika:
Monev ex post
1. Balitbu telah menyusun tanggapan tindaklanjut pelaksanaan SPI/Monev Tahap
II/2016, akan tetapi masih terdapat tanggapan dimana evidencenya belum
dilampirkan. Untuk tanggapan tindak lanjut pelaksanaan SPS/Monev
selanjutnya agar disertakan evidence.
2. Sebagian besar format laporan akhir kegiatan RKTM 2016 belum sesuai dengan
Juklak PE 2016.
3. Seluruh laporan hasil kegiatan RPTP dan RDHP 2016 telah diselesaikan, akan
tetapi masih terdapat beberapa bagian yang harus diperbaiki antara lain
substansi serta kesimpulan yang belum sejalan dengan output yang dijanjikan.
Untuk kegiatan yang outputnya tidak tercapai akibat musim harus dibuat berita
acaranya.
4. Terdapat beberapa peralatan laboratorium di KP. Subang yang belum
fungsional yaitu Microscope fluorescene, electrophoresis, decitating cabinet,
serta 2 unit alat pemadam kebakaran.
Monev Ex ante
1. Terdapat perubahan data produksi benih sumber (BS) dari 6.265 menjadi 6.504
batang, sehingga perlu adanya revisi data produksi pada LAKIN Balitbu terkait
data produksi BS.
Laporan Tahunan 2017
104104104
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura
2. PK Balitbu TA. 2017 antara Kepala Balitbu dan Kapuslitbang telah direvisi pada
bulan Juni 2017, namun PK tersebut belum dilegalisasi oleh Kepala Puslitbang
Hortikultura
3. Dokumen SOP Balitbu Tropika TA 2017 belum terlihat secara keseluruhan, hal
ini disebabkan SOP masih dalam tahap revisi.
4. Laporan kegiatan SPI telah dilengkapi dengan absensi dan notulen. Namun
notulen tersebut belum secara resmi disampaikan Ketua Satlak PI
kepada pimpinan
5. Format proposal RKTM 2017 belum sesuai dengan Juklak PE 2016, misalnya
belum tercantum dasar pertimbangan, pada tujuan dan keluaran dibedakan
menjadi jangka pendek dan jangka panjang.
6. Semua rencana kegiatan penelitian maupun diseminasi telah dibuat dan
terdokumentasi dengan baik. Secara umum format pada proposal belum sesuai
dengan Juklak PE.
7. Terdapat rencana kegiatan RPTP yang telah disarankan perubahan judulnya
oleh tim monev internal Balitbu pada bulan Maret 2017 dan telah ditanggapi
oleh penanggungjawabnya, tetapi proses pengajuan perbaikan belum
dilaksanakan sampai dengan bulan Juli 2017.
8. Terdapat beberapa kegiatan yang realisasi keuangannya lebih tinggi daripada
realisasi fisik.
9. Belanja modal TA. 2017 yang tengah dilaksanakan di KP Subang yaitu
pengukuran ulang lahan dan pemasangan tapal batas dengan anggaran
sebesar Rp 400.000.000,- dengan mekanisme penununjukan
langsung. Pembuatan patok-patok lahan bisa dilaksanakan berbarengan
dengan pengukuran ulang luas KP. Subang, sehingga dapat
mempercepat pelaksanaan pekerjaan dan penyerapan anggaran.
4. Balai Penelitian Tanaman Hias (19-21 April 2017)
Hasil pelaksanaan monev Balithi tahap I/2017:
1. Laporan Tahunan Balithi tahun 2016 telah tersusun namun masih dalam bentuk
draft.
2. Pada tahun 2016, Balithi telah melaksanakan 14 kegiatan yang terdiri dari: 7
RPTP dan 2 RDHP serta 5 RKTM. Secara umum dari hasil pemeriksaan
dokumen, seluruh kegiatan sudah mengumpulkan laporan akhir kegiatan.
Namun, laporan Akhir RKTM TA 2016 tersebut belum sesuai dengan format
Laporan Akhir yang terdapat pada Juklak PE Tahun 2016.
3. Perkembangan IKU VUB Balithi TA. 2016 sebanyak 17 CVUB yang terdiri dari
13 CVUB krisan, 1 CVUB anggrek, dan 3 CVUB gerbera, menunjukkan bahwa
terdapat 3 CVUB yang telah terbit SK pendaftarannya yaitu VUB Krisan Alisha
Agrihorti, Gerbera Arkadewi Agrihorti, dan Gerbera Awandhini Agrihorti.
Sedangkan untuk 13 CVUB lainnya sedang dalam proses di TP2VH Dirjen
Hortikultura.
Laporan Tahunan 2017
105105105
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura
4. Dari hampir semua Laporan akhir ROPP 2016 teridentifikasi berpotensi
menghasilkan draft KTI, hal ini agar segera ditindaklanjuti untuk finalisasi KTI
sehingga menjadi layak J. Hort atau jurnal internasional.
5. Laporan RPTP/RDHP sebagian besar belum lengkap, belum mengakomodasi
bahan yang ada dari Laporan Akhir ROPP dan RODHP.
6. Produksi benih tahun 2016 tercapai, namun distribusi untuk anyelir, anthurium,
dan alpinia lebih sedikit daripada permintaan. Hal ini dikarenakan minat petani
membudidayakan anyelir menurun, sedangkan untuk Anthurium yang diminati
adalah benih pada stadia mulai berbunga, benih yang belum berbunga menjadi
stok.
7. Pekerjaan Pengadaan Barang dan Jasa pada Balai Penelitian Tanaman Hias
Tahun Anggaran 2016 telah dilakukan monitoring oleh Tim Monev Pusat
Penelitian dan Pengembangan Hortikultura. Pekerjaan yang dimonev tersebut
adalah: a) Perencanaan Pembangunan Area KP Serpong; b) Perbaikan jalan
masuk kantor Balithi; c) Pengadaan Peralatan Laboratorium; d) Pengawasan
Pembangunan Area KP Serpong; e) Pembangunan Fisik Area KP Serpong; f)
Pembangunan Jalan Lingkungan. Untuk keseluruhan pekerjaan tersebut, Tim
Monev telah memberikan saran-saran perbaikan, namun belum keseluruhan
dokumen yang disarankan tersebut diperbaiki/dipenuhi.
Monev Ex ante
1. Berdasarkan hasil telaah RPTP dan RDHP TA. 2017, masih dijumpai ketidak-
sinkronan antara judul, tujuan, dan keluaran penelitian pada beberapa judul
kegiatan, penulisan hipotesis yang belum lengkap, metodologi penelitian masih
sulit dipahami, dan pemahaman tentang analisis risiko masih beragam.
2. Laporan kemajuan kegiatan TA. 2017 masih terdapat beberapa judul kegiatan
yang hanya mencantumkan kode kegiatan sehingga menjadi kendala dalam
melakukan monitoring.
3. Realisasi Fisik Pekerjaan belanja modal di KP Serpong Balithi mencapai 85%
dari target 100%, sehingga terjadi keterlambatan sebesar 15%. Sampai saat ini
pembayaran yang telah dilaksanakan mencapai 62% sesuai dengan
Pembayaran Termin II. Tim telah meminta kepastian penyelesaian pelaksanaan
pekerjaan kepada konsultan pelaksana dengan membuat Surat Pernyataan di
atas materai. Konsultan pelaksana sanggup menyelesaikan pekerjaan pada 20
Mei 2017.
4. Khusus untuk pekerjaan Pembangunan Kebun Percobaan Serpong, yang
dilaksanakan oleh konsultan Pelaksana PT Jumindo Indah Perkasa dengan
Nomor Kontrak 901/PL.020/H.3.3/10/2016 tanggal 13 Oktober 2016, sampai
dengan pelaksanaan monev (20 April 2017), realisasi fisik pekerjaan mencapai
85% dari target 100%. Terjadi keterlambatan sebanyak 15%. Sementara itu,
pembayaran yang telah dilaksanakan mencapai 62% sesuai dengan
Pembayaran Termin II. Tim telah meminta kepastian penyelesaian pelaksanaan
pekerjaan kepada konsultan pelaksana dengan membuat Surat Pernyataan di
Laporan Tahunan 2017
106106106
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura
atas materai untuk menyelesaikan. Konsultan pelaksana sanggup
menyelesaikan pekerjaan pada 20 Mei 2017. Selain itu, terdapat beberapa
kesalahan administrasi berupa salah ketik, yang kalau tidak diperbaiki menjadi
fatal. Tim Monev Pusat menyarankan: a) Segera menambah jumlah tenaga
kerja untuk menyelesaikan sisa pekerjaan yang belum selesai dilaksanakan; b)
Meningkatkan efektivitas pengawasan; c) Meminta kepada PPK untuk
memperhatikan pemotongan pembayaran termin terakhir terkait dengan
pembayaran denda keterlambatan; d) Tim juga meminta kepada PPK untuk
mengambil langkah-langkah apabila sampai jangka waktu yang ditentukan
belum juga selesai; e) Untuk dokumen kontrak pekerjaan Perencanaan oleh CV
Catur Prima Karya dan CV Gumilang Sajati pada poin 6.4 halaman 16 terdapat
kesalahan ketik berbunyi Twenty (80), seharusnya Eighty (80). Agar
kesalahan ini diperbaiki; f) Untuk dokumen kontrak pekerjaan Pembangunan
Gedung KP Serpong oleh Konsultan Pelaksana PT Jumindo Indah Perkasa pada
halaman 5 terdapat kesalahan ketik berbunyi: Umur Konstruksi 30 (lima
puluh) tahun, seharusnya 30 (tiga puluh) tahun. Agar kesalahan tersebut
diperbaiki.
5. Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (25-28 Juli
2017)
Hasil pelaksanaan monev Balitjestro tahap I/2017:
1. Capaian realisasi keuangan berdasarkan SP2D s.d tanggal 26 Juli 2017, telah
terealisasi sebesar Rp7.785.911.194,- (43,31%) dari pagu Rp17.978.000.000,-
namun demikian masih terdapat beberapa kegiatan yang realisasinya masih di
bawah 10%, yaitu: Teknologi Expert System untuk Forecasting Hama Kutu
Sisik (Aurantil (Aonidiella Aurantii) dan Penyakit Embun Tepung (Oidium
Tingitanium Carter) pada Tanaman Jeruk Rp. 35.628,500,- (23,75%);
Monitoring dan Evaluasi realisasi Rp7.544.050,- (21,55%); Sistem
Pengendalian Intern (SPI), realisasi : Rp 10.015.700,- (28,62%) dan Akreditasi
Laboratorium, realisasi : Rp13.500.000,- (30%).
2. Secara umum, hasil pemantauan terhadap kesiapan pelaksanaan penelitian dan
diseminasi di Balitjestro sudah siap dilaksanakan dengan rata-rata skor 156,36
(cukup siap).
3. Secara umum, bahan dan sarana yang diperlukan untuk kegiatan penelitian
dan diseminasi dapat tersedia tanpa mengalami hambatan yang berarti,
walaupun ada 1 (satu) kegiatan yang harus menunggu panen musim
sebelumnya dan 1 (satu) kegiatan lainnya harus menunggu panen padi. Saat
dilakukan pemantauan, tinggal 1 kegiatan yang belum belum bisa dilakukan
karena menunggu habis panen sekitar akhir Juli 2017.
4. Pada dasarnya dokumen perencanaan diperlukan sebagai pedoman dalam
pelaksanaan kegiatan. Berdasarkan hirarkinya dokumen perencanaan terdiri
dari RPTP/RDHP yang kemudian dijabarkan secara lebih rinci dalam bentuk
ROPP/RODHP. Bila dokumen turunan ini (ROPP/RODHP) dibuat lebih rinci dan
digunakan sebagai pedoman pelaksana di lapangan maka setiap kegiatan
Laporan Tahunan 2017
107107107
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura
perlu dibuatkan ROPP/RODHP. Untuk itu bagi RPTP/RDHP yang hanya 1
kegiatan tetap diperlukan dokumen ROPP/RODHP.
5. Ketidaksesuaian antara dokumen ROPP dengan RPTP terlihat pada tujuan,
luaran dan metodologi. Untuk itu bila ketidaksesuaian agar disesuaikan dengan
mengacu pada dokumen yang sesuai dengan pelaksanaan.
Saran/Rekomendasi dari Tim Monev Pusat telah ditindaklanjuti oleh
masing-masing Satker Lingkup Puslitbang Hortikultura
B. Monev Tahap II Lingkup Puslitbang Hortikultura Tahun 2017
Pelaksanaan monev tahap II/2017 (ex post) terhadap satker lingkup Puslitbang
Hortikultura telah dilaksanakan pada bulan Oktober-Desember 2017. Adapun
pelaksanaan dan hasil monev tersebut adalah sebagai berikut:
1. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura (7-8 Desember
2017)
Berdasarkan Surat Penugasan Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan
Hortikultura (Puslitbang Hortikultura) Nomor B.2111/TU-020/H.3/11/17,
tanggal 29 Nopember 2017 hal penugasan Tim SPI/Monev Tahap II/2017
Puslitbang Hortikultura (Pusat), Tim SPI/Monev tersebut yaitu: Dr. Yudi Sastro,
MP, Drs. Paidi, MM., M.Si, Dr. Idha Widi Arsanti, Ir. Arry Supriyanto, MS, Dr.
Agus Sutanto, M.Sc, Dr. Noor Roufiq, Ir. Jauhari pada tanggal 7-8 Desember
2017 telah melaksanakan SPI/Monev Tahap II (monev on going) kegiatan
penelitian dan pengembangan di Pusat Penelitian dan Pengembangan
Hortikultura (Puslitbang Hortikultura) yang didanai DIPA Tahun Anggaran 2017.
Hasil monev Puslitbang Hortikultura tahap II/2017:
1. RPTP: Analisis dan Sintesis Kebijakan Pembangunan Agribisnis
Hortikultura dalam Mendukung Pengembangan Kawasan Hortikultura
Sampai dengan 6 Desember 2017, serapan dana masih 69,02% atau sebesar
Rp. 30.341.710 dari Rp. 186.341.861.
Penentuan persentase kemajuan fisik bulanan pada ROPP sepertinya hanya
berdasarkan perkiraan saja, karena tidak dijabarkan di dalam ROPP yang
bersangkutan.
Persentase kemajuan fisik berdasarkan laporan bulanan pada bulan Oktober
adalah sebesar 70%, lebih rendah dari yang ditargetkan dalam RPTP, yaitu
sebesar 85%.
Persentase kemajuan fisik berdasarkan hasil wawancara dengan penelitinya
pada bulan November untuk masing-masing ROPP berbeda, yaitu 85% dan
90%, dengan rincian:
ROPP 1. Analisis Kelayakan Teknologi Proliga Bawang Merah dan Cabai,
persentase kemajuan fisik sebesar 90%.
ROPP 2. Analisis Potensi dan Strategi Pengembangan Daerah Penyangga
(Buffer Zone) Produksi Bawang Merah, persentase kemajuan fisik sebesar
85%.
Laporan Tahunan 2017
108108108
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura
ROPP 3. Analisis Manfaat Gerakan Tanam Cabai di Pekarangan, persentase
kemajuan fisik sebesar 85%.
Saran:
Perlu perencanaan untuk meningkatkan serapan di bulan Desember supaya
mendekati 100%.
Sebaiknya rencana persentase target fisik dan alokasi keuangan (RAB) sudah
dijabarkan pada level ROPP, dan ini bisa digunakan sebagai pedoman untuk
mengetahui kemajuan kegiatan dan serapan anggaran bulanan sesuai rencana
atau tidak.
2. RPTP: Koordinasi Penyusunan Kalender Tanam Bawang Merah dan
Cabai
Dalam penelitian ini hanya komoditas bawang merah yang dilaksanakan
sehingga untuk tahun 2018 judul RPTP harus disesuaikan.
Kemajuan pelaksanaan penelitian belum signifikan dan belum nampak
menyasar ke output yang telah ditetapkan sehingga serapan dana kegiatan ini
sangat rendah yaitu 66,43%.
Berdasarkan informasi dari pelaksana peneltian sudah ada 3 KTI yang diikutkan
seminar di BBSDL tinggal menunggu prosiding.
Saran:
Masalah utama yang dihadapi adalah sebagian pekerjaan harus dilakukan oleh
institusi mitra seperti BBSDLP sehingga koordinasi dengan mitra harus
diintensifkan agar paling tidak sasaran utamanya bisa tercapai, yaitu prototipe
katam.
3. RPTP: Analisis Rantai Nilai dan Pengembangan Model Konservasi
Tanaman Buah Tropika Berbasis Komunitas
Hingga 7 Desember 2017 serapan dana baru 70% termasuk rendah dari dana
Rp. 180.000.000 dengan sisa Rp. 54.000.000,-
Output 3.5. Penguatan jejaring kerja dan koordinasi dengan stake holder
terkait akan dilaksanakan bekerjasama dengan Balitbu Solok
Output 3.6. Penyempurnaan katalog tanaman buah tropika direncanakan
diganti draft pengusulan pendaftaran VUB.
Saran: Perubahan output harus diikuti berita acara
Catatan Umum:
1. Berdasarkan hasil pengisian form monev integrasi terdapat perbedaan nilai
antara tim monev internal dengan tim monev pusat, karena pada saat
dilakukan monev pusat sudah ada kemajuan fisik kegiatan.
2. Form Laporan Kemajuan Bulanan perlu direvisi sehingga lebih simpel dan
informatif.
3. Target laporan harus sudah ditetapkan di dalam RPTP/RDHP/RKTM bukan
dibuat saat Membuat laporan bulanan. Kasus RPTP yang bulan Desember yang
target fisiknya 60% dengan serapan baru 60-70%. Demikian juga dengan
target keuangan yang alokasi per bulannya harus sesuai dengan yang telah
ditetapkan dalam RAB.
Laporan Tahunan 2017
109109109
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura
4. Untuk monev integrasi on going keterangan nilainya harus dirubah sesuai
pencapaian pelaksanaan kegiatan
5. Pada RPTP sebaiknya dibuat target fisik setiap bulan yang sudah dijabarkan ke
dalam ROPP, yang bisa diacu untuk mengisi score pada monev integrasi form
7b kriteria no. 1.
6. Pada RAB sebaiknya dibuat target keuangan setiap bulan yang sudah
dijabarkan ke dalam RPTP, yang bisa diacu untuk mengisi score pada monev
integrasi form 7b kriteria no. 2
7. Dalam Form Monev Integrasi On Going (form 7B) perlu adanya revisi terutama
untuk kriteria no. 1 dan no. 2:
Kriteria no. 1 harus didasarkan pada selisih atau perbandingan antara capaian
fisik dengan target yang telah ditetapkan pada RPTP (termasuk ROPP) dan
RDHP (termasik RODHP).
Kriteria no. 2 harus didasarkan pada selisih atau perbandingan antara target
dengan realisasi keuangan yang telah ditetapkan pada RPTP dan RDHP.
8. Pertemuan tim monev pusat seyogyanya bisa dilakukan awal tahun guna
merumuskan langkah-langkah yang lebih efektif
9. Pembedaan RDHP dan RKTM perlu lebih dipertegas karena masih terkesan
rancu, sebagian RKTM yang ada semestinya dimasukkan ke dalam RDHP.
10. Pembatasan jumlah RPTP/RDHP/RKTM yang bisa ditanggungjawabi seorang
peneliti/staf perlu dirumuskan kembali berikut persyaratannya agar
pelaksanaan kegiatan lebih efektif.
11. Monev Lingkup Puslitbanghorti harus menjadi kegiatan yang diprioritaskan
pimpinan, peneliti dan staf lainnya. Rencana kegiatan monev untuk setahun
mendatang, sebaiknya sudah diumumkan jadualnya pada bulan Januari.
Monev on going sebaiknya dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juli tidak harus
dengan satu periode waktu tertentu seperti selama ini tetapi bisa berlangsung
satu bulan.
2. Balai Penelitian Tanaman Sayuran (30 Oktober – 1 Nopember 2017)
Hasil monev Balitsa tahap II/2017:
Monev KEGIATAN APBN
1. Laporan tindak lanjut BA pelaksanaan SPI/Monev Tahap I/2017 Balitsa telah
tersusun, namun belum sesuai dengan format yang telah disampaikan oleh
Kepala Puslitbang Hortikultura dengan surat nomor 970/RC.320/H.3/8/17.
Balitsa akan mengirimkan laporan TL tersebut pada tanggal 22 November
2017.
2. Pada saat pelaksanaan kegiatan SPI/Monev Integrasi Tahap II/2017 Pusat,
Balitsa sedang melakukan SPI/Monev Internal Tahap II/2017, sehingga hasil
monev internal Balit tahap II/2017 belum dapat dilihat sebagai referensi
pelaksanaan SPI/Monev Integrasi Tahap II/2017 Pusat. Telah disepakati bahwa
pelaksanaan SPI/Monev Internal tahap II adalah pada bulan September.
Laporan Tahunan 2017
110110110
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura
3. Capaian realisasi keuangan perjenis belanja Balitsa per tanggal 30 Oktober
2017 mencapai 54,22% dengan rincian sbb. A) belanja pegawai 76,26%, B)
belanja barang operasional 75,33%, C) belanja barang non operasional
34,09%, dan D) belanja modal 64,11%. Rendahnya capaian realisasi keuangan
belanja barang non operasional, disebabkan karena pertanggungjawaban
keuangan belum seluruhnya final dan capaian realisasi belanja modal masih
mencapai 64,11% disebabkan terdapat beberapa kontrak yang masih berjalan.
4. Perjanjian Kinerja (PK) Balitsa TA. 2017 (antara Kepala Balai dengan Kepala
Puslitbang Hortikultura) sampai pelaksanaan SPI/Monev Tahap II/2017 telah
mengalami 2 kali revisi. Revisi PK pertama dengan legalisasi bulan Januari
2017, jumlah anggaran Rp 30.082.861.000,. Pada revisi ke dua terjadi
perubahan anggaran serta indikator dan target. PK Balitsa TA. 2017 (Revisi 1
dan 2) terkait indikator jumlah VUB, data dukung VUB belum sinkron, yaitu
VUB Bawang Merah, apakah toleran Antraknos atau toleran Alternaria porii.
Disarankan Kasi Yantek agar memastikan data dukung VUB dari Bawang Merah
tersebut.
5. Kegiatan diprediksi sampai akhir tahun output tercapai sesuai dengan target
adalah:
a. Uji Keunggulan, dan Uji Kebenaran Klon-Klon Bawang Merah Agak Tahan
Terhadap Antraknos dan Seleksi Klon-Klon Bawang Merah Berproduksi TSS
Yang Tinggi (Nurmalita Waluyo, SP)
b. Teknologi Produksi TSS Melalui Aplikasi Biji/TSS Langsung Sebagai Sumber
Benih (Ir. Rini Rosliani, M.Si)
c. Perbaikan Teknik Penyemaian dan Pindah Tanam Pada Budidaya Bawang
Merah TSS (Dr. Ir. Witono Adiyoga, MS)
d. Uji Keunggulan Calon Hibrida Cabai Keriting dan Uji Kebenaran (Ir. Yenni
Kusandriani)
e. Pengkayaan Koleksi SDG Secara Inkonvensional Melalui Iradiasi Sinar Gamma
dan Praevaluasi SDG Cabai Dan Bawang Merah Terhadap Cekaman Biotik dan
Abiotik Akibat Perubahan Iklim (Dr. Redy Gaswanto, SP., MP)
f. Rejuvinasi, Karakterisasi, dan Dokumentasi Aksesi SDG Sayuran ( Ir. Yenni
Kusandriani)
g. Pemeliharaan Working Collection Materi Genetik Perakitan VUB (Dr. Helmi
Kurniawan, SP., MP)
h. Perbaikan Teknologi Produksi Cabai Dengan Provitas >20 ton/ha ( Ir. Wiwin
Setiawati, MS)
i. Efektivitas Formulasi Bahan Nabati Bersifat Repelen Terhadap Bemisia Tabaci
Sebagai Vektor Virus Kuning Pada Pertanaman Cabai (Dr. Ir. Ahsol Hasyim, MS)
j. Diseminasi Inovasi Teknologi Komoditas Hortikultura Lainnya (Andi Supriadi,
ST.)
k. Diseminasi Inovasi Teknologi Mendukung Upsus Swasembada Bawang Merah
dan Cabai (Dr. Ir. Catur Hermanto, MP. (Cq. Ka. Sie Jasa Penelitian).
6. Kegiatan diprediksi sampai akhir tahun output belum tercapai sesuai dengan
target adalah:
Laporan Tahunan 2017
111111111
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura
a. Teknologi Produksi Lipat Ganda (Proliga) Bawang Merah 40 ton/Ha Asal TSS Di
Brebes Jawa Tengah (Penjab : Prof. Ir. Suwandi, MS.). Produksi bawang merah
varietas Trisula dengan teknologi TSS telah selesai dipanen dengan hasil 21,56
ton/ha.
b. Produksi Benih Sumber Bawang Merah Berbasis Sistem Manajemen Mutu
(Penjab : Dr. Joko Pinilih, SP., MP.). Target 650 kg TSS. Capaian kinerja yang
dicapai sampai saat ini 5 kg BS TSS dan 8 ton benih umbi dari target 650 kg
TSS (termasuk PK Puslitbang Hortikultura)
c. Produksi Benih Sumber Cabai Berbasis Sistem Manajemen Mutu UPBS (Dr. Ir.
Catur Hermanto, MP. Cq. Chotimatul Azmi, SP., M. Agr.). Capaian kinerja yang
dihasilkan adalah 15 kg benih sumber cabai dari 100 kg target. Pencapaian
target secara keseluruhan diprediksi akan tercapai melewati tahun (pada
triwulan II/2018). (Termasuk PK Puslitbang Hortikultura)
Pengadaan Barang APBNP 2017
Secara umum proses pengadaan Barang APBNP 2017 di Balitsa tidak mengalami
kendala baik gudang benih, Cold Storage, Gravity Separator, Mesin Ekstrak Cabai,
Kendaraan Roda 3, Traktor, Autoclave 75 Liter, Timbangan Digital 30 kg, Halogen
Heater, Sealer, AC, Kulkas Sterilisasi Kering.
3. Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika (6-10 Nopember 2017)
Berdasarkan Surat Penugasan Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan
Hortikultura (Puslitbang Hortikultura) Nomor B.1946/TU.040/H.3/10/17, tanggal 30
Oktober 2017 hal penugasan Tim SPI/Monev Tahap II/2016 Puslitbang Hortikultura
(Tim SPI/Monev Pusat), Tim SPI/Monev Pusat terdiri dari: Ir. Sri Ita Bangun, MSi,
Drs. Jawal AS, MS., Ir. Nirmala Friyanti Devi, MSc., dan Nuni Media, SE., telah
melaksanakan SPI/Monev Tahap II terhadap kegiatan penelitian dan
pengembangan serta manajemen Balai Penelitian Tanaman Buah (Balitbu) Tropika
yang didanai DIPA dan kegiatan KP4S TA. 2017 yang terdapat di Sumbar yang
dilaksanakan pada tanggal 6-10 November 2017. Hasil monev Balitbu Tropika tahap
II/2017:
Monev Kegiatan APBN
1. Balitbu telah menindaklanjuti BA laporan pelaksanaan SPI/Monev tahap I/2017
sesuai dengan matrik yang disarankan oleh tim SPI/Monev Pusat berikut
evidence, meskipun masih terdapat penjab yang belum mennyertakan evidence
dalam tindaklanjut tersebut.
2. Balitbu telah melaksanakan SPI/Monev Internal tahap II/2017 pada tanggal 16-
31 Agustus 2017. Laporan telah tersusun dan sebelum Tim SPI/Monev Pusat
tahap II/2017 melaksanakan SPI/Monev ke Balitbu, laporan dalam bentuk soft
file telah disampaikan ke Tim SPI/Monev Pusat.
3. Berdasarkan laporan realisasi keuangan Balitbu Tropika per tanggal 7
Nopember 2017, serapan anggaran telah mencapai sebesar Rp
Laporan Tahunan 2017
112112112
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura
21.396.863.334,- (70,04%) dari pagu Rp 30.549.251.000,- dengan realisasi
fisik 80,00%.
4. Capaian keuangan perjenis belanja yang terlihat rendah adalah Belanja Barang
Non Operasional (51,44%). Hal ini disebabkan pada kegiatan APBNP terutama
untuk bahan masih dalam proses pemesanan (indent), upah dan perjalanan
biasa pertanggungjawaban keuangan masih dalam proses penyelesaian.
5. Sampai pada pelaksanaan SPI/Monev Tahap II/2017, PK Balitbu telah
mengalami 2 (dua) kali revisi, baik revisi anggaran maupun indikator kinerja
dan target. Disarankan agar revisi PK ke-2 dapat tercermin pada laporan
renaksi selanjutnya.
6. Sesuai dengan surat Sekretaris Balitbangtan nomor B-2828/PW-230/H-
1/10/2017 tanggal 23 Oktober 2017 hal Format Baru Rencana Aksi
Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (AKIP) Tahun 2017, jika persentase capaian
pada setiap triwulan < 100% maka terdapat kolom tambahan dari format
Renaksi yang lama, yaitu kolom evaluasi tindak lanjut (sesuai contoh format)
yang harus diisi. Evaluasi tindak lanjut dimaksudkan untuk memantau sejauh
mana tindak lanjut yang direncanakan telah dilakukan. Disarankan pada
triwulan selanjutnya agar format Renaksi menggunakan format yang baru dan
target disesuaikan dengan revisi PK Balitbu terbaru
7. Rekap kegiatan kerjasama agar diperbaharui, sehingga lebih mudah untuk
memonitoring kegiatan yang ada. Penjab kegiatan kerjasama agar
menyerahkan laporan kerjasama per tahun. Laporan tersebut disusun seperti
laporan akhir kegiatan mengikuti format Juklak PE.
8. Sesuai dengan revisi PK Balitbu ke dua TA. 2017, maka terdapat 6 (enam)
indikator kinerja yang semula hanya 4 indikator kinerja. Diprediksi sampai
dengan bulan Desember 2017 capaian kinerja ke enam indikator tersebut akan
tercapai sesuai dengan target (100%). Ke enam indikator kinerja tersebut
adalah: 1) Jumlah VUB Hortikultura (1 VUB Pisang tahan penyakit layu
fusarium); 2) Jumlah sumber daya genetik tanaman buah tropika yang
terkonservasi dan terkarakterisasi (20 aksesi mangga, 20 aksesi durian, 5
aksesi pepaya, 5 aksesi buah naga); 3) Jumlah teknologi buah tropika berbasis
pertanian bioindustri (2 teknologi); 4) Jumlah teknologi buah tropika berbasis
pertanian bioindustri (1 kegiatan “Inovasi VUB dan Teknologi Pemupukan
Manggis di Pelalawan, Riau”); 5) Jumlah benih sebar sayuran lainnya (80.000
batang); 6) Jumlah benih sumber dan benih sebar tanaman buah tropika
(398.000 batang).
9. Pada TA. 2017 Balitbu melakukan 5 RPTP dan 2 RDHP. Dari 19 kegiatan yang
ada, maka dari hasil validasi hasil monev on going internal Balitbu Tropika oleh
Tim Monev Pusat, maka terdapat: (a) 11 (sebelas) kegiatan (57,90%)
mendapat nilai 300 (sangat siap/sesuai); (b) 7 (tujuh) kegiatan (36,84%) →
nilai 260 (siap); dan (c) 1 (satu) kegiatan (5,26%) tidak dinilai, yaitu kegiatan
“Teknologi Pemupukan Yang Efisien Untuk Produksi Mangga” karena penjab.
belum menindak lanjuti saran Tim Monev Pusat Tahap I, sehingga tim monev
Laporan Tahunan 2017
113113113
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura
tidak dapat menilai lebih lanjut (hasil lengkap terdapat pada Tabel 8. Validasi
Hasil Monev on going Internal Balitbu Tropika oleh Tim Monev Puslit 2017).
10. Beberapa catatan Tim SPI/Monev Pusat terhadap kegiatan RPTP/RDHP TA.
2017 yang harus diperhatikan diantaranya: (a) “Teknologi Budidaya
Mendukung Off Season Mangga” (Dr. Muryati) : Teknologi pemupukan efisien
tidak mendukung teknologi off seasson; (b) ”Karakterisasi Gen Ketahanan
Fusarium dan Optimalisasi Perbenihan Untuk Menunjang Konservasi dan
Pengembangan Pisang” (Dr. Ir. Agus Sutanto, M.Sc.) → Produk fisik sesuai
output belum tercapai seluruhnya dan rekomendasi subkultur belum bisa
diperoleh sampai dengan Desember 2017; (c) “Karakterisasi, Evaluasi,
Dokumentasi Dan Konservasi Sumber Daya Genetik Tanaman Buah Tropika”
(Ir. Sri Hadiati, MS) → Produk fisik sesuai output tidak tercapai (CVUB nanas
belum bisa diperoleh sampai dengan akhir Desember 2017); (d) Diseminasi
Teknologi Inovatif Buah Tropika (Dr. Panca Jarot Santoso, SP., M.Sc.) →Produk
fisik sesuai output akan tercapai 90% dikarenakan berdasarkan hasil
wawancara dengan penjab RODHP disimpulkan bahwa kurangnya koordinasi
antara penjab RDHP dengan RODHP sehingga beberapa output belum
terlaksana; Saran untuk menambah SDM yang melaksanakan pengelolaan e-
berita/e video dan kegiatan lainnya sebagai bahan materi Web; Pada kegatan
pembuatan dan pemeliharaan materi diseminasi, target 120 tanaman buah
dalam pot, tetapi pot yang tersedia baru 100 (2 pecah); (e) “Pembuatan
Demfarm Teknologi Di Kawasan Pengembangan Buah Tropika” (Dr. Panca Jarot
Santoso, SP., M.Sc.) → kata “Demfarm” sebaiknya diubah menjadi demplot
berdasarkan luasan yang diaplikasikan.
4. Balai Penelitian Tanaman Hias (25-27 Oktober 2017)
Berdasarkan Surat Penugasan Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan
Hortikultura (Puslitbang Hortikultura) Nomor B-1899/TU.040/H.3/10/2017, tanggal
23 Oktober 2017 hal penugasan Tim SPI/Monev Integrasi Tahap II/2017 Puslitbang
Hortikultura, Tim SPI/Monev tersebut yaitu: Drs. Jawal AS., MS, Ir. Nirmala Friyanti
Devi, MSc., Ir. Sri Ita Bangun, MSi., dan Nuni Media, SE. pada tanggal 25 – 27
Oktober 2017 telah melaksanakan SPI/Monev Tahap II/2016 kegiatan penelitian dan
pengembangan di Balai Penelitian Tanaman Hias (Balithi) yang didanai DIPA Tahun
Anggaran 2017. Hasil Monev Tahap II/2017 Balithi, yaitu :
1. Perjanjian Kinerja (PK) Balithi TA. 2017
Perjanjian Kinerja (PK) Balithi TA. 2017 (antara Kepala Balai dengan Kepala
Puslitbang Hortikultura) sampai pelaksanaan SPI/Monev Tahap II/2017 telah
mengalami 3 kali revisi. Hal ini disebabkan adanya perubahan sasaran kegiatan dan
anggaran. Pada revisi ke-2 terjadi perubahan sasaran kegiatan dan target, hal ini
dikarenakan sasaran kegiatan “Terselenggaranya Kerjasama Inovasi Teknologi
Komoditas Hortikultura pada RKAKL TA 2017” tersebut tidak tercantum sebagai
mata anggaran tersendiri. Seluruh PK telah dilegalisasi.
Laporan Tahunan 2017
114114114
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura
2. Perkembangan IKU Balithi TA. 2017 sampai dengan Monev Tahap II
Berdasarkan Perjanjian Kinerja (PK) Balai Penelitian Tanaman Hias TA. 2016,
target IKU untuk VUB sebanyak 17 VUB yang terdiri dari: 13 VUB krisan, 1 VUB
anggrek, dan 3 VUB gerbera. Pada bulan Januari tahun 2017 (sumber: LAKIN Balithi
2016), VUB tersebut sedang dalam proses pendaftaran sehingga masih berstatus
CVUB. Sampai pelaksanaan SPI/Monev Tahap II/2017 terdapat 7 VUB tanaman hias
yang telah terbit SK-nya. Sehingga yang tetap perlu dipantau tersisa 10 CVUB
tanaman hias.
3. Catatan untuk Kegiatan ROPP:
1. Mikropropagasi Klonal Anggrek Phalaenopsis melalui Kultur In vitro:
- Pada output no 1, teknologi yang dihasilkan peruntukannya disesuaikan
dengan klon yang terseleksi
2. Perbaikan teknologi perbanyakan klonal Anggrek Dendrobium :
- Output ROPP diperbaiki : Output Nomor 1 seharusnya “1 teknologi
perbanyakan yang sudah diperbaiki”
- Output berikutnya menyesuaikan
3. Seleksi Klon-Klon Unggul Krisan untuk Kesesuaian di Dataran
Rendah:
- Agar pada kegiatan tahun depan dilakukan pengembangan/perbenihan di
dataran rendah (misalnya di Serpong)
4. Perakitan varietas bunga potong Dendrobium dan pembentukan
populasi amphidiploid
- Metodologi dilengkapi dan disesuaikan dengan output secara berurutan
4. Catatan untuk Kegiatan RODHP:
1. Pendampingan TTP, TSP dan UPSUS Komoditas Utama Kementan
- Hasil kegiatan benih cabai dimasukkan di dalam target output
2. Koordinasi dan Sinkronisasi Pemanfaatan Hasil Litbang Tanaman
Hias
- Semua output yang sudah dilaksanakan perlu dikuantitatifkan pada laporan
kemajuan
3. Pengelolaan Agro Widya Wisata Balithi
- Output kegiatan yang dilaporan di kuantitatifkan
4. Secara umum, perlu disinkronkan kembali antara output yang terdapat pada
masing-masing RODHP sehingga tidak terjadi tumpang tindih antara RODHP
yang satu dengan yang lainnya
5. Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (20-24
Nopember 2017)
Hasil monev Balitjestro tahap II/2017:
Monev Kegiatan APBN
1. Balitjestro telah menyusun tindaklanjut BA laporan pelaksanaan SPI/Monev
tahap I/2017 dan diterima oleh Tim SPI/Monev Pusat pada saat pelaksanaan
Laporan Tahunan 2017
115115115
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura
kegiatan SPI/Monev Tahap II/2017. Laporan tersebut telah sesuai dengan
matrik yang disarankan oleh tim SPI/Monev Pusat tahap I/2017 berikut
evidence, meskipun masih ada saran yang belum ditindaklanjuti (terkait
SIMAKBMN). Sedangkan tindak lanjut BA SPI/Monev Tahap II/2016 dikirim
pada tanggal 10 November 2017 namun masih terdapat saran yang belum
ditindaklanjuti. Misalnya format RKTM belum seluruhnya disesuaikan dengan
Juklak PE 2016 (informasi dari laporan SPI/Monev Internal tahap II/2017
Balitjestro). Disarankan tindak lanjut berita acara dapat dikirim ke Tim
SPI/Monev Pusat sesuai dengan waktu yang telah disepakati pada waktu
pembacaan BA.
2. Balitjestro telah melaksanakan SPI/Monev Internal tahap II/2017 pada
tanggal 7-20 Nopember 2017. Laporan telah tersusun dan dilegalisasi. Namun
laporan tsb. diterima pada saat Tim SPI/Monev Pusat tahap II/2017
melaksanakan SPI/Monev ke Balitjestro. Disarankan agar laporan SI/Monev
Internal Balit dapat diterima Tim monev Pusat sebelum Tim Pusat
melaksanakan SPI/Monev ke Balit.
3. Berdasarkan laporan realisasi keuangan Balitjestro per tanggal 22 Nopember
2017, serapan anggaran telah mencapai sebesar Rp19.833.135.077
(78,578%) dari pagu anggaran sebesar Rp25.240.000.000,00. Masih terdapat
beberapa kegiatan dimana capaian realisasi masih <60%.
4. Sesuai dengan arahan Kepala Balitbangtan melalui whatsapp pada tanggal
18 November 2017 diupayakan agar serapan anggaran sampai minggu ini
mencapai 85%.
5. Pada TA 2017 Balitjestro melaksanakan 21 kegiatan yang terdiri dai 4 RPTP, 2
RDHP dan 15 RKTM.
6. Hasil penilaian tim monev terhadap 4 kegiatan RPTP (8 ROPP) dan 2 RDHP.
Terdapat 4 ROPP (50%) masing-masing mendapat nilai 300 (sangat siap) dan
nilai 200-299 (siap). 1 RDHP (50%) masing-masing dengan nilai 300 (sangat
siap) dan nilai 200-299 (siap).
7. Dari hasil evaluasi 15 RKTM menunjukkan bahwa capaian realisasi keuangan
berkisar antara 4,46-98,25%. Terdapat 10 RKTM (66,67%) di mana capaian
realisasi keuangan >84% dan 5 RKTM (33,37%) capaian keuangan berkisar
4,46-65,79%. Sedangkan capaian realisasi fisik belum dapat terlihat karena
kegiatan RKTM belum menyusun laporan kemajuan kegiatan bulanan.
Kegiatan RKTM Balitjestro tahun berikutnya agar membuat laporan kemajuan
kegiatan per bulan.
8. Prediksi capaian kinerja IKU Balitjestro TA. 2017 akan sesuai dengan target
9. Perjanjian Kinerja Balitjestro TA. 2017 belum mengalami revisi sesuai dengan
revisi anggaran.
10. Laporan rencana aksi (renaksi) agar disesuaikan dengan PK dan laporan
renaksi selanjutnya disesuaikan dengan format terbaru
11. i-monev agar di update setiap hari Jumat dan sebelum dilaksanakannya
RAPIM.
Laporan Tahunan 2017
116116116
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura
12. Belanja Modal
a. Renovasi gedung dan bangunan: masih terdapat gedung yang harus
diperbaiki
b. Pejabat Pemeriksa dan Penerima Barang: agar teliti ketika menerima barang.
Dipastikan barang yang diterima sesuai dengan spesifikasi barang dalam
kontrak.
13. Perbenihan pengadaan 85.000 batang bawah apel dan 3.000 batang atas
apel telah terrealisasi sesuai dengan target.
14. Perlengkapan
a. Bongkaran BMN. Bahwa pada TA 2017 Balitjestro melaksanakan pekerjaan
Renovasi Gedung dan Bangunan. Sebagai akibat dari kegiatan renovasi
gedung dan bangunan tersebut adalah timbulnya bongkaran. Kepada Petugas
SIMAKBMN berkoordinasi dengan KPKNL setempat untuk segera menerbitkan
persetujuan penjualan BMN berdasarkan permohonan Kuasa Pengguna
Barang pelaksana kegiatan renovasi
b. Pengelolaan Barang Persediaan. Perlu adanya gudang tempat penyimpanan
barang persediaan berupa pupuk, saprodi dan bahan kimia secara tersendiri
agar memudahkan petugas melakukan stock opname.
Saran/Rekomendasi dari Tim Monev Pusat telah ditindaklanjuti oleh
masing-masing Satker Lingkup Puslitbang Hortikultura
7. Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIN) Tahun 2016
Pada tanggal 21-23 Desember 2016 bertempat di Aston Marina Hotel, Ancol, Jakarta
telah dilakukan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIN) Puslitbang
Hortikultura Tahun 2016. Acara ini dihadiri oleh Kepala Balai, Kasie Yantek, dan
Operator penyusun LAKIN 2016. Dalam pertemuan ini telah dihasilkan kesepakatan
terkait dengan format penyusunan LAKIN dari Badan Litbang Pertanian dan draft
masing-masing LAKIN 2016 Satker Lingkup Puslitbang Hortikultura.
Dalam rangka penilaian secara umum akuntabilitas UK Lingkup Balitbangtan dan
memberikan saran perbaikan peningkatan kinerja,
penguatan akuntabilitas, dan pelaporan kinerja UK
Balitbangtan maka Balitbangtan mengadakan evaluasi
silang LAKIN 2016 UK lingkup Balitbangtan yang
diselenggarakan pada hari Rabu-Kamis, tanggal 1-2
Februari 2017. Evaluasi silang dibuka oleh Sekretaris
Balitbangtan dan dihadiri oleh Kepala Bidang Program
dan Perencanaan, Kepala Bidang PE serta Kepala
Subbidang Evaluasi lingkup Balitbangtan. Tujuan
Evaluasi Silang LAKIN adalah; a) memberikan saran
perbaikan untuk peningkatan kinerja dan penguatan
akuntabilitas pada UK Balitbangtan, b) memperoleh
informasi tentang implementasi SAKIP pada UK
Balitbangtan, c) menilai akuntabilitas kinerja pada UK Gambar 65. Laporan
Akuntabilitas Kinerja Tahun
Laporan Tahunan 2017
117117117
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura
BalitbangtaAgenda pada pertemuan tersebut adalah evaluasi silang LAKIN 2016
antar UK Balitbangtan dan diskusi. Pada acara Evaluasi Siang LAKIN 2016 antar UK
Balitbangtan, LAKIN Puslitbang Hortikultura mendapat nilai 91,0 dengan predikat
sangat memuaskan.
8. Laporan Kegiatan Utama Tahun 2017
Laporan perkembangan pelaksanaan kegiatan utama merupakan laporan yang
meliputi perkembangan realisasi keuangan, target fisik dan realisasi kegiatan serta
kendala/masalah yang sesuai dengan penetapan kinerja (PK)/rencana kinerja
tahunan (RKT) 2016. Puslitbang Hortikultura melakukan kompilasi kegiatan utama
lingkup Puslitbang Hortikultura setiap triwulan, kemudian dilaporkan ke Badan
Litbang Pertanian.
Pada tahun anggaran 2017 Puslitbang Hortikultura beserta Balai penelitiannya
mengelola anggaran sebesar Rp 138.901.864.000,- setelah mengalami beberapa
kali revisi, dengan pelaksanaan kegiatan utama yang terdiri dari: 1) Jumlah
Varietas Unggul Baru (VUB) Hortikultura yang adaptif terhadap lingkungan ; 2)
Benih Sumber (tanaman sayuran, tanaman buah tropika, tanaman jeruk dan buah
sub tropika); 3) Teknologi Hortikultura Unggul menuju Pertanian Bioindustri 4)
Rekomendasi Kebijakan Litbang Hortikultura Diseminasi Inovasi Hortikultura 5)
Jumlah Diseminasi Inovasi Hortikultura 6) Dukungan penelitian dan pengembangan
hortikultura
Realisasi anggaran kegiatan penelitian dan pengembangan yang telah dicapai
Puslitbang Hortikultura sampai pada triwulan IV tahun 2017 adalah sebesar Rp.
130.503.626.091,- (93,95%), dengan pencapaian kinerja sesuai dengan Penetapan
Kinerja (PK) Tahun 2017 adalah sebagai berikut :
a. Varietas Unggul Baru (VUB)
Sesuai dengan Perjanjian Kinerja (PK) tahun 2017, target VUB Puslitbang
Hortikultura adalah 16 VUB, realisasi fisik sampai dengan akhir tahun 2017 telah
tercapai 17 VUB (106,25%) yang terdiri dari 3 VUB dari Balitsa, 1 VUB Balitbu, 12
VUB Balithi dan 1 VUB Balitjestro.
b. Benih Sumber Hortikultura
Tersedianya Benih Sumber, yaitu dihasilkannya benih sumber bawang merah TSS;
benih sumber cabai, Benih sumber jeruk dan buah subtropika lainnya. Adapun yang
dihasilkan pada tahun 2017 tersebut adalah: 11,1kg atau (17,01%);kg benih
sumber bawang merah dari target 650kg; 13,3kg (31,3%) kg benih sumber cabai
dari target 100kg; 9.444 tanaman (188,8%) batang, benih sumber tanaman jeruk
dan buah subtropika lainnya.
c. Teknologi Hortikultura Berbasis Pertanian Bioindustri berkelanjutan.
Jumlah teknologi yang dihasilkan pada tahun 2017 sejumlah 8 teknologi (100%)
dari 8 teknologi yang ditargetkan. Capaian realisasi teknologi dari setiap komoditas
hampir seluruhnya telah sesuai dengan target 100%. Masing-masing adalah sebagai
Laporan Tahunan 2017
118118118
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura
berikut: capaian realisasi jumlah teknologi tanaman sayuran 2, teknologi tanaman
buah tropika 2, teknologi tanaman hias 2, dan capaian realisasi kinerja teknologi
tanaman jeruk dan buah subtropika 2.
d. Rumusan Kebijakan Penelitian
Pada tahun 2017 Puslitbang Hortikultura telah menghasilkan 2 Rekomendasi
Kebijakan Hortikultura (100%) dari 2 rekomendasi yang ditargetkan. Adapun
capaian rekomendasi yang dihasilkan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Puslitbang hortikultura telah menghasilkan paket teknologi Produksi Lipat
Ganda (PROLIGA) bawang merah yang salah satu komponen teknologinya adalah
penggunaan TSS sebagai benih. penggunaan TSS dapat mengurangi biaya produksi
terutama pada komponen benih. teknologi TSS sebenarnya bukan teknologi baru
namun merupakan cara pandang baru dalam penyediaan benih bawang merah.
Sebelumnya tahun 2007-2008 penggunaan TSS sebagai benih sudah diinisiasi di
Kabupaten Brebes. Namun penggunaan TSS ini tidak berkembang. Hasil survey
brenchmarking budidaya bawang merah dengan benih TSS menunjukkan bahwa
banyak kendala di lapangan terutama pada saat pindah tanam karena memerlukan
keterampilan dan tenaga kerja dalam jumlah besar dan setelah pindah tanam
dimana daya tumbuhnya rendah. Disamping itu waktu budidaya bawang merah
dengan benih TSS lebih lama dibandingkan dengan umbi. Selain itu dari sisi
pemasaran, bawang merah asal TSS varietas tuktuk kurang disukai oleh pasar.
Namun terdapat keuntungan dari penggunaan TSS sebagai benih, terutama pada
saat harga bawang merah konsumsi naik yang akan berimbas kepada naiknya harga
benih umbi. Oleh karena itu, penggunaan TSS direkomendasikan sebagai alternatif
pada saat harga benih umbi mahal.
2. Kabupaten Solok merupakan salah satu sentra produksi bawang merah
nasional yang berpotensi untuk menjadi daerah penyangga produksi terutama pada
saat sentra produksi utama menurun produksinya. Kabupaten Solok memiliki angka
koefisien keragaman produksi bulanan paling kecil diantara seluruh sentra produksi
bawang merah yang ada di Indonesia, yang artinya produksi bawang merah di
Kabupaten Solok hampir stabil sepanjang tahun. tidak seperti sentra-sentra produksi
utama lainnya yang produksi bawang merahnya musiman. Sebuah survey dilakukan
untuk mengetahui karakteristik rantai nilai agribisnis bawang merah di Kabupaten
Solok. Hasil survey menunjukkan bahwa biaya usahatani bawang merah di
Kabupaten Solok termasuk efisien karena petani biasa menggunakan benih sendiri.
Selain itu dari segi penyediaan benih petani sudah relatif mandiri tidak tergantung
kepada daerah lain dan relatif fanatik dengan varietas lokal. Dari studi dasar untuk
pengembangan kawasan beberapa rekomendasi yang perlu menjadi prioritas dalam
pengembangan kawasan adalah penyuluhan mengenai PHT bawang merah,
memberikan akses informasi harga, menstabilkan harga bawang merah melalui
kelembagaan dan perluasan pasar, memperkuat lembaga pemodalan, dan
membangun serta mengoptimalkan sarana prasarana pascapanen.
Laporan Tahunan 2017
119119119
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura
e. Diseminasi Teknologi Tanaman Hortikultura
Capaian realisasi kinerja diseminasi tersebut seluruhnya telah memenuhi target
yang ditetapkan, yaitu 15 teknologi yang didiseminasikan (166,67%) dari target 9
teknologi. Hasil dari kinerja teknologi yang didiseminasi tahun 2017 secara lengkap
yaitu:
Teknologi inovasi yang didiseminasikan yaitu antara lain:
a. Teknologi Perbenihan Bawang Merah Dari Biji (True Seed of Shallot=TSS).
b. Teknologi Produksi Lipat Ganda (PROLIGA) Bawang Merah.
c. Teknologi PROLIGA cabai merah.
d. Varietas Unggul Baru (VUB) Jeruk Lemon Tanpa Biji (Montaji)
e. Teknologi Pupuk Lengkap Lepas Lambat (PUKAP) Jestro.
f. VUB Mangga Gadung 21 (mangga Alpokat)
g. VUB Mangga Agri Gardina 45 (mangga Pisang)
h. VUB Mangga Garifta Merah
i. Inovasi teknologi krisan (10 varietas krisan, yaitu Suciono, Marimar, Merah
Hayani, Soca Kawani, Yulita, Riri Kulo, Sintanur, Kineta, Marina,dan Naweswari)
j. Pupuk Hayati Gliocompos
k. Dukungan Pengembangan Kawasan Agribisnis Hortikultura
Diseminasi Inovasi Teknologi dan Dukungan Pengembangan Kawasan Agribisnis
Hortikultura telah terselenggara melalui promosi hasil penelitian/pameran/
display (17 kegiatan), dukungan narasumber (29 narasumber) dan visitor plot.
Untuk publikasi hasil penelitian naskah yang masuk melalui dewan redaksi pada
tahun 2017 sebanyak 17 naskah karya tulis ilmiah untuk jurnal nasional dan 3
naskah untuk jurnal internasional.
l. Diseminasi Inovasi Teknologi Mendukung UPSUS Swasembada Bawang Merah
dan Cabai
Diseminasi Inovasi Teknologi Mendukung UPSUS Swasembada Bawang Merah
dan Cabai telah terselenggara dan telah memenuhi target berupa 1 laporan,
adapun rincian dari kegiatan tersebut meliputi kegiatan untuk mendukung UPSUS
dan TTP, yaitu: pengiriman benih sumber kei 11 lokasi, pengiriman 4 orang
detasir, serta penyediaan tenaga ahli/narasumber untuk 29 kegiatan.
m. Teknologi VUB krisan mendukung diseminasi inovasi teknologi tanaman hias
melalui kerjasama lintas kawasan pengembangan tanaman hias. Kegiatan ini
diselenggarakan di Kabupaten Wonosobo (Jawa Tengah) pada tanggal 22
Nopember 2017 dengan tema Sosialisasi Forum Komunikasi Kerjasama Lintas
Kawasan Florikultura (Floriculture Belt). Sosialisasi tersebut dilaksanakan di
Pendopo Kabupaten Wonosobo dan terselenggara dengan baik atas kerjasama
dengan Pemerintan Daerah kabupaten Wonosobo yang difasilitasi oleh Dinas
Pertanian Kabupaten Wonosobo.
n. Inovasi teknologi budidaya manggis di Kecamatan Langgam Kabupaten
Pelalawan Riau. Pengembangan manggis di kecamatan tersebut sudah
berlangsung ± 9 tahun seluas 100 ha (10.000 tanaman) dan masih bertahan
hingga tahun 2017 sekitar 5.000 tanaman (50 ha) akibat musibah kebakaran.
Laporan Tahunan 2017
120 Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura
Pendampingan teknologi dilakukan untuk memberikan motivasi kepada petani
dan dinas terkait. Inovasi teknologi budidaya yang telah diaplikasikan, antara lain
pemupukan, pemangkasan, dan pengendalian hama penyakit tanaman manggis.
Diharapkan dengan inovasi teknologi tersebut, produksi mangga semakin
meningkat.
9. Laporan Bulanan Kegiatan Output Utama Tahun 2017
Pada tahun 2016 Puslitbang Hortikultura melakukan kompilasi realisasi keuangan
dan fisik kegiatan output utama dari Balit lingkup Puslitbang Hortikultura, yang
dilaporkan setiap tanggal 5 ke Badan Litbang Pertanian untuk selanjutnya
diteruskan ke Biro Perencanaan Kementan. Kegiatan output utama tersebut terdiri
dari 4 (empat ), yaitu: 1) Varietas unggul baru (VUB) hortikultura; 2) Benih Sumber;
3) Teknologi Hortikultura berbasis Pertanian Bioindustri; dan 4) Dukungan Penelitian
dan Pengembangan Hortikultura (terdiri dari: Pengembangan kerja sama litbang
hortikultura; kegiatan diseminasi teknologi tanaman hortikultura : pengolaaan
satker; Analisis dan Sintesis kebijakan pembangunan Agribisnis Hortikultura dalam
mendukung Pengembangan Kawasan Hortikultura; penyelenggaraan operasional
dan pemeliharaan perkantoran; dan belanja operasional pengadaan barang dan
jasa). Pelaksanaan kegiatan output utama tahun 2017 telah mencapai realisasi
keuangan sebesar Rp. 130.503.626.091- (93,95%) dari pagu Rp. 138.901.864.000,-
sedangkan rata-rata capaian realisasi Kinerja 111,85%.
10. Laporan Kemajuan Kegiatan Bulanan RPTP/RDHP/RKTM Tahun
2017
Laporan kemajuan kegiatan bulanan RPTP/RDHP/RKTM tahun 2017 diperlukan
untuk updating PMK 249/2011 sehingga laporan kemajuan tersebut diharapkan
dapat dikumpulkan pada tanggal 5 setiap bulannya. Pada tahun 2017, laporan
kemajuan tersebut seringkali mengalami keterlambatan. Pada TA. 2017 Puslitbang
Hortikultura melakukan 25 kegiatan RPTP/RDHP/RKTM, penanggung jawab kegiatan
telah menyampaikan laporan secara tepat waktu rata-rata hanya ≤ 5 bulan.
Sebanyak 11 kegiatan (44%) mengumpulkan laporan tepat waktu selama 3-5 bulan
sedangkan 14 kegiatan (56%) mengumpulkan laporan tepat waktu selama ≤ 2
bulan.
11. Laporan Kinerja Tengah Tahun 2017
Puslitbang Hortikultura telah menyusun Laporan Kinerja Tengah Tahun Puslitbang
Hortikultura Tahun 2017 pada bulan Juli 2017. Laporan Tengah Tahun 2017 ini
menyajikan informasi tentang capaian kinerja Puslitbang Hortikultura dari bulan
Januari-Juni 2017 dan rencana kinerja tengah tahun berikutnya (Juli-Desember
2017). Laporan ini digunakan sebagai bahan penyelesaian laporan yang terkait
terutama untuk bahan tayangan Kepala Puslitbang Hortikultura pada berbagai acara
kegiatan rapat dan koordinasi.
Laporan Tahunan 2017
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura 121
12. Laporan Akhir Kegiatan Tahun 2017
Laporan akhir kegiatan Pemantauan dan Evaluasi Kegiatan Litbang Hortikultura
merupakan capaian kegiatan yang telah dilakukan mulai bulan Januari – Desember
2017.
Gambar 66. Laporan Kinerja
Tengah Tahun 2017