17
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN TANAH “Pengaruh Jenis Tanah terhadap Daya Jerat, Porositas, dan Unsur Hara Tanah” Disusunoleh : Nama : Assaba’i Nizar Urwani NIM : K4313019 Kelas : A Kelompok : 2

laporan tanah

Embed Size (px)

DESCRIPTION

fztm

Citation preview

Page 1: laporan tanah

LAPORAN RESMI PRAKTIKUMFISIOLOGI TUMBUHAN

TANAH

“Pengaruh Jenis Tanah terhadap Daya Jerat, Porositas, dan Unsur Hara Tanah”

Disusunoleh :

Nama : Assaba’i Nizar Urwani

NIM : K4313019

Kelas : A

Kelompok : 2

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEBELAS MARET

SURAKARTA

2015

Page 2: laporan tanah

A. JUDULPengaruh Jenis Tanah terhadap Daya Jerat, Porositas, dan Unsur Hara Tanah

B. RUMUSAN MASALAHBagaimanakah pengaruh jenis tanah terhadap daya jerat, porositas, dan unsur hara tanah?

C. TUJUAN Mengetahui pengaruh jenis tanah terhadap daya jerat, porositas, dan unsur hara tanah.

D. DASAR TEORITanah merupakan komponen terbesar dari permukaan bumi yang mampu untuk media

tumbuh tanaman. Tanah yang terbentuk di permukaan bumi berkembang dari mineral batu-batuan melalui proses pelapukan. (Darmawijaya, 1990).

Komponen yang ada dalam tanah terdiri atas partikel mineral (50%), air (25%), udara (20%) dan senyawa organik (5%). Partikel yang ada dalam tanah tersebut terdiri atas mineral utama yang berasal dari fraksi pasir dan debu yang merupakan residu dari desintegrasi dari materi pembentuk tanah dan mineral sekunder yang berasal dari fraksi liat yang akan mempengaruhi karakteristik fisik dan kimia dari tanah. Pengaruh mineral utama akan sangat kecil terhadap karakteristik kimiawi.

Gambar.Komponen Tanah (Wild, 1993)

Tekstur tanah merupakan permukaan tanah yang dipengaruhi oleh ukuran tiap-tiap butir. Tekstur tanah berfungsi untuk menentukan kemampuan tanah dalam mengabsorb kation yang berasal dari larutan.

Tekstur tanah mempengaruhi daya jerat tanah terhadap air. Tekstur tanah berkaitan dengan ukuran partikel penyusun tanah sehingga juga berpengaruh terhadap porositas tanah. Apabila semakin kecil ukuran separate berarti semakin banyak jumlah dan makin luas permukaan per satuan bobot tanah. Semakin halus tekstur tanah maka daya jerat tanah terhadap air semakin besar sehingga kemampuan tanah dalam menyimpan air menjadi lebih besar pula. Begitu juga dengan sebaliknya, Semakin kasar tekstur tanah maka daya jerat tanah terhadap air semakin kecil sehingga kemampuan tanah dalam menyimpan air menjadi lebih kecil. (Foth, 1990)

Berikut tabel ukuran partikel tiap jenis tanah berdasarkan Sistem Internasional dan Sistem USDA :

Page 3: laporan tanah

Jenis PartikelDiamterer (mm)

Sistem Internasional Sistem USDA

Kerikil Lebih besar dari 2.0 Lebih besar dari 2.0

Pasir sangat kasar – 1.0 – 2.0

Pasir kasar 0.2 – 2.0 0.5 – 1.0

Pasir medium – 0.1 – 0.5

Pasir halus 0.02 – 0.2 0.05 – 0.1

Lanau 0.002 – 0.02 0.002 – 0.05

Lempung Lebih kecil dari 0.002 Lebih kecil dari 0.002

Tabel.Klasifikasi Distribusi Ukuran Partikel Tanah (Sumber : Wild, 1993)

Berikut klasifikasi tanah berdasarkan tekstur tanah :

 Gambar 2.2 Klasifikasi Berdasarkan Tekstur oleh USDA (Wild, 1993)

Page 4: laporan tanah

Porositas tanah merupakan kemampuan tanah dalam menyerap air atau volume total ruang pori-pori tanah yaitu ruang dalam tanah yang ditempati oleh air dan udara. Umumnya , pori-pori tanah yang berukuran besar (makro) berisi udara, sedangkan pori-pori tanah yang berukuran kecil (mikro) berisi air. (Hanafiah, 2005).

Sebagian air yang merembes kedalam tanah disebut dengan air infiltrasi, sedangkan sisanya yang mengalir diatas permukaan tanah disebut dengan aliran air permukaan. Terkumpulnya air infiltrasi hingga merembes dalam tanah menjadi air tanah (ground water). Menurut  Hardjowigeno (2003), porositas tanah dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya sebagai berikut :a. Struktur tanah merupakan peyusunan dan pengaturan dari partikel tanah yang

bersifat kualitatif. Struktur tersebut berhubungan dengan porositas total dalam volume tanah, bentuk dari masing-masing pori, dan distribusi ukuran pori secara keseluruhan. Sehingga struktur tanah akan sangat berdampak pada proses mekanik tanah, terutama masalah gerakan fluida, termasuk infiltrasi, retensi air, dan aerasi (Hillel, 1982).

b. Tekstur tanah semakin halus tekstur tanah maka ukuran pori-pori tanah semakin kecil sehingga porositas tanah juga semakin kecil.

c. Kandungan bahan organik semakin tinggi kandungan bahan organik maka semakin tinggi porositas tanah.

d. Kepadatan tanah (Bulk Density) semakin padat tanah maka semakin sulit tanah dalam menyerap air sehingga porositas tanah menjadi semakin kecil.Cekaman merupakan kondisi lingkungan yang dapat memberi pengaruh buruk

terhadap metabolisme tumbuhan. (Campbell, 2003). Syarat tanah sebagai media tumbuh dibutuhkan kondisi fisik dan kimia yang baik yang dapat menjamin pertumbuhan akar tanaman dan mampu sebagai tempat aerasi dan lengas tanah. Cekaman kekeringan dapat dibagi ke dalam tiga kelompok yaitu:a. Cekaman ringan :jika potensial air daun menurun 0.1 Mpa atau kandungan air nisbi

menurun 8 – 10 %b. Cekaman sedang: jika potensial air daun menurun 1.2 s/d 1.5 Mpa atau kandungan air

nisbi menurun 10 – 20 %c. Cekaman berat: jika potensial air daun menurun >1.5 Mpa atau kandungan air nisbi

menurun > 20%Menurut Dwidjoseputro (1989: 44). bahwa setiap jenis tanah mempunyai daya jerat

air yang berbeda-beda. Hal ini dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut :a. Tekstur tanah

Semakin licin, lengket dan kenyal maka daya jerat air semakin sedikit karena udara yang terkandung di dalam tanah sehingga daya jerat tanah semakin kecil.

b. Semua pori-pori tanah Pori-pori yang terisi tanah mengakibatkan kejenuhan pada air. Hal ini menunjukan

besarnya daya pegang tanah terhadap air. Tanah terdiri atas partikel besar yang kurang dapat menahan air daripada tanah yang partikelnya halus, yaitu dengan membedakan adanya air yang mengisi sela-sela di antara partikel (air kapiler), air yang lewat dan tidak tertahan (air gravitasi), air yang tidak terbebas karena terikat secara kimia pada suatu partikel (air kimia) dan air yang mengelilingi suatu partikel (air higroskopik)

c. Kandungan bahan organikTanah tersusun dari bahan-bahan sisa tumbuhan dan hewan, jasad-jasad hidup

mikro maupun makro organisme dan humus. Tanah yang berupa pasir sedikit mengandung bahan organik dibandingkan tanah pertanian yang biasa mengandung 25% bahan organik. Kandungan bahan organik yang rendah maka semakin rendah pula daya jerat air pada tanah tersebut.

Page 5: laporan tanah

Didalam tanah terdapat unsur-unsur hara yang penting bagi pertumbuhan tanaman dan organisme lain dalam tanah, diantaranya sebagai berikut :

Nitrogen (N)  unsur penyusun yang dominan dalam tanah. Fosfor (P) berfungsi dalam proses transfer energi, penyusun beberapa protein,

koenzim, asam nukleat, dan substrat metabolisme. Kalsium (Ca) komponen dinding sel pada tanaman maupun bakteri, berperan

dalam struktur dan permeabilitas membran.  Kalium (K) berfungsi dalam proses translokasi karbohidrat dan sintesis protein. 

Jenis Tanah

1. Tanah Kapur Tanah kapur memiliki pH di atas 7 dan menyebabkan rendahnya ketersediaan

unsur hara serta mikroorganisme tanah (Buckman dan Brady, 1982 dalam Fuyudur Rohmah, dkk. 2013). Meskipun minim unsur hara, tanah kapur mengandung Ca dan Mg.  Sebagai unsur hara makro Ca dan Mg mempunyai fungsi yang penting pada tanaman. Kalsium (Ca) berperan sebagai penyusun dinding sel tumbuhan. Magnesium (Mg) merupakan berperan dalam pembentukan lemak dan minyak pada tumbuhan. Namun, tanah yang memiliki kandungan kapur yang tinggi, belum tentu tanah tersebut juga memiliki tingkat kesuburan yang tinggi. bisa terjadi suatu kapur itu menjadi racun karena kapur akan menyerap unsur hara dari dalam tanah, dimana unsur hara tersebut dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhannya.

2. Tanah Liat GerabahTanah liat gerabah termasuk hidrosilikat alumina dan dalam keadaan murni

mempunyai rumus : Al2O3 2SiO2 2H2O. Tanah liat gerabah memiliki sifat-sifat yang khas yaitu bila dalam keadaan basah akan mempunyai sifat plastis tetapi bila dalam keadaan kering akan menjadi keras, sedangkan bila dibakar akan menjadi padat dan kuat.

3. Abu VulkanikSifat fisik abu vulkanik yang khas adalah apabila jatuh ke permukaan tanah

menyebabkan abu akan cepat mengeras dan sulit ditembus air, baik dari atas ataupun dari bawah permukaan tanah. Abu vulkanik memiliki nilai berat jenis (BD) 1,37-1,41 g/cc dan permeabilitasnya berkisar antara 0,92-5,69 cm/jam, sehingga sulit untuk ditembus air. Tekstur pasir yang mendominasi abu vulkanik menjadikan material ini tidak dapat menyimpan ai (Damayani, 2014).

4. Tanah MerahPada umumnya tanah ini mempunyai potensi keracunan Al dan miskin

kandungan bahan organik. Tanah ini juga miskin kandungan hara terutama P dan kation-kation dapat ditukar seperti Ca, Mg, Na, dan K, kadar Al tinggi, kapasitas tukar kation rendah, dan peka terhadap erosi (Sri Adiningsih dan Mulyadi, 1993 dalam Prasetyo, 2006).

5. Tanah Liat Sawah (Tanah Lempung)Lempung merupakan campuran partikel-partikel pasir, debu dan bagian-bagian

tanah liat yang mempunyai sifat-sifat karakteristik yang berlainan dalam ukuran yang kira- kira sama. Salah satu ciri partikel-partikel tanah liat adalah mempunyai muatan ion positif yang dapat dipertukarkan. Material ini mempunyai daya serap dengan berubahnya kadar kelembapan. Tanah liat mempunyai luas permukaan yang sangat besar dan tekstur tanah yang halus (Mahida, 1984 dalam Jenita Risada,2014). Menurut Bowles (1991) dalam Jenita Risada (2014), tanah liat mempunyai partikel berukuran lebih kecil atau sama dengan 0,002 mm dalam jumlah lebih dari 50 %.

Page 6: laporan tanah

6. Tanah PadasTanah padas tergolong tanah sedimen yang merekat bersama silika, besi oksida

ataupun tanah liat dengan bahan dasar silikon dioksida 70-95%, aluminium oksida 2-10 %, serta mengandung kalsium oksida, besi oksida dan magnesium oksida dalam jumlah yang relatif kecil. Tanah padas memiliki banyak pori. (Novita, R., dkk. 2013)

7. Kerikil Kerikil merupakan batu-batu yang renggang tetapi memiliki struktur yang padat,

terdiri dari fragmen-fragmen yang menyatu dan mengeras (Nudwiyanto, dkk. 2006). Kerikil memiliki pori-pori yang besar dengan ukuran partikel lebih besar dari 2,0 mm sehingga kepadatan partikel kecil. Kerikil mempunyai porositas berkisar antara 25-40% dengan berat jenis 2,65-2,68. (Wild, 1993)

8. Tanah KomposMenurut Murbandono (2009) dalam Sulistiya (2013), pupuk kompos diketahui

dapat meningkatkan porositas tanah dan memperbesar kemampuan tanah menampung air. Struktur tanah lempung dapat diperbaiki dengan penambahan kompos agar dapat menyimpan air lebih lama. Hal ini dikarenakan kompos banyak mengandung bahan organik dan zat hara.

9. Tanah Endapan Sungai (Alluvial)Tanah Alluvial merupakan tanah yang berasal dari endapan baru. Tanah endapan

umumnya memiliki tekstur lembab, basah, liat, keras, berwarna kelabu dan mempunyai permeabilitas tanah yang rendah Cahyani dkk (2014). Selain itu, tanah endapan mengandung pasir dan liat Rismundar (1993).

10. Tanah Pasir Pantai Tanah pasir pantai memiliki unsur hara yang sedikit, mengandung 60% pasir dan

memiliki kandungan liat kurang dari 2%. Selain itu, tanah pasir memiliki 50% jumlah pori-pori mikro sehingga mudah merembeskan air (AAK, 1993).

11. Tanah HitamTanah hitam termasuk kedalam jenis tanah vertisol yang berwarna abu-abu gelap

hingga kehitaman. Tanah hitam memiliki tekstur liat, mampu mengerut dan mengembang, memiliki kecepatan infiltrasi yang rendah sehingga permeabilitas tanah menjadi rendah pula. Selain itu, tanah hitam mengandung unsur hara yang cukup tinggi sehingga baik untuk pertumbuhan tanaman (Prastyo, 2007).

12. Tanah pasir SungaiTanah pasir sungai banyak mengandung pori-pori makro sehingga sulit untuk menahan air. Tetapi pasir sungai memiliki aerasi dan drainase yang baik.

Efek TyndallEfek Tyndall merupakan penghamburan cahaya kesegala arah oleh partikel koloid yang

berupa molekul atau ion yang berukuran cukup besar.

E. HIPOTESISJenis tanah mempengaruhi daya jerat, porositas, dan unsur hara tanah.

F. BAHAN DAN METODEPraktikum ini menggunakan bahan utama sebanyak 12 tanah uji diantaranya tanah

hitam, tanah kapur, tanah merah, tanah padas, kerikil, abu vulkanik, pasir sungai, tanah liat sawah, tanah liat gerabah, pasir pantai, tanah kompos dan endapan sungai. Selanjutnya mengeringkan 12 tanah uji tersebut dengan cara diangin-anginkan selama 2 hari ditempat dan waktu yang sama. Sambil menunggu tanah kering, melubangi bagian bawah botol aqua 600 ml sebanyak 6 buah dengan ukuran yang sama menggunakan paku

Page 7: laporan tanah

yang telah dipanaskan pada bunsen yang menyala. Melubangi yellow board dengan diameter 6 cm menggunakan cutter guna menyangga botol aqua agar tetap dalam keadaan seimbang. Memasukkan pasir sungai ke dalam botol setinggi 9 cm. Kemudian menyusun alat sesuai dengan skema alat. Menuangkan 300 ml air ke dalam botol yang berisi pasir sungai. Menghitung waktu yang dibutuhkan air sejak penuangan hingga air berhenti menetes menggunakan stopwatch. Mengukur volume total air yang menetes dari botol menggunakan gelas ukur. Setelah itu, menghitung selisih volume air yang dituang dengan volume total air yang menetes dari botol. Memasukkan air yang menetes dari botol ke dalam gelas kimia, kemudian menyorot air tersebut dengan senter untuk mengetahui adanya efek Tyndall. Membandingkan tingkat kekeruhan air dari masing-masing jenis tanah kemudian mencatat data hasil pengamatan pada tabel pengamatan. Mengulangi langkah kerja tersebut sebanyak 3 kali ulangan agar diperoleh data yang valid.Skema Alat

G. HASIL DAN PEMBAHASANBerdasarkan data pengamatan dapat dibuat grafik/diagram sebagai berikut :

Kerikil

Tanah

hitam

Kompos

Tanah

Endap

an

Pasir P

antai

Pasir S

ungai

Tanah

Padas

Tanah

Liat s

awah

Tanah

Mera

h

Abu Vulkanik

Tanah

Liat G

erabah

Tanah

Kapur

0

5000

10000

15000

20000

25000

44.8 191.67 200.03 325 518.7762.670000000001822.97 1052

4648 4991.67

22638

Hubungan jenis tanah dan porositas tanah

Jenis TanahRata

-rat

a w

aktu

hin

gga

air b

erhe

nti m

enet

es (s

)

Page 8: laporan tanah

Gambar 1. Diagram Pengaruh Jenis Tanah terhadap Porositas Tanah

Berdasarkan gambar 1, proses porositas tanah mengalami peningkatan waktu pada tanah yang bertekstur halus dibanding pada tanah yang bertekstur kasar. Selain itu, menurut Foth (1990) porositas tanah juga dipengaruhi oleh struktur tanah, kepadatan tanah dan kandungan zat organik. Hal ini disebabkan karena :1. Semakin halus tekstur tanah maka ukuran pori-pori tanah semakin kecil, akibatnya

porositas tanah menjadi semakin kecil (Foth, 1990).2. Tanah bertekstur halus umumnya memiliki tingkat kepadatan yang tinggi sehingga

ukuran partikel tanah kecil, akibatnya tanah porositas tanah kecil (Suhaidi, 1996).3. Struktur tanah berhubungan dengan porositas total dalam volume tanah, bentuk dari

masing-masing pori, dan distribusi ukuran pori secara keseluruhan. Sehingga struktur tanah akan sangat berdampak pada proses mekanik tanah, terutama masalah gerakan fluida, termasuk infiltrasi, retensi air, dan aerasi yang berpengaruh pada porositas tanah (Hillel, 1982).

4. Semakin tinggi kandungan bahan organik maka semakin tinggi porositas tanah.5. Semakin padat tanah maka semakin sulit tanah dalam menyerap air sehingga porositas

tanah menjadi semakin kecil.

Dari data pengamatan yang telah dibuat diagram dapat diketahui bahwa :a. Tanah Kapur (Kelompok 1)

Tanah kapur mempunyai porositas tanah yang terendah (urutan ke 12) diantara jenis tanah yang lainnya dengan waktu yang dibutuhkan tanah kapur dalam menyerap air adalah 24 jam (86400 detik). Hal ini membuktikan bahwa porositas tanah yang rendah menandakan bahwa tanah kapur bertekstur halus dengan tingkat kepadatan yang tinggi. Selain itu tanah kapur memiliki pH di atas 7 dan menyebabkan rendahnya ketersediaan unsur hara serta mikroorganisme tanah akibatnya porositas tanah menjadi rendah, sedangkan tingginya kandungan CaCO3 menyebabkan terjadinya pengendapan fosfat dikarenakan fosfat yang tersedia akan bereaksi dengan ion Ca maupun dengan garam karbonatnya membentuk Ca3(PO4)2 yang sukar larut dalam tanah dan berada dalam bentuk tidak tersedia, sehingga sulit diserap oleh tanaman (Buckman dan Brady, 1982 dalam Fuyudur Rohmah, dkk. 2013). Pada umumnya, tanah dengan kandungan kapur yang tinggi dapat menjadi racun bagi tumbuhan karena kapur akan menyerap unsur hara dari dalam tanah, dimana unsur hara tersebut dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhannya.

b. Tanah Liat Gerabah (Kelompok 4)Tanah liat gerabah mempunyai porositas tanah yang rendah (urutan ke 11)

dengan waktu yang dibutuhkan tanah liat gerabah dalam menyerap air adalah 6 jam 20 menit (22638 detik). Hal ini membuktikan bahwa porositas tanah yang rendah menandakan bahwa tanah liat gerabah bertekstur halus dengan tingkat kepadatan yang tinggi. Tanah ini tidak baik untuk tumbuh tanaman.

c. Abu Vulkanik (Kelompok 8)Abu vulkanik mempunyai porositas tanah urutan ke-10 dengan waktu yang

dibutuhkan abu vulkanik dalam menyerap air adalah 4991,67 detik. Hal ini menandakan bahwa porositas tanah abu vulkanik kecil karena teksturnya yang padat, pori-pori kecil dan seperti pasir sulit untuk ditembus oleh air (Damayani, 2014). Abu vulkanik tidak baik untuk tumbuh tanaman.

d. Tanah Merah (Kelompok 6)

Page 9: laporan tanah

Tanah merah mempunyai porositas tanah urutan ke-9 dengan waktu yang dibutuhkan tanah merah dalam menyerap air adalah 4648 detik. Hal ini membuktikan bahwa porositas tanah merah kecil. Porositas tanah merah yang kecil dikarenakan tanah merah memiliki kandungan zat hara dan bahan organik yang rendah (Sri Adiningsih dan Mulyadi, 1993 dalam Prasetyo, 2006). Menurut Hardjowigeno (2003), semakin rendah kandungan bahan organik maka semakin kecil porositas tanah. Bahan organik juga dapat berfungsi sebagai stabilisator dengan jalan merangsang jasad mikro mampu menghasilkan bahan yang dapat mengikat partikel-partikel tanah.

e. Tanah Liat Sawah (Kelompok 10)Tanah merah mempunyai porositas tanah urutan ke-8 dengan waktu yang

dibutuhkan tanah merah dalam menyerap air adalah 1052 detik. Porositas tanah liat sawah 4 kali lebih cepat dari tanah merah tetapi porositasnya masih kecil. Hal ini dikarenakan partikel-partikel lempung mempunyai gaya tarik antar partikel yang sangat kuat sehingga mampu mrnyerap air lebih cepat dibanding tanah merah (Jenita Risada, 2014)

f. Tanah PadasTanah merah mempunyai porositas tanah urutan ke-7 dengan waktu yang

dibutuhkan tanah merah dalam menyerap air adalah 822,97 detik. Hal ini membuktikan bahwa porositas tanah merah sedang.

g. Kerikil Kerikil mempunyai porositas tanah yang paling tinngi (urutan ke 1) diantara jenis

tanah yang lainnya dengan waktu yang dibutuhkan tanah kapur dalam menyerap air adalah 44,8 detik. Hal ini membuktikan bahwa porositas pada kerikil besar yang menandakan bahwa kerikil memiliki pori-pori yang besar. Menurut wild (1993), ukuran partikel kerikil lebih besar 2,0 mm.

Menurut gambar 1, urutan porositas tanah dari yang terendah sampai yang tertinggi dilihat dari lamanya waktu peresapan air (dari penuangan hingga berhenti menetas) yaitu kelompok 1 tanah kapur (86400 detik) kelompok 4 tanah liat gerabah (22638 detik) kelompok 8 abu vulkanik (4991,67 detik) kelompok 6 tanah merrah (4648 detik) kelompok 10 tanah liat sawah (1052 detik) kelompok 12 tanah padas (822,97 detik) kelompok 9 pasir pantai (518,7 detik) kelompok 5 tanah endapan (325 detik) kelompok 3 tanah kompos (200,03 detik) kelompok 11 tanah hitam (191,67 detik) kelompok 7 kerikil (44,8 detik)

Page 10: laporan tanah

Kompos

Tanah

mera

h

Tanah

kapur

Tanah

endap

an

Tanah

liat s

awah

Pasir p

antai

Abu vulka

nik

Pasir s

ungai

Tanah

liat g

erabah

Tanah

padas

Tanah

hitam

Kerikil

020406080

100120140160180200

172.667161.3 155.3 152.6

136 131.3 128 126.67 116.6 110

61.67

27.7

Hubungan jenis tanah dan daya jerat tanah

Jenis tanah

Selis

ih ra

ta-r

ata

volu

me

air (

ml)

Gambar 2. Diagram Pengaruh Jenis Tanah terhadap Daya Jerat TanahBerdasarkan gambar 2, proses daya jerat tanah mengalami penurunan volume pada

kerikil yang memiliki pori-pori paling besar dibanding dengan jenis tanah yang lainnya. Menurut teori, setiap jenis tanah mempunyai kemampuan daya jerat yang berbeda-beda. Daya jerat tanah dipengaruhi oleh beberapa hal, diantaranya sebagai berikut :1. Tekstur tanah

Semakin licin, lengket dan kenyal maka daya jerat air semakin sedikit karena udara yang terkandung di dalam tanah sedikit sehingga daya jerat tanah semakin kecil.

2. Semua pori-pori tanah Pori-pori yang terisi tanah mengakibatkan kejenuhan pada air. Hal ini menunjukan

besarnya daya pegang tanah terhadap air. Semakin besar pori-pori tanah maka daya jerat tanah semakin rendah karena pori-pori tanah yang besar tidak mampu untuk menahan air.

3. Kandungan bahan organikTanah tersusun dari bahan-bahan sisa tumbuhan dan hewan, jasad-jasad hidup

mikro maupun makro organisme dan humus. Tanah yang berupa pasir sedikit mengandung bahan organik dibandingkan tanah pertanian yang biasa mengandung 25% bahan organik. Kandungan bahan organik yang rendah maka semakin rendah pula daya jerat air pada tanah tersebut. (Dwidjoseputro,1989: 44).

Dari data pengamatan yang telah dibuat diagram dapat diketahui bahwa :a. Kerikil (Kelompok 7)

Kerikil mempunyai daya jerat yang terendah daripada tanah jenis lainnya dengan selisih volume air yang dapat dijerat oleh kerikil adalah 27,7 ml. Hal ini membuktikan bahwa dengan daya jerat yang rendah menandakan bahwa kerikil mempunyai pori-pori partikel yang besar dengan ukuran partikel lebih dari 2,0 mm dan kepadatan yang kecil sehingga sulit untuk menahan air (Wild, 1993). Selain itu, kerikil juga mengandung sedikit bahan organik akibat kerikil bersifat kering dan biasanya terdapat di tempat yang panas sehingga menyebabkan kerikil mengandung sedikit zat hara.

Page 11: laporan tanah

b. Tanah Kompos (Kelompok 3)Tanah kompos memiliki daya jerat yang tertinggi daripada tanah jenis lainnya

dengan selisih volume 172,667 ml. Hal ini membuktikan bahwa tanah kompos mempunyai daya jerat tanah yang besar. Daya jerat tanah yang besar dikarenakan tanah kompos memiliki kepadatan tanah yang tinggi dengan pori-pori tanah berukuran kecil sehingga mampu menyerap/menahan air (Sulistiya, dkk. 2013). Selain itu, tanah kompos mengandung banyak bahan organik dan zat hara. Bahan organik berfungsi sebagai stabilisator dengan jalan merangsang jasad mikro sehingga mampu menghasilkan bahan yang dapat mengikat partikel-partikel tanah. Akibatnya tanah mampu mnyerap air. Bahan organik mineral juga mempengaruhi kerapatan limbat. Bahan organik ini berperan dalam pengembangan struktur. Semakin tinggi kandungan bahan organiknya semakin berkembang struktur tanah yang dapat mengakibatkan pori-pori semakin kecil.

c.

H. KESIMPULAN

I. DAFTAR PUSTAKA

Darmawijaya, 1990. Klasifikasi Tanah. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Wild, A. 1993. “Soil and The Environment”. USA: Cambridge University Press.

Hillel, D. 1982. Introduction to soil physics. Orlando: Academic Press.

Foth, H.D. 1990. Fundamentals of Soil Science 8th Ed. John Wiley & Sons Inc. New York.

Campbell, at al. 2003. Biologi Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Darmawijaya, 1990. Klasifikasi Tanah. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Hanafiah, 2010. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Jakarta: PT.Rajagra Findo Persada.

Hardjowigeno, Sarwono. 2003. Ilmu Tanah. Jakarta: CV. Akademika Pressindo.

Suhaidi. 1996. Kontrak Perkuliahan Dasar-dasar Ilmu Tanah. Bengkulu: Fakultas Pertanian UNIB.

Rohmah, Fuyudur. 2013. Pemanfaatan Bakteri Pseudomonas fluorescens, Jamur Trichoderma harzianum dan Seresah Daun Jati (Tectona grandis) untuk Pertumbuhan Tanaman Kedelai pada Media Tanam Tanah Kapur. Lentera Bio. Vol. 2(2): 149–153.

Damayani, dkk. 2014. Efek Residu Dari Kombinasi Media Tanam Abu Vulkanik Merapi, Pupuk Kandang Sapi dan Tanah Mineral Terhadap C-Organik, Kapasitas Pegang Air, Kadar Air dan Bobot Kering Pupus Tanaman Jagung (Zea mays L.). Bionatura Jurnal Ilmu-ilmu Hayati dan Fisik. 16 (1): 26-33

Page 12: laporan tanah

Jenita Risada. 2014. Pemanfaatan Tanah Lempung (Tanah Liat) Bauksit pada Pengolahan Air Limbah Rumah Tangga. Jurusan Managemen Sumberdaya Perairan FIKP UMRAH.

Dwijosepoetro.1998.Pengantar Fisiologi Tumbuhan.Jakarta : Gramedia