41
Retensio Urine E.C. Striktur Uretra Laporan Kasus PEMBIMBING : DR. Zhari a. Rani , Sp.u OLEH: GUNTUR FIRNANDUS, S.KED (08700274)

Lapsus Urologi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Striktur

Citation preview

Retensio Urine E.C. Striktur Uretra

Laporan Kasus

PEMBIMBING : DR. Zhari a. Rani , Sp.u OLEH:

GUNTUR FIRNANDUS, S.KED (08700274)

Identitas

No. RM : S 14-10-053 973Nama : Tn. STanggal Lahir (Umur) : 15 – 03- 1962 (53 tahun)Jenis Kelamin : Laki-LakiAlamat : Kutorejo, MojokertoPekerjaan : WirausahaAgama : IslamSatus Perkawinan : MenikahSuku : JawaTanggal MRS : 08 – 09 – 2015 Tanggal Pemeriksaan : 10 – 09 – 2015

Anamnesa

Keluhan Utama : Tidak Bisa BAK

Riwayat Penyakit sekarang : IGD RSUD tnggl 08-09-15 pukul 20.00 Pasien mengeluh tidak bisa BAK sejak 1 hari sebelum MRS 4 hari sebelumnya pasien masih bisa BAK tapi keluarnya

hanya menetes dengan mengedan dan sedikit nyeri. Warna air seni yang keluar 4 hari yang lalu pasien

mengatakan berwarna kuning, riwayat kencing darah (-) Pasien juga mengeluh perut bagian bawah terasa penuh

dan sedikit nyeri. Mual (-), Muntah (-), Panas Badan / Greges (-), Pusing (-) Makan/Minum (+) dbn BAB (+) dbn

Anamnesa

Penyakit Penyakit Terdahulu :

BPH (+) sudah dioperasi ± 1 ½ tahun yll

Hipertensi (-) disangkal,

Diabetes Melitus (-) disangkal,

Riwayat Trauma (-) disangkal,

Alergi obat (-).

Riwayat Penyakit Keluarga :

Riwayat Hipertensi (-),

DM (-).

Anamnesa

Riwayat Pengobatan:

Pasien mengatakan di rujuk dari puskesmas karena

saat di pasang selang kecing (DC) tapi gagal

Riwayat Kebiasaan :

Merokok (+) 6-8 batang Sehari,

Alkohol (-).

Jamu-Jamuan (-)

Pemeriksaan Fisik

Keadaan Umum Tampak lemah, Kesadaran compos mentis (GCS E4V5M6), Status gizi kesan cukup.

Tanda Vital Tensi : 110/90 mmHg Nadi : 84 x / menit, reguler Pernafasan : 20 x /menit, reguler Suhu : 36,3 oCKepala dan leher :

Bentuk Bulat, A/I/C/D = -/-/-/- ,Peningkatan JVP (-),Pembesaran KGB (-) .

Pemeriksaan Fisik

Thoraks :

Cor : S1S2 tunggal, Mur-Mur (-), Gallop (-).

Pulmo : Ves/Ves (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-).

Abdomen :

Soepel, BU (+) normal, Blast (+) teraba penuh

Meteorismus (-).

Ekstremitas :

Akral hangat (+/+), Oedema (-/-)

Status Lokalis (Urologi)

Rectal Toucher : Massa lumen Rectum (-)

Pembesaran Prostat (-),

Nyeri (-), Darah (-), Tonus Sfingter Ani (+) dbn

Regio Suprapubis : Terpasang Blast Pungsi( terpasang tnggal 08– 09–15 di IGD)

Pemeriksaan Penunjang

DL, GDA, Bleeding Time, Cloating Time (08-09-15)

RFT (Bun, Creatinin) LFT (SGOT, SGPT)Foto Thorax PAFoto BOFEKG

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan laboratorium di IGD 08-09-15• DL : WBC : 14.800

Hb : 15,8 g/dL Hct : 48,9 % PLT : 187.000

• Bleeding Time : 2 menit (Nilai Normal : 1-3 menit)• Cloating Time : 9 menit ( Nilai Normal : 6-12 menit)• GDA : 162 mg/dL• Kimia klinik :

CREATININE : 1,25 UREA : 39 SGOT : 13 SGPT : 16

Pemeriksaan Penunjang

Foto Thorax PA Cor : Besar & Bentuk

Normal Pulmo : Tak Tampak

InfilratKesimpulan :COR dan Pulmo tidak

tampak kelainan

Pemeriksaan Penunjang

Foto BOF Bayangan Usus Normal

bercampur fecal Hepar/Lien tak tampak

membesar Kontur Ginjal Kanan dan Kiri

tak tampak jelas Psoas Shadow kanan dan kiri

tak tampak normal Osteofite VL 3,4,5, pedicle &

spatium intervetebralis baik Tak tampak bayangan opaque

sepanjang tr. UrinariusKesimpulan :Tak tampak batu opaque

sepanjang tr.urinariusSpondylosis Lumbalis

Pemeriksaan Penunjang

Working Diagnosis

Retensio Urine E.C. Striktur Uretra

Penatalaksanaan

MRS Infus RL 20 tpm Blast Pungsi Inj. Ketorolac 3 x 30 mg Inj. Ranitidin 3 x 50 mg Inj. Ceftriaxone 3 x 1 gr Pro Op Sachse

Follow Up ( 10-09-2015 )S O A P

- Pasien masih mengeluh tidak bisa BAK- Nyeri Pada daerah terpasangnya blast pungsi-Nafsu Makan dan Minum - Mual (+)

Kes : CS TD : 130/80 mmHg Nadi : 84 x/menit RR : 18 x/menit Temp : 36,8°CK/L : A/I/C/D -/-/-/-Thorax : COR : DBN Pulmo : DBNAbdomen : DBNStatus Lokalis : Suprapubis (+) terpasang blast pungsiEkt : Akral Hangat +/+ Oedem - / -

Striktur Uretra- inf. RL 20 tpmInj. Ketorolac 3 x 30 mg

Inj. Ranitidin 3 x 50 mg

Inj. Ceftriaxone 3 x 1 gr Pro Op SachseOperasi ditunda besok 11-09-15

Follow Up ( 11-09-2015 )S O A P

- Pasien Post Op Sachse-Pasien mengeluh nyeri dan panas pada bagian kemaluan-BAK keluar lewat DC (+)-Mual (+) muntah (-)

Kes : CS TD : 120/70 mmHg Nadi : 90x/menit RR : 20x/menit Temp : 37,2°CK/L : A/I/C/D -/-/-/-Thorax : COR : DBN Pulmo : DBNAbdomen : DBNStatus Lokalis : Regio Penis Terpasang DC (+) warna BAK merah SegarEkt : Akral Hangat +/+ Oedem - / -

Striktur UretraPost OpSachse

-inf. RL 20 tpm

Inj. Ketorolac 3 x 30 mg

Inj. Ranitidin 3 x 50 mg

Inj. Ceftriaxone 3 x 1 gr

Laporan Operasi

Follow Up ( 12-09-2015 )S O A P

- Pasien mengeluh sedikit nyeri pada kemaluan-BAK bisa keluar lewat DC- mual (-), muntah (-)

Kes : CS TD : 130/70 mmHg Nadi : 84x/menit RR : 18x/menit Temp : 36,7°CK/L : A/I/C/D -/-/-/-Thorax : COR : DBN Pulmo : DBNAbdomen : DBNStatus Lokalis : Regio Penis Terpasang DC (+) warna BAK merah SegarEkt : Akral Hangat +/+ Oedem - / -

Striktur UretraPost OpSachse

- inf. RL 20 tpm

Inj. Ketorolac 3 x 30 mg

Inj. Ceftriaxone 3 x 1 gr

Follow Up ( 13-09-2015 )S O A P

- Pasien mengeluh nyeri sedikit pada kemaluannya

Kes : CS TD : 120/80 Nadi : 80x/menit RR : 18x/menit Temp : 36,6°CK/L : A/I/C/D -/-/-/-Thorax : COR : DBN Pulmo : DBNAbdomen : DBNStatus Lokalis : Regio Penis terpasang DC (+)Ekt : Akral Hangat +/+ Oedem - / -

Striktur UretraPost OpSachse

- inf. RL 20 tpm

Inj. Ketorolac 3 x 30 mg

Inj. Ceftriaxone 3 x 1 gr

Pro KRS Besok 14-09-15

Dubia ad Bonam

Prognosa

RETENSIO URINEE.C.

STRIKTUR URETRA

Tinjauan Pustaka

Retensio Urin adalah suatu kondisi medis yang ditandai dengan ketidakmampuan mengosongkan kandung kemih secara keseluruhan.

Kondisi ini dapat disebabkan oleh karena adanya penyumbatan pada saluran kemih dimulai dari Striktur Uretra, Pembesaran kelenjar prostat (BPH), batu saluran kemih atau akibat penyebab non-obstruktif, seperti lemahnya otot kandung kemih dan masalah persarafan yang menyebabkan terganggunya sinyal saraf antara otak dan kandung kemih.

Definisi

STRIKTUR URETRA adalah penyempitan lumen uretra karena fibrosis pada dindingnya. Penyempitan lumen ini disebabkan karena dindingnya mengalami fibrosis

Definisi

Anatomi

Etiologi

Kelainan kongenital, misalnya kongenital meatus stenosis, klep uretra posterior

Operasi rekonstruksi dari kelainan kongenital seperti hipospadia, epispadia

TraumaPost operasiInfeksi

Letak striktur uretra dan penyebabnya

Letak Uretra Penyebab

• Pars membranacea• Pars bulbosa• Meatus

• Trauma panggul, katerisasi

• Trauma/cedera, uretritis• Intrumentasi kasar

Patofisiologi

Striktur uretra terdiri dari lapisan mukosa dan lapisan sub mukosa. Lapisan mukosa pada uretra merupakan lanjutan dari mukosa buli-buli, uereter dan ginjal.

Apabila terjadi perlukaan pada uretra, maka akan terjadi penyembuhan cara epimorfosis, artinya jaringan yang rusak diganti oleh jaringan lain (jaringan ikat) yang tidak sama dengan semula. Jaringan ikat ini menyebabkan hilangnya elastisitas dan memperkecil lumen uretra, sehingga terjadi striktur uretra

Gejala Klinis

Adanya obstruksi saluran kemih bawah akan memberikan sekumpulan gejala yang populer diistilahkan sebagai LUTS (lower urinary tract symptoms).

1.Voiding symptom; yaitu gejala yang muncul sebagai akibat kegagalan buli untuk mengeluarkan sebagian atau seluruh isi kandung kemih

weakness of stream (pancaran kencing melemah), abdominal straining (mengejan), hesitancy (menunggu saat akan kencing), intermittency (kencing terputus-putus), disuria (nyeri saat kencing), incomplete emptying (kencing tidak tuntas), terminal dribble ( kencing menetes).

…con’t

2. Storage symptom; yaitu gejala yang muncul sebagai akibat gangguan pengisian kandung kemih, bias karena iritasi atau karena perubahan kapasitas kandung kemih frekuensi, urgensi, nocturia, incontinensia (paradoxal), nyeri

suprasimfisis.

3. Miction post symptom; yaitu gejala yang muncul pasca miksi tidak lampias, terminal dribbling, inkontinensia paradoks

Pemeriksaan penunjang

Urin dan kultur urin : untuk mengetahui adanya infeksi

Ureum dan kreatinin : untuk mengetahui faal ginjal

Uruflowmetri : untuk mengetahui kecepatan urin Volume urin yang dikeluarkan pada waktu miksi lamanya proses miksi.

>> pria = 20 ml/detik dan wanita 25 ml/detik. >>Bila kecepatan pancaran kurang dari normal

menandakan ada obstruksi

Radiologi : uretrografi untuk melihat letak penyempitan dan besarnya penyempitan uretra. Teknik pemeriksaan uretrogram adalah pemeriksaan radiografi

ureter dengan bahan kontras.uretra.  

Instrumentasi Pada pasien dengan striktur uretra dilakukan percobaan dengan

memasukkan kateter Foley ukuran 24 ch, apabila ada hambatan dicoba dengan kateter dengan ukuran yang lebih kecil sampai dapat masuk ke buli-buli.

Apabila dengan kateter ukuran kecil dapat masuk menandakan adanya penyempitan lumen uretra.

Uretroskopi : Untuk melihat secara langsung adanya striktur di uretra.

Terapi

DilatasiUretrotomi (endoscopic internal urethrotomy

or incicion)/ SachseUretroplasti atau rekonstruksi uretraUretrotomi Eksterna

Dilatasi (bougie)

Uretrotomi

Uretroplasti atau rekonstruksi uretra

Komplikasi

Trabekulasi, sakulasi dan divertikelResidu urinRefluks vesiko ureteralISK dan gagal ginjalInfiltrat urin, abses dan fistula

TERIMA KASIH