Upload
phungdieu
View
245
Download
5
Embed Size (px)
Citation preview
LILIN MIKROKRISTAL
MICROCRYSTALLINE WAX
1. N a m a
Golongan
Hidrokarbon
Sinonim / Nama Dagang (1, 2)
Ceresin wax
Nomor Identifikasi (4)
Nomor CAS : 67742-51-2
2. Sifat Fisika Kimia
Nama bahan
Parafin mikrokristal
Deskripsi (2, 4)
Berbentuk padatan berwarna putih atau kuning muda dengan mikrokristal
halus, permeabel, lengket, fleksibel; Titik leleh 46-95 oC; Kerapatan 0,8-0,92;
Titik nyala (flash point) ≥ 400, 500, 550oC.
Frasa resiko, Frasa keamanan dan Tingkat bahaya (6)
Peringkat NFPA ( Skala 0-4 ) :
Kesehatan 0 = tingkat keparahan sangat rendah
Kebakaran 1 = dapat terbakar
Reaktivitas 0 = tidak reaktif
3. Penggunaan (1)
Lilin mikrokristal kelas biasa/ umum digunakan pada lapisan anti air, anti-
korosi, perekat, desensitizer, dan karet anti-ozonan (rubber anti-ozonant). Lilin
mikrokristal kelas premium digunakan dalam bidang kedokteran, kosmetik, dan
wadah makanan.
4. Identifikasi Bahaya
Risiko utama dan sasaran organ (6)
Bahan ini dapat terbakar, tapi tidak akan menyala dengan segera. Jauhkan
dari sumber api.
Rute paparan (6)
Paparan jangka pendek
Terhirup
Uap dari lilin cair yang terhirup menyebabkan iritasi derajat rendah.
Kontak dengan kulit
Bahan berbentuk padat tidak menyebabkan iritasi. Kontak dengan lilin cair
dapat menyebabkan rasa terbakar.
Kontak dengan mata
Bahan berbentuk padat tidak menyebabkan iritasi. Kontak dengan lilin cair
dapat menyebabkan rasa terbakar. Uap dari lilin cair dapat menyebabkan mata
berair.
Tertelan
Tidak ada efek berbahaya yang diharapkan.
Paparan jangka panjang
Terhirup
Paparan berlebih menyebabkan iritasi pada hidung dan tenggorokan.
Kontak dengan kulit
Tidak tersedia informasi.
Kontak dengan mata
Tidak tersedia informasi.
Tertelan
Tidak tersedia informasi.
4. Stabilitas dan Reaktivitas (6)
Stabilitas: Stabil pada tekanan dan suhu normal.
Kondisi yang harus dihindari: Sumber api, bahan yang inkompatibel/ tak
tercampurkan.
Inkompatibilitas/ tak tercampurkan/ tan campurkan: Oksidator kuat
Produk dekomposisi: Oksida karbon (mayor), oksida sulfur dan nitrogen
(minor)
Polimerisasi : Tidak terpolimerisasi
5. Penyimpanan (6)
Simpan di tempat yang sejuk, kering dengan vantilasi baik.
Simpan di wadah tertutup rapat.
Jauhkan dari panas, sumber api dan bahan yang inkompatibel.
Lindungi wadah dari kerusakan fisik.
6. Toksikologi
Toksisitas
Data pada manusia : tidak tersedia informasi.
Data pada binatang : tidak tersedia informasi.
7. Efek Klinis
Keracunan akut (6)
Terhirup
Uap dari lilin cair yang terhirup menyebabkan iritasi derajat rendah.
Kontak dengan kulit
Bahan berbentuk padat tidak menyebabkan iritasi. Kontak dengan lilin cair
dapat menyebabkan rasa terbakar.
Kontak dengan mata
Bahan berbentuk padat tidak menyebabkan iritasi. Kontak dengan lilin cair
dapat menyebabkan rasa terbakar. Uap dari lilin cair dapat menyebabkan mata
berair.
Tertelan
Tidak ada efek berbahaya yang diharapkan.
Keracunan kronik (6)
Terhirup
Paparan berlebih menyebabkan iritasi pada hidung dan tenggorokan.
Kontak dengan kulit
Tidak tersedia informasi.
Kontak dengan mata
Tidak tersedia informasi.
Tertelan
Tidak tersedia informasi.
8. Pertolongan Pertama (6)
Terhirup
Pindahkan ke tempat berudara bersih. Jika korban tidak bernapas, berikan
bantuan pernapasan. Jika kesulitan bernapas berikan oksigen. Segera
hubungi bantuan medis.
Kontak dengan kulit.
Untuk kontak dengan lelehan bahan, bilas atau celupkan kulit yang
terkontaminasi menggunakan air dingin. Segera hubungi bantuan medis.
Kontak dengan mata
Jika mata terkena paparan asap/ uap, bilas mata dengan air bersih. Jika
kontak dengan lelehan bahan, buka kelopak mata dan bilas mata dengan air
dingin. Segera hubungi bantuan medis.
Tertelan
Segera hubungi bantuan medis.
10. Penatalaksanaan
Stabilisasi
a. Penatalaksanaan jalan nafas, yaitu membebaskan jalan nafas untuk
menjamin pertukaran udara.
b. Penatalaksanaan fungsi pernafasan, yaitu memperbaiki fungsi ventilasi
dengan cara memberikan pernafasan buatan untuk menjamin cukupnya
kebutuhan oksigen dan pengeluaran karbon dioksida, Bila terinhalasi
disarankan berikan oksigen
c. Penatalaksanaan sirkulasi, bertujuan mengembalikan fungsi sirkulasi
darah.
Dekontaminasi
a. Dekontaminasi mata
Dilakukan sebelum membersihkan kulit :
- Posisi pasien duduk atau berbaring dengan kepala tengadah dan miring
ke sisi mata yang terkena atau terburuk kondisinya.
- Secara perlahan bukalah kelopak mata yang terkena dan sejumlah air
bersih dingin atau larutan NaCl 0,9% perlahan selama 15-20 menit.
- Hindari bekas air cucian mengenai wajah atau mata lainnya.
- Jika masih belum yakin bersih, cuci kembali selama 10 menit.
- Jangan biarkan pasien menggosok matanya.
- Tutuplah mata dengan kain kassa steril dan segera kirim/konsul ke
dokter mata.
b. Dekontaminasi kulit (termasuk rambut dan kuku)
- Bawa segera pasien ke air pancuran terdekat.
- Cuci segera bagian kulit yamg terkena dengan air mengalir air dingin
atau hangat dan sabun minimal 10 menit.
- Jika tidak ada air, sekalah kulit dan rambut pasien dengan kain atau
kertas secara lembut. Jangan digosok.
- Lepaskan pakaian, arloji dan sepatu yang terkontaminasi atau
muntahannya dan buanglah dalam wadah/plastik tertutup.
- Penolong perlu dilindungi dari percikan, misalnya dengan menggunakan
sarung tangan, masker hidung dan apron. Hati-hati untuk tidak
menghirupnya.
- Keringkan dengan handuk yang kering dan lembut.
c. Dekontaminasi gastro intestinal.
Tidak tersedia informasi.
11. Batas Paparan dan Alat Pelindung Diri
Batas paparan.
Tidak tersedia informasi.
Ventilasi: Sediakan suatu ventilasi sistem pembuangan setempat atau kontrol
sistem lain untuk menjaga konsentrasi udara dari uap/ asap tetap berada di
bawah batas paparan yang direkomendasikan.
Perlindungan mata: Gunakan kacamata pengaman tahan percikan bahan
kimia. Sediakan keran pencuci mata keadaan darurat (emergency eye wash
fountain) dan semprotan air deras (quick drench shower) di area kerja.
Pakaian: Gunakan pakaian yang tahan bahan kimia.
Sarung tangan: Gunakan sarung tangan yang tahan bahan kimia.
Respirator (6): Gunakan repirator pemurni udara dengan penyaring debu/
asap. Gunakan respirator pemasok udara bertekanan positif jika terjadi
paparan yang tidak terkontrol dimana tingkat paparan tidak diketahui.
12. Manajemen Pemadam Kebakaran (6)
Bahaya ledakan dan kebakaran: Bahan ini dapat terbakar tapi tidak akan
menyala dengan segera.
Media pemadaman: bBhan kimia kering, semprotan air, busa biasa, pasir atau
tanah.
Pemadaman api: Isolasi area berbahaya, jauhkan dari orang yang tidak
berkepentingan. Tempatkan tumpahan pada wadah dan pindahkan kontainer
yang tidak rusak ke tempat yang aman jika dapat dilakukan dengan risiko
minimal. Dinginkan kontainer/ wadah yang terpapar api dengan air.
13. Manajemen Tumpahan (6)
Tumpahan di tempat kerja: Jauhkan semua sumber api dari area tumpahan.
Menjauh dari area tumpahan dan diam di tempat yang berlawanan arah
angin. Isolasi area berbahaya dan jauhkan dari orang yang tidak
berkepentingan. Jika dapat dilakukan tanpa risiko, tempatkan tumpahan ke
dalam wadah pembuangan limbah yang tepat. Cegah tumpahan bahan
memasuki saluran air, drainase, atau sumber air alami.
14. Daftar Pustaka
1. http://www.alibaba.com/product-gs/448562040/Microcrystalline_Wax.html
2. http://www.tu-poly.com/p394/Microcrystalline-wax,CAS-No.67742-51-
2.html
3. http://www.chemkoo.com/en/ProductDetail.aspx?ck=CK00253171#MSDS
4. http://www.guidechem.com/trade/pdetail2050004.html
5. http://global.britannica.com/EBchecked/topic/454458/petroleum-wax
6. http://www.danielsmith.com/ItemFiles/MSDS/MSDS_457-040-
009_03302009.pdf
------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Disusun oleh: Sentra Informasi Keracunan Nasional (SIKerNas) Pusat Informasi Obat dan Makanan, Badan POM RI Tahun 2010 -------------------------------------------------------------------------------------------------------------