Upload
palupi-darmanti
View
4
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Laporan Kasus asuhan keperawatan di poliklinik thalasemia
Citation preview
LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN An. Q DENGAN THALASEMIA
MAYOR + HEMOSIDEROSIS DI POLIKLINIK THALASEMIA
RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
DISUSUN OLEH:
PALUPI DARMANTI
220112150028
PROGRAM PROFESI NERS XXX STASE ANAK
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
2015
LAPORAN KASUS An. Q DENGAN THALASEMIA MAYOR + HEMOSIDEROSIS
I. PENGKAJIAN ANAK
1. Identitas Klien
Nama : An. Q
Tanggal lahir : 22 Mei 2009
Umur : 6 tahun
Agama : Islam
Kultur : Sunda
Diagnosa medis : Thalasemia mayor + hemosiderosis
Tanggal pengkajian : 17 Desember 2015
Tanggal masuk RS : 17 Desember 2015
No. Medrec : 1026871
Nama Ayah/Ibu : Tn. J/Ny. A
Pekerjaan Ayah/Ibu : Tidak bekerja/Karyawan Swasta
Pendidikan Ayah/Ibu : SMA/SMA
Alamat : Cirata, Padalarang
2. Keluhan utama/alasan masuk rumah sakit
Ayah klien mengatakan An. Q terlihat pucat dan sedikit lemas.
3. Riwayat kesehatan sekarang
Ayah klien mengatakan An. Q terlihat pucat dan sedikit lemas semenjak 3 hari yang
lalu. Ayah klien mengatakan lemas jika berkegiatan yang berlebihan seperti bermain
di luar (lari-lari), dan sepulang sekolah biasanya klien akan langsung tidur bila lemas.
4. Riwayat masa lalu
An. Q didiagnosa thalasemia mayor semenjak usia 4 bulan.
Riwayat pengobatan:
Pada usia 4 bulan gejala yang nampak yaitu demam dan perut buncit, orangtua
klien membawanya ke dokter anak dan dicurigai adanya penyakit darah. Dirujuk
ke RSHS dan ternyata An. Q menderita thalasemia. Sejak itulah orangtua klien
rutin membawa klien untuk dilakukan transfusi. Pernah mencoba transfusi di
Rumah Sakit di daerah Cimahi namun karena dirasa kurang nyaman sehingga
orangtua klien memilih di RSHS. An. Q diberikan transfusi 3-4 minggu sekali.
5. Riwayat keluarga
Ibu dan ayah klien sebelumnya tidak pernah melakukan pemeriksaan apapun untuk
melihat siapakah pembawa genetika thalasemia ini. Ayah klien mengatakan di
keluarganya tidak ada menderita thalasemia, dari keluarga istrinya ada yang dilakukan
cuci darah secara rutin, namun ayah klien tidak mengetahui nama penyakitnya apa.
6. Riwayat kehamilan dan kelahiran
a. Prenatal : G1P0A0 saat kehamilan ibu tidak mengalami gangguan ataupun
keluhan yang menyebabkan masalah-masalah pada kehamilannya. Namun ibu
tidak pernah mengikuti kelas antenatal care, ibu hanya melakukan pemeriksaan
rutin ke bidan di dekat rumahnya.
b. Natal : Persalinan spontan normal. Saat persalinan berjalan dengan lancar,
warna ketuban jernih.
c. Post natal : Setelah kelahiran, fisik An. Q normal dengan BBL 2800 gr.
7. Riwayat Imunisasi
Menurut ayah klien, An. Q sudah diimunisasi lengkap.
8. Genogram (jika dibutuhkan)
9. Riwayat sosial
Menurut bibinya, memang An. Q merupakan sosok anak yang aktif. Sehari-hari klien
bermain dengan teman-temannya di lingkungan rumah maupun sekolahnya.
10. Kebutuhan dasar
a. Nutrisi
Klien makan 2-3 kali sehari bahkan kadang sekali. Menurut ayahnya klien makan
tidak teratur dan terkadang tidak mampu menghabiskan 1 porsi makan. Klien
mengatakan tidak ada nafsu makan sehingga makan ketika ingin saja. Pada saat
mau ditransusi klien terlihat makan kerupuk dan saos saja. Setiap setelah minum
obat klien terkadang merasa mual dan ingin muntah. Klien minum air putih
sebanyak 6-7 gelas dalam satu hari.
b. Eliminasi
Klien mengatakan tidak ada keluhan untuk buang air kecil. Klien BAK 4-5 kali
dalam sehari dengan warna kuning jernih.
Frekuensi buang air besar klien 1-2 hari sekali dan tidak ada masalah.
c. Istirahat dan tidur
Klien tidur pada pukul 20.00 pada malam hari dan bangun sekitar jam 05.30.
Klien jarang sekali tidur siang.
d. Aktivitas bermain
Bibi klien mengatakan klien merupakan anak yang tidak bisa diam. Bergerak
aktif dan cerewet bila bertemu dengan orang yang sudah dikenalnya lama. Klien
mengatakan suka bermain boneka bersama teman-temannya. Ayah klien
mengatakan klien suka bermain menjadi dokter dan yang menjadi pasiennya
adalah bonekanya. Bila di sekolah terkadang klien tidak mengikuti kegiatan olah
raga karena anjuran dari dokter untuk membatasi aktivitas yang berlebihan.
e. Kebersihan diri
Klien mandi 2 kali sehari pagi dan sore, keramas seminggu 2-3 kali. Gosok gigi
sehari sekali dan memotong kuku saat kuku sudah panjang.
11. Riwayat Psikososial dan Spiritual
Klien merasa tidak malu dengan penyakitnya, teman-teman klien sudah tahu jika klien
memiliki penyakit thalasemia. Klien mengatakan tidak bosan setiap bulan dilakukan
trasnfusi darah. Klien mengatakan jika sudah besar ingin menjadi dokter.
Klien setiap sore mengikuti kegiatan TPA di masjid dekat rumahnya. Menurut orang
tuanya klien merupakan anak yang bersemangat.
Orang tua klien sudah menerima kondisi klien, menganggap semuanya cobaan dari
Allah yang harus dijalani dan disyukuri karena pada dasarnya anak adalah titipan dari
Allah.
12. Kebutuhan edukasi
Ayah klien sudah mengetahui jika harus mengurangi sayuran yang mengandung zat
besi seperti kangkung dan bayam. Ayah klien mengatakan tidak mau melakukan
skrining thalasemia karena takut menjadi masalah ketika mengetahui siapa yang
menjadi pembawa thalasemia. Orang tua klien sudah menerima kondisi anaknya dan
berupaya untuk merawat anaknya dengan optimal.
13. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum
Kulit berwarna sawo matang.
Kesadaran compos mentis dengan GCS E4M6V5
b. Antopometri
BB : 18 kg
TB : 105 cm
BMI : 16,32 (kurus)
c. Tanda-tanda vital
TD = 110/80mmHg
HR = 100 x/menit
RR = 24 x/menit
S = 36.7C
d. Pengkajian Sistem
Sistem Pernafasan
Bentuk dada simetris, irama pernafasan normal, suara nafas vesikuler, tidak
terdapat suara nafas tambahan, batuk (-), secret (-), rr 24xmnt.
Sistem Kardiovaskuler
Tidak terdapat pembesaran jantung, bunyi jantung murni regular, nadi
100x/menit, konjungtiva tampak anemis, TD 110/80mmHg, CRT 3 detik, tidak
terdapat clubbing finger, akral taraba hangat.
Sistem Pencernaan
Tidak terdapat kelainan pada bibir, mukosa bibir kering, reflek menelan baik,
bentuk abdomen datar, bising usus (+), hepatomegali = membesar 3cm, dan
limpa S II (jika ujung bawah organ limpa berada diantara rusuk kiri bawah dan
titik pusar atau menempati 2 bagian).
Sistem Perkemihan
BAK klien dalam sehari sekitar 4-5 kali, kuning jernih.
Sistem Integumen
sclera tak ikterik, kulit tampak agak kering dan agak kehitaman, warna rambut
hitam kemerahan, penyebaran merata, mudah rontok (-), kebersihan rambut
baik, tidak teraba benjolan, posisi telinga simteris, lubang telinga bersih,
pemakaian alat bantu (-).
Sistem Endokrin
:Tidak ada pembesaran tiroid dan paratiroid.
Sistem Muskuloskeletal
ROM ekstremitas atas dan bawah bebas ke
sagala arah, Akral hangat, CRT 3 detik, babinski (-/-),
14. Pemeriksaan perkembangan
Klien sudah mampu membaca namun untuk kalimat kompleks klien masih perlu dibantu.
Bagi usia klien, imajinasi merupakan bagian penting bagi perkembangannya dan klien
bila di rumah berimajinasi menjadi dokter dengan bermain bersama bonekanya. Klien
mampu melakukan aktivitas fisik yang kompleks seperti mampu melompat dari bed ke
bed sebelahnya. Klien mampu mengerjakan perhitungan sederhana.
15. Status Nutrisi dan Kebutuhan Nutrisi Klien
a. Status Nutrisi
Dengan berat 18 kg status nutrisi klien adalah:
Status nutrisi = BBSekarangBBideal x 100%
= 1821,8 x 100%
= 82,56%
b. Kebutuhan Kalori
Untuk kebutuhan nutrisi pada klien An. Q maka dilakukan perhitungan dengan
menggunakan rumus dari holiday/segar, yaitu:
Kebutuhan kalori = 1000 + {(BB – 10) x 50}
= 1000 + {(18 – 10) x 50}
= 1000 + 400
= 1400 kkal
16. Pemeriksaan penunjang
5 5
5 5
Test Hasil Unit Nilai Normal
Hematologi
Hemoglobin
Hematokrit
Lekosit
Eritrosit
Trombosit
Index Eritrosit
MCV
MCH
MCHC
7.1
21
7.400
2.66
371.000
77.4
26.7
34.5
g/dL
%
/mm3
juta/uL
/mm3
fL
pg
%
11.5 – 13.5
34 – 40
5.000 – 14.500
4.11 – 5.95
150.000 – 450.000
75 – 87
24 – 30
31 – 37
Imunoserologi
Feritin 7.217 ng/mL MRR
17. Terapi Obat
Deferipron (ferriprox) 100 mg 3x1 setelah makan
II. ANALISA DATA
DATA ANALISIS DATA MASALAHDS :- Ayah klien
mengatakan anaknya melakukan transfusi 3-4 minggu sekali.
- Klien menderita thalasemia sejak usia 4 bulan.
- Klien mengeluhkan sedikit lemas badan.
DO :- Hb 7,1 gr/dL- Ht 21%- Eritrosit 2.66 juta/uL- CRT 3 detik- Konjungtiva anemis- Mukosa bibir sianosis- Nampak pucat
Faktor herediter↓
HbA & eritropoiesis tidak seimbang α dan β↓
Produksi rantai globin tidak ada atau menurun↓
Hb menurun↓
Sel darah merah mudah rusak↓
Eritrosit menurun↓
Anemia↓
Perubahan perfusi ke jaringan↓
Perfusi jaringan tidak efektif
Ketidakadekuatan perfusi jaringan
DS: Klien makan 2-3 kali sehari bahkan kadang sekali. Menurut ayahnya klien makan tidak teratur dan terkadang tidak mampu menghabiskan 1 porsi makan. Klien mengatakan tidak ada nafsu makan sehingga makan ketika ingin saja. Pada saat mau ditransusi klien terlihat makan kerupuk dan saos saja. Setiap setelah minum obat klien terkadang merasa mual dan ingin muntah.DO: BB: 18 kg; TB: 105 cm BMI: 16.32%
Anemia↓
Hipoksia jaringan↓
Perfusi ke GI menurun↓
Oksigen untuk metabolisme sal cerna menurun↓
Metabolisme menurun↓
Pembentukan ATP menurun sehingga enzim dan hormon di gastro ikut menurun
Mortalitas usus menurun↓
Makanan tertahan dilambung↓
Distensi abdomen/peregangan lambung↓
Merangsang hipotalamus untuk persepsi kenyang↓
Anoreksia↓
Intake nutrisi kurang↓
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
III. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan perfusi jaringan yang berhubungan dengan penurunan konsentrasi Hb dan
darah ke jaringan ditandai dengan ayah klien mengatakan anaknya melakukan transfusi 3-4
minggu sekali, klien menderita thalasemia sejak usia 4 bulan, klien mengeluhkan sedikit
lemas badan, Hb 7,1 gr/dL, Ht 21%, Eritrosit 2.66 juta/uL, CRT 3 detik, konjungtiva anemis,
mukosa bibir sianosis, dan nampak pucat.
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan tidak
adekuatnya intake nutrisi berhubungan dengan ayah klien mengatakan klien makan tidak
teratur dan terkadang tidak menghabiskan 1 porsi makan, BMI: 16.32% (kurus).
1. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA
KEPERAWATAN
PERENCANAAN
TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
1 Ketidakefektifan perfusi
jaringan yang berhubungan
dengan penurunan konsentrasi
Hb dan darah ke jaringan
Setelah dilakukan tindakan 1 x 4
jam anak akan memiliki perfusi
jaringan yang adekuat, yang
ditandai dengan
Kulit hangat saat disentuh
Pengisian kapiler cepat 2-3
detik
Peningkatan aktivitas
Hemoglobin > dari 10
Membran mukosa lembab
Ekspresi verbal mengenai
kenyamanan
1. Jika diindikasikan, pastikan bahwa tirah
baring dipertahankan atau berikan periode
istirahat pada anak.
2. Berikan sel darah merah kemasan sesuai
indikasi.
3. Kaji dan catat keefektifan dan setiap efek
samping seperti reaksi transfusi (misal:
kedinginan, demam, menggigil, urtikaria,
wajah kemerahan, mual/muntah) yang
terlihat.
4. Berikan keluarga pendidikan kesehatan
tentang karrakteristik ketidakefektifan
perfusi jaringan.
5. Berikan keluarga pendidikan kesehatan
tentang pengetahuan perawatan seperti
meningkatkan hidrasi anak, memantau
aktivitas anak, perlindungan terhadap
pajanan dingin dan infeksi.
1. Meminimalkan aktivitas
membantu mengurangi
pengeluaran energi dan oksigen.
2. Pemberian sel darah merah
kemasan membantu
meningkatkan hemoglobin anak.
3. Mengkaji reaksi transfusi dapat
mencegah terjadinya reaksi
transfusi lebih lanjut pada anak.
4. Peningkatan pengetahuan anak
dan keluarga akan membantu
keluarga dalam mengenali dan
melaporkan perubahan kondisi
anak.
5. Penyuluhan anak/keluarga akan
memungkinkan perawatan yang
akurat.
2 Ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh
yang berhubungan dengan
ketidakmampuan
memasukkan dan mencerna
nutrisi.
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 1x60 menit
klien mengerti tentang
kebutuhan nutrisi yang harus
dikonsumsinya, dan setelah
intervensi 1x30 hari terjadi
peningkatan BB
1. Menentukan jumlah kalori yang sebaiknya
diperlukan oleh klien
2. Menganjurkan klien untuk membuat
catatan makanan harian yang sebaiknya
dikonsumsi dan memberikan variasi
terhadap makanan yang akan dikonsumsi
3. Meganjurkan klien makan sedikit tapi
sering jika terjadi mual ataupun nafsu
makan menurun
4. Menganjurkan klien mengkonsumsi
makanan tinggi serat dan rendah Fe seperti
sayuran bewarna cerah, ikan, ayam
5. Informasikan kepada klien dan keluarga
tentang pentingnya nutrisi bagi tubuh klien
1. Menentukan jumlah kalori sangat
penting untuk menentukan
dengan akurat seberapa banyak
kalori yang harus masuk dan
mengontrol pemasukan kalori
tersebut
2. Agar klien lebih bersemangat
untuk makan dan nafsu makan
meningkat
3. Makan sedikit tapi sering akan
tetap membuat nutrisi dan kalori
masuk
4. Makanan tinggi serat baik agar
tidak terjadi konstipasi dan agar
penyerapan vitamin lebih baik
sedangkan makanan rendah Fe
agar tidak terjadi penimbunan Fe
yang berlebihan
5. Agar klien secara mandiri dapat
mengontrol konsumsi nutrisi
2. IMPLEMENTASI
TGL/JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
17/12/2015
10.30 –
14.15
1. Memotivasi dan mendampingi klien selama
tindakan infus transfusi darah.
2. Menghitung kebutuhan transfusi darah.
Kebutuhan transfusi 15 kg/BB
BB An. Q 18 kg
Sehingga 15 x 18 = 270 cc PRC dengan faktor
tetesan:
2703 jam x 15
60 = 21 tpm
3. Mengobservasi tetesan transfusi darah.
4. Mengkaji dan catat keefektifan dan setiap efek
samping seperti reaksi transfusi (misal:
kedinginan, demam, menggigil, urtikaria, wajah
kemerahan, mual/muntah) yang terlihat.
5. Menganjurkan klien untuk istirahat.
6. Menjelaskan tanda ketidakefektifan perfusi
jaringan.
7. Menjelaskan perawatan klien di rumah seperti
pemantauan aktivitas anak, meningkatkan
hidrasi anak.
S : Ayah klien mengatakan biasanya
setelah tranfusi anaknya merasa
lebih segar dan lebih nyaman.
O : Tidak terjadi reaksi trasnfusi
seperti demam, menggigil.
Akral teraba hangat, CRT < 3 detik,
klien nampak lebih ceria.
A : Masalah ketidakadekuatan
perfusi jaringan teratasi.
P : Motivasi keluarga untuk rutin
transfusi dan minum obat kelasi besi
secara teratur.
I : Memberikan motivasi keluarga
untuk rutin tranfusi dan memberikan
kelasi besi secara teratur kepada
klien.
17/12/2015
12.00-
13.00
1. Menghitung status nutrisi klien dan jumlah
kalori yang klien butuhkan
Status nutrisi klien yaitu 82,56% dan jumlah
kalori yang klien butuhkan adalah sebanyak
1400 kkal yang bisa didapatkan dari sayuran,
ikan, nasi, ayam, buah.
2. Memberikan penjelasan tentang nutrisi yang
baik bagi klien dan yang harus klien hindari
3. Membuatkan klien daftar makanan yang dapat
klien konsumsi yaitu sarapan dengan buah
setelah 2 jam kemudian mengkonsumsi
makanan berat lalu makan siang dengan
makanan berat dan sore memakan cemilan
seperti kue.
S : Menyebutkan makanan apa saja
yang dapat klien konsumsi dan yang
harus dihindari
O :
- Dapat mengulang kembali
tentang nutrisi yang harus klien
penuhi
- Klien dan keluarga mengerti
tentang status nutrisi klien saat ini
A : Masalah ketidakseimbangan
nutrisi sebagian teratasi.
P : Anjurkan orangtua untuk
memantau berat badan klien dan
memotivasi klien untuk
meningkatkan asupan nutrisi.
I : Menganjurkan keluarga untuk
memantau berat badan secara rutin
dan memotivasi klien untuk makan
secara teratur.