Upload
despit-rasta
View
50
Download
18
Embed Size (px)
Citation preview
LAPORAN PENDAHULUAN
PADA PASIEN GANGGUAN KEPRIBADIAN
I. PENGERTIAN
Pola perilaku atau cara berhubungan dengan orang lain yang benar-benar kaku.
Kekakuan tersebut menghalangi mereka untuk menyesuaikan diri terhadap tuntutan
eksternal. Gangguan kepribadian biasanya dapat dikenali pada masa remaja atau lebih
awal dan berlanjut sepanjang masa dewasa. Gangguan tersebut merupakan pola
respon maladaptif, tidak fleksibel, dan menetap yang cukup berat menyebabkan
disfungsi perilaku atau distres yang nyata. Gangguan kepribadian relatif biasa terjadi
di Amerika Serikat sekitar 10% sampai 18% populasi secara umum mengalami
gangguan tersebut. Namun, hanya seperlima dari populasi tersebut yang mendapatkan
terapi. Sedikitnya beberapa gangguan ini juga dikaitkan dengan mortalitas yang tinggi
akibat bunuh diri.
II. TUJUAN
A. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu mengetahui mengenai gangguan kepribadian
B. Tujuan Khusus
1. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian gangguan kepribadian
2. Mahasiswa mampu menyebutkan factor-faktor predisposisi dan presipitasi
dari gangguan kepribadian
3. Mahasiswa mampu mengelompokkan gangguan kepribadian berdasarkan
DSM IV
III. Faktor Predisposisi dan Presipitasi
A. Faktor Predisposisi
1. Faktor perkembangan
Setiap gangguan dalam pencapaian tugas perkembangan mempengaruhi respon
sosial maladaptif pada individu.
2. Faktor biologis
Faktor genetik dapat berperan dalam respon sosial maladaptif. Bukti terdahulu
menunjukkan keterlibatan neurotransmiter dalam perkembangan gangguan ini,
namun tetap diperlukan penelitian lebih lanjut.
3. Faktor sosiokultural
Isolasi sosial merupakan faktor utama dalam gangguan hubungan.
B. Faktor presifitasi
1. Stresor sosiokultural
Stres dapat ditimbulkan oleh menurunnya stabilitas unit keluarga dan berpisah
dari orang yang berarti, misalnya karena dirawat di Rumah Sakit.
2. Stresor psikologis
Ansietas berat yang berkepanjangan terjadi bersamaan dengan keterbatasan
kemampuan untuk mengatasinya.
IV.Rentang respon
V. Manifestasi
A. Manipulasi : memperlakuan orang lain sebagai objek, individu berorientasi
pada diri sendiri
B. Impulsif : tidak mampu merencanakan sesuatu, tidak mampu belajar
dari pengalaman, penilaian yang buruk, tidak dapat diandalkan.
C. Narkisisme: harga diri yang rapuh, secara terus, menerus berusaha mendapatkan
penghargaan dan pujian, egosentris, pencemburu, marah, jika orang lain tidak
mendukung.
VI.KLASIFIKASI MENURUT DSM IV
A. KELOMPOK A
Kencenderungan orang yang dianggap aneh atau eksentrik, dan umum untuk
menarik diri secara sosial dan emosional.
Respon adaptif Respon maladaptif
Menyendiri Kesepian ManipulasiOtonomi Menarik Diri ImpulsifKebersamaan Ketergantungan NarsisismeSaling Ketergantungan
1. PARANOID
a. Ciri utama
1) perasaan curiga yang berulang-cenderung untuk menginterpretasi perilaku orang
lain sebagai hal yang mengancam atau merendahkan.
2) Sangat tidak percaya pada orang lain
3) Hubungan sosialnya buruk
4) Masih bisa bekerja
5) Terlalu sensitif terhadap kritikan nyata atau yang dibayangkan
6) Mudah marah jika merasa diperlakukan dengan tidak baik
7) Tidak mempercayakan rahasia pribadinya pada orang lain
8) Mempertanyakan ketulusan dalam persahabatan
9) Mencurigai kesetiaan dalam hubungan erat
10)Cenderung hypervigilant (sangat hati-hati) dan selalu waspada terhadap sesuatu
yang mengancam
11)Menolak untuk disalahkan walau ada bukti
12)Terlihat “dingin”, menjaga jarak, licik, pembohong dan tidak punya rasa humor
13)Cenderung argumentatif
14)Cenderung tidak mencari penanganan
15)Memandang orang lain sebgai penyebab dari masalah mereka
16)Laki-laki > perempuan
b. Kriteria diagnostik paranoid dalam DSM IV
Ketidakpercayaan dan kecurigaan yang pervasif (menyebar) kepada orang lain
sehingga motif mereka dianggap sebagai berhati dengki, dimulai pada masa dewasa
awal dan tampak dalam konteks, seperti yang ditunjukkan empat (atau lebih) berikut:
1) menduga tanpa dasar yang cukup, bahwa orang lain memanfaatkan,
membahayakan atau mengkhianati dirinya.
2) preokupasi dengan keraguan yang tidak pada tempatnya tentang loyalitas atau
kejujuran teman atau rekan kerja.
3) enggan untuk menceritakan rahasia orang lain karena takut yang tidak perlu
bahwa informasi akan digunakan secara jahat melawan dirinya
4) membaca arti merendahkan atau mengancam yang tersembunyi dari ucapan atau
kejadian yang biasa.
5) secara persisten menanggung dendam yaitu tidak memaafkan kerugian, cedera
atau kelalaian.
6) merasakan serangan terhadap karakter atau reputasinya yang tidak tampak bagi
orang lain dan dengan cepat bereaksi secara marah atau balas menyerang.
7) memiliki kecurigaan yang berulang, tanpa pertimbangan, tentang kesetiaan atau
mitra seksual.
8) Tidak terjadi semata-mata selama perjalanan skozfrenia, suatu gangguan mood
dengan ciri psikotik, atau gangguan psikotik lain dan bukan karena efek fisiologis
langsung dari kondisi medis umum.
Catatan: jika kriteria terpenuhi sebelum onset skizoffrenia, tambahkan “pramorbid”,
misalnya “gangguan kepribadian paranoid (pramorbid)”.
c. Diagnosis banding
1) Gangguan delusional -> pada paranoid tidak ditemukan waham yang terpaku
2) Skizofrenia paranoid -> pada paranoid tidak ditemukan halusinasi dan pikiran
formal
3) Gangguan kepribadian borderline -> pada paranoid, mereka jarang mampu
terlibat secara berlebihan dan rusuh dalam persahabatan dengan orang lain
4) Gangguan kepribadian antisosial -> pada paranoid tidak ditemukan karakter
antisosial sepanjang riwayat perilaku antisosial yang muncul
5) Gangguan kepribadian skizoid -> mereka menarik diri dan menjauhkan diri
dari orang lain tapi tidak memiliki gagasan paranoid
d. Perjalanan penyakit dan prognosis
1) Pada beberapa orang gangguan kepribadian paranoid terjadi seumur hidup
2) Seringkali menjadi tanda munculnya skizofrenia
3) Pada sebagian orang, pasien memiliki masalah seumur hidup dan memiliki
masalah perkawinan serta pekerjaan
2. SKIZOID
a. Ciri utama
1) kurangnya minat sosial, social withdrawal dan extreme loner.
2) Emosinya tampak dangkal atau tumpul (“dingin”), dalam kadar yang lebih rendah
dari skizofrenia
3) Mereka jarang marah, bahagia atau sedih dalam taraf yang kuat
4) Mereka tampak menjaga jarak
5) Wajahnya jarang menampilkan ekspresi emosional, jarang tersenyum atau salam
kepada orang lain
6) Tidak terpengaruh dengan kritik atau pujian
7) Kontak dengan realitas mereka lebih baik dibanding skizofrenia
8) Pria -> cenderung jarang berkencan atau tidak menikah
9) Perempuan -> cenderung menerima ajakan romantis, namun pasif dan menikah,
mereka jarang berinisiatif mengembangkan ikatan emosionalnya dengan pasangan
10) Ada kesenjangan antara penampilan luar dengan inner life, misalnya terlihat tidak
minat secara seksual tapi menjadi voyeuristik dan tertarik dengan pornografi
11) Tampaknya mereka juga memiliki sensitivitas yang kuat, rasa ingin tahu yang
mendalam akan orang lain dan harapan akan cinta yang tidak dapat diekspresikan
12) Beberapa mengalihkan sensitivitas diekspresikan dengan rasa mendalam thd
hewan.
b. Kriteria diagnostik skizoid dalam DSM IV
Pola pervasif dari hubungan sosial dan rentang pengalaman emosi yang terbatas
dalam lingkungan interpersonal, dimulai pada masa dewasa awal dan ditemukan
dalam berbagai konteks, seperti yang dinyatakan oleh empat (atau lebih) berikut:
1) tidak memiliki minat ataupun menikmati hubungan dekat, termasuk menjadi
bagian dari keluarga
2) hampir selalu memilih aktivitas seorang diri
3) memiliki sedikit, jika ada, minat mengalami pengalaman seksual dengan orang
lain
4) merasakan kesenangan dalam sedikit, jika ada, aktivitas
5) tidak memiliki teman dekat atau orang yang dipercaya selain sanak saudara
derajat pertama
6) tampak tidak acuh terhadap pujian atau kritik orang lain
7) menunjukkan kedinginan emosi, pelepasan atau pendataran afektivitas
8) Tidak terjadi semata-mata selama perjalanan skozfrenia, suatu gangguan mood
dengan ciri psikotik, atau gangguan psikotik lain atau suatu gangguan
perkembangan pervasif dan bukan karena efek fisiologis langsung dari kondisi
medis umum.
Catatan: jika kriteria terpenuhi sebelum onset skizoffrenia, tambahkan “pramorbid”,
misalnya “gangguan kepribadian skizoid (pramorbid)”.
c. Diagnosis banding
1) Skizofrenia -> pasien skizoid tidak memiliki sanak saudara skizofrenik, dan
mereka memiliki riwayat pekerjaan yang berhasil. Pasien juga tidak memiliki
waham atau halusinasi.
2) Gangg.Keprib.Paranoid -> pasien paranoid lebih menunjukkan keterlibatan
sosial, riwayat perilaku agresif verbal & cenderung melakukan proyeksi atas
perasaan mereka.
3) OCPD -> pasien OCPD memiliki riwayat hubungan objek yang lebih banyak
di masa lalu dan tidak terlibat lamunan autistik.
4) Gangg.Kepr.Skizotipal -> pasien ini lebih mirip dengan pasien skizofrenik
dalam hal keanehan persepsi, pikiran, perilaku dan komunikasi.
5) Gangg.Kepr.Menghindar -> sama-sama terisolasi, tapi pasien memiliki masih
minat sosial.
d. Perjalanan penyakit dan prognosis
1) Onset biasanya pada masa anak-anak awal
2) Gangguan berlangsung lama tapi tidak selalu seumur hidup
3. SKIZOTIPAL
a. Ciri utama
1) Ditandai dengan keeksentrikan dalam berpikir dan berperilaku, namun tanpa ciri
psikotik yang jelas.
2) Bisa menjadi sangat cemas dalam situasi sosial, bahkan saat sedang berinteraksi
dengan orang yang dikenalnya.
3) Kecemasan sosialnya tampaknya berkaitan dengan pikiran paranoid (takut akan
disakiti orang lain)
4) Keeksentrikannya meliputi perilaku, persepsi dan keyakinan yang ganjil.
5) Mengembangkan ideas of reference: sebuah bentuk pikiran delusional dimana
seseorang membaca makna pribadi dari perilaku orang lain atau peristiwa
eksternal, seperti keyakinan bahwa orang lain sedang membicarakan mereka.
6) Mereka bisa terlibat dalam “pikiran magis”, seperti keyakinan bahwa mereka
memiliki indera keenam atau bahwa orang lain dapat merasakan perasaan mereka.
7) Pembicaraan mereka sering tidak jelas atau abstrak dalam artian yang tidak biasa,
sehingga sulit dipahami
8) Penampilan mereka berantakan, menunjukkan sikap dan perilaku yang tidak
umum seperti berbicara sendiri saat bersama orang lain
9) Wajah mereka hanya menunjukkan sedikit emosi
10)Cenderung menarik diri secara sosial dan menjaga jarak
11)Mereka tampak cemas berada di sekitar orang-orang yang tidak dikenal
12)Laki-laki > perempuan
13)Tidak termasuk pada perilaku yang berkaitan dengan budaya atau ritual agama
seperti voodoo dan keyakinan magis lainnya
b. Kriteria diagnostik skizotipal dalam DSM IV
Pola pervasif defisit sosial dan interpersonal yang ditandai oleh ketidaksenangan
akut dengan, dan penurunan kapasitas untuk, hubungan erat dan juga oleh
penyimpangan kognitif atau persepsi dan perilaku eksentrik, dimulai pada masa
dewasa awal dan tampak dalam berbagai konteks, seperti yang ditunjukkan oleh lima
(atau lebih) berikut:
1) gagasan yang menyangkut diri sendiri (ideas of reference) (kecuali waham yang
menyangkut diri sendiri)
2) keyakinan aneh atau pikiran magis yang mempengaruhi perilaku dan tidak
konsisten dengan norma kultural (misalnya, percaya takhyul, percaya dapat
melihat apa yang akan terjadi, telepati, indera keenam, pada anak-anak dan
remaja, khayalan atau preokupasi yang kacau)
3) pengalaman persepsi yang tidak lazim, termasuk ilusi tubuh
4) pikiran dan bicara yang aneh (misalnya samar-samar, sirkumstansialitas,
metaforik, terlalu berbelit-belit atau stereotipik)
5) kecurigaan atau ide paranoid
6) afek yang tidak sesuai atau terbatas
7) perilaku atau penampilan yang aneh, eksentrik atau janggal
8) tidak memiliki teman akrab atu orang yang dipercaya selain sanak saudara derajat
pertama
9) kecemasan sosial yang berlebihan yang tidak menghilang dengan keakraban dan
cenderung disertai dengan ketakutan paranoid ketimbang pertimbangan negatif
tentang diri sendiri
10) Tidak terjadi semata-mata selama perjalanan skozfrenia, suatu gangguan mood
dengan ciri psikotik, atau gangguan psikotik lain atau suatu gangguan
perkembangan pervasif.
Catatan: jika kriteria terpenuhi sebelum onset skizofrenia, tambahkan “pramorbid”,
misalnya “gangguan kepribadian skizotipal (pramorbid)”.
11)Gangg.Kepr.Skizoid ->pasien skizotipal memiliki keanehan dalam perilaku,
pikiran, persepsi dan komunikasi dan memiliki riwayat keluarga skizofrenik
12)Skizofrenia -> pasien skizotipal tidak memiliki ciri-ciri psikosis
13)Gangg.Kepr.Paranoid -> pasien paranoid memiliki tanda kecurigaan tetapi tidak
memiliki perilaku aneh
c. Perjalanan penyakit dan prognosis
1) 10% pasien skizotipal melakukan bunuh diri
2) Pasien skizotipal sebagian besar dilaporkan memiliki gangguan skizofrenia
3) Skizotipal merupakan kepribadian premorbid dari skizofrenia
4) Banyak pasien yang mempertahankan kepribadian skizotipalnya seumur
hidup, menikah dan bekerja dengan tetap mempertahankan keanehannya
B. KELOMPOK B
Orang dengan perilaku yang terlalu dramatis, emosional, tidak menentu, impulsif.
1. ANTISOSIAL
a. Ciri-ciri
1) Ditandai dengan perilaku antisosial dan tidak bertanggung jawab serta kurangnya
penyesalan untuk kesalahan mereka
2) Secara berulang melakukan pelanggaran terhadap hak orang lain dan sering
melanggar hukum
3) Mengabaikan norma dan konvensi sosial, impulsif dan gagal membina komitmen
interpersonal dan pekerjaan
4) Sering pula menunjukkan kharisma dalam penampilan mereka
5) IQ minimal rata-rata
6) Ciri yang menonjol : kurangnya kecemasan saat berhadapan dengan situasi yang
mengancam, kurang rasa bersalah dan penyesalan atas kesalahan mereka
7) Sebelumnya disebut PSIKOPAT -> patologis pada fungsi psikis
8) Lalu SOSIOPAT -> patologis pada fungsi sosial
b. Terdapat 2 dimensi psikopati yaitu:
1) Dimensi kepribadian
Ciri kepribadian: kharisma di luar, egois, self centeredness, kurang empati, keji,
tidak menyesal atas kesalahan, tidak menghargai perasaan dan kesejahteraan orang
lain, tidak bertanggung jawab, tidak peka dengan kebutuhan orang lain,
2) Dimensi perilaku
Gaya hidup tidak stabil dan antisosial, sering berhadapan dengan hukum, riwayat
kerja yang minim dan hubungan tidak stabil, impulsif, memiliki masalah perkawinan,
tidak memiliki rencana jangka panjang, melakukan kekerasan, penyalahgunaan obat
dan alkohol
c. Kriteria diagnostik gangg.kepr.antisosial dalam DSM IV
Terdapat pola pervasif tidak menghargai dan melanggar hak orang lain yang
terjadi sejak usia 15 tahun,seperti yang ditunjukkan oleh tiga (atau lebih) berikut:
1) gagal untuk mematuhi norma sosial dengna menghormati perilaku sesuai hukum
seperti yang ditunjukkan dengan berulang kali melakukan tindakan yang menjadi
dasar penahanan
2) ketidakjujuran, seperti yang ditunjukkan oleh berulang kali berbohong,
menggunakan nama samaran, atau menipu orang lain untuk mendapatkan
keuntungan atau kesenangan pribadi
3) impulsivitas atau tidak dapat merencanakan masa depan
4) iritabilitas dan agresivitas, seperti yang ditunjukkan oleh perkelahian fisik atau
penyerangan yang berulang
5) secara sembrono mengabaikan keselamatan diri sendiri atau orang lain
6) terus menerus tidak bertanggung jawab, seperti ditunjukkan oleh kegagalan
berulang kali untuk mempertahankan perilaku kerja atau menghormati kewajiban
finansial
7) tidak adanya penyesalan, seperti yang ditunjukkan oleh acuh tak acuh terhadap
atau mencari-cari alasan telah disakiti, dianiaya atau dicuri oleh orang lain
8) Individu sekurang-kurangnya berusia 18 tahun, terdapat tanda-tanda gangguan
konduksi dengan onset sebelum usia 15 tahun
9) Terjadinya perilaku antisosial tidak semata-mata selama perjalanan skizofrenia
atau suatu episode manik
d. Diagnosis banding
1) Perilaku ilegal -> gangg.kepr.antisosial melibatkan banyak bidang dalam
kehidupan seseorang.
2) Penyalahgunaan zat dan gangg.kepr.antisosial-> jk dimulai pada masa anak-
anak dan terus memasuki kehidupan dewasa, kedua diagnosis harus didiagnosis.
3) Diagnosis gangg.kepr.antisosial tidak diperlukan jika terdapat diagnosis MR,
skizofrenia atau mania
e. Perjalanan penyakit dan prognosis
1) Puncak perilaku antisosial biasanya terjadi pada masa remaja akhir
2) Biasanya gejala akan menurun seiring dengan bertambahnya usia
3) Banyak pasien yang mengalami gejala somatisasi dan keluhan fisik
4) Seringkali disertai dengan gangguan depresif, penyalahgunaan zat dan alkohol
2. BORDERLINE
a. Ciri-ciri
1) Ditandai dengan ketidakstabilan dalam hubungan, citra diri dan mood serta
kurangnya kontrol atas impuls
2) Perilakunya berada pada batas(ambang) antara NEUROSIS dan PSIKOSIS
3) Hampir selalu berada dalam keadaan krisis
4) Pergeseran mood sangat sering. Pasien dapat bersifat argumentatif di satu
waktu dan depresif di lain waktu serta selanjutanya mengeluh tidak memiliki
perasaan pada waktu lainnya
5) Mood berkisar dari kemarahan dan iritabilitas sampai pada depresi dan
kecemasan yang masing-masing berlangsung dari beberapa jam hingga beberapa
hari
6) Ketidakstabilan dalam citra diri membuat mereka berada dalam perasaan
kosong dan kebosanan terus menerus
7) Perilakunya sangat tidak dapat diramalkan
8) Mereka kesulitan dalam mengendalikan kemarahan dan rentan terhadap
perkelahian
9) Perilakunya seringkali impulsif, misalnya kawin lari dengan orang yang baru
dikenal, aktivitas seksual sembarangan, penyalahgunaan obat, konsumtif dalam
belanja, berjudi, dsb
10) Perilaku impulsif ini seringkali bersifat self destructive seperti self mutilation,
isyarat-isyarat bunuh diri serta percobaan bunuh diri yang aktual misalnya
berusaha mengiris pergelangan tangan atau menyundut tubuhnya dengan rokok
11) Mereka sangat takut akan sendirian dan akan melakukan usaha-usaha nekat
untuk menghindari perasaan ditinggalkan
12) Ketakutan akan ditinggalkan membuat mereka menjadi pribadi yang menuntut
secara sosial
13) Penolakan sosial membuatnya sangat marah dan mengakibatkan
kerenggangan hubungan sosial
14) Perasaan mereka terhadap orang lain sangat mendalam dan berubah-ubah
15) Mereka silih berganti antara melakukan pemujaan yang ekstrem (saat
kebutuhan mereka terpenuhi) dan memendam kebencian (saat mereka merasa
terabaikan)
16) Seringkali berpindah-pindah pasangan secara cepat dan menggebu-gebu
17) ide paranoid yang transien dan berhubungan dengan stres, atau gejala
disosiatif yang parah
b. Diagnosis banding
1) Skizofrenia -> BPD tidak ada episode psikotik, gangguan pikiran dan tanda
skizofrenik lain yang berkepanjangan
2) Skizotipal -> BPD tidak menunjukkan gagasan yang aneh, dan pikiran yang
sangat aneh
c. Perjalanan penyakit dan prognosis
1) Gangguan ini cukup stabil dan pasien menunjukkan perubahan seiring dengan
perubahan waktu
2) Penelitian longitudinal menunjukkan gangguan ini tidak mengarah ke
skizofrenia
3) Namun, rentan untuk mengalami episode gangguan depresi berat
4) Diagnosis biasanya dibuat sebelum usia 40 tahun
3. HISTRIONIK
a. ciri-ciri
1) Ditandai oleh kebutuhan yang berlebihan akan perhatian, pujian, dukungan
berulang dan persetujuan
2) Melibatkan emosi yang berlebihan dan kebutuhan yang besar untuk menjadi
pusat perhatian
3) Cenderung dramatis dan emosional namun emosi mereka tampak dangkal,
dibesar-besarkan dan mudah berubah
4) Mereka dapat menunjukkan keriangan yang berlebihan saat bertemu dengan
seseorang atau menjadi sangat marah saat seseorang tidak menyadari gaya rambut
mereka yang baru
5) Mereka cenderung menuntut agar orang lain memenuhi kebutuhan mereka
dan berperan sebagai korban saat orang lain mengecewakan mereka
6) Bila mereka merasa demam, mereka akan mendesak agar orang lain
meninggalkan aktivitasnya dan segera membawanya ke dokter
7) Mereka cenderung self centered dan tidak toleran terhadap penundaan
kesenangan, mereka ingin apa yang mereka inginkan saat mereka
menginginkannya
8) Mereka sangat tertarik pada mode, dan menjadikan penampilan fisik sebagai
daya tarik bagi orang lain
9) Pria -> berpakaian macho untuk menarik perhatian
10) Perempuan -> berpakaian feminin disertai banyak aksesoris
11) Bila mereka tidak diperhatikan, mereka akan sedih, kecewa dan marah.
b. Kriteria diagnostik gangg.kepr.histrionik dalam DSM IV
Pola pervasif emosionalitas dan mencari perhatian yang berlebihan, dimulai pada
masa dewasa awal dan tampak dalam berbagai konteks, seperti yang ditunjukkan
pada lima (atau lebih) berikut:
1) tidak merasa nyaman dalam situasi dimana ia tidak merupakan pusat perhatian
2) interaksi dengan orang lain seringkali ditandai oleh godaan seksual yang tidak
pada tempatnya atau perilaku provokatif
3) menunjukkan pergeseran emosi yang cepat dan ekspresi emosi yang dangkal
4) secara terus menerus menggunakan penampilan fisik untuk menarik perhatian
kepada dirinya
5) memiliki gaya bicara yang sangat impresionistik dan tidak memiliki perincian
6) menunjukkan dramatisasi diri, teatrikal dan ekspresi emosi yang berlebihan
7) mudah disugesti yaitu mudah dipengaruhi oleh orang lain dan situasi
8) menganggap hubungan menjadi lebih intim ketimbang keadaan sebenarnya
c. Diagnosis banding
1) BPD -> sulit dibedakan dengan histrionik, cuma pada BPD lebih sering
ditemukan usaha bunuh diri, difusi identitas dan episode psikotik singkat
2) Somatisasi -> bisa terjadi bersama-sama dengan histrionik
3) Gangg.Psikotik singkat dan disosiatif -> mungkin perlu mendapatkan
diagnosis penyerta gangg.kepr.histrionik
d. Perjalanan penyakit dan prognosis
1) Dengan bertambahnya usia, pasien cenderung menunjukkan gejala yang lebih
sedikit
2) Mereka adalah pencari sensasi dan mungkin terlibat masalah hukum,
penyalahgunaan obat dan zat terlarang
4. NARSISTIK
a. Ciri-ciri
1) Memiliki rasa bangga atau keyakinan yang berlebihan terhadap diri mereka
sendiri dan kebutuhan yang ekstrem akan pemujaan
2) Mereka membesar-besarkan prestasi mereka dan berharap orang lain
menghujaninya dengan pujian
3) Mereka berharap orang lain akan melihat kualitas khusus mereka, meskipun
prestasinya biasa saja
4) Mereka tetap dapat mengorganisasi pikiran dan perilaku mereka serta
cenderung bisa berhasil dalam karir
5) Mereka sangat peka terhadap kritik. Cenderung marah jika dikritik
6) Mereka asyik dengan dirinya dan kurang empati dengan orang lain dan
berpura-pura simpati hanya untuk mencapai kepentingan dirinya
7) Mereka juga seringkali memanfaatkan orang lain
8) Memiliki harga diri yang rapuh dan rentan terhadap depresi
b. Gangguan kepribadian narsistik dalam DSM IV
Pola pervasif kebesaran (dalam khayalan atau perilaku), membutuhkan
kebanggan, dan tidak ada empati, dimulai pada dewasa awal dan tampak dalam
berbagai konteks, seperti yang ditunjukkan oleh lima (atau lebih) berikut:
1) memiliki rasa kepentingan diri yang besar (misalnya pencapaian dan bakat yang
dilebih-lebihkan, berharap terkenal sebagai superior tanpa usaha yang sepadan)
2) preokupasi dengan khayalan akan keberhasilan, kekuatan, kecerdasan, kecantiakn
atau cinta ideal yang tidak terbatas
3) yakin bahwa ia adalah “khusus” dan unik dan dapat dimengerti hanya oleh atua
harus berhubungan dengan orang lain (atau insitusi) yang khusus atau memiliki
status tinggi membutuhkan kebanggaan yang berlebihan
4) memiliki perasaan bernama besar yaitu harapan yang tidak beralasan akan
perlakuan khusus atau kepatuhan otomatis sesuai harapannya
5) eksploitatif secara interpersonal yaitu mengambil keuntungan dari orang lain
untuk mencapai tujuannya sendiri
6) tidak memiliki empati:tidak mau mengenali atau mengetahui perasaan dan
kebutuhan orang lain
7) sering merasa iri dengan orang lain atau yakin bahwa orang lain iri kepada dirinya
8) menunjukkan perilaku yang congkak atau sombong
C. KELOMPOK C
Orang yang seringkali tampak cemas dan ketakutan
1. AVOIDANT
a. Ciri-ciri
1) Penghindaran terhadap hubungan sosial karena takut akan penolakan dan
kritik -> tetap memiliki minat sosial
2) Mereka tidak memasuki hubungan tanpa ada jaminan penerimaan
3) Mereka menghindari percakapan dengan orang lain, dan menyendiri
4) Mereka takut dipermalukan di depan publik, berpikiran bahwa orang lain akan
melihat mereka merona, menangis atau bertindak gugup
5) Cenderung terikat pada rutinitas dan melebih-lebihkan resiko atau usaha
dalam mencoba hal baru
6) Mereka mudah keliru mengartikan komentar orang lain sebagai penghinaan
atau ejekan
7) terhambat dalam situasi interpersonal yang baru karena perasaan tidak adekuat
8) memandang diri sendiri sebagai janggal secara sosial, tidak menarik secara
pribadi atau lebih rendah dari orang lain
9) tidak biasanya enggan untuk mengambil resiko pribadi atau melakukan
aktivitas baru karena dapat membuktikan penghinaan
b. Diagnosis banding
1) Skizoid -> pasien gangg.kepr.avoidance tetap memiliki minat sosial
2) Borderline & Histrionik -> pasien avoidance tidak menuntut, tidak mudah
marah
3) Dependen -> secara klinis dianggap serupa dengan avoidance, cuma pasien
gangg.kepr.dependen dianggap memiliki ketakutan yang lebih tinggi akan
penelantaran atau tidak dicintai
c. Perjalanan penyakit dan prognosis
1) Banyak pasien mampu untuk berfungsi, asalkan mereka berada dalam
lingkungan yang terlindung
2) Mereka juga menikah dan memiliki keluarga
3) Namun jika sistem pendukung mereka gagal, mereka cenderung menjadi
depresi, cemas dan marah
4) Ditemukan penghindaran fobik. Mereka juga memiliki riwayat fobia sosial
atau berkembang menjadi fobia sosial dalam perjalanan penyakitnya
5. DEPENDENCE
a. Ciri-ciri
1) Ditandai oleh kesulitan dalam membuat keputusan yang mandiri dan perilaku
bergantung pada orang lain yang berlebihan, pesimis, peragu, pasif dan tidak
teguh hati
2) Menjadi sangat patuh dan melekat dalam hubungan mereka serta sangat takut
akan perpisahan
3) Merasa sangat sulit melakukan segala sesuatu sendiri tanpa bantuan orang lain
4) Mereka mencari saran dalam membuat keputusan kecil sekalipun
5) Anak-anak atau remaja dengan gangguan ini meminta orang tuanya untuk
memilihkan pakaian, makanan, sekolah bahkan teman-teman mereka
6) Orang dewasa dengan gangguan ini membiarkan orang lain memutuskan hal
penting bagi dirinya seperti pernikahan
7) Setelah menikah, mereka bergantung pada pasangannya untuk memilihkan
dimana mereka tinggal, jenis pekerjaan apa yang cocok baginya, tetangga mana
yang boleh diajak bergaul, anggaran rumah tangga, pola asuh anak, dsb
8) Mereka menolak tantangan dan promosi serta bekerja di bawah kemampuan
mereka
9) Mereka cenderung menjadi peka terhadap kritik serta terpaku pada rasa takut
akan penolakan dan pencampakan
10) Mereka dapat merasa hancur karena berakhirnya suatu hubungan dekat atau
karena ada kemungkinan menjalani kehidupan sendiri
11) Mereka sering mengesampingkan kebutuhannya demi orang lain
12) Mereka rela dihina demi menyenangkan orang lain
b. Kriteria diagnostik gangguan kepribadian dependen dalam DSM IV
Kebutuhan yang pervasif dan berlebihan untuk diasuh yang menyebabkan
perilaku tunduk dan menggantung dan rasa takut akan perpisahan, dimulai pada masa
dewasa awal dan tampak dalam berbagai konteks, seperti yang ditunjukkan oleh lima
(atau lebih) berikut:
1) mengalami kesulitan dalam mengambil keputusan setiap hari tanpa sejumlah besar
nasehat dan penenteraman dari orang lain
2) membutuhkan orang lain untuk menerima tanggung jawab dalam sebagian besar
bidang utama kehidupannya
3) memiliki kesulitan dalam mengekspresikan ketidaksetujuan pada orang lain.
Catatan:tidak termasuk rasa takut yang realistik akan ganti rugi
4) memiliki kesulitan dalam memulai proyek atau melakukan hal dengan diri sendiri
(karena tidak memiliki keyakinan diri dalam pertimbangan atau kemampuan
ketimbang tidak memiliki motivasi atau energi)
5) berusaha berlebihan untuk mendapatkan asuhan dan dukungan dari orang lain,
sampai pada titik secara sukarela melakukan hal yang tidak menyenangkan
6) merasa tidak nyaman atau tidak berdaya jika sendirian karena timbulnya rasa takut
tidak mampu merawat diri sendiri
7) segera mencari hubungan dengan orang lain sebagai sumber pengasuhan dan
dukungan jika hubungan dekatnya berakhir.
8) secara tidak realistik terpreokupasi dengan rasa takut ditinggal untuk merawat
dirinya sendiri
c. Diagnosis banding
1) Histrionik & Ambang -> sama-sama tergantung orang lain, cuma pasien
dependen biasanya memiliki hubungan jangka panjang dengan orang pada siapa
mereka tergantung, bukannya pada sejumlah orang dan mereka tidak manipulatif
2) Agorafobia -> juga tergantung, cuma agorafobia memiliki tingkat kecemasan
yang jelas atau bahkan panik
d. Perjalanan penyakit dan prognosis
1) Terdapat kecenderungan untuk mengganggu fungsi pekerjaan karena pasien
memiliki ketidakmampuan untuk bertindak mandiri dan tanpa pengawasan dari
dekat
2) Hubungan sosialnya terbatas hanya pada orang tempat mereka bergantung
3) Beresiko mengalami depresi berat jika mereka kehilangan orang tempat
mereka bergantung
6. OBSESIF KOMPULSIF
a. Ciri-ciri
1) Ditandai oleh cara berhubungan dengan orang lain yang kaku, kecenderungan
perfeksionis, kurangnya spontanitas dan perhatian yang berlebihan pada detail,
sangat teratur dan sulit mengekspresikan perasaan
2) Karena mereka sangat terpaku dengan kebutuhan akan kesempurnaan, mereka
tidak dapat menyelesaikan segala sesuatunya tepat waktu
3) Apa yang mereka lakukan selalu gagal memenuhi harapan mereka dan mereka
selalu memaksa diri untuk mengerjakan ulang pekerjaan mereka
4) Mereka dapat merenungkan bagaimana menyusun prioritas tugas-tugas
mereka namun mereka tidak pernah tampak mulai bekerja
5) Mereka berfokus pada detail yang orang lain anggap tidak penting
6) Kekakuannya mengganggu hubungan sosial
7) Mereka memaksa melakukan hal-hal sesuai dengan caranya sendiri, tanpa
mau kompromi
8) Antusiasme yang besar pada pekerjaan membuat mereka gagal untuk
berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan aktivitas waktu luang
9) Mereka cenderung sangat perhitungan dengan uang
10) Mereka merasa sulit untuk membuat keputusan dan menunda atau
menghindarinya karena takut membuat keputusan yang salah
11) Mereka cenderung terlalu kaku dalam masalah moralitas dan etika karena
kekakuan kepribadian bukan karena teguh keyakinan
12) Cenderung sangat formal dalam suatu hubungan dan merasa sulit untuk
mengekspresikan perasaan
13) Mereka sulit menikmati waktu rekreasi karena memikirkan biaya dari
aktivitas senggang tersebut
14) Cenderung tidak memiliki rasa humor
b. Kriteria diagnostik ocpd dalam DSM
Pola pervasif denga urutan, perfeksionisme dan pengendalian mental dan
interpersonal, dengan mengorbankan fleksibilitas, keterbukaan dan efisiensi, dimulai
pada masa dewasa awal dan tampak dalam berbagai konteks, seperti yang
ditunjukkan oleh empat (atau lebih)berikut:
1) terpreokupasi dengan perincian, aturan, daftar, urutan, susunan atau jadwal sampai
tingkat di mana aktivitas utama hilang
2) menunjukkan perfeksionisme yang mengganggu penyelesaian tugas (misalnya
tidak mampu menyelesaikan suatu proyek karena tidak memenuhi standarnya
sendiri yang terlalu ketat)
3) secara berlebihan setia pada pekerjaan dan produktivitas sampai mengabaikan
aktivitas waktu luang dan persahabatan(tdk disebabkan oleh kebut.ekon yg besar)
4) terlalu berhati-hati, teliti dan tidak fleksibel tentang masalah moralitas, etika atau
nilai-nilai (tidak disebabkan oleh identifikasi kultural atau religius)
5) tidak mampu membuang benda-benda yang usang atau tidak berguna walaupun
tidak memiliki nilai sentimentil
6) enggan untuk mendelegasikan tugas atau untuk bekerja dengan orang lain kecuali
mereka tunduk dengan tepat caranya mengerjakan hal itu.
7) memiliki gaya belanja yang kikir baik untuk dirinya sendiri maupun orang
lain;uang dipandang sebagai sesuatu yang harus ditimbun untuk bencana masa
depan
8) menunjukkan kekakuan dan keras kepala
c. Diagnosis banding
1) Gangguan Obsesis-Kompulsif -> memiliki sifat obsesif dan kompulsif
2) Gangguan Delusional -> seringkali muncul bersamaan dengan gangguan
kepribadian
d. Perjalanan penyakit dan prognosis
1) Perjalanan penyakitnya bervariasi dan tidak dapat diramalkan
2) Beberapa remaja dengan OCPD saat dewasa menjadi orang yang hangat,
terbuka dan ramah
3) Namun pada orang lain, OCPD dapat mengawali skizofrenia dan depresi
berat, dengan onset lambat
4) Pasien dapat bekerja dengan baik pada pekerjaan yang membutuhkan
pekerjaan metodologis, deduktif atau rinci tapi mereka rentan terhadap perubahan
Pertanyaan
1. Faktor predisposisi dari gangguan kepribadian kecuali
a. Stressor sosiokultural
b. Stressor psikologis
c. Faktor perkembangan
d. Stressor biologis
e. Faktor sosial
Jawaban C
2. Memperlakukan orang lain sebagai objek dan individu berorientasi pada diri
sendiri, merupakan manifestasi dari
a. Impulsif
b. Manipulasi
c. Narkisisme
d. Paranoid
e. Skizoid
Jawaban B
3. Menurut klasifikasi DSM IV Avoidant berada pada kelompok
a. Kelompok A
b. Kelompok B
c. Kelompok C
d. Kelompok D
e. Kelompok E
Jawaban C
4. Sangat cemas dalam situasi sosial, bahkan saat sedang berinteraksi.
Kecemasan sosialnya berkaitan dengan pikiran paranoid, merupakan ciri-ciri
dari
a. Paranoid
b. Skizoid
c. Skizotipal
d. Antisosial
e. Avoidant
Jawaban C
5. Kriteria diagnostic dari gangguan kepribadian histrionic dalam DSM IV
adalah
a. Tidak merasa nyaman dalam situasi dimana ia merupakan pusat perhatian
b. Gagal mematuhi norma sosial
c. Keyakinan yang aneh atau pikiran magis
d. Tidak memiliki minat ataupun menikmati hubungan dekat, termasuk
menjadi bagian keluarga
e. Menduga tanpa dasar yang cukup, bahwa orang lain memanfaatkan,
membahayakan atau mengkhianati dirinya
Jawaban A
6. Harga diri yang rapuh, secara terus, menerus berusaha mendapatkan
penghargaan dan pujian, egosentris, pencemburu, marah, jika orang lain tidak
mendukung disebut ….
a. Manipulasi
b. Impulsif
c. Narkisisme
d. Paranoid
e. Skizoid
Jawaban C
7. Ketidakstabilan dalam hubungan, citra diri dan mood serta kurangnya control
atas impuls dan prilakunya berada pada batas (ambang) antara Neurosis dan
Psikosis adalah merupakan beberapa ciri dari….
a. Borderline
b. Histrionik
c. Narsistik
d. Avoidant
e. Dependence
Jawaban A
8. Yang merupakan salah satu ciri dari histrionik adalah…
a. Memiliki rasa bangga dan berlebihan terhadap diri
b. Penghindaran terhadap hubungan sosial
c. Pria berpakaian macho untuk menarik perhatian
d. Memiliki kesulitan dalam membuat keputusan yang mandiri dan sangat
tergantung
e. Kaku berhubungan dengan orang lain
Jawaban C
9. Bentuk respon maladaptif dari kepribadian adalah….
1. Manipulasi
2. Impulsif
3. Narsisisme
4. Otonomi
Jawaban A
10. Kecendrungan dianggap orang aneh atau eksentrik dan umum untuk menarik
diri secara emosional dan sosial, dalam klasifikasi menurut DSM IV tergolong
dalam…..
a. Kelompok A
b. Kelompok B
c. Kelompok C
d. Kelompok D
e. Kelompok E
Jawaban A
TUGAS KEPERAWATAN JIWA 1
GANGGUAN KEPRIBADIAN
Oleh:
NI WAYAN PUSPARINI PO7120010039
NI MADE DESSY KRISNA YENI PO7120010051
KEMENTERIAN KESEHATAN R.I.POLTEKKES KEMENKES DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATANTAHUN 2012