72
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Organisme multiseluler memerlukan mekanisme untuk komunikasi antar selagar dapat memberi respon dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan eksternaldan internal yang selalu berubah.Sistem Endokrin dan susunan saraf merupakan alat utama dimana tubuh mengkomunikasikan antara berbagai jaringan dan sel. Sistem saraf sering di pandang sebagai pembawa pesan melalui sistem stuktural yang tetap. Sistem Endokrim dimana berbagai macam “Hormon” di sekresikan oleh kelenjar spesifik, di angkut sebagai pesan yang bergerak untuk bereaksi pada sel atau organ targetnya (definisiklasik dari hormon). Hormon beredar di dalam sirkulasi darah dan fluida sel untuk mencari seltarget. Ketika hormon menemukan sel target, hormon akan mengikat protein reseptortertentu pada permukaan sel tersebut dan mengirimkan sinyal.Reseptor protein akan menerima sinyal tersebut dan bereaksi baik dengan mempengaruhi ekspresi genetik sel atau mengubah aktivitas protein selular, termasuk di antaranya adalah perangsangan atau penghambatan pertumbuhan serta apoptosis (kematian sel terprogram), pengaktifan atau 1

Makala h Hormon

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Makala h Hormon

Citation preview

Page 1: Makala h Hormon

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Organisme multiseluler memerlukan mekanisme untuk komunikasi antar

selagar dapat memberi respon dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan

eksternaldan internal yang selalu berubah.Sistem Endokrin dan susunan saraf

merupakan alat utama dimana tubuh mengkomunikasikan antara berbagai jaringan

dan sel. Sistem saraf sering di pandang sebagai pembawa pesan melalui sistem

stuktural yang tetap.

Sistem Endokrim dimana berbagai macam “Hormon” di sekresikan oleh

kelenjar spesifik, di angkut sebagai pesan yang bergerak untuk bereaksi pada sel

atau organ targetnya (definisiklasik dari hormon). Hormon beredar di dalam

sirkulasi darah dan fluida sel untuk mencari seltarget. Ketika hormon menemukan

sel target, hormon akan mengikat protein reseptortertentu pada permukaan sel

tersebut dan mengirimkan sinyal.Reseptor protein akan menerima sinyal tersebut

dan bereaksi baik dengan mempengaruhi ekspresi genetik sel atau mengubah

aktivitas protein selular, termasuk di antaranya adalah perangsangan atau

penghambatan pertumbuhan serta apoptosis (kematian sel terprogram),

pengaktifan atau penonaktifan sistem kekebalan, pengaturan metabolisme dan

persiapan aktivitas baru (misalnya terbang, kawin, danperawatan anak), atau fase

kehidupan (misalnya pubertas dan menopause) .Pada banyak kasus, satu hormon dapat

mengatur produksi dan pelepasan hormon lainnya.Hormon juga mengatursiklus

reproduksi pada hampir semua organisme multiselular.

Hormon adalah suatu zat kimia yang bertugas sebagai pembawa pesan

(chemical messenger) disekresikan oleh sejenis jaringan, dalam jumlah yang

sangat kecil dan dibawa oleh darah menuju target jaringan di bagian lain dari

tubuh untuk merangsang aktivitas biokimia atau fisiologi yang khusus.

1

Page 2: Makala h Hormon

Endokrinologi, suatu cabang ilmu biomedis yang mempelajari hormon dan

aktivitasnya, merupakan salah satu bidang biokimia yang sangat menarik karena

beberapa pemahaman baru berasal dari bidang ini. Lagi pula, karena perubahan

dalam kerja hormon dapat menimbulkan penyakit, maka endokrinologi juga

merupakan suatu cabang ilmu biokimia yang kegunaannya dapat dilihat secara

langsung.

Berbagai macam hormon sudah diketahui dan banyak lagi yang ditemukan.

Selain mengatur beberapa aspek metabolisme, hormon juga mempunyai fungsi

yang lain yaitu mengatur pertumbuhan sel dan jaringan, denyut jantung, tekanan

darah, fungsi ginjal, pergerakan saluran gastrointestinal, sekresi enzim-enzim

pencernaan, laktasi dan sistem reproduksi.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan hormon?

2. Bagaimana klasifikasi hormon?

3. Apa saja fungsi dari hormon?

4. Bagaimana mekanisme kerja dari hormon?

5. Apa saja sifat-sifat hormon?

6. Apa saja penyakit yang ditimbulkan akibat gangguan hormon?

7. Apa saja jenis-jenis hormon?

8. Bagaimana kegunaan hormon secara klinis?

1.3 Tujuan Masalah

1. Menjelaskan pengertian hormon.

2. Menjelaskan klasifikasi hormon.

3. Menyebutkan fungsi hormon.

4. Menjelaskan mekanisme kerja hormon.

5. Menerangkan sifat-sifat hormon.

2

Page 3: Makala h Hormon

6. Menjelaskan penyakit yang ditimbulkan akibat gangguan hormon.

7. Menjelaskan jenis-jenis hormon.

8. Menerangkan kegunaan hormon secara klinis.

1.4 Manfaat Penulisan

Penulisan makalah ini bertujuan untuk membantu pembaca dalam memahami

hormon dalam mata kuliah Biokimia I dan sekaligus sebagai bahan acuan

pembaca dalam menjelaskan tentang hormon.

3

Page 4: Makala h Hormon

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Hormon

Hormon berasal dari bahasa Yunani, yaitu horman yang artinya “yang

menggerakkan”, jadi hormon  adalah pembawa pesan kimiawi antar sel atau

antarkelompok sel. Hormon merupakan suatu kelompok heterogen pesan-pesan

kimia yang berperan mengkoordinasi aktifitas berbagai jaringan dalam tubuh.

Hormon adalah suatu pesan kimia yang disintesa pada sel-sel khusus dan

ditranspor ke sel sasaran yang jauh letaknya melalui darah. Kebanyakan hormon

disekresi langsung ke sirkulasi. Akan tetapi, beberapa hormon disekresi oleh

jaringan yang secara primer bukan jaringan endokrin. Hormon lainnya disekresi

oleh lebih dari satu jaringan. Suatu jaringan merupakan sasaran untuk hormon

tertentu hanya bila jaringan tersebut mengandung protein reseptor spesifik yang

mengikat hormon dan menimbulkan respon selular. Hormon mengatur aktifitas

jaringan sasarannya melalui 2 cara umum yaitu:

1. Dengan mengatur aktivitas protein yang sudah ada dalam sel pada saat kerja

hormonal.

2. Dengan mengatur sintesis atau degradasi protein.

Hormon juga memiliki peran yang sangat penting dalam metabolisme tubuh

manusia, seperti hal nya enzim. Bedanya, kalau enzim memiliki kemampuan

untuk mempercepat suatu reaksi metabolisme, sedangkan hormon mempunyai

peranan penting untuk mengontrol fungsi tubuh dan menentukan tingkat

metabolisme.

2.2 Klasifikasi Hormon

4

Page 5: Makala h Hormon

Hormon dapat diklasifikasikan melalui berbagai cara yaitu menurut

komposisi kimia, sifat kelarutan, lokasi resptor dan sifat sinyal yang mengantara

kerja hormon di dalam sel :

2.2.1. Klasifikasi hormon berdasarkan senyawa kimia pembentuknya

Klasifikasi hormon berdasarkan senyawa kimia pembentuknya antara lain :

a) Golongan steroid yang termasuk golongan ini adalah turunan dari kolestrol

yaitu androgen , esterogen dan adrenokortikoid.

b) Golongan Eikosanoid yaitu asam arachidonat

c) Golongan derivat Asam Amino dengan molekul yang kecil , yang termasuk

golongan ini adalah Thyroid , katekolamin , epinefrin dan trioksin.

d) Golongan polipeptida/protein antara lain insulin, glukagon, GH, TSH,

oksitosinvasoperin, hormon yang dikeluarkan oleh mukosa dan lain - lain.

2.2.2. Klasifikasi hormon berdasarkan sifat kelarutan molekul hormon

Lipofilik

Klasifikasi hormon berdasarkan sifat kelarutan molekul hormon Lipofilik

antara lain :

a) Kelompok hormon yang dapat larut dalam lemak contohnya hormon

golongan asteroid (estrogen, progesteron,

testoreon,glukokortikoid,aldostreon) dan tironin (misalnya trioksin).

b) Hidrofilik yaitu kelompok hormon yang dapat larut dalam air , contohnya

insulin , glukagon, hormon adrenokortikropik (ACTH) gastrin dan

katekolamin (misalanya dopamin, norepinefrin, epinefrin).

2.2.3. Klasifikasi hormon berdasarkan lokasi reseptor hormon

Klasifikasi hormon berdasarkan lokasi reseptor hormon yaitu :

a) Hormon yang berkaitan dengan hormon dengan reseptor intraseluler

b) Hormon yang berkaitan dengan reseptor permukaan sel (plasmamembran)

5

Page 6: Makala h Hormon

2.2.4. Klasifikasi hormon berdasarkan sifat sinyal yang mengantara kerja

hormon didalam sel

Klasifikasi hormon berdasarkan sifat sinyal yang mengantarai kerja hormon

di dalam sel yaitu kelompok hormon yang menggunakan kelompok second

mesengger senyawa seperti CAMP, CGMP, Ca2+, fosfoinistol , lintasan kinase

sebagai mediator itraseluler.

2.2.5. Klasifikasi hormon berdasarkan pola siklus sekresi hormon

Klasifikasi hormon berdasarkan pola siklus sekresi hormon , maka

dibedakan atas :

a) Sekresi diumal adalah pola yang naik dan turun dalam periode 24 jam

contohnya kortisol, dimana kadar kortisol mengikat pada pagi hari dan turun

pada malam hari.

b) Pola sekresi hormonal pilsatif dan siklik naik turun sepaanjang waktu

tertentu, seperti bulanan, contohnya estrogen dimana merupakan non siklik

dengan puncak dan lembahnya menyebabkan siklus mensturasi.

c) Tipe sekresi hormonal yang ketiga adalah variabel dan tergantung pada kadar

subtart lainnya, contohnya hormon paratroid dimana proses sekresinya

tergantung respons terhadap kadar kalsium serum.

2.2.6. Klasifikasi Hormon Berdasarkan Fungsinya

Klasifikasi hormon Berdasarkan Fungsi :

a) Hormon perkembangan: hormon yang memegang peranan di dalam

perkembangan, pertumbuhan dan reproduksi.

b) Hormon metabolisme : hormon yang mempunyai peranan dalam proses

metabolisme.

c) Hormon trofik : hormon yang dihasilkan oleh suatu sistem yang merangsang

kelenjar endrokin untuk menghasilkan hormon.

d) Hormon pengatur metabolisne mineral dan air : hormon yang mengatur

homeostatik mineral dan konservasi air tubuh.

6

Page 7: Makala h Hormon

e) Hormon pengatur sistem kardiovaskuler : hormon yang mengatur aktivitas

konduksi dan kontraksi jantung.

2.2.7. Klasifiikasi Hormon Berdasarkan Tempat Pembentukannya

a) Kelenjar hipofise

Suatu kelenjar endokrin yang terletak didasar tengkorak yang memegang

peranan penting dalam sekresi hormon dari suatu organ endokrin. Dapat

dikatakan sebagai kelenjar pemimpin sebab hormon-hormon yang dihasilkanya

dapat mempengaruhi pekerjaaan kelenjar lainya. Kelenjar hipofise terdiri dari dua

lobus. Lobus anterior (Adenohipofise). Menghasilkan sejumlah hormon yang

bekerja sebagai zat pengendali produksi dari semua organ endokrin yang lain.

1. Hormon somatotropik, mengendalikan pertumbuhan tubuh

2. Hormon tirotropik, mengendalikan kegiatan kelenjar tiroid dalam

menghasilkan hormon tiroksin.

3. Hormon adrenokortikotropik (ACTH), mengendalikan kelenjar suprarenal

dalam menghasilkan kortisol yang berasal dari korteks kelenjar suprarenal.

4. Hormon gonadotropik berasal dari Follicle Stimulating Hormone (FSH)

yang merangsang perkembangan folikel degraf dalam ovarium dan

pembentukan spermatozoa dalam testis.

5. Luteiizing Hormone (LH), mengendalikan sekresi estrogen dan

progesteron dalam ovarium dan testoteron dalam testis. Interstisial Cell

Stimulating Hormone (ICSH).

Lobus posterior disebut juga Neurohipofise. Mengeluarkan dua jenis

hormon;

1. Hormon anti diuretik (ADH), mengatur jumlah air yang keluar melalui

ginjal membuat kontraksi otot polos ADH disebut juga hormon pituitrin.

7

Page 8: Makala h Hormon

2. Hormon oksitosin merangsang dan menguatkan kontraksi uterus sewaktu

melahirkan dan mengeluarkan air susu sewaktu menyusui. Kelenjar

hipofise terletak didasar tengkorak, didalam fosa hipofise tulang spenoid.

b) Kelenjar tiroid

Kelenjar tiroid terdiri atas dua buah lobus yang terletak disebelah kanan

trakea diikat bersama oleh jaringan tiroid dan yangt melintasi trakea disebelah

depan dan terdapat didalam leher bagian depan bawah, melekat pada dinding

laring.

Atas pengaruh hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar hipofise lobus

anerior, kelenjar tiroid ini dapat memproduksi hormon tiroksin. Adapun

fungsi dari hormon tiroksin ; mengatur pertukaran zat/metabolisme dalam

tubuh dan mengatur pertumbuhan jasmani dan rohani.

c) Kelenjar paratiroid

Kelenjar paratiroid terletak disetiap sisi kelenjar tiroid yang terdapat

didalam leher, kelenjar ini berjumlah empat buah yang tersusun berpasangan

yang menghasilkan para hormon atau hormon para tiroksin. Masing –masing

melekat pada bagian belekang kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid

menghasilkan hormon yang berfungsi mengatur kadar kalsium dan fosfor

didalam tubuh.

d) Kelenjar timus

Kelenjar timus terletak didalam mediastinum di belakang os sternum

atau teletak didalam toraks kira-kira setinggi bifurkasi trakea dan hanya

dijumpai pada anak-anak dibawah 18 tahun. Warnanya kemerah-merahan dan

terdiri dari dua lobus. Pada bayi baru lahir sangat kecil dan beratnya kira-kira

10 gram aau lebih sedikit.  Ukuran kelenjar timus bertambah pada masa

remaja dar 30-40 gram kemudian berkerut lagi.

8

Page 9: Makala h Hormon

Adapun hormon yang dikeluarkan kelenjar timus berfungsi sebagai

berikut;

1. Mengaktifkan pertumbuhan badan

2. Mengurangi aktifitas kelenjar kelamin

e) Kelenjar suprarenal

Kelenjar suprarenal jumlahnya ada dua, terdapat pada bagian atas ginjal

kiri dan kanan. Ukuranya berbeda-beda, beratnya rata-rata 5-9 gram. Kelenjar

suprarenal ini terbagi atas 2 bagian yaitu :

1. Bagian luar yang berwarna kekuningan yang menghasilkan kortisol yang

disebut korteks

2. Bagian medula yang menghasilkan adrenalin (epinefrin) dan nor adrenalin

(nor epinefrin)

Zat - zat tadi disekresikan dibawah pengndalian sistem persarafan

simpatis. Sekresinya bertambah dalam keadaan emosi seperti marah,takut

serta dalam keadaan asfiksia dan kelaparan. Pengeluaran yang bertambah itu

menaikan tekanan darah guna melawan shok.

Nor adrenalin menaikan tekanan darah dengan merangsang serabut otot

didalam dinding pembuluh darah untuk berkontraksi, adrenalin membantu

metabolisme karbohidrat dengan jalan menambah pengeluaran glukosa dari

hati.

Beberapa hormon terpenting yang disekresikan olehkorteks adrenal

adalah; Hidrokortison, aldosteron, dan kortikosteron. Semuanya bertalian erat

dengan metabolisme, pertumbuhan fungsi ginjal dan fungsi otot.

Pada insufiesiensi (penyakit aldison) penyakit nampak kurus dan

nampak sakit paling lemah, terutama karena tidak adanya hormon ini,

9

Page 10: Makala h Hormon

sednangkan ginjal gagal menyimpan natrium dalam darah terlampau banyak,

penyakit ini diobati dengan kortison

f) Kelenjar pankreatika

Kelenjar ini terdapat pada bagian belakang lambung di depan vertebrata

lumbalis I dan II terdiri dari sel-sel alpha dan beta. Sel alpha menghasilkan

hormon glukagon sedangkan sel- sel beta menghasilkan hormon insulin.

Hormon yang diberikan untuk pengobatan diabetes, insulin merupakan

sebuah protein yang dapat turut dicernakan oleh enzim-enzim pencernaan

protein

Fungsi hormon insulin adalah untuk  mengedalikan glukosa dan bila

digunakan sebagai pengobatan, memperbaiki kemampuan sel tubuh untuk

mengobservasi dan menggunakan glukosa dan lemak

Pulau langerhans

Pulau –pulau lngerhans berbentuk oval tersebar di seluruh pankreas dan

terbanyak pada bagian kedua pankreas. Dalam tubuh terdapat 1-2 juta pulau -

pulau langerhans, sel dalam pulau ini dapat dibedakan atas dasar granulasi

dan pewarnanya separuh dari sel ini mensekresi insulin yang lainya

menghasilkan polipeptida dari mpankreas diturunkan pada bagian eksokrin

pankreas. Fungsi kepulauan langerhans;sebagai unt sekresi dalam

pengeluaran homeostatik nutrisi, menghambat sekresi insulin, glukagon dan

polipeptida pankreas, serta menghambat sekresi glikogen.

g) Kelenjar kelamin

Kelenjar testika terdapat pada pria yaitu,  pada skrotum menghasilkan

hormon testoteron. Adapun fungsi hormon testoteron. Mementukan sifat

kejantanan, misalnnya ada jenggot, kumis, jakun dan lain-lain. Menghasilkan

sel mani (spermatozoid) serta mengontrol pekerjaan seks sekunder pada laki-

laki.

10

Page 11: Makala h Hormon

Kelenjar ovarika terdapat pada wanita yaitu, pada ovarium disamping

kiri dan kanan uterus. Menghasilkan hormon estrogen dan progesteron,

hormon ini dapat mempegaruhi pekerjaan uterus serta memberika sifat

kewanitaan, misalnya pinggul yang membesar, bahu sempit dan lain-lain.

2.3 Fungsi Hormon.

Hormon dapat mengendalikan proses pertumbuhan, reproduksi,

metabolisme, kekebalan, dan pola hidup manusia sekalipun. Karena pentingnya

fungsi hormon, hormon diproduksi langsung oleh tubuh, tubuh mensekresikan

hormon melalui dua kelenjar, kelenjar endokrin dan kelenjar eksokrin. Endoktrin

mensekresikan hormon keseluruh tubuh dengan bantuan darah untuk

mendistribusikannya, sementara eksokrin memerlukan saluran eksklusif untuk

mengedarkan hormon.

Secara umum, fungsi hormon adalah sebagai berikut :

Mengontrol pertumbuhan tubuh.

Mengintegrasikan dan mengoordinasikan kegiatan antara sistem hormon

dan saraf.

Mempengaruhi dalam metabolisme glukosa, protein dan lemak pada

seluruh tubuh.

Mengendalikan tekanan darah.

Merangsang dalam pembentukan sel darah merah .

Mengendalikan dalam perkembangan ciri seksual (meliputi perkembangan

sifat kelamin sekunder pada laki-laki dan perempuan) dan sistem

reproduksi.

Mengendalikan pembentukan dan pelepasan hormon oleh korteks adrenal.

Merangsang pembentukan dan pelepasan dari kelenjar tiroid.

Mempertahankan homeostasis (keseimbangan keadaan tubuh dengan

lingkungan sekitarnya)

11

Page 12: Makala h Hormon

Secara khusus fungsi hormon adalah :

1. Anti diuretic hormone (ADH) : meningkankan absorbs air dari tubulus

ginjal dan meningkatkan tekanan darah.

2. Oksitosin : merasang kontaraksi uterus , pengeluaran air susu.

3. Growth hormone (GH) : merangsang pertumbuhan tulang dan otot,

meningkatakan sintesis protein, mobilisasi lemak , menurunkan

metabolosme karbohidrat .

4. Prolaktin : meningkatkan perkembangan payudara selama kehamilan dan

produksi air susu setelah kelahiran.

5. Tirod stimulating hormone (TSH) : merangasang produksi dan sekresi

hormone tiroid.

6. Adenocortcotropic hormone (ACTH) : mernagsang sekresi dan produksi

hormone seteroid dan korteks adrenal

7. Luteinizing hormone (LH) : merangasang pertumbuhan korfus luteum ,

ovulasi, produksi esteropgen dan progeteron (pada wanita ) merangsang

sekresi testosterone , perkembangan jaringan interstisial (pada pria)

8. Folicel stimulating hormone : merangsang pertumbuhan folikel telur dan

ovulasi ( pada wanita ) merangsang produksi sperma ( pada pria)

9. Melanosit stimulating hormone : bersanma dengan ACTH terlibat dalam

pembentukan kulit.

10. Tiroksin (T4) dan triidotironin (T3) : menibgkatakan laju metabolisme ,

sensitifitas kardio vaskuler terhadap aktifasi saraf simpatik ,

mempengaruhi kematangan homeostasis otot skelet.

11. Kalsitonin : menurunkan konsentarasi Ca dan Fosfat

12. Hormoon paratiroid : meningkatakan konsentarasi Ca dalam darah ,

menurunkan kadar fosfat darah , bekerja memepengaruhi tulang , usus,

ginjal, dan sel-sel lainnya .

13. Adrenalin / epinefrin : meningkatakan kecepatan denyut jantung , dan

tekanan darah , mengatur diameter arterio , merangsang kontaraksi otot

polos , meningkatkan konsentarasi gula darah .

12

Page 13: Makala h Hormon

14. Noradrenalin / noripenefrin : menyebabkan kostriksi arteriol dan

meningkatakan laju metabolism .

15. Glukokortikoid (kortison dan kortikosteron) : mempengaruhi prose

metabolisme , mengatur konsentarasi gula darah , anti inplamasi ,

memepengaruhi prose pertumbuhan , menurunkan pengaruh sters dan

sekresi ACTH

16. Insulin : menurunkan gula darah , meningkatakan simpanan glikogen ,

mempengaruhi otot, hati dan jaringan adipose.

17. Glucagon : menigkatakan kadar gula darah

18. Esterogen : mempengaruhi perkembangan organ seks dan cirri-ciri

kelamin wanita, mernagsang perekembangan polikel telur, mempengaruhi

siklus mensturasi , merangasang peneaalan dinding ueterus dan

memelihara kehamilan.

19. Progesterone : mempengaruhi siklus mensturasi , merangasang peneaalan

dinding ueterus dan memelihara kehamilan.

20. Human chorionic gonadotripin (HCG) : memelihara kehamilan

21. Tetosteron : mempengaruhi perekembangan oragan seks dari cirri kelamin

pria serta pembentukanm sperma.

2.4 Mekanisme Kerja Hormon.

Berawal dari penelitian Sutherland pada reaksi pemecahan

glikogen, yang menimbulkan terbentuknya suatu zat yang

tahan panas sebagai zat antara, yang ternyata zat tersebut ialah

AMP siklik, atau adenosin 3’, 5’ monofosfat.

AMP siklik terbentuk dari ATP oleh enzim adenil siklase,

lalu AMP siklik dihidrolisis oleh enzim fosfodiesterase menjadi AMP.

ATPMg

2+¿

adenil siklaseAMP siklik+PPi+H+¿¿¿

13

Page 14: Makala h Hormon

AMP siklik+H 2O Mg→

2+¿ AMP+H+¿¿ ¿

Konsep Mekanisme Kerja Hormon Berdasarkan Penelitaan Sutherland :

1. Sel mengandung reseptor bagi hormon dalam membran plasma.

2. Penggabungan hormon dengan reseptornya dalam membran plasma dapat

merangsang siklase adenil yang juga terdapat dalam membran plasma.

3. Peningkatan aktivitas siklase adenil menyebabkan meningkatnya jumlah

AMP siklik dalam sel.

4. AMP siklik bekerja dalam sel untuk mengubah kecepatan satu atau

beberapa proses.

Dari konsep tersebut dapat digambarkan mekanisme kerja hormon serta peranan

AMP siklik sebagai berikut :

Adanya rangsangan dari

luar maupun dari dalam

menyebabkan kelenjar endoktrin

memproduksi dan mengeluarkan

hormon ke dalam plasma darah.

Setelah sampai pada sel yang

menjadi tujuan, hormon

bergabung dengan reseptor dan meningkatkan aktivitas adenil siklase yang

terdapat pada membran.

Aktivitas adenil siklase yang meningkat ini menyebabkan peningkatan

pembentukan AMP siklik yang terdapat dalam plasma sel yang dapat mengubah

proses di dalam sel tersebut, misalnya aktivitas enzim, permeabilitas membran

dan sebagainya. Keseluruhan proses yang berubah ini dapat terwujud dalam

tindakan sebagai jawaban fisiologik atau usaha yang dilakukan oleh manusia.

Proses yang bersifat hormonal ini terdiri atas dua tahap, yaitu tahap pertama

pembentukkan hormon sampai tiba pada dinding sel atau plasma, sedangkan tahap

kedua ialah peningkatan jumlah AMP siklik hingga terjadinya pertumbuhan atas

proses dalam sel.

14

Page 15: Makala h Hormon

Gambaran . Lintasan yang

mungkin untuk transmis sinyal

hormon. Masing-masing hormon

dapat bekerja melalui satu atau

leb ih reseptor; masing-masing

kompleks hormon-reseptor dapat bekerja melalui satu atau lebih mediator

protein (baik protein G atau mekanisme pensinyalan lainnya), dan masing-

masing protein perantara atau enzim yang diaktivasi oleh kompleks-

kompleks hormon reseptor dapat mempengaruhi satu atau lebih fungsi

efektor.

2.5 Sifat-Sifat Hormon

Sifat-sifat hormon dapat digambarkan sebagai berikut :

1. Bekerja secara spesifik pada organ, bagian tubuh tertentu atau aktivitas

tertentu, misalnya insulin untuk mengatur kadar gula darah.

2. Dihasilkan tubuh dalam jumlah yang sangat sedikit tetapi memiliki pengaruh

besar terhadap aktivitas tertentu dalam tubuh, misal jika tubuh kekurangan

beberapa miligram hormon Somatotrophin maka pertumbuhan akan

terhambat secara nyata.

3. Bekerja lambat, pengaruh hormon tidak spontan seperti pada pengaturan oleh

syaraf. Seperti hormon Testoteron yang berpengaruh terhadap perkembangan

kelamin skunder pria.

4. Sebagai senyawa kimia, hormon tidak dihasilkan setiap waktu. Hormon

diproduksi hanya apabila dibutuhkan.

5. Suatu chemical messenger yang dihasilkan oleh endokrin.

6. Disekresikan langsung ke dalam aliran darah.

7. Fungus sebagai katalisator rekasi kimia dalam tubuh dan control berbagai

proses metabolisme (reproduksi; pertumbuhan dan perkembangan;

15

Page 16: Makala h Hormon

mempertahankan homeostatis; pengadaan; penggunaan dan penyimpanan

energi).

8. Kadarnya dalam sirkulasi darah dapat menggambarkan aktivitas dari sel

kelenjar endokrin.

9. Memiliki organ atau jaringan target tertentu.

10. Berbentuk amine, polipeptida, protein, steroid.

2.6 Penyakit Akibat Gangguan Hormon

Macam macam penyakit akibat Kelainan Pada Sistem Hormon :

1. Penyakit Addison

Terjadi karena sekresi yang berkurang dari glukokortikoid. Hal ini dapat

terjadi misalnya karena kelenjar adrenal terkena infeksi atau oleh sebab autoimun.

Gejala – gejalanya berupa :

a) Berkurangnya volume dan tekanan darah karena turunnya kadar Na+ dan

volume air dari cairan tubuh.

b) Hipoglikemia dan turunnya daya tahan tubuh terhadap stress, sehingga

penderita mudah menjadi shock dan terjadi kematian hanya karena stress

kecil saja misalnya flu atau kelaparan.

c) Lesu mental dan fisik.

2. Sindrom Cushing

Kumpulan gejala – gejala penyakit yang disebabkan oleh sekresi berlebihan

dari glukokortikoid seperti tumor adrenal dan hipofisis. Juga dapat disebabkan

oleh pemerian obat – obatan kortikosteroid yang berlebihan.

Gejalanya berupa :

a) Otot – otot mengecil dan menjadi lemah karena katabolisme protein.

b) Osteoporosis

c) Luka yang sulit sembuh

16

Page 17: Makala h Hormon

d) Gangguan mental misalnya euphoria (terasa segan)

3. Sindrom Adrenogenital

Kelainan dimana terjadi kekurangan produksi glukokortikoid yang biasanya

akibat kekurangan enzim pembentuk glukokotikoid pada kelenjar adrenal.

Akibatnya kadar ACTH meningkat dan zona retikularis dirangsang untuk

mensekresi androgen yang menyebabkan timbulnya tanda – tanda kelainan

sekunder pria pada seorang wanita yang disebut virilisme yang timbulnya janggut

dan distribusi rambut seperti pria, otot – otot tubuh seperti pria, perubahan suara,

payudara mengecil, klitoris membesar seperti penis dan kadang – kadang

kebotakan.

Pada pria di bawah umur timbul pubertas perkoks, yaitu timbulnya tanda – tanda

kelamin sekunder di bawah umur. Pada pria dewasa gejala – gejala diatas tertutup

oleh tanda – tanda kelamin sekunder normal yang disebabkan oleh testosterone.

Tetapi bila timbul sekresi berlebihan dari estrogen dan progesterone timbul tanda

– tanda kelamin sekunder wanita antara lain yaitu ginaekomastia (payudara

membesar seperti pada wanita).

4. Peokromositoma

Tumor adrenal medulla yang menyebabkan hipersekresi adrenalin dan

noradrenalin dengan akibat sebagai berikut :

a) Basa metabolisme meningkaT.

b) Glukosa darah meningkat.

c) Jantung berdebar.

d) Tekanan darah meninggi.

e) Berkurangnya fungsi saluran pencernaan.

f) Keringat pada telapak tangan

Kesemuanya menyebabkan berat badan menurun dan tubuh lemah.

Pengobatanya melalu operasi. Pembengkakan dari kelenjar tiroid yang

menimbulkan pembenjolan pada leher bagian depan. Penyebab struma antara lain

17

Page 18: Makala h Hormon

peradangan, tumor ataupun defisiensi yodium. Pada defisiensi yodium, struma

terjadi karena kadar T4 dan T3 menurun, kadar TASH meningkat, hal ini

menrangsang sel – sela folikel untuk hipertropi dan hyperplasia.

5. Diabetes Mellitus

Diabetes Mellitus (DM) adalah penyakit yang disebabkan oleh kelainan

hormon yang mengakibatkan sel – sel dalam tubuh tidak dapat menyerap glukosa

dari darah. Penyakit ini timbul ketika dalam darah tidak terdapat cukup insulin

dalam darah. Pada kedua hal tersebut, sel – sel tubuh tidak mendapat cukup

glukosa dari darah sehingga kekurangan energi dan akhirnya terjadi pembakaran

cadangan lemak dan protein tubuh. Sementara itu, system pencernaan tetap dapat

menyerap glukosa dari makanan sehingga kadar glukosa dalam darah menjadi

sangat tinggi dan akhirnya diekskresi bersama urin. Penderita DM dapat

meninggal karena penyakit yang dideritanya atau karena komplikasi yang

ditimbulkan oleh penyakit ini, misalnya penyakit ginjal, gangguan jantung dan

gangguan saraf.

DM terdapat dua macam tipe yaitu DM Tipe I (insuline dependent) yaitu

diabetes yang timbul akibat dari kerusakan sel – sel beta pancreas karena infeksi

virus atau kerusakan gen. Gen adalah materi genetic yang membawa sifat – sifat

yang diturunkan. Diabetes tipe I biasanya timbul sebelum penderita berusia 15

tahun. Penderita membutuhkan suplemen insulin yang diberikan dengan cara

penyuntikan.

DM tipe II timbul karena sel – sel tubuh tidak mampu bereaksi terhadap

indulin walaupun sel – sel beta pancreas memproduksi cukup insulin. Penyakit ini

bersifat menurun dan merupakan akibat kerusakan gen yang mengkode reseptor

insulin pada sel. Biasanya DM tipe II berasosiasi dengan kegemukan dan baru

timbul setelah penderita berusia 40 tauhn. Penyakit ini dapat dikontrol dengan

pengaturan konsumsi gula dan mengurangi berat badan. Selain itu dianjurkan

untuk mengurangi konsumsi lemak dan garam.

18

Page 19: Makala h Hormon

Bagaimana cara mendeteksi diabetes, gejala awal diabetes ialah penderita

merasa lemas, tidak bertenaga, ingin makan yang manis, sering buang air kecil,

dan mudah sekali merasa haus. Kombinasi dari gejala – gejala di atas serta

memiliki kerabat yang juga menderita diabetes mengharuskan seseorang

melakukan tes toleransi glukosa. Pada tes toleransi glukosa diharuskan minum

larutan gula kemudian kadar glukosanya diukur pada tiap interval waktu. Diabetes

bukan satu – satunya penyakit yang ditimbulkan oleh insulin. Beberapa orang

memiliki sel – sel beta pancreas yang terlalu aktif sehingga mensekresi terlalu

banyak insulin ketika mengkonsumsi gula. Sebagai akibatnya kadar glukosa

dalam darah turun dibawah normal. Kondisi ini disebut hipoglisemia, biasanya

terjadi 2 – 4 jam setelah makan, yang ditandai dengan rasa lapar, lemas,

berkeringat, dan gelisah. Pada beberapa kasus, otak tidak mendapat cukup glukosa

sehingga penderita dapat menjadi pingsan, koma, bahkan meninggal.

Hipoglisemia tidak lazim ditemukan dan kebanyakan dapat dikontrol dengan

meningkatkan frekuensi makan yang lebih sering dan dalam jumlah kecil.

6. Hipotiroidea

Keadaan dimana terjadi kekurangan hormone tiroid. Bila terjadi pada masa

bayi dan anak, hipotiroidea menimbulkan kretinisme yaitu tubuh menjadi pendek

karena pertumbuhan tulang dan otot tersumbat, disertai kemunduran mental

karena sel – sel otak kurang berkembang.

Anak yang keratin memiliki muka bulat, perut buncit, leher pendek, dan lidah

yang besar. Kretinisme dapat diobati dengan pemberian hormone tiroid asalkan

tidak terlambat. Bila terjadi pada orang dewasa, hipotiroidea menimbulkan

miksedema. Gejala – gejala berupa kulit tebal, muka bengkak, rambut kasar,

mudah gemuk, lemah, denyut jantung lambat, suhu tubuh rendah, lamban secara

fisik atau mental. Hipotiroid dapat terjadi bila terdapat defisiensi yodium pada

makanan. Hal ini dapat dihindarkan dengan mengkonsumsi garam beryodium.

7. Hipertiroidea

19

Page 20: Makala h Hormon

Keadaan dimana hormone tiroid disekresikan melebihi kadar normal. Gejala –

gejalanya berupa berat badan menurun, gemetaran, berkeringat, nafsu makan

besar, jantung berdebar dan BMR meningkat melebihi 20 sampai 100.

Hipertiroidea paling sering terdapat pada penyakit Graves, suatu penyakit auto

imun dimana terbentuk antibody (thyroid stimulating antibody, TSA6) terhadap

reseptor TSH pada sel –sel tiroid, mengaktifkan reseptor – reseptor. Ini, maka

kadar T4 dan T3 darah meningkat. Penyakit Graves juga disertai dengan goiter

(struma, pembengkakan kelenjar tiroid, dan penonjolan bola mata (eksoptalmus)

yang disebabkan oleh reaksi radang terhadap imun kompleks pada otot bola mata

eksternal dan jaringan sekitar bola mata.

2.7 Jenis-Jenis Hormon

1.   Kortikotropin Hipotalamus-Releasing Hormone (CRH)

       Kortikotropin adalah hormon stimulator hormon dari golongan kortikosteroid,

dengan panjang 39 AA dan waktu paruh sekitar 10 menit.Hormon ini merangsang

kelenjar hipofisis dan mengeluarkan hormon adrenokortikotropik (ACTH).

       ACTH disintesis dari irisan pre-pro-opiomelanokortin,

sebuah polipeptida yang terdiri dari 267 asam amino. Fragmen irisan yang terjadi

antara lain ACTH, ACTH, β-lipotropin, γ-lipotropin, MSH, β-

endorfin dan peptida opioid. POMC, ACTH dan β-lipotropin disekresi

oleh kortikotrop yang terletak pada adenohipofisis dari kelenjar hipofisis setelah

distimulasi oleh CRH yang disekresi oleh hipotalamus.

      Peran utama ACTH adalah menstimulasi sintesis dan sekresi glukokoetikoid

dan androgen pada korteks adrenal melalui pencerap ganda protein-G yang

bergantung pada mekanisme cAMP. Sebelum berlangsungnya sintesis steroid,

ACTH akan meningkatkan konsentrasi kolesterol esterase dan mendifusi

kolesterol melalui membran mitokondria dan meningkatkan sintesis pregnenolon.

2.  Gonadotropin-Releasing Hormone (GnRH)

20

Page 21: Makala h Hormon

       Gonadotropin-releasing hormone (GnRH), berfungsi untuk merangsang

kelenjar hipofisis mengeluarkan hormon luteinizing (LH) dan follicle-stimulating

hormone (FSH). GnRH disintesis dan dilepaskan dari neuron dalam hipotalamus.

      GnRH dianggap neurohormon, suatu hormon yang diproduksi di tertentu sel

saraf dan dirilis di perusahaan terminal saraf. Sebuah wilayah kunci untuk

produksi GnRH adalah daerah preoptik dari hipotalamus, yang berisi sebagian

besar mensekresi GnRH-neuron. Neuron GnRH berasal hidung dan bermigrasi ke

otak, di mana mereka tersebar di seluruh septum medial dan hipotalamus dan

dihubungkan dengan sangat panjang >1-milimeter-panjang dendrit. Bundel ini

bersama-sama sehingga mereka menerima bersama sinaptik input, proses yang

memungkinkan mereka untuk menyinkronkan pelepasan GnRH mereka.

       GnRH disekresi dalam hypophysial aliran darah portal yang di eminensia

median. Para darah portal membawa GnRH ke kelenjar pituitari,yang berisi

gonadotropin sel, di mana GnRH mengaktifkan sendiri reseptor , reseptor

gonadotropin-releasing hormone (GnRHR), tujuh-transmembran G-protein-

coupled yang merangsang reseptor beta isoform phosphoinositide fosfolipase C,

yang melanjutkan dengan memobilisasi kalsium dan protein kinase C. Hal ini

menyebabkan aktivasi protein yang terlibat dalam sintesis dan sekresi

gonadotropin LH dan FSH. GnRH terdegradasi oleh proteolisis dalam beberapa

menit.

       Ada perbedaan dalam sekresi GnRH antara wanita dan pria. Pada laki-laki,

GnRH disekresi dalam pulsa pada frekuensi konstan.Akan tetapi, pada wanita,

frekuensi pulsa bervariasi selama siklus menstruasi, dan ada gelombang besar

GnRH sesaat sebelum ovulasi.

       Aktivitas GnRH sangat rendah selama masa kanak-kanak, dan diaktifkan

pada pubertas. Selama tahun-tahun reproduksi, kegiatan pulsa sangat penting

untuk fungsi reproduksi sukses sebagai dikendalikan oleh loop umpan

balik. Namun, setelah kehamilan didirikan, aktivitas GnRH tidak

diperlukan. Kegiatan berdenyut dapat terganggu oleh hipotalamus-hipofisis

penyakit, baik disfungsi (yaitu, penekanan hipotalamus) atau lesi organik (trauma,

21

Page 22: Makala h Hormon

tumor). Peningkatan prolaktin tingkat menurunkan aktivitas

GnRH. Sebaliknya, hiperinsulinemia meningkatkan aktivitas pulsa mengarah ke

LH teratur dan aktivitas FSH, seperti yang terlihat dalam sindrom

ovarium polikistik (PCOS).Pembentukan GnRH kongenital tidak ada

dalam sindrom Kallmann.

       Neuron GnRH diatur oleh banyak neuron aferen yang berbeda, menggunakan

pemancar yang berbeda (termasuk norepinefrin, GABA,glutamat). Sebagai

contoh, dopamin muncul untuk merangsang pelepasan LH (melalui GnRH)

estrogen-progesteron-prima betina; dopamin dapat menghambat pelepasan LH

pada wanita diovariektomi.Kisspeptin tampaknya menjadi regulator penting dari

pelepasan GnRH.Pelepasan GnRH dapat juga diatur oleh estrogen. Telah

dilaporkan bahwa ada kisspeptin menghasilkan neuron yang juga

mengekspresikanreseptor estrogen alpha.

      GnRH ditemukan di organ luar hipotalamus dan pituitari, dan perannya dalam

proses kehidupan lainnya adalah kurang dipahami. Sebagai contoh, ada

kemungkinan menjadi peran GnRH1 dalam plasenta dan dalam gonad . Reseptor

GnRH dan GnRH juga ditemukan dalam kanker ovarium, payudara, prostat, dan

endometrium.

3.  Thyrotropin-Releasing Hormone (TRH)

Thyrotropin-releasing hormone (TRH) berfungsi untuk merangsang pituitary

untuk rilis thyroid-stimulating hormone (TSH). Thyrotropin-releasing hormone

(TRH), juga disebut thyrotropin-releasing factor (TRF), thyroliberin atau

protirelin, adalah tropik tripeptide hormon yang merangsang pelepasan thyroid-

stimulating hormone dan prolaktin oleh hipofisis anerior. TRH telah digunakan

secara klinis untuk pengobatan degenerasi spinocerebellar dan gangguan

kesadaran pada manusia.

TRH diproduksi oleh hipotalamus dalam neuron medial nukleus

paraventrikular. Pada awalnya, itu adalah disintesis sebagai prekursor asam amino

polipeptida-242 yang berisi 6 salinan urutan-Glu--Nya Pro-Gly-, diapit dengan di-

22

Page 23: Makala h Hormon

dasar peptida yang kemudian diproses melalui proteolisis untuk memberikan

molekul TRH matang.

Ia berjalan melintasi median eminensia ke kelenjar hipofisis anterior

melalui sistem portal hypophyseal mana merangsang pelepasan thyroid-

stimulating hormone dari sel yang disebutthyrotropes dan kelebihan kadar

menghambat dopamin, yang merangsang pelepasanprolaktin, yang pada

gilirannya menurunkan GnRH. TRH juga dapat dideteksi di daerah lain dari tubuh

termasuk sistem pencernaan dan pulau pankreas, serta otak.

4.  Pertumbuhan Hormon-Releasing Hormone (PHRH)

       Pertumbuhan hormon-releasing hormone berfungsi untuk merangsang

pelepasan hormon pertumbuhan (GH) dari (peningkatan GHRH)

hipofisis.Hormon pertumbuhan (GH) adalah hormon peptida berbasis protein.Ini

merangsang pertumbuhan, reproduksi sel dan regenerasi pada manusia dan hewan

lainnya. Hormon pertumbuhan adalah asam 191-amino rantai polipeptida tunggal

yang disintesis, disimpan, dan disekresi oleh sel-sel somatotroph dalam sayap

lateral kelenjar hipofisis anterior.

      Somatotropin mengacu pada hormon pertumbuhan 1 diproduksi secara alami

dalam hewan, sedangkan somatropin merujuk pada hormon pertumbuhan yang

diproduksi oleh teknologi DNA rekombinan, dan disingkat "HGH" pada manusia.

     Hormon pertumbuhan digunakan dalam obat untuk mengobati gangguan

pertumbuhan anak dan defisiensi hormon pertumbuhan dewasa.Dalam beberapa

tahun terakhir, terapi pengganti hormon pertumbuhan telah menjadi populer

dalam pertempuran melawan penuaan dan obesitas.

       Efek dilaporkan pada pasien yang kekurangan GH (tapi tidak pada orang

sehat) termasuk lemak tubuh menurun, massa otot meningkat, kepadatan tulang

meningkat, tingkat energi meningkat, warna kulit dan tekstur ditingkatkan,

meningkatkan fungsi seksual, dan fungsi sistem kekebalan tubuh membaik. Pada

saat ini, hGH masih dianggap hormon yang sangat kompleks, dan banyak

fungsinya masih belum diketahui.

23

Page 24: Makala h Hormon

      Dalam perannya sebagai agen anabolik, HGH telah digunakan oleh pesaing

dalam olahraga sejak 1970-an, dan telah dilarang oleh IOC dan NCAA. Analisis

urin tradisional tidak bisa mendeteksi doping dengan HGH, sehingga larangan itu

tidak dapat diterapkan sampai awal 2000-an ketika darah tes yang dapat

membedakan antara HGH alami dan buatan yang mulai dikembangkan.

      Tes darah yang dilakukan oleh WADA di Olimpiade 2004 di Athena terutama

ditargetkan HGH.sementara baru-baru ini sebuah varian tambahan ~ 23-24 kDa

juga telah dilaporkan di negara-negara pasca-latihan pada proporsi yang lebih

tinggi. Varian ini belum teridentifikasi, tetapi telah disarankan untuk bertepatan

dengan varian kDa 22 dari 23 kDa glycosilated diidentifikasi dalam kelenjar

hipofisis.Selain itu, varian ini beredar sebagian terikat dengan protein

(pertumbuhan hormon-binding protein, GHBP), yang merupakan bagian dipotong

dari reseptor hormon pertumbuhan, dan subunit asam-labil (ALS).

5.  Hormon Somatostatin

      Hormon somatostatin berfungsi untuk menghambat pelepasan GH dari

hipofisis. Somatostatin adalah hormon peptida yang mengendalikan sistem

endokrin dan berpengaruh terhadap transmisi sinyal saraf dan perkembangan sel

tubuh.GHIH mempunyai dua bentuk dari irisan sebuah preproprotein, satu dengan

14 asam amino dan 28 asam amino.

       GHIH disekresi oleh beberapa organ antara lain lambung, usus, sel delta

pankreas, dan neuron dari nukleus perventrikular dari hipotalamus dan kelenjar.

GHIH adalah sebuah hormon inhibitor yang antagonis terhadap GHRH dalam

proses sekresi GH. Hormon lain dengan sekresi terhambat oleh karena GHIH

antara lain:

a.    Enteroglukagon

b.   Gastrin

c.    Glukagon

d.    Insulin, hanya pada saat sel delta pada pankreas mensekresi GHIH

e.    Kolesistokinin (CCK)

24

Page 25: Makala h Hormon

f.     Motilin

g.    Vasoactive intestinal peptide (VIP)

h.   Hormon dari kelompok sekretin, termasuk GIP

i.      TSH

6.  Hormon Dopamin

      Hormon dopamin berfungsi untuk menghambat pelepasan prolaktin dari

hipofisis. Dopamin merupakan suatu hormon yang dihasilkan oleh hipotalamus.

Dopamin yang berlebihan dapat menyebabkan skizofrenia dan bila kekurangan

dapat menyebabkan penyakit parkinson.

      Dopamin diproduksi di beberapa daerah otak, termasuk substantia

nigra dan daerah tegmental ventral. Dopamin juga neurohormon dikeluarkan

oleh hipotalamus. Fungsi utamanya sebagai hormon adalah untuk menghambat

pelepasan prolaktin dari lobus anterior hipofisis.

      Dopamin tersedia sebagai intravena obat yang bekerja pada simpatik sistem

saraf , menghasilkan efek seperti peningkatan denyut jantung dan tekanan darah.

Namun, karena dopamin tidak bisa melintasi penghalang darah-otak, dopamin

diberikan sebagai obat tidak secara langsung mempengaruhi sistem saraf

pusat. Untuk meningkatkan jumlah dopamin dalam otak pasien dengan penyakit

seperti penyakit Parkinson dan dopa-responsif distonia ,L-dopa (pendahulu dari

dopamin) sering diberikan karena melintasi penghalang darah-otak yang relatif

mudah.

       Rasa bahagia dan nyaman dipengaruhi oleh aktivitas hormon serotinin dan

dopamin.Kedua hormon ini berada di otak dan berproduksi secara

alami.Dopamin, misalnya, jumlahnya meningkat seiring seseorang tidur nyenyak,

berolahraga, atau pun sedang melakukan seks.Maka, tidak heran jika seseorang

melakukan kegiatan tersebut seringkali mendapatkan rasa tenang dan

nyaman.Produksi serotinin maupun dopamin bisa didongkrak pula dengan

mengonsumsi makanan   tertentu.Dan, terapi kebahagiaan dengan makanan bisa

dilakukan dengan mudah.Untuk meningkatkan hormon dopamin, Anda bisa

25

Page 26: Makala h Hormon

mengonsumsi seafood (terutama ikan laut) atau kenari dalam menu makan.Atau,

bisa juga mengonsumsi coklat yang mengandung phenylethylamine.Zat ini

merangsang pembentukan dopamin.Sedangkan, untuk menghasilkan hormon

serotinin, Anda memerlukan asupan triptofan minimal 250 miligram. Seperti

dikutip Deutsche Welle, bersama enzim sel syaraf, triptofan akan menghasilkan

serotinin yang membuat diri Anda bahagia. Makanan yang bisa Anda konsumsi

seperti coklat, sereal dengan yoghurt, atau seafood.

Pisang juga sangat baik untuk peningkatan serotinin. Karena, buah ini mempunyai

kadar triptofan yang tinggi. Selain bermanfaat dalam produksi serotinin, triptofan

juga meningkatkan pelepasan hormon pertumbuhan dan menekan nafsu

makan.Cocok juga buat Anda yang lagi diet.

7.  ACTH

ACTH berfungsi untuk merangsang pelepasan hormon dari korteks

adrenal. Andrenocorticotrophic (corticotropia, ACTH) berfungsi memeliharab

pertumbuhan dan perkembangan normal korteks adrenal dan merangsang untuk

mengsekresikan kortisol dan glucocorticoid yang lain.Hormon ACTH dihasilkan

oleh kelenjar hipofisis anterior.Peran utama ACTH adalah menstimulasi sintesis

dan sekresi glukokortikoid dan androgen pada korteks adrenal melalui pencerap

ganda protein-G yang bergantung pada mekanisme cAMP. Sebelum

berlangsungnya sintesis steroid, ACTH akan meningkatkan konsentrasi kolesterol

esterase dan mendifusikan kolesterol melalui membran mitokondria dan

meningkatkan sintesis pregnen. Tahapan dari mekanisme kerja ACTH adalah:

1.      ACTH adalah produk dari proses pasca translasi prekursor polipeptida Pro-

Opiomelanokortin, Organ target ACTH adalah korteks adrenal tempat

kortikotropin terikat.

2.      Setelah di korteks adrenal, ACTH akan memacu perubahan Kolesterol

menjadi pregnolon.

3.      Kemudian dari pregnolon dihasilkanlah adrenokortikosteroid dan androgen

adrenal.

26

Page 27: Makala h Hormon

4.      Dimana fungsi kortisol adalah kerja antiinflamasi, meningkatkan

glukoneogenesis, meningkatkan penghancuran protein, Mobilitas lemak,

Mobilitas protein, Stabilisasi lisosom.

Adrenocorticotropic hormon (ACTH atau corticotropin) adalah polypeptide

tropika dan secreted hormon yang dihasilkan oleh kelenjar di bawah otak

depan. Itu adalah komponen penting dari hypothalamic-kelenjar di bawah otak-

adrenal axis dan sering dihasilkan dalam respon terhadap stres biologis

(corticotropin bersama-releasing hormon dari hypothalamus).

      ACTH adalah synthesized dari pra-pro-opiomelanocortin (pra-POMC).

Penghapusan dari sinyal peptide selama terjemahan yang memproduksi 267 asam

amino polypeptide POMC, yang undergoes sejumlah pos-translational modifikasi

seperti phosphorylation dan glycosylation sebelum itu proteolytically melekang

oleh endopeptidases untuk menghasilkan berbagai polypeptide fragmen dengan

berbagai aktivitas fisiologis. Ini termasuk fragmen ACTH, β-lipotropin, γ-

lipotropin, Melanocyte merangsang Hormone (MSH) dan β-endorphin. POMC,

ACTH dan β-lipotropin adalah secreted dari corticotropes di depan cuping (atau

adenohypophysis) dari kelenjar di bawah otak sebagai jawaban terhadap hormon

corticotropin-releasing hormon (CRH) yang dirilis oleh hypothalamus. ACTH

juga diproduksi oleh sel dari sistem kekebalan (sel T, B dan sel-sel macrophages)

dalam respon terhadap stimuli yang pergi bersama-sama dengan stres (termasuk

CRH).

      Untuk mengatur pengeluaran dari ACTH, banyak zat secreted dalam pameran

ini poros lambat/intermediate-umpan balik yang cepat dan lingkaran kegiatan.

Glucocorticoids secreted dari adrenal bozonty bekerja untuk mencegah keluarnya

CRH oleh hypothalamus, yang pada akhirnya akan berkurang anterior ACTH dari

kelenjar di bawah otak keluarnya. Glucocorticoids Mei juga yang menghalangi

tingkat POMC gene transcription dan sintesis peptide.

8.  Luteinizing Hormone (LH)

27

Page 28: Makala h Hormon

       Luteinizing hormone (LH) pada wanita berfungsi uintuk merangsang

produksi hormon seks (yaitu, estrogen) dalam ovarium serta selama

ovulasi.Sedangkan pada pria berfungsi untuk merangsang produksi testosteron di

testis.

        Pada wanita, pada saat menstruasi, FSH inisiat pertumbuhan folikel,

khususnya yang mempengaruhisel-sel granulosa. Dengan kenaikan estrogen,

reseptor LH juga diekspresikan pada folikel matang yang menghasilkan

peningkatan jumlah estradiol. Akhirnya pada saat pematangan folikel, kenaikan

estrogen memimpin melalui antarmuka hipotalamus untuk efek "positif umpan

balik", suatu pelepasan LH selama 24 - untuk periode 48-jam. Ini 'lonjakan LH'

pemicu ovulasi , sehingga tidak hanya melepaskan telur tetapi juga memulai

konversi dari sisa folikel menjadi korpus luteum , yang pada gilirannya,

menghasilkanprogesteron untuk mempersiapkan endometrium untuk

kemungkinan implantasi. LH diperlukan untuk mempertahankan fungsi luteal

selama dua minggu pertama. Dalam kasus kehamilan , fungsi luteal akan lebih

dipelihara oleh aksi hCG (hormon yang sangat mirip dengan LH) dari kehamilan

yang baru didirikan. LH mendukung sel teka di ovarium yang

memberikan androgen dan prekursor hormon untuk produksi estradiol.

       Pada pria, LH bertindak atas sel-sel Leydig dari testis dan bertanggung jawab

untuk produksi testosteron, sebuah androgen yang diberikannya baik aktivitas

endokrin dan aktivitas intratesticular pada spermatogenesis.

      Pelepasan LH pada kelenjar hipofisis dikendalikan oleh pulsa gonadotropin-

releasing hormone (GnRH) dari hipotalamus . Mereka pulsa, pada gilirannya,

tunduk pada umpan balik estrogen dari gonad. LH biasanya rendah selama masa

kanak-kanak dan, pada wanita, tinggi setelah menopause. Seperti LH disekresi

sebagai pulsa, perlu untuk mengikuti konsentrasi selama periode waktu yang

cukup untuk mendapatkan informasi yang tepat tentang tingkat darah.

       Selama tahun-tahun reproduksi, tingkat khas adalah antara 1-20 IU

L. Fisiologis yang tinggi kadar LH yang terlihat selama lonjakan LH (vs),

biasanya mereka terakhir 48 jam. Deteksi dari lonjakan hormon yang akan datang

28

Page 29: Makala h Hormon

luteinising menunjukkan ovulasi . LH dapat dideteksi oleh kemih kit prediksi

ovulasi (OPK, juga LH-kit) yang dilakukan, biasanya setiap hari, sekitar ovulasi

waktu dapat diharapkan. Konversi dari negatif ke positif pembacaan akan

menunjukkan bahwa ovulasi adalah sekitar terjadi dalam waktu 24-48 jam, dua

hari memberikan perempuan untuk terlibat dalam hubungan

seksual atau inseminasi buatan dengan niat ibu hamilSelama tahun-tahun

reproduksi, LH yang relatif tinggi sering terlihat pada pasien dengan sindrom

ovarium polikistik , namun, akan sangat luar biasa bagi mereka untuk memiliki

tingkat LH di luar jangkauan reproduksi normal. Pada wanita, LH membantu

mengatur siklus menstruasi dan produksi telur (ovulasi). Tingkat dari LH dalam

tubuh wanita bervariasi dengan fase siklus menstruasi. Ini meningkat pesat sesaat

sebelum ovulasi terjadi, sekitar pertengahan siklus (hari ke-14 dari siklus 28-

hari). Hal ini disebut lonjakan LH. hormon Luteinizing dan follicle-stimulating

hormone tingkat naik dan turun bersama-sama selama siklus menstruasi bulanan.

Pada pria, LH merangsang produksi testosteron , yang berperan dalam produksi

sperma.

9.  Follicle Stimulating Hormone (FSH)

      Follicle stimulating hormone pada wanita berfungsi untuk merangsang

perkembangan folikel.Sedadngkan pada pria, merangsang produksi

sperma.Gonadotropin, yang terdiri dari Follicle stimulating hormone (FSH) dan

Luteinizing hormone (LH).Somatotropic hormone (Ghowth hormone, GH) yaitu

hormone yang menyebabkan pertumbuhan dari semua jaringan tubuh yang dapat

tumbuh.

       Hormon perangsang folikel adalah hormon yang dikeluarkan

olehgonadotrop.FSH berfungsi untuk memacu pertumbuhan sel

telur dalam ovarium. Pada pria, FSH mengatur dan memelihara proses

pembentukan sperma. Jumlah FSH sedikit ketika kecil dan tinggi

setelah menopause.nFSH merupakan sebuah tes hormon follicle-stimulating

mengukur jumlah follicle-stimulating hormone (FSH) dalam darah sampel. FSH

dihasilkan olehkelenjar hipofisis.Pada wanita, FSH membantu mengontrol siklus

29

Page 30: Makala h Hormon

menstruasi dan produksi telur oleh ovarium . Jumlah FSH bervariasi sepanjang

siklus menstruasi wanita dan tertinggi sebelum dia melepaskan telur

(ovulasi).Sedangkan pada pria, FSH membantu mengontrol produksi

sperma. Jumlah FSH pada pria biasanya tetap konstan.

      Jumlah hormon FSH dan lainnya ( hormon luteinizing , estrogen ,

dan progesteron ) yang diukur di kedua seorang pria dan seorang wanita untuk

menentukan mengapa pasangan tidak dapat menjadi hamil ( infertilitas ). Tingkat

FSH dapat membantu menentukan apakah pria atau wanita seks organ ( testis atau

ovarium) berfungsi dengan benar.

  FSH merangsang pertumbuhan dan perekrutan belum dewasa folikel

ovarium di ovarium. Pada awal (kecil) folikel antral, FSH adalah faktor utama

yang menyelamatkan kelangsungan hidup folikel antral kecil (2-5 mm diameter

untuk manusia) dari apoptosis (kematian sel terprogram somatik dari folikel dan

oosit).Dalam periode transisi fase luteal-folikel tingkat serum progesteron dan

estrogen (terutama estradiol) menurun dan tidak lagi menekan pelepasan FSH,

akibatnya FSH puncak sekitar tiga hari (hari pertama adalah hari pertama

menstruasi). Kohort folikel antral kecil biasanya cukup dalam jumlah yang cukup

untuk menghasilkan Inhibin B untuk menurunkan kadar FSH serum.

      Selain itu, ada bukti bahwa lonjakan gonadotropin-faktor pelemahan

dihasilkan oleh folikel kecil selama paruh pertama fase folikel juga memberikan

sebuah umpan balik negatif pada hormon luteinizing berdenyut (LH) amplitudo

sekresi, sehingga memungkinkan lingkungan yang lebih menguntungkan untuk

pertumbuhan folikel dan mencegah luteinisasi prematur.

      Sebagai seorang wanita mendekati perimenopause, jumlah folikel antral kecil

direkrut di setiap siklus berkurang dan akibatnya cukup Inhibin B adalah

sepenuhnya diproduksi untuk FSH lebih rendah dan tingkat serum FSH mulai

meningkat.Akhirnya tingkat FSH menjadi begitu tinggi sehingga turun regulasi

reseptor FSH terjadi dan dengan menopause setiap folikel sekunder kecil yang

tersisa tidak lagi memiliki reseptor FSH.

30

Page 31: Makala h Hormon

      Ketika folikel matang dan mencapai 8-10 mm diameter itu mulai

mengeluarkan sejumlah besar estradiol. Biasanya pada manusia hanya satu folikel

menjadi dominan dan bertahan untuk tumbuh ke 18-30 mm dalam ukuran dan

ovulasi, folikel yang tersisa dalam kohort mengalami atresia. Peningkatan tajam

dalam produksi estradiol oleh folikel dominan (mungkin bersama dengan

penurunan gelombang gonadotropin-faktor pelemahan) menyebabkan efek positif

pada hipotalamus dan hipofisis dan denyut GnRH yang cepat terjadi dan hasil

lonjakan LH.

      Peningkatan dalam serum estradiol tingkat menyebabkan penurunan produksi

FSH oleh produksi GnRH menghambat di hipotalamus.Penurunan tingkat FSH

serum menyebabkan folikel kecil dalam kelompok saat ini untuk mengalami

atresia karena mereka kurang memiliki sensitifitas yang cukup untuk FSH untuk

bertahan hidup. Kadang-kadang dua folikel mencapai tahap 10 mm pada waktu

yang sama secara kebetulan dan sebagai keduanya sama-sama sensitif terhadap

FSH baik bertahan hidup dan tumbuh di lingkungan FSH rendah dan dengan

demikian dua ovulasi dapat terjadi dalam satu siklus mungkin mengarah kepada

non identik (dizigotik) kembar.

10.Thyroid Stimulating Hormone (TSH)

      Thyroid Stimulating Hormone (TSH) berfungsi untuk merangsang pelepasan

hormon tiroid.vHormone tirotropin (Tiroid stimulating hormone, TSH) berfungsi

memelihara pertumbuhan dan perkembangan kelenjar targetnya (tiroid kelenjar

gondok) dan merangsang tiroid untuk mensekresikan hormone tiroksin.SH

menstimulasi kelenjar tiroid untuk mengeluarkan hormon  tiroksin   (T 4) dan

triiodotironin (T 3). TSH produksi dikendalikan oleh Thyrotropin-releasing

hormone (TRH), yang diproduksi di hipotalamusdan diangkut ke kelenjar

hipofisis anterior melalui sistem portal hipotalamus-hypophyseal , di mana ia

meningkatkan produksi dan pelepasan TSH. somatostatin juga diproduksi oleh

hipotalamus, dan memiliki efek berlawanan pada produksi TSH hipofisis,

mengurangi atau menghambat rilis.Tingkat hormon tiroid (T 3 dan T 4) dalam

darah memiliki efek pada pelepasan dari TSH hipofisis, ketika tingkat T 3 dan

31

Page 32: Makala h Hormon

T 4 yang rendah, produksi TSH meningkat, dan pada kebalikannya, ketika tingkat

dari T 3 dan T 4 yang tinggi, produksi TSH menurun. Efek ini menciptakan

regulasi negatifumpan balik.TSH glikoprotein dan terdiri dari dua subunit, alpha

dan subunit beta.Paraα (alfa) subunit(yaitu,chorionic gonadotropin alpha) hampir

identik dengan human chorionic gonadotropin(HCG),luteinizing

hormon(LH),follicle-stimulating hormone (FSH). Subunit α dianggap wilayah

efektor yang bertanggung jawab untuk stimulasi adenilat siklase (melibatkan

generasi cAMP).Rantai α memiliki urutan asam amino 92-. Para β (beta) subunit

(TSHB) adalah unik untuk TSH, dan karena itu menentukan spesifisitas reseptor.

Rantai β memiliki urutan asam amino 118 .Sebuah thyroid-

stimulating hormone(TSH)tes digunakan untuk memeriksakelenjar tiroid masalah.

TSH dihasilkan ketikahipotalamusmelepaskan zat yang disebut Thyrotropin-

releasing hormone (TRH).TRH kemudian memicukelenjar pituitari untuk

melepaskan TSH. Lihat gambar dari kelenjar tiroid dan kelenjar pituitari. TSH

menyebabkan tiroid membuat dua kelenjar hormon: triiodothyronine (T3)

danthyroxine (T4). T3 dan T4 membantu mengontrol tubuh Anda

metabolisme.Triiodothyronine (T3) dan thyroxine (T4) yang diperlukan untuk

pertumbuhan normal dariotak, terutama selama 3 tahun pertama kehidupan.Anak

yang lebih tua juga perlu hormon tiroid untuk tumbuh dan berkembang secara

normal. Tes ini dapat dilakukan pada waktu yang sama sebagai tes untuk

mengukur T3 dan T4.

11.  Growth Hormone (GH)

     Hormon pertumbuhan (GH) adalah hormon peptida yang merangsang

pertumbuhan, sel reproduksi dan regenerasi pada manusia dan hewan lainnya.

Hormon pertumbuhan adalah asam 191-amino rantai tunggal polipeptida yang

disintesis, disimpan, dan dikeluarkan oleh somatotrophsel dalam sayap

lateralhipofisis anterior kelenjar. Somatotropin (STH) mengacu padahormon

pertumbuhan 1diproduksi secara alami pada hewan, sedangkan somatropin

merujuk pada hormon pertumbuhan yang diproduksi oleh teknologi DNA

rekombinan, dan disingkat "HGH" pada manusia.

32

Page 33: Makala h Hormon

Hormon pertumbuhan digunakan sebagaiobat resepdalam pengobatan untuk

mengobati gangguan pertumbuhan anak dan defisiensi hormon pertumbuhan

dewasa.Di Amerika Serikat, hanya tersedia secara legal dari apotek, dengan resep

dari dokter. Dalam beberapa tahun terakhir di Amerika Serikat, beberapa dokter

sudah mulai meresepkan hormon pertumbuhan dalam kekurangan GH-pasien

yang lebih tua (tapi tidak pada orang sehat) untuk meningkatkan

vitalitas. Sementara hukum, efektivitas dan keamanan ini digunakan untuk HGH

belum diuji dalam percobaan klinis. Pada saat ini, masih dianggap HGH adalah

hormon yang sangat kompleks, dan banyak fungsinya masih belum diketahui.

      Dalam perannya sebagai anabolik agen, HGH telah dimanfaatkan oleh pesaing

dalam olahraga sejak 1970-an, dan telah dilarang

oleh IOC dan NCAA . Tradisional urin analisis tidak dapat

mendeteksi doping dengan HGH, sehingga larangan itu tidak dapat diterapkan

sampai awal 2000-an ketika tes darah yang dapat membedakan antara HGH alami

dan buatan yang mulai dikembangkan. Tes darah yang dilakukan

oleh WADA di Olimpiade 2004 di Athena, Yunani ditargetkan terutama

HGH.  Hal ini digunakan untuk obat ini tidak disetujui oleh FDA; GH secara

hukum hanya tersedia dengan resep di Amerika Serikat.

       Efek hormon pertumbuhan pada jaringan tubuh secara umum dapat

digambarkan sebagai anabolik (membangun).Seperti kebanyakan hormon protein

lain, tindakan GH dengan berinteraksi dengan spesifik reseptor pada permukaan

sel. Tinggi meningkat selama masa kanak-kanak adalah efek yang paling banyak

dikenal GH.

GH juga merangsang, melaluijalur sinyal JAK-STAT, produksiinsulin-seperti

faktor pertumbuhan 1(IGF-1, sebelumnya dikenal sebagai somatomedin C), suatu

hormon homolog denganproinsulin.Parahatiadalah utama organ target GH untuk

proses ini dan merupakan situs utama dari IGF-1 produksi. IGF-1 memiliki

pertumbuhan-merangsang efek pada berbagai jaringan.IGF-1 tambahan dihasilkan

di dalam jaringan target, sehingga apa yang tampaknya menjadi baik

sebagaiendokrindanautokrin/parakrin hormon. IGF-1 juga memiliki efek stimulasi

33

Page 34: Makala h Hormon

pada osteoblas dan aktivitas kondrosit untuk mempromosikan pertumbuhan

tulang.

Selain meningkatnya ketinggian pada anak-anak dan remaja, hormon

pertumbuhan memiliki efek lain pada tubuh:

a. Meningkatkankalsiumretensi, dan memperkuat dan meningkatkanmineralisasi

tulang

b. Meningkatkanototmassa melaluisarkomer hiperplasia

c. Meningkatkanlipolisis

d. Meningkatkansintesis protein

e. Merangsang pertumbuhan semua organ internal termasuk otak

f. Berperan dalamhomeostasis

g. Mengurangihatipenyerapanglukosa

h Meningkatkanglukoneogenesisdi hati

i. Memberikan kontribusi untuk pemeliharaan dan fungsi pulau pankreas

j. Merangsangsistem kekebalan tubuh

12. Hormon Prolaktin

Prolaktin (Luteotropic hormone, LTH) berfungsi untuk merangsang sekresi

kelenjar susu (glandula mamae). Prolaktin terdapat ada sebagian besar hewan

termasuk manusia.Prolaktin, hormon pertumbuhan (Growth Hormone) dan

Placental Lactogen (PL atau chorionic somatomammotropin (CS)), merupakan

anggota dari hormon polipeptida berdasarkan sekuen asam amino yang homolog.

Prolactin diproduksi oleh sel yang terdapat pada anterior pituitary, fungsi utama

dari hormon prolaktin yaitu menginduksi dan pemeliharaan laktasi pada

mamalia.Hormon Prolaktin dihasilkan oleh kelenjar hipofisa bagian depan yang

ada di dasar otak. Prolaktin merangsang kelenjar susu untuk memproduksi ASI,

sedangkan rangsangan pegeluaran prolaktin ini adalah pengosongan ASI dari

gudang ASI (Sinus Lactiferus). Semakin banyak ASI yang dikeluarkan dari

34

Page 35: Makala h Hormon

payudara maka semakin banyak ASI yang diproduksi, sebaliknya apabila bayi

berhenti menghisap atau sama sekali tidak memulainya, maka payudara akan

berhenti memproduksi ASI.

       Setiap isapan bayi pada payudara ibunya akan merangsang ujung saraf di

sekitar payudara. Rangsangan ini diantar ke bagian depan kelenjar hipofisa untuk

memproduksi prolaktin. Prolaktin dialirkan oleh darah ke kelenjar payudara dan

akanmerangsang pembuatan ASI. Jadi, pengosongan gudang ASI merupakan

rangsangan diproduksinya ASI.

      Kejadian dari perangsangan payudara sampai pembuatan ASI disebut refleks

Produksi ASI atau Refleks Prolaktin, dan semakin sering ibu menyusui bayinya,

akan semakin banyak pula produksi ASI-nya. Semakin jarang ibu menyusui, maka

semakin berkurang jumlah produksi ASI-nya.

       Pada efek lain prolaktin, prolaktin mempunyai fungsi penting lain, yaitu

menekan fungsi indung telur (Ovarium), dan akibatnya dapat memperlambat

kembalinya fungsi kesuburan dan haid, dengan kata lain ASI eksklusif dapat

menjarangkan kehamilan.

13. Vasopresin/Antidiuretik Hormone (ADH)

Vasopresin berfungsi untuk membantu mengontrol air tubuh dan kadar

elektrolit. Vasopresin adalah hormon yang yang dapat ditemui di semua mamalia,

termasuk manusia. VP adalah sebuah hormon peptida yang mengatur penyerapan

kembali molekul yang berada pada ginjal dengan

memengaruhi permeabilitas jaringan dinding tubules, sehingga berfungsi untuk

mengatur pengeluaran urin.

Vasopresin maupun oksitosin/OT disintesis oleh magnocellular

neurons dari hypothalamic supraoptic nuclei (SON) dan paraventricular nuclei

(PVN) hipotalamus dan disimpan di dalam vesikel hipofisis posterior sebagai

bagian dari precursor (substrat bahan baku) bagi preprohormone. Setiap bagian

dipisahkan untuk diedarkan dalam bentuk nonapeptida, neurophysin, dan dari VP

35

Page 36: Makala h Hormon

sebuah glikopeptida jenis kopeptin, ke dalam sirkulasi darah atau langsung

menuju ke dalam otak.

2.8 Kegunaan Hormon Secara Klinis

A. Penggunaan Hormon melalui obat – obatan

Terdapat 4 macam obat terapi hormonal :

1. Pil kontrasepsi atau pil KB

Pil KB terdapat dalam beberapa jenis, bisa merupakan kombinasi atau berisi

zat tunggal. Umumnya berisi estrogen sintetik dosis rendah

dengan progestagen (progesteron). Obat ini relatif murah dan cukup aman

dipakai oleh wanita. Namun seperti semua terapi hormon lainnya, pil KB

tidaklah menyembuhkan endometriosis. Ia hanya turut meredakan rasa sakit

endometriosis dengan cara menekan menstruasi dan menghambat pertumbuhan

endometrium.

2. Progesteron/progestogen

Progestin adalah kelompok obat yang berperilaku seperti hormon

progesteron wanita. Mereka telah digunakan sejak pertengahan 1950-an untuk

mengobati gejala endometriosis.  Progestin tersedia dalam beberapa bentuk

yang berbeda, yang masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan.

Progestin secara luas dianggap sebagai pengobatan yang efektif untuk

gejala endometriosis meskipun tidak semua diindikasikan untuk pengobatan

penyakit ini. Namun, seperti semua obat yang digunakan untuk endometriosis,

mereka mungkin memiliki efek samping, yang mungkin tidak bisa ditoleransi

pada bbrp pasien.  Efek samping ini bervariasi antara berbagai jenis progestin,

membuat beberapa lebih cocok untuk terapi jangka panjang daripada yang lain.

3. Agonis GnRH (Gonadotropin releasing hormone)

Agonis GnRH adalah kelompok obat yang telah digunakan untuk

mengobati endometriosis selama lebih dari 20 tahun. Obat ini adalah

modifikasi dari hormon alamigonadotropin releasing hormone. Gonadotropin

releasing hormone adalah hormon yang memicu sekresi follicle-stimulating

36

Page 37: Makala h Hormon

hormone (FSH), and luteinizing hormone (LH), yang membantu mengontrol

siklus menstruasi. Semua agonis GnRH sangat mirip secara kimia, tetapi

mereka terdapat dalam berbagai bentuk, bisa berupa injeksi 3 bulanan, injeksi

perbulan, dan injeksi harian.

4. Danazol (Danocrine)

Danazol adalah androgen sintetik. Androgen adalah hormon yang

diproduksi oleh testis pria. Mereka bertanggung jawab untuk fungsi sistem

reproduksi pria dan perkembangan karakteristik pria, seperti rambut wajah dan

suara pria.  Ovarium juga menghasilkan sejumlah kecil androgen.

Danazol adalah pengobatan yang efektif untuk endometriosis, dan

memiliki efektivitas yang sama dengan terapi hormon lainnya. Namun,

memiliki banyak efek samping androgenik (mirip pria), termasuk berat badan,

rambut tubuh meningkat dan jerawat. Adanya efek samping yang tidak

menyenangkan dan kecenderungan untuk mempengaruhi kolestrol darah

menyebabkannya tidak menjadi pilihan pertama pengobatan untuk

endometriosis.

B. Penggunaan Hormon sebagai terapi

1.      Terapi substitusi

Adalah penggantian hormon yang tidak dibentuk oleh penderita dengan

hormone dari luar. Pemberian hormon terapi ini bukan untuk menyembuhkan

tetapi untuk mengurangi keluhan yang ada. Pemberian cara ini lama dan

dapat berlangsung seumur hidup. Contoh: terapi estrogen atau estrogen-

progesteron untuk wanita menapous.

2.      Terapi stimulasi

Adalah memacu alat tubuh untuk meningkatkan produksi hormonnya. Cara

ini tidak hanya dipakai untuk keperluan pengobatan, tetapi juga untuk

diagnosis (test fungsional). Contoh: penggunaan hormone gonadotropin untuk

keperluan diagnosis dan terapi untuk merangsang ovarium sehingga alat

tersebut membentuk estrogen dan progesteron.

37

Page 38: Makala h Hormon

3.      Terapi inhibisi

Adalah pemberian hormon pada hiperfungsi suatu kelenjar endokrin atau

menekan fungsi yang tidak diinginkan. Contoh: inhibisi ovulasi dengan

memberikan kombinasi estrogen-progesteron pada kontrasepsi pil.

Kegunaan beberapa hormon melalui pengobatan terapi :

a. Terapi Hormon Estrogen

Estrogen adalah hormon seks yang mengendalikan siklus haid,

pertumbuhan dan fungsi rahim dan dinding rahim, dan cirri seks sekunder (seperti

perkembangan payudara, sekresi vagina, dan gairah seks).

1) Hormon Estrogen

Dapat mengobati penyakit seperti :

Endometriosis adalah suatu kondisi dimana jaringan yang mirip dengan

lapisan dinding rahim (yang mestinya hanya berada di dalam rahim)

ditemukan atau tumbuh di tempat lain dalam tubuh. Endometrium sendiri

merupakan lapisan yang melapisi rongga rahim dan dikeluarkan secara

siklik saat mens sebagai darah haid. 

Myoma adalah tumor jinak dari miometrium (otot rahim). Berdasarkan

letaknya, mioma uteri bisa dibagi menjadi 3, yakni mioma intramural (di

dalam otot rahim), subserosa(dibawah lapisan serous, menonjol ke arah

rongga perut), serta submukosa (menonjol ke arah rongga rahim).

Kista ovari, adalah berbentuk suatu kantung berisi cairan,  yang bisa kental

seperti gel (mucus/lendir), atau bisa juga cair (serous). Kista ini diproduksi

oleh kelenjar-kelenjar yang ada di ovarium, yang tak bisa dikeluarkan.

Jenis kista yang paling sering dijumpai adalah kista follicular. Pada wanita

terdapat ovarium seukuran kenari yang terletak pada setiap sisi uterus.

Dalam keadaan tertentu, disarankan dilakukan pembedahan/operasi, jika pasien

masih menginginkan memiliki keturunan, umumnya dilakukan dulu upaya-upaya

lain seperti pengobatan dengan hormon, seperti menekan produksi estrogen

dalam tubuh.

Khasiat pemberian Estrogen

38

Page 39: Makala h Hormon

Khasiat estrogen pada masing-masing organ adalah :

Ovarium : memicu pematangan folikel dan ovum

Uterus : memicu proliferasi endometrium dan memperkuat kontraksi otot

uterus

Vagina : menyebabkan perubahan selaput lendir vagina, memperbanyak

sekresi, dan meningkatkan kadar glikogen

Serviks : memperbanyak sekresi seluler serviks, mengubah konsentrasi lendir

pada saat ovulasi

Payudara : menyebabkan terjadinya proliferasi pada mammae

 Penggunaan Estrogen dalam Pengobatan

Pada hipoplasia genetalis, estrogen sering kali diberikan dengan harapan

bahwa alat-alat genetalia dapat tumbuh normal dan berfungsi normal

Penggunaan estrogen pada disgenesis ovarii (sindrom tumer) merupakan

pengobatan penting

Untuk mencegah laktasi setelah partus dengan memberikan estrogen per Os

selama 1 minggu

Sebagai kontrasepsi baik sendiri maupun dikombinasi dengan progesteron

Pada wanita dengan dismenorea primer diberi terapi kombinasi estrogen +

progesteron

Menghentikan perdarahan disfungsional dengan meningkatkan kadar estrogen

dalam darah

Pengobatan sindroma klimaterik

Pengobatan kasus I gangguan haid dengan dikombinasi estrogen +

progesteron.

b. Terapi Hormon Gestagen

Gestagen adalah hormon steroid yang menyebabkan terjadinya

transformasi sekretorik pada endometrium dan sekaligus

mempertahankan kehamilan. Gestagen dibagi menjadi 2 yaitu :

a.       Gestagen alamiah yaitu progesteron

39

Page 40: Makala h Hormon

b.      Gestagen sintetik yaitu turunan nortestosteron turunan progesteron.

Progesteron adalah hormone steroid seks dengan 21 atom C yang pada

pemberian per Oral sangat cepat dimetabolisme oleh hati, sehingga untuk

keperluan terapi harus diproduksi secara sintetik.  Cara yang dapat untuk

menilai khasiat gestagen sintetik dengan memudarkan siklus haid, dosis

transformasi dan menghambat ovulasi.

 Khasiat pemberian progesteron

Adapun khasiat progesteron pada masing-masing organ sasaran adalah :

Mengakibatkan perubahan sekretorik pada endometrium

Mengurangi secret, peningkatan viskositas, dan menurunkan spinnbarkeit

pada serviks

Mengurangi tonus sehngga kontraksi miometrium berjalan lambat,

dalam kehamilan progesterone membuat uterus menjadi tenang

Progesteron merangsang pusat panas di otak sehingga meningkatkan suhu

0.4 - 0,6 o C

Pada payudara setelah pertumbuhannya dimulai oleh estrogen maka

progesteron ikut serta dalam pembentukan lobules dan alveolus

Mencegah pertumbuhan folikel dan terjadinya ovulasi pada ovarium.

Dasar umum dalam pemakain estrogen dan progesterone

Sebelum diberikan harus mengenal indikasi maupun kontraindikasinya

Sebaiknya harus didahulukan jenis hormin alamiah terlebih dahulu

Jenis estrogen kuat tidak boleh diberikan lebih dari 14 hari, dan jika

diberikan harus selalu ditambah progesteton dengan lama pemberian 10 –

14 hari

Setiap pemberian estrogen jangka panjang harus selalu dikombinasikan

setelah beberapa bulan pengobatan atau setelah dosis di naikkan keluhan

masih ada maka pengobatan harus dihentikan

40

Page 41: Makala h Hormon

Pemberian pada wanita usia lebih dari 35 tahun harus dilakukan

pengawasan yang ketat dn setiap terjadin perdarahan atipik harus

dilakukan tindakan diagnostic

Pemberian selalu di mulai dengan dosis rendah yang efektif dan di

usahakan selalu pemberian secara siklik

Tidak boleh diberikan pada wanita hamil

Penggunaan progesteron dalam pengobatan

Perdarahan disfungsional dapat dihentikan dengan pemberian progesteron

atau derifatnya

Pada amenoria patologik, progesteron diberikan sebagai withdrawal test

dikenal dengan uji P, dalam usaha mencari sebab symptom tersebut

Progesterone dalam kombinasi dengan estrogen atau sendiri memegang

peranan penting sebagai obat untuk obat kontrasepsi

Progesterone ternyata sangat bermanfaat pada pengobatan terhadap

endometriosis, walaupun sekarang banyak diganti oleh obat baru yaitu Gn-

RH

Mastitis dapat bereaksi baik terhadap pemberian progesteron

Infertilitas dapat disebabkan antara lain oleh gangguan fase luteal siklus

haid

Progesteron sebagai medroksi progesterone asetat atau medrogeston dapat

diberikan pada penderita dengan residif karsinema endometrii atau jika

timbul metastasis

Progesterone sebagai medroksi progesterone asetat dapat digunakan untuk

mengubah siklus haid.

c. Terapi Androgen

Androgen adalah hormone yang memicu pertumbuhan dan pembentukan

sifat kelamin laki-laki, serta merupakan hormon steroiddengan 19 atom C

Androgen yang aktif bekerja adalah dehidrotestosteron (DHT) dan

testosteron (T). selain itu ada jenis androgen lain seperti dehidroepiandrosteron

sulfat (DHEAS) sifat androgeniknya sangat lemah.pada wanita testosterone

41

Page 42: Makala h Hormon

dibuat oleh ovarium (20-30%) dalam sel-sel hilus dan dalam kelenjar korteks

adrenal, testosterone dihasilkan dari DHEAS 20% dan androstenedion 60%.

Androstenedion memiliki kemampuan mengikat estrogen reseptor di mammae

dan uterus. Androgen berperan dalam pematangan folikel dan penapisan folikel

dominan. Folikel-folikel yang cairannya banyak mengandung androgen tidak

dapat tumbuh lebih lanjut (atresia). Antiandrogen telah

dipastikan  memperlambat proses terjadinya atresia. Produk metabolisme

androgen yaitu androstenedion dan etikonolon.

Androgen dalam Pengobatan

Androgen sudah tidak dianjurkan lagi sebagai terapi, namun terapi

androgen dalam pengibatan dapat mengatasi gangguan libido, menghilangkan

rasa cemas, perasaan lelah, dan meningkatkan konsentrasi berfikir. Androgen

hanya dapat digunakan dalam beberapa hal misalnya klimakterik dan gangguan

libido.

d. Terapi Kortison

Kortison adalah jenis glukokortikosteroid yang dinuat oleh kelenjar

adrenal. Berdasarkan formula stukturnya termasuk golongan pregnan yang terdiri

atas 21 atom C. penggunaan kortison ini pada penderita dengann sindroma

adrogenital.

e. ANTIESTROGEN, ANTIANDROGEN DAN ANTIGESTAGEN

Beberapa jenis steroid seks yang dapat menigkatkan atau mengahambat

steroid seks lain. Gestagen memiliki khasiat androgen Spirosteronasetat memiliki

khasiat antiandrogen. siklofenil selain memiliki pemicuan ovulasi juga memiliki

khasiat antigestagen, sedangkan klomifen dan tamoksifen memiliki khasiat

antiestrogen yang dapat digunakan pengobatan kanker payudara.

f. Terapi Hormon Gonadotropin

            Gonadotropin adalah hormon glikoprotein yang ektrasi dan isolasi dari

urin wanita pasca menopause human menopause gonadotropin (hMG) dan dari

42

Page 43: Makala h Hormon

urin wanita hamil human korionik gonadotropin (hCG). Sediaan hMG

mengandung FSH dan elemen dengan perbandingan (UI) 75 : 75 sedangkan hCG

(500, 1000, 1500, 10000) UI mempunyai khasiat LH.

Mekanisme Kerja

            Human menopause gonadotropin (hMG) dan human korionik

gonadotropin (hCG) bekerja langsung terhadap ovarium dan dapat digunakan

pada wanita yang dilakukan pengangkatan hipofisis. Pemberian hMG dengan

dosis yang sesuai akan memicu pertumbuhan folikel hingga saat akan terjadi

ovulasi, sedangkan hCG untuk memicu pelepasan ovum.

Indikasi

            Human menopause gonadotropin (hMG) dan dari urin wanita hamil

human korionik gonadotropin (hCG) diberikan pada pasien dengan gangguan

fungsi ovarium yang disebabkan oleh gangguan system hipotalamus – hipofisis.

Yang dapat diobati dengan menghambat prolaktin (bromokriptin).

Penyulit yang terjadi pada pengobatan gonadotropin adalah

Sindrom hiperstimulasi ovarium

Kehamilan  ganda

Abortus

g. Hormon Pelepas Gonadotropin dan analognya

Susunan asam aminonya adalah piro-asam glutamin-histidin-triptofan-

serin-tirosin-glisin-leusin-arginin-prolin-glisin (NH2/ LH-RH/ FSH-RH). Didalam

jaringan hipotalamus kadar hormon Gn-RH sangat sedikit, sehingga sulit

diekstraksi. Oleh karena itu untuk pemakaian dalam pengobatan LH-RH dibuat

secara sintetik.

Mekanisme Kerja

Gn-RH dikeluarkan melalui hipotalamus memicu pengeluaran

gonadotropin LH-FSH dihipofisis anterior, yang selanjutnya akan merangsang

ovarium, sehingga terjadi pertumbuhan dan pematangan folikel yang pada

akhirnya akan diikuti ovulasi.

43

Page 44: Makala h Hormon

Indikasi

           Digunakan untuk memicu ovulasi pada anovulasi karena kelainan sentral,

selain itu untuk pengobatan amenoria gangguan hipotalamus untuk keberhasilan

perlu diperhatikan syarat-syarat sebagai berikut :

a.       Hipofisis harus cukup menyediakan gonadotropin

b.      Ovarium harus cukup ,enghasilkan estrogen

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Hormon merupakan suatu kelompok heterogen pesan-pesan kimia yang

berperan mengkoordinasi aktifitas berbagai jaringan dalam tubuh. Hormon

beredar di dalam sirkulasi darah dan fluida sel untuk mencari sel

target.Hormon juga memiliki peran yang sangat penting dalam

metabolisme tubuh manusia,yaitu untuk mengontrol fungsi tubuh dan

menentukan tingkat metabolisme.

2. Hormon dapat diklasifikasikan melalui berbagai cara yaitu menurut

komposisi kimia, sifat kelarutan, lokasi resptor dan sifat sinyal yang

mengantara kerja hormon di dalam sel.

3. Fungsi hormon adalah untuk dapat mengendalikan proses pertumbuhan,

reproduksi, metabolisme, kekebalan, dan pola hidup manusia.

4. Mekanisme hormon dibedakan menjadi tiga, yaitu :

a) Mekanisme karja hormone melalui “second messenger camp”.

b) Mekanisme kerja hormone melalui PIP-calsium.

c) Mekanisme kerja hormone reproduksi

5. Sifat-sifat hormon didasarkan pada kerjanya dalam metabolisme tubuh

manusia.

44

Page 45: Makala h Hormon

6. Ada beberapa penyakit yang ditimbulkan akibat gangguan/kelainan

hormon, diantaranya : Penyakit Addison, Sindrom Cushing, Sindrom

Adrenogenital, Peokromositoma, Diabetes Mellitus, Hipotiroidea dan

Hipertiroidea.

7. Jenis-jenis hormon dapat dibedakan menjadi :

a. Kortikotropin Hipotalamus-Releasing Hormone (CRH)

b. Gonadotropin-Releasing Hormone (GnRH)

c. Thyrotropin-Releasing Hormone (TRH)

d. Pertumbuhan Hormon-Releasing Hormone (PHRH)

e. Hormon Somatostatin

f. Hormon Dopamin

g. ACTH

h. Luteinizing Hormone (LH)

i. Follicle Stimulating Hormone (FSH)

j. Thyroid Stimulating Hormone (TSH)

k. Growth Hormone (GH)

l. Hormon Prolaktin

m. Vasopresin/Antidiuretik Hormone (ADH)

8. Kegunaan hormon secara klinis adalah untuk obat-obatan dan berbagai

macam terapi.

3.2 Saran

Penulisan makalah ini masih belum bisa dikatakan sempurna, untuk itu

penulis berharap bahwa pembaca dapat membantu menyempurnakan penulisan

makalah ini, baik dari buku atau literatur lainnya.

45

Page 46: Makala h Hormon

DAFTAR PUSTAKA

Artikelsiana.2015.Hormon.http://www.artikelsiana.com/2015/03/pengertian-h

ormon-fungsi-hormon-pengertian.html#_. Diakses pada tanggal 22 Maret

2015

Chemistry, Herni.2013.Makalah Hormon.htps://hernichemistry.wordpress.

com/2013/04/03/makalah-hormon/. Diakses pada tangal 21 Maret 2015

Ikawati,Zullies.2010.Terapi

Hormonal.http://zulliesikawati.blogspot.com/2010/terapi-hormonal/02/.

Diakses pada tangal 21 Maret 2015

Jejaksiketek.2013.Makalah Hormon.http://jejaksiketek.blogspot.com/2013/05/

makalh-hormon.html. Diakses pada tanggal 21 Maret 2015

Kabarnesia.2014.Hormon.http://kabarnesia.com/1876/hormon-dan-fungsinya/.

Diakses pada tanggal 22 Maret 2015

Pengertian Ahli.2013.Pengertian Hormon dan Fungsi Hormon.

http://www.pengertianahli.com/2013/11/pengertian-hormon-dan-fungsi-

hormon.html#_. Diakses pada tanggal 22 Maret 2015

46

Page 47: Makala h Hormon

Reps.2013.Peranan dan fungsi hormon.http://reps-id.com/peranan-dan-fungsi-

hormon-dalam-tubuh/.Diakses pada tanggal 22 Maret 2015

Sridianti.2014.Cara Kerja Hormon.http://www.sridianti.com/cara-kerja-

hormon.html. Diakses pada tanggal 22 Maret 2015

Utami, Dian.2012.Terapi Hormon dan macam-

macamnya.http://jurnalbidandiah.blospot.com/2012/02/terapi-hormon-dan-

macam-macamnya. Diakses pada tangal 21 Maret 2015

47