20
MAKALAH SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS “Latar Belakang dan Perkembangan SIG” OLEH: SUYANDI B F1I1 14 095 FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI

MAKALAH 1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Sistem Informasi Geografis tentang geografi

Citation preview

Page 1: MAKALAH 1

MAKALAH

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

“Latar Belakang dan Perkembangan SIG”

OLEH:

SUYANDI B

F1I1 14 095

FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2015

Page 2: MAKALAH 1

KATA PENGANTAR

Pujisyukur saya panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata΄ala, karena berkatrahmat-

Nya penulis bisa menyelesaikan makalah yang berjudul Latar Belakang Perkembangan

SIG. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah SIG (Sistem Informasi

Geografis).

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua

pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada

waktunya. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh

karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat saya harapkan demi

sempurnanya makalah ini.

Semoga makalah ini dapat memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk

pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

 

 

                                                                                           Kendari, Mei 2015

Page 3: MAKALAH 1

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL……………………………………………………………..

KATA PENGANTAR……………………………………………………………...

DAFTAR ISI………………………………………………………………………..

BAB I PENDAHULAUN…………………………………………………………..

A. Latar Belakang…………………………………………………………………..

B. Rumusan Masalah……………………………………………………………….

C. Tujuan……………………………………………………………………………

D. Manfaat………………………………………………………………………….

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………..

A. Pengertian SIG…………………………………………………………………..

B. Latar Belakang SIG……………………………………………………………...

C. Perkembangan SIG………………………………………………………………

BAB III PENUTUP…………………………………………………………………

A. Kesimpulan………………………………………………………………………

B. Saran……………………………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………

Page 4: MAKALAH 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Balakang

Dengan seiring berkembangnya zaman yang semakin maju, perkembangan

teknologi pun seiring dengan perkembangan zaman tesebut. Perekembangan teknologi

tersebut juga berpengaruh pada kemajuan teknologi dalam dunia IT (Information

Technology) yang juga berkembang dengan pesat . Salah satunya adalah dengan

munculnya Teknologi SIG (Sistem Informasi Geografis). Teknologi SIG (Sistem

Informasi Geografis) telah berkembang pesat. Saat ini telah dikenal istilah-istilah

Desktop GIS, Web GIS, dan Database Spatial yang merupakan wujud perkembangan

teknologi Sistem Informasi Geografis, untuk mengakomodir kebutuhan solusi atas

berbagai permasalahan yang hanya dapat dijawab dengan tekhnologi SIG ini.

Konsep dasar SIG sistem yang dirancang untuk bekerja dengan data yang

tereferensi secara spasial atau koordinat-koordinat geografi. SIG memiliki kemampuan

untuk melakukan pengolahan data dan melakukan operasi-operasi tertentu dengan

menampilkan dan menganalisa data. Applikasi SIG saat ini tumbuh tidak hanya secara

jumlah applikasi namun juga bertambah dari jenis keragaman applikasinya.

Pengembangan applikasi SIG kedepannya mengarah kepada applikasi berbasis Web yang

dikenal dengan SIG.

B. Rumusan Masalah

A. Apa yang di maksud dengan SIG?

B. Bagaimana latar belakang perkembangan SIG?

C. Bagaimana Perkembangan SIG?

C. Tujuan

Untuk mengetahui apa itu SIG, bagaimana latar belakang dan perkembangan SIG

D. Manfaat

Dapat mengetahui apa itu SIG, bagaimana latar belakang dan perkembangan SIG

Page 5: MAKALAH 1

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian SIG

Pengertian SIG (Sistem Informasi Geografis) Salah satu model informasi yang

berhubungan dengan data spasial (keruangan) mengenai daerah-daerah di permukaan

Bumi adalah Sistem Informasi Geografi (SIG). Pengertian SIG adalah suatu sistem yang

menekankan pada informasi mengenai daerah-daerah berserta keterangan (atribut) yang

terdapat pada daerah-daerah di permukaan Bumi. Sistem Infomasi Geografis merupakan

bagian dari ilmu Geografi Teknik (Technical Geography) berbasis komputer yang

digunakan untuk menyimpan dan memanipulasi data-data keruangan (spasial) untuk

kebutuhan atau kepentingan tertentu.

Seiring dengan kemajuan dan perkembangan komputer, SIG dewasa ini telah

mengalami kemajuan dan perkembangan yang sangat pesat sehingga merupakan suatu

keharusan dalam perencanaan, analisis, dan pengambilan keputusan atau kebijakan.

Kemajuan dan perkembangan SIG ini didorong oleh kemajuan dan perkembangan

komputer, serta teknologi penginderaan jauh melalui pesawat udara dan satelit yang telah

dimiliki oleh hampir sebagian besar negara maju di dunia.

SIG atau Geography Information System (GIS) memiliki pengertian yang selalu

berubah sesuai dengan perkembagannya. Berikut ini pengertian SIG menurut beberapa

ahli:

Menurut Aronaff (1989) SIG adalah sistem informasi yang didasarkan pada kerja

komputer yang memasukkan, mengelola, memanipulasi dan menganalisa data serta

memberi uraian.

Menurut Burrough (1986) SIG merupakan alat yang bermanfaat untuk

pengumpulan, penimbunan, pengambilan kembali data yang diinginkan dan

penayangan data keruangan yang berasal dari kenyataan dunia.

Menurut Kang-Tsung Chang (2002) SIG sebagai a computer system for capturing,

storing, querying, analyzing, and displaying geographic data.

Menurut Murai (1999) SIG sebagai sistem informasi yang digunakan untuk

memasukkan, menyimpan, memanggil kembali, mengolah, menganalisis dan

menghasilkan data bereferensi geografis atau data geospatial, untuk mendukung

Page 6: MAKALAH 1

pengambilan keputusan dalam perencanaan dan pengelolaan penggunaan lahan,

sumber daya alam, lingkungan, transportasi, fasilitas kota, dan pelayanan umum

lainnya.

Menurut Marble et al (1983) SIG merupakan sistem penanganan data keruangan.

Menurut Bernhardsen (2002) SIG sebagai sistem komputer yang digunakan untuk

memanipulasi data geografi. Sistem ini diimplementasikan dengan perangkat keras

dan perangkat lunak komputer yang berfungsi untuk akusisi dan verifikasi data,

kompilasi data, penyimpanan data, perubahan dan pembaharuan data, manajemen dan

pertukaran data, manipulasi data, pemanggilan dan presentasi data serta analisa data

Menurut Gistut (1994) SIG adalah sistem yang dapat mendukung pengambilan

keputusan spasial dan mampu mengintegrasikan deskripsi-deskripsi lokasi dengan

karakteristik-karakteristik fenomena yang ditemukan di lokasi tersebut. SIG yang

lengkap mencakup metodologi dan teknologi yang diperlukan, yaitu data spasial

perangkat keras, perangkat lunak dan struktur organisasi

Menurut Berry (1988) SIG merupakan sistem informasi, referensi internal, serta

otomatisasi data keruangan.

Menurut Calkin dan Tomlison (1984) SIG merupakan sistem komputerisasi data

yang penting.

B. Latar Belakang SIG

Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan suatu sistem informasi berbasiskan

komputer yang berkembang pesat pada lima tahun terakhir ini. Pada dekade 1980-an

sampai sekarang aplikasi komputer dan informasi lebih mengarah kepada pemecahan

masalah lingkungan, perencanaan wilayah, konservasi energi ,serta pengelolaan

sumberdaya alam. SIG adalah suatu sistem informasi berbasiskan komputer untuk

menyimpan, mengelola dan menganalisis,serta memanggil data bereferensi geografis.

Dengan memanfaatkan SIG akan memberikan kemudahan kepada para pengguna atau

para pengambil keputusan untuk menentukan kebijaksanaan yang akan diambil,

khususnya yang berkaitan dengan aspek keruangan(spasial)

Sistem informasi geografis pada inventarisasi di Balai Pengelolaan Sumber daya

Air Wilayah Sungai Buntung-Paketingan banyak dimanfaatkan oleh pengguna dari

berbagai kalangan. Para pengguna tersebut ingin memiliki akses terhadap data secara

Page 7: MAKALAH 1

mudah dan efisien, tetapi pada kenyataannya diperlukan waktu yang cukup lama untuk

mempelajari program-program SIG yang ada (Map Info), sementara mereka hanya

mempunyai waktu yang terbatas. Penyajian informasi inventarisasi pada Balai

Pengelolaan Sumberdaya Air Wilayah Sungai Buntung-Paketingan dilakukan dengan

perangkat lunak Maplnfo. Penyajian dalam bentuk visual pada layar monitor, berupa peta

data tabular dan data tekstual. Serta dalam bentuk nonvisual yang disajikan dalam bentuk

data cetak Qrinted data.

Kecenderungan menurunnya ketersediaan SDA (Sumberdaya Air) dibanding

kebutuhan yang terus meningkat saat ini, menyebabkan tidak saja terjadinya kompetisi

antar sektor pengguna, tetapi juga kompetisi yang bersifat temporal antar generasi

dalam penggunaan SDA, sehingga diharapkan Balai PSAWS sebagai suatu lembaga

dengan dukungan kelembagaan lSDM, perangkat keras dan perangkat lunak canggih

sangat diharapkan memberikan kontribusi memadai bagr pembangunan dan kesejahteraan

bagi daerah setempat.

C. Perkembangan SIG

Sebenarmya SIG telah dimulai sejak lama. Berikut adalah kronologi

perkembangan SIG sampai pada saat ini..

1. 35000 tahun yang lalu, di dinding gua Lascaux, Perancis, para pemburu Cro-Magnon

menggambar hewan mangsa mereka, juga garis yang dipercaya sebagai rute migrasi

hewan-hewan tersebut. Catatan awal ini sejalan dengan dua elemen struktur pada sistem

informasi gegrafis modern sekarang ini, arsip grafis yang terhubung ke database atribut.

2. Pada tahun 1700-an teknik survey modern untuk pemetaan topografis diterapkan,

termasuk juga versi awal pemetaan tematis, misalnya untuk keilmuan atau data sensus.

3. Awal abad ke-20 memperlihatkan pengembangan "litografi foto" dimana peta

dipisahkan menjadi beberapa lapisan (layer). Perkembangan perangkat keras komputer

yang dipacu oleh penelitian senjata nuklir membawa aplikasi pemetaan menjadi

multifungsi pada awal tahun 1960-an.

4. Tahun 1967 merupakan awal pengembangan SIG yang bisa diterapkan di Ottawa,

Ontario oleh Departemen Energi, Pertambangan dan Sumber Daya. Dikembangkan oleh

Page 8: MAKALAH 1

Roger Tomlinson, yang kemudian disebut CGIS (Canadian GIS - SIG Kanada),

digunakan untuk menyimpan, menganalisis dan mengolah data yang dikumpulkan untuk

Inventarisasi Tanah Kanada (CLI - Canadian land Inventory) - sebuah inisiatif untuk

mengetahui kemampuan lahan di wilayah pedesaan Kanada dengan memetakaan berbagai

informasi pada tanah, pertanian, pariwisata, alam bebas, unggas dan penggunaan tanah

pada skala 1:250000. Faktor pemeringkatan klasifikasi juga diterapkan untuk keperluan

analisis.

5. CGIS merupakan sistem pertama di dunia dan hasil dari perbaikan aplikasi pemetaan

yang memiliki kemampuan timpang susun (overlay), penghitungan,

pendijitalan/pemindaian (digitizing/scanning), mendukung sistem koordinat national yang

membentang di atas benua Amerika , memasukkan garis sebagai arc yang memiliki

topologi dan menyimpan atribut dan informasi lokasional pada berkas terpisah.

Pengembangya, seorang geografer bernama Roger Tomlinson kemudian disebut "Bapak

SIG".

6. CGIS bertahan sampai tahun 1970-an dan memakan waktu lama untuk penyempurnaan

setelah pengembangan awal, dan tidak bisa bersaing denga aplikasi pemetaan komersil

yang dikeluarkan beberapa vendor seperti Intergraph. Perkembangan perangkat keras

mikro komputer memacu vendor lain seperti ESRI, CARIS, MapInfo dan berhasil

membuat banyak fitur SIG, menggabung pendekatan generasi pertama pada pemisahan

informasi spasial dan atributnya, dengan pendekatan generasi kedua pada organisasi data

atribut menjadi struktur database. Perkembangan industri pada tahun 1980-andan 1990-an

memacu lagi pertumbuhan SIG pada workstation UNIX dan komputer pribadi. Pada akhir

abad ke-20, pertumbuhan yang cepat di berbagai sistem dikonsolidasikan dan

distandarisasikan menjadi platform lebih sedikit, dan para pengguna mulai mengekspor

menampilkan data SIG lewat internet, yang membutuhkan standar pada format data dan

transfer.

7. Indonesia sudah mengadopsi sistem ini sejak Pelita ke-2 ketika LIPI mengundang

UNESCO dalam menyusun "Kebijakan dan Program Pembangunan Lima Tahun Tahap

Kedua (1974-1979)" dalam pembangunan ilmu pengetahuan, teknologi dan riset.

8. Jenjang pendidikan SMU/senior high school melalui kurikulum pendidikan geografi

SIG dan penginderaan jauh telah diperkenalkan sejak dini. Universitas di Indonesia yang

membuka program DiplomaSIG ini adalah D3 Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi

Page 9: MAKALAH 1

Geografi, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada, tahun 1999. Sedangkan jenjang

S1 dan S2 telah ada sejak 1991 dalam JurusanKartografi dan Penginderaan Jauh, Fakultas

Geografi, Universitas Gadjah Mada. Sejauh ini SIG sudah dikembangkan hampir disemua

universitas di Indonesia melalui laboratorium-laboratorium, kelompok studi/diskusi

maupun matapelajaran

Sistem Informasi Geografis dibagi menjadi dua kelompok yaitu sistem manual

(analog), dan sistem otomatis (yang berbasis digital komputer). Perbedaan yang paling

mendasar terletak pada cara pengelolaannya. Sistem Informasi manual biasanya

menggabungkan beberapa data seperti peta, lembar transparansi untuk tumpang susun

(overlay), foto udara, laporan statistik dan laporan survey lapangan. Kesemua data

tersebut dikompilasi dan dianalisis secara manual dengan alat tanpa komputer. Sedangkan

Sistem Informasi Geografis otomatis telah menggunakan komputer sebagai sistem

pengolah data melalui proses digitasi. Sumber data digital dapat berupa citra satelit atau

foto udara digital serta foto udara yang terdigitasi. Data lain dapat berupa peta dasar

terdigitasi. Pada makalah ini, kita akan lebih menjelaskan tentang SIG yang otomatis

(dengan Komputer).

Komponen utama Sistem Informasi Geografis dapat dibagi kedalam 4 komponen

utama yaitu: perangkat keras (digitizer, scanner, Central Procesing Unit (CPU), hard-disk,

dan lain-lain), perangkat lunak (ArcView, Idrisi, ARC/INFO, ILWIS, MapInfo, dan lain-

lain), organisasi (manajemen) dan pemakai (user). Kombinasi yang benar antara keempat

komponen utama ini akan menentukan kesuksesan suatu proyek pengembangan Sistem

Informasi Geografis.

Aplikasi SIG dapat digunakan untuk berbagai kepentingan selama data yang

diolah memiliki refrensi geografi, maksudnya data tersebut terdiri dari fenomena atau

objek yang dapat disajikan dalam bentuk fisik serta memiliki lokasi keruangan.

Tujuan pokok dari pemanfaatan Sistem Informasi Geografis adalah untuk

mempermudah mendapatkan informasi yang telah diolah dan tersimpan sebagai atribut

suatu lokasi atau obyek. Ciri utama data yang bisa dimanfaatkan dalam Sistem Informasi

Geografis adalah data yang telah terikat dengan lokasi dan merupakan data dasar yang

belum dispesifikasi.

Page 10: MAKALAH 1

Data-data yang diolah dalam SIG pada dasarnya terdiri dari data spasial dan data

atribut dalam bentuk digital, dengan demikian analisis yang dapat digunakan adalah

analisis spasial dan analisis atribut. Data spasial merupakan data yang berkaitan dengan

lokasi keruangan yang umumnya berbentuk peta. Sedangkan data atribut merupakan data

tabel yang berfungsi menjelaskan keberadaan berbagai objek sebagai data spasial.

Penyajian data spasial mempunyai tiga cara dasar yaitu dalam bentuk titik,

bentuk garis dan bentuk area (polygon). Titik merupakan kenampakan tunggal dari

sepasang koordinat x,y yang menunjukkan lokasi suatu obyek berupa ketinggian, lokasi

kota, lokasi pengambilan sample dan lain-lain. Garis merupakan sekumpulan titik-titik

yang membentuk suatu kenampakan memanjang seperti sungai, jalan, kontus dan lain-

lain. Sedangkan area adalah kenampakan yang dibatasi oleh suatu garis yang membentuk

suatu ruang homogen, misalnya: batas daerah, batas penggunaan lahan, pulau dan lain

sebagainya.

Struktur data spasial dibagi dua yaitu model data raster dan model data vektor.

Data raster adalah data yang disimpan dalam bentuk kotak segi empat (grid)/sel sehingga

terbentuk suatu ruang yang teratur. Data vektor adalah data yang direkam dalam bentuk

koordinat titik yang menampilkan, menempatkan dan menyimpan data spasial dengan

menggunakan titik, garis atau area (polygon).

Teknologi Sistem Informasi Geografis dapat digunakan untuk investigasi ilmiah,

pengelolaan sumber daya, perencanaan pembangunan, kartografi dan perencanaan rute.

Misalnya, SIG bisa membantu perencana untuk secara cepat menghitung waktu tanggap

darurat saat terjadi bencana alam, atau SIG dapat digunaan untuk mencari lahan basah

(wetlands) yang membutuhkan perlindungan dari polusi.

Adapun data-data yang telah di inventarisasi di dalam perangkat lunak SIG (Map

Info) adalah :

a. Layer Wajib :

1) Data Hidrologi terdiri dari : sungai,mata air, SWS,DPS, stasiun hujan, stasiun

AWLR, stasiun kualitas air.

2) Data Batas Administrasi terdiri dari : kabupaten, kecamatan, desa, kota

kabupaten, kota kecamatan, wilayah balai.

Page 11: MAKALAH 1

3) Data Infrastruktur (Sarana dan Prasarana) terdiri dari : jalan, dan, saluran

irigasi, bangunan sungai.

4) Data PenggunaAir terdiri dari : daerahirigasi, industri air, sumurpompa.

5) DataLain-lain terdiri dari . tanggulkritis, genanganbanjir.

b. Layer Tambahan:

1. Galian

2. Kota Genangan Banjir

3. Kantor Balai

4. Pekerjaan Balai

5. Daerah Kekeringan

6. Sumur Observasi

Data-data tersebut diatas diperoleh dari Balai Pengelolaan Sumber Daya Air

Wilayah Sungai Buntung-Paketingan

c. Komponen SIG

1. Perangkat Keras (Hardware)

Perangkat keras SIG adalah perangkat-perangkat fisik yang merupakan bagian

dari sistem komputer yang mendukung analisis goegrafi dan pemetaan. Perangkat keras

SIG mempunyai kemampuan untuk menyajikan citra dengan resolusi dan kecepatan yang

tinggi serta mendukung operasioperasi basis data dengan volume data yang besar secara

cepat. Perangkat keras SIG terdiri dari beberapa bagian untuk menginput data, mengolah

data, dan mencetak hasil proses. Berikut ini pembagian berdasarkan proses :

Input data: mouse, digitizer, scanner

Olah data: harddisk, processor, RAM, VGA Card

Output data: plotter, printer, screening.

2. Perangkat Lunak (Software)

Page 12: MAKALAH 1

Perangkat lunak digunakan untuk melakukan proses menyimpan, menganalisa,

memvisualkan data-data baik data spasial maupun non-spasial. Perangkat lunak yang

harus terdapat dalam komponen software SIG adalah:

Alat untuk memasukkan dan memanipulasi data SIG

Data Base Management System (DBMS)

Alat untuk menganalisa data-data

Alat untuk menampilkan data dan hasil analisa

3. Data

Pada prinsipnya terdapat dua jenis data untuk mendukung SIG yaitu :

Data Spasial dan

Data Non Spasial (Atribut/ Textual)

4. Manusia

Manusia merupakan inti elemen dari SIG karena manusia adalah perencana dan

pengguna dari SIG. Pengguna SIG mempunyai tingkatan seperti pada sistem informasi

lainnya, dari tingkat spesialis teknis yang mendesain dan mengelola sistem sampai pada

pengguna yang menggunakan SIG untuk membantu pekerjaannya sehari-hari.

5. Metode

Metode yang digunakan dalam SIG akan berbeda untuk setiap permasalahan. SIG

yang baik tergantung pada aspek desain dan kenyataannya.

Page 13: MAKALAH 1

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

SIG (Sistem Informasi Geografis) Salah satu model informasi yang berhubungan

dengan data spasial (keruangan) mengenai daerah-daerah di permukaan Bumi adalah

Sistem Informasi Geografi (SIG). Pengertian SIG adalah suatu sistem yang

menekankan pada informasi mengenai daerah-daerah berserta keterangan (atribut)

yang terdapat pada daerah-daerah di permukaan Bumi

Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan suatu sistem informasi berbasiskan

komputer yang berkembang pesat pada lima tahun terakhir ini. Pada dekade 1980-an

sampai sekarang aplikasi komputer dan informasi lebih mengarah kepada pemecahan

masalah lingkungan, perencanaan wilayah, konservasi energi ,serta pengelolaan

sumberdaya alam. SIG adalah suatu sistem informasi berbasiskan komputer untuk

menyimpan, mengelola dan menganalisis,serta memanggil data bereferensi geografis.

Dengan memanfaatkan SIG akan memberikan kemudahan kepada para pengguna atau

para pengambil keputusan untuk menentukan kebijaksanaan yang akan diambil,

khususnya yang berkaitan dengan aspek keruangan(spasial)

Jenjang pendidikan SMU/senior high school melalui kurikulum pendidikan geografi

SIG dan penginderaan jauh telah diperkenalkan sejak dini. Universitas di Indonesia

yang membuka program DiplomaSIG ini adalah D3 Penginderaan Jauh dan Sistem

Informasi Geografi, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada, tahun 1999.

Sedangkan jenjang S1 dan S2 telah ada sejak 1991 dalam JurusanKartografi dan

Penginderaan Jauh, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada. Sejauh ini SIG

sudah dikembangkan hampir disemua universitas di Indonesia melalui laboratorium-

laboratorium, kelompok studi/diskusi maupun matapelajaran

B. Saran

Page 14: MAKALAH 1

Sebagai mahasiswa Geografi sebaiknya mau terbuka untuk menerima, memahami

dan mempelajari kemajuan – kemajuan teknologi yang saat ini berkembang pesat. Kita

tidak boleh menutup mata terhadap ketertinggalan kita terhadap negara-negara lain yang

dapat memanfaatkan kemajuan teknologi dengan baik terutama dalam menyongsong era

globalisasi ini.

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi_geografis. 4 November 2014.

http://wahyusae.blogspot.com/2014/01/makalah-sistem-informasi-geografis.html.

4November 2014.

Wikipedia.Sistem Informasi Geografis. 3 Juni 2006