Makalah Alsin Penanaman Edit

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/22/2019 Makalah Alsin Penanaman Edit

    1/30

    MAKALAH

    ALAT DAN MESIN PENANAM

    Oleh :

    1. Desiana Purwaningrum A1H0110062. Yudya Cadita A1H0110163. Atikah Nur Mujahidah A1H0110284. Annastasia A1H0110395. Arif Nuriman A1H0110506. Setyarini Lestari A1H0110627. Koko Dwi P A1H0110738. Tentri Yera Idqa A1H011084

    KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEBUDAYAAN

    UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

    FAKULTAS PERTANIAN

    PURWOKERTO

    2012

  • 7/22/2019 Makalah Alsin Penanaman Edit

    2/30

    ii

    KATA PENGANTAR

    Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan

    ramhat dan petunjuk-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas menyusunmakalah dengan tiada aral yang melintang.

    Makalah ini merupakan salah satu tugas untuk memenuhi nilai mata kuliah.

    Akan tetapi, karena terbatasnya kemampuan yang ada pada diri kami, maka kami

    menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya baik

    dalam penyajian bahan, susunan maupun sistematiknya. Oleh karena itu,

    senantiasa kami mengharap nasihat-nasihat dan kritik-kritik yang bersifat

    membangun.

    Begitu pula dengan terselesainya makalah ini kami mengucapkan terima

    kasih yang sebesar-besarnya kepada:

    1. Yang terhormat Bapak Susanto Budi Sulistyo, S.TP, M.Si., selaku DosenPengampu Mata Kuliah Mesin dan Peralatan Pertanian.

    2. Semua pihak baik yang secara langsung maupun tidak langsung telah memberisumbangan baik moril maupun materiil sehingga tersusun makalah ini.

    Semoga makalah ini bermanfaat bagi diri kami pada khususnya dan bagi

    para pembaca pada umumnya.

    Purwokerto, Oktober 2012

    Penyusun

  • 7/22/2019 Makalah Alsin Penanaman Edit

    3/30

    iii

    DAFTAR ISI

    Halaman

    HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

    KATA PENGANTAR .............................................................................................. ii

    DAFTAR ISI ............................................................................................................. iii

    BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

    A. Latar Belakang ............................................................................ 1B. Rumusan Masalah ...................................................................... 2C. Tujuan Penulisan ........................................................................ 2D. Metode Penulisan ....................................................................... 2E. Landasan Teori ........................................................................... 3

    BAB II PEMBAHASAN MASALAH .............................................................. 5

    A. Pengertian Kegiatan Penanaman ................................................. 5

    B. Macam-macam Alat dan Mesin Penanaman ................................. 5

    BAB III KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 26

    A. Kesimpulan ................................................................................. 26

    B. Saran-saran ................................................................................. 26

    DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 27

  • 7/22/2019 Makalah Alsin Penanaman Edit

    4/30

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar BelakangPenanaman merupakan usaha penempatan biji atau benih di dalam tanah

    pada kedalaman tertentu atau menyebarkan biji di atas permukaan tanah atau

    menanamkan di dalam tanah untuk memperoleh perkecambahan dan tegakan yang

    baik. Selain membutuhkan pekerja yang cukup juga teknik penanaman akan

    menentukan keberhasilan budidaya. Proses penanaman memerlukan tanaga kerja

    sekitar 20% dari keseluruhan proses budidaya tanaman. Hal ini menunjukansangatlah diperlukan alat tanam mekanis mengingat semakin sedikitnya tenaga

    yang tersedia dalam bidang pertanian.

    Proses penanaman benih dengan menggunakan alat tanam, maka

    mekanisme kerja alat akan mempengaruhi penempatan benih di dalam tanah. Oleh

    karena itu, dengan adanya alat tanam padi dan alat tanam biji-bijian akan

    membantu para petani untuk lebih efisien dalam usaha tani tanaman budidaya

    untuk kebutuhan pangan manusia dihasilkan dan disiapkan dengan menggunakan

    tenaga otot-otot manusia. Kemudian tenaga otot hewani digunakan untuk

    meringankan tenaga otot manusia. Dengan ditemukannya besi, diciptakan

    perkakas yang selanjutnya mengurangi tenaga otot manusia. Yang disebut dengan

    mesin peralatan pertanian.

  • 7/22/2019 Makalah Alsin Penanaman Edit

    5/30

    2

    Seiring dengan kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan khususnya

    dalam bidang pertanian sekarang ini telah dikembangkan berbagi jenis mesin

    penanam yang dimaksudkan untuk membantu petani dalam memudahkan proses

    penanaman sehingga dapat menghasilkan kinerja efektif dan efisien dengan

    keuntungan yang lebih besar.

    B. Rumusan MasalahSeperti judul yang telah disebutkan di atas tentu akan dijumpai

    pembahasan yang sangat luas. Agar pembahasan dari permasalahan tidak

    mengalami hambatan, maka penulis merumuskan masalah yang akan kami

    rumuskan sebagai berikut:

    1. Pengertian dari kegiatan penanaman2. Macam-macam alat dan mesin penanaman3. Bagian serta fungsi dari masing-masing alat dan mesin penanaman4. Kelebihan dan kekurangan dari penggunaan alat dan mesin penanaman

    C. Tujuan PenulisanSesuai dengan judul yang disebutkan di atas, maka kami menetapkan

    tujuan penulisan masalah. Adapun tujuan itu adalah sebagai berikut:

    1. Untuk mempelajari berbagai macam alat dan mesin penanam.

    2. Sebagai awal pengenalan alat dan mesin pertanian, salah satunya yakni jenis

    alat dan mesin penanam.

    D. Metode penulisanAdapun penulisan makalah ini adalah melalui pendekatan-pendekatan

    obyektif praktis, yaitu bahwa penulisan ini didasarkan pada sumber-sumber bahanresmi dan segala yang dijadikan acuan atau referensi tersebut.

    Sedangkan pendekatan praktis disini berarti adalah dapat berguna dan

    penting dalam praktek yang sederhana, kemudian teknis yang kami gunakan

    adalah kutipan, yaitu mengutip apa adanya dari buku-buku dan ditambahkan

    sedikit dari kata-kata.

  • 7/22/2019 Makalah Alsin Penanaman Edit

    6/30

    3

    E. Landasan Teori

    Penanaman merupakan usaha penempatan biji atau benih di dalam tanahpada kedalaman tertentu atau menyebarkan biji di atas permukaan tanah atau

    menanamkan didalam tanah untuk memperoleh perkecambahan dan tegakan yang

    baik.

    Perkecambahan dan pertumbuhan biji suatu tanaman dipengaruhi suatu

    faktor, yaitu :

    1. Jumlah biji yang ditanam

    2. Daya kecambah biji

    3. Perlakuan terhadap biji

    4. Keseragaman ukuran biji

    5. Kedalaman penanaman

    6. Jenis tanah

    7. Kelembaban tanah

    8. Mekanisme pengeluaran biji

    9. Keseragaman penyebaran

    10. Tipe pembuka dan penutup alur

    11. Waktu penanaman

    12. Tingkat pemadatan tanah sekitar biji

    13. Drainase yang ada

    14. Hama dan penyakit

    15. Keterampilan operator

    Penanaman dapat dilakukan dengan menggunakan tangan saja, dengan

    bantuan alat-alat sederhana ataupun dengan bantuan mesin-mesin penanam.

    Dalam perkembangan alat dan mesin penanam ini dikenal dari bentuk yang

    sederhana atau tradisional sampai dalam bentuk yang modern. Macam dan jenis

    alat/mesin penanam dapat digolongkan menjadi 3 golongan berdasarkan sumber

    tenaga atau tenaga penarik yang digunakan, yaitu:

    1. Alat penanam dengan sumber tenaga manusia

  • 7/22/2019 Makalah Alsin Penanaman Edit

    7/30

    4

    2. Alat penanam dengan sumber tenaga hewan

    3. Alat penanam dengan sumber tenaga traktor

    Pada umumnya bahwa prinsip dasar kerja dari alat tanam adalah sama,

    baik jenis yang didorong/ditarik tenaga manusia, ditarik hewan atau traktor.

    Prinsip kerjanya adalah sebagai berikut:

    1. Pembukaan alur atau lubang (khusus tugal)

    2. Mekanisme penjatuhan benih

    3. Penutupan alur atau lubang ( khusus tugal)

  • 7/22/2019 Makalah Alsin Penanaman Edit

    8/30

    5

    BAB II

    PEMBAHASAN MASALAH

    A. Pengertian Kegiatan PenanamanPenanaman adalah usaha penempatan biji atau benih di dalam tanah pada

    kedalaman tertentu atau menyebarkan biji di atas permukaan tanah atau

    menanamkan biji/benih di dalam tanah. Hal ini di maksudkan agar mendapatkan

    perkecambahan serta pertumbuhan biji yang baik. Perkecambahan dan

    pertumbuhan biji atau benih suatu tanaman di pengaruhi oleh faktor, yaitu:

    1. Jumlah biji yang di tanam2. Daya kecambah biji3. Perlakuan terhadap biji4. Keseragaman ukuran biji5. Kedalaman penanaman6. Jenis tanah7. Kelembaban tanah8. Mekanisme pengeluaran biji9. Keseragaman penyebaran10.Tipe pembuka dan penutup alur11.Waktu penanaman12.Tingkat pemadatan tanah sekitar biji atau benih13.Drainase yang ada14.Hama dan penyakit15.Keterampilan operator

    B.Macam-macam Alat dan Mesin Penanaman

    Alat dan mesin penanam dapat di golongkan menjadi 3 golongan

    berdasarkan sumber tenaga atau tenaga penarik yang digunakan, yaitu:

    1. Alat Penanam dengan Sumber Tenaga ManusiaAlat penanam dengan sumber tenaga manusia dapat di kelompokan

    menjadi 2, yaitu:

    a. Alat penanam tradisional

  • 7/22/2019 Makalah Alsin Penanaman Edit

    9/30

    6

    Alat penanam tradisional yang secara umum digunakan adalah alat yang

    biasa disebut dengan tugal. Tugal adalah alat yang paling sederhana yang

    dapat di gerakan dengan menggunakan tangan dan cocok untuk menanam

    benih dengan jarak tanam yang lebar.

    Bentuk tugal bermacam-macam sesuai dengan modifikasi suatu daerah

    atau negara. Bentuk tugal di Indonesia merupakan bentuk tugal yang paling

    sederhana, karena pada tugal tersebut tidak terdapat bentuk mekanisme

    pengeluaran benih. Benih di masukkan ke dalam tanah secara terpisah, yang

    artinya memerlukan bantuan orang lagi. Tidak demikian halnya dengan tugal

    yang dikembangkan di India dan Inggris.

    Bagian-bagian utama dari tugal menurut fungsinya adalah sebagai berikut:

    i. Tangkai peganganii. Tempat atau kotak benihiii. Saluran benihiv. Pengatur pengeluaran benih

    Prinsip kerja tugal ini adalah: jika ujung tugal di tancapkan atau di

    masukkan dalam tanah maka tekanan ini akan menyebabkan terbukanya

    mekanisme pengatur pengeluaran benih sehingga dengan sendirinya benih-

    benih akan jatuh ke dalam tanah.

    Sebagai contoh tugal semi mekanis yang menggunakan pegas (Gambar 1)

  • 7/22/2019 Makalah Alsin Penanaman Edit

    10/30

    7

    Gambar 1. Beberapa alat penanam sederhana jenis tugal.

    Pada saat mata tugal (e) masuk kedalam tanah, Pengatur pengeluaran benih (d)

    tertekan keatas oleh permukaan tanah. Kemudian (d) mendorong tangkai

    pegas (f), sehingga lubang benih terbuka dan benihpun terjatuh kebawah yang

    dibuat oleh (e). Selanjutnya pada saat tugal diangkat dari permukaan tanah, (d)

    kembali pada posisi semula karena kerja dari pegas, dan gerakan ini menutup

    lubang jatuhnya benih. Untuk jelasnya, bagian mekanisme penjatuhan benih

    diperlihatkan pada Gambar 2.

    Gambar 2. Mekanisme penjatuhan benih dari tugal semi mekanis.

    b. Alat Penanam Semi-Mekanis

    Bentuk dan macam alat penanam semi-mekanis cocok digunakan, baik

    pada tanah-tanah ringan ataupun berat serta cocok untuk benih-benih

    berukuran besar dan kecil. Dengan berat alat 12-15 kg. bagian-bagian utama

    dari alat penanam dari tipe ini adalah:

    i. Tangkai pendorongii. Roda depaniii. Kotak benihiv. Pengaturan pengeluaran benihv. Saluran benihvi. Pembuka alurvii. Penutup alur

  • 7/22/2019 Makalah Alsin Penanaman Edit

    11/30

    8

    viii.Roda belakangPada Gambar 3 dapat dilihat tiga macam alat penanam jenis semi mekanis

    yang didorong manusia, lengkap dengan bagian-bagian utamanya.

    Gambar 3. Tiga macam alat penanam jenis semi-mekanis

    yang didorong manusia.

    Mekanisme penjatuhan benih berlangsung dengan putaran roda dengan

    melalui batang penghubung antara penutup atau pembuka lubang jatuhnya

    benih dengan lempengan pengungkit di pusat roda depan. Bentuk lempengan

    dan mekanisme penjatuhan benih diperlihatkan pada gambar 4.

    Gambar 4. Bentuk lempengan dan mekanisme penjatuhan benih

  • 7/22/2019 Makalah Alsin Penanaman Edit

    12/30

    9

    Alat penanam semi-mekanis jenis lain adalah yang biasa di tarik oleh

    tenaga manusia sebagai contoh alat penanam pada desain IRRI dengan jumlah

    jalur 6 (lihat Gambar 5).

    Gambar 5. Alat penanam pada desain IRRI dengan jumlah jalur 6.

    Mekanisme penjatuhan padi dengan alat ini menggunakan putaran roda

    dimana putaran ini memutar lempeng penjatuh benih melalui sumbu selebar

    alat. Syarat-syarat penggunaan jenis alat ini adalah keadaan tanah harus

    macek-macek dan benih gabahnya harus di rendam dulu selama 2 kali 24

    jam. Mekanisme penjatuhan benih gabah dan dalam dari suatu jalur dapat

    dilihat pada gambar 6.

    Gambar 6. Mekanisme penjatuhan benih gabah dan dalam dari suatu jalur.

  • 7/22/2019 Makalah Alsin Penanaman Edit

    13/30

    10

    Dari penggunaan alat penanam dari sistem manusia memiliki kelebihan

    serta kekurangan sebagai berikut :

    Kelebihan :

    1) Harga alat relatif murah2) Dapat dilaksanakan penanaman pada segala cuaca .3) Tidak memutuhkan keterampilan khusus

    Kekuranganya:

    1) Kurang efesien dan kapasitas rendah - hasil penanaman tidak seragam2) Untuk luasan yang sama membutuhkan waktu penanaman lebih lama

    2. Alat Penanam dengan Sumber Tenaga HewanAlat penanam dengan sumber tenaga hewan banyak macamnya,

    tergantung dari modifikasi suatu daerah serta jenis benih yang akan di tanam.

    Alat penanam tipe ini yang paling sederhana adalah tipe yang hanya

    mempunyai satu atau dua buah jalur dengan pemasukan benih dilakukan

    secara terpisah, yang artinya benih dijatuhkan oleh operator melalui corong

    pemasukan terus melalui saluran benih yang kemudian sampai dan masuk ke

    dalam tanah, lihat gambar 7 dan gambar 8.

    Gambar 7. Alat penanam sederhana dengan sumber tenaga hewan.

  • 7/22/2019 Makalah Alsin Penanaman Edit

    14/30

    11

    Gambar 8. Alat penanam dengan sumber tenaga hewan yang memakai roda.

    Alat penanam dibuat dari logam kecuali corong pemasukan dan saluran benih.

    Kedalaman dan jarak tanam dapat diatur sesuai dengan kebutuhan. Sedangkan

    pada gambar 9 adalah alat penanam yang dikombinasikan dengan alat pemupuk

    dengan tenaga penarik hewan.

    Gambar 9. Alat penanam yang dikombinasikan dengan alat pemupuk

    dengan tenaga penarik hewan.

    Bagian-bagian alat penanam sederhana ini adalah:

    i. Batang tarikii. Batang pengendali

  • 7/22/2019 Makalah Alsin Penanaman Edit

    15/30

    12

    iii. Pembuka aluriv. Corong benihv. Saluran benihKelebihan serta kekurangan dari alat penanam dengan sistem hewan yaitu:

    Kelebihan :

    1) Harga alat relatif murah2) Dapat dilaksanakan penanaman pada segala cuaca .3) Tidak memutuhkan keterampilan khusus

    Kekurangan :

    1) Kurang efesien dan kapasitas rendah - hasil penanaman tidak seragam2) Untuk luasan yang sama membutuhkan waktu penanaman lebih lama3) Alat Penanam dengan Sumber Tenaga TraktorBerdasarkan cara penanaman, maka alat penanaman dengan sumber tenaga

    traktor digolongkan menjadi 3,yaitu:

    a. Alat Penanam Sistem Baris LebarAlat penanam sistem baris lebar telah dirancang untuk menempatkan

    benih-benih dalam tanah dengan jarak baris tanam satu dengan yang lain

    cukup lebar, sehingga akan mungkin dilakukan penyiangan dan meningkatkan

    efisiensi pemanenan. Alat penanam seperti ini banyak digunakan untuk

    tanaman seperti: jagung, kapas, sorgum, dan kacang-kacangan.

    Berdasarkan cara penempatan benih dalam tanah, maka alat penanam

    sistem baris lebar dapat dikelompokkan menjadi 3 tipe drill, hill-drop dan

    checkrow. Sedangkan untuk penempatan alat penanam pada traktor dapat

    dibagi 2 golongan, yaitu : trailing dan mounted.

  • 7/22/2019 Makalah Alsin Penanaman Edit

    16/30

    13

    Gambar 10. Alat penanam jagung sistem baris lebar

    Alat penanam jagung biasanya mempunyai 2 sampai 4 unit pembuat alur

    dan biasanya dapat menjatuhkan satu atau lebih benih setiap waktu dengan

    jarak antara tiap dua benih jagung 11 sampai 60 cm. Jarak tanam dari tiap-tiap

    biji tergantung dari besar lubang lempeng pengeluaran dan kecepatan

    perputarannya. Gambar 10 merupakan gambar berbagai macam alat penanam

    jagung, baik yang trailing maupun yang mounted, baik drill, hill-drop maupuncheckrow.

    Ketelitian suatu alat tanam bergantung dari keseragaman dari benih,

    bentuk dasar dari corong pemasukan, kecepatan perputaran dari lempeng

    benih, bentuk dan ukuran dan lempeng serta kesempurnaan corong

    pemasukan.

  • 7/22/2019 Makalah Alsin Penanaman Edit

    17/30

    14

    Gambar 11. Penampang dasar corong pemasukan suatu alat penanam jagung.

    Sedangkan bagian-bagian dari dasar corong pemasukan alat penanam jagung

    dan kegunaan bagian-bagian tersebut adalah sebagai berikut :

    1. Cut-off pawl : dengan bantuan tekanan per cut-off ini berfungsi untuk

    mengeluarkan adanya kelebihan benih.

    2. Knok-uot pawl : dengan bantuan per, knock-out ini berfungsi mengatur

    benih supaya benih tepat jatuh diatas saluran benih.

    3. Lempeng benih : berfungsi untuk membawa benih melalui celah-celah

    lempeng yang ada dan menjatuhkannya pada katup terbuka dan benih-benih

    terjatuh pada katup bagian tanah yang selanjutnya masuk kedalam tanah.

    Gambar 12. Macam lempeng benih pada dasar corong

    pemasukan alat penanam jagung.

    Pembuka alur berfungsi untuk membuka atau membuat alur pada tanah

    sebagai tempat benih-benih dijatuhkan dari mekanisme alat tanam.Pembuka alur yang umum digunakan adalah:

    1. Tipe pacul

    2. Tipe alas lempeng

    3. Tipe alas datar

    4. Tipe dua piringan

    5. Tipe satu piringan

  • 7/22/2019 Makalah Alsin Penanaman Edit

    18/30

    15

    Tipe alas lengkung merupakan tipe yang paling banyak digunakan. Tipe

    alas datar sangat cocok digunakan pada tanah-tanah kasar dan berbatu,

    sedangkan tipe dua piringan cocok untuk tanam lebar. Kelima macam alur

    tersebut diberikan pada Gambar 13.

    Gambar 13. Macam tipe pembuka alur

    Perlengkapan pemupukan dapat juga digabungkan pada alat penanam

    jagung ini. Detail dari pemasukan dan distribusinya akan dibahas sendiri pada

    alat-alat pemupukan.

    Alat penanam lain yang juga penting adalah alat tanam yang disebut

    transplanter. Transplanter yang dibahas disini adalah untuk menanam padi

    sawah. Pada prinsipnya cara kerja alat ini adalah mirip dengan cara kerja

    tangan manusia dalam menanam bibit padi sawah. Pada prinsipnya cara kerja

    alat ini adalah mirip dengan cara kerja tangan manusia dalam menanam bibit

    padi sawah. Dua transplanter untuk menanam padi sawah dapat dilihat pada

    Gambar 13.

  • 7/22/2019 Makalah Alsin Penanaman Edit

    19/30

    16

    Gambar 14. Unit transplanter mounted pada traktor beroda dua.

    Karena mesin bekerja, maka lengan penanam dan pinset penanam akan

    bergerak naik turun. Pinset penanam dilengkapi cakar pemegang pada bagian

    dasarnya. Mekanisme hubungan akan digunakan untuk membuka dan menutup

    cakar pemegang. Sewaktu pinset pada posisi diatas, maka cakar pemegang akan

    terbuka, sedang waktu pinset penanam turun, maka cakar pemegang akan tertutup.

    Pada proses ini bibit akan dicabut melalui celah kotak bibit dan cakar pemegangakan membawanya kebawah. Dan pada waktu pinset pada posisi dibawah, maka

    cakar pemegang akan membuka dan melepaskan bibit kedalam tanah. Kemudian

    pinset penanam akan naik untuk proses selanjutnya.

    Kedalaman penanaman antara 3 sampai 4 cm dengan jarak tanam 12

    sampai 18 cm dan jarak alur 30 cm. Jumlah bibit tiap penjatuhannya berkisar

    antara 3 sampai 4 bibit. Kapasitas transplanter ini mampu menyelesaikan 0,1

    hektar dalam waktu 2 sampai 4 jam dengan operator sebanyak 4 sampai 6 orang.

    b. Alat penanam sistem baris sempitAlat penanam tipe ini adalah dirancang khusus untuk menanam benih-

    benih kecil atau rumput-rumputan dalam baris dan alur yang sempit serta

    kedalaman yang seragam. Karena inilah, maka pengoperasian alat-alat

    mekanis dalam baris kecil sekali kemungkinannya. Alat penanam sistem baris

  • 7/22/2019 Makalah Alsin Penanaman Edit

    20/30

    17

    yang sempit ada yang mempunyai corong pemasukan yang hanya untuk benih

    saja dan adapula yang mempunyai corong yang cukup luas namun terbagi

    menjadi dua bagian, satu bagian menjadi tempat benih dan bagian lain

    menjadi tempat pupuk.

    Bagian-bagian utama dari alat penanam sistem baris sempit ini adalah :

    1. Kerangka

    2. Roda-roda

    3. Kotak benih dan pupuk

    4. Pengatur pengeluaran benih

    5. Saluran benih

    6. Pembuka alur

    7. Pengatur kedalaman

    8. Penutup dan penekan alur

    c. Alat penanam sistem sebarPenanaman sistem sebar merupakan cara penanaman yang paling lama dan

    sederhana. Penebaran benih dengan mengunakan mesin lebih teliti dan cepat

    bila dibandingkan penebaran dengan tangan. Penanaman sistem sebar ini

    memerlukan adanya pembuka alur, maka dari itu harus disiapkan dengan

    pengolahan tanah yang menggunakan peralatan seperti garu piring. Dan juga

    sistem ini tidak memerlukan penutupan. Penutupan kemudian dapat dilakukan

    dengan garu paku atau yang lainnya.

    Alat penanaman sistem sebar terdapat 3 sistem alat, yaitu :

    1. Tipe sentrifugal atau endgate

    2. Tipe pesawat terbang3. Penebar rumput-rumputan

    Alat dan mesin penanam dapat di golongkan menjadi 2 golongan berdasarkan

    jenis alat penanamnya, yaitu:

    1. Transplanter

  • 7/22/2019 Makalah Alsin Penanaman Edit

    21/30

    18

    Gambar 15. Transplanter tipe kemudi.Transplanter merupakan alat penanam bibit dengan jumlah, kedalaman,

    jarak dan kondisi penanaman yang seragam. Secara umum ada dua jenis mesin

    tanam bibit padi, dibedakan berdasarkan cara penyemaian dan persiapan bibit

    padinya. Yang pertama, yaitu mesin yang memakai bibit yang ditanam/disemai di

    lahan (washed root seedling). Mesin ini memiliki kelebihan yaitu dapat

    dipergunakan tanpa harus mengubah cara persemaian bibit yang biasa dilakukan

    secara tradisional sebelumnya. Namun demikian waktu yang dibutuhkan untuk

    mengambil bibit cukup lama, sehingga kapasitas kerja total mesin menjadi kecil.

    Yang kedua adalah mesin tanam yang memakai bibit yang secara khusus disemai

    pada kotak khusus. Mesin jenis ini mensyaratkan perubahan total dalam

    pembuatan bibit. Persemaian harus dilakukan pada kotak persemaian bermedia

    tanah, dan bibit dipelihara dengan penyiraman, pemupukan hingga pengaturan

    suhu. Persemaian dengan cara ini, di Jepang, banyak dilakukan oleh pusat

    koperasi pertanian, sehingga petani tidak perlu repot mempersiapkan bibit padi

    sendiri. Penyemaian bibit dengan cara ini dapat memberikan keseragaman pada

    bibit dan dapat diproduksi dalam jumlah besar. Mesin ini dapat bekerja lebih

    cepat, akurat dan stabil. Bila dilhat dari jenis sumber tenaga untuk menggerakkan

    mesin, terdapat tiga jenis mesin tanam bibit yaitu alat tanam yang dioperasikan

    secara manual, mesin tanam yang digerakkan oleh traktor dan mesin tanam yang

    memiliki sumber tenaga atau enjin sendiri.

  • 7/22/2019 Makalah Alsin Penanaman Edit

    22/30

    19

    Mesin yang diproduksi oleh IRRI atau beberapa produksi China adalah

    tipe manual. Semua jenis mesin produksi Jepang dan beberapa produksi China

    adalah memiliki sumber tenaga sendiri. Mesin yang digerakkan oleh traktor,

    sebelumnya diproduksi di Jepang, tetapi belakangan ini sudah jarang

    dipergunakan. Berdasarkan sistem pendukungnya, mesin ini dapat dibedakan

    menjadi yang bergerak dengan roda, dan yang bergerak dengan roda dan

    dilengkapai dengan papan pengapung. Jenis mesin yang manapun dipergunakan,

    permukaan lahan sawah harus datar dan rata, kedalam air harus rata, demikian

    juga kekerasan tanah juga harus sama, karena hal ini akan memberikan kestabilan

    operasi. Jika tidak, akan banyak terjadi kegagala penancapan bibit, sehingga akan

    butuh waktu yang cukup lama untuk penyulaman secara manual.

    Macam-macam rice transplanter dibedakan berdasarkan:

    1. Sumber daya penggerak

    2. Macam persemaian yang digunakan transplanter

    Bagian-bagian transplanter antara lain:

    1. Travelling devices yang berfungsi untuk menggerakkan transplanter ke depan

    dan belakang

    2. Feeding devices yang terdiri dari :

    a. Seedling tray berfungsi sebagai tempat meletakkan persemaian yang akan

    ditanam

    b. Seedling stopper berfungsi sebagai alat penahan persemaian yang terdapat pada

    seedling tray

    c. Seedling feeding pawl untuk menggerakkan seedling tray ke kanan dan ke kiri

    agar pengambilan persemaian merata

    3. Planting devices

    4. Planting arm berfungsi mengerakkan garpu penanam atau planting fork

    5. Planting fork sebagai alat pengambil bibit persemaian dari seedling tray

    6. Operating devices adalah alat pengendalian operasi terdiri atas motor,

    kopling, gas, versneling, rem

  • 7/22/2019 Makalah Alsin Penanaman Edit

    23/30

    20

    c. Seeder

    Gambar 16. Seeder

    Alat penanam (seeder) berfungsi untuk meletakkan benih yang akan

    ditanam pada kedalaman dan jumlah tertentu dengan keseragaman yang relative

    tinggi. Sebagian besar alat penanam dilengkapi dengan alat penutup tanah. Bila

    benih dengan menggunakan alat tanam dengan menggunakan alat tanam, maka

    mekanisme kerja alat akan mempengaruhi penempatan benih di dalam tanam,

    yaitu berpengaruh pada kedalaman tanam, jumlah benih tiap lubang, jarak antar

    lubang dalam baris, dan jarak antar baris.

    Di samping itu ada kemungkinan kerusakan benih dalam proses aliran

    benih dalam alat tanam. Benih tanaman yang berupa biji-bijian ada bermacam-

    macam, seperti kacang tanah, jagung, kedelai, kacang hijau,dll, yang masing-

    masing memiki bentuk, ukuran, kekuatan agronomis yang berbeda-beda. Untuk

    itu diperlukan alat tanam yang memiliki kekuatan tanam yang bebrbeda pula.

    Beberapa sifat fisis benih yang mempengaruhi alat tanam, yaitu ukuran, bentuk,

    keseragaman bentuk dan ukuran, kecepatan per satuan volume, dan tekanan

    terhadap tekanan dan gesekan.

    Dalam alat mesin tanam (seeder) terdapat beberapa bagian pokok

    diantaranya adalah sebagai berikut:

    1. Hopper

    Hopper merupakan bagian dari komponen mesin tanam yang berada di

    atas, yang berfungsi sebagai kotak penampung benih sebelum disalurkan atau

    ditanam pada tanah. Hopper mempunyai peranan penting dalam proses

    http://3.bp.blogspot.com/-WJzV1HqPEJM/TVbgKv0vglI/AAAAAAAAAzA/-INc8I9_QBo/s1600/M1.png
  • 7/22/2019 Makalah Alsin Penanaman Edit

    24/30

    21

    berjalannya benih karena apabila desain hopper tidak bagus maka akan terjadi

    penumpukan benih yang akan menghambat proses penanaman.

    2. Seed Matering Device (SMD)

    Seed matering device merupakan bagian dari alat tanah yang berada pada

    posisi tengah ataupun bawah yang berfungsi untuk mengatur pengeluaran

    benih sehingga benih dapat jatuh dengan jumlah tertentu dan jarak tertentu

    sehingga proses penanaman bisa berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku

    dalam penanaman benih.

    Jenis-Jenis Seed Matering Device :

    a. Horizontal Feed/Rotor matering devices

    b. Vertical Feed/Rotor matering devices

    3. Feed Tube

    Feed tube berada pada posisi dibawah hopper yang berfungsi sebagai

    penyalur pengeluaran benih dari hopper sehingga dapat masuk/tertanam pas

    pada lubang tanam yang telah dibuat oleh furrow opener. Dalam

    pengalirannya diharapkan benih dapat dialirkan dengan kecepatan yang sama

    dan continue.

    Faktor yang mempengaruhi kecepatan aliran benih :

    a. Panjang saluran

    b. Tingkat kekerasan alat

    c. Pemantulan pada dinding alat

    d. Hambatan pada dinding alat

    4.

    Furrow Opener (Alat Pembuat Alur)Furrow opener berfungsi sebgai pembuka alaur tanam yang akan dimasuki

    oleh oleh benih (biji-bijian) sehingga benih dapat cepat tumbuh terlindung

    dari panasnya sinar matahari serta binatang penganggu.

    Faktor-faktor penentu kedalam benih yang akan ditanam :

    a. Jenis tanaman

    b. Kelengasan tanah

  • 7/22/2019 Makalah Alsin Penanaman Edit

    25/30

    22

    c. Temperature tanah

    Macammacam Furrow Opener :

    a. Runner digunakan pada tanah gembur, halus dan rata.

    b. Hoe digunakan pada tanah keras berbatu, dan banyak akar.

    c. Disk digunakan jika penanaman dilakukan pada lahan yang luas, dimana

    sangat dibutuhkan kecepatan tinggi dalam proses penanaman.

    5. Covering Device(alat penutup alur)

    Corvering device berfungsi untuk menutup alur tanam sehingga tidak

    terjadi kavitsi lengas (tanah yang kering padat dan cepat menguap) yang bisa

    menyebabkabkan benih tidak dapat tumbuh dengan baik/tidak tumbuh

    (Rahmat Ariza,2010).

    C. Cara Kerja Mesin Tanam Acak

    Prinsip kerja mesin tanam acak adalah perputaran mesin (motor) baik motor

    bakar maupun motor bensin yang akan memutarkan SMD, sehingga terjadi

    sirkulasi perputaran benih yang menyebabkan benih masuk kedalam SMD dengan

    jumlah tertentu sesuai dengan setingan (pengaturan), yang kemudian disalurkan

    pada feed tube yang selanjutnya ditanam pada alur yang telah dibuat oleh furriw

    opener dan kemudian ditutup oleh converind device sehingga tertutup dan

    terhindar dari koservasi legas.

    Mesin tanam benih secara acak dalam lajur, biasanya pada setiap alur tanam,

    benih dijatah dari hoper oleh suatu silinder yang digerakkan dengan roda tanah

    (ground wheel). Jumlah benih per satuan waktu atau laju benih dikontrol melaluilebar bukaan yang dapat diatur. Benih tersebut melewati tabung penyalur benih

    jatuh secara gravitasi ke lubang tanam yang dibuat oleh pembuka alur, bisa berupa

    disk atau bentuk lain.

    Alat penanam (seeder) berfungsi untuk meletakkan benih yang akan ditanam

    pada kedalaman dan jumlah tertentu dengan keseragaman yang relative tinggi.

    Sebagian besar alat penanam dilengkapi dengan alat penutup tanah.

  • 7/22/2019 Makalah Alsin Penanaman Edit

    26/30

    23

    Mesin yang dipergunakan untuk menempatkan benih di dalam tanah serta

    menutupinya sekaligus dalam satu lintasan akan menghasilkan larik-larik tertentu.

    Jika larik-larik ataupun bedengan-bedengan tersebut cukup renggang untuk

    memungkinkan dilakukannya pekerjaan menggunakan mesin di sela-sela larikan

    guna keperluan pendangiran ataupun pekerjaan pemeliharaan lainnya, cara tanam

    jenis ini disebut sebagai tanam-larik (row-crop planting), jika sebaliknya disebut

    sebagai tanam-rapat (solid planting). Dengan demikian bijian yang diicir dalam

    larik berjarak 15 sampai 36 cm adalah termasuk bentuk tanam rapat, sedangkan

    penanaman bit dengan jarak 51 cm dikatakan sebagai tanam larik.

    Penebaran benih dan pola pertanaman dengan alat penanam (seeder) ini

    dapat digolongkan menjadi 5 macam diantaranya :

    a. Broadcasting(benih disebar pada permukaan tanah)b. Drill seedling(benih dijatuhkan secara random dan diletakkan pada

    kedalaman tertentu dalam alur sehingga diperoleh jalur tanaman tertentu).

    c. Pesicion drilling (benih ditanam secara tunggal dengan interval yangsama

    dengan alur)

    d. Hill dropping(kelompok benih dijatuhkan secara random dengan intervalyang hampir sama dengan alur)

    e. Chezktow planting(benih diletakkan pada tempat tertentu sehinggadiperoleh lajur tanaman dengan dua arah yang sama)

    Mesin atau peralatan yang digunakan sebagai penanaman benih adalah

    sebagai berikut:

    1). Mesin tanam sebar (broadcast seeder)

    Pada alat ini benih penjatahan benih dari hoper melalui satu lubangvariabel (variable orifice). Suatu agitator ditempatkan diatas lubang variabel

    tersebut untuk menceaah macet karena benih-benih saling mengunci (seed

    bridging), juga agar aliran benih dapat kontinyu. Kadang-kadang suatu roda

    bercoak (fluted wheel) digunakan sebagai penjatah benih. Benih hasil penjatahan

    ini kemudian dijatuhkan pada piringan yang berputar. Karena bentuk dari piringan

    ini, benih tersebut akan dipercepat dan dilempar mendatar karena akanya gaya

  • 7/22/2019 Makalah Alsin Penanaman Edit

    27/30

    24

    sentrifugal. Lebar sebaran tergantung pada diameter piringan, bentuk penghalang,

    dan desitas dari benih. Dua buah disk berputar dengan arah putaran yang

    berlawanan (counter disk spinning) dapat dipergunakan agar jangkauan sebaran

    lebih lebar. Laju benih dikontrol dari ukuran bukaan, kecepatan maju traktor,

    lebar sebaran.

    Centrifugal spreader merupakan alat yang cukup fleksibel karena dapat

    dipergunakan untuk menyebar benih, pupuk, pestisida dan material lain yang

    berupa butiran. Setelah operasi tanam sebar kemudian dilakukan operasi

    pengolahan tanah kedua untuk menutup benih dengan tanah.

    2) Mesin tanam acak dalam lajurseeder(drill)

    Mesin tanam benih secara acak dalam lajur, biasanya pada setiap alur

    tanam, benih dijatah dari hoper oleh suatu silinder bercoak yang digerakkan

    dengan roda tanah (ground wheel). Jumlah benih per satuan waktu atau laju benih

    dikontrol melalui lebar bukaan yang dapat diatur. Benih tersebut melewati tabung

    penyalur benih jatuh secara gravitasi ke lubang tanam yang dibuat oleh pembuka

    alur, bisa berupa disk atau bentuk lain.

    Umumnya jarak antar benih berkisar antara 150 400 mm. Metode

    penutupan benih dapat dilakukan dengan rantai tarik, yang ditempatkan

    dibelakang pembuka alur (furrow opener). Setelah benih tertutup tanah, maka

    tanah diatas dan disamping benih tersebut akan diperkeras menggunakan roda

    tekan. Jenis-jenis pembuka alur dan roda tekan.

    3) Mesin tanam presisi dalam lajur (precision seeder)

    Mesin tanam presisi (memberikan penempatan yang tepat dari setiap benih

    pada interval yang sama dalam setiap alur tanam. Jarak antar alur tanam atau

    sering juga disebut jarak antar barisan, umumny dibuat cukup lebar untukkeperluan penyiangan. Mesin tanam presisi tersedia dalam bermacam-macam

    variasi. Dimana sumber tenaga tarik yang digunakan dapat menggunakan orang,

    hewan, traktor roda-2 maupun trator 4-roda. Secara umum ada 4 bagian utama

    yang selalu ada dalam alat tanam presisi, yaitu:

    a. Pembuka alur (furrow opener) untuk mengontrol kedalaman tanam

  • 7/22/2019 Makalah Alsin Penanaman Edit

    28/30

    25

    b. Penjatah benih (metering seed) untuk menjaga interval jarak benih dalamalur dapat seragam

    c. Penutup alur, untuk menutup alur tanamd. Roda tekan (pressing wheel), untuk memadatkan tanah disekitar benih

    agar kontak antara benih dan tanah cukup baik.

    Bagian-bagian yang perlu diperiksa sebelum pemakaian ataupun saat

    mesin dirasa bermasalah pada alat dan mesin penanam dengan sisstem traktor

    yaitu :

    1. kotak benih /kotak pupuk, pengeluaranya apakah tersumbat atau tidak

    2. saluran pengeluaran benih/pengluaran pupuk

    3. kerataan alat penanam/pemupuk

    4. jarak penanaman dan jarak antar mesin tanam

    5. jarak tanda penggores tanah sebagagi tempat yang dilewati ban traktor

    6. pembuka dan penutup alur

    7. bagi alat pemupukan yang menggunakan pupuk kandang yang

    menggunakan gerobak yang perlu diperiksa: koveyor, bieter, box,

    widesspread distributor, pengtur kecepatan konveyor dengan bieter)

    Kelebihan dan kekurangan dari pemakaian alat penanam dengan sistem

    traktor yaitu sebagai berikut :

    Kelebihan :

    1. pelaksanaanya lebih efisien dan kapasitasnya tinggi

    2. hasil penanaman lebih rata denga jarak dan lebar tanam yang seragam.

    3. untuk lahan luas dapat dilakukan dengan waktu yang singkat

    Kekurangan :1. Harga alat mahal

    2. Membutuhkan keterampilan tinggi

    3. Biaya perawatan tinggi

    4. Tidak bisa dilaksanakan pada lahan sempit

    5. Cuaca jelek (hujan) tidak dapat dilaksanakan penanaman karena daya

    dukung tanah yang rendah.

  • 7/22/2019 Makalah Alsin Penanaman Edit

    29/30

    26

    BAB III

    PENUTUP

    A.

    Kesimpulan

    Dalam penulisan makalah ini penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai

    berikut :

    1. Penanaman merupakan usaha penempatan biji atau bibit di dalam tanah padakedalaman tertentu atau menyebarkan biji di atas permukaan tanah atau

    menanamkan di dalam tanah untuk memperoleh perkecambahan dan tegakan

    yang baik.

    2. Penanaman terbagi atas dua jenis, yakni penanaman benih atau biji danpenanaman bibit.

    3. Dengan berkembangnya teknologi alat dan mesin penanaman secara modernmaka hal ini secara langsung dapat memberikan beberapa keuntungan bagi

    para petani disamping juga memberikan beberapa kerugian.

    B. Saran

    Dalam penulisan makalah ini tentunya mempunyai kekurangan dan

    kelebihan, baik dalam segi penyampaian isi. Adapun saran dimaksudkan sebagai

    masukan untuk lebih baiknya analisis makalah tersebut. Di bawah ini merupakan

    saran yang dapat kami ajukan :

    1. Karena penulisan makalah ini merupakan penulisan awal, kami berharapagar dapat dikembangkan agar diperoleh gambaran lebih lanjut perihal alat

    dan mesin penanaman.

  • 7/22/2019 Makalah Alsin Penanaman Edit

    30/30

    DAFTAR PUSTAKA

    Daywin, Frans Jusuf.2008.Mesin-Mesin BudidayaPertanian di Lahan

    Kering.Graha Ilmu,Bogor.

    MORTON, C.T. dan W.F. BUCHELE. 1960 .Emergence energy of plant-

    seedlinga. Agr.Inggris

    :Ocw.usu.ac.id/course/download/313-MESIN-

    PERALATAN/tep.202_handout_alat_dan_mesin_penanaman.pdf