34
PENDEKATAN PASAR GLOBAL (SISTEM INFORMASI GLOBAL DAN RISET PASAR) (SEGMENTATION, TARGETING, AND POSITIONING) (IMPORTING, EXPORTING, AND SOURCING) (STRATEGI MASUK PASAR GLOBAL : LICENSING, INVESTMENT, AND STRATEGIC ALLIANCES) DISUSUN OLEH : LEGAZEA SYIFA A. 12010112140292 DONI PRAKOSO 12010112110287 ITSNA AININ NIA 12010112120029 INSANUL IHSAN M. 12010112130303 MEGIE PRANSISYA 12010112120037 FIRDHA YUNINDA 12010112130160 RIA PALUPI 12010112130233 RIZKY SEPTYANI 12010112130239 VENNY FARADIKA 12010112130049 PROGRAM STUDI S-1 MANAJEMEN

Makalah Pemasaran Global 2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

makalah Global

Citation preview

PENDEKATAN PASAR GLOBAL(SISTEM INFORMASI GLOBAL DAN RISET PASAR)

(SEGMENTATION, TARGETING, AND POSITIONING)

(IMPORTING, EXPORTING, AND SOURCING)

(STRATEGI MASUK PASAR GLOBAL : LICENSING, INVESTMENT, AND STRATEGIC

ALLIANCES)

DISUSUN OLEH :

LEGAZEA SYIFA A. 12010112140292

DONI PRAKOSO 12010112110287

ITSNA AININ NIA 12010112120029

INSANUL IHSAN M. 12010112130303

MEGIE PRANSISYA 12010112120037

FIRDHA YUNINDA 12010112130160

RIA PALUPI 12010112130233

RIZKY SEPTYANI 12010112130239

VENNY FARADIKA 12010112130049

PROGRAM STUDI S-1 MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

UNIVERSITAS DIPONEGORO

2014

CHAPTER 6

SISTEM INFORMASI GLOBAL DAN RISET PASAR

Information Technology and Business Inteligence for Global

Marketing

IT (Information technology) adalah suatu proses membuat,

menyimpan, merubah, menggunakan, dan mengelola informasi

suatu organisasi. MIS (Management Information System)

memfasilitasi manajer dan para pembuat keputusan dengan arus

informasi tentang operasional perusahaan. Salah satu komponen

MIS di perusahaan adalah BI (bussines Intelligence) saluran yang

membantu manajer dalam membuat keputusan dengan informasi

data masa lalu dan data sekarang, situasi, dan kinerja agar

keputusan yang dibuat lebih baik. Persaingan global membuat

akses MIS dan BI keseluruhan perusahaan sangat diperlukan.

Banyak perusahaan global seperti FedEx, Boeing, Ford,

Toyota, dll telah berinvestasi pada IT belakangan ini. Dalam

meningkatkan hardware dan software perusahaan menggunakan

jasa vendor seperti Microsoft, SAP, Oracle, dan IBM.

Tidak seperti internet, intranet adalah jaringan khusus yang

digunakan karyawan dalam berbagi informasi dan data perusahaan

secara elektronik selama 24jam penuh tanpa menghabiskan banyak

tumpukan kertas. EDI (Electronic Data Interchange) digunakan

untuk membuat pesanan, masalah pesanan, dan menghubungkan

perusahaan secara elektronik antar divisi dan perusahaan lain.

Kunci utama EDI adalah format data universal yang membuat

perusahaan lain dengan sistem yang berbeda juga dapat

mengolahnya.

Contoh: Walmart telah menggunakan EDI dalam berhubungan

dengan para supliernya, sebelumnya Walmart menggunakan fax.

Dengan EDI Walmat dapat unggul dalam ketersediaan barang dan

sistem restock otomatis. Begitu juga dengan 7-Eleven

menggunakan EDI agar stock barang yang tersedia di toko selalu

terjaga agar tidak membuat konsumen kecewa dan memperburuk

citra perusahaan.

Globalisasi memberikan tekanan agar perusahaan dapat lebih

menghasilkan keuntungan. Adanya fasilitas IT seperti EDI yang

menghubungkan dengan supplier agar meningkatkan pengelolaan

penyimpanan dan restock barang. Dengan EDI retailers

menggunakan teknik ECR (Efficient Consumer Response) untuk

lebih dekat dengan supplier dalam menambah persediaan. ECR

digunakan untuk meningkatkan dan memaksimalkan rantai

pasokan. ECR menggunakan data EPOS (Electronic Point Of Sale)

yang dikumpulkan dengan scanners dalam membantu retailers

mengidentifikasi pola penjualan produk dan bagaimana pilihan

konsumen diberbagai daerah. Awalnya ECR hanya digunakan di

Amerika lalu menyebar ke Negara eropa yang diadopsi oleh

Carrefour, Metro, Coca-cola, dan Henkel. Perkembangan rantai

pasokan dengan RFID (Radio Frequency Identification tags)

membuat ECR semakin banyak digunakan.

EPOS, ECR, dan perangkat IT lainnya juga membantu

kemampuan perusahaan meningkatkan penjualan dan kesetiaan

konsumen. Alat baru yang membantu perusahaan mengumpulkan,

menyimpan, dan menganalisa data konsumen adalah CRM

(Customer Relationship Management) sebagai alat komunikasi dua

arah antara konsumen dan perusahaan. Cara pengumpulan data

dengan website, kartu garansi, pembayaran credit card, atau

layanan konsumen. Jika diimplementasikan dengan benar CRM

dapat membuat produktivitas karyawan dan keuntungan

perusahaan meningkat, selain itu konsumen juga mendapat

layanan purna jual.

Salah satu tantangan pemasaran global dalam

mengintegrasikan keseluruhan data konsumen dengan produk dan

jasa yang ditawarkan yang disebut sebagai sudut pandang

konsumen 360˚.

Masalah privasi di setiap Negara mengenai penerapan CRM

menjadi pembahasan utama. Sehingga dibuatlah prinsip dalam

perlindungan privasi konsumen yang menyangkut :

Tujuan utama pengumpulan dan penggunaan informasi

yang didapat perusahaan secara langsung dari

konsumen

Opsi berhenti untuk mencegah data personal tersebar

ke pihak ke 3

Persetujuan informasi hanya dapat dibagikan ke pihak

lain dengan syarat “safe harbor principles”

Konsumen harus mendapat akses pada informasi dan

dapat mengkoreksi atau menghapus data yang tidak

tepat

Beberapa contoh diatas menunjukan bahwa IT mempengaruhi

pemasaran global. Meskipun, EDI, ECR, EPOS, CRM dan aspek lain IT

tidaklah mewakili masalah pemasaran.

Kebutuhan perusahaan global adalah sebagai berikut :

Efisiensi, sistem yang efektif akan menganalisa suatu

Negara dimana perusahaan beroperasi

Pemeriksaan harian, menterjemahkan, mengolah, dan

memasukan informasi elektronik ke sistem pasar

intelijen.

Memperluas jangkauan informasi ke berbagai daerah di

seluruh dunia.

Sumber Informasi Pasar

Analisis lingkungan merupakan sumber informasi penting,

penelitian terbaru menyatakan peran para eksekutif dalam mencari

dan menyebarkan informasi tentang lingkungan global

mendapatkan 2 – 3 kali lebih banyak. Dampak terbesar dari

informasi eksternal berdasakan anak perusahaan, rekan, dan

perusahaan cabang, para eksekutif yang berhubungan langsung

dengan distributor, konsumen, pelanggan, supplier, dan

pemerintah. Para eksekutif di berbagai Negara paling mengetahui

keadaan di areanya masing – masing.

Masalah informasi merupakan kelemahan suatu perusahaan

lokal. Resiko perusahaan yang beroperasi di beberapa Negara

hanya mendapatkan informasi di Negara tempat operasinya saja.

Indra tanggapan langsung (melihat, merasakan, penciuman,

mencoba) menyediakan informasi penting dari masyarakat dan

dokumen di suatu Negara. Tanggapan langsung sangat penting

ketika perusahaan global mendominasi pasar perusahaan lokal

Contoh: Walmart di china awalnya menyediakan berbagai

macam produk yang tidak tepat bagi konsumen lokal. Lalu

eksekutifnya melakukan penelitian dan mengganti paket makan

siang dengan pizza topping jagung dan nanas yang membuat

Walmart ramai dikunjungi konsumen.

Penelitian Pasar Resmi

Informasi adalah bahan baku utama dalam membuat dan

mengimplementasikan strategi pemasaran. Informasi pasar

menyediakan informasi berkelanjutan. Tantangan global untuk

memahami dan merespon adanya perbedaan budaya, bahasa,

politik, agama, sejarah, dan perbedaan pasar di setiap Negara.

Tujuan penelitian pasar global sama dengan pasar lokal

dengan tambahan identifikasi 4 faktor lingkungan:

1. Peneliti bersiap dengan perbedaan standar dalam berbisnis.

2. Perbedaan budaya bagi personel/karyawan

3. Jaringan interaksi yang berkembang dengan adanya

penelitian membantu mencegah masalah pisikologis.

4. Peneliti harus memperluas definisi persaingan di pasar

internasional agar tetap memiliki daya saing.

Penelitian pasar dapat dilakukan dengan 2 cara:

1. Mendesain dan mengimplementasikan pembelajaran dengan

karyawan setempat/lokal

2. Menggunakan jasa perusahaan yang ahli dalam penelitian

pasar.

Proses mengumpulkan dan mengubah data menjadi informasi

berguna bagi pemasaran dilakukan dalam 8 tahapan yaitu:

Tahap 1: Kebutuhan Informasi

Penelitian resmi selalu setelah suatu masalah atau

kesempatan telah teridentifikasi. Perusahaan mungkin

membuntuhkan tanggapan langsung dengan informasi tambahan

untuk menentukan penawaran pasar di suatu Negara.

Tahap 2: Definisi Masalah

Ketika memasuki pasar global, sebaiknya untuk “membuka

mata lebar” yang artinya harus waspada pada dampak kebudayaan

asing dan asumsi percampuran budaya lainnya. Dengan demikian

dapat memperkuat kemauan manajemen untuk melakukan

penelitian pasar terlebih dahulu. Selain itu, kasadaran akan

perbedaan budaya membantu memastikan bahwa penelitian hanya

memiliki efek di suatu Negara.

Tahap 3: Memilih Unit Analisis

Tahap selanjutnya mengidentifikasi bagian Negara yang akan

didirikan cabang dan mencari sebanyak mungkin informasi tentang

lingkungan bisnisnya.

Tahap 4: Periksa Ketersediaan Data

Menjawab pertanyaan beberapa pertanyaan seperti jenis data

yang akan dikumpulkan (primer atau sekunder)? Data sekunder apa

saja yang tersedia? Kapan manajer memerlukannya untuk

memasuki pasar?

Tahap 5: Menghitung Dana Penelitian

Ketika data sekunder tidak tersedia, manajemen melakukan

penelitian terhadap pasar suatu Negara, daerah, atau segmen

global. Meskipun pengumpulan data (primer) menghabiskan banyak

dana , waktu, dan sangat disarankan untuk menghitung dana

penelitian sebelum menuju tahap selanjutnya.

Tahap 6: Desain Penelitian

Jika data sekunder dapat digunakan maka dapat dilanjutkan

tahap analisa data. Atau jika harus melakukan penelitian dengan

data primer setelah penghitungan dana.

Cara penggumpulan data menurut David Arnold:

Gunakan banyak indikator, mengurangi ketidakpastian bagi

pembuat keputusan.

Perusahaan membuat indikator yang sesuai dengan industry

bisnisnya

Selalu mengkaitkan perbandingan diberbagai pasar. Manajer

dapat memilih alternative terbaik

Observasi pola pembelian dan kebiasaan lain karena opini

dan persepsi konsumen lebih tidak akurat.

Tahap 7: Analisa Data

Data yang telah terkumpul dianalisa agar berguna bagi pembuat

keputusan.

Pertama, data harus disiapkan sebelum analisis selanjutnya.

Kedua, kuisioner dalam kode dan mudah digunakan

Terahkir, penyesuaian data.

Tahap 8: Interpretasi dan Presentasi

Laporan berdasarkan pada penelitian pasar harus berguna

bagi manajer untuk membuat keputusan. Dapat secara lisan,

tulisan, atau elektronik melaui video secara jelas kepada masalah

atau kesempatan yang telah teridentifikasi pada tahap sebelumnya.

CHAPTER 7

SEGMENTATION, TARGETING, AND POSITIONING

Segmentasi pasar global

Suatu proses membagi pasar dunia kedalam kelompok pelanggan

tertentu yang memiliki perilaku yang sama atau memiliki

kebutuhan yang serupa

Dasar segmentasi yaitu faktor2 yang mempengaruhi tuntutan

kebutuhan pelanggan atau respon pelanggan yang berbeda

Demographic segmentation

Segmentasi berdasarkan Karakteristik populasi yang dapat diukur

seperti usia, gender, pendapatan, pendidikan dan pekerjaan

Contoh:

Coca-Cola, Benetton, Swatch, Sony, MTV adalah perusahaan yang

target utamanya adalah para remaja

Physiographic Segmentation

Melibatkan pengelompokkan orang2 dalam hal perilaku, nilai, dan

gaya hidup

Contoh:

Porsche Cars North Amerika diperuntukkan bagi lelaki usia 40th ke

atas, sarjana, dan memiliki pendapatan $200,000 per tahun

Behavior Segmentation

Fokus pada bagai mana sesorang membeli dan menggunakan

produknya, yakni seberapa sering mereka menggunakan dan

seberapa banyak mereka menggunkan. Konsumen bisa

dikategorikan dalam Usege rate : Sering, medium, jarang, nonuser.

Atau konsumen bisa juga dikategorikan berdasarkan usage status :

ptential, user, nonuser, ex user, dan first timers

Benefit Segmentation

Fokus kepada persamaan nilai dimana pendekatan ini akan berhasil

jika pemasar memiliki pemahaman yang superior terhadap masalah

yg dapat dipecahkan oleh suatu produk tertentu atau oleh manfaat

yg ditawarkan

Contoh:

Nestle menemukan bahwa dimanapun berada, perilaku pemilik

kucing dalam memberi makan kucingnya sama. Oleh krn itu

diciptakanlah Friskies, makanan kucing kering

Ethnic Segmentation

Didalam banyak negara, populasinya terdiri dari berbagai kelompok

ethnic dalam jumlah yang cukup besaar, misalnya saja di USA

terdapat tiga ethnic yang dominan yakni black america / afrika, asia

amerika, dan hispanic amerika.

Targeting

Global targeting merupakan proses mengevaluasi dan

membandingkan berbagai segmen pasar global, serta memilih satu

atau lebih diantaranya sebagai pasar sasaran yang dinilai

berpotensi paling besar untuk dilayani secara efektif dan efisien.

Perusahaan selanjutnya akan merancang bauran pemasaran

sedemikian rupa, sehingga bias mewujudkan return on sales (ROS)

terbaik bagi perusahaan dan sekaligus menciptakan nilai

maksimum kepada para pelanggan.

Penetapan pasar sasaran global biasa dilakukan dengan

menggunakan dua kriteria utama, yaitu potensi dan kapabilitas.

Potensi menyangkut enam aspek krusial yang terdiri atas:

1. Ukuran dan potensi pertumbuhan pasar sesungguhnya

2. Kemungkinan akseptansi konsumen

3. Struktur persaingan

4. Situasi lingkungan politik/hukum, ekonomi, dan sosiokultural

5. Akses ke jaringan yang sudah ada, dan

6. Ketersediaan mitra local yang kapabel dan bersedia bekerja

sama

Sedangkan kapabilitas berhubungan dengan lima faktor:

1. Kesiapan memasuki pasar internasional/pengalaman diluar

negeri

2. Kelangkaan dan kekritisan kompetensi

3. Sumber daya waktu, manusia, dank as

4. Attitudinal Commitment

5. Tujuan (merespon persaingan, aliran kas, pangsa pasar atau

volume, entri pasar pendahuluan)

Setelah segmen pasar telah dievaluasi dengan cermat, perusahaan

global perlu menetapkan strategi targeting sesuai dengan

kebutuhan. Ada 3 alternatif strategi positioning yang bisa dipilih,

yaitu:

Standardized global marketing. Strategi ini analog dengan

pemasaran masal dalam pemasaran domestic, dimana

perusahaan menawarkan bauran pemasaran yang sama

kepada semua pelanggan potensial yang ingin dilayani, maka

dibutuhkan distribusi ekstensif di sebanyak mungkin gerai

ritel. Daya tarik strategi ini terletak pada volume penjualan

yang lebih besar, biaya prodduksi yang lebih rendah, dan

profitabilitas yang lebih besar.

Consentrated global marketing. Dalam strategi ini perusahaan

merancang bauran pemasran untuk menjangkau segmen

tunggal dalam pasar global. Dalam bisnis kosmetik, strategi

ini berhasil diterapkan oleh House of Louder, Channel, dan

Produsen lain yang menargetkan segmen pasar kalangan

atas.

Differentiated global marketing. Dalam strategi ini,

perusahaan global menargetkan 2 atau lebih segmen pasar

yang berbeda dan melayani mereka dengan bauran

pemasaran yang berbeda pula. Strategi ini memungkinkan

perusahaan untuk mencapai Market Coverage yang lebih

luas. Perusahaan-perusahaan otomotif global menerapkan

strategi ini dengan cara menawarkan variasi merek dan harga

kepada segmen pasar yang berlainan. Selain itu perusahaan

seperti SMH (The Swiss Watch Company) yang memproduksi

arloji swatch dengan harga sekitar US$50 dan Blandpain

seharga lebih dari US$100,000. Unilever memasarkan parfum

elite bermerk Calvin Klein dan Pasion Sembari menawarkan

pula Wind Song and Bruth berbgai merk pasar masal,

Costmair Inc. menjual tresnor dan Giorgio Armani Gio untuk

pasar kalangan atas dan Gloria Vanderbilt untuk segmen

bawah, serta P&G yang menawarkan merk Ald Spice dan

Incognito untuk segmen bawah dan Venezia untuk segmen

berpenghasilan tinggi.

Positioning

Istilah positioning dikaitkan dengan guru pemasaran Al Ries

dan Jack Trout dimana mereka pertama kali memperkenalkannya

pada tahun 1969 dalam sebuah artikel. Positioning mengacu pada

tindakan untuk membedakan sebuah merk didalam pikiran

konsumen dalam kaitannya dengan pesaing apa yang ditawarkan

merk tersebut dan apa yang tidak ditawarkan. Positioning adalah

sebuah proses membangun strategi untuk “mengisi slot” didalam

pikiran target konsumen.

Beberapa decade semenjak Ries dan Trout memfokuskan perhatian

pada konsep ini, pemasar telah memanfaatkan beberapa strategi

positioning. Positioning ini dibagi berdasar manfaat (attribute or

benefit), kualitas dan harga (quality and price), kegunaan atau

pengguna (use or user) dan kompetisi (competition). Riset terbaru

telah mengidentifikasi tiga startegi positioning yang berguna dalam

pemasaran global, yaitu: global consumer culture positioning, local

consumer culture positioning, dan foreign consumer culture

positioning.

Attribute or benefit

Startegi positioning ini sering mengeksploitasi atribut, manfaat atau

fitur-fitur tertentu dari sebuah produk. Unsur-unsur ekonomi,

kehandalan dan daya tahan sering digunakan dalam startegi ini.

Misalnya Volvo dikenal memiliki konstruksi yang kuat dan

menawarkan keselamatan atau keamanan ketika terjadi tabrakan.

Contoh lain adalah Visa yang memiliki slogan ”it’s everywhere you

want to be” yang menggambarkan bahwa produknya diterima

diseluruh dunia.

Quality and price

Strategi ini menganggap bahwa kualitas tinggi dan harga yang

tinggi memiliki nilai yang baik. Contoh perusahaan yang berhasil

menggunkan strategi ini adalah vodka. Pemasar vodka impor

seperti Belvedere dan Grey Goose telah berhasil memposisikan

merek mereka sebagai entitas super-premium yang dijual dua kali

lipat dari harga produk premium.

Use or user

Startegi positioning ini menggambarkan atau mengaitkan produk

dengan pengguna atau kelas pengguna tertentu. Contohnya adalah

max factor sebuah perusahaan makeup yang memposisikan

produknya sebagai makeup yang sering dipakai oleh makeup artist.

Marlboro juga mengaitkan produk rokoknya dengan seorang koboy

yang terkesan mencerminkan sifat laki-laki.

Competition

implisit atau eksplisit mengacu pada pesaing dapat

memberikan dasar bagi strategi positioning yang efektif. misalnya,

ketika Anita Roddick memulai the body shop internasional di tahun

1970-an, dia menekankan perbedaan antara prinsip-prinsip yang

dikejar oleh merk kesehatan dan kecantikan biasa dengan

perusahaannya. Merk The body shop dikaitkan dengan bahan-

bahan alami, tidak menguji pada binatang dan dapat didaur ulang.

Global, foreign and local consumer culture positioning

Global consumer culture positioning (GCCP) didefinisikan

sebagai strategi yang mengidentifikasi merek sebagai simbol

budaya atau segmen global tertentu. telah terbukti menjadi strategi

yang efektif untuk berkomunikasi dengan remaja global, elit

kosmopolitan, dsb. pilihan kedua adalah Foreign consumer culture

positioning (FCCP), yang menghubungkan pengguna merek,

menggunakan kesempatan, atau asal-usul produksi dengan negara

atau budaya asing. Pemasar juga dapat menggunakan Local

consumer culture positioning (LCCP), yaitu sebuah strategi yang

mengaitkan merk dengan budaya local, menggambarkan norma-

norma local, menggambarkan bahwa produk dikonsumsi oleh orang

lokal, atau menggambarkan bahwa produk diproduksi secara local

untuk konsumen local.

CHAPTER 8

IMPORTING, EXPORTING, AND SOURCING

A. Perbedaan Penjualan Ekspor Dan Pemasaran Ekspor

Suatu organisasi berusaha untuk memindahkan kegiatan operasi

ke negara-negara lain yang mereka butuhkan untuk membuat

keputusan dasar tentang tingkat keterlibatan dalam pasar luar

negeri. Dua daerah yang luas termasuk penjualan ekspor dan

pemasaran ekspor. Penjualan ekspor tidak melibatkan menjahit

produk, harga, atau materi promosi yang sesuai dengan kebutuhan

pasar global. Satu-satunya elemen bauran pemasaran yang

berbeda adalah "tempat"; yaitu, negara di mana produk tersebut

dijual. Pendekatan penjualan ini dapat bekerja untuk beberapa

produk atau jasa; untuk produk yang unik dengan kompetisi

internasional sedikit atau tidak ada, pendekatan seperti itu

mungkin. Demikian pula, perusahaan baru untuk ekspor mungkin

akan mengalami kesuksesan dengan penjualan. Pemasaran ekspor

menargetkan pelanggan dalam konteks lingkungan total pasar.

Ekspor pemasar tidak hanya mengambil produk domestik

"sebagaimana adanya" dan menjualnya kepada pelanggan

internasional. Untuk pemasar ekspor, produk yang ditawarkan di

pasar dalam negeri merupakan titik awal. Hal ini dimodifikasi sesuai

kebutuhan untuk memenuhi preferensi target pasar internasional;

ini adalah pendekatan Cina telah mengadopsi di pasar furnitur AS.

Demikian pula, pemasar ekspor set harga agar sesuai dengan

strategi pemasaran dan tidak hanya memperpanjang harga negara

asal ke target pasar. Biaya yang timbul dalam persiapan ekspor,

transportasi, dan pembiayaan harus diperhitungkan dalam

menentukan harga. Akhirnya, pemasar ekspor juga menyesuaikan

strategi dan rencana untuk komunikasi dan distribusi untuk

memenuhi pasar. Dengan kata lain, komunikasi yang efektif

tentang produk fitur atau menggunakan untuk pembeli di pasar

ekspor mungkin memerlukan membuat brosur dengan salinan yang

berbeda, foto, atau karya seni. Sebagai wakil presiden penjualan

dan pemasaran salah satu produsen mencatat, "Kita harus

mendekati pasar internasional dengan literatur pemasaran yang

bertentangan dengan literatur penjualan."

B. Aktivitas Organisasi Ekspor

Mengekspor menjadi semakin penting sebagai perusahaan di

seluruh belahan dunia meningkatkan upaya mereka untuk

menyediakan dan pasar layanan luar Penelitian boundaries.1

nasional mereka telah menunjukkan bahwa ekspor pada dasarnya

adalah sebuah proses perkembangan yang dapat dibagi ke dalam

tahap yang berbeda berikut:

1. Perusahaan tidak bersedia mengekspor

2. Perusahaan menyimpan pesanan ekspor

3. Perusahaan menjajaki kelayakan ekspor

4. Perusahaan mencoba mengekspor

5. Perusahaan berpengalaman mengekspor

6. Perusahaan mengejar pemasaran dgn fokus negara dengan

kriteria tertentu

7. Perusahaan mngevaluasi potensi pasar global

C. Program Pemerintah Yang Mendukung Ekspor

Pemerintah biasanya menggunakan tiga kegiatan untuk

mendukung kegiatan ekspor perusahaan nasional. Pertama, insentif

pajak memperlakukan pendapatan dari kegiatan ekspor istimewa

baik dengan menerapkan tarif yang lebih rendah terhadap

pendapatan dari kegiatan ini atau dengan pendanaan pajak yang

telah dibayar atas penghasilan yang terkait dengan ekspor. Manfaat

pajak yang ditawarkan oleh pemerintah sadar-ekspor termasuk

berbagai tingkat pembebasan pajak atau penangguhan pajak atas

penghasilan ekspor, depresiasi aset yang terkait dengan ekspor,

dan perlakuan pajak murah hati kegiatan pembangunan pasar luar

negeri dipercepat.

Pemerintah juga mendukung kinerja ekspor dengan memberikan

subsidi langsung, yaitu kontribusi keuangan langsung atau tidak

langsung yang menguntungkan produsen. Subsidi dapat sangat

mengganggu pola perdagangan ketika produsen kurang kompetitif

tetapi bersubsidi menggantikan produsen kompetitif di pasar dunia.

Dukungan pemerintah yang ketiga adalah bantuan pemerintah

kepada eksportir. Perusahaan dapat menyediakan sendiri banyak

informasi pemerintah mengenai lokasi pasar dan risiko kredit.

Bantuan juga dapat berorientasi pada promosi ekspor.

D. Tindakan Pemerintah Untuk Mencegah Access Impor Dan

Blok Pasar

Tindakan seperti tarif, kontrol impor, dan sejumlah hambatan non

tarif dirancang untuk membatasi arus ke dalam barang. Tarif dapat

dianggap sebagai "tiga R" dari bisnis global: aturan, jadwal tingkat

(tugas), dan peraturan masing-masing negara.

Sebuah hambatan perdagangan nontarif (NTB) adalah setiap

tindakan selain tarif yang jera atau hambatan bagi penjualan

produk di pasar luar negeri. Juga dikenal sebagai hambatan

perdagangan tersembunyi, NTB termasuk kuota, kebijakan

pengadaan yang diskriminatif, prosedur kepabeanan membatasi,

kebijakan moneter yang sewenang-wenang, dan peraturan-

peraturan. Sebuah kuota batas-dikenakan pemerintah atau

pembatasan jumlah unit atau total nilai produk tertentu atau

kategori produk yang dapat diimpor.

E. Sistem Tarif

Sistem tarif menyediakan baik tarif tunggal tugas untuk setiap item

berlaku untuk semua negara atau dua atau lebih suku, berlaku

untuk negara-negara yang berbeda atau kelompok negara. Tarif

biasanya dikelompokkan menjadi dua klasifikasi. Tarif satu-kolom

adalah jenis yang paling sederhana dari tarif; jadwal tugas di mana

tingkat yang diterapkan untuk impor dari semua negara atas dasar

yang sama.

Sebuah tarif preferensial adalah tingkat tarif berkurang diterapkan

untuk impor dari negara-negara tertentu. GATT melarang

penggunaan tarif istimewa, dengan tiga pengecualian utama.

Pertama adalah pengaturan preferensi sejarah seperti preferensi

Persemakmuran Inggris dan pengaturan serupa yang ada sebelum

GATT. Kedua, skema preferensi yang merupakan bagian dari

perjanjian integrasi ekonomi formal, seperti daerah perdagangan

bebas atau pasar umum, dikecualikan. Ketiga, negara-negara

industri diizinkan untuk memberikan akses pasar preferensial

kepada perusahaan yang berbasis di negara-negara berkembang.

Tugas produk atau jasa individual tercantum dalam jadwal suku di

slide sebelumnya. Seperti yang didefinisikan oleh salah satu ahli

perdagangan global, tugas yang "pajak yang menghukum orang

untuk membuat pilihan yang pemerintah mereka tidak setuju."

Bea dibagi menjadi dua kategori. Mereka dapat dihitung sebagai

persentase dari nilai barang (bea ad valorem), sebagai jumlah

tertentu per unit (tugas tertentu), atau sebagai kombinasi dari

kedua metode ini. Sebelum Perang Dunia II, tugas-tugas khusus

yang banyak digunakan dan tarif dari banyak negara, terutama di

Eropa dan Amerika Latin, yang sangat kompleks. Sejak perang, tren

telah menuju konversi ke bea ad valorem; yaitu, tugas dinyatakan

sebagai persentase tertentu dari nilai barang.

F. Pelaku Kegiatan Ekspor

Seseorang dengan tanggung jawab untuk mengekspor harus akrab

dengan beberapa orang dan organisasi yang dapat membantu

dengan berbagai tugas. Beberapa di antaranya, termasuk agen

pembelian, broker ekspor, dan pedagang ekspor, tidak memiliki

tugas tanggung jawab dari klien. Lainnya, termasuk perusahaan

manajemen ekspor, perwakilan ekspor pabrikan, distributor ekspor,

dan freight forwarder, ditugaskan tanggung jawab oleh eksportir.

Pengorganisasian untuk ekspor di Negara Produsen

Ekspor dapat ditangani

- Sebagai aktivitas paruh waktu yang dilakukan oleh karyawan

domestic

- Melalui mitra ekspor

- Melalui departemen ekspor

- Melalui departemen ekspor dalam sebuah divisi internasional

- Untuk perusahaan multi-divisi; masing masing ada kemungkinan

Pengorganisasian untuk ekspor di Negara Market

Pengorganisasian untuk ekspor di Negara Market

Representasi pasar langsung

- Keuntungan: kontrol dan komunikasi

Representasi oleh perantara independen

- Keuntungan: terbaik untuk situasi dengan volume penjualan

kecil

Pembiayaan Ekspor dan Metode Pembayaran

Kredit dokumenter (letter of credit)

Koleksi Dokumenter (bill of exchange)

Kas di muka

Penjualan atas rekening terbuka

Penjualan secara konsinyasi

Alur dari Dokumen Kredit

Sourcing

Harus menekankan manfaat sumber dari negara selain

negara asal

Harus menilai visi dan nilai-nilai kepemimpinan perusahaan

Keuntungan dapat diperoleh dengan:

- Berkonsentrasi beberapa kegiatan pemasaran dalam satu

lokasi

- Perusahaan Memanfaatkan pengetahuan

- Tapping peluang untuk pengembangan produk dan R & D

Faktor yang disebabkan setelah sourcing

• Visi Manajemen

• Faktor Biaya dan syarat-syarat

• Kebutuhan pelanggan

• Logistik

•Infrastruktur Negara

• Risiko Politik

• Kurs, ketersediaan, dan penukaran uang lokal

CHAPTER 9

GLOBAL MARKET ENTRY STRATEGIES

1. Lisensi

Lisensi merupakan bentuk pemberian izin oleh pemilik lisensi

kepada penerima lisensi untuk memamfaatkan atau menggunakan

(bukan mengalihkan hak) suatu kekayaan intelektual yang dipunyai

pemilik lisensi berdasarkan syarat-syarat tertentu dalam jangka

waktu tertentu yang umumnya disertai dengan imbalan berupa

royalti.

Terdapat dua bentuk lisensi :

Kontrak manufaktur merupakan pengaturan kontaktual

dimana perusahaan multinasional akan membayar biaya

pada suatu produsen lokal untuk memanufaktur produk

dengan cap dagang perusahaan internasional.

Keuntungan : lebih cepat diterima dipasar yang ingin dituju, dengan

biaya yang lebih murah

Kekurangan : masyarakat dapat ikut campur dalam mengkritik dan

mengawasi perusahaan

Waralaba kontrak dimana salah satu pihak diberikan hak

untuk memanfaatkan atau menggunakan hak atas usaha

yang dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan

berdasarkan persyaratan yang ditetapkan dalam rangka

penyediaan dan atau penjualan barang dan jasa. Contoh

perusahaan waralaba : mcD, kfc, pizza hut

2. Investasi

Investasi merupakan bentuk kegiatan bisnis internasional yang

mana memungkinkan sebuah perusahaan untuk memproduksi,

menjual, dan bersaing secara lokal di pasar utama.

Contoh : honda membangun pabrik perakitan senilai $550 juta di

Greensburg, Indiana.

Jenis- jenis investasi :

Join venture merupakan kerjasama antara dua atau lebih

perusahaan untuk menyelenggarakan usaha bersama

dalam jangka waktu tertentu. Dalam join venture kedua

perusahaan saling berbagi, sumberdaya, risiko, dan

pengetahuan.

Kelemahan dari join venture : perusahaan ikut menanggung resiko

yang ditimbulkan oleh partner usahanya, berpotensi terjadinya

konflik

Contoh : GM (united stated) danToyota (jepang)

Investasi saham ekuitas atau kepemilikan penuh

merupakan cara memasuki pasar dengan melakukan

investasi saham besama pelaku bisnis yang lain. Jika

saham yang di investasikan kurang dari 50% maka

disebut saham minoritas, jika saham yang di investasikan

lebih dari 50% maka disebut saham mayoritas, dan jika

kepemilikan saham 100% (invetasi greenfield) disebut

kepemilikan penuh, besar kecilnya saham mempengaruhi

otoritas dan keuntungan yang didapat. Contoh

kepemilikan saham 100% adalah perusahaan Roche yang

meng akuisisi Genetch.

3. Strategi alianasi

Aliansi merupakan hubungan formal antara dua atau

lebih peusahaan untuk mencapai suatu tujuan yang

disepakati bersama ataupun memenuhi bisnis kritis

tertentu yang dibutuhkan masing-masing perusahaan

secara independen dalam tujuan untuk meningkatkan

kompetitive advantage.

Atribut aliansi :

i. Dua atau lebih peusahaan mengembangkan strategi

jangka panjang bersama yang ditujukan untuk

mencapai tujuan global ( Sony dan Samsung

bermitra untuk mengeluarkan LCD TV)

ii. Hubungan timbal balik ( Samsung sebagai leader

teknologi manufaktur dan Sony unggul dalam

optimlisasi kualitas gambar)

iii. Mitra yang benar-benar global ( Sony dan Samsung

merupakan perusahaan yang memiliki pasar merek

global)

iv. Hubungan di selenggarakan secara bersama-sama

dan kontinue

v. Ketika bersaing di pasar mereka tetap

mempertahankan ciri khas masing-masing.

Strategi kooperatif di Asia :

Keiretsu di Jepang

Di Jepang, banyak perusahaan saling menjalin hubungan bisnis satu

dengan lainnya. Kelompok ini relatif dominan dengan beberapa

perusahaan besar yaitu Mitsubishi dan Mitsui, di tahun 1990

menyumbang 16,9% dari total penjualan perusahaan Jepang.

Landasan dan nilai bisnis yang diaplikasikan pada Keiretsu sehingga

mencapai kemajuan ini yakni adanya budaya korporasi, bersifat

`universal'. Tiga nilai budaya, yaitu hirarki, kelompok dan jangka

panjang dipilih sebagai nilai mewakili budaya korporasi Jepang dan

digunakan sebagai acuan. Terlihat bahwa Keiretsu merupakan

kelompok bisnis yang bekerja sama berlandaskan kesamaan nilai

budaya.

Chaebol di Korea Selatan

Chaebol di Korea Selatan Korea Selatan memiliki jenis tersendiri

kelompok aliansi perusahaan, yang dikenal sebagai chaebol. Seperti

Keiretsu Jepang, chaebol terdiri dari puluhan perusahaan yang

berpusat pada bank atau perusahaan induk dan didominasi oleh

keluarga pendiri. Namun, chaebol adalah

Fenomena yang lebih baru; pada awal tahun 1960, diktator militer

Korea diberikan pemerintah subsidi dan kredit ekspor untuk

kelompok memilih perusahaan mobil, galangan kapal, baja, dan

sektor elektronik. Pada tahun 1950, misalnya, Samsung telah

dikenal sebagai pabrik wol.

Pada 1980-an, Samsung telah berkembang menjadi produsen

utama untuk penerbangan murah elektronik . Hari ini, Android

smartphone Samsung Electronics Galaxy S adalah produk yang best

seller di seluruh dunia. Chaebol yang merupakan kekuatan

pendorong di belakang keajaiban ekonomi Korea Selatan; GNP

meningkat dari $ 1,9 miliar pada tahun 1960 menjadi $

238.000.000.000 pada tahun 1990. Setelah krisis ekonomi tahun

1997-1998. Namun, Presiden Korea Selatan Kim Dae Jung menekan

para pemimpin chaebol untuk memulai reformasi.

Sebelum krisis, chaebol telah menjadi kembung dan terbelit utang;

hari ini, setelah diperbaiki tata kelola perusahaan, mengubah

budaya perusahaan mereka, dan mengurangi beban utang. Sebagai

contoh, Samsung diversifikasi ke obat-obatan dan energi hijau, dan

LG Electronics bergerak dalam pengolahan air limbah. Samsung,

LG, Hyundai, dan lainnya chaebol yang sedang membangun merek

mereka dengan mengembangkan produk berkualitas tinggi,

bermerek baik dan mempunyai nilai tambah yang didukung oleh

iklan canggih

Strategi ekaspansi pasar :

Strategi 1 : negara dan konsentrasi pasar melibatkan

penargetan sejumlah segmen pelanggan di beberapa

negara. Ini biasanya merupakan titik awal bagi

kebanyakan perusahaan. Strategy ini menyesuaikan

antara sumber daya perusahaan dan kebutuhan investasi

pasar. Kecuali sebuah perusahaan besar dan kaya dengan

sumber daya yang cukup, strategi ini mungkin satu-

satunya cara yang realistis untuk memulai.

Strategi 2 : konsentrasi negara dan diversifikasi

pasar, dimana perusahaan melayani berbagai pasar di

beberapa negara. Strategi ini diterapkan oleh banyak

perusahaan-perusahaan Eropa yang ada di Eropa dan

mencari pertumbuhan dengan memperluas ke pasar baru.

Strategi 3 : diversifikasi negara dan konsentrasi

pasar, adalah strategi global yang klasik dimana

perusahaan berusaha keluar ke pasar dunia untuk

menjual produknya. Daya tarik dari strategi ini adalah

bahwa dengan melayani pelanggan dunia perusahaan

dapat mencapai akumulasi volume yang lebih besar dan

biaya yang lebih rendah daripada pesaing apapun dan

oleh karena itu memiliki keunggulan kompetitif tak

tergoyahkan. Ini adalah strategi bisnis yang dikelola

dengan baik yang melayani kebutuhan pelanggan dan

kategori yang berbeda.

Strategi 4 : negara dan diversifikasi pasar, adalah

strategi perusahaan untuk dapat mendunia, contoh :

perusahaan multibisnis seperti Matsushita. Secara

keseluruhan, Matsushita adalah perusahaan multinegara

dalam berbagai unit bisnis dan kelompok yang melayani

beberapa segmen.