24
PSIKOLOGI ISLAM Di susun oleh : NURUL AIYUDA NIM : 10961007775 LOKAL : B Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri-Sultan Syarif Kasim – RIAU 2009

Makalah Psi Islam Pengaruh Kualitas Tidur Terhadap Prestasi Belajar

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pengaruh kualitas tidur terhadap prestasi belajar dalam persepsi psikologi islam

Citation preview

Page 1: Makalah Psi Islam Pengaruh Kualitas Tidur Terhadap Prestasi Belajar

PSIKOLOGI ISLAM

Di susun oleh :

NURUL AIYUDA

NIM : 10961007775

LOKAL : B

Fakultas Psikologi

Universitas Islam Negeri-Sultan Syarif Kasim – RIAU

2009

Page 2: Makalah Psi Islam Pengaruh Kualitas Tidur Terhadap Prestasi Belajar

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan

hidayah-Nyalah penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya dan

tepat pada waktunya. Shalawat beserta salam juga tak lupa penulis haturkan kepada

junjungan nabi besar kita, Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari zaman

kebodohan pada zaman yang penuh ilmu pengetahuan.

Pada kesempatan ini penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada

semua pihak yang telah memberikan kesempatan dan waktunya untuk membantu penulis

dalam menyelesaikan makalah ini.

Pepatah mengatakan “Tak Ada Gading yang Tak Retak” dan penulis pun

menyadari hal itu, pembuatan makalah ini tentunya masih jauh dari kesempurnaan, oleh

karena iu sekiranya ada kritik dan saran dari pembaca akan penulis terima dengan senang

hati. Akhir kata penulis berharap, makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis pribadi dan

para pembaca yang budiman.

Pekanbaru, Januari 2010

Penulis

i

Page 3: Makalah Psi Islam Pengaruh Kualitas Tidur Terhadap Prestasi Belajar

DAFTAR ISI

Halaman Judul ...................................................................................................................... i

Kata Pengantar...................................................................................................................... ii

Daftar Isi ............................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang................................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 1

1.3 Tujuan.............................................................................................................. 2

BAB II MPR....................................................................................................................... 2

2.1 Apa itu tidur? .................................................................................................. 3

2.2 Dunia tidur ...................................................................................................... 4

2.3 Kualitas tidur................................................................................................... 8

2.4 Prestasi Belajar ............................................................................................... 13

BAB III PEMBAHASAN................................................................................................... 15

Pengaruh Kualitas Tidur terhadap Prestasi Belajar ............................................ 15

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 19

4.2 Penutup............................................................................................................ 19

DAFTAR PUSTAKA

ii

Page 4: Makalah Psi Islam Pengaruh Kualitas Tidur Terhadap Prestasi Belajar

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

. Daya tahan tubuh akan bekerja dengan baik dan meningkat bila kita cukup tidur.

Dan sebuah penelitian mengatakan bahwa tidur yang baik adalah ketika kita

menggunakan waktu selama 8 jam untuk tidur

Tapi, tak sedikit bagi mereka yang mendapatkan tidur yang cukup, tapi terbagun

dari tidur dalam keadaan lesu, letih, tidak bersemangat dan malas untuk beraktivitas.

Sebaliknya tak sedikit juga mereka yang mendapatkan tidur tak kurang dari 4-5 jam bisa

terbangun dalam keadaan bugar dan segar. Untuk itulah diperlukan lagi pemahaman lebih

dalam tentang tidur yang baik. Tidur yang membawa kita pada kualitas tidur yang

sebenarnya. Tidur yang tidak hanya difokuskan pada orientasi panjang waktunya tapi

lebih kepada kualitasnya. Dan bagaimana pula Islam menunjukkan cara menjaga kualitas

tidur kita, melalui apa yang telah dicontohkan Nabi Muhammad.

1.2 Perumusan Masalah

Rata-rata waktu tidur yang dibutuhkan orang dewasa sekitar 8 jam per hari. Kalau

jumlah ini tidak dipenuhi, setiap kekurangan waktu tidur akan menjadi utang. Dan utang,

tentu akan menjadi beban bagi tubuh. Untuk melunasinya bisa dengan menyiasati waktu

tidur.Ternyata teori tidur 8 jam yang selama ini kita kenal tidak selamanya benar, Teori

itu semakin meragukan, karena banyak bukti yang menunjukkan bahwa orang yang

hanya tidur 4-5 jam sehari, bisa tetap sehat, energik, dan tidak terlihat seperti orang yang

kurang tidur.

Bukankah permasalahannya terletak pada kualitas tidur. Banyak dari ilmuan

brilian yang memiliki cara tidur tersendiri untuk mendapatkan ide. Lalu bagaimana

dengan kita, begitu besarkah pengaruh kualitas tidur terhadap prestasi seseorang? apakah

diperlukan tambahan waktu lagi untuk kita bisa mendapatkan tidur yang baik? Seperti

halnya ahli fisika dan pelukis ternama Leonardo Da vinci yang membutuhkan waktu tidur

tidak kurang dari dua belas jam, apa kita harus mengikuti langkah penulis Monalisa ini,

atau solusinya cukup dengan memperbaiki kualitas tidur kita?.

1

Page 5: Makalah Psi Islam Pengaruh Kualitas Tidur Terhadap Prestasi Belajar

1.3 Tujuan

Selama ini teori yang mengatakan tidur yang baik adalah tak kurang dari 8 jam

sudah tertanam jelas pada kita, tapi berdasarkan realita yang ada, dengan mereka-mereka

yang tidur tidak kurang dari 5 jam dalam sehari bisa beraktivitas dengan baik, itu

membuat keraguan kita pada teori itu, tapi tak banyak orang yang tahu akan hal ini, tak

banyak orang yang tahu akan tidur berkualitas yang sesungguhnya dan bagaimana cara

mendapatkan kualitas tidur yang baik itu. Itulah tujuan utama dari penulisan makalah ini,

agar kita dapat mengetahui lebih dalam lagi tentang kualitas tidur yang sesungguhnya,

dan bagaimana mempraktekkan nya dalam kehidupan kita. Selain bisa untuk menambah

wawasan dan pengetahuan kita, makalah ini juga bisa menjadi solusi bagi mereka yang

bermasalah dalam tidurnya dan ingin mendapatkan tidur yang baik, setidaknya mereka

akan bisa mensiasati diri, untuk menggunakan waktu mereka untuk mendapatkan tidur

yang baik.

2

Page 6: Makalah Psi Islam Pengaruh Kualitas Tidur Terhadap Prestasi Belajar

BAB II

DASAR TEORI

2.1 Apa itu tidur ?

Salah satu hak yang harus dipenuhi oleh tubuh dan mata adalah tidur. Tidur

merupakan salah satu bentuk nikmat Allah swt yang tiada terkira nilainya. Adanya

nikmat tidur yang dianugerahkan Allah swt telah memberikan banyak hal kepada

manusia. Entah bagaimana jadinya jika Allah swt tidak menganugerahi manusia dengan

nikmat tidur tersebut, boleh jadi manusia akan menjadi makhluk yang paling buruk dan

menderita di dunia.

Pada dasarnya tidur adalah salah satu kebutuhan yang mesti dipenuhi oleh

manusia, sebab bisa dibayangkan apa yang terjadi nantinya jika saja seseorang tidak

tertidur dalam waktu satu minggu saja, maka ia tidak akan berhenti dengan rasa marah,

sedih, senang dan sebagainya. Tentunya dengan tidur kita bisa mengistirahatkan diri kita

setelah beaktivitas seharian.

Diduga penyebab tidur adalah proses penghambatan aktif. Ada teori lama yang

menyatakan bahwa area eksitatori pada batang otak bagian atas, yang disebut “sistem

aktivasi retikular”, mengalami kelelahan setelah seharian terjaga dan karena itu, menjadi

inaktif. Keadaan ini disebut teori pasif dari tidur.

Percobaan penting telah mengubah pandangan ini ke teori yang lebih baru

bahwa tidur barangkali disebabkan oleh proses penghambatan aktif. Hal ini terbukti dari

suatu percobaan dengan cara melakukan pemotongan batang otak setinggi regio

midpontil, dan berdasarkan perekaman listrik ternyata otak tak pernah tidur. Dengan kata

lain, ada beberapa pusat yang terletak dibawah ketinggian midpontil pada batang otak,

diperlukan untuk menyebabkan tidur dengan cara menghambat bagian-bagian otak

lainnya.

Perangsangan pada beberapa daerah spesifik otak dapat menimbulkan keadaan

tidur dengan sifat-sifat yang mendekati keadaan tidur alami. Daerah-daerah tersebut

adalah :

1. Nuklei rafe, yang terletak di separuh bagian bawah pons dan medulla

3

Page 7: Makalah Psi Islam Pengaruh Kualitas Tidur Terhadap Prestasi Belajar

2. Nukleus traktus solitarius, yang merupakan regio sensorik medula dan pons yang

dilewati oleh sinyal sensorik viseral yang memasuki otak melalui syaraf-syaraf

vagus dan glossofaringeus, juga menimbulkan keadaan tidur.

3. Beberapa regio diensefalon, yaitu bagian rostral hipotalamus, terutama area

suprakiasma dan adakalanya suatu area di nuklei difus pada talamus.

Tidur merupakan arena bagi manusia untuk memperoleh ketentraman hidup.

Dalam al-Qur’an, Allah Azza wa jalla berfirman dalam (QS al-Anfaal, 8:11):

11. (ingatlah), ketika Allah menjadikan kamu mengantuk sebagai suatu

penenteraman daripada-Nya, dan Allah menurunkan kepadamu hujan dari langit untuk

mensucikan kamu dengan hujan itu dan menghilangkan dari kamu gangguan-gangguan

syaitan dan untuk menguatkan hatimu dan mesmperteguh dengannya telapak kaki(mu)

“Tidur” (al-nu’asa), menurut Adnan Syarif (2002) adalah tidur yang terlelap.

Tidur yang terlelap akan memberikan efek yang penting dalam kehidupan manusia.

Kalau manusia memperolehnya, maka manusia telah memperoleh salah satu ciri utama

tidur yang berkualitas.

2.2 Dunia tidur

Sebelum memasuki abad ke 20, manusia masih percaya bahwa saat kita tertidur,

berarti pikiran kita ikut tidur atau berhenti berpikir, dan aktivitas otak kita makin

berkurang.

Akan tetapi, para scientist akhirnya mereka berhasil menemukan fakta yang

sebenarnya. Fakta yang sangat bertolak belakang dengan kepercayaan sebelumnya. Fakta

itu menunjukkan bahwa, justru saat kita tertidur itulah, aktivitas otak kita semakin

meningkat. Hal ini kemudian menjadi awal bagi perkembangan ilmu pengetahuan kita

untuk mulai mengetahui beberapa perubahan yang terjadi di otak selama kita tidur.

4

Page 8: Makalah Psi Islam Pengaruh Kualitas Tidur Terhadap Prestasi Belajar

Sampai pada tahun 50-an, sedikit yang diketahui tentang perubahan-perubahan ini.

Akhirnya suatu terobosan terjadi pada laboratorium fisiologis Nathaniel Kleitman, yang

pada saat itu adalah satu-satunya orang yang telah menghabiskan seluruh hidupnya

mempelajari perihal tidur. Kleitman telah memberikan salah satu mahasiswa pasca

sarjananya, Eugene Aserinsky, pekerjaan membosankan untuk melihat apakah

pergerakan bola mata yang lambat yang menandai dimulainya tidur muncul sepanjang

malam. Kedua orang ini terkejut, ketika pergerakan mata terjadi, tapi tidak lambat,

melainkan sangat cepat (Aserinsky & Kleitman, 1955).

Menggunakan electroencephalograph (EEG) untuk mengukur aktivitas listrik

otak. Kedua peneliti itu, dengan manusia Kleitman lainnya. Wiliam Dement, dapat

menunjukkan hubungan antara pergerakan mata yang cepat dengan perubahan pola

gelombang otak pada orang-orang yang tidur (Dement,1933). Para sukarelawan dewasa

kemudian segera menghabiskan malam hari mereka dilaboratorium sementara para

peneliti mengukur perubahan yang terjadi pada aktivitas otak, tegangan otot, pernafasan,

dan respons fisiologis mereka lainnya.

Sejak adanya alat EEG (Elektro Encephalo Graph), maka aktivitas-aktivitas di

dalam otak dapat direkam dalam suatu garafik . Alat ini juga dapat memperlihatkan

fluktuasi energi (gelombang otak) pada kertas grafik. Penelitian mengenai mekanisme

tidur mengalami kemajuan yang sangat pesat dalam 10 tahun terakhir, dan bahkan

sekarang para ahli telah berhasil menemukan adanya 2 (dua) pola/macam/tahapan tidur,

yaitu :

a. Pola tidur biasa atau NREM

Pola / tipe tidur biasa ini juga disebut NREM (Non Rapid Eye Movement =

Gerakan mata tidak cepat). Pola tidur NREM merupakan tidur yang nyaman dan dalam

tidur gelombang pendek karena gelombang otak selama NREM lebih lambat daripada

gelombang alpha dan beta pada orang yang sadar atau tidak dalam keadaan tidur (lihat

gambar).Tanda-tanda tidur NREM adalah :

1) Mimpi berkurang

5

Page 9: Makalah Psi Islam Pengaruh Kualitas Tidur Terhadap Prestasi Belajar

2) Keadaan istirahat (otot mulai berelaksasi)

3) Tekanan darah turun

4) Kecepatan pernafasan turun

5) Metabolisme turun

6) Gerakan mata lambat

Fase NREM atau tidur biasa ini berlangsung ± 1 jam dan pada fase ini biasanya

orang masih bisa mendengarkan suara di sekitarnya, sehingga dengan demikian akan

mudah terbangun dari tidurnya. Tidur NREM ini mempunyai 4 (empat) tahap yang

masing-masing-masing tahap di tandai dengan pola gelombang otak.

Tahap I

Tahap ini merupakan tahap transisi, berlangsung selama 5 menit yang mana

seseorang beralih dari sadar menjadi tidur. Seseorang merasa kabur dan relaks, mata

bergerak ke kanan dan ke kiri, kecepatan jantung dan pernafasan turun secara jelas.

Gelombang alpha sewaktu seseorang masih sadar diganti dengan gelombang betha yang

lebih lambat. Seseorang yang tidur pada tahap I dapat di bangunkan dengan mudah.

Tahap II

Tahap ini merupakan tahap tidur ringan, dan proses tubuh terus menurun. Mata

masih bergerak-gerak, kecepatan jantung dan pernafasan turun dengan jelas, suhu tubuh

dan metabolisme menurun. Gelombang otak ditandai dengan "sleep spindles" dan

gelombang K komplek. Tahap II berlangsung pendek dan berakhir dalam waktu 10

sampai dengan 15 menit.

Tahap III

Pada tahap ini kecepatan jantung, pernafasan serta proses tubuh berlanjut

mengalami penurunan akibat dominasi sistem syaraf parasimpatik. Seseorang menjadi

lebih sulit dibangunkan. Gelombang otak menjadi lebih teratur dan terdapat penambahan

gelombang delta yang lambat.

6

Page 10: Makalah Psi Islam Pengaruh Kualitas Tidur Terhadap Prestasi Belajar

Tahap IV

Tahap ini merupakan tahap tidur dalam yang ditandai dengan predominasi

gelombang delta yang melambat. Kecepatan jantung dan pernafasan turun. Seseorang

dalam keadaan rileks, jarang bergerak dan sulit dibangunkan. (mengenai gambar grafik

gelombang dapat dilihat dalam gambar). Siklus tidur sebagian besar merupakan tidur

NREM dan berakhir dengan tidur REM.

b. Pola Tidur Paradoksikal atau REM

Pola / tipe tidur paradoksikal ini disebut juga (Rapid Eye Movement = Gerakan

mata cepat). Tidur tipe ini disebut “Paradoksikal” karena hal ini bersifat “Paradoks”,

yaitu seseorang dapat tetap tertidur walaupun aktivitas otaknya nyata. Ringkasnya, tidur

REM / Paradoks ini merupakan pola/tipe tidur dimana otak benar-benar dalam keadaan

aktif. Namun, aktivitas otak tidak disalurkan ke arah yang sesuai agar orang itu tanggap

penuh terhadap keadaan sekelilingnya kemudian terbangun. Pola / tipe tidur ini, ditandai

dengan :

1. Mimpi yang bermacam-macam

Perbedaan antara mimpi-mimpi yang timbul sewaktu tahap tidur NREM dan

tahap tidur REM adalah bahwa mimpi yang timbul pada tahap tidur REM dapat diingat

kembali, sedangkan mimpi selama tahap tidur NREM biasanya tak dapat diingat. Jadi

selama tidur NREM tidak terjadi konsolidasi mimpi dalam ingatan.

2. Mengigau atau bahkan mendengkur

3. Otot-otot kendor (relaksasi total)

4. Kecepatan jantung dan pernafasan tidak teratur, sering lebih cepat

5. Perubahan tekanan darah

6. Gerakan otot tidak teratur

7. Gerakan mata cepat

8. Pembebasan steroid

9. Sekresi lambung meningkat

7

Page 11: Makalah Psi Islam Pengaruh Kualitas Tidur Terhadap Prestasi Belajar

2.3 Kualitas tidur

Kualitas tidur adalah suatu keadaan di mana tidur yang dijalani seorang individu

menghasilkan kesegaran dan kebugaran di saat terbangun. Berdasarkan berbagai

pandangan, H. Fuad Nashori membagi aspek-aspek kualitas tidur seperti berikut ini:

1. Bersuci, berdoa dan berdzikir sebelum tidur

2. Memulai tidur dalam keadaan miring ke kanan dan menghadap kiblat

3. Merasa nyaman, tak ada beban psikologis yang berat menjelang tidur

4. Badan dalam keadaan rileks, tak ada aktivitaas fisik yang berat menjelang

tidur

5. Nyenyak, tidak terbangun dalam tidur

6. Tidur lebih awal dan bangun dari tidur lebih awal

7. Waktu tidur minimal enam jam dalam sehari

Hal-Hal Yang Mempengaruhi Kualitas Tidur

1) Kualitas Mimpi

Sebagian orang juga berpendapat bahwa kualitas tidur juga ditentukan oleh

kualitas mimpi yang dimiliki oleh seseorang. Tak jarang mereka yang mendapatkan

mimpi buruk dalam tidurnya, terbangun dalam keadaan yang resah dan kurang

bersemangat. Sedang yang dimaksud dengan kualitas mimpi adalah suatu keadaan di

mana mimpi yang diperoleh seseorang banyak menggambarkan hal-hal yang benar yang

berkaitan dengan masa lalu dan masa depan, menghasilkan optimisme serta kepastian

bagi individu yang mengalaminya (Nashori,2009).

Tentang mimpi yang berkualitas ini salah satu aspek pentingnya adalah mimpi

yang memiliki aspek kebenaran (al-ru’ya al-shadiqah, al-ru’ya al-shalihah, penulis

menyebutnya mimpi nubuwat). Hal ini sebagaimana disampaikan oleh hadis Nabi: Mimpi

yang baik datangnya dari Allah dan mimpi (polusi) datangnya dari setan (HR Bukhari

dari Abdullah Ibnu Qatadah). Hadis yang lain dari Nabi Muhammad mengungkapkan:

Mimpi yang benar adalah salah satu dari empat puluh enam cabang kenabian (HR

Bukhari dari Anas bin Malik). Selain itu, beberapa penyebab dari mimpi buruk yang

diyakini adalah sebagai berikut :

8

Page 12: Makalah Psi Islam Pengaruh Kualitas Tidur Terhadap Prestasi Belajar

1. Kecemasan dan Stres - Kecemasan dan Stres ini kebanyakan dialami oleh orang yang

mengalami kejadian traumatik dalam hidupnya. Orang2 yang mengalami sakit

berkepanjangan atau baru saja melakukan operasi besar, atau orang2 yang menjadi

saksi dari sebuah kejadian menakutkan, kehilangan seseorang yang dicintainya,

mampu memicu kecemasan dan stres yang berujung pada seringnya mengalami

mimpi buruk. Demikian yang diungkapkan oleh International Association of Studi of

Dream (IASD). Tapi dijaman sekarang, tidak hanya kejadian traumatik saja yang

mampu memicu terjadinya mimpi buruk. Stres karena kerjaan, kondisi finansial dan

masalah pribadi lainnya bisa menjadi pemicu mimpi buruk.

2. Makanan Pedas. Sebuah studi kecil yang diterbitkan oleh Journal Of

Psychophysiology mengatakan bahwa makanan mampu mempengaruhi tidur kita. 2

kelompok yang terdiri dari orang yang diminta untuk makan makanan pedas dan yang

tidak sebelum tidur. Hasilnya, pada kelompok orang yang makan makanan pedas

sering terbangun dimalam hari dan mengalami kualitas tidur yang buruk. Setelah

dianalisa, mungkin ini ada hubungannya dengan meningkatnya suhu tubuh selama

tidur karena makanan pedas tadi dan berakibat pada terganggunya tidur. Selain itu

juga bisa diambil kesimpulan bahwa orang yang makan berat sesaat menjelang tidur

sering mengalami mimpi. Hal ini berhubungan dengan meningkatnya metabolisme

dan ritme gelombang otak selama tidur yang akan memicu terjadinya mimpi, bahkan

yang buruk sekalipun.

3. Kandungan lemak dalam makanan - Semakin banyak lemak yang dikonsumsi selama

sehari, semakin besar pula potensi orang untuk mengalami gangguan tidur karena

mimpi buruk. Sebuah penelitian menyebutkan bahwa orang yang mengkonsumsi

makanan organik mendapatkan kualitas tidur yang lebih baik dibandingkan dengan

orang yang mengkonsumsi junk food. Dan para ahli terapi hipnotis juga setuju bahwa

ada jenis2 makanan tertentu yang berefek tidak baik pada kualitas istirahat kita

dimalam hari.

4. Alkohol, tak jarang mereka yang mengkonsumsi alkohol mengatakan bahwa alkohol

diminum untuk menekan stres, sehingga memudahkan tidur, yang terjadi selanjutnya

malah orang yang mengkonsumsi alkohol sering terbangun lebih awal dan jika

8

Page 13: Makalah Psi Islam Pengaruh Kualitas Tidur Terhadap Prestasi Belajar

mereka meminumnya dalam jumlah banyak, yang seringnya terjadi malah mereka

akan sering mengalami mimpi buruk yang berulang.

5. Obat-obatan – Beberapa jenis obat anti-depresan dan narkotika bisa menyebabkan

mimpi buruk. Masih dari Journal Psychophysiology dilaporkan bahwa obat-obat anti-

depresan seperti Ketamine (yang biasa digunakan untuk pembiusan) dapat

menyebabkan mimpi buruk. Sama halnya dengan obat anti-malaria yang bisa

menyebabkan kualitas tidur menurun karena mimpi buruk.

6. Kondisi fisik karena sakit - Beberapa penyakit seperti demam dan flu dapat memicu

terjadinya mimpi buruk. Begitu juga dengan gangguan tidur seperti Apnea dan

Narcolepsy, juga bisa menjadi penyebabnya.

Adapun aspek-aspek mimpi yang berkualitas adalah :

1. Bersuci, berdoa dan berdzikir sebelum tidur

2. Memulai tidur dalam keadaan miring ke kanan dan menghadap ke kiblat

3. Merasa nyaman, tak ada beban psikologis yang berat menjelang tidur

4. Badan dalam keadaan rileks, tak ada aktivitas fisik yang berat menjelang

tidur

5. Nyenyak, tidak terbangun dalam tidur

6. Tidur lebih awal dan bangun dari tidur lebih awal

7. Waktu tidur minimal enam jam dalam sehari

2) Cara Tidur

Mengenai aspek kualitas mimpi dan tidur ini juga bisa dilihat dari bagaimana cara

tidur seseorang, dimana tidur merupakan salah satu nikmat yang patut kita syukuri, dan

untuk mensyukuri nikmat tidur yaitu dengan cara menunaikannya dengan baik dan benar.

Mengerjakan segala aspek yang berkaitan dengan nikmat tidur dengan baik, mulai dari

ketika hendak tidur sampai setelah bangun tidur.

Dalam Islam kita mengenal sosok Nabi Muhammad yang menjadi panutan bagi

kita dalam berbagai aspek kehidupan. Termasuk yang berkaitan tentang tidur ini.

Pemimpin seluruh umat muslim di dunian ini, Rasulullah Muhammad saw telah

memberikan banyak keterangan yang jelas mengenai bagaimanakah seharusnya umat

9

Page 14: Makalah Psi Islam Pengaruh Kualitas Tidur Terhadap Prestasi Belajar

muslim memperlakukan nikmat tidur yang telah dianugerahkan Allah swt kepadanya.

Rasulullah Muhammad saw senantiasa memperlakukan tidur dengan etika yang baik.

Rasulullah Muhammad saw tidak pernah tidur, kecuali dengan disertai etika tidur yang

baik.

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu

(yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia

banyak menyebut Allah.” (QS. Al Ahzab : 21)

Sebagai suri teladan yang baik, Rasulullah Muhammad saw telah banyak

memberikan contoh bagaimana tata cara tidur yang baik. Berikut beberapa etika tidur

yang sesuai dengan ajaran Islam sebagaimana yang terdapat di dalam hadits-hadits

Rasulullah Muhammad saw:

Adapun cara-cara tidur Nabi yang dianjurkan adalah sebagai berikut :

1. Muhasabah sesaat sebelum tidur

Sangat dianjurkan sekali bagi setiap muslim untuk bermuhasabah (introspeksi)

sesaat sebelum tidur, mengevaluasi segala perbuatan yang telah dilakukan sepanjang hari.

Lalu jika ia dapatkan perbuatannya baik, maka hendaknya memuji kepada ALLAH

Subhanahu wa Ta’ala dan jika sebaliknya, maka segera memohon ampunan-Nya,

kembali dan bertaubat kepada-Nya.

2. Tidur lebih awal

Berdasarkan hadits yang bersumber dari Aisyah, bahwa Rasulullah SAW tidur

pada awal malam dan bangun pada penghujung malam, lalu beliau shalat (Muttafaq

alaih).

3. Berwudhu

Sabda Rasulullah saw kepada Al-Barra’ bin Azib: “Jika engkau akan pergi ke

tempat tidurmu, hendaklah engkau berwudhu seperti wudhu untuk sholat, kemudian

tidurlah di atas lambung kananmu.” (Muttafaq Alaih).

4. Membaca Surat Al-Fatihah dilanjutkan dengan surat Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-

Naas

Aisyah ra. berkata: “Bila Rasulullah Muhammad saw berbaring di tempat

tidurnya, beliau kumpulkan kedua telapak tangannya, lalu meniup keduanya dan dibaca

pada keduanya surat Al-Ikhlash, Al-Falaq, dan An-Naas. Kemudian disapunya seluruh

10

Page 15: Makalah Psi Islam Pengaruh Kualitas Tidur Terhadap Prestasi Belajar

badan yang dapat disapunya dengan kedua tangannya. Beliau mulai dari kepalanya,

mukanya dan bagian depan dari badannya. Beliau lakukan hal ini sebanyak tiga kali.”

(HR. At Tarmidzi)

5. Membaca Ayat Kursi

6. Mengibas sprei atau kain

Berdasarkan hadits Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah SAW bersabda,

“Apabila seorang dari kamu akan tidur pada tempat tidurnya, maka hendaklah

mengirapkan kainnya pada tempat tidurnya itu terlebih dahulu karena ia tidak kan tahu

apa yang akan terjadi di atasnya…Di dalam satu riwayat dikatakan: tiga kali (Muttafaq

‘alaih)

7. Tidur menghadap sebelah kanan

Dari Al Barra' bin Azib ra berkata, "Apabila Rasulullah saw berada pada tempat

tidurnya dan akan tidur maka beliau miring ke sebelah kanan, kemudian membaca:

"Allahumma aslamtu nafsii ilaika wawajjahtu wajhi ilaika wafawwadhtu amrii ilaika wa

alja'tu zhahrii ilaika raghbatan warahbatan ilaika laa malja-a walaa manja-a minka illaa

ilaika. Aamantu bikitaabikalladzii anzalta wanabiyyikal ladzii arsalta (Wahai Allah, saya

menyerahkan diriku kepada-Mu, menghadapkan mukaku kepada-Mu, menyerahkan

semua urusanku kepada-Mu, dan menyandarkan punggungku kepada-Mu dengan penuh

harapan dan takut kepada-Mu, tidak ada tempat berlindung dan menyelamatkan diri dari

siksaan-Mu kecuali hanya kepada-Mu. Saya beriman dengan kitab yang Engkau turunkan

dari nabi yang Engkau utus." (HR. Bukhari).

Posisi tidur Nabi SAW adalah miring kesebelah kanan, kemudian beliau berbalik

bertumpu sedikit pada sisi kiri agar proses pencernaan lebih cepat karena condongnya

lambung di atas hati. Kemudian beliau kembali tidur bertumpu pada sisi kanan lagi, agar

makanan segera larut dari lambung. Jadi posisi permulaan dan posisi terakhir tidur

bertumpu pada sisi kanan. Selain bermanfaat bagi pencernaan, ada 3 manfaat lain yang

dapat diambil dari posisi tidur miring kesebelah kanan.

Untuk jalan nafas, tidur miring mencegah jatuhnya lidah kebelakang yang dapat

menyumbat jalan nafas. Lain halnya jika tidur pada posisi terlentang maka

relaksasi lidah pada saat tidur dapat mengakibatkan penghalangan jalan nafas,

penampakan dari luar berupa mendengkur. Orang yang mendengkur

11

Page 16: Makalah Psi Islam Pengaruh Kualitas Tidur Terhadap Prestasi Belajar

mengakibatkan tubuh kekurangan oksigen malah kadang-kadang dapat terjadi

henti nafas untuk beberapa detik yang akan membangunkan orang yang tidur

dengan posisi demikian. Orang tersebut biasanya akan bangun dengan keadaan

pusing karena kurangnya pasokan oksigen ke otak. Tentunya ini sangat

mengganggu tidur kita.

Untuk jantung, tidur miring kesebelah kanan membuat jantung tidak tertimpa

organ lainnya ini karena posisi jantung yang memang berada lebih disebelah kiri.

Tidur bertumpu pada sisi kiri menyebabkan curah jantung yang berlebihan karena

darah yang masuk ke atrium juga banyak, sebab paru-paru kanan berada di atas

sedangkan paru-paru kanan mendapatkan pasokan darah yang lebih banyak dari

paru-paru kiri.

Bagi kesehatan paru-paru, paru-paru kiri lebih kecil dibandingkan dengan paru-

paru kanan. Jika tidur miring kesebelah kanan, jantung akan jatuh kesebelah

kanan, itu tidak menjadi masalah karena paru-paru kanan besar, lain halnya kalau

bertumpu pada sebelah kiri, jantung akan menekan paru-paru kiri yang berukuran

kecil.

Menurut penelitian dalam membuktikan kebenaran cara tidur Rasulullah SAW,

melalui riset medis diperoleh hasil: Dalam posisi tidur berbaring pada sisi badan bagian

kanan dan mengusahakan kepala menghadap utara dan kaki mengarah ke selatan, dalam

posisi ini tubuh tidak menolak arus atau medan magnet konstan mengaliri sekujur tubuh

dari kutub magnetik utara menuju ke selatan dan terhubung lancar ke system syaraf kita.

8. Menggunakan telapak tangan sebagai bantal

“Rasulullah saw apabila tidur meletakkan tangan kanannya di bawah pipi

kanannya.” (HR. Abu Dawud, Tirmidzi, Ibnu Majah). Kita tentu sering dengar bahwa

posisi leher sangat mempengaruhi kualitas tidur. Leher yang tidak lurus pada saat tidur

menyebabkan sakit leher pada saat bangun dan biasanya ini menetap beberapa lama

sehingga mengganggu aktifitas. Maha suci Allah yang menciptakan tangan sedemikian

rupa sehingga apabila kita melihat orang yang tidur dengan telapak tangan sebagai bantal

maka antara kepala, leher dan punggung tercipta garis lurus.

9. Posisi kaki sedikit di tekuk

12

Page 17: Makalah Psi Islam Pengaruh Kualitas Tidur Terhadap Prestasi Belajar

Di dunia kedokteran seorang dokter akan meminta pasien menekuk kakinya jika

dokter tersebut akan memeriksa perut pasien. Fungsi dari sedikit menekuk kaki adalah

untuk mengendurkan otot-otot perut sehingga lebih mudah untuk diperiksa. Menekuk

kaki sedikit pada saat tidur menolong organ-organ dan otot otot perut itu sendiri untuk

relaksasi lebih sempurna. Sehingga tidur kita lebih nyaman.

10. Meluruskan punggung pada saat tidur

Meluruskan punggungnya pada saat tidur, manfaatnya adalah supaya organ-organ

dalam tidak tertekan, posisi tersebut juga melancarkan peredaran darah.

11. Membaca doa dan dzikir

Salah satu di antaranya adalah;”Ya Allah, peliharalah aku dari adzab-Mu pada

hari Engkau membangkitkan kemabli segenap hamba-Mu. Dibaca 3 kali . (H.R Abu

Dawud dan dihasankan oleh al-Albani). Jika bangun tidur, membaca: “ Alhamdulillahil

ladzi ahyanaa ba’da ma ataana wailaihin nusyur (Segala puji bagi Allah yang telah

menghidupkan kami setelah kami dimatikan-Nya dan kepada-Nyalah

12. Makruh tidur tengkurap

Imam Ibnu Majah menuturkan kepada kita; Ya’qub bin Humaid bin Kasib

menuturkan kepada kami; Isma’il bin Abdullah menuturkan kepada kami; Muhammad

bin Nu’aim bin Abdullah al-Mujammir meriwayatkan dari ayahnya, dari Ibnu Thikhfah

al-Ghifari, dari Abu Dzar radhiyallahu’anhu, beliau mengatakan, “Suatu saat Nabi

shallallahu ‘alaihi wa sallam sedang berjalan melewatiku sedangkan ketika itu aku

berbaring di atas perutku (tengkurap). Maka beliau pun membangunkanku dengan

menggunakan kakinya seraya berkata, “Hai Junaidib (panggilan Abu Dzar),

sesungguhnya cara berbaring seperti ini [tengkurap] adalah cara berbaring penghuni

neraka.” (HR. Ibnu Majah: 3724, disahihkan oleh al-Muhaddits al-Albani di dalam

Shahih wa Dha’if Sunan Ibni Majah. asy-Syamilah).

“Sesungguhnya (posisi tidur tengkurap) itu adalah posisi tidur yang dimurkai Allah Azza

Wa Jalla.” (HR. Abu Dawud).

13. Makruh tidur di tempat terbuka

Berdasarkan hadits yang bersumber dari “Ali bin Syaiban telah disebutkan

bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa yang tidur di malam hari di atas

13

Page 18: Makalah Psi Islam Pengaruh Kualitas Tidur Terhadap Prestasi Belajar

atap rumah yang tidak ada penutupnya, maka hilanglah jaminan darinya” (HR Al-

Bukhari).

14. Berdoa ketika bangun tidur

Rasulullah Muhammad saw jika mau tidur berdoa, "Bismika Allahumma Amut

wa Ahyaa" (Dengan nama-Mu ya Allah aku mati dan hidup) Bila bangun tidur berdoa,

"Alhamdulillahillaji ahyana ba’da maa ama tanaa wa ilayhinnusur." (Segala puji bagi

Allah yang telah menghidupkan kami setelah kami mati, dan kepada-Nya kami kembali."

(HR. Muslim)

15. Mengusap Bekas tidur

“Maka bangunlah Rasulullah Muhammad saw dari tidurnya kemudian duduk

sambil mengusap wajah dengan tangannya.” (HR. Muslim)

16. Beristinsyaq, beristintsaar dan bersiwak ketika bangun tidur

“Apabila salah seorang di antara kalian bangun dari tidurnya, maka

beristintsaarlah tiga kali karena sesunggguhnya syaitan bermalam di rongga hidungnya.”

(HR. Bukhari Muslim) Beristinsyaq dan beristintsaar adalah menghirup kemudian

mengeluarkan atau menyemburkan kembali air dari hidung.

“Apabila Rasulullah Muhammad saw bangun malam membersihkan mulutnya

dengan bersiwak.” (HR. Al Bukhari Muslim)

2.4 Prestasi Belajar

Belajar adalah usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan

tingkah laku yang secara keseluruhan sebagai pengalaman orang yang bersangkutan

dalam interaksinya dengan lingkungan (Rumini dkk, 1995). Sementara prestasi belajar

dapat diartikan sebagai hasil dari suatu aktivitas belajar yang dilakukan berdasar

pengukuran dan penilaian terhadap hasil pendidikan yang diwujudkan berupa angka atau

nilai maupun indeks prestasi. Untuk mengetahui prestasi belajar, guru atau dosen

melakukan pengukuran, kemudian penilaian berdasarkan norma yang dipergunakan.

Hasilnya diwujudkan dalam suatu simbol yang biasa menggunakan angka atau huruf

yang biasa disebut sebagai indeks prestasi. Ada yang menggunakan angka dengan

rentang 1-10 atau 1-100 atau juga dalam bentuk huruf seperti A,B,C,D,E.

14

Page 19: Makalah Psi Islam Pengaruh Kualitas Tidur Terhadap Prestasi Belajar

BAB III

PEMBAHASAN

PENGARUH KUALITAS TIDUR TERHADAP

PRESTASI BELAJAR

Tidur adalah aktivitas sehari-hari yang menjadi kebutuhan dasar bagi setiap

manusia. Hampir sepertiga dari masa hidup kita ini digunakan untuk tidur. Ini artinya,

bagi orang yang berusia 60 tahun, ia telah tidur selama 20 tahun. Thomas Edison, sang

penemu hebat, tidur tiga atau empat jam pada malam hari karena ia menganggap bahwa

tidur hanyalah pemborosan waktu. Presiden Clinton tidur selama lima hingga enam jam.

Pelawak Amerika Jay Leno tidur selama lima jam.

Pada spektrum lain, Albert Einstein memerlukan tidur sepuluh jam agar dirinya

dapat beraktivitas dengan baik. Ada yang merasa tidur malam tidak cukup, seperti yang

dialami Ronald Reagen. Lain lagi dengan Leonardo Da Vinci yang menghabiskan hampir

12 jam untuk tidurnya dengan alasan penemuan sebuah ide. Dari perbedaan kuantitas

waktu tidur dari beberapa tokoh ini, kita dapat menarik satu kesimpulan bahwa hal yang

terpenting dalam tidur itu adalah kualitasnya bukan kuantitasnya.

Tidur yang berkualitas adalah sangat penting bagi kita karena akan menjadikan

kondisi fisik dan psikologis seseorang terasa segar dan nyaman ketika mereka terbangun.

Tidur yang berkualitas akan menjadikan kewaspadaan, energi, suasana hati, berat badan,

persepsi, daya ingat, daya pikir, kecekatan reaksi, produktivitas, kinerja, ketrampilan

komunikasi, kreativitas, keselamatan, dan kesehatan prima seseorang meningkat (Maas,

2002).

Al-Qur’an menggambarkannya sebagai penentraman (QS al-Anfaal, 8:11).Tidur

memulihkan, meremajakan dan memberi energi tubuh dan otak. Sepertiga (8 jam) atau

seperempat (6 jam) hidup manusia, yang seharusnya dilewati dengan tidur, berpengaruh

besar terhadap dua pertiga lainnya, dalam hal kewaspadaan, energi, suasana hati, berat

badan, persepsi, daya ingat, daya pikir, kecekatan reaksi, produktivitas, kinerja,

ketrampilan komunikasi, kreativitas, keselamatan, dan kesehatan prima.

15

Page 20: Makalah Psi Islam Pengaruh Kualitas Tidur Terhadap Prestasi Belajar

Bagaimana tidur bisa menghasilkan efek-efek sebagaimana di atas? Secara garis

besar, bila seseorang tidur secara nyenyak dan dengan waktu yang cukup, maka ada dua

proses fisiologis yang terjadi.

1) proses pemulihan dan pertumbuhan.

Yang pasti, pada saat tidur pasokan darah ke otak meningkat. Meningkatnya

pasokan darah ini berkaitan dengan posisi tubuh seseorang. Saat tidur, tubuh seseorang

dalam posisi horisontal. Dalam kondisi demikian peredaran darah akan berlangsung lebih

lancar. Pasokan darah yang lancar berakibat pada pemulihan dalam tubuh berlangsung

lebih lancar. Di samping itu, pada saat tidur sekresi hormon pertumbuhan oleh kelenjar

pituitari (kelenjar yang mengatur pertumbuhan, metabolisme, pematangan) mencapai

puncak saat tidur delta (tidur delta adalah tahapan tidur paling terlelap atau nyenyak).

Hormon pertumbuhan merangsang pertumbuhan dan perkembangan serta memperbaiki

jaringan tubuh. Terutama bagi anak dan remaja, tidur nyenyak yang tidak terganggu

sangat penting untuk membantu pertumbuhan dan pematangan mereka.

2) Meningkatkan kekebalan terhadap infeksi.

Pada waktu seseorang tidur dengan nyenyak, senyawa protein-karbohidrat

pengatur sistem kekebalan meningkat. Hal ini memiliki peran besar dalam meningkatkan

kekebalan terhadap infeksi. Dikatakan oleh Michael Irwin (Maas, 2002), bahwa

kekurangan tidur, meskipun sedikit, menurunkan respons kekebalan tubuh. Fakta juga

menunjukkan bahwa kematian sel tumor meningkat pada saat orang tidur. Sebaliknya,

jika kekurangan tidur, ketahanan terhadap infeksi menurun drastic. Orang yang sakit

membutuhkan istirahat yang cukup untuk meningkatkan kekebalan. Orang yang sehat

butuh tidur yang cukup dan nyenyak akan kekebalannya optimum.

Dalam keadaan daya ingat, daya pikir, persepsi, dan kesehatan yang prima,

mahasiswa siap berkonsentrasi saat mengikuti proses belajar mengajar. Konsentrasi

memegang peranan penting bagi seorang mahasiswa untuk merekam dan mengingat dan

selanjutnya mengembangkan pelajaran yang diperoleh di perguruan tinggi. Kemampuan

merekam, mengingat dan mengembangkan materi pelajaran akan memungkinkan

mahasiswa memperoleh prestasi yang optimal.

Sebaliknya, dengan tidur yang berkualitas jelek, yang terutama ditandai oleh tidak

nyamannya fisik dan psikologis saat tidur, akan menghasilkan daya ingat, daya pikir,

16

Page 21: Makalah Psi Islam Pengaruh Kualitas Tidur Terhadap Prestasi Belajar

persepsi yang menurun. Selain itu kualitas tidur yang kurang baik juga merugikan bagi

semangat, kognisi, kinerja, produktivitas, keterampilan komunikasi, tingkat kecelakaan,

dan kesehatan secara umum, termasuk sistem gastrointestinal, fungsi kardiovaskuler, dan

sistem kekebalan kita.

Di tambah lagi suasana hati akan berubah, mudah marah, kehilangan rasa humor,

dan depresi, stres, kurang tertarik berinteraksi dengan orang lain. Secara fisik, kekebalan

tubuh dan infeksi virus akan mengalami penurunan. Bahkan tak jarang, banyak

mahasiswa yang tertidur dalam proses belajar mengajar, dan kebayakan dari mereka

menyatakan hal itu bukan karena mereka kekurangan waktu tidur, melainkan kualitas

tidur merekalah yang belum baik.

Dalam kondisi demikian, konsentrasi belajar biasanya tidak optimal. Dengan daya

ingat, daya pikir, dan persepsi yang jelek, maka individu akan gagal dalam melakukan

perekaman atas pengetahuan yang semestinya diserapnya dengan baik.

Menurut H.Fuad Nashori, berdasarkan mereka yang datang untuk berkonseling

kepadanya. Ia menguraikan bahwa, mereka yang kualitas tidurnya jelek, seperti tidur

sangat larut (sesudah pukul 24), kesulitan untuk tidur atau sering bangun tidur, mengaku

memiliki prestasi belajar yang rendah. Sebaliknya, ketika ditanyakan pada mahasiswa

yang berprestasi tinggi dan kebiasaan hidup mereka, maka diketahui bahwa mahasiswa

yang memiliki prestasi yang baik mampu menjalani tidur secara baik, seperti tidur di

awal waktu dan bangun lebih awal, waktu tidur cukup. Tidur yang dialami seseorang

melalui beberapa tahapan. Dua tahapan yang dianggap paling penting adalah tahapan

tidur delta dan tahap tidur REM (rapid eye movement).

Syaraf-syaraf simpatik bekerja selama tidur REM. Dalam tidur REM diperkirakan

terjadi proses penyimpanan secara mental yang digunakan sebagai pelajaran, adaptasi

psikologis dan memori (Hayter, 1980:458). Fase tidur REM (fase tidur nyenyak) ini

berlangsung selama ± 20 menit. Dalam tidur malam yang berlangsung selama 6 – 8 jam,

kedua pola tidur tersebut (REM dan NREM) terjadi secara bergantian sebanyak 4 – 6

siklus. Pada saat tidur REM ada dua kejadian yang menarik.

Pertama, terjadi penyimpanan dan retensi daya ingat. Pada saat tidur REM, terjadi

pengaktifan neuron yang intensif yang menyebar ke atas dari batang otak. Ini dianggap

17

Page 22: Makalah Psi Islam Pengaruh Kualitas Tidur Terhadap Prestasi Belajar

sebagai penyebab meningkatnya penyimpanan dan retensi ingatan serta pengingatan

kembali, serta pengategorisasian informasi.

Kedua, organisasi dan reorganisasi ingatan. Berbagai informasi yang ada

informasi yang telah ditancapkan dalam ingatan ditata sebagaimana penataan folder

dalam komputer. Dalam keadaan tidur, otak mengganti, memodifikasi, dan meningkatkan

ingatan sesuai dengan keperluan.

Di samping itu, pengaruh kualitas tidur atas prestasi belajar juga dipengaruhi oleh

mimpi yang berkualitas, yang ditandai oleh adanya mimpi yang positif serta kemampuan

menjaga jarak dan mengambil hikmah dengan mimpi buruk, menjadikan seseorang dapat

menyongsong kehidupan terjaga secara optimal. Dalam kondisi psikologis yang bersifat

positif ini seorang mahasiswa akan dapat mengerahkan konsentrasinya untuk belajar.

Dari sanalah akhirnya prestasi yang optimal dapat dicapai.

Berkaitan dengan kualitas mimpi, maka salah satu tanda mimpi seseorang

berkualitas adalah diperolehnya mimpi yang memiliki unsur pengetahuan masa depan.

Mimpi yang demikian biasa disebut mimpi nubuwat (Fuad Nashori, 2002). Dengan

mimpi nubuwat itulah dalam diri seseorang terbentang pengetahuan. Mimpi yang

berkualitas dicapai oleh Hidayat Nur Wakhid. Pada waktu beliau nyantri di Pondok

Pesantren Moderen GONTOR beliau sering memimpikan soal-soal yang akan diujikan

guru/ustadz-nya. Mimpi yang sejenis dialami oleh Abud (bukan nama yang sebenarnya).

Siswa sebuah SMU di Balikpapan ini menjelang ujian akhir SMU memimpikan berbagai

soal. Dalam mimpi soal-soal muncul secara terang benderang. Dalam kehidupan nyata

apa yang mereka mimpikan ini benar-benar mereka saksikan dalam ujian yang nyata

(bukan mimpi). Dengan demikian, mudahlah soal-soal itu dikerjakannya.

18

Page 23: Makalah Psi Islam Pengaruh Kualitas Tidur Terhadap Prestasi Belajar

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Kualitas tidur yang baik akan sangat berpengaruh pada prestasi belajar kita.

Apabila kualitas tidur yang didapat seseorang itu baik maka itu akan berdampak baik

pada prestasi belajarnya. Sebaliknya apabila kualitas tidur seseorang itu buruk maka itu

akan berdampak buruk pula pada prestasi belajar kita. Hal itu dikarenakan pada saat kita

mendapat kualitas tidur yang baik maka hal itu akan menjadikan keadaan daya ingat,

daya pikir, persepsi, dan kesehatan yang prima. Dengan begitu kita menjadi siap untuk

berkonsentrasi, dimana konsentrasi merupakan hal penting yang dibutuhkan dalam

menerima suatu informasi. Dalam arti lain hal itu bisa berdampak pada prestasi belajar

yang baik. Sebaliknya, konsentrasi belajar biasanya tidak optimal. Dengan daya ingat,

daya pikir, dan persepsi yang jelek, maka individu akan gagal dalam melakukan

perekaman atas pengetahuan yang semestinya diserapnya dengan baik.

4.2 Saran

Kualitas tidur yang baik dan berkualitas ditandai dengan kondisi seseorang yang

terbangun dalam keadaan prima dan bersemangat. Dimana kualitas tidur ini sebenarnya

sangat berpengaruh pada prestasi belajar seseorang. Setelah mengetahui betapa

pentingnya kualitas tidur dalam pengaruhnya terhadap prestasi belajar tentunya saatnya

bagi kita mulai dari sekarang untuk mengubah cara tidur kita agar lebih berkualitas lagi.

Tentunya tidur yang tidak berlandaskan pada kuantitas ataupun jumlah waktu tidurnya

melainkan terfokus pada peningkatan kualitas tidurnya. Dengan demikian prestasi belajar

kita pun bisa mendapat pengaruh positif dari hal ini.

19

Page 24: Makalah Psi Islam Pengaruh Kualitas Tidur Terhadap Prestasi Belajar

DAFTAR PUSTAKA

Aria, Bagus. Menggapai prestasi puncak dengan tidur yang baik. Di akses pada

http://www.krakatau-it.co.id/online

Erfandi. 2008.Konsep Dasar Istirahat dan Tidur. http://puskesmas-oke.blogspot.com/

Hakim, Lukman. Jam Tidur dan Kualitasnya. Di akses pada http://multiply.com/

Nashori, Fuad. 2009. Mencapai Puncak Prestasi dengan Meningkatkan Kualitas Tidur

dan Mimpi: Perspektif Psikologi Islami. Artikel Psikologi Islami. Di akses pada

www.pikirdong.org

Wade, Carole. 2007. Psikologi. Jakarta : Erlangga

Yunita, Diana Sari. Tidur itu Harus Mimpi. Di akses pada

http://kesehatan.kompas.com/

Penyebab Mimpi Buruk. Di akses pada http://ruparuparumpi.wordpress.com/

Tidur Ala Rasulullah SAW. Di akses pada dody006.multiply.com

Tidur Ala Rasulullah SAW. Jangan Tengkurap ! di akses pada nuansapena.blogspot.com

Tidurnya Nabi Muhammad SAW. Di akses pada http://www.spiritualsharing.net/read