Makalah SPM Kelompok 7

Embed Size (px)

Citation preview

PERENCANAAN STRATEGI

Sistem Pengendalian Manajemen Kelas FDosen Pengampu : Aditya Septiani, SE.,M.Si.,Akt

KELOMPOK 7 :

Juhniarto R Tandipasau12030112120010Andri Silaen12030112130044Ruben Novandri12030112130079Yunika Dewi Lestari12030112130117

JURUSAN AKUNTANSIFAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNISUNIVERSITAS DIPONEGOROSEMARANG2013Daftar IsiHalaman Cover 1Kata Pengantar 2Daftar Isi 3Karakteristik Perencanaan Strategis .............................................................................. 4Menganalisis Program-Program Baru yang diusulkan .................................................. 6Menganalisis Program-Program yang sedang dijalankan .............................................. 8Proses Perencanaan Strategi ..........................................................................................10Pembahasan Kasus 8-1 ..................................................................................................13

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan berkat dan rahmatNya yang senantiasa menyertai kami semua. Puji dan syukur pula kami ucapkan atas limpahan bimbinganNya yang terlimpah bagi kami semua sehingga tugas makalah mata kuliah Sistem Pengendalian Manajemen dengan topik Perencanaan Strategi dapat terselesaikan dengan baik.Tugas makalah kelompok 7 ini dibuat dalam rangka pemenuhan salah satu tugas wajib mata kuliah Sistem Pengendalian Manajemen. Tugas makalah ini secara garis besar membahas apa karakteristik dari perencanaan strategi, membahas analisi usulan program-program baru, analisis program-program yang sedang berjalan, serta proses perencanaan strategi.Dalam bagian akhir makalah ini kami juga akan membahas sebuah kasus dari Allied Office Products. Tugas ini dibuat dengan menggunakan acuan buku Sistem Pengendalian Manajemen karya Robert N. Anthony dan Vijay Govindarajan edisi 11 dan 12 jilid dua.Kami berharap tugas makalah dengan topik yang sederhana ini mampu memberikan pengetahuan lebih untuk para pembaca mengenai komponen manajemen strategi, general manager dan visi serta misi yang harus dimiliki oleh perusahaan. Sekian dan terima kasih.

Kelompok 7

KARAKTERISTIK PERENCANAAN STRATEGISDalam proses sistem pengendalian manajemen, perencanaan strategis merupakan langkah awal dalam rangkaian proses tersebut. Manajer yang paling kompeten akan menghabiskan waktunya lebih lama untuk memikirkan mengenai masa depan. Hasilnya berupa arah masa depan yang akan diambil atau juga berupa pernyataan formal yang berisi rencana spesifik mengenai bagaimana untuk sampai ke arah sana. Pernyataan formal dari rencana tersebut adalah rencana strategis. Sedangkan proses pembuatan dan revisi dari pernyataan tersebut adalah perencanaan strategis. Dapat disimpulkan bahwa perencanaan strategis adalah proses memutuskan program program yang akan dilaksanakan oleh organisasi dan perkiraan jumlah sumber daya yang akan dialokasikan ke setiap program selama beberapa tahun ke depan.Hubungan dengan Formulasi StrategiTerdapat dua proses manajemen yaitu Perumusan strategi dan perencanaan strategi. Meski keduanya berhubungan, namun berbeda dalam maknanya. Perumusan strategi merupakan proses untuk memutuskan strategi baru, sementara perencanaan strategis merupakan proses untuk memutuskan bagaimana mengimplementasikan strategi tersebut. Pada praktiknya, terjadi tumpang tindih antara perumusan strategi dan perencanaan strategi ini. Perumusan strategi ada pada titik ketika manajemen menentukan cita cita organisasi dan menciptakan strategi strategi utama untuk mencapai cita cita tersebut. Proses perencanaan strategis ada pada titik ketika sudah dilakukan formulasi strategi, yaitu mengembangkan program program yang akan melaksanakan strategi dan mencapai cita cita tersebut secara efektif dan efisien.Manfaat Perencanaan StrategisProses perencanaan strategis formal dapat memberikan kepada organisasi beberapa manfaat sebagai berikut:1. Kerangka Kerja untuk Pengembangan AnggaranManfaat paling utama dari perencanaan strategis adalah bahwa rencana tersebut memfasilitasi perumusan dari anggaran operasi yang efektif. Suatu perusahaan tanpa proses perencanaan strategis mempertimbangkan terlalu banyak masalah masalah strategis dalam tahap pembuatan anggaran, sehingga mengarah pada kelebihan informasi, pertimbangan yang tidak mencukupi atas beberapa alternatif strategis, atau pengabaian dari beberapa pilihan. Dengan adanya perencanaan strategis, rentan opsi dipersempit sedemikian rupa sehingga para perencana dapat membuat keputusan alokasi sumber daya yang inteligen selama proses pembuatan anggaran. Pada intinya kerangka kerja ini nantinya akan menentukan ke arah mana organisasi ini akan berjalan.2. Alat Pengembangan ManajemenPerencanaan strategi formal adalah alat pendidikan dan pelatihan manajemen yang unggul dalam memperlengkapi para manajer dengan suau pemikiran mengenai strategi dan implementasinya.3. Mekanisme untuk Memaksa Manajemen Memikirkan Jangka PanjangManajer pada umumnya akan cenderung khawatir mengenai masalah masalah taktis dan pengelolaan urusan bisnis rutin dibandingkan memikirkan masa depan. Oleh karena itu proses perencanaan strategis formal secara tidak langsung memaksa manajer untuk menyediakan waktu guna memikirkan masalah masalah jangka panjang yang penting.4. Alat untuk Menyejajarkan Manajer dengan Strategi KorporatDebat, diskusi, dan negosiasi yang terjadi selama proses perencanaan mengklarifikasi strategi korporat, menyaukan dan menyejajarkan manajer dengan strategi semacam itu, dan mengungkapkan implikasi dari strategi korporat bagi manajer individual.

Keterbatasan Perencanaan StrategisAda beberapa keterbatasan dari perencanaan strategis formal antara lain:1. Perencanaan strategis berakhir menjadi pengisian formulir, latihan birokrasi tanpa pemikiran strategis.2. Organisasi mungkin menciptakan departemen perencanaan strategis yang besar dan mendelegasikan pembuatan rencana strategis kepada para staf dari departemen tersebut. Input dari manajemen lini diabaikan. Sebaiknya peran para staf di departemen perencanaan strategis dijaga seminim mungkin hanya sebagai katalis, pendidik, dan fasilisator dari proses perencanaan.3. Proses perencanaan strategis berlangsung lama dan mahal.Struktur dan Isi ProgramPada organisasi industrial, program adalah prosuk ditambah riset dan pengembangan, aktivitas umum dan administrative, akuisisi yang direncanakan, atau aktivitas penting lainnya yang tidak sesuai dengan lini produk yang ada saat ini. Contohnya P&G, setiap lini produk adalah satu program. Sebaliknya General Electric menstrukturisasi programnya berdasarkan pusat laba, yaitu unit bisnis. Setiap unit bisnis bertanggung jawab untuk sejumlah tertentu lini produk. Sedangkan dalam organisasi jasa, program cenderung berkaitan dengan jenis jasa yang diberikan oleh entitas tersebut.Hubungan OrganisasionalPerencanaan strategis melibatkan manajemen senior dan manajemen dari unit bisnis atau pusat tanggung jawab utama lainnya, dibantu oleh staf mereka. Tujuan utamanya adalah memperbaiki komunikasi antara eksekutif korporat dengan eksekutif unit bisnis.Perencanaan strategis merupakan proses manajemen yang dalam pelaksanaannya sangat bergantung pada gaya dari CEO-nya. Beberapa CEO memilih untuk mengambil keputusan tanpa manfaat dari alat perencanaan formal. Di beberapa perusahaan lainnya, CEO menginginkan beberapa rencana keseluruhan untuk alasan alasan yang telah dinyatakan sebelumnya. Manajemen senior lainnya memilih analisis dan dokumentasi yang ekstensif atas rencana, dan terperinci.

MENGANALISIS PROGRAM-PROGRAM BARU YANG DIUSULKAN

Ide-ide untuk program baru dapat berasal dari mana pun dalam organisasi: dari CEO, dari staf perencanaan kantor pusat, atau dari berbagai bagian organisasi yang beroperasi. Misalnya, dalam 3M Corporation, ide untuk notes Post-It berasal dari bawah organisasi, bukan merupakan inisiatif dari CEO. Organisasi riset dan pengembangan diharapkan menghasilkan ide-ide untuk produk atau proses baru, organisasi pemasaran diharapkan menghasilkan inovasi pemasaran, dan organisasi teknik produksi diharapkan menghasilkan peralatan dan metode produksi yang lebih baik.Usulan-usulan untuk program pada intinya bersifat reaktif atau proaktif, yaitu muncul sebagai reaksi terhadap ancaman yang dirasakan, seperti kabar burung mengenai pengenalan produk baru oleh pesaing, atau sebagai inisiatif untuk mengkapitalisasi suatu kesempatan. Karena keberhasilah suatu perusahaan bergantung sebagian pada kemampuannya untukk menemukan dan mengimplementasikan program-program baru dan ide-ide dapat berasal dari berbagai sumber, maka atmosfir yang dibutuhkan adalah sedemikian rupa sehingga ide-ide muncul dan menerima perhatian manajemen yang sepatutnya.

Analisis Investasi ModalHampir semua usulan memerlukan modal baru yang signifikan. Teknik-teknik untuk menganalisis usulan investasi modal berusaha untuk menemukan (a) nilai sekarang bersih dari proyek tersebut, yaitu, kelebihan nilai sekarang dari estimasi arus kas masuk terhadap jumlah investai yang diperlukan, atau (b) tingkat pengembalian internal yang implisit dalam hubungan antara kas yang masuk dan keluar. Intinya adalah bahwa teknik-teknik ini digunakan hanya pada sekitar separuh situasi di mana secara konseptual, teknik-teknik ini dapat diterapkan. Paling tidak ada empat alasan untuk tidak menggunakan teknik nilai sekarang dalam menganalisis semua usulan :

1. Usulan tersebut mungkin jelas menarik sehingga perhitungan dari nilai sekarang bersihnya tidak diperlukan. Mesin yang baru dikembangkan dan yang mengurangi biaya secara substansial sehingga akan memberikan pengembangan dalam satu tahun adalah salah-satu contohnya.

2. Estimasi yang terlibat dalam usulan begitu tidak pasti sehingga membuat perhitungan nilai sekarang bersih dipercaya tidak sesuai dengan usahanya.

3. Alasan untuk usulan tersebut adalah selain peningkatan dalam profitabilitas. Pendekatan nilai sekarang mengasumsikan bahwa fungsi tujuan adalah meningkatkan laba, tetapi banyak usulan investasi yang memperoleh persetujuan berdasarkan alasan bahwa usulan tersebut meningkatkan semangat karyawan, citra perusahaan, atau keselamatan kerja.

4. Tidak ada alternative yang layak untuk diadopsi. Hukum lingkungan mungkin mengharuskan investasi dalam suatu program baru.Di sini dijelaskan secara singkat beberapa pertimbangan yang berguna dalam mengimplementasikan sistem evaluasi pengeluaran modal.

Aturan Aturan. Perusahaan umumnya mempublikasikan aturan dan prosedur untuk persetujuan usulan pengeluaran modal dengan berbagai besaran. Usulan pengeluaran yang kecil dapat disetujui di tingkat manajer pabrik, bergantung pada total jumlah yang telah ditentukan dalam satu tahun, dan usulan yang lebih besar akan diteruskan ke manajer unit bisnis, lalu ke CEO, dan, dalam kasus usulan yang sangat penting, ke dewan direksi.

Menghindari Manipulasi. Para pengusul yang mengetahui bahwa proyek mereka dengan nilai sekarang bersih yang negative kemungkinan besar tidak akan disetujui, bisa saja nekat bahwa proyek tersebut harus diambil. Dalam beberapa kasus, mereka mungkin membuat usulan tersebut menjadi menarik dengan cara menyesuaikan estimasi awal, sehingga proyek tersebut memenuhi kriteria numerik-mungkin dengan membuat estimasi yang optimistis atas pendapatan penjualan atau dengan mengurangi penyisihan untuk kontijensi dalam beberapa elemen biaya. Salah-satu tugas yang paling sulit dari analisis proyek adalah untuk mendeteksi manipulasi semacam itu.

Model. Selain model pembuatan anggaran modal yang mendasar, ada teknik-teknik spesialisasi, seperti analisis risiko, analisis sensitivitas, simulasi, perencanaan scenario, teori permainan, model penetapan harga opsi, analisis klaim kontinjen, dan analisis diagram pohon untuk pengambilan keputusan.

Menganalisis Program-Program yang Sedang BerjalanAda beberapa teknik analitis dapat membantu dalam proses menganalisis program-program yang sedang berjalan. Bagian ini menggambarkan analisis rantai nilai (value chain analysis) dan perhitungan biaya berdasarkan aktivitas (activity-based costing).1. Analisis Rantai NilaiRantai nilai adalah sekelompok aktivitas yang menciptakan nilai dan saling berhubungan yang menjadi bagiannya, dari memperoleh bahan baku dasar untuk pemasok komponen sampai membuat produk akhir dan mengantarkannya ke pelanggan akhir.Berdasarkan perspektif perencanaan strategi, konsep rantai nilai menyoroti tiga bidang yang potensial yang berguna dalam hal:a. Hubungan dengan Pemasok

PerusahaanPemasokPemasok dari pemasok

Hubungan dengan pelanggan sebaiknya dikelola sedemikian rupa sehingga baik perusahaan maupun pemasoknya sama-sama memperoleh manfaat. Mengambil keuntungan dari kesempatan semacam itu dapat secara dramatis mengurangi biaya, meningkatkan nilai, atau keduanya.

b. Hubungan dengan Pelanggan

PerusahaanPelangganPelanggan dari pelanggan

Hubungan pelanggan juga dapat menjadi sama pentingnya seperti hubungan dengan pemasok. Ada banyak contoh tentang hubungan yang saling menguntungkan antara perusahaan dan pelanggannya. Contohnya, perusahaan wadah membangun fasilitas produksi dekat dengan pabrik bir sebagai pelanggannya agar menghasilkan pengurangan biaya transportasi pengangkutan barang.

c. Hubungan Proses dengan Rantai Nilai dari PerusahaanAnalisis rantai nilai mengakui fakta bahwa aktivitas nilai individual dalam suatu perusahaan tidaklah independen tetapi saling bergantung. Suatu perusahaan mungkin ingin menganalisis hubungan proses di dalam rantai nilai, mencari cara untuk meningkatkan efisiensinya. Efisiensi dari bagian desain rantai nilai dapat ditingkatkan dengan mengurangi jumlah komponen terpisah dan meningkatkan kemudahan untuk produksinya. Efisiensi dapat dibagi tiga berdasarkan letaknya. Efisiensi dari bagian dalam (yaitu bagian yang mendahului produksi) dapat ditingkatkan dengan mengurangi jumlah vendor atau menggunakan computer dalam menempatkan pesanan secara otomatis. Efisiensi dari bagian luar dapat ditingkatkan dengan meningkatkan otomasi, mungkin dengan menggunakan robot atau dengan sistem pengendalian produksi yang baik. Efisiensi bagian luar (yaitu dari pintu pabrik sampai ke pelanggan) dapat ditingkatkan dengan membuat pelanggan memesan secara elektronik atau mengubah letak gudang.

2. Perhitungan Biaya Berdasarkan AktivitasAktivitas seringkali digunakan dibandingkan dengan kata pusat biaya, dan kata pemicu biaya lebih sering digunakan dengan kata dasar alokasi. Sistem semacam ini disebut dengan sistem perhitungan biaya berdasarkan aktiitas (activity-based cost ABC)Dasar alokasi atau pemicu biaya untuk masing-masing pusat biaya mencerminkan penyebab dari terjadinya biaya, yaitu elemen yang menjelaskan mengapa jumlah biaya yang terjadi di pusat biaya atau aktivitas itu berariasi. Sebagai contoh, dalam proses pembelian, pemicu biayanya dapat berupa jumlah pesanan yang ditempatkan. Intinya bahwa penyebab dalam hal ini mengacu pada faktor yang menyebabkan timbulnya biaya di pusat biaya individual tersebut.Kegunaan Informasi ABCABC ketika digunakan sebagai bagian dari proses perencanaan strategi, dapat memberikan wawasan yang berarti. Misalnya, ABC dapat menunjukkan bahwa produk rumit dengan banyak komponen terpisah memiliki biaya desain dan produksi lebih tinggi dibandingkan dengan produk yang lebih sederhana.PROSES PERENCANAAN STRATEGIDalam suatu perusahaan yang beroperasi sesuai dengan tahun kalender, proses perencanaan strategis dimulai pada musim semi dan diselesaikan pada musim gugur, tepat sebelum pembuatan anggaran tahunan. Proses tersebut melibatkan langkah-langkah berikut ini:1. Meninjau dan memperbarui strategis dari tahun lalu.2. Memutuskan asumsi dan pedoman.3. Iterasi pertama dari rencana strategis baru.4. Analisis.5. Iterasi kedua dari rencana stratregis baru.6. Meninjau dan menyetujui.

Meninjau dan Memperbarui Rencana StrategisSelama satu tahun, keputusan yang mengubah rencana strategis dibuat; manajemen membuat keputusan kapan pun ada kebutuhan akan hal itu, dan bukan sebagai respons terhadap jadwal yang telah ditentukan. Secara konseptual, implikasi dari setiap keputusan untuk lima tahun ke depan sebaiknya dimasukkan dalam rencana strategis segera setelah keputusan tersebut dibuat. Oleh karena itu, langkah pertama dalam proses perencanaan strategis tahunan adalah meninjau dan memperbarui rencana strategis yang disetujui tahun lalu. Pengalaman actual untuk beberapa bulan pertama dari tahun berjalan telah dicerminkan dalam laporan akuntansi, dan hasil tersebut diekstrapolasikan untuk memperoleh estimasi terbaik saat ini untuk tahun tersebut secara keseluruhan.

Memutuskan Asumsi dan PedomanRencana strategis yang telah diperbarui memasukkan asumsi-asumsi luas seperti pertumbuhan dalam Produk Domestik Bruto (PDB), pergerakan musiman, tarif upah tenaga kerja, harga-harga dari bahan baku penting, tingkat bunga, harga jual, kondisi pasar seperti tindakan pesaing, dan dampak dari undang-undang pemerintah di setiap negara di mana perusahaan beroperasi. Asumsi-asumsi ini diperiksa kembali, dan jika diperlukan, diubah untuk memasukkan informasi paling akhir.

Pertemuan ManajemenBanyak perusahaan mengadakan pertemuan tahunan dari manajer korporat dan unit bisnis (sering kali disebut konferensi puncak) untuk mendiskusikan usulan tujuan dan pedoman. Pertemuan semacam itu umumnya berlangsung beberapa hari dan diadakan jauh dari fasilitas perusahaan guna meminimalkan gangguan. Selain agenda formal, pertemuan semacam itu menyediakan kesempatan bagi para manajer di seluruh bagian korporasi untuk salinh mengenal satu sama lain.

Iterasi Pertama dari Rencana StrategisMenggunakan asumsi , tujuan, dan pedoman tersebut, unit bisnis dan unit operasi lainnya membuat rancangan pertama: dari rencana strategis yang mungkin memasukkan rencana operasi yang berbeda dari yang dimasukkan dalam rencana sekarang, seperti perubahan dalam taktik pemasaran, dengan didukung alasan. Staf unit bisnis melakukan banyak pekerjaan analitis, tetapi manajer unit bisnis membuat keputusan akhir. Bergantung pada hubungan pribadi, karyawan unit bisnis dapat mencari saran dari staf kantor pusat dalampengembangan rencana-rencana ini.

AnalisisKetika kantor pusat menerima rencana unit bisnis, kantor pusat mengagregasikannya menjadi satu rencana strategis korporat secara keseluruhan. Staf perencanaan dan pemasaran, produksi dan eksekutif fungsional lainnya di kantor pusat menganalisis rencana ini secara mendalam. Unit bisnis X merencanakan taktik pemasaran baru; apakah mungkin bahwa penjualan yang dihasilkan akan sebesar seperti yang diindikasikan oleh rencana tersebut? Unit bisnis Y merencanakan suatu kenaikan dalam jumlah karyawan bagian umum dan administratif; apakah tambahan karyawan tersebut benar-benar diperlukan? Unit bisnis Z mengasumsikan peningkatan yang besar dalam produktivitas, apakah justifikasi pendukungnya realistis? Penelitian dan pengembangan menjanjikan produk penting baru,; apakah unit bisnis siap untuk memproduksi dan menjual produk tersebut? Beberapa manajer unit bisnis cenderung untuk memasukkan slack ke dalam estimasi mereka, sehingga tujuan mereka lebih mudah untuk dicapai; apakah sebagian dari slack ini dapat dideteksi dan dihilangkan?

Iterasi Kedua dari Rencana StrategisAnalisis dari penyerahan pertama mungkin memerlukan revisi rencana dari beberapa unit bisnis saja, tetapi dapat juga mengarah pada perubahan dalam asumsi dan pedoman yang memengaruhi semua unit bisnis. Beberapa perusahaan tidak mengharuskan revisi formal dari unit bisnis. Perusahaan-perusahaan tersebut menegosiasikan perubahan secara informal dan memasukkan hasilnya ke rencana di kantor pusat.

Tinjauan dan Persetujuan AkhirSuatu pertemuan dengan pejabat-pejabat senior korporat umumnya mendiskusikan rencana yang direvisi secara panjang lebar. Rencana tersebut juga mungkin dipresentasikan pada suatu pertemuan dengan dewan direksi. CEO memberikan persetujuan akhir. Persetujuan tersebut sebaiknya dilakukan sebelum awal dari proses pembuatan anggaran, karena rencana strategis merupakan input yang penting bagi proses itu.

PEMBAHASAN KASUS 8-1Allied Office ProductsAllied Office Product adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur dalam pembuatan segala macam jenis kertas dan form seperti amplop, kertas tulis, kartu ucapan, dan kartu pesan. Pada tahun 1988, Allied Product Company memperluas bisnis mereka dalam bidang layanan manajemen persediaan. Allied berkeyakinan bahwa bisnis layanan manajemen persediaan ini akan mendatangkan nilai tambah dan terbilang unik dibandingkan dengan para perusahaan pesaingnya.Allied juga memulai program yang dinamakan Total Form Control (TFC), dimana program ini menyediakan berbagai layanan seperti layanan yang berkaitan dengan pergudangan dan distribusi form (termasuk pendanaan persediaan), serta pengendalian persediaan dan pelaporan penggunaan form. Allied menggunakan jaringan sistem komputer yang canggih utnuk memonitor persediaan milik pelanggannya, penggunaa form, dan aktivitas pemesanan. Mereka menyediakan informasi-informasi berkaitan dengan hal tersebut dalam bentuk yang sederhana dan mudah untuk dibaca oleh pihak manajemen pelanggan. Layanan distribusi Allied terdiri dari layanan Pick Pack dan Desk Top Delivery.Return on investment TFC mengalami penurunan yang mengindikasikan bahwa perusahaan tidak dikelola dengan baik. Hal ini berkaitan dengan biaya yang seharusnya dikenakan terhadap klien. Tidak fair ketika dua klien membeli produk dalam jumlah yang sama, tetapi salah satu menyimpan inventori lebih lama dan menginginkan pengiriman secara bertahap. Seharusnya klien dibebankan biaya yang sesuai. Masalah yang dihadapi oleh Allied adalah :a. customer profitability. Tidak semua pelanggan menguntungkan tetapi dengan bantuan ABC dapat diketahui pelanggan mana yang menguntungkan.b. penetapan harga. Biaya yang dikenakan terhadap servis layanan membutuhkan perhatian lebih agar tercipta biaya yang fair antara klien yang menggunakan fasilitas yang berbeda.

PERTANYAAN1. Hitung Pusat biaya layananABCberdasarkan aktivitas untuk bisnis TFC !Biaya Penyimpanan = $ 1,550,000 / 350,000 karton = $ 4.43 per Karton Biaya Penanganan Permintaan = $ 1,801,000 / 310,000 permintaan = $ 5.81 per permintaanBiaya Pemilihan stok gudang dasar= $ 761,000 / 310,000 x 2.5 baris= $ 0.91 per barisEntri Data= $ 612,000 / 310,000 x 2.5= $ 0.79 per barisBiaya aktivitas ambil dari pak= $ 734,000 / 310,000 x 2.5 x 0.9= $ 1.05Biaya pengantaran ke meja= $ 250,000 / 8500= $ 29.41 Biaya pengangkutan berdasarkan nilai total penjualannya Biaya Modal 13% Biaya persediaan yang tidak bergerak 1.5% per bulan setelah 9 bulan

2. Menggunakan sistem perhitungan biaya yang baru, hitung biaya layanan distribusi untuk pelanggan A dan Pelanggan B Pelanggan ABiaya Penyimpanan = $ 4.43 x 350 karton = $ 1,550.5Penanganan Permintaan = $ 5.81 x 364 permintaan = $ 2,114.84Pemilihan stok gudang dasar = $ 0.91 x 910 baris = $ 828.1Entri Data = $ 0.79 x 910 baris = $ 718.9Aktivitas ambil dari pak = $ 1.05 x 910 baris = $ 955.5Biaya Pengangkutan = $ 2,250Persediaan = 13% x $ 15,000 = $ 1,950Total = $ 10,367.84

Pelanggan BBiaya Penyimpanan = $ 4.43 x 700 karton = $ 3,101Penanganan Permintaan = $ 5.81 x 790 permintaan = $ 4,589.9Pemilihan stok gudang dasar= $ 0.91 x 2500 baris = $ 2,275Entri Data = $ 0.79 x 2500 baris = $ 1,975Aktivitas ambil dari pak= $ 1.05 x 2500 baris = $ 2,625Pengantaran ke Meja = $ 29.41 x 26 meja = $ 764.66Biaya Pengangkutan = $ 7,500Persediaan = 13% x $ 50,000 = $ 6,500Total = $ 29,330.563. Apa kesimpulan yang dapat diambil tentang profitabilitas dari dua pelanggan tersebut ?Berdasarkan hasil kalkulasi ABC-based service cost for the TFC business diketahui bahwa customer A menggunakan cost yang lebih sedikit untuk service yang disediakan oleh Allied dibandingkan dengan customer B. Dengan begitu customer B berpotensi memberikan Allied revenue yang lebih besar jika pembebanan biaya service berdasarkan ABC. Dilihat dari jumlah pembelian customer B yang lebih banyak, Allied akan mempertahankan customer B bahkan meningkatkan pembeliannya. Customer A memiliki ketergantungan yang rendah terhadap servis yang diberikan Allied, sehingga tidak menutup kemungkinan customer A akan dapat pergi meninggalkan Allied dan berpindah kepada supplier lain.4. Apakah sebaiknya TFC mengimplementasikan sistem penetapan SBP ?Ya, TFC sebaiknya mengimplementasikan SBP pricing system. Walaupun dengan menggunakan SBP mungkin tidak menjamin bahwa profitabilitas TFC akan meningkat, dengan bantuan ABC system (yang berguna untuk mengetahui pelanggan yang menguntungkan dan yang tidak), SBP akan memberikan kontribusi yang besar terhadap net sales dari divisi TFC.5. Apa saran manajerial yang anda miliki untuk Allied tentang bisnis TFC ?Dari Exhibit 1 (The Value Chain Concept-TFC), bagian yang memberikan kontribusi lebih kepada TFC hanya Stock Selection & Pick Pack dan Desk Top Delivery. Dengan demikian, diharapkan bahwa aktivitas-aktivitas yang lain seperti Storage & Inventory financing, Freight dapat memberikan nilai tambah yang lebih besar terhadap pelanggan.TFC harus menetapkan harga pada klien sesuai dengan servis yang mereka manfaatkan. Sebaiknya TFC menggunakan sistem cost plus pricing strategy. Hal ini mengimplementasikan bahwa klien harus dibebani harga sesuai dengan servis yang dikenakan ditambah dengan sejumlah mark-up. Dengan demikian akan dikenakan harga yangg fair bagi klien.

2