13
TUGAS TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN II “ SUSU TRADISIONAL ” MAKALAH Disusun Oleh : Indra Budi Pratama 113020019 Nova Riana Tasha 113020062 Yunus Septiawan 113020063 Rofiyanti Amini Wibowo 113020064

Makalah Tpp Susu Tradisional

Embed Size (px)

DESCRIPTION

makalah

Citation preview

TUGAS TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN II SUSU TRADISIONAL

MAKALAH

Disusun Oleh :

Indra Budi Pratama113020019Nova Riana Tasha113020062 Yunus Septiawan113020063Rofiyanti Amini Wibowo113020064

MATA KULIAH TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN IIJURUSAN TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG2014BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangSeiring dengan peningkatan kesadaran manusia akan pentingnya hidup sehat maka terjadi pula peningkatan penelitian dan pemasaran produk produk makanan yang berpotensi untuk menjaga kesehatan tubuh. Salah satu makanan fungsional adalah makanan yang mengandung probiotik yaitu mikroba hidup yang bila dikonsumsi akan menimbulkan efek terapeutik pada tubuh dengan cara memperbaiki keseimbangan mikroflora dalam saluran pencernaan. Salah satu produk pangan fungsional adalah susu tradisional dadih, dangke dan liti.Dadih merupakan produk susu fermentasi tradisional seperti yoghurt yang terdapat di daerah Sumatera Barat, yang proses pembuatannya sangat sederhana. Susu yang digunakan berasal dari susu kerbau yang diperah langsung dimasukkan ke dalam tabung bambu dan ditutup dengan daun pisang atau plastik, selanjutnya dibiarkan atau difermentasi secara alami dalam suhu ruang selama satu hari hingga dua hari sehingga terbentuk gumpalan.Menurut Djide (1991) bahwa, dangke merupakan jenis makanan yang bergizi dan khas, yang terdapat dan dikenal di Kabupaten Enrekang Propinsi Sulawesi Selatan, yang dibuat dari susu kerbau atau susu sapi. Dangke berasal dari bahasa belanda yang didengar oleh rakyat setempat waktu orang belanda melihat dan menerima jenis makanan yang dibuat dari susu kerbau atau susu sapi. Selanjutnya mengatakan Dangk Well yang artinya terima kasih. Kata Dangk inilah yang akhirnya dipakai untuk nama dangke.1.2 Tujuan Penulisan Makalah Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui pengertian susu tradisional, manfaat yang terdapat dalam produk susu tradisional, dan proses pembuatan susu tradisional dadih, maupun dangke.

1.3 Rumusan MakalahPokok bahasan yang akan kami bahas dalam makalah kali diantaranya: 1) Pengertian Susu tradisional (dadih dan dangke)2) Proses pengolahan susu tradisinal3) Manfaat Susu tradisional.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA2.1 Pengertian Susu Tradisional 2.1.1 DadihDadih merupakan produk susu fermentasi tradisional seperti yoghurt yang terdapat di daerah Sumatera Barat, yang proses pembuatannya sangat sederhana. Susu yang digunakan berasal dari susu kerbau yang diperah langsung dimasukkan ke dalam tabung bambu dan ditutup dengan daun pisang atau plastik, selanjutnya dibiarkan atau difermentasi secara alami dalam suhu ruang selama satu hari hingga dua hari sehingga terbentuk gumpalan. Dadih belum begitu dikenal secara meluas seperti halnya keju, yoghurt atau kefir. 2.1.2 Dangke Dangkeadalah makanan tradisional yang berasal dariKabupaten Enrekang,Sulawesi Selatan,Indonesia. Dangke terbuat dari fermentasi susu kerbauyang diolah secara tradisional. Dangke memilikitekstursepertitahudan memiliki rasa yang mirip dengankeju. Dangke juga terkenal memiliki kandungan proteinbetakarotenyang cukup tinggi.Makanan tradisional dangke ini telah dikenal sejak tahun 1905 dan secara turun temurun di kerjakan oleh masyarakat kabupaten Endrekang. Nama dangke diduga berasal dari bahasa Belanda, yaitu dangk U yang berarti terima kasih, yang diucapkan oleh orang Belanda ketika mengkonsumsi produk olahan susu yang berasal dari susu kerbau ini. Dari kata dangk U inilah asal nama dangke untuk produk susu olahan rakyat kabupaten Enrekang ini2.2 Manfaat Susu Tradisional2.2.1 DadihDilihat dari komposisi kimia dan nilai gizi, dadih merupakan sumber protein yang tinggi yaitu sekitar 39,8% dimana proteinnya tergolong protein lengkap yang mengandung hampir semua jenis asam amino esensial guna keperluan pertumbuhan. Selain itu dadih mengandung kalsium dalam jumlah yang relatif tinggi dimana mineral ini sangat berperanan dalam pertumbuhan dan pembentukan tulang dan gigi dan mencegah terjadinya pengeroposan tulang (osteoporosis) pada orang dewasa/usia lanjut. Juga beberapa jenis vitamin terutama vitamin B kompleks yang merupakan komponen susu sendiri dan vitamin B dan K yang terbentuk selama proses fermentasi.Adanya kandungan BAL seperti Lactobacillus, Streptococcus, Leuconostoc dan Lactococcus membuat dadih memiliki khasiat kesehatan antara lain menyeimbangkan mikroba dalam saluran usus, menghambat pertumbuhan bakteri patogen yang menyebabkan diare, menurunkan terjadinya mutasi sel, menurunkan kadar kolesterol darah dan meningkatkan sistim kekebalan tubuh. Dalam dadih terdapat zat-zat gizi yang diperlukan tubuh (khususunya protein dan lemak) yang ternyata lebih tinggi dibandingkan dengan yoghurt (Tabel).Tabel Komposisi Kimia Dadih dan YoghurtKomposisi KimiaDadihYoghurt

Kadar Air (%)84,3590,78

Protein (%)5,933,91

Lemak (%)5,420,07

Karbohidrat (%)3,344,32

pH4,103,40

Keasaman Tertitrasi(sebagai asam laktat)1,281,49

Sumber : Yudoamijoyo dkk., (1983)

Dalam dadih terdapat bakteri asam laktat yang dominan dan telah berhasil diisolasi serta diidentifikasi sebanyak 36. Bakteri asam laktat dapat berasal dari saluran pencernaan manusia, produk-produk susu dan secara alamiah terdapat juga pada tanaman tertentu. Dalam produk pangan bakteri asam laktat tidak berbahaya dan memenuhi status GRAS (Generally Recognize as Safe). Di Amerika, bakteri asam laktat diakui mempunyai efek yang baik bagi kesehatan manusia, karena komponen metabolit yang dihasilkan dapat menghambat bakteri enterik patogen, menurunkan kadar kolesterol, antimutagenik dan anti karsinogenik serta memperbaiki sistem kekebalan tubuh (Surono, 1998). Bakteri asam laktat dari dadih seperti Lactobacillus casei subsp casei, Leuconostoc paramesenteroides, Enterococcus faecalis subsp liquefaciens, Lactococcus lactis subsp lactis selain menunjukkan aktivitas antimutagenik juga mampu menurunkan kadar kolesterol darah secara in vitro maupun in vivo. Secara in vitro, mampu menurunkan kadar kolesterol darah sebesar 34% dan menurut beberapa literatur, Sifat antimikroba yang dimiliki oleh bakteri asam laktat disebabkan kondisinya yang cocok dengan nutrisi yang tersedia, sehingga dapat unggul dalam kompetisi dengan bakteri lainnya khususnya bakteri patogen. Bakteri asam laktat dan prebiotik yang memperbanyak bakteri asam laktat mampu mendeaktivasi karsinogen genotoksik. Selanjutnya bakteri asam laktat juga mampu mencegah terjadinya mutasi somatis yang menyebabkan kanker usus.

BAB IIIPEMBAHASAN3.1 Proses Pengolahan DadihDadih diolah secara tradisional oleh masyarakat di Minangkabau atau dengan katalain dadih di fermentasi secara alami yang berbahan baku susu kerbau dalam wadah bambu. Proses pembuatan dadih ini sangat sederhana. Pertama-tama susu kerbau segar yang baru diperah disaring untuk memisahkan kotoran atau benda asing yang masuk selama pemerahan, kemudian dimasukkan ke dalam tabung bambu yang telah dipotong (dengan panjang masing-masing 5 cm dari ruas/buku bambu). Bambu yang digunakan harus masih segar atau belum kering, karena dari hasil penelitian buluh pada bagian dalam bambu inilah yang mengandung bakteri asam laktat (BAL) yang membuat susu kerbau menggumpal menjadi dadih. Kedua, tabung bambu yang telah berisi air susu kerbau ini ditutup dengan daun pisang atau plastik dan diikat dengan karet gelang. Ketiga, tabung bambu yang telah berisi susu kerbau dibiarkan dalam ruangan yang tidak kena sinar matahari langsung (difermentasi) selama 2 hari atau sampai menjadi kental/menggumpal.Bambu yang digunakan masyarakat sebagai wadah dadih adalah jenis bambu gombong (Gigantochloa verticilata) dan bambu ampel (Bambusa vulgaris). Pemilihan bambu ini didasarkan karena adanya rasa pahit pada bambu sehingga tidak disukai oleh semut dan dengan demikian dadih tidak dikerubungi oleh semut. Bambu yang digunakan adalah bambu yang berumur sedang, sedangkan penutup dadih, ada juga yang menggunakan daun talas atau daun keladi. Secara umum dadih mempunyai citarasa yang khas yaitu asam dan berwarna putih kekuning-kuningan, kental dengan aroma khas (percampuran aroma susu dan bambu). Mutu dadih juga di pengaruhi oleh jenis kerbau dan umurnya. Pembuatan dadih sangat tergantung pada musim, hal inilah yang akan berdampak pada pertumbuhan mikroorganisme dari susu yang difermentasi.

Gambar 1. Diagram alir Pembuatan Dadih3.2 Proses Pengolahan DangkeTujuan pengolahan susu menjadi dangke agar dapat disimpan lebih lama dan mencegah terjadinya kerusakan pada air susu. Dangke itu sendiri merupakan suatu produk olahan yang terbuat dari fermentasi susu kerbau yang dikerjakan secara tradisional melalui tehnik koagulasi melalui beberapa campuran bahan. Dangke dibuat dengan merebus campuran susu kerbau, garam, dan sedikit getah buah pepaya. Hasil rebusan tersebut kemudian disaring, dibuang airnya, dan kemudian dicetak sesuai bentuk yang diinginkan. Dangke dapat langsung disajikan atau diolah lagi menjadi variasi makanan lain seperti dangke bakar dan sejenisnya. Koagulasinya dilakukan dengan cara dimasak terlebih dahulu kemudian diberi enzim papain dari getah pepaya. Enzim inilah yang secara alamiah akan mengubah susu kerba itu menjadi padat akibat terjadinya pemisahan protein dan air. Enzim papain yang merupakan salah satu bahan utama pembuatan makanan tradisional ini diperoleh dengan cara menggores pepaya muda sehingga getahnya keluar.enzim ini berfungsi untuk menggumpalkan protein yang terdapat pada susu kerbau yang dibuat dangke dengan terlebih dahulu melalui proses pemanasan Setelah susu telah menggumpal, pemberian getah pepaya dihentikan agar rasa dangke tidak berubah menjadi pahit. Usai dimasak, adonan susu siap dicetak dalam tempurung kelapa yang dibelah menjadi dua bagian. Jika telah membeku, dangke bisa langsung dimakan dengan cara diiris seperti keju lembaran.

Susu KerbauEnzim papainPemasakanPenyaringanPencetakanDangke

Gambar 2. Diagram alir Pembuatan DangkeCara untuk mempertahankan kualitas dangke biasanya dangke direndam di dalam larutan garam jenuh selama satu jam dan dikeringkan pada suhu kamar selama 160 menit serta dibungkus dengan plastik. Dengan cara ini dangke dapat bertahan untuk jangka waktu dua bulan.

BAB IV KESIMPULAN 4.1 KesimpulanBerdasarkan hasil uraian diatas dapat disimpulkan bahwa prisip pengolahan dadih adalah penyaringan susu, pemasukan susu pada bambu, penutupan bambu, dan fermentasi selama 2 hari. Sedangkan prinsip pengolahan dangke adalah perebusan susu dengan enzim papain, penyaringan, dan pencetakan.