33

Malaria Cetak

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Malaria cetak

Citation preview

Page 1: Malaria Cetak
Page 2: Malaria Cetak

DEFINISIDEFINISI Malaria adalah suatu penyakit infeksi Malaria adalah suatu penyakit infeksi

yang ditularkan melalui nyamukyang ditularkan melalui nyamuk Disebabkan parasit protozoa genus Disebabkan parasit protozoa genus

Plasmodium yang menginfeksi manusia Plasmodium yang menginfeksi manusia dan serangga pejamu berganti-gantidan serangga pejamu berganti-ganti

Page 3: Malaria Cetak

PARASIT PARASIT PENYEBABPENYEBAB

P. falciparumP. falciparum P.vivax (tertian)P.vivax (tertian) P.ovale (tertian)P.ovale (tertian) P.malariae (quartan)P.malariae (quartan)

Page 4: Malaria Cetak
Page 5: Malaria Cetak

Clinical manifestationsClinical manifestations

Violent fever 6-8 hoursViolent fever 6-8 hours AnaemiaAnaemia Enlargement of the spleenEnlargement of the spleen

Page 6: Malaria Cetak

TYPICAL SYMPTOMS OF MALARIATYPICAL SYMPTOMS OF MALARIA The cold stageThe cold stage

Feels very ill, headache, backacheFeels very ill, headache, backache Shivering Shivering 1 hour1 hour

The hot stageThe hot stage Body temperature 40-41 Body temperature 40-41 00CC 1-2 hours1-2 hours

The sweating stageThe sweating stage Profuse sweatingProfuse sweating 5-8 hours5-8 hours

Page 7: Malaria Cetak

TYPICAL SYMPTOMS OF MALARIATYPICAL SYMPTOMS OF MALARIA

Page 8: Malaria Cetak

KESKESALAHANALAHAN DALAM DALAM MENEGAKKAN DIAGNOSIS MENEGAKKAN DIAGNOSIS

MALARIAMALARIA Sediaan apusan darah tidak dibuatSediaan apusan darah tidak dibuat Pada anamnesis tidak ditanyakan mengenai Pada anamnesis tidak ditanyakan mengenai

bepergian ke daerah endemis malariabepergian ke daerah endemis malaria Kesalahan dalam menduga derajat penyakitKesalahan dalam menduga derajat penyakit Kesalahan pemeriksaan sediaan apus terhadap Kesalahan pemeriksaan sediaan apus terhadap

malariamalaria Kesalahan dalam mendiagnosis penyakit penyertaKesalahan dalam mendiagnosis penyakit penyerta Hipoglikemia yang tidak terdeteksiHipoglikemia yang tidak terdeteksi Tidak dilakukan funduskopi untuk mencegah Tidak dilakukan funduskopi untuk mencegah

perdarahan retinaperdarahan retina Kesalahan diagnosisKesalahan diagnosis

Page 9: Malaria Cetak

PERMASALAHAN: PERMASALAHAN: MALARIA BERATMALARIA BERAT

HiperparasitemiaHiperparasitemia > 5 % eritrosit dihinggapi parasit> 5 % eritrosit dihinggapi parasit

Malaria serebralMalaria serebral Kesadaran menurun (delirium, stupor, koma)Kesadaran menurun (delirium, stupor, koma)

Anemi beratAnemi berat Hb < 7,1 g/dlHb < 7,1 g/dl

IkterusIkterus Bilirubin serum > 50 mmol/lBilirubin serum > 50 mmol/l HipoglikemiHipoglikemi Gagal ginjalGagal ginjal

Serum kreatinin > 3,0 g/dl dan diuresis <Serum kreatinin > 3,0 g/dl dan diuresis < 400 ml/24 jam400 ml/24 jam HipertermiaHipertermia

Suhu > 39 Suhu > 39 00CC SyokSyok

Page 10: Malaria Cetak

Penggolongan obat anti Penggolongan obat anti malaria (WHO)malaria (WHO)

Berdasarkan susunan kimiaBerdasarkan susunan kimia Alakaloid cinchona: Alakaloid cinchona: kina, kuinidinkina, kuinidin 4-aminokuinolin: 4-aminokuinolin: klorokuin, amodiakuinklorokuin, amodiakuin 8-aminokuinolin: 8-aminokuinolin: primakuinprimakuin Diaminopiridin: Diaminopiridin: pirimetaminpirimetamin Sulfonamid: Sulfonamid: sulfadoksin, sulfadiazin, sulfalensulfadoksin, sulfadiazin, sulfalen Sulfon: Sulfon: dapsondapson 9-aminoakridin: 9-aminoakridin: mepakrinmepakrin Biguanida: Biguanida: proguanilproguanil 4-kuinolin metanol: 4-kuinolin metanol: meflokuinmeflokuin Antibiotik: Antibiotik: tetrasiklin, minosiklin, doksisiklin, klindamisintetrasiklin, minosiklin, doksisiklin, klindamisin

Page 11: Malaria Cetak

Penggolongan obat anti malaria Penggolongan obat anti malaria (WHO)(WHO)

Obat-obat yang masih dalam penelitianObat-obat yang masih dalam penelitian ArtemisininArtemisinin Halofrantin (9-fenatren metanol)Halofrantin (9-fenatren metanol) Pitonaridin (derivat hidroksi amino benzo Pitonaridin (derivat hidroksi amino benzo

naftridin)naftridin)

Page 12: Malaria Cetak

Penggolongan obat anti malaria Penggolongan obat anti malaria (WHO)(WHO)

Berdasarkan sasaran obat menurut stadium penyakitBerdasarkan sasaran obat menurut stadium penyakit Skizontizida jaringan primerSkizontizida jaringan primer

Membunuh std. Praeritositik: profilaktif kausalMembunuh std. Praeritositik: profilaktif kausal Skizontisida jaringan sekunderSkizontisida jaringan sekunder

Membunuh std. Eksoeritrositik P.vivax dan P. ovale: radikal dan Membunuh std. Eksoeritrositik P.vivax dan P. ovale: radikal dan anti relapsanti relaps

Skizontisida darahSkizontisida darah Membunuh std. Eritrositik: berhubungan dengan kasus akutMembunuh std. Eritrositik: berhubungan dengan kasus akut

GametosidaGametosida Menghancurkan semua bentuk seksual, termasuk gametosit P. Menghancurkan semua bentuk seksual, termasuk gametosit P.

falsiparumfalsiparum SporontosidaSporontosida

Mencegah atau menghambat gametosit dalam darah untuk Mencegah atau menghambat gametosit dalam darah untuk membentuk ookista dan sporozoit dalam nyamukmembentuk ookista dan sporozoit dalam nyamuk

Page 13: Malaria Cetak

Pengobatan rawat jalanPengobatan rawat jalan Klorokuin basaKlorokuin basa

Dosis total 25 mg/kgBB selama 3 hariDosis total 25 mg/kgBB selama 3 hari Hari ke-1 10 mg/kgBB (maks.600mg basaHari ke-1 10 mg/kgBB (maks.600mg basa)) 6 jam kemudian 10mg/kgBB 6 jam kemudian 10mg/kgBB 5mg/kgBB pada 24 jam (maks.300mg basa5mg/kgBB pada 24 jam (maks.300mg basa)) Primakuin 1 hariPrimakuin 1 hari

Bila hari ke –4 masih demam atau hari ke-8 masih dijumpai Bila hari ke –4 masih demam atau hari ke-8 masih dijumpai parasitparasit Kina sulfat 30 mg/kgBB/hari dibagi dalam 3 dosis, selama 7 hari atauKina sulfat 30 mg/kgBB/hari dibagi dalam 3 dosis, selama 7 hari atau Pirimetamin 1,5 mg/kgBB atau sulfadoksin 20-30 mg/kgBB Pirimetamin 1,5 mg/kgBB atau sulfadoksin 20-30 mg/kgBB

(Fansidar/suldox)(Fansidar/suldox) Bila hari ke-4 masih demam atau hari ke-8 masih dijumpai Bila hari ke-4 masih demam atau hari ke-8 masih dijumpai

parasitparasit Tetrasiklin + fansidar + Suldox (bila Belum)Tetrasiklin + fansidar + Suldox (bila Belum) Tetrasiklin + Kina (bila belum)Tetrasiklin + Kina (bila belum)

Page 14: Malaria Cetak

Pengobatan rawat jalanPengobatan rawat jalan

Bila tersedia dapat diberikanBila tersedia dapat diberikan Meflokuin 15mg/kgBB (maks. 1000Meflokuin 15mg/kgBB (maks. 1000 mg) mg)

dibagi dalam 2 dosis.dibagi dalam 2 dosis. Meflokuin tidak boleh diberikan sebelum lewat 12 Meflokuin tidak boleh diberikan sebelum lewat 12

jam pemberian lengkap kina parenteral.jam pemberian lengkap kina parenteral.

Untuk pencegahan relapsUntuk pencegahan relaps P. vivaxP. vivax dan dan ovaleovale (Umur > 5 tahun) (Umur > 5 tahun)

Primakuin 0,3mg/kgBB/hari selama 14 hari Primakuin 0,3mg/kgBB/hari selama 14 hari (maksimal 26,3 mg/hari).(maksimal 26,3 mg/hari).

Page 15: Malaria Cetak

OBAT ANTI MALARIAOBAT ANTI MALARIA

Primakuin fosfatPrimakuin fosfat 0,3 mg basa (0,5 mg garam) per kgBB 0,3 mg basa (0,5 mg garam) per kgBB

maksimum 26,3 mg basa / hari selama 14 maksimum 26,3 mg basa / hari selama 14 hari untuk P. vivax dan P. ovale, dan hari untuk P. vivax dan P. ovale, dan mungkin bagi P. Malariae (Pengobatan mungkin bagi P. Malariae (Pengobatan radikal / Mencegah relaps)radikal / Mencegah relaps)

Dep. Kes. RIDep. Kes. RI 1 hari (memutuskan rantai penularan)1 hari (memutuskan rantai penularan)

AAP (AAP (American Academy of PediatricsAmerican Academy of Pediatrics))

Tidak diperlukan bagi infeksi P. Tidak diperlukan bagi infeksi P. falsiparumfalsiparum

Page 16: Malaria Cetak

OBAT ANTI MALARIAOBAT ANTI MALARIA

MeflokuinMeflokuin : 15 mg basa/kg dosis tunggal.: 15 mg basa/kg dosis tunggal. HalofrantinHalofrantin : 8 mg/kg diulang setiap 6-12 jam. Ulangi : 8 mg/kg diulang setiap 6-12 jam. Ulangi

1 regimen. 1 regimen. ArtesunatArtesunat : dalam : dalam kombinasikombinasi dengan dengan meflokuinmeflokuin dosis dosis

total 25 mg / kg, diberikan dalam dosis 10-12 mg/kg total 25 mg / kg, diberikan dalam dosis 10-12 mg/kg dengan dosis dibagi dalam 3-5 hari (Cont: 4 mg/kg setiap dengan dosis dibagi dalam 3-5 hari (Cont: 4 mg/kg setiap hari untuk 3 hari atau 4 mg/kg diikuti dengan 1,5 hari untuk 3 hari atau 4 mg/kg diikuti dengan 1,5 mg/kg/hari selama 4 hari). Bila digunakan mg/kg/hari selama 4 hari). Bila digunakan sendirisendiri dengan dengan dosis yang sama diberikan selama 7 hari (biasanya 4 dosis yang sama diberikan selama 7 hari (biasanya 4 mg/kg pertama diikuti dengan 2 mg/kg dalam 2-3 hari dan mg/kg pertama diikuti dengan 2 mg/kg dalam 2-3 hari dan 1 mg/kg dalam 4-7 hari). 1 mg/kg dalam 4-7 hari). Cat: 1 tablet = 50 mg.Cat: 1 tablet = 50 mg.

ArtemeterArtemeter :sama dengan artesunat. Satu kapsul = 40 :sama dengan artesunat. Satu kapsul = 40 mg.mg.

Page 17: Malaria Cetak

TIMBULNYA RESISTENSI TERHADAP TIMBULNYA RESISTENSI TERHADAP PENGOBATAN MALARIAPENGOBATAN MALARIA

Akibat pengobatan yang terus menerus Akibat pengobatan yang terus menerus dan tidak adekuat sehingga terjadi dan tidak adekuat sehingga terjadi adaptasi / mutasi parasit.adaptasi / mutasi parasit.

Parasit dibawa / ditularkan dari daerah Parasit dibawa / ditularkan dari daerah yang resisten.yang resisten.

Page 18: Malaria Cetak

Gejala malaria beratGejala malaria berat

Anemia (Hb Anemia (Hb << 8 g/dl) 8 g/dl) Malaria serebralMalaria serebral Dehidrasi, gangguan asam basa dan elektrolitDehidrasi, gangguan asam basa dan elektrolit HipoglikemiaHipoglikemia Gagal ginjalGagal ginjal Edema paru akutEdema paru akut PerdarahanPerdarahan HiperpireksiaHiperpireksia Malaria biliosaMalaria biliosa

Page 19: Malaria Cetak

Tatalaksana malaria Tatalaksana malaria beratberat

Anemia (Hb Anemia (Hb << 8 g/dl) 8 g/dl) Ht < 15 %, transfusi 10ml/kgBB PRC/20ml/kgBB WB.Ht < 15 %, transfusi 10ml/kgBB PRC/20ml/kgBB WB.

Malaria serebralMalaria serebral Infus kina dihidroklorida 10 mg/kgBB/kali dilarutkan Infus kina dihidroklorida 10 mg/kgBB/kali dilarutkan

dalam 50-100 ml infus garam fisiologis atau cairan dalam 50-100 ml infus garam fisiologis atau cairan 2A atau dekstrose 5 % diberikan 2-4 jam, 3 kali 2A atau dekstrose 5 % diberikan 2-4 jam, 3 kali sehari. Bila sadar , oral sampai 7 hari. Dapat sehari. Bila sadar , oral sampai 7 hari. Dapat ditambahkan fansidar atau suldoks. Apabila kejang ditambahkan fansidar atau suldoks. Apabila kejang berikan diazepam 0,5mg/kgBB IV.berikan diazepam 0,5mg/kgBB IV.

Page 20: Malaria Cetak

Tatalaksana malaria Tatalaksana malaria beratberat

Dehidrasi, gangguan asam basa dan elektrolitDehidrasi, gangguan asam basa dan elektrolit Bila urin < 1 ml/kgBB/jam berikan furosemid inisial 2 Bila urin < 1 ml/kgBB/jam berikan furosemid inisial 2

mg/kgBB, dilanjutkan 2 X dosis dengan maksimal 8 mg/kgBB, dilanjutkan 2 X dosis dengan maksimal 8 kg/kgBB (diberikan dalam 15 menit).kg/kgBB (diberikan dalam 15 menit).

Oksigen, bila perlu ventilator.Oksigen, bila perlu ventilator. HipoglikemiaHipoglikemia

Bila hipoglikemia : glukosa 40% (0,5-1,0 ml/kgBB) Bila hipoglikemia : glukosa 40% (0,5-1,0 ml/kgBB) dilanjutkan rumatan glukosa 10%. Periksa kadar dilanjutkan rumatan glukosa 10%. Periksa kadar gula darah berkala / dekstrotiks.gula darah berkala / dekstrotiks.

Page 21: Malaria Cetak

Tatalaksana malaria Tatalaksana malaria beratberat

Gagal ginjalGagal ginjal Atasi dehidrasi, bila tetap oliguria serta kadar ureum Atasi dehidrasi, bila tetap oliguria serta kadar ureum

dan kreatinin meningkat, lakukan dialisis peritonealdan kreatinin meningkat, lakukan dialisis peritoneal Edema paru akutEdema paru akut

Posisi tidur setengah dudukPosisi tidur setengah duduk Oksigen konsentrasi tinggi dan diuretik intravenaOksigen konsentrasi tinggi dan diuretik intravena Gagal nafas Gagal nafas ventilator ventilator Edema paru, stop IV., berikan furosemid 1mg/kgBB/ Edema paru, stop IV., berikan furosemid 1mg/kgBB/

kali dan ulang bila perlu.kali dan ulang bila perlu.

Page 22: Malaria Cetak

Tatalaksana malaria Tatalaksana malaria beratberat

PerdarahanPerdarahan FFPFFP TSTS PT dan PTT memanjang, beri Vit. K 10 mg PT dan PTT memanjang, beri Vit. K 10 mg

perlahan-lahanperlahan-lahan HiperpireksiaHiperpireksia

>39>3900C, parasetamol 15 ml/kgBBC, parasetamol 15 ml/kgBB Malaria biliosaMalaria biliosa

Page 23: Malaria Cetak

RESISTENSI P.RESISTENSI P. FALCIPARUM TERHADAP FALCIPARUM TERHADAP BEBERAPA OBAT ANTI MALARIABEBERAPA OBAT ANTI MALARIA

KinaKina PirimetaminPirimetamin ProguanilProguanil KlorokuinKlorokuin AmodiakuinAmodiakuin Sulfadoksin-pirimetaminSulfadoksin-pirimetamin MeflokuinMeflokuin

Page 24: Malaria Cetak

MEKANISME KERJA MEKANISME KERJA KLOROKUINKLOROKUIN Parasit sensitif mengakumulasi klorokuin dalam vakuola Parasit sensitif mengakumulasi klorokuin dalam vakuola

bersuasana asambersuasana asam P.f.P.f. berkembang dan multiplikasi berkembang dan multiplikasi

Mencerna Hb dan vakuola makananMencerna Hb dan vakuola makanan Eritrosit pecah, merozoit menginvasiEritrosit pecah, merozoit menginvasi Satu siklus 48 jamSatu siklus 48 jam Hb yang dicerna menghasilkan zat toksik: Hb yang dicerna menghasilkan zat toksik: ferriprotoporphyrin ferriprotoporphyrin

IX (FPIX)IX (FPIX) Klorokuin membentuk Klorokuin membentuk komplekskompleks dengan dengan FPIXFPIX Toksin ini meracuni vakuola , menghambat intake makanan, Toksin ini meracuni vakuola , menghambat intake makanan,

sehingga parasit mati kelaparansehingga parasit mati kelaparan Menghambat enzim untuk polimerisasi dan detoksifikasi FPIXMenghambat enzim untuk polimerisasi dan detoksifikasi FPIX

Page 25: Malaria Cetak

Mekanisme resistensi Mekanisme resistensi klorokuinklorokuin

Pompa Pompa P-glicoprotein Dependen ATPP-glicoprotein Dependen ATP Pengekspor obat ke luar selPengekspor obat ke luar sel

Sitokrom P-450Sitokrom P-450 Peningkatan detoksifikasi biokimiawi klorokuin oleh parasit (klorokuin Peningkatan detoksifikasi biokimiawi klorokuin oleh parasit (klorokuin

dimetabolisir oleh sitokrom P-450 menjadi desetilklorokuin dan dimetabolisir oleh sitokrom P-450 menjadi desetilklorokuin dan didesetil klorokuin)didesetil klorokuin)

P.f. mengandung aminopirin demetilase dan etoksikoumarin deetilase P.f. mengandung aminopirin demetilase dan etoksikoumarin deetilase (P-450 inhibitor simetidin akan menurunkan aktivitas enzim)(P-450 inhibitor simetidin akan menurunkan aktivitas enzim)

Pfmdr 1Pfmdr 1 dan dan 22 ( (mdr-like genesmdr-like genes)) Beberapa penelitiBeberapa peneliti

Hubungan pfmdr 1 dengan fenotip resistensiHubungan pfmdr 1 dengan fenotip resistensi Peneliti lainPeneliti lain

Tidak ada keterkaitan dengan pfmdr 1Tidak ada keterkaitan dengan pfmdr 1 Peranan pfmdr 2Peranan pfmdr 2

Belum diketahui pastiBelum diketahui pasti

Page 26: Malaria Cetak

DETEKSI RESISTENSI OBAT ANTI MALARIADETEKSI RESISTENSI OBAT ANTI MALARIA(WHO)(WHO)

Derajat sensitivitas Plasmodium falsiparum Derajat sensitivitas Plasmodium falsiparum secara in vivo di bagi menjadi:secara in vivo di bagi menjadi: SS = sensitif, bila parasit menghilang setelah = sensitif, bila parasit menghilang setelah

pengobatan, dan diikuti selama 4 minggupengobatan, dan diikuti selama 4 minggu R IR I = Resisten tingkat I bila ada rekrudensi = Resisten tingkat I bila ada rekrudensi

lambat ( pada minggu ke-3 dan ke-4 atau dini (pada lambat ( pada minggu ke-3 dan ke-4 atau dini (pada minggu ke-2)minggu ke-2)

R IIR II = Resistensi tingkat II bila parasit tidak = Resistensi tingkat II bila parasit tidak menghilang, hanya jumlah parasit menurun pada menghilang, hanya jumlah parasit menurun pada minggu ke-1minggu ke-1

R IIIR III = Resistensi tingkat III, bila jumlah parasit = Resistensi tingkat III, bila jumlah parasit tetap sama atau meningkat pada minggu ke-3tetap sama atau meningkat pada minggu ke-3

Page 27: Malaria Cetak

DETEKSI RESISTENSI OBAT ANTI MALARIADETEKSI RESISTENSI OBAT ANTI MALARIA(WHO)(WHO)

Page 28: Malaria Cetak

Tes in vivo untuk standar lapangan Tes in vivo untuk standar lapangan (WHO)(WHO)

Tes standar lapangan: 7 hariTes standar lapangan: 7 hari Klorokuin basa 25 mg/kgBB dalam waktu 3 hari berturut-turut, Klorokuin basa 25 mg/kgBB dalam waktu 3 hari berturut-turut,

observasi dan pemeriksaan darah setiap hari selama observasi dan pemeriksaan darah setiap hari selama seminggu, dihitung sejak hari pertama minum obatseminggu, dihitung sejak hari pertama minum obat

Tes lapangan jangka panjang: 28 hariTes lapangan jangka panjang: 28 hari Tes alternatif atau tes dosis tunggalTes alternatif atau tes dosis tunggal

Klorokuin basa 10 mg/kgBBKlorokuin basa 10 mg/kgBB Apabila pengobatan tidak dapat 3 hari berturut-turutApabila pengobatan tidak dapat 3 hari berturut-turut Di derah endemis tinggiDi derah endemis tinggi Sebagai survei pendahuluanSebagai survei pendahuluan

Tes yang disederhanakanTes yang disederhanakan Hanya pada pasien P.F resisten klorokuin. Pengambilan dan Hanya pada pasien P.F resisten klorokuin. Pengambilan dan

pemeriksaan darah hari I, II, VIIpemeriksaan darah hari I, II, VII

Page 29: Malaria Cetak

STRATEGI PENGOBATAN STRATEGI PENGOBATAN PLASMODIUM FALSIPARUM PLASMODIUM FALSIPARUM

RESISTEN TERHADAP KLOROKUINRESISTEN TERHADAP KLOROKUIN

Meflokuin: obat pilihan untuk mengatasi Meflokuin: obat pilihan untuk mengatasi resistensi terhadap klorokuin dan fansidar resistensi terhadap klorokuin dan fansidar atau keduanyaatau keduanya Batasan pemakaian kombinasi meflokuin dengan Batasan pemakaian kombinasi meflokuin dengan

fansidarfansidar Hanya untuk kasus P.f. yang sudah dikonfirmasi secara Hanya untuk kasus P.f. yang sudah dikonfirmasi secara

mikroskopismikroskopis Tidak dipakai di daerah klorokuin sensitifTidak dipakai di daerah klorokuin sensitif Tidak dipakai sebagai obat pencegahan atau supresi, Tidak dipakai sebagai obat pencegahan atau supresi,

kecuali untuk wisatawankecuali untuk wisatawan

Page 30: Malaria Cetak

TERAPI OBAT MALARIA KOMBINASITERAPI OBAT MALARIA KOMBINASI

Mencegah resistensiMencegah resistensi Arthemether dan lumefantrine (Riamet)Arthemether dan lumefantrine (Riamet) Artesunate-atovaquone-proguanilArtesunate-atovaquone-proguanil Artesunate-Pyrimethamine-sulfadoxine Artesunate-Pyrimethamine-sulfadoxine

(PSD)(PSD) Chlorproguanil-dapsone (Lapdap)Chlorproguanil-dapsone (Lapdap)

Page 31: Malaria Cetak

DOSIS PENCEGAHANDOSIS PENCEGAHAN

ObatObat FormulaFormula DosisDosisKlorokuiKlorokui

nnTablet 300 Tablet 300

mgmg5 mg basa/ kg/ 5 mg basa/ kg/ mgg sampai 300 mgg sampai 300 mgmg

MeflokuiMeflokuinn

Tablet 228 Tablet 228 mgmg

<15kg: 5 mg/ mgg<15kg: 5 mg/ mgg

15-19 kg; ¼ tb/ 15-19 kg; ¼ tb/ mggmgg

20-30 kg ; ½ tb/ 20-30 kg ; ½ tb/ mggmgg

31-45; ¾ tb/ mgg31-45; ¾ tb/ mgg

> 45 kg: 1 tb / mgg> 45 kg: 1 tb / mgg

Page 32: Malaria Cetak

DOSIS PENCEGAHANDOSIS PENCEGAHANObatObat FormulaFormula DosisDosis

DoksisiklinDoksisiklin 100 mg kapsul100 mg kapsul > 8 th: 2 mg/kg; sampai 100 > 8 th: 2 mg/kg; sampai 100 mg/harimg/hari

ProguanilProguanil 100 mg garam100 mg garam 5-8 kg: ¼ tb/hr5-8 kg: ¼ tb/hr

9-16 kg: ½ tb/hr9-16 kg: ½ tb/hr

17-24 kg: ¾ tb/hr17-24 kg: ¾ tb/hr

25-35 kf: 1 tb / hr25-35 kf: 1 tb / hr

36-50 kg: 1 + ½ tb/hr36-50 kg: 1 + ½ tb/hr

>50 kg: 2 tb/ hr>50 kg: 2 tb/ hr

Page 33: Malaria Cetak

VAKSIN MALARIAVAKSIN MALARIA

Manuel Patarroyo (Colombia, 1980)Manuel Patarroyo (Colombia, 1980) SPF66: efikasi 80%SPF66: efikasi 80%

1999, Oxford1999, Oxford MVA (Non-replicating vaccinia virus)MVA (Non-replicating vaccinia virus)

1999, USA1999, USA RTSS (Viral vaccine)RTSS (Viral vaccine)