Upload
sendi-antoni
View
27
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
manajemen konflik
Citation preview
BAGAN 1. KONDISI BANGSA INDONESIA
NEGARA INDONESIA
Eks Pejabat
Komunis
Nasionalis
Eks Komprador Belanda &
Jepang
Rakyat Eks Daerah Jajahan
Belanda
Agama
Bangsa Indonesia Plus
Sukarno merangkul seluruh elemen ke dalam Negara RI (nasionalis, agama, komunis, Eks KNIL/PETA, kelompok Timur Asing, rakyat Papua, dll)
INDONESIA SEJAK 1965
Ekstrem Kiri
Negara Pancasila
(Tentara, Eks Komprador Belanda & Jepang, Golkar, rakyat
loyalis
Nasionalis Kiri
Eks Tapol/ Napol
Ekstrem Kanan
GPK/ Kelompok Separatis
WNI Keturunan
Anti Pancasila & Anti Pembangunan
Intelektual Kritis/
Ekstrem Tengah Bangsa Indonesia
INDONESIA REFORMASI
Nasionalis
Negara Pancasila
(TNI, Polri, Elit Partai, rakyat loyalis, agamis,
LSM)
Agamis
Gerakan Separatis
Gender
Intelektual/
Kritis
Bangsa Indonesia WNI Keturunan
Pengusaha Kelas Atas
Agamis
Kaum profesional
Tentara & Polisi (para perwira atas/Jenderal)
Intelektual & Kelas Menengah Bawah
Rakyat kebanyakan
Apa Besok Bisa Makan?!
Sekarang/Besok Makan Apa?!
Sekarang/Besok Makan Dimana?!
Sekarang/Besok Makan Siapa?!
Elit Penguasa
Anggota Parlemen
Prajurit (bhayangkara, tamtama) Miskin Kota, Buruh, Petani, Masyarakat Adat Suku Terasing
BAGAN 2. STRUKTUR SOSIAL
STRUKTUR SOSIAL MASYARAKAT INDONESIA
PARADIGMA KELAS BERDASAR “CARA MAKAN”
Saling incar & jatuhkan jabatan,
power play
Jegal-jegalan, saling serobot
jalur
Berebut rejeki nomplok
Berebut lahan bisnis (backing dll)
Cari peluang & limpahan rejeki
- Penghakiman massa- Tawuran- Berebut “lahan”- Perang “suku”/etnis
Elit Penguasa & Anggota Parlemen
Pengusaha Kelas Atas & Agamawan
Kaum Prefesional
Tentara & Polisi
Intelektual & Kelas Menengah Bawah
Rakyat Kebanyakan
KONFLIK HORIZONTALKONFLIK VERTIKAL
BAGAN 3. POLA KONFLIK
State
Tentara & Polisi
Civil Society
(Kelompok Kritis) Anggota Parlemen, Kelompok Profesional, Intelektual Mahasiswa
BAGAN 4. MATRIKS RAGAM KONFLIK
Elit Penguasa
Anggota Parlemen
Pengusaha Kelas Atas
Agamawan Profesional Tentara & Polisi
Intelektual & Kls.
Menengah Bawah
Rakyat Kebanyakan
Elit Penguasa
Saling incar & jatuhkan jabatan, power play
Anggota Parlemen
Jegal-jegalan saling serobot jalur
Pengusaha Kelas Atas
Berebut rejeki nomplok
Agamawan Berebut pengaruh dan posisi politik
Kaum Profesional
Berebut rejeki nomplok
Tentara & Polisi
Berebut lahan bisnis (backing, dll)
Intelektual & Kelas Menengag Bawah
Cari peluang dan limpahan rejeki
Rakyat Kebanyakan
Penghakiman massa, tawuran, berebut “lahan”, perang “suku”/etnis
BAGAN 5 MODEL PENANGANAN KONFLIK DI INDONESIA
Orde Lama (Konflik di Permukaan)
Orde Baru (Konflik Laten)
Orde Reformasi (Konflik Terbuka)
Konflik dikelola Sumber konflik dipangkas
Konflik disembunyikan Sumber konflik direpresi
Konflik dibiarkan Sumber konflik tak disentuh
BAGAN 6. SEGITIGA KEKERASAN (SIKAP, PERILAKU, SISTEM, - SPS)
Perilaku
Sikap
Perilaku sebagai kekerasan fisik secara langsung:
Intimidasi, pemukulan, penyiksaan, pembunuhan
Kekerasan yg terlihat
Kekerasan yg tak terlihat (di bawah
permukaan)
Sistem sebagai model kekerasan yang melembaga
Diskriminasi dalam pendidikan, pekerjaan, ekonomi, penyangkalan hak dan kemerdekaan, segregasi
sosial oleh negara, kebijakan pemukiman, pelajaran dan penulisan
buku sejarah, perlindungan politis, impunitas, kebijakan eksklusionis, dll
Sikap sebagai sumber kekerasan:Kebencian, kecurigaan, prasangka,
ketakutan, ketakpercayaan, rasialisme, seksisme, intoleransi,
nilai-nilai budaya yang sempit
Sistem
BAGAN 7. FAKTOR KEMAJEMUKAN MASYRAKAT
Vertikal • Penghasilan• Pendidikan• Pemukiman• Kedudukan Sosial-Politik
• Etnik/ras• Agama• Bahasa• Adat istiadat• Asal teritori• Perilaku/sikap
Horisontal
BAGAN 8. SUMBER KONFLIK
- Lahan, hutan, mineral, - Pasar/distribusi, - Bank, - Kesempatan berkuasa, - pengangguran, - Kemiskinan, - perlindungan politik.
- Bahasa, pemukiman, - simbolik publik, - upacara publik, - pakaian, kesenian, - etiket, kebiasaan
- Agama (muncul dalam bentuk ideologi/politik, budaya/kelompok etnis, monopoli ekonomi), - politik (memperkuat segregasi/kelanggenan kepentingan ekonomi)
- Anti-demokrasi/otoritarian, - KKN, - Ketidakadilan, - penguasaan alat produksi oleh elit, - penindasan oleh militer, pelanggaran HAM berat, - tindakan ekstra judicial, - pemberian previlege pada kaum elit, impunitas, - penculikan dan pembunuhan aktivis
Perbedaan akses terhadap sumber-sumber ekonomi
Perluasan batas-batas budaya
Pertentangan ideologi, politik dan agama
Ketidakberesan penyelenggaraan negara
BAGAN 9. TAHAPAN BERKEMBANGNYA SESUATU KONFLIK
KONDISI2 ANTESEDEN
• Ambiguitas peranan• Sumber2 daya langka• Tugas2 yg interdependen• Penghalang2 terhadap komunikasi• Perbedaan2 individual• Konflik2 yg belum terselesaikan
KONFLIK YANG DIRASAKAN
KONFLIK YANG DIBAYANGKAN
KONFLIK YANG MEMANIFESTASI DIRI
PEMECAHAN/PENYELESAIAN KONFLIK ATAU PENEKANAN KONFLIK
HASIL SESUDAH KONFLIKKeterangan :
Anteseden2 konflik seringkali dapat ditemukan pada :- Ambiguitas peranan;- Persaingan untuk mencapai sumber2 daya yg langka;- Interdependensi2 tugas;- Penghalang2 atau kendala2 terhadap komunikasi- Konflik2 sebelumnya yang belum diatasi;- Perbedaan2 dalam persepsi2 individual;- perbedaan-2 dalam kepribadian, kebutuhan2, nilai2 serta tujuan2.
BAGAN 10. SIKAP MENGELOLA TERHADAP KONFLIK
Kompromi
Tinggi Peduli Diri SendiriRendah
Mendominasi Menghindari
Kolaborasi Mengikuti Kemauan Orang Lain
Tinggi P
edul
i Diri
Sen
diri
Stalemate
REKONSILIASI
Adjucation
Coercion
Mediation
Consiliation Arbitration
Compromis Toleration
JOINT VENTURE
KERJA SAMA
BARGAINIG
COOPERATION
COALITION
PRAKARSA DAN PENANGANAN PERDAMAIAN
Tindakan Sementara (Jangka Pendek)
Tindakan Jangka Menengah Tindakan Jangka Panjang
Militer/Keamanan Pelucutan senjata, demo-bilisasi, faksi2, pemisahan militer/polisi
Konsolidasi angkatan bersenjata nasional yg baru, integrasi polisi nasional
Demiliterisasi politik, trans-formasi budaya kekerasan
Politik/Konstitusi Mengelola masalah pemerin-tahan transisi, reformasi konstitusi
Mengelola tantangan Pemilu yang bebas, jujur dan adil
Menumbuhkan tradisi pemerin-tahan yang baik termasuk menghormati demokrasi, supre-masi hukum, pengembangan civil society
Ekonomi/Sosial Bantuan kemanusiaan, layanan kebutuhan pokok, komunikasi
Rehabilitasi masyarakat yang telah dimukimkan kembali, demobilisasi tentara, menge-depankan pembangunan infra-struktur dan pendidikan
Kebijakan ekonomi makro yang stabil dlm jangka panjang, manajemen ekonomi, pemba-ngunan berkelanjutan bagi masyarakat lokal, keadilan yang merata
Psiko-Sosial Mengelola masalah ketidak-percayaan
Membangun dialog lintas batas Penyembuhan penderitaan psikologis, rekonsiliasi
Pers/Media Elektronik
Mengedepankan liputan jurnalisme damai
Mengembangkan sikap yang independen dan non-partisan
Mengembangkan jurnalisme investigasi dan jurnalisme advokasi untuk mengimbangi liputan hiburan dalam industri pers
Internasional Dukungan langsung untuk mendukung proses per-damaian yang peka terhadap budaya masyarakat penerima
Mengelola prioritas yang saling bersaing antara perdamaian dan keadilan
Integrasi ke dalam struktur regional dan global yang setara dan saling menguntungkan