Upload
wahyudi
View
2
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
perubahabn
Citation preview
MANAJEMEN PERUBAHAN
1. Defenisi Manajemen
Kata Managemen berasal dari bahasa Inggris dan di terjemahkan kedalam bahasa
Indonesia menjadi “Manajemen”. Seperti yang dikemukakan oleh salah satu tokoh
ilmuwan manajemen Marry Parker Follet mendefinisikan manajemen ini sebagai seni
mencapai sesuatu yang melalui orang lain (the art of getting things done through the
others).
Dengan definisitersebut, manajemen tidak bekerja sendiri, tetapi bekerja sama
dengan orang lain untuk mencapai tujuan tertentu. Manajemen adalah proses
perencanaan pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para
anggota organisasi dan penggunaansumber daya-sumber daya organisasi lainnya
mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
2. Defenisi Perubahan
Perubahan itu sendiri adalah membuat sesuatu menjadi berbeda, perubahan
merupakan pergeseran dari keadaan sekarang suatu organisasi menuju pada keadaan
yang diinginkan dimasa depan.28 Perubahan sering terjadi dengan sendirinya, bahkan
sering terjadi tanpa kita sadari bahwa perubahan tersebut sedang berlangsung.
3. Defenisi Manajemen Perubahan
Menurut Wibowo, dalam bukunya Manajemen Perubahan, Manajemen perubahan
adalah suatu proses secara sistematis dalam menerapkan pengetahuan, sarana dan
sumber daya yangdiperlukan untuk mempengaruhi perubahan pada orang yang akan
terkena dampak dari proses tersebut.
Menurut Prof. Dr. J. Winardi, manajemen perubahan adalah upaya yang
ditempuh manajer untuk memanajemen perubahan secara efektif, dimana diperlukan
pemahaman tentang persoalan motivasi, kepemimpinan, kelompok, konflik, dan
komunikasi.
Manajemen perubahan adalah upaya-upaya yang dilakukan untuk mengelola
akibat-akibat yang ditimbulkan karena adanya perubahan dalam organisasi.
Organisasi dapat terjadi karena sebab-sebab yang berasal dari dalam maupun dari luar
organisasi tersebut.
Manajemen perubahan adalah sesuatu yang direncanakan atau tidak
direncanakan oleh individu, situasi atau proses, dan dalam perencanaan yang
diharapkan, dalam sebuah kegiatan yang sangat kompleks namun teratur, sehingga
dilaksanakan dengan baik dan mencapai hasil yang maksimal. (Nursalam, 2013)
4. Faktor Pendorong Terjadinya Perubahan
a. Kebutuhan dasar manusia
Manusia memiliki kebutuhan dasar yang tersusun berdasarkan hierarki
kepentingan. Kebutuhan yang belum terpenuhi akan memotivasi perilaku
sebagaimana teori kebutuhan Maslow (1954). Di dalam keperawatan
kebutuhan ini dapat dilihat dari bagaimana keperawatan mempertahankan
dirinya sebagai profesi dalam upaya memenuhi kebutuhan masyarakat akan
pelayanan/asuhan keperawatan yang profesional.
b. Kebutuhan dasar interpersonal
Manusia memiliki tiga kebutuhan dasar interpersonal yang melandasi sebagian
besar perilaku seseorang: (1) kebutuhan untuk berkumpul bersama-sama; (2)
kebutuhan untuk mengendalikan/melakukan kontrol; dan (3) kebutuhan untuk
dikasihi, kedekatan, dan perasaaan emosional. Kebutuhan tersebut di dalam
keperawatan diartikan sebagai upaya keperawatan untuk ikut berpartisipasi
aktif dalam pembangunan kesehatan dan perkembangan iptek.
c. Perkembangan ilmu pengetahuan
Banyak masyarakat yang mengakui bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi
dapat berkembang dengan pesat. Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang berkembang pesat itu mempunyai pengaruh yang sangat luas
seperti halnya:
i. Ilmu pengetahuan harus merupakan instrument untuk
membantu manusia dalam memecahkan suatu masalah yang
sedang dihadapi.
ii. Manusia memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan
dalam bentuk penggunaan akses yang makin mudah di jangkau
oleh masyarakat kepada peningkatan pendidikan formal, mulai
dari tingkat yang paling rendah hingga ke tingkat yang paling
tinggi.
iii. Kesadaran yang semakin tinggi akan adanya berbagai hak,
termasuk yang bersifat asasi sebagai bagian dari pengakuan
atas harkat dan martabat manusia, dibarengi oleh pengetahuan
yang makin tepat tentang berbagai kewajiban yang harus
ditunaikannya.
d. Perkembangan teknologi
Perkembangan teknologi merupakan salah satu “produk” perkembangan ilmu
pengetahuan. Artinya, berbagai terobosan teknologikal memang selalu
berangkat dari berbagai temuan ilmiah, terutama kegiatan ilmiah yang bersifat
penelitian dengan berbagai bentuk eksperimen dan pengembangan.
5. Faktor Penghambat Terjadinya Perubahan
Menurut New dan Couillard (1981), faktor penghambat (restraining force) terjadinya
perubahan yang disebabkan oleh:
a. Adanya ancaman terhadap kepentingan pribadi
b. Adanya persepsi yang kurang tepat
c. Reaksi psikologis
d. Toleransi untuk berubah rendah.
6. Strategi Membuat Perubahan
Perubahan dalam organisasi dalam 3 tingkatan yang berbeda, yaitu: individu yang
bekerja di organisasi tersebut; perubahan struktur dan sistem; dan perubahan
hubungan interpersonal. Strategi membuat perubahan dapat dikelompokan menjadi 4
hal yakni: 1) Memiliki visi yang jelas; 2) Menciptakan budaya organisasi tentang
nilai-nilai moral dan percaya kepada orang lain; 3) Sistem komunikasi yang jelas,
singkat; dan sesering mungkin; dan 4) Keterlibatan orang yang tepat.
a. Memiliki Visi Yang Jelas
Visi ini merupakan hal yang sederhana dan utama, karena visi dapat
memengaruhi pandangan orang lain. Misalnya visi J.F Kennedy,
“menempatkan seseorang di bulan sebelum akhir abad ini.” Visi harus disusun
secara jelas, ringkas, mudah dipahami, dan dapat dilaksanakan oleh setiap
orang.
b. Menciptakan Iklim Atau Budaya Organisai Yang Kondusif
Menciptakan iklim yang kondusif dan rasa saling percaya adalah hal yang
penting. Perubahan akan lebih baik jika mereka percaya seseorang dengan
kejujuran dan nilai-nilai yang diyakininya. Orang akan berani mengambil
suatu risiko terhadap perubahan, apabila mereka dapat berpikir jernih dan tidak
emosional dalam menghadapi perubahan. Setiap perubahan harus diciptakan
suasana keterbukaan, kejujuran, dan secara langsung.
c. Sistem Komunikasi Yang Jelas, Singkat, Dan Berkesinambungan
Komunikasi merupakan unsur yang penting dalam perubahan. Setiap orang
perlu dijelaskan tentang perubahan untuk menghindari “rumor” atau informasi
yang salah. Semakin banyak orang mengetahui tentang keadaan, maka mereka
akan semakin baik dan mampu dalam memberikan pandangan ke depan dan
mengurangi kecemasan serta ketakutan terhadap perubahan. Menurut Silber
(1993), komunikasi satu arah (top-down) tidak cukup dan sering menimbulkan
kebingungan karena orang tidak mengetahui apa yang akan terjadi.
d. Keterlibatan Orang Yang Tepat
Perubahan perlu disusun oleh orang-orang yang kompeten. Begitu rencana
sudah tersusun, maka segeralah melibatkan orang lain pada setiap jabatan di
organisasi, karena keterlibatan akan berdampak terhadap dukungan dan
advokasi.
7. Pedoman untuk Pelaksanaan Perubahan
a. Keterlibatan
Tidak ada seorang pun yang mengetahui semuanya. Menghargai kemampuan
dan pengetahuan orang lain serta melibatkannya dalam perubahan merupakan
langkah awal kesuksesan perubahan. Orang akan bekerja sama dan menerima
pembaharuan jika mereka menerima suatu informasi tanpa ancaman dan
bermanfaat bagi dirinya.
b. Motivasi
Orang akan terlibat aktif dalam pembaharuan jika mereka termotivasi.
Motivasi tersebut akan timbul jika apa yang sudah dilakukan bermanfaat dan
dihargai.
c. Perencanaan
Perencanaan ini termasuk jika sistem tidak bisa berjalan secara efektif dan
perubahan apa yang harus dilaksanakan.
d. Legitimasi
Setiap perubahan harus mempunyai aspek legal yang jelas, siapa yang
melanggar, dan dampak apa yang secara administratif harus diterima olehnya.
e. Pendidikan
Perubahan pada prinsipnya adalah pengulangan belajar atau pengenalan cara
baru agar tujuan dapat tercapai.
f. Asuh (nurturen)
Bimbingan dan dukungan staf dalam perubahan. Orang memerlukan suatu
bimbingan dan perhatian terhadap apa yang telah mereka lakukan, termasuk
konsultasi terhadap hal-hal yang bersifat pribadi.
g. Percaya
Kunci utama dalam pelaksanaan perubahan adalah berkembangnya rasa
percaya antartim. Semua yang terlibat harus percaya kepada agen pembaharu
dan agen pembaharu juga harus percaya kepada staf yang terlibat dalam
perubahan.
8. Tujuan perubahan
Tujuan manajemen perubahan adalah agar profesi keperawatan diakui oleh profesi
bidang kesehatan yang sejajar dalam pelayanan kesehatan. Mempertahankan
keberlangsungan hidup organisasi baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Memperbaiki efektifitas didalam organisasi meliputi perbaikan efektifitas tim kerja
dan perbaikan struktur dan sistem organisasi.
Menurut Prof. Dr. H. Faisal Afiff, Spec. Lic. mengatakan bahwa tujuan
manajemen perubahan antara lain:
a. Mempertahankan keberlangsungan hidup organisasi baik jangka pendek
maupun jangka panjang.
b. Memperbaiki efektifitas didalam organisasi agar mampu bersaing.
c. Beradaptasi dengan perubahan yang terjadi dilingkungan internal yang
meliputi perubahan yang telah dilakukan.
9. Manfaat dan Kerugian Perubahan
Menurut Prof. Dr. H. Faisal Afiff, Spec. Lic. Manajemen perubahan mempunyai
manfaat bagi kelangsungan hidup dan perkembangan bagi suatu organisasi, tanpa
perubahan maka dapat dipastikan bahwa usia organisasi tidak akan bertahan lama.
Keuntungan (Suyanto, mengenal kepemimpinan dan manajemen keperawatan)
a. Menghilangkan permasalahan
b. Menimbulkan harapan baru
c. Menciptakan tantangan dan peluang baru
d. Melepaskan ketergantungan dan kesengsaraan
e. Memacu pertumbuhan dan perkembangan
f. Memudarkan kebosanan
g. Membangkitkan semangat perjuangan
Kerugian(Suyanto, mengenal kepemimpinan dan manajemen keperawatan)
a. Menimbulkan ketidakpuasan
b. Menggoyang kemapanan
c. Membawa resiko kerugian
d. Menyakitkan perasaan
e. Menghancurkan kesepakatan
f. Mengundang kerawanan baru
g. Membongkar ketidakberesan