mandiri skenario 1 Hematologi.docx

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/24/2019 mandiri skenario 1 Hematologi.docx

    1/24

    Sasaran Belajar

    1. Memahami dan Menjelaskan Eritrosit1.1 Pembentukan eritrosit (Eritropoeisis)

    1.2 Struktur dan morfologi eritrosit

    1.3 ungsi eritrosit

    1.! "umlah normal

    1.# $elainan pada eritrosit

    2. Memahami dan Menjelaskan %emoglobin

    2.1 Pembentukan hemoglobin

    2.2 Struktur dan fungsi hemoglobin

    2.3 Peranan &at besi dalam pembentukan hemoglobin

    2.! 'eaksi oksigen dengan hemoglobin3. Memahami dan Menjelaskan nemia dan nemia efisiensi Besi

    3.1 efinisi

    3.2 Etiologi

    3.3 $lasifikasi

    3.! Patofisiologi

    3.# Manifestasi $linis

    3.* iagnosis dan iagnosis banding

    3.+ Pemeriksaan fisik dan Pemeriksaan penunjang

    3., -ata laksana

    3. $omplikasi

    3.1/ Pen0egahan

    1) Memahami dan Menjelaskan Eritrosit

  • 7/24/2019 mandiri skenario 1 Hematologi.docx

    2/24

    1.1 Pembentukan eritrosit (Eritropoeisis)

    Eritropoesis adalah proses pembuatan eritrosit (sel darah merah) pada

    janin dan bai proses ini berlangsung di limfa dan sumsum tulang

    tetapi pada orang deasa terbatas hana pada sumsum tulang.

    Sel darah berasal dari sel stem hemopoetik pluripoten ang berada pada

    sumsum tulang. Sel ini kemudian akan membentuk berma0am ma0am sel darah

    tepi. sal sel ang akan terbentuk selanjutna adalah sel stem 0ommited Sel ini

    akan dapat meghasilkan 4nit pembentuk koloni eritrosit (546E) dan 4nit

    granulosit dan monosit (5467M).

    Pada eritropoesis 546E membentuk banak sel Proeritroblas sesuai

    dengan rangsangan. Proeritroblas akan membelah berkali6kali menghasilkanbanak sel darah merah matur aitu Basofil Eritroblas. Sel ini sedikit sekali

    mengumpulkan hemoglobin. Selanjutna sel ini akan berdifferensiasi menjadi

    'etikulosit dengan sel ang sudah dipenuhi dengan hemoglobin. 'etikulosit

    masih mengandung sedikit bahan basofilik. Bahan basofilik ini akan menghilang

    dalam aktu 162 hari dan menjadi eritrosit matur.

    1. 'ubriblast

    'ubriblast disebut juga pronormoblast atau proeritroblast

    merupakan sel termuda dalam sel eritrosit. Sel ini berinti bulat

    dengan beberapa anak inti dan kromatin ang halus. 4kuran selrubriblast ber8ariasi 1,62# mikron. alam keadaan normal

    jumlah rubriblast dalam sumsum tulang adalah kurang dari 1 9

    dari seluruh jumlah sel berinti.

    2. Prorubrisit

    Prorubrisit disebut juga normoblast basofilik atau eritroblast

    basofilik. 4kuran lebih ke0il dari rubriblast. "umlahna dalam

    keadaan normal 16! 9 dari seluruh sel berinti.

    3. 'ubrisit

    'ubrisit disebut juga normoblast polikromatik atau eritroblast

    polikromatik. :nti sel ini mengandung kromatin ang kasar dan

    menebal se0ara tidak teratur di beberapa tempat tampak daerah6daerah piknotik.

    Pada sel ini sudah tidak terdapat lagi anak inti inti sel lebih

    ke0il daripada prorubrisit tetapi sitoplasmana lebih banak

    mengandung arna biru karena asam ribonukleat (ribonu0lei0

    a0id6';) dan merah karena hemoglobin. "umlah sel ini dalam

    sumsum tulang orang deasa normal adalah 1/62/ 9.

    !. Metarubrisit

    Sel ini disebut juga normoblast ortokromatik atau eritroblast

    ortokromatik. :ni sel ini ke0il padat dengan struktur kromatin

    ang menggumpal. Sitoplasma telah mengandung lebih banak

    hemoglobin sehingga arnana merah alaupun masih ada sisa6

  • 7/24/2019 mandiri skenario 1 Hematologi.docx

    3/24

    sisa arna biru dari ';. "umlahna dalah keadaan normal

    adalah #61/9

    #. 'etikulositPada proses maturasi eritrosit setelah pembentukan hemoglobin

    dan penglepasan inti sel masih diperlukan beberapa hari lagi

    untuk melepaskan sisa6sisa ';. Sebagian proses ini

    berlangsung di dalam sumsum tulang dan sebagian lagi dalam

    darah tepi. Setelah dilepaskan dari sumsum tulang sel normal

    akan beredar sebagai retikulosit selama 162 hari. alam darah

    normal terdapat /# < 2#9 retikulosit.

    *. Eritrosit

    Eritrosit normal merupakan sel berbentuk 0akram bikonkaf

    dengan ukuran diameter +6, mikron dan tebal 1#6 2# mikron.

    Bagian tengan sel ini lebih tipis daripada bagian tepi. enganpearnaan =right eritrosit akan berarna kemerah6merahan

    karena mengandung hemoglobin. 4mur eritrosit adalah sekitar

    12/ hari dan akan dihan0urkan bila men0apai umurna oleh

    limpa.

    Eritrosit hidup dan beredar dalam darah tepi (life span) rata6rata selama

    12/ hari. Setelah 12/ hari eritrosit mengalami proses penuaan kemudian

    dikeluarkan dari sirkulasi oleh sistem 'ES. pabila destruksi eritrosit terjadi

    sebelumna maka proses ini disebut sebagai %emolisis.

    1.2 Struktur dan morfologi eritrosit

    1. Rubriblast>

    Sel besar ( 1#63/ ?m)

    :nti > besar bulat arna merah kromatin halus

    ;ukleoli > 263 buah

    Sitoplasma > biru tua sedikit halo di sekitar inti

    2. Prorubrisit>

    @ebih ke0il dari rubriblast

    :nti> bulat kromatin mulai kasar ;ukleoli (6)

    Sitoplasma> biru lebih pu0at

    3. Rubrisit>

    @ebih ke0il dari prorubrisit

    :nti> lebih ke0il dari prorubrisit bulat kromatin

    kasar dan menggumpal

    Sitoplasma> pembentukan %b (A)

    . Metarubrisit>

  • 7/24/2019 mandiri skenario 1 Hematologi.docx

    4/24

  • 7/24/2019 mandiri skenario 1 Hematologi.docx

    5/24

    4mur sel eritrosit C12/ hari

    Holume eritrosit adalah / 6 # Dm3."umlah eritrosit normal pada pria !* 6

    *2 jutaD@ dan pada anita !2 6#! jutaD@.

    1.3 #ungsi eritrosit

    Eritrosit mengangkut G2 ke jaringan dan membaa 5G2 hasil metabolisme

    ke paru6paru.

    Penentuan golongan darah.

    Eritrosit juga berperan dalam sistem kekebalan tubuh. $etika sel darah

    merah mengalami proses lisis oleh patogen atau bakteri maka hemoglobin

    di dalam sel darah merah akan melepaskan radikal bebas ang akan

    menghan0urkan dinding dan membran sel patogen serta membunuhna.

    Eritrosit juga melepaskan senaa S6nitrosothiol saat hemoglobin

    terdeoksigenasi ang juga berfungsi untuk melebarkan pembuluh darah

    dan melan0arkan arus darah supaa darah menuju ke daerah tubuh ang

    kekurangan oksigen.

    1. $umlah normal

    Pria > # < ## jtmm3

    =anita > !# < # jtmm3

    1.! %elainan pada eritrosit

    1. $elainan 4kuran Makrosit diameter eritrosit I ?m dan 8olumena I 1// f@

    Mikrosit diameter eritrosit J + dan 8olumena J ,/ f@

    nisositosis ukuran eritrosit tidak sama besar

    2. $elainan =arna

    %ipokrom bila daerah pu0at pada bagian tengah eritrosit I 13diameterna

    %iperkrom bila daerah pu0at pada bagian tengah eritrosit J13diameterna

    Polikrom eritrosit ang memiliki ukuran lebih besar dari eritrosit matang

    arnana lebih gelap.

    3. $elainan Bentuk

    Sel sasaran (target 0ell) Pada bagian tengah dari daerah pu0at eritrosit

    terdapat bagian ang lebih gelapmerah.

    Sferosit Eritrosit K normal arnana tampak lebih gelap.

    G8alositEliptosit Bentuk eritrosit lonjong seperti telur (o8al) kadang6

    kadang dapat lebih gepeng (eliptosit).

    Stomatosit Bentuk sepeti mangkuk.

    Sel sabit (si0kle 0elldrepano0te) Eritosit ang berubah bentuk menerupai

    sabit akibat polimerasi hemoglobin S pada kekurangan G2.

  • 7/24/2019 mandiri skenario 1 Hematologi.docx

    6/24

    kantosit Eritrosit ang pada permukaanna mempunai 3 6 12 duridengan

    ujung duri ang tidak sama panjang.

    Burr 0ell (e0hino0te) i permukaan eritrosit terdapat 1/ 6 3/ duri ke0ilpendek ujungnatumpul.

    Sel helmet Eritrosit berbentuk sepeti helm.

    ragmentosit (s0histo0te) Bentukeritrosit tidak beraturan.

    -eardrop0ell Eritrosit seperti buah pearatau tetesan air mata.

    Poikilositosis Bentuk eritrosit berma0am6ma0am.

    2) Memahami dan Menjelaskan &emoglobin

    3.11 Pembentukan hemoglobin

    %emoglobin adalah &at arna dalam eritrosit ang berfungsi mengangkut

    G2 dan 5G2.

    Bai baru lahir 13# C 3 gdl

    Bai 3 bulan 11# C 2 gdl

    nak usia 1 tahun 12 C 1# gdl

    nak usia sekolah 13 C 1# gdl

    =anita 12 < 1* gdl

    Pria 1! < 1, gdl

  • 7/24/2019 mandiri skenario 1 Hematologi.docx

    7/24

    Sintesis heme

    Sintesis heme merupakan proses ang kompleks ang melibatkan banak

    langkah en&imatik dan melibatkan 2 kompartemen aitu mitokondria dansitosol. Sintesis heme terutama terjadi di dalam mitokondria. Proses ini diaali

    dengan kondensasi glisin dan su00inl65o ang kemudian diubah menjadi

    asam #6aminole8ulinik (@) oleh en&im asam L6aminole8ulinat (@)

    sintase. $emudian asam #6aminole8ulinik mengalami serangkaian reaksi pada

    sitoplasma sampai akhirna menjadi $o6proporfirinogen dan masuk kembali

    ke mitokondria dan menjadi protoprofirinogen. $emudian protoprofirinogen

    diubah menjadi protoporfirin dan bergabung dengan besi ang diangkut oleh

    transferin menjadi heme. -ransferin mengangkut besi ke jaringan ang

    mempunai reseptor transferin. (%offbrand 2/13)

    (.themedi0albio0hemistrpage.orgheme6porphrin.htmldiakses pada 23 Gktober2/1!)

    Sintesis globin

    7lobin merupakan protein ang terbentuk dari asam6asam amino ang

    disintesis di ribosom. $elompok gen 6globin berada pada kromosom 1*

    sedangkan kelompok gen N6globin berada pada kromosom 11.

    %atabolisme &b

    &emolisis ekstra'askuler

    3.12 Struktur dan fungsi hemoglobin

    http://www.themedicalbiochemistrypage.org/heme-porphyrin.htmlhttp://www.themedicalbiochemistrypage.org/heme-porphyrin.html
  • 7/24/2019 mandiri skenario 1 Hematologi.docx

    8/24

    %emoglobin deasa (%b) terdiri dari empat rantai polipeptida ( dua a

    dan dua b ) masing6masing mengandung satu molekul heme. Sedangkan pada bai

    ang masih dalam kandungan atau ang sudah lahir terdiri dari beberapa rantaibeta dan molekul hemoglobinna terbentuk dari 2 rantai alfa dan 2 rantai gama

    ang dinamakan sebagai %b.

    'antai a dan b dari %b adalah mirip satu

    sama lain dalam konfigurasi 3 dimensi dan

    pada rantai tunggal dari mioglobin otot

    alaupun urutan asam aminona berbeda.

    alam setiap rantai terjadi , heliks6a.

    %eme suatu kompleks dari satu 0in0in

    porfirin dan satu ion ferro (e2A) sesuaipada 0elah dari setiap rantai globin dan

    berinteraksi dengan 2 residu histidin.

    Menurut epkes ': fungsi hemoglobin antara lain>

    1. Mengatur pertukaran oksigen dengan karbondioksida di dalam jaringan6

    jaringan tubuh.

    2. Mengambil oksigen dari paru6paru kemudian dibaa ke seluruh jaringan6

    jaringan tubuh untuk dipakai sebagai bahan bakar.

    3. Membaa karbondioksida dari jaringan6jaringan tubuh sebagai hasil

    metabolisme ke paru6paru untuk di buang untuk mengetahui apakah seseorang

    itu kekurangan darah atau tidak dapat diketahui dengan pengukuran kadar

    hemoglobin. Penurunan kadar hemoglobin dari normal berarti kekurangan

    darah ang disebut anemia

    3.13 Peranan at besi dalam pembentukan hemoglobin

    Besi diserap dalam bentuk fero (e2A). $arena bersifat toksik di dalam

    tubuh besi bebas biasana terikat ke protein. Besi dapat diambil dari simpanan

    feritin diangkut dalam darah sebagai transferin dan diserap oleh sel ang

    memerlukan besi melalui proses endositosis diperantarai oleh resptor (misalna

    oleh retikulosit ang sedang membentuk hemoglobin). pabila terjadi

    penerapan besi berlebihan dari makanan kelebihan tersebut disimpan

    sebagai hemosiderin suatu bentuk feritin ang membentuk kompleks dengan

    besi tambahan ang tidak mudah dimobilisasi segera.

  • 7/24/2019 mandiri skenario 1 Hematologi.docx

    9/24

    3.1 Reaksi oksigen dengan hemoglobin

    %emoglobin mengikat oksigen untuk membentuk oksihemoglobin

    oksigen menempel pada e2Adalam heme. Masing6masing dari keempatatom besi dapat mengikat satu molekul oksigen se0ara re8ersibel. tom

    besi tetap berada dalam bentuk ferro sehingga reaksi pengikatan oksigen

    merupakan suatu reaksi oksigenasi.

    engan reaksi > %b A G2O %bG2

    Bila tekanan G2 tinggi seperti dalam kapiler paru G2berikatan dengan

    hemoglobin. Sedangkan jika tekanan oksigen rendah oksigen akan dilepas

    dari hemoglobin (deoksihemoglobin).

    $ur8a disosiasi hemoglobin6oksigen adalah kur8a ang menggambarkan

    hubungan 9 saturasi kemampuan hemoglobin mengangkut G2dengan PG2ang memiliki bentuk signoid khas ang disebabkan oleh interkon8ersi -6

    '. Pengikatan G2oleh gugus heme pertama pada satu molekul %b akan

    meningkatkan afinitas gugus heme kedua terhadap G2 dan oksigenase

    gugus kedua lebih meningkatkan afinitas gugus ketiga dan seterusna

    sehingga afinitas %b terhadap molekul G2ke empat berkali6kali lebih besar

    dibandingkan reaksi pertama.

    Masing6masing dari keempat atom besi dapat mengikat satu molekul G2

    se0ara re8ersible. tom besi tetap berada dalam bentuk ferro sehingga

    reaksi pengikatan G2 merupakan suatu reaksi oksigenasi bukan oksidasi.

    'eaksi ini berlangsung 0epat dan membutuhkan aktu kurang dari //1

    detik. eoksigenasi juga berlangsung sangat 0epat. Struktur kuartener

  • 7/24/2019 mandiri skenario 1 Hematologi.docx

    10/24

    hemeoglobin menentukan afinitasna terhadap G2. Pada

    deoksihemoglobin unit globin terikat erat dalam konfigurasi

    -ense(-tegang) ang menurunkan afinitas molekul terhadap G2. Saat G2pertama kali terikat ikatan ang menahan unit globin terlepas sehingga

    terbentuk konfigurasi relaed('rileks). Qang memaparkan lebih banak

    tempat pengikatan G2. %asil akhirna adalah peningkatan afinitas terhadap

    G2 sebesar #// kali lipat. i jaringan reaksi6reaksi ini berbalik sehingga

    terjadi pelepasan G2.

    %emoglobin mengikat G2 untuk membentuk oksihemoglobin G2

    menempel pada e2A di heme. finitas hemoglobin terhadap G2

    dipengaruhi p%suhu dan konsentrasi 23 bifosfogliserat(23 BP7) dalam

    sel darah merah. 23 BP7 dan %A berkompetisi dengan G2 untuk

    berikatan dengan hemoglobin deoksigenasi sehiingga afinitas hemoglobin

    terhadap G2 berkurang dengan bergeserna posisi empat rantaipeptida(struktur kuartener).

    Bila darah terpajan oleh berbagai ma0am obat dan agen6agen pengoksidasi

    laina se0ara in 8itro atau in 8i8o besi ferro(e2A) ang dalam keadan

    normal terdapat dalam molekul tersebut akan berubah menjadi besi ferri

    (e3A) ang membentuk methemoglobin. Methemoglobin berarna

    tuadan kalau jumlahna besar dalam sirkulasi methemoglobin ini akan

    menimbulkan perubahan arna kehitaman pada kulit ang menerupai

    sianosis. Pada keadaan normal terjadi sedikit oksidasi hemoglobin

    menjadi methemoglbi tetapi suatu sistem en&im dalam sel darah merah

    akni ;%6ethemoglobin reduktase mengubah kembali methemoglobin

    menjadi hemoglobin. -idak adana sistem ini se0ara kongenital

    merupakan salah satu penebab methemoglbinemia herediter.

    3) Memahami dan Menjelaskan nemia dan nemia *efisiensi +esi

    3.1! *efinisi

    nemia merupakan keadaan di mana masa eritrosit dan atau masa

    hemoglobin ang beredar tidak memenuhi fungsina untuk

    menediakan oksigen bagi jaringan perifer.

    3.1" Etiologi

    Pada dasarna anemia disebabkan oleh gangguan pembentukan

    eritrosit di sumsum tulang (produksi eritrosit menurun) kehilangan

    eritrosit dari tubuh (perdarahan) proses peningkatan penghan0uran

    eritrosit dalam tubuh sebelum aktuna (hemolisis).

    3.1, %lasifikasi

    $lasifikasi nemia berdasarkan morfologi eritrosit>

    nemia hipokromik mikrositer

    (M5HK,/ flR M5% K2+pg)

    1 nemia defisiensi besi

  • 7/24/2019 mandiri skenario 1 Hematologi.docx

    11/24

    2 -halassemia

    3 nemia akibat penakit kronik

    ! nemia sideroblastik

    B nemia ;ormokromik normositer

    1 namia pas0apendarahan akut

    2 nemia aplastik < hipoplastik

    3 nemia hemolitik < terutama bentuk ang didapat

    ! nemia akibat penakit kronik

    # nemia mieloptisik

    * nemia pada gagal ginjal kronik

    + nemia pada mielofibrosis

    , nemia pada sindrom mielodisplastik

    5 nemia makrositer

    1 Megaloblastik

    a nemia defisiensi folat

    b nemia defisiensi 8itamin B12

    2 ;onmegaloblastik

    a nemia pada penakit hati kronik

    b nemia pada hipotiroid

    0 nemia pada sindroma mielodisplastik

    $lasifikasi anemia berdasarkan etiopatognesis>

    Produksi eritrosit menurun

    1 $ekurangan bahan untuk eritrosit

    a Besi> anemia defisiensi besi

    b Hitamin B12 dan asam folat > anemia megaloblastik

    2 7angguan utilisasi besi

    a nemia akibat penakit kronik

    b nemia sideroblastik

    3 $erusakan jaringan sumsum tulanga trofi dengan penggantian oleh jaringan lemak> anemia

    aplastikhipoplastik

    b Penggantian oleh jaringan fibrotiktumor> anemia

    leukoritroblastikmieloptisik

    B $ehilangan eritrosit dari tubuh

    1 nemia pas0a pendarahan akut

    2 nemia pas0a pendarahan kronik

    5 Peningkatan penghan0uran eritrosit dalam tubuh (hemolisis)

    1 aktor ekstrakorpuskuler

  • 7/24/2019 mandiri skenario 1 Hematologi.docx

    12/24

    a. ntibodi terhadap eritrosit>

    i. utoantibodi6:% (autoimmune hemolytic anemia)

    ii. :soantibodi6%; (hemolytic disease of the newborn)b. %ipersplenisme

    0. Pemaparan terhadap bahan kimia

    d. kibat infeksi bakteriparasit

    e. $erusakan mekanik

    2 aktor intrakorpuskuler

    a 7angguan membran

    i Hereditary spherocytosis

    ii Hereditary elliptocytosis

    b 7angguan en&im

    i efisiensipyruvate kinaseii efisiensi G6PD (Glocuse-6 phospate dehydrogenase)

    0 7angguan hemoglobin

    i %emoglobinopati stru0tural

    ii -halassemia

    Bentuk 0ampuran

    E Bentuk ang patogenesisna belum jelas

    (Bakta 2//*)

    3.1- Patofisiologi

    3.1 Manifestasi %linis

    7ejala anemia sangat ber8ariasi tetapi pada umumna dapat dibagi

    menjadi 3 golongan besar aitu>

    1. 7ejala umum anemia

    isebut juga sebagai sindrom anemia atau anemi0 sndrome.

    7ejala umum anemia adalah gejala ang timbul pada semua jenis anemia

    pada kadar hemoglobin ang sudah menurun di baah titik tertentu.

    7ejala ini timbul karena anoksia organ target dan mekanisme kompensasi

    tubuh terhadap penurunan hemoglobin. 7ejala6gejala tersebut jika

    diklasifikasikan menurut organ ang terkena adalah sebagai berikut>

    Sstem kardio8askular > lesu 0epat lelah palpitasi takikardi sesak

    nafas angina pe0toris dan gagaljantung

    Sstem saraf > sakit kepala pusing telinga mendenging mata

    berkunang6kunang kelemahan otot iritabel.

    Sistem urogenital > gangguan hadidan libido menurun

    Epitel > pu0at pada kulit dan mukosa elastisitas kulit menurun

    rambut tipis dan halus

    2. 7ejala khas masing6masing anemia

  • 7/24/2019 mandiri skenario 1 Hematologi.docx

    13/24

    nemia defisiensi besi > disfagia atropi papil lidah stomatitis

    angularis

    nemia defisiensi asam folat > lidah merah (buffy tongue)

    nemia hemolitik > i0terus dan hepatosplenomegali

    memia aplastik > pendarahan kulit atau mukosa dan tanda6tanda

    infeksi

    3. 7ejala akibat penakit dasar

    isebabkan karena penakit ang mendasari anemia misalna

    anemia defisiensi besi ang disebabkan oleh infeksi 0a0ing

    tambang

    3.2/ *iagnosis dan *iagnosis banding

    -ahap6tahap dalam diagnosis anemia >

    1. Menentukan adana anemia

    2. Menentukan jenis anemia

    3. Menentukan etiologi atau penakit dasar anemia

    !. Menentukan ada atau tidakna penakit penerta ang akan

    memengaruhi hasil pengobatan

    3.21 Pemeriksaan

    5omplete blood 0ount (5B5)

    5B5 terdiri dari pemeriksaan hemoglobin hematokrit jumlah eritrosit

    ukuran eritrosit dan hitung jumlah leukosit. Pada beberapa laboratorium

    pemeriksaan trombosit hitung jenis dan retikulosit harus ditambahkan

    dalam permintaan pemeriksaan (tidak rutin diperiksa). Pada banak

    automated blood 0ounter didapatkan parameter '= ang

    menggambarkan 8ariasi ukuran sel.

    Pemeriksaan morfologi apusan darah tepi

    pusan darah tepi harus die8aluasi dengan baik. Beberapa kelainan darahtidak dapat dideteksi dengan automated blood 0ounter.

    Sel darah merah berinti (normoblas)

    Pada keadaan normal normoblas tidak ditemukan dalam sirkulasi.

    ;ormoblas dapat ditemukan pada penderita dengan kelainan hematologis

    (penakit si0kle 0ell talasemia anemia hemolitik lain) atau merupakan

    bagian dari gambaran lekoeritroblastik pada penderita dengan bone

    marro repla0ement. Pada penderita tanpa kelainan hematologis

    sebelumna adana normoblas dapat menunjukkan adana penakit ang

    mengan0am jia seperti sepsis atau gagal jantung berat.

    %ipersegmentasi neutrofi l

  • 7/24/2019 mandiri skenario 1 Hematologi.docx

    14/24

    %ipersegmentasi neutrofi l merupakan abnormalitas ang ditandai dengan

    lebih dari #9 neutrofi l berlobus # danatau 1 atau lebih neutrofi l

    berlobus *. dana hipersegmentasi neutrofi l dengan gambaranmakrositik berhubungan dengan gangguan sintesis ; (defi siensi

    8itamin B12 dan asam folat).

    %itung retikulosit

    'etikulosit adalah sel darah merah imatur. %itung retikulosit dapat berupa

    persentasi dari sel darah merah hitung retikulosit absolut hitung

    retikulosit absolut terkoreksi atau reti0ulo0te produ0tion inde. Produksi

    sel darah merah efektif merupakan proses dinamik. %itung retikulosit

    harus dibandingkan dengan jumlah ang diproduksi pada penderita tanpa

    anemia. 'umus hitung retikulosit terkoreksi adalah>

    %itung retikulosit terkoreksi T 9 retikulosit penderita hemato0rit!#

    aktor lain ang memengaruhi hitung retikulosit terkoreksi adalah adana

    pelepasan retikulosit prematur di sirkulasi pada penderita anemia.

    'etikulosit biasana berada di darah selama 2! jam sebelum mengeluarkan

    sisa '; dan menjadi sel darah merah. pabila retikulosit dilepaskan

    se0ara dini dari sumsum tulang retikulosit imatur dapat berada di sirkulasi

    selama 263 hari. %al ini terutama terjadi pada anemia berat ang

    menebabkan peningkatan eritropoiesis. Perhitungan hitung retikulosit

    dengan koreksi untuk retikulosit imatur disebut reti0ulo0te produ0tion

    inde ('P:).1

    'P: T (9retikulosit hematokrit penderita !#)

    #aktor koreksi

    aktor koreksi dapat dilihat pada tabel 1.

    -abel 1 > aktor koreksi hitung 'P:

    'P: di baah 2 merupakan indikasi adana kegagalan sumsum tulang

    dalam produksi sel darah merah atau anemia hipoproliferatif. 'P 3 ataulebih merupakan indikasi adana hiperproliferasi sumsum tulang atau

    respons ang adekuat terhadap anemia.

    "umlah leukosit dan hitung jenis

    dana leukopenia pada penderita anemia dapat disebabkan supresi atau

    infiltrasi sumsum tulang hipersplenisme atau defisiensi B12 atau asam

    folat. dana leukositosis dapat menunjukkan adana infeksi infl amasi

    atau keganasan hematologi. dana kelainan tertentu pada hitung jenis

    dapat memberikan petunjuk ke arah penakit tertentu>

    Peningkatan hitung neutrofi l absolut padainfeksi

    Peningkatan hitung monosit absolut pada mielodisplasia

    Peningkatan eosinofi l absolut pada infeksi tertentu

    &ematokri

    t penderita

    (0)

    #aktor

    koreksi

    !/ < !#

    3# < 3

    2# < 3!

    1# < 2!

    K1#

    1/

    1#

    2/

    2#

    3/

  • 7/24/2019 mandiri skenario 1 Hematologi.docx

    15/24

    Penurunan nilai neutrofi l absolut setelahkemoterapi

    Penurunan nilai limfosit absolut pada infeksi %:H atau pemberian

    kortikosteroid

    "umlah trombosit

    bnormalitas jumlah trombosit memberikan informasi penting untuk

    diagnostik. -rombositopenia didapatkan pada beberapa keadaan ang

    berhubungan dengan anemia misalna hipersplenisme keterlibatan

    keganasan pada sumsum tulang destruksi trombosit autoimun (idiopatik

    atau karena obat) sepsis defi siens folat atau B12. Peningkatan jumlah

    trombosit dapat ditemukan pada penakit mieloproliferatif defisiensi e

    infl amasi infeksi atau keganasan. Perubahan morfologi trombosit

    (trombosit raksasa trombosit degranulasi) dapat ditemukan pada penakitmieloproliferatif atau mielodisplasia.

    Pansitopenia

    Pansitopenia merupakan kombinasi anemia trombositopenia dan

    netropenia. Pansitopenia berat dapat ditemukan pada anemia aplastik

    defisiensi folat 8itamin B12 atau keganasan hematologis (leukemia akut).

    Pansitopenia ringan dapat ditemukan pada penderita dengan splenomegali

    dan spleni0 trapping sel6sel hematologis. E8aluasi kadar hemoglobin dan

    hematokrit se0ara serial dapat membantu diagnostik. 5ontoh> Pada seorang

    penderita %b turun dari 1# g9 menjadi 1/ g9 dalam + hari. Bila

    disebabkan oleh ganguan produksi total (hitung retikulosit T /) dan bila

    destruksi sel darah merah berlangsung normal (19 per hari) %b akanturun +9 dalam + hari.

    Penurunan %b seharusna //+ 1# g9 T 1/# g9. Pada penderita ini %b

    turun lebih banak aitu # g9 sehingga dapat diasumsikan supresi

    sumsum tulang saja bukan merupakan penebab anemia dan menunjukkan

    adana kehilangan darah atau destruksi sel darah merah.

    3.22 ata laksana

    -erapi untuk keadaan darurat seperti pada pendarahan akut

    akibat anemia aplasti0 atau pada anemia pas0a pendarahan akut

    ang disertai dengan gangguan hemodinamik

    -erapi supportif

    -erapi ang khas untuk masing6masing anemia

    -erapi kausal untuk mengobati penakit dasar ang

    menebabkan anemia tersebut

    nemia *efisiensi +esi

    nemia defisiensi besi adalah anemia ang timbul akibat berkurangna

    penediaan besi untuk eritropoesis karena 0adangan besi kosong (depleted iron

    store) ang pada akhirna mengakibatkan pembentukan hemoglobin berkurang

    (Bakta 2//*).

  • 7/24/2019 mandiri skenario 1 Hematologi.docx

    16/24

    Etiologi

    $ehilangan besi akibat perdarahan menahun ang dapat berasal dari>a. Saluran 0erna> tukak peptik kanker lambung kanker kolon hemoroid

    di8ertikulosis dan infeksi 0a0ing tambang

    b. Saluran genitalia anita> menorrhagia

    0. Saluran kemih> hematuria

    d. Saluran napas> hemoptoe

    aktor nutrisi> kurangna jumlah besi total dalam makanan atau kualitas besi

    (bioa8aibilitas) besi ang tidak baik

    $ebutuhan besi meningkat> pada prematuritas kehamilan dan anak dalam

    masa pertumbuhan

    7angguan absorbsi besi> gastrektomi tropical sprueatau kolitis kronik

    (Bakta 2//*)

    Patofisiologi

    eplesi besi

    eplesi besi merupakan tahapan aal dari B. Berbagai proses patologis

    ang menebabkan kurangna besi mema0u tubuh untuk menesuaikan diri aitu

    dengan meningkatkan absorbsi besi dari usus. Pada tahapan ini tanda ang

    ditemui adalah penurunan ferritin serum dan besi dalam sumsum tulang

    berkurang.

    Eritropoesis defisiensi besi

    $ekurangan besi ang terus berlangsung menebabkan besi untuk

    eritropoiesis berkurang namun namun se0ara klinis anemia belum terjadi kondisi

    ini dinamakan eritropoiesis defisiensi besi. -anda6tanda ang ditemui pada fase ini

    adalah peningkatan kadar protoporhrin dalam eritrosit penurununan saturasi

    transferin dan peningkatan -otal iron binding 0apa0it (-:B5).

    nemia defisiensi besi

    "ika jumlah besi terus menurun maka eritropoiesis akan terus terganggu

    dan kadar hemoglobin mulai menurun sehingga terjadi anemia hipokromikmikrositik. $ondisi ini sudah bisa dikategorikan sebagai anemia defisiensi besi

    nemia defisiensi besi memberikan dampak kesehatan ang 0ukup banak

    kepada seseorang misalna gangguan sistem neuromus0ular gangguan kognitif

    gangguan imunitas dan gangguan terhadap janin.

    Manifestasi %linis

    7ejala anemia defisiensi besi dapat digolongkan menjadi 3 golongan besar aitu>

    1.7ejala umum anemia

  • 7/24/2019 mandiri skenario 1 Hematologi.docx

    17/24

    isebut juga sebagai sindrom anemia dijumpai pada anemia defisiensi

    besi apabila kadar hemoglobin turun dibaah +6, gdl. 7ejala ini berupa pu0at

    badan lemah lesu 0epat lelah mata berkunang6kunang serta telinga mendenging.

    Pada anemia defisiensi besi karena penurunan kadar hemoglobin ang terjadi

    se0ara perlahan6lahan sering kali sindrom anemia tidak terlalu men0olok

    dibandingkan dengan anemia lain ang penurunan kadar hemoglobinna terjadi

    lebih 0epat.

    2.7ejala khas akibat defisiensi besi

    6 $oilon0hia> kuku sendok (spoon nail)kuku menjadi rapuh bergaris6garis8erti0al dan menjadi 0ekung sehingga mirip sendok.

    Sumber > .funs0rape.0om

    6 trofi papil lidah> permukaan lidah menjadi

    li0in dan mengkilap karena papil lidah

    menghilang

    Sumber > angelangeljs.blogspot.0om

    6 Stomatitis angularis> adana keradangan pada sudut mulut sehingga tampak

    sebagai ber0ak berarna pu0at keputihan

    6 isfagia> neri menelan karena kerusakan epitel hipofaring

    6 trofi mukosa gaster sehingga menimbulkan akhloridia.

    Sindrom Plummer Hinson atau disebut juga sindrom Paterson $ell> kumpulan

    gejala ang terdiri dari anemia hipokromik mikrositer atrofi papil lidah dan

    disfagia.

    http://www.funscrape.com/Search/1/koilonychia.htmlhttp://www.google.com/url?sa=i&source=images&cd=&cad=rja&docid=DdmoKZJQm2KtwM&tbnid=_-1gGNzOiZTLrM:&ved=0CAcQjB0wAA&url=http%3A%2F%2Fangelangeljs.blogspot.com%2F2013_05_01_archive.html&ei=jGtsUvH3LIvzrQfx3IHgAg&psig=AFQjCNFbX7lAUvtOJD3tD2lqkOnHQadbDQ&ust=1382923532827385http://www.funscrape.com/Search/1/koilonychia.htmlhttp://www.google.com/url?sa=i&source=images&cd=&cad=rja&docid=DdmoKZJQm2KtwM&tbnid=_-1gGNzOiZTLrM:&ved=0CAcQjB0wAA&url=http%3A%2F%2Fangelangeljs.blogspot.com%2F2013_05_01_archive.html&ei=jGtsUvH3LIvzrQfx3IHgAg&psig=AFQjCNFbX7lAUvtOJD3tD2lqkOnHQadbDQ&ust=1382923532827385
  • 7/24/2019 mandiri skenario 1 Hematologi.docx

    18/24

    3.7ejala penakit dasar

    apat dijumpai gejala6gejala penakit ang menjadi penebab anemia

    defisiensi besi tersebut. Misalna pada anemia akibat penakit 0a0ing tambang

    dijumpai dspepsia parotis membengkak dan kulit telapak tangan berarna

    kuning seperti jerami.

    (Bakta 2//*)

    *iagnosis dan *iagnosis +anding

    1. *iagnosis

    namnesis

    Penting pada anamnesis untuk menanakan hal6 hal ang mengindikasikan

    adana kausa dari anemia defisiensi besi. %al penting untuk ditanakan

    misalna>

    6 'iaat gi&i

    6 namnesis lingkungan

    6 Pemakaian obat

    6 'iaat penakit

    6 Pada remaja khususna anita bisa ditanakan perdarahan bulanana

    Pemeriksaan fisik

    Pemeriksaan fisik meliputi pemeriksaan tanda 8ital untuk melihat kondisi

    umum ang mungkin menjadi penebab utama ang mempengaruhi

    kondisi pasien atau efek anemia terhadap kondisi umum pasien.

    Pemeriksaan fisik ditujukan untuk menemukan berbagai kondisi klinis

    manifestasi kekurangan besi dan sindroma anemi0.

    Pemeriksaan laboratorium

    "enis

    Pemeriksaan

    ;ilai

    %emoglobin $adar %b biasana menurun disbanding nilai normal berdasarkan jenis

    kelamin pasien

    M5H Menurun (anemia mikrositik)

    M5% Menurun (anemia hipokrom)

    Morfologi -erkadang dapat ditemukan ring cell ataupencil cell

    erritin erritin mengikat e bebas dan berkamulasi dalam sistem 'E sehingga

    kadar erritin se0ara tidak langsung menggambarkan konsentrasi kadar

  • 7/24/2019 mandiri skenario 1 Hematologi.docx

    19/24

    e. Standar kadar normal ferritin pada tiap 0enter kesehatan berbeda6

    beda. $adar ferritin serum normal tidak meningkirkan kemungkinan

    defisiensi besi namun kadar ferritin 1// mg@ memastikan tidak adana

    anemia defisiensi besi

    -:B5 otal !ron "inding #apacitybiasana akan meningkat 3#/ mg@

    (normal> 3//63*/ mg@ )

    Saturasi

    transferrin

    Saturasi transferin bisana menurun K1,9 (normal> 2#6#/9)

    Pulasan sel

    sumsum tulang

    apat ditemukan hperplasia normoblastik ringan sampai sedang dengan

    normoblas ke0il. Pulasan besi dapat menunjukkan butir hemosiderin

    (0adangan besi) negatif. Sel6sel sideroblas ang merupakan sel blasdengan granula ferritin biasana negatif. $adar sideroblas ini adalah Gold

    standar untuk menentukan anemia defisiensi besi namun pemeriksaan

    kadar ferritin lebih sering digunakan.

    Pemeriksaan

    penait dasar

    Berbagai kondisi ang mungkin menebabkan anemia juga diperiksa

    misalna pemeriksaan fe0es untuk menemukan telur 0a0ing tambang

    pemeriksaan darah samar endoskopi dan lainna.

    Sel pensil

    "ika dilihat dari beratna kekurangan besi dalam tubuh maka defisiensi besi dapat

    dibagi enjadi 3 tingkatan aitu >

    6 Deplesi besi adalah penurunan 0adangan besi tanpa diikuti

    penurunan kadar besi serum. eteksi dari tingkatan ini adalah

    dengan menggunakan teknik biopsi atau dengan pengukuran

    ferritin. $arena absorpsi besi berbanding terbalik dengan

    0adangan besi maka terjadi peningkatan absorpsi besi pada fase

    ini.

  • 7/24/2019 mandiri skenario 1 Hematologi.docx

    20/24

    6 $ritropoiesis defisiensi besi dikatakan ada ketika 0adangan besi

    habis namun kadar hemoglobin dalam darah masih dalam batasbaah normal. alam fase ini beberapa abnormalitas dalam

    pemeriksaan laboratorium dapat dideteksi terutama menurunna

    saturasi transferrin serta meningkatna total iron-binding

    capacity. Meningkatna protoporfirin eritrosit bebas dapat dilihat

    di pertengahan dan akhir dari fase ini. Mean 0orpus0ular 8olume

    (M5H) biasana masih dalam batas normal alaupun sudah

    terlihat beberapa mikrosit pada hapusan darah.

    6 $etika konsentrasi hemoglobin menurun hingga di baah batas

    normal anemia defisiensi besiterjadi. Pada fase ini kadar en&im

    ang mengandung besi seperti sitokrom juga menurun.

    2. Diagnosis Bandinga. nemia penakit kronik

    nemia ang dijumpai pada penakit kronik tertentu ang khas

    ditandai oleh gangguan metabolism besi aitu adana hipoferemia

    sehingga menebabkan berkurangna penediaan besi ang

    dibutuhkan untuk sintesis hemoglobin tetapi 0adangan besi sumsum

    tulang masih 0ukup.

    b. -halasemia

    Penakit kelainan darah ang ditandai dengan kondisi sel darah merah

    mudah rusak atau umurna lebih pendek dari sel darah merah normal.

    0. nemia sideroblastik

    nemia dengan sideroblas 0in0in dalam sumsum tulang.

    nemia

    defisiensi besi

    nemia akibat

    panakit

    kronik

    -halassemia nemia

    sideroblastik

    M5H Menurun Menurun ; Menurun Menurun ;

    M5% Menurun Menurun ; Menurun Menurun ;

    Besi serum Menurun Menurun ;ormal ;ormal

    -:B5 Meningkat Menurun ;ormal

    Meningkat

    ;ormal

    Meningkat

    Besi sumsum tulang ;egatif Positif Positif kuat Positif dengan

    ring sideroblastik

  • 7/24/2019 mandiri skenario 1 Hematologi.docx

    21/24

    Protoporfirin

    eritrosit

    Meningkat Meningkat ;ormal ;ormal

    Elektroforesis %b ;ormal ;ormal %b.2

    meningkat

    ;ormal

    ata aksana

    Prinsip penatalaksanaananemia defisiensi besi adalah mengetahui faktor

    penebab dan mengatasina serta memberikan terapi penggantian dengan preparat

    besi. Pemberian preparat e dapat se0ara peroral maupun parenteral.

    Setelah diagnosis ditegakkan maka akan dibuat ren0ana pemberian

    terapi.-erapi terhadap anemia defisiensi besi adalah >

    1 -erapi kausal> terapi terhadap penebab perdarahan misalna

    pengobatan 0a0ing

    tambang pengobatan hemoroid pengobatan menorhagia. -erapi

    kausal harus

    dilakukan kalau tidak maka anemia akan kambuh lagi.

    2 Pemberian preparat besi untuk mengganti kekurangan besi dalam

    tubuh (iron

    repla0ement therap) >a -erapi besi oral merupakan terapi pilihan pertama oleh

    karena efektif murah dan aman. Preparat ang tersedia

    adalah ferrous sulphate (preparat pilihan pertama oleh

    karena paling murah tetapi efektif). osis anjuran adalah 3

    2// mg. Preparat lain > ferrous glu0onate ferrous fumarat

    ferrous la0tate ferrous su00inate.

    b -erapi besi parenteral sangat efektif tetapi mempunai

    risiko lebih besar dan hargana lebih mahal. Gleh karena

    risiko ini maka besi parenteral hana diberikan atas indikasi

    tertentu seperti> :ntoleransi terhadap pemberian besi oralkepatuhan terhadap obat rendah penerapan besi

    terganggu keadaan dimana kehilangan darah banak

    kebutuhan besi besar dalam aktu pendek defisiensi besi

    fungsional relatif.

    3 Pengobatan lain

    a iet sebaikna diberikan makanan bergi&i dengan tinggi

    protein terutama berasal dari protein heani.

    %ebutuhan besi (mg) (1! 4 &b sekarang) 5 ++ 5 26 7 !// atau 1/// mg

  • 7/24/2019 mandiri skenario 1 Hematologi.docx

    22/24

    b Hitamin 5 diberikan 3 1// mghari untuk meningkatkan

    absorposi besi

    0 -ransfusi darah B jarang memerlukan transfusi darah.iberikan hana pada keadaan anemia ang sangat berat atau

    disertai infeksi ang dapat mempengaruhi respons terapi. "enis

    darah ang diberikan adalah P'5 untuk mengurangi bahaa

    o8erload.

    "ika respons terhadap terapi tidak baik maka perlu dipikirkan>

    Upasien tidak patuh sehingga obat tidak diminum dosis besi kurang masih ada

    perdarahan 0ukup berat ada penakit lain seperti pen.kronik ada defisiensi asam

    folat. Serta kemungkinan salah mendiagnosis B. "ika dijumpai keadaan

    tersebut lakukan e8aluasi kembali dan ambil tindakan ang tepat.

    (Bakta 2//*)

    %omplikasi

    6 7angguan jantung ang pada aalna hana berdebar lama6lama

    jantung bisa membesar. "antung ang membesar lama6lama

    terganggu fungsina sehingga terjadilah gagal jantung.

    6 7angguan kehamilan kemungkinan tinggi terjadi lahir prematur V

    berat lahir rendah.

    6 7angguan pertumbuhan V mudah kena infeksi bila terjadi pada

    anak.

    6 5epat lelah pu0at lemas nafas 0epat sakit kepala pusing atau

    pening.

    6 -elapak kaki tangan dingin sering sariaan detak jantung 0epat

    dan dada berdebar.

    Pen8egahan

    Pendidikan kesehatan

    6 Pemakaian jamban

    6 Perbaikan lingkungan kerja

    6 Pemekaian alas kaki

    6 Penuluhan gi&i untuk mendorong konsumsi makanan ang

    membantu penerapan besi

  • 7/24/2019 mandiri skenario 1 Hematologi.docx

    23/24

    Pemberantasan infeksi 0a0ing tambang sebagai sumber perdarahan kronik

    ang paling sering dijumpai didaerah tropi0.

    Suplementasi besi

    ortifikasi bahan makanan dengan besi

  • 7/24/2019 mandiri skenario 1 Hematologi.docx

    24/24

    *aftar Pustaka

    orland =. . ;eman. (2//2). %amus %edokteran DorlandF. E75 2.

    :lmu Penakit alam "ilid ::