20
MASYARAKAT MADANI DAN KESEJAHTERAAN UMAT

Masyarakat Madani Dan Kesejahteraan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Masyarakat Madani Dan Kesejahteraan

MASYARAKAT MADANI DAN KESEJAHTERAAN UMAT

PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK SIPL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BANJARBARU

2010

Page 2: Masyarakat Madani Dan Kesejahteraan

MASYARAKAT MADANI DAN KESEJAHTERAAN UMAT

Nama Kelompok :

1. Arya Rizki Darmawan ( H1A110084 )

2. Doni Hidayat ( H1A110082 )

3. Andi Rahman ( H1A110081 )

4. Muhammad Zainal Ilmi ( H1A110079 )

5. Aminuddin Burhan ( H1A110078 )

PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK SIPL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BANJARBARU

2010

Page 3: Masyarakat Madani Dan Kesejahteraan

KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT atas segala nikmat dan karunia yang di

berikan. Sholawat serta salam semoga tercurah kehadiran Nabi besar Muhammad SAW,

para sahabat, dan orang-orang yang meneladani beliau.

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan Semesta Alam karena atas

izin dan kehendakNya jualah makalah sederhana ini dapat kami selesaikan tepat pada

waktunya.

Penulisan dan pembuatan makalah ini bertujuan untuk menyampaikan pengetahuan

tentang Masyarakat Madani dan kesejahteraan umat menurut islam kepada pembaca

khusunya mahasiswa. Adapun yang kami bahas dalam makalah sederhana ini mengenai

“Masyarakat Madani dan kesejahteraan umat “

Dalam penulisan makalah ini kami menemui berbagai hambatan yang

dikarenakan terbatasnya Ilmu Pengetahuan kami mengenai hal yang berkenan dengan

penulisan makalah ini. Oleh karena itu sudah sepatutnya kami berterima kasih kepada

bapak Agus Salim selaku dosen pembina kami.

Kami menyadari akan kemampuan kami yang masih dalam tahap pembelajaran.

Dalam makalah ini kami sudah berusaha semaksimal mungkin. Tapi kami yakin makalah

ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu kami mengharapkan saran dan juga

kritik membangun agar makalah kami dapat menjadi lebih sempurna.

Kami berharap agar makalah ini dapat berguna bagi orang lain yang membacanya.

Page 4: Masyarakat Madani Dan Kesejahteraan

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................... I

DAFTAR ISI ..................................................................................................... II

I. PENDAHULUAN ........................................................................................ 01

A. Latar Belakang................................................................................... 01

B. Tujuan Penulisan................................................................................ 01

C. Perumusan Masalah........................................................................... 02

D. Metode Penulisan............................................................................... 02

II. PEMBAHASAN........................................................................................... 03

A. Pengertian masyarakat madani menurut ajaran Islam........................ 03

B. Ciri-ciri masyarakat madani............................................................... 05

C. Perkembangan masyarakat madani di Indonesia............................... 06

III.PENUTUP..................................................................................................... .08

A. Kesimpulan........................................................................................ 08

B. Saran................................................................................................... 08

DAFTAR PUSTAKA

Page 5: Masyarakat Madani Dan Kesejahteraan

I. PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Akhir-akhir ini sering muncul ungkapan dari sebagian pejabat pemerintah,

politisi, cendekiawan, dan tokoh-tokoh masyarakat tentang masyarakat madani

(sebagai terjemahan dari kata civil society). Tampaknya, semua potensi bangsa

Indonesia dipersiapkan dan diberdayakan untuk menuju masyarakat madani yang

merupakan cita-cita dari bangsa ini. Masyarakat madani diprediski sebagai

masyarakat yang berkembang sesuai dengan potensi budaya, adat istiadat, dan agama.

Demikian pula, bangsa Indonesia pada era reformasi ini diarahkan untuk menuju

masyarakat madani, untuk itu kehidupan manusia Indonesia akan mengalami

perubahan yang fundamental yang tentu akan berbeda dengan kehidupan masayakat

pada era orde baru. Kenapa, karena dalam masyarakat madani yang dicita-citakan,

dikatakan akan memungkinkan "terwujudnya kemandirian masyarakat, terwujudnya

nilai-nilai tertentu dalam kehidupan masyarakat, terutama keadilan, persamaan,

kebebasan dan kemajemukan [pluraliseme]" , serta taqwa, jujur, dan taat hukum

[Bandingkan dengan Masykuri Abdillah, 1999:4]. Konsep masyarakat madani

merupakan tuntutan baru yang memerlukan berbagai terobosan di dalam berpikir,

penyusunan konsep, serta tindakan-tindakan. Dengan kata lain, dalam menghadapi

perubahan masyarakat dan zaman, “diperlukan suatu paradigma baru di dalam

menghadapi tuntutan-tuntutan yang baru, demikian kata filsuf Kuhn. Karena menurut

Kuhn, apabila tantangan-tantangan baru tersebut dihadapi dengan menggunakan

paradigma lama, maka segala usaha yang dijalankan akan memenuhi kegagalan".

B. TUJUAN PENULISAN

Tujuan penulisan makalah ini untuk memberikan beberapa pemikiran tentang :

1. Menjelaskan pengertian masyarakat madani dalam pandangan ajaran islam

2. Mengenali lebih dalam arti masyarakat madani dan kesejahteraan umat

3. Memahami perkembangan masyarakat madani di Indonesia.

Page 6: Masyarakat Madani Dan Kesejahteraan

C. PERUMUSAN MASLAH

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat diambil rumusan

masalahnya sebagai berikut:

1. Apa pengertian Masyarakat madani dalam ajaran islam ?

2. Apa ciri-ciri masyarakat madani ?

3. Bagaimana cara terwujud kesejahteraan masyarakat madani ?

4. Bagaiamana perkembangan masyarakat madani di Indonesia ?

D. METODE PENULISAN

Penulisan makalah in dengan beberapa metode, yaitu :

1. Kepustakaan

2. Browsing

Page 7: Masyarakat Madani Dan Kesejahteraan

II. PEMBAHASAN

A. Pengertian masyarakat madani menurut ajaran Islam

Istilah masyarakat Madani sebenarnya telah lama hadir di bumi, walaupun dalam

wacana akademi di Indonesia belakangan mulai tersosialisasi. "Dalam bahasa Inggris

ia lebih dikenal dengan sebutan Civil Society". Sebab, "masyarakat Madani", sebagai

terjemahan kata civil society atau al-muftama' al-madani. ....Istilah civil society

pertama kali dikemukakan oleh Cicero dalam filsafat politiknya dengan istilah

societies civilis, namun istilah ini mengalami perkembangan pengertian. Kalau Cicero

memahaminya identik dengan negara, maka kini dipahami sebagai kemandirian

aktivitas warga masyarakat madani sebagai "area tempat berbagai gerakan sosial"

[seperti himpunan ketetanggaan, kelompok wanita, kelompok keagamaan, dan

kelompok intelektual] serta organisasi sipil dari semua kelas [seperti ahli hukum,

wartawan, serikat buruh dan usahawan] berusaha menyatakan diri mereka dalam

suatu himpunan, sehingga mereka dapat mengekspresikan diri mereka sendiri dan

memajukkan pelbagai kepentingan mereka. Secara ideal masyarakat madani ini tidak

hanya sekedar terwujudnya kemandirian masyarakat berhadapan dengan negara,

melainkan juga terwujudnya nilai- nilai tertentu dalam kehidupan masyarakat,

terutama keadilan, persamaan, kebebasan dan kemajemukan [pluralisme] [Masykuri

Abdillah, 1999:4]. Sedangkan menurut, Komaruddin Hidayat, dalam wacana

keislaman di Indonesia, adalah Nurcholish Madjid yang menggelindingkan istilah

"masyarakat madani" ini, yang spirit serta visinya terbakukan dalam nama yayasan

Paramadinah [terdiri dari kata "para" dan "madinah", dan atau "parama" dan "dina"].

Maka, secara "semantik" artinya kira-kira ialah, sebuah agama [dina] yang excellent

[paramount] yang misinya ialah untuk membangun sebuah peradaban [madani]

[Kamaruddin Hidayat, 1999:267-268].

Kata madani sepintas orang mendengar asosiasinya dengan kata Madinah,

memang demikian karena kata Madani berasal dari dan terjalin erat secara etimologi

dan terminologi dengan Madinah yang kemudian menjadi ibukota pertama

pemerintahan Muslim. Maka, "Kalangan pemikir muslim mengartikan civil society

Page 8: Masyarakat Madani Dan Kesejahteraan

dengan cara memberi atribut keislaman madani [attributive dari kata al-Madani].

Oleh karena itu, civil society dipandang dengan masyarakat madani yang pada

masyarakat idial di [kota] Madinah yang dibangun oleh Nabi Muhammad SAW.

Dalam masyarakat tersebut Nabi berhasil memberlakukan nilai-nilai keadilan, prinsip

kesetaraan hukum, jaminan kesejahteraan bagi semua warga, serta perlindungan

terhadap kelompok minoritas. Dengan begitu, kalangan pemikir Muslim menganggap

masyarakat [kota] Madinah sebagai prototype masyarakat ideal produk Islam yang

dapat dipersandingkan dengan masyarakat ideal dalam konsep civil society"[Thoha

Hamim, 1999:4].

Menurut Komaruddin Hidayat, bagi kalangan intelektual Muslim kedua istilah

[masyarakat agama dan masyarakat madani] memilki akar normatif dan kesejarahan

yang sama, yaitu sebuah masyarakat yang dilandasi norma-norma keagamaan

sebagaimana yang diwujudkan Muhammad SAW di Madinah, yang berarti "kota

peradaban", yang semula kota itu bernama Yathrib ke Madinah difahami oleh umat

Islam sebagai sebuah manifesto konseptual mengenai upaya Rasulullah Muhammad

untuk mewujudkan sebuah masyarakat Madani, yang diperhadapkan dengan

masyarakat Badawi dan Nomad [Kamaruddin Hidayat, 1999:267]. Untuk kondisi

Indonesia sekarang, kata Madani dapat diperhadapkan dengan istilah masyarakat

Modern.

Dari paparan di atas dapat dikatakan bahwa, bentuk masyarakat madani adalah

suatu komunitas masyarakat yang memiliki "kemandirian aktivitas warga

masyarakatnya" yang berkembang sesuai dengan potensi budaya, adat istiadat, dan

agama, dengan mewujudkan dan memberlakukan nilai-nilai keadilan, prinsip

kesetaraan [persamaan], penegakan hukum, jaminan kesejahteraan, kebebasan,

kemajemukan [pluralisme], dan perlindungan terhadap kaum minoritas. Dengan

demikian, masyarakat madani merupakan suatu masyarakat ideal yang dicita-citakan

dan akan diwujudkan di bumi Indonesia, yang masyarakatnya sangat plural.

Page 9: Masyarakat Madani Dan Kesejahteraan

B. Ciri-ciri Masyarakat madani

Karakteristik masyarakat madani adalah sebagai berikut :

1. Free public sphere (ruang publik yang bebas), yaitu masyarakat memiliki akses

penuh terhadap setiap kegiatan publik, mereka berhak melakukan kegiatan secara

merdeka dalam menyampaikan pendapat, berserikat, berkumpul, serta

mempublikasikan informasikan kepada publik.

2. Demokratisasi, yaitu proses untuk menerapkan prinsip-prinsip demokrasi

sehingga muwujudkan masyarakat yang demokratis. Untuk menumbuhkan

demokratisasi dibutuhkan kesiapan anggota masyarakat berupa kesadaran pribadi,

kesetaraan, dan kemandirian serta kemampuan untuk berperilaku demokratis

kepada orang lain dan menerima perlakuan demokratis dari orang lain.

Demokratisasi dapat terwujud melalui penegakkan pilar-pilar demokrasi yang

meliputi :

(1) Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)

                (2) Pers yang bebas

                (3) Supremasi hukum

                (4) Perguruan Tinggi

                (5) Partai politik

3. Toleransi, yaitu kesediaan individu untuk menerima pandangan-pandangan

politik dan sikap sosial yang berbeda dalam masyarakat, sikap saling menghargai

dan menghormati pendapat serta aktivitas yang dilakukan oleh orang/kelompok

lain.

4. Pluralisme, yaitu sikap mengakui dan menerima kenyataan mayarakat yang

majemuk disertai dengan sikap tulus, bahwa kemajemukan sebagai nilai positif

dan merupakan rahmat dari Tuhan Yang Maha Kuasa.

5. Keadilan sosial (social justice), yaitu keseimbangan dan pembagian yang

proporsiaonal antara hak dan kewajiban, serta tanggung jawab individu terhadap

lingkungannya.

Page 10: Masyarakat Madani Dan Kesejahteraan

6. Partisipasi sosial, yaitu partisipasi masyarakat yang benar-benar bersih dari

rekayasa, intimidasi, ataupun intervensi penguasa/pihak lain, sehingga masyarakat

memiliki kedewasaan dan kemandirian berpolitik yang bertanggungjawab.

7. Supremasi hukum, yaitu upaya untuk memberikan jaminan terciptanya keadilan.

Keadilan harus diposisikan secara netral, artinya setiap orang memiliki kedudukan

dan perlakuan hukum yang sama tanpa kecuali.

C. Perkembangan masyarakat madani di Indonesia

Kita semua prihatin dengan adanya sinyalemen bahwa lembaga pendidikan islam

masih ketinggalan baik sitem maupun output yang d hasilkannya. Mulai abad XIV

sampa sekarang masih sangat kecil sumber daya manusia ( baca : muslm ) yang

menguasain iptek.

Terjadinya kemunduran tersebut di sebabkan oleh adanya penerapan program

pendidikan di lembaga-lembaga pendidikan islam yang dikotomi, pemisahan antara

ilmu agama dan ilmu-ilmu umum. Lahirnya pemikiran tersebut sangat berpengaruh

pada pelaksanaan pendidikan di lembaga-lembaga pendidikan islam sampai sekarang.

Sehingga ada beberapa kalangan munculnya gagasan perlunya islamisasi ilmu

umum ( islamisasi sains ). Padahal menurut kami tidak ada istilah-istilah ilmu-ilmu

umum dan agama, sebab semua ilmu itu islam, sebagaimana dalam firman Allah

dalam QS. Al-Mujadalah : 11 , QS Ar-ra’at : 3-4 , QS. Yunus : 101 , QS. Ali Imron :

190-191.

Secara konkrit Umat Islam Indonesia memang belum memiliki kualitas SDM

yang unggul, sehingga belum mampu menunjukkan perannya yang signifikan

poposional dalam mewujudkan masyarakat madani yang di ciptakan, namun upaya

ini terus di lakukan secara maksimal sampai cita-cita tersebut terwujud.

Page 11: Masyarakat Madani Dan Kesejahteraan

Adapun yang masih menjadi kendala dalam mewujudkan masyarakat madani di

Indonesia diantaranya :

1. Kualitas SDM yang belum memadai karena pendidikan yang belum merata

2. Masih rendahnya pendidikan politik masyarakat

3. Kondisi ekonomi nasional yang belum stabil pasca krisis moneter

4. Tingginya angkatan kerja yang belum terserap karena lapangan kerja yang terbatas

5. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sepihak dalam jumlah yang besar

6. Kondisi sosial politik yang belum pulih pasca reformasi

Oleh karena itu dalam menghadapi perkembangan dan perubahan jaman,

pemberdayaan masyarakat madani perlu ditekankan, antara lain melalui peranannya

sebagai berikut :

1. Sebagai pengembangan masyarakat melalui upaya peningkatan pendapatan dan

pendidikan

2. Sebagai advokasi bagi masyarakt yang “teraniaya”, tidak berdaya membela hak-

hak dan kepentingan mereka (masyarakat yang terkena pengangguran, kelompok

buruh yang digaji atau di PHK secara sepihak dan lain-lain)

3. Sebagai kontrol terhadap negara

4. Menjadi kelompok kepentingan (interest group) atau kelompok penekan (pressure

group)

5. Masyarakat madani pada dasarnya merupakan suatu ruang yang terletak antara

negara di satu pihak dan masyarakat di pihak lain. Dalam ruang lingkup tersebut

terdapat sosialisasi warga masyarakat yang bersifat sukarela dan terbangun dari

sebuah jaringan hubungan di antara assosiasi tersebut, misalnya berupa perjanjian,

koperasi, kalangan bisnis, Rukun Warga, Rukun Tetangga, dan bentuk organisasi-

organsasi lainnya.

Page 12: Masyarakat Madani Dan Kesejahteraan

III. PENUTUP

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari isi pembahasan makalah ini yaitu :

1. Mayarakat madani (civil society) dapat diartikan sebagai suatu

masyarakat yang beradab dalam membangun, menjalani, dan

mamaknai kehidupannya.

2. Masyarakat madani akan terwujud apabila suatu masyarakat telah

menerapkan prinsip-prinsip demokrasi dengan baik.

3. Karakteristik masyarakat madani adalah :

(1) Free public sphere (ruang publik yang bebas)

(2) Demokratisasi

(3) Toleransi

(4) Pluralisme

(5) Keadilan sosial (social justice)

(6) Partisipasi sosial

(7) Supremasi hukum

B. Saran

Adapun saran-saran dari isi makalah ini yaitu :

1. Hendaknya semua yang masih menjadi kendala dalam mewujudkan

masyarakat madani cepat terselesaikan.

2. Sebaiknya masyarakat madani di tekankan untuk pengembangan

masyarakat agar terwujud kesejahteraan masyarakat.

Page 13: Masyarakat Madani Dan Kesejahteraan

DAFTAR PUSTAKA

http://www.crayonpedia.org/mw/Ciri-Ciri_Masyarakat Madani. Ciri-ciri

masyarakat madani. Di akses 21 oktober 2010.

Fachruddin, Fuad. 2006. Agama dan pendidikan demokrasi: pengalaman

Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama. Jakarta : Pustaka Alvabet

Rahardjo, M. Dawam. 2009. Masyarakat madani: agama, kelas menengah,

dan perubahan social. Jakarta : LP3ES.

Ridwan, M. Deden, dkk. 2007. Pembangunan masyarakat madani dan

tantangan demokratisasi di Indonesia: sebuah laporan dari penelitian

dan seminar. Jakarta : Lembaga Studi Agama dan Filsafat (LAAF).

Wahyuddin,dkk. 2009. Pendidikan Agama Islam untuk Perguruan

Tinggi. Surabaya: Grasindo

Page 14: Masyarakat Madani Dan Kesejahteraan
Page 15: Masyarakat Madani Dan Kesejahteraan