Upload
rizal-fauzan
View
1.018
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Konsep Ummah disampaikan pada 13 Juli 2014 @ Mesjid Al-Muhajirin Unsil dalam acara SIAM (Studi Awal Mula) presented by Kisi Unsil
Citation preview
KONSEP UMMAH
Definisi ummah
ن ومنذرين كان الناس أمة واحدة فبعث هللا النبيني مبشريما اختلفوا فيوأنزل معهم الكتاب باحلق ليحكم بني الناس
اءهتم فيه وما اختلف فيه إال الذين أوتوه من بعد ما جا اختلفوا فيه آمنوا ملالبينات بغيا بينهم فهدى هللا الذين
تقيممسمن احلق بإذنه وهللا يهدي من يشاء إىل صراط
كانوا كفارا ،: يقول (كان الناس أمة واحدة: )ابن عباسعن(فبعث هللا النبيني مبشرين ومنذرين)
2. Umat Islam
ون عن كنتم خري أمة أخرجت للناس تأمرون باملعروف وتنها هلم منهم املنكر وتؤمنون باهلل ولو آمن أهل الكتاب لكان خري
املؤمنون وأكثرهم الفاسقون
كنتم خري )رضي هللا عنهماابن عباسعنسعيد بن جبريروىعليه الذين هاجروا مع النيب صلى هللا(أمة أخرجت للناسوسلم إىل املدينة
صلى هللاحممدأصحابهم:الضحاكعنوقاجلويرب،
Segolongan dari umat Islam
أرمرون ن إىل اخلرير وي ولتكن منكم أمة يدعو املنكر وألئك همباملعروف و ينهون عن
املفلحون
ة ق مانتاإن إبراهيم كان أ
Kondisi madinah sebelum kedatangan
nabi saw
PERMUSUHAN AUS DAN KHAZRAJ
HIJRAH
1. Meninggalkan suatu perbuatan
2. Menjauhkan diri dari pergaulan
3. Berpisah dari suatu tempat ke
tempat lain
1. Meninggalkan perbuatan yang dilarang
oleh Allah
المهاجر من هاجر ما نهى هللا عنه
Orang yang berhijrah itu adalah orang yang meninggalkan segala apa yang telah
Allah larang baginya (H.R Bukhari)
2. Menjauhkan diri dari pergaulan
Mengasingkan diri dari pergaulan dengan orang-orang musyrik atau orang-orang kafir yang memfitnah orang-orang yang memeluk Islam.
Orang islam yang tidak dapat mengerjakan perintah-perintah Islam dan menjauhilaranga-larangan Islam di suatu kampong, daerah, atau negeri, disebabkanadanya fitnah yang dibuat oleh orang kafir atau musyrik, wajib baginya untukmengasingkan diri ke kampong, kota, atau negeri lain yang kiranya dapatdipergunakan untuk mengerjakan perintah-peerintah Islam dan menjauhilarangan-larangan Islam.
Hijrah ini pernah dikerjakan oleh kaum muslimin, yakni hijrah sebagian kaummuslimin ke Habasyah
3. Berpisah dari suatu tempat ke tempat
lain
Berpindah dari negeri orang kafir atau musyrik ke negeri atau daerah orang-orang
muslim.
Hijrah ini pernah dilakukan oleh kaum muslimin, yakni Hijrahnya Rasul SAW
bersama kaum muslimin ke Madinah.
RASUL BERANGKAT KE MADINAH
Al-Anfal : 30
Sesudah Jibril menurunkan wahyu tersebut ia berkata kepada Nabi SAW :
لى فراشك الذى التبت هذه الليلة ع ! يا رسول هللا ك بالهجرة إلى المدينةكنت تبيت عليه وإن هللا يأمر
Wahai Rasul SAW ! Janganlah engkau tidur
malam ini di atas tempat tidur engkau
sebagaimana engkau biasa tidur di atasnya,
sesungguhnya Allah SWT menyuruh engkau
supaya berangkat hijrah ke Madinah
Beberapa peristiwa penting sepanjang
perjalanan Hijrah Nabi SAW
1.Pertemuan dengan Suraqah
2.Pertemuan dengan Ummu
Mabad
3.Pertemuan dengan Buraidah
Hikmah Selepas Hijrah
Penentuan Tahun Islam
Ketentraman dan kedamaian
dalam menjalankan syariat Islam
Babak baru menuju Kejayaan
Islam
3 Poin Penting
Al-Baqarah 218
Masyarakat islam
Hijrah Rasulullah SAW dari Makkah ke
yatsrib kemudian disebut Madinah
merupakan tonggak awal dan babakan baru
sejarah yang menandai lahirnya masyarakat
(negara) Islam. Di sini beliau mulai
meletakan dasar-dasar (fondasi) bagi
terbentuknya suatu masyarakat islam yang
mandiri. Masyarakat tersebut lebih dikenal
dengan term ‘ummah’, yang didasarkan
pada suatu dokumen tentang konstitusi
Madinah.
para peneliti dan sejarawan, baik
muslim maupun barat, sepakat bahwa
yang dimaksudkan dengan ‘ummah’
disitu bukan ummat(masyarakat) islam
atau paling tidak masyarakat yang
berorientasi religius, tetapi lebih
ditujukan pada suatu masyarakat dengan
kepentingan yang sama tanpa
memperhatikan kepercayaan dan
kebangsaan (keturunan)
yang menjadi pokok permasalahan
adalah bagaimana sebenarnya
konsep ummah menurut piagam
Madinah kalau dihubungkan dengan
konteks sejarah pada waktu itu
sehingga dapat diketahui mengapa
yang muncul ke permukaan adalah
pengertian ‘political community’
bukan ”religous community”.
Dan yang terjadi adalah sesungguhnya
konsep ummah yang dipergunakan oleh
Nabi tetap bersumber dari term bahasa
arab dan merujuk kepada Al-Quran
sehingga orientasi ummah yang beliau
terapkan adalah religius, karena dalam
piagam tersebut tampak dominasi Nabi
dan Kaum Muslimin. Hal ini sama sekali
tidak mengurangi nilai toleransi
kehidupan beragama karena prinsip-
prinsip tersebut tetap diutamakan
Istilah ummat dalam al-quran
lebih banyak berkonotasi dan
untuk menunjukkan ummat
agama. Sedangkan community
lebih banyak berangkat dari
permasalahan sosial dan untuk
kepentingan sosial, dan
mengarah kepada
perkembangan yang relatif
baru.
Piagam madinah
Piagam Madinah adalah suatu dokumen
perjanjian yang di buat oleh nabi dan
suku-suku arab madinah. Penduduk
madinah sesudah itu terdiri atas tiga
golongan, yaitu : kaum muslimin, yahudi
dan bangsa arab yang belum menganut
agama islam. Rasullulah Saw hendak
menciptakan suasana bantu membantu,
dan sifat toleransi antara golongan-
golongan tersebut
“Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagiMaha Penyayang. Ini adalah tulisan (piagam) dari Nabi Muhammad SAW antara Mu’minindan muslimin dariu Quarisy Yatsrib dan orang-orang yang mengikuti mereka, bergabung danberjuang bersama-sama dengan mereka.
Mereka adalah satu masyarakat (ummah) yang mandiri, berbeda dari yang lain..........”
(pembukaan)
Dalam dokumen itu disebutkan
golongan-golongan yang terlihat
dalam perjanjian, yaitu:
1. Muslimin dari Quraisy
2. Muslimin dari Yastrib
3. Orang-orang yang bergabung dan
berjuang bersama mereka
Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya, term
ummat dalam Al Qur’an lebih cenderung kepada
masyarakat agama. Sedangkan term ummat dalam
piagam madinah, walaupun terjadi interaksi dengan
kaum yahudi, tentu saja mempunyai kaitan erat
dengan dalam A-Qur’an. Hal ini karena tugas
utama Nabi adalah sebagai Rassulullah dan misi
dibawah beliau adalah misi agama bukan misi
sosial atau politik karena tidak ada bukti bahwa
negosiasi yang dilakukan oleh Nabi SAW dengan
orang-orang Yatsrib sebelum Hijrah, yaitu yang
disebut dengan ‘bai’it al Aqobah ‘ I dan II
merupakan negosiasi politik, tetapi semata-mata
dalam rangka dakwah islam
Diantara isi perjanjian piagam madinah
…seandainya ada perselisihan atau
perdebatan yang berkepanjangan
yang bisa menimbulkan kesulitan
haruslah dikembalikan Allah dan
RasulNya…
Selanjutnya kata-kata ‘Ummatan
Wahidatan min dun al-Nas’
mengisyaratkan kekhususan terhadap
mereka yang melakukan perjanjian
tersebut. Sedangkan istilah
Min dun al-nas berarti orang-
orang diluar mereka,yang tidak
bergabung dan berjuang
bersama-sama dengan mereka
Suku-suku yang disebutkan dalam
perjanjian tersebutlebih menekankan pada
hak dan kewajibanmereka
Perlu diketahui bangsa yahudi ada 3
yaitu kaum Qainuqa, bani Nadhir dan
Bani Quraizhah. Dalam hal ini, ada satu
hal yang sedikit membingungkan, yaitu
bahwa bani aus dan bani quraizhah.yang
dikatakan sebagai bangsa arab dengan
beberapa klan-klan (suku kecil)nya,
dalam piagam madinah disebut sebagai
kaum yahudi
Dan sesungguhnya bangsa yahudi dari suku aus dan
khazraj telah melakukan banyak pertemuan
bersama Rasul sebelum beliau menetap di
Madinah. Yaitu pada Bai’at Aqabah pada musim haji.
Dalam baiat tersebut mereka sepakat untuk
meminta Nabi ke Madinah dan menjamin beliau.
Golongan-golongan inilah yang kemudian tercantum
dalam piagam madinah. Satu hal lagi yang perlu
diingat, yaitu bahwa suku-suku ini melalui wakilnya
yang telah masuk islam, walaupun sebagian dari
mereka tetap beragama yahudi, dan mengakui Nabi
sebagai pemimpin dan pemersatu mereka.
UMMAT DALAM PIAGAM MADINAH LEBIH
MENJURUS PADA MASYARAKAT ATAU BENIH
AWAL NEGARA ISLAM.Sejak awal Nabi Saw diminta oleh kaum Anshar
untuk menyebarkan islam di Madinah, dengan
dukungan jiwa dan raga dari mereka.
Persaudaran antara Muhajirin dan dan Anshar
merupakan potensi yang sangat besar bagi
terbentuknya masyarakat islam.
Selanjutnya kaum Anshar berasal dari suku-suku
bani Aws dan khazraj, yang jelas disebutkan dalam
piagam madinah.
Dan hal-hal yang menyangkut kepentingan umum
ummat diselesaikan dengan prinsip-prinsip islam..
MEWUJUDKAN MASYARAKAT ISLAM
1. Mendirikan mesjid, yang menjadi simbol dan
pusat pemerintahan.
2. Mendamaikan antar suku-suku dari bani aws dan
Khazraj dan menggolongkan mereka dalam kaun
Anshar,
3. Selanjutnya mempersaudarakan mereka dengan
kaum muhajirin.
4. mengadakan perjanjian-perjanjian yang dapat
mengikat semuanya dengan aturan-aturan dan
ketentuan-ketentuan yang disepakati, karena
warganya masih kental dengan kesukuannya dan
adanya pemeluk agama selain Islam.
Masyarakat Islam yang dimaksudkan di
sini bukan merupakan berarti
masyarakat muslim atau khusus orang-
orang yang beragama islam, tetapi titik
tekannya adalah pada urusan
pemerintahan dan pemutusan perkara
yang terletak di tangan kaum muslimin
serta prinsip-prinsip islam yang
diterapkan didalamnya.
Sebenarnya perbedaan dalam menetapkan
karakter ummat dalam piagam madinah
berpangkal dari dua visi yang berbeda.
Konsep yang mengatakan bahwa ummat
tersebut sama sekali tidak bertendensi
religius berangkat dari visi bahwa islam
sangat menekankan toleransi beragama, dan
menghilangkan sikap kesukuan menuju
nasionalisme. Lalu kalau ummat dipahami
sebagia ‘religious community’ dimanakan
letak toleransi kehidupan beragama dan
bagaimana hubungannya dengan masyarakat
islam diatas.
Dalam masyarakat islam kemerdekaan
bagi orang-orang yang beragama selain
islam tetap diperhatikan dan dihormati
dan mempunyai hak dan kewajiban
sebagaimana orang islam, karena
mereka berada di bawah ‘dzimmah’
Allah dan Rasulnya. Kedudukan non
muslim dalam ummat adalah sebagai
orang-orang yang bergabung dan
tunduk di bawah masyarakat islam
tanpa ada deskriminasi sama sekali
KESIMPULAN
Yang dimaksud dengan ‘ummat’ di dalamnya
adalah masyarakat islam; komponen-
komponen masyarakat tersebut adalah
muslimin Muhajirin, Muslimin Anshar dan
Yahudi (non muslimin) yang bergabung dan
tunduk dibawah pemerintahan islam; dalam
masyarakat tersebut kemerdekaan
berpendapat, beragama dan menjalankan
hak-hak pribadi tetap dilaksanakan; dan
piagam madinah merupakan salah satu upaya
pembentukan masyarakat(negara) Islam.