46
MEKANISME PENCAIRAN DANA dan PENYUSUNAN LAPORAN BOS PADA KEMENTERIAN AGAMA TAHUN 2015 BY : Susanto KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN KANTOR PELAYANAN PERBENDAHARAAN NEGARA BANDUNG II INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN

MEKANISME PENCAIRAN DANA dan PENYUSUNAN LAPORAN BOS.pptx

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: MEKANISME PENCAIRAN DANA dan PENYUSUNAN LAPORAN BOS.pptx

MEKANISME PENCAIRAN DANA dan PENYUSUNAN LAPORAN BOS PADA KEMENTERIAN AGAMA

TAHUN 2015

BY Susanto

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

KANTOR PELAYANAN PERBENDAHARAAN NEGARABANDUNG II

INTEGRITAS PROFESIONALISME SINERGI PELAYANAN KESEMPURNAAN

Latar Belakang

APA ITU BELANJA BANTUAN SOSIAL

Transfer uang atau barang yang diberikan kepada masyarakat guna melindungi dari kemungkinan terjadinya risiko sosial Bantuan sosial dapat langsung diberikan kepada anggota masyarakat danatau lembaga kemasyarakatan termasuk didalamnya bantuan untuk lembaga non pemerintah bidang pendidikan dan keagamaan

BELANJA BANTUAN SOSIAL

Bultek 10 SAP Akuntansi Belanja Bantuan Sosial

Risiko sosial menurut Buletin Teknis 10 adalah kejadian atau peristiwa yang dapat menimbulkan potensi terjadinya kerentanan sosial yang ditanggung oleh individu keluarga kelompok danatau masyarakat sebagai dampak krisis sosial krisis ekonomi krisis politik fenomena alam dan bencana alam yang jika tidak diberikan belanja bantuan sosial akan semakin terpuruk dan tidak dapat hidup dalam kondisi wajar

Hal-hal yang perlu diperhatikan

a Belanja Bantuan Sosial secara prinsip dimaksudkan untuk melindungi masyarakat dari kemungkinan terjadinya risiko sosial

b Bantuan Sosial yang diberikan kepada masyarakat dapat berupa uang atau barang

c Pengadaan barang atau bantuan peralatan yang akan diberikan kepada masyarakat dalam rangka bansos walaupun berupa barng fisik pencatatannya tetap menggunakan akun belanja bantuan sosial (57xxxx)

d bantuan sosial diberikan oleh instansi pemerintah dan diberikan kepada institusi selain pemerintah atau masyarakat serta harus memenuhi kriteria risiko sosial

Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (1)

1 Tujuan penggunaana) Rehabilitasi sosialb) Perlindungan sosial c) Pemberdayaan Sosial d) Jaminan Sosial e) Penanggulangan kemiskinan f) Penanggulangan bencana

Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (2)

2 Pemberi Bantuana) Pemberi bantuan sosial adalah Pemerintah Pusat dan atau Pemerintah

Daerah Institusi pemerintah baik pusat atau daerah yang dapat memberikan bantuan sosial adalah institusi yang melaksanakan perlindungan sosial rehabilitasi sosial jaminan sosial pemberdayaan sosial penanggulangan kemiskinan dan pelayanan dasar serta penanggulangan bencana

b) Bantuan sosial yang diberikan oleh masyarakat lembaga sosial atau lembaga lain selain Pemerintah selama tidak dimasukkan dalam anggaran pemerintah adalah di luar ruang lingkup pengaturan buletin teknis ini

Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (3)

3 Persyaratan Penerima Bantuan Sosialbull Pemberian bantuan sosial yang diberikan oleh pemerintah haruslah selektif yaitu

hanya diberikan kepada calon penerima yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan dalam pengertian belanja bantuan sosial yaitu melindungi dari kemungkinan risiko sosial Oleh karena itu diperlukan persyaratankondisi yang harus dipenuhi oleh calon penerima yaitu adanya perlindungan atas kemungkinan terjadinya Risiko Sosial

bull Penerima belanja bantuan sosial adalah seseorang keluarga kelompok danatau masyarakat yang mengalami keadaan yang tidak stabil sebagai akibat dari situasi krisis sosial ekonomipolitik bencana dan fenomena alam agar dapat memenuhi kebutuhan hidup minimum termasuk di dalamnya bantuan untuk lembaga non pemerintah bidang pendidikan keagamaan dan bidang lain yang berperan untuk melindungi individukelompok danatau masyarakat dari kemungkinan terjadinya risiko sosial

Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (4)

4 Bersifat sementara atau berkelanjutanbull Pemberian belanja bantuan sosial umumnya bersifat sementara dan tidak terus

menerus namun terdapat kondisi dimana Belanja Bantuan Sosial tersebut diberikan secara terus menerus atau berkelanjutan Yang dimaksud dengan Belanja Bantuan Sosial berkelanjutan yaitu bantuan yang diberikan secara terus menerus untuk mempertahankan taraf kesejahteraan sosial dan upaya untuk mengembangkan kemandirian

bull Belanja bantuan sosial yang diberikan secara tidak terus menerustidak mengikat diartikan bahwa pemberian bantuan tersebut tidak wajib dan tidak harus diberikan setiap tahun anggaran belanja bantuan sosial dihentikan pada saat pihak yang dibantu telah lepas dari masalah sosial tersebut Bantuan sosial dapat terus menerus misalnya untuk menjaga kinerja sosial yang telah tercapai agar jangan menurun kembali

bull APAKAH BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) TERMASUK BELANJA BANTUAN SOSIAL

PENGERTIANBOS merupakan program pemerintah yang pada dasarnya adalah untuk penyediaan pendanaan biaya operasi nonpersonalia bagi satuan pendidikan dasar sebagai pelaksana program wajib belajar Menurut PP No 48 Tahun 2008 Tentang Pendanaan Pendidikan biaya non personalia adalah biaya untuk bahan atau peralatan pendidikan habis pakai dan biaya tak langsung berupa daya air jasa telekomunikasi pemeliharaan sarana dan prasarana uang lembur transportasi konsumsi pajak dll

TUJUAN UMUM

Secara umum tujuan program BOS adalah meringankan beban masyarakat terhadap pembiayaan pendidikan dalam rangka wajib belajar 9 tahun dan Pendidikan Menengah Universal (PMU) yang bermutu serta berperan dalam mempercepat pencapaian standar pelayanan minimal di Madrasah

TUJUAN KHUSUSSecara khusus tujuan program BOS Membebaskan biaya operasional madrasah

bagi seluruh peserta didik di Madrasah Negeri Meringankan beban biaya operasional

madrasah bagi peserta didik di madrasah swastapps

Membebaskan segala jenis biaya pendidikan bagi seluruh siswa miskin di tingkat pendidikan dasar dan menengah baik di madrasah negeri maupun madrasah swasta

PROGRAM PRIORITAS

Merupakan Program Direktif Dari Presiden Merupakan Program Mandatory Nasional Merupakan Program Prioritas Nasional

Dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) sehingga harus dijaga ketetapan volume dan satuannya

HASIL REVIU BELANJA BANTUAN SOSIAL OLEH BPKP

Tidak Tepat Sasaran Anggaran yang direncanakan untuk membiayai kegiatan yang penerimanya tidak memenuhi kriteria sebagaimana diatur dalam PMK 81PMK052012 tentang Belanja Bantuan Sosial Hal ini terjadi karena kegiatan-kegiatan tersebut tidak dapat dimasukkan dalam Belanja Modal maupun Belanja Barang sehingga oleh KL dimasukkan dalam Belanja Bantuan Sosial

Tumpang TindihAnggaran yang direncanakan untuk membiayai kegiatan yang memiliki kesamaan baik substansi maupun penerimanya diantara Eselon I pada KL (dalam satu KL) yang bersangkutan atau diantara KL yang direviu (antar KL)

Tidak Transparan dan Tidak AkuntabelAnggaran yang direncanakan untuk membiayai kegiatan 1Rencana pelaksanaannya tidak didukung dengan Pedoman Penyaluran yang

jelas2Program Kegiatan dan Pedoman nya tidak dipublikasikan secara luas3Daftar penerima dan jumlahnya tidak ditetapkan secara jelas dan diumumkan

secara terbuka

HASIL REVIU BELANJA BANTUAN SOSIAL OLEH BPKP

No KementerianLembaga Tidak Tepat Sasaran

Tumpang Tindih

Tidak TransparanAkuntabel

Total

1 Kementerian Pertanian -

2 Kementerian Pendidikan amp Kebud 727496 5750 733246

3 Kementerian Kesehatan 500 500

4 Kementerian Agama 97311 148718 246029

5 Kementerian Tenaga Kerja amp Trans

1676 1150 2826

6 Kementerian Kelautan amp Perikanan

-

7 Kementerian Pekerjaan Umum 2580 2580

8 Kementerian Pariwisata amp Ek 4900 4900

9 Kementerian Koperasi amp UKM 689 689

10 Kementerian Pemb Daerah Tertinggal

460 1000 1460

11 Kementerian Perumahan Rakyat 3600 3600 7200

TOTAL 839214 5750 154468 999432

(dalam Miliar Rupiah)

PENCAIRAN BELANJA BANTUAN SOSIAL(PMK No 81PMK052012)

Pemberi

Bantuan

(KPAPPK)

KPPN BankPos

Penyalur

Rekening Penerim

aBantuan

Penerima Bantuan

BO I

Bantuan uang

tunai

Penyedia Barang

Jasa

Penerima

Bantuan

Pemberi Bantuan

(KPAPPK)KPP

N BO I

Bantuan barangjasa

KOMITMEN PEMERINTAH ATAS DANA BANSOS

a Belanja Bansos yang tidak tepat sasaran dan tumpang tindih dibatalkandirevisiditunda bila belum dilaksanakandicairkan

b Belanja Bansos yang sedangsudah dilaksanakandicairkan agar ditingkatkan governance-nya dan dipersiapkan pertanggungjawaban serta auditnya

c Belanja Bansos yang tidak transparan dan akuntabel KL agar memperjelas dan mempublikasikan secara luas program kegiatan pedoman penyaluran serta penerima dan jumlahnya

Tindak Lanjut Kementerian Keuangan Atas Reviu BPKP

HASIL PEMETAAN DANA BANSOS 2014

Klasifikasi ke Jenis Belanja yang sesuai

Belanja Barang

Belanja Pegawai

Satker Pusat 521XXX

526XXXPengadaan Barang amp

Jasa

Satker Pusat

Dengan SK Penetapan

Dengan SK Penetapan

Mekanisme UP

Alokasi Dana Pada Kemenag untuk 1 Bea Siswa Berprestasi2 Tunjangan Guru3 Dana Operasional LembagaAdminstrasi

(BOSBOP)4 Pengadaan Fisik

Tidak memenuhi kriteria sebagai Dana Bansos

PEMETAAN AKUN EKS BANTUAN SOSIAL PADA KEMENAG(Surat Dirjen Perbendaharaan No S-8245PB2014)

No Kegiatanoutputkomponenuraian Akun saat ini Akun yg seharusnya

I BeasiswaBSM

1 Beasiswa amp Mahasiswa Berprestasi 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219

2 Bantuan Siswa amp Mahasiswa Miskin untuk MIMTsPTA NegeriSwasta

572111 Bansos dalam bentuk uang

574111

II Tunjangan

1 Tunjangan Profesi GuruDosen Non PNS 572111 (Bansos dalam bentuk uang)

511521

2 Tunjangan Penyuluh Agama Non PNS 572111 (Bansos dalam bentuk uang)

511522

III Operasional LembagaAdministrasi

1 BOS MadrasahPTA Swasta 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

PEMETAAN AKUN EKS BANTUAN SOSIAL PADA KEMENAG(Surat Dirjen Perbendaharaan No S-8245PB2014)

No Kegiatanoutputkomponenuraian Akun saat ini Akun yg seharusnya2 Layanan Penyelenggaraan Pendidikan 573111 (Bansos dalam

bentuk uang)521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

3 Operasional Lembaga Keagamaan 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

4 Operasional Sekber Kerukunan Umat Beragama

573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

5 Pelayanan Nikah 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

PEMETAAN AKUN EKS BANTUAN SOSIAL PADA KEMENAG(Surat Dirjen Perbendaharaan No S-8245PB2014)

No Kegiatanoutputkomponenuraian Akun saat ini Akun yg seharusnya6 Penelitian SiswaMahasiswa Swasta 573111 (Bansos dalam

bentuk uang)521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

7 Sertifikasi Tanah Wakaf 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

8 Akreditasi Madrasah Swasta 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

9 Pendidikan Terpadu Anak Terapan 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

PEMETAAN AKUN EKS BANTUAN SOSIAL PADA KEMENAG(Surat Dirjen Perbendaharaan No S-8245PB2014)

No Kegiatanoutputkomponenuraian Akun saat ini Akun yg seharusnya10 Event Keagamaan 573111 (Bansos dalam

bentuk uang)521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

IV Pengadaan Fisik1 PembangunanRehab Ruang Kelas

MIMTsMA Swasta573111 (Bansos dalam bentuk uang)

526xxx sesuai dengan peruntukannya

2 Peralatan LaboratoriumPerpustakaanMeubelair

573111 (Bansos dalam bentuk uang)

526xxx sesuai dengan peruntukannya

3 Pembangunan Sekber Kerukunan Umat Beragama

573111 (Bansos dalam bentuk uang)

526xxx sesuai dengan peruntukannya

4 Bantuan Sarana Prasarana SekolahPT Keagamaan Swasta

573111 (Bansos dalam bentuk uang)

526xxx sesuai dengan peruntukannya

5 Bantuan Rumah ibadah 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

6 Asrama Pondok Pesantren 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

IMPLEMENTASI SURAT DIRJEN PERBENDAHARAAN NOMOR S-8245PB2014

P A K P A PPK KHUSUS

BPP KHUSUSB P

Pedoman Umum

Pedoman Teknis

Penerima Bantuan

1 2 2a

3

5a

5b

SK Penerim

a Bantuan

3a3b

Seleksi dan

Penentuan

6

PP SPM

SPM

4

Penyedia BJ

4a

LS UPPejabat Perbendaharaan KPA PPK PPSPM

Pejabat Perbendaharaan KPA PPK BPBPP PPSPM

1 Pembuatan Komitmen antara PPK dengan Pihak Ketiga

(PerjanjianSurat Keputusan)2 Pengajuan tagihan disertai

kontrakkuitansibukti pengeluaran

1 Permintaan besaran UP untuk BPBPP- Dispensasi besaran UP (Kanwil DJPB)- Dispensasi pembayaran dengan UP

melebihi Rp 50 juta (Dirjen PB)2 BPBPP membayarkan dana UP

berdasarkan SPBy yang diterbitkan oleh PPK berdasarkan bukti pengeluaranSurat Keputusan

3 Penggantian UPRevolving setelah UP dipergunakan minimal 50 oleh BP masing-masing BPP

MEKANISME PENCAIRAN DANA NON-BANSOS(PMK No 190PMK052012)

KPA mengajukan UP kepada KPPN sebesar kebutuhan operasional Satker dalam 1 (satu) bulan yang direncanakan dibayarkan melalui UP

Pemberian UP diberikan paling banyak

a Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) untuk pagu jenis belanja yang bisa dibayarkan melalui UP sampai dengan Rp 900000000 (sembilan ratus juta rupiah)

b Rp100000000 (seratus juta rupiah) untuk pagu jenis belanja yang bisa dibayarkan melalui UP diatas Rp 900000000 (sembilan ratus juta rupiah) sampai dengan Rp 2400000000 (dua miliar empat ratus juta rupiah)

c Rp200000000 (dua ratus juta rupiah) untuk pagu jenis belanja yang bisa dibayarkan melalui UP diatas Rp 2400000000 (dua miliar empat ratus juta rupiah) sampai dengan Rp6000000000 (enam miliar rupiah) atau

d Rp500000000 (lima ratus juta rupiah) untuk pagu jenis belanja yang bisa dibayarkan melalui UP diatas Rp 6000000000 (enam miliar rupiah)

Persetujuan perubahan besaran UP dilaksanakan oleh Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan

BESARAN UP

o KPA dapat mengajukan TUP kepada Kepala KPPN jika sisa UP pada BP tdk cukup tersedia membiayai kegiatan yang mendesak tidak dapat ditunda

o Syarat penggunaan TUP Digunakan dan dipertanggungjawabkan paling lama

1 (satu) bulan sejak tgl SP2D diterbitkan Tidak digunakan untuk membiayai kegiatan yg harus

dilaksanakan dengan pembayaran LSo KPA mengajukan TUP kepada Kepala KPPN (KBUN)

disertai Rincian rencana penggunan TUP Surat yang memuat syarat penggunaan TUP

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TUP)

o Ka KPPN melakukan penilaian terhadap Pengeluaran pada rincian rencana penggunaan TUP

bukan merupakan pengeluaran yg harus dengan pembayaran LS

Ketersediaan dana dalam DIPA TUP sebelumnya sdh dipertanggungjawabkan

seluruhnya Sisa TUP telah disetor ke Kas Negara

o Dalam hal TUP sebelumnya belum dipertanggungjawabkan seluruhnya danatau belum disetor KPPN dapat menyetujui TUP berikutnya setelah mendapat persetujuan Kakanwil Ditjen Perbendaharaan

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TUP)

o Dalam hal KPA mengajukan TUP utk kebutuhan melebihi waktu 1 (satu) bulan Ka KPPN dapat memberi persetujuan dengan pertimbangan kegiatan yg akan dilaksanakan memerlukan waktu lebih dari 1 (satu) bulan

o Persetujuan Ka KPPN atas TUP bisa sebagian atau seluruhnya

o Ka KPPN menolak permintaan TUP bila tidak memenuhi ketentuan

o Persetujuan atau penolakan TUP disampaikan paling lambat 1 (satu) hari kerja

o TUP harus dipertanggungjawabkan dalam waktu 1 (satu) bulan dan dapat dilakukan secara bertahap

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TUP)

o Dalam hal 1 (satu) bulan sejak SP2D TUP diterbitkan belum dilakukan pengesahan dan pertanggungjawaban TUP Kepala KPPN menyampaikan surat teguran kepada KPA

o Sisa TUP yang tidak habis digunakan harus disetor ke Kas Negara paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah batas waktu

o Permohonan persetujuan perpanjangan pertanggungjawaban TUP melampaui 1 (satu) bulan dapat diajukan KPA kepada Ka KPPN

o Persetujuan perpanjangan diberikan dengan pertimbangan KPA hrs mempertanggungjawabkan penggunaan TUP Pernyataan kesanggupan KPA untuk mempertanggungjawabkan

sisa TUP tidak lebih dari 1 (satu) bulan berikutnya

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TUP)

1 Bendahara PengeluaranBPP melakukan pembayaran atas UP berdasarkan Surat Perintah Bayar (SPBy) yang dilampiri bukti2 pengeluaran yang disetujui dan ditandatangani oleh PPK

2 Dalam hal pembayaran yang dilakukan Bendahara Pengeluaran merupakan uang muka kerja SPBy dilampirindash rencana pelaksanaan kegiatanpembayaranndash rincian kebutuhan dana dan ndash batas waktu pertanggungjawaban penggunaan uang muka kerja

3 Berdasarkan SPBy yang diterimanya Bendahara PengeluaranBPP melakukanndash pengujian atas tagihan pada SPBy danndash pemungutanpemotongan pajakbukan pajak atas tagihan dalam SPBy

yang diajukan dan menyetorkan ke kas negara4 Berdasarkan rencana pelaksanaan kegiatan pembayaran dan rincian

kebutuhan dana Bendahara Pengeluaran BPP melakukan pengujian ketersediaan dana

MEKANISME PEMBAYARAN OLEH BPBPP

5 Apabila SPBy telah memenuhi persyaratan pembayaran BP BPP melakukan pembayaran bila tidak memenuhi persyaratan maka BP BPP harus menolak SPBy

7 Penerima uang muka kerja harus mempertanggungjawabkan uang muka kerja sesuai batas waktu berupa kuitansibukti pembelian yg disahkan PPK beserta faktur pajak dan SSP serta nota bukti penerimaan barang jasa atau dokumen pendukung lain yg disahkan PPK Berdasarkan pertanggungjawaban tsb BP BPP melakukan pengujian bukti pengeluaran

8 Dalam hal sampai batas waktu penerima uang muka kerja belum menyampaikan bukti pengeluaran BP BPP menyampaikan permintaan tertulis agar penerima uang muka kerja segera mempertanggungjawabkan uang muka kerja ditembuskan kepada PPK

9 BPP menyampaikan SPBy beserta bukti pengeluaran kepada BP10 BP menyampaikan bukti pengeluaran kepada PPK untuk pembuatan SPP

GUPGUP Nihil

MEKANISME PEMBAYARAN OLEH BPBPP

33

UANG PERSEDIAAN

bull Perubahan Besaran UP dilaksanakan melalui Kepala Kanwil Ditjen PerbendaharaanKetentuan lama oleh Dirjen Perbendaharaan

bull Pada akhir hari kerja uang tunai di Bendahara yang berasal dari UP tidak boleh melebihi Rp 50 Juta

bull Revolving UP sebesar 50 Ketentuan lama 75

bull UP digunakan untuk jenis belanja barang (52) Belanja Modal (53) dan Belanja Lain-lain (58) dengan nilai sampai dengan Rp50000000ndash 1 (satu) penerimapenyedia barangjasa dan bukan merupakan untuk

pengadaan barangjasa yang dipecah-pecah Ketentuan lama UP digunakan untuk jenis belanja barang belanja modal (pendukung)

dan lain-lain maksimal Rp20 juta untuk setiap kuitansi

34

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN

bull Persetujuan TUP oleh Kepala KPPN (berapapun nilainya) termasuk persetujuan melewati waktu 1 bulan Ketentuan lama oleh Kepala Kanwil DJPB untuk nilai di

atas 500 Juta

bull Pertanggungjawaban TUP dapat diangsur (harianmingguan) selama batas waktu pertanggungjawaban TUP (Pasal 49 ayat (1)) (tujuan agar pencatatan realisasi belanja lebih cepat) Ketentuan lama Pertanggungjawaban TUP harus

dilaksanakan sekaligus

SPP-UPTUP diselesaikan paling lambat 2 (dua) hari kerja SPP-GUP diselesaikan paling lambat 4 (empat) hari kerja SPP-PTUP diselesaikan paling lambat 3 (tiga) hari kerja dan SPP-LS diselesaikan paling lambat 5 (lima) hari kerja

PPSPM menyampaikan SPM kepada KPPN paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah SPM diterbitkan

Lima hari kerja setelah serah terima pekerjaan penyedia barangjasa menyampaikan tagihan kepada PPK

PPK menerbitkan SPP-LS dalam waktu 5 hari kerja Proses Penyelesaian

Pekerjaan harus

dilaporkan secara berkala kepada KPA

Norma Waktu Penyelesaian Tagihan

LAPORAN

Pelaksanaan kegiatan dan penggunaan anggaran pada DIPA yang mengakibatkan pengeluaran negara dilakukan melalui pembuatan komitmen

Pembuatan komitmen dilakukan dalam bentukndash Perjanjiankontrak untuk pengadaan barangjasa danataundash Penetapan keputusan

Pembuatan komitmen melalui penetapan keputusan yang mengakibatkan pengeluaran negara antara lain untuk

ndash pelaksanaan belanja pegawaindash pelaksanaan perjalanan dinas yang dilaksanakan secara swakelolandash pelaksanaan kegiatan swakelola termasuk pembayaran honorarium kegiatan

ataundash pelaksanaan belanja bantuan sosial dalam bentuk transfer uang kepada penerima

bantuan

PEMBUATAN KOMITMEN

Atas perjanjiankontrak yang akan dibayar melalui SPM-LS PPK mencatatkan perjanjiankontrak dan menyampaikan paling lambat 5 hari kerja setelah ditandatangani perjanjiankontrak tersebut ke KPPN secara langsung atau melalui e-mail yang meliputi data

ndash nama dan kode Satker serta uraian fungsisubfungsi program kegiatan output dan akun yang digunakan

ndash nomor Surat Pengesahan dan tanggal DIPAndash nomor tanggal dan nilai perjanjiankontrak yang telah dibuat oleh Satkerndash uraian pekerjaan yang diperjanjikanndash data penyedia barangjasa yang tercantum dalam perjanjiankontrak antara lain nama rekanan

alamat rekanan NPWP nama bank nama dan nomor rekening penerima pembayaranndash jangka waktu dan tanggal penyelesaian pekerjaan serta masa pemeliharaan apabila dipersyaratkanndash ketentuan sanksi apabila terjadi wanprestasindash addendum perjanjiankontrak apabila terdapat perubahan data pada perjanjiankontrak tersebutndash cara pembayaran dan rencana pelaksanaan pembayaran

sekaligus (nilai rencana bulan ) atau secara bertahap (nilai rencana bulan )

Alokasi dana yang sudah tercatat dan terikat dengan perjanjiankontrak tidak dapat digunakan lagi untuk kebutuhan lain

Data perjanjiankontrak dalam Kartu Pengawasan Kontrak KPPN digunakan untuk menguji kesesuaian tagihan yang tercantum pada SPM

Pencatatan Komitmen oleh KPPN

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN amp PENYALURAN DANA BOS

No Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Identifikasi Pencairan

1 PengembanganPerpustakaan

Pembelian bukuperabot Perpustakaan Akses internet Pengembangan database perpustakaan Peningkatan kapasitas Pustakawan Pembelian AC perpustakaan

Pengadaan barangjasa dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

2 Kegiatan dalam rangkapenerimaan peserta didikbaru

Termasuk untuk konsumsi dan honor panitia dalam rangka penerimaan peserta didik baru

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

3 Kegiatan pembelajarandan ekstra kurikuler siswa

Termasuk untuk honor tambahan jam mengajar transportasi pembelian peralatan

Penerbitan SK Honor Pengadaan barang dengan

nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

4 Kegiatan Ulangan danUjian

ATK Honor pengawas dan koreksi hasil ujian Transportasi

Penerbitan SK Honor Pengadaan barang dengan

nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

5 Pembelian bahan-bahanhabis pakai

ATK Suku cadang alat kantor Alat kebersihan

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN amp PENYALURAN DANA BOS

No Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Identifikasi Pencairan

6 Langganan daya dan jasa Listrik Air TeleponAkses internetPembelian genset atau panel surya

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

7 Perawatan madrasah Rehab ringan tidak lebih dari Rp 10 juta Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

8 Pembayaran honorariumbulanan guru honorer dan tenaga kependidikanhonorer

Guru honorer Pegawai administrasi (termasuk administrasi BOS

untuk MI) Pegawai perpustakaan Penjaga Madrasah Satpam Pegawai kebersihan

Penerbitan SK Honor Pengadaan barang dengan

nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

9 Pengembangan profesiguru dan tenagakependidikan

Biaya akomodasi seminar Fotocopy Transportasi

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

10 Membantu siswa miskin Transportasi Seragam sekolah

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN amp PENYALURAN DANA BOS

No Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Identifikasi Pencairan

11 Pembiayaan pengelolaanBOS

ATK Penggandaan Transportasi

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

12 Pembelian perangkatkomputer

Dekstop Laptop Proyektor

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

13 Pembiayaan asrama danpembelian peralatanibadah

Pembelian kitab kuning Peralatan sholat

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

14 Biaya lainnya jika seluruhkomponen 1 sd 13 telahterpenuhi pendanaannyadari BOS

Alat peraga pendidikan UKS Mebelair

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

SYARAT PENYALURAN DANA BOS

KPA dapat membuka rekening pengeluaran atas nama BPP dengan persetujuan kuasa BUN

PPK menandatangani Surat Perjanjian Pemberian Bantuan (SPPB) dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Madrasah (RKAM) BOS yang diajukan oleh setiap Madrasah

BPP merekapitulasi RKAM setiap madrasah kemudian PPK dan BPP mengajukan rekapitulasi RKAM tersebut ke Bendahara Pengeluaran (BP) sebagai pedoman kebutuhan Pembayaran Langsung (LS) belanja barangjasa Uang Persediaan (UP) atau Tambahan Uang Persediaan (TUP) khusus pencairan dana BOS

PPK dapat mengklasifikasikan kategori belanja barangjasa belanja kegiatan belanja pegawai belanja bansos dan perjalanan dinas dari rekapitulasi RKAM setiap madrasah sebagai pedoman dalam mekanisme pembayaran dana BOS

Madrasah harus menyampaikan SPPB dan RKAM setiap pengajuan pencairan dana BOS

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)

Pembayaran di atas Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa menggunakan mekanisme pembayaran langsung (LS) belanja barangjasa oleh PPK namun di bawah Rp 50000000- juga dapat dilakukan mekanisme LS

PPK membuat Surat PerjanjianKontrak terhadap pihak penyedia barangjasa

PPK dapat menerbitkan Surat Permohonan Pembayaran Langsung (SPP-LS) apabila persyaratan pembayaran tagihan sudah terpenuhi dan sudah diuji secara materil

KPA dapat mengeluarkan SPM-LS sebagai pengajuan pencairan terhadap pihak penyedia barangjasa kepada KPPN

Pembayaran LS selain ditujukan kepada pihak penyedia barangjasa atas dasar perjanjiankontrak ditujukan pula ke Bendahara Pengeluaran untuk keperluan pembayaran honorarium dan perjalanan dinas atas dasar surat keputusan

1113088111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088 11130881113088 111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088 11130881113088111308811130881113088

Pelaksanaan pembayaran tagihan kepada penyedia barangjasa harus disertai 1) Bukti perjanjiankontrak2) Referensi Bank yang menunjukkan nama dan nomor rekening

penyedia barangjasa3) Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan4) Berita Acara Serah Terima PekerjaanBarang5) Bukti penyelesaian pekerjaan lainnya sesuai ketentuan6) Berita Acara Pembayaran7) Kuitansi yang telah ditandatangani oleh penyedia barangjasa

dan PPK sesuai (format lampiran 4)8) Faktur pajak beserta Surat Setoran Pajak (SSP) yang telah

ditandatangani oleh Wajib PajakBendahara Pengeluaran9) Jaminan yang dikeluarkan oleh Bank atau lembaga keuangan

lainnya sebagaimana dipersyaratkan dalam peraturan perundang-undangan mengenai pengadaan barangjasa pemerintah

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

Pembayaran sampai dengan Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa dapat menggunakan mekanisme UPTUP melalui PPK dan BPP

KPA mengajukan permintaan UPTUP kepada Kepala KPPN setempat

KPA dapat mengajukan persetujuan besaran UP melampaui besaran yang ditetapkan sesuai pagu DIPA kepada Kepala Kanwil DJPB berdasarkan pengajuan rekapitulasi RKAM dari BPP kepada BP

Pembayaran melebihi Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa dapat dilakukan dengan UP oleh PPK setelah mendapat persetujuan dari Direktur Jenderal Perbendaharaan atas permintaan KPA

BP dapat mentransfer dana UPTUP kepada BPP melalui rekening sesuai kebutuhan mengacu pada RKAM

Setiap BPP dapat mengajukan penggantian UP melalui BP apabila UP yang dikelolanya telah dipergunakan paling sedikit 50 (lima puluh persen) sehingga BP dapat melakukan penggantian (revolving) UP yang telah digunakan sepanjang dana yang dapat dibayarkan dengan UP masih tersedia dalam DIPA

Pengajuan pembayaran UPTUP tahap berikutnya BPP harus menyiapkan bukti-bukti laporan pertanggungjawaban kepada BP terhadap UPTUP yang telah dibayarkan sebelumnya

KPA dapat mengajukan TUP kepada Kepala KPPN jika sisa UP pada BP tdk cukup tersedia membiayai kegiatan yang mendesak tidak dapat ditunda

Permohonan persetujuan perpanjangan pertanggungjawaban TUP melampaui 1 (satu) bulan dapat diajukan KPA kepada Kepala KPPN

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

Jika diperlukan dapat dilakukan mekanisme uang muka dengan menyalurkan dana UP oleh BPP kepada pihak madrasah swasta berdasarkan Surat Perintah Bayar (SPBy) yang ditandatangani oleh BPP Kepala Madrasah dan PPK atas nama KPA dengan memperhatikan batas waktu pertanggungjawaban

Madrasah dapat membelanjakan sendiri atas uang muka tersebut sesuai RKAM yang telah diajukan dengan memperhatikan akuntabilitas laporan pertanggungjawaban

Dalam hal pembayaran yang dilakukan Bendahara Pengeluaran merupakan uang muka kerja SPBy dilampiria Rencana pelaksanaan kegiatanpembayaranb Rincian kebutuhan dana dan c Batas waktu pertanggungjawaban penggunaan uang muka kerja

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

  • MEKANISME PENCAIRAN DANA dan PENYUSUNAN LAPORAN BOS PADA KEMEN
  • Latar Belakang
  • BELANJA BANTUAN SOSIAL
  • Bultek 10 SAP Akuntansi Belanja Bantuan Sosial
  • Hal-hal yang perlu diperhatikan
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (1)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (2)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (3)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (4)
  • Slide 10
  • PENGERTIAN
  • TUJUAN UMUM
  • TUJUAN KHUSUS
  • PROGRAM PRIORITAS
  • Slide 15
  • Slide 16
  • PENCAIRAN BELANJA BANTUAN SOSIAL (PMK No 81PMK052012)
  • Slide 18
  • Slide 19
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • IMPLEMENTASI SURAT DIRJEN PERBENDAHARAAN NOMOR S-8245PB2014
  • Slide 25
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Slide 31
  • Slide 32
  • Slide 33
  • Slide 34
  • Slide 35
  • Slide 36
  • Slide 37
  • Slide 38
  • Slide 39
  • Slide 40
  • SYARAT PENYALURAN DANA BOS
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS) (2)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP (2)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP (3)
Page 2: MEKANISME PENCAIRAN DANA dan PENYUSUNAN LAPORAN BOS.pptx

Latar Belakang

APA ITU BELANJA BANTUAN SOSIAL

Transfer uang atau barang yang diberikan kepada masyarakat guna melindungi dari kemungkinan terjadinya risiko sosial Bantuan sosial dapat langsung diberikan kepada anggota masyarakat danatau lembaga kemasyarakatan termasuk didalamnya bantuan untuk lembaga non pemerintah bidang pendidikan dan keagamaan

BELANJA BANTUAN SOSIAL

Bultek 10 SAP Akuntansi Belanja Bantuan Sosial

Risiko sosial menurut Buletin Teknis 10 adalah kejadian atau peristiwa yang dapat menimbulkan potensi terjadinya kerentanan sosial yang ditanggung oleh individu keluarga kelompok danatau masyarakat sebagai dampak krisis sosial krisis ekonomi krisis politik fenomena alam dan bencana alam yang jika tidak diberikan belanja bantuan sosial akan semakin terpuruk dan tidak dapat hidup dalam kondisi wajar

Hal-hal yang perlu diperhatikan

a Belanja Bantuan Sosial secara prinsip dimaksudkan untuk melindungi masyarakat dari kemungkinan terjadinya risiko sosial

b Bantuan Sosial yang diberikan kepada masyarakat dapat berupa uang atau barang

c Pengadaan barang atau bantuan peralatan yang akan diberikan kepada masyarakat dalam rangka bansos walaupun berupa barng fisik pencatatannya tetap menggunakan akun belanja bantuan sosial (57xxxx)

d bantuan sosial diberikan oleh instansi pemerintah dan diberikan kepada institusi selain pemerintah atau masyarakat serta harus memenuhi kriteria risiko sosial

Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (1)

1 Tujuan penggunaana) Rehabilitasi sosialb) Perlindungan sosial c) Pemberdayaan Sosial d) Jaminan Sosial e) Penanggulangan kemiskinan f) Penanggulangan bencana

Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (2)

2 Pemberi Bantuana) Pemberi bantuan sosial adalah Pemerintah Pusat dan atau Pemerintah

Daerah Institusi pemerintah baik pusat atau daerah yang dapat memberikan bantuan sosial adalah institusi yang melaksanakan perlindungan sosial rehabilitasi sosial jaminan sosial pemberdayaan sosial penanggulangan kemiskinan dan pelayanan dasar serta penanggulangan bencana

b) Bantuan sosial yang diberikan oleh masyarakat lembaga sosial atau lembaga lain selain Pemerintah selama tidak dimasukkan dalam anggaran pemerintah adalah di luar ruang lingkup pengaturan buletin teknis ini

Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (3)

3 Persyaratan Penerima Bantuan Sosialbull Pemberian bantuan sosial yang diberikan oleh pemerintah haruslah selektif yaitu

hanya diberikan kepada calon penerima yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan dalam pengertian belanja bantuan sosial yaitu melindungi dari kemungkinan risiko sosial Oleh karena itu diperlukan persyaratankondisi yang harus dipenuhi oleh calon penerima yaitu adanya perlindungan atas kemungkinan terjadinya Risiko Sosial

bull Penerima belanja bantuan sosial adalah seseorang keluarga kelompok danatau masyarakat yang mengalami keadaan yang tidak stabil sebagai akibat dari situasi krisis sosial ekonomipolitik bencana dan fenomena alam agar dapat memenuhi kebutuhan hidup minimum termasuk di dalamnya bantuan untuk lembaga non pemerintah bidang pendidikan keagamaan dan bidang lain yang berperan untuk melindungi individukelompok danatau masyarakat dari kemungkinan terjadinya risiko sosial

Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (4)

4 Bersifat sementara atau berkelanjutanbull Pemberian belanja bantuan sosial umumnya bersifat sementara dan tidak terus

menerus namun terdapat kondisi dimana Belanja Bantuan Sosial tersebut diberikan secara terus menerus atau berkelanjutan Yang dimaksud dengan Belanja Bantuan Sosial berkelanjutan yaitu bantuan yang diberikan secara terus menerus untuk mempertahankan taraf kesejahteraan sosial dan upaya untuk mengembangkan kemandirian

bull Belanja bantuan sosial yang diberikan secara tidak terus menerustidak mengikat diartikan bahwa pemberian bantuan tersebut tidak wajib dan tidak harus diberikan setiap tahun anggaran belanja bantuan sosial dihentikan pada saat pihak yang dibantu telah lepas dari masalah sosial tersebut Bantuan sosial dapat terus menerus misalnya untuk menjaga kinerja sosial yang telah tercapai agar jangan menurun kembali

bull APAKAH BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) TERMASUK BELANJA BANTUAN SOSIAL

PENGERTIANBOS merupakan program pemerintah yang pada dasarnya adalah untuk penyediaan pendanaan biaya operasi nonpersonalia bagi satuan pendidikan dasar sebagai pelaksana program wajib belajar Menurut PP No 48 Tahun 2008 Tentang Pendanaan Pendidikan biaya non personalia adalah biaya untuk bahan atau peralatan pendidikan habis pakai dan biaya tak langsung berupa daya air jasa telekomunikasi pemeliharaan sarana dan prasarana uang lembur transportasi konsumsi pajak dll

TUJUAN UMUM

Secara umum tujuan program BOS adalah meringankan beban masyarakat terhadap pembiayaan pendidikan dalam rangka wajib belajar 9 tahun dan Pendidikan Menengah Universal (PMU) yang bermutu serta berperan dalam mempercepat pencapaian standar pelayanan minimal di Madrasah

TUJUAN KHUSUSSecara khusus tujuan program BOS Membebaskan biaya operasional madrasah

bagi seluruh peserta didik di Madrasah Negeri Meringankan beban biaya operasional

madrasah bagi peserta didik di madrasah swastapps

Membebaskan segala jenis biaya pendidikan bagi seluruh siswa miskin di tingkat pendidikan dasar dan menengah baik di madrasah negeri maupun madrasah swasta

PROGRAM PRIORITAS

Merupakan Program Direktif Dari Presiden Merupakan Program Mandatory Nasional Merupakan Program Prioritas Nasional

Dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) sehingga harus dijaga ketetapan volume dan satuannya

HASIL REVIU BELANJA BANTUAN SOSIAL OLEH BPKP

Tidak Tepat Sasaran Anggaran yang direncanakan untuk membiayai kegiatan yang penerimanya tidak memenuhi kriteria sebagaimana diatur dalam PMK 81PMK052012 tentang Belanja Bantuan Sosial Hal ini terjadi karena kegiatan-kegiatan tersebut tidak dapat dimasukkan dalam Belanja Modal maupun Belanja Barang sehingga oleh KL dimasukkan dalam Belanja Bantuan Sosial

Tumpang TindihAnggaran yang direncanakan untuk membiayai kegiatan yang memiliki kesamaan baik substansi maupun penerimanya diantara Eselon I pada KL (dalam satu KL) yang bersangkutan atau diantara KL yang direviu (antar KL)

Tidak Transparan dan Tidak AkuntabelAnggaran yang direncanakan untuk membiayai kegiatan 1Rencana pelaksanaannya tidak didukung dengan Pedoman Penyaluran yang

jelas2Program Kegiatan dan Pedoman nya tidak dipublikasikan secara luas3Daftar penerima dan jumlahnya tidak ditetapkan secara jelas dan diumumkan

secara terbuka

HASIL REVIU BELANJA BANTUAN SOSIAL OLEH BPKP

No KementerianLembaga Tidak Tepat Sasaran

Tumpang Tindih

Tidak TransparanAkuntabel

Total

1 Kementerian Pertanian -

2 Kementerian Pendidikan amp Kebud 727496 5750 733246

3 Kementerian Kesehatan 500 500

4 Kementerian Agama 97311 148718 246029

5 Kementerian Tenaga Kerja amp Trans

1676 1150 2826

6 Kementerian Kelautan amp Perikanan

-

7 Kementerian Pekerjaan Umum 2580 2580

8 Kementerian Pariwisata amp Ek 4900 4900

9 Kementerian Koperasi amp UKM 689 689

10 Kementerian Pemb Daerah Tertinggal

460 1000 1460

11 Kementerian Perumahan Rakyat 3600 3600 7200

TOTAL 839214 5750 154468 999432

(dalam Miliar Rupiah)

PENCAIRAN BELANJA BANTUAN SOSIAL(PMK No 81PMK052012)

Pemberi

Bantuan

(KPAPPK)

KPPN BankPos

Penyalur

Rekening Penerim

aBantuan

Penerima Bantuan

BO I

Bantuan uang

tunai

Penyedia Barang

Jasa

Penerima

Bantuan

Pemberi Bantuan

(KPAPPK)KPP

N BO I

Bantuan barangjasa

KOMITMEN PEMERINTAH ATAS DANA BANSOS

a Belanja Bansos yang tidak tepat sasaran dan tumpang tindih dibatalkandirevisiditunda bila belum dilaksanakandicairkan

b Belanja Bansos yang sedangsudah dilaksanakandicairkan agar ditingkatkan governance-nya dan dipersiapkan pertanggungjawaban serta auditnya

c Belanja Bansos yang tidak transparan dan akuntabel KL agar memperjelas dan mempublikasikan secara luas program kegiatan pedoman penyaluran serta penerima dan jumlahnya

Tindak Lanjut Kementerian Keuangan Atas Reviu BPKP

HASIL PEMETAAN DANA BANSOS 2014

Klasifikasi ke Jenis Belanja yang sesuai

Belanja Barang

Belanja Pegawai

Satker Pusat 521XXX

526XXXPengadaan Barang amp

Jasa

Satker Pusat

Dengan SK Penetapan

Dengan SK Penetapan

Mekanisme UP

Alokasi Dana Pada Kemenag untuk 1 Bea Siswa Berprestasi2 Tunjangan Guru3 Dana Operasional LembagaAdminstrasi

(BOSBOP)4 Pengadaan Fisik

Tidak memenuhi kriteria sebagai Dana Bansos

PEMETAAN AKUN EKS BANTUAN SOSIAL PADA KEMENAG(Surat Dirjen Perbendaharaan No S-8245PB2014)

No Kegiatanoutputkomponenuraian Akun saat ini Akun yg seharusnya

I BeasiswaBSM

1 Beasiswa amp Mahasiswa Berprestasi 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219

2 Bantuan Siswa amp Mahasiswa Miskin untuk MIMTsPTA NegeriSwasta

572111 Bansos dalam bentuk uang

574111

II Tunjangan

1 Tunjangan Profesi GuruDosen Non PNS 572111 (Bansos dalam bentuk uang)

511521

2 Tunjangan Penyuluh Agama Non PNS 572111 (Bansos dalam bentuk uang)

511522

III Operasional LembagaAdministrasi

1 BOS MadrasahPTA Swasta 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

PEMETAAN AKUN EKS BANTUAN SOSIAL PADA KEMENAG(Surat Dirjen Perbendaharaan No S-8245PB2014)

No Kegiatanoutputkomponenuraian Akun saat ini Akun yg seharusnya2 Layanan Penyelenggaraan Pendidikan 573111 (Bansos dalam

bentuk uang)521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

3 Operasional Lembaga Keagamaan 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

4 Operasional Sekber Kerukunan Umat Beragama

573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

5 Pelayanan Nikah 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

PEMETAAN AKUN EKS BANTUAN SOSIAL PADA KEMENAG(Surat Dirjen Perbendaharaan No S-8245PB2014)

No Kegiatanoutputkomponenuraian Akun saat ini Akun yg seharusnya6 Penelitian SiswaMahasiswa Swasta 573111 (Bansos dalam

bentuk uang)521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

7 Sertifikasi Tanah Wakaf 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

8 Akreditasi Madrasah Swasta 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

9 Pendidikan Terpadu Anak Terapan 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

PEMETAAN AKUN EKS BANTUAN SOSIAL PADA KEMENAG(Surat Dirjen Perbendaharaan No S-8245PB2014)

No Kegiatanoutputkomponenuraian Akun saat ini Akun yg seharusnya10 Event Keagamaan 573111 (Bansos dalam

bentuk uang)521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

IV Pengadaan Fisik1 PembangunanRehab Ruang Kelas

MIMTsMA Swasta573111 (Bansos dalam bentuk uang)

526xxx sesuai dengan peruntukannya

2 Peralatan LaboratoriumPerpustakaanMeubelair

573111 (Bansos dalam bentuk uang)

526xxx sesuai dengan peruntukannya

3 Pembangunan Sekber Kerukunan Umat Beragama

573111 (Bansos dalam bentuk uang)

526xxx sesuai dengan peruntukannya

4 Bantuan Sarana Prasarana SekolahPT Keagamaan Swasta

573111 (Bansos dalam bentuk uang)

526xxx sesuai dengan peruntukannya

5 Bantuan Rumah ibadah 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

6 Asrama Pondok Pesantren 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

IMPLEMENTASI SURAT DIRJEN PERBENDAHARAAN NOMOR S-8245PB2014

P A K P A PPK KHUSUS

BPP KHUSUSB P

Pedoman Umum

Pedoman Teknis

Penerima Bantuan

1 2 2a

3

5a

5b

SK Penerim

a Bantuan

3a3b

Seleksi dan

Penentuan

6

PP SPM

SPM

4

Penyedia BJ

4a

LS UPPejabat Perbendaharaan KPA PPK PPSPM

Pejabat Perbendaharaan KPA PPK BPBPP PPSPM

1 Pembuatan Komitmen antara PPK dengan Pihak Ketiga

(PerjanjianSurat Keputusan)2 Pengajuan tagihan disertai

kontrakkuitansibukti pengeluaran

1 Permintaan besaran UP untuk BPBPP- Dispensasi besaran UP (Kanwil DJPB)- Dispensasi pembayaran dengan UP

melebihi Rp 50 juta (Dirjen PB)2 BPBPP membayarkan dana UP

berdasarkan SPBy yang diterbitkan oleh PPK berdasarkan bukti pengeluaranSurat Keputusan

3 Penggantian UPRevolving setelah UP dipergunakan minimal 50 oleh BP masing-masing BPP

MEKANISME PENCAIRAN DANA NON-BANSOS(PMK No 190PMK052012)

KPA mengajukan UP kepada KPPN sebesar kebutuhan operasional Satker dalam 1 (satu) bulan yang direncanakan dibayarkan melalui UP

Pemberian UP diberikan paling banyak

a Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) untuk pagu jenis belanja yang bisa dibayarkan melalui UP sampai dengan Rp 900000000 (sembilan ratus juta rupiah)

b Rp100000000 (seratus juta rupiah) untuk pagu jenis belanja yang bisa dibayarkan melalui UP diatas Rp 900000000 (sembilan ratus juta rupiah) sampai dengan Rp 2400000000 (dua miliar empat ratus juta rupiah)

c Rp200000000 (dua ratus juta rupiah) untuk pagu jenis belanja yang bisa dibayarkan melalui UP diatas Rp 2400000000 (dua miliar empat ratus juta rupiah) sampai dengan Rp6000000000 (enam miliar rupiah) atau

d Rp500000000 (lima ratus juta rupiah) untuk pagu jenis belanja yang bisa dibayarkan melalui UP diatas Rp 6000000000 (enam miliar rupiah)

Persetujuan perubahan besaran UP dilaksanakan oleh Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan

BESARAN UP

o KPA dapat mengajukan TUP kepada Kepala KPPN jika sisa UP pada BP tdk cukup tersedia membiayai kegiatan yang mendesak tidak dapat ditunda

o Syarat penggunaan TUP Digunakan dan dipertanggungjawabkan paling lama

1 (satu) bulan sejak tgl SP2D diterbitkan Tidak digunakan untuk membiayai kegiatan yg harus

dilaksanakan dengan pembayaran LSo KPA mengajukan TUP kepada Kepala KPPN (KBUN)

disertai Rincian rencana penggunan TUP Surat yang memuat syarat penggunaan TUP

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TUP)

o Ka KPPN melakukan penilaian terhadap Pengeluaran pada rincian rencana penggunaan TUP

bukan merupakan pengeluaran yg harus dengan pembayaran LS

Ketersediaan dana dalam DIPA TUP sebelumnya sdh dipertanggungjawabkan

seluruhnya Sisa TUP telah disetor ke Kas Negara

o Dalam hal TUP sebelumnya belum dipertanggungjawabkan seluruhnya danatau belum disetor KPPN dapat menyetujui TUP berikutnya setelah mendapat persetujuan Kakanwil Ditjen Perbendaharaan

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TUP)

o Dalam hal KPA mengajukan TUP utk kebutuhan melebihi waktu 1 (satu) bulan Ka KPPN dapat memberi persetujuan dengan pertimbangan kegiatan yg akan dilaksanakan memerlukan waktu lebih dari 1 (satu) bulan

o Persetujuan Ka KPPN atas TUP bisa sebagian atau seluruhnya

o Ka KPPN menolak permintaan TUP bila tidak memenuhi ketentuan

o Persetujuan atau penolakan TUP disampaikan paling lambat 1 (satu) hari kerja

o TUP harus dipertanggungjawabkan dalam waktu 1 (satu) bulan dan dapat dilakukan secara bertahap

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TUP)

o Dalam hal 1 (satu) bulan sejak SP2D TUP diterbitkan belum dilakukan pengesahan dan pertanggungjawaban TUP Kepala KPPN menyampaikan surat teguran kepada KPA

o Sisa TUP yang tidak habis digunakan harus disetor ke Kas Negara paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah batas waktu

o Permohonan persetujuan perpanjangan pertanggungjawaban TUP melampaui 1 (satu) bulan dapat diajukan KPA kepada Ka KPPN

o Persetujuan perpanjangan diberikan dengan pertimbangan KPA hrs mempertanggungjawabkan penggunaan TUP Pernyataan kesanggupan KPA untuk mempertanggungjawabkan

sisa TUP tidak lebih dari 1 (satu) bulan berikutnya

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TUP)

1 Bendahara PengeluaranBPP melakukan pembayaran atas UP berdasarkan Surat Perintah Bayar (SPBy) yang dilampiri bukti2 pengeluaran yang disetujui dan ditandatangani oleh PPK

2 Dalam hal pembayaran yang dilakukan Bendahara Pengeluaran merupakan uang muka kerja SPBy dilampirindash rencana pelaksanaan kegiatanpembayaranndash rincian kebutuhan dana dan ndash batas waktu pertanggungjawaban penggunaan uang muka kerja

3 Berdasarkan SPBy yang diterimanya Bendahara PengeluaranBPP melakukanndash pengujian atas tagihan pada SPBy danndash pemungutanpemotongan pajakbukan pajak atas tagihan dalam SPBy

yang diajukan dan menyetorkan ke kas negara4 Berdasarkan rencana pelaksanaan kegiatan pembayaran dan rincian

kebutuhan dana Bendahara Pengeluaran BPP melakukan pengujian ketersediaan dana

MEKANISME PEMBAYARAN OLEH BPBPP

5 Apabila SPBy telah memenuhi persyaratan pembayaran BP BPP melakukan pembayaran bila tidak memenuhi persyaratan maka BP BPP harus menolak SPBy

7 Penerima uang muka kerja harus mempertanggungjawabkan uang muka kerja sesuai batas waktu berupa kuitansibukti pembelian yg disahkan PPK beserta faktur pajak dan SSP serta nota bukti penerimaan barang jasa atau dokumen pendukung lain yg disahkan PPK Berdasarkan pertanggungjawaban tsb BP BPP melakukan pengujian bukti pengeluaran

8 Dalam hal sampai batas waktu penerima uang muka kerja belum menyampaikan bukti pengeluaran BP BPP menyampaikan permintaan tertulis agar penerima uang muka kerja segera mempertanggungjawabkan uang muka kerja ditembuskan kepada PPK

9 BPP menyampaikan SPBy beserta bukti pengeluaran kepada BP10 BP menyampaikan bukti pengeluaran kepada PPK untuk pembuatan SPP

GUPGUP Nihil

MEKANISME PEMBAYARAN OLEH BPBPP

33

UANG PERSEDIAAN

bull Perubahan Besaran UP dilaksanakan melalui Kepala Kanwil Ditjen PerbendaharaanKetentuan lama oleh Dirjen Perbendaharaan

bull Pada akhir hari kerja uang tunai di Bendahara yang berasal dari UP tidak boleh melebihi Rp 50 Juta

bull Revolving UP sebesar 50 Ketentuan lama 75

bull UP digunakan untuk jenis belanja barang (52) Belanja Modal (53) dan Belanja Lain-lain (58) dengan nilai sampai dengan Rp50000000ndash 1 (satu) penerimapenyedia barangjasa dan bukan merupakan untuk

pengadaan barangjasa yang dipecah-pecah Ketentuan lama UP digunakan untuk jenis belanja barang belanja modal (pendukung)

dan lain-lain maksimal Rp20 juta untuk setiap kuitansi

34

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN

bull Persetujuan TUP oleh Kepala KPPN (berapapun nilainya) termasuk persetujuan melewati waktu 1 bulan Ketentuan lama oleh Kepala Kanwil DJPB untuk nilai di

atas 500 Juta

bull Pertanggungjawaban TUP dapat diangsur (harianmingguan) selama batas waktu pertanggungjawaban TUP (Pasal 49 ayat (1)) (tujuan agar pencatatan realisasi belanja lebih cepat) Ketentuan lama Pertanggungjawaban TUP harus

dilaksanakan sekaligus

SPP-UPTUP diselesaikan paling lambat 2 (dua) hari kerja SPP-GUP diselesaikan paling lambat 4 (empat) hari kerja SPP-PTUP diselesaikan paling lambat 3 (tiga) hari kerja dan SPP-LS diselesaikan paling lambat 5 (lima) hari kerja

PPSPM menyampaikan SPM kepada KPPN paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah SPM diterbitkan

Lima hari kerja setelah serah terima pekerjaan penyedia barangjasa menyampaikan tagihan kepada PPK

PPK menerbitkan SPP-LS dalam waktu 5 hari kerja Proses Penyelesaian

Pekerjaan harus

dilaporkan secara berkala kepada KPA

Norma Waktu Penyelesaian Tagihan

LAPORAN

Pelaksanaan kegiatan dan penggunaan anggaran pada DIPA yang mengakibatkan pengeluaran negara dilakukan melalui pembuatan komitmen

Pembuatan komitmen dilakukan dalam bentukndash Perjanjiankontrak untuk pengadaan barangjasa danataundash Penetapan keputusan

Pembuatan komitmen melalui penetapan keputusan yang mengakibatkan pengeluaran negara antara lain untuk

ndash pelaksanaan belanja pegawaindash pelaksanaan perjalanan dinas yang dilaksanakan secara swakelolandash pelaksanaan kegiatan swakelola termasuk pembayaran honorarium kegiatan

ataundash pelaksanaan belanja bantuan sosial dalam bentuk transfer uang kepada penerima

bantuan

PEMBUATAN KOMITMEN

Atas perjanjiankontrak yang akan dibayar melalui SPM-LS PPK mencatatkan perjanjiankontrak dan menyampaikan paling lambat 5 hari kerja setelah ditandatangani perjanjiankontrak tersebut ke KPPN secara langsung atau melalui e-mail yang meliputi data

ndash nama dan kode Satker serta uraian fungsisubfungsi program kegiatan output dan akun yang digunakan

ndash nomor Surat Pengesahan dan tanggal DIPAndash nomor tanggal dan nilai perjanjiankontrak yang telah dibuat oleh Satkerndash uraian pekerjaan yang diperjanjikanndash data penyedia barangjasa yang tercantum dalam perjanjiankontrak antara lain nama rekanan

alamat rekanan NPWP nama bank nama dan nomor rekening penerima pembayaranndash jangka waktu dan tanggal penyelesaian pekerjaan serta masa pemeliharaan apabila dipersyaratkanndash ketentuan sanksi apabila terjadi wanprestasindash addendum perjanjiankontrak apabila terdapat perubahan data pada perjanjiankontrak tersebutndash cara pembayaran dan rencana pelaksanaan pembayaran

sekaligus (nilai rencana bulan ) atau secara bertahap (nilai rencana bulan )

Alokasi dana yang sudah tercatat dan terikat dengan perjanjiankontrak tidak dapat digunakan lagi untuk kebutuhan lain

Data perjanjiankontrak dalam Kartu Pengawasan Kontrak KPPN digunakan untuk menguji kesesuaian tagihan yang tercantum pada SPM

Pencatatan Komitmen oleh KPPN

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN amp PENYALURAN DANA BOS

No Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Identifikasi Pencairan

1 PengembanganPerpustakaan

Pembelian bukuperabot Perpustakaan Akses internet Pengembangan database perpustakaan Peningkatan kapasitas Pustakawan Pembelian AC perpustakaan

Pengadaan barangjasa dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

2 Kegiatan dalam rangkapenerimaan peserta didikbaru

Termasuk untuk konsumsi dan honor panitia dalam rangka penerimaan peserta didik baru

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

3 Kegiatan pembelajarandan ekstra kurikuler siswa

Termasuk untuk honor tambahan jam mengajar transportasi pembelian peralatan

Penerbitan SK Honor Pengadaan barang dengan

nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

4 Kegiatan Ulangan danUjian

ATK Honor pengawas dan koreksi hasil ujian Transportasi

Penerbitan SK Honor Pengadaan barang dengan

nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

5 Pembelian bahan-bahanhabis pakai

ATK Suku cadang alat kantor Alat kebersihan

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN amp PENYALURAN DANA BOS

No Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Identifikasi Pencairan

6 Langganan daya dan jasa Listrik Air TeleponAkses internetPembelian genset atau panel surya

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

7 Perawatan madrasah Rehab ringan tidak lebih dari Rp 10 juta Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

8 Pembayaran honorariumbulanan guru honorer dan tenaga kependidikanhonorer

Guru honorer Pegawai administrasi (termasuk administrasi BOS

untuk MI) Pegawai perpustakaan Penjaga Madrasah Satpam Pegawai kebersihan

Penerbitan SK Honor Pengadaan barang dengan

nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

9 Pengembangan profesiguru dan tenagakependidikan

Biaya akomodasi seminar Fotocopy Transportasi

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

10 Membantu siswa miskin Transportasi Seragam sekolah

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN amp PENYALURAN DANA BOS

No Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Identifikasi Pencairan

11 Pembiayaan pengelolaanBOS

ATK Penggandaan Transportasi

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

12 Pembelian perangkatkomputer

Dekstop Laptop Proyektor

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

13 Pembiayaan asrama danpembelian peralatanibadah

Pembelian kitab kuning Peralatan sholat

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

14 Biaya lainnya jika seluruhkomponen 1 sd 13 telahterpenuhi pendanaannyadari BOS

Alat peraga pendidikan UKS Mebelair

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

SYARAT PENYALURAN DANA BOS

KPA dapat membuka rekening pengeluaran atas nama BPP dengan persetujuan kuasa BUN

PPK menandatangani Surat Perjanjian Pemberian Bantuan (SPPB) dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Madrasah (RKAM) BOS yang diajukan oleh setiap Madrasah

BPP merekapitulasi RKAM setiap madrasah kemudian PPK dan BPP mengajukan rekapitulasi RKAM tersebut ke Bendahara Pengeluaran (BP) sebagai pedoman kebutuhan Pembayaran Langsung (LS) belanja barangjasa Uang Persediaan (UP) atau Tambahan Uang Persediaan (TUP) khusus pencairan dana BOS

PPK dapat mengklasifikasikan kategori belanja barangjasa belanja kegiatan belanja pegawai belanja bansos dan perjalanan dinas dari rekapitulasi RKAM setiap madrasah sebagai pedoman dalam mekanisme pembayaran dana BOS

Madrasah harus menyampaikan SPPB dan RKAM setiap pengajuan pencairan dana BOS

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)

Pembayaran di atas Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa menggunakan mekanisme pembayaran langsung (LS) belanja barangjasa oleh PPK namun di bawah Rp 50000000- juga dapat dilakukan mekanisme LS

PPK membuat Surat PerjanjianKontrak terhadap pihak penyedia barangjasa

PPK dapat menerbitkan Surat Permohonan Pembayaran Langsung (SPP-LS) apabila persyaratan pembayaran tagihan sudah terpenuhi dan sudah diuji secara materil

KPA dapat mengeluarkan SPM-LS sebagai pengajuan pencairan terhadap pihak penyedia barangjasa kepada KPPN

Pembayaran LS selain ditujukan kepada pihak penyedia barangjasa atas dasar perjanjiankontrak ditujukan pula ke Bendahara Pengeluaran untuk keperluan pembayaran honorarium dan perjalanan dinas atas dasar surat keputusan

1113088111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088 11130881113088 111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088 11130881113088111308811130881113088

Pelaksanaan pembayaran tagihan kepada penyedia barangjasa harus disertai 1) Bukti perjanjiankontrak2) Referensi Bank yang menunjukkan nama dan nomor rekening

penyedia barangjasa3) Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan4) Berita Acara Serah Terima PekerjaanBarang5) Bukti penyelesaian pekerjaan lainnya sesuai ketentuan6) Berita Acara Pembayaran7) Kuitansi yang telah ditandatangani oleh penyedia barangjasa

dan PPK sesuai (format lampiran 4)8) Faktur pajak beserta Surat Setoran Pajak (SSP) yang telah

ditandatangani oleh Wajib PajakBendahara Pengeluaran9) Jaminan yang dikeluarkan oleh Bank atau lembaga keuangan

lainnya sebagaimana dipersyaratkan dalam peraturan perundang-undangan mengenai pengadaan barangjasa pemerintah

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

Pembayaran sampai dengan Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa dapat menggunakan mekanisme UPTUP melalui PPK dan BPP

KPA mengajukan permintaan UPTUP kepada Kepala KPPN setempat

KPA dapat mengajukan persetujuan besaran UP melampaui besaran yang ditetapkan sesuai pagu DIPA kepada Kepala Kanwil DJPB berdasarkan pengajuan rekapitulasi RKAM dari BPP kepada BP

Pembayaran melebihi Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa dapat dilakukan dengan UP oleh PPK setelah mendapat persetujuan dari Direktur Jenderal Perbendaharaan atas permintaan KPA

BP dapat mentransfer dana UPTUP kepada BPP melalui rekening sesuai kebutuhan mengacu pada RKAM

Setiap BPP dapat mengajukan penggantian UP melalui BP apabila UP yang dikelolanya telah dipergunakan paling sedikit 50 (lima puluh persen) sehingga BP dapat melakukan penggantian (revolving) UP yang telah digunakan sepanjang dana yang dapat dibayarkan dengan UP masih tersedia dalam DIPA

Pengajuan pembayaran UPTUP tahap berikutnya BPP harus menyiapkan bukti-bukti laporan pertanggungjawaban kepada BP terhadap UPTUP yang telah dibayarkan sebelumnya

KPA dapat mengajukan TUP kepada Kepala KPPN jika sisa UP pada BP tdk cukup tersedia membiayai kegiatan yang mendesak tidak dapat ditunda

Permohonan persetujuan perpanjangan pertanggungjawaban TUP melampaui 1 (satu) bulan dapat diajukan KPA kepada Kepala KPPN

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

Jika diperlukan dapat dilakukan mekanisme uang muka dengan menyalurkan dana UP oleh BPP kepada pihak madrasah swasta berdasarkan Surat Perintah Bayar (SPBy) yang ditandatangani oleh BPP Kepala Madrasah dan PPK atas nama KPA dengan memperhatikan batas waktu pertanggungjawaban

Madrasah dapat membelanjakan sendiri atas uang muka tersebut sesuai RKAM yang telah diajukan dengan memperhatikan akuntabilitas laporan pertanggungjawaban

Dalam hal pembayaran yang dilakukan Bendahara Pengeluaran merupakan uang muka kerja SPBy dilampiria Rencana pelaksanaan kegiatanpembayaranb Rincian kebutuhan dana dan c Batas waktu pertanggungjawaban penggunaan uang muka kerja

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

  • MEKANISME PENCAIRAN DANA dan PENYUSUNAN LAPORAN BOS PADA KEMEN
  • Latar Belakang
  • BELANJA BANTUAN SOSIAL
  • Bultek 10 SAP Akuntansi Belanja Bantuan Sosial
  • Hal-hal yang perlu diperhatikan
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (1)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (2)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (3)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (4)
  • Slide 10
  • PENGERTIAN
  • TUJUAN UMUM
  • TUJUAN KHUSUS
  • PROGRAM PRIORITAS
  • Slide 15
  • Slide 16
  • PENCAIRAN BELANJA BANTUAN SOSIAL (PMK No 81PMK052012)
  • Slide 18
  • Slide 19
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • IMPLEMENTASI SURAT DIRJEN PERBENDAHARAAN NOMOR S-8245PB2014
  • Slide 25
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Slide 31
  • Slide 32
  • Slide 33
  • Slide 34
  • Slide 35
  • Slide 36
  • Slide 37
  • Slide 38
  • Slide 39
  • Slide 40
  • SYARAT PENYALURAN DANA BOS
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS) (2)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP (2)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP (3)
Page 3: MEKANISME PENCAIRAN DANA dan PENYUSUNAN LAPORAN BOS.pptx

Transfer uang atau barang yang diberikan kepada masyarakat guna melindungi dari kemungkinan terjadinya risiko sosial Bantuan sosial dapat langsung diberikan kepada anggota masyarakat danatau lembaga kemasyarakatan termasuk didalamnya bantuan untuk lembaga non pemerintah bidang pendidikan dan keagamaan

BELANJA BANTUAN SOSIAL

Bultek 10 SAP Akuntansi Belanja Bantuan Sosial

Risiko sosial menurut Buletin Teknis 10 adalah kejadian atau peristiwa yang dapat menimbulkan potensi terjadinya kerentanan sosial yang ditanggung oleh individu keluarga kelompok danatau masyarakat sebagai dampak krisis sosial krisis ekonomi krisis politik fenomena alam dan bencana alam yang jika tidak diberikan belanja bantuan sosial akan semakin terpuruk dan tidak dapat hidup dalam kondisi wajar

Hal-hal yang perlu diperhatikan

a Belanja Bantuan Sosial secara prinsip dimaksudkan untuk melindungi masyarakat dari kemungkinan terjadinya risiko sosial

b Bantuan Sosial yang diberikan kepada masyarakat dapat berupa uang atau barang

c Pengadaan barang atau bantuan peralatan yang akan diberikan kepada masyarakat dalam rangka bansos walaupun berupa barng fisik pencatatannya tetap menggunakan akun belanja bantuan sosial (57xxxx)

d bantuan sosial diberikan oleh instansi pemerintah dan diberikan kepada institusi selain pemerintah atau masyarakat serta harus memenuhi kriteria risiko sosial

Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (1)

1 Tujuan penggunaana) Rehabilitasi sosialb) Perlindungan sosial c) Pemberdayaan Sosial d) Jaminan Sosial e) Penanggulangan kemiskinan f) Penanggulangan bencana

Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (2)

2 Pemberi Bantuana) Pemberi bantuan sosial adalah Pemerintah Pusat dan atau Pemerintah

Daerah Institusi pemerintah baik pusat atau daerah yang dapat memberikan bantuan sosial adalah institusi yang melaksanakan perlindungan sosial rehabilitasi sosial jaminan sosial pemberdayaan sosial penanggulangan kemiskinan dan pelayanan dasar serta penanggulangan bencana

b) Bantuan sosial yang diberikan oleh masyarakat lembaga sosial atau lembaga lain selain Pemerintah selama tidak dimasukkan dalam anggaran pemerintah adalah di luar ruang lingkup pengaturan buletin teknis ini

Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (3)

3 Persyaratan Penerima Bantuan Sosialbull Pemberian bantuan sosial yang diberikan oleh pemerintah haruslah selektif yaitu

hanya diberikan kepada calon penerima yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan dalam pengertian belanja bantuan sosial yaitu melindungi dari kemungkinan risiko sosial Oleh karena itu diperlukan persyaratankondisi yang harus dipenuhi oleh calon penerima yaitu adanya perlindungan atas kemungkinan terjadinya Risiko Sosial

bull Penerima belanja bantuan sosial adalah seseorang keluarga kelompok danatau masyarakat yang mengalami keadaan yang tidak stabil sebagai akibat dari situasi krisis sosial ekonomipolitik bencana dan fenomena alam agar dapat memenuhi kebutuhan hidup minimum termasuk di dalamnya bantuan untuk lembaga non pemerintah bidang pendidikan keagamaan dan bidang lain yang berperan untuk melindungi individukelompok danatau masyarakat dari kemungkinan terjadinya risiko sosial

Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (4)

4 Bersifat sementara atau berkelanjutanbull Pemberian belanja bantuan sosial umumnya bersifat sementara dan tidak terus

menerus namun terdapat kondisi dimana Belanja Bantuan Sosial tersebut diberikan secara terus menerus atau berkelanjutan Yang dimaksud dengan Belanja Bantuan Sosial berkelanjutan yaitu bantuan yang diberikan secara terus menerus untuk mempertahankan taraf kesejahteraan sosial dan upaya untuk mengembangkan kemandirian

bull Belanja bantuan sosial yang diberikan secara tidak terus menerustidak mengikat diartikan bahwa pemberian bantuan tersebut tidak wajib dan tidak harus diberikan setiap tahun anggaran belanja bantuan sosial dihentikan pada saat pihak yang dibantu telah lepas dari masalah sosial tersebut Bantuan sosial dapat terus menerus misalnya untuk menjaga kinerja sosial yang telah tercapai agar jangan menurun kembali

bull APAKAH BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) TERMASUK BELANJA BANTUAN SOSIAL

PENGERTIANBOS merupakan program pemerintah yang pada dasarnya adalah untuk penyediaan pendanaan biaya operasi nonpersonalia bagi satuan pendidikan dasar sebagai pelaksana program wajib belajar Menurut PP No 48 Tahun 2008 Tentang Pendanaan Pendidikan biaya non personalia adalah biaya untuk bahan atau peralatan pendidikan habis pakai dan biaya tak langsung berupa daya air jasa telekomunikasi pemeliharaan sarana dan prasarana uang lembur transportasi konsumsi pajak dll

TUJUAN UMUM

Secara umum tujuan program BOS adalah meringankan beban masyarakat terhadap pembiayaan pendidikan dalam rangka wajib belajar 9 tahun dan Pendidikan Menengah Universal (PMU) yang bermutu serta berperan dalam mempercepat pencapaian standar pelayanan minimal di Madrasah

TUJUAN KHUSUSSecara khusus tujuan program BOS Membebaskan biaya operasional madrasah

bagi seluruh peserta didik di Madrasah Negeri Meringankan beban biaya operasional

madrasah bagi peserta didik di madrasah swastapps

Membebaskan segala jenis biaya pendidikan bagi seluruh siswa miskin di tingkat pendidikan dasar dan menengah baik di madrasah negeri maupun madrasah swasta

PROGRAM PRIORITAS

Merupakan Program Direktif Dari Presiden Merupakan Program Mandatory Nasional Merupakan Program Prioritas Nasional

Dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) sehingga harus dijaga ketetapan volume dan satuannya

HASIL REVIU BELANJA BANTUAN SOSIAL OLEH BPKP

Tidak Tepat Sasaran Anggaran yang direncanakan untuk membiayai kegiatan yang penerimanya tidak memenuhi kriteria sebagaimana diatur dalam PMK 81PMK052012 tentang Belanja Bantuan Sosial Hal ini terjadi karena kegiatan-kegiatan tersebut tidak dapat dimasukkan dalam Belanja Modal maupun Belanja Barang sehingga oleh KL dimasukkan dalam Belanja Bantuan Sosial

Tumpang TindihAnggaran yang direncanakan untuk membiayai kegiatan yang memiliki kesamaan baik substansi maupun penerimanya diantara Eselon I pada KL (dalam satu KL) yang bersangkutan atau diantara KL yang direviu (antar KL)

Tidak Transparan dan Tidak AkuntabelAnggaran yang direncanakan untuk membiayai kegiatan 1Rencana pelaksanaannya tidak didukung dengan Pedoman Penyaluran yang

jelas2Program Kegiatan dan Pedoman nya tidak dipublikasikan secara luas3Daftar penerima dan jumlahnya tidak ditetapkan secara jelas dan diumumkan

secara terbuka

HASIL REVIU BELANJA BANTUAN SOSIAL OLEH BPKP

No KementerianLembaga Tidak Tepat Sasaran

Tumpang Tindih

Tidak TransparanAkuntabel

Total

1 Kementerian Pertanian -

2 Kementerian Pendidikan amp Kebud 727496 5750 733246

3 Kementerian Kesehatan 500 500

4 Kementerian Agama 97311 148718 246029

5 Kementerian Tenaga Kerja amp Trans

1676 1150 2826

6 Kementerian Kelautan amp Perikanan

-

7 Kementerian Pekerjaan Umum 2580 2580

8 Kementerian Pariwisata amp Ek 4900 4900

9 Kementerian Koperasi amp UKM 689 689

10 Kementerian Pemb Daerah Tertinggal

460 1000 1460

11 Kementerian Perumahan Rakyat 3600 3600 7200

TOTAL 839214 5750 154468 999432

(dalam Miliar Rupiah)

PENCAIRAN BELANJA BANTUAN SOSIAL(PMK No 81PMK052012)

Pemberi

Bantuan

(KPAPPK)

KPPN BankPos

Penyalur

Rekening Penerim

aBantuan

Penerima Bantuan

BO I

Bantuan uang

tunai

Penyedia Barang

Jasa

Penerima

Bantuan

Pemberi Bantuan

(KPAPPK)KPP

N BO I

Bantuan barangjasa

KOMITMEN PEMERINTAH ATAS DANA BANSOS

a Belanja Bansos yang tidak tepat sasaran dan tumpang tindih dibatalkandirevisiditunda bila belum dilaksanakandicairkan

b Belanja Bansos yang sedangsudah dilaksanakandicairkan agar ditingkatkan governance-nya dan dipersiapkan pertanggungjawaban serta auditnya

c Belanja Bansos yang tidak transparan dan akuntabel KL agar memperjelas dan mempublikasikan secara luas program kegiatan pedoman penyaluran serta penerima dan jumlahnya

Tindak Lanjut Kementerian Keuangan Atas Reviu BPKP

HASIL PEMETAAN DANA BANSOS 2014

Klasifikasi ke Jenis Belanja yang sesuai

Belanja Barang

Belanja Pegawai

Satker Pusat 521XXX

526XXXPengadaan Barang amp

Jasa

Satker Pusat

Dengan SK Penetapan

Dengan SK Penetapan

Mekanisme UP

Alokasi Dana Pada Kemenag untuk 1 Bea Siswa Berprestasi2 Tunjangan Guru3 Dana Operasional LembagaAdminstrasi

(BOSBOP)4 Pengadaan Fisik

Tidak memenuhi kriteria sebagai Dana Bansos

PEMETAAN AKUN EKS BANTUAN SOSIAL PADA KEMENAG(Surat Dirjen Perbendaharaan No S-8245PB2014)

No Kegiatanoutputkomponenuraian Akun saat ini Akun yg seharusnya

I BeasiswaBSM

1 Beasiswa amp Mahasiswa Berprestasi 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219

2 Bantuan Siswa amp Mahasiswa Miskin untuk MIMTsPTA NegeriSwasta

572111 Bansos dalam bentuk uang

574111

II Tunjangan

1 Tunjangan Profesi GuruDosen Non PNS 572111 (Bansos dalam bentuk uang)

511521

2 Tunjangan Penyuluh Agama Non PNS 572111 (Bansos dalam bentuk uang)

511522

III Operasional LembagaAdministrasi

1 BOS MadrasahPTA Swasta 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

PEMETAAN AKUN EKS BANTUAN SOSIAL PADA KEMENAG(Surat Dirjen Perbendaharaan No S-8245PB2014)

No Kegiatanoutputkomponenuraian Akun saat ini Akun yg seharusnya2 Layanan Penyelenggaraan Pendidikan 573111 (Bansos dalam

bentuk uang)521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

3 Operasional Lembaga Keagamaan 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

4 Operasional Sekber Kerukunan Umat Beragama

573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

5 Pelayanan Nikah 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

PEMETAAN AKUN EKS BANTUAN SOSIAL PADA KEMENAG(Surat Dirjen Perbendaharaan No S-8245PB2014)

No Kegiatanoutputkomponenuraian Akun saat ini Akun yg seharusnya6 Penelitian SiswaMahasiswa Swasta 573111 (Bansos dalam

bentuk uang)521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

7 Sertifikasi Tanah Wakaf 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

8 Akreditasi Madrasah Swasta 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

9 Pendidikan Terpadu Anak Terapan 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

PEMETAAN AKUN EKS BANTUAN SOSIAL PADA KEMENAG(Surat Dirjen Perbendaharaan No S-8245PB2014)

No Kegiatanoutputkomponenuraian Akun saat ini Akun yg seharusnya10 Event Keagamaan 573111 (Bansos dalam

bentuk uang)521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

IV Pengadaan Fisik1 PembangunanRehab Ruang Kelas

MIMTsMA Swasta573111 (Bansos dalam bentuk uang)

526xxx sesuai dengan peruntukannya

2 Peralatan LaboratoriumPerpustakaanMeubelair

573111 (Bansos dalam bentuk uang)

526xxx sesuai dengan peruntukannya

3 Pembangunan Sekber Kerukunan Umat Beragama

573111 (Bansos dalam bentuk uang)

526xxx sesuai dengan peruntukannya

4 Bantuan Sarana Prasarana SekolahPT Keagamaan Swasta

573111 (Bansos dalam bentuk uang)

526xxx sesuai dengan peruntukannya

5 Bantuan Rumah ibadah 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

6 Asrama Pondok Pesantren 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

IMPLEMENTASI SURAT DIRJEN PERBENDAHARAAN NOMOR S-8245PB2014

P A K P A PPK KHUSUS

BPP KHUSUSB P

Pedoman Umum

Pedoman Teknis

Penerima Bantuan

1 2 2a

3

5a

5b

SK Penerim

a Bantuan

3a3b

Seleksi dan

Penentuan

6

PP SPM

SPM

4

Penyedia BJ

4a

LS UPPejabat Perbendaharaan KPA PPK PPSPM

Pejabat Perbendaharaan KPA PPK BPBPP PPSPM

1 Pembuatan Komitmen antara PPK dengan Pihak Ketiga

(PerjanjianSurat Keputusan)2 Pengajuan tagihan disertai

kontrakkuitansibukti pengeluaran

1 Permintaan besaran UP untuk BPBPP- Dispensasi besaran UP (Kanwil DJPB)- Dispensasi pembayaran dengan UP

melebihi Rp 50 juta (Dirjen PB)2 BPBPP membayarkan dana UP

berdasarkan SPBy yang diterbitkan oleh PPK berdasarkan bukti pengeluaranSurat Keputusan

3 Penggantian UPRevolving setelah UP dipergunakan minimal 50 oleh BP masing-masing BPP

MEKANISME PENCAIRAN DANA NON-BANSOS(PMK No 190PMK052012)

KPA mengajukan UP kepada KPPN sebesar kebutuhan operasional Satker dalam 1 (satu) bulan yang direncanakan dibayarkan melalui UP

Pemberian UP diberikan paling banyak

a Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) untuk pagu jenis belanja yang bisa dibayarkan melalui UP sampai dengan Rp 900000000 (sembilan ratus juta rupiah)

b Rp100000000 (seratus juta rupiah) untuk pagu jenis belanja yang bisa dibayarkan melalui UP diatas Rp 900000000 (sembilan ratus juta rupiah) sampai dengan Rp 2400000000 (dua miliar empat ratus juta rupiah)

c Rp200000000 (dua ratus juta rupiah) untuk pagu jenis belanja yang bisa dibayarkan melalui UP diatas Rp 2400000000 (dua miliar empat ratus juta rupiah) sampai dengan Rp6000000000 (enam miliar rupiah) atau

d Rp500000000 (lima ratus juta rupiah) untuk pagu jenis belanja yang bisa dibayarkan melalui UP diatas Rp 6000000000 (enam miliar rupiah)

Persetujuan perubahan besaran UP dilaksanakan oleh Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan

BESARAN UP

o KPA dapat mengajukan TUP kepada Kepala KPPN jika sisa UP pada BP tdk cukup tersedia membiayai kegiatan yang mendesak tidak dapat ditunda

o Syarat penggunaan TUP Digunakan dan dipertanggungjawabkan paling lama

1 (satu) bulan sejak tgl SP2D diterbitkan Tidak digunakan untuk membiayai kegiatan yg harus

dilaksanakan dengan pembayaran LSo KPA mengajukan TUP kepada Kepala KPPN (KBUN)

disertai Rincian rencana penggunan TUP Surat yang memuat syarat penggunaan TUP

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TUP)

o Ka KPPN melakukan penilaian terhadap Pengeluaran pada rincian rencana penggunaan TUP

bukan merupakan pengeluaran yg harus dengan pembayaran LS

Ketersediaan dana dalam DIPA TUP sebelumnya sdh dipertanggungjawabkan

seluruhnya Sisa TUP telah disetor ke Kas Negara

o Dalam hal TUP sebelumnya belum dipertanggungjawabkan seluruhnya danatau belum disetor KPPN dapat menyetujui TUP berikutnya setelah mendapat persetujuan Kakanwil Ditjen Perbendaharaan

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TUP)

o Dalam hal KPA mengajukan TUP utk kebutuhan melebihi waktu 1 (satu) bulan Ka KPPN dapat memberi persetujuan dengan pertimbangan kegiatan yg akan dilaksanakan memerlukan waktu lebih dari 1 (satu) bulan

o Persetujuan Ka KPPN atas TUP bisa sebagian atau seluruhnya

o Ka KPPN menolak permintaan TUP bila tidak memenuhi ketentuan

o Persetujuan atau penolakan TUP disampaikan paling lambat 1 (satu) hari kerja

o TUP harus dipertanggungjawabkan dalam waktu 1 (satu) bulan dan dapat dilakukan secara bertahap

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TUP)

o Dalam hal 1 (satu) bulan sejak SP2D TUP diterbitkan belum dilakukan pengesahan dan pertanggungjawaban TUP Kepala KPPN menyampaikan surat teguran kepada KPA

o Sisa TUP yang tidak habis digunakan harus disetor ke Kas Negara paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah batas waktu

o Permohonan persetujuan perpanjangan pertanggungjawaban TUP melampaui 1 (satu) bulan dapat diajukan KPA kepada Ka KPPN

o Persetujuan perpanjangan diberikan dengan pertimbangan KPA hrs mempertanggungjawabkan penggunaan TUP Pernyataan kesanggupan KPA untuk mempertanggungjawabkan

sisa TUP tidak lebih dari 1 (satu) bulan berikutnya

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TUP)

1 Bendahara PengeluaranBPP melakukan pembayaran atas UP berdasarkan Surat Perintah Bayar (SPBy) yang dilampiri bukti2 pengeluaran yang disetujui dan ditandatangani oleh PPK

2 Dalam hal pembayaran yang dilakukan Bendahara Pengeluaran merupakan uang muka kerja SPBy dilampirindash rencana pelaksanaan kegiatanpembayaranndash rincian kebutuhan dana dan ndash batas waktu pertanggungjawaban penggunaan uang muka kerja

3 Berdasarkan SPBy yang diterimanya Bendahara PengeluaranBPP melakukanndash pengujian atas tagihan pada SPBy danndash pemungutanpemotongan pajakbukan pajak atas tagihan dalam SPBy

yang diajukan dan menyetorkan ke kas negara4 Berdasarkan rencana pelaksanaan kegiatan pembayaran dan rincian

kebutuhan dana Bendahara Pengeluaran BPP melakukan pengujian ketersediaan dana

MEKANISME PEMBAYARAN OLEH BPBPP

5 Apabila SPBy telah memenuhi persyaratan pembayaran BP BPP melakukan pembayaran bila tidak memenuhi persyaratan maka BP BPP harus menolak SPBy

7 Penerima uang muka kerja harus mempertanggungjawabkan uang muka kerja sesuai batas waktu berupa kuitansibukti pembelian yg disahkan PPK beserta faktur pajak dan SSP serta nota bukti penerimaan barang jasa atau dokumen pendukung lain yg disahkan PPK Berdasarkan pertanggungjawaban tsb BP BPP melakukan pengujian bukti pengeluaran

8 Dalam hal sampai batas waktu penerima uang muka kerja belum menyampaikan bukti pengeluaran BP BPP menyampaikan permintaan tertulis agar penerima uang muka kerja segera mempertanggungjawabkan uang muka kerja ditembuskan kepada PPK

9 BPP menyampaikan SPBy beserta bukti pengeluaran kepada BP10 BP menyampaikan bukti pengeluaran kepada PPK untuk pembuatan SPP

GUPGUP Nihil

MEKANISME PEMBAYARAN OLEH BPBPP

33

UANG PERSEDIAAN

bull Perubahan Besaran UP dilaksanakan melalui Kepala Kanwil Ditjen PerbendaharaanKetentuan lama oleh Dirjen Perbendaharaan

bull Pada akhir hari kerja uang tunai di Bendahara yang berasal dari UP tidak boleh melebihi Rp 50 Juta

bull Revolving UP sebesar 50 Ketentuan lama 75

bull UP digunakan untuk jenis belanja barang (52) Belanja Modal (53) dan Belanja Lain-lain (58) dengan nilai sampai dengan Rp50000000ndash 1 (satu) penerimapenyedia barangjasa dan bukan merupakan untuk

pengadaan barangjasa yang dipecah-pecah Ketentuan lama UP digunakan untuk jenis belanja barang belanja modal (pendukung)

dan lain-lain maksimal Rp20 juta untuk setiap kuitansi

34

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN

bull Persetujuan TUP oleh Kepala KPPN (berapapun nilainya) termasuk persetujuan melewati waktu 1 bulan Ketentuan lama oleh Kepala Kanwil DJPB untuk nilai di

atas 500 Juta

bull Pertanggungjawaban TUP dapat diangsur (harianmingguan) selama batas waktu pertanggungjawaban TUP (Pasal 49 ayat (1)) (tujuan agar pencatatan realisasi belanja lebih cepat) Ketentuan lama Pertanggungjawaban TUP harus

dilaksanakan sekaligus

SPP-UPTUP diselesaikan paling lambat 2 (dua) hari kerja SPP-GUP diselesaikan paling lambat 4 (empat) hari kerja SPP-PTUP diselesaikan paling lambat 3 (tiga) hari kerja dan SPP-LS diselesaikan paling lambat 5 (lima) hari kerja

PPSPM menyampaikan SPM kepada KPPN paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah SPM diterbitkan

Lima hari kerja setelah serah terima pekerjaan penyedia barangjasa menyampaikan tagihan kepada PPK

PPK menerbitkan SPP-LS dalam waktu 5 hari kerja Proses Penyelesaian

Pekerjaan harus

dilaporkan secara berkala kepada KPA

Norma Waktu Penyelesaian Tagihan

LAPORAN

Pelaksanaan kegiatan dan penggunaan anggaran pada DIPA yang mengakibatkan pengeluaran negara dilakukan melalui pembuatan komitmen

Pembuatan komitmen dilakukan dalam bentukndash Perjanjiankontrak untuk pengadaan barangjasa danataundash Penetapan keputusan

Pembuatan komitmen melalui penetapan keputusan yang mengakibatkan pengeluaran negara antara lain untuk

ndash pelaksanaan belanja pegawaindash pelaksanaan perjalanan dinas yang dilaksanakan secara swakelolandash pelaksanaan kegiatan swakelola termasuk pembayaran honorarium kegiatan

ataundash pelaksanaan belanja bantuan sosial dalam bentuk transfer uang kepada penerima

bantuan

PEMBUATAN KOMITMEN

Atas perjanjiankontrak yang akan dibayar melalui SPM-LS PPK mencatatkan perjanjiankontrak dan menyampaikan paling lambat 5 hari kerja setelah ditandatangani perjanjiankontrak tersebut ke KPPN secara langsung atau melalui e-mail yang meliputi data

ndash nama dan kode Satker serta uraian fungsisubfungsi program kegiatan output dan akun yang digunakan

ndash nomor Surat Pengesahan dan tanggal DIPAndash nomor tanggal dan nilai perjanjiankontrak yang telah dibuat oleh Satkerndash uraian pekerjaan yang diperjanjikanndash data penyedia barangjasa yang tercantum dalam perjanjiankontrak antara lain nama rekanan

alamat rekanan NPWP nama bank nama dan nomor rekening penerima pembayaranndash jangka waktu dan tanggal penyelesaian pekerjaan serta masa pemeliharaan apabila dipersyaratkanndash ketentuan sanksi apabila terjadi wanprestasindash addendum perjanjiankontrak apabila terdapat perubahan data pada perjanjiankontrak tersebutndash cara pembayaran dan rencana pelaksanaan pembayaran

sekaligus (nilai rencana bulan ) atau secara bertahap (nilai rencana bulan )

Alokasi dana yang sudah tercatat dan terikat dengan perjanjiankontrak tidak dapat digunakan lagi untuk kebutuhan lain

Data perjanjiankontrak dalam Kartu Pengawasan Kontrak KPPN digunakan untuk menguji kesesuaian tagihan yang tercantum pada SPM

Pencatatan Komitmen oleh KPPN

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN amp PENYALURAN DANA BOS

No Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Identifikasi Pencairan

1 PengembanganPerpustakaan

Pembelian bukuperabot Perpustakaan Akses internet Pengembangan database perpustakaan Peningkatan kapasitas Pustakawan Pembelian AC perpustakaan

Pengadaan barangjasa dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

2 Kegiatan dalam rangkapenerimaan peserta didikbaru

Termasuk untuk konsumsi dan honor panitia dalam rangka penerimaan peserta didik baru

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

3 Kegiatan pembelajarandan ekstra kurikuler siswa

Termasuk untuk honor tambahan jam mengajar transportasi pembelian peralatan

Penerbitan SK Honor Pengadaan barang dengan

nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

4 Kegiatan Ulangan danUjian

ATK Honor pengawas dan koreksi hasil ujian Transportasi

Penerbitan SK Honor Pengadaan barang dengan

nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

5 Pembelian bahan-bahanhabis pakai

ATK Suku cadang alat kantor Alat kebersihan

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN amp PENYALURAN DANA BOS

No Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Identifikasi Pencairan

6 Langganan daya dan jasa Listrik Air TeleponAkses internetPembelian genset atau panel surya

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

7 Perawatan madrasah Rehab ringan tidak lebih dari Rp 10 juta Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

8 Pembayaran honorariumbulanan guru honorer dan tenaga kependidikanhonorer

Guru honorer Pegawai administrasi (termasuk administrasi BOS

untuk MI) Pegawai perpustakaan Penjaga Madrasah Satpam Pegawai kebersihan

Penerbitan SK Honor Pengadaan barang dengan

nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

9 Pengembangan profesiguru dan tenagakependidikan

Biaya akomodasi seminar Fotocopy Transportasi

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

10 Membantu siswa miskin Transportasi Seragam sekolah

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN amp PENYALURAN DANA BOS

No Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Identifikasi Pencairan

11 Pembiayaan pengelolaanBOS

ATK Penggandaan Transportasi

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

12 Pembelian perangkatkomputer

Dekstop Laptop Proyektor

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

13 Pembiayaan asrama danpembelian peralatanibadah

Pembelian kitab kuning Peralatan sholat

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

14 Biaya lainnya jika seluruhkomponen 1 sd 13 telahterpenuhi pendanaannyadari BOS

Alat peraga pendidikan UKS Mebelair

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

SYARAT PENYALURAN DANA BOS

KPA dapat membuka rekening pengeluaran atas nama BPP dengan persetujuan kuasa BUN

PPK menandatangani Surat Perjanjian Pemberian Bantuan (SPPB) dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Madrasah (RKAM) BOS yang diajukan oleh setiap Madrasah

BPP merekapitulasi RKAM setiap madrasah kemudian PPK dan BPP mengajukan rekapitulasi RKAM tersebut ke Bendahara Pengeluaran (BP) sebagai pedoman kebutuhan Pembayaran Langsung (LS) belanja barangjasa Uang Persediaan (UP) atau Tambahan Uang Persediaan (TUP) khusus pencairan dana BOS

PPK dapat mengklasifikasikan kategori belanja barangjasa belanja kegiatan belanja pegawai belanja bansos dan perjalanan dinas dari rekapitulasi RKAM setiap madrasah sebagai pedoman dalam mekanisme pembayaran dana BOS

Madrasah harus menyampaikan SPPB dan RKAM setiap pengajuan pencairan dana BOS

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)

Pembayaran di atas Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa menggunakan mekanisme pembayaran langsung (LS) belanja barangjasa oleh PPK namun di bawah Rp 50000000- juga dapat dilakukan mekanisme LS

PPK membuat Surat PerjanjianKontrak terhadap pihak penyedia barangjasa

PPK dapat menerbitkan Surat Permohonan Pembayaran Langsung (SPP-LS) apabila persyaratan pembayaran tagihan sudah terpenuhi dan sudah diuji secara materil

KPA dapat mengeluarkan SPM-LS sebagai pengajuan pencairan terhadap pihak penyedia barangjasa kepada KPPN

Pembayaran LS selain ditujukan kepada pihak penyedia barangjasa atas dasar perjanjiankontrak ditujukan pula ke Bendahara Pengeluaran untuk keperluan pembayaran honorarium dan perjalanan dinas atas dasar surat keputusan

1113088111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088 11130881113088 111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088 11130881113088111308811130881113088

Pelaksanaan pembayaran tagihan kepada penyedia barangjasa harus disertai 1) Bukti perjanjiankontrak2) Referensi Bank yang menunjukkan nama dan nomor rekening

penyedia barangjasa3) Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan4) Berita Acara Serah Terima PekerjaanBarang5) Bukti penyelesaian pekerjaan lainnya sesuai ketentuan6) Berita Acara Pembayaran7) Kuitansi yang telah ditandatangani oleh penyedia barangjasa

dan PPK sesuai (format lampiran 4)8) Faktur pajak beserta Surat Setoran Pajak (SSP) yang telah

ditandatangani oleh Wajib PajakBendahara Pengeluaran9) Jaminan yang dikeluarkan oleh Bank atau lembaga keuangan

lainnya sebagaimana dipersyaratkan dalam peraturan perundang-undangan mengenai pengadaan barangjasa pemerintah

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

Pembayaran sampai dengan Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa dapat menggunakan mekanisme UPTUP melalui PPK dan BPP

KPA mengajukan permintaan UPTUP kepada Kepala KPPN setempat

KPA dapat mengajukan persetujuan besaran UP melampaui besaran yang ditetapkan sesuai pagu DIPA kepada Kepala Kanwil DJPB berdasarkan pengajuan rekapitulasi RKAM dari BPP kepada BP

Pembayaran melebihi Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa dapat dilakukan dengan UP oleh PPK setelah mendapat persetujuan dari Direktur Jenderal Perbendaharaan atas permintaan KPA

BP dapat mentransfer dana UPTUP kepada BPP melalui rekening sesuai kebutuhan mengacu pada RKAM

Setiap BPP dapat mengajukan penggantian UP melalui BP apabila UP yang dikelolanya telah dipergunakan paling sedikit 50 (lima puluh persen) sehingga BP dapat melakukan penggantian (revolving) UP yang telah digunakan sepanjang dana yang dapat dibayarkan dengan UP masih tersedia dalam DIPA

Pengajuan pembayaran UPTUP tahap berikutnya BPP harus menyiapkan bukti-bukti laporan pertanggungjawaban kepada BP terhadap UPTUP yang telah dibayarkan sebelumnya

KPA dapat mengajukan TUP kepada Kepala KPPN jika sisa UP pada BP tdk cukup tersedia membiayai kegiatan yang mendesak tidak dapat ditunda

Permohonan persetujuan perpanjangan pertanggungjawaban TUP melampaui 1 (satu) bulan dapat diajukan KPA kepada Kepala KPPN

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

Jika diperlukan dapat dilakukan mekanisme uang muka dengan menyalurkan dana UP oleh BPP kepada pihak madrasah swasta berdasarkan Surat Perintah Bayar (SPBy) yang ditandatangani oleh BPP Kepala Madrasah dan PPK atas nama KPA dengan memperhatikan batas waktu pertanggungjawaban

Madrasah dapat membelanjakan sendiri atas uang muka tersebut sesuai RKAM yang telah diajukan dengan memperhatikan akuntabilitas laporan pertanggungjawaban

Dalam hal pembayaran yang dilakukan Bendahara Pengeluaran merupakan uang muka kerja SPBy dilampiria Rencana pelaksanaan kegiatanpembayaranb Rincian kebutuhan dana dan c Batas waktu pertanggungjawaban penggunaan uang muka kerja

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

  • MEKANISME PENCAIRAN DANA dan PENYUSUNAN LAPORAN BOS PADA KEMEN
  • Latar Belakang
  • BELANJA BANTUAN SOSIAL
  • Bultek 10 SAP Akuntansi Belanja Bantuan Sosial
  • Hal-hal yang perlu diperhatikan
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (1)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (2)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (3)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (4)
  • Slide 10
  • PENGERTIAN
  • TUJUAN UMUM
  • TUJUAN KHUSUS
  • PROGRAM PRIORITAS
  • Slide 15
  • Slide 16
  • PENCAIRAN BELANJA BANTUAN SOSIAL (PMK No 81PMK052012)
  • Slide 18
  • Slide 19
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • IMPLEMENTASI SURAT DIRJEN PERBENDAHARAAN NOMOR S-8245PB2014
  • Slide 25
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Slide 31
  • Slide 32
  • Slide 33
  • Slide 34
  • Slide 35
  • Slide 36
  • Slide 37
  • Slide 38
  • Slide 39
  • Slide 40
  • SYARAT PENYALURAN DANA BOS
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS) (2)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP (2)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP (3)
Page 4: MEKANISME PENCAIRAN DANA dan PENYUSUNAN LAPORAN BOS.pptx

Bultek 10 SAP Akuntansi Belanja Bantuan Sosial

Risiko sosial menurut Buletin Teknis 10 adalah kejadian atau peristiwa yang dapat menimbulkan potensi terjadinya kerentanan sosial yang ditanggung oleh individu keluarga kelompok danatau masyarakat sebagai dampak krisis sosial krisis ekonomi krisis politik fenomena alam dan bencana alam yang jika tidak diberikan belanja bantuan sosial akan semakin terpuruk dan tidak dapat hidup dalam kondisi wajar

Hal-hal yang perlu diperhatikan

a Belanja Bantuan Sosial secara prinsip dimaksudkan untuk melindungi masyarakat dari kemungkinan terjadinya risiko sosial

b Bantuan Sosial yang diberikan kepada masyarakat dapat berupa uang atau barang

c Pengadaan barang atau bantuan peralatan yang akan diberikan kepada masyarakat dalam rangka bansos walaupun berupa barng fisik pencatatannya tetap menggunakan akun belanja bantuan sosial (57xxxx)

d bantuan sosial diberikan oleh instansi pemerintah dan diberikan kepada institusi selain pemerintah atau masyarakat serta harus memenuhi kriteria risiko sosial

Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (1)

1 Tujuan penggunaana) Rehabilitasi sosialb) Perlindungan sosial c) Pemberdayaan Sosial d) Jaminan Sosial e) Penanggulangan kemiskinan f) Penanggulangan bencana

Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (2)

2 Pemberi Bantuana) Pemberi bantuan sosial adalah Pemerintah Pusat dan atau Pemerintah

Daerah Institusi pemerintah baik pusat atau daerah yang dapat memberikan bantuan sosial adalah institusi yang melaksanakan perlindungan sosial rehabilitasi sosial jaminan sosial pemberdayaan sosial penanggulangan kemiskinan dan pelayanan dasar serta penanggulangan bencana

b) Bantuan sosial yang diberikan oleh masyarakat lembaga sosial atau lembaga lain selain Pemerintah selama tidak dimasukkan dalam anggaran pemerintah adalah di luar ruang lingkup pengaturan buletin teknis ini

Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (3)

3 Persyaratan Penerima Bantuan Sosialbull Pemberian bantuan sosial yang diberikan oleh pemerintah haruslah selektif yaitu

hanya diberikan kepada calon penerima yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan dalam pengertian belanja bantuan sosial yaitu melindungi dari kemungkinan risiko sosial Oleh karena itu diperlukan persyaratankondisi yang harus dipenuhi oleh calon penerima yaitu adanya perlindungan atas kemungkinan terjadinya Risiko Sosial

bull Penerima belanja bantuan sosial adalah seseorang keluarga kelompok danatau masyarakat yang mengalami keadaan yang tidak stabil sebagai akibat dari situasi krisis sosial ekonomipolitik bencana dan fenomena alam agar dapat memenuhi kebutuhan hidup minimum termasuk di dalamnya bantuan untuk lembaga non pemerintah bidang pendidikan keagamaan dan bidang lain yang berperan untuk melindungi individukelompok danatau masyarakat dari kemungkinan terjadinya risiko sosial

Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (4)

4 Bersifat sementara atau berkelanjutanbull Pemberian belanja bantuan sosial umumnya bersifat sementara dan tidak terus

menerus namun terdapat kondisi dimana Belanja Bantuan Sosial tersebut diberikan secara terus menerus atau berkelanjutan Yang dimaksud dengan Belanja Bantuan Sosial berkelanjutan yaitu bantuan yang diberikan secara terus menerus untuk mempertahankan taraf kesejahteraan sosial dan upaya untuk mengembangkan kemandirian

bull Belanja bantuan sosial yang diberikan secara tidak terus menerustidak mengikat diartikan bahwa pemberian bantuan tersebut tidak wajib dan tidak harus diberikan setiap tahun anggaran belanja bantuan sosial dihentikan pada saat pihak yang dibantu telah lepas dari masalah sosial tersebut Bantuan sosial dapat terus menerus misalnya untuk menjaga kinerja sosial yang telah tercapai agar jangan menurun kembali

bull APAKAH BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) TERMASUK BELANJA BANTUAN SOSIAL

PENGERTIANBOS merupakan program pemerintah yang pada dasarnya adalah untuk penyediaan pendanaan biaya operasi nonpersonalia bagi satuan pendidikan dasar sebagai pelaksana program wajib belajar Menurut PP No 48 Tahun 2008 Tentang Pendanaan Pendidikan biaya non personalia adalah biaya untuk bahan atau peralatan pendidikan habis pakai dan biaya tak langsung berupa daya air jasa telekomunikasi pemeliharaan sarana dan prasarana uang lembur transportasi konsumsi pajak dll

TUJUAN UMUM

Secara umum tujuan program BOS adalah meringankan beban masyarakat terhadap pembiayaan pendidikan dalam rangka wajib belajar 9 tahun dan Pendidikan Menengah Universal (PMU) yang bermutu serta berperan dalam mempercepat pencapaian standar pelayanan minimal di Madrasah

TUJUAN KHUSUSSecara khusus tujuan program BOS Membebaskan biaya operasional madrasah

bagi seluruh peserta didik di Madrasah Negeri Meringankan beban biaya operasional

madrasah bagi peserta didik di madrasah swastapps

Membebaskan segala jenis biaya pendidikan bagi seluruh siswa miskin di tingkat pendidikan dasar dan menengah baik di madrasah negeri maupun madrasah swasta

PROGRAM PRIORITAS

Merupakan Program Direktif Dari Presiden Merupakan Program Mandatory Nasional Merupakan Program Prioritas Nasional

Dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) sehingga harus dijaga ketetapan volume dan satuannya

HASIL REVIU BELANJA BANTUAN SOSIAL OLEH BPKP

Tidak Tepat Sasaran Anggaran yang direncanakan untuk membiayai kegiatan yang penerimanya tidak memenuhi kriteria sebagaimana diatur dalam PMK 81PMK052012 tentang Belanja Bantuan Sosial Hal ini terjadi karena kegiatan-kegiatan tersebut tidak dapat dimasukkan dalam Belanja Modal maupun Belanja Barang sehingga oleh KL dimasukkan dalam Belanja Bantuan Sosial

Tumpang TindihAnggaran yang direncanakan untuk membiayai kegiatan yang memiliki kesamaan baik substansi maupun penerimanya diantara Eselon I pada KL (dalam satu KL) yang bersangkutan atau diantara KL yang direviu (antar KL)

Tidak Transparan dan Tidak AkuntabelAnggaran yang direncanakan untuk membiayai kegiatan 1Rencana pelaksanaannya tidak didukung dengan Pedoman Penyaluran yang

jelas2Program Kegiatan dan Pedoman nya tidak dipublikasikan secara luas3Daftar penerima dan jumlahnya tidak ditetapkan secara jelas dan diumumkan

secara terbuka

HASIL REVIU BELANJA BANTUAN SOSIAL OLEH BPKP

No KementerianLembaga Tidak Tepat Sasaran

Tumpang Tindih

Tidak TransparanAkuntabel

Total

1 Kementerian Pertanian -

2 Kementerian Pendidikan amp Kebud 727496 5750 733246

3 Kementerian Kesehatan 500 500

4 Kementerian Agama 97311 148718 246029

5 Kementerian Tenaga Kerja amp Trans

1676 1150 2826

6 Kementerian Kelautan amp Perikanan

-

7 Kementerian Pekerjaan Umum 2580 2580

8 Kementerian Pariwisata amp Ek 4900 4900

9 Kementerian Koperasi amp UKM 689 689

10 Kementerian Pemb Daerah Tertinggal

460 1000 1460

11 Kementerian Perumahan Rakyat 3600 3600 7200

TOTAL 839214 5750 154468 999432

(dalam Miliar Rupiah)

PENCAIRAN BELANJA BANTUAN SOSIAL(PMK No 81PMK052012)

Pemberi

Bantuan

(KPAPPK)

KPPN BankPos

Penyalur

Rekening Penerim

aBantuan

Penerima Bantuan

BO I

Bantuan uang

tunai

Penyedia Barang

Jasa

Penerima

Bantuan

Pemberi Bantuan

(KPAPPK)KPP

N BO I

Bantuan barangjasa

KOMITMEN PEMERINTAH ATAS DANA BANSOS

a Belanja Bansos yang tidak tepat sasaran dan tumpang tindih dibatalkandirevisiditunda bila belum dilaksanakandicairkan

b Belanja Bansos yang sedangsudah dilaksanakandicairkan agar ditingkatkan governance-nya dan dipersiapkan pertanggungjawaban serta auditnya

c Belanja Bansos yang tidak transparan dan akuntabel KL agar memperjelas dan mempublikasikan secara luas program kegiatan pedoman penyaluran serta penerima dan jumlahnya

Tindak Lanjut Kementerian Keuangan Atas Reviu BPKP

HASIL PEMETAAN DANA BANSOS 2014

Klasifikasi ke Jenis Belanja yang sesuai

Belanja Barang

Belanja Pegawai

Satker Pusat 521XXX

526XXXPengadaan Barang amp

Jasa

Satker Pusat

Dengan SK Penetapan

Dengan SK Penetapan

Mekanisme UP

Alokasi Dana Pada Kemenag untuk 1 Bea Siswa Berprestasi2 Tunjangan Guru3 Dana Operasional LembagaAdminstrasi

(BOSBOP)4 Pengadaan Fisik

Tidak memenuhi kriteria sebagai Dana Bansos

PEMETAAN AKUN EKS BANTUAN SOSIAL PADA KEMENAG(Surat Dirjen Perbendaharaan No S-8245PB2014)

No Kegiatanoutputkomponenuraian Akun saat ini Akun yg seharusnya

I BeasiswaBSM

1 Beasiswa amp Mahasiswa Berprestasi 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219

2 Bantuan Siswa amp Mahasiswa Miskin untuk MIMTsPTA NegeriSwasta

572111 Bansos dalam bentuk uang

574111

II Tunjangan

1 Tunjangan Profesi GuruDosen Non PNS 572111 (Bansos dalam bentuk uang)

511521

2 Tunjangan Penyuluh Agama Non PNS 572111 (Bansos dalam bentuk uang)

511522

III Operasional LembagaAdministrasi

1 BOS MadrasahPTA Swasta 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

PEMETAAN AKUN EKS BANTUAN SOSIAL PADA KEMENAG(Surat Dirjen Perbendaharaan No S-8245PB2014)

No Kegiatanoutputkomponenuraian Akun saat ini Akun yg seharusnya2 Layanan Penyelenggaraan Pendidikan 573111 (Bansos dalam

bentuk uang)521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

3 Operasional Lembaga Keagamaan 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

4 Operasional Sekber Kerukunan Umat Beragama

573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

5 Pelayanan Nikah 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

PEMETAAN AKUN EKS BANTUAN SOSIAL PADA KEMENAG(Surat Dirjen Perbendaharaan No S-8245PB2014)

No Kegiatanoutputkomponenuraian Akun saat ini Akun yg seharusnya6 Penelitian SiswaMahasiswa Swasta 573111 (Bansos dalam

bentuk uang)521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

7 Sertifikasi Tanah Wakaf 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

8 Akreditasi Madrasah Swasta 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

9 Pendidikan Terpadu Anak Terapan 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

PEMETAAN AKUN EKS BANTUAN SOSIAL PADA KEMENAG(Surat Dirjen Perbendaharaan No S-8245PB2014)

No Kegiatanoutputkomponenuraian Akun saat ini Akun yg seharusnya10 Event Keagamaan 573111 (Bansos dalam

bentuk uang)521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

IV Pengadaan Fisik1 PembangunanRehab Ruang Kelas

MIMTsMA Swasta573111 (Bansos dalam bentuk uang)

526xxx sesuai dengan peruntukannya

2 Peralatan LaboratoriumPerpustakaanMeubelair

573111 (Bansos dalam bentuk uang)

526xxx sesuai dengan peruntukannya

3 Pembangunan Sekber Kerukunan Umat Beragama

573111 (Bansos dalam bentuk uang)

526xxx sesuai dengan peruntukannya

4 Bantuan Sarana Prasarana SekolahPT Keagamaan Swasta

573111 (Bansos dalam bentuk uang)

526xxx sesuai dengan peruntukannya

5 Bantuan Rumah ibadah 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

6 Asrama Pondok Pesantren 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

IMPLEMENTASI SURAT DIRJEN PERBENDAHARAAN NOMOR S-8245PB2014

P A K P A PPK KHUSUS

BPP KHUSUSB P

Pedoman Umum

Pedoman Teknis

Penerima Bantuan

1 2 2a

3

5a

5b

SK Penerim

a Bantuan

3a3b

Seleksi dan

Penentuan

6

PP SPM

SPM

4

Penyedia BJ

4a

LS UPPejabat Perbendaharaan KPA PPK PPSPM

Pejabat Perbendaharaan KPA PPK BPBPP PPSPM

1 Pembuatan Komitmen antara PPK dengan Pihak Ketiga

(PerjanjianSurat Keputusan)2 Pengajuan tagihan disertai

kontrakkuitansibukti pengeluaran

1 Permintaan besaran UP untuk BPBPP- Dispensasi besaran UP (Kanwil DJPB)- Dispensasi pembayaran dengan UP

melebihi Rp 50 juta (Dirjen PB)2 BPBPP membayarkan dana UP

berdasarkan SPBy yang diterbitkan oleh PPK berdasarkan bukti pengeluaranSurat Keputusan

3 Penggantian UPRevolving setelah UP dipergunakan minimal 50 oleh BP masing-masing BPP

MEKANISME PENCAIRAN DANA NON-BANSOS(PMK No 190PMK052012)

KPA mengajukan UP kepada KPPN sebesar kebutuhan operasional Satker dalam 1 (satu) bulan yang direncanakan dibayarkan melalui UP

Pemberian UP diberikan paling banyak

a Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) untuk pagu jenis belanja yang bisa dibayarkan melalui UP sampai dengan Rp 900000000 (sembilan ratus juta rupiah)

b Rp100000000 (seratus juta rupiah) untuk pagu jenis belanja yang bisa dibayarkan melalui UP diatas Rp 900000000 (sembilan ratus juta rupiah) sampai dengan Rp 2400000000 (dua miliar empat ratus juta rupiah)

c Rp200000000 (dua ratus juta rupiah) untuk pagu jenis belanja yang bisa dibayarkan melalui UP diatas Rp 2400000000 (dua miliar empat ratus juta rupiah) sampai dengan Rp6000000000 (enam miliar rupiah) atau

d Rp500000000 (lima ratus juta rupiah) untuk pagu jenis belanja yang bisa dibayarkan melalui UP diatas Rp 6000000000 (enam miliar rupiah)

Persetujuan perubahan besaran UP dilaksanakan oleh Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan

BESARAN UP

o KPA dapat mengajukan TUP kepada Kepala KPPN jika sisa UP pada BP tdk cukup tersedia membiayai kegiatan yang mendesak tidak dapat ditunda

o Syarat penggunaan TUP Digunakan dan dipertanggungjawabkan paling lama

1 (satu) bulan sejak tgl SP2D diterbitkan Tidak digunakan untuk membiayai kegiatan yg harus

dilaksanakan dengan pembayaran LSo KPA mengajukan TUP kepada Kepala KPPN (KBUN)

disertai Rincian rencana penggunan TUP Surat yang memuat syarat penggunaan TUP

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TUP)

o Ka KPPN melakukan penilaian terhadap Pengeluaran pada rincian rencana penggunaan TUP

bukan merupakan pengeluaran yg harus dengan pembayaran LS

Ketersediaan dana dalam DIPA TUP sebelumnya sdh dipertanggungjawabkan

seluruhnya Sisa TUP telah disetor ke Kas Negara

o Dalam hal TUP sebelumnya belum dipertanggungjawabkan seluruhnya danatau belum disetor KPPN dapat menyetujui TUP berikutnya setelah mendapat persetujuan Kakanwil Ditjen Perbendaharaan

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TUP)

o Dalam hal KPA mengajukan TUP utk kebutuhan melebihi waktu 1 (satu) bulan Ka KPPN dapat memberi persetujuan dengan pertimbangan kegiatan yg akan dilaksanakan memerlukan waktu lebih dari 1 (satu) bulan

o Persetujuan Ka KPPN atas TUP bisa sebagian atau seluruhnya

o Ka KPPN menolak permintaan TUP bila tidak memenuhi ketentuan

o Persetujuan atau penolakan TUP disampaikan paling lambat 1 (satu) hari kerja

o TUP harus dipertanggungjawabkan dalam waktu 1 (satu) bulan dan dapat dilakukan secara bertahap

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TUP)

o Dalam hal 1 (satu) bulan sejak SP2D TUP diterbitkan belum dilakukan pengesahan dan pertanggungjawaban TUP Kepala KPPN menyampaikan surat teguran kepada KPA

o Sisa TUP yang tidak habis digunakan harus disetor ke Kas Negara paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah batas waktu

o Permohonan persetujuan perpanjangan pertanggungjawaban TUP melampaui 1 (satu) bulan dapat diajukan KPA kepada Ka KPPN

o Persetujuan perpanjangan diberikan dengan pertimbangan KPA hrs mempertanggungjawabkan penggunaan TUP Pernyataan kesanggupan KPA untuk mempertanggungjawabkan

sisa TUP tidak lebih dari 1 (satu) bulan berikutnya

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TUP)

1 Bendahara PengeluaranBPP melakukan pembayaran atas UP berdasarkan Surat Perintah Bayar (SPBy) yang dilampiri bukti2 pengeluaran yang disetujui dan ditandatangani oleh PPK

2 Dalam hal pembayaran yang dilakukan Bendahara Pengeluaran merupakan uang muka kerja SPBy dilampirindash rencana pelaksanaan kegiatanpembayaranndash rincian kebutuhan dana dan ndash batas waktu pertanggungjawaban penggunaan uang muka kerja

3 Berdasarkan SPBy yang diterimanya Bendahara PengeluaranBPP melakukanndash pengujian atas tagihan pada SPBy danndash pemungutanpemotongan pajakbukan pajak atas tagihan dalam SPBy

yang diajukan dan menyetorkan ke kas negara4 Berdasarkan rencana pelaksanaan kegiatan pembayaran dan rincian

kebutuhan dana Bendahara Pengeluaran BPP melakukan pengujian ketersediaan dana

MEKANISME PEMBAYARAN OLEH BPBPP

5 Apabila SPBy telah memenuhi persyaratan pembayaran BP BPP melakukan pembayaran bila tidak memenuhi persyaratan maka BP BPP harus menolak SPBy

7 Penerima uang muka kerja harus mempertanggungjawabkan uang muka kerja sesuai batas waktu berupa kuitansibukti pembelian yg disahkan PPK beserta faktur pajak dan SSP serta nota bukti penerimaan barang jasa atau dokumen pendukung lain yg disahkan PPK Berdasarkan pertanggungjawaban tsb BP BPP melakukan pengujian bukti pengeluaran

8 Dalam hal sampai batas waktu penerima uang muka kerja belum menyampaikan bukti pengeluaran BP BPP menyampaikan permintaan tertulis agar penerima uang muka kerja segera mempertanggungjawabkan uang muka kerja ditembuskan kepada PPK

9 BPP menyampaikan SPBy beserta bukti pengeluaran kepada BP10 BP menyampaikan bukti pengeluaran kepada PPK untuk pembuatan SPP

GUPGUP Nihil

MEKANISME PEMBAYARAN OLEH BPBPP

33

UANG PERSEDIAAN

bull Perubahan Besaran UP dilaksanakan melalui Kepala Kanwil Ditjen PerbendaharaanKetentuan lama oleh Dirjen Perbendaharaan

bull Pada akhir hari kerja uang tunai di Bendahara yang berasal dari UP tidak boleh melebihi Rp 50 Juta

bull Revolving UP sebesar 50 Ketentuan lama 75

bull UP digunakan untuk jenis belanja barang (52) Belanja Modal (53) dan Belanja Lain-lain (58) dengan nilai sampai dengan Rp50000000ndash 1 (satu) penerimapenyedia barangjasa dan bukan merupakan untuk

pengadaan barangjasa yang dipecah-pecah Ketentuan lama UP digunakan untuk jenis belanja barang belanja modal (pendukung)

dan lain-lain maksimal Rp20 juta untuk setiap kuitansi

34

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN

bull Persetujuan TUP oleh Kepala KPPN (berapapun nilainya) termasuk persetujuan melewati waktu 1 bulan Ketentuan lama oleh Kepala Kanwil DJPB untuk nilai di

atas 500 Juta

bull Pertanggungjawaban TUP dapat diangsur (harianmingguan) selama batas waktu pertanggungjawaban TUP (Pasal 49 ayat (1)) (tujuan agar pencatatan realisasi belanja lebih cepat) Ketentuan lama Pertanggungjawaban TUP harus

dilaksanakan sekaligus

SPP-UPTUP diselesaikan paling lambat 2 (dua) hari kerja SPP-GUP diselesaikan paling lambat 4 (empat) hari kerja SPP-PTUP diselesaikan paling lambat 3 (tiga) hari kerja dan SPP-LS diselesaikan paling lambat 5 (lima) hari kerja

PPSPM menyampaikan SPM kepada KPPN paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah SPM diterbitkan

Lima hari kerja setelah serah terima pekerjaan penyedia barangjasa menyampaikan tagihan kepada PPK

PPK menerbitkan SPP-LS dalam waktu 5 hari kerja Proses Penyelesaian

Pekerjaan harus

dilaporkan secara berkala kepada KPA

Norma Waktu Penyelesaian Tagihan

LAPORAN

Pelaksanaan kegiatan dan penggunaan anggaran pada DIPA yang mengakibatkan pengeluaran negara dilakukan melalui pembuatan komitmen

Pembuatan komitmen dilakukan dalam bentukndash Perjanjiankontrak untuk pengadaan barangjasa danataundash Penetapan keputusan

Pembuatan komitmen melalui penetapan keputusan yang mengakibatkan pengeluaran negara antara lain untuk

ndash pelaksanaan belanja pegawaindash pelaksanaan perjalanan dinas yang dilaksanakan secara swakelolandash pelaksanaan kegiatan swakelola termasuk pembayaran honorarium kegiatan

ataundash pelaksanaan belanja bantuan sosial dalam bentuk transfer uang kepada penerima

bantuan

PEMBUATAN KOMITMEN

Atas perjanjiankontrak yang akan dibayar melalui SPM-LS PPK mencatatkan perjanjiankontrak dan menyampaikan paling lambat 5 hari kerja setelah ditandatangani perjanjiankontrak tersebut ke KPPN secara langsung atau melalui e-mail yang meliputi data

ndash nama dan kode Satker serta uraian fungsisubfungsi program kegiatan output dan akun yang digunakan

ndash nomor Surat Pengesahan dan tanggal DIPAndash nomor tanggal dan nilai perjanjiankontrak yang telah dibuat oleh Satkerndash uraian pekerjaan yang diperjanjikanndash data penyedia barangjasa yang tercantum dalam perjanjiankontrak antara lain nama rekanan

alamat rekanan NPWP nama bank nama dan nomor rekening penerima pembayaranndash jangka waktu dan tanggal penyelesaian pekerjaan serta masa pemeliharaan apabila dipersyaratkanndash ketentuan sanksi apabila terjadi wanprestasindash addendum perjanjiankontrak apabila terdapat perubahan data pada perjanjiankontrak tersebutndash cara pembayaran dan rencana pelaksanaan pembayaran

sekaligus (nilai rencana bulan ) atau secara bertahap (nilai rencana bulan )

Alokasi dana yang sudah tercatat dan terikat dengan perjanjiankontrak tidak dapat digunakan lagi untuk kebutuhan lain

Data perjanjiankontrak dalam Kartu Pengawasan Kontrak KPPN digunakan untuk menguji kesesuaian tagihan yang tercantum pada SPM

Pencatatan Komitmen oleh KPPN

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN amp PENYALURAN DANA BOS

No Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Identifikasi Pencairan

1 PengembanganPerpustakaan

Pembelian bukuperabot Perpustakaan Akses internet Pengembangan database perpustakaan Peningkatan kapasitas Pustakawan Pembelian AC perpustakaan

Pengadaan barangjasa dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

2 Kegiatan dalam rangkapenerimaan peserta didikbaru

Termasuk untuk konsumsi dan honor panitia dalam rangka penerimaan peserta didik baru

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

3 Kegiatan pembelajarandan ekstra kurikuler siswa

Termasuk untuk honor tambahan jam mengajar transportasi pembelian peralatan

Penerbitan SK Honor Pengadaan barang dengan

nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

4 Kegiatan Ulangan danUjian

ATK Honor pengawas dan koreksi hasil ujian Transportasi

Penerbitan SK Honor Pengadaan barang dengan

nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

5 Pembelian bahan-bahanhabis pakai

ATK Suku cadang alat kantor Alat kebersihan

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN amp PENYALURAN DANA BOS

No Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Identifikasi Pencairan

6 Langganan daya dan jasa Listrik Air TeleponAkses internetPembelian genset atau panel surya

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

7 Perawatan madrasah Rehab ringan tidak lebih dari Rp 10 juta Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

8 Pembayaran honorariumbulanan guru honorer dan tenaga kependidikanhonorer

Guru honorer Pegawai administrasi (termasuk administrasi BOS

untuk MI) Pegawai perpustakaan Penjaga Madrasah Satpam Pegawai kebersihan

Penerbitan SK Honor Pengadaan barang dengan

nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

9 Pengembangan profesiguru dan tenagakependidikan

Biaya akomodasi seminar Fotocopy Transportasi

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

10 Membantu siswa miskin Transportasi Seragam sekolah

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN amp PENYALURAN DANA BOS

No Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Identifikasi Pencairan

11 Pembiayaan pengelolaanBOS

ATK Penggandaan Transportasi

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

12 Pembelian perangkatkomputer

Dekstop Laptop Proyektor

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

13 Pembiayaan asrama danpembelian peralatanibadah

Pembelian kitab kuning Peralatan sholat

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

14 Biaya lainnya jika seluruhkomponen 1 sd 13 telahterpenuhi pendanaannyadari BOS

Alat peraga pendidikan UKS Mebelair

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

SYARAT PENYALURAN DANA BOS

KPA dapat membuka rekening pengeluaran atas nama BPP dengan persetujuan kuasa BUN

PPK menandatangani Surat Perjanjian Pemberian Bantuan (SPPB) dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Madrasah (RKAM) BOS yang diajukan oleh setiap Madrasah

BPP merekapitulasi RKAM setiap madrasah kemudian PPK dan BPP mengajukan rekapitulasi RKAM tersebut ke Bendahara Pengeluaran (BP) sebagai pedoman kebutuhan Pembayaran Langsung (LS) belanja barangjasa Uang Persediaan (UP) atau Tambahan Uang Persediaan (TUP) khusus pencairan dana BOS

PPK dapat mengklasifikasikan kategori belanja barangjasa belanja kegiatan belanja pegawai belanja bansos dan perjalanan dinas dari rekapitulasi RKAM setiap madrasah sebagai pedoman dalam mekanisme pembayaran dana BOS

Madrasah harus menyampaikan SPPB dan RKAM setiap pengajuan pencairan dana BOS

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)

Pembayaran di atas Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa menggunakan mekanisme pembayaran langsung (LS) belanja barangjasa oleh PPK namun di bawah Rp 50000000- juga dapat dilakukan mekanisme LS

PPK membuat Surat PerjanjianKontrak terhadap pihak penyedia barangjasa

PPK dapat menerbitkan Surat Permohonan Pembayaran Langsung (SPP-LS) apabila persyaratan pembayaran tagihan sudah terpenuhi dan sudah diuji secara materil

KPA dapat mengeluarkan SPM-LS sebagai pengajuan pencairan terhadap pihak penyedia barangjasa kepada KPPN

Pembayaran LS selain ditujukan kepada pihak penyedia barangjasa atas dasar perjanjiankontrak ditujukan pula ke Bendahara Pengeluaran untuk keperluan pembayaran honorarium dan perjalanan dinas atas dasar surat keputusan

1113088111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088 11130881113088 111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088 11130881113088111308811130881113088

Pelaksanaan pembayaran tagihan kepada penyedia barangjasa harus disertai 1) Bukti perjanjiankontrak2) Referensi Bank yang menunjukkan nama dan nomor rekening

penyedia barangjasa3) Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan4) Berita Acara Serah Terima PekerjaanBarang5) Bukti penyelesaian pekerjaan lainnya sesuai ketentuan6) Berita Acara Pembayaran7) Kuitansi yang telah ditandatangani oleh penyedia barangjasa

dan PPK sesuai (format lampiran 4)8) Faktur pajak beserta Surat Setoran Pajak (SSP) yang telah

ditandatangani oleh Wajib PajakBendahara Pengeluaran9) Jaminan yang dikeluarkan oleh Bank atau lembaga keuangan

lainnya sebagaimana dipersyaratkan dalam peraturan perundang-undangan mengenai pengadaan barangjasa pemerintah

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

Pembayaran sampai dengan Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa dapat menggunakan mekanisme UPTUP melalui PPK dan BPP

KPA mengajukan permintaan UPTUP kepada Kepala KPPN setempat

KPA dapat mengajukan persetujuan besaran UP melampaui besaran yang ditetapkan sesuai pagu DIPA kepada Kepala Kanwil DJPB berdasarkan pengajuan rekapitulasi RKAM dari BPP kepada BP

Pembayaran melebihi Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa dapat dilakukan dengan UP oleh PPK setelah mendapat persetujuan dari Direktur Jenderal Perbendaharaan atas permintaan KPA

BP dapat mentransfer dana UPTUP kepada BPP melalui rekening sesuai kebutuhan mengacu pada RKAM

Setiap BPP dapat mengajukan penggantian UP melalui BP apabila UP yang dikelolanya telah dipergunakan paling sedikit 50 (lima puluh persen) sehingga BP dapat melakukan penggantian (revolving) UP yang telah digunakan sepanjang dana yang dapat dibayarkan dengan UP masih tersedia dalam DIPA

Pengajuan pembayaran UPTUP tahap berikutnya BPP harus menyiapkan bukti-bukti laporan pertanggungjawaban kepada BP terhadap UPTUP yang telah dibayarkan sebelumnya

KPA dapat mengajukan TUP kepada Kepala KPPN jika sisa UP pada BP tdk cukup tersedia membiayai kegiatan yang mendesak tidak dapat ditunda

Permohonan persetujuan perpanjangan pertanggungjawaban TUP melampaui 1 (satu) bulan dapat diajukan KPA kepada Kepala KPPN

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

Jika diperlukan dapat dilakukan mekanisme uang muka dengan menyalurkan dana UP oleh BPP kepada pihak madrasah swasta berdasarkan Surat Perintah Bayar (SPBy) yang ditandatangani oleh BPP Kepala Madrasah dan PPK atas nama KPA dengan memperhatikan batas waktu pertanggungjawaban

Madrasah dapat membelanjakan sendiri atas uang muka tersebut sesuai RKAM yang telah diajukan dengan memperhatikan akuntabilitas laporan pertanggungjawaban

Dalam hal pembayaran yang dilakukan Bendahara Pengeluaran merupakan uang muka kerja SPBy dilampiria Rencana pelaksanaan kegiatanpembayaranb Rincian kebutuhan dana dan c Batas waktu pertanggungjawaban penggunaan uang muka kerja

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

  • MEKANISME PENCAIRAN DANA dan PENYUSUNAN LAPORAN BOS PADA KEMEN
  • Latar Belakang
  • BELANJA BANTUAN SOSIAL
  • Bultek 10 SAP Akuntansi Belanja Bantuan Sosial
  • Hal-hal yang perlu diperhatikan
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (1)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (2)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (3)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (4)
  • Slide 10
  • PENGERTIAN
  • TUJUAN UMUM
  • TUJUAN KHUSUS
  • PROGRAM PRIORITAS
  • Slide 15
  • Slide 16
  • PENCAIRAN BELANJA BANTUAN SOSIAL (PMK No 81PMK052012)
  • Slide 18
  • Slide 19
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • IMPLEMENTASI SURAT DIRJEN PERBENDAHARAAN NOMOR S-8245PB2014
  • Slide 25
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Slide 31
  • Slide 32
  • Slide 33
  • Slide 34
  • Slide 35
  • Slide 36
  • Slide 37
  • Slide 38
  • Slide 39
  • Slide 40
  • SYARAT PENYALURAN DANA BOS
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS) (2)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP (2)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP (3)
Page 5: MEKANISME PENCAIRAN DANA dan PENYUSUNAN LAPORAN BOS.pptx

Hal-hal yang perlu diperhatikan

a Belanja Bantuan Sosial secara prinsip dimaksudkan untuk melindungi masyarakat dari kemungkinan terjadinya risiko sosial

b Bantuan Sosial yang diberikan kepada masyarakat dapat berupa uang atau barang

c Pengadaan barang atau bantuan peralatan yang akan diberikan kepada masyarakat dalam rangka bansos walaupun berupa barng fisik pencatatannya tetap menggunakan akun belanja bantuan sosial (57xxxx)

d bantuan sosial diberikan oleh instansi pemerintah dan diberikan kepada institusi selain pemerintah atau masyarakat serta harus memenuhi kriteria risiko sosial

Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (1)

1 Tujuan penggunaana) Rehabilitasi sosialb) Perlindungan sosial c) Pemberdayaan Sosial d) Jaminan Sosial e) Penanggulangan kemiskinan f) Penanggulangan bencana

Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (2)

2 Pemberi Bantuana) Pemberi bantuan sosial adalah Pemerintah Pusat dan atau Pemerintah

Daerah Institusi pemerintah baik pusat atau daerah yang dapat memberikan bantuan sosial adalah institusi yang melaksanakan perlindungan sosial rehabilitasi sosial jaminan sosial pemberdayaan sosial penanggulangan kemiskinan dan pelayanan dasar serta penanggulangan bencana

b) Bantuan sosial yang diberikan oleh masyarakat lembaga sosial atau lembaga lain selain Pemerintah selama tidak dimasukkan dalam anggaran pemerintah adalah di luar ruang lingkup pengaturan buletin teknis ini

Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (3)

3 Persyaratan Penerima Bantuan Sosialbull Pemberian bantuan sosial yang diberikan oleh pemerintah haruslah selektif yaitu

hanya diberikan kepada calon penerima yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan dalam pengertian belanja bantuan sosial yaitu melindungi dari kemungkinan risiko sosial Oleh karena itu diperlukan persyaratankondisi yang harus dipenuhi oleh calon penerima yaitu adanya perlindungan atas kemungkinan terjadinya Risiko Sosial

bull Penerima belanja bantuan sosial adalah seseorang keluarga kelompok danatau masyarakat yang mengalami keadaan yang tidak stabil sebagai akibat dari situasi krisis sosial ekonomipolitik bencana dan fenomena alam agar dapat memenuhi kebutuhan hidup minimum termasuk di dalamnya bantuan untuk lembaga non pemerintah bidang pendidikan keagamaan dan bidang lain yang berperan untuk melindungi individukelompok danatau masyarakat dari kemungkinan terjadinya risiko sosial

Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (4)

4 Bersifat sementara atau berkelanjutanbull Pemberian belanja bantuan sosial umumnya bersifat sementara dan tidak terus

menerus namun terdapat kondisi dimana Belanja Bantuan Sosial tersebut diberikan secara terus menerus atau berkelanjutan Yang dimaksud dengan Belanja Bantuan Sosial berkelanjutan yaitu bantuan yang diberikan secara terus menerus untuk mempertahankan taraf kesejahteraan sosial dan upaya untuk mengembangkan kemandirian

bull Belanja bantuan sosial yang diberikan secara tidak terus menerustidak mengikat diartikan bahwa pemberian bantuan tersebut tidak wajib dan tidak harus diberikan setiap tahun anggaran belanja bantuan sosial dihentikan pada saat pihak yang dibantu telah lepas dari masalah sosial tersebut Bantuan sosial dapat terus menerus misalnya untuk menjaga kinerja sosial yang telah tercapai agar jangan menurun kembali

bull APAKAH BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) TERMASUK BELANJA BANTUAN SOSIAL

PENGERTIANBOS merupakan program pemerintah yang pada dasarnya adalah untuk penyediaan pendanaan biaya operasi nonpersonalia bagi satuan pendidikan dasar sebagai pelaksana program wajib belajar Menurut PP No 48 Tahun 2008 Tentang Pendanaan Pendidikan biaya non personalia adalah biaya untuk bahan atau peralatan pendidikan habis pakai dan biaya tak langsung berupa daya air jasa telekomunikasi pemeliharaan sarana dan prasarana uang lembur transportasi konsumsi pajak dll

TUJUAN UMUM

Secara umum tujuan program BOS adalah meringankan beban masyarakat terhadap pembiayaan pendidikan dalam rangka wajib belajar 9 tahun dan Pendidikan Menengah Universal (PMU) yang bermutu serta berperan dalam mempercepat pencapaian standar pelayanan minimal di Madrasah

TUJUAN KHUSUSSecara khusus tujuan program BOS Membebaskan biaya operasional madrasah

bagi seluruh peserta didik di Madrasah Negeri Meringankan beban biaya operasional

madrasah bagi peserta didik di madrasah swastapps

Membebaskan segala jenis biaya pendidikan bagi seluruh siswa miskin di tingkat pendidikan dasar dan menengah baik di madrasah negeri maupun madrasah swasta

PROGRAM PRIORITAS

Merupakan Program Direktif Dari Presiden Merupakan Program Mandatory Nasional Merupakan Program Prioritas Nasional

Dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) sehingga harus dijaga ketetapan volume dan satuannya

HASIL REVIU BELANJA BANTUAN SOSIAL OLEH BPKP

Tidak Tepat Sasaran Anggaran yang direncanakan untuk membiayai kegiatan yang penerimanya tidak memenuhi kriteria sebagaimana diatur dalam PMK 81PMK052012 tentang Belanja Bantuan Sosial Hal ini terjadi karena kegiatan-kegiatan tersebut tidak dapat dimasukkan dalam Belanja Modal maupun Belanja Barang sehingga oleh KL dimasukkan dalam Belanja Bantuan Sosial

Tumpang TindihAnggaran yang direncanakan untuk membiayai kegiatan yang memiliki kesamaan baik substansi maupun penerimanya diantara Eselon I pada KL (dalam satu KL) yang bersangkutan atau diantara KL yang direviu (antar KL)

Tidak Transparan dan Tidak AkuntabelAnggaran yang direncanakan untuk membiayai kegiatan 1Rencana pelaksanaannya tidak didukung dengan Pedoman Penyaluran yang

jelas2Program Kegiatan dan Pedoman nya tidak dipublikasikan secara luas3Daftar penerima dan jumlahnya tidak ditetapkan secara jelas dan diumumkan

secara terbuka

HASIL REVIU BELANJA BANTUAN SOSIAL OLEH BPKP

No KementerianLembaga Tidak Tepat Sasaran

Tumpang Tindih

Tidak TransparanAkuntabel

Total

1 Kementerian Pertanian -

2 Kementerian Pendidikan amp Kebud 727496 5750 733246

3 Kementerian Kesehatan 500 500

4 Kementerian Agama 97311 148718 246029

5 Kementerian Tenaga Kerja amp Trans

1676 1150 2826

6 Kementerian Kelautan amp Perikanan

-

7 Kementerian Pekerjaan Umum 2580 2580

8 Kementerian Pariwisata amp Ek 4900 4900

9 Kementerian Koperasi amp UKM 689 689

10 Kementerian Pemb Daerah Tertinggal

460 1000 1460

11 Kementerian Perumahan Rakyat 3600 3600 7200

TOTAL 839214 5750 154468 999432

(dalam Miliar Rupiah)

PENCAIRAN BELANJA BANTUAN SOSIAL(PMK No 81PMK052012)

Pemberi

Bantuan

(KPAPPK)

KPPN BankPos

Penyalur

Rekening Penerim

aBantuan

Penerima Bantuan

BO I

Bantuan uang

tunai

Penyedia Barang

Jasa

Penerima

Bantuan

Pemberi Bantuan

(KPAPPK)KPP

N BO I

Bantuan barangjasa

KOMITMEN PEMERINTAH ATAS DANA BANSOS

a Belanja Bansos yang tidak tepat sasaran dan tumpang tindih dibatalkandirevisiditunda bila belum dilaksanakandicairkan

b Belanja Bansos yang sedangsudah dilaksanakandicairkan agar ditingkatkan governance-nya dan dipersiapkan pertanggungjawaban serta auditnya

c Belanja Bansos yang tidak transparan dan akuntabel KL agar memperjelas dan mempublikasikan secara luas program kegiatan pedoman penyaluran serta penerima dan jumlahnya

Tindak Lanjut Kementerian Keuangan Atas Reviu BPKP

HASIL PEMETAAN DANA BANSOS 2014

Klasifikasi ke Jenis Belanja yang sesuai

Belanja Barang

Belanja Pegawai

Satker Pusat 521XXX

526XXXPengadaan Barang amp

Jasa

Satker Pusat

Dengan SK Penetapan

Dengan SK Penetapan

Mekanisme UP

Alokasi Dana Pada Kemenag untuk 1 Bea Siswa Berprestasi2 Tunjangan Guru3 Dana Operasional LembagaAdminstrasi

(BOSBOP)4 Pengadaan Fisik

Tidak memenuhi kriteria sebagai Dana Bansos

PEMETAAN AKUN EKS BANTUAN SOSIAL PADA KEMENAG(Surat Dirjen Perbendaharaan No S-8245PB2014)

No Kegiatanoutputkomponenuraian Akun saat ini Akun yg seharusnya

I BeasiswaBSM

1 Beasiswa amp Mahasiswa Berprestasi 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219

2 Bantuan Siswa amp Mahasiswa Miskin untuk MIMTsPTA NegeriSwasta

572111 Bansos dalam bentuk uang

574111

II Tunjangan

1 Tunjangan Profesi GuruDosen Non PNS 572111 (Bansos dalam bentuk uang)

511521

2 Tunjangan Penyuluh Agama Non PNS 572111 (Bansos dalam bentuk uang)

511522

III Operasional LembagaAdministrasi

1 BOS MadrasahPTA Swasta 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

PEMETAAN AKUN EKS BANTUAN SOSIAL PADA KEMENAG(Surat Dirjen Perbendaharaan No S-8245PB2014)

No Kegiatanoutputkomponenuraian Akun saat ini Akun yg seharusnya2 Layanan Penyelenggaraan Pendidikan 573111 (Bansos dalam

bentuk uang)521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

3 Operasional Lembaga Keagamaan 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

4 Operasional Sekber Kerukunan Umat Beragama

573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

5 Pelayanan Nikah 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

PEMETAAN AKUN EKS BANTUAN SOSIAL PADA KEMENAG(Surat Dirjen Perbendaharaan No S-8245PB2014)

No Kegiatanoutputkomponenuraian Akun saat ini Akun yg seharusnya6 Penelitian SiswaMahasiswa Swasta 573111 (Bansos dalam

bentuk uang)521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

7 Sertifikasi Tanah Wakaf 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

8 Akreditasi Madrasah Swasta 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

9 Pendidikan Terpadu Anak Terapan 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

PEMETAAN AKUN EKS BANTUAN SOSIAL PADA KEMENAG(Surat Dirjen Perbendaharaan No S-8245PB2014)

No Kegiatanoutputkomponenuraian Akun saat ini Akun yg seharusnya10 Event Keagamaan 573111 (Bansos dalam

bentuk uang)521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

IV Pengadaan Fisik1 PembangunanRehab Ruang Kelas

MIMTsMA Swasta573111 (Bansos dalam bentuk uang)

526xxx sesuai dengan peruntukannya

2 Peralatan LaboratoriumPerpustakaanMeubelair

573111 (Bansos dalam bentuk uang)

526xxx sesuai dengan peruntukannya

3 Pembangunan Sekber Kerukunan Umat Beragama

573111 (Bansos dalam bentuk uang)

526xxx sesuai dengan peruntukannya

4 Bantuan Sarana Prasarana SekolahPT Keagamaan Swasta

573111 (Bansos dalam bentuk uang)

526xxx sesuai dengan peruntukannya

5 Bantuan Rumah ibadah 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

6 Asrama Pondok Pesantren 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

IMPLEMENTASI SURAT DIRJEN PERBENDAHARAAN NOMOR S-8245PB2014

P A K P A PPK KHUSUS

BPP KHUSUSB P

Pedoman Umum

Pedoman Teknis

Penerima Bantuan

1 2 2a

3

5a

5b

SK Penerim

a Bantuan

3a3b

Seleksi dan

Penentuan

6

PP SPM

SPM

4

Penyedia BJ

4a

LS UPPejabat Perbendaharaan KPA PPK PPSPM

Pejabat Perbendaharaan KPA PPK BPBPP PPSPM

1 Pembuatan Komitmen antara PPK dengan Pihak Ketiga

(PerjanjianSurat Keputusan)2 Pengajuan tagihan disertai

kontrakkuitansibukti pengeluaran

1 Permintaan besaran UP untuk BPBPP- Dispensasi besaran UP (Kanwil DJPB)- Dispensasi pembayaran dengan UP

melebihi Rp 50 juta (Dirjen PB)2 BPBPP membayarkan dana UP

berdasarkan SPBy yang diterbitkan oleh PPK berdasarkan bukti pengeluaranSurat Keputusan

3 Penggantian UPRevolving setelah UP dipergunakan minimal 50 oleh BP masing-masing BPP

MEKANISME PENCAIRAN DANA NON-BANSOS(PMK No 190PMK052012)

KPA mengajukan UP kepada KPPN sebesar kebutuhan operasional Satker dalam 1 (satu) bulan yang direncanakan dibayarkan melalui UP

Pemberian UP diberikan paling banyak

a Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) untuk pagu jenis belanja yang bisa dibayarkan melalui UP sampai dengan Rp 900000000 (sembilan ratus juta rupiah)

b Rp100000000 (seratus juta rupiah) untuk pagu jenis belanja yang bisa dibayarkan melalui UP diatas Rp 900000000 (sembilan ratus juta rupiah) sampai dengan Rp 2400000000 (dua miliar empat ratus juta rupiah)

c Rp200000000 (dua ratus juta rupiah) untuk pagu jenis belanja yang bisa dibayarkan melalui UP diatas Rp 2400000000 (dua miliar empat ratus juta rupiah) sampai dengan Rp6000000000 (enam miliar rupiah) atau

d Rp500000000 (lima ratus juta rupiah) untuk pagu jenis belanja yang bisa dibayarkan melalui UP diatas Rp 6000000000 (enam miliar rupiah)

Persetujuan perubahan besaran UP dilaksanakan oleh Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan

BESARAN UP

o KPA dapat mengajukan TUP kepada Kepala KPPN jika sisa UP pada BP tdk cukup tersedia membiayai kegiatan yang mendesak tidak dapat ditunda

o Syarat penggunaan TUP Digunakan dan dipertanggungjawabkan paling lama

1 (satu) bulan sejak tgl SP2D diterbitkan Tidak digunakan untuk membiayai kegiatan yg harus

dilaksanakan dengan pembayaran LSo KPA mengajukan TUP kepada Kepala KPPN (KBUN)

disertai Rincian rencana penggunan TUP Surat yang memuat syarat penggunaan TUP

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TUP)

o Ka KPPN melakukan penilaian terhadap Pengeluaran pada rincian rencana penggunaan TUP

bukan merupakan pengeluaran yg harus dengan pembayaran LS

Ketersediaan dana dalam DIPA TUP sebelumnya sdh dipertanggungjawabkan

seluruhnya Sisa TUP telah disetor ke Kas Negara

o Dalam hal TUP sebelumnya belum dipertanggungjawabkan seluruhnya danatau belum disetor KPPN dapat menyetujui TUP berikutnya setelah mendapat persetujuan Kakanwil Ditjen Perbendaharaan

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TUP)

o Dalam hal KPA mengajukan TUP utk kebutuhan melebihi waktu 1 (satu) bulan Ka KPPN dapat memberi persetujuan dengan pertimbangan kegiatan yg akan dilaksanakan memerlukan waktu lebih dari 1 (satu) bulan

o Persetujuan Ka KPPN atas TUP bisa sebagian atau seluruhnya

o Ka KPPN menolak permintaan TUP bila tidak memenuhi ketentuan

o Persetujuan atau penolakan TUP disampaikan paling lambat 1 (satu) hari kerja

o TUP harus dipertanggungjawabkan dalam waktu 1 (satu) bulan dan dapat dilakukan secara bertahap

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TUP)

o Dalam hal 1 (satu) bulan sejak SP2D TUP diterbitkan belum dilakukan pengesahan dan pertanggungjawaban TUP Kepala KPPN menyampaikan surat teguran kepada KPA

o Sisa TUP yang tidak habis digunakan harus disetor ke Kas Negara paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah batas waktu

o Permohonan persetujuan perpanjangan pertanggungjawaban TUP melampaui 1 (satu) bulan dapat diajukan KPA kepada Ka KPPN

o Persetujuan perpanjangan diberikan dengan pertimbangan KPA hrs mempertanggungjawabkan penggunaan TUP Pernyataan kesanggupan KPA untuk mempertanggungjawabkan

sisa TUP tidak lebih dari 1 (satu) bulan berikutnya

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TUP)

1 Bendahara PengeluaranBPP melakukan pembayaran atas UP berdasarkan Surat Perintah Bayar (SPBy) yang dilampiri bukti2 pengeluaran yang disetujui dan ditandatangani oleh PPK

2 Dalam hal pembayaran yang dilakukan Bendahara Pengeluaran merupakan uang muka kerja SPBy dilampirindash rencana pelaksanaan kegiatanpembayaranndash rincian kebutuhan dana dan ndash batas waktu pertanggungjawaban penggunaan uang muka kerja

3 Berdasarkan SPBy yang diterimanya Bendahara PengeluaranBPP melakukanndash pengujian atas tagihan pada SPBy danndash pemungutanpemotongan pajakbukan pajak atas tagihan dalam SPBy

yang diajukan dan menyetorkan ke kas negara4 Berdasarkan rencana pelaksanaan kegiatan pembayaran dan rincian

kebutuhan dana Bendahara Pengeluaran BPP melakukan pengujian ketersediaan dana

MEKANISME PEMBAYARAN OLEH BPBPP

5 Apabila SPBy telah memenuhi persyaratan pembayaran BP BPP melakukan pembayaran bila tidak memenuhi persyaratan maka BP BPP harus menolak SPBy

7 Penerima uang muka kerja harus mempertanggungjawabkan uang muka kerja sesuai batas waktu berupa kuitansibukti pembelian yg disahkan PPK beserta faktur pajak dan SSP serta nota bukti penerimaan barang jasa atau dokumen pendukung lain yg disahkan PPK Berdasarkan pertanggungjawaban tsb BP BPP melakukan pengujian bukti pengeluaran

8 Dalam hal sampai batas waktu penerima uang muka kerja belum menyampaikan bukti pengeluaran BP BPP menyampaikan permintaan tertulis agar penerima uang muka kerja segera mempertanggungjawabkan uang muka kerja ditembuskan kepada PPK

9 BPP menyampaikan SPBy beserta bukti pengeluaran kepada BP10 BP menyampaikan bukti pengeluaran kepada PPK untuk pembuatan SPP

GUPGUP Nihil

MEKANISME PEMBAYARAN OLEH BPBPP

33

UANG PERSEDIAAN

bull Perubahan Besaran UP dilaksanakan melalui Kepala Kanwil Ditjen PerbendaharaanKetentuan lama oleh Dirjen Perbendaharaan

bull Pada akhir hari kerja uang tunai di Bendahara yang berasal dari UP tidak boleh melebihi Rp 50 Juta

bull Revolving UP sebesar 50 Ketentuan lama 75

bull UP digunakan untuk jenis belanja barang (52) Belanja Modal (53) dan Belanja Lain-lain (58) dengan nilai sampai dengan Rp50000000ndash 1 (satu) penerimapenyedia barangjasa dan bukan merupakan untuk

pengadaan barangjasa yang dipecah-pecah Ketentuan lama UP digunakan untuk jenis belanja barang belanja modal (pendukung)

dan lain-lain maksimal Rp20 juta untuk setiap kuitansi

34

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN

bull Persetujuan TUP oleh Kepala KPPN (berapapun nilainya) termasuk persetujuan melewati waktu 1 bulan Ketentuan lama oleh Kepala Kanwil DJPB untuk nilai di

atas 500 Juta

bull Pertanggungjawaban TUP dapat diangsur (harianmingguan) selama batas waktu pertanggungjawaban TUP (Pasal 49 ayat (1)) (tujuan agar pencatatan realisasi belanja lebih cepat) Ketentuan lama Pertanggungjawaban TUP harus

dilaksanakan sekaligus

SPP-UPTUP diselesaikan paling lambat 2 (dua) hari kerja SPP-GUP diselesaikan paling lambat 4 (empat) hari kerja SPP-PTUP diselesaikan paling lambat 3 (tiga) hari kerja dan SPP-LS diselesaikan paling lambat 5 (lima) hari kerja

PPSPM menyampaikan SPM kepada KPPN paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah SPM diterbitkan

Lima hari kerja setelah serah terima pekerjaan penyedia barangjasa menyampaikan tagihan kepada PPK

PPK menerbitkan SPP-LS dalam waktu 5 hari kerja Proses Penyelesaian

Pekerjaan harus

dilaporkan secara berkala kepada KPA

Norma Waktu Penyelesaian Tagihan

LAPORAN

Pelaksanaan kegiatan dan penggunaan anggaran pada DIPA yang mengakibatkan pengeluaran negara dilakukan melalui pembuatan komitmen

Pembuatan komitmen dilakukan dalam bentukndash Perjanjiankontrak untuk pengadaan barangjasa danataundash Penetapan keputusan

Pembuatan komitmen melalui penetapan keputusan yang mengakibatkan pengeluaran negara antara lain untuk

ndash pelaksanaan belanja pegawaindash pelaksanaan perjalanan dinas yang dilaksanakan secara swakelolandash pelaksanaan kegiatan swakelola termasuk pembayaran honorarium kegiatan

ataundash pelaksanaan belanja bantuan sosial dalam bentuk transfer uang kepada penerima

bantuan

PEMBUATAN KOMITMEN

Atas perjanjiankontrak yang akan dibayar melalui SPM-LS PPK mencatatkan perjanjiankontrak dan menyampaikan paling lambat 5 hari kerja setelah ditandatangani perjanjiankontrak tersebut ke KPPN secara langsung atau melalui e-mail yang meliputi data

ndash nama dan kode Satker serta uraian fungsisubfungsi program kegiatan output dan akun yang digunakan

ndash nomor Surat Pengesahan dan tanggal DIPAndash nomor tanggal dan nilai perjanjiankontrak yang telah dibuat oleh Satkerndash uraian pekerjaan yang diperjanjikanndash data penyedia barangjasa yang tercantum dalam perjanjiankontrak antara lain nama rekanan

alamat rekanan NPWP nama bank nama dan nomor rekening penerima pembayaranndash jangka waktu dan tanggal penyelesaian pekerjaan serta masa pemeliharaan apabila dipersyaratkanndash ketentuan sanksi apabila terjadi wanprestasindash addendum perjanjiankontrak apabila terdapat perubahan data pada perjanjiankontrak tersebutndash cara pembayaran dan rencana pelaksanaan pembayaran

sekaligus (nilai rencana bulan ) atau secara bertahap (nilai rencana bulan )

Alokasi dana yang sudah tercatat dan terikat dengan perjanjiankontrak tidak dapat digunakan lagi untuk kebutuhan lain

Data perjanjiankontrak dalam Kartu Pengawasan Kontrak KPPN digunakan untuk menguji kesesuaian tagihan yang tercantum pada SPM

Pencatatan Komitmen oleh KPPN

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN amp PENYALURAN DANA BOS

No Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Identifikasi Pencairan

1 PengembanganPerpustakaan

Pembelian bukuperabot Perpustakaan Akses internet Pengembangan database perpustakaan Peningkatan kapasitas Pustakawan Pembelian AC perpustakaan

Pengadaan barangjasa dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

2 Kegiatan dalam rangkapenerimaan peserta didikbaru

Termasuk untuk konsumsi dan honor panitia dalam rangka penerimaan peserta didik baru

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

3 Kegiatan pembelajarandan ekstra kurikuler siswa

Termasuk untuk honor tambahan jam mengajar transportasi pembelian peralatan

Penerbitan SK Honor Pengadaan barang dengan

nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

4 Kegiatan Ulangan danUjian

ATK Honor pengawas dan koreksi hasil ujian Transportasi

Penerbitan SK Honor Pengadaan barang dengan

nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

5 Pembelian bahan-bahanhabis pakai

ATK Suku cadang alat kantor Alat kebersihan

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN amp PENYALURAN DANA BOS

No Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Identifikasi Pencairan

6 Langganan daya dan jasa Listrik Air TeleponAkses internetPembelian genset atau panel surya

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

7 Perawatan madrasah Rehab ringan tidak lebih dari Rp 10 juta Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

8 Pembayaran honorariumbulanan guru honorer dan tenaga kependidikanhonorer

Guru honorer Pegawai administrasi (termasuk administrasi BOS

untuk MI) Pegawai perpustakaan Penjaga Madrasah Satpam Pegawai kebersihan

Penerbitan SK Honor Pengadaan barang dengan

nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

9 Pengembangan profesiguru dan tenagakependidikan

Biaya akomodasi seminar Fotocopy Transportasi

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

10 Membantu siswa miskin Transportasi Seragam sekolah

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN amp PENYALURAN DANA BOS

No Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Identifikasi Pencairan

11 Pembiayaan pengelolaanBOS

ATK Penggandaan Transportasi

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

12 Pembelian perangkatkomputer

Dekstop Laptop Proyektor

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

13 Pembiayaan asrama danpembelian peralatanibadah

Pembelian kitab kuning Peralatan sholat

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

14 Biaya lainnya jika seluruhkomponen 1 sd 13 telahterpenuhi pendanaannyadari BOS

Alat peraga pendidikan UKS Mebelair

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

SYARAT PENYALURAN DANA BOS

KPA dapat membuka rekening pengeluaran atas nama BPP dengan persetujuan kuasa BUN

PPK menandatangani Surat Perjanjian Pemberian Bantuan (SPPB) dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Madrasah (RKAM) BOS yang diajukan oleh setiap Madrasah

BPP merekapitulasi RKAM setiap madrasah kemudian PPK dan BPP mengajukan rekapitulasi RKAM tersebut ke Bendahara Pengeluaran (BP) sebagai pedoman kebutuhan Pembayaran Langsung (LS) belanja barangjasa Uang Persediaan (UP) atau Tambahan Uang Persediaan (TUP) khusus pencairan dana BOS

PPK dapat mengklasifikasikan kategori belanja barangjasa belanja kegiatan belanja pegawai belanja bansos dan perjalanan dinas dari rekapitulasi RKAM setiap madrasah sebagai pedoman dalam mekanisme pembayaran dana BOS

Madrasah harus menyampaikan SPPB dan RKAM setiap pengajuan pencairan dana BOS

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)

Pembayaran di atas Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa menggunakan mekanisme pembayaran langsung (LS) belanja barangjasa oleh PPK namun di bawah Rp 50000000- juga dapat dilakukan mekanisme LS

PPK membuat Surat PerjanjianKontrak terhadap pihak penyedia barangjasa

PPK dapat menerbitkan Surat Permohonan Pembayaran Langsung (SPP-LS) apabila persyaratan pembayaran tagihan sudah terpenuhi dan sudah diuji secara materil

KPA dapat mengeluarkan SPM-LS sebagai pengajuan pencairan terhadap pihak penyedia barangjasa kepada KPPN

Pembayaran LS selain ditujukan kepada pihak penyedia barangjasa atas dasar perjanjiankontrak ditujukan pula ke Bendahara Pengeluaran untuk keperluan pembayaran honorarium dan perjalanan dinas atas dasar surat keputusan

1113088111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088 11130881113088 111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088 11130881113088111308811130881113088

Pelaksanaan pembayaran tagihan kepada penyedia barangjasa harus disertai 1) Bukti perjanjiankontrak2) Referensi Bank yang menunjukkan nama dan nomor rekening

penyedia barangjasa3) Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan4) Berita Acara Serah Terima PekerjaanBarang5) Bukti penyelesaian pekerjaan lainnya sesuai ketentuan6) Berita Acara Pembayaran7) Kuitansi yang telah ditandatangani oleh penyedia barangjasa

dan PPK sesuai (format lampiran 4)8) Faktur pajak beserta Surat Setoran Pajak (SSP) yang telah

ditandatangani oleh Wajib PajakBendahara Pengeluaran9) Jaminan yang dikeluarkan oleh Bank atau lembaga keuangan

lainnya sebagaimana dipersyaratkan dalam peraturan perundang-undangan mengenai pengadaan barangjasa pemerintah

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

Pembayaran sampai dengan Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa dapat menggunakan mekanisme UPTUP melalui PPK dan BPP

KPA mengajukan permintaan UPTUP kepada Kepala KPPN setempat

KPA dapat mengajukan persetujuan besaran UP melampaui besaran yang ditetapkan sesuai pagu DIPA kepada Kepala Kanwil DJPB berdasarkan pengajuan rekapitulasi RKAM dari BPP kepada BP

Pembayaran melebihi Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa dapat dilakukan dengan UP oleh PPK setelah mendapat persetujuan dari Direktur Jenderal Perbendaharaan atas permintaan KPA

BP dapat mentransfer dana UPTUP kepada BPP melalui rekening sesuai kebutuhan mengacu pada RKAM

Setiap BPP dapat mengajukan penggantian UP melalui BP apabila UP yang dikelolanya telah dipergunakan paling sedikit 50 (lima puluh persen) sehingga BP dapat melakukan penggantian (revolving) UP yang telah digunakan sepanjang dana yang dapat dibayarkan dengan UP masih tersedia dalam DIPA

Pengajuan pembayaran UPTUP tahap berikutnya BPP harus menyiapkan bukti-bukti laporan pertanggungjawaban kepada BP terhadap UPTUP yang telah dibayarkan sebelumnya

KPA dapat mengajukan TUP kepada Kepala KPPN jika sisa UP pada BP tdk cukup tersedia membiayai kegiatan yang mendesak tidak dapat ditunda

Permohonan persetujuan perpanjangan pertanggungjawaban TUP melampaui 1 (satu) bulan dapat diajukan KPA kepada Kepala KPPN

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

Jika diperlukan dapat dilakukan mekanisme uang muka dengan menyalurkan dana UP oleh BPP kepada pihak madrasah swasta berdasarkan Surat Perintah Bayar (SPBy) yang ditandatangani oleh BPP Kepala Madrasah dan PPK atas nama KPA dengan memperhatikan batas waktu pertanggungjawaban

Madrasah dapat membelanjakan sendiri atas uang muka tersebut sesuai RKAM yang telah diajukan dengan memperhatikan akuntabilitas laporan pertanggungjawaban

Dalam hal pembayaran yang dilakukan Bendahara Pengeluaran merupakan uang muka kerja SPBy dilampiria Rencana pelaksanaan kegiatanpembayaranb Rincian kebutuhan dana dan c Batas waktu pertanggungjawaban penggunaan uang muka kerja

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

  • MEKANISME PENCAIRAN DANA dan PENYUSUNAN LAPORAN BOS PADA KEMEN
  • Latar Belakang
  • BELANJA BANTUAN SOSIAL
  • Bultek 10 SAP Akuntansi Belanja Bantuan Sosial
  • Hal-hal yang perlu diperhatikan
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (1)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (2)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (3)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (4)
  • Slide 10
  • PENGERTIAN
  • TUJUAN UMUM
  • TUJUAN KHUSUS
  • PROGRAM PRIORITAS
  • Slide 15
  • Slide 16
  • PENCAIRAN BELANJA BANTUAN SOSIAL (PMK No 81PMK052012)
  • Slide 18
  • Slide 19
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • IMPLEMENTASI SURAT DIRJEN PERBENDAHARAAN NOMOR S-8245PB2014
  • Slide 25
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Slide 31
  • Slide 32
  • Slide 33
  • Slide 34
  • Slide 35
  • Slide 36
  • Slide 37
  • Slide 38
  • Slide 39
  • Slide 40
  • SYARAT PENYALURAN DANA BOS
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS) (2)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP (2)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP (3)
Page 6: MEKANISME PENCAIRAN DANA dan PENYUSUNAN LAPORAN BOS.pptx

Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (1)

1 Tujuan penggunaana) Rehabilitasi sosialb) Perlindungan sosial c) Pemberdayaan Sosial d) Jaminan Sosial e) Penanggulangan kemiskinan f) Penanggulangan bencana

Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (2)

2 Pemberi Bantuana) Pemberi bantuan sosial adalah Pemerintah Pusat dan atau Pemerintah

Daerah Institusi pemerintah baik pusat atau daerah yang dapat memberikan bantuan sosial adalah institusi yang melaksanakan perlindungan sosial rehabilitasi sosial jaminan sosial pemberdayaan sosial penanggulangan kemiskinan dan pelayanan dasar serta penanggulangan bencana

b) Bantuan sosial yang diberikan oleh masyarakat lembaga sosial atau lembaga lain selain Pemerintah selama tidak dimasukkan dalam anggaran pemerintah adalah di luar ruang lingkup pengaturan buletin teknis ini

Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (3)

3 Persyaratan Penerima Bantuan Sosialbull Pemberian bantuan sosial yang diberikan oleh pemerintah haruslah selektif yaitu

hanya diberikan kepada calon penerima yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan dalam pengertian belanja bantuan sosial yaitu melindungi dari kemungkinan risiko sosial Oleh karena itu diperlukan persyaratankondisi yang harus dipenuhi oleh calon penerima yaitu adanya perlindungan atas kemungkinan terjadinya Risiko Sosial

bull Penerima belanja bantuan sosial adalah seseorang keluarga kelompok danatau masyarakat yang mengalami keadaan yang tidak stabil sebagai akibat dari situasi krisis sosial ekonomipolitik bencana dan fenomena alam agar dapat memenuhi kebutuhan hidup minimum termasuk di dalamnya bantuan untuk lembaga non pemerintah bidang pendidikan keagamaan dan bidang lain yang berperan untuk melindungi individukelompok danatau masyarakat dari kemungkinan terjadinya risiko sosial

Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (4)

4 Bersifat sementara atau berkelanjutanbull Pemberian belanja bantuan sosial umumnya bersifat sementara dan tidak terus

menerus namun terdapat kondisi dimana Belanja Bantuan Sosial tersebut diberikan secara terus menerus atau berkelanjutan Yang dimaksud dengan Belanja Bantuan Sosial berkelanjutan yaitu bantuan yang diberikan secara terus menerus untuk mempertahankan taraf kesejahteraan sosial dan upaya untuk mengembangkan kemandirian

bull Belanja bantuan sosial yang diberikan secara tidak terus menerustidak mengikat diartikan bahwa pemberian bantuan tersebut tidak wajib dan tidak harus diberikan setiap tahun anggaran belanja bantuan sosial dihentikan pada saat pihak yang dibantu telah lepas dari masalah sosial tersebut Bantuan sosial dapat terus menerus misalnya untuk menjaga kinerja sosial yang telah tercapai agar jangan menurun kembali

bull APAKAH BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) TERMASUK BELANJA BANTUAN SOSIAL

PENGERTIANBOS merupakan program pemerintah yang pada dasarnya adalah untuk penyediaan pendanaan biaya operasi nonpersonalia bagi satuan pendidikan dasar sebagai pelaksana program wajib belajar Menurut PP No 48 Tahun 2008 Tentang Pendanaan Pendidikan biaya non personalia adalah biaya untuk bahan atau peralatan pendidikan habis pakai dan biaya tak langsung berupa daya air jasa telekomunikasi pemeliharaan sarana dan prasarana uang lembur transportasi konsumsi pajak dll

TUJUAN UMUM

Secara umum tujuan program BOS adalah meringankan beban masyarakat terhadap pembiayaan pendidikan dalam rangka wajib belajar 9 tahun dan Pendidikan Menengah Universal (PMU) yang bermutu serta berperan dalam mempercepat pencapaian standar pelayanan minimal di Madrasah

TUJUAN KHUSUSSecara khusus tujuan program BOS Membebaskan biaya operasional madrasah

bagi seluruh peserta didik di Madrasah Negeri Meringankan beban biaya operasional

madrasah bagi peserta didik di madrasah swastapps

Membebaskan segala jenis biaya pendidikan bagi seluruh siswa miskin di tingkat pendidikan dasar dan menengah baik di madrasah negeri maupun madrasah swasta

PROGRAM PRIORITAS

Merupakan Program Direktif Dari Presiden Merupakan Program Mandatory Nasional Merupakan Program Prioritas Nasional

Dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) sehingga harus dijaga ketetapan volume dan satuannya

HASIL REVIU BELANJA BANTUAN SOSIAL OLEH BPKP

Tidak Tepat Sasaran Anggaran yang direncanakan untuk membiayai kegiatan yang penerimanya tidak memenuhi kriteria sebagaimana diatur dalam PMK 81PMK052012 tentang Belanja Bantuan Sosial Hal ini terjadi karena kegiatan-kegiatan tersebut tidak dapat dimasukkan dalam Belanja Modal maupun Belanja Barang sehingga oleh KL dimasukkan dalam Belanja Bantuan Sosial

Tumpang TindihAnggaran yang direncanakan untuk membiayai kegiatan yang memiliki kesamaan baik substansi maupun penerimanya diantara Eselon I pada KL (dalam satu KL) yang bersangkutan atau diantara KL yang direviu (antar KL)

Tidak Transparan dan Tidak AkuntabelAnggaran yang direncanakan untuk membiayai kegiatan 1Rencana pelaksanaannya tidak didukung dengan Pedoman Penyaluran yang

jelas2Program Kegiatan dan Pedoman nya tidak dipublikasikan secara luas3Daftar penerima dan jumlahnya tidak ditetapkan secara jelas dan diumumkan

secara terbuka

HASIL REVIU BELANJA BANTUAN SOSIAL OLEH BPKP

No KementerianLembaga Tidak Tepat Sasaran

Tumpang Tindih

Tidak TransparanAkuntabel

Total

1 Kementerian Pertanian -

2 Kementerian Pendidikan amp Kebud 727496 5750 733246

3 Kementerian Kesehatan 500 500

4 Kementerian Agama 97311 148718 246029

5 Kementerian Tenaga Kerja amp Trans

1676 1150 2826

6 Kementerian Kelautan amp Perikanan

-

7 Kementerian Pekerjaan Umum 2580 2580

8 Kementerian Pariwisata amp Ek 4900 4900

9 Kementerian Koperasi amp UKM 689 689

10 Kementerian Pemb Daerah Tertinggal

460 1000 1460

11 Kementerian Perumahan Rakyat 3600 3600 7200

TOTAL 839214 5750 154468 999432

(dalam Miliar Rupiah)

PENCAIRAN BELANJA BANTUAN SOSIAL(PMK No 81PMK052012)

Pemberi

Bantuan

(KPAPPK)

KPPN BankPos

Penyalur

Rekening Penerim

aBantuan

Penerima Bantuan

BO I

Bantuan uang

tunai

Penyedia Barang

Jasa

Penerima

Bantuan

Pemberi Bantuan

(KPAPPK)KPP

N BO I

Bantuan barangjasa

KOMITMEN PEMERINTAH ATAS DANA BANSOS

a Belanja Bansos yang tidak tepat sasaran dan tumpang tindih dibatalkandirevisiditunda bila belum dilaksanakandicairkan

b Belanja Bansos yang sedangsudah dilaksanakandicairkan agar ditingkatkan governance-nya dan dipersiapkan pertanggungjawaban serta auditnya

c Belanja Bansos yang tidak transparan dan akuntabel KL agar memperjelas dan mempublikasikan secara luas program kegiatan pedoman penyaluran serta penerima dan jumlahnya

Tindak Lanjut Kementerian Keuangan Atas Reviu BPKP

HASIL PEMETAAN DANA BANSOS 2014

Klasifikasi ke Jenis Belanja yang sesuai

Belanja Barang

Belanja Pegawai

Satker Pusat 521XXX

526XXXPengadaan Barang amp

Jasa

Satker Pusat

Dengan SK Penetapan

Dengan SK Penetapan

Mekanisme UP

Alokasi Dana Pada Kemenag untuk 1 Bea Siswa Berprestasi2 Tunjangan Guru3 Dana Operasional LembagaAdminstrasi

(BOSBOP)4 Pengadaan Fisik

Tidak memenuhi kriteria sebagai Dana Bansos

PEMETAAN AKUN EKS BANTUAN SOSIAL PADA KEMENAG(Surat Dirjen Perbendaharaan No S-8245PB2014)

No Kegiatanoutputkomponenuraian Akun saat ini Akun yg seharusnya

I BeasiswaBSM

1 Beasiswa amp Mahasiswa Berprestasi 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219

2 Bantuan Siswa amp Mahasiswa Miskin untuk MIMTsPTA NegeriSwasta

572111 Bansos dalam bentuk uang

574111

II Tunjangan

1 Tunjangan Profesi GuruDosen Non PNS 572111 (Bansos dalam bentuk uang)

511521

2 Tunjangan Penyuluh Agama Non PNS 572111 (Bansos dalam bentuk uang)

511522

III Operasional LembagaAdministrasi

1 BOS MadrasahPTA Swasta 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

PEMETAAN AKUN EKS BANTUAN SOSIAL PADA KEMENAG(Surat Dirjen Perbendaharaan No S-8245PB2014)

No Kegiatanoutputkomponenuraian Akun saat ini Akun yg seharusnya2 Layanan Penyelenggaraan Pendidikan 573111 (Bansos dalam

bentuk uang)521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

3 Operasional Lembaga Keagamaan 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

4 Operasional Sekber Kerukunan Umat Beragama

573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

5 Pelayanan Nikah 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

PEMETAAN AKUN EKS BANTUAN SOSIAL PADA KEMENAG(Surat Dirjen Perbendaharaan No S-8245PB2014)

No Kegiatanoutputkomponenuraian Akun saat ini Akun yg seharusnya6 Penelitian SiswaMahasiswa Swasta 573111 (Bansos dalam

bentuk uang)521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

7 Sertifikasi Tanah Wakaf 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

8 Akreditasi Madrasah Swasta 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

9 Pendidikan Terpadu Anak Terapan 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

PEMETAAN AKUN EKS BANTUAN SOSIAL PADA KEMENAG(Surat Dirjen Perbendaharaan No S-8245PB2014)

No Kegiatanoutputkomponenuraian Akun saat ini Akun yg seharusnya10 Event Keagamaan 573111 (Bansos dalam

bentuk uang)521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

IV Pengadaan Fisik1 PembangunanRehab Ruang Kelas

MIMTsMA Swasta573111 (Bansos dalam bentuk uang)

526xxx sesuai dengan peruntukannya

2 Peralatan LaboratoriumPerpustakaanMeubelair

573111 (Bansos dalam bentuk uang)

526xxx sesuai dengan peruntukannya

3 Pembangunan Sekber Kerukunan Umat Beragama

573111 (Bansos dalam bentuk uang)

526xxx sesuai dengan peruntukannya

4 Bantuan Sarana Prasarana SekolahPT Keagamaan Swasta

573111 (Bansos dalam bentuk uang)

526xxx sesuai dengan peruntukannya

5 Bantuan Rumah ibadah 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

6 Asrama Pondok Pesantren 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

IMPLEMENTASI SURAT DIRJEN PERBENDAHARAAN NOMOR S-8245PB2014

P A K P A PPK KHUSUS

BPP KHUSUSB P

Pedoman Umum

Pedoman Teknis

Penerima Bantuan

1 2 2a

3

5a

5b

SK Penerim

a Bantuan

3a3b

Seleksi dan

Penentuan

6

PP SPM

SPM

4

Penyedia BJ

4a

LS UPPejabat Perbendaharaan KPA PPK PPSPM

Pejabat Perbendaharaan KPA PPK BPBPP PPSPM

1 Pembuatan Komitmen antara PPK dengan Pihak Ketiga

(PerjanjianSurat Keputusan)2 Pengajuan tagihan disertai

kontrakkuitansibukti pengeluaran

1 Permintaan besaran UP untuk BPBPP- Dispensasi besaran UP (Kanwil DJPB)- Dispensasi pembayaran dengan UP

melebihi Rp 50 juta (Dirjen PB)2 BPBPP membayarkan dana UP

berdasarkan SPBy yang diterbitkan oleh PPK berdasarkan bukti pengeluaranSurat Keputusan

3 Penggantian UPRevolving setelah UP dipergunakan minimal 50 oleh BP masing-masing BPP

MEKANISME PENCAIRAN DANA NON-BANSOS(PMK No 190PMK052012)

KPA mengajukan UP kepada KPPN sebesar kebutuhan operasional Satker dalam 1 (satu) bulan yang direncanakan dibayarkan melalui UP

Pemberian UP diberikan paling banyak

a Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) untuk pagu jenis belanja yang bisa dibayarkan melalui UP sampai dengan Rp 900000000 (sembilan ratus juta rupiah)

b Rp100000000 (seratus juta rupiah) untuk pagu jenis belanja yang bisa dibayarkan melalui UP diatas Rp 900000000 (sembilan ratus juta rupiah) sampai dengan Rp 2400000000 (dua miliar empat ratus juta rupiah)

c Rp200000000 (dua ratus juta rupiah) untuk pagu jenis belanja yang bisa dibayarkan melalui UP diatas Rp 2400000000 (dua miliar empat ratus juta rupiah) sampai dengan Rp6000000000 (enam miliar rupiah) atau

d Rp500000000 (lima ratus juta rupiah) untuk pagu jenis belanja yang bisa dibayarkan melalui UP diatas Rp 6000000000 (enam miliar rupiah)

Persetujuan perubahan besaran UP dilaksanakan oleh Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan

BESARAN UP

o KPA dapat mengajukan TUP kepada Kepala KPPN jika sisa UP pada BP tdk cukup tersedia membiayai kegiatan yang mendesak tidak dapat ditunda

o Syarat penggunaan TUP Digunakan dan dipertanggungjawabkan paling lama

1 (satu) bulan sejak tgl SP2D diterbitkan Tidak digunakan untuk membiayai kegiatan yg harus

dilaksanakan dengan pembayaran LSo KPA mengajukan TUP kepada Kepala KPPN (KBUN)

disertai Rincian rencana penggunan TUP Surat yang memuat syarat penggunaan TUP

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TUP)

o Ka KPPN melakukan penilaian terhadap Pengeluaran pada rincian rencana penggunaan TUP

bukan merupakan pengeluaran yg harus dengan pembayaran LS

Ketersediaan dana dalam DIPA TUP sebelumnya sdh dipertanggungjawabkan

seluruhnya Sisa TUP telah disetor ke Kas Negara

o Dalam hal TUP sebelumnya belum dipertanggungjawabkan seluruhnya danatau belum disetor KPPN dapat menyetujui TUP berikutnya setelah mendapat persetujuan Kakanwil Ditjen Perbendaharaan

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TUP)

o Dalam hal KPA mengajukan TUP utk kebutuhan melebihi waktu 1 (satu) bulan Ka KPPN dapat memberi persetujuan dengan pertimbangan kegiatan yg akan dilaksanakan memerlukan waktu lebih dari 1 (satu) bulan

o Persetujuan Ka KPPN atas TUP bisa sebagian atau seluruhnya

o Ka KPPN menolak permintaan TUP bila tidak memenuhi ketentuan

o Persetujuan atau penolakan TUP disampaikan paling lambat 1 (satu) hari kerja

o TUP harus dipertanggungjawabkan dalam waktu 1 (satu) bulan dan dapat dilakukan secara bertahap

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TUP)

o Dalam hal 1 (satu) bulan sejak SP2D TUP diterbitkan belum dilakukan pengesahan dan pertanggungjawaban TUP Kepala KPPN menyampaikan surat teguran kepada KPA

o Sisa TUP yang tidak habis digunakan harus disetor ke Kas Negara paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah batas waktu

o Permohonan persetujuan perpanjangan pertanggungjawaban TUP melampaui 1 (satu) bulan dapat diajukan KPA kepada Ka KPPN

o Persetujuan perpanjangan diberikan dengan pertimbangan KPA hrs mempertanggungjawabkan penggunaan TUP Pernyataan kesanggupan KPA untuk mempertanggungjawabkan

sisa TUP tidak lebih dari 1 (satu) bulan berikutnya

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TUP)

1 Bendahara PengeluaranBPP melakukan pembayaran atas UP berdasarkan Surat Perintah Bayar (SPBy) yang dilampiri bukti2 pengeluaran yang disetujui dan ditandatangani oleh PPK

2 Dalam hal pembayaran yang dilakukan Bendahara Pengeluaran merupakan uang muka kerja SPBy dilampirindash rencana pelaksanaan kegiatanpembayaranndash rincian kebutuhan dana dan ndash batas waktu pertanggungjawaban penggunaan uang muka kerja

3 Berdasarkan SPBy yang diterimanya Bendahara PengeluaranBPP melakukanndash pengujian atas tagihan pada SPBy danndash pemungutanpemotongan pajakbukan pajak atas tagihan dalam SPBy

yang diajukan dan menyetorkan ke kas negara4 Berdasarkan rencana pelaksanaan kegiatan pembayaran dan rincian

kebutuhan dana Bendahara Pengeluaran BPP melakukan pengujian ketersediaan dana

MEKANISME PEMBAYARAN OLEH BPBPP

5 Apabila SPBy telah memenuhi persyaratan pembayaran BP BPP melakukan pembayaran bila tidak memenuhi persyaratan maka BP BPP harus menolak SPBy

7 Penerima uang muka kerja harus mempertanggungjawabkan uang muka kerja sesuai batas waktu berupa kuitansibukti pembelian yg disahkan PPK beserta faktur pajak dan SSP serta nota bukti penerimaan barang jasa atau dokumen pendukung lain yg disahkan PPK Berdasarkan pertanggungjawaban tsb BP BPP melakukan pengujian bukti pengeluaran

8 Dalam hal sampai batas waktu penerima uang muka kerja belum menyampaikan bukti pengeluaran BP BPP menyampaikan permintaan tertulis agar penerima uang muka kerja segera mempertanggungjawabkan uang muka kerja ditembuskan kepada PPK

9 BPP menyampaikan SPBy beserta bukti pengeluaran kepada BP10 BP menyampaikan bukti pengeluaran kepada PPK untuk pembuatan SPP

GUPGUP Nihil

MEKANISME PEMBAYARAN OLEH BPBPP

33

UANG PERSEDIAAN

bull Perubahan Besaran UP dilaksanakan melalui Kepala Kanwil Ditjen PerbendaharaanKetentuan lama oleh Dirjen Perbendaharaan

bull Pada akhir hari kerja uang tunai di Bendahara yang berasal dari UP tidak boleh melebihi Rp 50 Juta

bull Revolving UP sebesar 50 Ketentuan lama 75

bull UP digunakan untuk jenis belanja barang (52) Belanja Modal (53) dan Belanja Lain-lain (58) dengan nilai sampai dengan Rp50000000ndash 1 (satu) penerimapenyedia barangjasa dan bukan merupakan untuk

pengadaan barangjasa yang dipecah-pecah Ketentuan lama UP digunakan untuk jenis belanja barang belanja modal (pendukung)

dan lain-lain maksimal Rp20 juta untuk setiap kuitansi

34

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN

bull Persetujuan TUP oleh Kepala KPPN (berapapun nilainya) termasuk persetujuan melewati waktu 1 bulan Ketentuan lama oleh Kepala Kanwil DJPB untuk nilai di

atas 500 Juta

bull Pertanggungjawaban TUP dapat diangsur (harianmingguan) selama batas waktu pertanggungjawaban TUP (Pasal 49 ayat (1)) (tujuan agar pencatatan realisasi belanja lebih cepat) Ketentuan lama Pertanggungjawaban TUP harus

dilaksanakan sekaligus

SPP-UPTUP diselesaikan paling lambat 2 (dua) hari kerja SPP-GUP diselesaikan paling lambat 4 (empat) hari kerja SPP-PTUP diselesaikan paling lambat 3 (tiga) hari kerja dan SPP-LS diselesaikan paling lambat 5 (lima) hari kerja

PPSPM menyampaikan SPM kepada KPPN paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah SPM diterbitkan

Lima hari kerja setelah serah terima pekerjaan penyedia barangjasa menyampaikan tagihan kepada PPK

PPK menerbitkan SPP-LS dalam waktu 5 hari kerja Proses Penyelesaian

Pekerjaan harus

dilaporkan secara berkala kepada KPA

Norma Waktu Penyelesaian Tagihan

LAPORAN

Pelaksanaan kegiatan dan penggunaan anggaran pada DIPA yang mengakibatkan pengeluaran negara dilakukan melalui pembuatan komitmen

Pembuatan komitmen dilakukan dalam bentukndash Perjanjiankontrak untuk pengadaan barangjasa danataundash Penetapan keputusan

Pembuatan komitmen melalui penetapan keputusan yang mengakibatkan pengeluaran negara antara lain untuk

ndash pelaksanaan belanja pegawaindash pelaksanaan perjalanan dinas yang dilaksanakan secara swakelolandash pelaksanaan kegiatan swakelola termasuk pembayaran honorarium kegiatan

ataundash pelaksanaan belanja bantuan sosial dalam bentuk transfer uang kepada penerima

bantuan

PEMBUATAN KOMITMEN

Atas perjanjiankontrak yang akan dibayar melalui SPM-LS PPK mencatatkan perjanjiankontrak dan menyampaikan paling lambat 5 hari kerja setelah ditandatangani perjanjiankontrak tersebut ke KPPN secara langsung atau melalui e-mail yang meliputi data

ndash nama dan kode Satker serta uraian fungsisubfungsi program kegiatan output dan akun yang digunakan

ndash nomor Surat Pengesahan dan tanggal DIPAndash nomor tanggal dan nilai perjanjiankontrak yang telah dibuat oleh Satkerndash uraian pekerjaan yang diperjanjikanndash data penyedia barangjasa yang tercantum dalam perjanjiankontrak antara lain nama rekanan

alamat rekanan NPWP nama bank nama dan nomor rekening penerima pembayaranndash jangka waktu dan tanggal penyelesaian pekerjaan serta masa pemeliharaan apabila dipersyaratkanndash ketentuan sanksi apabila terjadi wanprestasindash addendum perjanjiankontrak apabila terdapat perubahan data pada perjanjiankontrak tersebutndash cara pembayaran dan rencana pelaksanaan pembayaran

sekaligus (nilai rencana bulan ) atau secara bertahap (nilai rencana bulan )

Alokasi dana yang sudah tercatat dan terikat dengan perjanjiankontrak tidak dapat digunakan lagi untuk kebutuhan lain

Data perjanjiankontrak dalam Kartu Pengawasan Kontrak KPPN digunakan untuk menguji kesesuaian tagihan yang tercantum pada SPM

Pencatatan Komitmen oleh KPPN

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN amp PENYALURAN DANA BOS

No Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Identifikasi Pencairan

1 PengembanganPerpustakaan

Pembelian bukuperabot Perpustakaan Akses internet Pengembangan database perpustakaan Peningkatan kapasitas Pustakawan Pembelian AC perpustakaan

Pengadaan barangjasa dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

2 Kegiatan dalam rangkapenerimaan peserta didikbaru

Termasuk untuk konsumsi dan honor panitia dalam rangka penerimaan peserta didik baru

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

3 Kegiatan pembelajarandan ekstra kurikuler siswa

Termasuk untuk honor tambahan jam mengajar transportasi pembelian peralatan

Penerbitan SK Honor Pengadaan barang dengan

nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

4 Kegiatan Ulangan danUjian

ATK Honor pengawas dan koreksi hasil ujian Transportasi

Penerbitan SK Honor Pengadaan barang dengan

nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

5 Pembelian bahan-bahanhabis pakai

ATK Suku cadang alat kantor Alat kebersihan

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN amp PENYALURAN DANA BOS

No Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Identifikasi Pencairan

6 Langganan daya dan jasa Listrik Air TeleponAkses internetPembelian genset atau panel surya

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

7 Perawatan madrasah Rehab ringan tidak lebih dari Rp 10 juta Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

8 Pembayaran honorariumbulanan guru honorer dan tenaga kependidikanhonorer

Guru honorer Pegawai administrasi (termasuk administrasi BOS

untuk MI) Pegawai perpustakaan Penjaga Madrasah Satpam Pegawai kebersihan

Penerbitan SK Honor Pengadaan barang dengan

nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

9 Pengembangan profesiguru dan tenagakependidikan

Biaya akomodasi seminar Fotocopy Transportasi

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

10 Membantu siswa miskin Transportasi Seragam sekolah

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN amp PENYALURAN DANA BOS

No Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Identifikasi Pencairan

11 Pembiayaan pengelolaanBOS

ATK Penggandaan Transportasi

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

12 Pembelian perangkatkomputer

Dekstop Laptop Proyektor

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

13 Pembiayaan asrama danpembelian peralatanibadah

Pembelian kitab kuning Peralatan sholat

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

14 Biaya lainnya jika seluruhkomponen 1 sd 13 telahterpenuhi pendanaannyadari BOS

Alat peraga pendidikan UKS Mebelair

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

SYARAT PENYALURAN DANA BOS

KPA dapat membuka rekening pengeluaran atas nama BPP dengan persetujuan kuasa BUN

PPK menandatangani Surat Perjanjian Pemberian Bantuan (SPPB) dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Madrasah (RKAM) BOS yang diajukan oleh setiap Madrasah

BPP merekapitulasi RKAM setiap madrasah kemudian PPK dan BPP mengajukan rekapitulasi RKAM tersebut ke Bendahara Pengeluaran (BP) sebagai pedoman kebutuhan Pembayaran Langsung (LS) belanja barangjasa Uang Persediaan (UP) atau Tambahan Uang Persediaan (TUP) khusus pencairan dana BOS

PPK dapat mengklasifikasikan kategori belanja barangjasa belanja kegiatan belanja pegawai belanja bansos dan perjalanan dinas dari rekapitulasi RKAM setiap madrasah sebagai pedoman dalam mekanisme pembayaran dana BOS

Madrasah harus menyampaikan SPPB dan RKAM setiap pengajuan pencairan dana BOS

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)

Pembayaran di atas Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa menggunakan mekanisme pembayaran langsung (LS) belanja barangjasa oleh PPK namun di bawah Rp 50000000- juga dapat dilakukan mekanisme LS

PPK membuat Surat PerjanjianKontrak terhadap pihak penyedia barangjasa

PPK dapat menerbitkan Surat Permohonan Pembayaran Langsung (SPP-LS) apabila persyaratan pembayaran tagihan sudah terpenuhi dan sudah diuji secara materil

KPA dapat mengeluarkan SPM-LS sebagai pengajuan pencairan terhadap pihak penyedia barangjasa kepada KPPN

Pembayaran LS selain ditujukan kepada pihak penyedia barangjasa atas dasar perjanjiankontrak ditujukan pula ke Bendahara Pengeluaran untuk keperluan pembayaran honorarium dan perjalanan dinas atas dasar surat keputusan

1113088111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088 11130881113088 111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088 11130881113088111308811130881113088

Pelaksanaan pembayaran tagihan kepada penyedia barangjasa harus disertai 1) Bukti perjanjiankontrak2) Referensi Bank yang menunjukkan nama dan nomor rekening

penyedia barangjasa3) Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan4) Berita Acara Serah Terima PekerjaanBarang5) Bukti penyelesaian pekerjaan lainnya sesuai ketentuan6) Berita Acara Pembayaran7) Kuitansi yang telah ditandatangani oleh penyedia barangjasa

dan PPK sesuai (format lampiran 4)8) Faktur pajak beserta Surat Setoran Pajak (SSP) yang telah

ditandatangani oleh Wajib PajakBendahara Pengeluaran9) Jaminan yang dikeluarkan oleh Bank atau lembaga keuangan

lainnya sebagaimana dipersyaratkan dalam peraturan perundang-undangan mengenai pengadaan barangjasa pemerintah

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

Pembayaran sampai dengan Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa dapat menggunakan mekanisme UPTUP melalui PPK dan BPP

KPA mengajukan permintaan UPTUP kepada Kepala KPPN setempat

KPA dapat mengajukan persetujuan besaran UP melampaui besaran yang ditetapkan sesuai pagu DIPA kepada Kepala Kanwil DJPB berdasarkan pengajuan rekapitulasi RKAM dari BPP kepada BP

Pembayaran melebihi Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa dapat dilakukan dengan UP oleh PPK setelah mendapat persetujuan dari Direktur Jenderal Perbendaharaan atas permintaan KPA

BP dapat mentransfer dana UPTUP kepada BPP melalui rekening sesuai kebutuhan mengacu pada RKAM

Setiap BPP dapat mengajukan penggantian UP melalui BP apabila UP yang dikelolanya telah dipergunakan paling sedikit 50 (lima puluh persen) sehingga BP dapat melakukan penggantian (revolving) UP yang telah digunakan sepanjang dana yang dapat dibayarkan dengan UP masih tersedia dalam DIPA

Pengajuan pembayaran UPTUP tahap berikutnya BPP harus menyiapkan bukti-bukti laporan pertanggungjawaban kepada BP terhadap UPTUP yang telah dibayarkan sebelumnya

KPA dapat mengajukan TUP kepada Kepala KPPN jika sisa UP pada BP tdk cukup tersedia membiayai kegiatan yang mendesak tidak dapat ditunda

Permohonan persetujuan perpanjangan pertanggungjawaban TUP melampaui 1 (satu) bulan dapat diajukan KPA kepada Kepala KPPN

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

Jika diperlukan dapat dilakukan mekanisme uang muka dengan menyalurkan dana UP oleh BPP kepada pihak madrasah swasta berdasarkan Surat Perintah Bayar (SPBy) yang ditandatangani oleh BPP Kepala Madrasah dan PPK atas nama KPA dengan memperhatikan batas waktu pertanggungjawaban

Madrasah dapat membelanjakan sendiri atas uang muka tersebut sesuai RKAM yang telah diajukan dengan memperhatikan akuntabilitas laporan pertanggungjawaban

Dalam hal pembayaran yang dilakukan Bendahara Pengeluaran merupakan uang muka kerja SPBy dilampiria Rencana pelaksanaan kegiatanpembayaranb Rincian kebutuhan dana dan c Batas waktu pertanggungjawaban penggunaan uang muka kerja

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

  • MEKANISME PENCAIRAN DANA dan PENYUSUNAN LAPORAN BOS PADA KEMEN
  • Latar Belakang
  • BELANJA BANTUAN SOSIAL
  • Bultek 10 SAP Akuntansi Belanja Bantuan Sosial
  • Hal-hal yang perlu diperhatikan
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (1)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (2)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (3)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (4)
  • Slide 10
  • PENGERTIAN
  • TUJUAN UMUM
  • TUJUAN KHUSUS
  • PROGRAM PRIORITAS
  • Slide 15
  • Slide 16
  • PENCAIRAN BELANJA BANTUAN SOSIAL (PMK No 81PMK052012)
  • Slide 18
  • Slide 19
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • IMPLEMENTASI SURAT DIRJEN PERBENDAHARAAN NOMOR S-8245PB2014
  • Slide 25
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Slide 31
  • Slide 32
  • Slide 33
  • Slide 34
  • Slide 35
  • Slide 36
  • Slide 37
  • Slide 38
  • Slide 39
  • Slide 40
  • SYARAT PENYALURAN DANA BOS
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS) (2)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP (2)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP (3)
Page 7: MEKANISME PENCAIRAN DANA dan PENYUSUNAN LAPORAN BOS.pptx

Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (2)

2 Pemberi Bantuana) Pemberi bantuan sosial adalah Pemerintah Pusat dan atau Pemerintah

Daerah Institusi pemerintah baik pusat atau daerah yang dapat memberikan bantuan sosial adalah institusi yang melaksanakan perlindungan sosial rehabilitasi sosial jaminan sosial pemberdayaan sosial penanggulangan kemiskinan dan pelayanan dasar serta penanggulangan bencana

b) Bantuan sosial yang diberikan oleh masyarakat lembaga sosial atau lembaga lain selain Pemerintah selama tidak dimasukkan dalam anggaran pemerintah adalah di luar ruang lingkup pengaturan buletin teknis ini

Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (3)

3 Persyaratan Penerima Bantuan Sosialbull Pemberian bantuan sosial yang diberikan oleh pemerintah haruslah selektif yaitu

hanya diberikan kepada calon penerima yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan dalam pengertian belanja bantuan sosial yaitu melindungi dari kemungkinan risiko sosial Oleh karena itu diperlukan persyaratankondisi yang harus dipenuhi oleh calon penerima yaitu adanya perlindungan atas kemungkinan terjadinya Risiko Sosial

bull Penerima belanja bantuan sosial adalah seseorang keluarga kelompok danatau masyarakat yang mengalami keadaan yang tidak stabil sebagai akibat dari situasi krisis sosial ekonomipolitik bencana dan fenomena alam agar dapat memenuhi kebutuhan hidup minimum termasuk di dalamnya bantuan untuk lembaga non pemerintah bidang pendidikan keagamaan dan bidang lain yang berperan untuk melindungi individukelompok danatau masyarakat dari kemungkinan terjadinya risiko sosial

Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (4)

4 Bersifat sementara atau berkelanjutanbull Pemberian belanja bantuan sosial umumnya bersifat sementara dan tidak terus

menerus namun terdapat kondisi dimana Belanja Bantuan Sosial tersebut diberikan secara terus menerus atau berkelanjutan Yang dimaksud dengan Belanja Bantuan Sosial berkelanjutan yaitu bantuan yang diberikan secara terus menerus untuk mempertahankan taraf kesejahteraan sosial dan upaya untuk mengembangkan kemandirian

bull Belanja bantuan sosial yang diberikan secara tidak terus menerustidak mengikat diartikan bahwa pemberian bantuan tersebut tidak wajib dan tidak harus diberikan setiap tahun anggaran belanja bantuan sosial dihentikan pada saat pihak yang dibantu telah lepas dari masalah sosial tersebut Bantuan sosial dapat terus menerus misalnya untuk menjaga kinerja sosial yang telah tercapai agar jangan menurun kembali

bull APAKAH BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) TERMASUK BELANJA BANTUAN SOSIAL

PENGERTIANBOS merupakan program pemerintah yang pada dasarnya adalah untuk penyediaan pendanaan biaya operasi nonpersonalia bagi satuan pendidikan dasar sebagai pelaksana program wajib belajar Menurut PP No 48 Tahun 2008 Tentang Pendanaan Pendidikan biaya non personalia adalah biaya untuk bahan atau peralatan pendidikan habis pakai dan biaya tak langsung berupa daya air jasa telekomunikasi pemeliharaan sarana dan prasarana uang lembur transportasi konsumsi pajak dll

TUJUAN UMUM

Secara umum tujuan program BOS adalah meringankan beban masyarakat terhadap pembiayaan pendidikan dalam rangka wajib belajar 9 tahun dan Pendidikan Menengah Universal (PMU) yang bermutu serta berperan dalam mempercepat pencapaian standar pelayanan minimal di Madrasah

TUJUAN KHUSUSSecara khusus tujuan program BOS Membebaskan biaya operasional madrasah

bagi seluruh peserta didik di Madrasah Negeri Meringankan beban biaya operasional

madrasah bagi peserta didik di madrasah swastapps

Membebaskan segala jenis biaya pendidikan bagi seluruh siswa miskin di tingkat pendidikan dasar dan menengah baik di madrasah negeri maupun madrasah swasta

PROGRAM PRIORITAS

Merupakan Program Direktif Dari Presiden Merupakan Program Mandatory Nasional Merupakan Program Prioritas Nasional

Dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) sehingga harus dijaga ketetapan volume dan satuannya

HASIL REVIU BELANJA BANTUAN SOSIAL OLEH BPKP

Tidak Tepat Sasaran Anggaran yang direncanakan untuk membiayai kegiatan yang penerimanya tidak memenuhi kriteria sebagaimana diatur dalam PMK 81PMK052012 tentang Belanja Bantuan Sosial Hal ini terjadi karena kegiatan-kegiatan tersebut tidak dapat dimasukkan dalam Belanja Modal maupun Belanja Barang sehingga oleh KL dimasukkan dalam Belanja Bantuan Sosial

Tumpang TindihAnggaran yang direncanakan untuk membiayai kegiatan yang memiliki kesamaan baik substansi maupun penerimanya diantara Eselon I pada KL (dalam satu KL) yang bersangkutan atau diantara KL yang direviu (antar KL)

Tidak Transparan dan Tidak AkuntabelAnggaran yang direncanakan untuk membiayai kegiatan 1Rencana pelaksanaannya tidak didukung dengan Pedoman Penyaluran yang

jelas2Program Kegiatan dan Pedoman nya tidak dipublikasikan secara luas3Daftar penerima dan jumlahnya tidak ditetapkan secara jelas dan diumumkan

secara terbuka

HASIL REVIU BELANJA BANTUAN SOSIAL OLEH BPKP

No KementerianLembaga Tidak Tepat Sasaran

Tumpang Tindih

Tidak TransparanAkuntabel

Total

1 Kementerian Pertanian -

2 Kementerian Pendidikan amp Kebud 727496 5750 733246

3 Kementerian Kesehatan 500 500

4 Kementerian Agama 97311 148718 246029

5 Kementerian Tenaga Kerja amp Trans

1676 1150 2826

6 Kementerian Kelautan amp Perikanan

-

7 Kementerian Pekerjaan Umum 2580 2580

8 Kementerian Pariwisata amp Ek 4900 4900

9 Kementerian Koperasi amp UKM 689 689

10 Kementerian Pemb Daerah Tertinggal

460 1000 1460

11 Kementerian Perumahan Rakyat 3600 3600 7200

TOTAL 839214 5750 154468 999432

(dalam Miliar Rupiah)

PENCAIRAN BELANJA BANTUAN SOSIAL(PMK No 81PMK052012)

Pemberi

Bantuan

(KPAPPK)

KPPN BankPos

Penyalur

Rekening Penerim

aBantuan

Penerima Bantuan

BO I

Bantuan uang

tunai

Penyedia Barang

Jasa

Penerima

Bantuan

Pemberi Bantuan

(KPAPPK)KPP

N BO I

Bantuan barangjasa

KOMITMEN PEMERINTAH ATAS DANA BANSOS

a Belanja Bansos yang tidak tepat sasaran dan tumpang tindih dibatalkandirevisiditunda bila belum dilaksanakandicairkan

b Belanja Bansos yang sedangsudah dilaksanakandicairkan agar ditingkatkan governance-nya dan dipersiapkan pertanggungjawaban serta auditnya

c Belanja Bansos yang tidak transparan dan akuntabel KL agar memperjelas dan mempublikasikan secara luas program kegiatan pedoman penyaluran serta penerima dan jumlahnya

Tindak Lanjut Kementerian Keuangan Atas Reviu BPKP

HASIL PEMETAAN DANA BANSOS 2014

Klasifikasi ke Jenis Belanja yang sesuai

Belanja Barang

Belanja Pegawai

Satker Pusat 521XXX

526XXXPengadaan Barang amp

Jasa

Satker Pusat

Dengan SK Penetapan

Dengan SK Penetapan

Mekanisme UP

Alokasi Dana Pada Kemenag untuk 1 Bea Siswa Berprestasi2 Tunjangan Guru3 Dana Operasional LembagaAdminstrasi

(BOSBOP)4 Pengadaan Fisik

Tidak memenuhi kriteria sebagai Dana Bansos

PEMETAAN AKUN EKS BANTUAN SOSIAL PADA KEMENAG(Surat Dirjen Perbendaharaan No S-8245PB2014)

No Kegiatanoutputkomponenuraian Akun saat ini Akun yg seharusnya

I BeasiswaBSM

1 Beasiswa amp Mahasiswa Berprestasi 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219

2 Bantuan Siswa amp Mahasiswa Miskin untuk MIMTsPTA NegeriSwasta

572111 Bansos dalam bentuk uang

574111

II Tunjangan

1 Tunjangan Profesi GuruDosen Non PNS 572111 (Bansos dalam bentuk uang)

511521

2 Tunjangan Penyuluh Agama Non PNS 572111 (Bansos dalam bentuk uang)

511522

III Operasional LembagaAdministrasi

1 BOS MadrasahPTA Swasta 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

PEMETAAN AKUN EKS BANTUAN SOSIAL PADA KEMENAG(Surat Dirjen Perbendaharaan No S-8245PB2014)

No Kegiatanoutputkomponenuraian Akun saat ini Akun yg seharusnya2 Layanan Penyelenggaraan Pendidikan 573111 (Bansos dalam

bentuk uang)521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

3 Operasional Lembaga Keagamaan 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

4 Operasional Sekber Kerukunan Umat Beragama

573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

5 Pelayanan Nikah 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

PEMETAAN AKUN EKS BANTUAN SOSIAL PADA KEMENAG(Surat Dirjen Perbendaharaan No S-8245PB2014)

No Kegiatanoutputkomponenuraian Akun saat ini Akun yg seharusnya6 Penelitian SiswaMahasiswa Swasta 573111 (Bansos dalam

bentuk uang)521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

7 Sertifikasi Tanah Wakaf 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

8 Akreditasi Madrasah Swasta 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

9 Pendidikan Terpadu Anak Terapan 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

PEMETAAN AKUN EKS BANTUAN SOSIAL PADA KEMENAG(Surat Dirjen Perbendaharaan No S-8245PB2014)

No Kegiatanoutputkomponenuraian Akun saat ini Akun yg seharusnya10 Event Keagamaan 573111 (Bansos dalam

bentuk uang)521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

IV Pengadaan Fisik1 PembangunanRehab Ruang Kelas

MIMTsMA Swasta573111 (Bansos dalam bentuk uang)

526xxx sesuai dengan peruntukannya

2 Peralatan LaboratoriumPerpustakaanMeubelair

573111 (Bansos dalam bentuk uang)

526xxx sesuai dengan peruntukannya

3 Pembangunan Sekber Kerukunan Umat Beragama

573111 (Bansos dalam bentuk uang)

526xxx sesuai dengan peruntukannya

4 Bantuan Sarana Prasarana SekolahPT Keagamaan Swasta

573111 (Bansos dalam bentuk uang)

526xxx sesuai dengan peruntukannya

5 Bantuan Rumah ibadah 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

6 Asrama Pondok Pesantren 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

IMPLEMENTASI SURAT DIRJEN PERBENDAHARAAN NOMOR S-8245PB2014

P A K P A PPK KHUSUS

BPP KHUSUSB P

Pedoman Umum

Pedoman Teknis

Penerima Bantuan

1 2 2a

3

5a

5b

SK Penerim

a Bantuan

3a3b

Seleksi dan

Penentuan

6

PP SPM

SPM

4

Penyedia BJ

4a

LS UPPejabat Perbendaharaan KPA PPK PPSPM

Pejabat Perbendaharaan KPA PPK BPBPP PPSPM

1 Pembuatan Komitmen antara PPK dengan Pihak Ketiga

(PerjanjianSurat Keputusan)2 Pengajuan tagihan disertai

kontrakkuitansibukti pengeluaran

1 Permintaan besaran UP untuk BPBPP- Dispensasi besaran UP (Kanwil DJPB)- Dispensasi pembayaran dengan UP

melebihi Rp 50 juta (Dirjen PB)2 BPBPP membayarkan dana UP

berdasarkan SPBy yang diterbitkan oleh PPK berdasarkan bukti pengeluaranSurat Keputusan

3 Penggantian UPRevolving setelah UP dipergunakan minimal 50 oleh BP masing-masing BPP

MEKANISME PENCAIRAN DANA NON-BANSOS(PMK No 190PMK052012)

KPA mengajukan UP kepada KPPN sebesar kebutuhan operasional Satker dalam 1 (satu) bulan yang direncanakan dibayarkan melalui UP

Pemberian UP diberikan paling banyak

a Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) untuk pagu jenis belanja yang bisa dibayarkan melalui UP sampai dengan Rp 900000000 (sembilan ratus juta rupiah)

b Rp100000000 (seratus juta rupiah) untuk pagu jenis belanja yang bisa dibayarkan melalui UP diatas Rp 900000000 (sembilan ratus juta rupiah) sampai dengan Rp 2400000000 (dua miliar empat ratus juta rupiah)

c Rp200000000 (dua ratus juta rupiah) untuk pagu jenis belanja yang bisa dibayarkan melalui UP diatas Rp 2400000000 (dua miliar empat ratus juta rupiah) sampai dengan Rp6000000000 (enam miliar rupiah) atau

d Rp500000000 (lima ratus juta rupiah) untuk pagu jenis belanja yang bisa dibayarkan melalui UP diatas Rp 6000000000 (enam miliar rupiah)

Persetujuan perubahan besaran UP dilaksanakan oleh Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan

BESARAN UP

o KPA dapat mengajukan TUP kepada Kepala KPPN jika sisa UP pada BP tdk cukup tersedia membiayai kegiatan yang mendesak tidak dapat ditunda

o Syarat penggunaan TUP Digunakan dan dipertanggungjawabkan paling lama

1 (satu) bulan sejak tgl SP2D diterbitkan Tidak digunakan untuk membiayai kegiatan yg harus

dilaksanakan dengan pembayaran LSo KPA mengajukan TUP kepada Kepala KPPN (KBUN)

disertai Rincian rencana penggunan TUP Surat yang memuat syarat penggunaan TUP

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TUP)

o Ka KPPN melakukan penilaian terhadap Pengeluaran pada rincian rencana penggunaan TUP

bukan merupakan pengeluaran yg harus dengan pembayaran LS

Ketersediaan dana dalam DIPA TUP sebelumnya sdh dipertanggungjawabkan

seluruhnya Sisa TUP telah disetor ke Kas Negara

o Dalam hal TUP sebelumnya belum dipertanggungjawabkan seluruhnya danatau belum disetor KPPN dapat menyetujui TUP berikutnya setelah mendapat persetujuan Kakanwil Ditjen Perbendaharaan

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TUP)

o Dalam hal KPA mengajukan TUP utk kebutuhan melebihi waktu 1 (satu) bulan Ka KPPN dapat memberi persetujuan dengan pertimbangan kegiatan yg akan dilaksanakan memerlukan waktu lebih dari 1 (satu) bulan

o Persetujuan Ka KPPN atas TUP bisa sebagian atau seluruhnya

o Ka KPPN menolak permintaan TUP bila tidak memenuhi ketentuan

o Persetujuan atau penolakan TUP disampaikan paling lambat 1 (satu) hari kerja

o TUP harus dipertanggungjawabkan dalam waktu 1 (satu) bulan dan dapat dilakukan secara bertahap

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TUP)

o Dalam hal 1 (satu) bulan sejak SP2D TUP diterbitkan belum dilakukan pengesahan dan pertanggungjawaban TUP Kepala KPPN menyampaikan surat teguran kepada KPA

o Sisa TUP yang tidak habis digunakan harus disetor ke Kas Negara paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah batas waktu

o Permohonan persetujuan perpanjangan pertanggungjawaban TUP melampaui 1 (satu) bulan dapat diajukan KPA kepada Ka KPPN

o Persetujuan perpanjangan diberikan dengan pertimbangan KPA hrs mempertanggungjawabkan penggunaan TUP Pernyataan kesanggupan KPA untuk mempertanggungjawabkan

sisa TUP tidak lebih dari 1 (satu) bulan berikutnya

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TUP)

1 Bendahara PengeluaranBPP melakukan pembayaran atas UP berdasarkan Surat Perintah Bayar (SPBy) yang dilampiri bukti2 pengeluaran yang disetujui dan ditandatangani oleh PPK

2 Dalam hal pembayaran yang dilakukan Bendahara Pengeluaran merupakan uang muka kerja SPBy dilampirindash rencana pelaksanaan kegiatanpembayaranndash rincian kebutuhan dana dan ndash batas waktu pertanggungjawaban penggunaan uang muka kerja

3 Berdasarkan SPBy yang diterimanya Bendahara PengeluaranBPP melakukanndash pengujian atas tagihan pada SPBy danndash pemungutanpemotongan pajakbukan pajak atas tagihan dalam SPBy

yang diajukan dan menyetorkan ke kas negara4 Berdasarkan rencana pelaksanaan kegiatan pembayaran dan rincian

kebutuhan dana Bendahara Pengeluaran BPP melakukan pengujian ketersediaan dana

MEKANISME PEMBAYARAN OLEH BPBPP

5 Apabila SPBy telah memenuhi persyaratan pembayaran BP BPP melakukan pembayaran bila tidak memenuhi persyaratan maka BP BPP harus menolak SPBy

7 Penerima uang muka kerja harus mempertanggungjawabkan uang muka kerja sesuai batas waktu berupa kuitansibukti pembelian yg disahkan PPK beserta faktur pajak dan SSP serta nota bukti penerimaan barang jasa atau dokumen pendukung lain yg disahkan PPK Berdasarkan pertanggungjawaban tsb BP BPP melakukan pengujian bukti pengeluaran

8 Dalam hal sampai batas waktu penerima uang muka kerja belum menyampaikan bukti pengeluaran BP BPP menyampaikan permintaan tertulis agar penerima uang muka kerja segera mempertanggungjawabkan uang muka kerja ditembuskan kepada PPK

9 BPP menyampaikan SPBy beserta bukti pengeluaran kepada BP10 BP menyampaikan bukti pengeluaran kepada PPK untuk pembuatan SPP

GUPGUP Nihil

MEKANISME PEMBAYARAN OLEH BPBPP

33

UANG PERSEDIAAN

bull Perubahan Besaran UP dilaksanakan melalui Kepala Kanwil Ditjen PerbendaharaanKetentuan lama oleh Dirjen Perbendaharaan

bull Pada akhir hari kerja uang tunai di Bendahara yang berasal dari UP tidak boleh melebihi Rp 50 Juta

bull Revolving UP sebesar 50 Ketentuan lama 75

bull UP digunakan untuk jenis belanja barang (52) Belanja Modal (53) dan Belanja Lain-lain (58) dengan nilai sampai dengan Rp50000000ndash 1 (satu) penerimapenyedia barangjasa dan bukan merupakan untuk

pengadaan barangjasa yang dipecah-pecah Ketentuan lama UP digunakan untuk jenis belanja barang belanja modal (pendukung)

dan lain-lain maksimal Rp20 juta untuk setiap kuitansi

34

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN

bull Persetujuan TUP oleh Kepala KPPN (berapapun nilainya) termasuk persetujuan melewati waktu 1 bulan Ketentuan lama oleh Kepala Kanwil DJPB untuk nilai di

atas 500 Juta

bull Pertanggungjawaban TUP dapat diangsur (harianmingguan) selama batas waktu pertanggungjawaban TUP (Pasal 49 ayat (1)) (tujuan agar pencatatan realisasi belanja lebih cepat) Ketentuan lama Pertanggungjawaban TUP harus

dilaksanakan sekaligus

SPP-UPTUP diselesaikan paling lambat 2 (dua) hari kerja SPP-GUP diselesaikan paling lambat 4 (empat) hari kerja SPP-PTUP diselesaikan paling lambat 3 (tiga) hari kerja dan SPP-LS diselesaikan paling lambat 5 (lima) hari kerja

PPSPM menyampaikan SPM kepada KPPN paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah SPM diterbitkan

Lima hari kerja setelah serah terima pekerjaan penyedia barangjasa menyampaikan tagihan kepada PPK

PPK menerbitkan SPP-LS dalam waktu 5 hari kerja Proses Penyelesaian

Pekerjaan harus

dilaporkan secara berkala kepada KPA

Norma Waktu Penyelesaian Tagihan

LAPORAN

Pelaksanaan kegiatan dan penggunaan anggaran pada DIPA yang mengakibatkan pengeluaran negara dilakukan melalui pembuatan komitmen

Pembuatan komitmen dilakukan dalam bentukndash Perjanjiankontrak untuk pengadaan barangjasa danataundash Penetapan keputusan

Pembuatan komitmen melalui penetapan keputusan yang mengakibatkan pengeluaran negara antara lain untuk

ndash pelaksanaan belanja pegawaindash pelaksanaan perjalanan dinas yang dilaksanakan secara swakelolandash pelaksanaan kegiatan swakelola termasuk pembayaran honorarium kegiatan

ataundash pelaksanaan belanja bantuan sosial dalam bentuk transfer uang kepada penerima

bantuan

PEMBUATAN KOMITMEN

Atas perjanjiankontrak yang akan dibayar melalui SPM-LS PPK mencatatkan perjanjiankontrak dan menyampaikan paling lambat 5 hari kerja setelah ditandatangani perjanjiankontrak tersebut ke KPPN secara langsung atau melalui e-mail yang meliputi data

ndash nama dan kode Satker serta uraian fungsisubfungsi program kegiatan output dan akun yang digunakan

ndash nomor Surat Pengesahan dan tanggal DIPAndash nomor tanggal dan nilai perjanjiankontrak yang telah dibuat oleh Satkerndash uraian pekerjaan yang diperjanjikanndash data penyedia barangjasa yang tercantum dalam perjanjiankontrak antara lain nama rekanan

alamat rekanan NPWP nama bank nama dan nomor rekening penerima pembayaranndash jangka waktu dan tanggal penyelesaian pekerjaan serta masa pemeliharaan apabila dipersyaratkanndash ketentuan sanksi apabila terjadi wanprestasindash addendum perjanjiankontrak apabila terdapat perubahan data pada perjanjiankontrak tersebutndash cara pembayaran dan rencana pelaksanaan pembayaran

sekaligus (nilai rencana bulan ) atau secara bertahap (nilai rencana bulan )

Alokasi dana yang sudah tercatat dan terikat dengan perjanjiankontrak tidak dapat digunakan lagi untuk kebutuhan lain

Data perjanjiankontrak dalam Kartu Pengawasan Kontrak KPPN digunakan untuk menguji kesesuaian tagihan yang tercantum pada SPM

Pencatatan Komitmen oleh KPPN

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN amp PENYALURAN DANA BOS

No Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Identifikasi Pencairan

1 PengembanganPerpustakaan

Pembelian bukuperabot Perpustakaan Akses internet Pengembangan database perpustakaan Peningkatan kapasitas Pustakawan Pembelian AC perpustakaan

Pengadaan barangjasa dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

2 Kegiatan dalam rangkapenerimaan peserta didikbaru

Termasuk untuk konsumsi dan honor panitia dalam rangka penerimaan peserta didik baru

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

3 Kegiatan pembelajarandan ekstra kurikuler siswa

Termasuk untuk honor tambahan jam mengajar transportasi pembelian peralatan

Penerbitan SK Honor Pengadaan barang dengan

nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

4 Kegiatan Ulangan danUjian

ATK Honor pengawas dan koreksi hasil ujian Transportasi

Penerbitan SK Honor Pengadaan barang dengan

nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

5 Pembelian bahan-bahanhabis pakai

ATK Suku cadang alat kantor Alat kebersihan

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN amp PENYALURAN DANA BOS

No Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Identifikasi Pencairan

6 Langganan daya dan jasa Listrik Air TeleponAkses internetPembelian genset atau panel surya

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

7 Perawatan madrasah Rehab ringan tidak lebih dari Rp 10 juta Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

8 Pembayaran honorariumbulanan guru honorer dan tenaga kependidikanhonorer

Guru honorer Pegawai administrasi (termasuk administrasi BOS

untuk MI) Pegawai perpustakaan Penjaga Madrasah Satpam Pegawai kebersihan

Penerbitan SK Honor Pengadaan barang dengan

nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

9 Pengembangan profesiguru dan tenagakependidikan

Biaya akomodasi seminar Fotocopy Transportasi

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

10 Membantu siswa miskin Transportasi Seragam sekolah

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN amp PENYALURAN DANA BOS

No Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Identifikasi Pencairan

11 Pembiayaan pengelolaanBOS

ATK Penggandaan Transportasi

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

12 Pembelian perangkatkomputer

Dekstop Laptop Proyektor

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

13 Pembiayaan asrama danpembelian peralatanibadah

Pembelian kitab kuning Peralatan sholat

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

14 Biaya lainnya jika seluruhkomponen 1 sd 13 telahterpenuhi pendanaannyadari BOS

Alat peraga pendidikan UKS Mebelair

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

SYARAT PENYALURAN DANA BOS

KPA dapat membuka rekening pengeluaran atas nama BPP dengan persetujuan kuasa BUN

PPK menandatangani Surat Perjanjian Pemberian Bantuan (SPPB) dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Madrasah (RKAM) BOS yang diajukan oleh setiap Madrasah

BPP merekapitulasi RKAM setiap madrasah kemudian PPK dan BPP mengajukan rekapitulasi RKAM tersebut ke Bendahara Pengeluaran (BP) sebagai pedoman kebutuhan Pembayaran Langsung (LS) belanja barangjasa Uang Persediaan (UP) atau Tambahan Uang Persediaan (TUP) khusus pencairan dana BOS

PPK dapat mengklasifikasikan kategori belanja barangjasa belanja kegiatan belanja pegawai belanja bansos dan perjalanan dinas dari rekapitulasi RKAM setiap madrasah sebagai pedoman dalam mekanisme pembayaran dana BOS

Madrasah harus menyampaikan SPPB dan RKAM setiap pengajuan pencairan dana BOS

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)

Pembayaran di atas Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa menggunakan mekanisme pembayaran langsung (LS) belanja barangjasa oleh PPK namun di bawah Rp 50000000- juga dapat dilakukan mekanisme LS

PPK membuat Surat PerjanjianKontrak terhadap pihak penyedia barangjasa

PPK dapat menerbitkan Surat Permohonan Pembayaran Langsung (SPP-LS) apabila persyaratan pembayaran tagihan sudah terpenuhi dan sudah diuji secara materil

KPA dapat mengeluarkan SPM-LS sebagai pengajuan pencairan terhadap pihak penyedia barangjasa kepada KPPN

Pembayaran LS selain ditujukan kepada pihak penyedia barangjasa atas dasar perjanjiankontrak ditujukan pula ke Bendahara Pengeluaran untuk keperluan pembayaran honorarium dan perjalanan dinas atas dasar surat keputusan

1113088111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088 11130881113088 111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088 11130881113088111308811130881113088

Pelaksanaan pembayaran tagihan kepada penyedia barangjasa harus disertai 1) Bukti perjanjiankontrak2) Referensi Bank yang menunjukkan nama dan nomor rekening

penyedia barangjasa3) Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan4) Berita Acara Serah Terima PekerjaanBarang5) Bukti penyelesaian pekerjaan lainnya sesuai ketentuan6) Berita Acara Pembayaran7) Kuitansi yang telah ditandatangani oleh penyedia barangjasa

dan PPK sesuai (format lampiran 4)8) Faktur pajak beserta Surat Setoran Pajak (SSP) yang telah

ditandatangani oleh Wajib PajakBendahara Pengeluaran9) Jaminan yang dikeluarkan oleh Bank atau lembaga keuangan

lainnya sebagaimana dipersyaratkan dalam peraturan perundang-undangan mengenai pengadaan barangjasa pemerintah

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

Pembayaran sampai dengan Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa dapat menggunakan mekanisme UPTUP melalui PPK dan BPP

KPA mengajukan permintaan UPTUP kepada Kepala KPPN setempat

KPA dapat mengajukan persetujuan besaran UP melampaui besaran yang ditetapkan sesuai pagu DIPA kepada Kepala Kanwil DJPB berdasarkan pengajuan rekapitulasi RKAM dari BPP kepada BP

Pembayaran melebihi Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa dapat dilakukan dengan UP oleh PPK setelah mendapat persetujuan dari Direktur Jenderal Perbendaharaan atas permintaan KPA

BP dapat mentransfer dana UPTUP kepada BPP melalui rekening sesuai kebutuhan mengacu pada RKAM

Setiap BPP dapat mengajukan penggantian UP melalui BP apabila UP yang dikelolanya telah dipergunakan paling sedikit 50 (lima puluh persen) sehingga BP dapat melakukan penggantian (revolving) UP yang telah digunakan sepanjang dana yang dapat dibayarkan dengan UP masih tersedia dalam DIPA

Pengajuan pembayaran UPTUP tahap berikutnya BPP harus menyiapkan bukti-bukti laporan pertanggungjawaban kepada BP terhadap UPTUP yang telah dibayarkan sebelumnya

KPA dapat mengajukan TUP kepada Kepala KPPN jika sisa UP pada BP tdk cukup tersedia membiayai kegiatan yang mendesak tidak dapat ditunda

Permohonan persetujuan perpanjangan pertanggungjawaban TUP melampaui 1 (satu) bulan dapat diajukan KPA kepada Kepala KPPN

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

Jika diperlukan dapat dilakukan mekanisme uang muka dengan menyalurkan dana UP oleh BPP kepada pihak madrasah swasta berdasarkan Surat Perintah Bayar (SPBy) yang ditandatangani oleh BPP Kepala Madrasah dan PPK atas nama KPA dengan memperhatikan batas waktu pertanggungjawaban

Madrasah dapat membelanjakan sendiri atas uang muka tersebut sesuai RKAM yang telah diajukan dengan memperhatikan akuntabilitas laporan pertanggungjawaban

Dalam hal pembayaran yang dilakukan Bendahara Pengeluaran merupakan uang muka kerja SPBy dilampiria Rencana pelaksanaan kegiatanpembayaranb Rincian kebutuhan dana dan c Batas waktu pertanggungjawaban penggunaan uang muka kerja

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

  • MEKANISME PENCAIRAN DANA dan PENYUSUNAN LAPORAN BOS PADA KEMEN
  • Latar Belakang
  • BELANJA BANTUAN SOSIAL
  • Bultek 10 SAP Akuntansi Belanja Bantuan Sosial
  • Hal-hal yang perlu diperhatikan
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (1)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (2)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (3)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (4)
  • Slide 10
  • PENGERTIAN
  • TUJUAN UMUM
  • TUJUAN KHUSUS
  • PROGRAM PRIORITAS
  • Slide 15
  • Slide 16
  • PENCAIRAN BELANJA BANTUAN SOSIAL (PMK No 81PMK052012)
  • Slide 18
  • Slide 19
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • IMPLEMENTASI SURAT DIRJEN PERBENDAHARAAN NOMOR S-8245PB2014
  • Slide 25
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Slide 31
  • Slide 32
  • Slide 33
  • Slide 34
  • Slide 35
  • Slide 36
  • Slide 37
  • Slide 38
  • Slide 39
  • Slide 40
  • SYARAT PENYALURAN DANA BOS
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS) (2)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP (2)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP (3)
Page 8: MEKANISME PENCAIRAN DANA dan PENYUSUNAN LAPORAN BOS.pptx

Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (3)

3 Persyaratan Penerima Bantuan Sosialbull Pemberian bantuan sosial yang diberikan oleh pemerintah haruslah selektif yaitu

hanya diberikan kepada calon penerima yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan dalam pengertian belanja bantuan sosial yaitu melindungi dari kemungkinan risiko sosial Oleh karena itu diperlukan persyaratankondisi yang harus dipenuhi oleh calon penerima yaitu adanya perlindungan atas kemungkinan terjadinya Risiko Sosial

bull Penerima belanja bantuan sosial adalah seseorang keluarga kelompok danatau masyarakat yang mengalami keadaan yang tidak stabil sebagai akibat dari situasi krisis sosial ekonomipolitik bencana dan fenomena alam agar dapat memenuhi kebutuhan hidup minimum termasuk di dalamnya bantuan untuk lembaga non pemerintah bidang pendidikan keagamaan dan bidang lain yang berperan untuk melindungi individukelompok danatau masyarakat dari kemungkinan terjadinya risiko sosial

Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (4)

4 Bersifat sementara atau berkelanjutanbull Pemberian belanja bantuan sosial umumnya bersifat sementara dan tidak terus

menerus namun terdapat kondisi dimana Belanja Bantuan Sosial tersebut diberikan secara terus menerus atau berkelanjutan Yang dimaksud dengan Belanja Bantuan Sosial berkelanjutan yaitu bantuan yang diberikan secara terus menerus untuk mempertahankan taraf kesejahteraan sosial dan upaya untuk mengembangkan kemandirian

bull Belanja bantuan sosial yang diberikan secara tidak terus menerustidak mengikat diartikan bahwa pemberian bantuan tersebut tidak wajib dan tidak harus diberikan setiap tahun anggaran belanja bantuan sosial dihentikan pada saat pihak yang dibantu telah lepas dari masalah sosial tersebut Bantuan sosial dapat terus menerus misalnya untuk menjaga kinerja sosial yang telah tercapai agar jangan menurun kembali

bull APAKAH BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) TERMASUK BELANJA BANTUAN SOSIAL

PENGERTIANBOS merupakan program pemerintah yang pada dasarnya adalah untuk penyediaan pendanaan biaya operasi nonpersonalia bagi satuan pendidikan dasar sebagai pelaksana program wajib belajar Menurut PP No 48 Tahun 2008 Tentang Pendanaan Pendidikan biaya non personalia adalah biaya untuk bahan atau peralatan pendidikan habis pakai dan biaya tak langsung berupa daya air jasa telekomunikasi pemeliharaan sarana dan prasarana uang lembur transportasi konsumsi pajak dll

TUJUAN UMUM

Secara umum tujuan program BOS adalah meringankan beban masyarakat terhadap pembiayaan pendidikan dalam rangka wajib belajar 9 tahun dan Pendidikan Menengah Universal (PMU) yang bermutu serta berperan dalam mempercepat pencapaian standar pelayanan minimal di Madrasah

TUJUAN KHUSUSSecara khusus tujuan program BOS Membebaskan biaya operasional madrasah

bagi seluruh peserta didik di Madrasah Negeri Meringankan beban biaya operasional

madrasah bagi peserta didik di madrasah swastapps

Membebaskan segala jenis biaya pendidikan bagi seluruh siswa miskin di tingkat pendidikan dasar dan menengah baik di madrasah negeri maupun madrasah swasta

PROGRAM PRIORITAS

Merupakan Program Direktif Dari Presiden Merupakan Program Mandatory Nasional Merupakan Program Prioritas Nasional

Dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) sehingga harus dijaga ketetapan volume dan satuannya

HASIL REVIU BELANJA BANTUAN SOSIAL OLEH BPKP

Tidak Tepat Sasaran Anggaran yang direncanakan untuk membiayai kegiatan yang penerimanya tidak memenuhi kriteria sebagaimana diatur dalam PMK 81PMK052012 tentang Belanja Bantuan Sosial Hal ini terjadi karena kegiatan-kegiatan tersebut tidak dapat dimasukkan dalam Belanja Modal maupun Belanja Barang sehingga oleh KL dimasukkan dalam Belanja Bantuan Sosial

Tumpang TindihAnggaran yang direncanakan untuk membiayai kegiatan yang memiliki kesamaan baik substansi maupun penerimanya diantara Eselon I pada KL (dalam satu KL) yang bersangkutan atau diantara KL yang direviu (antar KL)

Tidak Transparan dan Tidak AkuntabelAnggaran yang direncanakan untuk membiayai kegiatan 1Rencana pelaksanaannya tidak didukung dengan Pedoman Penyaluran yang

jelas2Program Kegiatan dan Pedoman nya tidak dipublikasikan secara luas3Daftar penerima dan jumlahnya tidak ditetapkan secara jelas dan diumumkan

secara terbuka

HASIL REVIU BELANJA BANTUAN SOSIAL OLEH BPKP

No KementerianLembaga Tidak Tepat Sasaran

Tumpang Tindih

Tidak TransparanAkuntabel

Total

1 Kementerian Pertanian -

2 Kementerian Pendidikan amp Kebud 727496 5750 733246

3 Kementerian Kesehatan 500 500

4 Kementerian Agama 97311 148718 246029

5 Kementerian Tenaga Kerja amp Trans

1676 1150 2826

6 Kementerian Kelautan amp Perikanan

-

7 Kementerian Pekerjaan Umum 2580 2580

8 Kementerian Pariwisata amp Ek 4900 4900

9 Kementerian Koperasi amp UKM 689 689

10 Kementerian Pemb Daerah Tertinggal

460 1000 1460

11 Kementerian Perumahan Rakyat 3600 3600 7200

TOTAL 839214 5750 154468 999432

(dalam Miliar Rupiah)

PENCAIRAN BELANJA BANTUAN SOSIAL(PMK No 81PMK052012)

Pemberi

Bantuan

(KPAPPK)

KPPN BankPos

Penyalur

Rekening Penerim

aBantuan

Penerima Bantuan

BO I

Bantuan uang

tunai

Penyedia Barang

Jasa

Penerima

Bantuan

Pemberi Bantuan

(KPAPPK)KPP

N BO I

Bantuan barangjasa

KOMITMEN PEMERINTAH ATAS DANA BANSOS

a Belanja Bansos yang tidak tepat sasaran dan tumpang tindih dibatalkandirevisiditunda bila belum dilaksanakandicairkan

b Belanja Bansos yang sedangsudah dilaksanakandicairkan agar ditingkatkan governance-nya dan dipersiapkan pertanggungjawaban serta auditnya

c Belanja Bansos yang tidak transparan dan akuntabel KL agar memperjelas dan mempublikasikan secara luas program kegiatan pedoman penyaluran serta penerima dan jumlahnya

Tindak Lanjut Kementerian Keuangan Atas Reviu BPKP

HASIL PEMETAAN DANA BANSOS 2014

Klasifikasi ke Jenis Belanja yang sesuai

Belanja Barang

Belanja Pegawai

Satker Pusat 521XXX

526XXXPengadaan Barang amp

Jasa

Satker Pusat

Dengan SK Penetapan

Dengan SK Penetapan

Mekanisme UP

Alokasi Dana Pada Kemenag untuk 1 Bea Siswa Berprestasi2 Tunjangan Guru3 Dana Operasional LembagaAdminstrasi

(BOSBOP)4 Pengadaan Fisik

Tidak memenuhi kriteria sebagai Dana Bansos

PEMETAAN AKUN EKS BANTUAN SOSIAL PADA KEMENAG(Surat Dirjen Perbendaharaan No S-8245PB2014)

No Kegiatanoutputkomponenuraian Akun saat ini Akun yg seharusnya

I BeasiswaBSM

1 Beasiswa amp Mahasiswa Berprestasi 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219

2 Bantuan Siswa amp Mahasiswa Miskin untuk MIMTsPTA NegeriSwasta

572111 Bansos dalam bentuk uang

574111

II Tunjangan

1 Tunjangan Profesi GuruDosen Non PNS 572111 (Bansos dalam bentuk uang)

511521

2 Tunjangan Penyuluh Agama Non PNS 572111 (Bansos dalam bentuk uang)

511522

III Operasional LembagaAdministrasi

1 BOS MadrasahPTA Swasta 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

PEMETAAN AKUN EKS BANTUAN SOSIAL PADA KEMENAG(Surat Dirjen Perbendaharaan No S-8245PB2014)

No Kegiatanoutputkomponenuraian Akun saat ini Akun yg seharusnya2 Layanan Penyelenggaraan Pendidikan 573111 (Bansos dalam

bentuk uang)521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

3 Operasional Lembaga Keagamaan 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

4 Operasional Sekber Kerukunan Umat Beragama

573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

5 Pelayanan Nikah 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

PEMETAAN AKUN EKS BANTUAN SOSIAL PADA KEMENAG(Surat Dirjen Perbendaharaan No S-8245PB2014)

No Kegiatanoutputkomponenuraian Akun saat ini Akun yg seharusnya6 Penelitian SiswaMahasiswa Swasta 573111 (Bansos dalam

bentuk uang)521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

7 Sertifikasi Tanah Wakaf 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

8 Akreditasi Madrasah Swasta 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

9 Pendidikan Terpadu Anak Terapan 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

PEMETAAN AKUN EKS BANTUAN SOSIAL PADA KEMENAG(Surat Dirjen Perbendaharaan No S-8245PB2014)

No Kegiatanoutputkomponenuraian Akun saat ini Akun yg seharusnya10 Event Keagamaan 573111 (Bansos dalam

bentuk uang)521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

IV Pengadaan Fisik1 PembangunanRehab Ruang Kelas

MIMTsMA Swasta573111 (Bansos dalam bentuk uang)

526xxx sesuai dengan peruntukannya

2 Peralatan LaboratoriumPerpustakaanMeubelair

573111 (Bansos dalam bentuk uang)

526xxx sesuai dengan peruntukannya

3 Pembangunan Sekber Kerukunan Umat Beragama

573111 (Bansos dalam bentuk uang)

526xxx sesuai dengan peruntukannya

4 Bantuan Sarana Prasarana SekolahPT Keagamaan Swasta

573111 (Bansos dalam bentuk uang)

526xxx sesuai dengan peruntukannya

5 Bantuan Rumah ibadah 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

6 Asrama Pondok Pesantren 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

IMPLEMENTASI SURAT DIRJEN PERBENDAHARAAN NOMOR S-8245PB2014

P A K P A PPK KHUSUS

BPP KHUSUSB P

Pedoman Umum

Pedoman Teknis

Penerima Bantuan

1 2 2a

3

5a

5b

SK Penerim

a Bantuan

3a3b

Seleksi dan

Penentuan

6

PP SPM

SPM

4

Penyedia BJ

4a

LS UPPejabat Perbendaharaan KPA PPK PPSPM

Pejabat Perbendaharaan KPA PPK BPBPP PPSPM

1 Pembuatan Komitmen antara PPK dengan Pihak Ketiga

(PerjanjianSurat Keputusan)2 Pengajuan tagihan disertai

kontrakkuitansibukti pengeluaran

1 Permintaan besaran UP untuk BPBPP- Dispensasi besaran UP (Kanwil DJPB)- Dispensasi pembayaran dengan UP

melebihi Rp 50 juta (Dirjen PB)2 BPBPP membayarkan dana UP

berdasarkan SPBy yang diterbitkan oleh PPK berdasarkan bukti pengeluaranSurat Keputusan

3 Penggantian UPRevolving setelah UP dipergunakan minimal 50 oleh BP masing-masing BPP

MEKANISME PENCAIRAN DANA NON-BANSOS(PMK No 190PMK052012)

KPA mengajukan UP kepada KPPN sebesar kebutuhan operasional Satker dalam 1 (satu) bulan yang direncanakan dibayarkan melalui UP

Pemberian UP diberikan paling banyak

a Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) untuk pagu jenis belanja yang bisa dibayarkan melalui UP sampai dengan Rp 900000000 (sembilan ratus juta rupiah)

b Rp100000000 (seratus juta rupiah) untuk pagu jenis belanja yang bisa dibayarkan melalui UP diatas Rp 900000000 (sembilan ratus juta rupiah) sampai dengan Rp 2400000000 (dua miliar empat ratus juta rupiah)

c Rp200000000 (dua ratus juta rupiah) untuk pagu jenis belanja yang bisa dibayarkan melalui UP diatas Rp 2400000000 (dua miliar empat ratus juta rupiah) sampai dengan Rp6000000000 (enam miliar rupiah) atau

d Rp500000000 (lima ratus juta rupiah) untuk pagu jenis belanja yang bisa dibayarkan melalui UP diatas Rp 6000000000 (enam miliar rupiah)

Persetujuan perubahan besaran UP dilaksanakan oleh Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan

BESARAN UP

o KPA dapat mengajukan TUP kepada Kepala KPPN jika sisa UP pada BP tdk cukup tersedia membiayai kegiatan yang mendesak tidak dapat ditunda

o Syarat penggunaan TUP Digunakan dan dipertanggungjawabkan paling lama

1 (satu) bulan sejak tgl SP2D diterbitkan Tidak digunakan untuk membiayai kegiatan yg harus

dilaksanakan dengan pembayaran LSo KPA mengajukan TUP kepada Kepala KPPN (KBUN)

disertai Rincian rencana penggunan TUP Surat yang memuat syarat penggunaan TUP

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TUP)

o Ka KPPN melakukan penilaian terhadap Pengeluaran pada rincian rencana penggunaan TUP

bukan merupakan pengeluaran yg harus dengan pembayaran LS

Ketersediaan dana dalam DIPA TUP sebelumnya sdh dipertanggungjawabkan

seluruhnya Sisa TUP telah disetor ke Kas Negara

o Dalam hal TUP sebelumnya belum dipertanggungjawabkan seluruhnya danatau belum disetor KPPN dapat menyetujui TUP berikutnya setelah mendapat persetujuan Kakanwil Ditjen Perbendaharaan

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TUP)

o Dalam hal KPA mengajukan TUP utk kebutuhan melebihi waktu 1 (satu) bulan Ka KPPN dapat memberi persetujuan dengan pertimbangan kegiatan yg akan dilaksanakan memerlukan waktu lebih dari 1 (satu) bulan

o Persetujuan Ka KPPN atas TUP bisa sebagian atau seluruhnya

o Ka KPPN menolak permintaan TUP bila tidak memenuhi ketentuan

o Persetujuan atau penolakan TUP disampaikan paling lambat 1 (satu) hari kerja

o TUP harus dipertanggungjawabkan dalam waktu 1 (satu) bulan dan dapat dilakukan secara bertahap

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TUP)

o Dalam hal 1 (satu) bulan sejak SP2D TUP diterbitkan belum dilakukan pengesahan dan pertanggungjawaban TUP Kepala KPPN menyampaikan surat teguran kepada KPA

o Sisa TUP yang tidak habis digunakan harus disetor ke Kas Negara paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah batas waktu

o Permohonan persetujuan perpanjangan pertanggungjawaban TUP melampaui 1 (satu) bulan dapat diajukan KPA kepada Ka KPPN

o Persetujuan perpanjangan diberikan dengan pertimbangan KPA hrs mempertanggungjawabkan penggunaan TUP Pernyataan kesanggupan KPA untuk mempertanggungjawabkan

sisa TUP tidak lebih dari 1 (satu) bulan berikutnya

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TUP)

1 Bendahara PengeluaranBPP melakukan pembayaran atas UP berdasarkan Surat Perintah Bayar (SPBy) yang dilampiri bukti2 pengeluaran yang disetujui dan ditandatangani oleh PPK

2 Dalam hal pembayaran yang dilakukan Bendahara Pengeluaran merupakan uang muka kerja SPBy dilampirindash rencana pelaksanaan kegiatanpembayaranndash rincian kebutuhan dana dan ndash batas waktu pertanggungjawaban penggunaan uang muka kerja

3 Berdasarkan SPBy yang diterimanya Bendahara PengeluaranBPP melakukanndash pengujian atas tagihan pada SPBy danndash pemungutanpemotongan pajakbukan pajak atas tagihan dalam SPBy

yang diajukan dan menyetorkan ke kas negara4 Berdasarkan rencana pelaksanaan kegiatan pembayaran dan rincian

kebutuhan dana Bendahara Pengeluaran BPP melakukan pengujian ketersediaan dana

MEKANISME PEMBAYARAN OLEH BPBPP

5 Apabila SPBy telah memenuhi persyaratan pembayaran BP BPP melakukan pembayaran bila tidak memenuhi persyaratan maka BP BPP harus menolak SPBy

7 Penerima uang muka kerja harus mempertanggungjawabkan uang muka kerja sesuai batas waktu berupa kuitansibukti pembelian yg disahkan PPK beserta faktur pajak dan SSP serta nota bukti penerimaan barang jasa atau dokumen pendukung lain yg disahkan PPK Berdasarkan pertanggungjawaban tsb BP BPP melakukan pengujian bukti pengeluaran

8 Dalam hal sampai batas waktu penerima uang muka kerja belum menyampaikan bukti pengeluaran BP BPP menyampaikan permintaan tertulis agar penerima uang muka kerja segera mempertanggungjawabkan uang muka kerja ditembuskan kepada PPK

9 BPP menyampaikan SPBy beserta bukti pengeluaran kepada BP10 BP menyampaikan bukti pengeluaran kepada PPK untuk pembuatan SPP

GUPGUP Nihil

MEKANISME PEMBAYARAN OLEH BPBPP

33

UANG PERSEDIAAN

bull Perubahan Besaran UP dilaksanakan melalui Kepala Kanwil Ditjen PerbendaharaanKetentuan lama oleh Dirjen Perbendaharaan

bull Pada akhir hari kerja uang tunai di Bendahara yang berasal dari UP tidak boleh melebihi Rp 50 Juta

bull Revolving UP sebesar 50 Ketentuan lama 75

bull UP digunakan untuk jenis belanja barang (52) Belanja Modal (53) dan Belanja Lain-lain (58) dengan nilai sampai dengan Rp50000000ndash 1 (satu) penerimapenyedia barangjasa dan bukan merupakan untuk

pengadaan barangjasa yang dipecah-pecah Ketentuan lama UP digunakan untuk jenis belanja barang belanja modal (pendukung)

dan lain-lain maksimal Rp20 juta untuk setiap kuitansi

34

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN

bull Persetujuan TUP oleh Kepala KPPN (berapapun nilainya) termasuk persetujuan melewati waktu 1 bulan Ketentuan lama oleh Kepala Kanwil DJPB untuk nilai di

atas 500 Juta

bull Pertanggungjawaban TUP dapat diangsur (harianmingguan) selama batas waktu pertanggungjawaban TUP (Pasal 49 ayat (1)) (tujuan agar pencatatan realisasi belanja lebih cepat) Ketentuan lama Pertanggungjawaban TUP harus

dilaksanakan sekaligus

SPP-UPTUP diselesaikan paling lambat 2 (dua) hari kerja SPP-GUP diselesaikan paling lambat 4 (empat) hari kerja SPP-PTUP diselesaikan paling lambat 3 (tiga) hari kerja dan SPP-LS diselesaikan paling lambat 5 (lima) hari kerja

PPSPM menyampaikan SPM kepada KPPN paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah SPM diterbitkan

Lima hari kerja setelah serah terima pekerjaan penyedia barangjasa menyampaikan tagihan kepada PPK

PPK menerbitkan SPP-LS dalam waktu 5 hari kerja Proses Penyelesaian

Pekerjaan harus

dilaporkan secara berkala kepada KPA

Norma Waktu Penyelesaian Tagihan

LAPORAN

Pelaksanaan kegiatan dan penggunaan anggaran pada DIPA yang mengakibatkan pengeluaran negara dilakukan melalui pembuatan komitmen

Pembuatan komitmen dilakukan dalam bentukndash Perjanjiankontrak untuk pengadaan barangjasa danataundash Penetapan keputusan

Pembuatan komitmen melalui penetapan keputusan yang mengakibatkan pengeluaran negara antara lain untuk

ndash pelaksanaan belanja pegawaindash pelaksanaan perjalanan dinas yang dilaksanakan secara swakelolandash pelaksanaan kegiatan swakelola termasuk pembayaran honorarium kegiatan

ataundash pelaksanaan belanja bantuan sosial dalam bentuk transfer uang kepada penerima

bantuan

PEMBUATAN KOMITMEN

Atas perjanjiankontrak yang akan dibayar melalui SPM-LS PPK mencatatkan perjanjiankontrak dan menyampaikan paling lambat 5 hari kerja setelah ditandatangani perjanjiankontrak tersebut ke KPPN secara langsung atau melalui e-mail yang meliputi data

ndash nama dan kode Satker serta uraian fungsisubfungsi program kegiatan output dan akun yang digunakan

ndash nomor Surat Pengesahan dan tanggal DIPAndash nomor tanggal dan nilai perjanjiankontrak yang telah dibuat oleh Satkerndash uraian pekerjaan yang diperjanjikanndash data penyedia barangjasa yang tercantum dalam perjanjiankontrak antara lain nama rekanan

alamat rekanan NPWP nama bank nama dan nomor rekening penerima pembayaranndash jangka waktu dan tanggal penyelesaian pekerjaan serta masa pemeliharaan apabila dipersyaratkanndash ketentuan sanksi apabila terjadi wanprestasindash addendum perjanjiankontrak apabila terdapat perubahan data pada perjanjiankontrak tersebutndash cara pembayaran dan rencana pelaksanaan pembayaran

sekaligus (nilai rencana bulan ) atau secara bertahap (nilai rencana bulan )

Alokasi dana yang sudah tercatat dan terikat dengan perjanjiankontrak tidak dapat digunakan lagi untuk kebutuhan lain

Data perjanjiankontrak dalam Kartu Pengawasan Kontrak KPPN digunakan untuk menguji kesesuaian tagihan yang tercantum pada SPM

Pencatatan Komitmen oleh KPPN

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN amp PENYALURAN DANA BOS

No Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Identifikasi Pencairan

1 PengembanganPerpustakaan

Pembelian bukuperabot Perpustakaan Akses internet Pengembangan database perpustakaan Peningkatan kapasitas Pustakawan Pembelian AC perpustakaan

Pengadaan barangjasa dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

2 Kegiatan dalam rangkapenerimaan peserta didikbaru

Termasuk untuk konsumsi dan honor panitia dalam rangka penerimaan peserta didik baru

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

3 Kegiatan pembelajarandan ekstra kurikuler siswa

Termasuk untuk honor tambahan jam mengajar transportasi pembelian peralatan

Penerbitan SK Honor Pengadaan barang dengan

nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

4 Kegiatan Ulangan danUjian

ATK Honor pengawas dan koreksi hasil ujian Transportasi

Penerbitan SK Honor Pengadaan barang dengan

nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

5 Pembelian bahan-bahanhabis pakai

ATK Suku cadang alat kantor Alat kebersihan

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN amp PENYALURAN DANA BOS

No Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Identifikasi Pencairan

6 Langganan daya dan jasa Listrik Air TeleponAkses internetPembelian genset atau panel surya

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

7 Perawatan madrasah Rehab ringan tidak lebih dari Rp 10 juta Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

8 Pembayaran honorariumbulanan guru honorer dan tenaga kependidikanhonorer

Guru honorer Pegawai administrasi (termasuk administrasi BOS

untuk MI) Pegawai perpustakaan Penjaga Madrasah Satpam Pegawai kebersihan

Penerbitan SK Honor Pengadaan barang dengan

nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

9 Pengembangan profesiguru dan tenagakependidikan

Biaya akomodasi seminar Fotocopy Transportasi

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

10 Membantu siswa miskin Transportasi Seragam sekolah

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN amp PENYALURAN DANA BOS

No Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Identifikasi Pencairan

11 Pembiayaan pengelolaanBOS

ATK Penggandaan Transportasi

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

12 Pembelian perangkatkomputer

Dekstop Laptop Proyektor

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

13 Pembiayaan asrama danpembelian peralatanibadah

Pembelian kitab kuning Peralatan sholat

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

14 Biaya lainnya jika seluruhkomponen 1 sd 13 telahterpenuhi pendanaannyadari BOS

Alat peraga pendidikan UKS Mebelair

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

SYARAT PENYALURAN DANA BOS

KPA dapat membuka rekening pengeluaran atas nama BPP dengan persetujuan kuasa BUN

PPK menandatangani Surat Perjanjian Pemberian Bantuan (SPPB) dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Madrasah (RKAM) BOS yang diajukan oleh setiap Madrasah

BPP merekapitulasi RKAM setiap madrasah kemudian PPK dan BPP mengajukan rekapitulasi RKAM tersebut ke Bendahara Pengeluaran (BP) sebagai pedoman kebutuhan Pembayaran Langsung (LS) belanja barangjasa Uang Persediaan (UP) atau Tambahan Uang Persediaan (TUP) khusus pencairan dana BOS

PPK dapat mengklasifikasikan kategori belanja barangjasa belanja kegiatan belanja pegawai belanja bansos dan perjalanan dinas dari rekapitulasi RKAM setiap madrasah sebagai pedoman dalam mekanisme pembayaran dana BOS

Madrasah harus menyampaikan SPPB dan RKAM setiap pengajuan pencairan dana BOS

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)

Pembayaran di atas Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa menggunakan mekanisme pembayaran langsung (LS) belanja barangjasa oleh PPK namun di bawah Rp 50000000- juga dapat dilakukan mekanisme LS

PPK membuat Surat PerjanjianKontrak terhadap pihak penyedia barangjasa

PPK dapat menerbitkan Surat Permohonan Pembayaran Langsung (SPP-LS) apabila persyaratan pembayaran tagihan sudah terpenuhi dan sudah diuji secara materil

KPA dapat mengeluarkan SPM-LS sebagai pengajuan pencairan terhadap pihak penyedia barangjasa kepada KPPN

Pembayaran LS selain ditujukan kepada pihak penyedia barangjasa atas dasar perjanjiankontrak ditujukan pula ke Bendahara Pengeluaran untuk keperluan pembayaran honorarium dan perjalanan dinas atas dasar surat keputusan

1113088111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088 11130881113088 111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088 11130881113088111308811130881113088

Pelaksanaan pembayaran tagihan kepada penyedia barangjasa harus disertai 1) Bukti perjanjiankontrak2) Referensi Bank yang menunjukkan nama dan nomor rekening

penyedia barangjasa3) Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan4) Berita Acara Serah Terima PekerjaanBarang5) Bukti penyelesaian pekerjaan lainnya sesuai ketentuan6) Berita Acara Pembayaran7) Kuitansi yang telah ditandatangani oleh penyedia barangjasa

dan PPK sesuai (format lampiran 4)8) Faktur pajak beserta Surat Setoran Pajak (SSP) yang telah

ditandatangani oleh Wajib PajakBendahara Pengeluaran9) Jaminan yang dikeluarkan oleh Bank atau lembaga keuangan

lainnya sebagaimana dipersyaratkan dalam peraturan perundang-undangan mengenai pengadaan barangjasa pemerintah

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

Pembayaran sampai dengan Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa dapat menggunakan mekanisme UPTUP melalui PPK dan BPP

KPA mengajukan permintaan UPTUP kepada Kepala KPPN setempat

KPA dapat mengajukan persetujuan besaran UP melampaui besaran yang ditetapkan sesuai pagu DIPA kepada Kepala Kanwil DJPB berdasarkan pengajuan rekapitulasi RKAM dari BPP kepada BP

Pembayaran melebihi Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa dapat dilakukan dengan UP oleh PPK setelah mendapat persetujuan dari Direktur Jenderal Perbendaharaan atas permintaan KPA

BP dapat mentransfer dana UPTUP kepada BPP melalui rekening sesuai kebutuhan mengacu pada RKAM

Setiap BPP dapat mengajukan penggantian UP melalui BP apabila UP yang dikelolanya telah dipergunakan paling sedikit 50 (lima puluh persen) sehingga BP dapat melakukan penggantian (revolving) UP yang telah digunakan sepanjang dana yang dapat dibayarkan dengan UP masih tersedia dalam DIPA

Pengajuan pembayaran UPTUP tahap berikutnya BPP harus menyiapkan bukti-bukti laporan pertanggungjawaban kepada BP terhadap UPTUP yang telah dibayarkan sebelumnya

KPA dapat mengajukan TUP kepada Kepala KPPN jika sisa UP pada BP tdk cukup tersedia membiayai kegiatan yang mendesak tidak dapat ditunda

Permohonan persetujuan perpanjangan pertanggungjawaban TUP melampaui 1 (satu) bulan dapat diajukan KPA kepada Kepala KPPN

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

Jika diperlukan dapat dilakukan mekanisme uang muka dengan menyalurkan dana UP oleh BPP kepada pihak madrasah swasta berdasarkan Surat Perintah Bayar (SPBy) yang ditandatangani oleh BPP Kepala Madrasah dan PPK atas nama KPA dengan memperhatikan batas waktu pertanggungjawaban

Madrasah dapat membelanjakan sendiri atas uang muka tersebut sesuai RKAM yang telah diajukan dengan memperhatikan akuntabilitas laporan pertanggungjawaban

Dalam hal pembayaran yang dilakukan Bendahara Pengeluaran merupakan uang muka kerja SPBy dilampiria Rencana pelaksanaan kegiatanpembayaranb Rincian kebutuhan dana dan c Batas waktu pertanggungjawaban penggunaan uang muka kerja

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

  • MEKANISME PENCAIRAN DANA dan PENYUSUNAN LAPORAN BOS PADA KEMEN
  • Latar Belakang
  • BELANJA BANTUAN SOSIAL
  • Bultek 10 SAP Akuntansi Belanja Bantuan Sosial
  • Hal-hal yang perlu diperhatikan
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (1)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (2)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (3)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (4)
  • Slide 10
  • PENGERTIAN
  • TUJUAN UMUM
  • TUJUAN KHUSUS
  • PROGRAM PRIORITAS
  • Slide 15
  • Slide 16
  • PENCAIRAN BELANJA BANTUAN SOSIAL (PMK No 81PMK052012)
  • Slide 18
  • Slide 19
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • IMPLEMENTASI SURAT DIRJEN PERBENDAHARAAN NOMOR S-8245PB2014
  • Slide 25
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Slide 31
  • Slide 32
  • Slide 33
  • Slide 34
  • Slide 35
  • Slide 36
  • Slide 37
  • Slide 38
  • Slide 39
  • Slide 40
  • SYARAT PENYALURAN DANA BOS
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS) (2)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP (2)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP (3)
Page 9: MEKANISME PENCAIRAN DANA dan PENYUSUNAN LAPORAN BOS.pptx

Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (4)

4 Bersifat sementara atau berkelanjutanbull Pemberian belanja bantuan sosial umumnya bersifat sementara dan tidak terus

menerus namun terdapat kondisi dimana Belanja Bantuan Sosial tersebut diberikan secara terus menerus atau berkelanjutan Yang dimaksud dengan Belanja Bantuan Sosial berkelanjutan yaitu bantuan yang diberikan secara terus menerus untuk mempertahankan taraf kesejahteraan sosial dan upaya untuk mengembangkan kemandirian

bull Belanja bantuan sosial yang diberikan secara tidak terus menerustidak mengikat diartikan bahwa pemberian bantuan tersebut tidak wajib dan tidak harus diberikan setiap tahun anggaran belanja bantuan sosial dihentikan pada saat pihak yang dibantu telah lepas dari masalah sosial tersebut Bantuan sosial dapat terus menerus misalnya untuk menjaga kinerja sosial yang telah tercapai agar jangan menurun kembali

bull APAKAH BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) TERMASUK BELANJA BANTUAN SOSIAL

PENGERTIANBOS merupakan program pemerintah yang pada dasarnya adalah untuk penyediaan pendanaan biaya operasi nonpersonalia bagi satuan pendidikan dasar sebagai pelaksana program wajib belajar Menurut PP No 48 Tahun 2008 Tentang Pendanaan Pendidikan biaya non personalia adalah biaya untuk bahan atau peralatan pendidikan habis pakai dan biaya tak langsung berupa daya air jasa telekomunikasi pemeliharaan sarana dan prasarana uang lembur transportasi konsumsi pajak dll

TUJUAN UMUM

Secara umum tujuan program BOS adalah meringankan beban masyarakat terhadap pembiayaan pendidikan dalam rangka wajib belajar 9 tahun dan Pendidikan Menengah Universal (PMU) yang bermutu serta berperan dalam mempercepat pencapaian standar pelayanan minimal di Madrasah

TUJUAN KHUSUSSecara khusus tujuan program BOS Membebaskan biaya operasional madrasah

bagi seluruh peserta didik di Madrasah Negeri Meringankan beban biaya operasional

madrasah bagi peserta didik di madrasah swastapps

Membebaskan segala jenis biaya pendidikan bagi seluruh siswa miskin di tingkat pendidikan dasar dan menengah baik di madrasah negeri maupun madrasah swasta

PROGRAM PRIORITAS

Merupakan Program Direktif Dari Presiden Merupakan Program Mandatory Nasional Merupakan Program Prioritas Nasional

Dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) sehingga harus dijaga ketetapan volume dan satuannya

HASIL REVIU BELANJA BANTUAN SOSIAL OLEH BPKP

Tidak Tepat Sasaran Anggaran yang direncanakan untuk membiayai kegiatan yang penerimanya tidak memenuhi kriteria sebagaimana diatur dalam PMK 81PMK052012 tentang Belanja Bantuan Sosial Hal ini terjadi karena kegiatan-kegiatan tersebut tidak dapat dimasukkan dalam Belanja Modal maupun Belanja Barang sehingga oleh KL dimasukkan dalam Belanja Bantuan Sosial

Tumpang TindihAnggaran yang direncanakan untuk membiayai kegiatan yang memiliki kesamaan baik substansi maupun penerimanya diantara Eselon I pada KL (dalam satu KL) yang bersangkutan atau diantara KL yang direviu (antar KL)

Tidak Transparan dan Tidak AkuntabelAnggaran yang direncanakan untuk membiayai kegiatan 1Rencana pelaksanaannya tidak didukung dengan Pedoman Penyaluran yang

jelas2Program Kegiatan dan Pedoman nya tidak dipublikasikan secara luas3Daftar penerima dan jumlahnya tidak ditetapkan secara jelas dan diumumkan

secara terbuka

HASIL REVIU BELANJA BANTUAN SOSIAL OLEH BPKP

No KementerianLembaga Tidak Tepat Sasaran

Tumpang Tindih

Tidak TransparanAkuntabel

Total

1 Kementerian Pertanian -

2 Kementerian Pendidikan amp Kebud 727496 5750 733246

3 Kementerian Kesehatan 500 500

4 Kementerian Agama 97311 148718 246029

5 Kementerian Tenaga Kerja amp Trans

1676 1150 2826

6 Kementerian Kelautan amp Perikanan

-

7 Kementerian Pekerjaan Umum 2580 2580

8 Kementerian Pariwisata amp Ek 4900 4900

9 Kementerian Koperasi amp UKM 689 689

10 Kementerian Pemb Daerah Tertinggal

460 1000 1460

11 Kementerian Perumahan Rakyat 3600 3600 7200

TOTAL 839214 5750 154468 999432

(dalam Miliar Rupiah)

PENCAIRAN BELANJA BANTUAN SOSIAL(PMK No 81PMK052012)

Pemberi

Bantuan

(KPAPPK)

KPPN BankPos

Penyalur

Rekening Penerim

aBantuan

Penerima Bantuan

BO I

Bantuan uang

tunai

Penyedia Barang

Jasa

Penerima

Bantuan

Pemberi Bantuan

(KPAPPK)KPP

N BO I

Bantuan barangjasa

KOMITMEN PEMERINTAH ATAS DANA BANSOS

a Belanja Bansos yang tidak tepat sasaran dan tumpang tindih dibatalkandirevisiditunda bila belum dilaksanakandicairkan

b Belanja Bansos yang sedangsudah dilaksanakandicairkan agar ditingkatkan governance-nya dan dipersiapkan pertanggungjawaban serta auditnya

c Belanja Bansos yang tidak transparan dan akuntabel KL agar memperjelas dan mempublikasikan secara luas program kegiatan pedoman penyaluran serta penerima dan jumlahnya

Tindak Lanjut Kementerian Keuangan Atas Reviu BPKP

HASIL PEMETAAN DANA BANSOS 2014

Klasifikasi ke Jenis Belanja yang sesuai

Belanja Barang

Belanja Pegawai

Satker Pusat 521XXX

526XXXPengadaan Barang amp

Jasa

Satker Pusat

Dengan SK Penetapan

Dengan SK Penetapan

Mekanisme UP

Alokasi Dana Pada Kemenag untuk 1 Bea Siswa Berprestasi2 Tunjangan Guru3 Dana Operasional LembagaAdminstrasi

(BOSBOP)4 Pengadaan Fisik

Tidak memenuhi kriteria sebagai Dana Bansos

PEMETAAN AKUN EKS BANTUAN SOSIAL PADA KEMENAG(Surat Dirjen Perbendaharaan No S-8245PB2014)

No Kegiatanoutputkomponenuraian Akun saat ini Akun yg seharusnya

I BeasiswaBSM

1 Beasiswa amp Mahasiswa Berprestasi 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219

2 Bantuan Siswa amp Mahasiswa Miskin untuk MIMTsPTA NegeriSwasta

572111 Bansos dalam bentuk uang

574111

II Tunjangan

1 Tunjangan Profesi GuruDosen Non PNS 572111 (Bansos dalam bentuk uang)

511521

2 Tunjangan Penyuluh Agama Non PNS 572111 (Bansos dalam bentuk uang)

511522

III Operasional LembagaAdministrasi

1 BOS MadrasahPTA Swasta 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

PEMETAAN AKUN EKS BANTUAN SOSIAL PADA KEMENAG(Surat Dirjen Perbendaharaan No S-8245PB2014)

No Kegiatanoutputkomponenuraian Akun saat ini Akun yg seharusnya2 Layanan Penyelenggaraan Pendidikan 573111 (Bansos dalam

bentuk uang)521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

3 Operasional Lembaga Keagamaan 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

4 Operasional Sekber Kerukunan Umat Beragama

573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

5 Pelayanan Nikah 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

PEMETAAN AKUN EKS BANTUAN SOSIAL PADA KEMENAG(Surat Dirjen Perbendaharaan No S-8245PB2014)

No Kegiatanoutputkomponenuraian Akun saat ini Akun yg seharusnya6 Penelitian SiswaMahasiswa Swasta 573111 (Bansos dalam

bentuk uang)521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

7 Sertifikasi Tanah Wakaf 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

8 Akreditasi Madrasah Swasta 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

9 Pendidikan Terpadu Anak Terapan 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

PEMETAAN AKUN EKS BANTUAN SOSIAL PADA KEMENAG(Surat Dirjen Perbendaharaan No S-8245PB2014)

No Kegiatanoutputkomponenuraian Akun saat ini Akun yg seharusnya10 Event Keagamaan 573111 (Bansos dalam

bentuk uang)521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

IV Pengadaan Fisik1 PembangunanRehab Ruang Kelas

MIMTsMA Swasta573111 (Bansos dalam bentuk uang)

526xxx sesuai dengan peruntukannya

2 Peralatan LaboratoriumPerpustakaanMeubelair

573111 (Bansos dalam bentuk uang)

526xxx sesuai dengan peruntukannya

3 Pembangunan Sekber Kerukunan Umat Beragama

573111 (Bansos dalam bentuk uang)

526xxx sesuai dengan peruntukannya

4 Bantuan Sarana Prasarana SekolahPT Keagamaan Swasta

573111 (Bansos dalam bentuk uang)

526xxx sesuai dengan peruntukannya

5 Bantuan Rumah ibadah 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

6 Asrama Pondok Pesantren 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

IMPLEMENTASI SURAT DIRJEN PERBENDAHARAAN NOMOR S-8245PB2014

P A K P A PPK KHUSUS

BPP KHUSUSB P

Pedoman Umum

Pedoman Teknis

Penerima Bantuan

1 2 2a

3

5a

5b

SK Penerim

a Bantuan

3a3b

Seleksi dan

Penentuan

6

PP SPM

SPM

4

Penyedia BJ

4a

LS UPPejabat Perbendaharaan KPA PPK PPSPM

Pejabat Perbendaharaan KPA PPK BPBPP PPSPM

1 Pembuatan Komitmen antara PPK dengan Pihak Ketiga

(PerjanjianSurat Keputusan)2 Pengajuan tagihan disertai

kontrakkuitansibukti pengeluaran

1 Permintaan besaran UP untuk BPBPP- Dispensasi besaran UP (Kanwil DJPB)- Dispensasi pembayaran dengan UP

melebihi Rp 50 juta (Dirjen PB)2 BPBPP membayarkan dana UP

berdasarkan SPBy yang diterbitkan oleh PPK berdasarkan bukti pengeluaranSurat Keputusan

3 Penggantian UPRevolving setelah UP dipergunakan minimal 50 oleh BP masing-masing BPP

MEKANISME PENCAIRAN DANA NON-BANSOS(PMK No 190PMK052012)

KPA mengajukan UP kepada KPPN sebesar kebutuhan operasional Satker dalam 1 (satu) bulan yang direncanakan dibayarkan melalui UP

Pemberian UP diberikan paling banyak

a Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) untuk pagu jenis belanja yang bisa dibayarkan melalui UP sampai dengan Rp 900000000 (sembilan ratus juta rupiah)

b Rp100000000 (seratus juta rupiah) untuk pagu jenis belanja yang bisa dibayarkan melalui UP diatas Rp 900000000 (sembilan ratus juta rupiah) sampai dengan Rp 2400000000 (dua miliar empat ratus juta rupiah)

c Rp200000000 (dua ratus juta rupiah) untuk pagu jenis belanja yang bisa dibayarkan melalui UP diatas Rp 2400000000 (dua miliar empat ratus juta rupiah) sampai dengan Rp6000000000 (enam miliar rupiah) atau

d Rp500000000 (lima ratus juta rupiah) untuk pagu jenis belanja yang bisa dibayarkan melalui UP diatas Rp 6000000000 (enam miliar rupiah)

Persetujuan perubahan besaran UP dilaksanakan oleh Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan

BESARAN UP

o KPA dapat mengajukan TUP kepada Kepala KPPN jika sisa UP pada BP tdk cukup tersedia membiayai kegiatan yang mendesak tidak dapat ditunda

o Syarat penggunaan TUP Digunakan dan dipertanggungjawabkan paling lama

1 (satu) bulan sejak tgl SP2D diterbitkan Tidak digunakan untuk membiayai kegiatan yg harus

dilaksanakan dengan pembayaran LSo KPA mengajukan TUP kepada Kepala KPPN (KBUN)

disertai Rincian rencana penggunan TUP Surat yang memuat syarat penggunaan TUP

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TUP)

o Ka KPPN melakukan penilaian terhadap Pengeluaran pada rincian rencana penggunaan TUP

bukan merupakan pengeluaran yg harus dengan pembayaran LS

Ketersediaan dana dalam DIPA TUP sebelumnya sdh dipertanggungjawabkan

seluruhnya Sisa TUP telah disetor ke Kas Negara

o Dalam hal TUP sebelumnya belum dipertanggungjawabkan seluruhnya danatau belum disetor KPPN dapat menyetujui TUP berikutnya setelah mendapat persetujuan Kakanwil Ditjen Perbendaharaan

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TUP)

o Dalam hal KPA mengajukan TUP utk kebutuhan melebihi waktu 1 (satu) bulan Ka KPPN dapat memberi persetujuan dengan pertimbangan kegiatan yg akan dilaksanakan memerlukan waktu lebih dari 1 (satu) bulan

o Persetujuan Ka KPPN atas TUP bisa sebagian atau seluruhnya

o Ka KPPN menolak permintaan TUP bila tidak memenuhi ketentuan

o Persetujuan atau penolakan TUP disampaikan paling lambat 1 (satu) hari kerja

o TUP harus dipertanggungjawabkan dalam waktu 1 (satu) bulan dan dapat dilakukan secara bertahap

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TUP)

o Dalam hal 1 (satu) bulan sejak SP2D TUP diterbitkan belum dilakukan pengesahan dan pertanggungjawaban TUP Kepala KPPN menyampaikan surat teguran kepada KPA

o Sisa TUP yang tidak habis digunakan harus disetor ke Kas Negara paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah batas waktu

o Permohonan persetujuan perpanjangan pertanggungjawaban TUP melampaui 1 (satu) bulan dapat diajukan KPA kepada Ka KPPN

o Persetujuan perpanjangan diberikan dengan pertimbangan KPA hrs mempertanggungjawabkan penggunaan TUP Pernyataan kesanggupan KPA untuk mempertanggungjawabkan

sisa TUP tidak lebih dari 1 (satu) bulan berikutnya

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TUP)

1 Bendahara PengeluaranBPP melakukan pembayaran atas UP berdasarkan Surat Perintah Bayar (SPBy) yang dilampiri bukti2 pengeluaran yang disetujui dan ditandatangani oleh PPK

2 Dalam hal pembayaran yang dilakukan Bendahara Pengeluaran merupakan uang muka kerja SPBy dilampirindash rencana pelaksanaan kegiatanpembayaranndash rincian kebutuhan dana dan ndash batas waktu pertanggungjawaban penggunaan uang muka kerja

3 Berdasarkan SPBy yang diterimanya Bendahara PengeluaranBPP melakukanndash pengujian atas tagihan pada SPBy danndash pemungutanpemotongan pajakbukan pajak atas tagihan dalam SPBy

yang diajukan dan menyetorkan ke kas negara4 Berdasarkan rencana pelaksanaan kegiatan pembayaran dan rincian

kebutuhan dana Bendahara Pengeluaran BPP melakukan pengujian ketersediaan dana

MEKANISME PEMBAYARAN OLEH BPBPP

5 Apabila SPBy telah memenuhi persyaratan pembayaran BP BPP melakukan pembayaran bila tidak memenuhi persyaratan maka BP BPP harus menolak SPBy

7 Penerima uang muka kerja harus mempertanggungjawabkan uang muka kerja sesuai batas waktu berupa kuitansibukti pembelian yg disahkan PPK beserta faktur pajak dan SSP serta nota bukti penerimaan barang jasa atau dokumen pendukung lain yg disahkan PPK Berdasarkan pertanggungjawaban tsb BP BPP melakukan pengujian bukti pengeluaran

8 Dalam hal sampai batas waktu penerima uang muka kerja belum menyampaikan bukti pengeluaran BP BPP menyampaikan permintaan tertulis agar penerima uang muka kerja segera mempertanggungjawabkan uang muka kerja ditembuskan kepada PPK

9 BPP menyampaikan SPBy beserta bukti pengeluaran kepada BP10 BP menyampaikan bukti pengeluaran kepada PPK untuk pembuatan SPP

GUPGUP Nihil

MEKANISME PEMBAYARAN OLEH BPBPP

33

UANG PERSEDIAAN

bull Perubahan Besaran UP dilaksanakan melalui Kepala Kanwil Ditjen PerbendaharaanKetentuan lama oleh Dirjen Perbendaharaan

bull Pada akhir hari kerja uang tunai di Bendahara yang berasal dari UP tidak boleh melebihi Rp 50 Juta

bull Revolving UP sebesar 50 Ketentuan lama 75

bull UP digunakan untuk jenis belanja barang (52) Belanja Modal (53) dan Belanja Lain-lain (58) dengan nilai sampai dengan Rp50000000ndash 1 (satu) penerimapenyedia barangjasa dan bukan merupakan untuk

pengadaan barangjasa yang dipecah-pecah Ketentuan lama UP digunakan untuk jenis belanja barang belanja modal (pendukung)

dan lain-lain maksimal Rp20 juta untuk setiap kuitansi

34

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN

bull Persetujuan TUP oleh Kepala KPPN (berapapun nilainya) termasuk persetujuan melewati waktu 1 bulan Ketentuan lama oleh Kepala Kanwil DJPB untuk nilai di

atas 500 Juta

bull Pertanggungjawaban TUP dapat diangsur (harianmingguan) selama batas waktu pertanggungjawaban TUP (Pasal 49 ayat (1)) (tujuan agar pencatatan realisasi belanja lebih cepat) Ketentuan lama Pertanggungjawaban TUP harus

dilaksanakan sekaligus

SPP-UPTUP diselesaikan paling lambat 2 (dua) hari kerja SPP-GUP diselesaikan paling lambat 4 (empat) hari kerja SPP-PTUP diselesaikan paling lambat 3 (tiga) hari kerja dan SPP-LS diselesaikan paling lambat 5 (lima) hari kerja

PPSPM menyampaikan SPM kepada KPPN paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah SPM diterbitkan

Lima hari kerja setelah serah terima pekerjaan penyedia barangjasa menyampaikan tagihan kepada PPK

PPK menerbitkan SPP-LS dalam waktu 5 hari kerja Proses Penyelesaian

Pekerjaan harus

dilaporkan secara berkala kepada KPA

Norma Waktu Penyelesaian Tagihan

LAPORAN

Pelaksanaan kegiatan dan penggunaan anggaran pada DIPA yang mengakibatkan pengeluaran negara dilakukan melalui pembuatan komitmen

Pembuatan komitmen dilakukan dalam bentukndash Perjanjiankontrak untuk pengadaan barangjasa danataundash Penetapan keputusan

Pembuatan komitmen melalui penetapan keputusan yang mengakibatkan pengeluaran negara antara lain untuk

ndash pelaksanaan belanja pegawaindash pelaksanaan perjalanan dinas yang dilaksanakan secara swakelolandash pelaksanaan kegiatan swakelola termasuk pembayaran honorarium kegiatan

ataundash pelaksanaan belanja bantuan sosial dalam bentuk transfer uang kepada penerima

bantuan

PEMBUATAN KOMITMEN

Atas perjanjiankontrak yang akan dibayar melalui SPM-LS PPK mencatatkan perjanjiankontrak dan menyampaikan paling lambat 5 hari kerja setelah ditandatangani perjanjiankontrak tersebut ke KPPN secara langsung atau melalui e-mail yang meliputi data

ndash nama dan kode Satker serta uraian fungsisubfungsi program kegiatan output dan akun yang digunakan

ndash nomor Surat Pengesahan dan tanggal DIPAndash nomor tanggal dan nilai perjanjiankontrak yang telah dibuat oleh Satkerndash uraian pekerjaan yang diperjanjikanndash data penyedia barangjasa yang tercantum dalam perjanjiankontrak antara lain nama rekanan

alamat rekanan NPWP nama bank nama dan nomor rekening penerima pembayaranndash jangka waktu dan tanggal penyelesaian pekerjaan serta masa pemeliharaan apabila dipersyaratkanndash ketentuan sanksi apabila terjadi wanprestasindash addendum perjanjiankontrak apabila terdapat perubahan data pada perjanjiankontrak tersebutndash cara pembayaran dan rencana pelaksanaan pembayaran

sekaligus (nilai rencana bulan ) atau secara bertahap (nilai rencana bulan )

Alokasi dana yang sudah tercatat dan terikat dengan perjanjiankontrak tidak dapat digunakan lagi untuk kebutuhan lain

Data perjanjiankontrak dalam Kartu Pengawasan Kontrak KPPN digunakan untuk menguji kesesuaian tagihan yang tercantum pada SPM

Pencatatan Komitmen oleh KPPN

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN amp PENYALURAN DANA BOS

No Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Identifikasi Pencairan

1 PengembanganPerpustakaan

Pembelian bukuperabot Perpustakaan Akses internet Pengembangan database perpustakaan Peningkatan kapasitas Pustakawan Pembelian AC perpustakaan

Pengadaan barangjasa dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

2 Kegiatan dalam rangkapenerimaan peserta didikbaru

Termasuk untuk konsumsi dan honor panitia dalam rangka penerimaan peserta didik baru

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

3 Kegiatan pembelajarandan ekstra kurikuler siswa

Termasuk untuk honor tambahan jam mengajar transportasi pembelian peralatan

Penerbitan SK Honor Pengadaan barang dengan

nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

4 Kegiatan Ulangan danUjian

ATK Honor pengawas dan koreksi hasil ujian Transportasi

Penerbitan SK Honor Pengadaan barang dengan

nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

5 Pembelian bahan-bahanhabis pakai

ATK Suku cadang alat kantor Alat kebersihan

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN amp PENYALURAN DANA BOS

No Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Identifikasi Pencairan

6 Langganan daya dan jasa Listrik Air TeleponAkses internetPembelian genset atau panel surya

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

7 Perawatan madrasah Rehab ringan tidak lebih dari Rp 10 juta Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

8 Pembayaran honorariumbulanan guru honorer dan tenaga kependidikanhonorer

Guru honorer Pegawai administrasi (termasuk administrasi BOS

untuk MI) Pegawai perpustakaan Penjaga Madrasah Satpam Pegawai kebersihan

Penerbitan SK Honor Pengadaan barang dengan

nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

9 Pengembangan profesiguru dan tenagakependidikan

Biaya akomodasi seminar Fotocopy Transportasi

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

10 Membantu siswa miskin Transportasi Seragam sekolah

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN amp PENYALURAN DANA BOS

No Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Identifikasi Pencairan

11 Pembiayaan pengelolaanBOS

ATK Penggandaan Transportasi

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

12 Pembelian perangkatkomputer

Dekstop Laptop Proyektor

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

13 Pembiayaan asrama danpembelian peralatanibadah

Pembelian kitab kuning Peralatan sholat

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

14 Biaya lainnya jika seluruhkomponen 1 sd 13 telahterpenuhi pendanaannyadari BOS

Alat peraga pendidikan UKS Mebelair

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

SYARAT PENYALURAN DANA BOS

KPA dapat membuka rekening pengeluaran atas nama BPP dengan persetujuan kuasa BUN

PPK menandatangani Surat Perjanjian Pemberian Bantuan (SPPB) dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Madrasah (RKAM) BOS yang diajukan oleh setiap Madrasah

BPP merekapitulasi RKAM setiap madrasah kemudian PPK dan BPP mengajukan rekapitulasi RKAM tersebut ke Bendahara Pengeluaran (BP) sebagai pedoman kebutuhan Pembayaran Langsung (LS) belanja barangjasa Uang Persediaan (UP) atau Tambahan Uang Persediaan (TUP) khusus pencairan dana BOS

PPK dapat mengklasifikasikan kategori belanja barangjasa belanja kegiatan belanja pegawai belanja bansos dan perjalanan dinas dari rekapitulasi RKAM setiap madrasah sebagai pedoman dalam mekanisme pembayaran dana BOS

Madrasah harus menyampaikan SPPB dan RKAM setiap pengajuan pencairan dana BOS

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)

Pembayaran di atas Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa menggunakan mekanisme pembayaran langsung (LS) belanja barangjasa oleh PPK namun di bawah Rp 50000000- juga dapat dilakukan mekanisme LS

PPK membuat Surat PerjanjianKontrak terhadap pihak penyedia barangjasa

PPK dapat menerbitkan Surat Permohonan Pembayaran Langsung (SPP-LS) apabila persyaratan pembayaran tagihan sudah terpenuhi dan sudah diuji secara materil

KPA dapat mengeluarkan SPM-LS sebagai pengajuan pencairan terhadap pihak penyedia barangjasa kepada KPPN

Pembayaran LS selain ditujukan kepada pihak penyedia barangjasa atas dasar perjanjiankontrak ditujukan pula ke Bendahara Pengeluaran untuk keperluan pembayaran honorarium dan perjalanan dinas atas dasar surat keputusan

1113088111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088 11130881113088 111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088 11130881113088111308811130881113088

Pelaksanaan pembayaran tagihan kepada penyedia barangjasa harus disertai 1) Bukti perjanjiankontrak2) Referensi Bank yang menunjukkan nama dan nomor rekening

penyedia barangjasa3) Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan4) Berita Acara Serah Terima PekerjaanBarang5) Bukti penyelesaian pekerjaan lainnya sesuai ketentuan6) Berita Acara Pembayaran7) Kuitansi yang telah ditandatangani oleh penyedia barangjasa

dan PPK sesuai (format lampiran 4)8) Faktur pajak beserta Surat Setoran Pajak (SSP) yang telah

ditandatangani oleh Wajib PajakBendahara Pengeluaran9) Jaminan yang dikeluarkan oleh Bank atau lembaga keuangan

lainnya sebagaimana dipersyaratkan dalam peraturan perundang-undangan mengenai pengadaan barangjasa pemerintah

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

Pembayaran sampai dengan Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa dapat menggunakan mekanisme UPTUP melalui PPK dan BPP

KPA mengajukan permintaan UPTUP kepada Kepala KPPN setempat

KPA dapat mengajukan persetujuan besaran UP melampaui besaran yang ditetapkan sesuai pagu DIPA kepada Kepala Kanwil DJPB berdasarkan pengajuan rekapitulasi RKAM dari BPP kepada BP

Pembayaran melebihi Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa dapat dilakukan dengan UP oleh PPK setelah mendapat persetujuan dari Direktur Jenderal Perbendaharaan atas permintaan KPA

BP dapat mentransfer dana UPTUP kepada BPP melalui rekening sesuai kebutuhan mengacu pada RKAM

Setiap BPP dapat mengajukan penggantian UP melalui BP apabila UP yang dikelolanya telah dipergunakan paling sedikit 50 (lima puluh persen) sehingga BP dapat melakukan penggantian (revolving) UP yang telah digunakan sepanjang dana yang dapat dibayarkan dengan UP masih tersedia dalam DIPA

Pengajuan pembayaran UPTUP tahap berikutnya BPP harus menyiapkan bukti-bukti laporan pertanggungjawaban kepada BP terhadap UPTUP yang telah dibayarkan sebelumnya

KPA dapat mengajukan TUP kepada Kepala KPPN jika sisa UP pada BP tdk cukup tersedia membiayai kegiatan yang mendesak tidak dapat ditunda

Permohonan persetujuan perpanjangan pertanggungjawaban TUP melampaui 1 (satu) bulan dapat diajukan KPA kepada Kepala KPPN

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

Jika diperlukan dapat dilakukan mekanisme uang muka dengan menyalurkan dana UP oleh BPP kepada pihak madrasah swasta berdasarkan Surat Perintah Bayar (SPBy) yang ditandatangani oleh BPP Kepala Madrasah dan PPK atas nama KPA dengan memperhatikan batas waktu pertanggungjawaban

Madrasah dapat membelanjakan sendiri atas uang muka tersebut sesuai RKAM yang telah diajukan dengan memperhatikan akuntabilitas laporan pertanggungjawaban

Dalam hal pembayaran yang dilakukan Bendahara Pengeluaran merupakan uang muka kerja SPBy dilampiria Rencana pelaksanaan kegiatanpembayaranb Rincian kebutuhan dana dan c Batas waktu pertanggungjawaban penggunaan uang muka kerja

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

  • MEKANISME PENCAIRAN DANA dan PENYUSUNAN LAPORAN BOS PADA KEMEN
  • Latar Belakang
  • BELANJA BANTUAN SOSIAL
  • Bultek 10 SAP Akuntansi Belanja Bantuan Sosial
  • Hal-hal yang perlu diperhatikan
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (1)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (2)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (3)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (4)
  • Slide 10
  • PENGERTIAN
  • TUJUAN UMUM
  • TUJUAN KHUSUS
  • PROGRAM PRIORITAS
  • Slide 15
  • Slide 16
  • PENCAIRAN BELANJA BANTUAN SOSIAL (PMK No 81PMK052012)
  • Slide 18
  • Slide 19
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • IMPLEMENTASI SURAT DIRJEN PERBENDAHARAAN NOMOR S-8245PB2014
  • Slide 25
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Slide 31
  • Slide 32
  • Slide 33
  • Slide 34
  • Slide 35
  • Slide 36
  • Slide 37
  • Slide 38
  • Slide 39
  • Slide 40
  • SYARAT PENYALURAN DANA BOS
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS) (2)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP (2)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP (3)
Page 10: MEKANISME PENCAIRAN DANA dan PENYUSUNAN LAPORAN BOS.pptx

bull APAKAH BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) TERMASUK BELANJA BANTUAN SOSIAL

PENGERTIANBOS merupakan program pemerintah yang pada dasarnya adalah untuk penyediaan pendanaan biaya operasi nonpersonalia bagi satuan pendidikan dasar sebagai pelaksana program wajib belajar Menurut PP No 48 Tahun 2008 Tentang Pendanaan Pendidikan biaya non personalia adalah biaya untuk bahan atau peralatan pendidikan habis pakai dan biaya tak langsung berupa daya air jasa telekomunikasi pemeliharaan sarana dan prasarana uang lembur transportasi konsumsi pajak dll

TUJUAN UMUM

Secara umum tujuan program BOS adalah meringankan beban masyarakat terhadap pembiayaan pendidikan dalam rangka wajib belajar 9 tahun dan Pendidikan Menengah Universal (PMU) yang bermutu serta berperan dalam mempercepat pencapaian standar pelayanan minimal di Madrasah

TUJUAN KHUSUSSecara khusus tujuan program BOS Membebaskan biaya operasional madrasah

bagi seluruh peserta didik di Madrasah Negeri Meringankan beban biaya operasional

madrasah bagi peserta didik di madrasah swastapps

Membebaskan segala jenis biaya pendidikan bagi seluruh siswa miskin di tingkat pendidikan dasar dan menengah baik di madrasah negeri maupun madrasah swasta

PROGRAM PRIORITAS

Merupakan Program Direktif Dari Presiden Merupakan Program Mandatory Nasional Merupakan Program Prioritas Nasional

Dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) sehingga harus dijaga ketetapan volume dan satuannya

HASIL REVIU BELANJA BANTUAN SOSIAL OLEH BPKP

Tidak Tepat Sasaran Anggaran yang direncanakan untuk membiayai kegiatan yang penerimanya tidak memenuhi kriteria sebagaimana diatur dalam PMK 81PMK052012 tentang Belanja Bantuan Sosial Hal ini terjadi karena kegiatan-kegiatan tersebut tidak dapat dimasukkan dalam Belanja Modal maupun Belanja Barang sehingga oleh KL dimasukkan dalam Belanja Bantuan Sosial

Tumpang TindihAnggaran yang direncanakan untuk membiayai kegiatan yang memiliki kesamaan baik substansi maupun penerimanya diantara Eselon I pada KL (dalam satu KL) yang bersangkutan atau diantara KL yang direviu (antar KL)

Tidak Transparan dan Tidak AkuntabelAnggaran yang direncanakan untuk membiayai kegiatan 1Rencana pelaksanaannya tidak didukung dengan Pedoman Penyaluran yang

jelas2Program Kegiatan dan Pedoman nya tidak dipublikasikan secara luas3Daftar penerima dan jumlahnya tidak ditetapkan secara jelas dan diumumkan

secara terbuka

HASIL REVIU BELANJA BANTUAN SOSIAL OLEH BPKP

No KementerianLembaga Tidak Tepat Sasaran

Tumpang Tindih

Tidak TransparanAkuntabel

Total

1 Kementerian Pertanian -

2 Kementerian Pendidikan amp Kebud 727496 5750 733246

3 Kementerian Kesehatan 500 500

4 Kementerian Agama 97311 148718 246029

5 Kementerian Tenaga Kerja amp Trans

1676 1150 2826

6 Kementerian Kelautan amp Perikanan

-

7 Kementerian Pekerjaan Umum 2580 2580

8 Kementerian Pariwisata amp Ek 4900 4900

9 Kementerian Koperasi amp UKM 689 689

10 Kementerian Pemb Daerah Tertinggal

460 1000 1460

11 Kementerian Perumahan Rakyat 3600 3600 7200

TOTAL 839214 5750 154468 999432

(dalam Miliar Rupiah)

PENCAIRAN BELANJA BANTUAN SOSIAL(PMK No 81PMK052012)

Pemberi

Bantuan

(KPAPPK)

KPPN BankPos

Penyalur

Rekening Penerim

aBantuan

Penerima Bantuan

BO I

Bantuan uang

tunai

Penyedia Barang

Jasa

Penerima

Bantuan

Pemberi Bantuan

(KPAPPK)KPP

N BO I

Bantuan barangjasa

KOMITMEN PEMERINTAH ATAS DANA BANSOS

a Belanja Bansos yang tidak tepat sasaran dan tumpang tindih dibatalkandirevisiditunda bila belum dilaksanakandicairkan

b Belanja Bansos yang sedangsudah dilaksanakandicairkan agar ditingkatkan governance-nya dan dipersiapkan pertanggungjawaban serta auditnya

c Belanja Bansos yang tidak transparan dan akuntabel KL agar memperjelas dan mempublikasikan secara luas program kegiatan pedoman penyaluran serta penerima dan jumlahnya

Tindak Lanjut Kementerian Keuangan Atas Reviu BPKP

HASIL PEMETAAN DANA BANSOS 2014

Klasifikasi ke Jenis Belanja yang sesuai

Belanja Barang

Belanja Pegawai

Satker Pusat 521XXX

526XXXPengadaan Barang amp

Jasa

Satker Pusat

Dengan SK Penetapan

Dengan SK Penetapan

Mekanisme UP

Alokasi Dana Pada Kemenag untuk 1 Bea Siswa Berprestasi2 Tunjangan Guru3 Dana Operasional LembagaAdminstrasi

(BOSBOP)4 Pengadaan Fisik

Tidak memenuhi kriteria sebagai Dana Bansos

PEMETAAN AKUN EKS BANTUAN SOSIAL PADA KEMENAG(Surat Dirjen Perbendaharaan No S-8245PB2014)

No Kegiatanoutputkomponenuraian Akun saat ini Akun yg seharusnya

I BeasiswaBSM

1 Beasiswa amp Mahasiswa Berprestasi 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219

2 Bantuan Siswa amp Mahasiswa Miskin untuk MIMTsPTA NegeriSwasta

572111 Bansos dalam bentuk uang

574111

II Tunjangan

1 Tunjangan Profesi GuruDosen Non PNS 572111 (Bansos dalam bentuk uang)

511521

2 Tunjangan Penyuluh Agama Non PNS 572111 (Bansos dalam bentuk uang)

511522

III Operasional LembagaAdministrasi

1 BOS MadrasahPTA Swasta 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

PEMETAAN AKUN EKS BANTUAN SOSIAL PADA KEMENAG(Surat Dirjen Perbendaharaan No S-8245PB2014)

No Kegiatanoutputkomponenuraian Akun saat ini Akun yg seharusnya2 Layanan Penyelenggaraan Pendidikan 573111 (Bansos dalam

bentuk uang)521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

3 Operasional Lembaga Keagamaan 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

4 Operasional Sekber Kerukunan Umat Beragama

573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

5 Pelayanan Nikah 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

PEMETAAN AKUN EKS BANTUAN SOSIAL PADA KEMENAG(Surat Dirjen Perbendaharaan No S-8245PB2014)

No Kegiatanoutputkomponenuraian Akun saat ini Akun yg seharusnya6 Penelitian SiswaMahasiswa Swasta 573111 (Bansos dalam

bentuk uang)521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

7 Sertifikasi Tanah Wakaf 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

8 Akreditasi Madrasah Swasta 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

9 Pendidikan Terpadu Anak Terapan 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

PEMETAAN AKUN EKS BANTUAN SOSIAL PADA KEMENAG(Surat Dirjen Perbendaharaan No S-8245PB2014)

No Kegiatanoutputkomponenuraian Akun saat ini Akun yg seharusnya10 Event Keagamaan 573111 (Bansos dalam

bentuk uang)521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

IV Pengadaan Fisik1 PembangunanRehab Ruang Kelas

MIMTsMA Swasta573111 (Bansos dalam bentuk uang)

526xxx sesuai dengan peruntukannya

2 Peralatan LaboratoriumPerpustakaanMeubelair

573111 (Bansos dalam bentuk uang)

526xxx sesuai dengan peruntukannya

3 Pembangunan Sekber Kerukunan Umat Beragama

573111 (Bansos dalam bentuk uang)

526xxx sesuai dengan peruntukannya

4 Bantuan Sarana Prasarana SekolahPT Keagamaan Swasta

573111 (Bansos dalam bentuk uang)

526xxx sesuai dengan peruntukannya

5 Bantuan Rumah ibadah 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

6 Asrama Pondok Pesantren 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

IMPLEMENTASI SURAT DIRJEN PERBENDAHARAAN NOMOR S-8245PB2014

P A K P A PPK KHUSUS

BPP KHUSUSB P

Pedoman Umum

Pedoman Teknis

Penerima Bantuan

1 2 2a

3

5a

5b

SK Penerim

a Bantuan

3a3b

Seleksi dan

Penentuan

6

PP SPM

SPM

4

Penyedia BJ

4a

LS UPPejabat Perbendaharaan KPA PPK PPSPM

Pejabat Perbendaharaan KPA PPK BPBPP PPSPM

1 Pembuatan Komitmen antara PPK dengan Pihak Ketiga

(PerjanjianSurat Keputusan)2 Pengajuan tagihan disertai

kontrakkuitansibukti pengeluaran

1 Permintaan besaran UP untuk BPBPP- Dispensasi besaran UP (Kanwil DJPB)- Dispensasi pembayaran dengan UP

melebihi Rp 50 juta (Dirjen PB)2 BPBPP membayarkan dana UP

berdasarkan SPBy yang diterbitkan oleh PPK berdasarkan bukti pengeluaranSurat Keputusan

3 Penggantian UPRevolving setelah UP dipergunakan minimal 50 oleh BP masing-masing BPP

MEKANISME PENCAIRAN DANA NON-BANSOS(PMK No 190PMK052012)

KPA mengajukan UP kepada KPPN sebesar kebutuhan operasional Satker dalam 1 (satu) bulan yang direncanakan dibayarkan melalui UP

Pemberian UP diberikan paling banyak

a Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) untuk pagu jenis belanja yang bisa dibayarkan melalui UP sampai dengan Rp 900000000 (sembilan ratus juta rupiah)

b Rp100000000 (seratus juta rupiah) untuk pagu jenis belanja yang bisa dibayarkan melalui UP diatas Rp 900000000 (sembilan ratus juta rupiah) sampai dengan Rp 2400000000 (dua miliar empat ratus juta rupiah)

c Rp200000000 (dua ratus juta rupiah) untuk pagu jenis belanja yang bisa dibayarkan melalui UP diatas Rp 2400000000 (dua miliar empat ratus juta rupiah) sampai dengan Rp6000000000 (enam miliar rupiah) atau

d Rp500000000 (lima ratus juta rupiah) untuk pagu jenis belanja yang bisa dibayarkan melalui UP diatas Rp 6000000000 (enam miliar rupiah)

Persetujuan perubahan besaran UP dilaksanakan oleh Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan

BESARAN UP

o KPA dapat mengajukan TUP kepada Kepala KPPN jika sisa UP pada BP tdk cukup tersedia membiayai kegiatan yang mendesak tidak dapat ditunda

o Syarat penggunaan TUP Digunakan dan dipertanggungjawabkan paling lama

1 (satu) bulan sejak tgl SP2D diterbitkan Tidak digunakan untuk membiayai kegiatan yg harus

dilaksanakan dengan pembayaran LSo KPA mengajukan TUP kepada Kepala KPPN (KBUN)

disertai Rincian rencana penggunan TUP Surat yang memuat syarat penggunaan TUP

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TUP)

o Ka KPPN melakukan penilaian terhadap Pengeluaran pada rincian rencana penggunaan TUP

bukan merupakan pengeluaran yg harus dengan pembayaran LS

Ketersediaan dana dalam DIPA TUP sebelumnya sdh dipertanggungjawabkan

seluruhnya Sisa TUP telah disetor ke Kas Negara

o Dalam hal TUP sebelumnya belum dipertanggungjawabkan seluruhnya danatau belum disetor KPPN dapat menyetujui TUP berikutnya setelah mendapat persetujuan Kakanwil Ditjen Perbendaharaan

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TUP)

o Dalam hal KPA mengajukan TUP utk kebutuhan melebihi waktu 1 (satu) bulan Ka KPPN dapat memberi persetujuan dengan pertimbangan kegiatan yg akan dilaksanakan memerlukan waktu lebih dari 1 (satu) bulan

o Persetujuan Ka KPPN atas TUP bisa sebagian atau seluruhnya

o Ka KPPN menolak permintaan TUP bila tidak memenuhi ketentuan

o Persetujuan atau penolakan TUP disampaikan paling lambat 1 (satu) hari kerja

o TUP harus dipertanggungjawabkan dalam waktu 1 (satu) bulan dan dapat dilakukan secara bertahap

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TUP)

o Dalam hal 1 (satu) bulan sejak SP2D TUP diterbitkan belum dilakukan pengesahan dan pertanggungjawaban TUP Kepala KPPN menyampaikan surat teguran kepada KPA

o Sisa TUP yang tidak habis digunakan harus disetor ke Kas Negara paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah batas waktu

o Permohonan persetujuan perpanjangan pertanggungjawaban TUP melampaui 1 (satu) bulan dapat diajukan KPA kepada Ka KPPN

o Persetujuan perpanjangan diberikan dengan pertimbangan KPA hrs mempertanggungjawabkan penggunaan TUP Pernyataan kesanggupan KPA untuk mempertanggungjawabkan

sisa TUP tidak lebih dari 1 (satu) bulan berikutnya

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TUP)

1 Bendahara PengeluaranBPP melakukan pembayaran atas UP berdasarkan Surat Perintah Bayar (SPBy) yang dilampiri bukti2 pengeluaran yang disetujui dan ditandatangani oleh PPK

2 Dalam hal pembayaran yang dilakukan Bendahara Pengeluaran merupakan uang muka kerja SPBy dilampirindash rencana pelaksanaan kegiatanpembayaranndash rincian kebutuhan dana dan ndash batas waktu pertanggungjawaban penggunaan uang muka kerja

3 Berdasarkan SPBy yang diterimanya Bendahara PengeluaranBPP melakukanndash pengujian atas tagihan pada SPBy danndash pemungutanpemotongan pajakbukan pajak atas tagihan dalam SPBy

yang diajukan dan menyetorkan ke kas negara4 Berdasarkan rencana pelaksanaan kegiatan pembayaran dan rincian

kebutuhan dana Bendahara Pengeluaran BPP melakukan pengujian ketersediaan dana

MEKANISME PEMBAYARAN OLEH BPBPP

5 Apabila SPBy telah memenuhi persyaratan pembayaran BP BPP melakukan pembayaran bila tidak memenuhi persyaratan maka BP BPP harus menolak SPBy

7 Penerima uang muka kerja harus mempertanggungjawabkan uang muka kerja sesuai batas waktu berupa kuitansibukti pembelian yg disahkan PPK beserta faktur pajak dan SSP serta nota bukti penerimaan barang jasa atau dokumen pendukung lain yg disahkan PPK Berdasarkan pertanggungjawaban tsb BP BPP melakukan pengujian bukti pengeluaran

8 Dalam hal sampai batas waktu penerima uang muka kerja belum menyampaikan bukti pengeluaran BP BPP menyampaikan permintaan tertulis agar penerima uang muka kerja segera mempertanggungjawabkan uang muka kerja ditembuskan kepada PPK

9 BPP menyampaikan SPBy beserta bukti pengeluaran kepada BP10 BP menyampaikan bukti pengeluaran kepada PPK untuk pembuatan SPP

GUPGUP Nihil

MEKANISME PEMBAYARAN OLEH BPBPP

33

UANG PERSEDIAAN

bull Perubahan Besaran UP dilaksanakan melalui Kepala Kanwil Ditjen PerbendaharaanKetentuan lama oleh Dirjen Perbendaharaan

bull Pada akhir hari kerja uang tunai di Bendahara yang berasal dari UP tidak boleh melebihi Rp 50 Juta

bull Revolving UP sebesar 50 Ketentuan lama 75

bull UP digunakan untuk jenis belanja barang (52) Belanja Modal (53) dan Belanja Lain-lain (58) dengan nilai sampai dengan Rp50000000ndash 1 (satu) penerimapenyedia barangjasa dan bukan merupakan untuk

pengadaan barangjasa yang dipecah-pecah Ketentuan lama UP digunakan untuk jenis belanja barang belanja modal (pendukung)

dan lain-lain maksimal Rp20 juta untuk setiap kuitansi

34

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN

bull Persetujuan TUP oleh Kepala KPPN (berapapun nilainya) termasuk persetujuan melewati waktu 1 bulan Ketentuan lama oleh Kepala Kanwil DJPB untuk nilai di

atas 500 Juta

bull Pertanggungjawaban TUP dapat diangsur (harianmingguan) selama batas waktu pertanggungjawaban TUP (Pasal 49 ayat (1)) (tujuan agar pencatatan realisasi belanja lebih cepat) Ketentuan lama Pertanggungjawaban TUP harus

dilaksanakan sekaligus

SPP-UPTUP diselesaikan paling lambat 2 (dua) hari kerja SPP-GUP diselesaikan paling lambat 4 (empat) hari kerja SPP-PTUP diselesaikan paling lambat 3 (tiga) hari kerja dan SPP-LS diselesaikan paling lambat 5 (lima) hari kerja

PPSPM menyampaikan SPM kepada KPPN paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah SPM diterbitkan

Lima hari kerja setelah serah terima pekerjaan penyedia barangjasa menyampaikan tagihan kepada PPK

PPK menerbitkan SPP-LS dalam waktu 5 hari kerja Proses Penyelesaian

Pekerjaan harus

dilaporkan secara berkala kepada KPA

Norma Waktu Penyelesaian Tagihan

LAPORAN

Pelaksanaan kegiatan dan penggunaan anggaran pada DIPA yang mengakibatkan pengeluaran negara dilakukan melalui pembuatan komitmen

Pembuatan komitmen dilakukan dalam bentukndash Perjanjiankontrak untuk pengadaan barangjasa danataundash Penetapan keputusan

Pembuatan komitmen melalui penetapan keputusan yang mengakibatkan pengeluaran negara antara lain untuk

ndash pelaksanaan belanja pegawaindash pelaksanaan perjalanan dinas yang dilaksanakan secara swakelolandash pelaksanaan kegiatan swakelola termasuk pembayaran honorarium kegiatan

ataundash pelaksanaan belanja bantuan sosial dalam bentuk transfer uang kepada penerima

bantuan

PEMBUATAN KOMITMEN

Atas perjanjiankontrak yang akan dibayar melalui SPM-LS PPK mencatatkan perjanjiankontrak dan menyampaikan paling lambat 5 hari kerja setelah ditandatangani perjanjiankontrak tersebut ke KPPN secara langsung atau melalui e-mail yang meliputi data

ndash nama dan kode Satker serta uraian fungsisubfungsi program kegiatan output dan akun yang digunakan

ndash nomor Surat Pengesahan dan tanggal DIPAndash nomor tanggal dan nilai perjanjiankontrak yang telah dibuat oleh Satkerndash uraian pekerjaan yang diperjanjikanndash data penyedia barangjasa yang tercantum dalam perjanjiankontrak antara lain nama rekanan

alamat rekanan NPWP nama bank nama dan nomor rekening penerima pembayaranndash jangka waktu dan tanggal penyelesaian pekerjaan serta masa pemeliharaan apabila dipersyaratkanndash ketentuan sanksi apabila terjadi wanprestasindash addendum perjanjiankontrak apabila terdapat perubahan data pada perjanjiankontrak tersebutndash cara pembayaran dan rencana pelaksanaan pembayaran

sekaligus (nilai rencana bulan ) atau secara bertahap (nilai rencana bulan )

Alokasi dana yang sudah tercatat dan terikat dengan perjanjiankontrak tidak dapat digunakan lagi untuk kebutuhan lain

Data perjanjiankontrak dalam Kartu Pengawasan Kontrak KPPN digunakan untuk menguji kesesuaian tagihan yang tercantum pada SPM

Pencatatan Komitmen oleh KPPN

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN amp PENYALURAN DANA BOS

No Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Identifikasi Pencairan

1 PengembanganPerpustakaan

Pembelian bukuperabot Perpustakaan Akses internet Pengembangan database perpustakaan Peningkatan kapasitas Pustakawan Pembelian AC perpustakaan

Pengadaan barangjasa dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

2 Kegiatan dalam rangkapenerimaan peserta didikbaru

Termasuk untuk konsumsi dan honor panitia dalam rangka penerimaan peserta didik baru

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

3 Kegiatan pembelajarandan ekstra kurikuler siswa

Termasuk untuk honor tambahan jam mengajar transportasi pembelian peralatan

Penerbitan SK Honor Pengadaan barang dengan

nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

4 Kegiatan Ulangan danUjian

ATK Honor pengawas dan koreksi hasil ujian Transportasi

Penerbitan SK Honor Pengadaan barang dengan

nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

5 Pembelian bahan-bahanhabis pakai

ATK Suku cadang alat kantor Alat kebersihan

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN amp PENYALURAN DANA BOS

No Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Identifikasi Pencairan

6 Langganan daya dan jasa Listrik Air TeleponAkses internetPembelian genset atau panel surya

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

7 Perawatan madrasah Rehab ringan tidak lebih dari Rp 10 juta Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

8 Pembayaran honorariumbulanan guru honorer dan tenaga kependidikanhonorer

Guru honorer Pegawai administrasi (termasuk administrasi BOS

untuk MI) Pegawai perpustakaan Penjaga Madrasah Satpam Pegawai kebersihan

Penerbitan SK Honor Pengadaan barang dengan

nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

9 Pengembangan profesiguru dan tenagakependidikan

Biaya akomodasi seminar Fotocopy Transportasi

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

10 Membantu siswa miskin Transportasi Seragam sekolah

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN amp PENYALURAN DANA BOS

No Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Identifikasi Pencairan

11 Pembiayaan pengelolaanBOS

ATK Penggandaan Transportasi

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

12 Pembelian perangkatkomputer

Dekstop Laptop Proyektor

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

13 Pembiayaan asrama danpembelian peralatanibadah

Pembelian kitab kuning Peralatan sholat

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

14 Biaya lainnya jika seluruhkomponen 1 sd 13 telahterpenuhi pendanaannyadari BOS

Alat peraga pendidikan UKS Mebelair

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

SYARAT PENYALURAN DANA BOS

KPA dapat membuka rekening pengeluaran atas nama BPP dengan persetujuan kuasa BUN

PPK menandatangani Surat Perjanjian Pemberian Bantuan (SPPB) dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Madrasah (RKAM) BOS yang diajukan oleh setiap Madrasah

BPP merekapitulasi RKAM setiap madrasah kemudian PPK dan BPP mengajukan rekapitulasi RKAM tersebut ke Bendahara Pengeluaran (BP) sebagai pedoman kebutuhan Pembayaran Langsung (LS) belanja barangjasa Uang Persediaan (UP) atau Tambahan Uang Persediaan (TUP) khusus pencairan dana BOS

PPK dapat mengklasifikasikan kategori belanja barangjasa belanja kegiatan belanja pegawai belanja bansos dan perjalanan dinas dari rekapitulasi RKAM setiap madrasah sebagai pedoman dalam mekanisme pembayaran dana BOS

Madrasah harus menyampaikan SPPB dan RKAM setiap pengajuan pencairan dana BOS

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)

Pembayaran di atas Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa menggunakan mekanisme pembayaran langsung (LS) belanja barangjasa oleh PPK namun di bawah Rp 50000000- juga dapat dilakukan mekanisme LS

PPK membuat Surat PerjanjianKontrak terhadap pihak penyedia barangjasa

PPK dapat menerbitkan Surat Permohonan Pembayaran Langsung (SPP-LS) apabila persyaratan pembayaran tagihan sudah terpenuhi dan sudah diuji secara materil

KPA dapat mengeluarkan SPM-LS sebagai pengajuan pencairan terhadap pihak penyedia barangjasa kepada KPPN

Pembayaran LS selain ditujukan kepada pihak penyedia barangjasa atas dasar perjanjiankontrak ditujukan pula ke Bendahara Pengeluaran untuk keperluan pembayaran honorarium dan perjalanan dinas atas dasar surat keputusan

1113088111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088 11130881113088 111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088 11130881113088111308811130881113088

Pelaksanaan pembayaran tagihan kepada penyedia barangjasa harus disertai 1) Bukti perjanjiankontrak2) Referensi Bank yang menunjukkan nama dan nomor rekening

penyedia barangjasa3) Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan4) Berita Acara Serah Terima PekerjaanBarang5) Bukti penyelesaian pekerjaan lainnya sesuai ketentuan6) Berita Acara Pembayaran7) Kuitansi yang telah ditandatangani oleh penyedia barangjasa

dan PPK sesuai (format lampiran 4)8) Faktur pajak beserta Surat Setoran Pajak (SSP) yang telah

ditandatangani oleh Wajib PajakBendahara Pengeluaran9) Jaminan yang dikeluarkan oleh Bank atau lembaga keuangan

lainnya sebagaimana dipersyaratkan dalam peraturan perundang-undangan mengenai pengadaan barangjasa pemerintah

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

Pembayaran sampai dengan Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa dapat menggunakan mekanisme UPTUP melalui PPK dan BPP

KPA mengajukan permintaan UPTUP kepada Kepala KPPN setempat

KPA dapat mengajukan persetujuan besaran UP melampaui besaran yang ditetapkan sesuai pagu DIPA kepada Kepala Kanwil DJPB berdasarkan pengajuan rekapitulasi RKAM dari BPP kepada BP

Pembayaran melebihi Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa dapat dilakukan dengan UP oleh PPK setelah mendapat persetujuan dari Direktur Jenderal Perbendaharaan atas permintaan KPA

BP dapat mentransfer dana UPTUP kepada BPP melalui rekening sesuai kebutuhan mengacu pada RKAM

Setiap BPP dapat mengajukan penggantian UP melalui BP apabila UP yang dikelolanya telah dipergunakan paling sedikit 50 (lima puluh persen) sehingga BP dapat melakukan penggantian (revolving) UP yang telah digunakan sepanjang dana yang dapat dibayarkan dengan UP masih tersedia dalam DIPA

Pengajuan pembayaran UPTUP tahap berikutnya BPP harus menyiapkan bukti-bukti laporan pertanggungjawaban kepada BP terhadap UPTUP yang telah dibayarkan sebelumnya

KPA dapat mengajukan TUP kepada Kepala KPPN jika sisa UP pada BP tdk cukup tersedia membiayai kegiatan yang mendesak tidak dapat ditunda

Permohonan persetujuan perpanjangan pertanggungjawaban TUP melampaui 1 (satu) bulan dapat diajukan KPA kepada Kepala KPPN

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

Jika diperlukan dapat dilakukan mekanisme uang muka dengan menyalurkan dana UP oleh BPP kepada pihak madrasah swasta berdasarkan Surat Perintah Bayar (SPBy) yang ditandatangani oleh BPP Kepala Madrasah dan PPK atas nama KPA dengan memperhatikan batas waktu pertanggungjawaban

Madrasah dapat membelanjakan sendiri atas uang muka tersebut sesuai RKAM yang telah diajukan dengan memperhatikan akuntabilitas laporan pertanggungjawaban

Dalam hal pembayaran yang dilakukan Bendahara Pengeluaran merupakan uang muka kerja SPBy dilampiria Rencana pelaksanaan kegiatanpembayaranb Rincian kebutuhan dana dan c Batas waktu pertanggungjawaban penggunaan uang muka kerja

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

  • MEKANISME PENCAIRAN DANA dan PENYUSUNAN LAPORAN BOS PADA KEMEN
  • Latar Belakang
  • BELANJA BANTUAN SOSIAL
  • Bultek 10 SAP Akuntansi Belanja Bantuan Sosial
  • Hal-hal yang perlu diperhatikan
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (1)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (2)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (3)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (4)
  • Slide 10
  • PENGERTIAN
  • TUJUAN UMUM
  • TUJUAN KHUSUS
  • PROGRAM PRIORITAS
  • Slide 15
  • Slide 16
  • PENCAIRAN BELANJA BANTUAN SOSIAL (PMK No 81PMK052012)
  • Slide 18
  • Slide 19
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • IMPLEMENTASI SURAT DIRJEN PERBENDAHARAAN NOMOR S-8245PB2014
  • Slide 25
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Slide 31
  • Slide 32
  • Slide 33
  • Slide 34
  • Slide 35
  • Slide 36
  • Slide 37
  • Slide 38
  • Slide 39
  • Slide 40
  • SYARAT PENYALURAN DANA BOS
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS) (2)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP (2)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP (3)
Page 11: MEKANISME PENCAIRAN DANA dan PENYUSUNAN LAPORAN BOS.pptx

PENGERTIANBOS merupakan program pemerintah yang pada dasarnya adalah untuk penyediaan pendanaan biaya operasi nonpersonalia bagi satuan pendidikan dasar sebagai pelaksana program wajib belajar Menurut PP No 48 Tahun 2008 Tentang Pendanaan Pendidikan biaya non personalia adalah biaya untuk bahan atau peralatan pendidikan habis pakai dan biaya tak langsung berupa daya air jasa telekomunikasi pemeliharaan sarana dan prasarana uang lembur transportasi konsumsi pajak dll

TUJUAN UMUM

Secara umum tujuan program BOS adalah meringankan beban masyarakat terhadap pembiayaan pendidikan dalam rangka wajib belajar 9 tahun dan Pendidikan Menengah Universal (PMU) yang bermutu serta berperan dalam mempercepat pencapaian standar pelayanan minimal di Madrasah

TUJUAN KHUSUSSecara khusus tujuan program BOS Membebaskan biaya operasional madrasah

bagi seluruh peserta didik di Madrasah Negeri Meringankan beban biaya operasional

madrasah bagi peserta didik di madrasah swastapps

Membebaskan segala jenis biaya pendidikan bagi seluruh siswa miskin di tingkat pendidikan dasar dan menengah baik di madrasah negeri maupun madrasah swasta

PROGRAM PRIORITAS

Merupakan Program Direktif Dari Presiden Merupakan Program Mandatory Nasional Merupakan Program Prioritas Nasional

Dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) sehingga harus dijaga ketetapan volume dan satuannya

HASIL REVIU BELANJA BANTUAN SOSIAL OLEH BPKP

Tidak Tepat Sasaran Anggaran yang direncanakan untuk membiayai kegiatan yang penerimanya tidak memenuhi kriteria sebagaimana diatur dalam PMK 81PMK052012 tentang Belanja Bantuan Sosial Hal ini terjadi karena kegiatan-kegiatan tersebut tidak dapat dimasukkan dalam Belanja Modal maupun Belanja Barang sehingga oleh KL dimasukkan dalam Belanja Bantuan Sosial

Tumpang TindihAnggaran yang direncanakan untuk membiayai kegiatan yang memiliki kesamaan baik substansi maupun penerimanya diantara Eselon I pada KL (dalam satu KL) yang bersangkutan atau diantara KL yang direviu (antar KL)

Tidak Transparan dan Tidak AkuntabelAnggaran yang direncanakan untuk membiayai kegiatan 1Rencana pelaksanaannya tidak didukung dengan Pedoman Penyaluran yang

jelas2Program Kegiatan dan Pedoman nya tidak dipublikasikan secara luas3Daftar penerima dan jumlahnya tidak ditetapkan secara jelas dan diumumkan

secara terbuka

HASIL REVIU BELANJA BANTUAN SOSIAL OLEH BPKP

No KementerianLembaga Tidak Tepat Sasaran

Tumpang Tindih

Tidak TransparanAkuntabel

Total

1 Kementerian Pertanian -

2 Kementerian Pendidikan amp Kebud 727496 5750 733246

3 Kementerian Kesehatan 500 500

4 Kementerian Agama 97311 148718 246029

5 Kementerian Tenaga Kerja amp Trans

1676 1150 2826

6 Kementerian Kelautan amp Perikanan

-

7 Kementerian Pekerjaan Umum 2580 2580

8 Kementerian Pariwisata amp Ek 4900 4900

9 Kementerian Koperasi amp UKM 689 689

10 Kementerian Pemb Daerah Tertinggal

460 1000 1460

11 Kementerian Perumahan Rakyat 3600 3600 7200

TOTAL 839214 5750 154468 999432

(dalam Miliar Rupiah)

PENCAIRAN BELANJA BANTUAN SOSIAL(PMK No 81PMK052012)

Pemberi

Bantuan

(KPAPPK)

KPPN BankPos

Penyalur

Rekening Penerim

aBantuan

Penerima Bantuan

BO I

Bantuan uang

tunai

Penyedia Barang

Jasa

Penerima

Bantuan

Pemberi Bantuan

(KPAPPK)KPP

N BO I

Bantuan barangjasa

KOMITMEN PEMERINTAH ATAS DANA BANSOS

a Belanja Bansos yang tidak tepat sasaran dan tumpang tindih dibatalkandirevisiditunda bila belum dilaksanakandicairkan

b Belanja Bansos yang sedangsudah dilaksanakandicairkan agar ditingkatkan governance-nya dan dipersiapkan pertanggungjawaban serta auditnya

c Belanja Bansos yang tidak transparan dan akuntabel KL agar memperjelas dan mempublikasikan secara luas program kegiatan pedoman penyaluran serta penerima dan jumlahnya

Tindak Lanjut Kementerian Keuangan Atas Reviu BPKP

HASIL PEMETAAN DANA BANSOS 2014

Klasifikasi ke Jenis Belanja yang sesuai

Belanja Barang

Belanja Pegawai

Satker Pusat 521XXX

526XXXPengadaan Barang amp

Jasa

Satker Pusat

Dengan SK Penetapan

Dengan SK Penetapan

Mekanisme UP

Alokasi Dana Pada Kemenag untuk 1 Bea Siswa Berprestasi2 Tunjangan Guru3 Dana Operasional LembagaAdminstrasi

(BOSBOP)4 Pengadaan Fisik

Tidak memenuhi kriteria sebagai Dana Bansos

PEMETAAN AKUN EKS BANTUAN SOSIAL PADA KEMENAG(Surat Dirjen Perbendaharaan No S-8245PB2014)

No Kegiatanoutputkomponenuraian Akun saat ini Akun yg seharusnya

I BeasiswaBSM

1 Beasiswa amp Mahasiswa Berprestasi 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219

2 Bantuan Siswa amp Mahasiswa Miskin untuk MIMTsPTA NegeriSwasta

572111 Bansos dalam bentuk uang

574111

II Tunjangan

1 Tunjangan Profesi GuruDosen Non PNS 572111 (Bansos dalam bentuk uang)

511521

2 Tunjangan Penyuluh Agama Non PNS 572111 (Bansos dalam bentuk uang)

511522

III Operasional LembagaAdministrasi

1 BOS MadrasahPTA Swasta 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

PEMETAAN AKUN EKS BANTUAN SOSIAL PADA KEMENAG(Surat Dirjen Perbendaharaan No S-8245PB2014)

No Kegiatanoutputkomponenuraian Akun saat ini Akun yg seharusnya2 Layanan Penyelenggaraan Pendidikan 573111 (Bansos dalam

bentuk uang)521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

3 Operasional Lembaga Keagamaan 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

4 Operasional Sekber Kerukunan Umat Beragama

573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

5 Pelayanan Nikah 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

PEMETAAN AKUN EKS BANTUAN SOSIAL PADA KEMENAG(Surat Dirjen Perbendaharaan No S-8245PB2014)

No Kegiatanoutputkomponenuraian Akun saat ini Akun yg seharusnya6 Penelitian SiswaMahasiswa Swasta 573111 (Bansos dalam

bentuk uang)521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

7 Sertifikasi Tanah Wakaf 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

8 Akreditasi Madrasah Swasta 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

9 Pendidikan Terpadu Anak Terapan 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

PEMETAAN AKUN EKS BANTUAN SOSIAL PADA KEMENAG(Surat Dirjen Perbendaharaan No S-8245PB2014)

No Kegiatanoutputkomponenuraian Akun saat ini Akun yg seharusnya10 Event Keagamaan 573111 (Bansos dalam

bentuk uang)521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

IV Pengadaan Fisik1 PembangunanRehab Ruang Kelas

MIMTsMA Swasta573111 (Bansos dalam bentuk uang)

526xxx sesuai dengan peruntukannya

2 Peralatan LaboratoriumPerpustakaanMeubelair

573111 (Bansos dalam bentuk uang)

526xxx sesuai dengan peruntukannya

3 Pembangunan Sekber Kerukunan Umat Beragama

573111 (Bansos dalam bentuk uang)

526xxx sesuai dengan peruntukannya

4 Bantuan Sarana Prasarana SekolahPT Keagamaan Swasta

573111 (Bansos dalam bentuk uang)

526xxx sesuai dengan peruntukannya

5 Bantuan Rumah ibadah 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

6 Asrama Pondok Pesantren 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

IMPLEMENTASI SURAT DIRJEN PERBENDAHARAAN NOMOR S-8245PB2014

P A K P A PPK KHUSUS

BPP KHUSUSB P

Pedoman Umum

Pedoman Teknis

Penerima Bantuan

1 2 2a

3

5a

5b

SK Penerim

a Bantuan

3a3b

Seleksi dan

Penentuan

6

PP SPM

SPM

4

Penyedia BJ

4a

LS UPPejabat Perbendaharaan KPA PPK PPSPM

Pejabat Perbendaharaan KPA PPK BPBPP PPSPM

1 Pembuatan Komitmen antara PPK dengan Pihak Ketiga

(PerjanjianSurat Keputusan)2 Pengajuan tagihan disertai

kontrakkuitansibukti pengeluaran

1 Permintaan besaran UP untuk BPBPP- Dispensasi besaran UP (Kanwil DJPB)- Dispensasi pembayaran dengan UP

melebihi Rp 50 juta (Dirjen PB)2 BPBPP membayarkan dana UP

berdasarkan SPBy yang diterbitkan oleh PPK berdasarkan bukti pengeluaranSurat Keputusan

3 Penggantian UPRevolving setelah UP dipergunakan minimal 50 oleh BP masing-masing BPP

MEKANISME PENCAIRAN DANA NON-BANSOS(PMK No 190PMK052012)

KPA mengajukan UP kepada KPPN sebesar kebutuhan operasional Satker dalam 1 (satu) bulan yang direncanakan dibayarkan melalui UP

Pemberian UP diberikan paling banyak

a Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) untuk pagu jenis belanja yang bisa dibayarkan melalui UP sampai dengan Rp 900000000 (sembilan ratus juta rupiah)

b Rp100000000 (seratus juta rupiah) untuk pagu jenis belanja yang bisa dibayarkan melalui UP diatas Rp 900000000 (sembilan ratus juta rupiah) sampai dengan Rp 2400000000 (dua miliar empat ratus juta rupiah)

c Rp200000000 (dua ratus juta rupiah) untuk pagu jenis belanja yang bisa dibayarkan melalui UP diatas Rp 2400000000 (dua miliar empat ratus juta rupiah) sampai dengan Rp6000000000 (enam miliar rupiah) atau

d Rp500000000 (lima ratus juta rupiah) untuk pagu jenis belanja yang bisa dibayarkan melalui UP diatas Rp 6000000000 (enam miliar rupiah)

Persetujuan perubahan besaran UP dilaksanakan oleh Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan

BESARAN UP

o KPA dapat mengajukan TUP kepada Kepala KPPN jika sisa UP pada BP tdk cukup tersedia membiayai kegiatan yang mendesak tidak dapat ditunda

o Syarat penggunaan TUP Digunakan dan dipertanggungjawabkan paling lama

1 (satu) bulan sejak tgl SP2D diterbitkan Tidak digunakan untuk membiayai kegiatan yg harus

dilaksanakan dengan pembayaran LSo KPA mengajukan TUP kepada Kepala KPPN (KBUN)

disertai Rincian rencana penggunan TUP Surat yang memuat syarat penggunaan TUP

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TUP)

o Ka KPPN melakukan penilaian terhadap Pengeluaran pada rincian rencana penggunaan TUP

bukan merupakan pengeluaran yg harus dengan pembayaran LS

Ketersediaan dana dalam DIPA TUP sebelumnya sdh dipertanggungjawabkan

seluruhnya Sisa TUP telah disetor ke Kas Negara

o Dalam hal TUP sebelumnya belum dipertanggungjawabkan seluruhnya danatau belum disetor KPPN dapat menyetujui TUP berikutnya setelah mendapat persetujuan Kakanwil Ditjen Perbendaharaan

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TUP)

o Dalam hal KPA mengajukan TUP utk kebutuhan melebihi waktu 1 (satu) bulan Ka KPPN dapat memberi persetujuan dengan pertimbangan kegiatan yg akan dilaksanakan memerlukan waktu lebih dari 1 (satu) bulan

o Persetujuan Ka KPPN atas TUP bisa sebagian atau seluruhnya

o Ka KPPN menolak permintaan TUP bila tidak memenuhi ketentuan

o Persetujuan atau penolakan TUP disampaikan paling lambat 1 (satu) hari kerja

o TUP harus dipertanggungjawabkan dalam waktu 1 (satu) bulan dan dapat dilakukan secara bertahap

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TUP)

o Dalam hal 1 (satu) bulan sejak SP2D TUP diterbitkan belum dilakukan pengesahan dan pertanggungjawaban TUP Kepala KPPN menyampaikan surat teguran kepada KPA

o Sisa TUP yang tidak habis digunakan harus disetor ke Kas Negara paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah batas waktu

o Permohonan persetujuan perpanjangan pertanggungjawaban TUP melampaui 1 (satu) bulan dapat diajukan KPA kepada Ka KPPN

o Persetujuan perpanjangan diberikan dengan pertimbangan KPA hrs mempertanggungjawabkan penggunaan TUP Pernyataan kesanggupan KPA untuk mempertanggungjawabkan

sisa TUP tidak lebih dari 1 (satu) bulan berikutnya

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TUP)

1 Bendahara PengeluaranBPP melakukan pembayaran atas UP berdasarkan Surat Perintah Bayar (SPBy) yang dilampiri bukti2 pengeluaran yang disetujui dan ditandatangani oleh PPK

2 Dalam hal pembayaran yang dilakukan Bendahara Pengeluaran merupakan uang muka kerja SPBy dilampirindash rencana pelaksanaan kegiatanpembayaranndash rincian kebutuhan dana dan ndash batas waktu pertanggungjawaban penggunaan uang muka kerja

3 Berdasarkan SPBy yang diterimanya Bendahara PengeluaranBPP melakukanndash pengujian atas tagihan pada SPBy danndash pemungutanpemotongan pajakbukan pajak atas tagihan dalam SPBy

yang diajukan dan menyetorkan ke kas negara4 Berdasarkan rencana pelaksanaan kegiatan pembayaran dan rincian

kebutuhan dana Bendahara Pengeluaran BPP melakukan pengujian ketersediaan dana

MEKANISME PEMBAYARAN OLEH BPBPP

5 Apabila SPBy telah memenuhi persyaratan pembayaran BP BPP melakukan pembayaran bila tidak memenuhi persyaratan maka BP BPP harus menolak SPBy

7 Penerima uang muka kerja harus mempertanggungjawabkan uang muka kerja sesuai batas waktu berupa kuitansibukti pembelian yg disahkan PPK beserta faktur pajak dan SSP serta nota bukti penerimaan barang jasa atau dokumen pendukung lain yg disahkan PPK Berdasarkan pertanggungjawaban tsb BP BPP melakukan pengujian bukti pengeluaran

8 Dalam hal sampai batas waktu penerima uang muka kerja belum menyampaikan bukti pengeluaran BP BPP menyampaikan permintaan tertulis agar penerima uang muka kerja segera mempertanggungjawabkan uang muka kerja ditembuskan kepada PPK

9 BPP menyampaikan SPBy beserta bukti pengeluaran kepada BP10 BP menyampaikan bukti pengeluaran kepada PPK untuk pembuatan SPP

GUPGUP Nihil

MEKANISME PEMBAYARAN OLEH BPBPP

33

UANG PERSEDIAAN

bull Perubahan Besaran UP dilaksanakan melalui Kepala Kanwil Ditjen PerbendaharaanKetentuan lama oleh Dirjen Perbendaharaan

bull Pada akhir hari kerja uang tunai di Bendahara yang berasal dari UP tidak boleh melebihi Rp 50 Juta

bull Revolving UP sebesar 50 Ketentuan lama 75

bull UP digunakan untuk jenis belanja barang (52) Belanja Modal (53) dan Belanja Lain-lain (58) dengan nilai sampai dengan Rp50000000ndash 1 (satu) penerimapenyedia barangjasa dan bukan merupakan untuk

pengadaan barangjasa yang dipecah-pecah Ketentuan lama UP digunakan untuk jenis belanja barang belanja modal (pendukung)

dan lain-lain maksimal Rp20 juta untuk setiap kuitansi

34

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN

bull Persetujuan TUP oleh Kepala KPPN (berapapun nilainya) termasuk persetujuan melewati waktu 1 bulan Ketentuan lama oleh Kepala Kanwil DJPB untuk nilai di

atas 500 Juta

bull Pertanggungjawaban TUP dapat diangsur (harianmingguan) selama batas waktu pertanggungjawaban TUP (Pasal 49 ayat (1)) (tujuan agar pencatatan realisasi belanja lebih cepat) Ketentuan lama Pertanggungjawaban TUP harus

dilaksanakan sekaligus

SPP-UPTUP diselesaikan paling lambat 2 (dua) hari kerja SPP-GUP diselesaikan paling lambat 4 (empat) hari kerja SPP-PTUP diselesaikan paling lambat 3 (tiga) hari kerja dan SPP-LS diselesaikan paling lambat 5 (lima) hari kerja

PPSPM menyampaikan SPM kepada KPPN paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah SPM diterbitkan

Lima hari kerja setelah serah terima pekerjaan penyedia barangjasa menyampaikan tagihan kepada PPK

PPK menerbitkan SPP-LS dalam waktu 5 hari kerja Proses Penyelesaian

Pekerjaan harus

dilaporkan secara berkala kepada KPA

Norma Waktu Penyelesaian Tagihan

LAPORAN

Pelaksanaan kegiatan dan penggunaan anggaran pada DIPA yang mengakibatkan pengeluaran negara dilakukan melalui pembuatan komitmen

Pembuatan komitmen dilakukan dalam bentukndash Perjanjiankontrak untuk pengadaan barangjasa danataundash Penetapan keputusan

Pembuatan komitmen melalui penetapan keputusan yang mengakibatkan pengeluaran negara antara lain untuk

ndash pelaksanaan belanja pegawaindash pelaksanaan perjalanan dinas yang dilaksanakan secara swakelolandash pelaksanaan kegiatan swakelola termasuk pembayaran honorarium kegiatan

ataundash pelaksanaan belanja bantuan sosial dalam bentuk transfer uang kepada penerima

bantuan

PEMBUATAN KOMITMEN

Atas perjanjiankontrak yang akan dibayar melalui SPM-LS PPK mencatatkan perjanjiankontrak dan menyampaikan paling lambat 5 hari kerja setelah ditandatangani perjanjiankontrak tersebut ke KPPN secara langsung atau melalui e-mail yang meliputi data

ndash nama dan kode Satker serta uraian fungsisubfungsi program kegiatan output dan akun yang digunakan

ndash nomor Surat Pengesahan dan tanggal DIPAndash nomor tanggal dan nilai perjanjiankontrak yang telah dibuat oleh Satkerndash uraian pekerjaan yang diperjanjikanndash data penyedia barangjasa yang tercantum dalam perjanjiankontrak antara lain nama rekanan

alamat rekanan NPWP nama bank nama dan nomor rekening penerima pembayaranndash jangka waktu dan tanggal penyelesaian pekerjaan serta masa pemeliharaan apabila dipersyaratkanndash ketentuan sanksi apabila terjadi wanprestasindash addendum perjanjiankontrak apabila terdapat perubahan data pada perjanjiankontrak tersebutndash cara pembayaran dan rencana pelaksanaan pembayaran

sekaligus (nilai rencana bulan ) atau secara bertahap (nilai rencana bulan )

Alokasi dana yang sudah tercatat dan terikat dengan perjanjiankontrak tidak dapat digunakan lagi untuk kebutuhan lain

Data perjanjiankontrak dalam Kartu Pengawasan Kontrak KPPN digunakan untuk menguji kesesuaian tagihan yang tercantum pada SPM

Pencatatan Komitmen oleh KPPN

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN amp PENYALURAN DANA BOS

No Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Identifikasi Pencairan

1 PengembanganPerpustakaan

Pembelian bukuperabot Perpustakaan Akses internet Pengembangan database perpustakaan Peningkatan kapasitas Pustakawan Pembelian AC perpustakaan

Pengadaan barangjasa dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

2 Kegiatan dalam rangkapenerimaan peserta didikbaru

Termasuk untuk konsumsi dan honor panitia dalam rangka penerimaan peserta didik baru

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

3 Kegiatan pembelajarandan ekstra kurikuler siswa

Termasuk untuk honor tambahan jam mengajar transportasi pembelian peralatan

Penerbitan SK Honor Pengadaan barang dengan

nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

4 Kegiatan Ulangan danUjian

ATK Honor pengawas dan koreksi hasil ujian Transportasi

Penerbitan SK Honor Pengadaan barang dengan

nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

5 Pembelian bahan-bahanhabis pakai

ATK Suku cadang alat kantor Alat kebersihan

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN amp PENYALURAN DANA BOS

No Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Identifikasi Pencairan

6 Langganan daya dan jasa Listrik Air TeleponAkses internetPembelian genset atau panel surya

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

7 Perawatan madrasah Rehab ringan tidak lebih dari Rp 10 juta Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

8 Pembayaran honorariumbulanan guru honorer dan tenaga kependidikanhonorer

Guru honorer Pegawai administrasi (termasuk administrasi BOS

untuk MI) Pegawai perpustakaan Penjaga Madrasah Satpam Pegawai kebersihan

Penerbitan SK Honor Pengadaan barang dengan

nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

9 Pengembangan profesiguru dan tenagakependidikan

Biaya akomodasi seminar Fotocopy Transportasi

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

10 Membantu siswa miskin Transportasi Seragam sekolah

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN amp PENYALURAN DANA BOS

No Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Identifikasi Pencairan

11 Pembiayaan pengelolaanBOS

ATK Penggandaan Transportasi

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

12 Pembelian perangkatkomputer

Dekstop Laptop Proyektor

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

13 Pembiayaan asrama danpembelian peralatanibadah

Pembelian kitab kuning Peralatan sholat

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

14 Biaya lainnya jika seluruhkomponen 1 sd 13 telahterpenuhi pendanaannyadari BOS

Alat peraga pendidikan UKS Mebelair

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

SYARAT PENYALURAN DANA BOS

KPA dapat membuka rekening pengeluaran atas nama BPP dengan persetujuan kuasa BUN

PPK menandatangani Surat Perjanjian Pemberian Bantuan (SPPB) dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Madrasah (RKAM) BOS yang diajukan oleh setiap Madrasah

BPP merekapitulasi RKAM setiap madrasah kemudian PPK dan BPP mengajukan rekapitulasi RKAM tersebut ke Bendahara Pengeluaran (BP) sebagai pedoman kebutuhan Pembayaran Langsung (LS) belanja barangjasa Uang Persediaan (UP) atau Tambahan Uang Persediaan (TUP) khusus pencairan dana BOS

PPK dapat mengklasifikasikan kategori belanja barangjasa belanja kegiatan belanja pegawai belanja bansos dan perjalanan dinas dari rekapitulasi RKAM setiap madrasah sebagai pedoman dalam mekanisme pembayaran dana BOS

Madrasah harus menyampaikan SPPB dan RKAM setiap pengajuan pencairan dana BOS

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)

Pembayaran di atas Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa menggunakan mekanisme pembayaran langsung (LS) belanja barangjasa oleh PPK namun di bawah Rp 50000000- juga dapat dilakukan mekanisme LS

PPK membuat Surat PerjanjianKontrak terhadap pihak penyedia barangjasa

PPK dapat menerbitkan Surat Permohonan Pembayaran Langsung (SPP-LS) apabila persyaratan pembayaran tagihan sudah terpenuhi dan sudah diuji secara materil

KPA dapat mengeluarkan SPM-LS sebagai pengajuan pencairan terhadap pihak penyedia barangjasa kepada KPPN

Pembayaran LS selain ditujukan kepada pihak penyedia barangjasa atas dasar perjanjiankontrak ditujukan pula ke Bendahara Pengeluaran untuk keperluan pembayaran honorarium dan perjalanan dinas atas dasar surat keputusan

1113088111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088 11130881113088 111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088 11130881113088111308811130881113088

Pelaksanaan pembayaran tagihan kepada penyedia barangjasa harus disertai 1) Bukti perjanjiankontrak2) Referensi Bank yang menunjukkan nama dan nomor rekening

penyedia barangjasa3) Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan4) Berita Acara Serah Terima PekerjaanBarang5) Bukti penyelesaian pekerjaan lainnya sesuai ketentuan6) Berita Acara Pembayaran7) Kuitansi yang telah ditandatangani oleh penyedia barangjasa

dan PPK sesuai (format lampiran 4)8) Faktur pajak beserta Surat Setoran Pajak (SSP) yang telah

ditandatangani oleh Wajib PajakBendahara Pengeluaran9) Jaminan yang dikeluarkan oleh Bank atau lembaga keuangan

lainnya sebagaimana dipersyaratkan dalam peraturan perundang-undangan mengenai pengadaan barangjasa pemerintah

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

Pembayaran sampai dengan Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa dapat menggunakan mekanisme UPTUP melalui PPK dan BPP

KPA mengajukan permintaan UPTUP kepada Kepala KPPN setempat

KPA dapat mengajukan persetujuan besaran UP melampaui besaran yang ditetapkan sesuai pagu DIPA kepada Kepala Kanwil DJPB berdasarkan pengajuan rekapitulasi RKAM dari BPP kepada BP

Pembayaran melebihi Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa dapat dilakukan dengan UP oleh PPK setelah mendapat persetujuan dari Direktur Jenderal Perbendaharaan atas permintaan KPA

BP dapat mentransfer dana UPTUP kepada BPP melalui rekening sesuai kebutuhan mengacu pada RKAM

Setiap BPP dapat mengajukan penggantian UP melalui BP apabila UP yang dikelolanya telah dipergunakan paling sedikit 50 (lima puluh persen) sehingga BP dapat melakukan penggantian (revolving) UP yang telah digunakan sepanjang dana yang dapat dibayarkan dengan UP masih tersedia dalam DIPA

Pengajuan pembayaran UPTUP tahap berikutnya BPP harus menyiapkan bukti-bukti laporan pertanggungjawaban kepada BP terhadap UPTUP yang telah dibayarkan sebelumnya

KPA dapat mengajukan TUP kepada Kepala KPPN jika sisa UP pada BP tdk cukup tersedia membiayai kegiatan yang mendesak tidak dapat ditunda

Permohonan persetujuan perpanjangan pertanggungjawaban TUP melampaui 1 (satu) bulan dapat diajukan KPA kepada Kepala KPPN

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

Jika diperlukan dapat dilakukan mekanisme uang muka dengan menyalurkan dana UP oleh BPP kepada pihak madrasah swasta berdasarkan Surat Perintah Bayar (SPBy) yang ditandatangani oleh BPP Kepala Madrasah dan PPK atas nama KPA dengan memperhatikan batas waktu pertanggungjawaban

Madrasah dapat membelanjakan sendiri atas uang muka tersebut sesuai RKAM yang telah diajukan dengan memperhatikan akuntabilitas laporan pertanggungjawaban

Dalam hal pembayaran yang dilakukan Bendahara Pengeluaran merupakan uang muka kerja SPBy dilampiria Rencana pelaksanaan kegiatanpembayaranb Rincian kebutuhan dana dan c Batas waktu pertanggungjawaban penggunaan uang muka kerja

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

  • MEKANISME PENCAIRAN DANA dan PENYUSUNAN LAPORAN BOS PADA KEMEN
  • Latar Belakang
  • BELANJA BANTUAN SOSIAL
  • Bultek 10 SAP Akuntansi Belanja Bantuan Sosial
  • Hal-hal yang perlu diperhatikan
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (1)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (2)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (3)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (4)
  • Slide 10
  • PENGERTIAN
  • TUJUAN UMUM
  • TUJUAN KHUSUS
  • PROGRAM PRIORITAS
  • Slide 15
  • Slide 16
  • PENCAIRAN BELANJA BANTUAN SOSIAL (PMK No 81PMK052012)
  • Slide 18
  • Slide 19
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • IMPLEMENTASI SURAT DIRJEN PERBENDAHARAAN NOMOR S-8245PB2014
  • Slide 25
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Slide 31
  • Slide 32
  • Slide 33
  • Slide 34
  • Slide 35
  • Slide 36
  • Slide 37
  • Slide 38
  • Slide 39
  • Slide 40
  • SYARAT PENYALURAN DANA BOS
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS) (2)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP (2)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP (3)
Page 12: MEKANISME PENCAIRAN DANA dan PENYUSUNAN LAPORAN BOS.pptx

TUJUAN UMUM

Secara umum tujuan program BOS adalah meringankan beban masyarakat terhadap pembiayaan pendidikan dalam rangka wajib belajar 9 tahun dan Pendidikan Menengah Universal (PMU) yang bermutu serta berperan dalam mempercepat pencapaian standar pelayanan minimal di Madrasah

TUJUAN KHUSUSSecara khusus tujuan program BOS Membebaskan biaya operasional madrasah

bagi seluruh peserta didik di Madrasah Negeri Meringankan beban biaya operasional

madrasah bagi peserta didik di madrasah swastapps

Membebaskan segala jenis biaya pendidikan bagi seluruh siswa miskin di tingkat pendidikan dasar dan menengah baik di madrasah negeri maupun madrasah swasta

PROGRAM PRIORITAS

Merupakan Program Direktif Dari Presiden Merupakan Program Mandatory Nasional Merupakan Program Prioritas Nasional

Dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) sehingga harus dijaga ketetapan volume dan satuannya

HASIL REVIU BELANJA BANTUAN SOSIAL OLEH BPKP

Tidak Tepat Sasaran Anggaran yang direncanakan untuk membiayai kegiatan yang penerimanya tidak memenuhi kriteria sebagaimana diatur dalam PMK 81PMK052012 tentang Belanja Bantuan Sosial Hal ini terjadi karena kegiatan-kegiatan tersebut tidak dapat dimasukkan dalam Belanja Modal maupun Belanja Barang sehingga oleh KL dimasukkan dalam Belanja Bantuan Sosial

Tumpang TindihAnggaran yang direncanakan untuk membiayai kegiatan yang memiliki kesamaan baik substansi maupun penerimanya diantara Eselon I pada KL (dalam satu KL) yang bersangkutan atau diantara KL yang direviu (antar KL)

Tidak Transparan dan Tidak AkuntabelAnggaran yang direncanakan untuk membiayai kegiatan 1Rencana pelaksanaannya tidak didukung dengan Pedoman Penyaluran yang

jelas2Program Kegiatan dan Pedoman nya tidak dipublikasikan secara luas3Daftar penerima dan jumlahnya tidak ditetapkan secara jelas dan diumumkan

secara terbuka

HASIL REVIU BELANJA BANTUAN SOSIAL OLEH BPKP

No KementerianLembaga Tidak Tepat Sasaran

Tumpang Tindih

Tidak TransparanAkuntabel

Total

1 Kementerian Pertanian -

2 Kementerian Pendidikan amp Kebud 727496 5750 733246

3 Kementerian Kesehatan 500 500

4 Kementerian Agama 97311 148718 246029

5 Kementerian Tenaga Kerja amp Trans

1676 1150 2826

6 Kementerian Kelautan amp Perikanan

-

7 Kementerian Pekerjaan Umum 2580 2580

8 Kementerian Pariwisata amp Ek 4900 4900

9 Kementerian Koperasi amp UKM 689 689

10 Kementerian Pemb Daerah Tertinggal

460 1000 1460

11 Kementerian Perumahan Rakyat 3600 3600 7200

TOTAL 839214 5750 154468 999432

(dalam Miliar Rupiah)

PENCAIRAN BELANJA BANTUAN SOSIAL(PMK No 81PMK052012)

Pemberi

Bantuan

(KPAPPK)

KPPN BankPos

Penyalur

Rekening Penerim

aBantuan

Penerima Bantuan

BO I

Bantuan uang

tunai

Penyedia Barang

Jasa

Penerima

Bantuan

Pemberi Bantuan

(KPAPPK)KPP

N BO I

Bantuan barangjasa

KOMITMEN PEMERINTAH ATAS DANA BANSOS

a Belanja Bansos yang tidak tepat sasaran dan tumpang tindih dibatalkandirevisiditunda bila belum dilaksanakandicairkan

b Belanja Bansos yang sedangsudah dilaksanakandicairkan agar ditingkatkan governance-nya dan dipersiapkan pertanggungjawaban serta auditnya

c Belanja Bansos yang tidak transparan dan akuntabel KL agar memperjelas dan mempublikasikan secara luas program kegiatan pedoman penyaluran serta penerima dan jumlahnya

Tindak Lanjut Kementerian Keuangan Atas Reviu BPKP

HASIL PEMETAAN DANA BANSOS 2014

Klasifikasi ke Jenis Belanja yang sesuai

Belanja Barang

Belanja Pegawai

Satker Pusat 521XXX

526XXXPengadaan Barang amp

Jasa

Satker Pusat

Dengan SK Penetapan

Dengan SK Penetapan

Mekanisme UP

Alokasi Dana Pada Kemenag untuk 1 Bea Siswa Berprestasi2 Tunjangan Guru3 Dana Operasional LembagaAdminstrasi

(BOSBOP)4 Pengadaan Fisik

Tidak memenuhi kriteria sebagai Dana Bansos

PEMETAAN AKUN EKS BANTUAN SOSIAL PADA KEMENAG(Surat Dirjen Perbendaharaan No S-8245PB2014)

No Kegiatanoutputkomponenuraian Akun saat ini Akun yg seharusnya

I BeasiswaBSM

1 Beasiswa amp Mahasiswa Berprestasi 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219

2 Bantuan Siswa amp Mahasiswa Miskin untuk MIMTsPTA NegeriSwasta

572111 Bansos dalam bentuk uang

574111

II Tunjangan

1 Tunjangan Profesi GuruDosen Non PNS 572111 (Bansos dalam bentuk uang)

511521

2 Tunjangan Penyuluh Agama Non PNS 572111 (Bansos dalam bentuk uang)

511522

III Operasional LembagaAdministrasi

1 BOS MadrasahPTA Swasta 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

PEMETAAN AKUN EKS BANTUAN SOSIAL PADA KEMENAG(Surat Dirjen Perbendaharaan No S-8245PB2014)

No Kegiatanoutputkomponenuraian Akun saat ini Akun yg seharusnya2 Layanan Penyelenggaraan Pendidikan 573111 (Bansos dalam

bentuk uang)521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

3 Operasional Lembaga Keagamaan 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

4 Operasional Sekber Kerukunan Umat Beragama

573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

5 Pelayanan Nikah 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

PEMETAAN AKUN EKS BANTUAN SOSIAL PADA KEMENAG(Surat Dirjen Perbendaharaan No S-8245PB2014)

No Kegiatanoutputkomponenuraian Akun saat ini Akun yg seharusnya6 Penelitian SiswaMahasiswa Swasta 573111 (Bansos dalam

bentuk uang)521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

7 Sertifikasi Tanah Wakaf 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

8 Akreditasi Madrasah Swasta 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

9 Pendidikan Terpadu Anak Terapan 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

PEMETAAN AKUN EKS BANTUAN SOSIAL PADA KEMENAG(Surat Dirjen Perbendaharaan No S-8245PB2014)

No Kegiatanoutputkomponenuraian Akun saat ini Akun yg seharusnya10 Event Keagamaan 573111 (Bansos dalam

bentuk uang)521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

IV Pengadaan Fisik1 PembangunanRehab Ruang Kelas

MIMTsMA Swasta573111 (Bansos dalam bentuk uang)

526xxx sesuai dengan peruntukannya

2 Peralatan LaboratoriumPerpustakaanMeubelair

573111 (Bansos dalam bentuk uang)

526xxx sesuai dengan peruntukannya

3 Pembangunan Sekber Kerukunan Umat Beragama

573111 (Bansos dalam bentuk uang)

526xxx sesuai dengan peruntukannya

4 Bantuan Sarana Prasarana SekolahPT Keagamaan Swasta

573111 (Bansos dalam bentuk uang)

526xxx sesuai dengan peruntukannya

5 Bantuan Rumah ibadah 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

6 Asrama Pondok Pesantren 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

IMPLEMENTASI SURAT DIRJEN PERBENDAHARAAN NOMOR S-8245PB2014

P A K P A PPK KHUSUS

BPP KHUSUSB P

Pedoman Umum

Pedoman Teknis

Penerima Bantuan

1 2 2a

3

5a

5b

SK Penerim

a Bantuan

3a3b

Seleksi dan

Penentuan

6

PP SPM

SPM

4

Penyedia BJ

4a

LS UPPejabat Perbendaharaan KPA PPK PPSPM

Pejabat Perbendaharaan KPA PPK BPBPP PPSPM

1 Pembuatan Komitmen antara PPK dengan Pihak Ketiga

(PerjanjianSurat Keputusan)2 Pengajuan tagihan disertai

kontrakkuitansibukti pengeluaran

1 Permintaan besaran UP untuk BPBPP- Dispensasi besaran UP (Kanwil DJPB)- Dispensasi pembayaran dengan UP

melebihi Rp 50 juta (Dirjen PB)2 BPBPP membayarkan dana UP

berdasarkan SPBy yang diterbitkan oleh PPK berdasarkan bukti pengeluaranSurat Keputusan

3 Penggantian UPRevolving setelah UP dipergunakan minimal 50 oleh BP masing-masing BPP

MEKANISME PENCAIRAN DANA NON-BANSOS(PMK No 190PMK052012)

KPA mengajukan UP kepada KPPN sebesar kebutuhan operasional Satker dalam 1 (satu) bulan yang direncanakan dibayarkan melalui UP

Pemberian UP diberikan paling banyak

a Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) untuk pagu jenis belanja yang bisa dibayarkan melalui UP sampai dengan Rp 900000000 (sembilan ratus juta rupiah)

b Rp100000000 (seratus juta rupiah) untuk pagu jenis belanja yang bisa dibayarkan melalui UP diatas Rp 900000000 (sembilan ratus juta rupiah) sampai dengan Rp 2400000000 (dua miliar empat ratus juta rupiah)

c Rp200000000 (dua ratus juta rupiah) untuk pagu jenis belanja yang bisa dibayarkan melalui UP diatas Rp 2400000000 (dua miliar empat ratus juta rupiah) sampai dengan Rp6000000000 (enam miliar rupiah) atau

d Rp500000000 (lima ratus juta rupiah) untuk pagu jenis belanja yang bisa dibayarkan melalui UP diatas Rp 6000000000 (enam miliar rupiah)

Persetujuan perubahan besaran UP dilaksanakan oleh Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan

BESARAN UP

o KPA dapat mengajukan TUP kepada Kepala KPPN jika sisa UP pada BP tdk cukup tersedia membiayai kegiatan yang mendesak tidak dapat ditunda

o Syarat penggunaan TUP Digunakan dan dipertanggungjawabkan paling lama

1 (satu) bulan sejak tgl SP2D diterbitkan Tidak digunakan untuk membiayai kegiatan yg harus

dilaksanakan dengan pembayaran LSo KPA mengajukan TUP kepada Kepala KPPN (KBUN)

disertai Rincian rencana penggunan TUP Surat yang memuat syarat penggunaan TUP

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TUP)

o Ka KPPN melakukan penilaian terhadap Pengeluaran pada rincian rencana penggunaan TUP

bukan merupakan pengeluaran yg harus dengan pembayaran LS

Ketersediaan dana dalam DIPA TUP sebelumnya sdh dipertanggungjawabkan

seluruhnya Sisa TUP telah disetor ke Kas Negara

o Dalam hal TUP sebelumnya belum dipertanggungjawabkan seluruhnya danatau belum disetor KPPN dapat menyetujui TUP berikutnya setelah mendapat persetujuan Kakanwil Ditjen Perbendaharaan

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TUP)

o Dalam hal KPA mengajukan TUP utk kebutuhan melebihi waktu 1 (satu) bulan Ka KPPN dapat memberi persetujuan dengan pertimbangan kegiatan yg akan dilaksanakan memerlukan waktu lebih dari 1 (satu) bulan

o Persetujuan Ka KPPN atas TUP bisa sebagian atau seluruhnya

o Ka KPPN menolak permintaan TUP bila tidak memenuhi ketentuan

o Persetujuan atau penolakan TUP disampaikan paling lambat 1 (satu) hari kerja

o TUP harus dipertanggungjawabkan dalam waktu 1 (satu) bulan dan dapat dilakukan secara bertahap

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TUP)

o Dalam hal 1 (satu) bulan sejak SP2D TUP diterbitkan belum dilakukan pengesahan dan pertanggungjawaban TUP Kepala KPPN menyampaikan surat teguran kepada KPA

o Sisa TUP yang tidak habis digunakan harus disetor ke Kas Negara paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah batas waktu

o Permohonan persetujuan perpanjangan pertanggungjawaban TUP melampaui 1 (satu) bulan dapat diajukan KPA kepada Ka KPPN

o Persetujuan perpanjangan diberikan dengan pertimbangan KPA hrs mempertanggungjawabkan penggunaan TUP Pernyataan kesanggupan KPA untuk mempertanggungjawabkan

sisa TUP tidak lebih dari 1 (satu) bulan berikutnya

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TUP)

1 Bendahara PengeluaranBPP melakukan pembayaran atas UP berdasarkan Surat Perintah Bayar (SPBy) yang dilampiri bukti2 pengeluaran yang disetujui dan ditandatangani oleh PPK

2 Dalam hal pembayaran yang dilakukan Bendahara Pengeluaran merupakan uang muka kerja SPBy dilampirindash rencana pelaksanaan kegiatanpembayaranndash rincian kebutuhan dana dan ndash batas waktu pertanggungjawaban penggunaan uang muka kerja

3 Berdasarkan SPBy yang diterimanya Bendahara PengeluaranBPP melakukanndash pengujian atas tagihan pada SPBy danndash pemungutanpemotongan pajakbukan pajak atas tagihan dalam SPBy

yang diajukan dan menyetorkan ke kas negara4 Berdasarkan rencana pelaksanaan kegiatan pembayaran dan rincian

kebutuhan dana Bendahara Pengeluaran BPP melakukan pengujian ketersediaan dana

MEKANISME PEMBAYARAN OLEH BPBPP

5 Apabila SPBy telah memenuhi persyaratan pembayaran BP BPP melakukan pembayaran bila tidak memenuhi persyaratan maka BP BPP harus menolak SPBy

7 Penerima uang muka kerja harus mempertanggungjawabkan uang muka kerja sesuai batas waktu berupa kuitansibukti pembelian yg disahkan PPK beserta faktur pajak dan SSP serta nota bukti penerimaan barang jasa atau dokumen pendukung lain yg disahkan PPK Berdasarkan pertanggungjawaban tsb BP BPP melakukan pengujian bukti pengeluaran

8 Dalam hal sampai batas waktu penerima uang muka kerja belum menyampaikan bukti pengeluaran BP BPP menyampaikan permintaan tertulis agar penerima uang muka kerja segera mempertanggungjawabkan uang muka kerja ditembuskan kepada PPK

9 BPP menyampaikan SPBy beserta bukti pengeluaran kepada BP10 BP menyampaikan bukti pengeluaran kepada PPK untuk pembuatan SPP

GUPGUP Nihil

MEKANISME PEMBAYARAN OLEH BPBPP

33

UANG PERSEDIAAN

bull Perubahan Besaran UP dilaksanakan melalui Kepala Kanwil Ditjen PerbendaharaanKetentuan lama oleh Dirjen Perbendaharaan

bull Pada akhir hari kerja uang tunai di Bendahara yang berasal dari UP tidak boleh melebihi Rp 50 Juta

bull Revolving UP sebesar 50 Ketentuan lama 75

bull UP digunakan untuk jenis belanja barang (52) Belanja Modal (53) dan Belanja Lain-lain (58) dengan nilai sampai dengan Rp50000000ndash 1 (satu) penerimapenyedia barangjasa dan bukan merupakan untuk

pengadaan barangjasa yang dipecah-pecah Ketentuan lama UP digunakan untuk jenis belanja barang belanja modal (pendukung)

dan lain-lain maksimal Rp20 juta untuk setiap kuitansi

34

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN

bull Persetujuan TUP oleh Kepala KPPN (berapapun nilainya) termasuk persetujuan melewati waktu 1 bulan Ketentuan lama oleh Kepala Kanwil DJPB untuk nilai di

atas 500 Juta

bull Pertanggungjawaban TUP dapat diangsur (harianmingguan) selama batas waktu pertanggungjawaban TUP (Pasal 49 ayat (1)) (tujuan agar pencatatan realisasi belanja lebih cepat) Ketentuan lama Pertanggungjawaban TUP harus

dilaksanakan sekaligus

SPP-UPTUP diselesaikan paling lambat 2 (dua) hari kerja SPP-GUP diselesaikan paling lambat 4 (empat) hari kerja SPP-PTUP diselesaikan paling lambat 3 (tiga) hari kerja dan SPP-LS diselesaikan paling lambat 5 (lima) hari kerja

PPSPM menyampaikan SPM kepada KPPN paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah SPM diterbitkan

Lima hari kerja setelah serah terima pekerjaan penyedia barangjasa menyampaikan tagihan kepada PPK

PPK menerbitkan SPP-LS dalam waktu 5 hari kerja Proses Penyelesaian

Pekerjaan harus

dilaporkan secara berkala kepada KPA

Norma Waktu Penyelesaian Tagihan

LAPORAN

Pelaksanaan kegiatan dan penggunaan anggaran pada DIPA yang mengakibatkan pengeluaran negara dilakukan melalui pembuatan komitmen

Pembuatan komitmen dilakukan dalam bentukndash Perjanjiankontrak untuk pengadaan barangjasa danataundash Penetapan keputusan

Pembuatan komitmen melalui penetapan keputusan yang mengakibatkan pengeluaran negara antara lain untuk

ndash pelaksanaan belanja pegawaindash pelaksanaan perjalanan dinas yang dilaksanakan secara swakelolandash pelaksanaan kegiatan swakelola termasuk pembayaran honorarium kegiatan

ataundash pelaksanaan belanja bantuan sosial dalam bentuk transfer uang kepada penerima

bantuan

PEMBUATAN KOMITMEN

Atas perjanjiankontrak yang akan dibayar melalui SPM-LS PPK mencatatkan perjanjiankontrak dan menyampaikan paling lambat 5 hari kerja setelah ditandatangani perjanjiankontrak tersebut ke KPPN secara langsung atau melalui e-mail yang meliputi data

ndash nama dan kode Satker serta uraian fungsisubfungsi program kegiatan output dan akun yang digunakan

ndash nomor Surat Pengesahan dan tanggal DIPAndash nomor tanggal dan nilai perjanjiankontrak yang telah dibuat oleh Satkerndash uraian pekerjaan yang diperjanjikanndash data penyedia barangjasa yang tercantum dalam perjanjiankontrak antara lain nama rekanan

alamat rekanan NPWP nama bank nama dan nomor rekening penerima pembayaranndash jangka waktu dan tanggal penyelesaian pekerjaan serta masa pemeliharaan apabila dipersyaratkanndash ketentuan sanksi apabila terjadi wanprestasindash addendum perjanjiankontrak apabila terdapat perubahan data pada perjanjiankontrak tersebutndash cara pembayaran dan rencana pelaksanaan pembayaran

sekaligus (nilai rencana bulan ) atau secara bertahap (nilai rencana bulan )

Alokasi dana yang sudah tercatat dan terikat dengan perjanjiankontrak tidak dapat digunakan lagi untuk kebutuhan lain

Data perjanjiankontrak dalam Kartu Pengawasan Kontrak KPPN digunakan untuk menguji kesesuaian tagihan yang tercantum pada SPM

Pencatatan Komitmen oleh KPPN

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN amp PENYALURAN DANA BOS

No Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Identifikasi Pencairan

1 PengembanganPerpustakaan

Pembelian bukuperabot Perpustakaan Akses internet Pengembangan database perpustakaan Peningkatan kapasitas Pustakawan Pembelian AC perpustakaan

Pengadaan barangjasa dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

2 Kegiatan dalam rangkapenerimaan peserta didikbaru

Termasuk untuk konsumsi dan honor panitia dalam rangka penerimaan peserta didik baru

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

3 Kegiatan pembelajarandan ekstra kurikuler siswa

Termasuk untuk honor tambahan jam mengajar transportasi pembelian peralatan

Penerbitan SK Honor Pengadaan barang dengan

nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

4 Kegiatan Ulangan danUjian

ATK Honor pengawas dan koreksi hasil ujian Transportasi

Penerbitan SK Honor Pengadaan barang dengan

nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

5 Pembelian bahan-bahanhabis pakai

ATK Suku cadang alat kantor Alat kebersihan

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN amp PENYALURAN DANA BOS

No Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Identifikasi Pencairan

6 Langganan daya dan jasa Listrik Air TeleponAkses internetPembelian genset atau panel surya

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

7 Perawatan madrasah Rehab ringan tidak lebih dari Rp 10 juta Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

8 Pembayaran honorariumbulanan guru honorer dan tenaga kependidikanhonorer

Guru honorer Pegawai administrasi (termasuk administrasi BOS

untuk MI) Pegawai perpustakaan Penjaga Madrasah Satpam Pegawai kebersihan

Penerbitan SK Honor Pengadaan barang dengan

nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

9 Pengembangan profesiguru dan tenagakependidikan

Biaya akomodasi seminar Fotocopy Transportasi

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

10 Membantu siswa miskin Transportasi Seragam sekolah

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN amp PENYALURAN DANA BOS

No Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Identifikasi Pencairan

11 Pembiayaan pengelolaanBOS

ATK Penggandaan Transportasi

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

12 Pembelian perangkatkomputer

Dekstop Laptop Proyektor

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

13 Pembiayaan asrama danpembelian peralatanibadah

Pembelian kitab kuning Peralatan sholat

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

14 Biaya lainnya jika seluruhkomponen 1 sd 13 telahterpenuhi pendanaannyadari BOS

Alat peraga pendidikan UKS Mebelair

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

SYARAT PENYALURAN DANA BOS

KPA dapat membuka rekening pengeluaran atas nama BPP dengan persetujuan kuasa BUN

PPK menandatangani Surat Perjanjian Pemberian Bantuan (SPPB) dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Madrasah (RKAM) BOS yang diajukan oleh setiap Madrasah

BPP merekapitulasi RKAM setiap madrasah kemudian PPK dan BPP mengajukan rekapitulasi RKAM tersebut ke Bendahara Pengeluaran (BP) sebagai pedoman kebutuhan Pembayaran Langsung (LS) belanja barangjasa Uang Persediaan (UP) atau Tambahan Uang Persediaan (TUP) khusus pencairan dana BOS

PPK dapat mengklasifikasikan kategori belanja barangjasa belanja kegiatan belanja pegawai belanja bansos dan perjalanan dinas dari rekapitulasi RKAM setiap madrasah sebagai pedoman dalam mekanisme pembayaran dana BOS

Madrasah harus menyampaikan SPPB dan RKAM setiap pengajuan pencairan dana BOS

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)

Pembayaran di atas Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa menggunakan mekanisme pembayaran langsung (LS) belanja barangjasa oleh PPK namun di bawah Rp 50000000- juga dapat dilakukan mekanisme LS

PPK membuat Surat PerjanjianKontrak terhadap pihak penyedia barangjasa

PPK dapat menerbitkan Surat Permohonan Pembayaran Langsung (SPP-LS) apabila persyaratan pembayaran tagihan sudah terpenuhi dan sudah diuji secara materil

KPA dapat mengeluarkan SPM-LS sebagai pengajuan pencairan terhadap pihak penyedia barangjasa kepada KPPN

Pembayaran LS selain ditujukan kepada pihak penyedia barangjasa atas dasar perjanjiankontrak ditujukan pula ke Bendahara Pengeluaran untuk keperluan pembayaran honorarium dan perjalanan dinas atas dasar surat keputusan

1113088111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088 11130881113088 111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088 11130881113088111308811130881113088

Pelaksanaan pembayaran tagihan kepada penyedia barangjasa harus disertai 1) Bukti perjanjiankontrak2) Referensi Bank yang menunjukkan nama dan nomor rekening

penyedia barangjasa3) Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan4) Berita Acara Serah Terima PekerjaanBarang5) Bukti penyelesaian pekerjaan lainnya sesuai ketentuan6) Berita Acara Pembayaran7) Kuitansi yang telah ditandatangani oleh penyedia barangjasa

dan PPK sesuai (format lampiran 4)8) Faktur pajak beserta Surat Setoran Pajak (SSP) yang telah

ditandatangani oleh Wajib PajakBendahara Pengeluaran9) Jaminan yang dikeluarkan oleh Bank atau lembaga keuangan

lainnya sebagaimana dipersyaratkan dalam peraturan perundang-undangan mengenai pengadaan barangjasa pemerintah

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

Pembayaran sampai dengan Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa dapat menggunakan mekanisme UPTUP melalui PPK dan BPP

KPA mengajukan permintaan UPTUP kepada Kepala KPPN setempat

KPA dapat mengajukan persetujuan besaran UP melampaui besaran yang ditetapkan sesuai pagu DIPA kepada Kepala Kanwil DJPB berdasarkan pengajuan rekapitulasi RKAM dari BPP kepada BP

Pembayaran melebihi Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa dapat dilakukan dengan UP oleh PPK setelah mendapat persetujuan dari Direktur Jenderal Perbendaharaan atas permintaan KPA

BP dapat mentransfer dana UPTUP kepada BPP melalui rekening sesuai kebutuhan mengacu pada RKAM

Setiap BPP dapat mengajukan penggantian UP melalui BP apabila UP yang dikelolanya telah dipergunakan paling sedikit 50 (lima puluh persen) sehingga BP dapat melakukan penggantian (revolving) UP yang telah digunakan sepanjang dana yang dapat dibayarkan dengan UP masih tersedia dalam DIPA

Pengajuan pembayaran UPTUP tahap berikutnya BPP harus menyiapkan bukti-bukti laporan pertanggungjawaban kepada BP terhadap UPTUP yang telah dibayarkan sebelumnya

KPA dapat mengajukan TUP kepada Kepala KPPN jika sisa UP pada BP tdk cukup tersedia membiayai kegiatan yang mendesak tidak dapat ditunda

Permohonan persetujuan perpanjangan pertanggungjawaban TUP melampaui 1 (satu) bulan dapat diajukan KPA kepada Kepala KPPN

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

Jika diperlukan dapat dilakukan mekanisme uang muka dengan menyalurkan dana UP oleh BPP kepada pihak madrasah swasta berdasarkan Surat Perintah Bayar (SPBy) yang ditandatangani oleh BPP Kepala Madrasah dan PPK atas nama KPA dengan memperhatikan batas waktu pertanggungjawaban

Madrasah dapat membelanjakan sendiri atas uang muka tersebut sesuai RKAM yang telah diajukan dengan memperhatikan akuntabilitas laporan pertanggungjawaban

Dalam hal pembayaran yang dilakukan Bendahara Pengeluaran merupakan uang muka kerja SPBy dilampiria Rencana pelaksanaan kegiatanpembayaranb Rincian kebutuhan dana dan c Batas waktu pertanggungjawaban penggunaan uang muka kerja

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

  • MEKANISME PENCAIRAN DANA dan PENYUSUNAN LAPORAN BOS PADA KEMEN
  • Latar Belakang
  • BELANJA BANTUAN SOSIAL
  • Bultek 10 SAP Akuntansi Belanja Bantuan Sosial
  • Hal-hal yang perlu diperhatikan
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (1)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (2)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (3)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (4)
  • Slide 10
  • PENGERTIAN
  • TUJUAN UMUM
  • TUJUAN KHUSUS
  • PROGRAM PRIORITAS
  • Slide 15
  • Slide 16
  • PENCAIRAN BELANJA BANTUAN SOSIAL (PMK No 81PMK052012)
  • Slide 18
  • Slide 19
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • IMPLEMENTASI SURAT DIRJEN PERBENDAHARAAN NOMOR S-8245PB2014
  • Slide 25
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Slide 31
  • Slide 32
  • Slide 33
  • Slide 34
  • Slide 35
  • Slide 36
  • Slide 37
  • Slide 38
  • Slide 39
  • Slide 40
  • SYARAT PENYALURAN DANA BOS
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS) (2)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP (2)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP (3)
Page 13: MEKANISME PENCAIRAN DANA dan PENYUSUNAN LAPORAN BOS.pptx

TUJUAN KHUSUSSecara khusus tujuan program BOS Membebaskan biaya operasional madrasah

bagi seluruh peserta didik di Madrasah Negeri Meringankan beban biaya operasional

madrasah bagi peserta didik di madrasah swastapps

Membebaskan segala jenis biaya pendidikan bagi seluruh siswa miskin di tingkat pendidikan dasar dan menengah baik di madrasah negeri maupun madrasah swasta

PROGRAM PRIORITAS

Merupakan Program Direktif Dari Presiden Merupakan Program Mandatory Nasional Merupakan Program Prioritas Nasional

Dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) sehingga harus dijaga ketetapan volume dan satuannya

HASIL REVIU BELANJA BANTUAN SOSIAL OLEH BPKP

Tidak Tepat Sasaran Anggaran yang direncanakan untuk membiayai kegiatan yang penerimanya tidak memenuhi kriteria sebagaimana diatur dalam PMK 81PMK052012 tentang Belanja Bantuan Sosial Hal ini terjadi karena kegiatan-kegiatan tersebut tidak dapat dimasukkan dalam Belanja Modal maupun Belanja Barang sehingga oleh KL dimasukkan dalam Belanja Bantuan Sosial

Tumpang TindihAnggaran yang direncanakan untuk membiayai kegiatan yang memiliki kesamaan baik substansi maupun penerimanya diantara Eselon I pada KL (dalam satu KL) yang bersangkutan atau diantara KL yang direviu (antar KL)

Tidak Transparan dan Tidak AkuntabelAnggaran yang direncanakan untuk membiayai kegiatan 1Rencana pelaksanaannya tidak didukung dengan Pedoman Penyaluran yang

jelas2Program Kegiatan dan Pedoman nya tidak dipublikasikan secara luas3Daftar penerima dan jumlahnya tidak ditetapkan secara jelas dan diumumkan

secara terbuka

HASIL REVIU BELANJA BANTUAN SOSIAL OLEH BPKP

No KementerianLembaga Tidak Tepat Sasaran

Tumpang Tindih

Tidak TransparanAkuntabel

Total

1 Kementerian Pertanian -

2 Kementerian Pendidikan amp Kebud 727496 5750 733246

3 Kementerian Kesehatan 500 500

4 Kementerian Agama 97311 148718 246029

5 Kementerian Tenaga Kerja amp Trans

1676 1150 2826

6 Kementerian Kelautan amp Perikanan

-

7 Kementerian Pekerjaan Umum 2580 2580

8 Kementerian Pariwisata amp Ek 4900 4900

9 Kementerian Koperasi amp UKM 689 689

10 Kementerian Pemb Daerah Tertinggal

460 1000 1460

11 Kementerian Perumahan Rakyat 3600 3600 7200

TOTAL 839214 5750 154468 999432

(dalam Miliar Rupiah)

PENCAIRAN BELANJA BANTUAN SOSIAL(PMK No 81PMK052012)

Pemberi

Bantuan

(KPAPPK)

KPPN BankPos

Penyalur

Rekening Penerim

aBantuan

Penerima Bantuan

BO I

Bantuan uang

tunai

Penyedia Barang

Jasa

Penerima

Bantuan

Pemberi Bantuan

(KPAPPK)KPP

N BO I

Bantuan barangjasa

KOMITMEN PEMERINTAH ATAS DANA BANSOS

a Belanja Bansos yang tidak tepat sasaran dan tumpang tindih dibatalkandirevisiditunda bila belum dilaksanakandicairkan

b Belanja Bansos yang sedangsudah dilaksanakandicairkan agar ditingkatkan governance-nya dan dipersiapkan pertanggungjawaban serta auditnya

c Belanja Bansos yang tidak transparan dan akuntabel KL agar memperjelas dan mempublikasikan secara luas program kegiatan pedoman penyaluran serta penerima dan jumlahnya

Tindak Lanjut Kementerian Keuangan Atas Reviu BPKP

HASIL PEMETAAN DANA BANSOS 2014

Klasifikasi ke Jenis Belanja yang sesuai

Belanja Barang

Belanja Pegawai

Satker Pusat 521XXX

526XXXPengadaan Barang amp

Jasa

Satker Pusat

Dengan SK Penetapan

Dengan SK Penetapan

Mekanisme UP

Alokasi Dana Pada Kemenag untuk 1 Bea Siswa Berprestasi2 Tunjangan Guru3 Dana Operasional LembagaAdminstrasi

(BOSBOP)4 Pengadaan Fisik

Tidak memenuhi kriteria sebagai Dana Bansos

PEMETAAN AKUN EKS BANTUAN SOSIAL PADA KEMENAG(Surat Dirjen Perbendaharaan No S-8245PB2014)

No Kegiatanoutputkomponenuraian Akun saat ini Akun yg seharusnya

I BeasiswaBSM

1 Beasiswa amp Mahasiswa Berprestasi 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219

2 Bantuan Siswa amp Mahasiswa Miskin untuk MIMTsPTA NegeriSwasta

572111 Bansos dalam bentuk uang

574111

II Tunjangan

1 Tunjangan Profesi GuruDosen Non PNS 572111 (Bansos dalam bentuk uang)

511521

2 Tunjangan Penyuluh Agama Non PNS 572111 (Bansos dalam bentuk uang)

511522

III Operasional LembagaAdministrasi

1 BOS MadrasahPTA Swasta 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

PEMETAAN AKUN EKS BANTUAN SOSIAL PADA KEMENAG(Surat Dirjen Perbendaharaan No S-8245PB2014)

No Kegiatanoutputkomponenuraian Akun saat ini Akun yg seharusnya2 Layanan Penyelenggaraan Pendidikan 573111 (Bansos dalam

bentuk uang)521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

3 Operasional Lembaga Keagamaan 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

4 Operasional Sekber Kerukunan Umat Beragama

573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

5 Pelayanan Nikah 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

PEMETAAN AKUN EKS BANTUAN SOSIAL PADA KEMENAG(Surat Dirjen Perbendaharaan No S-8245PB2014)

No Kegiatanoutputkomponenuraian Akun saat ini Akun yg seharusnya6 Penelitian SiswaMahasiswa Swasta 573111 (Bansos dalam

bentuk uang)521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

7 Sertifikasi Tanah Wakaf 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

8 Akreditasi Madrasah Swasta 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

9 Pendidikan Terpadu Anak Terapan 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

PEMETAAN AKUN EKS BANTUAN SOSIAL PADA KEMENAG(Surat Dirjen Perbendaharaan No S-8245PB2014)

No Kegiatanoutputkomponenuraian Akun saat ini Akun yg seharusnya10 Event Keagamaan 573111 (Bansos dalam

bentuk uang)521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

IV Pengadaan Fisik1 PembangunanRehab Ruang Kelas

MIMTsMA Swasta573111 (Bansos dalam bentuk uang)

526xxx sesuai dengan peruntukannya

2 Peralatan LaboratoriumPerpustakaanMeubelair

573111 (Bansos dalam bentuk uang)

526xxx sesuai dengan peruntukannya

3 Pembangunan Sekber Kerukunan Umat Beragama

573111 (Bansos dalam bentuk uang)

526xxx sesuai dengan peruntukannya

4 Bantuan Sarana Prasarana SekolahPT Keagamaan Swasta

573111 (Bansos dalam bentuk uang)

526xxx sesuai dengan peruntukannya

5 Bantuan Rumah ibadah 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

6 Asrama Pondok Pesantren 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

IMPLEMENTASI SURAT DIRJEN PERBENDAHARAAN NOMOR S-8245PB2014

P A K P A PPK KHUSUS

BPP KHUSUSB P

Pedoman Umum

Pedoman Teknis

Penerima Bantuan

1 2 2a

3

5a

5b

SK Penerim

a Bantuan

3a3b

Seleksi dan

Penentuan

6

PP SPM

SPM

4

Penyedia BJ

4a

LS UPPejabat Perbendaharaan KPA PPK PPSPM

Pejabat Perbendaharaan KPA PPK BPBPP PPSPM

1 Pembuatan Komitmen antara PPK dengan Pihak Ketiga

(PerjanjianSurat Keputusan)2 Pengajuan tagihan disertai

kontrakkuitansibukti pengeluaran

1 Permintaan besaran UP untuk BPBPP- Dispensasi besaran UP (Kanwil DJPB)- Dispensasi pembayaran dengan UP

melebihi Rp 50 juta (Dirjen PB)2 BPBPP membayarkan dana UP

berdasarkan SPBy yang diterbitkan oleh PPK berdasarkan bukti pengeluaranSurat Keputusan

3 Penggantian UPRevolving setelah UP dipergunakan minimal 50 oleh BP masing-masing BPP

MEKANISME PENCAIRAN DANA NON-BANSOS(PMK No 190PMK052012)

KPA mengajukan UP kepada KPPN sebesar kebutuhan operasional Satker dalam 1 (satu) bulan yang direncanakan dibayarkan melalui UP

Pemberian UP diberikan paling banyak

a Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) untuk pagu jenis belanja yang bisa dibayarkan melalui UP sampai dengan Rp 900000000 (sembilan ratus juta rupiah)

b Rp100000000 (seratus juta rupiah) untuk pagu jenis belanja yang bisa dibayarkan melalui UP diatas Rp 900000000 (sembilan ratus juta rupiah) sampai dengan Rp 2400000000 (dua miliar empat ratus juta rupiah)

c Rp200000000 (dua ratus juta rupiah) untuk pagu jenis belanja yang bisa dibayarkan melalui UP diatas Rp 2400000000 (dua miliar empat ratus juta rupiah) sampai dengan Rp6000000000 (enam miliar rupiah) atau

d Rp500000000 (lima ratus juta rupiah) untuk pagu jenis belanja yang bisa dibayarkan melalui UP diatas Rp 6000000000 (enam miliar rupiah)

Persetujuan perubahan besaran UP dilaksanakan oleh Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan

BESARAN UP

o KPA dapat mengajukan TUP kepada Kepala KPPN jika sisa UP pada BP tdk cukup tersedia membiayai kegiatan yang mendesak tidak dapat ditunda

o Syarat penggunaan TUP Digunakan dan dipertanggungjawabkan paling lama

1 (satu) bulan sejak tgl SP2D diterbitkan Tidak digunakan untuk membiayai kegiatan yg harus

dilaksanakan dengan pembayaran LSo KPA mengajukan TUP kepada Kepala KPPN (KBUN)

disertai Rincian rencana penggunan TUP Surat yang memuat syarat penggunaan TUP

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TUP)

o Ka KPPN melakukan penilaian terhadap Pengeluaran pada rincian rencana penggunaan TUP

bukan merupakan pengeluaran yg harus dengan pembayaran LS

Ketersediaan dana dalam DIPA TUP sebelumnya sdh dipertanggungjawabkan

seluruhnya Sisa TUP telah disetor ke Kas Negara

o Dalam hal TUP sebelumnya belum dipertanggungjawabkan seluruhnya danatau belum disetor KPPN dapat menyetujui TUP berikutnya setelah mendapat persetujuan Kakanwil Ditjen Perbendaharaan

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TUP)

o Dalam hal KPA mengajukan TUP utk kebutuhan melebihi waktu 1 (satu) bulan Ka KPPN dapat memberi persetujuan dengan pertimbangan kegiatan yg akan dilaksanakan memerlukan waktu lebih dari 1 (satu) bulan

o Persetujuan Ka KPPN atas TUP bisa sebagian atau seluruhnya

o Ka KPPN menolak permintaan TUP bila tidak memenuhi ketentuan

o Persetujuan atau penolakan TUP disampaikan paling lambat 1 (satu) hari kerja

o TUP harus dipertanggungjawabkan dalam waktu 1 (satu) bulan dan dapat dilakukan secara bertahap

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TUP)

o Dalam hal 1 (satu) bulan sejak SP2D TUP diterbitkan belum dilakukan pengesahan dan pertanggungjawaban TUP Kepala KPPN menyampaikan surat teguran kepada KPA

o Sisa TUP yang tidak habis digunakan harus disetor ke Kas Negara paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah batas waktu

o Permohonan persetujuan perpanjangan pertanggungjawaban TUP melampaui 1 (satu) bulan dapat diajukan KPA kepada Ka KPPN

o Persetujuan perpanjangan diberikan dengan pertimbangan KPA hrs mempertanggungjawabkan penggunaan TUP Pernyataan kesanggupan KPA untuk mempertanggungjawabkan

sisa TUP tidak lebih dari 1 (satu) bulan berikutnya

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TUP)

1 Bendahara PengeluaranBPP melakukan pembayaran atas UP berdasarkan Surat Perintah Bayar (SPBy) yang dilampiri bukti2 pengeluaran yang disetujui dan ditandatangani oleh PPK

2 Dalam hal pembayaran yang dilakukan Bendahara Pengeluaran merupakan uang muka kerja SPBy dilampirindash rencana pelaksanaan kegiatanpembayaranndash rincian kebutuhan dana dan ndash batas waktu pertanggungjawaban penggunaan uang muka kerja

3 Berdasarkan SPBy yang diterimanya Bendahara PengeluaranBPP melakukanndash pengujian atas tagihan pada SPBy danndash pemungutanpemotongan pajakbukan pajak atas tagihan dalam SPBy

yang diajukan dan menyetorkan ke kas negara4 Berdasarkan rencana pelaksanaan kegiatan pembayaran dan rincian

kebutuhan dana Bendahara Pengeluaran BPP melakukan pengujian ketersediaan dana

MEKANISME PEMBAYARAN OLEH BPBPP

5 Apabila SPBy telah memenuhi persyaratan pembayaran BP BPP melakukan pembayaran bila tidak memenuhi persyaratan maka BP BPP harus menolak SPBy

7 Penerima uang muka kerja harus mempertanggungjawabkan uang muka kerja sesuai batas waktu berupa kuitansibukti pembelian yg disahkan PPK beserta faktur pajak dan SSP serta nota bukti penerimaan barang jasa atau dokumen pendukung lain yg disahkan PPK Berdasarkan pertanggungjawaban tsb BP BPP melakukan pengujian bukti pengeluaran

8 Dalam hal sampai batas waktu penerima uang muka kerja belum menyampaikan bukti pengeluaran BP BPP menyampaikan permintaan tertulis agar penerima uang muka kerja segera mempertanggungjawabkan uang muka kerja ditembuskan kepada PPK

9 BPP menyampaikan SPBy beserta bukti pengeluaran kepada BP10 BP menyampaikan bukti pengeluaran kepada PPK untuk pembuatan SPP

GUPGUP Nihil

MEKANISME PEMBAYARAN OLEH BPBPP

33

UANG PERSEDIAAN

bull Perubahan Besaran UP dilaksanakan melalui Kepala Kanwil Ditjen PerbendaharaanKetentuan lama oleh Dirjen Perbendaharaan

bull Pada akhir hari kerja uang tunai di Bendahara yang berasal dari UP tidak boleh melebihi Rp 50 Juta

bull Revolving UP sebesar 50 Ketentuan lama 75

bull UP digunakan untuk jenis belanja barang (52) Belanja Modal (53) dan Belanja Lain-lain (58) dengan nilai sampai dengan Rp50000000ndash 1 (satu) penerimapenyedia barangjasa dan bukan merupakan untuk

pengadaan barangjasa yang dipecah-pecah Ketentuan lama UP digunakan untuk jenis belanja barang belanja modal (pendukung)

dan lain-lain maksimal Rp20 juta untuk setiap kuitansi

34

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN

bull Persetujuan TUP oleh Kepala KPPN (berapapun nilainya) termasuk persetujuan melewati waktu 1 bulan Ketentuan lama oleh Kepala Kanwil DJPB untuk nilai di

atas 500 Juta

bull Pertanggungjawaban TUP dapat diangsur (harianmingguan) selama batas waktu pertanggungjawaban TUP (Pasal 49 ayat (1)) (tujuan agar pencatatan realisasi belanja lebih cepat) Ketentuan lama Pertanggungjawaban TUP harus

dilaksanakan sekaligus

SPP-UPTUP diselesaikan paling lambat 2 (dua) hari kerja SPP-GUP diselesaikan paling lambat 4 (empat) hari kerja SPP-PTUP diselesaikan paling lambat 3 (tiga) hari kerja dan SPP-LS diselesaikan paling lambat 5 (lima) hari kerja

PPSPM menyampaikan SPM kepada KPPN paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah SPM diterbitkan

Lima hari kerja setelah serah terima pekerjaan penyedia barangjasa menyampaikan tagihan kepada PPK

PPK menerbitkan SPP-LS dalam waktu 5 hari kerja Proses Penyelesaian

Pekerjaan harus

dilaporkan secara berkala kepada KPA

Norma Waktu Penyelesaian Tagihan

LAPORAN

Pelaksanaan kegiatan dan penggunaan anggaran pada DIPA yang mengakibatkan pengeluaran negara dilakukan melalui pembuatan komitmen

Pembuatan komitmen dilakukan dalam bentukndash Perjanjiankontrak untuk pengadaan barangjasa danataundash Penetapan keputusan

Pembuatan komitmen melalui penetapan keputusan yang mengakibatkan pengeluaran negara antara lain untuk

ndash pelaksanaan belanja pegawaindash pelaksanaan perjalanan dinas yang dilaksanakan secara swakelolandash pelaksanaan kegiatan swakelola termasuk pembayaran honorarium kegiatan

ataundash pelaksanaan belanja bantuan sosial dalam bentuk transfer uang kepada penerima

bantuan

PEMBUATAN KOMITMEN

Atas perjanjiankontrak yang akan dibayar melalui SPM-LS PPK mencatatkan perjanjiankontrak dan menyampaikan paling lambat 5 hari kerja setelah ditandatangani perjanjiankontrak tersebut ke KPPN secara langsung atau melalui e-mail yang meliputi data

ndash nama dan kode Satker serta uraian fungsisubfungsi program kegiatan output dan akun yang digunakan

ndash nomor Surat Pengesahan dan tanggal DIPAndash nomor tanggal dan nilai perjanjiankontrak yang telah dibuat oleh Satkerndash uraian pekerjaan yang diperjanjikanndash data penyedia barangjasa yang tercantum dalam perjanjiankontrak antara lain nama rekanan

alamat rekanan NPWP nama bank nama dan nomor rekening penerima pembayaranndash jangka waktu dan tanggal penyelesaian pekerjaan serta masa pemeliharaan apabila dipersyaratkanndash ketentuan sanksi apabila terjadi wanprestasindash addendum perjanjiankontrak apabila terdapat perubahan data pada perjanjiankontrak tersebutndash cara pembayaran dan rencana pelaksanaan pembayaran

sekaligus (nilai rencana bulan ) atau secara bertahap (nilai rencana bulan )

Alokasi dana yang sudah tercatat dan terikat dengan perjanjiankontrak tidak dapat digunakan lagi untuk kebutuhan lain

Data perjanjiankontrak dalam Kartu Pengawasan Kontrak KPPN digunakan untuk menguji kesesuaian tagihan yang tercantum pada SPM

Pencatatan Komitmen oleh KPPN

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN amp PENYALURAN DANA BOS

No Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Identifikasi Pencairan

1 PengembanganPerpustakaan

Pembelian bukuperabot Perpustakaan Akses internet Pengembangan database perpustakaan Peningkatan kapasitas Pustakawan Pembelian AC perpustakaan

Pengadaan barangjasa dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

2 Kegiatan dalam rangkapenerimaan peserta didikbaru

Termasuk untuk konsumsi dan honor panitia dalam rangka penerimaan peserta didik baru

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

3 Kegiatan pembelajarandan ekstra kurikuler siswa

Termasuk untuk honor tambahan jam mengajar transportasi pembelian peralatan

Penerbitan SK Honor Pengadaan barang dengan

nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

4 Kegiatan Ulangan danUjian

ATK Honor pengawas dan koreksi hasil ujian Transportasi

Penerbitan SK Honor Pengadaan barang dengan

nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

5 Pembelian bahan-bahanhabis pakai

ATK Suku cadang alat kantor Alat kebersihan

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN amp PENYALURAN DANA BOS

No Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Identifikasi Pencairan

6 Langganan daya dan jasa Listrik Air TeleponAkses internetPembelian genset atau panel surya

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

7 Perawatan madrasah Rehab ringan tidak lebih dari Rp 10 juta Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

8 Pembayaran honorariumbulanan guru honorer dan tenaga kependidikanhonorer

Guru honorer Pegawai administrasi (termasuk administrasi BOS

untuk MI) Pegawai perpustakaan Penjaga Madrasah Satpam Pegawai kebersihan

Penerbitan SK Honor Pengadaan barang dengan

nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

9 Pengembangan profesiguru dan tenagakependidikan

Biaya akomodasi seminar Fotocopy Transportasi

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

10 Membantu siswa miskin Transportasi Seragam sekolah

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN amp PENYALURAN DANA BOS

No Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Identifikasi Pencairan

11 Pembiayaan pengelolaanBOS

ATK Penggandaan Transportasi

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

12 Pembelian perangkatkomputer

Dekstop Laptop Proyektor

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

13 Pembiayaan asrama danpembelian peralatanibadah

Pembelian kitab kuning Peralatan sholat

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

14 Biaya lainnya jika seluruhkomponen 1 sd 13 telahterpenuhi pendanaannyadari BOS

Alat peraga pendidikan UKS Mebelair

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

SYARAT PENYALURAN DANA BOS

KPA dapat membuka rekening pengeluaran atas nama BPP dengan persetujuan kuasa BUN

PPK menandatangani Surat Perjanjian Pemberian Bantuan (SPPB) dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Madrasah (RKAM) BOS yang diajukan oleh setiap Madrasah

BPP merekapitulasi RKAM setiap madrasah kemudian PPK dan BPP mengajukan rekapitulasi RKAM tersebut ke Bendahara Pengeluaran (BP) sebagai pedoman kebutuhan Pembayaran Langsung (LS) belanja barangjasa Uang Persediaan (UP) atau Tambahan Uang Persediaan (TUP) khusus pencairan dana BOS

PPK dapat mengklasifikasikan kategori belanja barangjasa belanja kegiatan belanja pegawai belanja bansos dan perjalanan dinas dari rekapitulasi RKAM setiap madrasah sebagai pedoman dalam mekanisme pembayaran dana BOS

Madrasah harus menyampaikan SPPB dan RKAM setiap pengajuan pencairan dana BOS

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)

Pembayaran di atas Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa menggunakan mekanisme pembayaran langsung (LS) belanja barangjasa oleh PPK namun di bawah Rp 50000000- juga dapat dilakukan mekanisme LS

PPK membuat Surat PerjanjianKontrak terhadap pihak penyedia barangjasa

PPK dapat menerbitkan Surat Permohonan Pembayaran Langsung (SPP-LS) apabila persyaratan pembayaran tagihan sudah terpenuhi dan sudah diuji secara materil

KPA dapat mengeluarkan SPM-LS sebagai pengajuan pencairan terhadap pihak penyedia barangjasa kepada KPPN

Pembayaran LS selain ditujukan kepada pihak penyedia barangjasa atas dasar perjanjiankontrak ditujukan pula ke Bendahara Pengeluaran untuk keperluan pembayaran honorarium dan perjalanan dinas atas dasar surat keputusan

1113088111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088 11130881113088 111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088 11130881113088111308811130881113088

Pelaksanaan pembayaran tagihan kepada penyedia barangjasa harus disertai 1) Bukti perjanjiankontrak2) Referensi Bank yang menunjukkan nama dan nomor rekening

penyedia barangjasa3) Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan4) Berita Acara Serah Terima PekerjaanBarang5) Bukti penyelesaian pekerjaan lainnya sesuai ketentuan6) Berita Acara Pembayaran7) Kuitansi yang telah ditandatangani oleh penyedia barangjasa

dan PPK sesuai (format lampiran 4)8) Faktur pajak beserta Surat Setoran Pajak (SSP) yang telah

ditandatangani oleh Wajib PajakBendahara Pengeluaran9) Jaminan yang dikeluarkan oleh Bank atau lembaga keuangan

lainnya sebagaimana dipersyaratkan dalam peraturan perundang-undangan mengenai pengadaan barangjasa pemerintah

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

Pembayaran sampai dengan Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa dapat menggunakan mekanisme UPTUP melalui PPK dan BPP

KPA mengajukan permintaan UPTUP kepada Kepala KPPN setempat

KPA dapat mengajukan persetujuan besaran UP melampaui besaran yang ditetapkan sesuai pagu DIPA kepada Kepala Kanwil DJPB berdasarkan pengajuan rekapitulasi RKAM dari BPP kepada BP

Pembayaran melebihi Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa dapat dilakukan dengan UP oleh PPK setelah mendapat persetujuan dari Direktur Jenderal Perbendaharaan atas permintaan KPA

BP dapat mentransfer dana UPTUP kepada BPP melalui rekening sesuai kebutuhan mengacu pada RKAM

Setiap BPP dapat mengajukan penggantian UP melalui BP apabila UP yang dikelolanya telah dipergunakan paling sedikit 50 (lima puluh persen) sehingga BP dapat melakukan penggantian (revolving) UP yang telah digunakan sepanjang dana yang dapat dibayarkan dengan UP masih tersedia dalam DIPA

Pengajuan pembayaran UPTUP tahap berikutnya BPP harus menyiapkan bukti-bukti laporan pertanggungjawaban kepada BP terhadap UPTUP yang telah dibayarkan sebelumnya

KPA dapat mengajukan TUP kepada Kepala KPPN jika sisa UP pada BP tdk cukup tersedia membiayai kegiatan yang mendesak tidak dapat ditunda

Permohonan persetujuan perpanjangan pertanggungjawaban TUP melampaui 1 (satu) bulan dapat diajukan KPA kepada Kepala KPPN

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

Jika diperlukan dapat dilakukan mekanisme uang muka dengan menyalurkan dana UP oleh BPP kepada pihak madrasah swasta berdasarkan Surat Perintah Bayar (SPBy) yang ditandatangani oleh BPP Kepala Madrasah dan PPK atas nama KPA dengan memperhatikan batas waktu pertanggungjawaban

Madrasah dapat membelanjakan sendiri atas uang muka tersebut sesuai RKAM yang telah diajukan dengan memperhatikan akuntabilitas laporan pertanggungjawaban

Dalam hal pembayaran yang dilakukan Bendahara Pengeluaran merupakan uang muka kerja SPBy dilampiria Rencana pelaksanaan kegiatanpembayaranb Rincian kebutuhan dana dan c Batas waktu pertanggungjawaban penggunaan uang muka kerja

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

  • MEKANISME PENCAIRAN DANA dan PENYUSUNAN LAPORAN BOS PADA KEMEN
  • Latar Belakang
  • BELANJA BANTUAN SOSIAL
  • Bultek 10 SAP Akuntansi Belanja Bantuan Sosial
  • Hal-hal yang perlu diperhatikan
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (1)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (2)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (3)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (4)
  • Slide 10
  • PENGERTIAN
  • TUJUAN UMUM
  • TUJUAN KHUSUS
  • PROGRAM PRIORITAS
  • Slide 15
  • Slide 16
  • PENCAIRAN BELANJA BANTUAN SOSIAL (PMK No 81PMK052012)
  • Slide 18
  • Slide 19
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • IMPLEMENTASI SURAT DIRJEN PERBENDAHARAAN NOMOR S-8245PB2014
  • Slide 25
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Slide 31
  • Slide 32
  • Slide 33
  • Slide 34
  • Slide 35
  • Slide 36
  • Slide 37
  • Slide 38
  • Slide 39
  • Slide 40
  • SYARAT PENYALURAN DANA BOS
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS) (2)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP (2)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP (3)
Page 14: MEKANISME PENCAIRAN DANA dan PENYUSUNAN LAPORAN BOS.pptx

PROGRAM PRIORITAS

Merupakan Program Direktif Dari Presiden Merupakan Program Mandatory Nasional Merupakan Program Prioritas Nasional

Dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) sehingga harus dijaga ketetapan volume dan satuannya

HASIL REVIU BELANJA BANTUAN SOSIAL OLEH BPKP

Tidak Tepat Sasaran Anggaran yang direncanakan untuk membiayai kegiatan yang penerimanya tidak memenuhi kriteria sebagaimana diatur dalam PMK 81PMK052012 tentang Belanja Bantuan Sosial Hal ini terjadi karena kegiatan-kegiatan tersebut tidak dapat dimasukkan dalam Belanja Modal maupun Belanja Barang sehingga oleh KL dimasukkan dalam Belanja Bantuan Sosial

Tumpang TindihAnggaran yang direncanakan untuk membiayai kegiatan yang memiliki kesamaan baik substansi maupun penerimanya diantara Eselon I pada KL (dalam satu KL) yang bersangkutan atau diantara KL yang direviu (antar KL)

Tidak Transparan dan Tidak AkuntabelAnggaran yang direncanakan untuk membiayai kegiatan 1Rencana pelaksanaannya tidak didukung dengan Pedoman Penyaluran yang

jelas2Program Kegiatan dan Pedoman nya tidak dipublikasikan secara luas3Daftar penerima dan jumlahnya tidak ditetapkan secara jelas dan diumumkan

secara terbuka

HASIL REVIU BELANJA BANTUAN SOSIAL OLEH BPKP

No KementerianLembaga Tidak Tepat Sasaran

Tumpang Tindih

Tidak TransparanAkuntabel

Total

1 Kementerian Pertanian -

2 Kementerian Pendidikan amp Kebud 727496 5750 733246

3 Kementerian Kesehatan 500 500

4 Kementerian Agama 97311 148718 246029

5 Kementerian Tenaga Kerja amp Trans

1676 1150 2826

6 Kementerian Kelautan amp Perikanan

-

7 Kementerian Pekerjaan Umum 2580 2580

8 Kementerian Pariwisata amp Ek 4900 4900

9 Kementerian Koperasi amp UKM 689 689

10 Kementerian Pemb Daerah Tertinggal

460 1000 1460

11 Kementerian Perumahan Rakyat 3600 3600 7200

TOTAL 839214 5750 154468 999432

(dalam Miliar Rupiah)

PENCAIRAN BELANJA BANTUAN SOSIAL(PMK No 81PMK052012)

Pemberi

Bantuan

(KPAPPK)

KPPN BankPos

Penyalur

Rekening Penerim

aBantuan

Penerima Bantuan

BO I

Bantuan uang

tunai

Penyedia Barang

Jasa

Penerima

Bantuan

Pemberi Bantuan

(KPAPPK)KPP

N BO I

Bantuan barangjasa

KOMITMEN PEMERINTAH ATAS DANA BANSOS

a Belanja Bansos yang tidak tepat sasaran dan tumpang tindih dibatalkandirevisiditunda bila belum dilaksanakandicairkan

b Belanja Bansos yang sedangsudah dilaksanakandicairkan agar ditingkatkan governance-nya dan dipersiapkan pertanggungjawaban serta auditnya

c Belanja Bansos yang tidak transparan dan akuntabel KL agar memperjelas dan mempublikasikan secara luas program kegiatan pedoman penyaluran serta penerima dan jumlahnya

Tindak Lanjut Kementerian Keuangan Atas Reviu BPKP

HASIL PEMETAAN DANA BANSOS 2014

Klasifikasi ke Jenis Belanja yang sesuai

Belanja Barang

Belanja Pegawai

Satker Pusat 521XXX

526XXXPengadaan Barang amp

Jasa

Satker Pusat

Dengan SK Penetapan

Dengan SK Penetapan

Mekanisme UP

Alokasi Dana Pada Kemenag untuk 1 Bea Siswa Berprestasi2 Tunjangan Guru3 Dana Operasional LembagaAdminstrasi

(BOSBOP)4 Pengadaan Fisik

Tidak memenuhi kriteria sebagai Dana Bansos

PEMETAAN AKUN EKS BANTUAN SOSIAL PADA KEMENAG(Surat Dirjen Perbendaharaan No S-8245PB2014)

No Kegiatanoutputkomponenuraian Akun saat ini Akun yg seharusnya

I BeasiswaBSM

1 Beasiswa amp Mahasiswa Berprestasi 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219

2 Bantuan Siswa amp Mahasiswa Miskin untuk MIMTsPTA NegeriSwasta

572111 Bansos dalam bentuk uang

574111

II Tunjangan

1 Tunjangan Profesi GuruDosen Non PNS 572111 (Bansos dalam bentuk uang)

511521

2 Tunjangan Penyuluh Agama Non PNS 572111 (Bansos dalam bentuk uang)

511522

III Operasional LembagaAdministrasi

1 BOS MadrasahPTA Swasta 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

PEMETAAN AKUN EKS BANTUAN SOSIAL PADA KEMENAG(Surat Dirjen Perbendaharaan No S-8245PB2014)

No Kegiatanoutputkomponenuraian Akun saat ini Akun yg seharusnya2 Layanan Penyelenggaraan Pendidikan 573111 (Bansos dalam

bentuk uang)521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

3 Operasional Lembaga Keagamaan 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

4 Operasional Sekber Kerukunan Umat Beragama

573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

5 Pelayanan Nikah 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

PEMETAAN AKUN EKS BANTUAN SOSIAL PADA KEMENAG(Surat Dirjen Perbendaharaan No S-8245PB2014)

No Kegiatanoutputkomponenuraian Akun saat ini Akun yg seharusnya6 Penelitian SiswaMahasiswa Swasta 573111 (Bansos dalam

bentuk uang)521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

7 Sertifikasi Tanah Wakaf 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

8 Akreditasi Madrasah Swasta 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

9 Pendidikan Terpadu Anak Terapan 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

PEMETAAN AKUN EKS BANTUAN SOSIAL PADA KEMENAG(Surat Dirjen Perbendaharaan No S-8245PB2014)

No Kegiatanoutputkomponenuraian Akun saat ini Akun yg seharusnya10 Event Keagamaan 573111 (Bansos dalam

bentuk uang)521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

IV Pengadaan Fisik1 PembangunanRehab Ruang Kelas

MIMTsMA Swasta573111 (Bansos dalam bentuk uang)

526xxx sesuai dengan peruntukannya

2 Peralatan LaboratoriumPerpustakaanMeubelair

573111 (Bansos dalam bentuk uang)

526xxx sesuai dengan peruntukannya

3 Pembangunan Sekber Kerukunan Umat Beragama

573111 (Bansos dalam bentuk uang)

526xxx sesuai dengan peruntukannya

4 Bantuan Sarana Prasarana SekolahPT Keagamaan Swasta

573111 (Bansos dalam bentuk uang)

526xxx sesuai dengan peruntukannya

5 Bantuan Rumah ibadah 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

6 Asrama Pondok Pesantren 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

IMPLEMENTASI SURAT DIRJEN PERBENDAHARAAN NOMOR S-8245PB2014

P A K P A PPK KHUSUS

BPP KHUSUSB P

Pedoman Umum

Pedoman Teknis

Penerima Bantuan

1 2 2a

3

5a

5b

SK Penerim

a Bantuan

3a3b

Seleksi dan

Penentuan

6

PP SPM

SPM

4

Penyedia BJ

4a

LS UPPejabat Perbendaharaan KPA PPK PPSPM

Pejabat Perbendaharaan KPA PPK BPBPP PPSPM

1 Pembuatan Komitmen antara PPK dengan Pihak Ketiga

(PerjanjianSurat Keputusan)2 Pengajuan tagihan disertai

kontrakkuitansibukti pengeluaran

1 Permintaan besaran UP untuk BPBPP- Dispensasi besaran UP (Kanwil DJPB)- Dispensasi pembayaran dengan UP

melebihi Rp 50 juta (Dirjen PB)2 BPBPP membayarkan dana UP

berdasarkan SPBy yang diterbitkan oleh PPK berdasarkan bukti pengeluaranSurat Keputusan

3 Penggantian UPRevolving setelah UP dipergunakan minimal 50 oleh BP masing-masing BPP

MEKANISME PENCAIRAN DANA NON-BANSOS(PMK No 190PMK052012)

KPA mengajukan UP kepada KPPN sebesar kebutuhan operasional Satker dalam 1 (satu) bulan yang direncanakan dibayarkan melalui UP

Pemberian UP diberikan paling banyak

a Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) untuk pagu jenis belanja yang bisa dibayarkan melalui UP sampai dengan Rp 900000000 (sembilan ratus juta rupiah)

b Rp100000000 (seratus juta rupiah) untuk pagu jenis belanja yang bisa dibayarkan melalui UP diatas Rp 900000000 (sembilan ratus juta rupiah) sampai dengan Rp 2400000000 (dua miliar empat ratus juta rupiah)

c Rp200000000 (dua ratus juta rupiah) untuk pagu jenis belanja yang bisa dibayarkan melalui UP diatas Rp 2400000000 (dua miliar empat ratus juta rupiah) sampai dengan Rp6000000000 (enam miliar rupiah) atau

d Rp500000000 (lima ratus juta rupiah) untuk pagu jenis belanja yang bisa dibayarkan melalui UP diatas Rp 6000000000 (enam miliar rupiah)

Persetujuan perubahan besaran UP dilaksanakan oleh Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan

BESARAN UP

o KPA dapat mengajukan TUP kepada Kepala KPPN jika sisa UP pada BP tdk cukup tersedia membiayai kegiatan yang mendesak tidak dapat ditunda

o Syarat penggunaan TUP Digunakan dan dipertanggungjawabkan paling lama

1 (satu) bulan sejak tgl SP2D diterbitkan Tidak digunakan untuk membiayai kegiatan yg harus

dilaksanakan dengan pembayaran LSo KPA mengajukan TUP kepada Kepala KPPN (KBUN)

disertai Rincian rencana penggunan TUP Surat yang memuat syarat penggunaan TUP

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TUP)

o Ka KPPN melakukan penilaian terhadap Pengeluaran pada rincian rencana penggunaan TUP

bukan merupakan pengeluaran yg harus dengan pembayaran LS

Ketersediaan dana dalam DIPA TUP sebelumnya sdh dipertanggungjawabkan

seluruhnya Sisa TUP telah disetor ke Kas Negara

o Dalam hal TUP sebelumnya belum dipertanggungjawabkan seluruhnya danatau belum disetor KPPN dapat menyetujui TUP berikutnya setelah mendapat persetujuan Kakanwil Ditjen Perbendaharaan

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TUP)

o Dalam hal KPA mengajukan TUP utk kebutuhan melebihi waktu 1 (satu) bulan Ka KPPN dapat memberi persetujuan dengan pertimbangan kegiatan yg akan dilaksanakan memerlukan waktu lebih dari 1 (satu) bulan

o Persetujuan Ka KPPN atas TUP bisa sebagian atau seluruhnya

o Ka KPPN menolak permintaan TUP bila tidak memenuhi ketentuan

o Persetujuan atau penolakan TUP disampaikan paling lambat 1 (satu) hari kerja

o TUP harus dipertanggungjawabkan dalam waktu 1 (satu) bulan dan dapat dilakukan secara bertahap

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TUP)

o Dalam hal 1 (satu) bulan sejak SP2D TUP diterbitkan belum dilakukan pengesahan dan pertanggungjawaban TUP Kepala KPPN menyampaikan surat teguran kepada KPA

o Sisa TUP yang tidak habis digunakan harus disetor ke Kas Negara paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah batas waktu

o Permohonan persetujuan perpanjangan pertanggungjawaban TUP melampaui 1 (satu) bulan dapat diajukan KPA kepada Ka KPPN

o Persetujuan perpanjangan diberikan dengan pertimbangan KPA hrs mempertanggungjawabkan penggunaan TUP Pernyataan kesanggupan KPA untuk mempertanggungjawabkan

sisa TUP tidak lebih dari 1 (satu) bulan berikutnya

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TUP)

1 Bendahara PengeluaranBPP melakukan pembayaran atas UP berdasarkan Surat Perintah Bayar (SPBy) yang dilampiri bukti2 pengeluaran yang disetujui dan ditandatangani oleh PPK

2 Dalam hal pembayaran yang dilakukan Bendahara Pengeluaran merupakan uang muka kerja SPBy dilampirindash rencana pelaksanaan kegiatanpembayaranndash rincian kebutuhan dana dan ndash batas waktu pertanggungjawaban penggunaan uang muka kerja

3 Berdasarkan SPBy yang diterimanya Bendahara PengeluaranBPP melakukanndash pengujian atas tagihan pada SPBy danndash pemungutanpemotongan pajakbukan pajak atas tagihan dalam SPBy

yang diajukan dan menyetorkan ke kas negara4 Berdasarkan rencana pelaksanaan kegiatan pembayaran dan rincian

kebutuhan dana Bendahara Pengeluaran BPP melakukan pengujian ketersediaan dana

MEKANISME PEMBAYARAN OLEH BPBPP

5 Apabila SPBy telah memenuhi persyaratan pembayaran BP BPP melakukan pembayaran bila tidak memenuhi persyaratan maka BP BPP harus menolak SPBy

7 Penerima uang muka kerja harus mempertanggungjawabkan uang muka kerja sesuai batas waktu berupa kuitansibukti pembelian yg disahkan PPK beserta faktur pajak dan SSP serta nota bukti penerimaan barang jasa atau dokumen pendukung lain yg disahkan PPK Berdasarkan pertanggungjawaban tsb BP BPP melakukan pengujian bukti pengeluaran

8 Dalam hal sampai batas waktu penerima uang muka kerja belum menyampaikan bukti pengeluaran BP BPP menyampaikan permintaan tertulis agar penerima uang muka kerja segera mempertanggungjawabkan uang muka kerja ditembuskan kepada PPK

9 BPP menyampaikan SPBy beserta bukti pengeluaran kepada BP10 BP menyampaikan bukti pengeluaran kepada PPK untuk pembuatan SPP

GUPGUP Nihil

MEKANISME PEMBAYARAN OLEH BPBPP

33

UANG PERSEDIAAN

bull Perubahan Besaran UP dilaksanakan melalui Kepala Kanwil Ditjen PerbendaharaanKetentuan lama oleh Dirjen Perbendaharaan

bull Pada akhir hari kerja uang tunai di Bendahara yang berasal dari UP tidak boleh melebihi Rp 50 Juta

bull Revolving UP sebesar 50 Ketentuan lama 75

bull UP digunakan untuk jenis belanja barang (52) Belanja Modal (53) dan Belanja Lain-lain (58) dengan nilai sampai dengan Rp50000000ndash 1 (satu) penerimapenyedia barangjasa dan bukan merupakan untuk

pengadaan barangjasa yang dipecah-pecah Ketentuan lama UP digunakan untuk jenis belanja barang belanja modal (pendukung)

dan lain-lain maksimal Rp20 juta untuk setiap kuitansi

34

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN

bull Persetujuan TUP oleh Kepala KPPN (berapapun nilainya) termasuk persetujuan melewati waktu 1 bulan Ketentuan lama oleh Kepala Kanwil DJPB untuk nilai di

atas 500 Juta

bull Pertanggungjawaban TUP dapat diangsur (harianmingguan) selama batas waktu pertanggungjawaban TUP (Pasal 49 ayat (1)) (tujuan agar pencatatan realisasi belanja lebih cepat) Ketentuan lama Pertanggungjawaban TUP harus

dilaksanakan sekaligus

SPP-UPTUP diselesaikan paling lambat 2 (dua) hari kerja SPP-GUP diselesaikan paling lambat 4 (empat) hari kerja SPP-PTUP diselesaikan paling lambat 3 (tiga) hari kerja dan SPP-LS diselesaikan paling lambat 5 (lima) hari kerja

PPSPM menyampaikan SPM kepada KPPN paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah SPM diterbitkan

Lima hari kerja setelah serah terima pekerjaan penyedia barangjasa menyampaikan tagihan kepada PPK

PPK menerbitkan SPP-LS dalam waktu 5 hari kerja Proses Penyelesaian

Pekerjaan harus

dilaporkan secara berkala kepada KPA

Norma Waktu Penyelesaian Tagihan

LAPORAN

Pelaksanaan kegiatan dan penggunaan anggaran pada DIPA yang mengakibatkan pengeluaran negara dilakukan melalui pembuatan komitmen

Pembuatan komitmen dilakukan dalam bentukndash Perjanjiankontrak untuk pengadaan barangjasa danataundash Penetapan keputusan

Pembuatan komitmen melalui penetapan keputusan yang mengakibatkan pengeluaran negara antara lain untuk

ndash pelaksanaan belanja pegawaindash pelaksanaan perjalanan dinas yang dilaksanakan secara swakelolandash pelaksanaan kegiatan swakelola termasuk pembayaran honorarium kegiatan

ataundash pelaksanaan belanja bantuan sosial dalam bentuk transfer uang kepada penerima

bantuan

PEMBUATAN KOMITMEN

Atas perjanjiankontrak yang akan dibayar melalui SPM-LS PPK mencatatkan perjanjiankontrak dan menyampaikan paling lambat 5 hari kerja setelah ditandatangani perjanjiankontrak tersebut ke KPPN secara langsung atau melalui e-mail yang meliputi data

ndash nama dan kode Satker serta uraian fungsisubfungsi program kegiatan output dan akun yang digunakan

ndash nomor Surat Pengesahan dan tanggal DIPAndash nomor tanggal dan nilai perjanjiankontrak yang telah dibuat oleh Satkerndash uraian pekerjaan yang diperjanjikanndash data penyedia barangjasa yang tercantum dalam perjanjiankontrak antara lain nama rekanan

alamat rekanan NPWP nama bank nama dan nomor rekening penerima pembayaranndash jangka waktu dan tanggal penyelesaian pekerjaan serta masa pemeliharaan apabila dipersyaratkanndash ketentuan sanksi apabila terjadi wanprestasindash addendum perjanjiankontrak apabila terdapat perubahan data pada perjanjiankontrak tersebutndash cara pembayaran dan rencana pelaksanaan pembayaran

sekaligus (nilai rencana bulan ) atau secara bertahap (nilai rencana bulan )

Alokasi dana yang sudah tercatat dan terikat dengan perjanjiankontrak tidak dapat digunakan lagi untuk kebutuhan lain

Data perjanjiankontrak dalam Kartu Pengawasan Kontrak KPPN digunakan untuk menguji kesesuaian tagihan yang tercantum pada SPM

Pencatatan Komitmen oleh KPPN

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN amp PENYALURAN DANA BOS

No Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Identifikasi Pencairan

1 PengembanganPerpustakaan

Pembelian bukuperabot Perpustakaan Akses internet Pengembangan database perpustakaan Peningkatan kapasitas Pustakawan Pembelian AC perpustakaan

Pengadaan barangjasa dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

2 Kegiatan dalam rangkapenerimaan peserta didikbaru

Termasuk untuk konsumsi dan honor panitia dalam rangka penerimaan peserta didik baru

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

3 Kegiatan pembelajarandan ekstra kurikuler siswa

Termasuk untuk honor tambahan jam mengajar transportasi pembelian peralatan

Penerbitan SK Honor Pengadaan barang dengan

nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

4 Kegiatan Ulangan danUjian

ATK Honor pengawas dan koreksi hasil ujian Transportasi

Penerbitan SK Honor Pengadaan barang dengan

nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

5 Pembelian bahan-bahanhabis pakai

ATK Suku cadang alat kantor Alat kebersihan

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN amp PENYALURAN DANA BOS

No Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Identifikasi Pencairan

6 Langganan daya dan jasa Listrik Air TeleponAkses internetPembelian genset atau panel surya

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

7 Perawatan madrasah Rehab ringan tidak lebih dari Rp 10 juta Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

8 Pembayaran honorariumbulanan guru honorer dan tenaga kependidikanhonorer

Guru honorer Pegawai administrasi (termasuk administrasi BOS

untuk MI) Pegawai perpustakaan Penjaga Madrasah Satpam Pegawai kebersihan

Penerbitan SK Honor Pengadaan barang dengan

nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

9 Pengembangan profesiguru dan tenagakependidikan

Biaya akomodasi seminar Fotocopy Transportasi

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

10 Membantu siswa miskin Transportasi Seragam sekolah

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN amp PENYALURAN DANA BOS

No Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Identifikasi Pencairan

11 Pembiayaan pengelolaanBOS

ATK Penggandaan Transportasi

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

12 Pembelian perangkatkomputer

Dekstop Laptop Proyektor

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

13 Pembiayaan asrama danpembelian peralatanibadah

Pembelian kitab kuning Peralatan sholat

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

14 Biaya lainnya jika seluruhkomponen 1 sd 13 telahterpenuhi pendanaannyadari BOS

Alat peraga pendidikan UKS Mebelair

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

SYARAT PENYALURAN DANA BOS

KPA dapat membuka rekening pengeluaran atas nama BPP dengan persetujuan kuasa BUN

PPK menandatangani Surat Perjanjian Pemberian Bantuan (SPPB) dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Madrasah (RKAM) BOS yang diajukan oleh setiap Madrasah

BPP merekapitulasi RKAM setiap madrasah kemudian PPK dan BPP mengajukan rekapitulasi RKAM tersebut ke Bendahara Pengeluaran (BP) sebagai pedoman kebutuhan Pembayaran Langsung (LS) belanja barangjasa Uang Persediaan (UP) atau Tambahan Uang Persediaan (TUP) khusus pencairan dana BOS

PPK dapat mengklasifikasikan kategori belanja barangjasa belanja kegiatan belanja pegawai belanja bansos dan perjalanan dinas dari rekapitulasi RKAM setiap madrasah sebagai pedoman dalam mekanisme pembayaran dana BOS

Madrasah harus menyampaikan SPPB dan RKAM setiap pengajuan pencairan dana BOS

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)

Pembayaran di atas Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa menggunakan mekanisme pembayaran langsung (LS) belanja barangjasa oleh PPK namun di bawah Rp 50000000- juga dapat dilakukan mekanisme LS

PPK membuat Surat PerjanjianKontrak terhadap pihak penyedia barangjasa

PPK dapat menerbitkan Surat Permohonan Pembayaran Langsung (SPP-LS) apabila persyaratan pembayaran tagihan sudah terpenuhi dan sudah diuji secara materil

KPA dapat mengeluarkan SPM-LS sebagai pengajuan pencairan terhadap pihak penyedia barangjasa kepada KPPN

Pembayaran LS selain ditujukan kepada pihak penyedia barangjasa atas dasar perjanjiankontrak ditujukan pula ke Bendahara Pengeluaran untuk keperluan pembayaran honorarium dan perjalanan dinas atas dasar surat keputusan

1113088111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088 11130881113088 111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088 11130881113088111308811130881113088

Pelaksanaan pembayaran tagihan kepada penyedia barangjasa harus disertai 1) Bukti perjanjiankontrak2) Referensi Bank yang menunjukkan nama dan nomor rekening

penyedia barangjasa3) Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan4) Berita Acara Serah Terima PekerjaanBarang5) Bukti penyelesaian pekerjaan lainnya sesuai ketentuan6) Berita Acara Pembayaran7) Kuitansi yang telah ditandatangani oleh penyedia barangjasa

dan PPK sesuai (format lampiran 4)8) Faktur pajak beserta Surat Setoran Pajak (SSP) yang telah

ditandatangani oleh Wajib PajakBendahara Pengeluaran9) Jaminan yang dikeluarkan oleh Bank atau lembaga keuangan

lainnya sebagaimana dipersyaratkan dalam peraturan perundang-undangan mengenai pengadaan barangjasa pemerintah

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

Pembayaran sampai dengan Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa dapat menggunakan mekanisme UPTUP melalui PPK dan BPP

KPA mengajukan permintaan UPTUP kepada Kepala KPPN setempat

KPA dapat mengajukan persetujuan besaran UP melampaui besaran yang ditetapkan sesuai pagu DIPA kepada Kepala Kanwil DJPB berdasarkan pengajuan rekapitulasi RKAM dari BPP kepada BP

Pembayaran melebihi Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa dapat dilakukan dengan UP oleh PPK setelah mendapat persetujuan dari Direktur Jenderal Perbendaharaan atas permintaan KPA

BP dapat mentransfer dana UPTUP kepada BPP melalui rekening sesuai kebutuhan mengacu pada RKAM

Setiap BPP dapat mengajukan penggantian UP melalui BP apabila UP yang dikelolanya telah dipergunakan paling sedikit 50 (lima puluh persen) sehingga BP dapat melakukan penggantian (revolving) UP yang telah digunakan sepanjang dana yang dapat dibayarkan dengan UP masih tersedia dalam DIPA

Pengajuan pembayaran UPTUP tahap berikutnya BPP harus menyiapkan bukti-bukti laporan pertanggungjawaban kepada BP terhadap UPTUP yang telah dibayarkan sebelumnya

KPA dapat mengajukan TUP kepada Kepala KPPN jika sisa UP pada BP tdk cukup tersedia membiayai kegiatan yang mendesak tidak dapat ditunda

Permohonan persetujuan perpanjangan pertanggungjawaban TUP melampaui 1 (satu) bulan dapat diajukan KPA kepada Kepala KPPN

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

Jika diperlukan dapat dilakukan mekanisme uang muka dengan menyalurkan dana UP oleh BPP kepada pihak madrasah swasta berdasarkan Surat Perintah Bayar (SPBy) yang ditandatangani oleh BPP Kepala Madrasah dan PPK atas nama KPA dengan memperhatikan batas waktu pertanggungjawaban

Madrasah dapat membelanjakan sendiri atas uang muka tersebut sesuai RKAM yang telah diajukan dengan memperhatikan akuntabilitas laporan pertanggungjawaban

Dalam hal pembayaran yang dilakukan Bendahara Pengeluaran merupakan uang muka kerja SPBy dilampiria Rencana pelaksanaan kegiatanpembayaranb Rincian kebutuhan dana dan c Batas waktu pertanggungjawaban penggunaan uang muka kerja

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

  • MEKANISME PENCAIRAN DANA dan PENYUSUNAN LAPORAN BOS PADA KEMEN
  • Latar Belakang
  • BELANJA BANTUAN SOSIAL
  • Bultek 10 SAP Akuntansi Belanja Bantuan Sosial
  • Hal-hal yang perlu diperhatikan
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (1)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (2)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (3)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (4)
  • Slide 10
  • PENGERTIAN
  • TUJUAN UMUM
  • TUJUAN KHUSUS
  • PROGRAM PRIORITAS
  • Slide 15
  • Slide 16
  • PENCAIRAN BELANJA BANTUAN SOSIAL (PMK No 81PMK052012)
  • Slide 18
  • Slide 19
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • IMPLEMENTASI SURAT DIRJEN PERBENDAHARAAN NOMOR S-8245PB2014
  • Slide 25
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Slide 31
  • Slide 32
  • Slide 33
  • Slide 34
  • Slide 35
  • Slide 36
  • Slide 37
  • Slide 38
  • Slide 39
  • Slide 40
  • SYARAT PENYALURAN DANA BOS
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS) (2)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP (2)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP (3)
Page 15: MEKANISME PENCAIRAN DANA dan PENYUSUNAN LAPORAN BOS.pptx

HASIL REVIU BELANJA BANTUAN SOSIAL OLEH BPKP

Tidak Tepat Sasaran Anggaran yang direncanakan untuk membiayai kegiatan yang penerimanya tidak memenuhi kriteria sebagaimana diatur dalam PMK 81PMK052012 tentang Belanja Bantuan Sosial Hal ini terjadi karena kegiatan-kegiatan tersebut tidak dapat dimasukkan dalam Belanja Modal maupun Belanja Barang sehingga oleh KL dimasukkan dalam Belanja Bantuan Sosial

Tumpang TindihAnggaran yang direncanakan untuk membiayai kegiatan yang memiliki kesamaan baik substansi maupun penerimanya diantara Eselon I pada KL (dalam satu KL) yang bersangkutan atau diantara KL yang direviu (antar KL)

Tidak Transparan dan Tidak AkuntabelAnggaran yang direncanakan untuk membiayai kegiatan 1Rencana pelaksanaannya tidak didukung dengan Pedoman Penyaluran yang

jelas2Program Kegiatan dan Pedoman nya tidak dipublikasikan secara luas3Daftar penerima dan jumlahnya tidak ditetapkan secara jelas dan diumumkan

secara terbuka

HASIL REVIU BELANJA BANTUAN SOSIAL OLEH BPKP

No KementerianLembaga Tidak Tepat Sasaran

Tumpang Tindih

Tidak TransparanAkuntabel

Total

1 Kementerian Pertanian -

2 Kementerian Pendidikan amp Kebud 727496 5750 733246

3 Kementerian Kesehatan 500 500

4 Kementerian Agama 97311 148718 246029

5 Kementerian Tenaga Kerja amp Trans

1676 1150 2826

6 Kementerian Kelautan amp Perikanan

-

7 Kementerian Pekerjaan Umum 2580 2580

8 Kementerian Pariwisata amp Ek 4900 4900

9 Kementerian Koperasi amp UKM 689 689

10 Kementerian Pemb Daerah Tertinggal

460 1000 1460

11 Kementerian Perumahan Rakyat 3600 3600 7200

TOTAL 839214 5750 154468 999432

(dalam Miliar Rupiah)

PENCAIRAN BELANJA BANTUAN SOSIAL(PMK No 81PMK052012)

Pemberi

Bantuan

(KPAPPK)

KPPN BankPos

Penyalur

Rekening Penerim

aBantuan

Penerima Bantuan

BO I

Bantuan uang

tunai

Penyedia Barang

Jasa

Penerima

Bantuan

Pemberi Bantuan

(KPAPPK)KPP

N BO I

Bantuan barangjasa

KOMITMEN PEMERINTAH ATAS DANA BANSOS

a Belanja Bansos yang tidak tepat sasaran dan tumpang tindih dibatalkandirevisiditunda bila belum dilaksanakandicairkan

b Belanja Bansos yang sedangsudah dilaksanakandicairkan agar ditingkatkan governance-nya dan dipersiapkan pertanggungjawaban serta auditnya

c Belanja Bansos yang tidak transparan dan akuntabel KL agar memperjelas dan mempublikasikan secara luas program kegiatan pedoman penyaluran serta penerima dan jumlahnya

Tindak Lanjut Kementerian Keuangan Atas Reviu BPKP

HASIL PEMETAAN DANA BANSOS 2014

Klasifikasi ke Jenis Belanja yang sesuai

Belanja Barang

Belanja Pegawai

Satker Pusat 521XXX

526XXXPengadaan Barang amp

Jasa

Satker Pusat

Dengan SK Penetapan

Dengan SK Penetapan

Mekanisme UP

Alokasi Dana Pada Kemenag untuk 1 Bea Siswa Berprestasi2 Tunjangan Guru3 Dana Operasional LembagaAdminstrasi

(BOSBOP)4 Pengadaan Fisik

Tidak memenuhi kriteria sebagai Dana Bansos

PEMETAAN AKUN EKS BANTUAN SOSIAL PADA KEMENAG(Surat Dirjen Perbendaharaan No S-8245PB2014)

No Kegiatanoutputkomponenuraian Akun saat ini Akun yg seharusnya

I BeasiswaBSM

1 Beasiswa amp Mahasiswa Berprestasi 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219

2 Bantuan Siswa amp Mahasiswa Miskin untuk MIMTsPTA NegeriSwasta

572111 Bansos dalam bentuk uang

574111

II Tunjangan

1 Tunjangan Profesi GuruDosen Non PNS 572111 (Bansos dalam bentuk uang)

511521

2 Tunjangan Penyuluh Agama Non PNS 572111 (Bansos dalam bentuk uang)

511522

III Operasional LembagaAdministrasi

1 BOS MadrasahPTA Swasta 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

PEMETAAN AKUN EKS BANTUAN SOSIAL PADA KEMENAG(Surat Dirjen Perbendaharaan No S-8245PB2014)

No Kegiatanoutputkomponenuraian Akun saat ini Akun yg seharusnya2 Layanan Penyelenggaraan Pendidikan 573111 (Bansos dalam

bentuk uang)521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

3 Operasional Lembaga Keagamaan 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

4 Operasional Sekber Kerukunan Umat Beragama

573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

5 Pelayanan Nikah 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

PEMETAAN AKUN EKS BANTUAN SOSIAL PADA KEMENAG(Surat Dirjen Perbendaharaan No S-8245PB2014)

No Kegiatanoutputkomponenuraian Akun saat ini Akun yg seharusnya6 Penelitian SiswaMahasiswa Swasta 573111 (Bansos dalam

bentuk uang)521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

7 Sertifikasi Tanah Wakaf 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

8 Akreditasi Madrasah Swasta 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

9 Pendidikan Terpadu Anak Terapan 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

PEMETAAN AKUN EKS BANTUAN SOSIAL PADA KEMENAG(Surat Dirjen Perbendaharaan No S-8245PB2014)

No Kegiatanoutputkomponenuraian Akun saat ini Akun yg seharusnya10 Event Keagamaan 573111 (Bansos dalam

bentuk uang)521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

IV Pengadaan Fisik1 PembangunanRehab Ruang Kelas

MIMTsMA Swasta573111 (Bansos dalam bentuk uang)

526xxx sesuai dengan peruntukannya

2 Peralatan LaboratoriumPerpustakaanMeubelair

573111 (Bansos dalam bentuk uang)

526xxx sesuai dengan peruntukannya

3 Pembangunan Sekber Kerukunan Umat Beragama

573111 (Bansos dalam bentuk uang)

526xxx sesuai dengan peruntukannya

4 Bantuan Sarana Prasarana SekolahPT Keagamaan Swasta

573111 (Bansos dalam bentuk uang)

526xxx sesuai dengan peruntukannya

5 Bantuan Rumah ibadah 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

6 Asrama Pondok Pesantren 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

IMPLEMENTASI SURAT DIRJEN PERBENDAHARAAN NOMOR S-8245PB2014

P A K P A PPK KHUSUS

BPP KHUSUSB P

Pedoman Umum

Pedoman Teknis

Penerima Bantuan

1 2 2a

3

5a

5b

SK Penerim

a Bantuan

3a3b

Seleksi dan

Penentuan

6

PP SPM

SPM

4

Penyedia BJ

4a

LS UPPejabat Perbendaharaan KPA PPK PPSPM

Pejabat Perbendaharaan KPA PPK BPBPP PPSPM

1 Pembuatan Komitmen antara PPK dengan Pihak Ketiga

(PerjanjianSurat Keputusan)2 Pengajuan tagihan disertai

kontrakkuitansibukti pengeluaran

1 Permintaan besaran UP untuk BPBPP- Dispensasi besaran UP (Kanwil DJPB)- Dispensasi pembayaran dengan UP

melebihi Rp 50 juta (Dirjen PB)2 BPBPP membayarkan dana UP

berdasarkan SPBy yang diterbitkan oleh PPK berdasarkan bukti pengeluaranSurat Keputusan

3 Penggantian UPRevolving setelah UP dipergunakan minimal 50 oleh BP masing-masing BPP

MEKANISME PENCAIRAN DANA NON-BANSOS(PMK No 190PMK052012)

KPA mengajukan UP kepada KPPN sebesar kebutuhan operasional Satker dalam 1 (satu) bulan yang direncanakan dibayarkan melalui UP

Pemberian UP diberikan paling banyak

a Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) untuk pagu jenis belanja yang bisa dibayarkan melalui UP sampai dengan Rp 900000000 (sembilan ratus juta rupiah)

b Rp100000000 (seratus juta rupiah) untuk pagu jenis belanja yang bisa dibayarkan melalui UP diatas Rp 900000000 (sembilan ratus juta rupiah) sampai dengan Rp 2400000000 (dua miliar empat ratus juta rupiah)

c Rp200000000 (dua ratus juta rupiah) untuk pagu jenis belanja yang bisa dibayarkan melalui UP diatas Rp 2400000000 (dua miliar empat ratus juta rupiah) sampai dengan Rp6000000000 (enam miliar rupiah) atau

d Rp500000000 (lima ratus juta rupiah) untuk pagu jenis belanja yang bisa dibayarkan melalui UP diatas Rp 6000000000 (enam miliar rupiah)

Persetujuan perubahan besaran UP dilaksanakan oleh Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan

BESARAN UP

o KPA dapat mengajukan TUP kepada Kepala KPPN jika sisa UP pada BP tdk cukup tersedia membiayai kegiatan yang mendesak tidak dapat ditunda

o Syarat penggunaan TUP Digunakan dan dipertanggungjawabkan paling lama

1 (satu) bulan sejak tgl SP2D diterbitkan Tidak digunakan untuk membiayai kegiatan yg harus

dilaksanakan dengan pembayaran LSo KPA mengajukan TUP kepada Kepala KPPN (KBUN)

disertai Rincian rencana penggunan TUP Surat yang memuat syarat penggunaan TUP

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TUP)

o Ka KPPN melakukan penilaian terhadap Pengeluaran pada rincian rencana penggunaan TUP

bukan merupakan pengeluaran yg harus dengan pembayaran LS

Ketersediaan dana dalam DIPA TUP sebelumnya sdh dipertanggungjawabkan

seluruhnya Sisa TUP telah disetor ke Kas Negara

o Dalam hal TUP sebelumnya belum dipertanggungjawabkan seluruhnya danatau belum disetor KPPN dapat menyetujui TUP berikutnya setelah mendapat persetujuan Kakanwil Ditjen Perbendaharaan

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TUP)

o Dalam hal KPA mengajukan TUP utk kebutuhan melebihi waktu 1 (satu) bulan Ka KPPN dapat memberi persetujuan dengan pertimbangan kegiatan yg akan dilaksanakan memerlukan waktu lebih dari 1 (satu) bulan

o Persetujuan Ka KPPN atas TUP bisa sebagian atau seluruhnya

o Ka KPPN menolak permintaan TUP bila tidak memenuhi ketentuan

o Persetujuan atau penolakan TUP disampaikan paling lambat 1 (satu) hari kerja

o TUP harus dipertanggungjawabkan dalam waktu 1 (satu) bulan dan dapat dilakukan secara bertahap

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TUP)

o Dalam hal 1 (satu) bulan sejak SP2D TUP diterbitkan belum dilakukan pengesahan dan pertanggungjawaban TUP Kepala KPPN menyampaikan surat teguran kepada KPA

o Sisa TUP yang tidak habis digunakan harus disetor ke Kas Negara paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah batas waktu

o Permohonan persetujuan perpanjangan pertanggungjawaban TUP melampaui 1 (satu) bulan dapat diajukan KPA kepada Ka KPPN

o Persetujuan perpanjangan diberikan dengan pertimbangan KPA hrs mempertanggungjawabkan penggunaan TUP Pernyataan kesanggupan KPA untuk mempertanggungjawabkan

sisa TUP tidak lebih dari 1 (satu) bulan berikutnya

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TUP)

1 Bendahara PengeluaranBPP melakukan pembayaran atas UP berdasarkan Surat Perintah Bayar (SPBy) yang dilampiri bukti2 pengeluaran yang disetujui dan ditandatangani oleh PPK

2 Dalam hal pembayaran yang dilakukan Bendahara Pengeluaran merupakan uang muka kerja SPBy dilampirindash rencana pelaksanaan kegiatanpembayaranndash rincian kebutuhan dana dan ndash batas waktu pertanggungjawaban penggunaan uang muka kerja

3 Berdasarkan SPBy yang diterimanya Bendahara PengeluaranBPP melakukanndash pengujian atas tagihan pada SPBy danndash pemungutanpemotongan pajakbukan pajak atas tagihan dalam SPBy

yang diajukan dan menyetorkan ke kas negara4 Berdasarkan rencana pelaksanaan kegiatan pembayaran dan rincian

kebutuhan dana Bendahara Pengeluaran BPP melakukan pengujian ketersediaan dana

MEKANISME PEMBAYARAN OLEH BPBPP

5 Apabila SPBy telah memenuhi persyaratan pembayaran BP BPP melakukan pembayaran bila tidak memenuhi persyaratan maka BP BPP harus menolak SPBy

7 Penerima uang muka kerja harus mempertanggungjawabkan uang muka kerja sesuai batas waktu berupa kuitansibukti pembelian yg disahkan PPK beserta faktur pajak dan SSP serta nota bukti penerimaan barang jasa atau dokumen pendukung lain yg disahkan PPK Berdasarkan pertanggungjawaban tsb BP BPP melakukan pengujian bukti pengeluaran

8 Dalam hal sampai batas waktu penerima uang muka kerja belum menyampaikan bukti pengeluaran BP BPP menyampaikan permintaan tertulis agar penerima uang muka kerja segera mempertanggungjawabkan uang muka kerja ditembuskan kepada PPK

9 BPP menyampaikan SPBy beserta bukti pengeluaran kepada BP10 BP menyampaikan bukti pengeluaran kepada PPK untuk pembuatan SPP

GUPGUP Nihil

MEKANISME PEMBAYARAN OLEH BPBPP

33

UANG PERSEDIAAN

bull Perubahan Besaran UP dilaksanakan melalui Kepala Kanwil Ditjen PerbendaharaanKetentuan lama oleh Dirjen Perbendaharaan

bull Pada akhir hari kerja uang tunai di Bendahara yang berasal dari UP tidak boleh melebihi Rp 50 Juta

bull Revolving UP sebesar 50 Ketentuan lama 75

bull UP digunakan untuk jenis belanja barang (52) Belanja Modal (53) dan Belanja Lain-lain (58) dengan nilai sampai dengan Rp50000000ndash 1 (satu) penerimapenyedia barangjasa dan bukan merupakan untuk

pengadaan barangjasa yang dipecah-pecah Ketentuan lama UP digunakan untuk jenis belanja barang belanja modal (pendukung)

dan lain-lain maksimal Rp20 juta untuk setiap kuitansi

34

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN

bull Persetujuan TUP oleh Kepala KPPN (berapapun nilainya) termasuk persetujuan melewati waktu 1 bulan Ketentuan lama oleh Kepala Kanwil DJPB untuk nilai di

atas 500 Juta

bull Pertanggungjawaban TUP dapat diangsur (harianmingguan) selama batas waktu pertanggungjawaban TUP (Pasal 49 ayat (1)) (tujuan agar pencatatan realisasi belanja lebih cepat) Ketentuan lama Pertanggungjawaban TUP harus

dilaksanakan sekaligus

SPP-UPTUP diselesaikan paling lambat 2 (dua) hari kerja SPP-GUP diselesaikan paling lambat 4 (empat) hari kerja SPP-PTUP diselesaikan paling lambat 3 (tiga) hari kerja dan SPP-LS diselesaikan paling lambat 5 (lima) hari kerja

PPSPM menyampaikan SPM kepada KPPN paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah SPM diterbitkan

Lima hari kerja setelah serah terima pekerjaan penyedia barangjasa menyampaikan tagihan kepada PPK

PPK menerbitkan SPP-LS dalam waktu 5 hari kerja Proses Penyelesaian

Pekerjaan harus

dilaporkan secara berkala kepada KPA

Norma Waktu Penyelesaian Tagihan

LAPORAN

Pelaksanaan kegiatan dan penggunaan anggaran pada DIPA yang mengakibatkan pengeluaran negara dilakukan melalui pembuatan komitmen

Pembuatan komitmen dilakukan dalam bentukndash Perjanjiankontrak untuk pengadaan barangjasa danataundash Penetapan keputusan

Pembuatan komitmen melalui penetapan keputusan yang mengakibatkan pengeluaran negara antara lain untuk

ndash pelaksanaan belanja pegawaindash pelaksanaan perjalanan dinas yang dilaksanakan secara swakelolandash pelaksanaan kegiatan swakelola termasuk pembayaran honorarium kegiatan

ataundash pelaksanaan belanja bantuan sosial dalam bentuk transfer uang kepada penerima

bantuan

PEMBUATAN KOMITMEN

Atas perjanjiankontrak yang akan dibayar melalui SPM-LS PPK mencatatkan perjanjiankontrak dan menyampaikan paling lambat 5 hari kerja setelah ditandatangani perjanjiankontrak tersebut ke KPPN secara langsung atau melalui e-mail yang meliputi data

ndash nama dan kode Satker serta uraian fungsisubfungsi program kegiatan output dan akun yang digunakan

ndash nomor Surat Pengesahan dan tanggal DIPAndash nomor tanggal dan nilai perjanjiankontrak yang telah dibuat oleh Satkerndash uraian pekerjaan yang diperjanjikanndash data penyedia barangjasa yang tercantum dalam perjanjiankontrak antara lain nama rekanan

alamat rekanan NPWP nama bank nama dan nomor rekening penerima pembayaranndash jangka waktu dan tanggal penyelesaian pekerjaan serta masa pemeliharaan apabila dipersyaratkanndash ketentuan sanksi apabila terjadi wanprestasindash addendum perjanjiankontrak apabila terdapat perubahan data pada perjanjiankontrak tersebutndash cara pembayaran dan rencana pelaksanaan pembayaran

sekaligus (nilai rencana bulan ) atau secara bertahap (nilai rencana bulan )

Alokasi dana yang sudah tercatat dan terikat dengan perjanjiankontrak tidak dapat digunakan lagi untuk kebutuhan lain

Data perjanjiankontrak dalam Kartu Pengawasan Kontrak KPPN digunakan untuk menguji kesesuaian tagihan yang tercantum pada SPM

Pencatatan Komitmen oleh KPPN

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN amp PENYALURAN DANA BOS

No Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Identifikasi Pencairan

1 PengembanganPerpustakaan

Pembelian bukuperabot Perpustakaan Akses internet Pengembangan database perpustakaan Peningkatan kapasitas Pustakawan Pembelian AC perpustakaan

Pengadaan barangjasa dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

2 Kegiatan dalam rangkapenerimaan peserta didikbaru

Termasuk untuk konsumsi dan honor panitia dalam rangka penerimaan peserta didik baru

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

3 Kegiatan pembelajarandan ekstra kurikuler siswa

Termasuk untuk honor tambahan jam mengajar transportasi pembelian peralatan

Penerbitan SK Honor Pengadaan barang dengan

nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

4 Kegiatan Ulangan danUjian

ATK Honor pengawas dan koreksi hasil ujian Transportasi

Penerbitan SK Honor Pengadaan barang dengan

nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

5 Pembelian bahan-bahanhabis pakai

ATK Suku cadang alat kantor Alat kebersihan

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN amp PENYALURAN DANA BOS

No Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Identifikasi Pencairan

6 Langganan daya dan jasa Listrik Air TeleponAkses internetPembelian genset atau panel surya

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

7 Perawatan madrasah Rehab ringan tidak lebih dari Rp 10 juta Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

8 Pembayaran honorariumbulanan guru honorer dan tenaga kependidikanhonorer

Guru honorer Pegawai administrasi (termasuk administrasi BOS

untuk MI) Pegawai perpustakaan Penjaga Madrasah Satpam Pegawai kebersihan

Penerbitan SK Honor Pengadaan barang dengan

nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

9 Pengembangan profesiguru dan tenagakependidikan

Biaya akomodasi seminar Fotocopy Transportasi

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

10 Membantu siswa miskin Transportasi Seragam sekolah

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN amp PENYALURAN DANA BOS

No Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Identifikasi Pencairan

11 Pembiayaan pengelolaanBOS

ATK Penggandaan Transportasi

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

12 Pembelian perangkatkomputer

Dekstop Laptop Proyektor

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

13 Pembiayaan asrama danpembelian peralatanibadah

Pembelian kitab kuning Peralatan sholat

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

14 Biaya lainnya jika seluruhkomponen 1 sd 13 telahterpenuhi pendanaannyadari BOS

Alat peraga pendidikan UKS Mebelair

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

SYARAT PENYALURAN DANA BOS

KPA dapat membuka rekening pengeluaran atas nama BPP dengan persetujuan kuasa BUN

PPK menandatangani Surat Perjanjian Pemberian Bantuan (SPPB) dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Madrasah (RKAM) BOS yang diajukan oleh setiap Madrasah

BPP merekapitulasi RKAM setiap madrasah kemudian PPK dan BPP mengajukan rekapitulasi RKAM tersebut ke Bendahara Pengeluaran (BP) sebagai pedoman kebutuhan Pembayaran Langsung (LS) belanja barangjasa Uang Persediaan (UP) atau Tambahan Uang Persediaan (TUP) khusus pencairan dana BOS

PPK dapat mengklasifikasikan kategori belanja barangjasa belanja kegiatan belanja pegawai belanja bansos dan perjalanan dinas dari rekapitulasi RKAM setiap madrasah sebagai pedoman dalam mekanisme pembayaran dana BOS

Madrasah harus menyampaikan SPPB dan RKAM setiap pengajuan pencairan dana BOS

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)

Pembayaran di atas Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa menggunakan mekanisme pembayaran langsung (LS) belanja barangjasa oleh PPK namun di bawah Rp 50000000- juga dapat dilakukan mekanisme LS

PPK membuat Surat PerjanjianKontrak terhadap pihak penyedia barangjasa

PPK dapat menerbitkan Surat Permohonan Pembayaran Langsung (SPP-LS) apabila persyaratan pembayaran tagihan sudah terpenuhi dan sudah diuji secara materil

KPA dapat mengeluarkan SPM-LS sebagai pengajuan pencairan terhadap pihak penyedia barangjasa kepada KPPN

Pembayaran LS selain ditujukan kepada pihak penyedia barangjasa atas dasar perjanjiankontrak ditujukan pula ke Bendahara Pengeluaran untuk keperluan pembayaran honorarium dan perjalanan dinas atas dasar surat keputusan

1113088111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088 11130881113088 111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088 11130881113088111308811130881113088

Pelaksanaan pembayaran tagihan kepada penyedia barangjasa harus disertai 1) Bukti perjanjiankontrak2) Referensi Bank yang menunjukkan nama dan nomor rekening

penyedia barangjasa3) Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan4) Berita Acara Serah Terima PekerjaanBarang5) Bukti penyelesaian pekerjaan lainnya sesuai ketentuan6) Berita Acara Pembayaran7) Kuitansi yang telah ditandatangani oleh penyedia barangjasa

dan PPK sesuai (format lampiran 4)8) Faktur pajak beserta Surat Setoran Pajak (SSP) yang telah

ditandatangani oleh Wajib PajakBendahara Pengeluaran9) Jaminan yang dikeluarkan oleh Bank atau lembaga keuangan

lainnya sebagaimana dipersyaratkan dalam peraturan perundang-undangan mengenai pengadaan barangjasa pemerintah

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

Pembayaran sampai dengan Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa dapat menggunakan mekanisme UPTUP melalui PPK dan BPP

KPA mengajukan permintaan UPTUP kepada Kepala KPPN setempat

KPA dapat mengajukan persetujuan besaran UP melampaui besaran yang ditetapkan sesuai pagu DIPA kepada Kepala Kanwil DJPB berdasarkan pengajuan rekapitulasi RKAM dari BPP kepada BP

Pembayaran melebihi Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa dapat dilakukan dengan UP oleh PPK setelah mendapat persetujuan dari Direktur Jenderal Perbendaharaan atas permintaan KPA

BP dapat mentransfer dana UPTUP kepada BPP melalui rekening sesuai kebutuhan mengacu pada RKAM

Setiap BPP dapat mengajukan penggantian UP melalui BP apabila UP yang dikelolanya telah dipergunakan paling sedikit 50 (lima puluh persen) sehingga BP dapat melakukan penggantian (revolving) UP yang telah digunakan sepanjang dana yang dapat dibayarkan dengan UP masih tersedia dalam DIPA

Pengajuan pembayaran UPTUP tahap berikutnya BPP harus menyiapkan bukti-bukti laporan pertanggungjawaban kepada BP terhadap UPTUP yang telah dibayarkan sebelumnya

KPA dapat mengajukan TUP kepada Kepala KPPN jika sisa UP pada BP tdk cukup tersedia membiayai kegiatan yang mendesak tidak dapat ditunda

Permohonan persetujuan perpanjangan pertanggungjawaban TUP melampaui 1 (satu) bulan dapat diajukan KPA kepada Kepala KPPN

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

Jika diperlukan dapat dilakukan mekanisme uang muka dengan menyalurkan dana UP oleh BPP kepada pihak madrasah swasta berdasarkan Surat Perintah Bayar (SPBy) yang ditandatangani oleh BPP Kepala Madrasah dan PPK atas nama KPA dengan memperhatikan batas waktu pertanggungjawaban

Madrasah dapat membelanjakan sendiri atas uang muka tersebut sesuai RKAM yang telah diajukan dengan memperhatikan akuntabilitas laporan pertanggungjawaban

Dalam hal pembayaran yang dilakukan Bendahara Pengeluaran merupakan uang muka kerja SPBy dilampiria Rencana pelaksanaan kegiatanpembayaranb Rincian kebutuhan dana dan c Batas waktu pertanggungjawaban penggunaan uang muka kerja

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

  • MEKANISME PENCAIRAN DANA dan PENYUSUNAN LAPORAN BOS PADA KEMEN
  • Latar Belakang
  • BELANJA BANTUAN SOSIAL
  • Bultek 10 SAP Akuntansi Belanja Bantuan Sosial
  • Hal-hal yang perlu diperhatikan
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (1)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (2)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (3)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (4)
  • Slide 10
  • PENGERTIAN
  • TUJUAN UMUM
  • TUJUAN KHUSUS
  • PROGRAM PRIORITAS
  • Slide 15
  • Slide 16
  • PENCAIRAN BELANJA BANTUAN SOSIAL (PMK No 81PMK052012)
  • Slide 18
  • Slide 19
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • IMPLEMENTASI SURAT DIRJEN PERBENDAHARAAN NOMOR S-8245PB2014
  • Slide 25
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Slide 31
  • Slide 32
  • Slide 33
  • Slide 34
  • Slide 35
  • Slide 36
  • Slide 37
  • Slide 38
  • Slide 39
  • Slide 40
  • SYARAT PENYALURAN DANA BOS
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS) (2)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP (2)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP (3)
Page 16: MEKANISME PENCAIRAN DANA dan PENYUSUNAN LAPORAN BOS.pptx

HASIL REVIU BELANJA BANTUAN SOSIAL OLEH BPKP

No KementerianLembaga Tidak Tepat Sasaran

Tumpang Tindih

Tidak TransparanAkuntabel

Total

1 Kementerian Pertanian -

2 Kementerian Pendidikan amp Kebud 727496 5750 733246

3 Kementerian Kesehatan 500 500

4 Kementerian Agama 97311 148718 246029

5 Kementerian Tenaga Kerja amp Trans

1676 1150 2826

6 Kementerian Kelautan amp Perikanan

-

7 Kementerian Pekerjaan Umum 2580 2580

8 Kementerian Pariwisata amp Ek 4900 4900

9 Kementerian Koperasi amp UKM 689 689

10 Kementerian Pemb Daerah Tertinggal

460 1000 1460

11 Kementerian Perumahan Rakyat 3600 3600 7200

TOTAL 839214 5750 154468 999432

(dalam Miliar Rupiah)

PENCAIRAN BELANJA BANTUAN SOSIAL(PMK No 81PMK052012)

Pemberi

Bantuan

(KPAPPK)

KPPN BankPos

Penyalur

Rekening Penerim

aBantuan

Penerima Bantuan

BO I

Bantuan uang

tunai

Penyedia Barang

Jasa

Penerima

Bantuan

Pemberi Bantuan

(KPAPPK)KPP

N BO I

Bantuan barangjasa

KOMITMEN PEMERINTAH ATAS DANA BANSOS

a Belanja Bansos yang tidak tepat sasaran dan tumpang tindih dibatalkandirevisiditunda bila belum dilaksanakandicairkan

b Belanja Bansos yang sedangsudah dilaksanakandicairkan agar ditingkatkan governance-nya dan dipersiapkan pertanggungjawaban serta auditnya

c Belanja Bansos yang tidak transparan dan akuntabel KL agar memperjelas dan mempublikasikan secara luas program kegiatan pedoman penyaluran serta penerima dan jumlahnya

Tindak Lanjut Kementerian Keuangan Atas Reviu BPKP

HASIL PEMETAAN DANA BANSOS 2014

Klasifikasi ke Jenis Belanja yang sesuai

Belanja Barang

Belanja Pegawai

Satker Pusat 521XXX

526XXXPengadaan Barang amp

Jasa

Satker Pusat

Dengan SK Penetapan

Dengan SK Penetapan

Mekanisme UP

Alokasi Dana Pada Kemenag untuk 1 Bea Siswa Berprestasi2 Tunjangan Guru3 Dana Operasional LembagaAdminstrasi

(BOSBOP)4 Pengadaan Fisik

Tidak memenuhi kriteria sebagai Dana Bansos

PEMETAAN AKUN EKS BANTUAN SOSIAL PADA KEMENAG(Surat Dirjen Perbendaharaan No S-8245PB2014)

No Kegiatanoutputkomponenuraian Akun saat ini Akun yg seharusnya

I BeasiswaBSM

1 Beasiswa amp Mahasiswa Berprestasi 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219

2 Bantuan Siswa amp Mahasiswa Miskin untuk MIMTsPTA NegeriSwasta

572111 Bansos dalam bentuk uang

574111

II Tunjangan

1 Tunjangan Profesi GuruDosen Non PNS 572111 (Bansos dalam bentuk uang)

511521

2 Tunjangan Penyuluh Agama Non PNS 572111 (Bansos dalam bentuk uang)

511522

III Operasional LembagaAdministrasi

1 BOS MadrasahPTA Swasta 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

PEMETAAN AKUN EKS BANTUAN SOSIAL PADA KEMENAG(Surat Dirjen Perbendaharaan No S-8245PB2014)

No Kegiatanoutputkomponenuraian Akun saat ini Akun yg seharusnya2 Layanan Penyelenggaraan Pendidikan 573111 (Bansos dalam

bentuk uang)521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

3 Operasional Lembaga Keagamaan 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

4 Operasional Sekber Kerukunan Umat Beragama

573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

5 Pelayanan Nikah 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

PEMETAAN AKUN EKS BANTUAN SOSIAL PADA KEMENAG(Surat Dirjen Perbendaharaan No S-8245PB2014)

No Kegiatanoutputkomponenuraian Akun saat ini Akun yg seharusnya6 Penelitian SiswaMahasiswa Swasta 573111 (Bansos dalam

bentuk uang)521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

7 Sertifikasi Tanah Wakaf 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

8 Akreditasi Madrasah Swasta 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

9 Pendidikan Terpadu Anak Terapan 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

PEMETAAN AKUN EKS BANTUAN SOSIAL PADA KEMENAG(Surat Dirjen Perbendaharaan No S-8245PB2014)

No Kegiatanoutputkomponenuraian Akun saat ini Akun yg seharusnya10 Event Keagamaan 573111 (Bansos dalam

bentuk uang)521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

IV Pengadaan Fisik1 PembangunanRehab Ruang Kelas

MIMTsMA Swasta573111 (Bansos dalam bentuk uang)

526xxx sesuai dengan peruntukannya

2 Peralatan LaboratoriumPerpustakaanMeubelair

573111 (Bansos dalam bentuk uang)

526xxx sesuai dengan peruntukannya

3 Pembangunan Sekber Kerukunan Umat Beragama

573111 (Bansos dalam bentuk uang)

526xxx sesuai dengan peruntukannya

4 Bantuan Sarana Prasarana SekolahPT Keagamaan Swasta

573111 (Bansos dalam bentuk uang)

526xxx sesuai dengan peruntukannya

5 Bantuan Rumah ibadah 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

6 Asrama Pondok Pesantren 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

IMPLEMENTASI SURAT DIRJEN PERBENDAHARAAN NOMOR S-8245PB2014

P A K P A PPK KHUSUS

BPP KHUSUSB P

Pedoman Umum

Pedoman Teknis

Penerima Bantuan

1 2 2a

3

5a

5b

SK Penerim

a Bantuan

3a3b

Seleksi dan

Penentuan

6

PP SPM

SPM

4

Penyedia BJ

4a

LS UPPejabat Perbendaharaan KPA PPK PPSPM

Pejabat Perbendaharaan KPA PPK BPBPP PPSPM

1 Pembuatan Komitmen antara PPK dengan Pihak Ketiga

(PerjanjianSurat Keputusan)2 Pengajuan tagihan disertai

kontrakkuitansibukti pengeluaran

1 Permintaan besaran UP untuk BPBPP- Dispensasi besaran UP (Kanwil DJPB)- Dispensasi pembayaran dengan UP

melebihi Rp 50 juta (Dirjen PB)2 BPBPP membayarkan dana UP

berdasarkan SPBy yang diterbitkan oleh PPK berdasarkan bukti pengeluaranSurat Keputusan

3 Penggantian UPRevolving setelah UP dipergunakan minimal 50 oleh BP masing-masing BPP

MEKANISME PENCAIRAN DANA NON-BANSOS(PMK No 190PMK052012)

KPA mengajukan UP kepada KPPN sebesar kebutuhan operasional Satker dalam 1 (satu) bulan yang direncanakan dibayarkan melalui UP

Pemberian UP diberikan paling banyak

a Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) untuk pagu jenis belanja yang bisa dibayarkan melalui UP sampai dengan Rp 900000000 (sembilan ratus juta rupiah)

b Rp100000000 (seratus juta rupiah) untuk pagu jenis belanja yang bisa dibayarkan melalui UP diatas Rp 900000000 (sembilan ratus juta rupiah) sampai dengan Rp 2400000000 (dua miliar empat ratus juta rupiah)

c Rp200000000 (dua ratus juta rupiah) untuk pagu jenis belanja yang bisa dibayarkan melalui UP diatas Rp 2400000000 (dua miliar empat ratus juta rupiah) sampai dengan Rp6000000000 (enam miliar rupiah) atau

d Rp500000000 (lima ratus juta rupiah) untuk pagu jenis belanja yang bisa dibayarkan melalui UP diatas Rp 6000000000 (enam miliar rupiah)

Persetujuan perubahan besaran UP dilaksanakan oleh Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan

BESARAN UP

o KPA dapat mengajukan TUP kepada Kepala KPPN jika sisa UP pada BP tdk cukup tersedia membiayai kegiatan yang mendesak tidak dapat ditunda

o Syarat penggunaan TUP Digunakan dan dipertanggungjawabkan paling lama

1 (satu) bulan sejak tgl SP2D diterbitkan Tidak digunakan untuk membiayai kegiatan yg harus

dilaksanakan dengan pembayaran LSo KPA mengajukan TUP kepada Kepala KPPN (KBUN)

disertai Rincian rencana penggunan TUP Surat yang memuat syarat penggunaan TUP

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TUP)

o Ka KPPN melakukan penilaian terhadap Pengeluaran pada rincian rencana penggunaan TUP

bukan merupakan pengeluaran yg harus dengan pembayaran LS

Ketersediaan dana dalam DIPA TUP sebelumnya sdh dipertanggungjawabkan

seluruhnya Sisa TUP telah disetor ke Kas Negara

o Dalam hal TUP sebelumnya belum dipertanggungjawabkan seluruhnya danatau belum disetor KPPN dapat menyetujui TUP berikutnya setelah mendapat persetujuan Kakanwil Ditjen Perbendaharaan

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TUP)

o Dalam hal KPA mengajukan TUP utk kebutuhan melebihi waktu 1 (satu) bulan Ka KPPN dapat memberi persetujuan dengan pertimbangan kegiatan yg akan dilaksanakan memerlukan waktu lebih dari 1 (satu) bulan

o Persetujuan Ka KPPN atas TUP bisa sebagian atau seluruhnya

o Ka KPPN menolak permintaan TUP bila tidak memenuhi ketentuan

o Persetujuan atau penolakan TUP disampaikan paling lambat 1 (satu) hari kerja

o TUP harus dipertanggungjawabkan dalam waktu 1 (satu) bulan dan dapat dilakukan secara bertahap

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TUP)

o Dalam hal 1 (satu) bulan sejak SP2D TUP diterbitkan belum dilakukan pengesahan dan pertanggungjawaban TUP Kepala KPPN menyampaikan surat teguran kepada KPA

o Sisa TUP yang tidak habis digunakan harus disetor ke Kas Negara paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah batas waktu

o Permohonan persetujuan perpanjangan pertanggungjawaban TUP melampaui 1 (satu) bulan dapat diajukan KPA kepada Ka KPPN

o Persetujuan perpanjangan diberikan dengan pertimbangan KPA hrs mempertanggungjawabkan penggunaan TUP Pernyataan kesanggupan KPA untuk mempertanggungjawabkan

sisa TUP tidak lebih dari 1 (satu) bulan berikutnya

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TUP)

1 Bendahara PengeluaranBPP melakukan pembayaran atas UP berdasarkan Surat Perintah Bayar (SPBy) yang dilampiri bukti2 pengeluaran yang disetujui dan ditandatangani oleh PPK

2 Dalam hal pembayaran yang dilakukan Bendahara Pengeluaran merupakan uang muka kerja SPBy dilampirindash rencana pelaksanaan kegiatanpembayaranndash rincian kebutuhan dana dan ndash batas waktu pertanggungjawaban penggunaan uang muka kerja

3 Berdasarkan SPBy yang diterimanya Bendahara PengeluaranBPP melakukanndash pengujian atas tagihan pada SPBy danndash pemungutanpemotongan pajakbukan pajak atas tagihan dalam SPBy

yang diajukan dan menyetorkan ke kas negara4 Berdasarkan rencana pelaksanaan kegiatan pembayaran dan rincian

kebutuhan dana Bendahara Pengeluaran BPP melakukan pengujian ketersediaan dana

MEKANISME PEMBAYARAN OLEH BPBPP

5 Apabila SPBy telah memenuhi persyaratan pembayaran BP BPP melakukan pembayaran bila tidak memenuhi persyaratan maka BP BPP harus menolak SPBy

7 Penerima uang muka kerja harus mempertanggungjawabkan uang muka kerja sesuai batas waktu berupa kuitansibukti pembelian yg disahkan PPK beserta faktur pajak dan SSP serta nota bukti penerimaan barang jasa atau dokumen pendukung lain yg disahkan PPK Berdasarkan pertanggungjawaban tsb BP BPP melakukan pengujian bukti pengeluaran

8 Dalam hal sampai batas waktu penerima uang muka kerja belum menyampaikan bukti pengeluaran BP BPP menyampaikan permintaan tertulis agar penerima uang muka kerja segera mempertanggungjawabkan uang muka kerja ditembuskan kepada PPK

9 BPP menyampaikan SPBy beserta bukti pengeluaran kepada BP10 BP menyampaikan bukti pengeluaran kepada PPK untuk pembuatan SPP

GUPGUP Nihil

MEKANISME PEMBAYARAN OLEH BPBPP

33

UANG PERSEDIAAN

bull Perubahan Besaran UP dilaksanakan melalui Kepala Kanwil Ditjen PerbendaharaanKetentuan lama oleh Dirjen Perbendaharaan

bull Pada akhir hari kerja uang tunai di Bendahara yang berasal dari UP tidak boleh melebihi Rp 50 Juta

bull Revolving UP sebesar 50 Ketentuan lama 75

bull UP digunakan untuk jenis belanja barang (52) Belanja Modal (53) dan Belanja Lain-lain (58) dengan nilai sampai dengan Rp50000000ndash 1 (satu) penerimapenyedia barangjasa dan bukan merupakan untuk

pengadaan barangjasa yang dipecah-pecah Ketentuan lama UP digunakan untuk jenis belanja barang belanja modal (pendukung)

dan lain-lain maksimal Rp20 juta untuk setiap kuitansi

34

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN

bull Persetujuan TUP oleh Kepala KPPN (berapapun nilainya) termasuk persetujuan melewati waktu 1 bulan Ketentuan lama oleh Kepala Kanwil DJPB untuk nilai di

atas 500 Juta

bull Pertanggungjawaban TUP dapat diangsur (harianmingguan) selama batas waktu pertanggungjawaban TUP (Pasal 49 ayat (1)) (tujuan agar pencatatan realisasi belanja lebih cepat) Ketentuan lama Pertanggungjawaban TUP harus

dilaksanakan sekaligus

SPP-UPTUP diselesaikan paling lambat 2 (dua) hari kerja SPP-GUP diselesaikan paling lambat 4 (empat) hari kerja SPP-PTUP diselesaikan paling lambat 3 (tiga) hari kerja dan SPP-LS diselesaikan paling lambat 5 (lima) hari kerja

PPSPM menyampaikan SPM kepada KPPN paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah SPM diterbitkan

Lima hari kerja setelah serah terima pekerjaan penyedia barangjasa menyampaikan tagihan kepada PPK

PPK menerbitkan SPP-LS dalam waktu 5 hari kerja Proses Penyelesaian

Pekerjaan harus

dilaporkan secara berkala kepada KPA

Norma Waktu Penyelesaian Tagihan

LAPORAN

Pelaksanaan kegiatan dan penggunaan anggaran pada DIPA yang mengakibatkan pengeluaran negara dilakukan melalui pembuatan komitmen

Pembuatan komitmen dilakukan dalam bentukndash Perjanjiankontrak untuk pengadaan barangjasa danataundash Penetapan keputusan

Pembuatan komitmen melalui penetapan keputusan yang mengakibatkan pengeluaran negara antara lain untuk

ndash pelaksanaan belanja pegawaindash pelaksanaan perjalanan dinas yang dilaksanakan secara swakelolandash pelaksanaan kegiatan swakelola termasuk pembayaran honorarium kegiatan

ataundash pelaksanaan belanja bantuan sosial dalam bentuk transfer uang kepada penerima

bantuan

PEMBUATAN KOMITMEN

Atas perjanjiankontrak yang akan dibayar melalui SPM-LS PPK mencatatkan perjanjiankontrak dan menyampaikan paling lambat 5 hari kerja setelah ditandatangani perjanjiankontrak tersebut ke KPPN secara langsung atau melalui e-mail yang meliputi data

ndash nama dan kode Satker serta uraian fungsisubfungsi program kegiatan output dan akun yang digunakan

ndash nomor Surat Pengesahan dan tanggal DIPAndash nomor tanggal dan nilai perjanjiankontrak yang telah dibuat oleh Satkerndash uraian pekerjaan yang diperjanjikanndash data penyedia barangjasa yang tercantum dalam perjanjiankontrak antara lain nama rekanan

alamat rekanan NPWP nama bank nama dan nomor rekening penerima pembayaranndash jangka waktu dan tanggal penyelesaian pekerjaan serta masa pemeliharaan apabila dipersyaratkanndash ketentuan sanksi apabila terjadi wanprestasindash addendum perjanjiankontrak apabila terdapat perubahan data pada perjanjiankontrak tersebutndash cara pembayaran dan rencana pelaksanaan pembayaran

sekaligus (nilai rencana bulan ) atau secara bertahap (nilai rencana bulan )

Alokasi dana yang sudah tercatat dan terikat dengan perjanjiankontrak tidak dapat digunakan lagi untuk kebutuhan lain

Data perjanjiankontrak dalam Kartu Pengawasan Kontrak KPPN digunakan untuk menguji kesesuaian tagihan yang tercantum pada SPM

Pencatatan Komitmen oleh KPPN

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN amp PENYALURAN DANA BOS

No Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Identifikasi Pencairan

1 PengembanganPerpustakaan

Pembelian bukuperabot Perpustakaan Akses internet Pengembangan database perpustakaan Peningkatan kapasitas Pustakawan Pembelian AC perpustakaan

Pengadaan barangjasa dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

2 Kegiatan dalam rangkapenerimaan peserta didikbaru

Termasuk untuk konsumsi dan honor panitia dalam rangka penerimaan peserta didik baru

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

3 Kegiatan pembelajarandan ekstra kurikuler siswa

Termasuk untuk honor tambahan jam mengajar transportasi pembelian peralatan

Penerbitan SK Honor Pengadaan barang dengan

nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

4 Kegiatan Ulangan danUjian

ATK Honor pengawas dan koreksi hasil ujian Transportasi

Penerbitan SK Honor Pengadaan barang dengan

nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

5 Pembelian bahan-bahanhabis pakai

ATK Suku cadang alat kantor Alat kebersihan

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN amp PENYALURAN DANA BOS

No Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Identifikasi Pencairan

6 Langganan daya dan jasa Listrik Air TeleponAkses internetPembelian genset atau panel surya

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

7 Perawatan madrasah Rehab ringan tidak lebih dari Rp 10 juta Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

8 Pembayaran honorariumbulanan guru honorer dan tenaga kependidikanhonorer

Guru honorer Pegawai administrasi (termasuk administrasi BOS

untuk MI) Pegawai perpustakaan Penjaga Madrasah Satpam Pegawai kebersihan

Penerbitan SK Honor Pengadaan barang dengan

nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

9 Pengembangan profesiguru dan tenagakependidikan

Biaya akomodasi seminar Fotocopy Transportasi

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

10 Membantu siswa miskin Transportasi Seragam sekolah

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN amp PENYALURAN DANA BOS

No Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Identifikasi Pencairan

11 Pembiayaan pengelolaanBOS

ATK Penggandaan Transportasi

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

12 Pembelian perangkatkomputer

Dekstop Laptop Proyektor

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

13 Pembiayaan asrama danpembelian peralatanibadah

Pembelian kitab kuning Peralatan sholat

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

14 Biaya lainnya jika seluruhkomponen 1 sd 13 telahterpenuhi pendanaannyadari BOS

Alat peraga pendidikan UKS Mebelair

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

SYARAT PENYALURAN DANA BOS

KPA dapat membuka rekening pengeluaran atas nama BPP dengan persetujuan kuasa BUN

PPK menandatangani Surat Perjanjian Pemberian Bantuan (SPPB) dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Madrasah (RKAM) BOS yang diajukan oleh setiap Madrasah

BPP merekapitulasi RKAM setiap madrasah kemudian PPK dan BPP mengajukan rekapitulasi RKAM tersebut ke Bendahara Pengeluaran (BP) sebagai pedoman kebutuhan Pembayaran Langsung (LS) belanja barangjasa Uang Persediaan (UP) atau Tambahan Uang Persediaan (TUP) khusus pencairan dana BOS

PPK dapat mengklasifikasikan kategori belanja barangjasa belanja kegiatan belanja pegawai belanja bansos dan perjalanan dinas dari rekapitulasi RKAM setiap madrasah sebagai pedoman dalam mekanisme pembayaran dana BOS

Madrasah harus menyampaikan SPPB dan RKAM setiap pengajuan pencairan dana BOS

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)

Pembayaran di atas Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa menggunakan mekanisme pembayaran langsung (LS) belanja barangjasa oleh PPK namun di bawah Rp 50000000- juga dapat dilakukan mekanisme LS

PPK membuat Surat PerjanjianKontrak terhadap pihak penyedia barangjasa

PPK dapat menerbitkan Surat Permohonan Pembayaran Langsung (SPP-LS) apabila persyaratan pembayaran tagihan sudah terpenuhi dan sudah diuji secara materil

KPA dapat mengeluarkan SPM-LS sebagai pengajuan pencairan terhadap pihak penyedia barangjasa kepada KPPN

Pembayaran LS selain ditujukan kepada pihak penyedia barangjasa atas dasar perjanjiankontrak ditujukan pula ke Bendahara Pengeluaran untuk keperluan pembayaran honorarium dan perjalanan dinas atas dasar surat keputusan

1113088111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088 11130881113088 111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088 11130881113088111308811130881113088

Pelaksanaan pembayaran tagihan kepada penyedia barangjasa harus disertai 1) Bukti perjanjiankontrak2) Referensi Bank yang menunjukkan nama dan nomor rekening

penyedia barangjasa3) Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan4) Berita Acara Serah Terima PekerjaanBarang5) Bukti penyelesaian pekerjaan lainnya sesuai ketentuan6) Berita Acara Pembayaran7) Kuitansi yang telah ditandatangani oleh penyedia barangjasa

dan PPK sesuai (format lampiran 4)8) Faktur pajak beserta Surat Setoran Pajak (SSP) yang telah

ditandatangani oleh Wajib PajakBendahara Pengeluaran9) Jaminan yang dikeluarkan oleh Bank atau lembaga keuangan

lainnya sebagaimana dipersyaratkan dalam peraturan perundang-undangan mengenai pengadaan barangjasa pemerintah

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

Pembayaran sampai dengan Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa dapat menggunakan mekanisme UPTUP melalui PPK dan BPP

KPA mengajukan permintaan UPTUP kepada Kepala KPPN setempat

KPA dapat mengajukan persetujuan besaran UP melampaui besaran yang ditetapkan sesuai pagu DIPA kepada Kepala Kanwil DJPB berdasarkan pengajuan rekapitulasi RKAM dari BPP kepada BP

Pembayaran melebihi Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa dapat dilakukan dengan UP oleh PPK setelah mendapat persetujuan dari Direktur Jenderal Perbendaharaan atas permintaan KPA

BP dapat mentransfer dana UPTUP kepada BPP melalui rekening sesuai kebutuhan mengacu pada RKAM

Setiap BPP dapat mengajukan penggantian UP melalui BP apabila UP yang dikelolanya telah dipergunakan paling sedikit 50 (lima puluh persen) sehingga BP dapat melakukan penggantian (revolving) UP yang telah digunakan sepanjang dana yang dapat dibayarkan dengan UP masih tersedia dalam DIPA

Pengajuan pembayaran UPTUP tahap berikutnya BPP harus menyiapkan bukti-bukti laporan pertanggungjawaban kepada BP terhadap UPTUP yang telah dibayarkan sebelumnya

KPA dapat mengajukan TUP kepada Kepala KPPN jika sisa UP pada BP tdk cukup tersedia membiayai kegiatan yang mendesak tidak dapat ditunda

Permohonan persetujuan perpanjangan pertanggungjawaban TUP melampaui 1 (satu) bulan dapat diajukan KPA kepada Kepala KPPN

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

Jika diperlukan dapat dilakukan mekanisme uang muka dengan menyalurkan dana UP oleh BPP kepada pihak madrasah swasta berdasarkan Surat Perintah Bayar (SPBy) yang ditandatangani oleh BPP Kepala Madrasah dan PPK atas nama KPA dengan memperhatikan batas waktu pertanggungjawaban

Madrasah dapat membelanjakan sendiri atas uang muka tersebut sesuai RKAM yang telah diajukan dengan memperhatikan akuntabilitas laporan pertanggungjawaban

Dalam hal pembayaran yang dilakukan Bendahara Pengeluaran merupakan uang muka kerja SPBy dilampiria Rencana pelaksanaan kegiatanpembayaranb Rincian kebutuhan dana dan c Batas waktu pertanggungjawaban penggunaan uang muka kerja

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

  • MEKANISME PENCAIRAN DANA dan PENYUSUNAN LAPORAN BOS PADA KEMEN
  • Latar Belakang
  • BELANJA BANTUAN SOSIAL
  • Bultek 10 SAP Akuntansi Belanja Bantuan Sosial
  • Hal-hal yang perlu diperhatikan
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (1)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (2)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (3)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (4)
  • Slide 10
  • PENGERTIAN
  • TUJUAN UMUM
  • TUJUAN KHUSUS
  • PROGRAM PRIORITAS
  • Slide 15
  • Slide 16
  • PENCAIRAN BELANJA BANTUAN SOSIAL (PMK No 81PMK052012)
  • Slide 18
  • Slide 19
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • IMPLEMENTASI SURAT DIRJEN PERBENDAHARAAN NOMOR S-8245PB2014
  • Slide 25
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Slide 31
  • Slide 32
  • Slide 33
  • Slide 34
  • Slide 35
  • Slide 36
  • Slide 37
  • Slide 38
  • Slide 39
  • Slide 40
  • SYARAT PENYALURAN DANA BOS
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS) (2)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP (2)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP (3)
Page 17: MEKANISME PENCAIRAN DANA dan PENYUSUNAN LAPORAN BOS.pptx

PENCAIRAN BELANJA BANTUAN SOSIAL(PMK No 81PMK052012)

Pemberi

Bantuan

(KPAPPK)

KPPN BankPos

Penyalur

Rekening Penerim

aBantuan

Penerima Bantuan

BO I

Bantuan uang

tunai

Penyedia Barang

Jasa

Penerima

Bantuan

Pemberi Bantuan

(KPAPPK)KPP

N BO I

Bantuan barangjasa

KOMITMEN PEMERINTAH ATAS DANA BANSOS

a Belanja Bansos yang tidak tepat sasaran dan tumpang tindih dibatalkandirevisiditunda bila belum dilaksanakandicairkan

b Belanja Bansos yang sedangsudah dilaksanakandicairkan agar ditingkatkan governance-nya dan dipersiapkan pertanggungjawaban serta auditnya

c Belanja Bansos yang tidak transparan dan akuntabel KL agar memperjelas dan mempublikasikan secara luas program kegiatan pedoman penyaluran serta penerima dan jumlahnya

Tindak Lanjut Kementerian Keuangan Atas Reviu BPKP

HASIL PEMETAAN DANA BANSOS 2014

Klasifikasi ke Jenis Belanja yang sesuai

Belanja Barang

Belanja Pegawai

Satker Pusat 521XXX

526XXXPengadaan Barang amp

Jasa

Satker Pusat

Dengan SK Penetapan

Dengan SK Penetapan

Mekanisme UP

Alokasi Dana Pada Kemenag untuk 1 Bea Siswa Berprestasi2 Tunjangan Guru3 Dana Operasional LembagaAdminstrasi

(BOSBOP)4 Pengadaan Fisik

Tidak memenuhi kriteria sebagai Dana Bansos

PEMETAAN AKUN EKS BANTUAN SOSIAL PADA KEMENAG(Surat Dirjen Perbendaharaan No S-8245PB2014)

No Kegiatanoutputkomponenuraian Akun saat ini Akun yg seharusnya

I BeasiswaBSM

1 Beasiswa amp Mahasiswa Berprestasi 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219

2 Bantuan Siswa amp Mahasiswa Miskin untuk MIMTsPTA NegeriSwasta

572111 Bansos dalam bentuk uang

574111

II Tunjangan

1 Tunjangan Profesi GuruDosen Non PNS 572111 (Bansos dalam bentuk uang)

511521

2 Tunjangan Penyuluh Agama Non PNS 572111 (Bansos dalam bentuk uang)

511522

III Operasional LembagaAdministrasi

1 BOS MadrasahPTA Swasta 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

PEMETAAN AKUN EKS BANTUAN SOSIAL PADA KEMENAG(Surat Dirjen Perbendaharaan No S-8245PB2014)

No Kegiatanoutputkomponenuraian Akun saat ini Akun yg seharusnya2 Layanan Penyelenggaraan Pendidikan 573111 (Bansos dalam

bentuk uang)521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

3 Operasional Lembaga Keagamaan 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

4 Operasional Sekber Kerukunan Umat Beragama

573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

5 Pelayanan Nikah 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

PEMETAAN AKUN EKS BANTUAN SOSIAL PADA KEMENAG(Surat Dirjen Perbendaharaan No S-8245PB2014)

No Kegiatanoutputkomponenuraian Akun saat ini Akun yg seharusnya6 Penelitian SiswaMahasiswa Swasta 573111 (Bansos dalam

bentuk uang)521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

7 Sertifikasi Tanah Wakaf 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

8 Akreditasi Madrasah Swasta 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

9 Pendidikan Terpadu Anak Terapan 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

PEMETAAN AKUN EKS BANTUAN SOSIAL PADA KEMENAG(Surat Dirjen Perbendaharaan No S-8245PB2014)

No Kegiatanoutputkomponenuraian Akun saat ini Akun yg seharusnya10 Event Keagamaan 573111 (Bansos dalam

bentuk uang)521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

IV Pengadaan Fisik1 PembangunanRehab Ruang Kelas

MIMTsMA Swasta573111 (Bansos dalam bentuk uang)

526xxx sesuai dengan peruntukannya

2 Peralatan LaboratoriumPerpustakaanMeubelair

573111 (Bansos dalam bentuk uang)

526xxx sesuai dengan peruntukannya

3 Pembangunan Sekber Kerukunan Umat Beragama

573111 (Bansos dalam bentuk uang)

526xxx sesuai dengan peruntukannya

4 Bantuan Sarana Prasarana SekolahPT Keagamaan Swasta

573111 (Bansos dalam bentuk uang)

526xxx sesuai dengan peruntukannya

5 Bantuan Rumah ibadah 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

6 Asrama Pondok Pesantren 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

IMPLEMENTASI SURAT DIRJEN PERBENDAHARAAN NOMOR S-8245PB2014

P A K P A PPK KHUSUS

BPP KHUSUSB P

Pedoman Umum

Pedoman Teknis

Penerima Bantuan

1 2 2a

3

5a

5b

SK Penerim

a Bantuan

3a3b

Seleksi dan

Penentuan

6

PP SPM

SPM

4

Penyedia BJ

4a

LS UPPejabat Perbendaharaan KPA PPK PPSPM

Pejabat Perbendaharaan KPA PPK BPBPP PPSPM

1 Pembuatan Komitmen antara PPK dengan Pihak Ketiga

(PerjanjianSurat Keputusan)2 Pengajuan tagihan disertai

kontrakkuitansibukti pengeluaran

1 Permintaan besaran UP untuk BPBPP- Dispensasi besaran UP (Kanwil DJPB)- Dispensasi pembayaran dengan UP

melebihi Rp 50 juta (Dirjen PB)2 BPBPP membayarkan dana UP

berdasarkan SPBy yang diterbitkan oleh PPK berdasarkan bukti pengeluaranSurat Keputusan

3 Penggantian UPRevolving setelah UP dipergunakan minimal 50 oleh BP masing-masing BPP

MEKANISME PENCAIRAN DANA NON-BANSOS(PMK No 190PMK052012)

KPA mengajukan UP kepada KPPN sebesar kebutuhan operasional Satker dalam 1 (satu) bulan yang direncanakan dibayarkan melalui UP

Pemberian UP diberikan paling banyak

a Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) untuk pagu jenis belanja yang bisa dibayarkan melalui UP sampai dengan Rp 900000000 (sembilan ratus juta rupiah)

b Rp100000000 (seratus juta rupiah) untuk pagu jenis belanja yang bisa dibayarkan melalui UP diatas Rp 900000000 (sembilan ratus juta rupiah) sampai dengan Rp 2400000000 (dua miliar empat ratus juta rupiah)

c Rp200000000 (dua ratus juta rupiah) untuk pagu jenis belanja yang bisa dibayarkan melalui UP diatas Rp 2400000000 (dua miliar empat ratus juta rupiah) sampai dengan Rp6000000000 (enam miliar rupiah) atau

d Rp500000000 (lima ratus juta rupiah) untuk pagu jenis belanja yang bisa dibayarkan melalui UP diatas Rp 6000000000 (enam miliar rupiah)

Persetujuan perubahan besaran UP dilaksanakan oleh Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan

BESARAN UP

o KPA dapat mengajukan TUP kepada Kepala KPPN jika sisa UP pada BP tdk cukup tersedia membiayai kegiatan yang mendesak tidak dapat ditunda

o Syarat penggunaan TUP Digunakan dan dipertanggungjawabkan paling lama

1 (satu) bulan sejak tgl SP2D diterbitkan Tidak digunakan untuk membiayai kegiatan yg harus

dilaksanakan dengan pembayaran LSo KPA mengajukan TUP kepada Kepala KPPN (KBUN)

disertai Rincian rencana penggunan TUP Surat yang memuat syarat penggunaan TUP

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TUP)

o Ka KPPN melakukan penilaian terhadap Pengeluaran pada rincian rencana penggunaan TUP

bukan merupakan pengeluaran yg harus dengan pembayaran LS

Ketersediaan dana dalam DIPA TUP sebelumnya sdh dipertanggungjawabkan

seluruhnya Sisa TUP telah disetor ke Kas Negara

o Dalam hal TUP sebelumnya belum dipertanggungjawabkan seluruhnya danatau belum disetor KPPN dapat menyetujui TUP berikutnya setelah mendapat persetujuan Kakanwil Ditjen Perbendaharaan

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TUP)

o Dalam hal KPA mengajukan TUP utk kebutuhan melebihi waktu 1 (satu) bulan Ka KPPN dapat memberi persetujuan dengan pertimbangan kegiatan yg akan dilaksanakan memerlukan waktu lebih dari 1 (satu) bulan

o Persetujuan Ka KPPN atas TUP bisa sebagian atau seluruhnya

o Ka KPPN menolak permintaan TUP bila tidak memenuhi ketentuan

o Persetujuan atau penolakan TUP disampaikan paling lambat 1 (satu) hari kerja

o TUP harus dipertanggungjawabkan dalam waktu 1 (satu) bulan dan dapat dilakukan secara bertahap

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TUP)

o Dalam hal 1 (satu) bulan sejak SP2D TUP diterbitkan belum dilakukan pengesahan dan pertanggungjawaban TUP Kepala KPPN menyampaikan surat teguran kepada KPA

o Sisa TUP yang tidak habis digunakan harus disetor ke Kas Negara paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah batas waktu

o Permohonan persetujuan perpanjangan pertanggungjawaban TUP melampaui 1 (satu) bulan dapat diajukan KPA kepada Ka KPPN

o Persetujuan perpanjangan diberikan dengan pertimbangan KPA hrs mempertanggungjawabkan penggunaan TUP Pernyataan kesanggupan KPA untuk mempertanggungjawabkan

sisa TUP tidak lebih dari 1 (satu) bulan berikutnya

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TUP)

1 Bendahara PengeluaranBPP melakukan pembayaran atas UP berdasarkan Surat Perintah Bayar (SPBy) yang dilampiri bukti2 pengeluaran yang disetujui dan ditandatangani oleh PPK

2 Dalam hal pembayaran yang dilakukan Bendahara Pengeluaran merupakan uang muka kerja SPBy dilampirindash rencana pelaksanaan kegiatanpembayaranndash rincian kebutuhan dana dan ndash batas waktu pertanggungjawaban penggunaan uang muka kerja

3 Berdasarkan SPBy yang diterimanya Bendahara PengeluaranBPP melakukanndash pengujian atas tagihan pada SPBy danndash pemungutanpemotongan pajakbukan pajak atas tagihan dalam SPBy

yang diajukan dan menyetorkan ke kas negara4 Berdasarkan rencana pelaksanaan kegiatan pembayaran dan rincian

kebutuhan dana Bendahara Pengeluaran BPP melakukan pengujian ketersediaan dana

MEKANISME PEMBAYARAN OLEH BPBPP

5 Apabila SPBy telah memenuhi persyaratan pembayaran BP BPP melakukan pembayaran bila tidak memenuhi persyaratan maka BP BPP harus menolak SPBy

7 Penerima uang muka kerja harus mempertanggungjawabkan uang muka kerja sesuai batas waktu berupa kuitansibukti pembelian yg disahkan PPK beserta faktur pajak dan SSP serta nota bukti penerimaan barang jasa atau dokumen pendukung lain yg disahkan PPK Berdasarkan pertanggungjawaban tsb BP BPP melakukan pengujian bukti pengeluaran

8 Dalam hal sampai batas waktu penerima uang muka kerja belum menyampaikan bukti pengeluaran BP BPP menyampaikan permintaan tertulis agar penerima uang muka kerja segera mempertanggungjawabkan uang muka kerja ditembuskan kepada PPK

9 BPP menyampaikan SPBy beserta bukti pengeluaran kepada BP10 BP menyampaikan bukti pengeluaran kepada PPK untuk pembuatan SPP

GUPGUP Nihil

MEKANISME PEMBAYARAN OLEH BPBPP

33

UANG PERSEDIAAN

bull Perubahan Besaran UP dilaksanakan melalui Kepala Kanwil Ditjen PerbendaharaanKetentuan lama oleh Dirjen Perbendaharaan

bull Pada akhir hari kerja uang tunai di Bendahara yang berasal dari UP tidak boleh melebihi Rp 50 Juta

bull Revolving UP sebesar 50 Ketentuan lama 75

bull UP digunakan untuk jenis belanja barang (52) Belanja Modal (53) dan Belanja Lain-lain (58) dengan nilai sampai dengan Rp50000000ndash 1 (satu) penerimapenyedia barangjasa dan bukan merupakan untuk

pengadaan barangjasa yang dipecah-pecah Ketentuan lama UP digunakan untuk jenis belanja barang belanja modal (pendukung)

dan lain-lain maksimal Rp20 juta untuk setiap kuitansi

34

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN

bull Persetujuan TUP oleh Kepala KPPN (berapapun nilainya) termasuk persetujuan melewati waktu 1 bulan Ketentuan lama oleh Kepala Kanwil DJPB untuk nilai di

atas 500 Juta

bull Pertanggungjawaban TUP dapat diangsur (harianmingguan) selama batas waktu pertanggungjawaban TUP (Pasal 49 ayat (1)) (tujuan agar pencatatan realisasi belanja lebih cepat) Ketentuan lama Pertanggungjawaban TUP harus

dilaksanakan sekaligus

SPP-UPTUP diselesaikan paling lambat 2 (dua) hari kerja SPP-GUP diselesaikan paling lambat 4 (empat) hari kerja SPP-PTUP diselesaikan paling lambat 3 (tiga) hari kerja dan SPP-LS diselesaikan paling lambat 5 (lima) hari kerja

PPSPM menyampaikan SPM kepada KPPN paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah SPM diterbitkan

Lima hari kerja setelah serah terima pekerjaan penyedia barangjasa menyampaikan tagihan kepada PPK

PPK menerbitkan SPP-LS dalam waktu 5 hari kerja Proses Penyelesaian

Pekerjaan harus

dilaporkan secara berkala kepada KPA

Norma Waktu Penyelesaian Tagihan

LAPORAN

Pelaksanaan kegiatan dan penggunaan anggaran pada DIPA yang mengakibatkan pengeluaran negara dilakukan melalui pembuatan komitmen

Pembuatan komitmen dilakukan dalam bentukndash Perjanjiankontrak untuk pengadaan barangjasa danataundash Penetapan keputusan

Pembuatan komitmen melalui penetapan keputusan yang mengakibatkan pengeluaran negara antara lain untuk

ndash pelaksanaan belanja pegawaindash pelaksanaan perjalanan dinas yang dilaksanakan secara swakelolandash pelaksanaan kegiatan swakelola termasuk pembayaran honorarium kegiatan

ataundash pelaksanaan belanja bantuan sosial dalam bentuk transfer uang kepada penerima

bantuan

PEMBUATAN KOMITMEN

Atas perjanjiankontrak yang akan dibayar melalui SPM-LS PPK mencatatkan perjanjiankontrak dan menyampaikan paling lambat 5 hari kerja setelah ditandatangani perjanjiankontrak tersebut ke KPPN secara langsung atau melalui e-mail yang meliputi data

ndash nama dan kode Satker serta uraian fungsisubfungsi program kegiatan output dan akun yang digunakan

ndash nomor Surat Pengesahan dan tanggal DIPAndash nomor tanggal dan nilai perjanjiankontrak yang telah dibuat oleh Satkerndash uraian pekerjaan yang diperjanjikanndash data penyedia barangjasa yang tercantum dalam perjanjiankontrak antara lain nama rekanan

alamat rekanan NPWP nama bank nama dan nomor rekening penerima pembayaranndash jangka waktu dan tanggal penyelesaian pekerjaan serta masa pemeliharaan apabila dipersyaratkanndash ketentuan sanksi apabila terjadi wanprestasindash addendum perjanjiankontrak apabila terdapat perubahan data pada perjanjiankontrak tersebutndash cara pembayaran dan rencana pelaksanaan pembayaran

sekaligus (nilai rencana bulan ) atau secara bertahap (nilai rencana bulan )

Alokasi dana yang sudah tercatat dan terikat dengan perjanjiankontrak tidak dapat digunakan lagi untuk kebutuhan lain

Data perjanjiankontrak dalam Kartu Pengawasan Kontrak KPPN digunakan untuk menguji kesesuaian tagihan yang tercantum pada SPM

Pencatatan Komitmen oleh KPPN

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN amp PENYALURAN DANA BOS

No Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Identifikasi Pencairan

1 PengembanganPerpustakaan

Pembelian bukuperabot Perpustakaan Akses internet Pengembangan database perpustakaan Peningkatan kapasitas Pustakawan Pembelian AC perpustakaan

Pengadaan barangjasa dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

2 Kegiatan dalam rangkapenerimaan peserta didikbaru

Termasuk untuk konsumsi dan honor panitia dalam rangka penerimaan peserta didik baru

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

3 Kegiatan pembelajarandan ekstra kurikuler siswa

Termasuk untuk honor tambahan jam mengajar transportasi pembelian peralatan

Penerbitan SK Honor Pengadaan barang dengan

nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

4 Kegiatan Ulangan danUjian

ATK Honor pengawas dan koreksi hasil ujian Transportasi

Penerbitan SK Honor Pengadaan barang dengan

nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

5 Pembelian bahan-bahanhabis pakai

ATK Suku cadang alat kantor Alat kebersihan

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN amp PENYALURAN DANA BOS

No Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Identifikasi Pencairan

6 Langganan daya dan jasa Listrik Air TeleponAkses internetPembelian genset atau panel surya

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

7 Perawatan madrasah Rehab ringan tidak lebih dari Rp 10 juta Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

8 Pembayaran honorariumbulanan guru honorer dan tenaga kependidikanhonorer

Guru honorer Pegawai administrasi (termasuk administrasi BOS

untuk MI) Pegawai perpustakaan Penjaga Madrasah Satpam Pegawai kebersihan

Penerbitan SK Honor Pengadaan barang dengan

nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

9 Pengembangan profesiguru dan tenagakependidikan

Biaya akomodasi seminar Fotocopy Transportasi

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

10 Membantu siswa miskin Transportasi Seragam sekolah

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN amp PENYALURAN DANA BOS

No Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Identifikasi Pencairan

11 Pembiayaan pengelolaanBOS

ATK Penggandaan Transportasi

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

12 Pembelian perangkatkomputer

Dekstop Laptop Proyektor

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

13 Pembiayaan asrama danpembelian peralatanibadah

Pembelian kitab kuning Peralatan sholat

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

14 Biaya lainnya jika seluruhkomponen 1 sd 13 telahterpenuhi pendanaannyadari BOS

Alat peraga pendidikan UKS Mebelair

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

SYARAT PENYALURAN DANA BOS

KPA dapat membuka rekening pengeluaran atas nama BPP dengan persetujuan kuasa BUN

PPK menandatangani Surat Perjanjian Pemberian Bantuan (SPPB) dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Madrasah (RKAM) BOS yang diajukan oleh setiap Madrasah

BPP merekapitulasi RKAM setiap madrasah kemudian PPK dan BPP mengajukan rekapitulasi RKAM tersebut ke Bendahara Pengeluaran (BP) sebagai pedoman kebutuhan Pembayaran Langsung (LS) belanja barangjasa Uang Persediaan (UP) atau Tambahan Uang Persediaan (TUP) khusus pencairan dana BOS

PPK dapat mengklasifikasikan kategori belanja barangjasa belanja kegiatan belanja pegawai belanja bansos dan perjalanan dinas dari rekapitulasi RKAM setiap madrasah sebagai pedoman dalam mekanisme pembayaran dana BOS

Madrasah harus menyampaikan SPPB dan RKAM setiap pengajuan pencairan dana BOS

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)

Pembayaran di atas Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa menggunakan mekanisme pembayaran langsung (LS) belanja barangjasa oleh PPK namun di bawah Rp 50000000- juga dapat dilakukan mekanisme LS

PPK membuat Surat PerjanjianKontrak terhadap pihak penyedia barangjasa

PPK dapat menerbitkan Surat Permohonan Pembayaran Langsung (SPP-LS) apabila persyaratan pembayaran tagihan sudah terpenuhi dan sudah diuji secara materil

KPA dapat mengeluarkan SPM-LS sebagai pengajuan pencairan terhadap pihak penyedia barangjasa kepada KPPN

Pembayaran LS selain ditujukan kepada pihak penyedia barangjasa atas dasar perjanjiankontrak ditujukan pula ke Bendahara Pengeluaran untuk keperluan pembayaran honorarium dan perjalanan dinas atas dasar surat keputusan

1113088111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088 11130881113088 111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088 11130881113088111308811130881113088

Pelaksanaan pembayaran tagihan kepada penyedia barangjasa harus disertai 1) Bukti perjanjiankontrak2) Referensi Bank yang menunjukkan nama dan nomor rekening

penyedia barangjasa3) Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan4) Berita Acara Serah Terima PekerjaanBarang5) Bukti penyelesaian pekerjaan lainnya sesuai ketentuan6) Berita Acara Pembayaran7) Kuitansi yang telah ditandatangani oleh penyedia barangjasa

dan PPK sesuai (format lampiran 4)8) Faktur pajak beserta Surat Setoran Pajak (SSP) yang telah

ditandatangani oleh Wajib PajakBendahara Pengeluaran9) Jaminan yang dikeluarkan oleh Bank atau lembaga keuangan

lainnya sebagaimana dipersyaratkan dalam peraturan perundang-undangan mengenai pengadaan barangjasa pemerintah

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

Pembayaran sampai dengan Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa dapat menggunakan mekanisme UPTUP melalui PPK dan BPP

KPA mengajukan permintaan UPTUP kepada Kepala KPPN setempat

KPA dapat mengajukan persetujuan besaran UP melampaui besaran yang ditetapkan sesuai pagu DIPA kepada Kepala Kanwil DJPB berdasarkan pengajuan rekapitulasi RKAM dari BPP kepada BP

Pembayaran melebihi Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa dapat dilakukan dengan UP oleh PPK setelah mendapat persetujuan dari Direktur Jenderal Perbendaharaan atas permintaan KPA

BP dapat mentransfer dana UPTUP kepada BPP melalui rekening sesuai kebutuhan mengacu pada RKAM

Setiap BPP dapat mengajukan penggantian UP melalui BP apabila UP yang dikelolanya telah dipergunakan paling sedikit 50 (lima puluh persen) sehingga BP dapat melakukan penggantian (revolving) UP yang telah digunakan sepanjang dana yang dapat dibayarkan dengan UP masih tersedia dalam DIPA

Pengajuan pembayaran UPTUP tahap berikutnya BPP harus menyiapkan bukti-bukti laporan pertanggungjawaban kepada BP terhadap UPTUP yang telah dibayarkan sebelumnya

KPA dapat mengajukan TUP kepada Kepala KPPN jika sisa UP pada BP tdk cukup tersedia membiayai kegiatan yang mendesak tidak dapat ditunda

Permohonan persetujuan perpanjangan pertanggungjawaban TUP melampaui 1 (satu) bulan dapat diajukan KPA kepada Kepala KPPN

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

Jika diperlukan dapat dilakukan mekanisme uang muka dengan menyalurkan dana UP oleh BPP kepada pihak madrasah swasta berdasarkan Surat Perintah Bayar (SPBy) yang ditandatangani oleh BPP Kepala Madrasah dan PPK atas nama KPA dengan memperhatikan batas waktu pertanggungjawaban

Madrasah dapat membelanjakan sendiri atas uang muka tersebut sesuai RKAM yang telah diajukan dengan memperhatikan akuntabilitas laporan pertanggungjawaban

Dalam hal pembayaran yang dilakukan Bendahara Pengeluaran merupakan uang muka kerja SPBy dilampiria Rencana pelaksanaan kegiatanpembayaranb Rincian kebutuhan dana dan c Batas waktu pertanggungjawaban penggunaan uang muka kerja

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

  • MEKANISME PENCAIRAN DANA dan PENYUSUNAN LAPORAN BOS PADA KEMEN
  • Latar Belakang
  • BELANJA BANTUAN SOSIAL
  • Bultek 10 SAP Akuntansi Belanja Bantuan Sosial
  • Hal-hal yang perlu diperhatikan
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (1)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (2)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (3)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (4)
  • Slide 10
  • PENGERTIAN
  • TUJUAN UMUM
  • TUJUAN KHUSUS
  • PROGRAM PRIORITAS
  • Slide 15
  • Slide 16
  • PENCAIRAN BELANJA BANTUAN SOSIAL (PMK No 81PMK052012)
  • Slide 18
  • Slide 19
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • IMPLEMENTASI SURAT DIRJEN PERBENDAHARAAN NOMOR S-8245PB2014
  • Slide 25
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Slide 31
  • Slide 32
  • Slide 33
  • Slide 34
  • Slide 35
  • Slide 36
  • Slide 37
  • Slide 38
  • Slide 39
  • Slide 40
  • SYARAT PENYALURAN DANA BOS
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS) (2)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP (2)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP (3)
Page 18: MEKANISME PENCAIRAN DANA dan PENYUSUNAN LAPORAN BOS.pptx

KOMITMEN PEMERINTAH ATAS DANA BANSOS

a Belanja Bansos yang tidak tepat sasaran dan tumpang tindih dibatalkandirevisiditunda bila belum dilaksanakandicairkan

b Belanja Bansos yang sedangsudah dilaksanakandicairkan agar ditingkatkan governance-nya dan dipersiapkan pertanggungjawaban serta auditnya

c Belanja Bansos yang tidak transparan dan akuntabel KL agar memperjelas dan mempublikasikan secara luas program kegiatan pedoman penyaluran serta penerima dan jumlahnya

Tindak Lanjut Kementerian Keuangan Atas Reviu BPKP

HASIL PEMETAAN DANA BANSOS 2014

Klasifikasi ke Jenis Belanja yang sesuai

Belanja Barang

Belanja Pegawai

Satker Pusat 521XXX

526XXXPengadaan Barang amp

Jasa

Satker Pusat

Dengan SK Penetapan

Dengan SK Penetapan

Mekanisme UP

Alokasi Dana Pada Kemenag untuk 1 Bea Siswa Berprestasi2 Tunjangan Guru3 Dana Operasional LembagaAdminstrasi

(BOSBOP)4 Pengadaan Fisik

Tidak memenuhi kriteria sebagai Dana Bansos

PEMETAAN AKUN EKS BANTUAN SOSIAL PADA KEMENAG(Surat Dirjen Perbendaharaan No S-8245PB2014)

No Kegiatanoutputkomponenuraian Akun saat ini Akun yg seharusnya

I BeasiswaBSM

1 Beasiswa amp Mahasiswa Berprestasi 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219

2 Bantuan Siswa amp Mahasiswa Miskin untuk MIMTsPTA NegeriSwasta

572111 Bansos dalam bentuk uang

574111

II Tunjangan

1 Tunjangan Profesi GuruDosen Non PNS 572111 (Bansos dalam bentuk uang)

511521

2 Tunjangan Penyuluh Agama Non PNS 572111 (Bansos dalam bentuk uang)

511522

III Operasional LembagaAdministrasi

1 BOS MadrasahPTA Swasta 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

PEMETAAN AKUN EKS BANTUAN SOSIAL PADA KEMENAG(Surat Dirjen Perbendaharaan No S-8245PB2014)

No Kegiatanoutputkomponenuraian Akun saat ini Akun yg seharusnya2 Layanan Penyelenggaraan Pendidikan 573111 (Bansos dalam

bentuk uang)521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

3 Operasional Lembaga Keagamaan 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

4 Operasional Sekber Kerukunan Umat Beragama

573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

5 Pelayanan Nikah 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

PEMETAAN AKUN EKS BANTUAN SOSIAL PADA KEMENAG(Surat Dirjen Perbendaharaan No S-8245PB2014)

No Kegiatanoutputkomponenuraian Akun saat ini Akun yg seharusnya6 Penelitian SiswaMahasiswa Swasta 573111 (Bansos dalam

bentuk uang)521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

7 Sertifikasi Tanah Wakaf 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

8 Akreditasi Madrasah Swasta 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

9 Pendidikan Terpadu Anak Terapan 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

PEMETAAN AKUN EKS BANTUAN SOSIAL PADA KEMENAG(Surat Dirjen Perbendaharaan No S-8245PB2014)

No Kegiatanoutputkomponenuraian Akun saat ini Akun yg seharusnya10 Event Keagamaan 573111 (Bansos dalam

bentuk uang)521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

IV Pengadaan Fisik1 PembangunanRehab Ruang Kelas

MIMTsMA Swasta573111 (Bansos dalam bentuk uang)

526xxx sesuai dengan peruntukannya

2 Peralatan LaboratoriumPerpustakaanMeubelair

573111 (Bansos dalam bentuk uang)

526xxx sesuai dengan peruntukannya

3 Pembangunan Sekber Kerukunan Umat Beragama

573111 (Bansos dalam bentuk uang)

526xxx sesuai dengan peruntukannya

4 Bantuan Sarana Prasarana SekolahPT Keagamaan Swasta

573111 (Bansos dalam bentuk uang)

526xxx sesuai dengan peruntukannya

5 Bantuan Rumah ibadah 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

6 Asrama Pondok Pesantren 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

IMPLEMENTASI SURAT DIRJEN PERBENDAHARAAN NOMOR S-8245PB2014

P A K P A PPK KHUSUS

BPP KHUSUSB P

Pedoman Umum

Pedoman Teknis

Penerima Bantuan

1 2 2a

3

5a

5b

SK Penerim

a Bantuan

3a3b

Seleksi dan

Penentuan

6

PP SPM

SPM

4

Penyedia BJ

4a

LS UPPejabat Perbendaharaan KPA PPK PPSPM

Pejabat Perbendaharaan KPA PPK BPBPP PPSPM

1 Pembuatan Komitmen antara PPK dengan Pihak Ketiga

(PerjanjianSurat Keputusan)2 Pengajuan tagihan disertai

kontrakkuitansibukti pengeluaran

1 Permintaan besaran UP untuk BPBPP- Dispensasi besaran UP (Kanwil DJPB)- Dispensasi pembayaran dengan UP

melebihi Rp 50 juta (Dirjen PB)2 BPBPP membayarkan dana UP

berdasarkan SPBy yang diterbitkan oleh PPK berdasarkan bukti pengeluaranSurat Keputusan

3 Penggantian UPRevolving setelah UP dipergunakan minimal 50 oleh BP masing-masing BPP

MEKANISME PENCAIRAN DANA NON-BANSOS(PMK No 190PMK052012)

KPA mengajukan UP kepada KPPN sebesar kebutuhan operasional Satker dalam 1 (satu) bulan yang direncanakan dibayarkan melalui UP

Pemberian UP diberikan paling banyak

a Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) untuk pagu jenis belanja yang bisa dibayarkan melalui UP sampai dengan Rp 900000000 (sembilan ratus juta rupiah)

b Rp100000000 (seratus juta rupiah) untuk pagu jenis belanja yang bisa dibayarkan melalui UP diatas Rp 900000000 (sembilan ratus juta rupiah) sampai dengan Rp 2400000000 (dua miliar empat ratus juta rupiah)

c Rp200000000 (dua ratus juta rupiah) untuk pagu jenis belanja yang bisa dibayarkan melalui UP diatas Rp 2400000000 (dua miliar empat ratus juta rupiah) sampai dengan Rp6000000000 (enam miliar rupiah) atau

d Rp500000000 (lima ratus juta rupiah) untuk pagu jenis belanja yang bisa dibayarkan melalui UP diatas Rp 6000000000 (enam miliar rupiah)

Persetujuan perubahan besaran UP dilaksanakan oleh Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan

BESARAN UP

o KPA dapat mengajukan TUP kepada Kepala KPPN jika sisa UP pada BP tdk cukup tersedia membiayai kegiatan yang mendesak tidak dapat ditunda

o Syarat penggunaan TUP Digunakan dan dipertanggungjawabkan paling lama

1 (satu) bulan sejak tgl SP2D diterbitkan Tidak digunakan untuk membiayai kegiatan yg harus

dilaksanakan dengan pembayaran LSo KPA mengajukan TUP kepada Kepala KPPN (KBUN)

disertai Rincian rencana penggunan TUP Surat yang memuat syarat penggunaan TUP

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TUP)

o Ka KPPN melakukan penilaian terhadap Pengeluaran pada rincian rencana penggunaan TUP

bukan merupakan pengeluaran yg harus dengan pembayaran LS

Ketersediaan dana dalam DIPA TUP sebelumnya sdh dipertanggungjawabkan

seluruhnya Sisa TUP telah disetor ke Kas Negara

o Dalam hal TUP sebelumnya belum dipertanggungjawabkan seluruhnya danatau belum disetor KPPN dapat menyetujui TUP berikutnya setelah mendapat persetujuan Kakanwil Ditjen Perbendaharaan

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TUP)

o Dalam hal KPA mengajukan TUP utk kebutuhan melebihi waktu 1 (satu) bulan Ka KPPN dapat memberi persetujuan dengan pertimbangan kegiatan yg akan dilaksanakan memerlukan waktu lebih dari 1 (satu) bulan

o Persetujuan Ka KPPN atas TUP bisa sebagian atau seluruhnya

o Ka KPPN menolak permintaan TUP bila tidak memenuhi ketentuan

o Persetujuan atau penolakan TUP disampaikan paling lambat 1 (satu) hari kerja

o TUP harus dipertanggungjawabkan dalam waktu 1 (satu) bulan dan dapat dilakukan secara bertahap

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TUP)

o Dalam hal 1 (satu) bulan sejak SP2D TUP diterbitkan belum dilakukan pengesahan dan pertanggungjawaban TUP Kepala KPPN menyampaikan surat teguran kepada KPA

o Sisa TUP yang tidak habis digunakan harus disetor ke Kas Negara paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah batas waktu

o Permohonan persetujuan perpanjangan pertanggungjawaban TUP melampaui 1 (satu) bulan dapat diajukan KPA kepada Ka KPPN

o Persetujuan perpanjangan diberikan dengan pertimbangan KPA hrs mempertanggungjawabkan penggunaan TUP Pernyataan kesanggupan KPA untuk mempertanggungjawabkan

sisa TUP tidak lebih dari 1 (satu) bulan berikutnya

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TUP)

1 Bendahara PengeluaranBPP melakukan pembayaran atas UP berdasarkan Surat Perintah Bayar (SPBy) yang dilampiri bukti2 pengeluaran yang disetujui dan ditandatangani oleh PPK

2 Dalam hal pembayaran yang dilakukan Bendahara Pengeluaran merupakan uang muka kerja SPBy dilampirindash rencana pelaksanaan kegiatanpembayaranndash rincian kebutuhan dana dan ndash batas waktu pertanggungjawaban penggunaan uang muka kerja

3 Berdasarkan SPBy yang diterimanya Bendahara PengeluaranBPP melakukanndash pengujian atas tagihan pada SPBy danndash pemungutanpemotongan pajakbukan pajak atas tagihan dalam SPBy

yang diajukan dan menyetorkan ke kas negara4 Berdasarkan rencana pelaksanaan kegiatan pembayaran dan rincian

kebutuhan dana Bendahara Pengeluaran BPP melakukan pengujian ketersediaan dana

MEKANISME PEMBAYARAN OLEH BPBPP

5 Apabila SPBy telah memenuhi persyaratan pembayaran BP BPP melakukan pembayaran bila tidak memenuhi persyaratan maka BP BPP harus menolak SPBy

7 Penerima uang muka kerja harus mempertanggungjawabkan uang muka kerja sesuai batas waktu berupa kuitansibukti pembelian yg disahkan PPK beserta faktur pajak dan SSP serta nota bukti penerimaan barang jasa atau dokumen pendukung lain yg disahkan PPK Berdasarkan pertanggungjawaban tsb BP BPP melakukan pengujian bukti pengeluaran

8 Dalam hal sampai batas waktu penerima uang muka kerja belum menyampaikan bukti pengeluaran BP BPP menyampaikan permintaan tertulis agar penerima uang muka kerja segera mempertanggungjawabkan uang muka kerja ditembuskan kepada PPK

9 BPP menyampaikan SPBy beserta bukti pengeluaran kepada BP10 BP menyampaikan bukti pengeluaran kepada PPK untuk pembuatan SPP

GUPGUP Nihil

MEKANISME PEMBAYARAN OLEH BPBPP

33

UANG PERSEDIAAN

bull Perubahan Besaran UP dilaksanakan melalui Kepala Kanwil Ditjen PerbendaharaanKetentuan lama oleh Dirjen Perbendaharaan

bull Pada akhir hari kerja uang tunai di Bendahara yang berasal dari UP tidak boleh melebihi Rp 50 Juta

bull Revolving UP sebesar 50 Ketentuan lama 75

bull UP digunakan untuk jenis belanja barang (52) Belanja Modal (53) dan Belanja Lain-lain (58) dengan nilai sampai dengan Rp50000000ndash 1 (satu) penerimapenyedia barangjasa dan bukan merupakan untuk

pengadaan barangjasa yang dipecah-pecah Ketentuan lama UP digunakan untuk jenis belanja barang belanja modal (pendukung)

dan lain-lain maksimal Rp20 juta untuk setiap kuitansi

34

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN

bull Persetujuan TUP oleh Kepala KPPN (berapapun nilainya) termasuk persetujuan melewati waktu 1 bulan Ketentuan lama oleh Kepala Kanwil DJPB untuk nilai di

atas 500 Juta

bull Pertanggungjawaban TUP dapat diangsur (harianmingguan) selama batas waktu pertanggungjawaban TUP (Pasal 49 ayat (1)) (tujuan agar pencatatan realisasi belanja lebih cepat) Ketentuan lama Pertanggungjawaban TUP harus

dilaksanakan sekaligus

SPP-UPTUP diselesaikan paling lambat 2 (dua) hari kerja SPP-GUP diselesaikan paling lambat 4 (empat) hari kerja SPP-PTUP diselesaikan paling lambat 3 (tiga) hari kerja dan SPP-LS diselesaikan paling lambat 5 (lima) hari kerja

PPSPM menyampaikan SPM kepada KPPN paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah SPM diterbitkan

Lima hari kerja setelah serah terima pekerjaan penyedia barangjasa menyampaikan tagihan kepada PPK

PPK menerbitkan SPP-LS dalam waktu 5 hari kerja Proses Penyelesaian

Pekerjaan harus

dilaporkan secara berkala kepada KPA

Norma Waktu Penyelesaian Tagihan

LAPORAN

Pelaksanaan kegiatan dan penggunaan anggaran pada DIPA yang mengakibatkan pengeluaran negara dilakukan melalui pembuatan komitmen

Pembuatan komitmen dilakukan dalam bentukndash Perjanjiankontrak untuk pengadaan barangjasa danataundash Penetapan keputusan

Pembuatan komitmen melalui penetapan keputusan yang mengakibatkan pengeluaran negara antara lain untuk

ndash pelaksanaan belanja pegawaindash pelaksanaan perjalanan dinas yang dilaksanakan secara swakelolandash pelaksanaan kegiatan swakelola termasuk pembayaran honorarium kegiatan

ataundash pelaksanaan belanja bantuan sosial dalam bentuk transfer uang kepada penerima

bantuan

PEMBUATAN KOMITMEN

Atas perjanjiankontrak yang akan dibayar melalui SPM-LS PPK mencatatkan perjanjiankontrak dan menyampaikan paling lambat 5 hari kerja setelah ditandatangani perjanjiankontrak tersebut ke KPPN secara langsung atau melalui e-mail yang meliputi data

ndash nama dan kode Satker serta uraian fungsisubfungsi program kegiatan output dan akun yang digunakan

ndash nomor Surat Pengesahan dan tanggal DIPAndash nomor tanggal dan nilai perjanjiankontrak yang telah dibuat oleh Satkerndash uraian pekerjaan yang diperjanjikanndash data penyedia barangjasa yang tercantum dalam perjanjiankontrak antara lain nama rekanan

alamat rekanan NPWP nama bank nama dan nomor rekening penerima pembayaranndash jangka waktu dan tanggal penyelesaian pekerjaan serta masa pemeliharaan apabila dipersyaratkanndash ketentuan sanksi apabila terjadi wanprestasindash addendum perjanjiankontrak apabila terdapat perubahan data pada perjanjiankontrak tersebutndash cara pembayaran dan rencana pelaksanaan pembayaran

sekaligus (nilai rencana bulan ) atau secara bertahap (nilai rencana bulan )

Alokasi dana yang sudah tercatat dan terikat dengan perjanjiankontrak tidak dapat digunakan lagi untuk kebutuhan lain

Data perjanjiankontrak dalam Kartu Pengawasan Kontrak KPPN digunakan untuk menguji kesesuaian tagihan yang tercantum pada SPM

Pencatatan Komitmen oleh KPPN

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN amp PENYALURAN DANA BOS

No Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Identifikasi Pencairan

1 PengembanganPerpustakaan

Pembelian bukuperabot Perpustakaan Akses internet Pengembangan database perpustakaan Peningkatan kapasitas Pustakawan Pembelian AC perpustakaan

Pengadaan barangjasa dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

2 Kegiatan dalam rangkapenerimaan peserta didikbaru

Termasuk untuk konsumsi dan honor panitia dalam rangka penerimaan peserta didik baru

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

3 Kegiatan pembelajarandan ekstra kurikuler siswa

Termasuk untuk honor tambahan jam mengajar transportasi pembelian peralatan

Penerbitan SK Honor Pengadaan barang dengan

nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

4 Kegiatan Ulangan danUjian

ATK Honor pengawas dan koreksi hasil ujian Transportasi

Penerbitan SK Honor Pengadaan barang dengan

nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

5 Pembelian bahan-bahanhabis pakai

ATK Suku cadang alat kantor Alat kebersihan

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN amp PENYALURAN DANA BOS

No Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Identifikasi Pencairan

6 Langganan daya dan jasa Listrik Air TeleponAkses internetPembelian genset atau panel surya

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

7 Perawatan madrasah Rehab ringan tidak lebih dari Rp 10 juta Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

8 Pembayaran honorariumbulanan guru honorer dan tenaga kependidikanhonorer

Guru honorer Pegawai administrasi (termasuk administrasi BOS

untuk MI) Pegawai perpustakaan Penjaga Madrasah Satpam Pegawai kebersihan

Penerbitan SK Honor Pengadaan barang dengan

nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

9 Pengembangan profesiguru dan tenagakependidikan

Biaya akomodasi seminar Fotocopy Transportasi

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

10 Membantu siswa miskin Transportasi Seragam sekolah

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN amp PENYALURAN DANA BOS

No Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Identifikasi Pencairan

11 Pembiayaan pengelolaanBOS

ATK Penggandaan Transportasi

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

12 Pembelian perangkatkomputer

Dekstop Laptop Proyektor

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

13 Pembiayaan asrama danpembelian peralatanibadah

Pembelian kitab kuning Peralatan sholat

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

14 Biaya lainnya jika seluruhkomponen 1 sd 13 telahterpenuhi pendanaannyadari BOS

Alat peraga pendidikan UKS Mebelair

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

SYARAT PENYALURAN DANA BOS

KPA dapat membuka rekening pengeluaran atas nama BPP dengan persetujuan kuasa BUN

PPK menandatangani Surat Perjanjian Pemberian Bantuan (SPPB) dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Madrasah (RKAM) BOS yang diajukan oleh setiap Madrasah

BPP merekapitulasi RKAM setiap madrasah kemudian PPK dan BPP mengajukan rekapitulasi RKAM tersebut ke Bendahara Pengeluaran (BP) sebagai pedoman kebutuhan Pembayaran Langsung (LS) belanja barangjasa Uang Persediaan (UP) atau Tambahan Uang Persediaan (TUP) khusus pencairan dana BOS

PPK dapat mengklasifikasikan kategori belanja barangjasa belanja kegiatan belanja pegawai belanja bansos dan perjalanan dinas dari rekapitulasi RKAM setiap madrasah sebagai pedoman dalam mekanisme pembayaran dana BOS

Madrasah harus menyampaikan SPPB dan RKAM setiap pengajuan pencairan dana BOS

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)

Pembayaran di atas Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa menggunakan mekanisme pembayaran langsung (LS) belanja barangjasa oleh PPK namun di bawah Rp 50000000- juga dapat dilakukan mekanisme LS

PPK membuat Surat PerjanjianKontrak terhadap pihak penyedia barangjasa

PPK dapat menerbitkan Surat Permohonan Pembayaran Langsung (SPP-LS) apabila persyaratan pembayaran tagihan sudah terpenuhi dan sudah diuji secara materil

KPA dapat mengeluarkan SPM-LS sebagai pengajuan pencairan terhadap pihak penyedia barangjasa kepada KPPN

Pembayaran LS selain ditujukan kepada pihak penyedia barangjasa atas dasar perjanjiankontrak ditujukan pula ke Bendahara Pengeluaran untuk keperluan pembayaran honorarium dan perjalanan dinas atas dasar surat keputusan

1113088111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088 11130881113088 111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088 11130881113088111308811130881113088

Pelaksanaan pembayaran tagihan kepada penyedia barangjasa harus disertai 1) Bukti perjanjiankontrak2) Referensi Bank yang menunjukkan nama dan nomor rekening

penyedia barangjasa3) Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan4) Berita Acara Serah Terima PekerjaanBarang5) Bukti penyelesaian pekerjaan lainnya sesuai ketentuan6) Berita Acara Pembayaran7) Kuitansi yang telah ditandatangani oleh penyedia barangjasa

dan PPK sesuai (format lampiran 4)8) Faktur pajak beserta Surat Setoran Pajak (SSP) yang telah

ditandatangani oleh Wajib PajakBendahara Pengeluaran9) Jaminan yang dikeluarkan oleh Bank atau lembaga keuangan

lainnya sebagaimana dipersyaratkan dalam peraturan perundang-undangan mengenai pengadaan barangjasa pemerintah

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

Pembayaran sampai dengan Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa dapat menggunakan mekanisme UPTUP melalui PPK dan BPP

KPA mengajukan permintaan UPTUP kepada Kepala KPPN setempat

KPA dapat mengajukan persetujuan besaran UP melampaui besaran yang ditetapkan sesuai pagu DIPA kepada Kepala Kanwil DJPB berdasarkan pengajuan rekapitulasi RKAM dari BPP kepada BP

Pembayaran melebihi Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa dapat dilakukan dengan UP oleh PPK setelah mendapat persetujuan dari Direktur Jenderal Perbendaharaan atas permintaan KPA

BP dapat mentransfer dana UPTUP kepada BPP melalui rekening sesuai kebutuhan mengacu pada RKAM

Setiap BPP dapat mengajukan penggantian UP melalui BP apabila UP yang dikelolanya telah dipergunakan paling sedikit 50 (lima puluh persen) sehingga BP dapat melakukan penggantian (revolving) UP yang telah digunakan sepanjang dana yang dapat dibayarkan dengan UP masih tersedia dalam DIPA

Pengajuan pembayaran UPTUP tahap berikutnya BPP harus menyiapkan bukti-bukti laporan pertanggungjawaban kepada BP terhadap UPTUP yang telah dibayarkan sebelumnya

KPA dapat mengajukan TUP kepada Kepala KPPN jika sisa UP pada BP tdk cukup tersedia membiayai kegiatan yang mendesak tidak dapat ditunda

Permohonan persetujuan perpanjangan pertanggungjawaban TUP melampaui 1 (satu) bulan dapat diajukan KPA kepada Kepala KPPN

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

Jika diperlukan dapat dilakukan mekanisme uang muka dengan menyalurkan dana UP oleh BPP kepada pihak madrasah swasta berdasarkan Surat Perintah Bayar (SPBy) yang ditandatangani oleh BPP Kepala Madrasah dan PPK atas nama KPA dengan memperhatikan batas waktu pertanggungjawaban

Madrasah dapat membelanjakan sendiri atas uang muka tersebut sesuai RKAM yang telah diajukan dengan memperhatikan akuntabilitas laporan pertanggungjawaban

Dalam hal pembayaran yang dilakukan Bendahara Pengeluaran merupakan uang muka kerja SPBy dilampiria Rencana pelaksanaan kegiatanpembayaranb Rincian kebutuhan dana dan c Batas waktu pertanggungjawaban penggunaan uang muka kerja

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

  • MEKANISME PENCAIRAN DANA dan PENYUSUNAN LAPORAN BOS PADA KEMEN
  • Latar Belakang
  • BELANJA BANTUAN SOSIAL
  • Bultek 10 SAP Akuntansi Belanja Bantuan Sosial
  • Hal-hal yang perlu diperhatikan
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (1)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (2)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (3)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (4)
  • Slide 10
  • PENGERTIAN
  • TUJUAN UMUM
  • TUJUAN KHUSUS
  • PROGRAM PRIORITAS
  • Slide 15
  • Slide 16
  • PENCAIRAN BELANJA BANTUAN SOSIAL (PMK No 81PMK052012)
  • Slide 18
  • Slide 19
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • IMPLEMENTASI SURAT DIRJEN PERBENDAHARAAN NOMOR S-8245PB2014
  • Slide 25
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Slide 31
  • Slide 32
  • Slide 33
  • Slide 34
  • Slide 35
  • Slide 36
  • Slide 37
  • Slide 38
  • Slide 39
  • Slide 40
  • SYARAT PENYALURAN DANA BOS
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS) (2)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP (2)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP (3)
Page 19: MEKANISME PENCAIRAN DANA dan PENYUSUNAN LAPORAN BOS.pptx

HASIL PEMETAAN DANA BANSOS 2014

Klasifikasi ke Jenis Belanja yang sesuai

Belanja Barang

Belanja Pegawai

Satker Pusat 521XXX

526XXXPengadaan Barang amp

Jasa

Satker Pusat

Dengan SK Penetapan

Dengan SK Penetapan

Mekanisme UP

Alokasi Dana Pada Kemenag untuk 1 Bea Siswa Berprestasi2 Tunjangan Guru3 Dana Operasional LembagaAdminstrasi

(BOSBOP)4 Pengadaan Fisik

Tidak memenuhi kriteria sebagai Dana Bansos

PEMETAAN AKUN EKS BANTUAN SOSIAL PADA KEMENAG(Surat Dirjen Perbendaharaan No S-8245PB2014)

No Kegiatanoutputkomponenuraian Akun saat ini Akun yg seharusnya

I BeasiswaBSM

1 Beasiswa amp Mahasiswa Berprestasi 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219

2 Bantuan Siswa amp Mahasiswa Miskin untuk MIMTsPTA NegeriSwasta

572111 Bansos dalam bentuk uang

574111

II Tunjangan

1 Tunjangan Profesi GuruDosen Non PNS 572111 (Bansos dalam bentuk uang)

511521

2 Tunjangan Penyuluh Agama Non PNS 572111 (Bansos dalam bentuk uang)

511522

III Operasional LembagaAdministrasi

1 BOS MadrasahPTA Swasta 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

PEMETAAN AKUN EKS BANTUAN SOSIAL PADA KEMENAG(Surat Dirjen Perbendaharaan No S-8245PB2014)

No Kegiatanoutputkomponenuraian Akun saat ini Akun yg seharusnya2 Layanan Penyelenggaraan Pendidikan 573111 (Bansos dalam

bentuk uang)521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

3 Operasional Lembaga Keagamaan 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

4 Operasional Sekber Kerukunan Umat Beragama

573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

5 Pelayanan Nikah 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

PEMETAAN AKUN EKS BANTUAN SOSIAL PADA KEMENAG(Surat Dirjen Perbendaharaan No S-8245PB2014)

No Kegiatanoutputkomponenuraian Akun saat ini Akun yg seharusnya6 Penelitian SiswaMahasiswa Swasta 573111 (Bansos dalam

bentuk uang)521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

7 Sertifikasi Tanah Wakaf 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

8 Akreditasi Madrasah Swasta 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

9 Pendidikan Terpadu Anak Terapan 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

PEMETAAN AKUN EKS BANTUAN SOSIAL PADA KEMENAG(Surat Dirjen Perbendaharaan No S-8245PB2014)

No Kegiatanoutputkomponenuraian Akun saat ini Akun yg seharusnya10 Event Keagamaan 573111 (Bansos dalam

bentuk uang)521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

IV Pengadaan Fisik1 PembangunanRehab Ruang Kelas

MIMTsMA Swasta573111 (Bansos dalam bentuk uang)

526xxx sesuai dengan peruntukannya

2 Peralatan LaboratoriumPerpustakaanMeubelair

573111 (Bansos dalam bentuk uang)

526xxx sesuai dengan peruntukannya

3 Pembangunan Sekber Kerukunan Umat Beragama

573111 (Bansos dalam bentuk uang)

526xxx sesuai dengan peruntukannya

4 Bantuan Sarana Prasarana SekolahPT Keagamaan Swasta

573111 (Bansos dalam bentuk uang)

526xxx sesuai dengan peruntukannya

5 Bantuan Rumah ibadah 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

6 Asrama Pondok Pesantren 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

IMPLEMENTASI SURAT DIRJEN PERBENDAHARAAN NOMOR S-8245PB2014

P A K P A PPK KHUSUS

BPP KHUSUSB P

Pedoman Umum

Pedoman Teknis

Penerima Bantuan

1 2 2a

3

5a

5b

SK Penerim

a Bantuan

3a3b

Seleksi dan

Penentuan

6

PP SPM

SPM

4

Penyedia BJ

4a

LS UPPejabat Perbendaharaan KPA PPK PPSPM

Pejabat Perbendaharaan KPA PPK BPBPP PPSPM

1 Pembuatan Komitmen antara PPK dengan Pihak Ketiga

(PerjanjianSurat Keputusan)2 Pengajuan tagihan disertai

kontrakkuitansibukti pengeluaran

1 Permintaan besaran UP untuk BPBPP- Dispensasi besaran UP (Kanwil DJPB)- Dispensasi pembayaran dengan UP

melebihi Rp 50 juta (Dirjen PB)2 BPBPP membayarkan dana UP

berdasarkan SPBy yang diterbitkan oleh PPK berdasarkan bukti pengeluaranSurat Keputusan

3 Penggantian UPRevolving setelah UP dipergunakan minimal 50 oleh BP masing-masing BPP

MEKANISME PENCAIRAN DANA NON-BANSOS(PMK No 190PMK052012)

KPA mengajukan UP kepada KPPN sebesar kebutuhan operasional Satker dalam 1 (satu) bulan yang direncanakan dibayarkan melalui UP

Pemberian UP diberikan paling banyak

a Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) untuk pagu jenis belanja yang bisa dibayarkan melalui UP sampai dengan Rp 900000000 (sembilan ratus juta rupiah)

b Rp100000000 (seratus juta rupiah) untuk pagu jenis belanja yang bisa dibayarkan melalui UP diatas Rp 900000000 (sembilan ratus juta rupiah) sampai dengan Rp 2400000000 (dua miliar empat ratus juta rupiah)

c Rp200000000 (dua ratus juta rupiah) untuk pagu jenis belanja yang bisa dibayarkan melalui UP diatas Rp 2400000000 (dua miliar empat ratus juta rupiah) sampai dengan Rp6000000000 (enam miliar rupiah) atau

d Rp500000000 (lima ratus juta rupiah) untuk pagu jenis belanja yang bisa dibayarkan melalui UP diatas Rp 6000000000 (enam miliar rupiah)

Persetujuan perubahan besaran UP dilaksanakan oleh Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan

BESARAN UP

o KPA dapat mengajukan TUP kepada Kepala KPPN jika sisa UP pada BP tdk cukup tersedia membiayai kegiatan yang mendesak tidak dapat ditunda

o Syarat penggunaan TUP Digunakan dan dipertanggungjawabkan paling lama

1 (satu) bulan sejak tgl SP2D diterbitkan Tidak digunakan untuk membiayai kegiatan yg harus

dilaksanakan dengan pembayaran LSo KPA mengajukan TUP kepada Kepala KPPN (KBUN)

disertai Rincian rencana penggunan TUP Surat yang memuat syarat penggunaan TUP

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TUP)

o Ka KPPN melakukan penilaian terhadap Pengeluaran pada rincian rencana penggunaan TUP

bukan merupakan pengeluaran yg harus dengan pembayaran LS

Ketersediaan dana dalam DIPA TUP sebelumnya sdh dipertanggungjawabkan

seluruhnya Sisa TUP telah disetor ke Kas Negara

o Dalam hal TUP sebelumnya belum dipertanggungjawabkan seluruhnya danatau belum disetor KPPN dapat menyetujui TUP berikutnya setelah mendapat persetujuan Kakanwil Ditjen Perbendaharaan

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TUP)

o Dalam hal KPA mengajukan TUP utk kebutuhan melebihi waktu 1 (satu) bulan Ka KPPN dapat memberi persetujuan dengan pertimbangan kegiatan yg akan dilaksanakan memerlukan waktu lebih dari 1 (satu) bulan

o Persetujuan Ka KPPN atas TUP bisa sebagian atau seluruhnya

o Ka KPPN menolak permintaan TUP bila tidak memenuhi ketentuan

o Persetujuan atau penolakan TUP disampaikan paling lambat 1 (satu) hari kerja

o TUP harus dipertanggungjawabkan dalam waktu 1 (satu) bulan dan dapat dilakukan secara bertahap

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TUP)

o Dalam hal 1 (satu) bulan sejak SP2D TUP diterbitkan belum dilakukan pengesahan dan pertanggungjawaban TUP Kepala KPPN menyampaikan surat teguran kepada KPA

o Sisa TUP yang tidak habis digunakan harus disetor ke Kas Negara paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah batas waktu

o Permohonan persetujuan perpanjangan pertanggungjawaban TUP melampaui 1 (satu) bulan dapat diajukan KPA kepada Ka KPPN

o Persetujuan perpanjangan diberikan dengan pertimbangan KPA hrs mempertanggungjawabkan penggunaan TUP Pernyataan kesanggupan KPA untuk mempertanggungjawabkan

sisa TUP tidak lebih dari 1 (satu) bulan berikutnya

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TUP)

1 Bendahara PengeluaranBPP melakukan pembayaran atas UP berdasarkan Surat Perintah Bayar (SPBy) yang dilampiri bukti2 pengeluaran yang disetujui dan ditandatangani oleh PPK

2 Dalam hal pembayaran yang dilakukan Bendahara Pengeluaran merupakan uang muka kerja SPBy dilampirindash rencana pelaksanaan kegiatanpembayaranndash rincian kebutuhan dana dan ndash batas waktu pertanggungjawaban penggunaan uang muka kerja

3 Berdasarkan SPBy yang diterimanya Bendahara PengeluaranBPP melakukanndash pengujian atas tagihan pada SPBy danndash pemungutanpemotongan pajakbukan pajak atas tagihan dalam SPBy

yang diajukan dan menyetorkan ke kas negara4 Berdasarkan rencana pelaksanaan kegiatan pembayaran dan rincian

kebutuhan dana Bendahara Pengeluaran BPP melakukan pengujian ketersediaan dana

MEKANISME PEMBAYARAN OLEH BPBPP

5 Apabila SPBy telah memenuhi persyaratan pembayaran BP BPP melakukan pembayaran bila tidak memenuhi persyaratan maka BP BPP harus menolak SPBy

7 Penerima uang muka kerja harus mempertanggungjawabkan uang muka kerja sesuai batas waktu berupa kuitansibukti pembelian yg disahkan PPK beserta faktur pajak dan SSP serta nota bukti penerimaan barang jasa atau dokumen pendukung lain yg disahkan PPK Berdasarkan pertanggungjawaban tsb BP BPP melakukan pengujian bukti pengeluaran

8 Dalam hal sampai batas waktu penerima uang muka kerja belum menyampaikan bukti pengeluaran BP BPP menyampaikan permintaan tertulis agar penerima uang muka kerja segera mempertanggungjawabkan uang muka kerja ditembuskan kepada PPK

9 BPP menyampaikan SPBy beserta bukti pengeluaran kepada BP10 BP menyampaikan bukti pengeluaran kepada PPK untuk pembuatan SPP

GUPGUP Nihil

MEKANISME PEMBAYARAN OLEH BPBPP

33

UANG PERSEDIAAN

bull Perubahan Besaran UP dilaksanakan melalui Kepala Kanwil Ditjen PerbendaharaanKetentuan lama oleh Dirjen Perbendaharaan

bull Pada akhir hari kerja uang tunai di Bendahara yang berasal dari UP tidak boleh melebihi Rp 50 Juta

bull Revolving UP sebesar 50 Ketentuan lama 75

bull UP digunakan untuk jenis belanja barang (52) Belanja Modal (53) dan Belanja Lain-lain (58) dengan nilai sampai dengan Rp50000000ndash 1 (satu) penerimapenyedia barangjasa dan bukan merupakan untuk

pengadaan barangjasa yang dipecah-pecah Ketentuan lama UP digunakan untuk jenis belanja barang belanja modal (pendukung)

dan lain-lain maksimal Rp20 juta untuk setiap kuitansi

34

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN

bull Persetujuan TUP oleh Kepala KPPN (berapapun nilainya) termasuk persetujuan melewati waktu 1 bulan Ketentuan lama oleh Kepala Kanwil DJPB untuk nilai di

atas 500 Juta

bull Pertanggungjawaban TUP dapat diangsur (harianmingguan) selama batas waktu pertanggungjawaban TUP (Pasal 49 ayat (1)) (tujuan agar pencatatan realisasi belanja lebih cepat) Ketentuan lama Pertanggungjawaban TUP harus

dilaksanakan sekaligus

SPP-UPTUP diselesaikan paling lambat 2 (dua) hari kerja SPP-GUP diselesaikan paling lambat 4 (empat) hari kerja SPP-PTUP diselesaikan paling lambat 3 (tiga) hari kerja dan SPP-LS diselesaikan paling lambat 5 (lima) hari kerja

PPSPM menyampaikan SPM kepada KPPN paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah SPM diterbitkan

Lima hari kerja setelah serah terima pekerjaan penyedia barangjasa menyampaikan tagihan kepada PPK

PPK menerbitkan SPP-LS dalam waktu 5 hari kerja Proses Penyelesaian

Pekerjaan harus

dilaporkan secara berkala kepada KPA

Norma Waktu Penyelesaian Tagihan

LAPORAN

Pelaksanaan kegiatan dan penggunaan anggaran pada DIPA yang mengakibatkan pengeluaran negara dilakukan melalui pembuatan komitmen

Pembuatan komitmen dilakukan dalam bentukndash Perjanjiankontrak untuk pengadaan barangjasa danataundash Penetapan keputusan

Pembuatan komitmen melalui penetapan keputusan yang mengakibatkan pengeluaran negara antara lain untuk

ndash pelaksanaan belanja pegawaindash pelaksanaan perjalanan dinas yang dilaksanakan secara swakelolandash pelaksanaan kegiatan swakelola termasuk pembayaran honorarium kegiatan

ataundash pelaksanaan belanja bantuan sosial dalam bentuk transfer uang kepada penerima

bantuan

PEMBUATAN KOMITMEN

Atas perjanjiankontrak yang akan dibayar melalui SPM-LS PPK mencatatkan perjanjiankontrak dan menyampaikan paling lambat 5 hari kerja setelah ditandatangani perjanjiankontrak tersebut ke KPPN secara langsung atau melalui e-mail yang meliputi data

ndash nama dan kode Satker serta uraian fungsisubfungsi program kegiatan output dan akun yang digunakan

ndash nomor Surat Pengesahan dan tanggal DIPAndash nomor tanggal dan nilai perjanjiankontrak yang telah dibuat oleh Satkerndash uraian pekerjaan yang diperjanjikanndash data penyedia barangjasa yang tercantum dalam perjanjiankontrak antara lain nama rekanan

alamat rekanan NPWP nama bank nama dan nomor rekening penerima pembayaranndash jangka waktu dan tanggal penyelesaian pekerjaan serta masa pemeliharaan apabila dipersyaratkanndash ketentuan sanksi apabila terjadi wanprestasindash addendum perjanjiankontrak apabila terdapat perubahan data pada perjanjiankontrak tersebutndash cara pembayaran dan rencana pelaksanaan pembayaran

sekaligus (nilai rencana bulan ) atau secara bertahap (nilai rencana bulan )

Alokasi dana yang sudah tercatat dan terikat dengan perjanjiankontrak tidak dapat digunakan lagi untuk kebutuhan lain

Data perjanjiankontrak dalam Kartu Pengawasan Kontrak KPPN digunakan untuk menguji kesesuaian tagihan yang tercantum pada SPM

Pencatatan Komitmen oleh KPPN

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN amp PENYALURAN DANA BOS

No Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Identifikasi Pencairan

1 PengembanganPerpustakaan

Pembelian bukuperabot Perpustakaan Akses internet Pengembangan database perpustakaan Peningkatan kapasitas Pustakawan Pembelian AC perpustakaan

Pengadaan barangjasa dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

2 Kegiatan dalam rangkapenerimaan peserta didikbaru

Termasuk untuk konsumsi dan honor panitia dalam rangka penerimaan peserta didik baru

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

3 Kegiatan pembelajarandan ekstra kurikuler siswa

Termasuk untuk honor tambahan jam mengajar transportasi pembelian peralatan

Penerbitan SK Honor Pengadaan barang dengan

nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

4 Kegiatan Ulangan danUjian

ATK Honor pengawas dan koreksi hasil ujian Transportasi

Penerbitan SK Honor Pengadaan barang dengan

nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

5 Pembelian bahan-bahanhabis pakai

ATK Suku cadang alat kantor Alat kebersihan

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN amp PENYALURAN DANA BOS

No Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Identifikasi Pencairan

6 Langganan daya dan jasa Listrik Air TeleponAkses internetPembelian genset atau panel surya

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

7 Perawatan madrasah Rehab ringan tidak lebih dari Rp 10 juta Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

8 Pembayaran honorariumbulanan guru honorer dan tenaga kependidikanhonorer

Guru honorer Pegawai administrasi (termasuk administrasi BOS

untuk MI) Pegawai perpustakaan Penjaga Madrasah Satpam Pegawai kebersihan

Penerbitan SK Honor Pengadaan barang dengan

nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

9 Pengembangan profesiguru dan tenagakependidikan

Biaya akomodasi seminar Fotocopy Transportasi

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

10 Membantu siswa miskin Transportasi Seragam sekolah

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN amp PENYALURAN DANA BOS

No Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Identifikasi Pencairan

11 Pembiayaan pengelolaanBOS

ATK Penggandaan Transportasi

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

12 Pembelian perangkatkomputer

Dekstop Laptop Proyektor

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

13 Pembiayaan asrama danpembelian peralatanibadah

Pembelian kitab kuning Peralatan sholat

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

14 Biaya lainnya jika seluruhkomponen 1 sd 13 telahterpenuhi pendanaannyadari BOS

Alat peraga pendidikan UKS Mebelair

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

SYARAT PENYALURAN DANA BOS

KPA dapat membuka rekening pengeluaran atas nama BPP dengan persetujuan kuasa BUN

PPK menandatangani Surat Perjanjian Pemberian Bantuan (SPPB) dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Madrasah (RKAM) BOS yang diajukan oleh setiap Madrasah

BPP merekapitulasi RKAM setiap madrasah kemudian PPK dan BPP mengajukan rekapitulasi RKAM tersebut ke Bendahara Pengeluaran (BP) sebagai pedoman kebutuhan Pembayaran Langsung (LS) belanja barangjasa Uang Persediaan (UP) atau Tambahan Uang Persediaan (TUP) khusus pencairan dana BOS

PPK dapat mengklasifikasikan kategori belanja barangjasa belanja kegiatan belanja pegawai belanja bansos dan perjalanan dinas dari rekapitulasi RKAM setiap madrasah sebagai pedoman dalam mekanisme pembayaran dana BOS

Madrasah harus menyampaikan SPPB dan RKAM setiap pengajuan pencairan dana BOS

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)

Pembayaran di atas Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa menggunakan mekanisme pembayaran langsung (LS) belanja barangjasa oleh PPK namun di bawah Rp 50000000- juga dapat dilakukan mekanisme LS

PPK membuat Surat PerjanjianKontrak terhadap pihak penyedia barangjasa

PPK dapat menerbitkan Surat Permohonan Pembayaran Langsung (SPP-LS) apabila persyaratan pembayaran tagihan sudah terpenuhi dan sudah diuji secara materil

KPA dapat mengeluarkan SPM-LS sebagai pengajuan pencairan terhadap pihak penyedia barangjasa kepada KPPN

Pembayaran LS selain ditujukan kepada pihak penyedia barangjasa atas dasar perjanjiankontrak ditujukan pula ke Bendahara Pengeluaran untuk keperluan pembayaran honorarium dan perjalanan dinas atas dasar surat keputusan

1113088111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088 11130881113088 111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088 11130881113088111308811130881113088

Pelaksanaan pembayaran tagihan kepada penyedia barangjasa harus disertai 1) Bukti perjanjiankontrak2) Referensi Bank yang menunjukkan nama dan nomor rekening

penyedia barangjasa3) Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan4) Berita Acara Serah Terima PekerjaanBarang5) Bukti penyelesaian pekerjaan lainnya sesuai ketentuan6) Berita Acara Pembayaran7) Kuitansi yang telah ditandatangani oleh penyedia barangjasa

dan PPK sesuai (format lampiran 4)8) Faktur pajak beserta Surat Setoran Pajak (SSP) yang telah

ditandatangani oleh Wajib PajakBendahara Pengeluaran9) Jaminan yang dikeluarkan oleh Bank atau lembaga keuangan

lainnya sebagaimana dipersyaratkan dalam peraturan perundang-undangan mengenai pengadaan barangjasa pemerintah

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

Pembayaran sampai dengan Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa dapat menggunakan mekanisme UPTUP melalui PPK dan BPP

KPA mengajukan permintaan UPTUP kepada Kepala KPPN setempat

KPA dapat mengajukan persetujuan besaran UP melampaui besaran yang ditetapkan sesuai pagu DIPA kepada Kepala Kanwil DJPB berdasarkan pengajuan rekapitulasi RKAM dari BPP kepada BP

Pembayaran melebihi Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa dapat dilakukan dengan UP oleh PPK setelah mendapat persetujuan dari Direktur Jenderal Perbendaharaan atas permintaan KPA

BP dapat mentransfer dana UPTUP kepada BPP melalui rekening sesuai kebutuhan mengacu pada RKAM

Setiap BPP dapat mengajukan penggantian UP melalui BP apabila UP yang dikelolanya telah dipergunakan paling sedikit 50 (lima puluh persen) sehingga BP dapat melakukan penggantian (revolving) UP yang telah digunakan sepanjang dana yang dapat dibayarkan dengan UP masih tersedia dalam DIPA

Pengajuan pembayaran UPTUP tahap berikutnya BPP harus menyiapkan bukti-bukti laporan pertanggungjawaban kepada BP terhadap UPTUP yang telah dibayarkan sebelumnya

KPA dapat mengajukan TUP kepada Kepala KPPN jika sisa UP pada BP tdk cukup tersedia membiayai kegiatan yang mendesak tidak dapat ditunda

Permohonan persetujuan perpanjangan pertanggungjawaban TUP melampaui 1 (satu) bulan dapat diajukan KPA kepada Kepala KPPN

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

Jika diperlukan dapat dilakukan mekanisme uang muka dengan menyalurkan dana UP oleh BPP kepada pihak madrasah swasta berdasarkan Surat Perintah Bayar (SPBy) yang ditandatangani oleh BPP Kepala Madrasah dan PPK atas nama KPA dengan memperhatikan batas waktu pertanggungjawaban

Madrasah dapat membelanjakan sendiri atas uang muka tersebut sesuai RKAM yang telah diajukan dengan memperhatikan akuntabilitas laporan pertanggungjawaban

Dalam hal pembayaran yang dilakukan Bendahara Pengeluaran merupakan uang muka kerja SPBy dilampiria Rencana pelaksanaan kegiatanpembayaranb Rincian kebutuhan dana dan c Batas waktu pertanggungjawaban penggunaan uang muka kerja

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

  • MEKANISME PENCAIRAN DANA dan PENYUSUNAN LAPORAN BOS PADA KEMEN
  • Latar Belakang
  • BELANJA BANTUAN SOSIAL
  • Bultek 10 SAP Akuntansi Belanja Bantuan Sosial
  • Hal-hal yang perlu diperhatikan
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (1)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (2)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (3)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (4)
  • Slide 10
  • PENGERTIAN
  • TUJUAN UMUM
  • TUJUAN KHUSUS
  • PROGRAM PRIORITAS
  • Slide 15
  • Slide 16
  • PENCAIRAN BELANJA BANTUAN SOSIAL (PMK No 81PMK052012)
  • Slide 18
  • Slide 19
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • IMPLEMENTASI SURAT DIRJEN PERBENDAHARAAN NOMOR S-8245PB2014
  • Slide 25
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Slide 31
  • Slide 32
  • Slide 33
  • Slide 34
  • Slide 35
  • Slide 36
  • Slide 37
  • Slide 38
  • Slide 39
  • Slide 40
  • SYARAT PENYALURAN DANA BOS
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS) (2)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP (2)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP (3)
Page 20: MEKANISME PENCAIRAN DANA dan PENYUSUNAN LAPORAN BOS.pptx

PEMETAAN AKUN EKS BANTUAN SOSIAL PADA KEMENAG(Surat Dirjen Perbendaharaan No S-8245PB2014)

No Kegiatanoutputkomponenuraian Akun saat ini Akun yg seharusnya

I BeasiswaBSM

1 Beasiswa amp Mahasiswa Berprestasi 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219

2 Bantuan Siswa amp Mahasiswa Miskin untuk MIMTsPTA NegeriSwasta

572111 Bansos dalam bentuk uang

574111

II Tunjangan

1 Tunjangan Profesi GuruDosen Non PNS 572111 (Bansos dalam bentuk uang)

511521

2 Tunjangan Penyuluh Agama Non PNS 572111 (Bansos dalam bentuk uang)

511522

III Operasional LembagaAdministrasi

1 BOS MadrasahPTA Swasta 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

PEMETAAN AKUN EKS BANTUAN SOSIAL PADA KEMENAG(Surat Dirjen Perbendaharaan No S-8245PB2014)

No Kegiatanoutputkomponenuraian Akun saat ini Akun yg seharusnya2 Layanan Penyelenggaraan Pendidikan 573111 (Bansos dalam

bentuk uang)521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

3 Operasional Lembaga Keagamaan 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

4 Operasional Sekber Kerukunan Umat Beragama

573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

5 Pelayanan Nikah 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

PEMETAAN AKUN EKS BANTUAN SOSIAL PADA KEMENAG(Surat Dirjen Perbendaharaan No S-8245PB2014)

No Kegiatanoutputkomponenuraian Akun saat ini Akun yg seharusnya6 Penelitian SiswaMahasiswa Swasta 573111 (Bansos dalam

bentuk uang)521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

7 Sertifikasi Tanah Wakaf 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

8 Akreditasi Madrasah Swasta 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

9 Pendidikan Terpadu Anak Terapan 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

PEMETAAN AKUN EKS BANTUAN SOSIAL PADA KEMENAG(Surat Dirjen Perbendaharaan No S-8245PB2014)

No Kegiatanoutputkomponenuraian Akun saat ini Akun yg seharusnya10 Event Keagamaan 573111 (Bansos dalam

bentuk uang)521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

IV Pengadaan Fisik1 PembangunanRehab Ruang Kelas

MIMTsMA Swasta573111 (Bansos dalam bentuk uang)

526xxx sesuai dengan peruntukannya

2 Peralatan LaboratoriumPerpustakaanMeubelair

573111 (Bansos dalam bentuk uang)

526xxx sesuai dengan peruntukannya

3 Pembangunan Sekber Kerukunan Umat Beragama

573111 (Bansos dalam bentuk uang)

526xxx sesuai dengan peruntukannya

4 Bantuan Sarana Prasarana SekolahPT Keagamaan Swasta

573111 (Bansos dalam bentuk uang)

526xxx sesuai dengan peruntukannya

5 Bantuan Rumah ibadah 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

6 Asrama Pondok Pesantren 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

IMPLEMENTASI SURAT DIRJEN PERBENDAHARAAN NOMOR S-8245PB2014

P A K P A PPK KHUSUS

BPP KHUSUSB P

Pedoman Umum

Pedoman Teknis

Penerima Bantuan

1 2 2a

3

5a

5b

SK Penerim

a Bantuan

3a3b

Seleksi dan

Penentuan

6

PP SPM

SPM

4

Penyedia BJ

4a

LS UPPejabat Perbendaharaan KPA PPK PPSPM

Pejabat Perbendaharaan KPA PPK BPBPP PPSPM

1 Pembuatan Komitmen antara PPK dengan Pihak Ketiga

(PerjanjianSurat Keputusan)2 Pengajuan tagihan disertai

kontrakkuitansibukti pengeluaran

1 Permintaan besaran UP untuk BPBPP- Dispensasi besaran UP (Kanwil DJPB)- Dispensasi pembayaran dengan UP

melebihi Rp 50 juta (Dirjen PB)2 BPBPP membayarkan dana UP

berdasarkan SPBy yang diterbitkan oleh PPK berdasarkan bukti pengeluaranSurat Keputusan

3 Penggantian UPRevolving setelah UP dipergunakan minimal 50 oleh BP masing-masing BPP

MEKANISME PENCAIRAN DANA NON-BANSOS(PMK No 190PMK052012)

KPA mengajukan UP kepada KPPN sebesar kebutuhan operasional Satker dalam 1 (satu) bulan yang direncanakan dibayarkan melalui UP

Pemberian UP diberikan paling banyak

a Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) untuk pagu jenis belanja yang bisa dibayarkan melalui UP sampai dengan Rp 900000000 (sembilan ratus juta rupiah)

b Rp100000000 (seratus juta rupiah) untuk pagu jenis belanja yang bisa dibayarkan melalui UP diatas Rp 900000000 (sembilan ratus juta rupiah) sampai dengan Rp 2400000000 (dua miliar empat ratus juta rupiah)

c Rp200000000 (dua ratus juta rupiah) untuk pagu jenis belanja yang bisa dibayarkan melalui UP diatas Rp 2400000000 (dua miliar empat ratus juta rupiah) sampai dengan Rp6000000000 (enam miliar rupiah) atau

d Rp500000000 (lima ratus juta rupiah) untuk pagu jenis belanja yang bisa dibayarkan melalui UP diatas Rp 6000000000 (enam miliar rupiah)

Persetujuan perubahan besaran UP dilaksanakan oleh Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan

BESARAN UP

o KPA dapat mengajukan TUP kepada Kepala KPPN jika sisa UP pada BP tdk cukup tersedia membiayai kegiatan yang mendesak tidak dapat ditunda

o Syarat penggunaan TUP Digunakan dan dipertanggungjawabkan paling lama

1 (satu) bulan sejak tgl SP2D diterbitkan Tidak digunakan untuk membiayai kegiatan yg harus

dilaksanakan dengan pembayaran LSo KPA mengajukan TUP kepada Kepala KPPN (KBUN)

disertai Rincian rencana penggunan TUP Surat yang memuat syarat penggunaan TUP

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TUP)

o Ka KPPN melakukan penilaian terhadap Pengeluaran pada rincian rencana penggunaan TUP

bukan merupakan pengeluaran yg harus dengan pembayaran LS

Ketersediaan dana dalam DIPA TUP sebelumnya sdh dipertanggungjawabkan

seluruhnya Sisa TUP telah disetor ke Kas Negara

o Dalam hal TUP sebelumnya belum dipertanggungjawabkan seluruhnya danatau belum disetor KPPN dapat menyetujui TUP berikutnya setelah mendapat persetujuan Kakanwil Ditjen Perbendaharaan

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TUP)

o Dalam hal KPA mengajukan TUP utk kebutuhan melebihi waktu 1 (satu) bulan Ka KPPN dapat memberi persetujuan dengan pertimbangan kegiatan yg akan dilaksanakan memerlukan waktu lebih dari 1 (satu) bulan

o Persetujuan Ka KPPN atas TUP bisa sebagian atau seluruhnya

o Ka KPPN menolak permintaan TUP bila tidak memenuhi ketentuan

o Persetujuan atau penolakan TUP disampaikan paling lambat 1 (satu) hari kerja

o TUP harus dipertanggungjawabkan dalam waktu 1 (satu) bulan dan dapat dilakukan secara bertahap

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TUP)

o Dalam hal 1 (satu) bulan sejak SP2D TUP diterbitkan belum dilakukan pengesahan dan pertanggungjawaban TUP Kepala KPPN menyampaikan surat teguran kepada KPA

o Sisa TUP yang tidak habis digunakan harus disetor ke Kas Negara paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah batas waktu

o Permohonan persetujuan perpanjangan pertanggungjawaban TUP melampaui 1 (satu) bulan dapat diajukan KPA kepada Ka KPPN

o Persetujuan perpanjangan diberikan dengan pertimbangan KPA hrs mempertanggungjawabkan penggunaan TUP Pernyataan kesanggupan KPA untuk mempertanggungjawabkan

sisa TUP tidak lebih dari 1 (satu) bulan berikutnya

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TUP)

1 Bendahara PengeluaranBPP melakukan pembayaran atas UP berdasarkan Surat Perintah Bayar (SPBy) yang dilampiri bukti2 pengeluaran yang disetujui dan ditandatangani oleh PPK

2 Dalam hal pembayaran yang dilakukan Bendahara Pengeluaran merupakan uang muka kerja SPBy dilampirindash rencana pelaksanaan kegiatanpembayaranndash rincian kebutuhan dana dan ndash batas waktu pertanggungjawaban penggunaan uang muka kerja

3 Berdasarkan SPBy yang diterimanya Bendahara PengeluaranBPP melakukanndash pengujian atas tagihan pada SPBy danndash pemungutanpemotongan pajakbukan pajak atas tagihan dalam SPBy

yang diajukan dan menyetorkan ke kas negara4 Berdasarkan rencana pelaksanaan kegiatan pembayaran dan rincian

kebutuhan dana Bendahara Pengeluaran BPP melakukan pengujian ketersediaan dana

MEKANISME PEMBAYARAN OLEH BPBPP

5 Apabila SPBy telah memenuhi persyaratan pembayaran BP BPP melakukan pembayaran bila tidak memenuhi persyaratan maka BP BPP harus menolak SPBy

7 Penerima uang muka kerja harus mempertanggungjawabkan uang muka kerja sesuai batas waktu berupa kuitansibukti pembelian yg disahkan PPK beserta faktur pajak dan SSP serta nota bukti penerimaan barang jasa atau dokumen pendukung lain yg disahkan PPK Berdasarkan pertanggungjawaban tsb BP BPP melakukan pengujian bukti pengeluaran

8 Dalam hal sampai batas waktu penerima uang muka kerja belum menyampaikan bukti pengeluaran BP BPP menyampaikan permintaan tertulis agar penerima uang muka kerja segera mempertanggungjawabkan uang muka kerja ditembuskan kepada PPK

9 BPP menyampaikan SPBy beserta bukti pengeluaran kepada BP10 BP menyampaikan bukti pengeluaran kepada PPK untuk pembuatan SPP

GUPGUP Nihil

MEKANISME PEMBAYARAN OLEH BPBPP

33

UANG PERSEDIAAN

bull Perubahan Besaran UP dilaksanakan melalui Kepala Kanwil Ditjen PerbendaharaanKetentuan lama oleh Dirjen Perbendaharaan

bull Pada akhir hari kerja uang tunai di Bendahara yang berasal dari UP tidak boleh melebihi Rp 50 Juta

bull Revolving UP sebesar 50 Ketentuan lama 75

bull UP digunakan untuk jenis belanja barang (52) Belanja Modal (53) dan Belanja Lain-lain (58) dengan nilai sampai dengan Rp50000000ndash 1 (satu) penerimapenyedia barangjasa dan bukan merupakan untuk

pengadaan barangjasa yang dipecah-pecah Ketentuan lama UP digunakan untuk jenis belanja barang belanja modal (pendukung)

dan lain-lain maksimal Rp20 juta untuk setiap kuitansi

34

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN

bull Persetujuan TUP oleh Kepala KPPN (berapapun nilainya) termasuk persetujuan melewati waktu 1 bulan Ketentuan lama oleh Kepala Kanwil DJPB untuk nilai di

atas 500 Juta

bull Pertanggungjawaban TUP dapat diangsur (harianmingguan) selama batas waktu pertanggungjawaban TUP (Pasal 49 ayat (1)) (tujuan agar pencatatan realisasi belanja lebih cepat) Ketentuan lama Pertanggungjawaban TUP harus

dilaksanakan sekaligus

SPP-UPTUP diselesaikan paling lambat 2 (dua) hari kerja SPP-GUP diselesaikan paling lambat 4 (empat) hari kerja SPP-PTUP diselesaikan paling lambat 3 (tiga) hari kerja dan SPP-LS diselesaikan paling lambat 5 (lima) hari kerja

PPSPM menyampaikan SPM kepada KPPN paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah SPM diterbitkan

Lima hari kerja setelah serah terima pekerjaan penyedia barangjasa menyampaikan tagihan kepada PPK

PPK menerbitkan SPP-LS dalam waktu 5 hari kerja Proses Penyelesaian

Pekerjaan harus

dilaporkan secara berkala kepada KPA

Norma Waktu Penyelesaian Tagihan

LAPORAN

Pelaksanaan kegiatan dan penggunaan anggaran pada DIPA yang mengakibatkan pengeluaran negara dilakukan melalui pembuatan komitmen

Pembuatan komitmen dilakukan dalam bentukndash Perjanjiankontrak untuk pengadaan barangjasa danataundash Penetapan keputusan

Pembuatan komitmen melalui penetapan keputusan yang mengakibatkan pengeluaran negara antara lain untuk

ndash pelaksanaan belanja pegawaindash pelaksanaan perjalanan dinas yang dilaksanakan secara swakelolandash pelaksanaan kegiatan swakelola termasuk pembayaran honorarium kegiatan

ataundash pelaksanaan belanja bantuan sosial dalam bentuk transfer uang kepada penerima

bantuan

PEMBUATAN KOMITMEN

Atas perjanjiankontrak yang akan dibayar melalui SPM-LS PPK mencatatkan perjanjiankontrak dan menyampaikan paling lambat 5 hari kerja setelah ditandatangani perjanjiankontrak tersebut ke KPPN secara langsung atau melalui e-mail yang meliputi data

ndash nama dan kode Satker serta uraian fungsisubfungsi program kegiatan output dan akun yang digunakan

ndash nomor Surat Pengesahan dan tanggal DIPAndash nomor tanggal dan nilai perjanjiankontrak yang telah dibuat oleh Satkerndash uraian pekerjaan yang diperjanjikanndash data penyedia barangjasa yang tercantum dalam perjanjiankontrak antara lain nama rekanan

alamat rekanan NPWP nama bank nama dan nomor rekening penerima pembayaranndash jangka waktu dan tanggal penyelesaian pekerjaan serta masa pemeliharaan apabila dipersyaratkanndash ketentuan sanksi apabila terjadi wanprestasindash addendum perjanjiankontrak apabila terdapat perubahan data pada perjanjiankontrak tersebutndash cara pembayaran dan rencana pelaksanaan pembayaran

sekaligus (nilai rencana bulan ) atau secara bertahap (nilai rencana bulan )

Alokasi dana yang sudah tercatat dan terikat dengan perjanjiankontrak tidak dapat digunakan lagi untuk kebutuhan lain

Data perjanjiankontrak dalam Kartu Pengawasan Kontrak KPPN digunakan untuk menguji kesesuaian tagihan yang tercantum pada SPM

Pencatatan Komitmen oleh KPPN

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN amp PENYALURAN DANA BOS

No Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Identifikasi Pencairan

1 PengembanganPerpustakaan

Pembelian bukuperabot Perpustakaan Akses internet Pengembangan database perpustakaan Peningkatan kapasitas Pustakawan Pembelian AC perpustakaan

Pengadaan barangjasa dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

2 Kegiatan dalam rangkapenerimaan peserta didikbaru

Termasuk untuk konsumsi dan honor panitia dalam rangka penerimaan peserta didik baru

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

3 Kegiatan pembelajarandan ekstra kurikuler siswa

Termasuk untuk honor tambahan jam mengajar transportasi pembelian peralatan

Penerbitan SK Honor Pengadaan barang dengan

nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

4 Kegiatan Ulangan danUjian

ATK Honor pengawas dan koreksi hasil ujian Transportasi

Penerbitan SK Honor Pengadaan barang dengan

nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

5 Pembelian bahan-bahanhabis pakai

ATK Suku cadang alat kantor Alat kebersihan

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN amp PENYALURAN DANA BOS

No Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Identifikasi Pencairan

6 Langganan daya dan jasa Listrik Air TeleponAkses internetPembelian genset atau panel surya

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

7 Perawatan madrasah Rehab ringan tidak lebih dari Rp 10 juta Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

8 Pembayaran honorariumbulanan guru honorer dan tenaga kependidikanhonorer

Guru honorer Pegawai administrasi (termasuk administrasi BOS

untuk MI) Pegawai perpustakaan Penjaga Madrasah Satpam Pegawai kebersihan

Penerbitan SK Honor Pengadaan barang dengan

nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

9 Pengembangan profesiguru dan tenagakependidikan

Biaya akomodasi seminar Fotocopy Transportasi

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

10 Membantu siswa miskin Transportasi Seragam sekolah

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN amp PENYALURAN DANA BOS

No Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Identifikasi Pencairan

11 Pembiayaan pengelolaanBOS

ATK Penggandaan Transportasi

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

12 Pembelian perangkatkomputer

Dekstop Laptop Proyektor

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

13 Pembiayaan asrama danpembelian peralatanibadah

Pembelian kitab kuning Peralatan sholat

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

14 Biaya lainnya jika seluruhkomponen 1 sd 13 telahterpenuhi pendanaannyadari BOS

Alat peraga pendidikan UKS Mebelair

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

SYARAT PENYALURAN DANA BOS

KPA dapat membuka rekening pengeluaran atas nama BPP dengan persetujuan kuasa BUN

PPK menandatangani Surat Perjanjian Pemberian Bantuan (SPPB) dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Madrasah (RKAM) BOS yang diajukan oleh setiap Madrasah

BPP merekapitulasi RKAM setiap madrasah kemudian PPK dan BPP mengajukan rekapitulasi RKAM tersebut ke Bendahara Pengeluaran (BP) sebagai pedoman kebutuhan Pembayaran Langsung (LS) belanja barangjasa Uang Persediaan (UP) atau Tambahan Uang Persediaan (TUP) khusus pencairan dana BOS

PPK dapat mengklasifikasikan kategori belanja barangjasa belanja kegiatan belanja pegawai belanja bansos dan perjalanan dinas dari rekapitulasi RKAM setiap madrasah sebagai pedoman dalam mekanisme pembayaran dana BOS

Madrasah harus menyampaikan SPPB dan RKAM setiap pengajuan pencairan dana BOS

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)

Pembayaran di atas Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa menggunakan mekanisme pembayaran langsung (LS) belanja barangjasa oleh PPK namun di bawah Rp 50000000- juga dapat dilakukan mekanisme LS

PPK membuat Surat PerjanjianKontrak terhadap pihak penyedia barangjasa

PPK dapat menerbitkan Surat Permohonan Pembayaran Langsung (SPP-LS) apabila persyaratan pembayaran tagihan sudah terpenuhi dan sudah diuji secara materil

KPA dapat mengeluarkan SPM-LS sebagai pengajuan pencairan terhadap pihak penyedia barangjasa kepada KPPN

Pembayaran LS selain ditujukan kepada pihak penyedia barangjasa atas dasar perjanjiankontrak ditujukan pula ke Bendahara Pengeluaran untuk keperluan pembayaran honorarium dan perjalanan dinas atas dasar surat keputusan

1113088111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088 11130881113088 111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088 11130881113088111308811130881113088

Pelaksanaan pembayaran tagihan kepada penyedia barangjasa harus disertai 1) Bukti perjanjiankontrak2) Referensi Bank yang menunjukkan nama dan nomor rekening

penyedia barangjasa3) Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan4) Berita Acara Serah Terima PekerjaanBarang5) Bukti penyelesaian pekerjaan lainnya sesuai ketentuan6) Berita Acara Pembayaran7) Kuitansi yang telah ditandatangani oleh penyedia barangjasa

dan PPK sesuai (format lampiran 4)8) Faktur pajak beserta Surat Setoran Pajak (SSP) yang telah

ditandatangani oleh Wajib PajakBendahara Pengeluaran9) Jaminan yang dikeluarkan oleh Bank atau lembaga keuangan

lainnya sebagaimana dipersyaratkan dalam peraturan perundang-undangan mengenai pengadaan barangjasa pemerintah

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

Pembayaran sampai dengan Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa dapat menggunakan mekanisme UPTUP melalui PPK dan BPP

KPA mengajukan permintaan UPTUP kepada Kepala KPPN setempat

KPA dapat mengajukan persetujuan besaran UP melampaui besaran yang ditetapkan sesuai pagu DIPA kepada Kepala Kanwil DJPB berdasarkan pengajuan rekapitulasi RKAM dari BPP kepada BP

Pembayaran melebihi Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa dapat dilakukan dengan UP oleh PPK setelah mendapat persetujuan dari Direktur Jenderal Perbendaharaan atas permintaan KPA

BP dapat mentransfer dana UPTUP kepada BPP melalui rekening sesuai kebutuhan mengacu pada RKAM

Setiap BPP dapat mengajukan penggantian UP melalui BP apabila UP yang dikelolanya telah dipergunakan paling sedikit 50 (lima puluh persen) sehingga BP dapat melakukan penggantian (revolving) UP yang telah digunakan sepanjang dana yang dapat dibayarkan dengan UP masih tersedia dalam DIPA

Pengajuan pembayaran UPTUP tahap berikutnya BPP harus menyiapkan bukti-bukti laporan pertanggungjawaban kepada BP terhadap UPTUP yang telah dibayarkan sebelumnya

KPA dapat mengajukan TUP kepada Kepala KPPN jika sisa UP pada BP tdk cukup tersedia membiayai kegiatan yang mendesak tidak dapat ditunda

Permohonan persetujuan perpanjangan pertanggungjawaban TUP melampaui 1 (satu) bulan dapat diajukan KPA kepada Kepala KPPN

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

Jika diperlukan dapat dilakukan mekanisme uang muka dengan menyalurkan dana UP oleh BPP kepada pihak madrasah swasta berdasarkan Surat Perintah Bayar (SPBy) yang ditandatangani oleh BPP Kepala Madrasah dan PPK atas nama KPA dengan memperhatikan batas waktu pertanggungjawaban

Madrasah dapat membelanjakan sendiri atas uang muka tersebut sesuai RKAM yang telah diajukan dengan memperhatikan akuntabilitas laporan pertanggungjawaban

Dalam hal pembayaran yang dilakukan Bendahara Pengeluaran merupakan uang muka kerja SPBy dilampiria Rencana pelaksanaan kegiatanpembayaranb Rincian kebutuhan dana dan c Batas waktu pertanggungjawaban penggunaan uang muka kerja

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

  • MEKANISME PENCAIRAN DANA dan PENYUSUNAN LAPORAN BOS PADA KEMEN
  • Latar Belakang
  • BELANJA BANTUAN SOSIAL
  • Bultek 10 SAP Akuntansi Belanja Bantuan Sosial
  • Hal-hal yang perlu diperhatikan
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (1)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (2)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (3)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (4)
  • Slide 10
  • PENGERTIAN
  • TUJUAN UMUM
  • TUJUAN KHUSUS
  • PROGRAM PRIORITAS
  • Slide 15
  • Slide 16
  • PENCAIRAN BELANJA BANTUAN SOSIAL (PMK No 81PMK052012)
  • Slide 18
  • Slide 19
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • IMPLEMENTASI SURAT DIRJEN PERBENDAHARAAN NOMOR S-8245PB2014
  • Slide 25
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Slide 31
  • Slide 32
  • Slide 33
  • Slide 34
  • Slide 35
  • Slide 36
  • Slide 37
  • Slide 38
  • Slide 39
  • Slide 40
  • SYARAT PENYALURAN DANA BOS
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS) (2)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP (2)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP (3)
Page 21: MEKANISME PENCAIRAN DANA dan PENYUSUNAN LAPORAN BOS.pptx

PEMETAAN AKUN EKS BANTUAN SOSIAL PADA KEMENAG(Surat Dirjen Perbendaharaan No S-8245PB2014)

No Kegiatanoutputkomponenuraian Akun saat ini Akun yg seharusnya2 Layanan Penyelenggaraan Pendidikan 573111 (Bansos dalam

bentuk uang)521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

3 Operasional Lembaga Keagamaan 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

4 Operasional Sekber Kerukunan Umat Beragama

573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

5 Pelayanan Nikah 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

PEMETAAN AKUN EKS BANTUAN SOSIAL PADA KEMENAG(Surat Dirjen Perbendaharaan No S-8245PB2014)

No Kegiatanoutputkomponenuraian Akun saat ini Akun yg seharusnya6 Penelitian SiswaMahasiswa Swasta 573111 (Bansos dalam

bentuk uang)521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

7 Sertifikasi Tanah Wakaf 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

8 Akreditasi Madrasah Swasta 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

9 Pendidikan Terpadu Anak Terapan 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

PEMETAAN AKUN EKS BANTUAN SOSIAL PADA KEMENAG(Surat Dirjen Perbendaharaan No S-8245PB2014)

No Kegiatanoutputkomponenuraian Akun saat ini Akun yg seharusnya10 Event Keagamaan 573111 (Bansos dalam

bentuk uang)521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

IV Pengadaan Fisik1 PembangunanRehab Ruang Kelas

MIMTsMA Swasta573111 (Bansos dalam bentuk uang)

526xxx sesuai dengan peruntukannya

2 Peralatan LaboratoriumPerpustakaanMeubelair

573111 (Bansos dalam bentuk uang)

526xxx sesuai dengan peruntukannya

3 Pembangunan Sekber Kerukunan Umat Beragama

573111 (Bansos dalam bentuk uang)

526xxx sesuai dengan peruntukannya

4 Bantuan Sarana Prasarana SekolahPT Keagamaan Swasta

573111 (Bansos dalam bentuk uang)

526xxx sesuai dengan peruntukannya

5 Bantuan Rumah ibadah 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

6 Asrama Pondok Pesantren 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

IMPLEMENTASI SURAT DIRJEN PERBENDAHARAAN NOMOR S-8245PB2014

P A K P A PPK KHUSUS

BPP KHUSUSB P

Pedoman Umum

Pedoman Teknis

Penerima Bantuan

1 2 2a

3

5a

5b

SK Penerim

a Bantuan

3a3b

Seleksi dan

Penentuan

6

PP SPM

SPM

4

Penyedia BJ

4a

LS UPPejabat Perbendaharaan KPA PPK PPSPM

Pejabat Perbendaharaan KPA PPK BPBPP PPSPM

1 Pembuatan Komitmen antara PPK dengan Pihak Ketiga

(PerjanjianSurat Keputusan)2 Pengajuan tagihan disertai

kontrakkuitansibukti pengeluaran

1 Permintaan besaran UP untuk BPBPP- Dispensasi besaran UP (Kanwil DJPB)- Dispensasi pembayaran dengan UP

melebihi Rp 50 juta (Dirjen PB)2 BPBPP membayarkan dana UP

berdasarkan SPBy yang diterbitkan oleh PPK berdasarkan bukti pengeluaranSurat Keputusan

3 Penggantian UPRevolving setelah UP dipergunakan minimal 50 oleh BP masing-masing BPP

MEKANISME PENCAIRAN DANA NON-BANSOS(PMK No 190PMK052012)

KPA mengajukan UP kepada KPPN sebesar kebutuhan operasional Satker dalam 1 (satu) bulan yang direncanakan dibayarkan melalui UP

Pemberian UP diberikan paling banyak

a Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) untuk pagu jenis belanja yang bisa dibayarkan melalui UP sampai dengan Rp 900000000 (sembilan ratus juta rupiah)

b Rp100000000 (seratus juta rupiah) untuk pagu jenis belanja yang bisa dibayarkan melalui UP diatas Rp 900000000 (sembilan ratus juta rupiah) sampai dengan Rp 2400000000 (dua miliar empat ratus juta rupiah)

c Rp200000000 (dua ratus juta rupiah) untuk pagu jenis belanja yang bisa dibayarkan melalui UP diatas Rp 2400000000 (dua miliar empat ratus juta rupiah) sampai dengan Rp6000000000 (enam miliar rupiah) atau

d Rp500000000 (lima ratus juta rupiah) untuk pagu jenis belanja yang bisa dibayarkan melalui UP diatas Rp 6000000000 (enam miliar rupiah)

Persetujuan perubahan besaran UP dilaksanakan oleh Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan

BESARAN UP

o KPA dapat mengajukan TUP kepada Kepala KPPN jika sisa UP pada BP tdk cukup tersedia membiayai kegiatan yang mendesak tidak dapat ditunda

o Syarat penggunaan TUP Digunakan dan dipertanggungjawabkan paling lama

1 (satu) bulan sejak tgl SP2D diterbitkan Tidak digunakan untuk membiayai kegiatan yg harus

dilaksanakan dengan pembayaran LSo KPA mengajukan TUP kepada Kepala KPPN (KBUN)

disertai Rincian rencana penggunan TUP Surat yang memuat syarat penggunaan TUP

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TUP)

o Ka KPPN melakukan penilaian terhadap Pengeluaran pada rincian rencana penggunaan TUP

bukan merupakan pengeluaran yg harus dengan pembayaran LS

Ketersediaan dana dalam DIPA TUP sebelumnya sdh dipertanggungjawabkan

seluruhnya Sisa TUP telah disetor ke Kas Negara

o Dalam hal TUP sebelumnya belum dipertanggungjawabkan seluruhnya danatau belum disetor KPPN dapat menyetujui TUP berikutnya setelah mendapat persetujuan Kakanwil Ditjen Perbendaharaan

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TUP)

o Dalam hal KPA mengajukan TUP utk kebutuhan melebihi waktu 1 (satu) bulan Ka KPPN dapat memberi persetujuan dengan pertimbangan kegiatan yg akan dilaksanakan memerlukan waktu lebih dari 1 (satu) bulan

o Persetujuan Ka KPPN atas TUP bisa sebagian atau seluruhnya

o Ka KPPN menolak permintaan TUP bila tidak memenuhi ketentuan

o Persetujuan atau penolakan TUP disampaikan paling lambat 1 (satu) hari kerja

o TUP harus dipertanggungjawabkan dalam waktu 1 (satu) bulan dan dapat dilakukan secara bertahap

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TUP)

o Dalam hal 1 (satu) bulan sejak SP2D TUP diterbitkan belum dilakukan pengesahan dan pertanggungjawaban TUP Kepala KPPN menyampaikan surat teguran kepada KPA

o Sisa TUP yang tidak habis digunakan harus disetor ke Kas Negara paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah batas waktu

o Permohonan persetujuan perpanjangan pertanggungjawaban TUP melampaui 1 (satu) bulan dapat diajukan KPA kepada Ka KPPN

o Persetujuan perpanjangan diberikan dengan pertimbangan KPA hrs mempertanggungjawabkan penggunaan TUP Pernyataan kesanggupan KPA untuk mempertanggungjawabkan

sisa TUP tidak lebih dari 1 (satu) bulan berikutnya

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TUP)

1 Bendahara PengeluaranBPP melakukan pembayaran atas UP berdasarkan Surat Perintah Bayar (SPBy) yang dilampiri bukti2 pengeluaran yang disetujui dan ditandatangani oleh PPK

2 Dalam hal pembayaran yang dilakukan Bendahara Pengeluaran merupakan uang muka kerja SPBy dilampirindash rencana pelaksanaan kegiatanpembayaranndash rincian kebutuhan dana dan ndash batas waktu pertanggungjawaban penggunaan uang muka kerja

3 Berdasarkan SPBy yang diterimanya Bendahara PengeluaranBPP melakukanndash pengujian atas tagihan pada SPBy danndash pemungutanpemotongan pajakbukan pajak atas tagihan dalam SPBy

yang diajukan dan menyetorkan ke kas negara4 Berdasarkan rencana pelaksanaan kegiatan pembayaran dan rincian

kebutuhan dana Bendahara Pengeluaran BPP melakukan pengujian ketersediaan dana

MEKANISME PEMBAYARAN OLEH BPBPP

5 Apabila SPBy telah memenuhi persyaratan pembayaran BP BPP melakukan pembayaran bila tidak memenuhi persyaratan maka BP BPP harus menolak SPBy

7 Penerima uang muka kerja harus mempertanggungjawabkan uang muka kerja sesuai batas waktu berupa kuitansibukti pembelian yg disahkan PPK beserta faktur pajak dan SSP serta nota bukti penerimaan barang jasa atau dokumen pendukung lain yg disahkan PPK Berdasarkan pertanggungjawaban tsb BP BPP melakukan pengujian bukti pengeluaran

8 Dalam hal sampai batas waktu penerima uang muka kerja belum menyampaikan bukti pengeluaran BP BPP menyampaikan permintaan tertulis agar penerima uang muka kerja segera mempertanggungjawabkan uang muka kerja ditembuskan kepada PPK

9 BPP menyampaikan SPBy beserta bukti pengeluaran kepada BP10 BP menyampaikan bukti pengeluaran kepada PPK untuk pembuatan SPP

GUPGUP Nihil

MEKANISME PEMBAYARAN OLEH BPBPP

33

UANG PERSEDIAAN

bull Perubahan Besaran UP dilaksanakan melalui Kepala Kanwil Ditjen PerbendaharaanKetentuan lama oleh Dirjen Perbendaharaan

bull Pada akhir hari kerja uang tunai di Bendahara yang berasal dari UP tidak boleh melebihi Rp 50 Juta

bull Revolving UP sebesar 50 Ketentuan lama 75

bull UP digunakan untuk jenis belanja barang (52) Belanja Modal (53) dan Belanja Lain-lain (58) dengan nilai sampai dengan Rp50000000ndash 1 (satu) penerimapenyedia barangjasa dan bukan merupakan untuk

pengadaan barangjasa yang dipecah-pecah Ketentuan lama UP digunakan untuk jenis belanja barang belanja modal (pendukung)

dan lain-lain maksimal Rp20 juta untuk setiap kuitansi

34

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN

bull Persetujuan TUP oleh Kepala KPPN (berapapun nilainya) termasuk persetujuan melewati waktu 1 bulan Ketentuan lama oleh Kepala Kanwil DJPB untuk nilai di

atas 500 Juta

bull Pertanggungjawaban TUP dapat diangsur (harianmingguan) selama batas waktu pertanggungjawaban TUP (Pasal 49 ayat (1)) (tujuan agar pencatatan realisasi belanja lebih cepat) Ketentuan lama Pertanggungjawaban TUP harus

dilaksanakan sekaligus

SPP-UPTUP diselesaikan paling lambat 2 (dua) hari kerja SPP-GUP diselesaikan paling lambat 4 (empat) hari kerja SPP-PTUP diselesaikan paling lambat 3 (tiga) hari kerja dan SPP-LS diselesaikan paling lambat 5 (lima) hari kerja

PPSPM menyampaikan SPM kepada KPPN paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah SPM diterbitkan

Lima hari kerja setelah serah terima pekerjaan penyedia barangjasa menyampaikan tagihan kepada PPK

PPK menerbitkan SPP-LS dalam waktu 5 hari kerja Proses Penyelesaian

Pekerjaan harus

dilaporkan secara berkala kepada KPA

Norma Waktu Penyelesaian Tagihan

LAPORAN

Pelaksanaan kegiatan dan penggunaan anggaran pada DIPA yang mengakibatkan pengeluaran negara dilakukan melalui pembuatan komitmen

Pembuatan komitmen dilakukan dalam bentukndash Perjanjiankontrak untuk pengadaan barangjasa danataundash Penetapan keputusan

Pembuatan komitmen melalui penetapan keputusan yang mengakibatkan pengeluaran negara antara lain untuk

ndash pelaksanaan belanja pegawaindash pelaksanaan perjalanan dinas yang dilaksanakan secara swakelolandash pelaksanaan kegiatan swakelola termasuk pembayaran honorarium kegiatan

ataundash pelaksanaan belanja bantuan sosial dalam bentuk transfer uang kepada penerima

bantuan

PEMBUATAN KOMITMEN

Atas perjanjiankontrak yang akan dibayar melalui SPM-LS PPK mencatatkan perjanjiankontrak dan menyampaikan paling lambat 5 hari kerja setelah ditandatangani perjanjiankontrak tersebut ke KPPN secara langsung atau melalui e-mail yang meliputi data

ndash nama dan kode Satker serta uraian fungsisubfungsi program kegiatan output dan akun yang digunakan

ndash nomor Surat Pengesahan dan tanggal DIPAndash nomor tanggal dan nilai perjanjiankontrak yang telah dibuat oleh Satkerndash uraian pekerjaan yang diperjanjikanndash data penyedia barangjasa yang tercantum dalam perjanjiankontrak antara lain nama rekanan

alamat rekanan NPWP nama bank nama dan nomor rekening penerima pembayaranndash jangka waktu dan tanggal penyelesaian pekerjaan serta masa pemeliharaan apabila dipersyaratkanndash ketentuan sanksi apabila terjadi wanprestasindash addendum perjanjiankontrak apabila terdapat perubahan data pada perjanjiankontrak tersebutndash cara pembayaran dan rencana pelaksanaan pembayaran

sekaligus (nilai rencana bulan ) atau secara bertahap (nilai rencana bulan )

Alokasi dana yang sudah tercatat dan terikat dengan perjanjiankontrak tidak dapat digunakan lagi untuk kebutuhan lain

Data perjanjiankontrak dalam Kartu Pengawasan Kontrak KPPN digunakan untuk menguji kesesuaian tagihan yang tercantum pada SPM

Pencatatan Komitmen oleh KPPN

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN amp PENYALURAN DANA BOS

No Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Identifikasi Pencairan

1 PengembanganPerpustakaan

Pembelian bukuperabot Perpustakaan Akses internet Pengembangan database perpustakaan Peningkatan kapasitas Pustakawan Pembelian AC perpustakaan

Pengadaan barangjasa dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

2 Kegiatan dalam rangkapenerimaan peserta didikbaru

Termasuk untuk konsumsi dan honor panitia dalam rangka penerimaan peserta didik baru

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

3 Kegiatan pembelajarandan ekstra kurikuler siswa

Termasuk untuk honor tambahan jam mengajar transportasi pembelian peralatan

Penerbitan SK Honor Pengadaan barang dengan

nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

4 Kegiatan Ulangan danUjian

ATK Honor pengawas dan koreksi hasil ujian Transportasi

Penerbitan SK Honor Pengadaan barang dengan

nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

5 Pembelian bahan-bahanhabis pakai

ATK Suku cadang alat kantor Alat kebersihan

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN amp PENYALURAN DANA BOS

No Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Identifikasi Pencairan

6 Langganan daya dan jasa Listrik Air TeleponAkses internetPembelian genset atau panel surya

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

7 Perawatan madrasah Rehab ringan tidak lebih dari Rp 10 juta Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

8 Pembayaran honorariumbulanan guru honorer dan tenaga kependidikanhonorer

Guru honorer Pegawai administrasi (termasuk administrasi BOS

untuk MI) Pegawai perpustakaan Penjaga Madrasah Satpam Pegawai kebersihan

Penerbitan SK Honor Pengadaan barang dengan

nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

9 Pengembangan profesiguru dan tenagakependidikan

Biaya akomodasi seminar Fotocopy Transportasi

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

10 Membantu siswa miskin Transportasi Seragam sekolah

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN amp PENYALURAN DANA BOS

No Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Identifikasi Pencairan

11 Pembiayaan pengelolaanBOS

ATK Penggandaan Transportasi

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

12 Pembelian perangkatkomputer

Dekstop Laptop Proyektor

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

13 Pembiayaan asrama danpembelian peralatanibadah

Pembelian kitab kuning Peralatan sholat

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

14 Biaya lainnya jika seluruhkomponen 1 sd 13 telahterpenuhi pendanaannyadari BOS

Alat peraga pendidikan UKS Mebelair

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

SYARAT PENYALURAN DANA BOS

KPA dapat membuka rekening pengeluaran atas nama BPP dengan persetujuan kuasa BUN

PPK menandatangani Surat Perjanjian Pemberian Bantuan (SPPB) dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Madrasah (RKAM) BOS yang diajukan oleh setiap Madrasah

BPP merekapitulasi RKAM setiap madrasah kemudian PPK dan BPP mengajukan rekapitulasi RKAM tersebut ke Bendahara Pengeluaran (BP) sebagai pedoman kebutuhan Pembayaran Langsung (LS) belanja barangjasa Uang Persediaan (UP) atau Tambahan Uang Persediaan (TUP) khusus pencairan dana BOS

PPK dapat mengklasifikasikan kategori belanja barangjasa belanja kegiatan belanja pegawai belanja bansos dan perjalanan dinas dari rekapitulasi RKAM setiap madrasah sebagai pedoman dalam mekanisme pembayaran dana BOS

Madrasah harus menyampaikan SPPB dan RKAM setiap pengajuan pencairan dana BOS

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)

Pembayaran di atas Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa menggunakan mekanisme pembayaran langsung (LS) belanja barangjasa oleh PPK namun di bawah Rp 50000000- juga dapat dilakukan mekanisme LS

PPK membuat Surat PerjanjianKontrak terhadap pihak penyedia barangjasa

PPK dapat menerbitkan Surat Permohonan Pembayaran Langsung (SPP-LS) apabila persyaratan pembayaran tagihan sudah terpenuhi dan sudah diuji secara materil

KPA dapat mengeluarkan SPM-LS sebagai pengajuan pencairan terhadap pihak penyedia barangjasa kepada KPPN

Pembayaran LS selain ditujukan kepada pihak penyedia barangjasa atas dasar perjanjiankontrak ditujukan pula ke Bendahara Pengeluaran untuk keperluan pembayaran honorarium dan perjalanan dinas atas dasar surat keputusan

1113088111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088 11130881113088 111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088 11130881113088111308811130881113088

Pelaksanaan pembayaran tagihan kepada penyedia barangjasa harus disertai 1) Bukti perjanjiankontrak2) Referensi Bank yang menunjukkan nama dan nomor rekening

penyedia barangjasa3) Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan4) Berita Acara Serah Terima PekerjaanBarang5) Bukti penyelesaian pekerjaan lainnya sesuai ketentuan6) Berita Acara Pembayaran7) Kuitansi yang telah ditandatangani oleh penyedia barangjasa

dan PPK sesuai (format lampiran 4)8) Faktur pajak beserta Surat Setoran Pajak (SSP) yang telah

ditandatangani oleh Wajib PajakBendahara Pengeluaran9) Jaminan yang dikeluarkan oleh Bank atau lembaga keuangan

lainnya sebagaimana dipersyaratkan dalam peraturan perundang-undangan mengenai pengadaan barangjasa pemerintah

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

Pembayaran sampai dengan Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa dapat menggunakan mekanisme UPTUP melalui PPK dan BPP

KPA mengajukan permintaan UPTUP kepada Kepala KPPN setempat

KPA dapat mengajukan persetujuan besaran UP melampaui besaran yang ditetapkan sesuai pagu DIPA kepada Kepala Kanwil DJPB berdasarkan pengajuan rekapitulasi RKAM dari BPP kepada BP

Pembayaran melebihi Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa dapat dilakukan dengan UP oleh PPK setelah mendapat persetujuan dari Direktur Jenderal Perbendaharaan atas permintaan KPA

BP dapat mentransfer dana UPTUP kepada BPP melalui rekening sesuai kebutuhan mengacu pada RKAM

Setiap BPP dapat mengajukan penggantian UP melalui BP apabila UP yang dikelolanya telah dipergunakan paling sedikit 50 (lima puluh persen) sehingga BP dapat melakukan penggantian (revolving) UP yang telah digunakan sepanjang dana yang dapat dibayarkan dengan UP masih tersedia dalam DIPA

Pengajuan pembayaran UPTUP tahap berikutnya BPP harus menyiapkan bukti-bukti laporan pertanggungjawaban kepada BP terhadap UPTUP yang telah dibayarkan sebelumnya

KPA dapat mengajukan TUP kepada Kepala KPPN jika sisa UP pada BP tdk cukup tersedia membiayai kegiatan yang mendesak tidak dapat ditunda

Permohonan persetujuan perpanjangan pertanggungjawaban TUP melampaui 1 (satu) bulan dapat diajukan KPA kepada Kepala KPPN

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

Jika diperlukan dapat dilakukan mekanisme uang muka dengan menyalurkan dana UP oleh BPP kepada pihak madrasah swasta berdasarkan Surat Perintah Bayar (SPBy) yang ditandatangani oleh BPP Kepala Madrasah dan PPK atas nama KPA dengan memperhatikan batas waktu pertanggungjawaban

Madrasah dapat membelanjakan sendiri atas uang muka tersebut sesuai RKAM yang telah diajukan dengan memperhatikan akuntabilitas laporan pertanggungjawaban

Dalam hal pembayaran yang dilakukan Bendahara Pengeluaran merupakan uang muka kerja SPBy dilampiria Rencana pelaksanaan kegiatanpembayaranb Rincian kebutuhan dana dan c Batas waktu pertanggungjawaban penggunaan uang muka kerja

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

  • MEKANISME PENCAIRAN DANA dan PENYUSUNAN LAPORAN BOS PADA KEMEN
  • Latar Belakang
  • BELANJA BANTUAN SOSIAL
  • Bultek 10 SAP Akuntansi Belanja Bantuan Sosial
  • Hal-hal yang perlu diperhatikan
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (1)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (2)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (3)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (4)
  • Slide 10
  • PENGERTIAN
  • TUJUAN UMUM
  • TUJUAN KHUSUS
  • PROGRAM PRIORITAS
  • Slide 15
  • Slide 16
  • PENCAIRAN BELANJA BANTUAN SOSIAL (PMK No 81PMK052012)
  • Slide 18
  • Slide 19
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • IMPLEMENTASI SURAT DIRJEN PERBENDAHARAAN NOMOR S-8245PB2014
  • Slide 25
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Slide 31
  • Slide 32
  • Slide 33
  • Slide 34
  • Slide 35
  • Slide 36
  • Slide 37
  • Slide 38
  • Slide 39
  • Slide 40
  • SYARAT PENYALURAN DANA BOS
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS) (2)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP (2)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP (3)
Page 22: MEKANISME PENCAIRAN DANA dan PENYUSUNAN LAPORAN BOS.pptx

PEMETAAN AKUN EKS BANTUAN SOSIAL PADA KEMENAG(Surat Dirjen Perbendaharaan No S-8245PB2014)

No Kegiatanoutputkomponenuraian Akun saat ini Akun yg seharusnya6 Penelitian SiswaMahasiswa Swasta 573111 (Bansos dalam

bentuk uang)521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

7 Sertifikasi Tanah Wakaf 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

8 Akreditasi Madrasah Swasta 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

9 Pendidikan Terpadu Anak Terapan 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

PEMETAAN AKUN EKS BANTUAN SOSIAL PADA KEMENAG(Surat Dirjen Perbendaharaan No S-8245PB2014)

No Kegiatanoutputkomponenuraian Akun saat ini Akun yg seharusnya10 Event Keagamaan 573111 (Bansos dalam

bentuk uang)521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

IV Pengadaan Fisik1 PembangunanRehab Ruang Kelas

MIMTsMA Swasta573111 (Bansos dalam bentuk uang)

526xxx sesuai dengan peruntukannya

2 Peralatan LaboratoriumPerpustakaanMeubelair

573111 (Bansos dalam bentuk uang)

526xxx sesuai dengan peruntukannya

3 Pembangunan Sekber Kerukunan Umat Beragama

573111 (Bansos dalam bentuk uang)

526xxx sesuai dengan peruntukannya

4 Bantuan Sarana Prasarana SekolahPT Keagamaan Swasta

573111 (Bansos dalam bentuk uang)

526xxx sesuai dengan peruntukannya

5 Bantuan Rumah ibadah 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

6 Asrama Pondok Pesantren 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

IMPLEMENTASI SURAT DIRJEN PERBENDAHARAAN NOMOR S-8245PB2014

P A K P A PPK KHUSUS

BPP KHUSUSB P

Pedoman Umum

Pedoman Teknis

Penerima Bantuan

1 2 2a

3

5a

5b

SK Penerim

a Bantuan

3a3b

Seleksi dan

Penentuan

6

PP SPM

SPM

4

Penyedia BJ

4a

LS UPPejabat Perbendaharaan KPA PPK PPSPM

Pejabat Perbendaharaan KPA PPK BPBPP PPSPM

1 Pembuatan Komitmen antara PPK dengan Pihak Ketiga

(PerjanjianSurat Keputusan)2 Pengajuan tagihan disertai

kontrakkuitansibukti pengeluaran

1 Permintaan besaran UP untuk BPBPP- Dispensasi besaran UP (Kanwil DJPB)- Dispensasi pembayaran dengan UP

melebihi Rp 50 juta (Dirjen PB)2 BPBPP membayarkan dana UP

berdasarkan SPBy yang diterbitkan oleh PPK berdasarkan bukti pengeluaranSurat Keputusan

3 Penggantian UPRevolving setelah UP dipergunakan minimal 50 oleh BP masing-masing BPP

MEKANISME PENCAIRAN DANA NON-BANSOS(PMK No 190PMK052012)

KPA mengajukan UP kepada KPPN sebesar kebutuhan operasional Satker dalam 1 (satu) bulan yang direncanakan dibayarkan melalui UP

Pemberian UP diberikan paling banyak

a Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) untuk pagu jenis belanja yang bisa dibayarkan melalui UP sampai dengan Rp 900000000 (sembilan ratus juta rupiah)

b Rp100000000 (seratus juta rupiah) untuk pagu jenis belanja yang bisa dibayarkan melalui UP diatas Rp 900000000 (sembilan ratus juta rupiah) sampai dengan Rp 2400000000 (dua miliar empat ratus juta rupiah)

c Rp200000000 (dua ratus juta rupiah) untuk pagu jenis belanja yang bisa dibayarkan melalui UP diatas Rp 2400000000 (dua miliar empat ratus juta rupiah) sampai dengan Rp6000000000 (enam miliar rupiah) atau

d Rp500000000 (lima ratus juta rupiah) untuk pagu jenis belanja yang bisa dibayarkan melalui UP diatas Rp 6000000000 (enam miliar rupiah)

Persetujuan perubahan besaran UP dilaksanakan oleh Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan

BESARAN UP

o KPA dapat mengajukan TUP kepada Kepala KPPN jika sisa UP pada BP tdk cukup tersedia membiayai kegiatan yang mendesak tidak dapat ditunda

o Syarat penggunaan TUP Digunakan dan dipertanggungjawabkan paling lama

1 (satu) bulan sejak tgl SP2D diterbitkan Tidak digunakan untuk membiayai kegiatan yg harus

dilaksanakan dengan pembayaran LSo KPA mengajukan TUP kepada Kepala KPPN (KBUN)

disertai Rincian rencana penggunan TUP Surat yang memuat syarat penggunaan TUP

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TUP)

o Ka KPPN melakukan penilaian terhadap Pengeluaran pada rincian rencana penggunaan TUP

bukan merupakan pengeluaran yg harus dengan pembayaran LS

Ketersediaan dana dalam DIPA TUP sebelumnya sdh dipertanggungjawabkan

seluruhnya Sisa TUP telah disetor ke Kas Negara

o Dalam hal TUP sebelumnya belum dipertanggungjawabkan seluruhnya danatau belum disetor KPPN dapat menyetujui TUP berikutnya setelah mendapat persetujuan Kakanwil Ditjen Perbendaharaan

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TUP)

o Dalam hal KPA mengajukan TUP utk kebutuhan melebihi waktu 1 (satu) bulan Ka KPPN dapat memberi persetujuan dengan pertimbangan kegiatan yg akan dilaksanakan memerlukan waktu lebih dari 1 (satu) bulan

o Persetujuan Ka KPPN atas TUP bisa sebagian atau seluruhnya

o Ka KPPN menolak permintaan TUP bila tidak memenuhi ketentuan

o Persetujuan atau penolakan TUP disampaikan paling lambat 1 (satu) hari kerja

o TUP harus dipertanggungjawabkan dalam waktu 1 (satu) bulan dan dapat dilakukan secara bertahap

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TUP)

o Dalam hal 1 (satu) bulan sejak SP2D TUP diterbitkan belum dilakukan pengesahan dan pertanggungjawaban TUP Kepala KPPN menyampaikan surat teguran kepada KPA

o Sisa TUP yang tidak habis digunakan harus disetor ke Kas Negara paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah batas waktu

o Permohonan persetujuan perpanjangan pertanggungjawaban TUP melampaui 1 (satu) bulan dapat diajukan KPA kepada Ka KPPN

o Persetujuan perpanjangan diberikan dengan pertimbangan KPA hrs mempertanggungjawabkan penggunaan TUP Pernyataan kesanggupan KPA untuk mempertanggungjawabkan

sisa TUP tidak lebih dari 1 (satu) bulan berikutnya

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TUP)

1 Bendahara PengeluaranBPP melakukan pembayaran atas UP berdasarkan Surat Perintah Bayar (SPBy) yang dilampiri bukti2 pengeluaran yang disetujui dan ditandatangani oleh PPK

2 Dalam hal pembayaran yang dilakukan Bendahara Pengeluaran merupakan uang muka kerja SPBy dilampirindash rencana pelaksanaan kegiatanpembayaranndash rincian kebutuhan dana dan ndash batas waktu pertanggungjawaban penggunaan uang muka kerja

3 Berdasarkan SPBy yang diterimanya Bendahara PengeluaranBPP melakukanndash pengujian atas tagihan pada SPBy danndash pemungutanpemotongan pajakbukan pajak atas tagihan dalam SPBy

yang diajukan dan menyetorkan ke kas negara4 Berdasarkan rencana pelaksanaan kegiatan pembayaran dan rincian

kebutuhan dana Bendahara Pengeluaran BPP melakukan pengujian ketersediaan dana

MEKANISME PEMBAYARAN OLEH BPBPP

5 Apabila SPBy telah memenuhi persyaratan pembayaran BP BPP melakukan pembayaran bila tidak memenuhi persyaratan maka BP BPP harus menolak SPBy

7 Penerima uang muka kerja harus mempertanggungjawabkan uang muka kerja sesuai batas waktu berupa kuitansibukti pembelian yg disahkan PPK beserta faktur pajak dan SSP serta nota bukti penerimaan barang jasa atau dokumen pendukung lain yg disahkan PPK Berdasarkan pertanggungjawaban tsb BP BPP melakukan pengujian bukti pengeluaran

8 Dalam hal sampai batas waktu penerima uang muka kerja belum menyampaikan bukti pengeluaran BP BPP menyampaikan permintaan tertulis agar penerima uang muka kerja segera mempertanggungjawabkan uang muka kerja ditembuskan kepada PPK

9 BPP menyampaikan SPBy beserta bukti pengeluaran kepada BP10 BP menyampaikan bukti pengeluaran kepada PPK untuk pembuatan SPP

GUPGUP Nihil

MEKANISME PEMBAYARAN OLEH BPBPP

33

UANG PERSEDIAAN

bull Perubahan Besaran UP dilaksanakan melalui Kepala Kanwil Ditjen PerbendaharaanKetentuan lama oleh Dirjen Perbendaharaan

bull Pada akhir hari kerja uang tunai di Bendahara yang berasal dari UP tidak boleh melebihi Rp 50 Juta

bull Revolving UP sebesar 50 Ketentuan lama 75

bull UP digunakan untuk jenis belanja barang (52) Belanja Modal (53) dan Belanja Lain-lain (58) dengan nilai sampai dengan Rp50000000ndash 1 (satu) penerimapenyedia barangjasa dan bukan merupakan untuk

pengadaan barangjasa yang dipecah-pecah Ketentuan lama UP digunakan untuk jenis belanja barang belanja modal (pendukung)

dan lain-lain maksimal Rp20 juta untuk setiap kuitansi

34

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN

bull Persetujuan TUP oleh Kepala KPPN (berapapun nilainya) termasuk persetujuan melewati waktu 1 bulan Ketentuan lama oleh Kepala Kanwil DJPB untuk nilai di

atas 500 Juta

bull Pertanggungjawaban TUP dapat diangsur (harianmingguan) selama batas waktu pertanggungjawaban TUP (Pasal 49 ayat (1)) (tujuan agar pencatatan realisasi belanja lebih cepat) Ketentuan lama Pertanggungjawaban TUP harus

dilaksanakan sekaligus

SPP-UPTUP diselesaikan paling lambat 2 (dua) hari kerja SPP-GUP diselesaikan paling lambat 4 (empat) hari kerja SPP-PTUP diselesaikan paling lambat 3 (tiga) hari kerja dan SPP-LS diselesaikan paling lambat 5 (lima) hari kerja

PPSPM menyampaikan SPM kepada KPPN paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah SPM diterbitkan

Lima hari kerja setelah serah terima pekerjaan penyedia barangjasa menyampaikan tagihan kepada PPK

PPK menerbitkan SPP-LS dalam waktu 5 hari kerja Proses Penyelesaian

Pekerjaan harus

dilaporkan secara berkala kepada KPA

Norma Waktu Penyelesaian Tagihan

LAPORAN

Pelaksanaan kegiatan dan penggunaan anggaran pada DIPA yang mengakibatkan pengeluaran negara dilakukan melalui pembuatan komitmen

Pembuatan komitmen dilakukan dalam bentukndash Perjanjiankontrak untuk pengadaan barangjasa danataundash Penetapan keputusan

Pembuatan komitmen melalui penetapan keputusan yang mengakibatkan pengeluaran negara antara lain untuk

ndash pelaksanaan belanja pegawaindash pelaksanaan perjalanan dinas yang dilaksanakan secara swakelolandash pelaksanaan kegiatan swakelola termasuk pembayaran honorarium kegiatan

ataundash pelaksanaan belanja bantuan sosial dalam bentuk transfer uang kepada penerima

bantuan

PEMBUATAN KOMITMEN

Atas perjanjiankontrak yang akan dibayar melalui SPM-LS PPK mencatatkan perjanjiankontrak dan menyampaikan paling lambat 5 hari kerja setelah ditandatangani perjanjiankontrak tersebut ke KPPN secara langsung atau melalui e-mail yang meliputi data

ndash nama dan kode Satker serta uraian fungsisubfungsi program kegiatan output dan akun yang digunakan

ndash nomor Surat Pengesahan dan tanggal DIPAndash nomor tanggal dan nilai perjanjiankontrak yang telah dibuat oleh Satkerndash uraian pekerjaan yang diperjanjikanndash data penyedia barangjasa yang tercantum dalam perjanjiankontrak antara lain nama rekanan

alamat rekanan NPWP nama bank nama dan nomor rekening penerima pembayaranndash jangka waktu dan tanggal penyelesaian pekerjaan serta masa pemeliharaan apabila dipersyaratkanndash ketentuan sanksi apabila terjadi wanprestasindash addendum perjanjiankontrak apabila terdapat perubahan data pada perjanjiankontrak tersebutndash cara pembayaran dan rencana pelaksanaan pembayaran

sekaligus (nilai rencana bulan ) atau secara bertahap (nilai rencana bulan )

Alokasi dana yang sudah tercatat dan terikat dengan perjanjiankontrak tidak dapat digunakan lagi untuk kebutuhan lain

Data perjanjiankontrak dalam Kartu Pengawasan Kontrak KPPN digunakan untuk menguji kesesuaian tagihan yang tercantum pada SPM

Pencatatan Komitmen oleh KPPN

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN amp PENYALURAN DANA BOS

No Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Identifikasi Pencairan

1 PengembanganPerpustakaan

Pembelian bukuperabot Perpustakaan Akses internet Pengembangan database perpustakaan Peningkatan kapasitas Pustakawan Pembelian AC perpustakaan

Pengadaan barangjasa dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

2 Kegiatan dalam rangkapenerimaan peserta didikbaru

Termasuk untuk konsumsi dan honor panitia dalam rangka penerimaan peserta didik baru

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

3 Kegiatan pembelajarandan ekstra kurikuler siswa

Termasuk untuk honor tambahan jam mengajar transportasi pembelian peralatan

Penerbitan SK Honor Pengadaan barang dengan

nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

4 Kegiatan Ulangan danUjian

ATK Honor pengawas dan koreksi hasil ujian Transportasi

Penerbitan SK Honor Pengadaan barang dengan

nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

5 Pembelian bahan-bahanhabis pakai

ATK Suku cadang alat kantor Alat kebersihan

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN amp PENYALURAN DANA BOS

No Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Identifikasi Pencairan

6 Langganan daya dan jasa Listrik Air TeleponAkses internetPembelian genset atau panel surya

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

7 Perawatan madrasah Rehab ringan tidak lebih dari Rp 10 juta Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

8 Pembayaran honorariumbulanan guru honorer dan tenaga kependidikanhonorer

Guru honorer Pegawai administrasi (termasuk administrasi BOS

untuk MI) Pegawai perpustakaan Penjaga Madrasah Satpam Pegawai kebersihan

Penerbitan SK Honor Pengadaan barang dengan

nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

9 Pengembangan profesiguru dan tenagakependidikan

Biaya akomodasi seminar Fotocopy Transportasi

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

10 Membantu siswa miskin Transportasi Seragam sekolah

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN amp PENYALURAN DANA BOS

No Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Identifikasi Pencairan

11 Pembiayaan pengelolaanBOS

ATK Penggandaan Transportasi

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

12 Pembelian perangkatkomputer

Dekstop Laptop Proyektor

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

13 Pembiayaan asrama danpembelian peralatanibadah

Pembelian kitab kuning Peralatan sholat

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

14 Biaya lainnya jika seluruhkomponen 1 sd 13 telahterpenuhi pendanaannyadari BOS

Alat peraga pendidikan UKS Mebelair

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

SYARAT PENYALURAN DANA BOS

KPA dapat membuka rekening pengeluaran atas nama BPP dengan persetujuan kuasa BUN

PPK menandatangani Surat Perjanjian Pemberian Bantuan (SPPB) dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Madrasah (RKAM) BOS yang diajukan oleh setiap Madrasah

BPP merekapitulasi RKAM setiap madrasah kemudian PPK dan BPP mengajukan rekapitulasi RKAM tersebut ke Bendahara Pengeluaran (BP) sebagai pedoman kebutuhan Pembayaran Langsung (LS) belanja barangjasa Uang Persediaan (UP) atau Tambahan Uang Persediaan (TUP) khusus pencairan dana BOS

PPK dapat mengklasifikasikan kategori belanja barangjasa belanja kegiatan belanja pegawai belanja bansos dan perjalanan dinas dari rekapitulasi RKAM setiap madrasah sebagai pedoman dalam mekanisme pembayaran dana BOS

Madrasah harus menyampaikan SPPB dan RKAM setiap pengajuan pencairan dana BOS

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)

Pembayaran di atas Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa menggunakan mekanisme pembayaran langsung (LS) belanja barangjasa oleh PPK namun di bawah Rp 50000000- juga dapat dilakukan mekanisme LS

PPK membuat Surat PerjanjianKontrak terhadap pihak penyedia barangjasa

PPK dapat menerbitkan Surat Permohonan Pembayaran Langsung (SPP-LS) apabila persyaratan pembayaran tagihan sudah terpenuhi dan sudah diuji secara materil

KPA dapat mengeluarkan SPM-LS sebagai pengajuan pencairan terhadap pihak penyedia barangjasa kepada KPPN

Pembayaran LS selain ditujukan kepada pihak penyedia barangjasa atas dasar perjanjiankontrak ditujukan pula ke Bendahara Pengeluaran untuk keperluan pembayaran honorarium dan perjalanan dinas atas dasar surat keputusan

1113088111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088 11130881113088 111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088 11130881113088111308811130881113088

Pelaksanaan pembayaran tagihan kepada penyedia barangjasa harus disertai 1) Bukti perjanjiankontrak2) Referensi Bank yang menunjukkan nama dan nomor rekening

penyedia barangjasa3) Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan4) Berita Acara Serah Terima PekerjaanBarang5) Bukti penyelesaian pekerjaan lainnya sesuai ketentuan6) Berita Acara Pembayaran7) Kuitansi yang telah ditandatangani oleh penyedia barangjasa

dan PPK sesuai (format lampiran 4)8) Faktur pajak beserta Surat Setoran Pajak (SSP) yang telah

ditandatangani oleh Wajib PajakBendahara Pengeluaran9) Jaminan yang dikeluarkan oleh Bank atau lembaga keuangan

lainnya sebagaimana dipersyaratkan dalam peraturan perundang-undangan mengenai pengadaan barangjasa pemerintah

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

Pembayaran sampai dengan Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa dapat menggunakan mekanisme UPTUP melalui PPK dan BPP

KPA mengajukan permintaan UPTUP kepada Kepala KPPN setempat

KPA dapat mengajukan persetujuan besaran UP melampaui besaran yang ditetapkan sesuai pagu DIPA kepada Kepala Kanwil DJPB berdasarkan pengajuan rekapitulasi RKAM dari BPP kepada BP

Pembayaran melebihi Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa dapat dilakukan dengan UP oleh PPK setelah mendapat persetujuan dari Direktur Jenderal Perbendaharaan atas permintaan KPA

BP dapat mentransfer dana UPTUP kepada BPP melalui rekening sesuai kebutuhan mengacu pada RKAM

Setiap BPP dapat mengajukan penggantian UP melalui BP apabila UP yang dikelolanya telah dipergunakan paling sedikit 50 (lima puluh persen) sehingga BP dapat melakukan penggantian (revolving) UP yang telah digunakan sepanjang dana yang dapat dibayarkan dengan UP masih tersedia dalam DIPA

Pengajuan pembayaran UPTUP tahap berikutnya BPP harus menyiapkan bukti-bukti laporan pertanggungjawaban kepada BP terhadap UPTUP yang telah dibayarkan sebelumnya

KPA dapat mengajukan TUP kepada Kepala KPPN jika sisa UP pada BP tdk cukup tersedia membiayai kegiatan yang mendesak tidak dapat ditunda

Permohonan persetujuan perpanjangan pertanggungjawaban TUP melampaui 1 (satu) bulan dapat diajukan KPA kepada Kepala KPPN

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

Jika diperlukan dapat dilakukan mekanisme uang muka dengan menyalurkan dana UP oleh BPP kepada pihak madrasah swasta berdasarkan Surat Perintah Bayar (SPBy) yang ditandatangani oleh BPP Kepala Madrasah dan PPK atas nama KPA dengan memperhatikan batas waktu pertanggungjawaban

Madrasah dapat membelanjakan sendiri atas uang muka tersebut sesuai RKAM yang telah diajukan dengan memperhatikan akuntabilitas laporan pertanggungjawaban

Dalam hal pembayaran yang dilakukan Bendahara Pengeluaran merupakan uang muka kerja SPBy dilampiria Rencana pelaksanaan kegiatanpembayaranb Rincian kebutuhan dana dan c Batas waktu pertanggungjawaban penggunaan uang muka kerja

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

  • MEKANISME PENCAIRAN DANA dan PENYUSUNAN LAPORAN BOS PADA KEMEN
  • Latar Belakang
  • BELANJA BANTUAN SOSIAL
  • Bultek 10 SAP Akuntansi Belanja Bantuan Sosial
  • Hal-hal yang perlu diperhatikan
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (1)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (2)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (3)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (4)
  • Slide 10
  • PENGERTIAN
  • TUJUAN UMUM
  • TUJUAN KHUSUS
  • PROGRAM PRIORITAS
  • Slide 15
  • Slide 16
  • PENCAIRAN BELANJA BANTUAN SOSIAL (PMK No 81PMK052012)
  • Slide 18
  • Slide 19
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • IMPLEMENTASI SURAT DIRJEN PERBENDAHARAAN NOMOR S-8245PB2014
  • Slide 25
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Slide 31
  • Slide 32
  • Slide 33
  • Slide 34
  • Slide 35
  • Slide 36
  • Slide 37
  • Slide 38
  • Slide 39
  • Slide 40
  • SYARAT PENYALURAN DANA BOS
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS) (2)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP (2)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP (3)
Page 23: MEKANISME PENCAIRAN DANA dan PENYUSUNAN LAPORAN BOS.pptx

PEMETAAN AKUN EKS BANTUAN SOSIAL PADA KEMENAG(Surat Dirjen Perbendaharaan No S-8245PB2014)

No Kegiatanoutputkomponenuraian Akun saat ini Akun yg seharusnya10 Event Keagamaan 573111 (Bansos dalam

bentuk uang)521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

IV Pengadaan Fisik1 PembangunanRehab Ruang Kelas

MIMTsMA Swasta573111 (Bansos dalam bentuk uang)

526xxx sesuai dengan peruntukannya

2 Peralatan LaboratoriumPerpustakaanMeubelair

573111 (Bansos dalam bentuk uang)

526xxx sesuai dengan peruntukannya

3 Pembangunan Sekber Kerukunan Umat Beragama

573111 (Bansos dalam bentuk uang)

526xxx sesuai dengan peruntukannya

4 Bantuan Sarana Prasarana SekolahPT Keagamaan Swasta

573111 (Bansos dalam bentuk uang)

526xxx sesuai dengan peruntukannya

5 Bantuan Rumah ibadah 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

6 Asrama Pondok Pesantren 573111 (Bansos dalam bentuk uang)

521219 untuk bantuan operasional danatau 526xxx untuk bantuan dalam bentuk barang

IMPLEMENTASI SURAT DIRJEN PERBENDAHARAAN NOMOR S-8245PB2014

P A K P A PPK KHUSUS

BPP KHUSUSB P

Pedoman Umum

Pedoman Teknis

Penerima Bantuan

1 2 2a

3

5a

5b

SK Penerim

a Bantuan

3a3b

Seleksi dan

Penentuan

6

PP SPM

SPM

4

Penyedia BJ

4a

LS UPPejabat Perbendaharaan KPA PPK PPSPM

Pejabat Perbendaharaan KPA PPK BPBPP PPSPM

1 Pembuatan Komitmen antara PPK dengan Pihak Ketiga

(PerjanjianSurat Keputusan)2 Pengajuan tagihan disertai

kontrakkuitansibukti pengeluaran

1 Permintaan besaran UP untuk BPBPP- Dispensasi besaran UP (Kanwil DJPB)- Dispensasi pembayaran dengan UP

melebihi Rp 50 juta (Dirjen PB)2 BPBPP membayarkan dana UP

berdasarkan SPBy yang diterbitkan oleh PPK berdasarkan bukti pengeluaranSurat Keputusan

3 Penggantian UPRevolving setelah UP dipergunakan minimal 50 oleh BP masing-masing BPP

MEKANISME PENCAIRAN DANA NON-BANSOS(PMK No 190PMK052012)

KPA mengajukan UP kepada KPPN sebesar kebutuhan operasional Satker dalam 1 (satu) bulan yang direncanakan dibayarkan melalui UP

Pemberian UP diberikan paling banyak

a Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) untuk pagu jenis belanja yang bisa dibayarkan melalui UP sampai dengan Rp 900000000 (sembilan ratus juta rupiah)

b Rp100000000 (seratus juta rupiah) untuk pagu jenis belanja yang bisa dibayarkan melalui UP diatas Rp 900000000 (sembilan ratus juta rupiah) sampai dengan Rp 2400000000 (dua miliar empat ratus juta rupiah)

c Rp200000000 (dua ratus juta rupiah) untuk pagu jenis belanja yang bisa dibayarkan melalui UP diatas Rp 2400000000 (dua miliar empat ratus juta rupiah) sampai dengan Rp6000000000 (enam miliar rupiah) atau

d Rp500000000 (lima ratus juta rupiah) untuk pagu jenis belanja yang bisa dibayarkan melalui UP diatas Rp 6000000000 (enam miliar rupiah)

Persetujuan perubahan besaran UP dilaksanakan oleh Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan

BESARAN UP

o KPA dapat mengajukan TUP kepada Kepala KPPN jika sisa UP pada BP tdk cukup tersedia membiayai kegiatan yang mendesak tidak dapat ditunda

o Syarat penggunaan TUP Digunakan dan dipertanggungjawabkan paling lama

1 (satu) bulan sejak tgl SP2D diterbitkan Tidak digunakan untuk membiayai kegiatan yg harus

dilaksanakan dengan pembayaran LSo KPA mengajukan TUP kepada Kepala KPPN (KBUN)

disertai Rincian rencana penggunan TUP Surat yang memuat syarat penggunaan TUP

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TUP)

o Ka KPPN melakukan penilaian terhadap Pengeluaran pada rincian rencana penggunaan TUP

bukan merupakan pengeluaran yg harus dengan pembayaran LS

Ketersediaan dana dalam DIPA TUP sebelumnya sdh dipertanggungjawabkan

seluruhnya Sisa TUP telah disetor ke Kas Negara

o Dalam hal TUP sebelumnya belum dipertanggungjawabkan seluruhnya danatau belum disetor KPPN dapat menyetujui TUP berikutnya setelah mendapat persetujuan Kakanwil Ditjen Perbendaharaan

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TUP)

o Dalam hal KPA mengajukan TUP utk kebutuhan melebihi waktu 1 (satu) bulan Ka KPPN dapat memberi persetujuan dengan pertimbangan kegiatan yg akan dilaksanakan memerlukan waktu lebih dari 1 (satu) bulan

o Persetujuan Ka KPPN atas TUP bisa sebagian atau seluruhnya

o Ka KPPN menolak permintaan TUP bila tidak memenuhi ketentuan

o Persetujuan atau penolakan TUP disampaikan paling lambat 1 (satu) hari kerja

o TUP harus dipertanggungjawabkan dalam waktu 1 (satu) bulan dan dapat dilakukan secara bertahap

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TUP)

o Dalam hal 1 (satu) bulan sejak SP2D TUP diterbitkan belum dilakukan pengesahan dan pertanggungjawaban TUP Kepala KPPN menyampaikan surat teguran kepada KPA

o Sisa TUP yang tidak habis digunakan harus disetor ke Kas Negara paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah batas waktu

o Permohonan persetujuan perpanjangan pertanggungjawaban TUP melampaui 1 (satu) bulan dapat diajukan KPA kepada Ka KPPN

o Persetujuan perpanjangan diberikan dengan pertimbangan KPA hrs mempertanggungjawabkan penggunaan TUP Pernyataan kesanggupan KPA untuk mempertanggungjawabkan

sisa TUP tidak lebih dari 1 (satu) bulan berikutnya

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TUP)

1 Bendahara PengeluaranBPP melakukan pembayaran atas UP berdasarkan Surat Perintah Bayar (SPBy) yang dilampiri bukti2 pengeluaran yang disetujui dan ditandatangani oleh PPK

2 Dalam hal pembayaran yang dilakukan Bendahara Pengeluaran merupakan uang muka kerja SPBy dilampirindash rencana pelaksanaan kegiatanpembayaranndash rincian kebutuhan dana dan ndash batas waktu pertanggungjawaban penggunaan uang muka kerja

3 Berdasarkan SPBy yang diterimanya Bendahara PengeluaranBPP melakukanndash pengujian atas tagihan pada SPBy danndash pemungutanpemotongan pajakbukan pajak atas tagihan dalam SPBy

yang diajukan dan menyetorkan ke kas negara4 Berdasarkan rencana pelaksanaan kegiatan pembayaran dan rincian

kebutuhan dana Bendahara Pengeluaran BPP melakukan pengujian ketersediaan dana

MEKANISME PEMBAYARAN OLEH BPBPP

5 Apabila SPBy telah memenuhi persyaratan pembayaran BP BPP melakukan pembayaran bila tidak memenuhi persyaratan maka BP BPP harus menolak SPBy

7 Penerima uang muka kerja harus mempertanggungjawabkan uang muka kerja sesuai batas waktu berupa kuitansibukti pembelian yg disahkan PPK beserta faktur pajak dan SSP serta nota bukti penerimaan barang jasa atau dokumen pendukung lain yg disahkan PPK Berdasarkan pertanggungjawaban tsb BP BPP melakukan pengujian bukti pengeluaran

8 Dalam hal sampai batas waktu penerima uang muka kerja belum menyampaikan bukti pengeluaran BP BPP menyampaikan permintaan tertulis agar penerima uang muka kerja segera mempertanggungjawabkan uang muka kerja ditembuskan kepada PPK

9 BPP menyampaikan SPBy beserta bukti pengeluaran kepada BP10 BP menyampaikan bukti pengeluaran kepada PPK untuk pembuatan SPP

GUPGUP Nihil

MEKANISME PEMBAYARAN OLEH BPBPP

33

UANG PERSEDIAAN

bull Perubahan Besaran UP dilaksanakan melalui Kepala Kanwil Ditjen PerbendaharaanKetentuan lama oleh Dirjen Perbendaharaan

bull Pada akhir hari kerja uang tunai di Bendahara yang berasal dari UP tidak boleh melebihi Rp 50 Juta

bull Revolving UP sebesar 50 Ketentuan lama 75

bull UP digunakan untuk jenis belanja barang (52) Belanja Modal (53) dan Belanja Lain-lain (58) dengan nilai sampai dengan Rp50000000ndash 1 (satu) penerimapenyedia barangjasa dan bukan merupakan untuk

pengadaan barangjasa yang dipecah-pecah Ketentuan lama UP digunakan untuk jenis belanja barang belanja modal (pendukung)

dan lain-lain maksimal Rp20 juta untuk setiap kuitansi

34

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN

bull Persetujuan TUP oleh Kepala KPPN (berapapun nilainya) termasuk persetujuan melewati waktu 1 bulan Ketentuan lama oleh Kepala Kanwil DJPB untuk nilai di

atas 500 Juta

bull Pertanggungjawaban TUP dapat diangsur (harianmingguan) selama batas waktu pertanggungjawaban TUP (Pasal 49 ayat (1)) (tujuan agar pencatatan realisasi belanja lebih cepat) Ketentuan lama Pertanggungjawaban TUP harus

dilaksanakan sekaligus

SPP-UPTUP diselesaikan paling lambat 2 (dua) hari kerja SPP-GUP diselesaikan paling lambat 4 (empat) hari kerja SPP-PTUP diselesaikan paling lambat 3 (tiga) hari kerja dan SPP-LS diselesaikan paling lambat 5 (lima) hari kerja

PPSPM menyampaikan SPM kepada KPPN paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah SPM diterbitkan

Lima hari kerja setelah serah terima pekerjaan penyedia barangjasa menyampaikan tagihan kepada PPK

PPK menerbitkan SPP-LS dalam waktu 5 hari kerja Proses Penyelesaian

Pekerjaan harus

dilaporkan secara berkala kepada KPA

Norma Waktu Penyelesaian Tagihan

LAPORAN

Pelaksanaan kegiatan dan penggunaan anggaran pada DIPA yang mengakibatkan pengeluaran negara dilakukan melalui pembuatan komitmen

Pembuatan komitmen dilakukan dalam bentukndash Perjanjiankontrak untuk pengadaan barangjasa danataundash Penetapan keputusan

Pembuatan komitmen melalui penetapan keputusan yang mengakibatkan pengeluaran negara antara lain untuk

ndash pelaksanaan belanja pegawaindash pelaksanaan perjalanan dinas yang dilaksanakan secara swakelolandash pelaksanaan kegiatan swakelola termasuk pembayaran honorarium kegiatan

ataundash pelaksanaan belanja bantuan sosial dalam bentuk transfer uang kepada penerima

bantuan

PEMBUATAN KOMITMEN

Atas perjanjiankontrak yang akan dibayar melalui SPM-LS PPK mencatatkan perjanjiankontrak dan menyampaikan paling lambat 5 hari kerja setelah ditandatangani perjanjiankontrak tersebut ke KPPN secara langsung atau melalui e-mail yang meliputi data

ndash nama dan kode Satker serta uraian fungsisubfungsi program kegiatan output dan akun yang digunakan

ndash nomor Surat Pengesahan dan tanggal DIPAndash nomor tanggal dan nilai perjanjiankontrak yang telah dibuat oleh Satkerndash uraian pekerjaan yang diperjanjikanndash data penyedia barangjasa yang tercantum dalam perjanjiankontrak antara lain nama rekanan

alamat rekanan NPWP nama bank nama dan nomor rekening penerima pembayaranndash jangka waktu dan tanggal penyelesaian pekerjaan serta masa pemeliharaan apabila dipersyaratkanndash ketentuan sanksi apabila terjadi wanprestasindash addendum perjanjiankontrak apabila terdapat perubahan data pada perjanjiankontrak tersebutndash cara pembayaran dan rencana pelaksanaan pembayaran

sekaligus (nilai rencana bulan ) atau secara bertahap (nilai rencana bulan )

Alokasi dana yang sudah tercatat dan terikat dengan perjanjiankontrak tidak dapat digunakan lagi untuk kebutuhan lain

Data perjanjiankontrak dalam Kartu Pengawasan Kontrak KPPN digunakan untuk menguji kesesuaian tagihan yang tercantum pada SPM

Pencatatan Komitmen oleh KPPN

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN amp PENYALURAN DANA BOS

No Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Identifikasi Pencairan

1 PengembanganPerpustakaan

Pembelian bukuperabot Perpustakaan Akses internet Pengembangan database perpustakaan Peningkatan kapasitas Pustakawan Pembelian AC perpustakaan

Pengadaan barangjasa dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

2 Kegiatan dalam rangkapenerimaan peserta didikbaru

Termasuk untuk konsumsi dan honor panitia dalam rangka penerimaan peserta didik baru

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

3 Kegiatan pembelajarandan ekstra kurikuler siswa

Termasuk untuk honor tambahan jam mengajar transportasi pembelian peralatan

Penerbitan SK Honor Pengadaan barang dengan

nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

4 Kegiatan Ulangan danUjian

ATK Honor pengawas dan koreksi hasil ujian Transportasi

Penerbitan SK Honor Pengadaan barang dengan

nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

5 Pembelian bahan-bahanhabis pakai

ATK Suku cadang alat kantor Alat kebersihan

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN amp PENYALURAN DANA BOS

No Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Identifikasi Pencairan

6 Langganan daya dan jasa Listrik Air TeleponAkses internetPembelian genset atau panel surya

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

7 Perawatan madrasah Rehab ringan tidak lebih dari Rp 10 juta Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

8 Pembayaran honorariumbulanan guru honorer dan tenaga kependidikanhonorer

Guru honorer Pegawai administrasi (termasuk administrasi BOS

untuk MI) Pegawai perpustakaan Penjaga Madrasah Satpam Pegawai kebersihan

Penerbitan SK Honor Pengadaan barang dengan

nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

9 Pengembangan profesiguru dan tenagakependidikan

Biaya akomodasi seminar Fotocopy Transportasi

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

10 Membantu siswa miskin Transportasi Seragam sekolah

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN amp PENYALURAN DANA BOS

No Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Identifikasi Pencairan

11 Pembiayaan pengelolaanBOS

ATK Penggandaan Transportasi

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

12 Pembelian perangkatkomputer

Dekstop Laptop Proyektor

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

13 Pembiayaan asrama danpembelian peralatanibadah

Pembelian kitab kuning Peralatan sholat

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

14 Biaya lainnya jika seluruhkomponen 1 sd 13 telahterpenuhi pendanaannyadari BOS

Alat peraga pendidikan UKS Mebelair

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

SYARAT PENYALURAN DANA BOS

KPA dapat membuka rekening pengeluaran atas nama BPP dengan persetujuan kuasa BUN

PPK menandatangani Surat Perjanjian Pemberian Bantuan (SPPB) dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Madrasah (RKAM) BOS yang diajukan oleh setiap Madrasah

BPP merekapitulasi RKAM setiap madrasah kemudian PPK dan BPP mengajukan rekapitulasi RKAM tersebut ke Bendahara Pengeluaran (BP) sebagai pedoman kebutuhan Pembayaran Langsung (LS) belanja barangjasa Uang Persediaan (UP) atau Tambahan Uang Persediaan (TUP) khusus pencairan dana BOS

PPK dapat mengklasifikasikan kategori belanja barangjasa belanja kegiatan belanja pegawai belanja bansos dan perjalanan dinas dari rekapitulasi RKAM setiap madrasah sebagai pedoman dalam mekanisme pembayaran dana BOS

Madrasah harus menyampaikan SPPB dan RKAM setiap pengajuan pencairan dana BOS

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)

Pembayaran di atas Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa menggunakan mekanisme pembayaran langsung (LS) belanja barangjasa oleh PPK namun di bawah Rp 50000000- juga dapat dilakukan mekanisme LS

PPK membuat Surat PerjanjianKontrak terhadap pihak penyedia barangjasa

PPK dapat menerbitkan Surat Permohonan Pembayaran Langsung (SPP-LS) apabila persyaratan pembayaran tagihan sudah terpenuhi dan sudah diuji secara materil

KPA dapat mengeluarkan SPM-LS sebagai pengajuan pencairan terhadap pihak penyedia barangjasa kepada KPPN

Pembayaran LS selain ditujukan kepada pihak penyedia barangjasa atas dasar perjanjiankontrak ditujukan pula ke Bendahara Pengeluaran untuk keperluan pembayaran honorarium dan perjalanan dinas atas dasar surat keputusan

1113088111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088 11130881113088 111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088 11130881113088111308811130881113088

Pelaksanaan pembayaran tagihan kepada penyedia barangjasa harus disertai 1) Bukti perjanjiankontrak2) Referensi Bank yang menunjukkan nama dan nomor rekening

penyedia barangjasa3) Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan4) Berita Acara Serah Terima PekerjaanBarang5) Bukti penyelesaian pekerjaan lainnya sesuai ketentuan6) Berita Acara Pembayaran7) Kuitansi yang telah ditandatangani oleh penyedia barangjasa

dan PPK sesuai (format lampiran 4)8) Faktur pajak beserta Surat Setoran Pajak (SSP) yang telah

ditandatangani oleh Wajib PajakBendahara Pengeluaran9) Jaminan yang dikeluarkan oleh Bank atau lembaga keuangan

lainnya sebagaimana dipersyaratkan dalam peraturan perundang-undangan mengenai pengadaan barangjasa pemerintah

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

Pembayaran sampai dengan Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa dapat menggunakan mekanisme UPTUP melalui PPK dan BPP

KPA mengajukan permintaan UPTUP kepada Kepala KPPN setempat

KPA dapat mengajukan persetujuan besaran UP melampaui besaran yang ditetapkan sesuai pagu DIPA kepada Kepala Kanwil DJPB berdasarkan pengajuan rekapitulasi RKAM dari BPP kepada BP

Pembayaran melebihi Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa dapat dilakukan dengan UP oleh PPK setelah mendapat persetujuan dari Direktur Jenderal Perbendaharaan atas permintaan KPA

BP dapat mentransfer dana UPTUP kepada BPP melalui rekening sesuai kebutuhan mengacu pada RKAM

Setiap BPP dapat mengajukan penggantian UP melalui BP apabila UP yang dikelolanya telah dipergunakan paling sedikit 50 (lima puluh persen) sehingga BP dapat melakukan penggantian (revolving) UP yang telah digunakan sepanjang dana yang dapat dibayarkan dengan UP masih tersedia dalam DIPA

Pengajuan pembayaran UPTUP tahap berikutnya BPP harus menyiapkan bukti-bukti laporan pertanggungjawaban kepada BP terhadap UPTUP yang telah dibayarkan sebelumnya

KPA dapat mengajukan TUP kepada Kepala KPPN jika sisa UP pada BP tdk cukup tersedia membiayai kegiatan yang mendesak tidak dapat ditunda

Permohonan persetujuan perpanjangan pertanggungjawaban TUP melampaui 1 (satu) bulan dapat diajukan KPA kepada Kepala KPPN

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

Jika diperlukan dapat dilakukan mekanisme uang muka dengan menyalurkan dana UP oleh BPP kepada pihak madrasah swasta berdasarkan Surat Perintah Bayar (SPBy) yang ditandatangani oleh BPP Kepala Madrasah dan PPK atas nama KPA dengan memperhatikan batas waktu pertanggungjawaban

Madrasah dapat membelanjakan sendiri atas uang muka tersebut sesuai RKAM yang telah diajukan dengan memperhatikan akuntabilitas laporan pertanggungjawaban

Dalam hal pembayaran yang dilakukan Bendahara Pengeluaran merupakan uang muka kerja SPBy dilampiria Rencana pelaksanaan kegiatanpembayaranb Rincian kebutuhan dana dan c Batas waktu pertanggungjawaban penggunaan uang muka kerja

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

  • MEKANISME PENCAIRAN DANA dan PENYUSUNAN LAPORAN BOS PADA KEMEN
  • Latar Belakang
  • BELANJA BANTUAN SOSIAL
  • Bultek 10 SAP Akuntansi Belanja Bantuan Sosial
  • Hal-hal yang perlu diperhatikan
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (1)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (2)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (3)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (4)
  • Slide 10
  • PENGERTIAN
  • TUJUAN UMUM
  • TUJUAN KHUSUS
  • PROGRAM PRIORITAS
  • Slide 15
  • Slide 16
  • PENCAIRAN BELANJA BANTUAN SOSIAL (PMK No 81PMK052012)
  • Slide 18
  • Slide 19
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • IMPLEMENTASI SURAT DIRJEN PERBENDAHARAAN NOMOR S-8245PB2014
  • Slide 25
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Slide 31
  • Slide 32
  • Slide 33
  • Slide 34
  • Slide 35
  • Slide 36
  • Slide 37
  • Slide 38
  • Slide 39
  • Slide 40
  • SYARAT PENYALURAN DANA BOS
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS) (2)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP (2)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP (3)
Page 24: MEKANISME PENCAIRAN DANA dan PENYUSUNAN LAPORAN BOS.pptx

IMPLEMENTASI SURAT DIRJEN PERBENDAHARAAN NOMOR S-8245PB2014

P A K P A PPK KHUSUS

BPP KHUSUSB P

Pedoman Umum

Pedoman Teknis

Penerima Bantuan

1 2 2a

3

5a

5b

SK Penerim

a Bantuan

3a3b

Seleksi dan

Penentuan

6

PP SPM

SPM

4

Penyedia BJ

4a

LS UPPejabat Perbendaharaan KPA PPK PPSPM

Pejabat Perbendaharaan KPA PPK BPBPP PPSPM

1 Pembuatan Komitmen antara PPK dengan Pihak Ketiga

(PerjanjianSurat Keputusan)2 Pengajuan tagihan disertai

kontrakkuitansibukti pengeluaran

1 Permintaan besaran UP untuk BPBPP- Dispensasi besaran UP (Kanwil DJPB)- Dispensasi pembayaran dengan UP

melebihi Rp 50 juta (Dirjen PB)2 BPBPP membayarkan dana UP

berdasarkan SPBy yang diterbitkan oleh PPK berdasarkan bukti pengeluaranSurat Keputusan

3 Penggantian UPRevolving setelah UP dipergunakan minimal 50 oleh BP masing-masing BPP

MEKANISME PENCAIRAN DANA NON-BANSOS(PMK No 190PMK052012)

KPA mengajukan UP kepada KPPN sebesar kebutuhan operasional Satker dalam 1 (satu) bulan yang direncanakan dibayarkan melalui UP

Pemberian UP diberikan paling banyak

a Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) untuk pagu jenis belanja yang bisa dibayarkan melalui UP sampai dengan Rp 900000000 (sembilan ratus juta rupiah)

b Rp100000000 (seratus juta rupiah) untuk pagu jenis belanja yang bisa dibayarkan melalui UP diatas Rp 900000000 (sembilan ratus juta rupiah) sampai dengan Rp 2400000000 (dua miliar empat ratus juta rupiah)

c Rp200000000 (dua ratus juta rupiah) untuk pagu jenis belanja yang bisa dibayarkan melalui UP diatas Rp 2400000000 (dua miliar empat ratus juta rupiah) sampai dengan Rp6000000000 (enam miliar rupiah) atau

d Rp500000000 (lima ratus juta rupiah) untuk pagu jenis belanja yang bisa dibayarkan melalui UP diatas Rp 6000000000 (enam miliar rupiah)

Persetujuan perubahan besaran UP dilaksanakan oleh Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan

BESARAN UP

o KPA dapat mengajukan TUP kepada Kepala KPPN jika sisa UP pada BP tdk cukup tersedia membiayai kegiatan yang mendesak tidak dapat ditunda

o Syarat penggunaan TUP Digunakan dan dipertanggungjawabkan paling lama

1 (satu) bulan sejak tgl SP2D diterbitkan Tidak digunakan untuk membiayai kegiatan yg harus

dilaksanakan dengan pembayaran LSo KPA mengajukan TUP kepada Kepala KPPN (KBUN)

disertai Rincian rencana penggunan TUP Surat yang memuat syarat penggunaan TUP

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TUP)

o Ka KPPN melakukan penilaian terhadap Pengeluaran pada rincian rencana penggunaan TUP

bukan merupakan pengeluaran yg harus dengan pembayaran LS

Ketersediaan dana dalam DIPA TUP sebelumnya sdh dipertanggungjawabkan

seluruhnya Sisa TUP telah disetor ke Kas Negara

o Dalam hal TUP sebelumnya belum dipertanggungjawabkan seluruhnya danatau belum disetor KPPN dapat menyetujui TUP berikutnya setelah mendapat persetujuan Kakanwil Ditjen Perbendaharaan

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TUP)

o Dalam hal KPA mengajukan TUP utk kebutuhan melebihi waktu 1 (satu) bulan Ka KPPN dapat memberi persetujuan dengan pertimbangan kegiatan yg akan dilaksanakan memerlukan waktu lebih dari 1 (satu) bulan

o Persetujuan Ka KPPN atas TUP bisa sebagian atau seluruhnya

o Ka KPPN menolak permintaan TUP bila tidak memenuhi ketentuan

o Persetujuan atau penolakan TUP disampaikan paling lambat 1 (satu) hari kerja

o TUP harus dipertanggungjawabkan dalam waktu 1 (satu) bulan dan dapat dilakukan secara bertahap

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TUP)

o Dalam hal 1 (satu) bulan sejak SP2D TUP diterbitkan belum dilakukan pengesahan dan pertanggungjawaban TUP Kepala KPPN menyampaikan surat teguran kepada KPA

o Sisa TUP yang tidak habis digunakan harus disetor ke Kas Negara paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah batas waktu

o Permohonan persetujuan perpanjangan pertanggungjawaban TUP melampaui 1 (satu) bulan dapat diajukan KPA kepada Ka KPPN

o Persetujuan perpanjangan diberikan dengan pertimbangan KPA hrs mempertanggungjawabkan penggunaan TUP Pernyataan kesanggupan KPA untuk mempertanggungjawabkan

sisa TUP tidak lebih dari 1 (satu) bulan berikutnya

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TUP)

1 Bendahara PengeluaranBPP melakukan pembayaran atas UP berdasarkan Surat Perintah Bayar (SPBy) yang dilampiri bukti2 pengeluaran yang disetujui dan ditandatangani oleh PPK

2 Dalam hal pembayaran yang dilakukan Bendahara Pengeluaran merupakan uang muka kerja SPBy dilampirindash rencana pelaksanaan kegiatanpembayaranndash rincian kebutuhan dana dan ndash batas waktu pertanggungjawaban penggunaan uang muka kerja

3 Berdasarkan SPBy yang diterimanya Bendahara PengeluaranBPP melakukanndash pengujian atas tagihan pada SPBy danndash pemungutanpemotongan pajakbukan pajak atas tagihan dalam SPBy

yang diajukan dan menyetorkan ke kas negara4 Berdasarkan rencana pelaksanaan kegiatan pembayaran dan rincian

kebutuhan dana Bendahara Pengeluaran BPP melakukan pengujian ketersediaan dana

MEKANISME PEMBAYARAN OLEH BPBPP

5 Apabila SPBy telah memenuhi persyaratan pembayaran BP BPP melakukan pembayaran bila tidak memenuhi persyaratan maka BP BPP harus menolak SPBy

7 Penerima uang muka kerja harus mempertanggungjawabkan uang muka kerja sesuai batas waktu berupa kuitansibukti pembelian yg disahkan PPK beserta faktur pajak dan SSP serta nota bukti penerimaan barang jasa atau dokumen pendukung lain yg disahkan PPK Berdasarkan pertanggungjawaban tsb BP BPP melakukan pengujian bukti pengeluaran

8 Dalam hal sampai batas waktu penerima uang muka kerja belum menyampaikan bukti pengeluaran BP BPP menyampaikan permintaan tertulis agar penerima uang muka kerja segera mempertanggungjawabkan uang muka kerja ditembuskan kepada PPK

9 BPP menyampaikan SPBy beserta bukti pengeluaran kepada BP10 BP menyampaikan bukti pengeluaran kepada PPK untuk pembuatan SPP

GUPGUP Nihil

MEKANISME PEMBAYARAN OLEH BPBPP

33

UANG PERSEDIAAN

bull Perubahan Besaran UP dilaksanakan melalui Kepala Kanwil Ditjen PerbendaharaanKetentuan lama oleh Dirjen Perbendaharaan

bull Pada akhir hari kerja uang tunai di Bendahara yang berasal dari UP tidak boleh melebihi Rp 50 Juta

bull Revolving UP sebesar 50 Ketentuan lama 75

bull UP digunakan untuk jenis belanja barang (52) Belanja Modal (53) dan Belanja Lain-lain (58) dengan nilai sampai dengan Rp50000000ndash 1 (satu) penerimapenyedia barangjasa dan bukan merupakan untuk

pengadaan barangjasa yang dipecah-pecah Ketentuan lama UP digunakan untuk jenis belanja barang belanja modal (pendukung)

dan lain-lain maksimal Rp20 juta untuk setiap kuitansi

34

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN

bull Persetujuan TUP oleh Kepala KPPN (berapapun nilainya) termasuk persetujuan melewati waktu 1 bulan Ketentuan lama oleh Kepala Kanwil DJPB untuk nilai di

atas 500 Juta

bull Pertanggungjawaban TUP dapat diangsur (harianmingguan) selama batas waktu pertanggungjawaban TUP (Pasal 49 ayat (1)) (tujuan agar pencatatan realisasi belanja lebih cepat) Ketentuan lama Pertanggungjawaban TUP harus

dilaksanakan sekaligus

SPP-UPTUP diselesaikan paling lambat 2 (dua) hari kerja SPP-GUP diselesaikan paling lambat 4 (empat) hari kerja SPP-PTUP diselesaikan paling lambat 3 (tiga) hari kerja dan SPP-LS diselesaikan paling lambat 5 (lima) hari kerja

PPSPM menyampaikan SPM kepada KPPN paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah SPM diterbitkan

Lima hari kerja setelah serah terima pekerjaan penyedia barangjasa menyampaikan tagihan kepada PPK

PPK menerbitkan SPP-LS dalam waktu 5 hari kerja Proses Penyelesaian

Pekerjaan harus

dilaporkan secara berkala kepada KPA

Norma Waktu Penyelesaian Tagihan

LAPORAN

Pelaksanaan kegiatan dan penggunaan anggaran pada DIPA yang mengakibatkan pengeluaran negara dilakukan melalui pembuatan komitmen

Pembuatan komitmen dilakukan dalam bentukndash Perjanjiankontrak untuk pengadaan barangjasa danataundash Penetapan keputusan

Pembuatan komitmen melalui penetapan keputusan yang mengakibatkan pengeluaran negara antara lain untuk

ndash pelaksanaan belanja pegawaindash pelaksanaan perjalanan dinas yang dilaksanakan secara swakelolandash pelaksanaan kegiatan swakelola termasuk pembayaran honorarium kegiatan

ataundash pelaksanaan belanja bantuan sosial dalam bentuk transfer uang kepada penerima

bantuan

PEMBUATAN KOMITMEN

Atas perjanjiankontrak yang akan dibayar melalui SPM-LS PPK mencatatkan perjanjiankontrak dan menyampaikan paling lambat 5 hari kerja setelah ditandatangani perjanjiankontrak tersebut ke KPPN secara langsung atau melalui e-mail yang meliputi data

ndash nama dan kode Satker serta uraian fungsisubfungsi program kegiatan output dan akun yang digunakan

ndash nomor Surat Pengesahan dan tanggal DIPAndash nomor tanggal dan nilai perjanjiankontrak yang telah dibuat oleh Satkerndash uraian pekerjaan yang diperjanjikanndash data penyedia barangjasa yang tercantum dalam perjanjiankontrak antara lain nama rekanan

alamat rekanan NPWP nama bank nama dan nomor rekening penerima pembayaranndash jangka waktu dan tanggal penyelesaian pekerjaan serta masa pemeliharaan apabila dipersyaratkanndash ketentuan sanksi apabila terjadi wanprestasindash addendum perjanjiankontrak apabila terdapat perubahan data pada perjanjiankontrak tersebutndash cara pembayaran dan rencana pelaksanaan pembayaran

sekaligus (nilai rencana bulan ) atau secara bertahap (nilai rencana bulan )

Alokasi dana yang sudah tercatat dan terikat dengan perjanjiankontrak tidak dapat digunakan lagi untuk kebutuhan lain

Data perjanjiankontrak dalam Kartu Pengawasan Kontrak KPPN digunakan untuk menguji kesesuaian tagihan yang tercantum pada SPM

Pencatatan Komitmen oleh KPPN

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN amp PENYALURAN DANA BOS

No Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Identifikasi Pencairan

1 PengembanganPerpustakaan

Pembelian bukuperabot Perpustakaan Akses internet Pengembangan database perpustakaan Peningkatan kapasitas Pustakawan Pembelian AC perpustakaan

Pengadaan barangjasa dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

2 Kegiatan dalam rangkapenerimaan peserta didikbaru

Termasuk untuk konsumsi dan honor panitia dalam rangka penerimaan peserta didik baru

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

3 Kegiatan pembelajarandan ekstra kurikuler siswa

Termasuk untuk honor tambahan jam mengajar transportasi pembelian peralatan

Penerbitan SK Honor Pengadaan barang dengan

nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

4 Kegiatan Ulangan danUjian

ATK Honor pengawas dan koreksi hasil ujian Transportasi

Penerbitan SK Honor Pengadaan barang dengan

nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

5 Pembelian bahan-bahanhabis pakai

ATK Suku cadang alat kantor Alat kebersihan

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN amp PENYALURAN DANA BOS

No Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Identifikasi Pencairan

6 Langganan daya dan jasa Listrik Air TeleponAkses internetPembelian genset atau panel surya

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

7 Perawatan madrasah Rehab ringan tidak lebih dari Rp 10 juta Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

8 Pembayaran honorariumbulanan guru honorer dan tenaga kependidikanhonorer

Guru honorer Pegawai administrasi (termasuk administrasi BOS

untuk MI) Pegawai perpustakaan Penjaga Madrasah Satpam Pegawai kebersihan

Penerbitan SK Honor Pengadaan barang dengan

nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

9 Pengembangan profesiguru dan tenagakependidikan

Biaya akomodasi seminar Fotocopy Transportasi

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

10 Membantu siswa miskin Transportasi Seragam sekolah

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN amp PENYALURAN DANA BOS

No Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Identifikasi Pencairan

11 Pembiayaan pengelolaanBOS

ATK Penggandaan Transportasi

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

12 Pembelian perangkatkomputer

Dekstop Laptop Proyektor

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

13 Pembiayaan asrama danpembelian peralatanibadah

Pembelian kitab kuning Peralatan sholat

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

14 Biaya lainnya jika seluruhkomponen 1 sd 13 telahterpenuhi pendanaannyadari BOS

Alat peraga pendidikan UKS Mebelair

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

SYARAT PENYALURAN DANA BOS

KPA dapat membuka rekening pengeluaran atas nama BPP dengan persetujuan kuasa BUN

PPK menandatangani Surat Perjanjian Pemberian Bantuan (SPPB) dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Madrasah (RKAM) BOS yang diajukan oleh setiap Madrasah

BPP merekapitulasi RKAM setiap madrasah kemudian PPK dan BPP mengajukan rekapitulasi RKAM tersebut ke Bendahara Pengeluaran (BP) sebagai pedoman kebutuhan Pembayaran Langsung (LS) belanja barangjasa Uang Persediaan (UP) atau Tambahan Uang Persediaan (TUP) khusus pencairan dana BOS

PPK dapat mengklasifikasikan kategori belanja barangjasa belanja kegiatan belanja pegawai belanja bansos dan perjalanan dinas dari rekapitulasi RKAM setiap madrasah sebagai pedoman dalam mekanisme pembayaran dana BOS

Madrasah harus menyampaikan SPPB dan RKAM setiap pengajuan pencairan dana BOS

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)

Pembayaran di atas Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa menggunakan mekanisme pembayaran langsung (LS) belanja barangjasa oleh PPK namun di bawah Rp 50000000- juga dapat dilakukan mekanisme LS

PPK membuat Surat PerjanjianKontrak terhadap pihak penyedia barangjasa

PPK dapat menerbitkan Surat Permohonan Pembayaran Langsung (SPP-LS) apabila persyaratan pembayaran tagihan sudah terpenuhi dan sudah diuji secara materil

KPA dapat mengeluarkan SPM-LS sebagai pengajuan pencairan terhadap pihak penyedia barangjasa kepada KPPN

Pembayaran LS selain ditujukan kepada pihak penyedia barangjasa atas dasar perjanjiankontrak ditujukan pula ke Bendahara Pengeluaran untuk keperluan pembayaran honorarium dan perjalanan dinas atas dasar surat keputusan

1113088111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088 11130881113088 111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088 11130881113088111308811130881113088

Pelaksanaan pembayaran tagihan kepada penyedia barangjasa harus disertai 1) Bukti perjanjiankontrak2) Referensi Bank yang menunjukkan nama dan nomor rekening

penyedia barangjasa3) Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan4) Berita Acara Serah Terima PekerjaanBarang5) Bukti penyelesaian pekerjaan lainnya sesuai ketentuan6) Berita Acara Pembayaran7) Kuitansi yang telah ditandatangani oleh penyedia barangjasa

dan PPK sesuai (format lampiran 4)8) Faktur pajak beserta Surat Setoran Pajak (SSP) yang telah

ditandatangani oleh Wajib PajakBendahara Pengeluaran9) Jaminan yang dikeluarkan oleh Bank atau lembaga keuangan

lainnya sebagaimana dipersyaratkan dalam peraturan perundang-undangan mengenai pengadaan barangjasa pemerintah

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

Pembayaran sampai dengan Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa dapat menggunakan mekanisme UPTUP melalui PPK dan BPP

KPA mengajukan permintaan UPTUP kepada Kepala KPPN setempat

KPA dapat mengajukan persetujuan besaran UP melampaui besaran yang ditetapkan sesuai pagu DIPA kepada Kepala Kanwil DJPB berdasarkan pengajuan rekapitulasi RKAM dari BPP kepada BP

Pembayaran melebihi Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa dapat dilakukan dengan UP oleh PPK setelah mendapat persetujuan dari Direktur Jenderal Perbendaharaan atas permintaan KPA

BP dapat mentransfer dana UPTUP kepada BPP melalui rekening sesuai kebutuhan mengacu pada RKAM

Setiap BPP dapat mengajukan penggantian UP melalui BP apabila UP yang dikelolanya telah dipergunakan paling sedikit 50 (lima puluh persen) sehingga BP dapat melakukan penggantian (revolving) UP yang telah digunakan sepanjang dana yang dapat dibayarkan dengan UP masih tersedia dalam DIPA

Pengajuan pembayaran UPTUP tahap berikutnya BPP harus menyiapkan bukti-bukti laporan pertanggungjawaban kepada BP terhadap UPTUP yang telah dibayarkan sebelumnya

KPA dapat mengajukan TUP kepada Kepala KPPN jika sisa UP pada BP tdk cukup tersedia membiayai kegiatan yang mendesak tidak dapat ditunda

Permohonan persetujuan perpanjangan pertanggungjawaban TUP melampaui 1 (satu) bulan dapat diajukan KPA kepada Kepala KPPN

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

Jika diperlukan dapat dilakukan mekanisme uang muka dengan menyalurkan dana UP oleh BPP kepada pihak madrasah swasta berdasarkan Surat Perintah Bayar (SPBy) yang ditandatangani oleh BPP Kepala Madrasah dan PPK atas nama KPA dengan memperhatikan batas waktu pertanggungjawaban

Madrasah dapat membelanjakan sendiri atas uang muka tersebut sesuai RKAM yang telah diajukan dengan memperhatikan akuntabilitas laporan pertanggungjawaban

Dalam hal pembayaran yang dilakukan Bendahara Pengeluaran merupakan uang muka kerja SPBy dilampiria Rencana pelaksanaan kegiatanpembayaranb Rincian kebutuhan dana dan c Batas waktu pertanggungjawaban penggunaan uang muka kerja

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

  • MEKANISME PENCAIRAN DANA dan PENYUSUNAN LAPORAN BOS PADA KEMEN
  • Latar Belakang
  • BELANJA BANTUAN SOSIAL
  • Bultek 10 SAP Akuntansi Belanja Bantuan Sosial
  • Hal-hal yang perlu diperhatikan
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (1)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (2)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (3)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (4)
  • Slide 10
  • PENGERTIAN
  • TUJUAN UMUM
  • TUJUAN KHUSUS
  • PROGRAM PRIORITAS
  • Slide 15
  • Slide 16
  • PENCAIRAN BELANJA BANTUAN SOSIAL (PMK No 81PMK052012)
  • Slide 18
  • Slide 19
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • IMPLEMENTASI SURAT DIRJEN PERBENDAHARAAN NOMOR S-8245PB2014
  • Slide 25
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Slide 31
  • Slide 32
  • Slide 33
  • Slide 34
  • Slide 35
  • Slide 36
  • Slide 37
  • Slide 38
  • Slide 39
  • Slide 40
  • SYARAT PENYALURAN DANA BOS
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS) (2)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP (2)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP (3)
Page 25: MEKANISME PENCAIRAN DANA dan PENYUSUNAN LAPORAN BOS.pptx

LS UPPejabat Perbendaharaan KPA PPK PPSPM

Pejabat Perbendaharaan KPA PPK BPBPP PPSPM

1 Pembuatan Komitmen antara PPK dengan Pihak Ketiga

(PerjanjianSurat Keputusan)2 Pengajuan tagihan disertai

kontrakkuitansibukti pengeluaran

1 Permintaan besaran UP untuk BPBPP- Dispensasi besaran UP (Kanwil DJPB)- Dispensasi pembayaran dengan UP

melebihi Rp 50 juta (Dirjen PB)2 BPBPP membayarkan dana UP

berdasarkan SPBy yang diterbitkan oleh PPK berdasarkan bukti pengeluaranSurat Keputusan

3 Penggantian UPRevolving setelah UP dipergunakan minimal 50 oleh BP masing-masing BPP

MEKANISME PENCAIRAN DANA NON-BANSOS(PMK No 190PMK052012)

KPA mengajukan UP kepada KPPN sebesar kebutuhan operasional Satker dalam 1 (satu) bulan yang direncanakan dibayarkan melalui UP

Pemberian UP diberikan paling banyak

a Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) untuk pagu jenis belanja yang bisa dibayarkan melalui UP sampai dengan Rp 900000000 (sembilan ratus juta rupiah)

b Rp100000000 (seratus juta rupiah) untuk pagu jenis belanja yang bisa dibayarkan melalui UP diatas Rp 900000000 (sembilan ratus juta rupiah) sampai dengan Rp 2400000000 (dua miliar empat ratus juta rupiah)

c Rp200000000 (dua ratus juta rupiah) untuk pagu jenis belanja yang bisa dibayarkan melalui UP diatas Rp 2400000000 (dua miliar empat ratus juta rupiah) sampai dengan Rp6000000000 (enam miliar rupiah) atau

d Rp500000000 (lima ratus juta rupiah) untuk pagu jenis belanja yang bisa dibayarkan melalui UP diatas Rp 6000000000 (enam miliar rupiah)

Persetujuan perubahan besaran UP dilaksanakan oleh Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan

BESARAN UP

o KPA dapat mengajukan TUP kepada Kepala KPPN jika sisa UP pada BP tdk cukup tersedia membiayai kegiatan yang mendesak tidak dapat ditunda

o Syarat penggunaan TUP Digunakan dan dipertanggungjawabkan paling lama

1 (satu) bulan sejak tgl SP2D diterbitkan Tidak digunakan untuk membiayai kegiatan yg harus

dilaksanakan dengan pembayaran LSo KPA mengajukan TUP kepada Kepala KPPN (KBUN)

disertai Rincian rencana penggunan TUP Surat yang memuat syarat penggunaan TUP

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TUP)

o Ka KPPN melakukan penilaian terhadap Pengeluaran pada rincian rencana penggunaan TUP

bukan merupakan pengeluaran yg harus dengan pembayaran LS

Ketersediaan dana dalam DIPA TUP sebelumnya sdh dipertanggungjawabkan

seluruhnya Sisa TUP telah disetor ke Kas Negara

o Dalam hal TUP sebelumnya belum dipertanggungjawabkan seluruhnya danatau belum disetor KPPN dapat menyetujui TUP berikutnya setelah mendapat persetujuan Kakanwil Ditjen Perbendaharaan

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TUP)

o Dalam hal KPA mengajukan TUP utk kebutuhan melebihi waktu 1 (satu) bulan Ka KPPN dapat memberi persetujuan dengan pertimbangan kegiatan yg akan dilaksanakan memerlukan waktu lebih dari 1 (satu) bulan

o Persetujuan Ka KPPN atas TUP bisa sebagian atau seluruhnya

o Ka KPPN menolak permintaan TUP bila tidak memenuhi ketentuan

o Persetujuan atau penolakan TUP disampaikan paling lambat 1 (satu) hari kerja

o TUP harus dipertanggungjawabkan dalam waktu 1 (satu) bulan dan dapat dilakukan secara bertahap

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TUP)

o Dalam hal 1 (satu) bulan sejak SP2D TUP diterbitkan belum dilakukan pengesahan dan pertanggungjawaban TUP Kepala KPPN menyampaikan surat teguran kepada KPA

o Sisa TUP yang tidak habis digunakan harus disetor ke Kas Negara paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah batas waktu

o Permohonan persetujuan perpanjangan pertanggungjawaban TUP melampaui 1 (satu) bulan dapat diajukan KPA kepada Ka KPPN

o Persetujuan perpanjangan diberikan dengan pertimbangan KPA hrs mempertanggungjawabkan penggunaan TUP Pernyataan kesanggupan KPA untuk mempertanggungjawabkan

sisa TUP tidak lebih dari 1 (satu) bulan berikutnya

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TUP)

1 Bendahara PengeluaranBPP melakukan pembayaran atas UP berdasarkan Surat Perintah Bayar (SPBy) yang dilampiri bukti2 pengeluaran yang disetujui dan ditandatangani oleh PPK

2 Dalam hal pembayaran yang dilakukan Bendahara Pengeluaran merupakan uang muka kerja SPBy dilampirindash rencana pelaksanaan kegiatanpembayaranndash rincian kebutuhan dana dan ndash batas waktu pertanggungjawaban penggunaan uang muka kerja

3 Berdasarkan SPBy yang diterimanya Bendahara PengeluaranBPP melakukanndash pengujian atas tagihan pada SPBy danndash pemungutanpemotongan pajakbukan pajak atas tagihan dalam SPBy

yang diajukan dan menyetorkan ke kas negara4 Berdasarkan rencana pelaksanaan kegiatan pembayaran dan rincian

kebutuhan dana Bendahara Pengeluaran BPP melakukan pengujian ketersediaan dana

MEKANISME PEMBAYARAN OLEH BPBPP

5 Apabila SPBy telah memenuhi persyaratan pembayaran BP BPP melakukan pembayaran bila tidak memenuhi persyaratan maka BP BPP harus menolak SPBy

7 Penerima uang muka kerja harus mempertanggungjawabkan uang muka kerja sesuai batas waktu berupa kuitansibukti pembelian yg disahkan PPK beserta faktur pajak dan SSP serta nota bukti penerimaan barang jasa atau dokumen pendukung lain yg disahkan PPK Berdasarkan pertanggungjawaban tsb BP BPP melakukan pengujian bukti pengeluaran

8 Dalam hal sampai batas waktu penerima uang muka kerja belum menyampaikan bukti pengeluaran BP BPP menyampaikan permintaan tertulis agar penerima uang muka kerja segera mempertanggungjawabkan uang muka kerja ditembuskan kepada PPK

9 BPP menyampaikan SPBy beserta bukti pengeluaran kepada BP10 BP menyampaikan bukti pengeluaran kepada PPK untuk pembuatan SPP

GUPGUP Nihil

MEKANISME PEMBAYARAN OLEH BPBPP

33

UANG PERSEDIAAN

bull Perubahan Besaran UP dilaksanakan melalui Kepala Kanwil Ditjen PerbendaharaanKetentuan lama oleh Dirjen Perbendaharaan

bull Pada akhir hari kerja uang tunai di Bendahara yang berasal dari UP tidak boleh melebihi Rp 50 Juta

bull Revolving UP sebesar 50 Ketentuan lama 75

bull UP digunakan untuk jenis belanja barang (52) Belanja Modal (53) dan Belanja Lain-lain (58) dengan nilai sampai dengan Rp50000000ndash 1 (satu) penerimapenyedia barangjasa dan bukan merupakan untuk

pengadaan barangjasa yang dipecah-pecah Ketentuan lama UP digunakan untuk jenis belanja barang belanja modal (pendukung)

dan lain-lain maksimal Rp20 juta untuk setiap kuitansi

34

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN

bull Persetujuan TUP oleh Kepala KPPN (berapapun nilainya) termasuk persetujuan melewati waktu 1 bulan Ketentuan lama oleh Kepala Kanwil DJPB untuk nilai di

atas 500 Juta

bull Pertanggungjawaban TUP dapat diangsur (harianmingguan) selama batas waktu pertanggungjawaban TUP (Pasal 49 ayat (1)) (tujuan agar pencatatan realisasi belanja lebih cepat) Ketentuan lama Pertanggungjawaban TUP harus

dilaksanakan sekaligus

SPP-UPTUP diselesaikan paling lambat 2 (dua) hari kerja SPP-GUP diselesaikan paling lambat 4 (empat) hari kerja SPP-PTUP diselesaikan paling lambat 3 (tiga) hari kerja dan SPP-LS diselesaikan paling lambat 5 (lima) hari kerja

PPSPM menyampaikan SPM kepada KPPN paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah SPM diterbitkan

Lima hari kerja setelah serah terima pekerjaan penyedia barangjasa menyampaikan tagihan kepada PPK

PPK menerbitkan SPP-LS dalam waktu 5 hari kerja Proses Penyelesaian

Pekerjaan harus

dilaporkan secara berkala kepada KPA

Norma Waktu Penyelesaian Tagihan

LAPORAN

Pelaksanaan kegiatan dan penggunaan anggaran pada DIPA yang mengakibatkan pengeluaran negara dilakukan melalui pembuatan komitmen

Pembuatan komitmen dilakukan dalam bentukndash Perjanjiankontrak untuk pengadaan barangjasa danataundash Penetapan keputusan

Pembuatan komitmen melalui penetapan keputusan yang mengakibatkan pengeluaran negara antara lain untuk

ndash pelaksanaan belanja pegawaindash pelaksanaan perjalanan dinas yang dilaksanakan secara swakelolandash pelaksanaan kegiatan swakelola termasuk pembayaran honorarium kegiatan

ataundash pelaksanaan belanja bantuan sosial dalam bentuk transfer uang kepada penerima

bantuan

PEMBUATAN KOMITMEN

Atas perjanjiankontrak yang akan dibayar melalui SPM-LS PPK mencatatkan perjanjiankontrak dan menyampaikan paling lambat 5 hari kerja setelah ditandatangani perjanjiankontrak tersebut ke KPPN secara langsung atau melalui e-mail yang meliputi data

ndash nama dan kode Satker serta uraian fungsisubfungsi program kegiatan output dan akun yang digunakan

ndash nomor Surat Pengesahan dan tanggal DIPAndash nomor tanggal dan nilai perjanjiankontrak yang telah dibuat oleh Satkerndash uraian pekerjaan yang diperjanjikanndash data penyedia barangjasa yang tercantum dalam perjanjiankontrak antara lain nama rekanan

alamat rekanan NPWP nama bank nama dan nomor rekening penerima pembayaranndash jangka waktu dan tanggal penyelesaian pekerjaan serta masa pemeliharaan apabila dipersyaratkanndash ketentuan sanksi apabila terjadi wanprestasindash addendum perjanjiankontrak apabila terdapat perubahan data pada perjanjiankontrak tersebutndash cara pembayaran dan rencana pelaksanaan pembayaran

sekaligus (nilai rencana bulan ) atau secara bertahap (nilai rencana bulan )

Alokasi dana yang sudah tercatat dan terikat dengan perjanjiankontrak tidak dapat digunakan lagi untuk kebutuhan lain

Data perjanjiankontrak dalam Kartu Pengawasan Kontrak KPPN digunakan untuk menguji kesesuaian tagihan yang tercantum pada SPM

Pencatatan Komitmen oleh KPPN

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN amp PENYALURAN DANA BOS

No Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Identifikasi Pencairan

1 PengembanganPerpustakaan

Pembelian bukuperabot Perpustakaan Akses internet Pengembangan database perpustakaan Peningkatan kapasitas Pustakawan Pembelian AC perpustakaan

Pengadaan barangjasa dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

2 Kegiatan dalam rangkapenerimaan peserta didikbaru

Termasuk untuk konsumsi dan honor panitia dalam rangka penerimaan peserta didik baru

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

3 Kegiatan pembelajarandan ekstra kurikuler siswa

Termasuk untuk honor tambahan jam mengajar transportasi pembelian peralatan

Penerbitan SK Honor Pengadaan barang dengan

nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

4 Kegiatan Ulangan danUjian

ATK Honor pengawas dan koreksi hasil ujian Transportasi

Penerbitan SK Honor Pengadaan barang dengan

nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

5 Pembelian bahan-bahanhabis pakai

ATK Suku cadang alat kantor Alat kebersihan

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN amp PENYALURAN DANA BOS

No Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Identifikasi Pencairan

6 Langganan daya dan jasa Listrik Air TeleponAkses internetPembelian genset atau panel surya

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

7 Perawatan madrasah Rehab ringan tidak lebih dari Rp 10 juta Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

8 Pembayaran honorariumbulanan guru honorer dan tenaga kependidikanhonorer

Guru honorer Pegawai administrasi (termasuk administrasi BOS

untuk MI) Pegawai perpustakaan Penjaga Madrasah Satpam Pegawai kebersihan

Penerbitan SK Honor Pengadaan barang dengan

nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

9 Pengembangan profesiguru dan tenagakependidikan

Biaya akomodasi seminar Fotocopy Transportasi

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

10 Membantu siswa miskin Transportasi Seragam sekolah

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN amp PENYALURAN DANA BOS

No Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Identifikasi Pencairan

11 Pembiayaan pengelolaanBOS

ATK Penggandaan Transportasi

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

12 Pembelian perangkatkomputer

Dekstop Laptop Proyektor

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

13 Pembiayaan asrama danpembelian peralatanibadah

Pembelian kitab kuning Peralatan sholat

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

14 Biaya lainnya jika seluruhkomponen 1 sd 13 telahterpenuhi pendanaannyadari BOS

Alat peraga pendidikan UKS Mebelair

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

SYARAT PENYALURAN DANA BOS

KPA dapat membuka rekening pengeluaran atas nama BPP dengan persetujuan kuasa BUN

PPK menandatangani Surat Perjanjian Pemberian Bantuan (SPPB) dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Madrasah (RKAM) BOS yang diajukan oleh setiap Madrasah

BPP merekapitulasi RKAM setiap madrasah kemudian PPK dan BPP mengajukan rekapitulasi RKAM tersebut ke Bendahara Pengeluaran (BP) sebagai pedoman kebutuhan Pembayaran Langsung (LS) belanja barangjasa Uang Persediaan (UP) atau Tambahan Uang Persediaan (TUP) khusus pencairan dana BOS

PPK dapat mengklasifikasikan kategori belanja barangjasa belanja kegiatan belanja pegawai belanja bansos dan perjalanan dinas dari rekapitulasi RKAM setiap madrasah sebagai pedoman dalam mekanisme pembayaran dana BOS

Madrasah harus menyampaikan SPPB dan RKAM setiap pengajuan pencairan dana BOS

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)

Pembayaran di atas Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa menggunakan mekanisme pembayaran langsung (LS) belanja barangjasa oleh PPK namun di bawah Rp 50000000- juga dapat dilakukan mekanisme LS

PPK membuat Surat PerjanjianKontrak terhadap pihak penyedia barangjasa

PPK dapat menerbitkan Surat Permohonan Pembayaran Langsung (SPP-LS) apabila persyaratan pembayaran tagihan sudah terpenuhi dan sudah diuji secara materil

KPA dapat mengeluarkan SPM-LS sebagai pengajuan pencairan terhadap pihak penyedia barangjasa kepada KPPN

Pembayaran LS selain ditujukan kepada pihak penyedia barangjasa atas dasar perjanjiankontrak ditujukan pula ke Bendahara Pengeluaran untuk keperluan pembayaran honorarium dan perjalanan dinas atas dasar surat keputusan

1113088111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088 11130881113088 111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088 11130881113088111308811130881113088

Pelaksanaan pembayaran tagihan kepada penyedia barangjasa harus disertai 1) Bukti perjanjiankontrak2) Referensi Bank yang menunjukkan nama dan nomor rekening

penyedia barangjasa3) Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan4) Berita Acara Serah Terima PekerjaanBarang5) Bukti penyelesaian pekerjaan lainnya sesuai ketentuan6) Berita Acara Pembayaran7) Kuitansi yang telah ditandatangani oleh penyedia barangjasa

dan PPK sesuai (format lampiran 4)8) Faktur pajak beserta Surat Setoran Pajak (SSP) yang telah

ditandatangani oleh Wajib PajakBendahara Pengeluaran9) Jaminan yang dikeluarkan oleh Bank atau lembaga keuangan

lainnya sebagaimana dipersyaratkan dalam peraturan perundang-undangan mengenai pengadaan barangjasa pemerintah

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

Pembayaran sampai dengan Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa dapat menggunakan mekanisme UPTUP melalui PPK dan BPP

KPA mengajukan permintaan UPTUP kepada Kepala KPPN setempat

KPA dapat mengajukan persetujuan besaran UP melampaui besaran yang ditetapkan sesuai pagu DIPA kepada Kepala Kanwil DJPB berdasarkan pengajuan rekapitulasi RKAM dari BPP kepada BP

Pembayaran melebihi Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa dapat dilakukan dengan UP oleh PPK setelah mendapat persetujuan dari Direktur Jenderal Perbendaharaan atas permintaan KPA

BP dapat mentransfer dana UPTUP kepada BPP melalui rekening sesuai kebutuhan mengacu pada RKAM

Setiap BPP dapat mengajukan penggantian UP melalui BP apabila UP yang dikelolanya telah dipergunakan paling sedikit 50 (lima puluh persen) sehingga BP dapat melakukan penggantian (revolving) UP yang telah digunakan sepanjang dana yang dapat dibayarkan dengan UP masih tersedia dalam DIPA

Pengajuan pembayaran UPTUP tahap berikutnya BPP harus menyiapkan bukti-bukti laporan pertanggungjawaban kepada BP terhadap UPTUP yang telah dibayarkan sebelumnya

KPA dapat mengajukan TUP kepada Kepala KPPN jika sisa UP pada BP tdk cukup tersedia membiayai kegiatan yang mendesak tidak dapat ditunda

Permohonan persetujuan perpanjangan pertanggungjawaban TUP melampaui 1 (satu) bulan dapat diajukan KPA kepada Kepala KPPN

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

Jika diperlukan dapat dilakukan mekanisme uang muka dengan menyalurkan dana UP oleh BPP kepada pihak madrasah swasta berdasarkan Surat Perintah Bayar (SPBy) yang ditandatangani oleh BPP Kepala Madrasah dan PPK atas nama KPA dengan memperhatikan batas waktu pertanggungjawaban

Madrasah dapat membelanjakan sendiri atas uang muka tersebut sesuai RKAM yang telah diajukan dengan memperhatikan akuntabilitas laporan pertanggungjawaban

Dalam hal pembayaran yang dilakukan Bendahara Pengeluaran merupakan uang muka kerja SPBy dilampiria Rencana pelaksanaan kegiatanpembayaranb Rincian kebutuhan dana dan c Batas waktu pertanggungjawaban penggunaan uang muka kerja

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

  • MEKANISME PENCAIRAN DANA dan PENYUSUNAN LAPORAN BOS PADA KEMEN
  • Latar Belakang
  • BELANJA BANTUAN SOSIAL
  • Bultek 10 SAP Akuntansi Belanja Bantuan Sosial
  • Hal-hal yang perlu diperhatikan
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (1)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (2)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (3)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (4)
  • Slide 10
  • PENGERTIAN
  • TUJUAN UMUM
  • TUJUAN KHUSUS
  • PROGRAM PRIORITAS
  • Slide 15
  • Slide 16
  • PENCAIRAN BELANJA BANTUAN SOSIAL (PMK No 81PMK052012)
  • Slide 18
  • Slide 19
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • IMPLEMENTASI SURAT DIRJEN PERBENDAHARAAN NOMOR S-8245PB2014
  • Slide 25
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Slide 31
  • Slide 32
  • Slide 33
  • Slide 34
  • Slide 35
  • Slide 36
  • Slide 37
  • Slide 38
  • Slide 39
  • Slide 40
  • SYARAT PENYALURAN DANA BOS
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS) (2)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP (2)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP (3)
Page 26: MEKANISME PENCAIRAN DANA dan PENYUSUNAN LAPORAN BOS.pptx

KPA mengajukan UP kepada KPPN sebesar kebutuhan operasional Satker dalam 1 (satu) bulan yang direncanakan dibayarkan melalui UP

Pemberian UP diberikan paling banyak

a Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) untuk pagu jenis belanja yang bisa dibayarkan melalui UP sampai dengan Rp 900000000 (sembilan ratus juta rupiah)

b Rp100000000 (seratus juta rupiah) untuk pagu jenis belanja yang bisa dibayarkan melalui UP diatas Rp 900000000 (sembilan ratus juta rupiah) sampai dengan Rp 2400000000 (dua miliar empat ratus juta rupiah)

c Rp200000000 (dua ratus juta rupiah) untuk pagu jenis belanja yang bisa dibayarkan melalui UP diatas Rp 2400000000 (dua miliar empat ratus juta rupiah) sampai dengan Rp6000000000 (enam miliar rupiah) atau

d Rp500000000 (lima ratus juta rupiah) untuk pagu jenis belanja yang bisa dibayarkan melalui UP diatas Rp 6000000000 (enam miliar rupiah)

Persetujuan perubahan besaran UP dilaksanakan oleh Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan

BESARAN UP

o KPA dapat mengajukan TUP kepada Kepala KPPN jika sisa UP pada BP tdk cukup tersedia membiayai kegiatan yang mendesak tidak dapat ditunda

o Syarat penggunaan TUP Digunakan dan dipertanggungjawabkan paling lama

1 (satu) bulan sejak tgl SP2D diterbitkan Tidak digunakan untuk membiayai kegiatan yg harus

dilaksanakan dengan pembayaran LSo KPA mengajukan TUP kepada Kepala KPPN (KBUN)

disertai Rincian rencana penggunan TUP Surat yang memuat syarat penggunaan TUP

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TUP)

o Ka KPPN melakukan penilaian terhadap Pengeluaran pada rincian rencana penggunaan TUP

bukan merupakan pengeluaran yg harus dengan pembayaran LS

Ketersediaan dana dalam DIPA TUP sebelumnya sdh dipertanggungjawabkan

seluruhnya Sisa TUP telah disetor ke Kas Negara

o Dalam hal TUP sebelumnya belum dipertanggungjawabkan seluruhnya danatau belum disetor KPPN dapat menyetujui TUP berikutnya setelah mendapat persetujuan Kakanwil Ditjen Perbendaharaan

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TUP)

o Dalam hal KPA mengajukan TUP utk kebutuhan melebihi waktu 1 (satu) bulan Ka KPPN dapat memberi persetujuan dengan pertimbangan kegiatan yg akan dilaksanakan memerlukan waktu lebih dari 1 (satu) bulan

o Persetujuan Ka KPPN atas TUP bisa sebagian atau seluruhnya

o Ka KPPN menolak permintaan TUP bila tidak memenuhi ketentuan

o Persetujuan atau penolakan TUP disampaikan paling lambat 1 (satu) hari kerja

o TUP harus dipertanggungjawabkan dalam waktu 1 (satu) bulan dan dapat dilakukan secara bertahap

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TUP)

o Dalam hal 1 (satu) bulan sejak SP2D TUP diterbitkan belum dilakukan pengesahan dan pertanggungjawaban TUP Kepala KPPN menyampaikan surat teguran kepada KPA

o Sisa TUP yang tidak habis digunakan harus disetor ke Kas Negara paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah batas waktu

o Permohonan persetujuan perpanjangan pertanggungjawaban TUP melampaui 1 (satu) bulan dapat diajukan KPA kepada Ka KPPN

o Persetujuan perpanjangan diberikan dengan pertimbangan KPA hrs mempertanggungjawabkan penggunaan TUP Pernyataan kesanggupan KPA untuk mempertanggungjawabkan

sisa TUP tidak lebih dari 1 (satu) bulan berikutnya

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TUP)

1 Bendahara PengeluaranBPP melakukan pembayaran atas UP berdasarkan Surat Perintah Bayar (SPBy) yang dilampiri bukti2 pengeluaran yang disetujui dan ditandatangani oleh PPK

2 Dalam hal pembayaran yang dilakukan Bendahara Pengeluaran merupakan uang muka kerja SPBy dilampirindash rencana pelaksanaan kegiatanpembayaranndash rincian kebutuhan dana dan ndash batas waktu pertanggungjawaban penggunaan uang muka kerja

3 Berdasarkan SPBy yang diterimanya Bendahara PengeluaranBPP melakukanndash pengujian atas tagihan pada SPBy danndash pemungutanpemotongan pajakbukan pajak atas tagihan dalam SPBy

yang diajukan dan menyetorkan ke kas negara4 Berdasarkan rencana pelaksanaan kegiatan pembayaran dan rincian

kebutuhan dana Bendahara Pengeluaran BPP melakukan pengujian ketersediaan dana

MEKANISME PEMBAYARAN OLEH BPBPP

5 Apabila SPBy telah memenuhi persyaratan pembayaran BP BPP melakukan pembayaran bila tidak memenuhi persyaratan maka BP BPP harus menolak SPBy

7 Penerima uang muka kerja harus mempertanggungjawabkan uang muka kerja sesuai batas waktu berupa kuitansibukti pembelian yg disahkan PPK beserta faktur pajak dan SSP serta nota bukti penerimaan barang jasa atau dokumen pendukung lain yg disahkan PPK Berdasarkan pertanggungjawaban tsb BP BPP melakukan pengujian bukti pengeluaran

8 Dalam hal sampai batas waktu penerima uang muka kerja belum menyampaikan bukti pengeluaran BP BPP menyampaikan permintaan tertulis agar penerima uang muka kerja segera mempertanggungjawabkan uang muka kerja ditembuskan kepada PPK

9 BPP menyampaikan SPBy beserta bukti pengeluaran kepada BP10 BP menyampaikan bukti pengeluaran kepada PPK untuk pembuatan SPP

GUPGUP Nihil

MEKANISME PEMBAYARAN OLEH BPBPP

33

UANG PERSEDIAAN

bull Perubahan Besaran UP dilaksanakan melalui Kepala Kanwil Ditjen PerbendaharaanKetentuan lama oleh Dirjen Perbendaharaan

bull Pada akhir hari kerja uang tunai di Bendahara yang berasal dari UP tidak boleh melebihi Rp 50 Juta

bull Revolving UP sebesar 50 Ketentuan lama 75

bull UP digunakan untuk jenis belanja barang (52) Belanja Modal (53) dan Belanja Lain-lain (58) dengan nilai sampai dengan Rp50000000ndash 1 (satu) penerimapenyedia barangjasa dan bukan merupakan untuk

pengadaan barangjasa yang dipecah-pecah Ketentuan lama UP digunakan untuk jenis belanja barang belanja modal (pendukung)

dan lain-lain maksimal Rp20 juta untuk setiap kuitansi

34

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN

bull Persetujuan TUP oleh Kepala KPPN (berapapun nilainya) termasuk persetujuan melewati waktu 1 bulan Ketentuan lama oleh Kepala Kanwil DJPB untuk nilai di

atas 500 Juta

bull Pertanggungjawaban TUP dapat diangsur (harianmingguan) selama batas waktu pertanggungjawaban TUP (Pasal 49 ayat (1)) (tujuan agar pencatatan realisasi belanja lebih cepat) Ketentuan lama Pertanggungjawaban TUP harus

dilaksanakan sekaligus

SPP-UPTUP diselesaikan paling lambat 2 (dua) hari kerja SPP-GUP diselesaikan paling lambat 4 (empat) hari kerja SPP-PTUP diselesaikan paling lambat 3 (tiga) hari kerja dan SPP-LS diselesaikan paling lambat 5 (lima) hari kerja

PPSPM menyampaikan SPM kepada KPPN paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah SPM diterbitkan

Lima hari kerja setelah serah terima pekerjaan penyedia barangjasa menyampaikan tagihan kepada PPK

PPK menerbitkan SPP-LS dalam waktu 5 hari kerja Proses Penyelesaian

Pekerjaan harus

dilaporkan secara berkala kepada KPA

Norma Waktu Penyelesaian Tagihan

LAPORAN

Pelaksanaan kegiatan dan penggunaan anggaran pada DIPA yang mengakibatkan pengeluaran negara dilakukan melalui pembuatan komitmen

Pembuatan komitmen dilakukan dalam bentukndash Perjanjiankontrak untuk pengadaan barangjasa danataundash Penetapan keputusan

Pembuatan komitmen melalui penetapan keputusan yang mengakibatkan pengeluaran negara antara lain untuk

ndash pelaksanaan belanja pegawaindash pelaksanaan perjalanan dinas yang dilaksanakan secara swakelolandash pelaksanaan kegiatan swakelola termasuk pembayaran honorarium kegiatan

ataundash pelaksanaan belanja bantuan sosial dalam bentuk transfer uang kepada penerima

bantuan

PEMBUATAN KOMITMEN

Atas perjanjiankontrak yang akan dibayar melalui SPM-LS PPK mencatatkan perjanjiankontrak dan menyampaikan paling lambat 5 hari kerja setelah ditandatangani perjanjiankontrak tersebut ke KPPN secara langsung atau melalui e-mail yang meliputi data

ndash nama dan kode Satker serta uraian fungsisubfungsi program kegiatan output dan akun yang digunakan

ndash nomor Surat Pengesahan dan tanggal DIPAndash nomor tanggal dan nilai perjanjiankontrak yang telah dibuat oleh Satkerndash uraian pekerjaan yang diperjanjikanndash data penyedia barangjasa yang tercantum dalam perjanjiankontrak antara lain nama rekanan

alamat rekanan NPWP nama bank nama dan nomor rekening penerima pembayaranndash jangka waktu dan tanggal penyelesaian pekerjaan serta masa pemeliharaan apabila dipersyaratkanndash ketentuan sanksi apabila terjadi wanprestasindash addendum perjanjiankontrak apabila terdapat perubahan data pada perjanjiankontrak tersebutndash cara pembayaran dan rencana pelaksanaan pembayaran

sekaligus (nilai rencana bulan ) atau secara bertahap (nilai rencana bulan )

Alokasi dana yang sudah tercatat dan terikat dengan perjanjiankontrak tidak dapat digunakan lagi untuk kebutuhan lain

Data perjanjiankontrak dalam Kartu Pengawasan Kontrak KPPN digunakan untuk menguji kesesuaian tagihan yang tercantum pada SPM

Pencatatan Komitmen oleh KPPN

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN amp PENYALURAN DANA BOS

No Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Identifikasi Pencairan

1 PengembanganPerpustakaan

Pembelian bukuperabot Perpustakaan Akses internet Pengembangan database perpustakaan Peningkatan kapasitas Pustakawan Pembelian AC perpustakaan

Pengadaan barangjasa dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

2 Kegiatan dalam rangkapenerimaan peserta didikbaru

Termasuk untuk konsumsi dan honor panitia dalam rangka penerimaan peserta didik baru

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

3 Kegiatan pembelajarandan ekstra kurikuler siswa

Termasuk untuk honor tambahan jam mengajar transportasi pembelian peralatan

Penerbitan SK Honor Pengadaan barang dengan

nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

4 Kegiatan Ulangan danUjian

ATK Honor pengawas dan koreksi hasil ujian Transportasi

Penerbitan SK Honor Pengadaan barang dengan

nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

5 Pembelian bahan-bahanhabis pakai

ATK Suku cadang alat kantor Alat kebersihan

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN amp PENYALURAN DANA BOS

No Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Identifikasi Pencairan

6 Langganan daya dan jasa Listrik Air TeleponAkses internetPembelian genset atau panel surya

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

7 Perawatan madrasah Rehab ringan tidak lebih dari Rp 10 juta Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

8 Pembayaran honorariumbulanan guru honorer dan tenaga kependidikanhonorer

Guru honorer Pegawai administrasi (termasuk administrasi BOS

untuk MI) Pegawai perpustakaan Penjaga Madrasah Satpam Pegawai kebersihan

Penerbitan SK Honor Pengadaan barang dengan

nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

9 Pengembangan profesiguru dan tenagakependidikan

Biaya akomodasi seminar Fotocopy Transportasi

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

10 Membantu siswa miskin Transportasi Seragam sekolah

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN amp PENYALURAN DANA BOS

No Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Identifikasi Pencairan

11 Pembiayaan pengelolaanBOS

ATK Penggandaan Transportasi

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

12 Pembelian perangkatkomputer

Dekstop Laptop Proyektor

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

13 Pembiayaan asrama danpembelian peralatanibadah

Pembelian kitab kuning Peralatan sholat

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

14 Biaya lainnya jika seluruhkomponen 1 sd 13 telahterpenuhi pendanaannyadari BOS

Alat peraga pendidikan UKS Mebelair

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

SYARAT PENYALURAN DANA BOS

KPA dapat membuka rekening pengeluaran atas nama BPP dengan persetujuan kuasa BUN

PPK menandatangani Surat Perjanjian Pemberian Bantuan (SPPB) dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Madrasah (RKAM) BOS yang diajukan oleh setiap Madrasah

BPP merekapitulasi RKAM setiap madrasah kemudian PPK dan BPP mengajukan rekapitulasi RKAM tersebut ke Bendahara Pengeluaran (BP) sebagai pedoman kebutuhan Pembayaran Langsung (LS) belanja barangjasa Uang Persediaan (UP) atau Tambahan Uang Persediaan (TUP) khusus pencairan dana BOS

PPK dapat mengklasifikasikan kategori belanja barangjasa belanja kegiatan belanja pegawai belanja bansos dan perjalanan dinas dari rekapitulasi RKAM setiap madrasah sebagai pedoman dalam mekanisme pembayaran dana BOS

Madrasah harus menyampaikan SPPB dan RKAM setiap pengajuan pencairan dana BOS

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)

Pembayaran di atas Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa menggunakan mekanisme pembayaran langsung (LS) belanja barangjasa oleh PPK namun di bawah Rp 50000000- juga dapat dilakukan mekanisme LS

PPK membuat Surat PerjanjianKontrak terhadap pihak penyedia barangjasa

PPK dapat menerbitkan Surat Permohonan Pembayaran Langsung (SPP-LS) apabila persyaratan pembayaran tagihan sudah terpenuhi dan sudah diuji secara materil

KPA dapat mengeluarkan SPM-LS sebagai pengajuan pencairan terhadap pihak penyedia barangjasa kepada KPPN

Pembayaran LS selain ditujukan kepada pihak penyedia barangjasa atas dasar perjanjiankontrak ditujukan pula ke Bendahara Pengeluaran untuk keperluan pembayaran honorarium dan perjalanan dinas atas dasar surat keputusan

1113088111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088 11130881113088 111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088 11130881113088111308811130881113088

Pelaksanaan pembayaran tagihan kepada penyedia barangjasa harus disertai 1) Bukti perjanjiankontrak2) Referensi Bank yang menunjukkan nama dan nomor rekening

penyedia barangjasa3) Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan4) Berita Acara Serah Terima PekerjaanBarang5) Bukti penyelesaian pekerjaan lainnya sesuai ketentuan6) Berita Acara Pembayaran7) Kuitansi yang telah ditandatangani oleh penyedia barangjasa

dan PPK sesuai (format lampiran 4)8) Faktur pajak beserta Surat Setoran Pajak (SSP) yang telah

ditandatangani oleh Wajib PajakBendahara Pengeluaran9) Jaminan yang dikeluarkan oleh Bank atau lembaga keuangan

lainnya sebagaimana dipersyaratkan dalam peraturan perundang-undangan mengenai pengadaan barangjasa pemerintah

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

Pembayaran sampai dengan Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa dapat menggunakan mekanisme UPTUP melalui PPK dan BPP

KPA mengajukan permintaan UPTUP kepada Kepala KPPN setempat

KPA dapat mengajukan persetujuan besaran UP melampaui besaran yang ditetapkan sesuai pagu DIPA kepada Kepala Kanwil DJPB berdasarkan pengajuan rekapitulasi RKAM dari BPP kepada BP

Pembayaran melebihi Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa dapat dilakukan dengan UP oleh PPK setelah mendapat persetujuan dari Direktur Jenderal Perbendaharaan atas permintaan KPA

BP dapat mentransfer dana UPTUP kepada BPP melalui rekening sesuai kebutuhan mengacu pada RKAM

Setiap BPP dapat mengajukan penggantian UP melalui BP apabila UP yang dikelolanya telah dipergunakan paling sedikit 50 (lima puluh persen) sehingga BP dapat melakukan penggantian (revolving) UP yang telah digunakan sepanjang dana yang dapat dibayarkan dengan UP masih tersedia dalam DIPA

Pengajuan pembayaran UPTUP tahap berikutnya BPP harus menyiapkan bukti-bukti laporan pertanggungjawaban kepada BP terhadap UPTUP yang telah dibayarkan sebelumnya

KPA dapat mengajukan TUP kepada Kepala KPPN jika sisa UP pada BP tdk cukup tersedia membiayai kegiatan yang mendesak tidak dapat ditunda

Permohonan persetujuan perpanjangan pertanggungjawaban TUP melampaui 1 (satu) bulan dapat diajukan KPA kepada Kepala KPPN

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

Jika diperlukan dapat dilakukan mekanisme uang muka dengan menyalurkan dana UP oleh BPP kepada pihak madrasah swasta berdasarkan Surat Perintah Bayar (SPBy) yang ditandatangani oleh BPP Kepala Madrasah dan PPK atas nama KPA dengan memperhatikan batas waktu pertanggungjawaban

Madrasah dapat membelanjakan sendiri atas uang muka tersebut sesuai RKAM yang telah diajukan dengan memperhatikan akuntabilitas laporan pertanggungjawaban

Dalam hal pembayaran yang dilakukan Bendahara Pengeluaran merupakan uang muka kerja SPBy dilampiria Rencana pelaksanaan kegiatanpembayaranb Rincian kebutuhan dana dan c Batas waktu pertanggungjawaban penggunaan uang muka kerja

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

  • MEKANISME PENCAIRAN DANA dan PENYUSUNAN LAPORAN BOS PADA KEMEN
  • Latar Belakang
  • BELANJA BANTUAN SOSIAL
  • Bultek 10 SAP Akuntansi Belanja Bantuan Sosial
  • Hal-hal yang perlu diperhatikan
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (1)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (2)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (3)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (4)
  • Slide 10
  • PENGERTIAN
  • TUJUAN UMUM
  • TUJUAN KHUSUS
  • PROGRAM PRIORITAS
  • Slide 15
  • Slide 16
  • PENCAIRAN BELANJA BANTUAN SOSIAL (PMK No 81PMK052012)
  • Slide 18
  • Slide 19
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • IMPLEMENTASI SURAT DIRJEN PERBENDAHARAAN NOMOR S-8245PB2014
  • Slide 25
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Slide 31
  • Slide 32
  • Slide 33
  • Slide 34
  • Slide 35
  • Slide 36
  • Slide 37
  • Slide 38
  • Slide 39
  • Slide 40
  • SYARAT PENYALURAN DANA BOS
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS) (2)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP (2)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP (3)
Page 27: MEKANISME PENCAIRAN DANA dan PENYUSUNAN LAPORAN BOS.pptx

o KPA dapat mengajukan TUP kepada Kepala KPPN jika sisa UP pada BP tdk cukup tersedia membiayai kegiatan yang mendesak tidak dapat ditunda

o Syarat penggunaan TUP Digunakan dan dipertanggungjawabkan paling lama

1 (satu) bulan sejak tgl SP2D diterbitkan Tidak digunakan untuk membiayai kegiatan yg harus

dilaksanakan dengan pembayaran LSo KPA mengajukan TUP kepada Kepala KPPN (KBUN)

disertai Rincian rencana penggunan TUP Surat yang memuat syarat penggunaan TUP

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TUP)

o Ka KPPN melakukan penilaian terhadap Pengeluaran pada rincian rencana penggunaan TUP

bukan merupakan pengeluaran yg harus dengan pembayaran LS

Ketersediaan dana dalam DIPA TUP sebelumnya sdh dipertanggungjawabkan

seluruhnya Sisa TUP telah disetor ke Kas Negara

o Dalam hal TUP sebelumnya belum dipertanggungjawabkan seluruhnya danatau belum disetor KPPN dapat menyetujui TUP berikutnya setelah mendapat persetujuan Kakanwil Ditjen Perbendaharaan

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TUP)

o Dalam hal KPA mengajukan TUP utk kebutuhan melebihi waktu 1 (satu) bulan Ka KPPN dapat memberi persetujuan dengan pertimbangan kegiatan yg akan dilaksanakan memerlukan waktu lebih dari 1 (satu) bulan

o Persetujuan Ka KPPN atas TUP bisa sebagian atau seluruhnya

o Ka KPPN menolak permintaan TUP bila tidak memenuhi ketentuan

o Persetujuan atau penolakan TUP disampaikan paling lambat 1 (satu) hari kerja

o TUP harus dipertanggungjawabkan dalam waktu 1 (satu) bulan dan dapat dilakukan secara bertahap

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TUP)

o Dalam hal 1 (satu) bulan sejak SP2D TUP diterbitkan belum dilakukan pengesahan dan pertanggungjawaban TUP Kepala KPPN menyampaikan surat teguran kepada KPA

o Sisa TUP yang tidak habis digunakan harus disetor ke Kas Negara paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah batas waktu

o Permohonan persetujuan perpanjangan pertanggungjawaban TUP melampaui 1 (satu) bulan dapat diajukan KPA kepada Ka KPPN

o Persetujuan perpanjangan diberikan dengan pertimbangan KPA hrs mempertanggungjawabkan penggunaan TUP Pernyataan kesanggupan KPA untuk mempertanggungjawabkan

sisa TUP tidak lebih dari 1 (satu) bulan berikutnya

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TUP)

1 Bendahara PengeluaranBPP melakukan pembayaran atas UP berdasarkan Surat Perintah Bayar (SPBy) yang dilampiri bukti2 pengeluaran yang disetujui dan ditandatangani oleh PPK

2 Dalam hal pembayaran yang dilakukan Bendahara Pengeluaran merupakan uang muka kerja SPBy dilampirindash rencana pelaksanaan kegiatanpembayaranndash rincian kebutuhan dana dan ndash batas waktu pertanggungjawaban penggunaan uang muka kerja

3 Berdasarkan SPBy yang diterimanya Bendahara PengeluaranBPP melakukanndash pengujian atas tagihan pada SPBy danndash pemungutanpemotongan pajakbukan pajak atas tagihan dalam SPBy

yang diajukan dan menyetorkan ke kas negara4 Berdasarkan rencana pelaksanaan kegiatan pembayaran dan rincian

kebutuhan dana Bendahara Pengeluaran BPP melakukan pengujian ketersediaan dana

MEKANISME PEMBAYARAN OLEH BPBPP

5 Apabila SPBy telah memenuhi persyaratan pembayaran BP BPP melakukan pembayaran bila tidak memenuhi persyaratan maka BP BPP harus menolak SPBy

7 Penerima uang muka kerja harus mempertanggungjawabkan uang muka kerja sesuai batas waktu berupa kuitansibukti pembelian yg disahkan PPK beserta faktur pajak dan SSP serta nota bukti penerimaan barang jasa atau dokumen pendukung lain yg disahkan PPK Berdasarkan pertanggungjawaban tsb BP BPP melakukan pengujian bukti pengeluaran

8 Dalam hal sampai batas waktu penerima uang muka kerja belum menyampaikan bukti pengeluaran BP BPP menyampaikan permintaan tertulis agar penerima uang muka kerja segera mempertanggungjawabkan uang muka kerja ditembuskan kepada PPK

9 BPP menyampaikan SPBy beserta bukti pengeluaran kepada BP10 BP menyampaikan bukti pengeluaran kepada PPK untuk pembuatan SPP

GUPGUP Nihil

MEKANISME PEMBAYARAN OLEH BPBPP

33

UANG PERSEDIAAN

bull Perubahan Besaran UP dilaksanakan melalui Kepala Kanwil Ditjen PerbendaharaanKetentuan lama oleh Dirjen Perbendaharaan

bull Pada akhir hari kerja uang tunai di Bendahara yang berasal dari UP tidak boleh melebihi Rp 50 Juta

bull Revolving UP sebesar 50 Ketentuan lama 75

bull UP digunakan untuk jenis belanja barang (52) Belanja Modal (53) dan Belanja Lain-lain (58) dengan nilai sampai dengan Rp50000000ndash 1 (satu) penerimapenyedia barangjasa dan bukan merupakan untuk

pengadaan barangjasa yang dipecah-pecah Ketentuan lama UP digunakan untuk jenis belanja barang belanja modal (pendukung)

dan lain-lain maksimal Rp20 juta untuk setiap kuitansi

34

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN

bull Persetujuan TUP oleh Kepala KPPN (berapapun nilainya) termasuk persetujuan melewati waktu 1 bulan Ketentuan lama oleh Kepala Kanwil DJPB untuk nilai di

atas 500 Juta

bull Pertanggungjawaban TUP dapat diangsur (harianmingguan) selama batas waktu pertanggungjawaban TUP (Pasal 49 ayat (1)) (tujuan agar pencatatan realisasi belanja lebih cepat) Ketentuan lama Pertanggungjawaban TUP harus

dilaksanakan sekaligus

SPP-UPTUP diselesaikan paling lambat 2 (dua) hari kerja SPP-GUP diselesaikan paling lambat 4 (empat) hari kerja SPP-PTUP diselesaikan paling lambat 3 (tiga) hari kerja dan SPP-LS diselesaikan paling lambat 5 (lima) hari kerja

PPSPM menyampaikan SPM kepada KPPN paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah SPM diterbitkan

Lima hari kerja setelah serah terima pekerjaan penyedia barangjasa menyampaikan tagihan kepada PPK

PPK menerbitkan SPP-LS dalam waktu 5 hari kerja Proses Penyelesaian

Pekerjaan harus

dilaporkan secara berkala kepada KPA

Norma Waktu Penyelesaian Tagihan

LAPORAN

Pelaksanaan kegiatan dan penggunaan anggaran pada DIPA yang mengakibatkan pengeluaran negara dilakukan melalui pembuatan komitmen

Pembuatan komitmen dilakukan dalam bentukndash Perjanjiankontrak untuk pengadaan barangjasa danataundash Penetapan keputusan

Pembuatan komitmen melalui penetapan keputusan yang mengakibatkan pengeluaran negara antara lain untuk

ndash pelaksanaan belanja pegawaindash pelaksanaan perjalanan dinas yang dilaksanakan secara swakelolandash pelaksanaan kegiatan swakelola termasuk pembayaran honorarium kegiatan

ataundash pelaksanaan belanja bantuan sosial dalam bentuk transfer uang kepada penerima

bantuan

PEMBUATAN KOMITMEN

Atas perjanjiankontrak yang akan dibayar melalui SPM-LS PPK mencatatkan perjanjiankontrak dan menyampaikan paling lambat 5 hari kerja setelah ditandatangani perjanjiankontrak tersebut ke KPPN secara langsung atau melalui e-mail yang meliputi data

ndash nama dan kode Satker serta uraian fungsisubfungsi program kegiatan output dan akun yang digunakan

ndash nomor Surat Pengesahan dan tanggal DIPAndash nomor tanggal dan nilai perjanjiankontrak yang telah dibuat oleh Satkerndash uraian pekerjaan yang diperjanjikanndash data penyedia barangjasa yang tercantum dalam perjanjiankontrak antara lain nama rekanan

alamat rekanan NPWP nama bank nama dan nomor rekening penerima pembayaranndash jangka waktu dan tanggal penyelesaian pekerjaan serta masa pemeliharaan apabila dipersyaratkanndash ketentuan sanksi apabila terjadi wanprestasindash addendum perjanjiankontrak apabila terdapat perubahan data pada perjanjiankontrak tersebutndash cara pembayaran dan rencana pelaksanaan pembayaran

sekaligus (nilai rencana bulan ) atau secara bertahap (nilai rencana bulan )

Alokasi dana yang sudah tercatat dan terikat dengan perjanjiankontrak tidak dapat digunakan lagi untuk kebutuhan lain

Data perjanjiankontrak dalam Kartu Pengawasan Kontrak KPPN digunakan untuk menguji kesesuaian tagihan yang tercantum pada SPM

Pencatatan Komitmen oleh KPPN

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN amp PENYALURAN DANA BOS

No Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Identifikasi Pencairan

1 PengembanganPerpustakaan

Pembelian bukuperabot Perpustakaan Akses internet Pengembangan database perpustakaan Peningkatan kapasitas Pustakawan Pembelian AC perpustakaan

Pengadaan barangjasa dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

2 Kegiatan dalam rangkapenerimaan peserta didikbaru

Termasuk untuk konsumsi dan honor panitia dalam rangka penerimaan peserta didik baru

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

3 Kegiatan pembelajarandan ekstra kurikuler siswa

Termasuk untuk honor tambahan jam mengajar transportasi pembelian peralatan

Penerbitan SK Honor Pengadaan barang dengan

nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

4 Kegiatan Ulangan danUjian

ATK Honor pengawas dan koreksi hasil ujian Transportasi

Penerbitan SK Honor Pengadaan barang dengan

nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

5 Pembelian bahan-bahanhabis pakai

ATK Suku cadang alat kantor Alat kebersihan

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN amp PENYALURAN DANA BOS

No Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Identifikasi Pencairan

6 Langganan daya dan jasa Listrik Air TeleponAkses internetPembelian genset atau panel surya

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

7 Perawatan madrasah Rehab ringan tidak lebih dari Rp 10 juta Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

8 Pembayaran honorariumbulanan guru honorer dan tenaga kependidikanhonorer

Guru honorer Pegawai administrasi (termasuk administrasi BOS

untuk MI) Pegawai perpustakaan Penjaga Madrasah Satpam Pegawai kebersihan

Penerbitan SK Honor Pengadaan barang dengan

nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

9 Pengembangan profesiguru dan tenagakependidikan

Biaya akomodasi seminar Fotocopy Transportasi

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

10 Membantu siswa miskin Transportasi Seragam sekolah

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN amp PENYALURAN DANA BOS

No Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Identifikasi Pencairan

11 Pembiayaan pengelolaanBOS

ATK Penggandaan Transportasi

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

12 Pembelian perangkatkomputer

Dekstop Laptop Proyektor

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

13 Pembiayaan asrama danpembelian peralatanibadah

Pembelian kitab kuning Peralatan sholat

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

14 Biaya lainnya jika seluruhkomponen 1 sd 13 telahterpenuhi pendanaannyadari BOS

Alat peraga pendidikan UKS Mebelair

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

SYARAT PENYALURAN DANA BOS

KPA dapat membuka rekening pengeluaran atas nama BPP dengan persetujuan kuasa BUN

PPK menandatangani Surat Perjanjian Pemberian Bantuan (SPPB) dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Madrasah (RKAM) BOS yang diajukan oleh setiap Madrasah

BPP merekapitulasi RKAM setiap madrasah kemudian PPK dan BPP mengajukan rekapitulasi RKAM tersebut ke Bendahara Pengeluaran (BP) sebagai pedoman kebutuhan Pembayaran Langsung (LS) belanja barangjasa Uang Persediaan (UP) atau Tambahan Uang Persediaan (TUP) khusus pencairan dana BOS

PPK dapat mengklasifikasikan kategori belanja barangjasa belanja kegiatan belanja pegawai belanja bansos dan perjalanan dinas dari rekapitulasi RKAM setiap madrasah sebagai pedoman dalam mekanisme pembayaran dana BOS

Madrasah harus menyampaikan SPPB dan RKAM setiap pengajuan pencairan dana BOS

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)

Pembayaran di atas Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa menggunakan mekanisme pembayaran langsung (LS) belanja barangjasa oleh PPK namun di bawah Rp 50000000- juga dapat dilakukan mekanisme LS

PPK membuat Surat PerjanjianKontrak terhadap pihak penyedia barangjasa

PPK dapat menerbitkan Surat Permohonan Pembayaran Langsung (SPP-LS) apabila persyaratan pembayaran tagihan sudah terpenuhi dan sudah diuji secara materil

KPA dapat mengeluarkan SPM-LS sebagai pengajuan pencairan terhadap pihak penyedia barangjasa kepada KPPN

Pembayaran LS selain ditujukan kepada pihak penyedia barangjasa atas dasar perjanjiankontrak ditujukan pula ke Bendahara Pengeluaran untuk keperluan pembayaran honorarium dan perjalanan dinas atas dasar surat keputusan

1113088111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088 11130881113088 111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088 11130881113088111308811130881113088

Pelaksanaan pembayaran tagihan kepada penyedia barangjasa harus disertai 1) Bukti perjanjiankontrak2) Referensi Bank yang menunjukkan nama dan nomor rekening

penyedia barangjasa3) Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan4) Berita Acara Serah Terima PekerjaanBarang5) Bukti penyelesaian pekerjaan lainnya sesuai ketentuan6) Berita Acara Pembayaran7) Kuitansi yang telah ditandatangani oleh penyedia barangjasa

dan PPK sesuai (format lampiran 4)8) Faktur pajak beserta Surat Setoran Pajak (SSP) yang telah

ditandatangani oleh Wajib PajakBendahara Pengeluaran9) Jaminan yang dikeluarkan oleh Bank atau lembaga keuangan

lainnya sebagaimana dipersyaratkan dalam peraturan perundang-undangan mengenai pengadaan barangjasa pemerintah

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

Pembayaran sampai dengan Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa dapat menggunakan mekanisme UPTUP melalui PPK dan BPP

KPA mengajukan permintaan UPTUP kepada Kepala KPPN setempat

KPA dapat mengajukan persetujuan besaran UP melampaui besaran yang ditetapkan sesuai pagu DIPA kepada Kepala Kanwil DJPB berdasarkan pengajuan rekapitulasi RKAM dari BPP kepada BP

Pembayaran melebihi Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa dapat dilakukan dengan UP oleh PPK setelah mendapat persetujuan dari Direktur Jenderal Perbendaharaan atas permintaan KPA

BP dapat mentransfer dana UPTUP kepada BPP melalui rekening sesuai kebutuhan mengacu pada RKAM

Setiap BPP dapat mengajukan penggantian UP melalui BP apabila UP yang dikelolanya telah dipergunakan paling sedikit 50 (lima puluh persen) sehingga BP dapat melakukan penggantian (revolving) UP yang telah digunakan sepanjang dana yang dapat dibayarkan dengan UP masih tersedia dalam DIPA

Pengajuan pembayaran UPTUP tahap berikutnya BPP harus menyiapkan bukti-bukti laporan pertanggungjawaban kepada BP terhadap UPTUP yang telah dibayarkan sebelumnya

KPA dapat mengajukan TUP kepada Kepala KPPN jika sisa UP pada BP tdk cukup tersedia membiayai kegiatan yang mendesak tidak dapat ditunda

Permohonan persetujuan perpanjangan pertanggungjawaban TUP melampaui 1 (satu) bulan dapat diajukan KPA kepada Kepala KPPN

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

Jika diperlukan dapat dilakukan mekanisme uang muka dengan menyalurkan dana UP oleh BPP kepada pihak madrasah swasta berdasarkan Surat Perintah Bayar (SPBy) yang ditandatangani oleh BPP Kepala Madrasah dan PPK atas nama KPA dengan memperhatikan batas waktu pertanggungjawaban

Madrasah dapat membelanjakan sendiri atas uang muka tersebut sesuai RKAM yang telah diajukan dengan memperhatikan akuntabilitas laporan pertanggungjawaban

Dalam hal pembayaran yang dilakukan Bendahara Pengeluaran merupakan uang muka kerja SPBy dilampiria Rencana pelaksanaan kegiatanpembayaranb Rincian kebutuhan dana dan c Batas waktu pertanggungjawaban penggunaan uang muka kerja

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

  • MEKANISME PENCAIRAN DANA dan PENYUSUNAN LAPORAN BOS PADA KEMEN
  • Latar Belakang
  • BELANJA BANTUAN SOSIAL
  • Bultek 10 SAP Akuntansi Belanja Bantuan Sosial
  • Hal-hal yang perlu diperhatikan
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (1)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (2)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (3)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (4)
  • Slide 10
  • PENGERTIAN
  • TUJUAN UMUM
  • TUJUAN KHUSUS
  • PROGRAM PRIORITAS
  • Slide 15
  • Slide 16
  • PENCAIRAN BELANJA BANTUAN SOSIAL (PMK No 81PMK052012)
  • Slide 18
  • Slide 19
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • IMPLEMENTASI SURAT DIRJEN PERBENDAHARAAN NOMOR S-8245PB2014
  • Slide 25
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Slide 31
  • Slide 32
  • Slide 33
  • Slide 34
  • Slide 35
  • Slide 36
  • Slide 37
  • Slide 38
  • Slide 39
  • Slide 40
  • SYARAT PENYALURAN DANA BOS
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS) (2)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP (2)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP (3)
Page 28: MEKANISME PENCAIRAN DANA dan PENYUSUNAN LAPORAN BOS.pptx

o Ka KPPN melakukan penilaian terhadap Pengeluaran pada rincian rencana penggunaan TUP

bukan merupakan pengeluaran yg harus dengan pembayaran LS

Ketersediaan dana dalam DIPA TUP sebelumnya sdh dipertanggungjawabkan

seluruhnya Sisa TUP telah disetor ke Kas Negara

o Dalam hal TUP sebelumnya belum dipertanggungjawabkan seluruhnya danatau belum disetor KPPN dapat menyetujui TUP berikutnya setelah mendapat persetujuan Kakanwil Ditjen Perbendaharaan

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TUP)

o Dalam hal KPA mengajukan TUP utk kebutuhan melebihi waktu 1 (satu) bulan Ka KPPN dapat memberi persetujuan dengan pertimbangan kegiatan yg akan dilaksanakan memerlukan waktu lebih dari 1 (satu) bulan

o Persetujuan Ka KPPN atas TUP bisa sebagian atau seluruhnya

o Ka KPPN menolak permintaan TUP bila tidak memenuhi ketentuan

o Persetujuan atau penolakan TUP disampaikan paling lambat 1 (satu) hari kerja

o TUP harus dipertanggungjawabkan dalam waktu 1 (satu) bulan dan dapat dilakukan secara bertahap

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TUP)

o Dalam hal 1 (satu) bulan sejak SP2D TUP diterbitkan belum dilakukan pengesahan dan pertanggungjawaban TUP Kepala KPPN menyampaikan surat teguran kepada KPA

o Sisa TUP yang tidak habis digunakan harus disetor ke Kas Negara paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah batas waktu

o Permohonan persetujuan perpanjangan pertanggungjawaban TUP melampaui 1 (satu) bulan dapat diajukan KPA kepada Ka KPPN

o Persetujuan perpanjangan diberikan dengan pertimbangan KPA hrs mempertanggungjawabkan penggunaan TUP Pernyataan kesanggupan KPA untuk mempertanggungjawabkan

sisa TUP tidak lebih dari 1 (satu) bulan berikutnya

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TUP)

1 Bendahara PengeluaranBPP melakukan pembayaran atas UP berdasarkan Surat Perintah Bayar (SPBy) yang dilampiri bukti2 pengeluaran yang disetujui dan ditandatangani oleh PPK

2 Dalam hal pembayaran yang dilakukan Bendahara Pengeluaran merupakan uang muka kerja SPBy dilampirindash rencana pelaksanaan kegiatanpembayaranndash rincian kebutuhan dana dan ndash batas waktu pertanggungjawaban penggunaan uang muka kerja

3 Berdasarkan SPBy yang diterimanya Bendahara PengeluaranBPP melakukanndash pengujian atas tagihan pada SPBy danndash pemungutanpemotongan pajakbukan pajak atas tagihan dalam SPBy

yang diajukan dan menyetorkan ke kas negara4 Berdasarkan rencana pelaksanaan kegiatan pembayaran dan rincian

kebutuhan dana Bendahara Pengeluaran BPP melakukan pengujian ketersediaan dana

MEKANISME PEMBAYARAN OLEH BPBPP

5 Apabila SPBy telah memenuhi persyaratan pembayaran BP BPP melakukan pembayaran bila tidak memenuhi persyaratan maka BP BPP harus menolak SPBy

7 Penerima uang muka kerja harus mempertanggungjawabkan uang muka kerja sesuai batas waktu berupa kuitansibukti pembelian yg disahkan PPK beserta faktur pajak dan SSP serta nota bukti penerimaan barang jasa atau dokumen pendukung lain yg disahkan PPK Berdasarkan pertanggungjawaban tsb BP BPP melakukan pengujian bukti pengeluaran

8 Dalam hal sampai batas waktu penerima uang muka kerja belum menyampaikan bukti pengeluaran BP BPP menyampaikan permintaan tertulis agar penerima uang muka kerja segera mempertanggungjawabkan uang muka kerja ditembuskan kepada PPK

9 BPP menyampaikan SPBy beserta bukti pengeluaran kepada BP10 BP menyampaikan bukti pengeluaran kepada PPK untuk pembuatan SPP

GUPGUP Nihil

MEKANISME PEMBAYARAN OLEH BPBPP

33

UANG PERSEDIAAN

bull Perubahan Besaran UP dilaksanakan melalui Kepala Kanwil Ditjen PerbendaharaanKetentuan lama oleh Dirjen Perbendaharaan

bull Pada akhir hari kerja uang tunai di Bendahara yang berasal dari UP tidak boleh melebihi Rp 50 Juta

bull Revolving UP sebesar 50 Ketentuan lama 75

bull UP digunakan untuk jenis belanja barang (52) Belanja Modal (53) dan Belanja Lain-lain (58) dengan nilai sampai dengan Rp50000000ndash 1 (satu) penerimapenyedia barangjasa dan bukan merupakan untuk

pengadaan barangjasa yang dipecah-pecah Ketentuan lama UP digunakan untuk jenis belanja barang belanja modal (pendukung)

dan lain-lain maksimal Rp20 juta untuk setiap kuitansi

34

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN

bull Persetujuan TUP oleh Kepala KPPN (berapapun nilainya) termasuk persetujuan melewati waktu 1 bulan Ketentuan lama oleh Kepala Kanwil DJPB untuk nilai di

atas 500 Juta

bull Pertanggungjawaban TUP dapat diangsur (harianmingguan) selama batas waktu pertanggungjawaban TUP (Pasal 49 ayat (1)) (tujuan agar pencatatan realisasi belanja lebih cepat) Ketentuan lama Pertanggungjawaban TUP harus

dilaksanakan sekaligus

SPP-UPTUP diselesaikan paling lambat 2 (dua) hari kerja SPP-GUP diselesaikan paling lambat 4 (empat) hari kerja SPP-PTUP diselesaikan paling lambat 3 (tiga) hari kerja dan SPP-LS diselesaikan paling lambat 5 (lima) hari kerja

PPSPM menyampaikan SPM kepada KPPN paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah SPM diterbitkan

Lima hari kerja setelah serah terima pekerjaan penyedia barangjasa menyampaikan tagihan kepada PPK

PPK menerbitkan SPP-LS dalam waktu 5 hari kerja Proses Penyelesaian

Pekerjaan harus

dilaporkan secara berkala kepada KPA

Norma Waktu Penyelesaian Tagihan

LAPORAN

Pelaksanaan kegiatan dan penggunaan anggaran pada DIPA yang mengakibatkan pengeluaran negara dilakukan melalui pembuatan komitmen

Pembuatan komitmen dilakukan dalam bentukndash Perjanjiankontrak untuk pengadaan barangjasa danataundash Penetapan keputusan

Pembuatan komitmen melalui penetapan keputusan yang mengakibatkan pengeluaran negara antara lain untuk

ndash pelaksanaan belanja pegawaindash pelaksanaan perjalanan dinas yang dilaksanakan secara swakelolandash pelaksanaan kegiatan swakelola termasuk pembayaran honorarium kegiatan

ataundash pelaksanaan belanja bantuan sosial dalam bentuk transfer uang kepada penerima

bantuan

PEMBUATAN KOMITMEN

Atas perjanjiankontrak yang akan dibayar melalui SPM-LS PPK mencatatkan perjanjiankontrak dan menyampaikan paling lambat 5 hari kerja setelah ditandatangani perjanjiankontrak tersebut ke KPPN secara langsung atau melalui e-mail yang meliputi data

ndash nama dan kode Satker serta uraian fungsisubfungsi program kegiatan output dan akun yang digunakan

ndash nomor Surat Pengesahan dan tanggal DIPAndash nomor tanggal dan nilai perjanjiankontrak yang telah dibuat oleh Satkerndash uraian pekerjaan yang diperjanjikanndash data penyedia barangjasa yang tercantum dalam perjanjiankontrak antara lain nama rekanan

alamat rekanan NPWP nama bank nama dan nomor rekening penerima pembayaranndash jangka waktu dan tanggal penyelesaian pekerjaan serta masa pemeliharaan apabila dipersyaratkanndash ketentuan sanksi apabila terjadi wanprestasindash addendum perjanjiankontrak apabila terdapat perubahan data pada perjanjiankontrak tersebutndash cara pembayaran dan rencana pelaksanaan pembayaran

sekaligus (nilai rencana bulan ) atau secara bertahap (nilai rencana bulan )

Alokasi dana yang sudah tercatat dan terikat dengan perjanjiankontrak tidak dapat digunakan lagi untuk kebutuhan lain

Data perjanjiankontrak dalam Kartu Pengawasan Kontrak KPPN digunakan untuk menguji kesesuaian tagihan yang tercantum pada SPM

Pencatatan Komitmen oleh KPPN

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN amp PENYALURAN DANA BOS

No Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Identifikasi Pencairan

1 PengembanganPerpustakaan

Pembelian bukuperabot Perpustakaan Akses internet Pengembangan database perpustakaan Peningkatan kapasitas Pustakawan Pembelian AC perpustakaan

Pengadaan barangjasa dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

2 Kegiatan dalam rangkapenerimaan peserta didikbaru

Termasuk untuk konsumsi dan honor panitia dalam rangka penerimaan peserta didik baru

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

3 Kegiatan pembelajarandan ekstra kurikuler siswa

Termasuk untuk honor tambahan jam mengajar transportasi pembelian peralatan

Penerbitan SK Honor Pengadaan barang dengan

nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

4 Kegiatan Ulangan danUjian

ATK Honor pengawas dan koreksi hasil ujian Transportasi

Penerbitan SK Honor Pengadaan barang dengan

nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

5 Pembelian bahan-bahanhabis pakai

ATK Suku cadang alat kantor Alat kebersihan

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN amp PENYALURAN DANA BOS

No Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Identifikasi Pencairan

6 Langganan daya dan jasa Listrik Air TeleponAkses internetPembelian genset atau panel surya

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

7 Perawatan madrasah Rehab ringan tidak lebih dari Rp 10 juta Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

8 Pembayaran honorariumbulanan guru honorer dan tenaga kependidikanhonorer

Guru honorer Pegawai administrasi (termasuk administrasi BOS

untuk MI) Pegawai perpustakaan Penjaga Madrasah Satpam Pegawai kebersihan

Penerbitan SK Honor Pengadaan barang dengan

nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

9 Pengembangan profesiguru dan tenagakependidikan

Biaya akomodasi seminar Fotocopy Transportasi

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

10 Membantu siswa miskin Transportasi Seragam sekolah

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN amp PENYALURAN DANA BOS

No Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Identifikasi Pencairan

11 Pembiayaan pengelolaanBOS

ATK Penggandaan Transportasi

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

12 Pembelian perangkatkomputer

Dekstop Laptop Proyektor

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

13 Pembiayaan asrama danpembelian peralatanibadah

Pembelian kitab kuning Peralatan sholat

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

14 Biaya lainnya jika seluruhkomponen 1 sd 13 telahterpenuhi pendanaannyadari BOS

Alat peraga pendidikan UKS Mebelair

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

SYARAT PENYALURAN DANA BOS

KPA dapat membuka rekening pengeluaran atas nama BPP dengan persetujuan kuasa BUN

PPK menandatangani Surat Perjanjian Pemberian Bantuan (SPPB) dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Madrasah (RKAM) BOS yang diajukan oleh setiap Madrasah

BPP merekapitulasi RKAM setiap madrasah kemudian PPK dan BPP mengajukan rekapitulasi RKAM tersebut ke Bendahara Pengeluaran (BP) sebagai pedoman kebutuhan Pembayaran Langsung (LS) belanja barangjasa Uang Persediaan (UP) atau Tambahan Uang Persediaan (TUP) khusus pencairan dana BOS

PPK dapat mengklasifikasikan kategori belanja barangjasa belanja kegiatan belanja pegawai belanja bansos dan perjalanan dinas dari rekapitulasi RKAM setiap madrasah sebagai pedoman dalam mekanisme pembayaran dana BOS

Madrasah harus menyampaikan SPPB dan RKAM setiap pengajuan pencairan dana BOS

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)

Pembayaran di atas Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa menggunakan mekanisme pembayaran langsung (LS) belanja barangjasa oleh PPK namun di bawah Rp 50000000- juga dapat dilakukan mekanisme LS

PPK membuat Surat PerjanjianKontrak terhadap pihak penyedia barangjasa

PPK dapat menerbitkan Surat Permohonan Pembayaran Langsung (SPP-LS) apabila persyaratan pembayaran tagihan sudah terpenuhi dan sudah diuji secara materil

KPA dapat mengeluarkan SPM-LS sebagai pengajuan pencairan terhadap pihak penyedia barangjasa kepada KPPN

Pembayaran LS selain ditujukan kepada pihak penyedia barangjasa atas dasar perjanjiankontrak ditujukan pula ke Bendahara Pengeluaran untuk keperluan pembayaran honorarium dan perjalanan dinas atas dasar surat keputusan

1113088111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088 11130881113088 111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088 11130881113088111308811130881113088

Pelaksanaan pembayaran tagihan kepada penyedia barangjasa harus disertai 1) Bukti perjanjiankontrak2) Referensi Bank yang menunjukkan nama dan nomor rekening

penyedia barangjasa3) Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan4) Berita Acara Serah Terima PekerjaanBarang5) Bukti penyelesaian pekerjaan lainnya sesuai ketentuan6) Berita Acara Pembayaran7) Kuitansi yang telah ditandatangani oleh penyedia barangjasa

dan PPK sesuai (format lampiran 4)8) Faktur pajak beserta Surat Setoran Pajak (SSP) yang telah

ditandatangani oleh Wajib PajakBendahara Pengeluaran9) Jaminan yang dikeluarkan oleh Bank atau lembaga keuangan

lainnya sebagaimana dipersyaratkan dalam peraturan perundang-undangan mengenai pengadaan barangjasa pemerintah

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

Pembayaran sampai dengan Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa dapat menggunakan mekanisme UPTUP melalui PPK dan BPP

KPA mengajukan permintaan UPTUP kepada Kepala KPPN setempat

KPA dapat mengajukan persetujuan besaran UP melampaui besaran yang ditetapkan sesuai pagu DIPA kepada Kepala Kanwil DJPB berdasarkan pengajuan rekapitulasi RKAM dari BPP kepada BP

Pembayaran melebihi Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa dapat dilakukan dengan UP oleh PPK setelah mendapat persetujuan dari Direktur Jenderal Perbendaharaan atas permintaan KPA

BP dapat mentransfer dana UPTUP kepada BPP melalui rekening sesuai kebutuhan mengacu pada RKAM

Setiap BPP dapat mengajukan penggantian UP melalui BP apabila UP yang dikelolanya telah dipergunakan paling sedikit 50 (lima puluh persen) sehingga BP dapat melakukan penggantian (revolving) UP yang telah digunakan sepanjang dana yang dapat dibayarkan dengan UP masih tersedia dalam DIPA

Pengajuan pembayaran UPTUP tahap berikutnya BPP harus menyiapkan bukti-bukti laporan pertanggungjawaban kepada BP terhadap UPTUP yang telah dibayarkan sebelumnya

KPA dapat mengajukan TUP kepada Kepala KPPN jika sisa UP pada BP tdk cukup tersedia membiayai kegiatan yang mendesak tidak dapat ditunda

Permohonan persetujuan perpanjangan pertanggungjawaban TUP melampaui 1 (satu) bulan dapat diajukan KPA kepada Kepala KPPN

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

Jika diperlukan dapat dilakukan mekanisme uang muka dengan menyalurkan dana UP oleh BPP kepada pihak madrasah swasta berdasarkan Surat Perintah Bayar (SPBy) yang ditandatangani oleh BPP Kepala Madrasah dan PPK atas nama KPA dengan memperhatikan batas waktu pertanggungjawaban

Madrasah dapat membelanjakan sendiri atas uang muka tersebut sesuai RKAM yang telah diajukan dengan memperhatikan akuntabilitas laporan pertanggungjawaban

Dalam hal pembayaran yang dilakukan Bendahara Pengeluaran merupakan uang muka kerja SPBy dilampiria Rencana pelaksanaan kegiatanpembayaranb Rincian kebutuhan dana dan c Batas waktu pertanggungjawaban penggunaan uang muka kerja

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

  • MEKANISME PENCAIRAN DANA dan PENYUSUNAN LAPORAN BOS PADA KEMEN
  • Latar Belakang
  • BELANJA BANTUAN SOSIAL
  • Bultek 10 SAP Akuntansi Belanja Bantuan Sosial
  • Hal-hal yang perlu diperhatikan
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (1)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (2)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (3)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (4)
  • Slide 10
  • PENGERTIAN
  • TUJUAN UMUM
  • TUJUAN KHUSUS
  • PROGRAM PRIORITAS
  • Slide 15
  • Slide 16
  • PENCAIRAN BELANJA BANTUAN SOSIAL (PMK No 81PMK052012)
  • Slide 18
  • Slide 19
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • IMPLEMENTASI SURAT DIRJEN PERBENDAHARAAN NOMOR S-8245PB2014
  • Slide 25
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Slide 31
  • Slide 32
  • Slide 33
  • Slide 34
  • Slide 35
  • Slide 36
  • Slide 37
  • Slide 38
  • Slide 39
  • Slide 40
  • SYARAT PENYALURAN DANA BOS
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS) (2)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP (2)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP (3)
Page 29: MEKANISME PENCAIRAN DANA dan PENYUSUNAN LAPORAN BOS.pptx

o Dalam hal KPA mengajukan TUP utk kebutuhan melebihi waktu 1 (satu) bulan Ka KPPN dapat memberi persetujuan dengan pertimbangan kegiatan yg akan dilaksanakan memerlukan waktu lebih dari 1 (satu) bulan

o Persetujuan Ka KPPN atas TUP bisa sebagian atau seluruhnya

o Ka KPPN menolak permintaan TUP bila tidak memenuhi ketentuan

o Persetujuan atau penolakan TUP disampaikan paling lambat 1 (satu) hari kerja

o TUP harus dipertanggungjawabkan dalam waktu 1 (satu) bulan dan dapat dilakukan secara bertahap

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TUP)

o Dalam hal 1 (satu) bulan sejak SP2D TUP diterbitkan belum dilakukan pengesahan dan pertanggungjawaban TUP Kepala KPPN menyampaikan surat teguran kepada KPA

o Sisa TUP yang tidak habis digunakan harus disetor ke Kas Negara paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah batas waktu

o Permohonan persetujuan perpanjangan pertanggungjawaban TUP melampaui 1 (satu) bulan dapat diajukan KPA kepada Ka KPPN

o Persetujuan perpanjangan diberikan dengan pertimbangan KPA hrs mempertanggungjawabkan penggunaan TUP Pernyataan kesanggupan KPA untuk mempertanggungjawabkan

sisa TUP tidak lebih dari 1 (satu) bulan berikutnya

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TUP)

1 Bendahara PengeluaranBPP melakukan pembayaran atas UP berdasarkan Surat Perintah Bayar (SPBy) yang dilampiri bukti2 pengeluaran yang disetujui dan ditandatangani oleh PPK

2 Dalam hal pembayaran yang dilakukan Bendahara Pengeluaran merupakan uang muka kerja SPBy dilampirindash rencana pelaksanaan kegiatanpembayaranndash rincian kebutuhan dana dan ndash batas waktu pertanggungjawaban penggunaan uang muka kerja

3 Berdasarkan SPBy yang diterimanya Bendahara PengeluaranBPP melakukanndash pengujian atas tagihan pada SPBy danndash pemungutanpemotongan pajakbukan pajak atas tagihan dalam SPBy

yang diajukan dan menyetorkan ke kas negara4 Berdasarkan rencana pelaksanaan kegiatan pembayaran dan rincian

kebutuhan dana Bendahara Pengeluaran BPP melakukan pengujian ketersediaan dana

MEKANISME PEMBAYARAN OLEH BPBPP

5 Apabila SPBy telah memenuhi persyaratan pembayaran BP BPP melakukan pembayaran bila tidak memenuhi persyaratan maka BP BPP harus menolak SPBy

7 Penerima uang muka kerja harus mempertanggungjawabkan uang muka kerja sesuai batas waktu berupa kuitansibukti pembelian yg disahkan PPK beserta faktur pajak dan SSP serta nota bukti penerimaan barang jasa atau dokumen pendukung lain yg disahkan PPK Berdasarkan pertanggungjawaban tsb BP BPP melakukan pengujian bukti pengeluaran

8 Dalam hal sampai batas waktu penerima uang muka kerja belum menyampaikan bukti pengeluaran BP BPP menyampaikan permintaan tertulis agar penerima uang muka kerja segera mempertanggungjawabkan uang muka kerja ditembuskan kepada PPK

9 BPP menyampaikan SPBy beserta bukti pengeluaran kepada BP10 BP menyampaikan bukti pengeluaran kepada PPK untuk pembuatan SPP

GUPGUP Nihil

MEKANISME PEMBAYARAN OLEH BPBPP

33

UANG PERSEDIAAN

bull Perubahan Besaran UP dilaksanakan melalui Kepala Kanwil Ditjen PerbendaharaanKetentuan lama oleh Dirjen Perbendaharaan

bull Pada akhir hari kerja uang tunai di Bendahara yang berasal dari UP tidak boleh melebihi Rp 50 Juta

bull Revolving UP sebesar 50 Ketentuan lama 75

bull UP digunakan untuk jenis belanja barang (52) Belanja Modal (53) dan Belanja Lain-lain (58) dengan nilai sampai dengan Rp50000000ndash 1 (satu) penerimapenyedia barangjasa dan bukan merupakan untuk

pengadaan barangjasa yang dipecah-pecah Ketentuan lama UP digunakan untuk jenis belanja barang belanja modal (pendukung)

dan lain-lain maksimal Rp20 juta untuk setiap kuitansi

34

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN

bull Persetujuan TUP oleh Kepala KPPN (berapapun nilainya) termasuk persetujuan melewati waktu 1 bulan Ketentuan lama oleh Kepala Kanwil DJPB untuk nilai di

atas 500 Juta

bull Pertanggungjawaban TUP dapat diangsur (harianmingguan) selama batas waktu pertanggungjawaban TUP (Pasal 49 ayat (1)) (tujuan agar pencatatan realisasi belanja lebih cepat) Ketentuan lama Pertanggungjawaban TUP harus

dilaksanakan sekaligus

SPP-UPTUP diselesaikan paling lambat 2 (dua) hari kerja SPP-GUP diselesaikan paling lambat 4 (empat) hari kerja SPP-PTUP diselesaikan paling lambat 3 (tiga) hari kerja dan SPP-LS diselesaikan paling lambat 5 (lima) hari kerja

PPSPM menyampaikan SPM kepada KPPN paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah SPM diterbitkan

Lima hari kerja setelah serah terima pekerjaan penyedia barangjasa menyampaikan tagihan kepada PPK

PPK menerbitkan SPP-LS dalam waktu 5 hari kerja Proses Penyelesaian

Pekerjaan harus

dilaporkan secara berkala kepada KPA

Norma Waktu Penyelesaian Tagihan

LAPORAN

Pelaksanaan kegiatan dan penggunaan anggaran pada DIPA yang mengakibatkan pengeluaran negara dilakukan melalui pembuatan komitmen

Pembuatan komitmen dilakukan dalam bentukndash Perjanjiankontrak untuk pengadaan barangjasa danataundash Penetapan keputusan

Pembuatan komitmen melalui penetapan keputusan yang mengakibatkan pengeluaran negara antara lain untuk

ndash pelaksanaan belanja pegawaindash pelaksanaan perjalanan dinas yang dilaksanakan secara swakelolandash pelaksanaan kegiatan swakelola termasuk pembayaran honorarium kegiatan

ataundash pelaksanaan belanja bantuan sosial dalam bentuk transfer uang kepada penerima

bantuan

PEMBUATAN KOMITMEN

Atas perjanjiankontrak yang akan dibayar melalui SPM-LS PPK mencatatkan perjanjiankontrak dan menyampaikan paling lambat 5 hari kerja setelah ditandatangani perjanjiankontrak tersebut ke KPPN secara langsung atau melalui e-mail yang meliputi data

ndash nama dan kode Satker serta uraian fungsisubfungsi program kegiatan output dan akun yang digunakan

ndash nomor Surat Pengesahan dan tanggal DIPAndash nomor tanggal dan nilai perjanjiankontrak yang telah dibuat oleh Satkerndash uraian pekerjaan yang diperjanjikanndash data penyedia barangjasa yang tercantum dalam perjanjiankontrak antara lain nama rekanan

alamat rekanan NPWP nama bank nama dan nomor rekening penerima pembayaranndash jangka waktu dan tanggal penyelesaian pekerjaan serta masa pemeliharaan apabila dipersyaratkanndash ketentuan sanksi apabila terjadi wanprestasindash addendum perjanjiankontrak apabila terdapat perubahan data pada perjanjiankontrak tersebutndash cara pembayaran dan rencana pelaksanaan pembayaran

sekaligus (nilai rencana bulan ) atau secara bertahap (nilai rencana bulan )

Alokasi dana yang sudah tercatat dan terikat dengan perjanjiankontrak tidak dapat digunakan lagi untuk kebutuhan lain

Data perjanjiankontrak dalam Kartu Pengawasan Kontrak KPPN digunakan untuk menguji kesesuaian tagihan yang tercantum pada SPM

Pencatatan Komitmen oleh KPPN

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN amp PENYALURAN DANA BOS

No Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Identifikasi Pencairan

1 PengembanganPerpustakaan

Pembelian bukuperabot Perpustakaan Akses internet Pengembangan database perpustakaan Peningkatan kapasitas Pustakawan Pembelian AC perpustakaan

Pengadaan barangjasa dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

2 Kegiatan dalam rangkapenerimaan peserta didikbaru

Termasuk untuk konsumsi dan honor panitia dalam rangka penerimaan peserta didik baru

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

3 Kegiatan pembelajarandan ekstra kurikuler siswa

Termasuk untuk honor tambahan jam mengajar transportasi pembelian peralatan

Penerbitan SK Honor Pengadaan barang dengan

nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

4 Kegiatan Ulangan danUjian

ATK Honor pengawas dan koreksi hasil ujian Transportasi

Penerbitan SK Honor Pengadaan barang dengan

nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

5 Pembelian bahan-bahanhabis pakai

ATK Suku cadang alat kantor Alat kebersihan

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN amp PENYALURAN DANA BOS

No Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Identifikasi Pencairan

6 Langganan daya dan jasa Listrik Air TeleponAkses internetPembelian genset atau panel surya

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

7 Perawatan madrasah Rehab ringan tidak lebih dari Rp 10 juta Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

8 Pembayaran honorariumbulanan guru honorer dan tenaga kependidikanhonorer

Guru honorer Pegawai administrasi (termasuk administrasi BOS

untuk MI) Pegawai perpustakaan Penjaga Madrasah Satpam Pegawai kebersihan

Penerbitan SK Honor Pengadaan barang dengan

nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

9 Pengembangan profesiguru dan tenagakependidikan

Biaya akomodasi seminar Fotocopy Transportasi

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

10 Membantu siswa miskin Transportasi Seragam sekolah

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN amp PENYALURAN DANA BOS

No Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Identifikasi Pencairan

11 Pembiayaan pengelolaanBOS

ATK Penggandaan Transportasi

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

12 Pembelian perangkatkomputer

Dekstop Laptop Proyektor

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

13 Pembiayaan asrama danpembelian peralatanibadah

Pembelian kitab kuning Peralatan sholat

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

14 Biaya lainnya jika seluruhkomponen 1 sd 13 telahterpenuhi pendanaannyadari BOS

Alat peraga pendidikan UKS Mebelair

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

SYARAT PENYALURAN DANA BOS

KPA dapat membuka rekening pengeluaran atas nama BPP dengan persetujuan kuasa BUN

PPK menandatangani Surat Perjanjian Pemberian Bantuan (SPPB) dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Madrasah (RKAM) BOS yang diajukan oleh setiap Madrasah

BPP merekapitulasi RKAM setiap madrasah kemudian PPK dan BPP mengajukan rekapitulasi RKAM tersebut ke Bendahara Pengeluaran (BP) sebagai pedoman kebutuhan Pembayaran Langsung (LS) belanja barangjasa Uang Persediaan (UP) atau Tambahan Uang Persediaan (TUP) khusus pencairan dana BOS

PPK dapat mengklasifikasikan kategori belanja barangjasa belanja kegiatan belanja pegawai belanja bansos dan perjalanan dinas dari rekapitulasi RKAM setiap madrasah sebagai pedoman dalam mekanisme pembayaran dana BOS

Madrasah harus menyampaikan SPPB dan RKAM setiap pengajuan pencairan dana BOS

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)

Pembayaran di atas Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa menggunakan mekanisme pembayaran langsung (LS) belanja barangjasa oleh PPK namun di bawah Rp 50000000- juga dapat dilakukan mekanisme LS

PPK membuat Surat PerjanjianKontrak terhadap pihak penyedia barangjasa

PPK dapat menerbitkan Surat Permohonan Pembayaran Langsung (SPP-LS) apabila persyaratan pembayaran tagihan sudah terpenuhi dan sudah diuji secara materil

KPA dapat mengeluarkan SPM-LS sebagai pengajuan pencairan terhadap pihak penyedia barangjasa kepada KPPN

Pembayaran LS selain ditujukan kepada pihak penyedia barangjasa atas dasar perjanjiankontrak ditujukan pula ke Bendahara Pengeluaran untuk keperluan pembayaran honorarium dan perjalanan dinas atas dasar surat keputusan

1113088111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088 11130881113088 111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088 11130881113088111308811130881113088

Pelaksanaan pembayaran tagihan kepada penyedia barangjasa harus disertai 1) Bukti perjanjiankontrak2) Referensi Bank yang menunjukkan nama dan nomor rekening

penyedia barangjasa3) Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan4) Berita Acara Serah Terima PekerjaanBarang5) Bukti penyelesaian pekerjaan lainnya sesuai ketentuan6) Berita Acara Pembayaran7) Kuitansi yang telah ditandatangani oleh penyedia barangjasa

dan PPK sesuai (format lampiran 4)8) Faktur pajak beserta Surat Setoran Pajak (SSP) yang telah

ditandatangani oleh Wajib PajakBendahara Pengeluaran9) Jaminan yang dikeluarkan oleh Bank atau lembaga keuangan

lainnya sebagaimana dipersyaratkan dalam peraturan perundang-undangan mengenai pengadaan barangjasa pemerintah

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

Pembayaran sampai dengan Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa dapat menggunakan mekanisme UPTUP melalui PPK dan BPP

KPA mengajukan permintaan UPTUP kepada Kepala KPPN setempat

KPA dapat mengajukan persetujuan besaran UP melampaui besaran yang ditetapkan sesuai pagu DIPA kepada Kepala Kanwil DJPB berdasarkan pengajuan rekapitulasi RKAM dari BPP kepada BP

Pembayaran melebihi Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa dapat dilakukan dengan UP oleh PPK setelah mendapat persetujuan dari Direktur Jenderal Perbendaharaan atas permintaan KPA

BP dapat mentransfer dana UPTUP kepada BPP melalui rekening sesuai kebutuhan mengacu pada RKAM

Setiap BPP dapat mengajukan penggantian UP melalui BP apabila UP yang dikelolanya telah dipergunakan paling sedikit 50 (lima puluh persen) sehingga BP dapat melakukan penggantian (revolving) UP yang telah digunakan sepanjang dana yang dapat dibayarkan dengan UP masih tersedia dalam DIPA

Pengajuan pembayaran UPTUP tahap berikutnya BPP harus menyiapkan bukti-bukti laporan pertanggungjawaban kepada BP terhadap UPTUP yang telah dibayarkan sebelumnya

KPA dapat mengajukan TUP kepada Kepala KPPN jika sisa UP pada BP tdk cukup tersedia membiayai kegiatan yang mendesak tidak dapat ditunda

Permohonan persetujuan perpanjangan pertanggungjawaban TUP melampaui 1 (satu) bulan dapat diajukan KPA kepada Kepala KPPN

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

Jika diperlukan dapat dilakukan mekanisme uang muka dengan menyalurkan dana UP oleh BPP kepada pihak madrasah swasta berdasarkan Surat Perintah Bayar (SPBy) yang ditandatangani oleh BPP Kepala Madrasah dan PPK atas nama KPA dengan memperhatikan batas waktu pertanggungjawaban

Madrasah dapat membelanjakan sendiri atas uang muka tersebut sesuai RKAM yang telah diajukan dengan memperhatikan akuntabilitas laporan pertanggungjawaban

Dalam hal pembayaran yang dilakukan Bendahara Pengeluaran merupakan uang muka kerja SPBy dilampiria Rencana pelaksanaan kegiatanpembayaranb Rincian kebutuhan dana dan c Batas waktu pertanggungjawaban penggunaan uang muka kerja

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

  • MEKANISME PENCAIRAN DANA dan PENYUSUNAN LAPORAN BOS PADA KEMEN
  • Latar Belakang
  • BELANJA BANTUAN SOSIAL
  • Bultek 10 SAP Akuntansi Belanja Bantuan Sosial
  • Hal-hal yang perlu diperhatikan
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (1)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (2)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (3)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (4)
  • Slide 10
  • PENGERTIAN
  • TUJUAN UMUM
  • TUJUAN KHUSUS
  • PROGRAM PRIORITAS
  • Slide 15
  • Slide 16
  • PENCAIRAN BELANJA BANTUAN SOSIAL (PMK No 81PMK052012)
  • Slide 18
  • Slide 19
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • IMPLEMENTASI SURAT DIRJEN PERBENDAHARAAN NOMOR S-8245PB2014
  • Slide 25
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Slide 31
  • Slide 32
  • Slide 33
  • Slide 34
  • Slide 35
  • Slide 36
  • Slide 37
  • Slide 38
  • Slide 39
  • Slide 40
  • SYARAT PENYALURAN DANA BOS
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS) (2)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP (2)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP (3)
Page 30: MEKANISME PENCAIRAN DANA dan PENYUSUNAN LAPORAN BOS.pptx

o Dalam hal 1 (satu) bulan sejak SP2D TUP diterbitkan belum dilakukan pengesahan dan pertanggungjawaban TUP Kepala KPPN menyampaikan surat teguran kepada KPA

o Sisa TUP yang tidak habis digunakan harus disetor ke Kas Negara paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah batas waktu

o Permohonan persetujuan perpanjangan pertanggungjawaban TUP melampaui 1 (satu) bulan dapat diajukan KPA kepada Ka KPPN

o Persetujuan perpanjangan diberikan dengan pertimbangan KPA hrs mempertanggungjawabkan penggunaan TUP Pernyataan kesanggupan KPA untuk mempertanggungjawabkan

sisa TUP tidak lebih dari 1 (satu) bulan berikutnya

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TUP)

1 Bendahara PengeluaranBPP melakukan pembayaran atas UP berdasarkan Surat Perintah Bayar (SPBy) yang dilampiri bukti2 pengeluaran yang disetujui dan ditandatangani oleh PPK

2 Dalam hal pembayaran yang dilakukan Bendahara Pengeluaran merupakan uang muka kerja SPBy dilampirindash rencana pelaksanaan kegiatanpembayaranndash rincian kebutuhan dana dan ndash batas waktu pertanggungjawaban penggunaan uang muka kerja

3 Berdasarkan SPBy yang diterimanya Bendahara PengeluaranBPP melakukanndash pengujian atas tagihan pada SPBy danndash pemungutanpemotongan pajakbukan pajak atas tagihan dalam SPBy

yang diajukan dan menyetorkan ke kas negara4 Berdasarkan rencana pelaksanaan kegiatan pembayaran dan rincian

kebutuhan dana Bendahara Pengeluaran BPP melakukan pengujian ketersediaan dana

MEKANISME PEMBAYARAN OLEH BPBPP

5 Apabila SPBy telah memenuhi persyaratan pembayaran BP BPP melakukan pembayaran bila tidak memenuhi persyaratan maka BP BPP harus menolak SPBy

7 Penerima uang muka kerja harus mempertanggungjawabkan uang muka kerja sesuai batas waktu berupa kuitansibukti pembelian yg disahkan PPK beserta faktur pajak dan SSP serta nota bukti penerimaan barang jasa atau dokumen pendukung lain yg disahkan PPK Berdasarkan pertanggungjawaban tsb BP BPP melakukan pengujian bukti pengeluaran

8 Dalam hal sampai batas waktu penerima uang muka kerja belum menyampaikan bukti pengeluaran BP BPP menyampaikan permintaan tertulis agar penerima uang muka kerja segera mempertanggungjawabkan uang muka kerja ditembuskan kepada PPK

9 BPP menyampaikan SPBy beserta bukti pengeluaran kepada BP10 BP menyampaikan bukti pengeluaran kepada PPK untuk pembuatan SPP

GUPGUP Nihil

MEKANISME PEMBAYARAN OLEH BPBPP

33

UANG PERSEDIAAN

bull Perubahan Besaran UP dilaksanakan melalui Kepala Kanwil Ditjen PerbendaharaanKetentuan lama oleh Dirjen Perbendaharaan

bull Pada akhir hari kerja uang tunai di Bendahara yang berasal dari UP tidak boleh melebihi Rp 50 Juta

bull Revolving UP sebesar 50 Ketentuan lama 75

bull UP digunakan untuk jenis belanja barang (52) Belanja Modal (53) dan Belanja Lain-lain (58) dengan nilai sampai dengan Rp50000000ndash 1 (satu) penerimapenyedia barangjasa dan bukan merupakan untuk

pengadaan barangjasa yang dipecah-pecah Ketentuan lama UP digunakan untuk jenis belanja barang belanja modal (pendukung)

dan lain-lain maksimal Rp20 juta untuk setiap kuitansi

34

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN

bull Persetujuan TUP oleh Kepala KPPN (berapapun nilainya) termasuk persetujuan melewati waktu 1 bulan Ketentuan lama oleh Kepala Kanwil DJPB untuk nilai di

atas 500 Juta

bull Pertanggungjawaban TUP dapat diangsur (harianmingguan) selama batas waktu pertanggungjawaban TUP (Pasal 49 ayat (1)) (tujuan agar pencatatan realisasi belanja lebih cepat) Ketentuan lama Pertanggungjawaban TUP harus

dilaksanakan sekaligus

SPP-UPTUP diselesaikan paling lambat 2 (dua) hari kerja SPP-GUP diselesaikan paling lambat 4 (empat) hari kerja SPP-PTUP diselesaikan paling lambat 3 (tiga) hari kerja dan SPP-LS diselesaikan paling lambat 5 (lima) hari kerja

PPSPM menyampaikan SPM kepada KPPN paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah SPM diterbitkan

Lima hari kerja setelah serah terima pekerjaan penyedia barangjasa menyampaikan tagihan kepada PPK

PPK menerbitkan SPP-LS dalam waktu 5 hari kerja Proses Penyelesaian

Pekerjaan harus

dilaporkan secara berkala kepada KPA

Norma Waktu Penyelesaian Tagihan

LAPORAN

Pelaksanaan kegiatan dan penggunaan anggaran pada DIPA yang mengakibatkan pengeluaran negara dilakukan melalui pembuatan komitmen

Pembuatan komitmen dilakukan dalam bentukndash Perjanjiankontrak untuk pengadaan barangjasa danataundash Penetapan keputusan

Pembuatan komitmen melalui penetapan keputusan yang mengakibatkan pengeluaran negara antara lain untuk

ndash pelaksanaan belanja pegawaindash pelaksanaan perjalanan dinas yang dilaksanakan secara swakelolandash pelaksanaan kegiatan swakelola termasuk pembayaran honorarium kegiatan

ataundash pelaksanaan belanja bantuan sosial dalam bentuk transfer uang kepada penerima

bantuan

PEMBUATAN KOMITMEN

Atas perjanjiankontrak yang akan dibayar melalui SPM-LS PPK mencatatkan perjanjiankontrak dan menyampaikan paling lambat 5 hari kerja setelah ditandatangani perjanjiankontrak tersebut ke KPPN secara langsung atau melalui e-mail yang meliputi data

ndash nama dan kode Satker serta uraian fungsisubfungsi program kegiatan output dan akun yang digunakan

ndash nomor Surat Pengesahan dan tanggal DIPAndash nomor tanggal dan nilai perjanjiankontrak yang telah dibuat oleh Satkerndash uraian pekerjaan yang diperjanjikanndash data penyedia barangjasa yang tercantum dalam perjanjiankontrak antara lain nama rekanan

alamat rekanan NPWP nama bank nama dan nomor rekening penerima pembayaranndash jangka waktu dan tanggal penyelesaian pekerjaan serta masa pemeliharaan apabila dipersyaratkanndash ketentuan sanksi apabila terjadi wanprestasindash addendum perjanjiankontrak apabila terdapat perubahan data pada perjanjiankontrak tersebutndash cara pembayaran dan rencana pelaksanaan pembayaran

sekaligus (nilai rencana bulan ) atau secara bertahap (nilai rencana bulan )

Alokasi dana yang sudah tercatat dan terikat dengan perjanjiankontrak tidak dapat digunakan lagi untuk kebutuhan lain

Data perjanjiankontrak dalam Kartu Pengawasan Kontrak KPPN digunakan untuk menguji kesesuaian tagihan yang tercantum pada SPM

Pencatatan Komitmen oleh KPPN

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN amp PENYALURAN DANA BOS

No Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Identifikasi Pencairan

1 PengembanganPerpustakaan

Pembelian bukuperabot Perpustakaan Akses internet Pengembangan database perpustakaan Peningkatan kapasitas Pustakawan Pembelian AC perpustakaan

Pengadaan barangjasa dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

2 Kegiatan dalam rangkapenerimaan peserta didikbaru

Termasuk untuk konsumsi dan honor panitia dalam rangka penerimaan peserta didik baru

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

3 Kegiatan pembelajarandan ekstra kurikuler siswa

Termasuk untuk honor tambahan jam mengajar transportasi pembelian peralatan

Penerbitan SK Honor Pengadaan barang dengan

nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

4 Kegiatan Ulangan danUjian

ATK Honor pengawas dan koreksi hasil ujian Transportasi

Penerbitan SK Honor Pengadaan barang dengan

nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

5 Pembelian bahan-bahanhabis pakai

ATK Suku cadang alat kantor Alat kebersihan

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN amp PENYALURAN DANA BOS

No Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Identifikasi Pencairan

6 Langganan daya dan jasa Listrik Air TeleponAkses internetPembelian genset atau panel surya

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

7 Perawatan madrasah Rehab ringan tidak lebih dari Rp 10 juta Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

8 Pembayaran honorariumbulanan guru honorer dan tenaga kependidikanhonorer

Guru honorer Pegawai administrasi (termasuk administrasi BOS

untuk MI) Pegawai perpustakaan Penjaga Madrasah Satpam Pegawai kebersihan

Penerbitan SK Honor Pengadaan barang dengan

nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

9 Pengembangan profesiguru dan tenagakependidikan

Biaya akomodasi seminar Fotocopy Transportasi

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

10 Membantu siswa miskin Transportasi Seragam sekolah

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN amp PENYALURAN DANA BOS

No Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Identifikasi Pencairan

11 Pembiayaan pengelolaanBOS

ATK Penggandaan Transportasi

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

12 Pembelian perangkatkomputer

Dekstop Laptop Proyektor

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

13 Pembiayaan asrama danpembelian peralatanibadah

Pembelian kitab kuning Peralatan sholat

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

14 Biaya lainnya jika seluruhkomponen 1 sd 13 telahterpenuhi pendanaannyadari BOS

Alat peraga pendidikan UKS Mebelair

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

SYARAT PENYALURAN DANA BOS

KPA dapat membuka rekening pengeluaran atas nama BPP dengan persetujuan kuasa BUN

PPK menandatangani Surat Perjanjian Pemberian Bantuan (SPPB) dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Madrasah (RKAM) BOS yang diajukan oleh setiap Madrasah

BPP merekapitulasi RKAM setiap madrasah kemudian PPK dan BPP mengajukan rekapitulasi RKAM tersebut ke Bendahara Pengeluaran (BP) sebagai pedoman kebutuhan Pembayaran Langsung (LS) belanja barangjasa Uang Persediaan (UP) atau Tambahan Uang Persediaan (TUP) khusus pencairan dana BOS

PPK dapat mengklasifikasikan kategori belanja barangjasa belanja kegiatan belanja pegawai belanja bansos dan perjalanan dinas dari rekapitulasi RKAM setiap madrasah sebagai pedoman dalam mekanisme pembayaran dana BOS

Madrasah harus menyampaikan SPPB dan RKAM setiap pengajuan pencairan dana BOS

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)

Pembayaran di atas Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa menggunakan mekanisme pembayaran langsung (LS) belanja barangjasa oleh PPK namun di bawah Rp 50000000- juga dapat dilakukan mekanisme LS

PPK membuat Surat PerjanjianKontrak terhadap pihak penyedia barangjasa

PPK dapat menerbitkan Surat Permohonan Pembayaran Langsung (SPP-LS) apabila persyaratan pembayaran tagihan sudah terpenuhi dan sudah diuji secara materil

KPA dapat mengeluarkan SPM-LS sebagai pengajuan pencairan terhadap pihak penyedia barangjasa kepada KPPN

Pembayaran LS selain ditujukan kepada pihak penyedia barangjasa atas dasar perjanjiankontrak ditujukan pula ke Bendahara Pengeluaran untuk keperluan pembayaran honorarium dan perjalanan dinas atas dasar surat keputusan

1113088111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088 11130881113088 111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088 11130881113088111308811130881113088

Pelaksanaan pembayaran tagihan kepada penyedia barangjasa harus disertai 1) Bukti perjanjiankontrak2) Referensi Bank yang menunjukkan nama dan nomor rekening

penyedia barangjasa3) Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan4) Berita Acara Serah Terima PekerjaanBarang5) Bukti penyelesaian pekerjaan lainnya sesuai ketentuan6) Berita Acara Pembayaran7) Kuitansi yang telah ditandatangani oleh penyedia barangjasa

dan PPK sesuai (format lampiran 4)8) Faktur pajak beserta Surat Setoran Pajak (SSP) yang telah

ditandatangani oleh Wajib PajakBendahara Pengeluaran9) Jaminan yang dikeluarkan oleh Bank atau lembaga keuangan

lainnya sebagaimana dipersyaratkan dalam peraturan perundang-undangan mengenai pengadaan barangjasa pemerintah

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

Pembayaran sampai dengan Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa dapat menggunakan mekanisme UPTUP melalui PPK dan BPP

KPA mengajukan permintaan UPTUP kepada Kepala KPPN setempat

KPA dapat mengajukan persetujuan besaran UP melampaui besaran yang ditetapkan sesuai pagu DIPA kepada Kepala Kanwil DJPB berdasarkan pengajuan rekapitulasi RKAM dari BPP kepada BP

Pembayaran melebihi Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa dapat dilakukan dengan UP oleh PPK setelah mendapat persetujuan dari Direktur Jenderal Perbendaharaan atas permintaan KPA

BP dapat mentransfer dana UPTUP kepada BPP melalui rekening sesuai kebutuhan mengacu pada RKAM

Setiap BPP dapat mengajukan penggantian UP melalui BP apabila UP yang dikelolanya telah dipergunakan paling sedikit 50 (lima puluh persen) sehingga BP dapat melakukan penggantian (revolving) UP yang telah digunakan sepanjang dana yang dapat dibayarkan dengan UP masih tersedia dalam DIPA

Pengajuan pembayaran UPTUP tahap berikutnya BPP harus menyiapkan bukti-bukti laporan pertanggungjawaban kepada BP terhadap UPTUP yang telah dibayarkan sebelumnya

KPA dapat mengajukan TUP kepada Kepala KPPN jika sisa UP pada BP tdk cukup tersedia membiayai kegiatan yang mendesak tidak dapat ditunda

Permohonan persetujuan perpanjangan pertanggungjawaban TUP melampaui 1 (satu) bulan dapat diajukan KPA kepada Kepala KPPN

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

Jika diperlukan dapat dilakukan mekanisme uang muka dengan menyalurkan dana UP oleh BPP kepada pihak madrasah swasta berdasarkan Surat Perintah Bayar (SPBy) yang ditandatangani oleh BPP Kepala Madrasah dan PPK atas nama KPA dengan memperhatikan batas waktu pertanggungjawaban

Madrasah dapat membelanjakan sendiri atas uang muka tersebut sesuai RKAM yang telah diajukan dengan memperhatikan akuntabilitas laporan pertanggungjawaban

Dalam hal pembayaran yang dilakukan Bendahara Pengeluaran merupakan uang muka kerja SPBy dilampiria Rencana pelaksanaan kegiatanpembayaranb Rincian kebutuhan dana dan c Batas waktu pertanggungjawaban penggunaan uang muka kerja

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

  • MEKANISME PENCAIRAN DANA dan PENYUSUNAN LAPORAN BOS PADA KEMEN
  • Latar Belakang
  • BELANJA BANTUAN SOSIAL
  • Bultek 10 SAP Akuntansi Belanja Bantuan Sosial
  • Hal-hal yang perlu diperhatikan
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (1)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (2)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (3)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (4)
  • Slide 10
  • PENGERTIAN
  • TUJUAN UMUM
  • TUJUAN KHUSUS
  • PROGRAM PRIORITAS
  • Slide 15
  • Slide 16
  • PENCAIRAN BELANJA BANTUAN SOSIAL (PMK No 81PMK052012)
  • Slide 18
  • Slide 19
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • IMPLEMENTASI SURAT DIRJEN PERBENDAHARAAN NOMOR S-8245PB2014
  • Slide 25
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Slide 31
  • Slide 32
  • Slide 33
  • Slide 34
  • Slide 35
  • Slide 36
  • Slide 37
  • Slide 38
  • Slide 39
  • Slide 40
  • SYARAT PENYALURAN DANA BOS
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS) (2)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP (2)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP (3)
Page 31: MEKANISME PENCAIRAN DANA dan PENYUSUNAN LAPORAN BOS.pptx

1 Bendahara PengeluaranBPP melakukan pembayaran atas UP berdasarkan Surat Perintah Bayar (SPBy) yang dilampiri bukti2 pengeluaran yang disetujui dan ditandatangani oleh PPK

2 Dalam hal pembayaran yang dilakukan Bendahara Pengeluaran merupakan uang muka kerja SPBy dilampirindash rencana pelaksanaan kegiatanpembayaranndash rincian kebutuhan dana dan ndash batas waktu pertanggungjawaban penggunaan uang muka kerja

3 Berdasarkan SPBy yang diterimanya Bendahara PengeluaranBPP melakukanndash pengujian atas tagihan pada SPBy danndash pemungutanpemotongan pajakbukan pajak atas tagihan dalam SPBy

yang diajukan dan menyetorkan ke kas negara4 Berdasarkan rencana pelaksanaan kegiatan pembayaran dan rincian

kebutuhan dana Bendahara Pengeluaran BPP melakukan pengujian ketersediaan dana

MEKANISME PEMBAYARAN OLEH BPBPP

5 Apabila SPBy telah memenuhi persyaratan pembayaran BP BPP melakukan pembayaran bila tidak memenuhi persyaratan maka BP BPP harus menolak SPBy

7 Penerima uang muka kerja harus mempertanggungjawabkan uang muka kerja sesuai batas waktu berupa kuitansibukti pembelian yg disahkan PPK beserta faktur pajak dan SSP serta nota bukti penerimaan barang jasa atau dokumen pendukung lain yg disahkan PPK Berdasarkan pertanggungjawaban tsb BP BPP melakukan pengujian bukti pengeluaran

8 Dalam hal sampai batas waktu penerima uang muka kerja belum menyampaikan bukti pengeluaran BP BPP menyampaikan permintaan tertulis agar penerima uang muka kerja segera mempertanggungjawabkan uang muka kerja ditembuskan kepada PPK

9 BPP menyampaikan SPBy beserta bukti pengeluaran kepada BP10 BP menyampaikan bukti pengeluaran kepada PPK untuk pembuatan SPP

GUPGUP Nihil

MEKANISME PEMBAYARAN OLEH BPBPP

33

UANG PERSEDIAAN

bull Perubahan Besaran UP dilaksanakan melalui Kepala Kanwil Ditjen PerbendaharaanKetentuan lama oleh Dirjen Perbendaharaan

bull Pada akhir hari kerja uang tunai di Bendahara yang berasal dari UP tidak boleh melebihi Rp 50 Juta

bull Revolving UP sebesar 50 Ketentuan lama 75

bull UP digunakan untuk jenis belanja barang (52) Belanja Modal (53) dan Belanja Lain-lain (58) dengan nilai sampai dengan Rp50000000ndash 1 (satu) penerimapenyedia barangjasa dan bukan merupakan untuk

pengadaan barangjasa yang dipecah-pecah Ketentuan lama UP digunakan untuk jenis belanja barang belanja modal (pendukung)

dan lain-lain maksimal Rp20 juta untuk setiap kuitansi

34

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN

bull Persetujuan TUP oleh Kepala KPPN (berapapun nilainya) termasuk persetujuan melewati waktu 1 bulan Ketentuan lama oleh Kepala Kanwil DJPB untuk nilai di

atas 500 Juta

bull Pertanggungjawaban TUP dapat diangsur (harianmingguan) selama batas waktu pertanggungjawaban TUP (Pasal 49 ayat (1)) (tujuan agar pencatatan realisasi belanja lebih cepat) Ketentuan lama Pertanggungjawaban TUP harus

dilaksanakan sekaligus

SPP-UPTUP diselesaikan paling lambat 2 (dua) hari kerja SPP-GUP diselesaikan paling lambat 4 (empat) hari kerja SPP-PTUP diselesaikan paling lambat 3 (tiga) hari kerja dan SPP-LS diselesaikan paling lambat 5 (lima) hari kerja

PPSPM menyampaikan SPM kepada KPPN paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah SPM diterbitkan

Lima hari kerja setelah serah terima pekerjaan penyedia barangjasa menyampaikan tagihan kepada PPK

PPK menerbitkan SPP-LS dalam waktu 5 hari kerja Proses Penyelesaian

Pekerjaan harus

dilaporkan secara berkala kepada KPA

Norma Waktu Penyelesaian Tagihan

LAPORAN

Pelaksanaan kegiatan dan penggunaan anggaran pada DIPA yang mengakibatkan pengeluaran negara dilakukan melalui pembuatan komitmen

Pembuatan komitmen dilakukan dalam bentukndash Perjanjiankontrak untuk pengadaan barangjasa danataundash Penetapan keputusan

Pembuatan komitmen melalui penetapan keputusan yang mengakibatkan pengeluaran negara antara lain untuk

ndash pelaksanaan belanja pegawaindash pelaksanaan perjalanan dinas yang dilaksanakan secara swakelolandash pelaksanaan kegiatan swakelola termasuk pembayaran honorarium kegiatan

ataundash pelaksanaan belanja bantuan sosial dalam bentuk transfer uang kepada penerima

bantuan

PEMBUATAN KOMITMEN

Atas perjanjiankontrak yang akan dibayar melalui SPM-LS PPK mencatatkan perjanjiankontrak dan menyampaikan paling lambat 5 hari kerja setelah ditandatangani perjanjiankontrak tersebut ke KPPN secara langsung atau melalui e-mail yang meliputi data

ndash nama dan kode Satker serta uraian fungsisubfungsi program kegiatan output dan akun yang digunakan

ndash nomor Surat Pengesahan dan tanggal DIPAndash nomor tanggal dan nilai perjanjiankontrak yang telah dibuat oleh Satkerndash uraian pekerjaan yang diperjanjikanndash data penyedia barangjasa yang tercantum dalam perjanjiankontrak antara lain nama rekanan

alamat rekanan NPWP nama bank nama dan nomor rekening penerima pembayaranndash jangka waktu dan tanggal penyelesaian pekerjaan serta masa pemeliharaan apabila dipersyaratkanndash ketentuan sanksi apabila terjadi wanprestasindash addendum perjanjiankontrak apabila terdapat perubahan data pada perjanjiankontrak tersebutndash cara pembayaran dan rencana pelaksanaan pembayaran

sekaligus (nilai rencana bulan ) atau secara bertahap (nilai rencana bulan )

Alokasi dana yang sudah tercatat dan terikat dengan perjanjiankontrak tidak dapat digunakan lagi untuk kebutuhan lain

Data perjanjiankontrak dalam Kartu Pengawasan Kontrak KPPN digunakan untuk menguji kesesuaian tagihan yang tercantum pada SPM

Pencatatan Komitmen oleh KPPN

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN amp PENYALURAN DANA BOS

No Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Identifikasi Pencairan

1 PengembanganPerpustakaan

Pembelian bukuperabot Perpustakaan Akses internet Pengembangan database perpustakaan Peningkatan kapasitas Pustakawan Pembelian AC perpustakaan

Pengadaan barangjasa dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

2 Kegiatan dalam rangkapenerimaan peserta didikbaru

Termasuk untuk konsumsi dan honor panitia dalam rangka penerimaan peserta didik baru

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

3 Kegiatan pembelajarandan ekstra kurikuler siswa

Termasuk untuk honor tambahan jam mengajar transportasi pembelian peralatan

Penerbitan SK Honor Pengadaan barang dengan

nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

4 Kegiatan Ulangan danUjian

ATK Honor pengawas dan koreksi hasil ujian Transportasi

Penerbitan SK Honor Pengadaan barang dengan

nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

5 Pembelian bahan-bahanhabis pakai

ATK Suku cadang alat kantor Alat kebersihan

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN amp PENYALURAN DANA BOS

No Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Identifikasi Pencairan

6 Langganan daya dan jasa Listrik Air TeleponAkses internetPembelian genset atau panel surya

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

7 Perawatan madrasah Rehab ringan tidak lebih dari Rp 10 juta Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

8 Pembayaran honorariumbulanan guru honorer dan tenaga kependidikanhonorer

Guru honorer Pegawai administrasi (termasuk administrasi BOS

untuk MI) Pegawai perpustakaan Penjaga Madrasah Satpam Pegawai kebersihan

Penerbitan SK Honor Pengadaan barang dengan

nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

9 Pengembangan profesiguru dan tenagakependidikan

Biaya akomodasi seminar Fotocopy Transportasi

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

10 Membantu siswa miskin Transportasi Seragam sekolah

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN amp PENYALURAN DANA BOS

No Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Identifikasi Pencairan

11 Pembiayaan pengelolaanBOS

ATK Penggandaan Transportasi

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

12 Pembelian perangkatkomputer

Dekstop Laptop Proyektor

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

13 Pembiayaan asrama danpembelian peralatanibadah

Pembelian kitab kuning Peralatan sholat

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

14 Biaya lainnya jika seluruhkomponen 1 sd 13 telahterpenuhi pendanaannyadari BOS

Alat peraga pendidikan UKS Mebelair

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

SYARAT PENYALURAN DANA BOS

KPA dapat membuka rekening pengeluaran atas nama BPP dengan persetujuan kuasa BUN

PPK menandatangani Surat Perjanjian Pemberian Bantuan (SPPB) dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Madrasah (RKAM) BOS yang diajukan oleh setiap Madrasah

BPP merekapitulasi RKAM setiap madrasah kemudian PPK dan BPP mengajukan rekapitulasi RKAM tersebut ke Bendahara Pengeluaran (BP) sebagai pedoman kebutuhan Pembayaran Langsung (LS) belanja barangjasa Uang Persediaan (UP) atau Tambahan Uang Persediaan (TUP) khusus pencairan dana BOS

PPK dapat mengklasifikasikan kategori belanja barangjasa belanja kegiatan belanja pegawai belanja bansos dan perjalanan dinas dari rekapitulasi RKAM setiap madrasah sebagai pedoman dalam mekanisme pembayaran dana BOS

Madrasah harus menyampaikan SPPB dan RKAM setiap pengajuan pencairan dana BOS

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)

Pembayaran di atas Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa menggunakan mekanisme pembayaran langsung (LS) belanja barangjasa oleh PPK namun di bawah Rp 50000000- juga dapat dilakukan mekanisme LS

PPK membuat Surat PerjanjianKontrak terhadap pihak penyedia barangjasa

PPK dapat menerbitkan Surat Permohonan Pembayaran Langsung (SPP-LS) apabila persyaratan pembayaran tagihan sudah terpenuhi dan sudah diuji secara materil

KPA dapat mengeluarkan SPM-LS sebagai pengajuan pencairan terhadap pihak penyedia barangjasa kepada KPPN

Pembayaran LS selain ditujukan kepada pihak penyedia barangjasa atas dasar perjanjiankontrak ditujukan pula ke Bendahara Pengeluaran untuk keperluan pembayaran honorarium dan perjalanan dinas atas dasar surat keputusan

1113088111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088 11130881113088 111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088 11130881113088111308811130881113088

Pelaksanaan pembayaran tagihan kepada penyedia barangjasa harus disertai 1) Bukti perjanjiankontrak2) Referensi Bank yang menunjukkan nama dan nomor rekening

penyedia barangjasa3) Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan4) Berita Acara Serah Terima PekerjaanBarang5) Bukti penyelesaian pekerjaan lainnya sesuai ketentuan6) Berita Acara Pembayaran7) Kuitansi yang telah ditandatangani oleh penyedia barangjasa

dan PPK sesuai (format lampiran 4)8) Faktur pajak beserta Surat Setoran Pajak (SSP) yang telah

ditandatangani oleh Wajib PajakBendahara Pengeluaran9) Jaminan yang dikeluarkan oleh Bank atau lembaga keuangan

lainnya sebagaimana dipersyaratkan dalam peraturan perundang-undangan mengenai pengadaan barangjasa pemerintah

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

Pembayaran sampai dengan Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa dapat menggunakan mekanisme UPTUP melalui PPK dan BPP

KPA mengajukan permintaan UPTUP kepada Kepala KPPN setempat

KPA dapat mengajukan persetujuan besaran UP melampaui besaran yang ditetapkan sesuai pagu DIPA kepada Kepala Kanwil DJPB berdasarkan pengajuan rekapitulasi RKAM dari BPP kepada BP

Pembayaran melebihi Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa dapat dilakukan dengan UP oleh PPK setelah mendapat persetujuan dari Direktur Jenderal Perbendaharaan atas permintaan KPA

BP dapat mentransfer dana UPTUP kepada BPP melalui rekening sesuai kebutuhan mengacu pada RKAM

Setiap BPP dapat mengajukan penggantian UP melalui BP apabila UP yang dikelolanya telah dipergunakan paling sedikit 50 (lima puluh persen) sehingga BP dapat melakukan penggantian (revolving) UP yang telah digunakan sepanjang dana yang dapat dibayarkan dengan UP masih tersedia dalam DIPA

Pengajuan pembayaran UPTUP tahap berikutnya BPP harus menyiapkan bukti-bukti laporan pertanggungjawaban kepada BP terhadap UPTUP yang telah dibayarkan sebelumnya

KPA dapat mengajukan TUP kepada Kepala KPPN jika sisa UP pada BP tdk cukup tersedia membiayai kegiatan yang mendesak tidak dapat ditunda

Permohonan persetujuan perpanjangan pertanggungjawaban TUP melampaui 1 (satu) bulan dapat diajukan KPA kepada Kepala KPPN

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

Jika diperlukan dapat dilakukan mekanisme uang muka dengan menyalurkan dana UP oleh BPP kepada pihak madrasah swasta berdasarkan Surat Perintah Bayar (SPBy) yang ditandatangani oleh BPP Kepala Madrasah dan PPK atas nama KPA dengan memperhatikan batas waktu pertanggungjawaban

Madrasah dapat membelanjakan sendiri atas uang muka tersebut sesuai RKAM yang telah diajukan dengan memperhatikan akuntabilitas laporan pertanggungjawaban

Dalam hal pembayaran yang dilakukan Bendahara Pengeluaran merupakan uang muka kerja SPBy dilampiria Rencana pelaksanaan kegiatanpembayaranb Rincian kebutuhan dana dan c Batas waktu pertanggungjawaban penggunaan uang muka kerja

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

  • MEKANISME PENCAIRAN DANA dan PENYUSUNAN LAPORAN BOS PADA KEMEN
  • Latar Belakang
  • BELANJA BANTUAN SOSIAL
  • Bultek 10 SAP Akuntansi Belanja Bantuan Sosial
  • Hal-hal yang perlu diperhatikan
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (1)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (2)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (3)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (4)
  • Slide 10
  • PENGERTIAN
  • TUJUAN UMUM
  • TUJUAN KHUSUS
  • PROGRAM PRIORITAS
  • Slide 15
  • Slide 16
  • PENCAIRAN BELANJA BANTUAN SOSIAL (PMK No 81PMK052012)
  • Slide 18
  • Slide 19
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • IMPLEMENTASI SURAT DIRJEN PERBENDAHARAAN NOMOR S-8245PB2014
  • Slide 25
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Slide 31
  • Slide 32
  • Slide 33
  • Slide 34
  • Slide 35
  • Slide 36
  • Slide 37
  • Slide 38
  • Slide 39
  • Slide 40
  • SYARAT PENYALURAN DANA BOS
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS) (2)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP (2)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP (3)
Page 32: MEKANISME PENCAIRAN DANA dan PENYUSUNAN LAPORAN BOS.pptx

5 Apabila SPBy telah memenuhi persyaratan pembayaran BP BPP melakukan pembayaran bila tidak memenuhi persyaratan maka BP BPP harus menolak SPBy

7 Penerima uang muka kerja harus mempertanggungjawabkan uang muka kerja sesuai batas waktu berupa kuitansibukti pembelian yg disahkan PPK beserta faktur pajak dan SSP serta nota bukti penerimaan barang jasa atau dokumen pendukung lain yg disahkan PPK Berdasarkan pertanggungjawaban tsb BP BPP melakukan pengujian bukti pengeluaran

8 Dalam hal sampai batas waktu penerima uang muka kerja belum menyampaikan bukti pengeluaran BP BPP menyampaikan permintaan tertulis agar penerima uang muka kerja segera mempertanggungjawabkan uang muka kerja ditembuskan kepada PPK

9 BPP menyampaikan SPBy beserta bukti pengeluaran kepada BP10 BP menyampaikan bukti pengeluaran kepada PPK untuk pembuatan SPP

GUPGUP Nihil

MEKANISME PEMBAYARAN OLEH BPBPP

33

UANG PERSEDIAAN

bull Perubahan Besaran UP dilaksanakan melalui Kepala Kanwil Ditjen PerbendaharaanKetentuan lama oleh Dirjen Perbendaharaan

bull Pada akhir hari kerja uang tunai di Bendahara yang berasal dari UP tidak boleh melebihi Rp 50 Juta

bull Revolving UP sebesar 50 Ketentuan lama 75

bull UP digunakan untuk jenis belanja barang (52) Belanja Modal (53) dan Belanja Lain-lain (58) dengan nilai sampai dengan Rp50000000ndash 1 (satu) penerimapenyedia barangjasa dan bukan merupakan untuk

pengadaan barangjasa yang dipecah-pecah Ketentuan lama UP digunakan untuk jenis belanja barang belanja modal (pendukung)

dan lain-lain maksimal Rp20 juta untuk setiap kuitansi

34

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN

bull Persetujuan TUP oleh Kepala KPPN (berapapun nilainya) termasuk persetujuan melewati waktu 1 bulan Ketentuan lama oleh Kepala Kanwil DJPB untuk nilai di

atas 500 Juta

bull Pertanggungjawaban TUP dapat diangsur (harianmingguan) selama batas waktu pertanggungjawaban TUP (Pasal 49 ayat (1)) (tujuan agar pencatatan realisasi belanja lebih cepat) Ketentuan lama Pertanggungjawaban TUP harus

dilaksanakan sekaligus

SPP-UPTUP diselesaikan paling lambat 2 (dua) hari kerja SPP-GUP diselesaikan paling lambat 4 (empat) hari kerja SPP-PTUP diselesaikan paling lambat 3 (tiga) hari kerja dan SPP-LS diselesaikan paling lambat 5 (lima) hari kerja

PPSPM menyampaikan SPM kepada KPPN paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah SPM diterbitkan

Lima hari kerja setelah serah terima pekerjaan penyedia barangjasa menyampaikan tagihan kepada PPK

PPK menerbitkan SPP-LS dalam waktu 5 hari kerja Proses Penyelesaian

Pekerjaan harus

dilaporkan secara berkala kepada KPA

Norma Waktu Penyelesaian Tagihan

LAPORAN

Pelaksanaan kegiatan dan penggunaan anggaran pada DIPA yang mengakibatkan pengeluaran negara dilakukan melalui pembuatan komitmen

Pembuatan komitmen dilakukan dalam bentukndash Perjanjiankontrak untuk pengadaan barangjasa danataundash Penetapan keputusan

Pembuatan komitmen melalui penetapan keputusan yang mengakibatkan pengeluaran negara antara lain untuk

ndash pelaksanaan belanja pegawaindash pelaksanaan perjalanan dinas yang dilaksanakan secara swakelolandash pelaksanaan kegiatan swakelola termasuk pembayaran honorarium kegiatan

ataundash pelaksanaan belanja bantuan sosial dalam bentuk transfer uang kepada penerima

bantuan

PEMBUATAN KOMITMEN

Atas perjanjiankontrak yang akan dibayar melalui SPM-LS PPK mencatatkan perjanjiankontrak dan menyampaikan paling lambat 5 hari kerja setelah ditandatangani perjanjiankontrak tersebut ke KPPN secara langsung atau melalui e-mail yang meliputi data

ndash nama dan kode Satker serta uraian fungsisubfungsi program kegiatan output dan akun yang digunakan

ndash nomor Surat Pengesahan dan tanggal DIPAndash nomor tanggal dan nilai perjanjiankontrak yang telah dibuat oleh Satkerndash uraian pekerjaan yang diperjanjikanndash data penyedia barangjasa yang tercantum dalam perjanjiankontrak antara lain nama rekanan

alamat rekanan NPWP nama bank nama dan nomor rekening penerima pembayaranndash jangka waktu dan tanggal penyelesaian pekerjaan serta masa pemeliharaan apabila dipersyaratkanndash ketentuan sanksi apabila terjadi wanprestasindash addendum perjanjiankontrak apabila terdapat perubahan data pada perjanjiankontrak tersebutndash cara pembayaran dan rencana pelaksanaan pembayaran

sekaligus (nilai rencana bulan ) atau secara bertahap (nilai rencana bulan )

Alokasi dana yang sudah tercatat dan terikat dengan perjanjiankontrak tidak dapat digunakan lagi untuk kebutuhan lain

Data perjanjiankontrak dalam Kartu Pengawasan Kontrak KPPN digunakan untuk menguji kesesuaian tagihan yang tercantum pada SPM

Pencatatan Komitmen oleh KPPN

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN amp PENYALURAN DANA BOS

No Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Identifikasi Pencairan

1 PengembanganPerpustakaan

Pembelian bukuperabot Perpustakaan Akses internet Pengembangan database perpustakaan Peningkatan kapasitas Pustakawan Pembelian AC perpustakaan

Pengadaan barangjasa dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

2 Kegiatan dalam rangkapenerimaan peserta didikbaru

Termasuk untuk konsumsi dan honor panitia dalam rangka penerimaan peserta didik baru

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

3 Kegiatan pembelajarandan ekstra kurikuler siswa

Termasuk untuk honor tambahan jam mengajar transportasi pembelian peralatan

Penerbitan SK Honor Pengadaan barang dengan

nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

4 Kegiatan Ulangan danUjian

ATK Honor pengawas dan koreksi hasil ujian Transportasi

Penerbitan SK Honor Pengadaan barang dengan

nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

5 Pembelian bahan-bahanhabis pakai

ATK Suku cadang alat kantor Alat kebersihan

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN amp PENYALURAN DANA BOS

No Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Identifikasi Pencairan

6 Langganan daya dan jasa Listrik Air TeleponAkses internetPembelian genset atau panel surya

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

7 Perawatan madrasah Rehab ringan tidak lebih dari Rp 10 juta Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

8 Pembayaran honorariumbulanan guru honorer dan tenaga kependidikanhonorer

Guru honorer Pegawai administrasi (termasuk administrasi BOS

untuk MI) Pegawai perpustakaan Penjaga Madrasah Satpam Pegawai kebersihan

Penerbitan SK Honor Pengadaan barang dengan

nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

9 Pengembangan profesiguru dan tenagakependidikan

Biaya akomodasi seminar Fotocopy Transportasi

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

10 Membantu siswa miskin Transportasi Seragam sekolah

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN amp PENYALURAN DANA BOS

No Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Identifikasi Pencairan

11 Pembiayaan pengelolaanBOS

ATK Penggandaan Transportasi

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

12 Pembelian perangkatkomputer

Dekstop Laptop Proyektor

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

13 Pembiayaan asrama danpembelian peralatanibadah

Pembelian kitab kuning Peralatan sholat

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

14 Biaya lainnya jika seluruhkomponen 1 sd 13 telahterpenuhi pendanaannyadari BOS

Alat peraga pendidikan UKS Mebelair

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

SYARAT PENYALURAN DANA BOS

KPA dapat membuka rekening pengeluaran atas nama BPP dengan persetujuan kuasa BUN

PPK menandatangani Surat Perjanjian Pemberian Bantuan (SPPB) dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Madrasah (RKAM) BOS yang diajukan oleh setiap Madrasah

BPP merekapitulasi RKAM setiap madrasah kemudian PPK dan BPP mengajukan rekapitulasi RKAM tersebut ke Bendahara Pengeluaran (BP) sebagai pedoman kebutuhan Pembayaran Langsung (LS) belanja barangjasa Uang Persediaan (UP) atau Tambahan Uang Persediaan (TUP) khusus pencairan dana BOS

PPK dapat mengklasifikasikan kategori belanja barangjasa belanja kegiatan belanja pegawai belanja bansos dan perjalanan dinas dari rekapitulasi RKAM setiap madrasah sebagai pedoman dalam mekanisme pembayaran dana BOS

Madrasah harus menyampaikan SPPB dan RKAM setiap pengajuan pencairan dana BOS

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)

Pembayaran di atas Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa menggunakan mekanisme pembayaran langsung (LS) belanja barangjasa oleh PPK namun di bawah Rp 50000000- juga dapat dilakukan mekanisme LS

PPK membuat Surat PerjanjianKontrak terhadap pihak penyedia barangjasa

PPK dapat menerbitkan Surat Permohonan Pembayaran Langsung (SPP-LS) apabila persyaratan pembayaran tagihan sudah terpenuhi dan sudah diuji secara materil

KPA dapat mengeluarkan SPM-LS sebagai pengajuan pencairan terhadap pihak penyedia barangjasa kepada KPPN

Pembayaran LS selain ditujukan kepada pihak penyedia barangjasa atas dasar perjanjiankontrak ditujukan pula ke Bendahara Pengeluaran untuk keperluan pembayaran honorarium dan perjalanan dinas atas dasar surat keputusan

1113088111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088 11130881113088 111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088 11130881113088111308811130881113088

Pelaksanaan pembayaran tagihan kepada penyedia barangjasa harus disertai 1) Bukti perjanjiankontrak2) Referensi Bank yang menunjukkan nama dan nomor rekening

penyedia barangjasa3) Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan4) Berita Acara Serah Terima PekerjaanBarang5) Bukti penyelesaian pekerjaan lainnya sesuai ketentuan6) Berita Acara Pembayaran7) Kuitansi yang telah ditandatangani oleh penyedia barangjasa

dan PPK sesuai (format lampiran 4)8) Faktur pajak beserta Surat Setoran Pajak (SSP) yang telah

ditandatangani oleh Wajib PajakBendahara Pengeluaran9) Jaminan yang dikeluarkan oleh Bank atau lembaga keuangan

lainnya sebagaimana dipersyaratkan dalam peraturan perundang-undangan mengenai pengadaan barangjasa pemerintah

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

Pembayaran sampai dengan Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa dapat menggunakan mekanisme UPTUP melalui PPK dan BPP

KPA mengajukan permintaan UPTUP kepada Kepala KPPN setempat

KPA dapat mengajukan persetujuan besaran UP melampaui besaran yang ditetapkan sesuai pagu DIPA kepada Kepala Kanwil DJPB berdasarkan pengajuan rekapitulasi RKAM dari BPP kepada BP

Pembayaran melebihi Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa dapat dilakukan dengan UP oleh PPK setelah mendapat persetujuan dari Direktur Jenderal Perbendaharaan atas permintaan KPA

BP dapat mentransfer dana UPTUP kepada BPP melalui rekening sesuai kebutuhan mengacu pada RKAM

Setiap BPP dapat mengajukan penggantian UP melalui BP apabila UP yang dikelolanya telah dipergunakan paling sedikit 50 (lima puluh persen) sehingga BP dapat melakukan penggantian (revolving) UP yang telah digunakan sepanjang dana yang dapat dibayarkan dengan UP masih tersedia dalam DIPA

Pengajuan pembayaran UPTUP tahap berikutnya BPP harus menyiapkan bukti-bukti laporan pertanggungjawaban kepada BP terhadap UPTUP yang telah dibayarkan sebelumnya

KPA dapat mengajukan TUP kepada Kepala KPPN jika sisa UP pada BP tdk cukup tersedia membiayai kegiatan yang mendesak tidak dapat ditunda

Permohonan persetujuan perpanjangan pertanggungjawaban TUP melampaui 1 (satu) bulan dapat diajukan KPA kepada Kepala KPPN

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

Jika diperlukan dapat dilakukan mekanisme uang muka dengan menyalurkan dana UP oleh BPP kepada pihak madrasah swasta berdasarkan Surat Perintah Bayar (SPBy) yang ditandatangani oleh BPP Kepala Madrasah dan PPK atas nama KPA dengan memperhatikan batas waktu pertanggungjawaban

Madrasah dapat membelanjakan sendiri atas uang muka tersebut sesuai RKAM yang telah diajukan dengan memperhatikan akuntabilitas laporan pertanggungjawaban

Dalam hal pembayaran yang dilakukan Bendahara Pengeluaran merupakan uang muka kerja SPBy dilampiria Rencana pelaksanaan kegiatanpembayaranb Rincian kebutuhan dana dan c Batas waktu pertanggungjawaban penggunaan uang muka kerja

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

  • MEKANISME PENCAIRAN DANA dan PENYUSUNAN LAPORAN BOS PADA KEMEN
  • Latar Belakang
  • BELANJA BANTUAN SOSIAL
  • Bultek 10 SAP Akuntansi Belanja Bantuan Sosial
  • Hal-hal yang perlu diperhatikan
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (1)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (2)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (3)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (4)
  • Slide 10
  • PENGERTIAN
  • TUJUAN UMUM
  • TUJUAN KHUSUS
  • PROGRAM PRIORITAS
  • Slide 15
  • Slide 16
  • PENCAIRAN BELANJA BANTUAN SOSIAL (PMK No 81PMK052012)
  • Slide 18
  • Slide 19
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • IMPLEMENTASI SURAT DIRJEN PERBENDAHARAAN NOMOR S-8245PB2014
  • Slide 25
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Slide 31
  • Slide 32
  • Slide 33
  • Slide 34
  • Slide 35
  • Slide 36
  • Slide 37
  • Slide 38
  • Slide 39
  • Slide 40
  • SYARAT PENYALURAN DANA BOS
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS) (2)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP (2)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP (3)
Page 33: MEKANISME PENCAIRAN DANA dan PENYUSUNAN LAPORAN BOS.pptx

33

UANG PERSEDIAAN

bull Perubahan Besaran UP dilaksanakan melalui Kepala Kanwil Ditjen PerbendaharaanKetentuan lama oleh Dirjen Perbendaharaan

bull Pada akhir hari kerja uang tunai di Bendahara yang berasal dari UP tidak boleh melebihi Rp 50 Juta

bull Revolving UP sebesar 50 Ketentuan lama 75

bull UP digunakan untuk jenis belanja barang (52) Belanja Modal (53) dan Belanja Lain-lain (58) dengan nilai sampai dengan Rp50000000ndash 1 (satu) penerimapenyedia barangjasa dan bukan merupakan untuk

pengadaan barangjasa yang dipecah-pecah Ketentuan lama UP digunakan untuk jenis belanja barang belanja modal (pendukung)

dan lain-lain maksimal Rp20 juta untuk setiap kuitansi

34

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN

bull Persetujuan TUP oleh Kepala KPPN (berapapun nilainya) termasuk persetujuan melewati waktu 1 bulan Ketentuan lama oleh Kepala Kanwil DJPB untuk nilai di

atas 500 Juta

bull Pertanggungjawaban TUP dapat diangsur (harianmingguan) selama batas waktu pertanggungjawaban TUP (Pasal 49 ayat (1)) (tujuan agar pencatatan realisasi belanja lebih cepat) Ketentuan lama Pertanggungjawaban TUP harus

dilaksanakan sekaligus

SPP-UPTUP diselesaikan paling lambat 2 (dua) hari kerja SPP-GUP diselesaikan paling lambat 4 (empat) hari kerja SPP-PTUP diselesaikan paling lambat 3 (tiga) hari kerja dan SPP-LS diselesaikan paling lambat 5 (lima) hari kerja

PPSPM menyampaikan SPM kepada KPPN paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah SPM diterbitkan

Lima hari kerja setelah serah terima pekerjaan penyedia barangjasa menyampaikan tagihan kepada PPK

PPK menerbitkan SPP-LS dalam waktu 5 hari kerja Proses Penyelesaian

Pekerjaan harus

dilaporkan secara berkala kepada KPA

Norma Waktu Penyelesaian Tagihan

LAPORAN

Pelaksanaan kegiatan dan penggunaan anggaran pada DIPA yang mengakibatkan pengeluaran negara dilakukan melalui pembuatan komitmen

Pembuatan komitmen dilakukan dalam bentukndash Perjanjiankontrak untuk pengadaan barangjasa danataundash Penetapan keputusan

Pembuatan komitmen melalui penetapan keputusan yang mengakibatkan pengeluaran negara antara lain untuk

ndash pelaksanaan belanja pegawaindash pelaksanaan perjalanan dinas yang dilaksanakan secara swakelolandash pelaksanaan kegiatan swakelola termasuk pembayaran honorarium kegiatan

ataundash pelaksanaan belanja bantuan sosial dalam bentuk transfer uang kepada penerima

bantuan

PEMBUATAN KOMITMEN

Atas perjanjiankontrak yang akan dibayar melalui SPM-LS PPK mencatatkan perjanjiankontrak dan menyampaikan paling lambat 5 hari kerja setelah ditandatangani perjanjiankontrak tersebut ke KPPN secara langsung atau melalui e-mail yang meliputi data

ndash nama dan kode Satker serta uraian fungsisubfungsi program kegiatan output dan akun yang digunakan

ndash nomor Surat Pengesahan dan tanggal DIPAndash nomor tanggal dan nilai perjanjiankontrak yang telah dibuat oleh Satkerndash uraian pekerjaan yang diperjanjikanndash data penyedia barangjasa yang tercantum dalam perjanjiankontrak antara lain nama rekanan

alamat rekanan NPWP nama bank nama dan nomor rekening penerima pembayaranndash jangka waktu dan tanggal penyelesaian pekerjaan serta masa pemeliharaan apabila dipersyaratkanndash ketentuan sanksi apabila terjadi wanprestasindash addendum perjanjiankontrak apabila terdapat perubahan data pada perjanjiankontrak tersebutndash cara pembayaran dan rencana pelaksanaan pembayaran

sekaligus (nilai rencana bulan ) atau secara bertahap (nilai rencana bulan )

Alokasi dana yang sudah tercatat dan terikat dengan perjanjiankontrak tidak dapat digunakan lagi untuk kebutuhan lain

Data perjanjiankontrak dalam Kartu Pengawasan Kontrak KPPN digunakan untuk menguji kesesuaian tagihan yang tercantum pada SPM

Pencatatan Komitmen oleh KPPN

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN amp PENYALURAN DANA BOS

No Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Identifikasi Pencairan

1 PengembanganPerpustakaan

Pembelian bukuperabot Perpustakaan Akses internet Pengembangan database perpustakaan Peningkatan kapasitas Pustakawan Pembelian AC perpustakaan

Pengadaan barangjasa dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

2 Kegiatan dalam rangkapenerimaan peserta didikbaru

Termasuk untuk konsumsi dan honor panitia dalam rangka penerimaan peserta didik baru

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

3 Kegiatan pembelajarandan ekstra kurikuler siswa

Termasuk untuk honor tambahan jam mengajar transportasi pembelian peralatan

Penerbitan SK Honor Pengadaan barang dengan

nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

4 Kegiatan Ulangan danUjian

ATK Honor pengawas dan koreksi hasil ujian Transportasi

Penerbitan SK Honor Pengadaan barang dengan

nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

5 Pembelian bahan-bahanhabis pakai

ATK Suku cadang alat kantor Alat kebersihan

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN amp PENYALURAN DANA BOS

No Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Identifikasi Pencairan

6 Langganan daya dan jasa Listrik Air TeleponAkses internetPembelian genset atau panel surya

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

7 Perawatan madrasah Rehab ringan tidak lebih dari Rp 10 juta Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

8 Pembayaran honorariumbulanan guru honorer dan tenaga kependidikanhonorer

Guru honorer Pegawai administrasi (termasuk administrasi BOS

untuk MI) Pegawai perpustakaan Penjaga Madrasah Satpam Pegawai kebersihan

Penerbitan SK Honor Pengadaan barang dengan

nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

9 Pengembangan profesiguru dan tenagakependidikan

Biaya akomodasi seminar Fotocopy Transportasi

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

10 Membantu siswa miskin Transportasi Seragam sekolah

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN amp PENYALURAN DANA BOS

No Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Identifikasi Pencairan

11 Pembiayaan pengelolaanBOS

ATK Penggandaan Transportasi

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

12 Pembelian perangkatkomputer

Dekstop Laptop Proyektor

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

13 Pembiayaan asrama danpembelian peralatanibadah

Pembelian kitab kuning Peralatan sholat

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

14 Biaya lainnya jika seluruhkomponen 1 sd 13 telahterpenuhi pendanaannyadari BOS

Alat peraga pendidikan UKS Mebelair

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

SYARAT PENYALURAN DANA BOS

KPA dapat membuka rekening pengeluaran atas nama BPP dengan persetujuan kuasa BUN

PPK menandatangani Surat Perjanjian Pemberian Bantuan (SPPB) dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Madrasah (RKAM) BOS yang diajukan oleh setiap Madrasah

BPP merekapitulasi RKAM setiap madrasah kemudian PPK dan BPP mengajukan rekapitulasi RKAM tersebut ke Bendahara Pengeluaran (BP) sebagai pedoman kebutuhan Pembayaran Langsung (LS) belanja barangjasa Uang Persediaan (UP) atau Tambahan Uang Persediaan (TUP) khusus pencairan dana BOS

PPK dapat mengklasifikasikan kategori belanja barangjasa belanja kegiatan belanja pegawai belanja bansos dan perjalanan dinas dari rekapitulasi RKAM setiap madrasah sebagai pedoman dalam mekanisme pembayaran dana BOS

Madrasah harus menyampaikan SPPB dan RKAM setiap pengajuan pencairan dana BOS

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)

Pembayaran di atas Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa menggunakan mekanisme pembayaran langsung (LS) belanja barangjasa oleh PPK namun di bawah Rp 50000000- juga dapat dilakukan mekanisme LS

PPK membuat Surat PerjanjianKontrak terhadap pihak penyedia barangjasa

PPK dapat menerbitkan Surat Permohonan Pembayaran Langsung (SPP-LS) apabila persyaratan pembayaran tagihan sudah terpenuhi dan sudah diuji secara materil

KPA dapat mengeluarkan SPM-LS sebagai pengajuan pencairan terhadap pihak penyedia barangjasa kepada KPPN

Pembayaran LS selain ditujukan kepada pihak penyedia barangjasa atas dasar perjanjiankontrak ditujukan pula ke Bendahara Pengeluaran untuk keperluan pembayaran honorarium dan perjalanan dinas atas dasar surat keputusan

1113088111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088 11130881113088 111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088 11130881113088111308811130881113088

Pelaksanaan pembayaran tagihan kepada penyedia barangjasa harus disertai 1) Bukti perjanjiankontrak2) Referensi Bank yang menunjukkan nama dan nomor rekening

penyedia barangjasa3) Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan4) Berita Acara Serah Terima PekerjaanBarang5) Bukti penyelesaian pekerjaan lainnya sesuai ketentuan6) Berita Acara Pembayaran7) Kuitansi yang telah ditandatangani oleh penyedia barangjasa

dan PPK sesuai (format lampiran 4)8) Faktur pajak beserta Surat Setoran Pajak (SSP) yang telah

ditandatangani oleh Wajib PajakBendahara Pengeluaran9) Jaminan yang dikeluarkan oleh Bank atau lembaga keuangan

lainnya sebagaimana dipersyaratkan dalam peraturan perundang-undangan mengenai pengadaan barangjasa pemerintah

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

Pembayaran sampai dengan Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa dapat menggunakan mekanisme UPTUP melalui PPK dan BPP

KPA mengajukan permintaan UPTUP kepada Kepala KPPN setempat

KPA dapat mengajukan persetujuan besaran UP melampaui besaran yang ditetapkan sesuai pagu DIPA kepada Kepala Kanwil DJPB berdasarkan pengajuan rekapitulasi RKAM dari BPP kepada BP

Pembayaran melebihi Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa dapat dilakukan dengan UP oleh PPK setelah mendapat persetujuan dari Direktur Jenderal Perbendaharaan atas permintaan KPA

BP dapat mentransfer dana UPTUP kepada BPP melalui rekening sesuai kebutuhan mengacu pada RKAM

Setiap BPP dapat mengajukan penggantian UP melalui BP apabila UP yang dikelolanya telah dipergunakan paling sedikit 50 (lima puluh persen) sehingga BP dapat melakukan penggantian (revolving) UP yang telah digunakan sepanjang dana yang dapat dibayarkan dengan UP masih tersedia dalam DIPA

Pengajuan pembayaran UPTUP tahap berikutnya BPP harus menyiapkan bukti-bukti laporan pertanggungjawaban kepada BP terhadap UPTUP yang telah dibayarkan sebelumnya

KPA dapat mengajukan TUP kepada Kepala KPPN jika sisa UP pada BP tdk cukup tersedia membiayai kegiatan yang mendesak tidak dapat ditunda

Permohonan persetujuan perpanjangan pertanggungjawaban TUP melampaui 1 (satu) bulan dapat diajukan KPA kepada Kepala KPPN

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

Jika diperlukan dapat dilakukan mekanisme uang muka dengan menyalurkan dana UP oleh BPP kepada pihak madrasah swasta berdasarkan Surat Perintah Bayar (SPBy) yang ditandatangani oleh BPP Kepala Madrasah dan PPK atas nama KPA dengan memperhatikan batas waktu pertanggungjawaban

Madrasah dapat membelanjakan sendiri atas uang muka tersebut sesuai RKAM yang telah diajukan dengan memperhatikan akuntabilitas laporan pertanggungjawaban

Dalam hal pembayaran yang dilakukan Bendahara Pengeluaran merupakan uang muka kerja SPBy dilampiria Rencana pelaksanaan kegiatanpembayaranb Rincian kebutuhan dana dan c Batas waktu pertanggungjawaban penggunaan uang muka kerja

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

  • MEKANISME PENCAIRAN DANA dan PENYUSUNAN LAPORAN BOS PADA KEMEN
  • Latar Belakang
  • BELANJA BANTUAN SOSIAL
  • Bultek 10 SAP Akuntansi Belanja Bantuan Sosial
  • Hal-hal yang perlu diperhatikan
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (1)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (2)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (3)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (4)
  • Slide 10
  • PENGERTIAN
  • TUJUAN UMUM
  • TUJUAN KHUSUS
  • PROGRAM PRIORITAS
  • Slide 15
  • Slide 16
  • PENCAIRAN BELANJA BANTUAN SOSIAL (PMK No 81PMK052012)
  • Slide 18
  • Slide 19
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • IMPLEMENTASI SURAT DIRJEN PERBENDAHARAAN NOMOR S-8245PB2014
  • Slide 25
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Slide 31
  • Slide 32
  • Slide 33
  • Slide 34
  • Slide 35
  • Slide 36
  • Slide 37
  • Slide 38
  • Slide 39
  • Slide 40
  • SYARAT PENYALURAN DANA BOS
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS) (2)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP (2)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP (3)
Page 34: MEKANISME PENCAIRAN DANA dan PENYUSUNAN LAPORAN BOS.pptx

34

TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN

bull Persetujuan TUP oleh Kepala KPPN (berapapun nilainya) termasuk persetujuan melewati waktu 1 bulan Ketentuan lama oleh Kepala Kanwil DJPB untuk nilai di

atas 500 Juta

bull Pertanggungjawaban TUP dapat diangsur (harianmingguan) selama batas waktu pertanggungjawaban TUP (Pasal 49 ayat (1)) (tujuan agar pencatatan realisasi belanja lebih cepat) Ketentuan lama Pertanggungjawaban TUP harus

dilaksanakan sekaligus

SPP-UPTUP diselesaikan paling lambat 2 (dua) hari kerja SPP-GUP diselesaikan paling lambat 4 (empat) hari kerja SPP-PTUP diselesaikan paling lambat 3 (tiga) hari kerja dan SPP-LS diselesaikan paling lambat 5 (lima) hari kerja

PPSPM menyampaikan SPM kepada KPPN paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah SPM diterbitkan

Lima hari kerja setelah serah terima pekerjaan penyedia barangjasa menyampaikan tagihan kepada PPK

PPK menerbitkan SPP-LS dalam waktu 5 hari kerja Proses Penyelesaian

Pekerjaan harus

dilaporkan secara berkala kepada KPA

Norma Waktu Penyelesaian Tagihan

LAPORAN

Pelaksanaan kegiatan dan penggunaan anggaran pada DIPA yang mengakibatkan pengeluaran negara dilakukan melalui pembuatan komitmen

Pembuatan komitmen dilakukan dalam bentukndash Perjanjiankontrak untuk pengadaan barangjasa danataundash Penetapan keputusan

Pembuatan komitmen melalui penetapan keputusan yang mengakibatkan pengeluaran negara antara lain untuk

ndash pelaksanaan belanja pegawaindash pelaksanaan perjalanan dinas yang dilaksanakan secara swakelolandash pelaksanaan kegiatan swakelola termasuk pembayaran honorarium kegiatan

ataundash pelaksanaan belanja bantuan sosial dalam bentuk transfer uang kepada penerima

bantuan

PEMBUATAN KOMITMEN

Atas perjanjiankontrak yang akan dibayar melalui SPM-LS PPK mencatatkan perjanjiankontrak dan menyampaikan paling lambat 5 hari kerja setelah ditandatangani perjanjiankontrak tersebut ke KPPN secara langsung atau melalui e-mail yang meliputi data

ndash nama dan kode Satker serta uraian fungsisubfungsi program kegiatan output dan akun yang digunakan

ndash nomor Surat Pengesahan dan tanggal DIPAndash nomor tanggal dan nilai perjanjiankontrak yang telah dibuat oleh Satkerndash uraian pekerjaan yang diperjanjikanndash data penyedia barangjasa yang tercantum dalam perjanjiankontrak antara lain nama rekanan

alamat rekanan NPWP nama bank nama dan nomor rekening penerima pembayaranndash jangka waktu dan tanggal penyelesaian pekerjaan serta masa pemeliharaan apabila dipersyaratkanndash ketentuan sanksi apabila terjadi wanprestasindash addendum perjanjiankontrak apabila terdapat perubahan data pada perjanjiankontrak tersebutndash cara pembayaran dan rencana pelaksanaan pembayaran

sekaligus (nilai rencana bulan ) atau secara bertahap (nilai rencana bulan )

Alokasi dana yang sudah tercatat dan terikat dengan perjanjiankontrak tidak dapat digunakan lagi untuk kebutuhan lain

Data perjanjiankontrak dalam Kartu Pengawasan Kontrak KPPN digunakan untuk menguji kesesuaian tagihan yang tercantum pada SPM

Pencatatan Komitmen oleh KPPN

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN amp PENYALURAN DANA BOS

No Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Identifikasi Pencairan

1 PengembanganPerpustakaan

Pembelian bukuperabot Perpustakaan Akses internet Pengembangan database perpustakaan Peningkatan kapasitas Pustakawan Pembelian AC perpustakaan

Pengadaan barangjasa dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

2 Kegiatan dalam rangkapenerimaan peserta didikbaru

Termasuk untuk konsumsi dan honor panitia dalam rangka penerimaan peserta didik baru

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

3 Kegiatan pembelajarandan ekstra kurikuler siswa

Termasuk untuk honor tambahan jam mengajar transportasi pembelian peralatan

Penerbitan SK Honor Pengadaan barang dengan

nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

4 Kegiatan Ulangan danUjian

ATK Honor pengawas dan koreksi hasil ujian Transportasi

Penerbitan SK Honor Pengadaan barang dengan

nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

5 Pembelian bahan-bahanhabis pakai

ATK Suku cadang alat kantor Alat kebersihan

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN amp PENYALURAN DANA BOS

No Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Identifikasi Pencairan

6 Langganan daya dan jasa Listrik Air TeleponAkses internetPembelian genset atau panel surya

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

7 Perawatan madrasah Rehab ringan tidak lebih dari Rp 10 juta Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

8 Pembayaran honorariumbulanan guru honorer dan tenaga kependidikanhonorer

Guru honorer Pegawai administrasi (termasuk administrasi BOS

untuk MI) Pegawai perpustakaan Penjaga Madrasah Satpam Pegawai kebersihan

Penerbitan SK Honor Pengadaan barang dengan

nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

9 Pengembangan profesiguru dan tenagakependidikan

Biaya akomodasi seminar Fotocopy Transportasi

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

10 Membantu siswa miskin Transportasi Seragam sekolah

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN amp PENYALURAN DANA BOS

No Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Identifikasi Pencairan

11 Pembiayaan pengelolaanBOS

ATK Penggandaan Transportasi

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

12 Pembelian perangkatkomputer

Dekstop Laptop Proyektor

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

13 Pembiayaan asrama danpembelian peralatanibadah

Pembelian kitab kuning Peralatan sholat

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

14 Biaya lainnya jika seluruhkomponen 1 sd 13 telahterpenuhi pendanaannyadari BOS

Alat peraga pendidikan UKS Mebelair

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

SYARAT PENYALURAN DANA BOS

KPA dapat membuka rekening pengeluaran atas nama BPP dengan persetujuan kuasa BUN

PPK menandatangani Surat Perjanjian Pemberian Bantuan (SPPB) dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Madrasah (RKAM) BOS yang diajukan oleh setiap Madrasah

BPP merekapitulasi RKAM setiap madrasah kemudian PPK dan BPP mengajukan rekapitulasi RKAM tersebut ke Bendahara Pengeluaran (BP) sebagai pedoman kebutuhan Pembayaran Langsung (LS) belanja barangjasa Uang Persediaan (UP) atau Tambahan Uang Persediaan (TUP) khusus pencairan dana BOS

PPK dapat mengklasifikasikan kategori belanja barangjasa belanja kegiatan belanja pegawai belanja bansos dan perjalanan dinas dari rekapitulasi RKAM setiap madrasah sebagai pedoman dalam mekanisme pembayaran dana BOS

Madrasah harus menyampaikan SPPB dan RKAM setiap pengajuan pencairan dana BOS

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)

Pembayaran di atas Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa menggunakan mekanisme pembayaran langsung (LS) belanja barangjasa oleh PPK namun di bawah Rp 50000000- juga dapat dilakukan mekanisme LS

PPK membuat Surat PerjanjianKontrak terhadap pihak penyedia barangjasa

PPK dapat menerbitkan Surat Permohonan Pembayaran Langsung (SPP-LS) apabila persyaratan pembayaran tagihan sudah terpenuhi dan sudah diuji secara materil

KPA dapat mengeluarkan SPM-LS sebagai pengajuan pencairan terhadap pihak penyedia barangjasa kepada KPPN

Pembayaran LS selain ditujukan kepada pihak penyedia barangjasa atas dasar perjanjiankontrak ditujukan pula ke Bendahara Pengeluaran untuk keperluan pembayaran honorarium dan perjalanan dinas atas dasar surat keputusan

1113088111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088 11130881113088 111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088 11130881113088111308811130881113088

Pelaksanaan pembayaran tagihan kepada penyedia barangjasa harus disertai 1) Bukti perjanjiankontrak2) Referensi Bank yang menunjukkan nama dan nomor rekening

penyedia barangjasa3) Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan4) Berita Acara Serah Terima PekerjaanBarang5) Bukti penyelesaian pekerjaan lainnya sesuai ketentuan6) Berita Acara Pembayaran7) Kuitansi yang telah ditandatangani oleh penyedia barangjasa

dan PPK sesuai (format lampiran 4)8) Faktur pajak beserta Surat Setoran Pajak (SSP) yang telah

ditandatangani oleh Wajib PajakBendahara Pengeluaran9) Jaminan yang dikeluarkan oleh Bank atau lembaga keuangan

lainnya sebagaimana dipersyaratkan dalam peraturan perundang-undangan mengenai pengadaan barangjasa pemerintah

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

Pembayaran sampai dengan Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa dapat menggunakan mekanisme UPTUP melalui PPK dan BPP

KPA mengajukan permintaan UPTUP kepada Kepala KPPN setempat

KPA dapat mengajukan persetujuan besaran UP melampaui besaran yang ditetapkan sesuai pagu DIPA kepada Kepala Kanwil DJPB berdasarkan pengajuan rekapitulasi RKAM dari BPP kepada BP

Pembayaran melebihi Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa dapat dilakukan dengan UP oleh PPK setelah mendapat persetujuan dari Direktur Jenderal Perbendaharaan atas permintaan KPA

BP dapat mentransfer dana UPTUP kepada BPP melalui rekening sesuai kebutuhan mengacu pada RKAM

Setiap BPP dapat mengajukan penggantian UP melalui BP apabila UP yang dikelolanya telah dipergunakan paling sedikit 50 (lima puluh persen) sehingga BP dapat melakukan penggantian (revolving) UP yang telah digunakan sepanjang dana yang dapat dibayarkan dengan UP masih tersedia dalam DIPA

Pengajuan pembayaran UPTUP tahap berikutnya BPP harus menyiapkan bukti-bukti laporan pertanggungjawaban kepada BP terhadap UPTUP yang telah dibayarkan sebelumnya

KPA dapat mengajukan TUP kepada Kepala KPPN jika sisa UP pada BP tdk cukup tersedia membiayai kegiatan yang mendesak tidak dapat ditunda

Permohonan persetujuan perpanjangan pertanggungjawaban TUP melampaui 1 (satu) bulan dapat diajukan KPA kepada Kepala KPPN

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

Jika diperlukan dapat dilakukan mekanisme uang muka dengan menyalurkan dana UP oleh BPP kepada pihak madrasah swasta berdasarkan Surat Perintah Bayar (SPBy) yang ditandatangani oleh BPP Kepala Madrasah dan PPK atas nama KPA dengan memperhatikan batas waktu pertanggungjawaban

Madrasah dapat membelanjakan sendiri atas uang muka tersebut sesuai RKAM yang telah diajukan dengan memperhatikan akuntabilitas laporan pertanggungjawaban

Dalam hal pembayaran yang dilakukan Bendahara Pengeluaran merupakan uang muka kerja SPBy dilampiria Rencana pelaksanaan kegiatanpembayaranb Rincian kebutuhan dana dan c Batas waktu pertanggungjawaban penggunaan uang muka kerja

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

  • MEKANISME PENCAIRAN DANA dan PENYUSUNAN LAPORAN BOS PADA KEMEN
  • Latar Belakang
  • BELANJA BANTUAN SOSIAL
  • Bultek 10 SAP Akuntansi Belanja Bantuan Sosial
  • Hal-hal yang perlu diperhatikan
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (1)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (2)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (3)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (4)
  • Slide 10
  • PENGERTIAN
  • TUJUAN UMUM
  • TUJUAN KHUSUS
  • PROGRAM PRIORITAS
  • Slide 15
  • Slide 16
  • PENCAIRAN BELANJA BANTUAN SOSIAL (PMK No 81PMK052012)
  • Slide 18
  • Slide 19
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • IMPLEMENTASI SURAT DIRJEN PERBENDAHARAAN NOMOR S-8245PB2014
  • Slide 25
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Slide 31
  • Slide 32
  • Slide 33
  • Slide 34
  • Slide 35
  • Slide 36
  • Slide 37
  • Slide 38
  • Slide 39
  • Slide 40
  • SYARAT PENYALURAN DANA BOS
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS) (2)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP (2)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP (3)
Page 35: MEKANISME PENCAIRAN DANA dan PENYUSUNAN LAPORAN BOS.pptx

SPP-UPTUP diselesaikan paling lambat 2 (dua) hari kerja SPP-GUP diselesaikan paling lambat 4 (empat) hari kerja SPP-PTUP diselesaikan paling lambat 3 (tiga) hari kerja dan SPP-LS diselesaikan paling lambat 5 (lima) hari kerja

PPSPM menyampaikan SPM kepada KPPN paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah SPM diterbitkan

Lima hari kerja setelah serah terima pekerjaan penyedia barangjasa menyampaikan tagihan kepada PPK

PPK menerbitkan SPP-LS dalam waktu 5 hari kerja Proses Penyelesaian

Pekerjaan harus

dilaporkan secara berkala kepada KPA

Norma Waktu Penyelesaian Tagihan

LAPORAN

Pelaksanaan kegiatan dan penggunaan anggaran pada DIPA yang mengakibatkan pengeluaran negara dilakukan melalui pembuatan komitmen

Pembuatan komitmen dilakukan dalam bentukndash Perjanjiankontrak untuk pengadaan barangjasa danataundash Penetapan keputusan

Pembuatan komitmen melalui penetapan keputusan yang mengakibatkan pengeluaran negara antara lain untuk

ndash pelaksanaan belanja pegawaindash pelaksanaan perjalanan dinas yang dilaksanakan secara swakelolandash pelaksanaan kegiatan swakelola termasuk pembayaran honorarium kegiatan

ataundash pelaksanaan belanja bantuan sosial dalam bentuk transfer uang kepada penerima

bantuan

PEMBUATAN KOMITMEN

Atas perjanjiankontrak yang akan dibayar melalui SPM-LS PPK mencatatkan perjanjiankontrak dan menyampaikan paling lambat 5 hari kerja setelah ditandatangani perjanjiankontrak tersebut ke KPPN secara langsung atau melalui e-mail yang meliputi data

ndash nama dan kode Satker serta uraian fungsisubfungsi program kegiatan output dan akun yang digunakan

ndash nomor Surat Pengesahan dan tanggal DIPAndash nomor tanggal dan nilai perjanjiankontrak yang telah dibuat oleh Satkerndash uraian pekerjaan yang diperjanjikanndash data penyedia barangjasa yang tercantum dalam perjanjiankontrak antara lain nama rekanan

alamat rekanan NPWP nama bank nama dan nomor rekening penerima pembayaranndash jangka waktu dan tanggal penyelesaian pekerjaan serta masa pemeliharaan apabila dipersyaratkanndash ketentuan sanksi apabila terjadi wanprestasindash addendum perjanjiankontrak apabila terdapat perubahan data pada perjanjiankontrak tersebutndash cara pembayaran dan rencana pelaksanaan pembayaran

sekaligus (nilai rencana bulan ) atau secara bertahap (nilai rencana bulan )

Alokasi dana yang sudah tercatat dan terikat dengan perjanjiankontrak tidak dapat digunakan lagi untuk kebutuhan lain

Data perjanjiankontrak dalam Kartu Pengawasan Kontrak KPPN digunakan untuk menguji kesesuaian tagihan yang tercantum pada SPM

Pencatatan Komitmen oleh KPPN

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN amp PENYALURAN DANA BOS

No Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Identifikasi Pencairan

1 PengembanganPerpustakaan

Pembelian bukuperabot Perpustakaan Akses internet Pengembangan database perpustakaan Peningkatan kapasitas Pustakawan Pembelian AC perpustakaan

Pengadaan barangjasa dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

2 Kegiatan dalam rangkapenerimaan peserta didikbaru

Termasuk untuk konsumsi dan honor panitia dalam rangka penerimaan peserta didik baru

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

3 Kegiatan pembelajarandan ekstra kurikuler siswa

Termasuk untuk honor tambahan jam mengajar transportasi pembelian peralatan

Penerbitan SK Honor Pengadaan barang dengan

nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

4 Kegiatan Ulangan danUjian

ATK Honor pengawas dan koreksi hasil ujian Transportasi

Penerbitan SK Honor Pengadaan barang dengan

nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

5 Pembelian bahan-bahanhabis pakai

ATK Suku cadang alat kantor Alat kebersihan

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN amp PENYALURAN DANA BOS

No Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Identifikasi Pencairan

6 Langganan daya dan jasa Listrik Air TeleponAkses internetPembelian genset atau panel surya

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

7 Perawatan madrasah Rehab ringan tidak lebih dari Rp 10 juta Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

8 Pembayaran honorariumbulanan guru honorer dan tenaga kependidikanhonorer

Guru honorer Pegawai administrasi (termasuk administrasi BOS

untuk MI) Pegawai perpustakaan Penjaga Madrasah Satpam Pegawai kebersihan

Penerbitan SK Honor Pengadaan barang dengan

nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

9 Pengembangan profesiguru dan tenagakependidikan

Biaya akomodasi seminar Fotocopy Transportasi

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

10 Membantu siswa miskin Transportasi Seragam sekolah

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN amp PENYALURAN DANA BOS

No Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Identifikasi Pencairan

11 Pembiayaan pengelolaanBOS

ATK Penggandaan Transportasi

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

12 Pembelian perangkatkomputer

Dekstop Laptop Proyektor

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

13 Pembiayaan asrama danpembelian peralatanibadah

Pembelian kitab kuning Peralatan sholat

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

14 Biaya lainnya jika seluruhkomponen 1 sd 13 telahterpenuhi pendanaannyadari BOS

Alat peraga pendidikan UKS Mebelair

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

SYARAT PENYALURAN DANA BOS

KPA dapat membuka rekening pengeluaran atas nama BPP dengan persetujuan kuasa BUN

PPK menandatangani Surat Perjanjian Pemberian Bantuan (SPPB) dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Madrasah (RKAM) BOS yang diajukan oleh setiap Madrasah

BPP merekapitulasi RKAM setiap madrasah kemudian PPK dan BPP mengajukan rekapitulasi RKAM tersebut ke Bendahara Pengeluaran (BP) sebagai pedoman kebutuhan Pembayaran Langsung (LS) belanja barangjasa Uang Persediaan (UP) atau Tambahan Uang Persediaan (TUP) khusus pencairan dana BOS

PPK dapat mengklasifikasikan kategori belanja barangjasa belanja kegiatan belanja pegawai belanja bansos dan perjalanan dinas dari rekapitulasi RKAM setiap madrasah sebagai pedoman dalam mekanisme pembayaran dana BOS

Madrasah harus menyampaikan SPPB dan RKAM setiap pengajuan pencairan dana BOS

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)

Pembayaran di atas Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa menggunakan mekanisme pembayaran langsung (LS) belanja barangjasa oleh PPK namun di bawah Rp 50000000- juga dapat dilakukan mekanisme LS

PPK membuat Surat PerjanjianKontrak terhadap pihak penyedia barangjasa

PPK dapat menerbitkan Surat Permohonan Pembayaran Langsung (SPP-LS) apabila persyaratan pembayaran tagihan sudah terpenuhi dan sudah diuji secara materil

KPA dapat mengeluarkan SPM-LS sebagai pengajuan pencairan terhadap pihak penyedia barangjasa kepada KPPN

Pembayaran LS selain ditujukan kepada pihak penyedia barangjasa atas dasar perjanjiankontrak ditujukan pula ke Bendahara Pengeluaran untuk keperluan pembayaran honorarium dan perjalanan dinas atas dasar surat keputusan

1113088111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088 11130881113088 111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088 11130881113088111308811130881113088

Pelaksanaan pembayaran tagihan kepada penyedia barangjasa harus disertai 1) Bukti perjanjiankontrak2) Referensi Bank yang menunjukkan nama dan nomor rekening

penyedia barangjasa3) Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan4) Berita Acara Serah Terima PekerjaanBarang5) Bukti penyelesaian pekerjaan lainnya sesuai ketentuan6) Berita Acara Pembayaran7) Kuitansi yang telah ditandatangani oleh penyedia barangjasa

dan PPK sesuai (format lampiran 4)8) Faktur pajak beserta Surat Setoran Pajak (SSP) yang telah

ditandatangani oleh Wajib PajakBendahara Pengeluaran9) Jaminan yang dikeluarkan oleh Bank atau lembaga keuangan

lainnya sebagaimana dipersyaratkan dalam peraturan perundang-undangan mengenai pengadaan barangjasa pemerintah

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

Pembayaran sampai dengan Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa dapat menggunakan mekanisme UPTUP melalui PPK dan BPP

KPA mengajukan permintaan UPTUP kepada Kepala KPPN setempat

KPA dapat mengajukan persetujuan besaran UP melampaui besaran yang ditetapkan sesuai pagu DIPA kepada Kepala Kanwil DJPB berdasarkan pengajuan rekapitulasi RKAM dari BPP kepada BP

Pembayaran melebihi Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa dapat dilakukan dengan UP oleh PPK setelah mendapat persetujuan dari Direktur Jenderal Perbendaharaan atas permintaan KPA

BP dapat mentransfer dana UPTUP kepada BPP melalui rekening sesuai kebutuhan mengacu pada RKAM

Setiap BPP dapat mengajukan penggantian UP melalui BP apabila UP yang dikelolanya telah dipergunakan paling sedikit 50 (lima puluh persen) sehingga BP dapat melakukan penggantian (revolving) UP yang telah digunakan sepanjang dana yang dapat dibayarkan dengan UP masih tersedia dalam DIPA

Pengajuan pembayaran UPTUP tahap berikutnya BPP harus menyiapkan bukti-bukti laporan pertanggungjawaban kepada BP terhadap UPTUP yang telah dibayarkan sebelumnya

KPA dapat mengajukan TUP kepada Kepala KPPN jika sisa UP pada BP tdk cukup tersedia membiayai kegiatan yang mendesak tidak dapat ditunda

Permohonan persetujuan perpanjangan pertanggungjawaban TUP melampaui 1 (satu) bulan dapat diajukan KPA kepada Kepala KPPN

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

Jika diperlukan dapat dilakukan mekanisme uang muka dengan menyalurkan dana UP oleh BPP kepada pihak madrasah swasta berdasarkan Surat Perintah Bayar (SPBy) yang ditandatangani oleh BPP Kepala Madrasah dan PPK atas nama KPA dengan memperhatikan batas waktu pertanggungjawaban

Madrasah dapat membelanjakan sendiri atas uang muka tersebut sesuai RKAM yang telah diajukan dengan memperhatikan akuntabilitas laporan pertanggungjawaban

Dalam hal pembayaran yang dilakukan Bendahara Pengeluaran merupakan uang muka kerja SPBy dilampiria Rencana pelaksanaan kegiatanpembayaranb Rincian kebutuhan dana dan c Batas waktu pertanggungjawaban penggunaan uang muka kerja

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

  • MEKANISME PENCAIRAN DANA dan PENYUSUNAN LAPORAN BOS PADA KEMEN
  • Latar Belakang
  • BELANJA BANTUAN SOSIAL
  • Bultek 10 SAP Akuntansi Belanja Bantuan Sosial
  • Hal-hal yang perlu diperhatikan
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (1)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (2)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (3)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (4)
  • Slide 10
  • PENGERTIAN
  • TUJUAN UMUM
  • TUJUAN KHUSUS
  • PROGRAM PRIORITAS
  • Slide 15
  • Slide 16
  • PENCAIRAN BELANJA BANTUAN SOSIAL (PMK No 81PMK052012)
  • Slide 18
  • Slide 19
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • IMPLEMENTASI SURAT DIRJEN PERBENDAHARAAN NOMOR S-8245PB2014
  • Slide 25
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Slide 31
  • Slide 32
  • Slide 33
  • Slide 34
  • Slide 35
  • Slide 36
  • Slide 37
  • Slide 38
  • Slide 39
  • Slide 40
  • SYARAT PENYALURAN DANA BOS
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS) (2)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP (2)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP (3)
Page 36: MEKANISME PENCAIRAN DANA dan PENYUSUNAN LAPORAN BOS.pptx

Pelaksanaan kegiatan dan penggunaan anggaran pada DIPA yang mengakibatkan pengeluaran negara dilakukan melalui pembuatan komitmen

Pembuatan komitmen dilakukan dalam bentukndash Perjanjiankontrak untuk pengadaan barangjasa danataundash Penetapan keputusan

Pembuatan komitmen melalui penetapan keputusan yang mengakibatkan pengeluaran negara antara lain untuk

ndash pelaksanaan belanja pegawaindash pelaksanaan perjalanan dinas yang dilaksanakan secara swakelolandash pelaksanaan kegiatan swakelola termasuk pembayaran honorarium kegiatan

ataundash pelaksanaan belanja bantuan sosial dalam bentuk transfer uang kepada penerima

bantuan

PEMBUATAN KOMITMEN

Atas perjanjiankontrak yang akan dibayar melalui SPM-LS PPK mencatatkan perjanjiankontrak dan menyampaikan paling lambat 5 hari kerja setelah ditandatangani perjanjiankontrak tersebut ke KPPN secara langsung atau melalui e-mail yang meliputi data

ndash nama dan kode Satker serta uraian fungsisubfungsi program kegiatan output dan akun yang digunakan

ndash nomor Surat Pengesahan dan tanggal DIPAndash nomor tanggal dan nilai perjanjiankontrak yang telah dibuat oleh Satkerndash uraian pekerjaan yang diperjanjikanndash data penyedia barangjasa yang tercantum dalam perjanjiankontrak antara lain nama rekanan

alamat rekanan NPWP nama bank nama dan nomor rekening penerima pembayaranndash jangka waktu dan tanggal penyelesaian pekerjaan serta masa pemeliharaan apabila dipersyaratkanndash ketentuan sanksi apabila terjadi wanprestasindash addendum perjanjiankontrak apabila terdapat perubahan data pada perjanjiankontrak tersebutndash cara pembayaran dan rencana pelaksanaan pembayaran

sekaligus (nilai rencana bulan ) atau secara bertahap (nilai rencana bulan )

Alokasi dana yang sudah tercatat dan terikat dengan perjanjiankontrak tidak dapat digunakan lagi untuk kebutuhan lain

Data perjanjiankontrak dalam Kartu Pengawasan Kontrak KPPN digunakan untuk menguji kesesuaian tagihan yang tercantum pada SPM

Pencatatan Komitmen oleh KPPN

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN amp PENYALURAN DANA BOS

No Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Identifikasi Pencairan

1 PengembanganPerpustakaan

Pembelian bukuperabot Perpustakaan Akses internet Pengembangan database perpustakaan Peningkatan kapasitas Pustakawan Pembelian AC perpustakaan

Pengadaan barangjasa dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

2 Kegiatan dalam rangkapenerimaan peserta didikbaru

Termasuk untuk konsumsi dan honor panitia dalam rangka penerimaan peserta didik baru

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

3 Kegiatan pembelajarandan ekstra kurikuler siswa

Termasuk untuk honor tambahan jam mengajar transportasi pembelian peralatan

Penerbitan SK Honor Pengadaan barang dengan

nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

4 Kegiatan Ulangan danUjian

ATK Honor pengawas dan koreksi hasil ujian Transportasi

Penerbitan SK Honor Pengadaan barang dengan

nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

5 Pembelian bahan-bahanhabis pakai

ATK Suku cadang alat kantor Alat kebersihan

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN amp PENYALURAN DANA BOS

No Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Identifikasi Pencairan

6 Langganan daya dan jasa Listrik Air TeleponAkses internetPembelian genset atau panel surya

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

7 Perawatan madrasah Rehab ringan tidak lebih dari Rp 10 juta Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

8 Pembayaran honorariumbulanan guru honorer dan tenaga kependidikanhonorer

Guru honorer Pegawai administrasi (termasuk administrasi BOS

untuk MI) Pegawai perpustakaan Penjaga Madrasah Satpam Pegawai kebersihan

Penerbitan SK Honor Pengadaan barang dengan

nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

9 Pengembangan profesiguru dan tenagakependidikan

Biaya akomodasi seminar Fotocopy Transportasi

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

10 Membantu siswa miskin Transportasi Seragam sekolah

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN amp PENYALURAN DANA BOS

No Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Identifikasi Pencairan

11 Pembiayaan pengelolaanBOS

ATK Penggandaan Transportasi

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

12 Pembelian perangkatkomputer

Dekstop Laptop Proyektor

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

13 Pembiayaan asrama danpembelian peralatanibadah

Pembelian kitab kuning Peralatan sholat

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

14 Biaya lainnya jika seluruhkomponen 1 sd 13 telahterpenuhi pendanaannyadari BOS

Alat peraga pendidikan UKS Mebelair

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

SYARAT PENYALURAN DANA BOS

KPA dapat membuka rekening pengeluaran atas nama BPP dengan persetujuan kuasa BUN

PPK menandatangani Surat Perjanjian Pemberian Bantuan (SPPB) dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Madrasah (RKAM) BOS yang diajukan oleh setiap Madrasah

BPP merekapitulasi RKAM setiap madrasah kemudian PPK dan BPP mengajukan rekapitulasi RKAM tersebut ke Bendahara Pengeluaran (BP) sebagai pedoman kebutuhan Pembayaran Langsung (LS) belanja barangjasa Uang Persediaan (UP) atau Tambahan Uang Persediaan (TUP) khusus pencairan dana BOS

PPK dapat mengklasifikasikan kategori belanja barangjasa belanja kegiatan belanja pegawai belanja bansos dan perjalanan dinas dari rekapitulasi RKAM setiap madrasah sebagai pedoman dalam mekanisme pembayaran dana BOS

Madrasah harus menyampaikan SPPB dan RKAM setiap pengajuan pencairan dana BOS

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)

Pembayaran di atas Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa menggunakan mekanisme pembayaran langsung (LS) belanja barangjasa oleh PPK namun di bawah Rp 50000000- juga dapat dilakukan mekanisme LS

PPK membuat Surat PerjanjianKontrak terhadap pihak penyedia barangjasa

PPK dapat menerbitkan Surat Permohonan Pembayaran Langsung (SPP-LS) apabila persyaratan pembayaran tagihan sudah terpenuhi dan sudah diuji secara materil

KPA dapat mengeluarkan SPM-LS sebagai pengajuan pencairan terhadap pihak penyedia barangjasa kepada KPPN

Pembayaran LS selain ditujukan kepada pihak penyedia barangjasa atas dasar perjanjiankontrak ditujukan pula ke Bendahara Pengeluaran untuk keperluan pembayaran honorarium dan perjalanan dinas atas dasar surat keputusan

1113088111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088 11130881113088 111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088 11130881113088111308811130881113088

Pelaksanaan pembayaran tagihan kepada penyedia barangjasa harus disertai 1) Bukti perjanjiankontrak2) Referensi Bank yang menunjukkan nama dan nomor rekening

penyedia barangjasa3) Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan4) Berita Acara Serah Terima PekerjaanBarang5) Bukti penyelesaian pekerjaan lainnya sesuai ketentuan6) Berita Acara Pembayaran7) Kuitansi yang telah ditandatangani oleh penyedia barangjasa

dan PPK sesuai (format lampiran 4)8) Faktur pajak beserta Surat Setoran Pajak (SSP) yang telah

ditandatangani oleh Wajib PajakBendahara Pengeluaran9) Jaminan yang dikeluarkan oleh Bank atau lembaga keuangan

lainnya sebagaimana dipersyaratkan dalam peraturan perundang-undangan mengenai pengadaan barangjasa pemerintah

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

Pembayaran sampai dengan Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa dapat menggunakan mekanisme UPTUP melalui PPK dan BPP

KPA mengajukan permintaan UPTUP kepada Kepala KPPN setempat

KPA dapat mengajukan persetujuan besaran UP melampaui besaran yang ditetapkan sesuai pagu DIPA kepada Kepala Kanwil DJPB berdasarkan pengajuan rekapitulasi RKAM dari BPP kepada BP

Pembayaran melebihi Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa dapat dilakukan dengan UP oleh PPK setelah mendapat persetujuan dari Direktur Jenderal Perbendaharaan atas permintaan KPA

BP dapat mentransfer dana UPTUP kepada BPP melalui rekening sesuai kebutuhan mengacu pada RKAM

Setiap BPP dapat mengajukan penggantian UP melalui BP apabila UP yang dikelolanya telah dipergunakan paling sedikit 50 (lima puluh persen) sehingga BP dapat melakukan penggantian (revolving) UP yang telah digunakan sepanjang dana yang dapat dibayarkan dengan UP masih tersedia dalam DIPA

Pengajuan pembayaran UPTUP tahap berikutnya BPP harus menyiapkan bukti-bukti laporan pertanggungjawaban kepada BP terhadap UPTUP yang telah dibayarkan sebelumnya

KPA dapat mengajukan TUP kepada Kepala KPPN jika sisa UP pada BP tdk cukup tersedia membiayai kegiatan yang mendesak tidak dapat ditunda

Permohonan persetujuan perpanjangan pertanggungjawaban TUP melampaui 1 (satu) bulan dapat diajukan KPA kepada Kepala KPPN

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

Jika diperlukan dapat dilakukan mekanisme uang muka dengan menyalurkan dana UP oleh BPP kepada pihak madrasah swasta berdasarkan Surat Perintah Bayar (SPBy) yang ditandatangani oleh BPP Kepala Madrasah dan PPK atas nama KPA dengan memperhatikan batas waktu pertanggungjawaban

Madrasah dapat membelanjakan sendiri atas uang muka tersebut sesuai RKAM yang telah diajukan dengan memperhatikan akuntabilitas laporan pertanggungjawaban

Dalam hal pembayaran yang dilakukan Bendahara Pengeluaran merupakan uang muka kerja SPBy dilampiria Rencana pelaksanaan kegiatanpembayaranb Rincian kebutuhan dana dan c Batas waktu pertanggungjawaban penggunaan uang muka kerja

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

  • MEKANISME PENCAIRAN DANA dan PENYUSUNAN LAPORAN BOS PADA KEMEN
  • Latar Belakang
  • BELANJA BANTUAN SOSIAL
  • Bultek 10 SAP Akuntansi Belanja Bantuan Sosial
  • Hal-hal yang perlu diperhatikan
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (1)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (2)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (3)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (4)
  • Slide 10
  • PENGERTIAN
  • TUJUAN UMUM
  • TUJUAN KHUSUS
  • PROGRAM PRIORITAS
  • Slide 15
  • Slide 16
  • PENCAIRAN BELANJA BANTUAN SOSIAL (PMK No 81PMK052012)
  • Slide 18
  • Slide 19
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • IMPLEMENTASI SURAT DIRJEN PERBENDAHARAAN NOMOR S-8245PB2014
  • Slide 25
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Slide 31
  • Slide 32
  • Slide 33
  • Slide 34
  • Slide 35
  • Slide 36
  • Slide 37
  • Slide 38
  • Slide 39
  • Slide 40
  • SYARAT PENYALURAN DANA BOS
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS) (2)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP (2)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP (3)
Page 37: MEKANISME PENCAIRAN DANA dan PENYUSUNAN LAPORAN BOS.pptx

Atas perjanjiankontrak yang akan dibayar melalui SPM-LS PPK mencatatkan perjanjiankontrak dan menyampaikan paling lambat 5 hari kerja setelah ditandatangani perjanjiankontrak tersebut ke KPPN secara langsung atau melalui e-mail yang meliputi data

ndash nama dan kode Satker serta uraian fungsisubfungsi program kegiatan output dan akun yang digunakan

ndash nomor Surat Pengesahan dan tanggal DIPAndash nomor tanggal dan nilai perjanjiankontrak yang telah dibuat oleh Satkerndash uraian pekerjaan yang diperjanjikanndash data penyedia barangjasa yang tercantum dalam perjanjiankontrak antara lain nama rekanan

alamat rekanan NPWP nama bank nama dan nomor rekening penerima pembayaranndash jangka waktu dan tanggal penyelesaian pekerjaan serta masa pemeliharaan apabila dipersyaratkanndash ketentuan sanksi apabila terjadi wanprestasindash addendum perjanjiankontrak apabila terdapat perubahan data pada perjanjiankontrak tersebutndash cara pembayaran dan rencana pelaksanaan pembayaran

sekaligus (nilai rencana bulan ) atau secara bertahap (nilai rencana bulan )

Alokasi dana yang sudah tercatat dan terikat dengan perjanjiankontrak tidak dapat digunakan lagi untuk kebutuhan lain

Data perjanjiankontrak dalam Kartu Pengawasan Kontrak KPPN digunakan untuk menguji kesesuaian tagihan yang tercantum pada SPM

Pencatatan Komitmen oleh KPPN

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN amp PENYALURAN DANA BOS

No Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Identifikasi Pencairan

1 PengembanganPerpustakaan

Pembelian bukuperabot Perpustakaan Akses internet Pengembangan database perpustakaan Peningkatan kapasitas Pustakawan Pembelian AC perpustakaan

Pengadaan barangjasa dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

2 Kegiatan dalam rangkapenerimaan peserta didikbaru

Termasuk untuk konsumsi dan honor panitia dalam rangka penerimaan peserta didik baru

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

3 Kegiatan pembelajarandan ekstra kurikuler siswa

Termasuk untuk honor tambahan jam mengajar transportasi pembelian peralatan

Penerbitan SK Honor Pengadaan barang dengan

nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

4 Kegiatan Ulangan danUjian

ATK Honor pengawas dan koreksi hasil ujian Transportasi

Penerbitan SK Honor Pengadaan barang dengan

nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

5 Pembelian bahan-bahanhabis pakai

ATK Suku cadang alat kantor Alat kebersihan

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN amp PENYALURAN DANA BOS

No Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Identifikasi Pencairan

6 Langganan daya dan jasa Listrik Air TeleponAkses internetPembelian genset atau panel surya

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

7 Perawatan madrasah Rehab ringan tidak lebih dari Rp 10 juta Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

8 Pembayaran honorariumbulanan guru honorer dan tenaga kependidikanhonorer

Guru honorer Pegawai administrasi (termasuk administrasi BOS

untuk MI) Pegawai perpustakaan Penjaga Madrasah Satpam Pegawai kebersihan

Penerbitan SK Honor Pengadaan barang dengan

nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

9 Pengembangan profesiguru dan tenagakependidikan

Biaya akomodasi seminar Fotocopy Transportasi

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

10 Membantu siswa miskin Transportasi Seragam sekolah

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN amp PENYALURAN DANA BOS

No Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Identifikasi Pencairan

11 Pembiayaan pengelolaanBOS

ATK Penggandaan Transportasi

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

12 Pembelian perangkatkomputer

Dekstop Laptop Proyektor

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

13 Pembiayaan asrama danpembelian peralatanibadah

Pembelian kitab kuning Peralatan sholat

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

14 Biaya lainnya jika seluruhkomponen 1 sd 13 telahterpenuhi pendanaannyadari BOS

Alat peraga pendidikan UKS Mebelair

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

SYARAT PENYALURAN DANA BOS

KPA dapat membuka rekening pengeluaran atas nama BPP dengan persetujuan kuasa BUN

PPK menandatangani Surat Perjanjian Pemberian Bantuan (SPPB) dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Madrasah (RKAM) BOS yang diajukan oleh setiap Madrasah

BPP merekapitulasi RKAM setiap madrasah kemudian PPK dan BPP mengajukan rekapitulasi RKAM tersebut ke Bendahara Pengeluaran (BP) sebagai pedoman kebutuhan Pembayaran Langsung (LS) belanja barangjasa Uang Persediaan (UP) atau Tambahan Uang Persediaan (TUP) khusus pencairan dana BOS

PPK dapat mengklasifikasikan kategori belanja barangjasa belanja kegiatan belanja pegawai belanja bansos dan perjalanan dinas dari rekapitulasi RKAM setiap madrasah sebagai pedoman dalam mekanisme pembayaran dana BOS

Madrasah harus menyampaikan SPPB dan RKAM setiap pengajuan pencairan dana BOS

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)

Pembayaran di atas Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa menggunakan mekanisme pembayaran langsung (LS) belanja barangjasa oleh PPK namun di bawah Rp 50000000- juga dapat dilakukan mekanisme LS

PPK membuat Surat PerjanjianKontrak terhadap pihak penyedia barangjasa

PPK dapat menerbitkan Surat Permohonan Pembayaran Langsung (SPP-LS) apabila persyaratan pembayaran tagihan sudah terpenuhi dan sudah diuji secara materil

KPA dapat mengeluarkan SPM-LS sebagai pengajuan pencairan terhadap pihak penyedia barangjasa kepada KPPN

Pembayaran LS selain ditujukan kepada pihak penyedia barangjasa atas dasar perjanjiankontrak ditujukan pula ke Bendahara Pengeluaran untuk keperluan pembayaran honorarium dan perjalanan dinas atas dasar surat keputusan

1113088111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088 11130881113088 111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088 11130881113088111308811130881113088

Pelaksanaan pembayaran tagihan kepada penyedia barangjasa harus disertai 1) Bukti perjanjiankontrak2) Referensi Bank yang menunjukkan nama dan nomor rekening

penyedia barangjasa3) Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan4) Berita Acara Serah Terima PekerjaanBarang5) Bukti penyelesaian pekerjaan lainnya sesuai ketentuan6) Berita Acara Pembayaran7) Kuitansi yang telah ditandatangani oleh penyedia barangjasa

dan PPK sesuai (format lampiran 4)8) Faktur pajak beserta Surat Setoran Pajak (SSP) yang telah

ditandatangani oleh Wajib PajakBendahara Pengeluaran9) Jaminan yang dikeluarkan oleh Bank atau lembaga keuangan

lainnya sebagaimana dipersyaratkan dalam peraturan perundang-undangan mengenai pengadaan barangjasa pemerintah

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

Pembayaran sampai dengan Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa dapat menggunakan mekanisme UPTUP melalui PPK dan BPP

KPA mengajukan permintaan UPTUP kepada Kepala KPPN setempat

KPA dapat mengajukan persetujuan besaran UP melampaui besaran yang ditetapkan sesuai pagu DIPA kepada Kepala Kanwil DJPB berdasarkan pengajuan rekapitulasi RKAM dari BPP kepada BP

Pembayaran melebihi Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa dapat dilakukan dengan UP oleh PPK setelah mendapat persetujuan dari Direktur Jenderal Perbendaharaan atas permintaan KPA

BP dapat mentransfer dana UPTUP kepada BPP melalui rekening sesuai kebutuhan mengacu pada RKAM

Setiap BPP dapat mengajukan penggantian UP melalui BP apabila UP yang dikelolanya telah dipergunakan paling sedikit 50 (lima puluh persen) sehingga BP dapat melakukan penggantian (revolving) UP yang telah digunakan sepanjang dana yang dapat dibayarkan dengan UP masih tersedia dalam DIPA

Pengajuan pembayaran UPTUP tahap berikutnya BPP harus menyiapkan bukti-bukti laporan pertanggungjawaban kepada BP terhadap UPTUP yang telah dibayarkan sebelumnya

KPA dapat mengajukan TUP kepada Kepala KPPN jika sisa UP pada BP tdk cukup tersedia membiayai kegiatan yang mendesak tidak dapat ditunda

Permohonan persetujuan perpanjangan pertanggungjawaban TUP melampaui 1 (satu) bulan dapat diajukan KPA kepada Kepala KPPN

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

Jika diperlukan dapat dilakukan mekanisme uang muka dengan menyalurkan dana UP oleh BPP kepada pihak madrasah swasta berdasarkan Surat Perintah Bayar (SPBy) yang ditandatangani oleh BPP Kepala Madrasah dan PPK atas nama KPA dengan memperhatikan batas waktu pertanggungjawaban

Madrasah dapat membelanjakan sendiri atas uang muka tersebut sesuai RKAM yang telah diajukan dengan memperhatikan akuntabilitas laporan pertanggungjawaban

Dalam hal pembayaran yang dilakukan Bendahara Pengeluaran merupakan uang muka kerja SPBy dilampiria Rencana pelaksanaan kegiatanpembayaranb Rincian kebutuhan dana dan c Batas waktu pertanggungjawaban penggunaan uang muka kerja

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

  • MEKANISME PENCAIRAN DANA dan PENYUSUNAN LAPORAN BOS PADA KEMEN
  • Latar Belakang
  • BELANJA BANTUAN SOSIAL
  • Bultek 10 SAP Akuntansi Belanja Bantuan Sosial
  • Hal-hal yang perlu diperhatikan
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (1)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (2)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (3)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (4)
  • Slide 10
  • PENGERTIAN
  • TUJUAN UMUM
  • TUJUAN KHUSUS
  • PROGRAM PRIORITAS
  • Slide 15
  • Slide 16
  • PENCAIRAN BELANJA BANTUAN SOSIAL (PMK No 81PMK052012)
  • Slide 18
  • Slide 19
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • IMPLEMENTASI SURAT DIRJEN PERBENDAHARAAN NOMOR S-8245PB2014
  • Slide 25
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Slide 31
  • Slide 32
  • Slide 33
  • Slide 34
  • Slide 35
  • Slide 36
  • Slide 37
  • Slide 38
  • Slide 39
  • Slide 40
  • SYARAT PENYALURAN DANA BOS
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS) (2)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP (2)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP (3)
Page 38: MEKANISME PENCAIRAN DANA dan PENYUSUNAN LAPORAN BOS.pptx

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN amp PENYALURAN DANA BOS

No Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Identifikasi Pencairan

1 PengembanganPerpustakaan

Pembelian bukuperabot Perpustakaan Akses internet Pengembangan database perpustakaan Peningkatan kapasitas Pustakawan Pembelian AC perpustakaan

Pengadaan barangjasa dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

2 Kegiatan dalam rangkapenerimaan peserta didikbaru

Termasuk untuk konsumsi dan honor panitia dalam rangka penerimaan peserta didik baru

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

3 Kegiatan pembelajarandan ekstra kurikuler siswa

Termasuk untuk honor tambahan jam mengajar transportasi pembelian peralatan

Penerbitan SK Honor Pengadaan barang dengan

nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

4 Kegiatan Ulangan danUjian

ATK Honor pengawas dan koreksi hasil ujian Transportasi

Penerbitan SK Honor Pengadaan barang dengan

nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

5 Pembelian bahan-bahanhabis pakai

ATK Suku cadang alat kantor Alat kebersihan

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN amp PENYALURAN DANA BOS

No Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Identifikasi Pencairan

6 Langganan daya dan jasa Listrik Air TeleponAkses internetPembelian genset atau panel surya

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

7 Perawatan madrasah Rehab ringan tidak lebih dari Rp 10 juta Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

8 Pembayaran honorariumbulanan guru honorer dan tenaga kependidikanhonorer

Guru honorer Pegawai administrasi (termasuk administrasi BOS

untuk MI) Pegawai perpustakaan Penjaga Madrasah Satpam Pegawai kebersihan

Penerbitan SK Honor Pengadaan barang dengan

nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

9 Pengembangan profesiguru dan tenagakependidikan

Biaya akomodasi seminar Fotocopy Transportasi

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

10 Membantu siswa miskin Transportasi Seragam sekolah

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN amp PENYALURAN DANA BOS

No Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Identifikasi Pencairan

11 Pembiayaan pengelolaanBOS

ATK Penggandaan Transportasi

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

12 Pembelian perangkatkomputer

Dekstop Laptop Proyektor

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

13 Pembiayaan asrama danpembelian peralatanibadah

Pembelian kitab kuning Peralatan sholat

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

14 Biaya lainnya jika seluruhkomponen 1 sd 13 telahterpenuhi pendanaannyadari BOS

Alat peraga pendidikan UKS Mebelair

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

SYARAT PENYALURAN DANA BOS

KPA dapat membuka rekening pengeluaran atas nama BPP dengan persetujuan kuasa BUN

PPK menandatangani Surat Perjanjian Pemberian Bantuan (SPPB) dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Madrasah (RKAM) BOS yang diajukan oleh setiap Madrasah

BPP merekapitulasi RKAM setiap madrasah kemudian PPK dan BPP mengajukan rekapitulasi RKAM tersebut ke Bendahara Pengeluaran (BP) sebagai pedoman kebutuhan Pembayaran Langsung (LS) belanja barangjasa Uang Persediaan (UP) atau Tambahan Uang Persediaan (TUP) khusus pencairan dana BOS

PPK dapat mengklasifikasikan kategori belanja barangjasa belanja kegiatan belanja pegawai belanja bansos dan perjalanan dinas dari rekapitulasi RKAM setiap madrasah sebagai pedoman dalam mekanisme pembayaran dana BOS

Madrasah harus menyampaikan SPPB dan RKAM setiap pengajuan pencairan dana BOS

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)

Pembayaran di atas Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa menggunakan mekanisme pembayaran langsung (LS) belanja barangjasa oleh PPK namun di bawah Rp 50000000- juga dapat dilakukan mekanisme LS

PPK membuat Surat PerjanjianKontrak terhadap pihak penyedia barangjasa

PPK dapat menerbitkan Surat Permohonan Pembayaran Langsung (SPP-LS) apabila persyaratan pembayaran tagihan sudah terpenuhi dan sudah diuji secara materil

KPA dapat mengeluarkan SPM-LS sebagai pengajuan pencairan terhadap pihak penyedia barangjasa kepada KPPN

Pembayaran LS selain ditujukan kepada pihak penyedia barangjasa atas dasar perjanjiankontrak ditujukan pula ke Bendahara Pengeluaran untuk keperluan pembayaran honorarium dan perjalanan dinas atas dasar surat keputusan

1113088111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088 11130881113088 111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088 11130881113088111308811130881113088

Pelaksanaan pembayaran tagihan kepada penyedia barangjasa harus disertai 1) Bukti perjanjiankontrak2) Referensi Bank yang menunjukkan nama dan nomor rekening

penyedia barangjasa3) Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan4) Berita Acara Serah Terima PekerjaanBarang5) Bukti penyelesaian pekerjaan lainnya sesuai ketentuan6) Berita Acara Pembayaran7) Kuitansi yang telah ditandatangani oleh penyedia barangjasa

dan PPK sesuai (format lampiran 4)8) Faktur pajak beserta Surat Setoran Pajak (SSP) yang telah

ditandatangani oleh Wajib PajakBendahara Pengeluaran9) Jaminan yang dikeluarkan oleh Bank atau lembaga keuangan

lainnya sebagaimana dipersyaratkan dalam peraturan perundang-undangan mengenai pengadaan barangjasa pemerintah

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

Pembayaran sampai dengan Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa dapat menggunakan mekanisme UPTUP melalui PPK dan BPP

KPA mengajukan permintaan UPTUP kepada Kepala KPPN setempat

KPA dapat mengajukan persetujuan besaran UP melampaui besaran yang ditetapkan sesuai pagu DIPA kepada Kepala Kanwil DJPB berdasarkan pengajuan rekapitulasi RKAM dari BPP kepada BP

Pembayaran melebihi Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa dapat dilakukan dengan UP oleh PPK setelah mendapat persetujuan dari Direktur Jenderal Perbendaharaan atas permintaan KPA

BP dapat mentransfer dana UPTUP kepada BPP melalui rekening sesuai kebutuhan mengacu pada RKAM

Setiap BPP dapat mengajukan penggantian UP melalui BP apabila UP yang dikelolanya telah dipergunakan paling sedikit 50 (lima puluh persen) sehingga BP dapat melakukan penggantian (revolving) UP yang telah digunakan sepanjang dana yang dapat dibayarkan dengan UP masih tersedia dalam DIPA

Pengajuan pembayaran UPTUP tahap berikutnya BPP harus menyiapkan bukti-bukti laporan pertanggungjawaban kepada BP terhadap UPTUP yang telah dibayarkan sebelumnya

KPA dapat mengajukan TUP kepada Kepala KPPN jika sisa UP pada BP tdk cukup tersedia membiayai kegiatan yang mendesak tidak dapat ditunda

Permohonan persetujuan perpanjangan pertanggungjawaban TUP melampaui 1 (satu) bulan dapat diajukan KPA kepada Kepala KPPN

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

Jika diperlukan dapat dilakukan mekanisme uang muka dengan menyalurkan dana UP oleh BPP kepada pihak madrasah swasta berdasarkan Surat Perintah Bayar (SPBy) yang ditandatangani oleh BPP Kepala Madrasah dan PPK atas nama KPA dengan memperhatikan batas waktu pertanggungjawaban

Madrasah dapat membelanjakan sendiri atas uang muka tersebut sesuai RKAM yang telah diajukan dengan memperhatikan akuntabilitas laporan pertanggungjawaban

Dalam hal pembayaran yang dilakukan Bendahara Pengeluaran merupakan uang muka kerja SPBy dilampiria Rencana pelaksanaan kegiatanpembayaranb Rincian kebutuhan dana dan c Batas waktu pertanggungjawaban penggunaan uang muka kerja

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

  • MEKANISME PENCAIRAN DANA dan PENYUSUNAN LAPORAN BOS PADA KEMEN
  • Latar Belakang
  • BELANJA BANTUAN SOSIAL
  • Bultek 10 SAP Akuntansi Belanja Bantuan Sosial
  • Hal-hal yang perlu diperhatikan
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (1)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (2)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (3)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (4)
  • Slide 10
  • PENGERTIAN
  • TUJUAN UMUM
  • TUJUAN KHUSUS
  • PROGRAM PRIORITAS
  • Slide 15
  • Slide 16
  • PENCAIRAN BELANJA BANTUAN SOSIAL (PMK No 81PMK052012)
  • Slide 18
  • Slide 19
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • IMPLEMENTASI SURAT DIRJEN PERBENDAHARAAN NOMOR S-8245PB2014
  • Slide 25
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Slide 31
  • Slide 32
  • Slide 33
  • Slide 34
  • Slide 35
  • Slide 36
  • Slide 37
  • Slide 38
  • Slide 39
  • Slide 40
  • SYARAT PENYALURAN DANA BOS
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS) (2)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP (2)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP (3)
Page 39: MEKANISME PENCAIRAN DANA dan PENYUSUNAN LAPORAN BOS.pptx

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN amp PENYALURAN DANA BOS

No Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Identifikasi Pencairan

6 Langganan daya dan jasa Listrik Air TeleponAkses internetPembelian genset atau panel surya

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

7 Perawatan madrasah Rehab ringan tidak lebih dari Rp 10 juta Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

8 Pembayaran honorariumbulanan guru honorer dan tenaga kependidikanhonorer

Guru honorer Pegawai administrasi (termasuk administrasi BOS

untuk MI) Pegawai perpustakaan Penjaga Madrasah Satpam Pegawai kebersihan

Penerbitan SK Honor Pengadaan barang dengan

nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

9 Pengembangan profesiguru dan tenagakependidikan

Biaya akomodasi seminar Fotocopy Transportasi

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

10 Membantu siswa miskin Transportasi Seragam sekolah

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN amp PENYALURAN DANA BOS

No Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Identifikasi Pencairan

11 Pembiayaan pengelolaanBOS

ATK Penggandaan Transportasi

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

12 Pembelian perangkatkomputer

Dekstop Laptop Proyektor

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

13 Pembiayaan asrama danpembelian peralatanibadah

Pembelian kitab kuning Peralatan sholat

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

14 Biaya lainnya jika seluruhkomponen 1 sd 13 telahterpenuhi pendanaannyadari BOS

Alat peraga pendidikan UKS Mebelair

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

SYARAT PENYALURAN DANA BOS

KPA dapat membuka rekening pengeluaran atas nama BPP dengan persetujuan kuasa BUN

PPK menandatangani Surat Perjanjian Pemberian Bantuan (SPPB) dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Madrasah (RKAM) BOS yang diajukan oleh setiap Madrasah

BPP merekapitulasi RKAM setiap madrasah kemudian PPK dan BPP mengajukan rekapitulasi RKAM tersebut ke Bendahara Pengeluaran (BP) sebagai pedoman kebutuhan Pembayaran Langsung (LS) belanja barangjasa Uang Persediaan (UP) atau Tambahan Uang Persediaan (TUP) khusus pencairan dana BOS

PPK dapat mengklasifikasikan kategori belanja barangjasa belanja kegiatan belanja pegawai belanja bansos dan perjalanan dinas dari rekapitulasi RKAM setiap madrasah sebagai pedoman dalam mekanisme pembayaran dana BOS

Madrasah harus menyampaikan SPPB dan RKAM setiap pengajuan pencairan dana BOS

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)

Pembayaran di atas Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa menggunakan mekanisme pembayaran langsung (LS) belanja barangjasa oleh PPK namun di bawah Rp 50000000- juga dapat dilakukan mekanisme LS

PPK membuat Surat PerjanjianKontrak terhadap pihak penyedia barangjasa

PPK dapat menerbitkan Surat Permohonan Pembayaran Langsung (SPP-LS) apabila persyaratan pembayaran tagihan sudah terpenuhi dan sudah diuji secara materil

KPA dapat mengeluarkan SPM-LS sebagai pengajuan pencairan terhadap pihak penyedia barangjasa kepada KPPN

Pembayaran LS selain ditujukan kepada pihak penyedia barangjasa atas dasar perjanjiankontrak ditujukan pula ke Bendahara Pengeluaran untuk keperluan pembayaran honorarium dan perjalanan dinas atas dasar surat keputusan

1113088111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088 11130881113088 111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088 11130881113088111308811130881113088

Pelaksanaan pembayaran tagihan kepada penyedia barangjasa harus disertai 1) Bukti perjanjiankontrak2) Referensi Bank yang menunjukkan nama dan nomor rekening

penyedia barangjasa3) Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan4) Berita Acara Serah Terima PekerjaanBarang5) Bukti penyelesaian pekerjaan lainnya sesuai ketentuan6) Berita Acara Pembayaran7) Kuitansi yang telah ditandatangani oleh penyedia barangjasa

dan PPK sesuai (format lampiran 4)8) Faktur pajak beserta Surat Setoran Pajak (SSP) yang telah

ditandatangani oleh Wajib PajakBendahara Pengeluaran9) Jaminan yang dikeluarkan oleh Bank atau lembaga keuangan

lainnya sebagaimana dipersyaratkan dalam peraturan perundang-undangan mengenai pengadaan barangjasa pemerintah

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

Pembayaran sampai dengan Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa dapat menggunakan mekanisme UPTUP melalui PPK dan BPP

KPA mengajukan permintaan UPTUP kepada Kepala KPPN setempat

KPA dapat mengajukan persetujuan besaran UP melampaui besaran yang ditetapkan sesuai pagu DIPA kepada Kepala Kanwil DJPB berdasarkan pengajuan rekapitulasi RKAM dari BPP kepada BP

Pembayaran melebihi Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa dapat dilakukan dengan UP oleh PPK setelah mendapat persetujuan dari Direktur Jenderal Perbendaharaan atas permintaan KPA

BP dapat mentransfer dana UPTUP kepada BPP melalui rekening sesuai kebutuhan mengacu pada RKAM

Setiap BPP dapat mengajukan penggantian UP melalui BP apabila UP yang dikelolanya telah dipergunakan paling sedikit 50 (lima puluh persen) sehingga BP dapat melakukan penggantian (revolving) UP yang telah digunakan sepanjang dana yang dapat dibayarkan dengan UP masih tersedia dalam DIPA

Pengajuan pembayaran UPTUP tahap berikutnya BPP harus menyiapkan bukti-bukti laporan pertanggungjawaban kepada BP terhadap UPTUP yang telah dibayarkan sebelumnya

KPA dapat mengajukan TUP kepada Kepala KPPN jika sisa UP pada BP tdk cukup tersedia membiayai kegiatan yang mendesak tidak dapat ditunda

Permohonan persetujuan perpanjangan pertanggungjawaban TUP melampaui 1 (satu) bulan dapat diajukan KPA kepada Kepala KPPN

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

Jika diperlukan dapat dilakukan mekanisme uang muka dengan menyalurkan dana UP oleh BPP kepada pihak madrasah swasta berdasarkan Surat Perintah Bayar (SPBy) yang ditandatangani oleh BPP Kepala Madrasah dan PPK atas nama KPA dengan memperhatikan batas waktu pertanggungjawaban

Madrasah dapat membelanjakan sendiri atas uang muka tersebut sesuai RKAM yang telah diajukan dengan memperhatikan akuntabilitas laporan pertanggungjawaban

Dalam hal pembayaran yang dilakukan Bendahara Pengeluaran merupakan uang muka kerja SPBy dilampiria Rencana pelaksanaan kegiatanpembayaranb Rincian kebutuhan dana dan c Batas waktu pertanggungjawaban penggunaan uang muka kerja

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

  • MEKANISME PENCAIRAN DANA dan PENYUSUNAN LAPORAN BOS PADA KEMEN
  • Latar Belakang
  • BELANJA BANTUAN SOSIAL
  • Bultek 10 SAP Akuntansi Belanja Bantuan Sosial
  • Hal-hal yang perlu diperhatikan
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (1)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (2)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (3)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (4)
  • Slide 10
  • PENGERTIAN
  • TUJUAN UMUM
  • TUJUAN KHUSUS
  • PROGRAM PRIORITAS
  • Slide 15
  • Slide 16
  • PENCAIRAN BELANJA BANTUAN SOSIAL (PMK No 81PMK052012)
  • Slide 18
  • Slide 19
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • IMPLEMENTASI SURAT DIRJEN PERBENDAHARAAN NOMOR S-8245PB2014
  • Slide 25
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Slide 31
  • Slide 32
  • Slide 33
  • Slide 34
  • Slide 35
  • Slide 36
  • Slide 37
  • Slide 38
  • Slide 39
  • Slide 40
  • SYARAT PENYALURAN DANA BOS
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS) (2)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP (2)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP (3)
Page 40: MEKANISME PENCAIRAN DANA dan PENYUSUNAN LAPORAN BOS.pptx

IDENTIFIKASI PENGGUNAAN amp PENYALURAN DANA BOS

No Komponen Pembiayaan Item Pembiayaan Identifikasi Pencairan

11 Pembiayaan pengelolaanBOS

ATK Penggandaan Transportasi

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

12 Pembelian perangkatkomputer

Dekstop Laptop Proyektor

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

13 Pembiayaan asrama danpembelian peralatanibadah

Pembelian kitab kuning Peralatan sholat

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

14 Biaya lainnya jika seluruhkomponen 1 sd 13 telahterpenuhi pendanaannyadari BOS

Alat peraga pendidikan UKS Mebelair

Pengadaan barang dengan nilai sd Rp 50 juta untuk setiap penerima pembayaran dapat dilaksanakan melalui UP

SYARAT PENYALURAN DANA BOS

KPA dapat membuka rekening pengeluaran atas nama BPP dengan persetujuan kuasa BUN

PPK menandatangani Surat Perjanjian Pemberian Bantuan (SPPB) dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Madrasah (RKAM) BOS yang diajukan oleh setiap Madrasah

BPP merekapitulasi RKAM setiap madrasah kemudian PPK dan BPP mengajukan rekapitulasi RKAM tersebut ke Bendahara Pengeluaran (BP) sebagai pedoman kebutuhan Pembayaran Langsung (LS) belanja barangjasa Uang Persediaan (UP) atau Tambahan Uang Persediaan (TUP) khusus pencairan dana BOS

PPK dapat mengklasifikasikan kategori belanja barangjasa belanja kegiatan belanja pegawai belanja bansos dan perjalanan dinas dari rekapitulasi RKAM setiap madrasah sebagai pedoman dalam mekanisme pembayaran dana BOS

Madrasah harus menyampaikan SPPB dan RKAM setiap pengajuan pencairan dana BOS

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)

Pembayaran di atas Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa menggunakan mekanisme pembayaran langsung (LS) belanja barangjasa oleh PPK namun di bawah Rp 50000000- juga dapat dilakukan mekanisme LS

PPK membuat Surat PerjanjianKontrak terhadap pihak penyedia barangjasa

PPK dapat menerbitkan Surat Permohonan Pembayaran Langsung (SPP-LS) apabila persyaratan pembayaran tagihan sudah terpenuhi dan sudah diuji secara materil

KPA dapat mengeluarkan SPM-LS sebagai pengajuan pencairan terhadap pihak penyedia barangjasa kepada KPPN

Pembayaran LS selain ditujukan kepada pihak penyedia barangjasa atas dasar perjanjiankontrak ditujukan pula ke Bendahara Pengeluaran untuk keperluan pembayaran honorarium dan perjalanan dinas atas dasar surat keputusan

1113088111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088 11130881113088 111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088 11130881113088111308811130881113088

Pelaksanaan pembayaran tagihan kepada penyedia barangjasa harus disertai 1) Bukti perjanjiankontrak2) Referensi Bank yang menunjukkan nama dan nomor rekening

penyedia barangjasa3) Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan4) Berita Acara Serah Terima PekerjaanBarang5) Bukti penyelesaian pekerjaan lainnya sesuai ketentuan6) Berita Acara Pembayaran7) Kuitansi yang telah ditandatangani oleh penyedia barangjasa

dan PPK sesuai (format lampiran 4)8) Faktur pajak beserta Surat Setoran Pajak (SSP) yang telah

ditandatangani oleh Wajib PajakBendahara Pengeluaran9) Jaminan yang dikeluarkan oleh Bank atau lembaga keuangan

lainnya sebagaimana dipersyaratkan dalam peraturan perundang-undangan mengenai pengadaan barangjasa pemerintah

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

Pembayaran sampai dengan Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa dapat menggunakan mekanisme UPTUP melalui PPK dan BPP

KPA mengajukan permintaan UPTUP kepada Kepala KPPN setempat

KPA dapat mengajukan persetujuan besaran UP melampaui besaran yang ditetapkan sesuai pagu DIPA kepada Kepala Kanwil DJPB berdasarkan pengajuan rekapitulasi RKAM dari BPP kepada BP

Pembayaran melebihi Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa dapat dilakukan dengan UP oleh PPK setelah mendapat persetujuan dari Direktur Jenderal Perbendaharaan atas permintaan KPA

BP dapat mentransfer dana UPTUP kepada BPP melalui rekening sesuai kebutuhan mengacu pada RKAM

Setiap BPP dapat mengajukan penggantian UP melalui BP apabila UP yang dikelolanya telah dipergunakan paling sedikit 50 (lima puluh persen) sehingga BP dapat melakukan penggantian (revolving) UP yang telah digunakan sepanjang dana yang dapat dibayarkan dengan UP masih tersedia dalam DIPA

Pengajuan pembayaran UPTUP tahap berikutnya BPP harus menyiapkan bukti-bukti laporan pertanggungjawaban kepada BP terhadap UPTUP yang telah dibayarkan sebelumnya

KPA dapat mengajukan TUP kepada Kepala KPPN jika sisa UP pada BP tdk cukup tersedia membiayai kegiatan yang mendesak tidak dapat ditunda

Permohonan persetujuan perpanjangan pertanggungjawaban TUP melampaui 1 (satu) bulan dapat diajukan KPA kepada Kepala KPPN

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

Jika diperlukan dapat dilakukan mekanisme uang muka dengan menyalurkan dana UP oleh BPP kepada pihak madrasah swasta berdasarkan Surat Perintah Bayar (SPBy) yang ditandatangani oleh BPP Kepala Madrasah dan PPK atas nama KPA dengan memperhatikan batas waktu pertanggungjawaban

Madrasah dapat membelanjakan sendiri atas uang muka tersebut sesuai RKAM yang telah diajukan dengan memperhatikan akuntabilitas laporan pertanggungjawaban

Dalam hal pembayaran yang dilakukan Bendahara Pengeluaran merupakan uang muka kerja SPBy dilampiria Rencana pelaksanaan kegiatanpembayaranb Rincian kebutuhan dana dan c Batas waktu pertanggungjawaban penggunaan uang muka kerja

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

  • MEKANISME PENCAIRAN DANA dan PENYUSUNAN LAPORAN BOS PADA KEMEN
  • Latar Belakang
  • BELANJA BANTUAN SOSIAL
  • Bultek 10 SAP Akuntansi Belanja Bantuan Sosial
  • Hal-hal yang perlu diperhatikan
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (1)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (2)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (3)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (4)
  • Slide 10
  • PENGERTIAN
  • TUJUAN UMUM
  • TUJUAN KHUSUS
  • PROGRAM PRIORITAS
  • Slide 15
  • Slide 16
  • PENCAIRAN BELANJA BANTUAN SOSIAL (PMK No 81PMK052012)
  • Slide 18
  • Slide 19
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • IMPLEMENTASI SURAT DIRJEN PERBENDAHARAAN NOMOR S-8245PB2014
  • Slide 25
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Slide 31
  • Slide 32
  • Slide 33
  • Slide 34
  • Slide 35
  • Slide 36
  • Slide 37
  • Slide 38
  • Slide 39
  • Slide 40
  • SYARAT PENYALURAN DANA BOS
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS) (2)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP (2)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP (3)
Page 41: MEKANISME PENCAIRAN DANA dan PENYUSUNAN LAPORAN BOS.pptx

SYARAT PENYALURAN DANA BOS

KPA dapat membuka rekening pengeluaran atas nama BPP dengan persetujuan kuasa BUN

PPK menandatangani Surat Perjanjian Pemberian Bantuan (SPPB) dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Madrasah (RKAM) BOS yang diajukan oleh setiap Madrasah

BPP merekapitulasi RKAM setiap madrasah kemudian PPK dan BPP mengajukan rekapitulasi RKAM tersebut ke Bendahara Pengeluaran (BP) sebagai pedoman kebutuhan Pembayaran Langsung (LS) belanja barangjasa Uang Persediaan (UP) atau Tambahan Uang Persediaan (TUP) khusus pencairan dana BOS

PPK dapat mengklasifikasikan kategori belanja barangjasa belanja kegiatan belanja pegawai belanja bansos dan perjalanan dinas dari rekapitulasi RKAM setiap madrasah sebagai pedoman dalam mekanisme pembayaran dana BOS

Madrasah harus menyampaikan SPPB dan RKAM setiap pengajuan pencairan dana BOS

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)

Pembayaran di atas Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa menggunakan mekanisme pembayaran langsung (LS) belanja barangjasa oleh PPK namun di bawah Rp 50000000- juga dapat dilakukan mekanisme LS

PPK membuat Surat PerjanjianKontrak terhadap pihak penyedia barangjasa

PPK dapat menerbitkan Surat Permohonan Pembayaran Langsung (SPP-LS) apabila persyaratan pembayaran tagihan sudah terpenuhi dan sudah diuji secara materil

KPA dapat mengeluarkan SPM-LS sebagai pengajuan pencairan terhadap pihak penyedia barangjasa kepada KPPN

Pembayaran LS selain ditujukan kepada pihak penyedia barangjasa atas dasar perjanjiankontrak ditujukan pula ke Bendahara Pengeluaran untuk keperluan pembayaran honorarium dan perjalanan dinas atas dasar surat keputusan

1113088111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088 11130881113088 111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088 11130881113088111308811130881113088

Pelaksanaan pembayaran tagihan kepada penyedia barangjasa harus disertai 1) Bukti perjanjiankontrak2) Referensi Bank yang menunjukkan nama dan nomor rekening

penyedia barangjasa3) Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan4) Berita Acara Serah Terima PekerjaanBarang5) Bukti penyelesaian pekerjaan lainnya sesuai ketentuan6) Berita Acara Pembayaran7) Kuitansi yang telah ditandatangani oleh penyedia barangjasa

dan PPK sesuai (format lampiran 4)8) Faktur pajak beserta Surat Setoran Pajak (SSP) yang telah

ditandatangani oleh Wajib PajakBendahara Pengeluaran9) Jaminan yang dikeluarkan oleh Bank atau lembaga keuangan

lainnya sebagaimana dipersyaratkan dalam peraturan perundang-undangan mengenai pengadaan barangjasa pemerintah

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

Pembayaran sampai dengan Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa dapat menggunakan mekanisme UPTUP melalui PPK dan BPP

KPA mengajukan permintaan UPTUP kepada Kepala KPPN setempat

KPA dapat mengajukan persetujuan besaran UP melampaui besaran yang ditetapkan sesuai pagu DIPA kepada Kepala Kanwil DJPB berdasarkan pengajuan rekapitulasi RKAM dari BPP kepada BP

Pembayaran melebihi Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa dapat dilakukan dengan UP oleh PPK setelah mendapat persetujuan dari Direktur Jenderal Perbendaharaan atas permintaan KPA

BP dapat mentransfer dana UPTUP kepada BPP melalui rekening sesuai kebutuhan mengacu pada RKAM

Setiap BPP dapat mengajukan penggantian UP melalui BP apabila UP yang dikelolanya telah dipergunakan paling sedikit 50 (lima puluh persen) sehingga BP dapat melakukan penggantian (revolving) UP yang telah digunakan sepanjang dana yang dapat dibayarkan dengan UP masih tersedia dalam DIPA

Pengajuan pembayaran UPTUP tahap berikutnya BPP harus menyiapkan bukti-bukti laporan pertanggungjawaban kepada BP terhadap UPTUP yang telah dibayarkan sebelumnya

KPA dapat mengajukan TUP kepada Kepala KPPN jika sisa UP pada BP tdk cukup tersedia membiayai kegiatan yang mendesak tidak dapat ditunda

Permohonan persetujuan perpanjangan pertanggungjawaban TUP melampaui 1 (satu) bulan dapat diajukan KPA kepada Kepala KPPN

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

Jika diperlukan dapat dilakukan mekanisme uang muka dengan menyalurkan dana UP oleh BPP kepada pihak madrasah swasta berdasarkan Surat Perintah Bayar (SPBy) yang ditandatangani oleh BPP Kepala Madrasah dan PPK atas nama KPA dengan memperhatikan batas waktu pertanggungjawaban

Madrasah dapat membelanjakan sendiri atas uang muka tersebut sesuai RKAM yang telah diajukan dengan memperhatikan akuntabilitas laporan pertanggungjawaban

Dalam hal pembayaran yang dilakukan Bendahara Pengeluaran merupakan uang muka kerja SPBy dilampiria Rencana pelaksanaan kegiatanpembayaranb Rincian kebutuhan dana dan c Batas waktu pertanggungjawaban penggunaan uang muka kerja

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

  • MEKANISME PENCAIRAN DANA dan PENYUSUNAN LAPORAN BOS PADA KEMEN
  • Latar Belakang
  • BELANJA BANTUAN SOSIAL
  • Bultek 10 SAP Akuntansi Belanja Bantuan Sosial
  • Hal-hal yang perlu diperhatikan
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (1)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (2)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (3)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (4)
  • Slide 10
  • PENGERTIAN
  • TUJUAN UMUM
  • TUJUAN KHUSUS
  • PROGRAM PRIORITAS
  • Slide 15
  • Slide 16
  • PENCAIRAN BELANJA BANTUAN SOSIAL (PMK No 81PMK052012)
  • Slide 18
  • Slide 19
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • IMPLEMENTASI SURAT DIRJEN PERBENDAHARAAN NOMOR S-8245PB2014
  • Slide 25
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Slide 31
  • Slide 32
  • Slide 33
  • Slide 34
  • Slide 35
  • Slide 36
  • Slide 37
  • Slide 38
  • Slide 39
  • Slide 40
  • SYARAT PENYALURAN DANA BOS
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS) (2)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP (2)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP (3)
Page 42: MEKANISME PENCAIRAN DANA dan PENYUSUNAN LAPORAN BOS.pptx

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)

Pembayaran di atas Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa menggunakan mekanisme pembayaran langsung (LS) belanja barangjasa oleh PPK namun di bawah Rp 50000000- juga dapat dilakukan mekanisme LS

PPK membuat Surat PerjanjianKontrak terhadap pihak penyedia barangjasa

PPK dapat menerbitkan Surat Permohonan Pembayaran Langsung (SPP-LS) apabila persyaratan pembayaran tagihan sudah terpenuhi dan sudah diuji secara materil

KPA dapat mengeluarkan SPM-LS sebagai pengajuan pencairan terhadap pihak penyedia barangjasa kepada KPPN

Pembayaran LS selain ditujukan kepada pihak penyedia barangjasa atas dasar perjanjiankontrak ditujukan pula ke Bendahara Pengeluaran untuk keperluan pembayaran honorarium dan perjalanan dinas atas dasar surat keputusan

1113088111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088 11130881113088 111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088111308811130881113088 11130881113088111308811130881113088

Pelaksanaan pembayaran tagihan kepada penyedia barangjasa harus disertai 1) Bukti perjanjiankontrak2) Referensi Bank yang menunjukkan nama dan nomor rekening

penyedia barangjasa3) Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan4) Berita Acara Serah Terima PekerjaanBarang5) Bukti penyelesaian pekerjaan lainnya sesuai ketentuan6) Berita Acara Pembayaran7) Kuitansi yang telah ditandatangani oleh penyedia barangjasa

dan PPK sesuai (format lampiran 4)8) Faktur pajak beserta Surat Setoran Pajak (SSP) yang telah

ditandatangani oleh Wajib PajakBendahara Pengeluaran9) Jaminan yang dikeluarkan oleh Bank atau lembaga keuangan

lainnya sebagaimana dipersyaratkan dalam peraturan perundang-undangan mengenai pengadaan barangjasa pemerintah

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

Pembayaran sampai dengan Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa dapat menggunakan mekanisme UPTUP melalui PPK dan BPP

KPA mengajukan permintaan UPTUP kepada Kepala KPPN setempat

KPA dapat mengajukan persetujuan besaran UP melampaui besaran yang ditetapkan sesuai pagu DIPA kepada Kepala Kanwil DJPB berdasarkan pengajuan rekapitulasi RKAM dari BPP kepada BP

Pembayaran melebihi Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa dapat dilakukan dengan UP oleh PPK setelah mendapat persetujuan dari Direktur Jenderal Perbendaharaan atas permintaan KPA

BP dapat mentransfer dana UPTUP kepada BPP melalui rekening sesuai kebutuhan mengacu pada RKAM

Setiap BPP dapat mengajukan penggantian UP melalui BP apabila UP yang dikelolanya telah dipergunakan paling sedikit 50 (lima puluh persen) sehingga BP dapat melakukan penggantian (revolving) UP yang telah digunakan sepanjang dana yang dapat dibayarkan dengan UP masih tersedia dalam DIPA

Pengajuan pembayaran UPTUP tahap berikutnya BPP harus menyiapkan bukti-bukti laporan pertanggungjawaban kepada BP terhadap UPTUP yang telah dibayarkan sebelumnya

KPA dapat mengajukan TUP kepada Kepala KPPN jika sisa UP pada BP tdk cukup tersedia membiayai kegiatan yang mendesak tidak dapat ditunda

Permohonan persetujuan perpanjangan pertanggungjawaban TUP melampaui 1 (satu) bulan dapat diajukan KPA kepada Kepala KPPN

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

Jika diperlukan dapat dilakukan mekanisme uang muka dengan menyalurkan dana UP oleh BPP kepada pihak madrasah swasta berdasarkan Surat Perintah Bayar (SPBy) yang ditandatangani oleh BPP Kepala Madrasah dan PPK atas nama KPA dengan memperhatikan batas waktu pertanggungjawaban

Madrasah dapat membelanjakan sendiri atas uang muka tersebut sesuai RKAM yang telah diajukan dengan memperhatikan akuntabilitas laporan pertanggungjawaban

Dalam hal pembayaran yang dilakukan Bendahara Pengeluaran merupakan uang muka kerja SPBy dilampiria Rencana pelaksanaan kegiatanpembayaranb Rincian kebutuhan dana dan c Batas waktu pertanggungjawaban penggunaan uang muka kerja

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

  • MEKANISME PENCAIRAN DANA dan PENYUSUNAN LAPORAN BOS PADA KEMEN
  • Latar Belakang
  • BELANJA BANTUAN SOSIAL
  • Bultek 10 SAP Akuntansi Belanja Bantuan Sosial
  • Hal-hal yang perlu diperhatikan
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (1)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (2)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (3)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (4)
  • Slide 10
  • PENGERTIAN
  • TUJUAN UMUM
  • TUJUAN KHUSUS
  • PROGRAM PRIORITAS
  • Slide 15
  • Slide 16
  • PENCAIRAN BELANJA BANTUAN SOSIAL (PMK No 81PMK052012)
  • Slide 18
  • Slide 19
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • IMPLEMENTASI SURAT DIRJEN PERBENDAHARAAN NOMOR S-8245PB2014
  • Slide 25
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Slide 31
  • Slide 32
  • Slide 33
  • Slide 34
  • Slide 35
  • Slide 36
  • Slide 37
  • Slide 38
  • Slide 39
  • Slide 40
  • SYARAT PENYALURAN DANA BOS
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS) (2)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP (2)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP (3)
Page 43: MEKANISME PENCAIRAN DANA dan PENYUSUNAN LAPORAN BOS.pptx

Pelaksanaan pembayaran tagihan kepada penyedia barangjasa harus disertai 1) Bukti perjanjiankontrak2) Referensi Bank yang menunjukkan nama dan nomor rekening

penyedia barangjasa3) Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan4) Berita Acara Serah Terima PekerjaanBarang5) Bukti penyelesaian pekerjaan lainnya sesuai ketentuan6) Berita Acara Pembayaran7) Kuitansi yang telah ditandatangani oleh penyedia barangjasa

dan PPK sesuai (format lampiran 4)8) Faktur pajak beserta Surat Setoran Pajak (SSP) yang telah

ditandatangani oleh Wajib PajakBendahara Pengeluaran9) Jaminan yang dikeluarkan oleh Bank atau lembaga keuangan

lainnya sebagaimana dipersyaratkan dalam peraturan perundang-undangan mengenai pengadaan barangjasa pemerintah

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

Pembayaran sampai dengan Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa dapat menggunakan mekanisme UPTUP melalui PPK dan BPP

KPA mengajukan permintaan UPTUP kepada Kepala KPPN setempat

KPA dapat mengajukan persetujuan besaran UP melampaui besaran yang ditetapkan sesuai pagu DIPA kepada Kepala Kanwil DJPB berdasarkan pengajuan rekapitulasi RKAM dari BPP kepada BP

Pembayaran melebihi Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa dapat dilakukan dengan UP oleh PPK setelah mendapat persetujuan dari Direktur Jenderal Perbendaharaan atas permintaan KPA

BP dapat mentransfer dana UPTUP kepada BPP melalui rekening sesuai kebutuhan mengacu pada RKAM

Setiap BPP dapat mengajukan penggantian UP melalui BP apabila UP yang dikelolanya telah dipergunakan paling sedikit 50 (lima puluh persen) sehingga BP dapat melakukan penggantian (revolving) UP yang telah digunakan sepanjang dana yang dapat dibayarkan dengan UP masih tersedia dalam DIPA

Pengajuan pembayaran UPTUP tahap berikutnya BPP harus menyiapkan bukti-bukti laporan pertanggungjawaban kepada BP terhadap UPTUP yang telah dibayarkan sebelumnya

KPA dapat mengajukan TUP kepada Kepala KPPN jika sisa UP pada BP tdk cukup tersedia membiayai kegiatan yang mendesak tidak dapat ditunda

Permohonan persetujuan perpanjangan pertanggungjawaban TUP melampaui 1 (satu) bulan dapat diajukan KPA kepada Kepala KPPN

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

Jika diperlukan dapat dilakukan mekanisme uang muka dengan menyalurkan dana UP oleh BPP kepada pihak madrasah swasta berdasarkan Surat Perintah Bayar (SPBy) yang ditandatangani oleh BPP Kepala Madrasah dan PPK atas nama KPA dengan memperhatikan batas waktu pertanggungjawaban

Madrasah dapat membelanjakan sendiri atas uang muka tersebut sesuai RKAM yang telah diajukan dengan memperhatikan akuntabilitas laporan pertanggungjawaban

Dalam hal pembayaran yang dilakukan Bendahara Pengeluaran merupakan uang muka kerja SPBy dilampiria Rencana pelaksanaan kegiatanpembayaranb Rincian kebutuhan dana dan c Batas waktu pertanggungjawaban penggunaan uang muka kerja

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

  • MEKANISME PENCAIRAN DANA dan PENYUSUNAN LAPORAN BOS PADA KEMEN
  • Latar Belakang
  • BELANJA BANTUAN SOSIAL
  • Bultek 10 SAP Akuntansi Belanja Bantuan Sosial
  • Hal-hal yang perlu diperhatikan
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (1)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (2)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (3)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (4)
  • Slide 10
  • PENGERTIAN
  • TUJUAN UMUM
  • TUJUAN KHUSUS
  • PROGRAM PRIORITAS
  • Slide 15
  • Slide 16
  • PENCAIRAN BELANJA BANTUAN SOSIAL (PMK No 81PMK052012)
  • Slide 18
  • Slide 19
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • IMPLEMENTASI SURAT DIRJEN PERBENDAHARAAN NOMOR S-8245PB2014
  • Slide 25
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Slide 31
  • Slide 32
  • Slide 33
  • Slide 34
  • Slide 35
  • Slide 36
  • Slide 37
  • Slide 38
  • Slide 39
  • Slide 40
  • SYARAT PENYALURAN DANA BOS
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS) (2)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP (2)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP (3)
Page 44: MEKANISME PENCAIRAN DANA dan PENYUSUNAN LAPORAN BOS.pptx

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

Pembayaran sampai dengan Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa dapat menggunakan mekanisme UPTUP melalui PPK dan BPP

KPA mengajukan permintaan UPTUP kepada Kepala KPPN setempat

KPA dapat mengajukan persetujuan besaran UP melampaui besaran yang ditetapkan sesuai pagu DIPA kepada Kepala Kanwil DJPB berdasarkan pengajuan rekapitulasi RKAM dari BPP kepada BP

Pembayaran melebihi Rp 50000000- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barangjasa dapat dilakukan dengan UP oleh PPK setelah mendapat persetujuan dari Direktur Jenderal Perbendaharaan atas permintaan KPA

BP dapat mentransfer dana UPTUP kepada BPP melalui rekening sesuai kebutuhan mengacu pada RKAM

Setiap BPP dapat mengajukan penggantian UP melalui BP apabila UP yang dikelolanya telah dipergunakan paling sedikit 50 (lima puluh persen) sehingga BP dapat melakukan penggantian (revolving) UP yang telah digunakan sepanjang dana yang dapat dibayarkan dengan UP masih tersedia dalam DIPA

Pengajuan pembayaran UPTUP tahap berikutnya BPP harus menyiapkan bukti-bukti laporan pertanggungjawaban kepada BP terhadap UPTUP yang telah dibayarkan sebelumnya

KPA dapat mengajukan TUP kepada Kepala KPPN jika sisa UP pada BP tdk cukup tersedia membiayai kegiatan yang mendesak tidak dapat ditunda

Permohonan persetujuan perpanjangan pertanggungjawaban TUP melampaui 1 (satu) bulan dapat diajukan KPA kepada Kepala KPPN

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

Jika diperlukan dapat dilakukan mekanisme uang muka dengan menyalurkan dana UP oleh BPP kepada pihak madrasah swasta berdasarkan Surat Perintah Bayar (SPBy) yang ditandatangani oleh BPP Kepala Madrasah dan PPK atas nama KPA dengan memperhatikan batas waktu pertanggungjawaban

Madrasah dapat membelanjakan sendiri atas uang muka tersebut sesuai RKAM yang telah diajukan dengan memperhatikan akuntabilitas laporan pertanggungjawaban

Dalam hal pembayaran yang dilakukan Bendahara Pengeluaran merupakan uang muka kerja SPBy dilampiria Rencana pelaksanaan kegiatanpembayaranb Rincian kebutuhan dana dan c Batas waktu pertanggungjawaban penggunaan uang muka kerja

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

  • MEKANISME PENCAIRAN DANA dan PENYUSUNAN LAPORAN BOS PADA KEMEN
  • Latar Belakang
  • BELANJA BANTUAN SOSIAL
  • Bultek 10 SAP Akuntansi Belanja Bantuan Sosial
  • Hal-hal yang perlu diperhatikan
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (1)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (2)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (3)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (4)
  • Slide 10
  • PENGERTIAN
  • TUJUAN UMUM
  • TUJUAN KHUSUS
  • PROGRAM PRIORITAS
  • Slide 15
  • Slide 16
  • PENCAIRAN BELANJA BANTUAN SOSIAL (PMK No 81PMK052012)
  • Slide 18
  • Slide 19
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • IMPLEMENTASI SURAT DIRJEN PERBENDAHARAAN NOMOR S-8245PB2014
  • Slide 25
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Slide 31
  • Slide 32
  • Slide 33
  • Slide 34
  • Slide 35
  • Slide 36
  • Slide 37
  • Slide 38
  • Slide 39
  • Slide 40
  • SYARAT PENYALURAN DANA BOS
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS) (2)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP (2)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP (3)
Page 45: MEKANISME PENCAIRAN DANA dan PENYUSUNAN LAPORAN BOS.pptx

Setiap BPP dapat mengajukan penggantian UP melalui BP apabila UP yang dikelolanya telah dipergunakan paling sedikit 50 (lima puluh persen) sehingga BP dapat melakukan penggantian (revolving) UP yang telah digunakan sepanjang dana yang dapat dibayarkan dengan UP masih tersedia dalam DIPA

Pengajuan pembayaran UPTUP tahap berikutnya BPP harus menyiapkan bukti-bukti laporan pertanggungjawaban kepada BP terhadap UPTUP yang telah dibayarkan sebelumnya

KPA dapat mengajukan TUP kepada Kepala KPPN jika sisa UP pada BP tdk cukup tersedia membiayai kegiatan yang mendesak tidak dapat ditunda

Permohonan persetujuan perpanjangan pertanggungjawaban TUP melampaui 1 (satu) bulan dapat diajukan KPA kepada Kepala KPPN

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

Jika diperlukan dapat dilakukan mekanisme uang muka dengan menyalurkan dana UP oleh BPP kepada pihak madrasah swasta berdasarkan Surat Perintah Bayar (SPBy) yang ditandatangani oleh BPP Kepala Madrasah dan PPK atas nama KPA dengan memperhatikan batas waktu pertanggungjawaban

Madrasah dapat membelanjakan sendiri atas uang muka tersebut sesuai RKAM yang telah diajukan dengan memperhatikan akuntabilitas laporan pertanggungjawaban

Dalam hal pembayaran yang dilakukan Bendahara Pengeluaran merupakan uang muka kerja SPBy dilampiria Rencana pelaksanaan kegiatanpembayaranb Rincian kebutuhan dana dan c Batas waktu pertanggungjawaban penggunaan uang muka kerja

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

  • MEKANISME PENCAIRAN DANA dan PENYUSUNAN LAPORAN BOS PADA KEMEN
  • Latar Belakang
  • BELANJA BANTUAN SOSIAL
  • Bultek 10 SAP Akuntansi Belanja Bantuan Sosial
  • Hal-hal yang perlu diperhatikan
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (1)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (2)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (3)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (4)
  • Slide 10
  • PENGERTIAN
  • TUJUAN UMUM
  • TUJUAN KHUSUS
  • PROGRAM PRIORITAS
  • Slide 15
  • Slide 16
  • PENCAIRAN BELANJA BANTUAN SOSIAL (PMK No 81PMK052012)
  • Slide 18
  • Slide 19
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • IMPLEMENTASI SURAT DIRJEN PERBENDAHARAAN NOMOR S-8245PB2014
  • Slide 25
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Slide 31
  • Slide 32
  • Slide 33
  • Slide 34
  • Slide 35
  • Slide 36
  • Slide 37
  • Slide 38
  • Slide 39
  • Slide 40
  • SYARAT PENYALURAN DANA BOS
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS) (2)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP (2)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP (3)
Page 46: MEKANISME PENCAIRAN DANA dan PENYUSUNAN LAPORAN BOS.pptx

Jika diperlukan dapat dilakukan mekanisme uang muka dengan menyalurkan dana UP oleh BPP kepada pihak madrasah swasta berdasarkan Surat Perintah Bayar (SPBy) yang ditandatangani oleh BPP Kepala Madrasah dan PPK atas nama KPA dengan memperhatikan batas waktu pertanggungjawaban

Madrasah dapat membelanjakan sendiri atas uang muka tersebut sesuai RKAM yang telah diajukan dengan memperhatikan akuntabilitas laporan pertanggungjawaban

Dalam hal pembayaran yang dilakukan Bendahara Pengeluaran merupakan uang muka kerja SPBy dilampiria Rencana pelaksanaan kegiatanpembayaranb Rincian kebutuhan dana dan c Batas waktu pertanggungjawaban penggunaan uang muka kerja

MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP

  • MEKANISME PENCAIRAN DANA dan PENYUSUNAN LAPORAN BOS PADA KEMEN
  • Latar Belakang
  • BELANJA BANTUAN SOSIAL
  • Bultek 10 SAP Akuntansi Belanja Bantuan Sosial
  • Hal-hal yang perlu diperhatikan
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (1)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (2)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (3)
  • Kriteria Bantuan Sosial menurut Bultek 10 SAP (4)
  • Slide 10
  • PENGERTIAN
  • TUJUAN UMUM
  • TUJUAN KHUSUS
  • PROGRAM PRIORITAS
  • Slide 15
  • Slide 16
  • PENCAIRAN BELANJA BANTUAN SOSIAL (PMK No 81PMK052012)
  • Slide 18
  • Slide 19
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • IMPLEMENTASI SURAT DIRJEN PERBENDAHARAAN NOMOR S-8245PB2014
  • Slide 25
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Slide 31
  • Slide 32
  • Slide 33
  • Slide 34
  • Slide 35
  • Slide 36
  • Slide 37
  • Slide 38
  • Slide 39
  • Slide 40
  • SYARAT PENYALURAN DANA BOS
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN LANGSUNG (LS) (2)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP (2)
  • MEKANISME PENYALURAN DANA BOS MELALUI PEMBAYARAN UPTUP (3)