Upload
others
View
17
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Mendukung Kenaikan Cukai Rokok 2021 Untuk Perbaikan Kualitas SDM Indonesia
DR . ABD I L LAH AHSAN
DOSEN
FAKULTAS EKONOMI DAN B I SN I S
UN IVERS I TAS INDONES IA
Argumen mendukung kenaikan cukai rokok di masa pandemi covid 19
Pertumbuhan Ekonomi yang Berkualitas dan SEHAT
Masyarakat yang sehat lebih produktif daripada yang sakit‐sakitan
Masyarakat yang sehat tidak meningkatkan biaya pengobatan
Masyarakat yang sehat lebih bahagia daripada yang sakit‐sakitan
Masyarakat yang sehat adalah pondasi bagi kualitas SDM yang Tangguh
Pertumbuhan Ekonomi yang
Berkualitas dan SEHAT
Pertumbuhan ekonomi harus ditopang oleh dan bisa menghasilkan masyarakat yang sehat
Ekonomi Indonesia tidak boleh diserahkan kepada industri rokok yang merusak kesehatan
Kesehatan Masyarakat tidak boleh dikorbankan demi penerimaan negara dan demi pertumbuhan industry rokok
ingatlah dan sayangilah kesehatan diri, keluarga dan masyarakat kita.
JANGAN mengasihani industry rokok!!!
Merokok merusak Kesehatan, merusak paru‐paru, memperparah Covid‐19
turunkan Konsumsinya
Cukai rokok untuk menurunkan konsumsinya
dan
meningkatkan penerimaan negara
Tarif cukai rokok naik harga rokok naik rokok semakin tidak terjangkau konsumsi rokok turun kualitas Kesehatan meningkat (merokok factor resiko utama penyakit tidak menular)
rokok inelastic demand peningkatan harga rokok meningkatkan penerimaan negara
Merokok, Covid 19 dan Kebijakan Cukai
Pandemi Covid 19 PDB Turun Daya Beli Turun
Konsumsi RokokTurun
(tapi tidaksignifikan [adiktif])
PenerimaanNegara Turun
Guna meningkatkan kualitas kesehatan, memperlambat pandemi covid‐19, mencegah Penurunan Penerimaan Negara
maka Tarif Cukai Rokok harus dinaikkan dengan siginifikan
2007‐2018 (11 tahun) prevalensi konsumsi tembakau tetap 34%
2 dari 3 laki‐laki dewasa merokok
sebagian besar negara peratifikasi FCTC sudah menurun prevalensi merokoknya
Target prevalensi merokok
RPJMN 2019 (10‐18th) 5.4%
2019 tidak ada kenaikan cukai rokok produksi rokok meloncat 7.3%
Peningkatan Cukai dan Harga Rokok adalah instrumen paling efektif untuk menurunkan konsumsi rokok
Poin‐poin utama kebijakan kenaikan cukai rokok 2021 (sumber presentasi menkeu)
1. Tarif cukai naik rata‐rata tertimbang 12.5%
2. Sigaret Kretek Tangan tidak naik
3. Untuk pengendalian konsumsi, peningkatan tarif lebih dominan ke SKM (71.4%( dan untuk produk yang kandungan lokalnya rendah (SPM)
4. Proyeksi produksi rokok turun 2.2‐3..3%, indeks keterjangkauanmeningkat dari 12..2 menjadi 13.7‐14%, prevalensi merokok 10‐18 thturun menjadi 8.8‐8.9%
5. Untuk SKM dan SPM , beban lebih tinggi ke layer bawah sebagai sinyal penyederhanaan
Kenaikan untuk SKM yang menguasai 73% pasar, tinggi
namun untuk SKT tidak ada kenaikan
peluang substitusi konsumsi dari rokok SKM mahal ke SKT rendah
2020 2021
Golongan Tarifproduksi (M bat)
pangsa pasar
kenaikan tarif (%) Tarif pangsa SKM, SPM, SKT
SKM 1 740 163.4 55% 16.9 865 73%SKM 2A 470 13.5 5% 13.8 535SKM 2B 455 40.2 13% 15.4 525SPM1 790 6.6 2% 18.4 935 4%SPM2A 485 2.7 1% 16.5 565SPM2B 470 2.2 1% 18.1 555SKT 1A 425 10.8 4% 0 425 23%SKT1B 330 26.9 9% 0 330SKT2 200 4.4 1% 0 200SKT3 110 27.7 9% 0 110
298.4 12.5
Kenaikan tertinggi untuk SPM 1 yang hanya menguasai 2% pasar
SKT tidak dinaikkan di masa pandemi, namun harus dibarengi dengan upaya untuk membantu petani dan pekerja mendapatkan pekerjaan yang lebih baik di luar sektor rokok
2020 2021ranking kenaikan tarif Golongan Tarif
produksi (M bat)
pangsa pasar
kenaikan tarif (%) tarif
1 SPM1 790 6.6 2% 18.4 9352 SPM2B 470 2.2 1% 18.1 5553 SKM 1 740 163.4 55% 16.9 8654 SPM2A 485 2.7 1% 16.5 5655 SKM 2B 455 40.2 13% 15.4 5256 SKM 2A 470 13.5 5% 13.8 5357 SKT 1A 425 10.8 4% 0 4258 SKT1B 330 26.9 9% 0 3309 SKT2 200 4.4 1% 0 20010 SKT3 110 27.7 9% 0 110
298.4 12.5
Manfaat Peningkatan Harga Rokok dan Cukai rokok
4 wins • Public health WIN • Government Revenue WIN • Local Government Revenue WIN • JKN WIN
perokok berkurang masyarakat sehat beban JKN berkurang
tambahan penerimaan negara bisa digunakan untuk menutup deficit JKN
Cukai Rokok :
Tarif maksimal
PASAL 2 ayat 1
Barang kena cukai berupa hasil tembakau dikenai cukaiberdasarkan tarif paling tinggi (MAKSIMAL):
untuk yang dibuat di Indonesia:
• 275% (dua ratus tujuh puluh lima persen) dari harga dasarapabila harga dasar yang digunakan adalah harga jualpabrik; atau
• 57% (lima puluh tujuh persen) dari harga dasar apabilaharga dasar yang digunakan adalah harga jual eceran.Artinya, minimal 43% pendapatan menjadi milik Industri Rokok, di Thailand hanya 10% bagian industri rokok,
• Aturan semacam ini hanya ada di Indonesia
• Rekomendasi WHO tarif cukai rokok : minimal 2/3 dari HJE (66%) untuk seluruh jenis rokok
• Tarif Cukai MAKSIMAL di Indonesia masih lebih rendah dari rekomendasi MINIMAL WHO
KeistImewaan cukai rokok
(pasal 5 ayat 1 dan 2 uu 39/2007)
Tarif maksimal cukai rokok adalah 57% dari HJE
JAUH LEBIH RENDAH
dari Tarif Maksimal Cukai Barang Lainnya (Alkohol) sebesar 80% dari HJE
usaha untuk meningkatkan tarif pajak denganhati-hati agar bisa mengakomodasi semua
kepentingan publik akan menghasilkan
kebijakan perpajakan yang rumit, inefisien, dan inkonsisten.
Rubin, Irene, 1990,”The Politics of Public Budgeting : Getting, Spending, Borrowing and Balancing” Chatam House Publisher : New Jersey
Reformasi Kebijakan Cukai Rokok
Biaya akibat kebijakan yang rumit
(hilangnya potensi penerimaan negara dan minimnya dampak ke
penurunan konsumsi rokok).
Biaya kerumitan kebijakan
cukai rokok
• Dengan struktur cukai rokok saat ini yaitu 12 tiers pemerintah menargetkan penerimaan cukai rokok sebesar Rp. 150 Triliun
• Apabila dilakukan simplifikasi ekstrem ke tarif cukai tertinggi yaitu Rp. 555/batang untuk semua jenis rokok, dengan asumsi produksi rokok sebanyak 340 Milyar batang maka penerimaan dari cukai rokok meningkat menjadi
Rp. 188,7 Triliun
Potensi Tambahannya Rp. 38,7 Triliun
Usulan tahapan
Simplifikasi cukai rokok
• Tahun 1 : Gabung Sigaret Kretek Mesin dan Sigaret Putih Mesin batasan tarif berkurang dari 12 9
• Tahun 2 : Gabung Semua Rokok Mesin jadi satu Tarif batasan tarif berkurang dari 9 7
• Tahun 3 : SKT di bagi menjadi 2, golongan 1 (diatas 25 juta) yang produksinya banyak dan golongan 2 yang produksinya sedikit (di bawah 25 juta)
• Tahun 4 ada 3 tarif cukai SKM, SKT 1, SKT 2
Konsultasi Industri
dan kebijakan
cukai
PASAL 5 ayat 4 UU 39/2007 tentang Cukai
• Penentuan besaran target penerimaan negara dari cukai pada RancanganAnggaran Pendapatan danBelanja Negara (RAPBN) dan alternatif kebijakanMenteri dalammengoptimalkan upayamencapaitarget penerimaan,
dengan memperhatikan kondisi industri danaspirasi pelaku usaha industri,
disampaikan kepada Dewan Perwakilan Rakyat Repubik Indonesia (DPR RI) untukmendapatpersetujuan.
DBHCHT untuk kesejahteraan petani dan pekerja rokok 4 jempol
Policies and Program
Increasing the Welfare of Tobacco Farmers
Increased capacity of farmers transitioning from tobacco to other crops
1)Infrastructure support for those areas where needed (i.e. irrigation project,
transportation infrastructure) to facilitate the diversification projects
Provide scholarships for vocational training and support for new start up business in the tobacco
growing areas, especially for the young
Improve of supply chain (tata niaga) mechanism for those who remain tobacco
farmer
Import restriction on tobacco leaves (Int'l trade)
1)Incentive program for alternative tobacco leaf use. See Appendix on alternative
uses of tobacco.
Diversifikasi tanaman di magelang dari tembakau ke Ubi
Bersama dengan pak Istanto, inisiator program diversifikasi
Di pamekasan, petani tembakau beralih dari tembakau ke bawang dan jagung
bersama pak fadel di pamekasan
Pasal 5, PMK 206/PMK 07/2020
Kegiatan peningkatan keterampilan kerja sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) huruf b meliputi:
a. pelatihan keterampilan kerja kepada buruh tani
dan/ atau buruh pabrik rokok;
b. bantuan modal usaha kepada buruh tani dan/atau
buruh pabrik rokok yang akan beralih untuk
menjalankan usaha; dan/ atau
c. bantuan bibit/benih/pupuk dan/atau sarana dan
prasarana produksi kepada petani tembakau dalam
rangka diversifikasi tanaman.
Policies and Program Increasing the Welfare of Cigarette Industry Hand Roll Workers
Provide scholarships for vocational training and support for new start up business in
affected areas, especially for the young
1.For those who continue this employment, they need to be protected by existing labour law regulations (sick leave, vacation
leave, health insurance, guaranteed minimum wage, work
safety, etc)
1.Advanced notice of dismissal and providing unemployment benefits by the employer
1.Assistance with finding alternative employment provided
by the government.
Solusi Bagi Petani Tembakau dan Pekerja di Industri Rokok
1. Amanat konstitusi (UU Kesehatan dan UU Cukai) konsumsi rokok di turunkan
2. Semua Kementerian dan Lembaga harus mendukung amanat konstitusi ini
3. Kementan harus mencarikan solusi dan mendampingi petani untukmendapatkan mata pencaharian yang lebih baik (kondisi pertanian tembakausebagian besar memburuk)
4. Kemenaker harus mencarikan solusi membuka lapangan kerja bagi buruhrokok yang di PHK (karena perusahaan rokok lebih senang memproduksi rokokmesin yang serapan tenaga kerjanya rendah)
5. Kemenperin harus mencarikan solusi untuk mendorong industri lainnya yang tidak merusak kesehatan
6. Kemenkeu harus mencari solusi agar tidak kecanduan penerimaan dari cukairokok melalui penambahan barang kena cukau
7. Sudah ada mekanisme dana bagi hasil cukai tembakau dan dana pajak rokokdaerah yang bisa digunakan untuk membantu para petani tembakau dan pekerja di industry rokok.