Upload
nguyenliem
View
621
Download
116
Embed Size (px)
Citation preview
Menjilid secara
Manual
GRA. PUR.009
BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
2004
Modul GRA.PUR.009 2
Menjilid secara Manual
Penyusun
Agus Nugroho
Editor Soeryanto
2004
Modul GRA.PUR.009 3
Kata Pengantar
Puji syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
karunia-Nya, sehingga kami dapat menyusun modul manual untuk Bidang
Keahlian Grafika, khususnya Program Keahlian Persiapan dan Produksi Grafika.
Modul ini disusun menggunakan pendekatan pembelajaran berdasarkan
kompetensi, sebagai konsekuensi logis dari Kurikulum SMK Edisi 2004 yang
menggunakan pendekatan kompetensi (CBT: Competency Based Training).
Sumber dan bahan ajar pokok Kurikulum SMK Edisi 2004 adalah modul,
baik modul manual maupun interaktif dengan mengacu pada Standar Kompetensi
Nasional (SKN) atau standarisasi dunia kerja. Modul ini diharapkan dapat
digunakan sebagai sumber belajar pokok oleh peserta diklat untuk mencapai
komptensi kerja standar yang diharapkan dunia kerja.
Modul ini disusun melalui beberapa tahap, yakni dari penyiapan materi
modul, penyusunan naskah secara tertulis, penyetingan dengan bantuan
komputer, sampai dengan divalidasi dan ujcoba empirik secara terbatas. Validasi
dilakukan dengan teknik telaah ahli (expert-judgment), sedangkan ujicoba empirik
dilakukan pada beberapa peserta didik SMK. Dengan demikian, modul ini
diharapkan menjadi bahan dan sumber belajar yang sesuai untuk membekali
peserta diklat dengan kompetensi kerja yang diharapkan. Namun demikian,
karena dinamika perubahan dunia kerja begitu cepat terjadi, maka modul ini
masih akan selalu perlu direvisi agar selalu relevan dengan kondisi lapangan.
Pekerjaan berat ini dapat terselesaikan berkat dukungan dan bantuan dari
berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini kami menyampaikan rasa
terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada berbagai pihak,
terutama tim penyusun modul (penulis, editor, tenaga komputer modul, dan
tenaga ahli desain grafis) atas dedikasi, pengorbanan waktu, tenaga, dan pikiran
untuk penyusunan modul ini.
Modul GRA.PUR.009 4
Kami mengharapkan saran dan kritik dari para pakar di bidang psikologi,
praktisi dunia usaha dan industri, dan pakar akademik untuk meningkatkan
kualitas modul. Diharapkan para pemakai berpegang pada azas keterlaksanaan,
kesesuaian dan fleksibelitas dengan mengacu pada perkembangan IPTEKS pada
dunia kerja dan potensi SMK serta dukungan kerja dalam rangka membekali
kompetensi standar pada peserta diklat.
Akhirnya, semoga modul ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya
peserta diklat SMK Bidang Keahlian Grafika, atau praktisi yang sedang
mengembangkan modul SMK.
Jakarta, Desember 2004 a.n. Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktur Pendidikan Menengah Kejuruan,
Dr. Ir. Gatot Hari Priowirjanto, M.Sc. NIP 130 675 814
Modul GRA.PUR.009 5
Kata Pengantar
ada setiap pembelajaran untuk mencapai suatu tujuan tertentu
diperlukan media yang sesuai dan tepat. Dari beberapa media yang
dapat digunakan adalah modul. Untuk SMK, modul merupakan media informasi
yang dirasakan efektif, karena isinya yang singkat, padat informasi dan mudah
dipahami bagi peserta didik. Sehingga proses pembelajaran yang tepat guna akan
dapat dicapai.
ada modul ini akan dipelajari bagaimana menjilid buku secara manual.
Teknik menjilid buku yang sering dipergunakan adalah dengan sistem
tusuk kaye dan sistem tusuk brosir. Sebagai kegiatan akhir (finishing) dari suatu
proses kegiatan percetakan, penyelesaian grafika pada hakekatnya merupakan
pekerjaan akhir terhadap barang cetakan. Namun demikian produknya tetap harus
memiliki kualitas yang baik.
ntuk melakukan pekerjaan penjilidan buku perlu dikuasai pengetahuan
bagaimana menjilid buku yang baik. Karena kalau dilihat dari jenis dan
bentuk buku terdiri dari berbagai macam dan ragamnya. Kemudian teknik-teknik
dalam menjilid buku juga semakin berkembang dan bervariasi. Dan penting pula
untuk menggali informasi dari beberapa referensi buku dalam dan luar negeri.
Surabaya, Desember 2004
Penyusun
Agus Nugroho
P
P
U
Modul GRA.PUR.009 6
Daftar Isi
? Halaman Sampul ...................................................................... 1 ? Halaman Francis....................................................................... 2 ? Kata Pengantar ........................................................................ 3 ? Kata Pengantar ........................................................................ 5 ? Daftar Isi ................................................................................. 6 ? Peta Kedudukan Modul.............................................................. 8 ? Daftar Judul Modul ................................................................... 9 ? Mekanisme Pemelajaran ............................................................ 10 ? Glosary ................................................................................... 11
I. PENDAHULUAN
a. Deskripsi............................................................................ 13 b. Prasarat ............................................................................. 13 c. Petunjuk Penggunaan Modul ................................................ 14 d. Tujuan Akhir ...................................................................... 15 e. Kompetensi ........................................................................ 16 f. Cek Kemampuan................................................................. 18
II. PEMBELAJARAN
A. Rencana Belajar Peserta Diklat....................................... 19 B. Kegiatan Belajar
1. Kegiatan Belajar 1..................................................... 20 a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran ................................... 20 b. Uraian Materi .......................................................... 20 c. Rangkuman ............................................................ 37 d. Tugas .................................................................... 39 e. Tes Formatif ........................................................... 40 f. Kunci Jawaban ........................................................ 40 g. Lembar Kerja ......................................................... 41 2. Kegiatan Belajar 2..................................................... 44 a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran ................................... 44 b. Uraian Materi .......................................................... 44 c. Rangkuman ............................................................ 62 d. Tugas .................................................................... 64
Modul GRA.PUR.009 7
e. Tes Formatif ........................................................... 64 f. Kunci Jawaban ....................................................... 64 g. Lembar Kerja ......................................................... 65
III. EVALUASI A. Tes Tertulis........................................................................ 69 B. Tes Praktik......................................................................... 70 KUNCI JAWABAN A. Tes Tertulis........................................................................ 71 B. Lembar Penilaian Tes Praktik................................................ 76 IV. PENUTUP............................................................................... 79 DAFTAR PUSTAKA......................................................................... 80
Modul GRA.PUR.009 8
Peta Kedudukan Modul
GRA.CTK.001 GRA.CTK.006 GRA.CTK.008 GRA.CTK.009
GRA.PUR.013 GRA.PUR.014 GRA.PUR.015 GRA.PUR.016
GRA.PUR.003 GRA.PUR.004
GRA.PUR.005
GRA.PUR.007 GRA.PUR.008
GRA.PUR.010
GRA.PUR.012
GRA.PUR.011
GRA.SUP.001
GRA. SUP.002
GRA. SUP.009
GRA. SUP.010
GRA. SUP.012
LULUS
GRA.PUR.001 GRA.PUR.002
GRA.PUR.009
Modul GRA.PUR.009 9
DAFTAR JUDUL MODUL
No. Kode Modul Judul Modul
1 GRA:CTK:001 Mengoperasikan mesin cetak tinggi (letter press)
2 GRA:CTK:006 Mengoperasikan mesin cetak offset lembaran (sheet)
3 GRA:CTK:008 Mengoperasikan mesin cetak digital
4 GRA:CTK:009 Mencetak dengan teknik cetak saring/sablon
5 GRA:PUR:001 Mengerjakan pelipatan lembar cetakan secara manual
6 GRA:PUR:002 Mengerjakan pelipatan lembar cetakan dengan mesin
7 GRA:PUR:003 Menyusun gabung lembar cetakan secara manual
8 GRA:PUR:004 Menyusun gabung lembar cetakan dengan mesin
9 GRA:PUR:005 Mengerjakan laminating
10 GRA:PUR:007 Memotong kertas dengan mesin semi otomatis
11 GRA:PUR:008 Memotong kertas dengan mesin full otomatis
12 GRA:PUR:009 Menjilid secara manual
13 GRA:PUR:010 Menjilid dengan mesin jilid lem panas
14 GRA:PUR:011 Menjilid dengan mesin jilid kawat
15 GRA:PUR:012 Menjilid dengan mesin jilid benang
16 GRA:PUR:013 Membuat pisau pon/ril/embosing
17 GRA:PUR:014 Mengepon hasil cetak dan hasil embos
18 GRA:PUR:015 Mengelem hasil dari pon (kemasan lipat) secara manual
19 GRA:PUR:016 Mengelem hasil dari pon (kemasan lipat) dengan mesin
20 GRA:SUP:001 Mengaplikasikan prinsip keselamatan dan kesehatan kerja
21 GRA:SUP:002 Mengaplikasikan standar mutu
22 GRA:SUP:009 Mengemas hasil cetak
23 GRA:SUP:010 Mengirimkan hasil cetak
24 GRA:SUP:012 Kalkulasi grafika
Modul GRA.PUR.009 10
MEKANISME PEMELAJARAN
START
Lihat Kedudukan Modul
Lihat Petunjuk Penggunaan Modul
Kerjakan Cek Kemampuan
Nilai <=7
Nilai 7>=
Kegiatan Belajar 1
Kegiatan Belajar n
Evaluasi Tertulis & Praktik
Nilai 7>=
Modul berikutnya/Uji
Kompetensi
Nilai < 7
Modul GRA.PUR.009 11
GLOSARY
ISTILAH KETERANGAN
Anleg Penepat; bagian yang menjadi pedoman (penepat) Buku jalur Buku yang seelah dijilid menjadi buku, gambar, peta
dan lain sebagainya lalu ditempelkan Buku tempel Buku yang gambarnya, potretnya, teksnya atau isi
lainnya ditempelkan atau dengan cara lain ditaruhkan pada lembaran-lembaran kertasnya
Bor Sejenis bord yang terbuat dari jerami merang dan merupakan bahan penyampul buku, untuk map atau portepel serta dipergunakan berbagai macam jenis kotak
Benang jahit Benang yang dipergunakan untuk menjahit terbuat dari bahan kapas atau binatang (ulat sutera)
Benang jahit kawat Benang jahit yang terbuat dari bahan campuran baja, tembaga dan timah
Dinit Dijahit, penjahitan dengan jahit benang atau kawat Fuller Alat yang dipergunakan untuk penyetelan dua benda
yang saling berimpitan, agar sebelah kanan maupun sebalah kiri mendapatkan tekanan yang sama
Kain kasa Kain yang terbuat dari benang tipis dengan jarak anyaman yang agak jarang
Katern Kuras Karton Kertas yang agak tebal Kertas Lembaran tipis hasil tempaan yang terdiri dari serat
(biasanya dari tumbuhan, kadang-kadang dari mineral, hewan atau sintetik); terbentuk pada saringan halus dari suspensi air dalam mesin pembuat kertas; bahan-bahan penolong (bahan pengisi-perekat-pengikat dan lain-lain) ditambahankan untuk memperoleh sifat-sifat tertentu pada kertas bila dikombinasikan dengan keadaan jalinan seratnya
Kuras Kertas yang sudah dicetak dan sudah dilipat sedikitnya dua kali dan merupakan bagian dari sebuah buku; sebuah huruf atau angka kadang-kadang terdapat pada bagian bawah halaman pertama kuras, dimaksud untuk pedoman bagi penjilidan; kadang-kadang sebuah titik atau persegi
Modul GRA.PUR.009 12
juga dicetakkan pada bagian pungggung lipatan secara berurut untuk membantu dalam pengumpulan katern.
Kwikprint Alat yang yang digunakan untuk pekerjaan cetakan warna emas
Linen Sejenis kain kasa yang terbuat dari bahan kain tenun, kain kafan dan kain satin
Meja jahit Meja yang dipergunakan untuk menjahit kuras-kuras Median kecil Nama ukuran kertas: 40 x 55 cm Mikrometer Alat yang digunakan untuk mengukur ketebalan
kertas atau plastik Plano Ukuran kertas lembaran utuh Pita kapital Sejenis pita yang terbuat dari bahan nylon atau kain
berwarna warni yang dipasang pada punggung buku bagian kepala dan ekor
Pusut Alat bantu berujung runcing dalam menyusun huruf tangan, gunanya untuk mengangkat huruf bila sedang mengoreksi atau untuk menyimpulkan tali ikatan susunan huruf, serta melubangi kertas yang akan dijilid
Pnematik Cara kerja menggunakan tenaga hisapan atau hembusan udara
Royal Nama ukuran kertas: 50 x 65 cm Schrijf Nama ukuran kertas: 241/2 x 44 cm Tulang pelipat Alat terbuat dari tulang-tulang sapi atau kerbau
yang dipergunakan untuk melipat dan menekan lipatan kertas
Modul GRA.PUR.009 13
BAB. I PENDAHULUAN
A. Deskripsi
alam modul ini anda mempelajari teknik menjilid buku dengan sistem
tusuk kaye. Sistem penjilidan ini adalah termasuk dalam kategori
pekerjaan jilid tangan. Pada bagian penjilidan ini sebenarnya banyak
dikerjakan berbagai bentuk pekerjaan purna cetak atau penyelesaian. Dan
sebenarnya pekerjaan yang dapat dikerjakan pada bagian ini tidak hanya
terbatas menjilid buku saja. Memang sebagian besar bentuk pekerjaan yang
banyak dikerjakan adalah bentuk buku.
alau kita melihat suatu buku, maka kita dapat menilai dari dua sisi.
Bagi seorang pembaca, bagusnya suatu buku biasanya dilihat dari isi
bacaannya. Tetapi bagi seorang penjilid buku, maka bagusnya suatu buku
akan dilihat dari segi penjilidannya. Sehingga baik tidaknya suatu bentuk
buku akan tergantung dari proses penggarapan dalam bagian purna cetak
atau penyelesaian. Sebab dengan hasil penjilidan yang bagus akan
menentukan wajah luarnya suatu buku. Di mana dalam pekerjaan penjilidan,
cara penjilidannya disesuaikan dengan pemakaian bukunya. Sedangkan
tusuk kaye dan tusuk brosir adalah salah satu cara penjilidan pada kuras
(katern) menjadi bentuk buku.
B. Prasarat
alam mempelajari modul ini anda harus telah mempelajari teknik-
teknik penjilidan yang berkembang saat ini. Selain itu pahami juga
macam-macam alat dan bahan yang dipergunakan dalam pejilidan.
D
K
D
Modul GRA.PUR.009 14
Pemahaman terhadap teknik cetak juga harus dikuasai, karena pada
hakekatnya buku-buku yang dijilid merupakan hasil cetakan. Pelajari juga
buku-buku referensi tentang penjilidan, karena teknik penjilidan sekarang ini
sudah semakin berkembang dengan menerapkan berbagai teknik dan
coraknya. Kemudian untuk lebih mendalami teknik menjilid yang lebih baik,
pelajari juga modul berikutnya yang memiliki kaitan dengan modul ini.
Sehingga kita dapat membandingkan berbagai bentuk penjilidan dan
menentukan teknik penjilidan yang akan dikerjakan pada suatu buku.
C. Petunjuk Penggunaan Modul
1. Pelajari daftar isi serta skema kedudukan modul dengan cermat dan
teliti. Karena dalam skema modul akan nampak kedudukan modul yang
sedang anda pelajari dengan modul-modul yang lain.
2. Kerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai
sejauh mana pengetahuan yang telah anda miliki.
3. Apabila dari soal dalam cek kemampuan telah Anda kerjakan dan 70%
terjawab dengan benar, maka anda dapat langsung menuju evaluasi
untuk mengerjakan soal-soal tersebut. Tetapi apabila hasil jawaban anda
tidak mencapai 70% benar, maka anda harus mengikuti kegiatan
pemelajaran dalam modul ini.
4. Perhatikan langkah-langkah dalam melakukan pekerjaan dengan benar
untuk mempermudah dalam memahami suatu proses pekerjaan.
5. Pahami setiap materi teori dasar yang akan menunjang dalam
penguasaan suatu pekerjaan dengan membaca secara teliti. Kemudian
kerjakan soal-soal evaluasi sebagai sarana latihan.
6. Untuk menjawab tes formatif usahakan memberi jawaban yang singkat,
jelas dan kerjakan sesuai dengan kemampuan anda setelah mempelajari
modul ini.
7. Bila terdapat penugasan, kerjakan tugas tersebut dengan baik dan
bilamana perlu konsultasikan hasil tersebut pada guru/instruktur.
Modul GRA.PUR.009 15
8. Catatlah kesulitan yang anda dapatkan dalam modul ini untuk ditanyakan
pada guru pada saat kegiatan tatap muka. Bacalah referensi lainnya
yang berhubungan dengan materi modul agar anda mendapatkan
tambahan pengetahuan.
D. Tujuan Akhir
Setelah mempelajari modul ini diharapkan anda dapat:
o mengenal bahan dan alat penjilidan buku
o menggunakan alat penjilidan sesuai fungsinya
o menggunakan bahan penjilidan sesuai kebutuhan
o melakukan pelipatan kertas dengan tangan
o melakukan penjilidan buku dengan sistem tusuk kaye
o melakukan penjilidan buku dengan sistem tusuk brosir
o melakukan pemotongan buku.
Modul GRA.PUR.009 16
E. Kompetensi KOMPETENSI : Menjilid secara manual KODE : GRA:PUR:009(A) DURASI PEMELAJARAN : 54 Jam @ 45 menit
A B C D E F G LEVEL KOMPETENSI KUNCI
1 1 2 1 1 2 1
KONDISI KINERJA
1. SOP yang diberlakukan di perusahaan harus dijalani. 2. Kebijakan yang diberlakukan di perusahaan harus dipatuhi. 3. Peralatan dan sarana yang terkait untuk pelaksanaan harus disediakan. 4. Unit ini diberlakukan pada industri/ usaha grafika yang mengerjakan penjilidan secara manual. 5. Dalam melakukan pekerjaan ini harus diperhatikan standar operasi prosedur yang diberlakukan di tempat kerja
serta peraturan keselamatan kerja yang berlaku diperusahaan harus dipatuhi.
MATERI POKOK PEMELAJARAN SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA LINGKUP BELAJAR
SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN
1. Melakukan persiapan penjilidan manual.
? Peralatan kerja dan peralatan penjilidan disiapkan
? Peralatan penunjang kerja penjilidan manual diperiksa sesuai ketentuan buku petunjuk.
? Pengenalan alat-alat penjilidan
? Pengenalan bahan-bahan penjilidan
? Pengenalan berbagai teknik penjilidan
? Cermat ? Teliti ? Disiplin ? Tanggungjawab ? Bekerja sesuai
dengan prosedural (SOP)
? Menyiapkan peralatan dan bahan penjilidan
? Menyiapkan kebutuhan alat dan bahan dalam penjilidan
Modul GRA.PUR.009 17
MATERI POKOK PEMELAJARAN SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA LINGKUP BELAJAR
SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN
2. Melakukan penjilidan manual
? Tumpukan kuras diletakkan pada alat pres.
? Rata dan tegaknya punggung tumpukan kuras diperiksa
? Lem dioleskan pada punggung tumpukan kuras kemudian dikeringkan dengan alat pengering
? Lem dioleskan lagi ke punggung tumpukan kuras, kemudian ditempelkan sampul luar pada tumpukan kuras.
? Penjilidan kuras ? Melipat cetakan lembar
lembar ? Menyusun kuras ? Pengeleman kuras ? Penjahitan kuras
? Cermat ? Teliti ? Disiplin ? Tanggungjawab ? Bekerja sesuai
dengan prosedural (SOP)
? Macam-macam kuras yang dijilid dengan sampul lunak
? Macam-macam kuras yang dijilid dengan sampul keras secara manual
? Teknik menjilid kuras secara manual
? Menjilid kuras dengan tusuk kaye
? Menjilid kuras dengan tusuk brosir
? Menjilid kuras dikartonkan
? Menjilid hard cover secara manual
? Ketepatan dan kerapihan contoh hasil penjilidan diperiksa
? Hasil pengeleman terakhir diperiksa.
? Hasil pengeleman disimpan pada tempat yang telah ditentukan
3. Merawat peralatan dan ruang kerja
? Peralatan kerja dibersihkan
? Peralatan diperiksa dan diganti bila ada yang rusak.
? Area ruang kerja dibersihkan
? Keselamatan kerja ? Lingkungan hidup
? Cermat ? Teliti ? Disiplin ? Tanggungjawab ? Bekerja sesuai
dengan prosedural (SOP)
? Keselamatan dan kesehatan kerja
? Pertolongan pertama pada kecelakaan
? Merawat peralatan kerja
? Melakukan kebersihan ruangan kerja
? Menerapkan rambu-rambu keselamatan kerja
Modul GRA.PUR.009 18
F. Cek Kemampuan
1. Jelaskan pekerjaan utama bagian purna cetak!
2. Sebutkan bentuk-bentuk pekerjaan purna cetak!
3. Sebutkan jenis-jenis kertas!
4. Sebutkan ukuran-ukuran kertas!
5. Bagaimana seorang penjilid memandang terhadap suatu buku ?
6. Sebutkan jenis-jenis buku!
7. Mengapa suatu buku harus dilakukan penjilidan dengan bagus?
8. Sejauh mana keselamatan kerja diperlukan dalam pekerjaan purna
cetak?
9. Disebut apakah lembaran hasil cetakan?
10. Perlukan seorang penjilid memahami bagian lain selain penjilidan?
Jelaskan!
11. Sebutkan bahan-bahan yang dipergunakan dalam penjilidan buku!
12. Sebutkan peralatan yang dipergunakan dalam penjilidan buku!
13. Sebutkan barang cetakan yang dijilid dengan sistem tusuk kaye!
14. Sebutkan barang cetakan yang dijilid dengan sistem tusuk brosir!
15. Jelaskan cara melakukan penjilidan sistem tusuk kaye!
16. Jelaskan cara melakukan penjilidan dengan sistem tusuk brosir!
17. Sebutkan lembar pelindung yang digunakan dalam menjilid buku!
18. Sebutkan jenis kertas yang digunakan sebagai cover buku!
19. Jelaskan fungsi dari pita kapital!
20. Jelaskan hasl-hal yang perlu diperhatikan dalam menjilid buku tebal!
Modul GRA.PUR.009 19
BAB. II PEMELAJARAN
A. Rencana Belajar Peserta Diklat
Kompetensi : Menjilid secara manual
Sub Kompetensi : 1. Melakukan persiapan penjilidan manual 2. Melakukan penjilidan manual 3. Merawat peralatan dan ruang kerja
Jenis Kegiatan
Tanggal
Waktu
Tempat Belajar
Alasan Perubahan
Tanga Tangan Guru
Modul GRA.PUR.009 20
B. Kegiatan Belajar
1. Kegiatan Belajar 1
a. Tujuan kegiatan pemelajaran
Setelah mempelajari kegiatan belajar ini, diharapkan anda dapat:
- mengenal bahan dan alat penjilidan buku
- menggunakan alat penjilidan sesuai fungsinya
- menggunakan bahan penjilidan sesuai kebutuhan
- melakukan pelipatan kertas dengan tangan
- melakukan penjilidan buku dengan sistem tusuk kaye
- melakukan pemotongan buku
- menjawab tes-tes formatif.
b. Uraian materi
alam bidang grafika penjilidan merupakan tahap akhir dari proses
pembentukan barang cetakan. Dan sebenarnya penjilidan
merupakan salah satu bentuk pekerjaan yang ada dalam penyelesaian
grafika atau purna cetak. Pada pekerjaan penjilidan, lebih banyak
dikerjakan pada penjilidan buku. Walaupun hal tersebut juga dapat
dikerjakan untuk bentuk lainnya seperti majalah. Untuk menentukan
penjilidan suatu buku harus ada beberapa hal yang dipertimbangkan, di
antaranya:
1) Perlukah buku tersebut dijilid dengan kuat?
2) Bagaimana bentuk penjilidannya? Dibuat cukup sederahana atau
dibuat dengan mewah?
3) Apakah harus dibuat dengan lentur?
4) Apakah harus dibuat secara terbuka rata?
5) Apakah harus dibuat menyolok untuk reklame?
D
Modul GRA.PUR.009 21
6) Apakah harus dibuat tebal atau justru harus kompak?
Dari segi penyelesaian grafika atas dasar kegunaannya, penjilidan buku
dibedakan menjadi 4 kelompok utama, yaitu:
A. Buku yang dilihat dan dibaca: buku yang berisi teks untuk
dibaca.
B. Buku yang ditulisi: buku ini biasanya tidak banyak teksnya dan
berisi garis-garis untuk ditulisi.
C. Buku temple: buku yang gambarnya, potretnya, teksnya atau isi
lainnya ditempelkan atau dengan cara lain ditaruhkan pada
lembaran-lembaran kertasnya.
D. Buku jalur: buku yang setelah dijilid menjadi buku, gambar, peta
dan lain sebagainya lalu ditempelkan.
BAHAN-BAHAN PENJILIDAN
ahan-bahan penjilidan yang dimaksud adalah bahan yang
diperlukan untuk segala macam pekerjaan yang berhubungan
dengan penjilidan. Sedangkan bahan-bahan yang sering dipakai dalam
penjilidan di antaranya adalah:
1. Kertas
2. Karton
3. Bor
4. Benang jahit buku
5. Benang jahit kawat
6. Bahan perekat atau lem
7. Sampul Kulit
8. Linen
9. Kain Kasa
10. Pita Kapital (Head band)
B
Modul GRA.PUR.009 22
1. Kertas
Kertas adalah termasuk bahan utama dalam penjilidan. Kertas selain
dipakai untuk pencetakan, juga dipergunakan untuk keperluan
penyampulan dan pembungkusan. Kertas memiliki bahan-bahan baku
yang berlainan jenisnya.
2. Karton
Karton adalah kertas yang agak lebih tebal. Karton memiliki jenis, tebal
dan warna yang bermacam-macam.
3. Bor
Bor (strobord) dibuat dari jerami merang dan merupakan bahan
penyampul buku yang penting. Sedang untuk keperluan lainnya adalah
untuk map atau portepel serta dipergunakan berbagai macam jenis
kotak. Bor dari bahan jerami merang ini dibuat dengan ukuran yang
berbeda-beda tebalnya.
4. Benang Jahit Buku
Benang yang dipergunakan untuk menjahit buku terbagi atas beberapa
bahan serta menurut jenisnya. Ada yang terbuat dari serat tumbuh-
tumbuhan, dari bulu binatang dan dari bahan tambang. Benang yang
lebih halus diperoleh dari binatang, seperti ulat sutera, biri-biri.
Kepompong ulat sutera inilah yang menghasilkan benang woll. Benang
dari tumbuh-tumbuhan, kapas misalnya disebut kapas atau katun.
Benang dari kapas adalah benang yang kuat, karena benang dari kapas
tidak dapat mengembang atau menunjang jika dibanding dengan
benang sutera. Pembuatan benang yang baik adalah dari Inggris,
karena pemintalan benang di Inggris dipengaruhi oleh iklim negeri itu.
Ukuran benang menurut besar dan kecilnya benang dinyatakan dengan
tanda nomor benang. Karena benang tersebut terdiri dari bahan serat
Modul GRA.PUR.009 23
atau sabut-sabut, amat mudah sekali terpengaruh oleh kelemahan
udara. Pengaruh yang lain adalah tidak tahan panas dan basah.
5. Benang Jahit Kawat
Ada dua macam jenis benang jahit kawat, yaitu benang bulat dan pipih.
Benang yang bulat dipergunakan untuk mengikat majalah, buku tulis
dan brosur serta lembaran lepas. Sedangkan benang pipih dipergunakan
untuk mengikat macam-macam jenis kotak.
6. Bahan Perekat atau Lem
Bahan perekat atau lem dipergunakan untuk merekatkan kertas. Bahan
perekam dibuat ada yang dari binatang dan juga dari tumbuh-tumbuhan
yang diproses dengan jalan kimiawi. Orang mengenal lem dari bahan
tumbuh-tumbuhan, seperti akar-akar pohon yang bergetah seperti
jeruk, pohon akasia, ubi kayu dan sebagainya.
7. Sampul Kulit
Buku yang bersampul kulit biasanya untuk buku-buku materi ilmiah
bermutu tinggi dengan hiasan-hiasan emas, foli emas atau cetak buta.
Bahan-bahan kulit dapat diperoleh dari binatang-binatang yang besar,
baik dari laut maupun darat.
8. Linen
Pada dasarnya sama dengan kain kasa, hanya bahan lapisannya dibuat
berlainan. Bahan linen terdiri dari kain, biasanya termasuk kain tenun,
kain kafan dan kain satin
Macam-macam Linen.
1) Linen natuur: bersifat lemah, sedang warnanya tidak begitu
menyolok.
2) Linen Buchram: bersifat halus dan termasuk jenis yang kuat.
Modul GRA.PUR.009 24
3) Linen Kaliko: dasarnya memakai kain tenun, setelah dilapisi lalu
dicetak buta (embosing).
4) Linen Gecacheerd: pada sisi linen yang kasar dilapisi kertas.
5) Linen plain.
Sampul-sampul tiruan
1) Balacron: bahannya terdiri dari kertas yang dilapisi plastik.
2) Linen tiruan.
3) Kunstleer: kulit tiruan yang pada dasarnya dari kain.
Sampul pualam
1) Pualam cetak (fancy paper): kertas yang dicetak dan diberi motif
yang sesuai dengan sampul buku.
2) Pualam terpentin: pualam yang dibuat dari sisa-sisa tinta cetak
yang dicampur dengan minyak tanah, dan ditaburkan di atas
permukaan air dengan pertolongan sapu lidi.
3) Pualam kanji: dibuat dari bubur kanji yang diberi bahan-bahan
berwarna (serbuk tinta tulis atau cat aniline). Kedua bahan itu
dicampur menjadi satu, disaring dengan kain supaya memperoleh
bahan yang lembut. Berikutnya sehelai kertas disapu dengan kanji
berwarna yang rata lalu dibuat hiasan sesukanya.
9. Kain Kasa
Kain kasa terbuat dari benang tipis dengan jarak
anyaman yang agak jarang. Kain seperti seperti ini dapat
digolongkan pada jenis kain perban, tetapi dibuat agak
sedikit kasar dan benangnya kuat serta dikanji dan
diseterika. Kain ini ditempelkan pada punggung buku atau pada seluruh
permukaan jahitan. Pada dasarnya kain kasa berfungsi untuk:
1) Memperkuat jahitan yang kendor atau kemungkinan untuk
memperkuat jahitan andaikata ada jahitan benang yang putus.
Modul GRA.PUR.009 25
2) Menahan pita capital (head band).
3) Lebih memperkokoh hubungan kuras satu dengan lainnya.
4) Menanggulangi bagi kuras-kuras yang miring pada waktu
pengeliman mungkin setelah kering pecah atau retak.
5) Menguatkan hubungan sampul dengan blok buku, atau memperkuat
engselan.
Macam-macan kain kasa.
1) Kain kasa yang dipintal (ditenun) dengan benang rangkap.
2) Kain kasa yang dilapisi dengan kertas yang tipis.
3) Kain kasa yang dilapisi dengan bahan perekat atau lem yang bersifat
elastis.
10. Pita Kapital (Head Band)
Pita kapital merupakan bahan
pelengkap yang menambah rasa
keindahan pada buku secara fisik,
baik buku yang dijilid maupun yang
dijahit. Pita kapital ini dipasang atau
ditempelkan pada punggung buku
bagian kepala dan ekor. Sedangkan fungsi pita kapital adalah:
a. Untuk memperkuat hubungan kuras buku satu dengan yang lain.
b. Untuk menutup sisi-sisi potongan buku yang rusak akibat
pemotongan.
c. Menambah rasa keindahan pada buku.
d. Memperkuat daya melonjak pada buku jahitan kantor.
e. Menambah kuatnya hubungan sampul buku dan isi atau blok buku.
Modul GRA.PUR.009 26
PERALATAN PENJILIDAN
ntuk mengenal dan memahami peralatan yang dipergunakan
dalam penjilidan, berikut adalah beberapa jenis dan macam alat
yang sering dipergunakan.
1. Jarum jahit
Alat ini cukup kecil dan sangat penting
bagi pekerjaan menjahit atau menjilid
buku. Jarum jahit kuras buku ini agak
besar jika dibanding dengan jarum jahit pakaian, sebab dipakai untuk
menusuk kertas atau kuras buku yang tebal, juga supaya jangan lekas
patah.
2. Tulang pelipat
Alat ini dibuat dari tulang-tulang
binatang sapi atau kerbau yang digergaji
tipis dan dibulatkan. Gunanya untuk
melipat dan menekan lipatan kertas yang
tebal, menggosok (menghaluskan)
kertas, linen dan kulit yang baru ditempelkan. Kalau alat ini kena lem
sampai kotor dapat dihilangkan dengan air panas dan dibersihkan
dengan lap yang bersih lagi kering.
3. Penggaris dan siku-siku
Alat ini dibuat dari bahan lenting yang tidak dapat
mudah patah. Biasanya terbuat dari besi baja,
aluminium, plastik atau mika dan kayu.
Ukuran panjang penggaris yang tersedia dari 10 cm
sampai dengan 100 cm. Pembagian skala ukuran garis
umumnya dinyatakan dengan ukuran metrik dan inci.
U
Modul GRA.PUR.009 27
Macam penggaris siku yaitu:
1) siku-siku segitiga
2) siku-siku bentuk huruf L
3) siku berbentuk huruf T
4. Pisau
Ada beberapa jenis pisau yang dipergunakan untuk
menipiskan kulit di bagian penyelesaian, yaitu pisau
kulit model Perancis dan pisau kulit yang biasa
dipergunakan tukang-tukang sepatu, disebut pangot.
Untuk perawatan, setelah pisau dipergunakan kemudian dibersihkan
dan diasah. Kemudian untuk menghindari karatan, berilah oli dan
kemudian dibersihkan dengan lap kering yang bersih. Sedangkan kater
dipergunakan untuk memotong sampul surat (amplop), tepi gambar
yang kecil, lukisan-lukisan dan etiket.
5. Gunting
Menurut jenis dan penggunaannya gunting dapat dibedakan menjadi:
1) Gunting biasa: yang setiap hari dipegunakan untuk memotong
kain, linen, kulit, kertas dan sebagainya.
2) Gunting abjad: dipergunakan untuk memotong huruf abjad (index)
bagi pekerjaan buku kantor, kamus dan pekerjaan perkantoran.
3) Gunting zigzag: dipergunakan untuk membuat potongan
berombak pada kertas, linen, karton, sutera dan beludru.
4) Gunting seng: dipergunakan untuk memotong plat seng, pelat
aluminium. Bagi pekerjaan packaging gunting ini berguna dalam
membantu membuat acuan pekerjaan peckaging.
5) Punching (eyelets): dipergunakan untuk membuat lubang mata
ayam dan seterusnya pada alat ini terdapat 6 pelubang (six way
eyelet punch) dengan garis tengah 2 mm sampai 5 mm. Biasanya
Modul GRA.PUR.009 28
6) dipergunakan untuk membuat
lubang pada kertas, karton bor
(label), kalender, agar mudah
digantungkan.
6. Kuas lem
Kuas yang baik untuk pekerjaan penjilidan adalah
yang lebarnya 10 cm, karena lebih cepat dipakai
untuk melumurkan bahan perekat serta dapat rata. Sedangkan kuas
berukuran kecil dipakai untuk pekerjaan lukisan, atau untuk memercikan
tinta cetak pada waktu membuat pualam terpentin minyak.
7. Pusut
Alat ini dipergunakan untuk membantu pada waktu
membuat lubang pada sampul bor bagi pekerjaan penjilidan
Perancis (France joint) atau untukmembuat lubang-lubang
jahitan lembar-lembar lepas. Pusut mempunyai ujung yang runcing, dan
pada bagian yang runcing itu kadang-kadang ada yang berlubang dan
berkait.
8. Palu martil
Palu yang permukaannya cembung dan bulat
baik sekali untuk membulatkan punggung
buku benar-benar dapat rata. Sedangkan
alat yang permukaannya persegi dan rata,
kalau dipakai untuk membulatkan punggung buku kurang baik, karena
tajam. Baik sekali jika dipakai untuk memukul dan merapatkan lipatan
(isnlag) linen, kertas, kulit dan karton.
Modul GRA.PUR.009 29
9. Jangka
Jangka dipergunakan untuk membuat garis
lingkaran, bagi pekerjaan membuat kotak, untuk
mengukur abjad dan sampul buku (bor). Bagi
pekerjaan seperti membuat kotak bulat, kotak jahit dan kotak ijasah,
kadang-kadang dipakai untuk mengukur tempatnya “Titel buku” pada
sampul atau pada punggung buku.
10. Kikir
Kikir dibuat dari besi baja, sehingga
kalau dipakai untuk menggosok benda
lain sifatnya dapat mengalahkan benda
tersebut. Kikir ada yang halus, setengah halus dan kasar. Bentuk
penampangnya ada yang segi tiga, segi empat bulat dan setengah
bulat. Fungsi kikir kasar pada pekerjaan penyelesaian adalah:
1) untuk menipiskan atau menggosok sisi tepi sampul bor
2) untuk menggusarkan punggung buku dari pekerjaan lembaran lepas.
3) menggosok pekerjaan sisi kotak, sudut bor.
4) sedangkan kikir yang halus dipakai untuk mengasah gergaji, pisau
dan untuk meruncingkan pusut.
11. Gergaji
Pada bagian penyelesaian
ada beberapa gergaji yang
diperlukan, yaitu:
1) Gergaji kecil (saw back). Gergaji ini untuk menggergaji barang-
barang yang ringan, misalnya: strobord, kayu, triplek dan macam-
macam pekerjaan lain.
2) Gergaji besi (saw frame) sewaktu-waktu untuk memperbaiki alat-alat
dan mesin.
Modul GRA.PUR.009 30
12. Obeng
Obeng dipergunakan untuk membuka dan
menutup skrup maupun mur. Menurut
bentuknya obeng dibagi atas:
1) Obeng perempatan atau bentuk blimbingan.
2) Obeng yang bercanggah yang tengahnya berlobang.
3) Obeng datar berbentuk tipis, tumpul dan datar.
13. Kunci
Kunci merupakan alat pelengkap dan penting pada mesin. Menurut
jenisnya kunci dibagi atas:
1) Kunci pas
2) Kunci ring
3) Kunci tusuk
4) Kunci sok (socket)
Dalam menggunakan kunci harus betul-betul ditepatkan menurut mulut
dan kepala mur atau skrup.
14. Tang
Banyak dipergunakan untuk pekerjaan yang
berhubungan dengan mesin-mesin penyelesaian.
Beberapa fungsi dari tang adalah:
1) Untuk memotong benang kawat pada penyetelan pertama.
2) Untuk membelokkan benang kawat.
3) Untuk menarik kawat bilamana ada atau terdapat kesalahan.
4) Dalam keadaan memaksa dapat juga untuk membongkar peralatan
mesin.
15. Alat ukir kulit
Modul GRA.PUR.009 31
Alat ini dipergunakan untuk membuat hiasan pada sampul
buku, di samping itu juga dipakai mesin “Kwikprint”. Alat-
alat tersebut adalah sebagai berikut:
1) Gerinda: merupakan alat lukis atau ukir kulit yang
berbentuk roda dengan motif gambar timbul yang baik.
2) Tera: alat ini semacam stempel dengan berhiaskan gambar yang
berbeda-beda yang dibuat dari kuningan dengan tujuan agar supaya
tidak mudah oksidasi pada kulit.
3) Alat-alat polis: alat ini kebanyakan dibuat dari batu (akik) dengan
diberi tangkai dari kayu. Biasanya dipakai untuk menggosok
pekerjaan-pekerjaan dari kulit. Di samping itu ada alat lain yang
disebut “gurat”, dipakai oleh penjilid buku pada waktu membuat
garis-garis atau hiasan buta di atas kulit.
16. Alat pelumas mesin
Alat ini terdiri dari dua macam bentuk, yaitu:
1) Berbentuk teko yang berisi pelumas cair.
2) Berbentuk tabung yang dilengkapi
dengan pompa, di dalamnya berisi bahan pelumas (stempet), bahan
pelumas sejenis ini baik sekali dan berguna untuk melumasi
kogelager, roda gigi dan sebagainya.
17. Mikrometer
Alat ini terdiri dari ukuran 0,01 mm sampai 25,4 mm.
Fungsi alat ini adalah sebagai berikut:
1) Mengukur tebal tipisnya peralatan, seperti: pisau ril, cincin garis dan
pelat untuk pekerjaan packaging.
2) Dan yang lainnya dipergunakan untuk mengukur tebal tipisnya
bahan-bahan praktek seperti kertas, karton dan bor jerami.
Modul GRA.PUR.009 32
18. Fuller
Alat ini dipergunakan untuk keperluan penyetelan dua
benda (benda bulat) yang saling berhadapan atau
berimpitan, agar sebelah kanan maupun sebelah
kirinya mendapatkan tekanan yang sama. Pisau fuller
dalam satu stel terdapat ukuran 0,05 sampai 0,50 mm. Sedangkan
peralatan khusus yang dalam penyetelannya menggunakan alat ini
adalah:
1) Roda-roda penghantar.
2) Rol karet (rol tinta) pada mesin garis.
3) Rol-rol pelipat pada mesin pelipat kertas.
4) Cincin roda (bearer).
PELIPATAN KURAS
elipatan dapat dibedakan dalam pelipatan dengan tangan dan
pelipatan dengan mesin. Untuk pekerjaan buku terbitan telah
menjadi kebiasaan, bahwa lembaran kertas dicetak sedemikian, hingga
lembaran itu dapat dilipat dengan tangan maupun dengan mesin.
Hasil pelipatannya dengan sendirinya harus sedemikian bagus, hingga
nomor halaman-halaman kuras yang diperoleh berurutan. Nomor urut
yang dipakai untuk menandai lembaran, yang dinamakan tanda kuras
atau signature, harus kelihatan pada sisi depan lembaran, jadi pada
halaman kuras yang nomor halamannya paling kecil.
1. Penepat
Penepat dari pencetak harus sama seperti yang diperlukan untuk
melipat dengan mesin. Pencetak, yang dapat menyusun acuan cetaknya
dengan berbagai cara dan dapat mengambil penepatnya di mana saja
pada sisi kertas, harus memperhitungkan kemungkinan terbatas dari
P
Modul GRA.PUR.009 33
mesin lipat. Karenanya pencetak perlu merundingkan hal itu dengan
penjilid.
2. Lembaran terlipat
Keempat sisi pinggir lembaran buku yang sudah terlipat masing-masing
mempunyai namanya sendiri. Bila lembaran itu diletakkan sedemikian di
hadapan kita, hingga sisi yang terlipat ada di kiri dan di atas dan
halaman yang ada tanda kurasnya terletak paling atas, maka sisi kiri
yang terlipat disebut punggung halaman, sisi atas disebut kepala,
bagian kanan disebut sisi depan dan sisi bawahnya disebut ekor.
Pada lembaran yang terlipat masih ada satu hal khusus, yang
merupakan akibat logis dari pelipatan dan juga dari pencetakan, ialah
bahwa sisi depan dan sisi bawahnya (ekor) tidak sedemikian tajam
pembatasannya seperti punggung yang terlipat dan kepala yang
terlipat. Bahkan tumpukan lembaran buku pada sisi itu tidak sama
pinggirannya, dan kalau pencetak tadinya memakai kertas yang
ukurannya tidak persis sama atau acuannya karena sesuatu hal tidak
dicetakkan tepat di tengah-tengah kertas, maka ketidaksamaan
pinggiran kertas tadi lebih besar lagi. Bagian pingiran yang tidak sama
pada sisi depan maupun pada ekor itu, dinamakan janggut. Bila
kemudian pada pemotongan buku ketiga sisinya harus dipotong, maka
pemotongan sisi depan dan sisi bawah (ekor) harus lebih banyak
daripada sisi atas (kepala) yang sudah rata.
Pencetak, waktu menyusun acuan-cetaknya menjaga agar di bagian
ekor diberi lebih banyak wit, artinya: jarak lebih besar antara halaman
cetak dan batas bawah halaman daripada kepala. Bila cetakan atau tata
garisnya mempunyai garis sampai pinggir, garis itu setelah pemotongan
akan terlihat jelas pada tempat potongan buku.
3. Melipat kuras untuk buku kantor/buku tulis
Modul GRA.PUR.009 34
Pekerjaan ini dapat
dilakukan dengan tangan
maupun dengan mesin.
Tetapi yang dipakai bukan
gerak-silang, melainkan
gerak sejajar. Jadi jumlah halaman dalam kuras tidak ditentukan oleh
jumlah gerak-silangnya, tetapi oleh jumlah lembaran yang dihitung serta
sekaligus dilipat di tengah, dan bila masih perlu sekali lagi dilipat
dengan gerak lipat sejajar (sejajar dengan gerak-lipat pertama),
sehingga terjadi jumlah halaman yang dua kali besarnya. Pada melipat
buku kantor yang dijahit dengan mesin, perlu diperhitungkan bahwa
yang menjahit buku harus dengan mudah dan cepat dapat menemukan
pertengahan kuras. Kuras yang terjadi dari dua gerak paralel, tidak
menimbulkan kesukaran. Kuras ini, disisi depan separonya tertutup
sampai pertengahannya. Tetapi kuras yang hanya dilipat dengan satu
gerak, harus dilipat sedemikian, hingga waktu ditutupkan terjadi sisi
yang agak menonjol ke luar. Jumlah lembaran yagn terhitung tidak
dilipat persis di tengah-tengahnya, melainkan harus ada lebihan 3 – 4
cm. Penyisipan kertas blangko atau bergaris sampai menjadi jumlah
lembaran tertentu, disebut dengan istilah sisip-kuras.
PENJILIDAN BUKU
Proses penjilidan buku terdiri dari:
1) proses penghimpunan
2) proses penggabungan
3) proses pemasangan kulit
Pada ketiga proses di atas dapat disimpulkan bahwa pekerjaan menjilid
adalah menghimpun, menggabung lembaran-lembaran menjadi satu
dan dilengkapi dengan kulit.
Modul GRA.PUR.009 35
1. Proses Penghimpunan
Penghimpunan adalah penyusunan
lembaran-lembaran atau jilidan-jilidan
yang masih terpisah-pisah ke dalam
urutan tertentu. Dalam proses ini yang
perlu diperhatikan adalah peletakan
panjang dan lebar kertas serta nomor halaman jika ada yang disusun
berurutan. Jika menghimpun majalah yang disusun berimpitan dimulai
dari terbitan yang lebih awal yang berada di bagian atas atau pada
bagian depan yang menyusul terbitan-terbitan berikutnya. Demikian
pula kalau hendak menghimpun beberapa buah buku kecil melalui
jilidan harus memperhatikan urutan jilidannya.
2. Proses Penggabungan
Penggabungan adalah menyatukan dan
memadukan secara erat dan utuh setiap
lembaran atau jilidan yang telah
dihimpun. Penggabungan jilidan dapat
dilakukan dengan jahitan benang atau
jahitan kawat. Sedangkan penggabungan
lembaran-lembaran lepas, dilakukan
dengan cara pengeleman.
Sistem Jahit Kaye
istem jahit kaye adalah merupakan awal dari berbagai sistem
jilidan. Penjilidan ini dapat dilakukan dengan memakai benang
atau kawat. Penjahitan dilakukan pada punggung atau tekukan buku.
Lembaran-lembaran atau isi buku dijilid atau dijahit beserta kulitnya
sekaligus. Jilidan jahit kaye biasanya dilakukan untuk menjilid buku tulis,
S
Modul GRA.PUR.009 36
majalah atau buku-buku yang tipis. Penjilidan ini hanya dilakukan untuk
menjilid satu jilidan buku saja.
Jilid kaye yang sedarhana, cukup dengan jahitan benang 3 lobang.
Tetapi untuk buku yang berukuran lebih besar seperti majalah, jahitlah
dengan jahitan 5 lobang. Ukuran jarak antara lobang dan tepi buku
hendaknya ukurlah dahulu dan berilah tanda dengan pensil. Buku-buku
yang dapat dijilid dengn sistem kaye adalah buku-buku yang tipis dan
tidak terlampau banyak jumlah halamannya. Menjilid buku-buku tebal
dengan sistem kaye dengan cara menjahit punggungnya, hasilnya akan
kurang memuaskan.
a. tusuk dari dalam (1) lalu keluar
b. dari (1) tusuk ke dalam (2)
c. dari (2) langsung ke (3)
d. dari (3) kembali ke (1)
e. lalu simpul, ikat erat di bagian
dalam
3. Proses Pemasangan Kulit
Kulit buku berguna untuk melindungi isi buku dari debu atau kotoran
serta untuk menjaga keutuhan buku. Pemasangan kulit hendaklah rapi,
agar kelihatan menarik. Ukuran harus tepat, agar kedudukan kulit cocok
dan serasi pada blok buku. Kedudukan kulit dari tepi punggung blok
buku berjarak 6 milimeter. Jarak ini berguna sebagai engsel. Bahan kulit
buku digunakan karton yang tebal. Potonglah karton untuk kulit seluas
blok buku. Tetapi sisi lebarnya dikurangi sepanjang 6 milimeter.
Kemudian karton ini direkatkan pada kedua lembar daun telinganya.
Untuk pemasangan kulit buku pada jahitan sistem kaye, maka cover
tersebut dipasang menyatu dengan isi buku untuk sekaligus dilakukan
penjahitan.
Modul GRA.PUR.009 37
PEMOTONGAN
ada pelipatan dengan tangan, sisi kepalanya dipotong
setengahnya menjadi terbuka, agar dengan demikian hubungan
lembaran satu sama lain dalam kuras tetap terjaga dan mencari
pertengahan kuras dapat dipermudah. Pada pelipatan dengan mesin
pencacah lubang dilakukan secara kasaran, sehingga hubungan
lembaran dalam kuras tetap terjaga, pertengahan kuras lebih mudah
dapat ditemukan, tetapi masih terdapat cukup ruang gerak untuk
mencegah terjadi pelekukan.
c. Rangkuman
? Lembaran terlipat disebut kuras atau katern. Lembaran tak terlipat
disebut plano.
? Pencetak dan penjilid waktu menggarap kertas harus tetap pada
penepat yang sama, agar cetakannya memiliki register yang sama.
? Semua halaman dari suatu lembaran setelah dilipat harus sama
kedudukanya (standnya).
? Hendaknya pencetak memberi tanda dimana letaknya tempat pada
lembaran yang terkena penepat.
? Penjilid buku kantor melipat kertas hanya satu kali; dan lembaran-
lembaran yang telah dilipat saling disisipkan menjadi kuras (katern).
? Melipat dapat dibagi dalam melipat dengan tangan dan melipat
dengan mesin.
? Keempat sisi lembaran buku yang terlipat, mempunyai nama-
namanya sendiri. Sisi atas disebut kepala, di belakang disebut
punggung, di depan disebut sisi depan dan di bawah disebut ekor.
? Bila lembar kertas telah terlipat, sisi kepala dan punggung akan
tepat sama, tetapi sisi depan dan ekornya tidak sama. Ini disebut
P
Modul GRA.PUR.009 38
janggung lembaran. Karena itu sisi depan dan ekor buku harus
dipotong lebih banyak daripada kepalanya.
? Dari segi penyelesaian grafika atas dasar kegunaannya, penjilidan
buku dibedakan menjadi 4 kelompok utama, yaitu:
1. Buku yang dilihat dan dibaca
2. Buku yang ditulisi
3. Buku temple
4. Buku jalur
? Bahan-bahan penjilidan yang sering dipergunakan diantaranya
adalah:
1. Kertas 2. Karton 3. Bor 4. Benang jahit buku 5. Benang jahit kawat 6. Bahan perekat atau lem 7. Sampul kulit 8. Linen 9. Kain kasa 10. Pita capital
? Fungsi dari pita kapital adalah:
1. Untuk memperkuat hubungan kuras buku satu dengan yang lain.
2. Untuk menutup sisi-sisi potongan buku yang rusak akibat
pemotongan.
3. Menambah rasa keindahan pada buku.
4. Memperkuat daya melonjak pada buku jahitan kantor.
5. Menambah kuatnya hubungan sampul buku dan isi atau blok
buku.
? Macam-macam peralatan yang biasa dipergunakan dalam penjilidan
adalah:
1. Jarum jahit 2. Tulang pelipat 3. Penggaris dan siku-siku
Modul GRA.PUR.009 39
4. Pisau 5. Gunting 6. Pusut 7. Palu martil 8. Jangka 9. Kikir 10. Gergaji 11. Obeng 12. Kunci 13. Tang 14. Alat ukir kayu 15. Alat pelumas mesin 16. Mikrometer 17. Fuller
? Penepat dari pencetak harus sama seperti yang diperlukan untuk
melipat dengan mesin.
? Pencetak, waktu menyusun acuan-cetaknya menjaga agar di
halaman ekor diberi lebih banyak wit, artinya: jarak lebih besar
antara halaman cetak dan batas bawah halaman daripada kepala.
? Jumlah halaman dalam kuras tidak ditentukan oleh jumlah gerak-
silangnya, tetapi oleh jumlah lembaran yang dihitung serta sekaligus
dilipat di tengah, dan bila masih perlu sekali lagi dilipat dengan gerak
lipat sejajar, sehingga terjadi jumlah halaman yang dua kali
besarnya.
? Prose penjilidan buku terdiri dari:
1. proses penghimpunan
2. proses penggabungan
3. proses pemasangan kulit
? Jilidan jahit kaye biasanya dilakukan untuk menjilid buku tulis,
majalah atau buku-buku yang tipis.
? Kulit buku berguna untuk melindungi isi buku dari debu atau kotoran
serta untuk menjaga keutuhan buku.
Modul GRA.PUR.009 40
? Pekerjaan terakhir yang harus dilakukan dalam proses penjilidan
buku adalah dengan melakukan pemotongan bersih sesuai ukuran.
d. Tugas
1). Gambarlah yang dilengkapi keterangan untuk sistem jahit kaye
dengan 4 lobang!
2). Gambarlah yang dilengkapi keterangan untuk sistem jahit kaye
dengan 5 lobang!
e. Tes Formatif
1) Sebutkan dasar-dasar yang menjadi pertimbangan penjilidan suatu
buku!
2) Sebutkan 4 kelompok utama buku dalam penjilidan!
3) Jelaskan fungsi dari kertas?
4) Sebutkan jenis-jenis bor?
5) Sebutkan golongan lem menurut bahan yang dibuat?
f. Kunci Jawaban
1) Dasar-dasar yang menjadi pertimbangan penjilidan suatu buku:
a. Perlukah buku tersebut dijilid dengan kuat?
b. Bagaimana bentuk penjilidannya? Dibuat cukup sederhana atau
dibuat dengan mewah.
c. Apakah harus dibuat dengan lentur?
d. Apakah harus dibuat secara terbuka rata?
e. Apakah harus dibuat menyolok untuk reklame?
f. Apakah harus dibuat tebal atau justru harus kompak?
2) 4 kelompok utama buku dalam penjilidan adalah:
Modul GRA.PUR.009 41
a. Buku yang dilihat dan dibaca, buku yang berisi teks untuk
dibaca.
b. Buku yang ditulisi, buku ini biasanya tidak banyak teksnya
dan berisi garis-garis untuk ditulisi.
c. Buku temple, buku yang gambarnya, potretnya, teksnya atau
isi lainnya ditempelkan atau dengan cara lain ditaruhkan pada
lembaran-lembaran kertasnya.
d. Buku jalur, buku yang setelah dijilid menjadi buku, gambar,
peta dan lain sebagainya lalu ditempelkan.
3) Kertas dipakai untuk pencetakan, penyampulan dan
pembungkusan.
4) Jenis-jenis bor dalam penjilidan adalah:
a. Bor kelabu
b. Bor punggung
c. Bor kayu
d. Bord kulit
e. Bord tempel
5) Golongan lem menurut bahan pembuatannya:
a. lem kulit, yang diperoleh dari kulit atau belulang.
b. lem daging, dibuat dari daging dan sampah daging.
c. lem tulang, dibuat dari tulang dan urat.
d. lem campuran, yang diambil dari bahan-bahan campuran
tersebut di atas.
g. Lembar Kerja
Menjilid Buku Tulis dengan Sistem Jahit Kaye
(benang).
1). Alat
Modul GRA.PUR.009 42
- tulang pelipat
- kater
- pensil dan penggaris
- pusut
- jarum jahit
- pemotong kertas/kacip
2). Bahan
- Kertas isi buku tulis (18 lembar/buku).
- Cover buku (kulit buku).
- Benang jahit nylon
3). Keselamatan Kerja
a. Pergunakan alat dan bahan sesuai kebutuhan.
b. Hati-hati ketika menusukkan jarum ke lembar kertas.
c. Hati-hati ketika memotong kertas.
d. Pergunakan masker bila diperlukan.
e. Kembalikan peralatan yang telah digunakan pada tempatnya.
4). Langkah Kerja
a. Siapkan lembar kertas isi buku tulis sejumlah 18 lembar.
b. Lipat satu kali dengan tangan kertas tersebut menggunakan
tulang pelipat pada posisi tengah.
Posisi lipatan
c. Tandai kertas isi buku tulis dengan pensil pada posisi tengah
pada lembar paling dalam (lembar pertama).
Modul GRA.PUR.009 43
Posisi tengah (1)
d. Tandai pada bagian atas dan bawah dari posisi tengah tersebut
dengan jarak 5 cm.
3
1
2
e. Gabungkan 18 lembar kertas isi buku tulis dengan posisi kertas
yang telah ditandai berada paling atas.
f. Gabungkan cover buku pada posisi paling bawah.
g. Lakukan penjahitan dengan sistim jahit tusuk kaye sesuai
gambar berikut.
h. Setelah selesai penjahitan menjadi buku, lakukan pemotongan
bersih pada sisi atas, bawah dan sisi depan.
Modul GRA.PUR.009 44
2. Kegiatan Belajar 2
a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran
Setelah mempelajari kegiatan belajar ini, diharapkan anda dapat:
- mengenal bahan dan alat penjilidan buku
Modul GRA.PUR.009 45
- mengenal perkakas perlengkapan penjilidan
- menggunakan alat penjilidan sesuai fungsinya
- menggunakan bahan penjilidan sesuai kebutuhan
- melakukan pelipatan kertas dengan tangan
- melakukan penjilidan buku dengan sistem tusuk brosir
- melakukan pemasangan lembar kulit buku (cover)
- melakukan pemotongan buku
- menjawab tes-tes formatif
b. Uraian Materi
enjahit buku yang terdiri dari beberapa kuras dapat dilakukan
dengan beberapa cara. Dalam industri grafika yang besar,
menjahit brosir itu dikerjakan dengan mesin jahit yang maksudnya
untuk mempercepat selesainya pekerjaan daripada kalau dijahit dengan
tangan. Tetapi apabila dikerjakan dengan tangan cara yang paling
sederhana dan paling cepat adalah dengan sistem tusuk brosir. Sistem
tusuk brosir atau tusuk brosur adalah sistem pejahitan benang dengan
menggunakan tusuk tiga atau lebih. Jilid sistem brosir adalah
merupakan kelanjutan dari sistem jahit kaye. Pada jilid sistem brosir
dilakukan apabila buku yang akan dijilid terdiri lebih dari satu jilidan.
Penjahitannya tidak mengikut sertakan kulitnya/covernya. Setelah
kuras-kuras disusun menjadi blok buku, kemudian dilanjutkan dengan
pemasangan kulitnya. Pekerjaan ini sebenarnya termasuk dalam
kategori pekerjaan buku yang dibrosurkan, yaitu cara sederhana untuk
menggabungkan kuras satu sama lain dan di sekelilingnya diberi
sampul. Pada cara penjahitan ini tidak digunakan bahan punggung,
seperti pita atau kain kasa. Untuk menjahit jilid brosir diperlukan
perkakas yang dapat membantu dalam proses penjilidan, selain
M
Modul GRA.PUR.009 46
tentunya alat-alat utama yang memang dipakai pada proses penjilidan
itu sendiri.
PERKAKAS PERLENGKAPAN PENJILIDAN
erkakas dalam penjilidan biasanya dipergunakan untuk
memproses suatu pekerjaan dalam peralatan yang kecil, artinya
diluar pekerjaan dengan mesin. Yang termasuk perkakas pelengkap
adalah:
1. Pres Tangan
Alat ini biasanya dibuat dari kayu yang keras, kuat dan tebal. Ada
pula yang dibuat dengan menggunakan bahan logam yang keras.
Pres tangan diperlukan untuk pekerjaan-pekerjaan menyepuh
punggung buku atau memberi hiasan (ornament) pada sampul
buku dengan warna emas (gold leaves). Menurut bentuknya, pres
tangan terdiri dari 2, yaitu:
1) Bentuk horizontal, alat pengepresnya atas dan bawah.
2) Bentuk Vertikal, alat pengepresnya memiliki kedudukan yang
saling berhadapan.
Fungsi pres horisontal:
1) Meratakan atau meluruskan kembali kertas-
kertas yang berombak.
2) Mengepres buku dan gambar yang baru
ditempelkan atau dilekatkan.
Fungsi pres vertikal:
1) Menggergaji punggung buku bagi pekerjaan menjilid buku
Perancis (France joint)
2) Memasang rusuk-rusuk punggung
buku
3) Menempelkan lajur kulit punggung
P
Modul GRA.PUR.009 47
buku
4) Menempelkan lajur punggung buku
5) Meratakan atau menghaluskan sisi potongan
6) Untuk menghias sisi potongan
2. Kompor Listrik
Dipergunakan untuk memanasi alat-alat penyepuh (ornament
tooling) atau untuk membuat cetak buta pada kulit.
3. Meja Jahit
Meja jahit terdiri dari dua macam, yaitu:
1) Meja jahit yang bersifat pemanen.
2) Meja jahit yang dapat disetel.
Meja tersebut khusus digunakan untuk
menjahit buku yang dikerjakan dengan
tangan.
4. Meja Praktek
Meja ini dibuat memanjang (meja panjang) atau dapat juga dibuat
dalam bentuk persegi. Meja ini dipergunakan untuk melakukan
pekerjaan-pekerjaan penjilidan, seperti menghitung bahan,
mengelim kertas, linen, bor dan sebagainya.
5. Lemari Alat
Lemari alat dipergunakan untuk menyimpan peralatan atau
perkakas kecil-kecil penjilidan. Selain itu juga dapat digunakan
untuk menyimpan bahan-bahan yang dipakai untuk menjilid.
Dengan adanya almari memudahkan kita dalam mengontrol,
memeriksa dan demi keamanan.
6. Alat Memasang Mata Ayam
Modul GRA.PUR.009 48
Alat ini lebih banyak dipergunakan dalam pekerjaan label. Pada
alat ini dilengkapi dengan beberapa alat pembuat lubang (eyelets).
Terdapat 3 bagian dalam alat ini, yaitu:
1) Tempat untuk menyimpan mata ayam.
2) Pegangan atau handel.
3) Acuan atau saluran tempat mata ayam turun ke bagian
pemasangan.
Beberapa contoh yang merupakan hasil dari alat ini adalah lubang
pada ikat pinggang, sepatu, foto album, pekerjaan lembaran lepas,
kalender, topi dan sebagainya.
7. Alat memasak lem (glue pot)
Alat ini terdiri dari 3 bagian, yaitu:
1) Kompor listrik atau kompor yang
memakai bahan bakar.
2) Alat memasak lem yagn terdiri
dari 2 bagian, yaitu tempat air
dan tempat lem. Sedangkan
tempat lem itu sendiri dibagi lagi menjadi tempat lem yang
kental dan yang cair.
3) Alat pengatur pemanas pada kompor listrik.
8. Blok Pembulat lajur Punggung Buku
Bagi buku-buku yang berpunggung
bulat, alat ini berguna sekali untuk
membulatkan lajur karton atau bor
punggung buku. Lajur ini ditempatkan di dalam aluran yang bulat
setengah lingkaran itu lalu dengan pertolongan tulang pelipat
Modul GRA.PUR.009 49
(bone holder) digosok-gosok sampai lengkung. Di dalam balok ini
terdapat berbagai macam ukuran alur dari ukuran kecil sampai
dengan ukuran yang paling besar sesuai dengan ukuran punggung
blok buku.
9. Alat Pemegang Huruf
Alat ini dipergunakan untuk pekerjaan
menyepuh dan mencetak title buku pada
punggung buku yang bulat. Alat seperti zethak
ini hampir sama dengan alat pemegang huruf
yang dipakai di bagian Typografi, bedanya
adalah pada alat ini diberi tangkai, oleh karena untuk pekerjaan
cetak emas pada bagian penyelesaian, huruf-hurufnya dipanaskan.
Dan kadar panas yang dibutuhkan dari 150, 200, 250 derajat
sampai lebih.
10. Batu Marmer (Marble)
Fungsi alat ini adalah:
1) Sebagai dasar atau alat untuk pekerjaan
mengelim etiket.
2) Landasan pada waktu menipiskan kulit.
3) Landasan atau dasar untuk membuat pualam kanji.
4) Landasan untuk mencampur tinta cetak.
11. Papan Pengepres
Papan pengepres dipergunakan
untuk mengepres pekerjaan buku,
agar supaya bahan yang baru
Modul GRA.PUR.009 50
ditempelkan dapat melekat dengan rata dan baik. Papan yang
dipergunakan hendaknya memiliki pesyaratan-pesyaratan sebagai
berikut:
1) Permukaan papan itu harus diketam halus dan kuat (kayu jati)
2) Papan tidak boleh melengkung, jadi harus benar-benar rata.
3) Tidak boleh ada gumpalan lem yang kering dan tinggal di
atasnya, jadi benar-benar harus bersih.
12. Gunting Bor (Kacip)
Alat ini merupakan peralatan agak besar dan
prinsip kerjanya semacam gunting. Gunting bor
ini dapat digunakan untuk memotong lembaran
karton, kertas dan bor yang tidak begitu besar
jumlahnya. Bagian-bagian pada alat ini antara lain:
1) Satu pisau atas yang bentuknya melengkung.
2) Pisau bawah lurus dan disekrup pada sisi tepi meja.
3) Tiga anleg, satu terletak di atas meja, dua di atas depan meja
bagian muka yang dapat disetel maju dan mundur dengan
anleg pembantu berguna sekali untuk memotong ukuran-
ukuran kecil.
4) Pada gunting bor terdapat dua meja di atas dan di bawah. Meja
bagian bawah ini untuk menampung sisa-sisa potongan.
5) Satu blok pengepres yang dihubungkan oleh dua mur
penyangga dan dihubungkan dengan injakan kaki.
6) Pada ujung depan pisau atas yang melengkung itu dilengkapi
dengan sebuah bandul timbangan (balance).
13. Kwikprint
Modul GRA.PUR.009 51
Pada pekerjaan cetakan warna emas, baik itu
merupakan buku atau lembaran berharga
kebanyakan dicetak pada mesin cetak foil.
Jumlah pekerjaan yang dikerjakan di mesin
kwikprint itu adalah sangat terbatas baik
ukuran maupun jumlahnya. Selain
mengerjakan atau mencetak dengan foli emas juga membuat
cetakan buta, yaitu cetakan tanpa foli atau daun emas (blind
tooling).
14. Pisau Pembulat Sudut
Untuk menghindari kerusakan pada sudut
buku, sampul bor dan kartu-kartu yang
berbentuk persegi, maka pada sudutnya
perlu dibulatkan dengan memakai alat yang
dilengkapi dengan pisau pembulat sudut.
Ukuran besarnya pemotongan pada sudut ditandai dengan :
1/8,1/4, 3/8 dan 1/2. Nomor ¼ ini dipergunakan untuk
membulatkan sudut buku atau sudut sampul bor yang berukuran
kecil, misalnya notes, kartu nama dan sebagainya. Bagian-bagian
pembulat sudut ini adalah :
1) Pisau pembulat sudut.
2) Alat penekan pisau.
3) Tempat pembuangan sisa-sisa potongan kertas .
PEMBROSURAN
embrosuran adalah suatu cara sederhana untuk menggabungkan
kuras satu sama lain dan di kelilingnya diberi sampul. Buku yang
dijilid mempunyai tujuan yang sama; menggabungkan kuras dan
melindunginya dengan sampul buku. Bagi penjilid hal tersebut
P
Modul GRA.PUR.009 52
dinamakan pembrosuran, sedangkan bagi penerbit disebut penjahitan
bersama sampulnya. Pembrosuran adalah buku yang dibrosurkan
dengan sistem penjilidannya menggunakan jilid brosir dengan corak
sampul yang berbeda-beda. Banyak cara untuk menyampul brosur, di
antaranya adalah:
1) Sampul dapat dikelilingi kuras, dan punggung beserta sampulnya
dijahit (dinit) dengan benang kawat disatu atau dua tempat.
2) Sampul dapat demikian saja dilekatkan pada punggung buku yang
dibrosurkan. Bukunya harus terdiri dari beberapa kuras dan
sampulnya tidak boleh lebih tebal dari 150 gram/m2.
3) Kalau sampulnya lebih tebal dari 150 gram, kertas sampulnya perlu
diberi dua ril-lipat dengan jarak setebal buku.
4) Metode ini dapat diperluas dengan menambah dua ril pada daun-
sampul, kira-kira 6 atau 8 mm dari punggung. Sampul sekaligus
juga dilekatkan pada daun buku. Agar ril-ril kelihatannya tetap
baik, brosur dapat dipotong lebih dahulu dan sampulnya dibiarkan
mencuat sedikit pada semua sisi.
5) Menjadi lebih kuat bila bukunya diberi sampul penumpu dari karton
dupleks. Disekeliling karton kemudian dapat direkatkan sampul
yang tercetak.
elain itu juga terdapat berbagai bentuk pembrosuran, yaitu:
1) Buku dan sampul dijahit dengan benang kawat,
kemudian punggungya dibalut dengan jalur lena.
2) Sampul (150 gr atau kurang) hanya direkatkan pada
punggung. Tidak diril.
3) Sampul (150 gr atau kurang) hanya
S
Modul GRA.PUR.009 53
direkatkan pada punggung. Tidak diril.
4) Sampul (150 gram atau kurang) hanya direkatkan
pada punggung. Dari bagian depan dan bagian
belakang ada yang dilipatkan ke dalam untuk
memberikan kekuatan.
5) Bukunya dipotong sebelumnya dan kemudian
dipasang dalam sampul dengan sisi-sisi yang agak
mencuat sedikit. Dua ril punggung.
6) Buku dipasang dalam sampul penumpu dengan dua
ril punggung. Di kelilingnya dilipatkan sampul.
7) Brosur yang dipotong sekaligus, dengan
dua ril punggung dan dua ril daun sampul. Sampul
direkatkan sampai ril daun.
8) Bukunya mempunyai lembar-lindung yang direkatkan
dan dipotong sebelumnya. Sampul yang diberi empat
ril, kemudian direkatkan seluruhnya di sekelilingnya.
9) Buku yang dipotong sebelumnya, mempunyai
lembar lindung yang direkatkan. Kemudian diberi
sampul-tumpu dengan empat ril. Di keliling sampul-
tumpu itu sampul luarnya dilipat. Sampul luar ini
dilekatkan pada punggung sampul-tumpu. Lembar lindung
ditempelkan dengan pinggiran kecil pada sisi lipat-dalam sampul
luar.
10) Di keliling buku yang dipotong sebelumnya
ditempelkan sampai tumpu dengan empat ril.
Kemudian buku disampul dalam sampul luar, tiga
sisi dilipat ke dalam. Perekatannya dengan lim
sedikit.
Modul GRA.PUR.009 54
KURAS ISI BUKU
ang dinamakan kuras atau katern adalah lembaran kertas yang
masih kosong maupun yang sudah dicetak untuk buku pelajaran
atau buku perkantoran. Pada dasarnya kuras isi buku terbagi menjadi
dua, yaitu:
1) Isi kuras buku pelajaran/pekerjaan penerbitan.
2) isi kuras buku kantor.
Melipat lembaran-lembaran itu banyak sekali bentuknya sesuai dengan
yang diperlukan. Pekerjaan melipat dapat dilakukan dengan tangan dan
mesin. Pada isi buku pelajaran/penerbitan berbeda dengan isi kuras
buku kantor, begitu pula cara melipatnya.
Untuk halaman-halaman kuras kuras buku kantor dipergunakan
lembaran lepas dari ukuran dan jenis kertas tertentu dan melipatnya
hanya sekali saja. Jadi bentuk kuras isi buku kantor hanya terdiri dari
lembaran saja, dan untuk melipatnya menggunakan kertas yang tebal
(HVS 90 gr) atau kertas register. Isi buku kantor yang lazim itu antara
50, 100, 150 atau 200 halaman. Karena itu masing-masing bagian dari
buku kantor ini dinamai buku kantor yang tebalnya 1, 2, 3 dan 4 buku.
Tetapi sebutan ini hanyalah berlaku bagi buku kantor yang dibuat dari
lembaran kertas yang berukuran tunggal, seperti :
1) Schrijf
2) Median kecil
3) Royal
Kadang-kadang buku kantor yang tebalnya kurang dari satu buku
dinamai menurut banyaknya lembaran.
Untuk isi kuras buku pelajaran atau penerbitan terdiri dari 4, 8, 16, dan
32 halaman, atau kadang-kadang 64 halaman. Ketentuan isi tidak
berlaku bagi pekerjaan buku teks dari lembaran lepas. Pada isi kuras
Y
Modul GRA.PUR.009 55
buku penerbitan ini ditandai dengan angka-angka signature dengan
maksud untuk membantu saat menyusun kuras-kuras buku.
Bagi penjilid buku penerbitan kalau akan melipat lembaran kertas
terlebih dahulu harus diingat, apakah lembaran itu tengahan, tunggal
atau rangkap.
1. Bentuk Kuras
Bentuk kuras isi buku berarti
memberikan perwujudan awal dari
ukuran buku yang akan dibuat.
Sebenarnya bentuk kuras buku
secara umum tidak begitu banyak,
hanya tiga bentuk yaitu :
1) Bentuk ukuran panjang.
2) Oblong lebar.
3) Bentuk biasa atau tegak.
Bentuk ukuran panjang, lebarnya lebih sempit/pendek dari tingginya.
Bentuk seperti itu banyak ditemui pada buku-buku ekspedisi. Sedangkan
ukuran kuras oblong besar tingginya lebih pendek dari lebarnya. Bentuk
kuras seperti itu adalah untuk buku gambar, brosur dan sebagainya.
Pada bentuk kuras yang lebih umum dan berlaku bagi kuras buku
pekerjaan penerbitan biasanya berupa bentuk lipatan dan folder yang
terdiri dari beberapa kali lipatan.
2. Menyusun Kuras
Sebelum kuras-kuras tersebut dijahit, maka terlebih dahulu disusun
sesuai urutan halaman buku. Semua kuras yang telah dilipat diletakkan
secara berurut dari kiri ke kanan dekat tangan si penjilid dengan angka
signaturnya menghadap ke atas. Kemudian pekerjaan menyusun kuras
dimulai dari kuras terakhir dipegang dengan tangan kanan langsung
Modul GRA.PUR.009 56
diterimakan pada tangan kiri menurut urut-urutan dari susunan kuras
dalam buku. Dengan cara demikian berarti pekerjaan menyusun kuras
buku itu dimulai dari kiri ke kanan. Begitu seterusnya pekerjaan
menyusun kuras dilakukan. Sedangkan untuk buku-buku yang tidak
terlalu tebal, lembaran kuras itu dapat disusun beberapa buah kuras
sekali saja sebelum diratakan.
3. Meratakan Kuras
Bentuk buku hasil cetakan akan
menjadi baik apabila pekerjaan di
bagian penyelesaian baik pula. Walau
hasil cetakan buku itu baik, namun
bila pengerjaan di bagian penyelesaian kurang memuaskan, akan
menjadi sia-sia dan hasil pekerjaan itu sangat mengecewakan.
Tahap pertama sebelum menjahit kuras adalah mempersiapkan
lembaran untuk dilipat. Setelah semua lembaran itu dilipat, diambil
sebanyak 25 kuras (section) kemudian dijatuhkan secara kendur-kendur
saja di atas meja. Pekerjaan ini dilakukan untuk meratakan bagian
kepala dan punggung buku. Pada bagian-bagian yang tertutup ini
dengan memakai tulang pelipat digosok sambil menekan agar supaya
sisi lipatan itu dapat rapat dan rata, sehingga pada waktu kuras-kuras
buku itu ditumpuk di dalam pres atau di
atas meja tidak akan jatuh berserakan
atau mungkin tumpukan itu meleset.
Selanjutnya pada bagian kepala dan
punggung kuras ditumpuk secara
berbolak-balik, sedikit 1 cm bagian yang
tertutup itu masuk ke dalam. Lalu
tumpukan itu diletakkan di atas dua buah papan pengepres dan
dimasukkan ke dalam pres. Pada perusahaan-perusahaan penjilidan
Modul GRA.PUR.009 57
atau penerbitan buku yang besar, pengepresan kuras dilakukan secara
serempak di dalam pres yang besar, dan pengepresan itu dilakukan
secara hidrolik atau biasa. Setelah semua kuras dikeluarkan dari dalam
pres diatur dalam bentuk tumpukan yang setiap tumpuknya berisi 50
lembar atau kuras. Dan dari beberapa tumpukan itu di tumpuk lagi
menjadi satu tumpukan besar 3 atau 4 yang khusus terdiri dari satu
bab, yang selanjutnya dikerjakan untuk kuras pada bab-bab yang lain.
MEMBERI TANDA JAHITAN
ebelum dilakukan penjahitan atau
menjilid kuras-kuras buku adalah
mempersiapkan dan menyusun kuras
secara teratur, baik mengenai isi buku
maupun urutan angka halamannya.
setelah kuras tersebut urut dalam satu
buku, kepala dan punggung diratakan. Supaya jahitan atau jilidan
kuras-kuras buku dapat rata, maka punggung dan kepala harus benar-
benar siku. Untuk membentuk punggung atau kepala benar-benar rata,
pergunakan siku-siku besi atau kayu untuk menarik garis tanda jahitan.
Berilah tanda garis 2 cm dari kepala ke punggung buku, begitu pula 2
cm dari sisi ekor ke punggung kuras. Dari tanda jahitan tepi diukur tiga
bagian yang sama seandainya kuras-kuras itu dijahit 4 tusukan.
Pembagian tusukan untuk jahitan tidak sama tergantung dari besarnya
buku. Juga untuk kuras buku yang dijahit dengan pita, tinggal
mengukur besarnya (lebar) pita yang akan dipergunakan. Hanya
sebagai ketentuan menjahit adalah tanda jahitan tepi saja. Kalau kuras
buku akan dijahit dengan mesin, ukuran ketentuan jahitan sudah ada
tabelnya.
S
Modul GRA.PUR.009 58
JAHITAN BROSIR
ada beberapa teknik yang dapat dilakukan untuk menjahit dengan
tusuk brosir sebagai berikut:
1. Jahitan brosir untuk 2 kuras
a. Ambil sebuah papan yang lebarnya melebihi dua kali lebarnya
buku yang akan dijahit.
b. Kuras yang pertama dipegang tengah-tengah kepalanya dengan
tangan kiri, kemudian dibalik dan diletakkan rata dengan sisi
muka papan.
c. Kemudian dengan jarak 5 cm dari bawah kita tusuk dengan
jarum yang telah ada benangnya dari luar ke dalam.
d. Kemudian dengan jarak 5 cm dari kepala kita tusuk dari dalam ke
luar; kemudian jarum kita tarik terus, hingga di sebelah bawah
benangnya masih menyembul 3 cm panjangnya.
e. Kemudian ambil kuras yang kedua, kita tusuk dari luar ke dalam
di bagian atas, tepat di atas tusukan kuras-kuras pertama,
kemudian benangnya ditarik; setelah terasa kencang (tegang)
kemudian kita simpulkan dengan benang kelebihan yang
menyembul di kuras pertama dan selanjutnya siap untuk
dipasang sampul.
2. Jahitan brosir untuk 3 kuras
Untuk 3 kuras dapat dilakukan jahitan seperti tersebut di atas. Atau
dapat dilakukan sebagai berikut:
a. Kuras pertama dijahit seluruhnya.
b. Kuras kedua dijahit separo; jadi tusuknya ke luar di tengah-
tengah kuras.
c. Kuras ketiga dijahit separo juga; ditusuk ke dalam di tengah-
tengah dan tusuknya ke luar tepat di atas tusukan permulaan
lembaran pertama.
P
Modul GRA.PUR.009 59
3. Jahitan buku tebal
a. Kuras pertama dan terakhir dijahit seluruhnya.
b. Kuras antara kuras pertama dan terakhir dijahit separo saja.
4. Jahitan penuh
a. Susun kuras-kuras yang akan dijahit.
b. Beri tanda dengan pensil dengan jarak dari kepala 11/2 cm dan
dari ekor 11/2 cm, kemudian beri tanda pada bagian tengahnya.
c. Kemudian dijahit dari kuras pertama sampai dengan kuras
terakhir.
LANGKAH-LANGKAH MENJAHIT BROSIR
a. Lakukan penusukan jarum pada jilidan pertama.
Tusukan jilidan I, benang harus
tetap renggang. Untuk menjaga
tetap kerenggangan benang,
selipkan sebatang lidi atau pensil
pada lingkar benang.
b. Lakukan penusukan jarum pada jilidan kedua.
Penusukan ini merupakan pekerjaan lanjutan dari penusukan
jilidan I. Penusukan jilidan II mengait benang renggang pada
jilidan I hingga tiba pada tusukan terakhir. Setelah itu tariklah
benang agar jahitan erat. Kemudian simpulkanlah dan ikat.
c. Lakukan penusukan jarum pada jilidan ketiga dan seterusnya.
Modul GRA.PUR.009 60
Penusukan ini sama caranya
ketika melakukan tusukan pada
jilidan I dan II. Tusukan jarum
pertama keluar pada tusukan
kedua di jilidan III, lalu kaitlah benang simpul yang ada diantara
jilidan I dan II di bawahnya. Tarik dan tusukan akhir di jilidan III
tersebut. Tarik erat dan simpulkan. Demikianlah seterusnya
dilakukan pada jilidan berikutnya hingga tiba pada jilidan
terakhir.
Untuk simpulan terakhir harus dilakukan 2
kali simpulan agar jilidan dan jahitan
terikat erat. Kini proses penggabungan
telah selesai. Hasil jilidan disebut sebagai blok buku yang
kemudian dilanjutkan dengan pemasangan kulit.
MENGEPRES PEKERJAAN BROSIR
etelah kuras-kuras dijahit menjadi
blok buku, maka langkah pekerja-
an berikutnya adalah melakukan
pengepresan blok buku tersebut. Hal ini
dilakukan karena setelah dijahit buku-buku tadi punggungnya menjadi
tebal, yang akan mempersulit pemasangan sampul dan
pemotongannya. Bila blok buku telah dipres, maka pemasangan sampul
dan pemotongannya akan lebih mudah. Dengan blok buku yang telah
dipres, bila balok pres potong diturunkan permukaan antara
punggungnya dan muka rata, dengan demikian menghasilkan potongan
buku yang baik. Untuk mengepres blok buku ditempatkan diantara dua
bilah papan, kemudian damasukkan dalam pres dengan tekanan
secukupnya. Setelah dipres, jilidan brosir siap untuk dipasang sampul.
S
Modul GRA.PUR.009 61
MENEMPELKAN HELAI PELINDUNG
agi buku-buku yang bersampul
bor pada umumnya kuras
pertama dan terakhir ditempeli helai
pelindung. Pengertian menempelkan
helai pelindung (end-papers) ada 2,
yaitu:
1) Menempelkan helai pelindung pada kuras buku.
2) Menempelkan helai pelindung pada sampul bor.
Fungsi utama helai pelindung untuk blok buku adalah:
a. Melindungi isi buku.
b. Menghubungkan isi dan sampul bor.
c. Menambah nilai arstitik pada buku secara fisik.
ada perusahaan penerbitan buku, penempelan helai pelindung itu
dikerjakan dengan mesin. Tetapi bagi perusahaan yang kecil
cukuplah hal itu dikerjakan dengan tangan. Bila helai pelindung
dikerjakan dengan tangan setelah kuras-kuras itu dijahit, berilah lem
antara 3 sampai 4 mm pada sisi punggung helai pelindung, kemudian
tempelkan pada jarak 1 mm lebih rendah dari sisi punggung buku.
Ada dua cara untuk menempelkan helai pelindung pada buku (bor)
yaitu:
1) Sampul dibuka dan helai pelindung diurap dengan lem kanji atau lem
tulang yang lembut, setelah itu sampul bornya ditutupkan. (pasting
down shut)
2) Helai pelindung diberi lem, biasanya helai pelindung kertas berwarna
(fancy paper), hal ini berlaku bagi pekerjaan jilid buku Perancis
(France joint)
B
P
Modul GRA.PUR.009 62
MEMASANG SAMPUL
roses berikutnya pekerjaan jilid brosir adalah dengan
menempelkan atau memasang sampul. Setelah kuras-kuras
dijahit, kemudian dipasang sampul manila atau brifkart. Pengerjaan
seperti ini dinamakan membrosir. Bila yang akan dikerjakan banyak,
maka sebaiknya sampul-sampulnya harus dilipat terlebih dahulu.
Melipatnya dapat dilakukan beberapa lembar sekaligus, apabila
punggungnya tidak terdapat nama buku (teks). Sebelum memulai
dengan melipat sampul, harus diperhatikan dahulu apakah sampuil-
sampul itu telah menurut ukurannya yang benar, sebab kalau terlalu
panjang, atau telalu lebar nanti akan sukar menempelkannya.
alau teks buku itu terdapat
pada punggung, sampul-
sampul itu boleh dilipat lima-lima
atau enam-enam. Setelah dilipat
diletakkan sebelah kiri, lipatannya
menghadap ke atas. Apabila kertas
sampul itu tebal dan sukar dilipat, sebelumnya harus dinit atau dilipat
dahulu, yaitu diberi garis ril atau garis lipatan dengan mesin supaya
mudah dilipat.
Untuk memasang sampul lakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Beberapa tumpulan kecil diletakkan pada sebelah papan
punggungnya menonjol keluar kira-kira 1 cm.
2) Diatasnya ditempatkan sebelah papan yang lain dan diletakkan di
meja, punggungnya di luar.
3) Punggung diantara papan-papan tadi diberi kanji sedikit dari
P
K
Modul GRA.PUR.009 63
tengah ke tepi kanan dan kiri kemudian dilem dengan lem yang
kental sampai benar-benar rata dengan menggunakan kuas.
4) Letakkan di sebelah kiri papan yang berada di atas, maka sampul
buku terbuka di tengah-tengah.
5) Hadapkan sisi muka ke kita, sedang sisi luarnya atau sisi yang
tercetak (bertitel) menghadap ke bawah.
6) Ambil buku dengan tangan kanan pada bagian ekornya, kemudian
letakkan pada lipatan dan kepalanya harus rata dengan sampul itu.
7) Lalu pegang belakang sampul dengan tangan kanan, kemudian
bungkuskan pada buku itu erat-erat.
8) Tekan buku bagian atas dengan tangan kiri dan gosok-gosoklah
punggung buku dengan jari dan ibu jari, supaya dapat merekat
dengan baik.
9) Ratakan punggung buku dengan diletakkan diantara dua buah
papan.
10) Maka buku siap untuk dilakukan pemotongan bersih. (potong pada
sisi kepala, depan dan ekor)
c. Rangkuman
Dalam industri grafika yang besar, menjahit brosir itu dikerjakan
dengan mesin jahit yang maksudnya untuk mempercepat selesainya
pekerjaan daripada kalau dijahit dengan tangan.
Sistem tusuk brosir atau tusuk brosur adalah sistem pejahitan
benang dengan menggunakan tusuk tiga.
Perkakas dalam penjilidan biasanya dipergunakan untuk memproses
suatu pekerjaan dalam peralatan yang kecil, artinya diluar pekerjaan
dengan mesin.
Pembrosuran adalah suatu cara sederhana untuk menggabungkan
kuras satu sama lain dan di kelilingnya diberi sampul.
Modul GRA.PUR.009 64
Yang dinamakan kuras atau katern adalah lembaran kertas yang
masih kosong maupun yang sudah dicetak untuk buku pelajaran
atau buku perkantoran.
Sebenarnya bentuk kuras buku secara umum tidak begitu banyak,
hanya tiga bentuk yaitu :
1. Bentuk ukuran panjang.
2. Oblong lebar.
3. Bentuk biasa atau tegak.
Semua kuras yang telah dilipat diletakkan secara berurut dari kiri ke
kanan dekat tangan si penjilid dengan angka signaturnya
menghadap ke atas.
Keempat sisi lembaran buku yang terlipat, mempunyai nama-
namanya sendiri. Sisi atas disebut kepala, di belakang disebut
punggung, di depan disebut sisi depan dan di bawah disebut ekor.
Dari tanda jahitan tepi diukur tiga bagian yang sama seandainya
kuras-kuras itu dijahit 4 tusukan.
Bagi buku-buku yang bersampul bor pada umumnya kuras pertama
dan terakhir ditempeli helai pelindung.
Setelah kuras-kuras dijahit menjadi blok buku, maka langkah
pekerjaan berikutnya adalah melakukan pengepresan blok buku
tersebut.
Fungsi utama helai pelindung untuk blok buku adalah:
1. Melindungi isi buku.
2. Menghubungkan isi dan sampul bor.
3. Menambah nilai arstitik pada buku secara fisik.
Proses berikutnya pekerjaan jilid brosir adalah dengan menempelkan
atau memasang sampul. Setelah kuras-kuras dijahit, kemudian
dipasang sampul manila atau brifkart. Pengerjaan seperti ini
dinamakan membrosir.
Modul GRA.PUR.009 65
d. Tugas
1). Gambarlah yang dilengkapi keterangan untuk sistem jahit brosir
dengan 4 tusukan!
2). Gambarlah bagian-bagian secara lengkap buku yang dijahit brosir!
e. Tes Formatif
1) Jelaskan yang dimaksud penjilidan sistem tusuk brosir!
2) Sebutkan fungsi utama helai pelindung!
3) Sebutkan perkakas dalam penjilidan!
4) Apakah yang dimaksud dengan kuras?
5) Sebutkan teknik menjahit dengan tusuk brosir!
f. Kunci Jawaban
1) Sistem tusuk brosir atau tusuk brosur adalah sistem pejahitan
benang dengan menggunakan tusuk tiga atau lebih.
2) Fungsi lembar pelindung untuk blok buku adalah:
a. Melindungi isi buku.
b. Menghubungkan isi dan sampul bor.
c. Menambah nilai artistik pada buku secara fisik.
3) Perkakas dalam penjilidan:
a. Pres tangan
b. Kompor listrik
c. Meja jahit
d. Meja praktik
Modul GRA.PUR.009 66
e. Lemari alat
f. Alat memasang mata ayam
g. Alat memasak lem
h. Blok pembuat jalur punggung buku
i. Alat pemegang huruf
j. Batu marmer
k. Papan pengepres
l. Gunting bor (kacip)
m. Kwikprint
n. Pisau pembulat sudut
4) Yang dinamakan kuras atau katern adalah lembaran kertas yang
masih kosong maupun yang sudah dicetak untuk buku pelajaran
atau buku perkantoran.
5) Teknik menjahit dengan tusuk brosir:
a. Jahitan brosir untuk 2 kuras
b. Jahitan brosir untuk 3 kuras
c. Jahitan buku tebal
d. Jahitan penuh
g. Lembar Kerja
Menjilid Buku dengan Sistem Jahit Tusuk Brosir
(benang).
1). Alat
Modul GRA.PUR.009 67
- tulang pelipat
- kater
- penggaris
- pensil
- pusut
- jarum jahit
- pemotong kertas/kacip
- pres tangan
- meja jahit
- meja praktik
- batu marmer
- papan pengepres
- gunting bor
- kuas lem
2). Bahan
- Kuras isi buku (5 kuras; 1 kuras 16 halaman).
- Kertas kasing
- Cover buku (kulit buku).
- Benang jahit nylon
- Lem kanji
- Lem tulang (lem urea)
3). Keselamatan Kerja
a. Pergunakan alat dan bahan sesuai kebutuhan.
b. Hati-hati ketika menusukkan jarum ke lembar kertas.
c. Hati-hati ketika mengepres blok buku
d. Hati-hati ketika memotong kertas.
e. Pergunakan masker bila diperlukan.
f. Kembalikan peralatan yang telah digunakan pada tempatnya.
Modul GRA.PUR.009 68
4). Langkah Kerja
a. Siapkan lembar kertas kuras isi buku sejumlah 5 kuras.
b. Susun kuras sesuai urutan yang benar.
c. Pres kelima kuras agar rata.
d. Lakukan penjahitan pada kuras pertama.
e. Lakukan penjahitan pada kuras kedua.
f. Lakukan penjahitan pada kuras ketiga.
g. Lakukan penjahitan pada kuras keempat.
h. Lakukan pejahitan pada kuras kelima.
i. Ikat jahitan kelima dengan 2 kali simpulan.
Modul GRA.PUR.009 69
j. Pasang lembar pelindung menggunakan kertas kasing.
k. Lakukan pengepresan menggunakan papan pres.
l. Lakukan pengeleman pada punggung buku.
m. Lakukan pengeleman pada lembar kulit buku (cover buku).
n. Lakukan pengepresan dengan alat pengepres.
o. Lakukan pemotongan tiga sisi (sisi atas, depan dan ekor) hasil
jilidan buku yang sudah selesai.
Modul GRA.PUR.009 70
BAB. III EVALUASI
A. Tes Tertulis
Modul GRA.PUR.009 71
Jawablah pertanyaan berikut ini dengan singkat dan jelas!
1. Sebutkan sistem jahit kaye dalam penjilidan buku!
2. Jelaskan langkah-langkah penjilidan buku tulis!
3. Apakah fungsi pita kapital?
4. Apakah fungsi dari tulang pelipat?
5. Sebutkan gunting yang sering dipergunakan dalam penjilidan!
6. Jelaskan fungsi pusut!
7. Apakah yang dimaksud dengan penggabungan?
8. Sebutkan ciri-ciri benang dari kapas!
9. Sebutkan macam-macam linen!
10. Sebutkan macam-macam sampul pualam!
11. Sebutkan fungsi dari batu marmer!
12. Jelaskan fungsi dari papan pengepres!
13. Sebutkan faktor keselamatan krja yang perlu diperhatikan!
14. Apakah yang dimaksud dengan pembrosuran?
15. Jelaskan langkah dalam jahitan brosir 3 kuras!
16. Jelaskan cara menempelkan helai pelindung!
17. Jelaskan fungsi pres horisontal!
18. Jelaskan fungsi pres vertikal!
19. Apakah fungsi dari blok pembuat lajur?
20. Sebutkan persyaratan papan pengepres yang baik!
B. Tes Praktik
Lakukan penjilidan buku tulis dengan kriteria sebagai berikut:
Modul GRA.PUR.009 72
1. Jumlah kuras isi buku 5 kuras dengan setiap kuras terdiri dari 16 halaman.
2. Kertas pelindung yang dipergunakan kertas kasing.
3. Cover buku dari jenis kertas manila.
4. Penjahitan menggunakan sistem tusuk brosir.
5. Ukuran potong bersih buku 15 x 20 cm.
Catatan: Kriteria di atas dapat dirubah dan instruktur/guru dapat memberikan tes praktik dengan ketentuan yang lain.
KUNCI JAWABAN
A. Tes Tertulis
Modul GRA.PUR.009 73
1. Sistem kaye dengan jahit benang dan jahit kawat.
2. Langkah-langkah penjilidan buku tulis:
a. Menyiapkan alat dan bahan.
b. Mengomplit lebaran isi buku tulis dan cover.
c. Melakukan penjahitan dengan jahit benang atau jahit kawat.
d. Melakukan pemotongan bersih hasil jahitan buku.
3. Fungsi pita kapital:
a. Untuk memperkuat hubungan kuras buku satu dengan yang lain.
b. Untuk menutup sisi-sisi potongan buku yang rusak akibat pemotongan.
c. Menambah rasa keindahan pada buku.
d. Memperkuat daya melonjak pada buku jahitan kantor.
e. Menambah kuatnya hubungan sampul buku dan isi atau blok buku.
4. Fungsi tulang pelipat adalah untuk melipat dan menekan lipatan kertas yang
tebal, menggosok (menghaluskan) kertas, linen dan kulit yang baru
ditempelkan.
a. Macam-macam gunting dalam penjilidan:
a. Gunting biasa; yang setiap hari dipegunakan untuk memotong kain,
linen, kulit, kertas dan sebagainya.
b. Gunting abjad; dipergunakan untuk memotong huruf abjad (index) bagi
pekerjaan buku kantor, kamus dan pekerjaan perkantoran.
c. Gunting zigzag; dipergunakan untuk membuat potongan berombak
pada kertas, linen, karton, sutera dan beludru.
d. Gunting seng; dipergunakan untuk memotong plat seng, pelat
aluminium. Bagi pekerjaan packaging gunting ini berguna dalam
membantu membuat acuan pekerjaan peckaging.
e. Punching (eyelets); dipergunakan untuk membuat lubang mata ayam.
Modul GRA.PUR.009 74
6. Pusut digunakan untuk membantu pada waktu membuat lubang pada sampul
bor bagi pekerjaan penjilidan Perancis atau untuk membuat lubang-lubang
jahitan lembar-lembar lepas.
7. Penggabungan adalah menyatukan dan memadukan secara erat dan utuh
setiap lembaran atau jilidan yang telah dihimpun.
8. Ciri-ciri benang dari kapas:
a. Mempunyai sifat lemah, kelemahan disini berarti bahan kapas yang
dipintal tipis dan tidak banyak diberi bahan pengisi seperti kanji, lilin dan
sebagainya.
b. Sifat keras, karena banyak bahan-bahan pengisi dan pelindungnya.
c. Memiliki penampang yang kecil, karena kapas yang dipintal sifat benang
itu menjadi besar, berarti beberapa benang kecil dipintal jadi satu atau
bahan pemintalnya dibuat besar, maka benang itu disebut benang besar.
9. Macam-macam linen:
a. Linen natuur; bersifat lemah, sedang warnanya tidak begitu menyolok.
b. Linen Buchram; bersifat halus dan termasuk jenis yang kuat.
c. Linen Kaliko; dasarnya memakai kain tenun, setelah dilapisi lalu dicetak
buta (embosing).
d. Linen Gecacheerd; pada sisi linen yang kasar dilapisi kertas.
e. Linen plain.
10. Macam-macam sampul pualam:
a. Pualam cetak (fancy paper); kertas yang dicetak dan diberi motif
yang sesuai dengan sampul buku.
b. Pualam terpentin; pualam yang dibuat dari sisa-sisa tinta cetak yang
dicampur dengan minyak tanah, dan ditaburkan diatas permukaan air
dengan pertolongan sapu lidi.
Modul GRA.PUR.009 75
c. Pualam kanji; dibuat dari bubur kanji yang diberi bahan-bahan
berwarna (serbuk tinta tulis atau cat aniline). Kedua bahan itu dicampur
menjadi satu, disaring dengan kain supaya memperoleh bahan yang
lembut. Berikutnya sehelai kertas disapu dengan kanji berwarna yang rata
lalu dibuat hiasan sesukanya.
11. Fungsi dari batu marmer adalah:
a. Sebagai dasar atau alat untuk pekerjaan mengelim etiket.
b. Landasan pada waktu menipiskan kulit.
c. Landasan atau dasar untuk membuat pualam kanji.
d. Landasan untuk mencampur tinta cetak.
12. Fungsi dari papan pengepres:
Papan pengepres dipergunakan untuk mengepres pekerjaan buku, agar
supaya bahan yang baru ditempelkan dapat melekat dengan rata dan baik.
13. Faktor keselamatan kerja yang perlu diperhatikan:
a. Hati-hati terhadap penggunaan peralatan jilid yang tajam .
b. Lindungi tubuh dengan peralatan keselamatan kerja, seperti penggunaan
masker dan sarung tangan.
c. Tidak meletakkan peralatan dan bahan disembarang tempat.
14. Pembrosuran adalah suatu cara sederhana untuk menggabungkan kuras satu
sama lain dan disekelilingnya diberi sampul. Buku yang dijilid mempunyai
tujuan yang sama; menggabungkan kuras dan melindunginya dengan sampul
buku.
15. Langkah dalam jahitan brosir 3 kuras:
a. Kuras pertama dijahit seluruhnya.
b. Kuras kedua dijahit separo; jadi tusuknya ke luar di tengah-tengah kuras.
Modul GRA.PUR.009 76
c. Kuras ketiga dijahit separo juga; ditusuk ke dalam di tengah-tengah dan
tusuknya ke luar tepat di atas tusukan permulaan lembaran pertama.
16. Fungsi pres horisontal:
a. Meratakan atau meluruskan kembali kertas-kertas yang berombak.
b. Mengepres buku dan gambar yang baru ditempelkan atau dilekatkan.
18. Fungsi pres vertikal:
a. Menggergaji punggung buku bagi pekerjaan menjilid buku Perancis
(France joint)
b. Memasang rusuk-rusuk punggung buku
c. Menempelkan lajur kulit punggung buku
d. Menempelkan lajur punggung buku
e. Meratakan atau menghaluskan sisi potongan
f. Untuk menghias sisi potongan
19. Alat ini berguna sekali untuk membulatkan lajur karton atau bor punggung
buku. Lajur ini ditempatkan di dalam aluran yang bulat setengah lingkaran itu
lalu dengan pertolongan tulang pelipat (bone holder) digosok-gosok sampai
lengkung.
20. Pesyaratan papan pengepres yang baik:
a. Permukaan papan itu harus diketam halus dan kuat (kayu jati).
b. Papan tidak boleh melengkung, jadi harus benar-benar rata.
c. Tidak boleh ada gumpalan lem yang kering dan tinggal di atasnya, jadi
benar-benar harus bersih.
Modul GRA.PUR.009 77
B. Lembar Penilaian Tes Praktik Nama Peserta : No. Induk : Program Keahlian : Nama Jenis Pekerjaan :
PEDOMAN PENILAIAN
No. Aspek Penilaian Skor Maks.
Skor Perolehan
Keterangan
Modul GRA.PUR.009 78
1 2 3 4 5 Perencanaan 1.1. Persiapan alat 1.2. Persiapan bahan
3 4
I
Sub total 7 Proses (Sistematika & Cara Kerja) 2.1. Cara menggabungkan kuras-kuras 2.2. Cara menjahit kuras-kuras 2.3. Cara memasang lembar pelindung 2.4. Cara memasang lembar cover 2.5. Cara memotong bersih
5
10 10 5 5
II
Sub total 35 Kualitas Hasil Penjahitan 3.1. Posisi kuras sesuai dengan urutan 3.2. Helai pelindung terpasang dengan kuat 3.3. Cover terpasang dengan kuat 3.4. Pekerjaan diselesaikan dengan waktu
yang telah ditentukan
10 5
10 10
III
Sub total 35 Sikap/Etos Kerja 4.1. Tanggung jawab 4.2. Ketelitian 4.3. Inisiatif 4.4. Kemandirian
2 3 3 2
IV
Sub total 10 Laporan 5.1. Sistimatika penyusunan laporan 5.2. Kelengkapan tugas yang diberikan
4 6
Sub total 10
V
Total 100
KRITERIA PENILAIAN
No. Aspek Penilaian Kriteria Penilaian Skor I Perencanaan
1.1. Persiapan alat
? Peralatan penyetelan disiapkan
sesuai kebutuhan ? Peralatan penyetelan disiapkan
tidak sesuai kebutuhan
3 1
Modul GRA.PUR.009 79
1.2. Persiapan bahan ? Bahan disiapkan sesuai kebutuhan ? Bahan disiapkan tidak sesuai
kebutuhan
4 1
II Proses (Sistematika & Cara Kerja) 2.1. Cara menggabungkan kuras-
kuras 2.2. Cara menjahit kuras-kuras 2.3. Cara memasang lembar
pelindung 2.4. Cara memasang lembar cover 2.5. Cara memotong bersih
? Posisi urutan kuras digabung
dengan rapi dan benar ? Posisi kuras tidak rapi dan salah ? Kuras-kuras dijahit dengan sistem
jahit brosir ? Kuras-kuras tidak dijahit dengan
sistem brosir ? Lembar pelindung dipasang pada
posisi yang benar ? Pemasangan lembar pelindung
tidak benar ? Cover dipasang pada posisi yang
benar ? Cover dipasang pada posisi yang
kurang benar ? Blok buku dipotong dengan
ukuran yang tepat ? Blok buku dipotong dengan
ukuran yang salah
5 1
10 1
10
2 5 2 5 1
III Kualitas Hasil Penjahitan 3.1. Posisi kuras sesuai dengan
urutan 3.2. Helai pelindung terpasang
dengan kuat 3.3. Cover terpasang dengan kuat 3.4. Pekerjaan diselesaikan
? Penggabungan urutan kuras
benar ? Urutan penggabungan kuras salah ? Helai pelindung dipasang kuat
pada bagian depan dan belakang ? Pemasangan helai pelindung tidak
kuat ? Cover terpasang dengan kokoh ? Pemasangan cover tidak kokoh ? Menyelesaikan pekerjan lebih
cepat
10 2 5
2
3
Modul GRA.PUR.009 80
dengan waktu yang telah ditentukan
? Menyelesaikan pekerjaan tepat waktu
? Menyelesaikan pekerjaan melebihi waktu yang ditentukan
8
10 2
IV Sikap/Etos Kerja 4.1. Tanggung jawab 4.2. Ketelitian 4.3. Inisiatif 4.4. Kemandirian
? Membereskan kembali alat dan
bahan yang dipergunakan ? Tidak membereskan alat dan
bahan yang dipergunakan ? Tidak banyak melakukan
kesalahan kerja ? Banyak melakukan kesalahan
kerja ? Memiliki inisiatif bekerja ? Kurang/tidak memiliki inisiatif
kerja ? Bekerja tanpa banyak diperintah ? Bekerja dengan banyak diperintah
2 1 3 1 3 1 2 1
VI Laporan 5.1. Sistimatika penyusunan
laporan 5.2. Kelengkapan tugas yang
diberikan
? Laporan disusun sesuai sistimatika
yang telah ditentukan ? Laporan disusun tanpa sistimatika ? Melampirkan hasil tugas dengan
benar ? Tidak melampirkan tugas
4 1 6 1
BAB.IV PENUTUP
etelah menyelesaikan modul ini, maka anda berhak untuk mengikuti tes
paktik untuk menguji kompetensi yang telah dipelajari. Dan apabila anda
dinyatakan memenuhi syarat kelulusan dari hasil evaluasi dalam modul ini,
S
Modul GRA.PUR.009 81
maka anda berhak untuk melanjutkan ke topik/modul berikutnya. Mintalah
pada pengajar/instruktur untuk melakukan uji kompetensi dengan sistem
penilaiannya dilakukan langsung dari pihak dunia industri atau asosiasi
profesi yang berkompeten, apabila anda telah menyelesaikan suatu
kompetensi tertentu. Ikuti tes praktik yang terdapat dalam modul ini. Atau
apabila anda telah menyelesaikan seluruh evaluasi dari setiap modul, maka
hasil yang berupa nilai dari instruktur atau berupa porto folio dapat
dijadikan sebagai bahan verifikasi bagi pihak industri atau asosiasi profesi.
Kemudian selanjutnya hasil tersebut dapat dijadikan sebagai penentu
standard pemenuhan kompetensi tertentu dan bila memenuhi syarat Anda
berhak mendapatkan sertifikat kompetensi yang dikeluarkan oleh dunia
industri atau asosiasi profesi.
DAFTAR PUSTAKA
J. Michael Adam and David D. Faux, 1977, Printing Technology A Medium of
Visual Communications, Duxbury Press, North Scituate, Massachusetts, United
States of America.
Modul GRA.PUR.009 82
1983, Penjilidan Buku Jilid Massal dan Jilid Brosur, Pusat Grafika Indonesia,
Jakarta, Indonesia.
Krebet Hidayat, R. Soemarto, Drs. Sumarlan, 1982, Teori Jilid Buku 1, Direktorat
Pendidikan Menengah Kejuruan, Jakarta, Indonesia.
1983, Pengetahuan Kejuruan Dasar Penjilidan Buku, Pusat Grafika
Indonesia, Jakarta, Indonesia.
Ahmad Syafi’i, A. Rifan, 1983, Teori Jilid Buku 3 , Direktorat Pendidikan
Menengah Kejuruan, Jakarta, Indonesia.
Tim Leksikon Grafika, 1985, Leksikon Grafika, Pusat Grafika Indonesia, Jakarta,
Indonesia.