Upload
fadli-fadli-danselalufadli
View
223
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/22/2019 menkes.docx
1/11
1
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan dalam bidang kesehatan sejatinya masih terus berjalan di
Indonesia, namun dengan kondisi serta pengorganisasian yang ada saat ini bisa
dikatakan Indonesia belum sama sekali berkembang khususnya pada bidang
kesehatan. Padahal pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari
pembangunan nasional. Dalam konstitusi Organisasi Kesehatan Dunia tahun 1948
disepakati antara lain bahwa diperolehnya derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya adalah hak yang fundamental bagi setiap orang tanpa membedakan ras,
agama, politik yang dianut dan tingkat sosial ekonominya.
Masalah dan hambatan selalu mempengaruhi pelaksanaan pembangunan
kesehatan, oleh karena itu diperlukan adanya reformasi di bidang kesehatan untuk
mengatasi ketimpangan hasil pembangunan kesehatan antar daerah dan antar
golongan. Derajat kesehatan yang masih tertinggal dibandingkan dengan negara-
negara tetangga dan kurangnya kemandirian dalam pembangunan kesehatan harus
bisa diubah menjadi sebaliknya.
Pengorganisasian dalam pembangunan kesehatan merupakan jalan terbaik
agar tujuan utama dari pembangunan kesehatan dapat tercapai dengan efisien dan
efektif. Selain dari pada itu dapat membuat kesehatan negara kita maju ke depan
melebihi negara tetangga dan mandiri dalam pelaksanaannya
1.2 Tujuan
1. Mengetahui mengenai pembangunan dalam bidang kesehatan di Indonesia2. Mengidentifikasi pengorganisasian yang tepat dalam pembangunan
kesehatan
7/22/2019 menkes.docx
2/11
2
1.3 Manfaat
1. Untuk mengetahui gambaran pembangunan dalam bidang kesehatan di
Indonesia
2. Untuk memperjelas poin-poin manajemen dalam pembangunan didang
kesehatan di Indonesia
7/22/2019 menkes.docx
3/11
3
BAB II. PEMBAHASAN
Pengertian
Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan
nasional. Dalam konstitusi Organisasi Kesehatan Dunia tahun 1948 disepakati
antara lain bahwa diperolehnya derajat kesehatan yang setinggi-tingginya adalah
hak yang fundamental bagi setiap orang tanpa membedakan ras, agama, politik
yang dianut dan tingkat sosial ekonominya.
Program pembangunan kesehatan yang dilaksanakan telah berhasil
meningkatkan derajat kesehatan masayarakat secara cukup bermakna, walaupun
masih dijumpai berbagai masalah san hambatan yang akan mempengaruhi
pelaksanaan pembangunan kesehatan. Oleh karena itu diperlukan adanya
reformasi di bidang kesehatan untuk mengatasi ketimpangan hasil pembangunan
kesehatan antar daerah dan antar golongan, derajat kesehatan yang masih
tertinggal dibandingkan dengan engara-negara tetangga dan kurangnya
kemandirian dalam pembangunan kesehatan.
Dalam konstitusi Organisasi Kesehatan Dunia tahun 1948 disepakati antara
lain bahwa diperolehnya derajat kesehatan yang setinggi-tingginya adalah hak
yang fundamental bagi setiap orang tanpa membedakan ras, agama, politik yang
dianut dan tingkat sosial ekonominya.
Program pembangunan kesehatan yang dilaksanakan telah berhasil
meningkatkan derajat kesehatan masayarakat secara cukup bermakna, walaupun
masih dijumpai berbagai masalah san hambatan yang akan mempengaruhi
pelaksanaan pembangunan kesehatan. Oleh karena itu diperlukan adanya
reformasi di bidang kesehatan untuk mengatasi ketimpangan hasil pembangunan
kesehatan antar daerah dan antar golongan, derajat kesehatan yang masih
tertinggal dibandingkan dengan engara-negara tetangga dan kurangnya
kemandirian dalam pembangunan kesehatan.
7/22/2019 menkes.docx
4/11
4
Reformasi dibidang kesehatan perlu dilakukan mengingat lima fenomena
yang berpengauh terhadapa pembangunan kesehatan. Yaitu :
1. Perubahan pada dinamika kependudukan.2. Temuan-temuan ilmu dan teknologi kedokteran.3. Tantangan global sebagai akibatdari kebijakan perdagangan bebas,
revolusi informasi, telekomunikasi dan transportasi.
4. Perubahan lingkungan.5. Demokratisasi.
Perubahan pemahaman konsep akan sehat dan sakit serta semakin maju
IPTEK dengan informasi tentang determinan penyebab penyakit telah
menggugurkan paradigma pembangunan kesehatan yang lama yang
mengutamakan pelayanan kesehatan yang bersifat kuratif dan rehabilitatif.
Paradigma pembangunan kesehatan yang baru yaitu Paradigma Sehat
merupakan upaya untuk lebih meningkatkan kesehatan masyarakat yang bersifat
proaktif. Paradigma sehat sebagai model pembangunan kesehatan yang dalam
jangka panjang diharapkan mampu mendorong masyarakat untuk mandiri dalam
menjaga kesehatan melalui kesadaran yang lebih tinggi pada pentingnya
pelayanan kesehatan yang bersifat promotif dan preventif.
Dalam Indonesia Sehat 2010, lingkungan yang diharapkan adalah yang
kondusif bagi terwujudnya keadaan sehat yaitu
1. lingkungan yang bebas dari polusi2. tersedianya air bersih3. sanitasi lingkungan yang memadai4. pemukiman yang sea5. perencanaan kawasan yang berwawasan kesehatan serta terwujudnya
kehidupan masyarakat yang saling tolong menolong
Perilaku masyarakat Indonesia Sehat 2010 yang diharapkan adalah yang
bersifat proaktif untuk memlihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah resiko
terjadinya penyakit, melindungi diri dari ancaman penyakit serta berpartisipasi
aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat.
7/22/2019 menkes.docx
5/11
5
Untuk mencapai taraf kesehatan bagi semua, maka paling sedikit yang harus
tercakup dalam pelayanan kesehatan dasar adalah :
1. Pendidikan tentang masalah kesehatan umum, cara pencegahan danpemberantasannya
2. Peningkatan persediaan pangan dan kecukupan gizi3. Penyediaan air minum dan sanitasi dasar4. Pelayanan kesehatan ibu dan anak termasuk keluarga berencana5. Imunisasi6. Pengobatan dan pengadaan obat
Oleh karena pelayanan kesehatan dasar merupakan kunci untuk mencapai
derajat kesehtaan yang layak bagi semua, maka perencanaan, pengorganisasian
dan penyelenggaraan yang efisien mutlak diperukan disamping harus berdasarkan:
1. Perikemanusiaan2. Kesehatan sebagai hak asasi3. Pemberdayaan dan kemandirian masyarakat4. Pengutamaan upaya kesehatan promotif dan upaya kesehatan
preventif
5. Pelayanan kesehatan perorangan yang sesuai kebutuhan6. Dukungan sumber daya kesehatan
Dalam mewujudkan Visi Indonesia Sehat 2010, telah ditetapkan misi
pembangunan kesehatan (DepKes RI, 1999)
1. Menggerakkan pembangunan nasional berwawasan kesehatanUntuk dapat terwujudnya Indonesia Sehat 2010, para penanggung
jawab program pembangunan harus memasukkan pertimbangan-
pertimbangan kesehatan dalam semua kebijakan pembangunannya.
Oleh karena itu seluruh elemen dari Sistem Kesehatan Nasional
harus berperan sebagai penggerak utama pembangunan nasional
berwawasan kesehatan.
7/22/2019 menkes.docx
6/11
6
2. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehatPerilaku sehat dan kemampuan masyarakat untuk memilih dan
mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu sangat menentukan
keberhasilan pembangunan kesehatan
3. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu,merata dan terjangkau
Salah satu tanggung jawab sektor kesehatan adalah menjamin
tersedianya pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan
terjangkau oleh masyarakat. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan
tidak hanya berada ditangan pemerintah, melainkan
mengikutsertakan masyarakat dan potensi swasta
4. Memlihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga danmasyarakat beserta lingkungannya
Untuk terselenggaranya tugas penyelenggaraan upaya kesehatan
yang harus diutamakan adalah bersifat promotif dan preventif yang
didukung oleh upaya kuratif dan rehabilitatif.
Strategi pembangunan nasional harus berdasarkan pada kebijakan nasional,
mencakup garis besar kegiatan dimana semua sektor yang terlibat untuk
mewujudkan kebijaksanaan tersebut. Beberapa hal penting yang harus diterapkan
adalah (DepKes RS, 1999)
1. Pembangunan kesehatan berwawasan kesehatanSetiap program pembangunan nasional yang diselenggarakan di
Indonesia harus memberikan konstribusi positif terhadap kesehatan,
yaitu terbentuknya lingkungan sehat dan pembentukan perilaku
sehat.
2. ProfesionalismeUntuk terselenggaranya pelayanan kesehatan yang bermutu
dilaksanakan melalui penerapan kemajuan ilmu dan teknologi, serta
didukung oleh penerapan nilai-nilai moral dan etika.
7/22/2019 menkes.docx
7/11
7
3. DesentralisasiPenyelenggaraan pelbagai upaya kesehatan harus berangkat dari
masalah dan potensi spesifik masing-masing daerah. Disamping itu
masalah kesehatan banyak yang bersifat spesifik daerah.
Desentralisasi yang pada inti pokoknya adalah pendelegasian
wewenang yang lebih besar kepada pemerintah daerah untuk
mengatur sistem pemerintah dan rumah tangga sendiri dipandang
lebih sesuai untuk pengolahan pembangunan.
Berikut adalah tujuan, sasaran dan kebijakan dalam pembangunan
kesehatan, yaitu:
1. Tujuan pembangunan kesehatanMeningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat
bagi setiap orang agar terwujudnya derajat kesehatan masyarakat
yang optimal melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan negara
Indonesia yang ditandai oleh penduduknya yang hidp dengan
perilaku dan dalam lingkungan sehat, memiliki kemampuan untuk
menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu adil dan merata,
serta memiliki derajat kesehatan yang optimal di seluruh wilayah
Indonesia.
2. Sasaran Pembangunan Kesehatan
a. Kerja sama lintas sektorb. Kemandirian masyarakat dan kemitraanc. Perilaku hidup sehatd. Lingkungan sehate. Upaya kesehatanf. Manajemen pembangunan kesehatang. Derajat kesehatan
7/22/2019 menkes.docx
8/11
8
3. Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut, maka ditetapkan
Kebijakan umum pembangunan kesehatan (DepKes RI, 2000,
Soemantri S, 2001) :
a. Pemantapan kerja sama lintas sektorb. Peningkatan perilaku, kemandirian dan kemitraan swastac. Peningkatan kesehatan lingkungand. Peningkatan upaya kesehatane. Peningkatan sumber daya kesehatanf. Peningkatan kebijakan dan manajemen pembangunan
kesehatan
g. Peningkatan perlindungan kesehatan masyarakat terhdaappenggunaan sediaan farmasi, makanan dan alat kesehatan yang
tidak absah
h. Peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi
Pengorganisasian dalam pembangunan bidang kesehatan di Indonesia
Dari uraian di atas, kita dapat mengetahui bagaimana kuatnya fondasi dalam
strategi pembangunan kesehatan di Indonesia, namun dalam hal pelaksanaannya
masalah yang muncul terlalu banyak sehingga rencana ini tidak sesuai dengan apa
yang telah di plotkan. Oleh karena itu diperlukan sebuah manajemen kesehatan
untuk memastikan bahwa tujuan dari pembangunan kesehatan dapat tercapai
secara efektif dan efisien.
Pengorganisasian ini cenderung berpusat pada pemerintah, namun akhirnya
akan kembali sesuai dengan kebijakan di daerah masing-masing. Kenapa begitu,
meskipun tujuan utama ditetapkan oleh pemerintah, namun kebutuhan dan
tuntutan di masing-masing daerah di Indonesia sangat berbeda, hal ini diakibatkan
karena tingginya kesenjangan yang ada di daerah-daerah Indonesia.
7/22/2019 menkes.docx
9/11
9
Organisasi daerah akan berupaya menuangkan semua intisari kebijakan
pembangunan dalam bidang kesehatan di Indonesia yang berlaku secara nasional
menjadi kebijakan daerah yang sesuai untuk membantu mewujudkan tujuan utama
dari Pemabangunan dalam Bidang kesehatan di Indonesia dengan dikontrol
langsung oleh pusat dalam perencanaan, pelaksanaan, pengontrolan, dan evaluasi.
7/22/2019 menkes.docx
10/11
10
BAB III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengorganisasian pembangunan dalam bidang kesehatan di Indonesia bersifat
desentralisasi dengan mengutamakan kesesuaian dengan kondisi yang ada di daerah, oleh
karena itu pemerintah sepenuhnya menyerahkan pengorganisasian kepada daerah, namun
dengan control penuh pengawasan atas berjalannya kebijakan dalam pembangunan
kesehatan di daerah
3.2 Saran
1. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi yang pembaca, terutamamahasiswa keperawatan untuk meningkatkan pemahamannya terhadap
pengorganisasian dalam bidang kesehatan di Indonesia.
2. Semoga dapat menjadi bahan acuan pembelajaran bagi mahasiswakeperawatan.
7/22/2019 menkes.docx
11/11
11
Daftar Pustaka