17
METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR IPA KELAS IV SDN CEBOLEK 01 Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi S-1 PGSD Diajukan Oleh: EKO KURNIAWAN A54E131017 Kepada: PROGRAM STUDI SARJANA PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA MARET, 2015

METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI … filemetode eksperimen untuk meningkatkan motivasi belajar ipa siswa kelas iv sdn cebolek eko kurniawan dan drs. saring marsudi, sh.i,

Embed Size (px)

Citation preview

METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI

BELAJAR IPA KELAS IV SDN CEBOLEK 01

Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

pada Program Studi S-1 PGSD

Diajukan Oleh:

EKO KURNIAWAN

A54E131017

Kepada:

PROGRAM STUDI SARJANA PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

MARET, 2015

METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI

BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SDN CEBOLEK

Eko kurniawan dan Drs. Saring Marsudi, SH.I, M.Pd

PROGRAM STUDI SARJANA PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

ABSTRACT

Eko Kurniawan. A54e131017. EXPERIMENTAL METHOD FOR

IMPROVING LEARNING MOTIVATION IPA CLASS IV SDN CEBOLEK

01. Thesis. The Faculty of Education, University of Muhammadiyah Surakarta.

March, 2015.

Background of the problem, a teacher is a professional who is responsible for

planning and implementing the learning process, assessing learning outcomes,

conduct research, and community service, a teacher is required to master the

science in the field of learning with the ability to professionally methods. National

The purpose of research is to improve students' motivation fourth grade to

teaching science to the material thermal energy by using the experimental method

in SDN Cebolek 01 Margoyoso Starch ".

Methods of research, where research on SDN Cebolek 01 Margoyoso District of

Pati regency. When the study from February to March 2015. The research type of

classroom action research.

In conclusion, the experimental method can increase students' motivation in

science teaching in primary schools cebolek 01 Margoyoso Pati regency. By using

the experimental method, students become more active during the process of

learning science. The use of the experimental method can make students more

focused on learning, understanding the material of the energy source so that the

learning outcomes as expected.

Keywords: methods, experimental, motivation, sdn cebolek 01

ABSTRAK

Eko kurniawan. A54e131017. METODE EKSPERIMEN UNTUK

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SDN

CEBOLEK. Skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

Muhammadiyah Surakarta. Maret, 2015.

Latar belakang masalah, seorang guru merupakan tenaga profesional yang

bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil

pembelajaran, melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, seorang

guru dituntut untuk menguasai ilmu pengetahuan dalam dalam bidang

pembelajaran dengan kemampuan metode-metode secara profesional.

Tujuan penelitian adalah untuk meningkatkan motivasi belajar siswa kelas IV

terhadap mata pelajaran IPA dengan materi energi panas dengan menggunakan

metode eksperimen di SDN Cebolek 01 Margoyoso Pati”.

Metode penelitian, tempat penelitian di SDN Cebolek 01 Kecamatan Margoyoso

Kabupaten Pati. Waktu penelitian bulan Februari sampai Maret 2015. Jenis

penelitiannya penelitian tindakan kelas.

Simpulan, metode eksperimen dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dalam

pembelajaran IPA di SD Negeri cebolek 01 Margoyoso Kabupaten Pati. Dengan

menggunakan metode eksperimen, siswa menjadi lebih aktif selama mengikuti

proses pembelajaran IPA. Penggunaan metode eksperimen dapat membuat siswa

lebih fokus dalam pembelajaran, memahami materi tentang sumber energi

sehingga hasil pembelajaran sesuai yang diharapkan.

Kata kunci: metode, eksperimen, motivasi, sdn cebolek 01

PENDAHULUAN

Seorang guru merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan

dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan

penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, seorang guru dituntut untuk

menguasai ilmu pengetahuan dalam dalam bidang pembelajaran dengan

kemampuan metode-metode secara profesional.

Pengetahuan saja belum cukup bagi siswa , siswa harus punya kemampuan

dan keterampilan yang didapat dari pengalaman secara langsung serta praktis. Dan

kita sebagai guru hedaknya mampu melaksanakan pembelajaran yang melibatkan

aktivitas siswa. Hal ini bisa ditempuh dengan cara guru memilih strategi dan

pembelajaran yang berorientasi pada keaktivan siswa.

Menurut McDonald dalam Oemar hamalik, “Motivation is a energy change

within the person characterized by affective arousal and anticipatory goal

reactions.” Motivasi adalah suatu perubahan energy di dalam pribadi seseorang

yang ditandai dengan timbulnya efektif dan reaksi untuk mencapai tujuan.

Tabrani Rusyan berpendapat, bahwa motivasi merupakan kekuatan yang

mendorong seseorang melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan.

Motivasi dapat diartikan sebagai kekuatan (energi) seseorang yang dapat

menimbulkan tingkat persistensi dan antusiasmenya dalam melaksanakan suatu

kegiatan, baik yang bersumber dari dalam diri individu itu sendiri (motivasi

intrinsik) maupun dari luar individu (motivasi ekstrinsik).

Menurut Sardiman, belajar adalah sebagai rangkaian kegiatan jiwa raga

psiko-fisik untuk menuju ke perkembangan pribadi manusia seutuhnya, yang

berarti menyangkut unsur cipta, rasa dan karsa ranah kognitif, efektif dan

pesikomotorik.

Sumadi Soerya Brata, mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan

belajar adalah membawa perubahan yang mana perubahan itu mendapatkan

kecakapan baru yang dikarenakan dengan usaha atau disengaja.Sedangkan

pengertian lain, belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk

memperoleh perubahan tingkah laku yang baru sebagai pengalaman individu itu

sendiri.1[2]

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah

rangkaian kegiatan proses uasha seseorang menuju keperkembangan, pengetahuan

dan kecakapan baru.

Ilmu Pengetahuan Alam (sains) merupakan hasil kegiatan manusia berupa

pengetahuan, gagasan, dan konsep yang terorganisir, tentang alam sekitar yang

diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah. Hal ini berarti

bahwa fisika harus diajarkan pada siswa secara utuh baik sikap ilmiah, proses

ilmiah, maupun produk ilmiah, sehingga siswa dapat belajar mandiri untuk

mencapai hasil yang optimal. Kemampuan siswa dalam menggunakan metode

ilmiah perlu dikembangkan untuk memecahkan masalah-masalah dalam

kehidupan nyata.

Peneltian-penelitan terdahulu antara lain:

- Penelitian Sunaro yang berjudul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA

Dengan Metode Eksperimen Tentang Sumber Daya Alam Pada Peserta Didik

Kelas IV Semester II SD Negeri Mojo 03 Kecamatan Cluwak Kabupetan Pati

Tahun 2008/2009” hasilnya pemahaman siswa tentang gaya dan sifatnya

meningkat sesuai hipotesis peneliti.

- Penelitian Handy Winarno yang berjudul “ Peningkatan Hasil Belajar IPA

Tentang Pesawat Sederhana Dengan Menggunakan Metode Eksperimen Pada

Siswa Kelas V SDN SDN Ngablak 02, Kecamatan Cluwak, Kabupaten Pati

Tahun 2008/2009. Berdasarkan penelitian tersebut hasil belajar siswa

meningkat secara perlahan tetapi signifikan.

- Penelitian Yuyun Yunengsih yang berjudul “Peningkatan Hasil Belajar Siswa

Pada Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar Melalui Metode

Eksperimen” tahun 2013. Berdasarkan penelitian tersebut hasil belajar siswa

mengalami peningkatan. Penelitian ini juga sampai siklus II hasilnya sudah

maksimal.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan motivasi belajar siswa

kelas IV terhadap mata pelajaran IPA dengan materi energi panas dengan

menggunakan metode eksperimen di SDN Cebolek 01 Margoyoso Pati”

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian

Tindakan Kelas, artinya penelitian ini dilaksanakan sesuai dengan langkah-

langkah pada penelitian tindakan yang meliputi penyusunan rencana,

melaksanakan tindakan, mengobservasi, melakukan analisis dan refleksi terhadap

hasil observasi dari hasil analisis dan refleksi setiap akhir kegiatan dilakukan

tindakan perbaikan pada siklus yang berikutnya berdasarkan hasil analisis dan

refleksi yang dibuat sebelumnya.

Subyek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SDN Cebolek 01

tahun 2014/2015. Yang menjadi obyek penelitian ini adalah pengajaran IPA di

kelas IV SDN Cebolek 01 Tahun Pelajaran 2014/ 2015.

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, tes, dan

wawancara.

a. Observasi

Data yang diperoleh dari observasi berasal dari lembar observasi yang

pelaksanaannya dilakukan oleh kolabolator sewaktu peneliti melaksanakan

tindakan. Pada saat itu juga kolaborator melaksanakan evaluasi yang hasilnya

amat sangat dibutuhkan untuk memberikan refleksi sesuai dengan tahapan-

tahapan pelaksanaan tindakan. Teknik observasi digunakan untuk

pengumpulan data tentang:

1) Motivasi belajar siswa

2) Proses pembelajaran IPA

b. Tes

Tes dilaksanakan secara tertulis dengan bentuk soal isian. Sesuai dengan

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang telah ditentukan dan sesuai

pula indikator atau tujuan pembelajaran yang sudah dirumuskan pada

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

c. Wawancara

Wawancara digunakan untuk mengumpulkan data awal dengan

mewawancarai guru kelas terkait dengan motivasi belajar siswa tentang mata

pelajaran IPA.

Dilihat dari rendahnya prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA

yang seharusnya sudah dikuasai siswa kelas IV. Data dapat peneliti dapatkan

dari daftar nilai yaitu hasil ulangan harian siswa.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

analisis data deskriptif kualitatif. Yaitu menarik kesimpulan data-data yang

diperoleh pada kondisi awal, siklus 1, dan siklus II yang berupa data kualitatif

maupun data dari observasi yang dilakukan oleh pengamat/ kolabolator,

dengan tahapan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, penarikan

kesimpulan.

Teknik yang digunakan untuk memeriksa validitas data adalah dengan

metode triangulasi dan review informan kunci yaitu kolaborator dan siswa.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian dari kondisi awal sebelum penelitian, siklus I

dan siklus II, motivasi siswa dalam pembelajaran IPA selalu mengalami

peningkatan. Untuk lebih jelasnya dapat dilhat perkembangannya dalam tabel dan

grafik berikut ini:

GRAFIK 4.1

GRAFIK KONDISI AWAL KETUNTASAN PEMBELAJARAN IPA

0

2

4

6

8

10

12

41-50 51-60 61-70 71-80 81-90 91-100

KETUNTASAN

GRAFIK 4.2

GRAFIK KETUNTASAN PEMBELAJARAN IPA SIKLUS I

0

2

4

6

8

10

KETUNTASAN

RENTANG NILAI

J

U

M

L

A

H

S

I

S

W

A

RENTANG NILAI

J

U

M

L

A

H

S

I

S

W

A

GRAFIK 4.3

GRAFIK KETUNTASAN PEMBELAJARAN IPA SIKLUS II

02468

101214

KETUNTASAN

Sedangkan perbedaan hasil masing-masing siklus dapat dilihat pada grafik berikut

ini:

GRAFIK 4.4

PERBEDAAN HASIL KETUNTASAN BELAJAR IPA KONDISI AWAL,

SIKLUS I, DAN SIKLUS II

0

2

4

6

8

10

12

14

Kondisi Awal

Siklus I

Siklus II

Hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan menunjukkan bahwa

setiap hasil pembelajaran mulai dari kondisi awal, siklus I maupun siklus II selalu

RENTANG NILAI

J

U

M

L

A

H

SI

S

W

A

RENTANG NILAI

J

U

M

L

A

H

SI

S

W

A

mengalami peningkatan. Hal ini sesuai dengan teori-teori maupun hasil penelitian

yang relevan yang pernah dilakukan sebelumnya.

Kondisi Awal

Pada kondisi awal penelitian tindakan kelas menunjukkan bahwa hasil

yang dicapai kurang maksimal dan banyak kekurangan. Hal yang demikian juga

terjadi pada penelitian-penelitian yang relevan sebelumnya.

- Kondisi awal Penelitian Sunaro yang berjudul “Upaya Meningkatkan Hasil

Belajar IPA Dengan Metode Eksperimen Tentang Sumber Daya Alam Pada

Peserta Didik Kelas IV Semester II SD Negeri Mojo 03 Kecamatan Cluwak

Kabupetan Pati Tahun 2008/2009” kondisi awal penelitian tersebut adalah

pemahaman siswa tentang gaya dan sifatnya masih belum memuaskan.

- Penelitian Handy Winarno yang berjudul “ Peningkatan Hasil Belajar IPA

Tentang Pesawat Sederhana Dengan Menggunakan Metode Eksperimen Pada

Siswa Kelas V SDN SDN Ngablak 02, Kecamatan Cluwak, Kabupaten Pati

Tahun 2008/2009 kondisi awal juga tdak sesuai yang diharapkan.

- Dalam Penelitian Yuyun Yunengsih yang berjudul “Peningkatan Hasil Belajar

Siswa Pada Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar Melalui

Metode Eksperimen” tahun 2013 kondisi awal penelitian juga tidak memuaskan.

Untuk dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran IPA

peneliti memandang perlu untuk melaksanakan beberapa tahap penelitian agar

hasil yang diperoleh lebih maksimal. Berdasarkan hasil-hasil penelitian yang

relevan dan teori maupun pendapat para ahli perlu dilakukan penelitian tindakan

kelas dengan beberapa siklus.

Siklus I

Penelitian Tindakan Kelas pada siklus I rata-rata mengalami perubahan, yaitu

hasilnya meningkat meskipun masih ada kekurangan dan belum semuanya

mencapai KKM. Dalam siklus I jumlah siswa yang perolehan nilainya di bawah

KKM masih ada, sehingga pencapaian KKM rata-rata masih belum terpenuhi.

Peningkatan motivasi belajar memang belum signifikan. Peningkatannya sedikit

demi sedikit sehingga perlu adanya upaya secara terus-menerus untuk

meningkatkan motivasi belajar supaya diperoleh hasil yang maksimal. Dari data

yang diperoleh dalam siklus I perlu ditingkatkan lagi dengan melanjutkan

penelitian tindakan kelas siklus II..

Siklus II

Sesuai data-data yang diperoleh selama pembelajaran pada siklus II

memperlihatkan peningkatan yang signifikan. Beberapa penelitian yang relevan

menunjukkan bahwa penelitian tindakan kelas dalam siklus II rata-rata mencapai

hasil yang maksimal.

- Penelitian Sunaro yang berjudul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA

Dengan Metode Eksperimen Tentang Sumber Daya Alam Pada Peserta Didik

Kelas IV Semester II SD Negeri Mojo 03 Kecamatan Cluwak Kabupetan Pati

Tahun 2008/2009” hasilnya pemahaman siswa tentang gaya dan sifatnya

meningkat sesuai hipotesis peneliti. Ini terjadi pada siklus II.

- Penelitian Handy Winarno yang berjudul “ Peningkatan Hasil Belajar IPA

Tentang Pesawat Sederhana Dengan Menggunakan Metode Eksperimen Pada

Siswa Kelas V SDN SDN Ngablak 02, Kecamatan Cluwak, Kabupaten Pati

Tahun 2008/2009. Berdasarkan penelitian tersebut hasil belajar siswa meningkat

secara perlahan tetapi signifikan. Ini juga terjadi pada siklus II.

- Penelitian Yuyun Yunengsih yang berjudul “Peningkatan Hasil Belajar Siswa

Pada Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar Melalui Metode

Eksperimen” tahun 2013. Berdasarkan penelitian tersebut hasil belajar siswa

mengalami peningkatan. Penelitian ini juga sampai siklus II hasilnya sudah

maksimal.

Berdasarkan data yang diperoleh selama penelitian, hasil penelitian relevan,

dan kajian teori para ahli dapat disimpulkan bahwa peningkatan motivasi

pembelajaran dapat ditingkatkan melalui penelitian dalam beberapa siklus.

SIMPULAN

Berdasarkan latar belakang, kajian teori, dan data-data selama proses penelitian

mulai dari kondisi awal sebelum penelitian, siklus I dan siklus II, dapat penulis simpulkan

bahwa dengan metode eksperimen dapat meningkatkan motivasi belajar IPA pada siswa

kelas IV SD Negeri Cebolek 01.

Hal ini dapat terlihat dengan adanya peningkatan motivasi belajar siswa tiap siklus

sampai proses pembelajaran tersebut mencapai ketuntasan minimal. Seluruh siswa dapat

dinyatakan tuntas dengan menggunakan metode eksperimen ini.

Jadi, metode eksperimen sangat cocok digunakan untuk pembelajaran IPA yang

mengutamakan percobaan dalam mencapai keberhasilan proses pembelajaran.

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Jajang Mulyana. 2012. Hakikat Pembelajaran IPA dengan Metode Eksperimen (http://JajangMulyana.blogspot.com/2012/01/pengertian-metode-pembelajaran-dan.html) diakses pada 13 Februari 2015.

Haryanto. 2004. Sains, Materi Pembelajaran IPA SD. Jakarta: Erlangga.

Wiwid Widyakusuma. 2011. Pengertian Pendidikan Ipa Dan Perkembangannya. (http://zaifbio.wordpress.com/2010/04/29/pengertian-pendidikan-ipa-dan-perkembangannya/) diakses pada 13/02/2015.

Joko Suwandi. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Surakarta: Qinant.

Rubino Rubiyanto. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Surakarta: Qinant.

Tim Penyusun Kamus. 1993. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Winarno Surakhmad (2002: 50) setiap metode pembelajaran memiliki kelemahan. Jakarta

Sudjana (2004:28) “Pembelajaran dapat diartikan sebagai setiap upaya yang sistematik dan sengaja untuk menciptakan agar terjadi kegiatan interaksi edukatif antara dua pihak, yaitu antara peserta didik (warga belajar) dan pendidik (sumber belajar) yang melakukan kegiatan membelajarkan”.

Dimyati dan Mudjiono (1999:297) “Pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional, untuk membuat siswa belajar aktif, yang menekankan pada penyediaan sumber belajar”.

Carin (1993:3) mendefinisikan science sebagai The activity of questioning and exploring the universe and finding and expressing it’s hidden order