39
MK. METODE PERENCANAAN WILAYAH PENGEMBANGAN KAWASAN AGRIBISNIS KOMODITI UNGGULAN RAMAH LINGKUNGAN Soemarno, Pm pslp pps ub 2011

MK. METODE PERENCANAAN WILAYAH PENGEMBANGAN KAWASAN AGRIBISNIS KOMODITI UNGGULAN RAMAH LINGKUNGAN

  • Upload
    hayley

  • View
    78

  • Download
    4

Embed Size (px)

DESCRIPTION

MK. METODE PERENCANAAN WILAYAH PENGEMBANGAN KAWASAN AGRIBISNIS KOMODITI UNGGULAN RAMAH LINGKUNGAN Soemarno , Pm pslp pps ub 2011. PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN. SEKARANG MEMBANGUN = BESOK MEMBANGUN BESOK MEMBANGUN = LUSA MEMBANGUN LUSA MEMBANGUN = TERUS BANGUN SEKARANG MEMBANGUN = - PowerPoint PPT Presentation

Citation preview

Page 1: MK. METODE PERENCANAAN WILAYAH PENGEMBANGAN KAWASAN AGRIBISNIS KOMODITI UNGGULAN RAMAH LINGKUNGAN

MK. METODE PERENCANAAN WILAYAH

PENGEMBANGANKAWASAN AGRIBISNIS

KOMODITI UNGGULAN RAMAH LINGKUNGAN

Soemarno, Pm pslp pps ub 2011

MK. METODE PERENCANAAN WILAYAH

PENGEMBANGANKAWASAN AGRIBISNIS

KOMODITI UNGGULAN RAMAH LINGKUNGAN

Soemarno, Pm pslp pps ub 2011

Page 2: MK. METODE PERENCANAAN WILAYAH PENGEMBANGAN KAWASAN AGRIBISNIS KOMODITI UNGGULAN RAMAH LINGKUNGAN

PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

SEKARANG MEMBANGUN = BESOK MEMBANGUN

BESOK MEMBANGUN = LUSA MEMBANGUN

LUSA MEMBANGUN = TERUS BANGUN

SEKARANG MEMBANGUN =

ANAK-CUCU JUGA BANGUN

Page 3: MK. METODE PERENCANAAN WILAYAH PENGEMBANGAN KAWASAN AGRIBISNIS KOMODITI UNGGULAN RAMAH LINGKUNGAN

KEBERLANJUTAN PEMBANGUNAN EKONOMI

HASIL Pembangunan

APA YG DIBANGUN (Sumberdaya)

SIAPA YG MEMBANGUN

(SDM)

Domestik

Ekspor / Luar daerah

Eksternal input

KEBERDAYAAN

Page 4: MK. METODE PERENCANAAN WILAYAH PENGEMBANGAN KAWASAN AGRIBISNIS KOMODITI UNGGULAN RAMAH LINGKUNGAN

SISTEM INDUSTRI PRODUK

UNGGULAN SISTEM

DISTRIBUSI DOMESTIK &

EKSPOR

Kaidah - kaidah global:

Standar mutu:

ISO …..

Kesepakatan Sistem

Perdagangan Global

Page 5: MK. METODE PERENCANAAN WILAYAH PENGEMBANGAN KAWASAN AGRIBISNIS KOMODITI UNGGULAN RAMAH LINGKUNGAN

SINERGI POTENSI, SUMBERDAYA, ORIENTASI

SD

ASD

M

KAPITA

LINFORMASI

IPTEK

Kelembagaan

Prasarana

CLUSTER USAHA

KAWASAN / SENTRA

Lainnya ….

Page 6: MK. METODE PERENCANAAN WILAYAH PENGEMBANGAN KAWASAN AGRIBISNIS KOMODITI UNGGULAN RAMAH LINGKUNGAN

SISTEM

PRODUKSI

PRIMER

SISTEM INDUSTRI PENGOLAHAN

PRODUK UNGGULAN

FILOSOFI KAKU

masyarakat

COMMUNITY BASE ECONOMY

Page 7: MK. METODE PERENCANAAN WILAYAH PENGEMBANGAN KAWASAN AGRIBISNIS KOMODITI UNGGULAN RAMAH LINGKUNGAN

”Membangun sumberdaya manusia dan masyarakat pemilik-pengelolamasyarakat pemilik-pengelola sistem industri melalui usaha komoditas /produk unggulan".

“Kawasan Industri Produk Unggulan Milik Masyarakat”

”Membangun sumberdaya manusia dan masyarakat pemilik-pengelolamasyarakat pemilik-pengelola sistem industri melalui usaha komoditas /produk unggulan".

“Kawasan Industri Produk Unggulan Milik Masyarakat”

Paradigma pembangunan KAKU adalah:

Page 8: MK. METODE PERENCANAAN WILAYAH PENGEMBANGAN KAWASAN AGRIBISNIS KOMODITI UNGGULAN RAMAH LINGKUNGAN

Visi pembangunan KAKU adalah :

“Mewujudkan sistem industri milik masyarakat yang efisien, produktif , berdaya saing tinggi dan berkelanjutan, melalui pengelolaan sumberdaya secara optimal dan berkesinambungan”.

Visi pembangunan KAKU adalah :

“Mewujudkan sistem industri milik masyarakat yang efisien, produktif , berdaya saing tinggi dan berkelanjutan, melalui pengelolaan sumberdaya secara optimal dan berkesinambungan”.

Page 9: MK. METODE PERENCANAAN WILAYAH PENGEMBANGAN KAWASAN AGRIBISNIS KOMODITI UNGGULAN RAMAH LINGKUNGAN

Misi pengembangan Misi pengembangan :

1. Memberdayakan masyarakat, 2. Menciptakan sistem usaha produktif yang

berdaya saing tinggi, berkeadilan dan berkelanjutan,

3. Mengembangkan budaya industri sebagai landasan pengembangan usaha

4. Mengoptimalkan keunggulan komparatif kawasan

1. Memberdayakan masyarakat, 2. Menciptakan sistem usaha produktif yang

berdaya saing tinggi, berkeadilan dan berkelanjutan,

3. Mengembangkan budaya industri sebagai landasan pengembangan usaha

4. Mengoptimalkan keunggulan komparatif kawasan

MISI

Page 10: MK. METODE PERENCANAAN WILAYAH PENGEMBANGAN KAWASAN AGRIBISNIS KOMODITI UNGGULAN RAMAH LINGKUNGAN

Nilai keadilan ini dapat dikaji berdasarkan pertanyaan berikut:

(a). Apakah sumberdayasumberdaya pembangunan pembangunan telah terdistribusi secara adil

(b). Apakah hasil usahahasil usaha pembangunan telah terdistribusi secara adil ,

(c). Apakah aksesakses terhadap kesempatan terhadap kesempatan/peluang untuk berusaha di bidang ekonomi telah terdistribusi secara adil , dan

(d). Apakah kesempatan/peluang untuk berusahapeluang untuk berusaha di bidang ekonomi telah terdistribusi secara fair/ adil antar generasi

Nilai keadilan merupakan merupakan prasyarat pokok dalam

menjamin keberlanjutan pembangunan.

Page 11: MK. METODE PERENCANAAN WILAYAH PENGEMBANGAN KAWASAN AGRIBISNIS KOMODITI UNGGULAN RAMAH LINGKUNGAN

Strategi yang perlu dikembangkan:Strategi yang perlu dikembangkan:

2. Pemanfaatan social capital seperti local-knowledge, institusi lokal dan sejenisnya sebagai pintu masuk dalam setiap proses pengembangan perkebunan. Hal ini sangat penting untuk ditekankan agar konflik sosial dapat dihindari atau bahkan dicegah.

– 3. Pengembangan SDM dan IPTEK yang terkait langsung dengan setiap upaya pengembangan usaha perkebunan primer hingga tersier. Hal ini sangat strategis untuk kepentingan jangka panjang mengingat hanya dengan pengembangan SDM dan IPTEK yang terus menerus meningkat daya saing komoditas perkebunan dapat ditingkatkan.

– 4. Penerapan prinsip-prinsip efisiensi dan kreasi nilai tambah dalam setiap keputusan dan tindakan. Dengan perkataan lain hal-hal yang menimbulkan kemubaziran harus dicegah.

– 5. Pengembangan kelembagaan/institusi yang mampu meminimalkan ongkos transaksi, membangun kebersamaan dan menghidupkan cara kerja yang dinamis dan efisien melalui pengembangan jaringan (network) yang andal.

– 6. Pewilayahan komoditas perkebunan sesuai dengan agroekosistem dan pembatas pembatas ekologis sebagai landasan pengembangan perkebunan yang berkelanjutan.

– 7. Pengembangan kawasan industri perkebunan milik masyarakat (KIMBUN) sebagai media (wadah) transformasi masyarakat dari waktu ke waktu melalui pemanfaatan usaha perkebunan yang terintegrasi dengan industri pengolahan produknya.

– 8. Pengembangan iklim usaha yang kondusif untuk investasi di bidang perkebunan, khususnya berupa kebijaksanaan yang diterapkan secara konsisten dan berkesinambungan.

– 9. Jaminan keamanan usaha terhadap segala bentuk penjarahan , perambahan atau aktivitas serupa lainnya.

1. Penumbuh-kembangan nilai-nilai yang melandasi berkembangnya hubungan yang harmonis antara

manusia dengan alam (pendekatan ekosistempendekatan ekosistem).

Sumberdaya alam bukan semata-mata sebagai “sesuatu” yang dimanfaatkan bagi kepentingan manusia, tetapi juga menerima kehadiran makhluk lain ciptaan Allah S.W.T. sebagai bagian yang sama seperti halnya manusia. Nilai ini adalah landasan untuk terbinanya hubungan

harmonis antara manusia dengan lingkungannya (nilai-nilai-nilai ekologinilai ekologi).

Page 12: MK. METODE PERENCANAAN WILAYAH PENGEMBANGAN KAWASAN AGRIBISNIS KOMODITI UNGGULAN RAMAH LINGKUNGAN

Strategi yang perlu dikembangkanStrategi yang perlu dikembangkan:

– 3. Pengembangan SDM dan IPTEK yang terkait langsung dengan setiap upaya pengembangan usaha perkebunan primer hingga tersier. Hal ini sangat strategis untuk kepentingan jangka panjang mengingat hanya dengan pengembangan SDM dan IPTEK yang terus menerus meningkat daya saing komoditas perkebunan dapat ditingkatkan.

– 4. Penerapan prinsip-prinsip efisiensi dan kreasi nilai tambah dalam setiap keputusan dan tindakan. Dengan perkataan lain hal-hal yang menimbulkan kemubaziran harus dicegah.

– 5. Pengembangan kelembagaan/institusi yang mampu meminimalkan ongkos transaksi, membangun kebersamaan dan menghidupkan cara kerja yang dinamis dan efisien melalui pengembangan jaringan (network) yang andal.

– 6. Pewilayahan komoditas perkebunan sesuai dengan agroekosistem dan pembatas pembatas ekologis sebagai landasan pengembangan perkebunan yang berkelanjutan.

– 7. Pengembangan kawasan industri perkebunan milik masyarakat (KIMBUN) sebagai media (wadah) transformasi masyarakat dari waktu ke waktu melalui pemanfaatan usaha perkebunan yang terintegrasi dengan industri pengolahan produknya.

– 8. Pengembangan iklim usaha yang kondusif untuk investasi di bidang perkebunan, khususnya berupa kebijaksanaan yang diterapkan secara konsisten dan berkesinambungan.

– 9. Jaminan keamanan usaha terhadap segala bentuk penjarahan , perambahan atau aktivitas serupa lainnya.

2. Pemanfaatan social capitalsocial capital seperti local-local-knowledgeknowledge, institusi lokal dan sejenisnya sebagai pintu masuk dalam setiap proses pengembangan usaha. Hal ini sangat penting untuk ditekankan agar konflik sosial dapat dihindari atau bahkan dicegah.

Page 13: MK. METODE PERENCANAAN WILAYAH PENGEMBANGAN KAWASAN AGRIBISNIS KOMODITI UNGGULAN RAMAH LINGKUNGAN

Strategi Strategi yang perlu dikembangkan:yang perlu dikembangkan:

3. Pengembangan SDM dan IPTEKSDM dan IPTEK yang terkait langsung dengan setiap upaya Pengembangan usaha produktif primer hingga tersier.

Hal ini sangat strategis untuk kepentingan jangka panjang mengingat hanya dengan pengembangan SDM dan IPTEK yang terus menerus meningkat daya saing komoditas /produk unggulan dapat ditingkatkan.

Page 14: MK. METODE PERENCANAAN WILAYAH PENGEMBANGAN KAWASAN AGRIBISNIS KOMODITI UNGGULAN RAMAH LINGKUNGAN

Strategi yang perlu dikembangkan:Strategi yang perlu dikembangkan:

4. Penerapan prinsip-prinsip efisiensi dan kreasi

nilai tambahnilai tambah dalam setiap keputusan dan tindakan.

5. Pengembangan kelembagaan/institusi yang mampu meminimalkan ongkos transaksi, membangun kebersamaan dan menghidupkan cara kerja yang dinamis dan efisien melalui

pengembangan jaringan (networknetwork)) yang andal.

Page 15: MK. METODE PERENCANAAN WILAYAH PENGEMBANGAN KAWASAN AGRIBISNIS KOMODITI UNGGULAN RAMAH LINGKUNGAN

Strategi yang perlu dikembangkanStrategi yang perlu dikembangkan::

6. Pewilayahan komoditas /produk sesuai dengan agroekosistem dan pembatas pembatas ekologis sebagai landasan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.

7. Pengembangan kawasan industri produk unggulan milik masyarakat (KIPMAS) sebagai media (wadah) transformasi masyarakattransformasi masyarakat dari waktu ke waktu melalui pemanfaatan usaha produksi yang terintegrasi dengan industri pengolahan produknya.

Page 16: MK. METODE PERENCANAAN WILAYAH PENGEMBANGAN KAWASAN AGRIBISNIS KOMODITI UNGGULAN RAMAH LINGKUNGAN

Strategi yang perlu dikembangkan:Strategi yang perlu dikembangkan:

8. Pengembangan iklim usaha yang kondusif untuk investasi di bidang poduk unggulan, khususnya berupa kebijaksanaan yang diterapkan secara konsisten dan berkesinambungan.

9. Jaminan keamanan usahakeamanan usaha terhadap segala bentuk penjarahan, perambahan atau aktivitas serupa lainnya.

Page 17: MK. METODE PERENCANAAN WILAYAH PENGEMBANGAN KAWASAN AGRIBISNIS KOMODITI UNGGULAN RAMAH LINGKUNGAN

10. Usaha bisnis tdk semata didasarkan atas motivasi keuntungan maksimum individual perusahaan / pengusaha, namun harus mengembangkan nilai kerjasama, saling percaya dan pengembangan jaringan kerja (networking);

11. Aspek keberlanjutan fungsi lingkungan hidup harus menjadi pertimbangan utama dalam perancangan (desain) usaha bisnis.

10. Usaha bisnis tdk semata didasarkan atas motivasi keuntungan maksimum individual perusahaan / pengusaha, namun harus mengembangkan nilai kerjasama, saling percaya dan pengembangan jaringan kerja (networking);

11. Aspek keberlanjutan fungsi lingkungan hidup harus menjadi pertimbangan utama dalam perancangan (desain) usaha bisnis.

Page 18: MK. METODE PERENCANAAN WILAYAH PENGEMBANGAN KAWASAN AGRIBISNIS KOMODITI UNGGULAN RAMAH LINGKUNGAN

FILOSOFI KAKU: MAKNA BUDAYA INDUSTRI

1. IPTEK menjadi landasan utama dalam pengambilan keputusan

2. Inovasi IPTEK sbg instrumen untuk mengelola SDA

3. Mekanisme pasar sbg media transaksi

4. Efisiensi & produktivitas sbg landasan alokasi sumberdya

5. Mutu dan KEUNGGULAN sbg tujuan

6. PROFESIONALISME sbg yang ditonjolkan

7. REKAYASA unt mengurangi ketergantungan pd alam

Page 19: MK. METODE PERENCANAAN WILAYAH PENGEMBANGAN KAWASAN AGRIBISNIS KOMODITI UNGGULAN RAMAH LINGKUNGAN

REFORMASI TRADISI: Bisnis MILIK MASYARAKATREFORMASI TRADISI: Bisnis MILIK MASYARAKAT

Tradisi: TERGANTUNG Pd ALAM

Tradisi: BEKERJA-SAMA dg ALAM

Melalui: 1. Rekayasa TeknologiMelalui: 1. Rekayasa Teknologi

2. Rekayasa Kelembagaan2. Rekayasa Kelembagaan

ProduktivitasEfisiensi

Stabilitas/ SustainabilitasEquity

Page 20: MK. METODE PERENCANAAN WILAYAH PENGEMBANGAN KAWASAN AGRIBISNIS KOMODITI UNGGULAN RAMAH LINGKUNGAN

PRASYARAT IMPLEMENTASI KONSEP KAKU

1. DATA & INFORMASI EMPIRIK

2. EXPERT SYSTEM

DECISSION SUPPORT SYSTEM

3. PUBLIC POLICY

PEMBERDAYAAN PEMBERDAYAAN

Page 21: MK. METODE PERENCANAAN WILAYAH PENGEMBANGAN KAWASAN AGRIBISNIS KOMODITI UNGGULAN RAMAH LINGKUNGAN

REORIENTASI BISNIS MILIK MASYARAKAT

Memproduksi “apa-apa yg dpt dihasilkan”Memproduksi “apa-apa yg dpt dihasilkan”

Menghasilkan “apa-apa yg diminta pasar ”Menghasilkan “apa-apa yg diminta pasar ”

PASAR : f (taraf hidup, kesejahteraan, PASAR : f (taraf hidup, kesejahteraan, selera/ cita rasa, tuntutan pasar, ...)selera/ cita rasa, tuntutan pasar, ...)

MUTU yg baikWAKTU yg tepat

HARGA yg terjangkau

Page 22: MK. METODE PERENCANAAN WILAYAH PENGEMBANGAN KAWASAN AGRIBISNIS KOMODITI UNGGULAN RAMAH LINGKUNGAN

MAKNA INDUSTRI

REKAYASA SOSIAL REKAYASA IPTEK

???

? Tekno-logi

Produksi

Tekn.KonservasiRehabilitasi Promosi/

Pemasaran

Budidaya

Pengolahan

Informatika

LIMBAHNilai tambahDiversifikasi

Pasar Riil

Pasar Potensial

Page 23: MK. METODE PERENCANAAN WILAYAH PENGEMBANGAN KAWASAN AGRIBISNIS KOMODITI UNGGULAN RAMAH LINGKUNGAN

Ciri-ciri Masyarakat Pelaku Usaha

1. Lahan /lokasi Usaha sngt Beragam2. Produktivitas sgt beragam 3. Aplikasi teknologi rendah4. Risiko gagal jual umumnya tinggi

1. Lahan /lokasi Usaha sngt Beragam2. Produktivitas sgt beragam 3. Aplikasi teknologi rendah4. Risiko gagal jual umumnya tinggi

5. Penghasil bahan mentah6. Nilai tambah rendah 7. Posisi Rebut-Tawar rendah8. ……….

5. Penghasil bahan mentah6. Nilai tambah rendah 7. Posisi Rebut-Tawar rendah8. ……….

Page 24: MK. METODE PERENCANAAN WILAYAH PENGEMBANGAN KAWASAN AGRIBISNIS KOMODITI UNGGULAN RAMAH LINGKUNGAN

STRATEGI KEMITRAAN

1. Partisipasi Masyarakat2. Pemihakan pd yg LEMAH3. PEMBERDAYAAN

4. Transparansi & Akuntabilitas 5. Local specific & Social Capital6. ………..

Page 25: MK. METODE PERENCANAAN WILAYAH PENGEMBANGAN KAWASAN AGRIBISNIS KOMODITI UNGGULAN RAMAH LINGKUNGAN

ASAS KAKU

Kebersamaan ekonomi melalui :PEMBERDAYAAN &PENINGKATAN PERAN

Masyarakat LokalPelaku Bisnis

COMMUNITY BASES

Masyarakat LokalPelaku Bisnis

COMMUNITY BASES

Page 26: MK. METODE PERENCANAAN WILAYAH PENGEMBANGAN KAWASAN AGRIBISNIS KOMODITI UNGGULAN RAMAH LINGKUNGAN

PERMASALAHAN PEMBERDAYAAN PERMASALAHAN PEMBERDAYAAN

Bgm menciptakan/

memanfaatkan peluang pasar

? Bgm mengolah produk-produk

UNGGULAN ?

Bgm melestarikan

SDA-LH ?

Bgm Memproduksi bahan baku yg Benar ?

Bgm menyediakan

sarana / instrumen?

Page 27: MK. METODE PERENCANAAN WILAYAH PENGEMBANGAN KAWASAN AGRIBISNIS KOMODITI UNGGULAN RAMAH LINGKUNGAN

PRASYARAT PEMBERDAYAAN

PENDAM-PINGANPENDAM-PINGAN

SIRAMAN ROHANISIRAMAN ROHANI

PENYEHATAN BIOFISIK

PENYEHATAN BIOFISIK

PENYEHATAN LINGKUNGA

N

PENYEHATAN LINGKUNGA

N

PENDIDIKANKETRAMPILA

N

PENDIDIKANKETRAMPILA

N

Page 28: MK. METODE PERENCANAAN WILAYAH PENGEMBANGAN KAWASAN AGRIBISNIS KOMODITI UNGGULAN RAMAH LINGKUNGAN

SIKLUS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PELAKU USAHA

Melindungi

MengajakMengajak

Memberi-tahu

Memberi-tahu

Memihaki

Mendam-pingi

Melatih

Page 29: MK. METODE PERENCANAAN WILAYAH PENGEMBANGAN KAWASAN AGRIBISNIS KOMODITI UNGGULAN RAMAH LINGKUNGAN

PENDAM-PING

PENDAM-PING

YANG DIDAM-PINGI

YANG DIDAM-PINGI

INFORMASI/ SUBSTANSI

INFORMASI/ SUBSTANSI

BroadcastingSystemGroup

BroadcastingSystemGroup

ReceivingSystemGroup

ReceivingSystemGroup

Page 30: MK. METODE PERENCANAAN WILAYAH PENGEMBANGAN KAWASAN AGRIBISNIS KOMODITI UNGGULAN RAMAH LINGKUNGAN

LEMBAGA PENGELOLA KAKU

Wadah pemberdayaan masyarakat dengan pola-pola pengembangan a.l.:

Wadah pemberdayaan masyarakat dengan pola-pola pengembangan a.l.:

POLA I: Koperasi Usaha

Kontrak Manajeme

n(KM)

Kontrak Manajeme

n(KM)

KOPERASI INVESTOR

Page 31: MK. METODE PERENCANAAN WILAYAH PENGEMBANGAN KAWASAN AGRIBISNIS KOMODITI UNGGULAN RAMAH LINGKUNGAN

POLA II: Patungan Koperasi - Investor

Saham Koperasi

Saham Investor:

65 : 35

35 : 65

Page 32: MK. METODE PERENCANAAN WILAYAH PENGEMBANGAN KAWASAN AGRIBISNIS KOMODITI UNGGULAN RAMAH LINGKUNGAN

POLA III: BOT = Building, Operating, Transfer

INVESTOR(Privat / Publik)

Membangun PROSES ALIH PROSES ALIH KELOLAKELOLA

“KOPERASI”

PemberPember-dayaan-dayaanPemberPember-dayaan-dayaan

Page 33: MK. METODE PERENCANAAN WILAYAH PENGEMBANGAN KAWASAN AGRIBISNIS KOMODITI UNGGULAN RAMAH LINGKUNGAN

POLA IV: BTN = Bank Tabungan NegaraPOLA IV: BTN = Bank Tabungan Negara

BTN - KAKU

DEVELOPER yg

KOMPETEN

KOPERMASKoperasi

Masyarakat

Page 34: MK. METODE PERENCANAAN WILAYAH PENGEMBANGAN KAWASAN AGRIBISNIS KOMODITI UNGGULAN RAMAH LINGKUNGAN

SIKLUS PENGEMBANGAN SIKLUS PENGEMBANGAN

ANALISIS KELAYAKAN

ANALISIS KELAYAKAN

Penyusunan Rencana Induk

RI

Penyusunan Rencana Induk

RI

Penyusunan Detail Desain

DD

Penyusunan Detail Desain

DD

Konstruksi Fisik & Kelembagaan

Konstruksi Fisik & Kelembagaan

Implementasi Uji coba

Implementasi Uji coba

Pengem-bangan

Pengem-bangan

Page 35: MK. METODE PERENCANAAN WILAYAH PENGEMBANGAN KAWASAN AGRIBISNIS KOMODITI UNGGULAN RAMAH LINGKUNGAN

SOSIALISASI RENCANA INDUK

FINALISASIKONSEP

Renc.Induk.

PERMUFAKATAN TIM KOORDINASI TEKNIS

PEMBAHASAN DENGAN KOMISI PEMBANGUNAN

PEMBAHASAN DENGAN KOMISI PEMBANGUNAN

FORUM PUBLIKFORUM PUBLIK

Page 36: MK. METODE PERENCANAAN WILAYAH PENGEMBANGAN KAWASAN AGRIBISNIS KOMODITI UNGGULAN RAMAH LINGKUNGAN

• Kebutuhan daging sapi selalu meningkat & tidak dapat dipenuhi dari sumber lokal

• Th 1999, import sapi bakalan 378.300 ekor & import daging 27.200 ton

• Th 1996, nilai import US$ 3.014.400 (sapi bakalan) & US$32.433.900 (daging)

• Import sapi bakalan berlangsung terus hingga saat ini

• Sapi potong dapat mengkonversi limbah pertanian, industri & hijauan bermutu rendah menjadi produk bermanfaat & bernilai ekonomi (daging)

Mengapa sapi potong

Page 37: MK. METODE PERENCANAAN WILAYAH PENGEMBANGAN KAWASAN AGRIBISNIS KOMODITI UNGGULAN RAMAH LINGKUNGAN

KAPETMIKRO I

KAPETMIKRO II

Kawasan MAKRO

ProduksiSapi Bakalan

Sapi Hasil Penggemukan

Lokasi kawasan

Kaw. mikro 1

Kaw. mikro 2

Page 38: MK. METODE PERENCANAAN WILAYAH PENGEMBANGAN KAWASAN AGRIBISNIS KOMODITI UNGGULAN RAMAH LINGKUNGAN

SEGMEN AGRIBISNIS SAPI POTONG

Produksi pedet

Pembesaran pedet/bakalan

Penggemukan

Pasca panen

Kebutuhan sumber-daya dan IPTEK berbeda

Daerah otonomi dapat memilih satu atau lebih berdasarkan karakteristik SDA, SDM & modal

yang dimiliki melalui studi kelayakan

Untuk KAKU

Page 39: MK. METODE PERENCANAAN WILAYAH PENGEMBANGAN KAWASAN AGRIBISNIS KOMODITI UNGGULAN RAMAH LINGKUNGAN

SEKIAN !

SEMOGA BERMANFAAT

WASSALAM

SEKIAN !

SEMOGA BERMANFAAT

WASSALAM