52
Modul Praktikum Jaringan Komputer 1 Prodi Teknik Informatika UPN “Veteran” Yogyakarta A. TUJUAN PRAKTIKUM Setelah melakukan praktikum, diharapkan praktikan mampu untuk : 1. Memahami konsep dan dasar-dasar jaringan. 2. Mengenal berbagai perangkat yang digunakan untuk jaringan komputer. 3. Memahami langkah-langkah pembuatan jaringan. 4. Mampu mendesain sebuah jaringan Komputer. B. DASAR TEORI 1. Apa Itu Jaringan Komputer Secara definitif, jaringan komputer diartikan dua atau lebih komputer yang secara otonom dihubungkan dengan media transmisi atau komunikasi dengan menggunakan sebuah standar sehingga dapat saling berinteraksi dan berkomunikasi. Setiap komputer yang terhubung dalam jaringan tersebut disebut dengan istilah node. Dan dalam sebuah jaringan jumlah node yang ada bisa mencakup ribuan hingga jutaan node. 2. Jenis-jenis Jaringan Komputer Secara umum, jaringan komputer terbagi atas lima jenis, yaitu: a. Local Area Network (LAN) Merupakan area jaringan local milik pribadi yang dalam penggunaannya hanya berjarak sampai beberapa kilometer saja. Jenis local area network ini biasanya digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dengan batas area hanya sebuah ruangan hingga sebuah gedung. b. Metropolitan Area Network (MAN) Adalah versi local area network dengan skala area yang lebih luas. Jenis jaringan ini masih menggunakan teknologi yang sama dengan local area network. Dan biasanya digunakan untuk menghubungkan jaringan antar gedung-gedung dalam sebuah wilayah atau kota. c. Wide Area Network (WAN) Merupakan jenis jaringan komputer dengan area geografis yang leih luas apabila dibandingkan dengan Local Area Network (LAN) dan Metropolitan Area Network (MAN). Jangkauannya mencakup sebuah Negara atau bahkan benua. WAN terdiri dari kumpulan komputer yang bertujuan untuk menjalankan program atau aplikasi pemakai. d. Internet Dapat diartikan sebagai jaringan komputer luas dan besar yang dapat menghubungkan pemakai komputer dari suatu Negara ke Negara lain seluruh dunia yang didalamnya terdapat berbagai sumber daya dan informasi. Modul I PENGANTAR JARINGAN

Modul Jarkom Feb2015

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Dokumen

Citation preview

  • Modul Praktikum Jaringan Komputer 1 Prodi Teknik Informatika UPN Veteran Yogyakarta

    A. TUJUAN PRAKTIKUM

    Setelah melakukan praktikum, diharapkan praktikan mampu untuk :

    1. Memahami konsep dan dasar-dasar jaringan.

    2. Mengenal berbagai perangkat yang digunakan untuk jaringan komputer.

    3. Memahami langkah-langkah pembuatan jaringan.

    4. Mampu mendesain sebuah jaringan Komputer.

    B. DASAR TEORI

    1. Apa Itu Jaringan Komputer

    Secara definitif, jaringan komputer diartikan dua atau lebih komputer yang

    secara otonom dihubungkan dengan media transmisi atau komunikasi dengan

    menggunakan sebuah standar sehingga dapat saling berinteraksi dan

    berkomunikasi. Setiap komputer yang terhubung dalam jaringan tersebut disebut

    dengan istilah node. Dan dalam sebuah jaringan jumlah node yang ada bisa

    mencakup ribuan hingga jutaan node.

    2. Jenis-jenis Jaringan Komputer

    Secara umum, jaringan komputer terbagi atas lima jenis, yaitu:

    a. Local Area Network (LAN)

    Merupakan area jaringan local milik pribadi yang dalam penggunaannya

    hanya berjarak sampai beberapa kilometer saja. Jenis local area network ini

    biasanya digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi

    dengan batas area hanya sebuah ruangan hingga sebuah gedung.

    b. Metropolitan Area Network (MAN)

    Adalah versi local area network dengan skala area yang lebih luas. Jenis

    jaringan ini masih menggunakan teknologi yang sama dengan local area

    network. Dan biasanya digunakan untuk menghubungkan jaringan antar

    gedung-gedung dalam sebuah wilayah atau kota.

    c. Wide Area Network (WAN)

    Merupakan jenis jaringan komputer dengan area geografis yang leih luas

    apabila dibandingkan dengan Local Area Network (LAN) dan Metropolitan

    Area Network (MAN). Jangkauannya mencakup sebuah Negara atau

    bahkan benua. WAN terdiri dari kumpulan komputer yang bertujuan untuk

    menjalankan program atau aplikasi pemakai.

    d. Internet

    Dapat diartikan sebagai jaringan komputer luas dan besar yang dapat

    menghubungkan pemakai komputer dari suatu Negara ke Negara lain

    seluruh dunia yang didalamnya terdapat berbagai sumber daya dan

    informasi.

    Modul I

    PENGANTAR JARINGAN

    KOMPUTER

  • 2 Modul Praktikum Jaringan Komputer Prodi Teknik Informatika UPN Veteran Yogyakarta

    Walaupun secara area internet memiliki skala yang sama dengan WAN,

    namun hal yang membedakan dengan WAN ada pada sumber daya dan

    informasi. Sedangkan WAN lebih dideskripskan untuk menghubungkan

    komputer dengan area yang luas. Oleh karena nya pada internet bisa

    terdapat beberapa wan, sedangkan di dalam WAN belum tentu internet.

    e. Jaringan Tanpa Kabel (Nirkabel)

    Merupakan jaringan yang tidak menggunakan media fisik untuk

    menghubungkan node antar jaringannya. Jaringan nirkabel ini biasanya

    menggunakan wireless sebagai media nya.

    3. Topologi Pada jaringan Komputer

    Topologi merupakan hal yang menjelaskan hubungan geometris antar unsure-

    unsur penyusun jaringan. Topologi jaringan yang umum digunakan ada 3 yaitu:

    a. Topologi Bus

    Pada topologi ini terdapat sebuah kabel pusat yang disebut dengan

    backbone sebagai media transmisi utama, data yang melewati media

    transmisi bergerak bebas sepanjang kabel. Akibatnya collision atau

    tabrakan data pada jaringan tersebut lebih sering terjadi.

    b. Topologi Ring

    Topologi ini menggunakan metode token passing, dimana data yang

    dikirim diputar melalui node ke node yang lain sampai dengan node

    tujuan. Data yang dikirimkan berjalan satu arah. sehingga tingkat

    collision yang dihasilkan menjadi lebih kecil. Akan tetapi kelemahan dari

    topologi ini adalah apabila ada satu node yang mati maka keseluruhan

    jaringan akan terganggu.

    c. Topologi Star

    Topologi ini menggunakan konsentrator untuk

    menghubungkan seluruh node pada jaringan

    tersebut. Adapun konsentrator yang

    digunakan dapat berupa switch maupun hub

    dan media transmisi yang digunakan adalah

    kabel UTP. Keunggulannya adalah ketika ada

    satu node yang mati, maka node yang lain

    tidak akan terganggu.

  • Modul Praktikum Jaringan Komputer 3 Prodi Teknik Informatika UPN Veteran Yogyakarta

    4. Berbagai Perangkat Jaringan

    Dalam membangun sebuah jaringan komputer tentu saja diperlukan berbagai

    komponen penyusunnya, diantaranya :

    a. Perangkat Keras

    Perangkat keras yang biasa digunakan diantaranya adalah:

    Personal Computer (PC)

    Network Interface Card (IC),

    Kabel jaringan (UTP, BNC, Fiber Optic),

    HUB, Switch, Repeater

    b. Perangkat Lunak

    Perangkat lunak yang biasa digunakan diantaranya :

    Sistem operasi (yang support Jaringan)

    Network Adapter Driver

    Protokol Jaringan

    Aplikasi Simulasi (Packet Tracer)

    C. Tugas Dan Latihan

    1. Jelaskan definisi jaringan komputer

    2. Apa perbedaan dari jaringan LAN, MAN, dan WAN.

    3. Sebutkan beberapa perangkat lain yang digunakan dalam jaringan

    komputer serta jelaskan kegunaannya.

    4. Apa saja hal yang harus ada ketika akan membuat sebuah jaringan

    komputer

    5. Sebutkan keuntungan jaringan komputer.

    6. gambarlah sebuah jaringan komputer sederhana.

  • Modul Praktikum Jaringan Komputer 5 Prodi Teknik Informatika UPN Veteran Yogyakarta

    A. TUJUAN PRAKTIKUM

    Setelah melakukan praktikum, diharapkan praktikan mampu untuk :

    1. Memahami konsep instalasi jaringan komputer.

    2. Memahami kebutuhan instalasi jaringan komputer.

    3. Memahami konsep konfigurasi jaringan komputer.

    4. Mampu menghubungkan beberapa PC dengan Media yang telah dibuat.

    B. Dasar Teori

    1. Media Transmisi

    Merupakan media yang digunakan untuk menhubungkan node pada jaringan,

    Berbagai media transmisi jaringan diantaranya :

    Coaxial Cable : merupakan kabel yang memiliki bentuk seperti kabel

    televisi.

    Coaxial Cable

    Twisted Pair : merupakan kabel yang terdiri atas empat pasang yang

    saling berpilin. Kabel ini memiliki 2 macam. Yaitu STP (Sheald Twisted

    Pair) dan UTP (Unsheald Twisted Pair). adapun yang sering digunakan

    saat ini adalah menggunakan kabel UTP dengan konektor Rj45.

    Kabel UTP Konektor Rj45

    Fiber optic : kabel yang tersusun atas serat optic.

    2. Instalasi kabel UTP dengan konektor RJ45.

    Kabel UTP dan konektor RJ 45 memiliki dua standar yang digunakan untuk

    instalasi atau pembuatannya. Dimana standar tersebut dibentuk berdasarkan

    pasangan warna dari serat kabel UTP. Standar tersebut yang pertama yaitu

    TIA/EIA-568A dan yang kedua TIA/EIA-568B.

    Modul II

    PENGKABELAN

  • 6 Modul Praktikum Jaringan Komputer Prodi Teknik Informatika UPN Veteran Yogyakarta

    Pada standar TIA/EIA-568A susunan kabelnya adalah sebagai berikut:

    Pin 1 2 3 4 5 6 7 8

    Warna P/H H P/O B P/B O P/C C

    Untuk standar TIA/EIA-568B susunan kabelnya adalah sebagai berikut:

    Pin 1 2 3 4 5 6 7 8

    Warna P/O O P/H B P/B H P/C C

    Keterangan :

    Warna Ket. Warna Warna Ket. Warna

    P/H Putih Hijau P/O Putih Orange

    H Hijau O Orange

    P/B Putih Biru P/C Putih Coklat

    B Biru C Coklat

    Dan dalam penggunaan konfigurasi untuk menghubungkan node pada

    jaringan komputer. Bisa dilakukan dengan menggunakan 2 tipe instalasi yaitu

    tipe Straight dan tipe Cross. Perbedaan dari keduanya terletak pada ujung

    kabel dimana pada kabel Straight, susunan ujung kabel dengan ujung lainnya

    menggunakan susunan warna yang sama.

    Dari Ke

    atau

    Dari Ke Pin Warna Pin Warna Pin Warna Pin Warna

    1(TD+) P / H 1(TD+) P / H 1(TD+) P / O 1(TD+) P/O

    2 (TD-) H 2(TD-) H 2 (TD-) O 2(TD-) O

    3(RD+) P/O 3(RD+) P/O 3(RD+) P/H 3(RD+) P/H

    4 B 4 B 4 B 4 B

    5 P/B 5 P/B 5 P/B 5 P/B

    6(RD-) O 6(RD-) O 6(RD-) H 6(RD-) H

    7 P/C 7 P/C 7 P/C 7 P/C

    8 C 8 C 8 C 8 C

    Susunan kabel straight ini digunakan sebagai penghubung antara beberapa

    node dengan perangkat penghubung jaringan sepert switch, hub, dan

    repeater.

    Sedangkan untuk kabel Cross, susunan ujung kabel dengan ujung lainnya

    menggunakan susunan warna yang berseberangan untuk transmitter dan

    receivernya. Berikut susunan kabel cross.

    Dari Ke

    atau

    Dari Ke Pin Warna Pin Warna Pin Warna Pin Warna

    1(TD+) P/H 1(TD+) P/O 1(TD+) P/O 1(TD+) P/H

    2 (TD-) H 2(TD-) O 2 (TD-) O 2(TD-) H

    3(RD+) P/O 3(RD+) P/H 3(RD+) P/H 3(RD+) P/O

    4 B 4 B 4 B 4 B

    5 P/B 5 P/B 5 P/B 5 P/B

    6(RD-) O 6(RD-) H 6(RD-) H 6(RD-) O

    7 P/C 7 P/C 7 P/C 7 P/C

    8 C 8 C 8 C 8 C

    Susunan kabel cross digunakan untuk menghubungkan node dengan node

    secara langsung atau dengan kata lain untuk menghubungkan device yang

    sama.

  • Modul Praktikum Jaringan Komputer 7 Prodi Teknik Informatika UPN Veteran Yogyakarta

    C. Peralatan Praktikum

    1. Personal Computer

    2. Kabel UTP

    3. Konektor RJ45

    4. Crimping Tools

    5. Lan Tester

    D. Langkah Praktikum

    1. Gunakan crimping tool untuk memotong dan mengupas jaket pada salah satu

    ujung kabel untuk dipasangkan RJ-45.

    2. Tentukan tipe yang akan dibuat (Straight atau Cross)

    3. Setelah jaket dikupas, untwist pada salah satu ujung kabel dan jajarkan 4

    pasang kabel kecil sesuai dengan urutan jenis UTP yang akan dibuat..

    4. Gunakan pedoman T568-A dan T568-B agar lebih memudahkan.

    5. Setelah disusun menurut urutan yang diinginkan, ratakan dengan memotong

    ujung 8 kabel kecil tersebut.

    6. Masukan 8 kabel kecil tersebut ke dalam RJ-45 dan perhatikan yang mana

    posisi kabel nomor 1 dan nomor 8 pada RJ-45.

    7. Dorong 8 kabel tersebut sampai terlihat pada ujung depan RJ-45 dan pastikan

    juga jaket berada didalam RJ-45 untuk mempererat pegangan RJ-45 terhadap

    kabel, jika ada salah satu kabel belum terlihat pada ujung depan RJ-45, ulangi

    langkah ke 5 dengan meratakan ujung-ujung kabel tersebut

    8. Gunakan crimping tool untuk mengunci kabel pada RJ-45. Crimp dengan kuat

    sehingga dipastikan kabel didalam RJ-45 tidak goyang dan dimungkinkan

    kabel tidak lepas dari RJ-45.

    9. Lakukan langkah 3 sampai 8 pada ujung kabel yang lain.

    10. Kabel UTP sudah jadi dan siap ditest fungsionalitasnya. *Pengetesan akan

    kita lakukan dengan menggunakan LAN tester.

  • Modul Praktikum Jaringan Komputer 9 Prodi Teknik Informatika UPN Veteran Yogyakarta

    A. TUJUAN PRAKTIKUM

    Setelah melakukan praktikum, diharapkan praktikan mampu untuk :

    1. Mengetahui konsep pemberian alamat (adressing) pad TCP/IP

    2. Memahami konsep subnetting pada jaringan komputer

    3. Mampu membuat subnetting yang diperlukan dalam jaringan komputer

    4. Mampu mengkonfigurasi pengalamatan host pada jaringan.

    B. Dasar Teori

    1. Konsep TCP/IP (Transmision Control Protocol/Internet Protocol)

    TCP/IP adalah sekumpulan protocol yang terdapat di dalam jaringan komputer

    yang digunakan untuk berkomunikasi atau bertukar data antar komputer.

    TCP/IP merupakan standar protocol pada jaringan internet yang

    menghubungkan banyak komputer yang berbeda jenis mesin maupun sistem

    operasinya agar dapat berinteraksi satu sama lain.

    Pada arsitekturnya, TCP/IP terdiri atas empat lapisan layer yaitu :

    a. Network Access Layer

    Berfungsi mendefinisikan protokol-protokol dan hardware-hardware

    yang digunakan dalam pengiriman data. Pada layer ini terdapat

    protokol-protok seperti ethernet pada LAN, PPP pada WAN, dan juga

    Frame Relay.

    b. Internet Layer

    Internet Layer memiliki fungsi sebagai penyedia fungsi IP Addressing,

    routing, dan menentukan path terbaik.

    c. Transport layer

    Transport Layer berfungsi menyediakan servis yang akan digunakan

    oleh Application Layer.

    d. Application layer

    Berfungsi menyediakan servis-servis terhadap software-software yang

    berjalan pada komputer. Protokol-protokol yang beroperasi pada

    Application Layer: HTTP, FTP, POP3, SMTP, dll.

    2. OSI Layer

    sebuah model jaringan yang dikembangkan secara resmi oleh International

    Standart Organization untuk melakukan sebuah standarisasi proses

    pembentukan jaringan yang sebelumnya dimiliki oleh masing-masing vendor

    pembuat jaringan komputer. Pada arsitekturnya OSI menggunakan 7 layer,

    yaitu:

    a. Physical Layer

    Berfungsi untuk mendefinisikan media dan menjaga transmisi jaringan,

    metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan, topologi

    jaringan, dan pengkabelan.

    Modul III

    INTERNETWORKING DAN KONSEP TCP/IP

  • 10 Modul Praktikum Jaringan Komputer Prodi Teknik Informatika UPN Veteran Yogyakarta

    b. Datalink Layer

    Berfungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan

    menjadi format yang disebut frame yang berhubungan dengan

    hardware kemudian diangkut melalui media. Pada layer ini juga

    mengatur komunikasi layer physical antara sistem koneksi dan

    penanganan error.

    c. Network Layer

    Berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header

    untuk paket-paket, dan melakukan routing melalui internetworking

    dengan menggunakan router dan switch.

    d. Transport Layer

    Berfungsi untuk memecah data menjadi paket-paket data serta

    memberikan nomor urut setiap paket sehingga dapat disusun kembali

    setelah diterima.selain itu pada layer ini juga bertanggung jawab

    membagi data menjadi segmen, menjaga koneksi logika end-to-end

    antar terminal dan menyediakan penganan error.

    e. Session Layer

    Berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dimulai, dipelihara,

    dan diakhiri. Selain itu, di layer ini juga dilakukan resolusi nama.

    f. Presentation Layer

    Berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh

    aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan.

    g. Application Layer

    Berfungsi sebagai interface aplikasi dengan fungsionalitas jaringan,

    mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian

    membuat pesan-pesan kesalahan. Pada layer inilah sesungguhnya

    user berinteraksi dengan jaringan.

    3. IP Addressing versi 4

    Merupakan bilangan biner 32 bit yang dipisahkan oleh tanda pemisah berupa

    titik setiap 8 bit nya. Tiap bit tersebut dikenal dengan nama octet. Untuk

    memudahkan dibaca dan ditulis, ip address ditulis dalam bentuk 4 bilangan

    decimal yang masing-masing dipisahkan oleh titik.

    4. Pengaturan IP Address

    Seperti diterangkan diatas, agar setiap komputer dalam suatu jaringan dapat saling

    berkomunikasi maka setiap komputer tersebut harus memiliki pengenal. Dalam konsep

    TCP/IP pengenal untuk masing-masing komputer digunakan IP address.

    IP address ada dua macam yaitu IPv4 ( 32 bit ) dan IPv6 ( 128 bit ). Untuk saat ini yang

    banyak digunakan adalah type 32 bit, dan biasanya ditulis dalam 4 kelompok bilangan.

    xxxxxxxx . xxxxxxxx . xxxxxxxx . xxxxxxxx atau 255.255.255.255

    Apabila dihitung secara desimal standart maksimum untuk IP address adalah 255. jadi

    format maksimum dari IP adalah 255.255.255.255 atau jika dibinerkan menjadi

    11111111.11111111.11111111.11111111

    Dari format diatas terdiri atas dua bagian yaitu network ID dan Host ID. Network ID

    menunjukkan alamat dari jaringannya dan Host ID menunjukkan banyak dari host yang ada.

    Hal ini selayaknya rumah dimana network ID menunjukkan nama jalan dan host ID

    http://xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx/

  • Modul Praktikum Jaringan Komputer 11 Prodi Teknik Informatika UPN Veteran Yogyakarta

    menunjukkan nomor rumah. Network ID dan host ID setiap kelas IP komputer akan saling

    berbeda. Pengalokasian IP address untuk kelas A, B, C, D dan E.

    Kelas A Kelas B Kelas C Kelas D Kelas E

    Range 0-127 128-191 192-233 224-247 248-255

    Oktet pertama 0 10 110 1110 1111

    Panjang Network ID w w.x w.x.y - -

    Panjang Host ID x.y.z y.z z - -

    Network Prefix 8 16 24 - -

    Network Maksimum 127 16348 2097152 - -

    Host Maksimum 16777214 65534 254 - -

    Contoh :

    IP 192.0.2.1 ( Kelas C ) dapat diartikan sebagai berikut :

    Network ID = 192.168.0.0

    Host ID = 192.168.0.1

    Selain dengan cara diatas ada cara penulisan IP yang menggunakan Network Prefiknya,

    yaitu bilangan yang menyatakan panjang networknya.

    Sebagai contoh untuk menunjuk IP 192.168.xxx.xxx dapat digunakan bentuk

    192.168.0.1/24.

    Untuk Network ID dan Host ID tidak boleh diset pada nomor 255 (semua bit diset 1), karena

    IP tersebut digunakan untuk broadcast ke jaringan. Pada kenyataannya walaupun komputer

    telah memiliki IP address, belum tentu dapat saling berkomunikasi, karena ada perbedaan

    broadcast.

    Untuk menghitung sebuah network dari sebuah IP dapat dilakukan dengan cara

    mengembalikan bentuk Desimal IP ke bentuk biner. Dan dilakukan operasi AND pada

    networknya dan netmasknya.

    Hal ini dilakukan juga apabila ingin melakukan subnetting, yaitu metode memecah-mecah IP

    menjadi beberapa jaringan kecil. Subnetting tujuan utamanya adalah memperkecil jumlah

    network sehingga tidak terjadi trafik pada jaringan dan upaya penghematan IP global. Pada

    hakekatnya semua pertanyaan tentang subnetting akan berkisar di empat masalah yaitu :

    Jumlah Subnet, Jumlah Host per Subnet, Blok Subnet dan Netmask, dan Alamat Host-

    Broadcast. Penulisan IP address umumnya adalah dengan 192.168.0.1. Namun

    adakalanya ditulis dengan 192.168.0.1/24, apa ini artinya? Artinya bahwa IP address

    192.168.0.1 dengan subnet mask 255.255.255.0. Lho kok bisa seperti itu? Ya, /24 diambil

    dari penghitungan bahwa 24 bit subnet mask diselubung dengan binari 1. Atau dengan kata

    lain, subnet masknya adalah: 11111111.11111111.11111111.00000000 (255.255.255.0).

    Konsep ini yang disebut dengan CIDR (Classless Inter-Domain Routing) yang diperkenalkan

    pertama kali tahun 1992 oleh IEFT.

    Pertanyaan berikutnya adalah Subnet Mask berapa saja yang bisa digunakan untuk

    melakukan subnetting? Ini terjawab dengan tabel di bawah :

    Subnet Mask Nilai CIDR Subnet Mask Nilai CIDR

    255.128.0.0 /9 255.255.240.0 /20

    255.192.0.0 /10 255.255.248.0 /21

  • 12 Modul Praktikum Jaringan Komputer Prodi Teknik Informatika UPN Veteran Yogyakarta

    Subnet Mask Nilai CIDR Subnet Mask Nilai CIDR

    255.224.0.0 /11 255.255.252.0 /22

    255.240.0.0 /12 255.255.254.0 /23

    255.248.0.0 /13 255.255.255.0 /24

    255.252.0.0 /14 255.255.255.128 /25

    255.254.0.0 /15 255.255.255.192 /26

    255.255.0.0 /16 255.255.255.224 /27

    255.255.128.0 /17 255.255.255.240 /28

    255.255.192.0 /18 255.255.255.248 /31

    255.255.224.0 /19 255.255.255.252 /32

    Contoh :

    Tentukan subneting dari NETWORK ADDRESS 192.168.0.1/27?

    Analisa Soal :

    Cara 1 :

    192.168.0.1 berarti kelas C dengan Subnet Mask /27 berarti perhitungannya :

    192.168.0.1 : 11000000.10101000.00000000.00000001 ............................. ( IP Address )

    255.255.255.0 : 11111111.11111111.11111111.00000000 ............................ (Net Mask )

    AND

    192.168.0.0 : 11000000.10101000.00000000.00000000 ............................ (Network )

    Apabila ingin membuat suatu subnet dari jaringan diatas dapat dilakukan dengan

    mengubah netmasknya dengan menambah satu bit pada netmasknya.

    Contoh :

    11111111.11111111.11111111.00000000 255.255.255.0

    ubah dengan menambah 1 byte.

    11111111.11111111.11111111.10000000 255.255.255.128

    dari netmask diatas maka network yang didapat adalah 192.168.0.128

    Sehingga dapat diambil 2 network dari network 192.168.0.0 yaitu network

    192.168.0.0 dan 192.168.0.128, dengan spesifikasi dari network yang terbentuk adalah :

    a. IP range 192.168.0.0 192.168.0.127

    network = 192.168.0.0

    broadcast = 192.168.0.127

    b. IP range 192.168.0.128 192.168.0.255

    network = 192.168.0.128

    broadcast = 192.168.0.255

    Untuk memecah network selanjutnya lakukan penambahan 1 byte pada netmasknya.

    Cara 2 :

    192.168.0.1 berarti kelas C dengan Subnet Mask /27. kita fokuskan saja pada Subnet

    Masknya yaitu /27.

    /27=8.8.8.3=11111111.11111111.11111111.11100000 (255.255.255.224)

  • Modul Praktikum Jaringan Komputer 13 Prodi Teknik Informatika UPN Veteran Yogyakarta

    *ingat!!!!! jumlah bit pada ipv4 adalah 32(8.8.8.8=255.255.255.255)

    Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, semua pertanyaan selalu fokus pada

    Jumlah Subnet, Jumlah Host per Subnet, Blok Subnet dan Netmask, dan Alamat

    Host-Broadcast yang valid. Jadi kita selesaikan sesuai urutan seperti itu :

    a. Jumlah Subnet : 2x, x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir Subnet Mask

    dimana pada soal ini jumlah binari 1 pada oktet terakhir adalah 3. Jadi Jumlah

    Subnetnya adalah 23 = 8 subnet.

    b. Jumlah Host per Subnet : 2y - 2, y adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0

    pada oktet terakhir Subnet Mask dan -2 berasal dari Subnet dan Broadcast yang

    tidak boleh dipakai untuk IP PC. Jadi jumlah Host per Subnet adalah 25 2 = 30

    host

    c. Blok Subnet : 255.255.255.(256-224)= 255.255.255.32. Jadi Subnet berikutnya

    kelipatan dari 32 yaitu : 0, 32, 64, 96, 128, 160, 192, 224 (8 subnet). Dan

    Netmasknya adalah 255.255.255.224

    d. Alamat Host-Broadcast yang valid : Sebagai catatan, host pertama adalah 1 angka

    setelah subnet, dan broadcast adalah 1 angka sebelum subnet berikutnya.

    Subnet (Network) IP/Host Pertama IP/Host Terakhir Broadcast

    192.168.0.0 192.168.0.1 192.168.0.30 192.168.0.31

    192.168.0.32 192.168.0.33 192.168.0.62 192.168.0.63

    192.168.0.64 192.168.0.65 192.168.0.94 192.168.0.97

    192.168.0.96 192.168.0.97 192.168.0.126 192.168.0.127

    192.168.0.128 192.168.0.129 192.168.0.158 192.168.0.159

    192.168.0.160 192.168.0.161 192.168.0.190 192.168.0.191

    192.168.0.192 192.168.0.193 192.168.0.222 192.168.0.223

    192.168.0.224 192.168.0.225 192.168.0.254 192.168.0.255

    C. Lembar Kerja

    1. Untuk IP address 127.2.2.1 tentukan

    a. Subnetmask:

    b. Networknya:

    c. Broadcastnya:

    2. Tentukan ip address dari 6 pc di sebuah lab apabila diberikan ip utama

    192.168.1.0/28

    PC1: PC4: PC2: PC5: PC3: PC6:

    3. Lakukan dengan teman sebelah anda, koneksikan pc yang anda gunakan

    dengan pc teman anda menggunakan ip : 192.168.123.0/24 dengan

    menggunakan blok ip yang berbeda dari kelompok yang lain.

  • Modul Praktikum Jaringan Komputer 15 Prodi Teknik Informatika UPN Veteran Yogyakarta

    A. TUJUAN PRAKTIKUM

    1. Memahami cara kerja jaringan

    2. Memahami simulasi antar paket data

    3. Dapat membuat suatu jaringan virtual dengan Packet Tracer

    B. DASAR TEORI

    1. SIMULASI JARINGAN

    Simulasi jaringan merupakan virtual reality simulation yang digunakan untuk menirukan

    tabiat dari proses dan system jaringan sesuai dengan dunia nyata. Berbagai percobaan

    dapat dilakukan dengan mengubah model pada simulasi. Penggunaan simulasi dapat

    membantu untuk menguji hal yang terlalu beresiko jika dilakukan secara nyata. Software

    aplikasi simulasi jaringan yang paling familiar yaitu Cisco Packet Tracer. Software

    buatan Cisco ini dapat mensimulasikan berbagai jaringan komputer dan komunikasi,

    seperti jaringan yang menggunakan kabel dan nirkabel (wireless).

    2. CISCO PACKET TRACER

    System Requirements Untuk mengintstall software ini dibutuhkan spesifikasi computer

    minimal : 1. CPU: Intel Pentium III 500 MHz or equivalent

    2. OS: Microsoft Windows dan Linux

    3. RAM: 256 MB Free

    4. Storage: 250 MB of free disk space

    5. Display resolution: 800 x 600

    6. Adobe Flash Player

    7. Language fonts supporting Unicode encoding (if viewing in languages

    other than English)

    8. Latest video card drivers and operating system updates

    3. Panel Pada Cisco Packet Tracer

    Modul IV

    SIMULASI JARINGAN

  • 16 Modul Praktikum Jaringan Komputer Prodi Teknik Informatika UPN Veteran Yogyakarta

    a. Menambahkan Device dan Menambah Komponen :

    Untuk menambahkan device ke area kerja maka dapat dilakukan langkah langkah

    sebagai berikut :

    a. Pilih salah satu device yang akan ditambahkan dengan cara klik iconnya

    b. Pilih salah satu jenis device yang akan ditambahkan dengan cara klik dan drag atau

    klik salah satu icon kemudian klik pada area kerja.

    Berikut ini salah satu contohnya kita akan menambahkan tiga PC, satu Router, satu

    Hub dan dihubungkan oleh kabel.

    b. Menambahkan 3 buah PC

    Dengan cara yang sama tambahkan sebuah router dan hub. Kita memilih menggunakan

    router jenis Router-PT-Empty ( artinya belum ada komponen yang terpasang). Untuk

    hub gunakan saja hub generic. Sehingga hasilnya seperti gambar dibawah ini.

    Saatnya menambahkan komponen ke router, untuk menambahkan komponen kita dapat

    melakukannya dengan klik pada icon router maka akan muncul seperti gambar di bawah

    ini, jangan lupa sebelum menambahkan komponen matikan dulu routernya.

  • Modul Praktikum Jaringan Komputer 17 Prodi Teknik Informatika UPN Veteran Yogyakarta

    Setelah komponen terpasang nyalakan lagi routernya.

    c. Menambahkan Kabel

    d. Mengatur IP address mengkoneksikan komputer (PC) :

    Untuk contoh kita akan menggunakan IP address kelas C tanpa subnetting dengan

    konfigurasi PC dan Router sebagai berikut :

    PC 0 : IP address 192.168.1.1 netmask 255.255.255.0 gateway 192.168.1.3

    PC 1 : IP address 192.168.1.2 netmask 255.255.255.0 gateway 192.168.1.3

    PC 2 : IP address 192.168.2.1 netmask 255.255.255.0 gateway 192.168.2.2

    Router : Fa0/0 192.168.1.3 netmask 255.255.255.0 (gateway bagi PC 0 dan PC 1)

    : Fa0/0 192.168.2.2 netmask 255.255.255.0 (gateway bagi PC 2)

    Mengatur IP pada PC dan memberi nama :

    a. Klik pada icon PC 0

    b. Klik pada tab desktop pilih IP Configuration

    c. Pilih static, isi IP address, sub netmask dan gateway

    d. Untuk memberi nama klik pada tab config kemudian isi nama pada display name,

    misalnya PC 192.168.1.1

  • 18 Modul Praktikum Jaringan Komputer Prodi Teknik Informatika UPN Veteran Yogyakarta

    Dengan cara yang sama setiing juga untuk PC yang lainnya

  • Modul Praktikum Jaringan Komputer 19 Prodi Teknik Informatika UPN Veteran Yogyakarta

    Mengatur IP pada router :

    a. Klik pada icon router klik pada tab config klik pada fast Ethernet 0/0 untuk fa 0/0

    kemudian isi IP address dan sub netmask. Jangan lupa klik on pada port status

    (pada pojok kanan atas) untuk mengaktifkan kartu jaringan (Ethernet).

    b. Gunakan cara yang sama untuk mengatur IP pada fa 0/1

    Setelah IP address telah dikonfigurasi semua maka tampak pada gambar diatas bahwa

    semua simpul telah terhubung yang ditandai dengan warnanya berubah menjadi hijau.

    Namun untuk memastikan apakah ketiga PC diatas benar-benar terhubung maka kita

    dapat mengetesnya dengan menggunakan perintah ping melalui command line atau

    dengan menggunakan icon Add Simple PDU (gambar amplop). Berikut ini contoh dan

    langkah langkahnya :

  • 20 Modul Praktikum Jaringan Komputer Prodi Teknik Informatika UPN Veteran Yogyakarta

    1) Melalui Command Line

    Misalkan mengetes dari PC 192.168.1.2 melakukan ping kepada PC 192.168.2.1.

    Klik pada icon PC 192.168.1.2, klik tab desktop klik Command prompt lalu

    ketikkan perintah berikut ping , ping 192.168.2.1

    Perintah ipconfig digunakan untuk melihat konfigurasi IP address komputer asal.

    Jika setelah dilakukan proses ping dan tampilannya seperti diatas maka kedua PC

    telah dapat berkomunikasi (terhubung) dengan baik

    2) Dengan mengirimkan paket PDU :

  • Modul Praktikum Jaringan Komputer 21 Prodi Teknik Informatika UPN Veteran Yogyakarta

    A. Tujuan Praktikum

    1. Mengenal apa itu mikrotik

    2. Mampu menginstalasi mikrotik sebagai router

    3. Mampu mengkonfigurasi jaringan mernggunakan mikrotik.

    B. Dasar Teori

    Mikrotik adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang produksi

    hardware dan software yang berhubungan dengan system jaringan komputer

    yang berkantor pusat di Latvia. Mikrotik didirikan pada tahun 1995 untuk

    mengembangkan router dan system ISP (Internet Service Protocol) nirkabel.

    Mikrotik dibuat oleh MikroTikls sebuah perusahaan di Latvia. Mikrotik

    awalnya ditujukan untuk perusahaan jasa layanan internet (PJI) atau Internet

    Service Provider (ISP) yang melayani pelanggannya menggunakan teknologi

    nirkabel atau wireless. Saat ini MikroTikls memberikan layanan kepada banyak

    ISP nirkabel untuk layanan akses internet dibanyak negara di dunia dan juga

    sangat populer di Indonesia. Mikrotik sekarang menyediakan hardware dan

    software untuk konektivitas internet di sebagian besar negara di seluruh dunia.

    Produk hardware unggulan mikrotik berupa router, switch, antena, dan

    perangkat produk lainnya. Sedangkan produk software unggulan mikrotik

    adalah Mikrotik RouterOS.

    Mikrotik RouterOS adalah system operasi dan perangkat lunak yang dapat

    digunakan untuk menjadikan komputer menjadi router network yang handal,

    mencakup berbagai fitur yang dibuat untuk IP network dan jaringan wireless,

    cocok digunakan oleh ISP dan provider hotspot. Untuk installasi Mikrotik tidak

    dibutuhkan piranti lunak tambahan atau komponen tambahan lain. Mikrotik

    didesain untuk mudah digunakan dan sangat baik digunakan untuk keperluan

    administrasi jaringan komputer seperti merancang dan membangun sebuah

    system jaringan komputer skala kecil hingga yang kompleks sekalipun.

    RouterBoard adalah router embedded produk dari mikrotik. Routerboard

    seperti sebuah PC mini yang terintegrasi karena dalam satu board tertanam

    prosesor, ram, rom, dan memori flash. Routerboard menggunakan OS

    RouterOS yang berfungsi sebagai router jaringan, bandwidth management,

    proxy server, dhcp, dns server, dan bisa juga berfungsi sebagai hotspot server.

    Ada beberapa seri routerboard yang juga bisa berfungsi sebagai wifi. Sebagai

    wifi access point, bridge, wds, ataupun sebagai wifi client. Seperti seri RB411,

    RB433, RB600. Dan sebagian besar ISP wireless menggunakan

    routerboarduntuk menjalankan fungsi wirelessnya baik sebagai ap ataupun

    client. Dengan routerboard anda bisa menjalankan fungsi sebuah router tanpa

    dibandingkan dengan pc yang diinstall RouterOS, routerboard ukuran lebih

    kecil, lebih kompak dan hemat listrik karena hanya menggunakan adaptor.

    Untuk digunakan di jaringan wifi bsia diapasang diatas tower dan menggunakan

    Modul V

    MIKROTIK DASAR

  • 22 Modul Praktikum Jaringan Komputer Prodi Teknik Informatika UPN Veteran Yogyakarta

    PoE sebagai sumber arusnya. Mikrotik pada standar perangkat keras

    berbasiskan PC dikenal dengan kestabilan, kualitas control dan fleksibilitas

    untuk berbagai jenis paket data dan penanganan proses rute atau lebih dikenal

    dengan istilah routing. Mikrotik yang dibuat sebagai router berbasiskan PC

    banyak bermanfaat untuk sebuah ISP yang ingin menjalankan beberapa

    aplikasi mulai dari hal yang paling ringan hingga tingkat lanjut. Contoh aplikasi

    yang dapat diterapkan dengan adanya mikrotik selain routing adalah aplikasi

    kapasitas akses (bandwidth) management, firewall, wireless access point

    (WiFi), backhaul link, system hotspot, Virtual Private Network (VPN) server dan

    masih banyak lainnya.

    Sistem Level Lisensi Mikrotik, mikrotik bukanlah perangkat lunak yang gratis jika

    anda ingin memanfaatkan secara penuh, dibutuhkan lisensi dari MikroTikls

    untuk dapat menggunakannya alias berbayar. Mikrotik dikenal dengan istilah

    Level pada lisensinya.

    Level 0 Tidak membutuhkan lisensi untuk menggunakannya dan penggunaan fitur hanya dibatasi selama 24 jam setelah instalasi dilakukan.

    Level 1 Pada level ini kamu dapat menggunakan sebagai fungsi routing standar saja dengan 1 pengaturan serta tidak memiliki limitasi waktu untuk menggunakannya.

    Level 3 Sudah mencakup level 1 ditambah dengan kemampuan untuk manajemen segala perangkat keras yang berbasiskan Kartu Jaringan atau Ethernet dan pengelolaan perangkat wireless tipe klien.

    Level 4 Sudah mencakup level 1 dan 3 ditambah dengan kemampuan untuk mengelola perangkat wireless tipe akses poin.

    Level 5 Mencakup level 1, 3, dan 4 ditambah dengan kemampuan mengelola jumlah pengguna hotspot yang lebih banyak.

    Level 6 Mencakup semua level dan tidak memiliki limitasi apapun.

    Sedangkan fitur yang bisa didapatkan ketika menggunakan mikrotik adalah

    Firewall dan NAT (Network Address Translation)

    Routing

    Data Rate Management

    Hotspot

    Point to Point Tunelling Protocols

    Simple Tunnels

    IPSec

    Web Proxy

    Caching DNS Client

    DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol)

    Monitoring

    SNMP

    Tools System

  • Modul Praktikum Jaringan Komputer 23 Prodi Teknik Informatika UPN Veteran Yogyakarta

    Adapun cara untuk mengakses mikrotik bisa dilakukan dengan tiga cara,

    yaitu:

    1. Via Console

    Mikrotik Router baik pada router os mauopun routerboard bisa

    diakses secara langsung menggunakan console maupun remote

    akses seperti putty dsb.

    2. Via Winbox

    Mikrotik juga bisa diakses menggunakan winbox, sebuah aplikasi

    berbasis gui yang khusus digunakan untuk mengkonfigurasi mikrotik

    router os maupun routerboard.

    3. Via Web

    Cara lain adalah mengaksesnya dari web browser melalui port 80.

    C. Langkah Praktikum

    a. Konfigurasi Via Console

    1) Mengecek identitas interface

    Untuk melihat berapa jumlah interface yang ada pada device.

    Menggunakan perintah [admin@mikrotik] > interface print

    Dan hasilnya :

    2) Merubah nama interface

    Merubah nama interface pada mikrotik dimaksudkan untuk

    memberikan identitas nic sehingga user lebih mudah mengidentifikasi

    apabila nantinya ditemukan kesalahan konfigurasi.

    Untuk merubah bisa menggunakan perintah [admin@mikrotik] > interface set 0 name=internet

    [admin@mikrotik] > interface set 1 name=local

    0 dan 1 adalah flags no dari interface yang menjadi acuan agar bisa

    dilakukan perubahan. Untuk hasil perubahannya bisa dilihat

    menggunakan perintah [admin@mikrotik] > interface print

    Dan hasilnya

  • 24 Modul Praktikum Jaringan Komputer Prodi Teknik Informatika UPN Veteran Yogyakarta

    3) Menambahkan ip address untuk masing-masing interface

    Untuk menambahkan ip address bisa menggunakan perintah

    [admin@mikrotik] > ip address add address=192.168.123.1/24

    interface=local

    [admin@mikrotik] > ip address add address=172.16.16.101/24

    interface=internet

    Hasilnya adalah sebagai berikut

    4) Menambahkan default gateway

    Default gateway merupakan gerbang yang nantinya akan

    menghubungkan dengan jaringan yang lain, untuk mengkonfigurasi

    gateway pada mikrotik menggunakan perintah [admin@mikrotik] > ip route add gateway=172.16.16.1

    Dan hasilnya adalah sebagai berikut

    5) Menambahkan DNS

    DNS atau domain name server adalah alamat dimana semua ip yang

    ada di internet diterjemahkan menjadi sebuah nama yang lebih

    mudah diingat. Untuk menambah konfigurasi DNS menggunakan

    perintah [admin@mikrotik] > ip dns set server=203.130.238.84

    Dan hasilnya adalah

    6) Menambahkan NAT

    NAT atau Network Address Translation merupakan metode untuk

    menghemat penggunaan ip yang sifatnya terbatas di internet. Dan

    rule yang digunakan untuk menghemat menggunakan masquerade.

    Masquerade bekerja terhadap ip local yang ditopengi sehingga bisa

    terbaca layaknya ip public dengan tujuan agar bisa mengakses ke

    jaringan luar. Perintah untuk menambahkan nat

  • Modul Praktikum Jaringan Komputer 25 Prodi Teknik Informatika UPN Veteran Yogyakarta

    [admin@mikrotik] > ip firewall nat add chain=srcnat

    action=masquerade out-interface=internet

    Maksud dari perintah di atas adalah memberikan firewall berupa nat

    dengan aksi masquerade apabila akan melewati interface internet.

    7) Tes koneksi

  • Modul Praktikum Jaringan Komputer 27 Prodi Teknik Informatika UPN Veteran Yogyakarta

    A. TUJUAN PRAKTIKUM

    Setelah melakukan praktikum, diharapkan praktikan mampu untuk :

    1. Mengetahui konsep ROUTING.

    2. Memahami konsep IP TABLE.

    3. Mampu membuat STATIC dan DYNAMIC routing.

    4. Mampu mengimplementasikan pada jaringan.

    B. Dasar Teori

    Router adalah sebuah perangkat yang digunakan didalam jaringan komputer dan

    mempunyai fungsi sebagai penghubung serta bertujuan untuk meneruskan paket

    data antara dua atau lebih jaringan yang berbeda agar keduanya dapat saling

    berkomunikasi. Semisal menghubungkan dua jaringan komputer yang berbeda

    kelas IP nya, jadi jika jaringan A mengunakan IP 192.168.1.2/24 (kelas C) serta

    jaringan B mengunakan IP 10.127.11.22/16 (kelas A), keduanya akan saling

    terhubung dengan adanya router sebagai jembatan ditengah-tengahnya. Lihat

    gambar berikut :

    Secara umum,routerdibagi menjadi dua buah jenis, yakni:

    Static router (router statis): adalah sebuah router yang memiliki tabel routing

    statis yang di setting secara manual oleh para administrator jaringan.

    Modul VI

    R O U T I N G

  • 28 Modul Praktikum Jaringan Komputer Prodi Teknik Informatika UPN Veteran Yogyakarta

    Dynamic router (router dinamis): adalah sebuah router yang memiliki dan

    membuat tabel routing dinamis, dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan

    juga dengan saling berhubungan dengan router lainnya.

    Selain hal di atas Router juga ada dua bentukyaitu:

    PC Router

    Router yang di buat dengan memanfaatkan PC atau komputer yang didalamnya

    di install dengan sistem operasi yang dapat difungsikan sebagai Router .

    Router Pabrikan

    Router yang diproduksi oleh sebuah pabrik perangkat jaringan komputer. Semisal

    Routerboard pabrikan Mikrotik, dan CISCO router yang diproduksi oleh CISCO.

    C. Peralatan Praktikum

    a. Personal Computer

    b. Kabel UTP

    c. Konektor RJ45

    d. Sistem Operasi

    e. NIC

    D. Langkah Praktikum

    Static Routing Packet Tracer

    1. Buatlah jaringan beberapa komputer dengan berbeda kelas / subnetting.

    2. Setiap jaringan koneksikan dengan seperangkat router.

    3. Koneksikan router router tersebut.

  • Modul Praktikum Jaringan Komputer 29 Prodi Teknik Informatika UPN Veteran Yogyakarta

    4. Setting interface router sekelas dengan jaringan yang terkoneksi.

    5. Setting interface router yang terkoneksi dengan router menggunakan ip yang

    sekelas untuk masing masing router.

    6. Jadikan ip interface terdekat degan jaringan menjadi ip gateway client.

    7. Setting masing masing router, pada pilihan Routing - Static.

    8. Isikan kolom network pada kolom ini diisi alamat ipnetwork dari jaringan

    yang ingin kita koneksikan, Mask ip Netmask yang ada pada jaringan yang

    kita tuju, next hop adalah alamat ip interface router yang terkoneksi ke

    router lain, pada router jaringan yang kita tuju.

  • 30 Modul Praktikum Jaringan Komputer Prodi Teknik Informatika UPN Veteran Yogyakarta

    9. Uji koneksi.

    Dinamic Routing (RIP)

    Dalam pemhimplementasian RIP ini akan digunakan tiga buah router cisco,

    yaitu Router Kantor Pusat, Router Cabang A, dan Router Cabang B. masing-masing

  • Modul Praktikum Jaringan Komputer 31 Prodi Teknik Informatika UPN Veteran Yogyakarta

    router memiliki satu buah client. Sekarang mari kita konfigurasi masing-masing

    router dengan menggunakan RIP versi 2:

    Router Cabang A :

    Router#configure terminal

    Router(config)#interface fastEthernet 0/0

    Router(config-if)#ip address 192.168.10.1 255.255.255.0

    Router(config)#interface fastEthernet 0/1

    Router(config-if)#ip address 192.168.20.1 255.255.255.0

    Router(config)#router rip

    Router(config-router)#version 2

    Router(config-router)#network 192.168.10.0

    Router(config-router)#network 192.168.20.0

    Router Kantor Pusat :

    Router#configure terminal

    Router(config)#interface fastEthernet 0/0

    Router(config-if)#ip address 192.168.20.2 255.255.255.0

    Router(config)#interface fastEthernet 1/0

    Router(config-if)#ip address 192.168.30.1 255.255.255.0

    Router(config)#interface fastEthernet 2/0

    Router(config-if)#ip address 192.168.40.1 255.255.255.0

    Router(config)#router rip

    Router(config-router)#version 2

    Router(config-router)#network 192.168.20.0

    Router(config-router)#network 192.168.30.0

    Router(config-router)#network 192.168.40.0

    Router Cabang B:

    Router#configure terminal

    Router(config)#interface fastEthernet 0/0

    Router(config-if)#ip address 192.168.30.2 255.255.255.0

    Router(config)#interface fastEthernet 0/1

    Router(config-if)#ip address 192.168.60.1 255.255.255.0

    Router(config)#router rip version 2

    Router(config-router)#network 192.168.30.0

    Router(config-router)#network 192.168.60.0

  • 32 Modul Praktikum Jaringan Komputer Prodi Teknik Informatika UPN Veteran Yogyakarta

    Memverifikasi Routing Tabel RIP

    Router Cabang A :

    Router#show ip route

    C 192.168.10.0/24 is directly connected, FastEthernet0/0

    C 192.168.20.0/24 is directly connected, FastEthernet0/1

    R 192.168.30.0/24 [120/1] via 192.168.20.2, 00:00:25, FastEthernet0/1

    R 192.168.40.0/24 [120/1] via 192.168.20.2, 00:00:25, FastEthernet0/1

    R 192.168.60.0/24 [120/2] via 192.168.20.2, 00:00:25, FastEthernet0/1

    Router Kantor Pusat :

    Router#show ip route

    R 192.168.10.0/24 [120/1] via 192.168.20.1, 00:00:26, FastEthernet0/0

    C 192.168.20.0/24 is directly connected, FastEthernet0/0

    C 192.168.30.0/24 is directly connected, FastEthernet1/0

    C 192.168.40.0/24 is directly connected, FastEthernet2/0

    R 192.168.60.0/24 [120/1] via 192.168.30.2, 00:00:20, FastEthernet1/0

    Router Cabang B:

    Router#show ip route

    R 192.168.10.0/24 [120/2] via 192.168.30.1, 00:00:01, FastEthernet0/0

    R 192.168.20.0/24 [120/1] via 192.168.30.1, 00:00:01, FastEthernet0/0

    C 192.168.30.0/24 is directly connected, FastEthernet0/0

    R 192.168.40.0/24 [120/1] via 192.168.30.1, 00:00:02, FastEthernet0/0

    C 192.168.60.0/24 is directly connected, FastEthernet0/1

  • Modul Praktikum Jaringan Komputer 33 Prodi Teknik Informatika UPN Veteran Yogyakarta

    OSPF (Open Shortest Path First)

    Karakteristik Open Shortest Path First (OSPF):

    1. Protokol routing link-state.

    2. Merupakan open standard protokol routing yang dijelaskan di RFC 2328.

    3. Menggunakan algoritma SPF untuk menghitung cost terendah.

    4. Update routing dilakukan secara floaded saat terjadi perubahan topologi

    jaringan.

    5. OSPF adalah linkstate protokol dimana dapat memelihara rute dalam

    dinamik

    network struktur dan dapat dibangun beberapa bagian dari subnetwork.

    6. OSPF lebih effisien daripada RIP.

    7. Antara RIP dan OSPF menggunakan di dalam Autonomous System ( AS ).

    8. Menggunakan protokol broadcast.

    9. Membutuhkan waktu CPU dan memori yang besar

    10. Tidak menyebabkan routing loop

    11. Dapat membentuk heirarki routing menggunakan konsep area

    12. Cepat mengetahui perubahan pada jaringan

    13. Dapat menggunakan beberapa metrik

  • 34 Modul Praktikum Jaringan Komputer Prodi Teknik Informatika UPN Veteran Yogyakarta

    Cara Kerja OSPF

    OSPF bekerja dengan link-state protocol yang memungkinkan untuk

    membentuk tabel routing secara hirarki. Sebelum berlanjut ke dalamnya,

    perlu dijelaskan sedikit istilah-istilah umum dalam OSPF, yaitu :

    1. Area

    Area yaitu letak dimana berada sebuah kumpulan network, router dan host

    biasa. Area yang dimaksud di sini bukan area yang berarti area fisik.

    2. Backbone

    Backbone adalah area yang khusus dimana area-area saling

    terhubungkan. Seluruh area yang ada, harus terhubung ke backbone.

    3. Stub Area

    Adalah area dimana hanya terdapat satu buah gateway / router, tidak ada

    alternatif lainnya. OSPF bekerja dengan membentuk sebuah peta network

    yang dipelajari berdasarkan informasi dari router-router yang berada

    dalam neighbour. Peta tersebut akan berpusat pada local host. Dari

    localhost host tersebut akan ada cost untuk menuju network lain yang

    ditentukan dari hasil perhitungan. Untuk memudahkan penggambarannya,

    mari kita bangun sebuah network imaginer demikian :

    Keterangan

    Router 1 terhubung ke subnet 10 dan 11

    Router 2 terhubung ke subnet 11 dan 12

    Router 3 terhubung ke subnet 12 dan 15

    Router 4 terhubung ke subnet 13 dan 15

    Router 5 terhubung ke subnet 14 dan 15

  • Modul Praktikum Jaringan Komputer 35 Prodi Teknik Informatika UPN Veteran Yogyakarta

    Pertama-tama network diatas akan dibagi menjadi beberapa area, yaitu :

    Area 1 : 10 ( stub area karena hanya mempunyai 1 router )

    Area 2 : 11 dan 12

    Area 3 : 13 , 14 dan 15

    Dan masing-masing router mempunyai neighbour :

    Router 1 mempunyai neighbour router 2

    Router 2 mempunyai neighbour router 1 dan 3

    Router 3 mempunyai neighbour router 2, 4 dan 5

    Router 4 mempunyai neighbour router 3 dan 5

    Router 5 mempunyai neighbour router 3 dan 4

    Router 1 menggambarkan peta network seperti demikian :

    Gambar Peta Jaringan

    Sebagai localhost, router 1 bernilai 0. Lalu router 2 yang behubungan secara direct

    dengan router 1 diberikan cost 10 ( 0 + 10 ). Lalu dari router 2 berhubungan dengan

    router 3 yang bernilai 20 ( 0 + 10 + 10 ) dan pada akhirnya router 4 dan 5 bernilai

    30. Masing-masing link bernilai 10, yang berarti apabila link tersebut dilewati, maka

    harganya harus ditambahkan 10. Seperti pada contoh router 2 yang bernilai 20

    merupakan hasil pertambahan 0 + 10 + 10. Lalu pada bagian paling bawah dari

    gambar, ada router 4 dan 5 yang bernilai 40. Hal ini disebabkan router 4 bisa

    berhubungan lansung dengan 5 tanpa melalui router 3 dan itu akan menambah cost

    sebanyak 10 lagi. Demikian juga yang terjadi pada router 5 yang bisa dicapai

    melalui router 4, tanpa router 3. Namun pada akhirnya, cost terrendahlah yang

    dipilih dalam tabel routing. Yaitu yang bernilai 30 sedangkan 40 dibuang.

  • Modul Praktikum Jaringan Komputer 37 Prodi Teknik Informatika UPN Veteran Yogyakarta

    A. TUJUAN PRAKTIKUM

    1. Dengan praktikum dalam modul ini, mahasiswa diharapkan mendapatkan informasi

    tentang bagaimana firewall dan pengaturannya dengan iptables.

    2. Mahasiswa dapat memahami konsep dan cara kerja firewall.

    3. Mahasiswa dapat mengetahui fungsi dari firewall.

    4. Mahasiswa dapat mengenal jenis-jenis firewall.

    5. Mahasiswa dapat melakukan konfigurasi iptables.

    B. DASAR TEORI

    1. Pengertian Firewall

    Pada saat PC kita berhubungan satu sama lain, akan kita temui satu persoalan baru,

    yaitu bagaimana agar kita tidak kedatangan tamu tak diundang. Untuk itulah kita buat firewall.

    Lalu apa itu firewall? Firewall atau dinding api' merupakan suatu cara melindungi

    sistem, baik dari orang-orang yang tidak berhak maupun dari komputer lain yang mengandung

    virus. Firewall adalah suatu cara untuk membatasi informasi yang dibolehkan masuk dan keluar

    dari jaringan lokal kita. Umumnya, host firewall terhubung ke Internet dan LAN lokal kita, dan

    akses LAN ke Internet hanya melalui firewall.

    Mengapa diberi nama firewall? Mungkin itu pertanyaan yang pertama kali muncul ketika

    membaca suatu artikel tentang keamanan, baik di Windows, Linux maupun Sistem Operasi apa

    saja. Menurut istilah konstruksi bangunan, firewall adalah sebuah struktur yang dibuat untuk

    mencegah penyebaran api. Hampir senada dengan istilah awalnya, firewall bertujuan untuk

    menjaga lan dari api akses yang tidak diinginkan dari internet. Disamping agar pengguna lan

    tidak sembarangan mengeluarkan api aksesnya ke Internet. Dengan kata lain firewall dibuat

    untuk membatasi antara dua dunia (LAN dan Internet).

    2. Jenis-Jenis Firewall

    Terdapat dua firewall dasar pada Linux, yaitu packet filter (filtering firewalls) dan proxy

    servers. Dari tiap-tiap tipe firewall tersebut, masing-masing dibagi dalam dua sub tipe. Firewall

    packet filter di bagi dalam dua sub tipe :

    1) Forwarding, firewall ini berfungsi untuk meneruskan paket atau tidak berdasarkan filter yang

    diberikan.

    2) Masquerading, firewall ini akan menulis ulang alamat sumber dan tujuan.

    3) Firewall proxy servers dibagi dua sub tipe :

    4) Standard, client terhubung pada satu port tertentu dan kemudian proxy meneruskannya ke

    keluar melalui port yang lain.

    5) Transparent, dengan firewall ini client tidak menggunakan port khusus, namun software

    firewall proxy akan secara transparan akan meneruskannya ke keluar.

    Modul VII

    FIREWALL DASAR

  • 38 Modul Praktikum Jaringan Komputer Prodi Teknik Informatika UPN Veteran Yogyakarta

    Dalam modul ini kami akan menjelaskan tentang firewall menggunakan packet filter. Sedangkan

    untuk proxy dijelaskan dilain bab.

    3. Packet Filtering Firewalls

    Packet filter adalah sebuah software yang memeriksa header dari packet ketika paket

    tersebut lewat, dan memutuskan tindakan apa yang dilakukan terhadap paket tersebut. Apakah

    paket tersebut di-DROP (misal dengan menghapus paket tersebut), ACCEPT (misal, paket

    tersebut diteruskan ke tujuannya), atau hal lain yang lebih kompleks.

    Pada Linux, packet filtering ditanamkan pada kernel (sebagai suatu modul kernel, atau

    digabungkan ke dalam kernel) yang dimulai sejak masih ber-versi 1.1.

    Gambaran untuk packet filter ini hampir sama dengan apa yang dikerjakan oleh router,

    yaitu sama-sama mengubah informasi header paket data. Namun bedanya router hanya

    mengubah informasi TTL dan Checksum-nya, namun untuk packet filter akan mengubah

    destination dan source address dari paket, sehingga seolah-olah jika ada paket yang datang

    dari jaringan lokal dalam akan dikirimkan ke luar jaringan dengan menggunakan alamat IP

    komputer yang bertindak sebagai firewall packet filter.

    4. Perjalanan Paket Melintasi Filter

    Terdapat tiga daftar aturan pada tabel filter. Daftar-daftar ini disebut firewall chains

    atau chains. Ketiga chains tersebut adalah input, output dan forward. Chains tersebut tersusun

    kurang lebih sebagai berikut:

    Ketika paket melewati salah satu chains, maka chains akan dilihat untuk menentukan

    takdir dari paket tersebut. Jika menurut chains paket tersebut harus di-DROP maka paket

    akan dihapus, begitu juga sebaliknya jika menurut chains paket tersebut di-ACCEPT maka

    paket tersebut akan melanjutkan perjalanannya.

    Jadi chains sebenarnya merupakan daftar aturan-aturan. Tiap aturan mengatur tindakan

    apa yang akan dilakukan terhadap sebuah paket berdasarkan header dari paketnya. Jika aturan

  • Modul Praktikum Jaringan Komputer 39 Prodi Teknik Informatika UPN Veteran Yogyakarta

    pertama tidak cocok dengan header paket maka akan dilanjutkan dengan aturan berikutnya,

    begitu seterusnya. Hingga apabila tidak ada lagi aturan yang sesuai dengan header paket maka

    kernel akan melihat pada chains policy, yang berisi aturan/kebijakan umum tentang tindakan

    terhadap suatu paket. Pada kebanyakan sistem, chains policy biasanya akan men-DROP paket

    tersebut.

    5. Packet Filtering Firewalls Dengan Iptables

    Iptables merupakan paket program yang disertakan secara default oleh banyak distro

    bersama dengan kernel versi 2.4.x sampai dengan kernel terbaru. Pada iptables nantinya kita

    akan banyak berhubungan dengan aturan-aturan (rules) yang menentukan tindakan apa yang

    akan dilakukan terhadap sebuah paket. Aturan-aturan ini dimasukkan dan dihapus pada tabel

    packet filtering yang terdapat pada kernel. Sekedar mengingatkan kernel adalah jantung

    sistem operasi yang terus berada pada memori sejak komputer booting hingga komputer

    dimatikan. Sehingga aturan apapun yang kita tentukan akan hilang pada saat terjadi rebooting,

    namun demikian terdapat beberapa cara agar aturan-aturan yang telah kita buat dapat

    dikembalikan pada saat Linux booting, antara lain :

    a. Menggunakan perintah iptables-save, untuk menyimpan aturan-aturan yang telah

    ditentukan dalam sebuah file, dan iptables-restore, untuk memanggil file aturan yang

    telah dibuat.

    b. Meletakkannya pada sebuah skrip yang akan berjalan pada saat inisialisasi Linux. Misal

    mengetikkan semua aturan pada /etc/rc/local.

    C. LANGKAH PRAKTIKUM

    Pada praktikum kali ini kita akan belajar menggunakan iptables untuk menyaring paket

    yang masuk, keluar dan melewati komputer kita. Harap dipahami bahwa perintah dibawah ini

    merupakan perintah dasar, karena banyak sekali yang bisa digali dari perintah iptables.

    Sedangkan yang akan kita pelajari adalah sebagai berikut:

    1. Menyiapkan, menyalakan dan mematikan iptables.

    2. Melihat daftar aturan pada chains.

    3. Menolak semua paket yang masuk atau keluar.

    4. Menolak paket berdasarkan alamat IP.

    5. Menolak paket berdasarkan protokol dan port.

    6. Menghapus aturan pada chains.

    7. Menyimpan dan mengembalikan aturan pada chains.

    8. Merubah kebijakan umum chains.

    a. Menyiapkan, Menyalakan dan Mematikan Service Iptables

    Sebelum praktikum dimulai alangkah baiknya megecek dahulu installasi iptables pada

    komputer Anda.

    $ sudo dpkg -l | grep iptables

  • 40 Modul Praktikum Jaringan Komputer Prodi Teknik Informatika UPN Veteran Yogyakarta

    ii iptables 1.3.3-

    2ubuntu4 Linux kernel 2.4+ iptables administration to

    Anda harus mengaktifkan IP_FORWARDING, dengan cara memberi nilai '1' pada file

    ip_forward

    $ sudo echo "1" > /proc/sys/net/ipv4/ip_forward

    atau dengan mengeditnya sebagai berikut:

    $ sudo nano /proc/sys/net/ipv4/ip_forward

    Kemudian untuk menyalakan service-nya adalah sebagai berikut:

    $ sudo /etc/init.d/iptables start

    Atau

    $ sudo service iptables start

    Sedangkan untuk mematikan service iptables perintahnya adalah sebagai berikut:

    $ sudo /etc/init.d/iptables stop

    Anda juga dapat mematikan lalu menyalakan kembali (restart) service tersebut dengan

    perintah:

    $ sudo /etc/init.d/iptables restart

    b. Melihat Daftar Aturan Pada Chains

    Sebelum melakukan penyaringan paket pada sistem, kita terlebih dahulu melihat aturan

    apa saja yang telah / sedang berjalan dan policy (kebijakan umum) dari suatu chains.

    Perintah berikut contoh hasilnya adalah sebagai berikut:

    $ sudo iptables -L

    Chain INPUT (policy ACCEPT)

    target prot opt source destination

    RH-Firewall-1-INPUT all -- anywhere anywhere

    Chain FORWARD (policy ACCEPT)

    target prot opt source destination

    RH-Firewall-1-INPUT all -- anywhere anywhere

    Chain OUTPUT (policy ACCEPT)

    target prot opt source destination

    c. Menolak Semua Paket Yang Masuk / Keluar

    Untuk menolak semua paket yang masuk ke dalam sistem, maka kita perlu menambah

    aturan ke dalam chains input untuk men-DROP semua paket, sehingga perintahnya

    adalah:

    $ sudo iptables -A INPUT -j DROP

    Selanjutnya coba hubungi komputer bersangkutan (dalam hal ini alamatnya 192.168.195.1

    atau salahjurusan.com) dari komputer lain, misal dengan program ping, maka akan muncul

    hasil berikut setelah Anda menekan CTRL+C

  • Modul Praktikum Jaringan Komputer 41 Prodi Teknik Informatika UPN Veteran Yogyakarta

    $ sudo ping 192.168.123.1

    PING 192.168.123.2 (192.168.123.2) 56(84) bytes of data.

    --- 192.168.123.2 ping statistics ---

    3 packets transmitted, 0 received, 100% packet loss, time 2032ms

    Sedangkan jika Anda ingin menolak semua paket keluar dari sistem, maka mirip dengan

    perintah diatas hanya saja chainnya diganti dengan OUTPUT, efeknya tidak jauh berbeda.

    $ sudo iptables -A OUTPUT -j DROP

    Untuk penolakan yang lebih sopan Anda dapat menggunakan aksi (-j) REJECT,

    misal:

    $ sudo iptables -A OUTPUT -j REJECT

    Maka hasil ping ke komputer yang bersangkutan akan tampak sebagai berikut:

    $ ping 192.168.123.2

    PING 192.168.123.2 (192.168.123.2) 56(84) bytes of data.

    ping: sendmsg: Operation not permitted

    ping: sendmsg: Operation not permitted

    ping: sendmsg: Operation not permitted

    --- 192.168.123.2 ping statistics ---

    3 packets transmitted, 0 received, 100% packet loss, time 5013ms

    d. Menolak Paket Berdasarkan Alamat IP

    Tentunya jika kita memakai perintah sebelumnya akan sama halnya dengan filter tanpa

    lubang, karena tidak ada paket yang bisa masuk ke siatem. Untuk lebih spesifik kita dapat

    menyaring berdasarkan alamat ip. Misalkan ada sebuah komputer beralamat ip

    192.168.195.11 yang selalu mengganggu komputer kita, untuk menyiasatinya kita bisa

    menggunakan perintah berikut:

    $ sudo iptables -A INPUT -s 192.168.123.11 -j DROP

    Opsi -s diatas berarti source atau sumber paket.

    Jika kita lihat pada daftar list chains akan muncul hasil sebagai berikut.

    $ sudo iptables -L

    Chain INPUT (policy ACCEPT)

    target prot opt source destination

    DROP all -- 192.168.123.11 anywhere

    Chain FORWARD (policy ACCEPT)

    target prot opt source destination

    Chain OUTPUT (policy ACCEPT)

    target prot opt source destination

  • 42 Modul Praktikum Jaringan Komputer Prodi Teknik Informatika UPN Veteran Yogyakarta

    Selain dengan menggunakan alamat IP, Anda juga dapat menggunakan nama domain

    (ingat kembali DNS!!) (walaupun hal ini sebenarnya tidak disarankan) dan subnet (contoh :

    192.168.231.0/24). Misalkan Anda tidak ingin paket yang berasal dari www.xxx.com masuk

    ke komputer Anda, dan Anda tidak tahu alamat IP-nya maka Anda dapat menggunakan

    perintah sebagai berikut:

    $ sudo iptables -A INPUT -s www.xxx.com -j DROP

    Demikian halnya pula dengan chains OUTPUT, bedanya disini adalah opsi -s (source)

    diganti dengan -d (destination). Gunanya misalkan Anda tidak ingin orang mengakses

    www.saru.com maka dapat menerapkan aturan sebagai berikut:

    $ sudo iptables -A OUTPUT -d www.saru.com -j DROP

    e. Menolak Paket Berdasarkan Protokol Dan Port

    Protokol yang biasa digunakan diantaranya adalah UDP, TCP dan ICMP. TCP (Transfer

    Control Protocol) digunakan oleh Web Server, File Server, Proxy Server, dll. UDP (User

    Datagram Protocol) digunakan oleh dns dan snmp. Sementara ICMP (Internet Control

    Message Protocol) digunakan oleh perintah ping dan traceroute. Untuk daftar protocol yang

    lebih lengkap Anda dapat melihatnya dalam file /etc/protocols.

    $ sudo cat /etc/protocols

    Contoh kasus, misalkan Anda ingin sebuah server dns hanya menerima paket data dengan

    protokol UDP maka Anda dapat mengetikkan peintah berikut:

    $ sudo iptables -A INPUT -p tcp -j DROP

    $ sudo iptables -A INPUT -p icmp -j DROP

    Jika Anda mengetikkan perintah diatas, maka Anda tidak bisa melakukan ping, dan

    semua jenis service dengan protokol icmp dan tcp akan di-DROP, kecuali DNS dan SNMP

    (karena menggunakan protokol UDP). Selain dengan nama protokol Anda juga dapat

    memasukkan nomor dari protokol tersebut (bisa Anda lihat dalam /etc/protocols).

    iptables -A INPUT -p -j DROP

    Untuk lebih spesifik kita bisa menambahkan nomor port dari protokol yang ingin kita DROP.

    Sekedar mengingatkan semua service pada server mengikat satu nomor port. Web Server

    pada port 80 (ada juga yang memakai port 8080), Ftp Server pada port 21, Ssh Server

    mengikat port 22, dst. Misal kita ingin server bisa digunakan untuk semua service kecuali

    browsing maka anda bisa menggunakan perintahnya, sebagai berikut:

    $ sudo iptables -A INPUT -p tcp --dport http -j DROP

  • Modul Praktikum Jaringan Komputer 43 Prodi Teknik Informatika UPN Veteran Yogyakarta

    Selain dengan nama service yang berada pada port tersebut, kita juga bisa

    menggunakan nomor port.

    iptables -A INPUT -p --dport -j DROP

    Jadi perintah diatas ekivalen dengan

    $ sudo iptables -A INPUT -p 6 --dport 80 -j DROP

    Daftar nomor port beserta nama service yang berjalan pada port tersebut dapat dilihat

    dalam /etc/services.

    f. Menghapus Aturan

    Setidaknya terdapat tiga cara untuk menghapus aturan pada chains.

    Menghapus Semua Aturan

    Untuk menghapus semua aturan pada semua chains maka kita dapat menggunakan

    opsi F sebagai berikut:

    $ sudo iptables -F

    Mengganti Opsi A Dengan D

    Pada berbagai contoh diatas, jika kita ingin menambahkan sebuah aturan, tentunya kita

    berikan opsi -A (add/menambahkan), misalkan aturan seperti berikut:

    $ sudo iptables -A INPUT -p tcp -j DROP

    Maka untuk menghapus aturan tersebut diatas kita dapat menggunakan opsi D

    (delete/hapus), sebagai berikut:

    $ sudo iptables -D INPUT -p tcp -j DROP

    Menghapus Berdasarkan Urutan Aturan

    Selain kedua cara diatas ada yang lebih mudah lagi, yaitu dengan melihat nomor urut

    aturan, misalkan pada daftar aturan terdapat aturan sebagai berikut:

    $ sudo iptables -L

    Chain INPUT (policy ACCEPT)

    target prot opt source destination

    DROP tcp -- anywhere anywhere

    DROP tcp -- anywhere anywhere tcp dpt:http

    DROP icmp -- anywhere anywhere

    Chain FORWARD (policy ACCEPT)

    Target prot opt source destination

    Chain OUTPUT (policy ACCEPT)

    target prot opt source destination

  • 44 Modul Praktikum Jaringan Komputer Prodi Teknik Informatika UPN Veteran Yogyakarta

    Dan kita ingin menghapus aturan untuk men-DROP paket icmp agar bisa di-ping

    dari komputer lain maka kita dapat gunakan perintah sebagai berikut:

    iptables -D INPUT/OUTPUT

    $ sudo iptables -D INPUT 3

    Angka 3 didapat dari urutan aturan didalam daftar tersebut pada chains INPUT.

    g. Menyimpan Dan Mengembalikan Aturan

    Setelah Anda membuat aturan-aturan yang Anda tentukan maka Anda dapat

    menyimpannya ke dalam sebuah file dengan perintah :

    iptables-save > /direktori/nama_file

    $ sudo iptables-save > /root/aturanku

    File aturan akan dibuat pada direktori tersebut. Apabila anda ingin file firewall yang

    tersimpan tersebut aman (tidak dapat dibuka oleh user lain), anda dapat

    menempatkannya pada direktori /root/ dan anda berikan permission 600 (ingat kembali

    permission pada Perintah Dasar!!...). Untuk mengaktifkannya kembali pada firewall,

    ketikkan perintah berikut :

    iptables-restore < /direktori/namafile

    $ sudo iptables-restore < /root/aturanku

    Dimana perintah diatas akan mengembalikan semua setting yang telah Anda buat ke

    dalam tabel firewall pada kernel. Anda juga dapat meletakkan perintah diatas pada file

    /etc/rc.local agar setiap start-up Linux, semua aturan akan tetap terjaga.

    h. Merubah Kebijakan Umum Chains

    Kebijakan umum dijalankan ketika paket yang melalui firewall tidak memenuhi kriteria

    yang ada pada suatu chain. Misal terdapat daftar aturan sebagai berikut.

    $ sudo iptables -L

    Chain INPUT (policy ACCEPT)

    target prot opt source destination

    DROP all -- 192.168.123.11 anywhere

    DROP tcp -- 192.168.123.11 anywhere tcp

    dpt:http

    Chain FORWARD (policy ACCEPT)

    target prot opt source destination

    Chain OUTPUT (policy ACCEPT)

    target prot opt source destination

  • Modul Praktikum Jaringan Komputer 45 Prodi Teknik Informatika UPN Veteran Yogyakarta

    Policy untuk semua chain diatas adalah ACCEPT, jadi jika terdapat paket yang masuk ke

    sistem yang bersangkutan dan berasal dari 192.168.231.22 maka paket tersebut akan di-

    ACCEPT, karena alamat 192.168.231.22 tidak ditentukan secara eksplisit pada daftar

    aturan, sehingga mengikuti kebijakan umum.

    Policy ini berkaitan erat dengan desain keamanan jaringan. Pada keamanan jaringan

    komputer terdapat dua prinsip dasar.

    a. Menutup Semua Pintu Akses Masuk Dan Membuka Hanya Yang Diperlukan.

    Dalam persepsi firewall ini berarti membuat policy menjadi DROP dan kemudian

    menentukan aturan paket seperti apa saja yang diperbolehkan masuk (ACCEPT).

    b. Membuka Semua Pintu Akses Masuk Dan Menutup Hanya Yang Diperlukan.

    Dalam persepsi firewall ini berarti membuat policy menjadi ACCEPT dan kemudian

    menentukan aturan paket seperti apa saja yang ditolak (DROP).

    Sekilas kedua hal diatas tampak sama, walaupun sebenarnya banyak perbedaan.

    Administrator jaringan yang mahir, biasa menggunakan prinsip pertama. Jika Anda belum

    terbiasa, Anda bisa menggunakan prinsip kedua.

    Untuk mengubah kebijakan diatas caranya adalah dengan mengedit file

    /etc/sysconfig/iptables dan mengubah kebijakan ACCEPT menjadi DROP untuk

    prinsip pertama dan merubah DROP menjadi ACCEPT untuk prinsip kedua.

    D. LEMBAR KERJA

    1. Untuk melakukan percobaan ini perhatikan konfigurasi penomoran IP untuk

    jaringan dengan 30 komputer berikut ini:

    1 Kelompok = 5 Orang Vertikal

    192.168.1.1 192.168.2.1 192.168.3.1 192.168.4.1 192.168.5.1 192.168.6.1

    192.168.1.2 192.168.2.2 192.168.3.2 192.168.4.2 192.168.5.2 192.168.6.2

    192.168.1.3 192.168.2.3 192.168.3.3 192.168.4.3 192.168.5.3 192.168.6.3

    192.168.1.4 192.168.2.4 192.168.3.4 192.168.4.4 192.168.5.4 192.168.6.4

    192.168.1.5 192.168.2.5 192.168.3.5 192.168.4.5 192.168.5.5 192.168.6.5

  • 46 Modul Praktikum Jaringan Komputer Prodi Teknik Informatika UPN Veteran Yogyakarta

    Dengan komputer ber-IP 192.168.x.1 mempunyai IP Aliasing sebagai berikut:

    IP IP Aliasing

    192.168.1.1 192.168.10.1

    192.168.2.1 192.168.10.2

    192.168.3.1 192.168.10.3

    192.168.4.1 192.168.10.4

    192.168.5.1 192.168.10.5

    192.168.6.1 192.168.10.6

    2. Komputer-komputer selain 192.168.x.1, sebaiknya menambahkan default gateway

    ke 192.168.x.1 (ingat kembali tentang router..:D).

    3. Kemudian lakukan konfigurasi iptables (firewall) pada tiap komputer dengan IP

    192.168.1.1, 192.168.2.1, 192.168.3.1, 192.168.4.1, 192.168.5.1, 192.168.6.1.

    adapun percobaan konfigurasi adalah sebagai berikut, (konfigurasi ini sama untuk

    komputer dengan IP tersebut)

    o Menghentikan ping yang datang dari luar.

    o Lewatkan semua permintaan dari dalam ke luar.

    o Ijinkan pihak luar mengakses layanan HTTP pada jaringan kelompok Anda.

    2. Silahkan Anda melakukan percobaan dengan beberapa kemungkinan.

    Kemungkinan itu sebagai contoh adalah sebagai berikut:

    o dari komputer 192.168.10.2 apakah dapat menerima hasil ping ke

    192.168.10.1?

    o dari komputer 192.168.10.3 apakah dapat mengakses HTTP server di

    alamat 192.168.3.2?

    3. Silahkan buat kesimpulan, dan tuliskan di lembar kerja Anda untuk beberapa hal

    berikut ini:

    o Apakah yang dimaksud dengan -A INPUT ?

    o Apakah yang dimaksud dengan -A OUTPUT ?

    o Apakah artinya -j ACCEPT ?

    o Apakah artinya -j DROP ?

    Tuliskan perintah konfigurasi iptables agar dari jaringan dalam, sebagai contoh

    192.168.1.0, tidak dapat mengakses ke luar jaringan lainnya.

  • Modul Praktikum Jaringan Komputer 47 Prodi Teknik Informatika UPN Veteran Yogyakarta

    A. TUJUAN PRAKTIKUM

    Setelah melakukan praktikum, diharapkan praktikan mampu untuk :

    1. Memahami konsep server pada jaringan komputer.

    2. Memahami kebutuhan server.

    3. Memahami konsep dan konfigurasi server.

    4. Mampu menghubungkan mengimplementasikan server untuk memenuhi

    kebutuhan client.

    B. Dasar Teori

    Dalam dunia komputer, server adalah kombinasi perangkat keras atau perangkat

    lunak yang dirancang untuk memberikan pelayanan kepada klien. Bila digunakan

    sendiri, istilah server biasanya merujuk pada komputer yang menjalankan sistem

    operasi server, namun umumnya serverdigunakan untuk merujuk ke perangkat

    lunak atau perangkat keras yang didedikasikan untuk memberikan layanan.

    FTP Server

    Memberi layanan komunikasi untuk melakukan pengunduhan download) dan

    penggugahan (upload) berkas-berkas komputer antara klien FTP dan server

    FTP.

    DHCP Server

    Melayani pemberian IP dinamic kepada client secara otomatis ( ketika

    tekoneksi)

    DNS Server

    DNS (Domain Name Server) adalah sebuah server atau mesin yang

    bertugas seperti server atau mesin lainnya di dunia internet namun memiliki

    tugas yang lebih spesifik untuk mengatur domain name. Tujuan dari DNS

    server ini adalah untuk mentranslasikan domain name (alamat di internet) ke

    dalam IP Address.

    Web Server

    Berfungsi menerima permintaan http atau https dari klien yang dikenal

    dengan browser web dan mengirimkan kembali hasilnya dalam bentuk

    halaman-halaman web yang umumnya berbentuk dokumen HTML. Server

    Modul VIII

    KONFIGURASI SERVER

    http://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/Komputerhttp://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/Perangkat_kerashttp://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/Perangkat_lunakhttp://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/Perangkat_lunakhttp://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/Perangkat_lunakhttp://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php?title=Klien&action=edithttp://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/Komputerhttp://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/Sistem_operasihttp://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/Sistem_operasihttp://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/Sistem_operasihttp://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/Perangkat_lunakhttp://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/Perangkat_lunakhttp://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/Perangkat_lunakhttp://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/Perangkat_kerashttp://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php?title=Download&action=edithttp://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php?title=Upload&action=edit

  • 48 Modul Praktikum Jaringan Komputer Prodi Teknik Informatika UPN Veteran Yogyakarta

    web yang terkenal diantaranya adalah Apache dan Microsoft Internet

    Information Service (IIS). Apache merupakan server web antar platform,

    sedangkan IIS hanya dapat beroperasi di sistem operasi Windows. Server

    web juga dapat berarti komputer yang berfungsi seperti definisi di atas.

    SSH Server

    Memberi pelayanan agar memungkinkan pertukaran data melalui saluran

    aman antara duaperangkat jaringan. Terutama banyak digunakan pada

    sistem berbasis Linux dan Unix untuk mengakses akun shell, SSH dirancang

    sebagai pengganti Telnet dan shell remote tak aman lainnya, yang mengirim

    informasi, terutama kata sandi, dalam bentuk teks sederhana yang

    membuatnya mudah untuk dicegat. Enkripsi yang digunakan oleh SSH

    menyediakan kerahasiaan dan integritas data melalui jaringan yang tidak

    aman seperti Internet.

    C. Peralatan Praktikum

    a. PC

    b. Kabel UTP

    c. NIC

    D. Langkah Praktikum

    FTP Server

    Instalasi vsftp server

    apt-get install vsftpd

    mkdir /var/ftp

    chown -Rf ftp.nogroup /var/ftp

    chmod -Rf 444 /var/ftp

    Membuat public directory

    mkdir /var/ftp

    mkdir /var/ftp/pub

    chown -Rf ftp.nogroup /var/ftp/pub

    Restart ftp server

    /etc/init.d/vsftpd restart

    http://id.wikipedia.org/wiki/Datahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Saluran_aman&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Saluran_aman&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Saluran_aman&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Perangkat_jaringan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Linuxhttp://id.wikipedia.org/wiki/Unixhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Akun_shell&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Telnethttp://id.wikipedia.org/wiki/Shellhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kata_sandihttp://id.wikipedia.org/wiki/Enkripsihttp://id.wikipedia.org/wiki/Internet

  • Modul Praktikum Jaringan Komputer 49 Prodi Teknik Informatika UPN Veteran Yogyakarta

    Mengaktifkan Anonymous FTP

    vi /etc/vsftpd.conf

    anonymous_enable=YES

    anon_upload_enable=YES

    anon_mkdir_write_enable=YES

    write_enable=YES

    anon_root=/var/ftp

    anon_max_rate=2048000

    xferlog_enable=YES

    DHCP Server

    DHCP Server berfungsi untuk memberikan IP address secara automatis ke mesin-

    mesin di Jaringan LAN. Tentunya mesin / client di LANtersebut harus di set agar

    dapat menerima alokasi IP address secara automatic.

    Instalasi DHCP Server di Ubuntu

    sudo apt-get install dhcp3-server

    atau

    sudo apt-get install isc-dhcp-server

    Dalam mengkonfigurasi DHCP Server, kita biasanya membutuhkan informasi

    DNS Server, misalnya, 202.134.2.5, 203.130.196.5

    Gateway / router, misalnya, 192.168.0.1

    Range alokasi IP address, misalnya, 192.168.0.100 s/d 192.168.0.200

    subnet, misalnya, 192.168.0.0

    netmask, misalnya, 255.255.255.0

    Untuk versi lama edit Konfigurasi dhcpd.conf

    # vi /etc/dhcp3/dhcpd.conf

    Untuk versi baru (Ubuntu 13.04) edit

    # vi /etc/dhcp/dhcpd.conf

    http://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/DHCP_Serverhttp://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/IP_addresshttp://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/LANhttp://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/LANhttp://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/IP_addresshttp://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/DHCP_Serverhttp://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/DHCP_Serverhttp://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/DNS_Serverhttp://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/Gatewayhttp://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/Routerhttp://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/IP_addresshttp://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/Subnethttp://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/Netmask

  • 50 Modul Praktikum Jaringan Komputer Prodi Teknik Informatika UPN Veteran Yogyakarta

    Isinya kira-kira sebagai berikut

    ddns-update-style none;

    authoritative;

    default-lease-time 86400; # 24 jam

    max-lease-time 172800; # 48 jam

    option domain-name "praktikumjarkom.com"

    option domain-name-servers 8.8.8.8, 8.8.4.4;

    Restart DHCP Server.

    Untuk versi lama,

    # /etc/init.d/dhcp3-server restart

    Untuk versi baru,

    # /etc/init.d/isc-dhcp-server restart

    atau

    # stop isc-dhcp-server

    # start isc-dhcp-server

    DNS Server

    BIND (Berkeley Internet Name Domain) adalah implementasi dari protokol Domain

    Name System (DNS). Di dalam-nya termasuk,

    Domain Name Server (named)

    Library untuk Domain Name System (DNS) resolver

    Berbagai tool / alat untuk mencek apakah DNS Server bekerja dengan baik.

    Di Ubuntu, Instalasi BIND sangat mudah hanya dengan menggunakan perintah

    sudo apt-get install dnsutils bind9

    Untuk menjalankan DNS Server tidak sukar. Setelah terinstall, dapat dilakukan

    dengan menggunakan perintah,

    # /etc/init.d/bind9 restart

    http://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/DHCP_Serverhttp://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/BINDhttp://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/Berkeley_Internet_Name_Domainhttp://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/Domain_Name_Systemhttp://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/Domain_Name_Systemhttp://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/Domain_Name_Systemhttp://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/DNShttp://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/Domain_Name_Serverhttp://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/Domain_Name_Systemhttp://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/DNShttp://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/DNS_Serverhttp://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/Ubuntuhttp://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/BINDhttp://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/DNS_Server

  • Modul Praktikum Jaringan Komputer 51 Prodi Teknik Informatika UPN Veteran Yogyakarta

    Mengkonfigurasi DNS Server

    Hal yang mungkin agak rumit adalah mengkonfigurasi DNS Server. Pada

    dasarnya DNS Server hanya sebuah tabel dengan format kira-kira sebagai berikut,

    hostname IN A xxx.xxx.xxx.xxx

    hostname IN MX 10 mailserver

    hostname IN NS dns.server

    Bagi anda yang masih pusing cara mengkonfigurasi-nya ada baiknya

    menggunakan Webmin supaya jauh lebih mudah mengkonfigurasi DNS Server.

    Web Server Apache

    Untuk instalasi Web Server Apache saja relatif sederhana melalui perintah

    sudo apt-get install apache2

    Sebaiknya install apache saja seperti di atas jangan di lakukan. Sebaiknya kita

    menginstalasi secara lengkap Apache, PHP dan database serverMySQL

    sudo apt-get install apache2 php5 php5-xmlrpc php5-mysql php5-

    gd php5-cli \

    php5-curl mysql-client mysql-server

    Semua konfigurasi server berada di folder

    /etc/apache2

    Untuk me-restart Apache Web Server

    # /etc/init.d/apache2 restart

    File HTML dapat diletakan di folder

    /var/www

    Ada baiknya melihat-lihat isi file index.html di

    /var/www/index.html

    http://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/DNS_Serverhttp://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/DNS_Serverhttp://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/DNS_Serverhttp://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/Instalasi_Webminhttp://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/DNS_Serverhttp://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/Web_Serverhttp://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/Apachehttp://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/Apachehttp://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/PHPhttp://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/Databasehttp://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/Serverhttp://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/Serverhttp://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/Serverhttp://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/Serverhttp://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/Apachehttp://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/Web_Serverhttp://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/HTML

  • 52 Modul Praktikum Jaringan Komputer Prodi Teknik Informatika UPN Veteran Yogyakarta

    SSH Server

    Pertama install dulu SSH Server.

    sudo apt-get install openssh-server

    Konfigurasi, secara default port ssh adalah 22, Anda bisa mengganti port tersebut

    demi keamanan, akan tetapi Anda harus menggunakan port yang belum digunakan

    oleh service lain, seperti port 80/8080 (http), 21 untuk ftp, 3306 untuk mysql, dll.

    Misal kita akan mengganti port ssh menjadi 333 dengan cara:

    sudo gedit /etc/ssh/ssd_config

    dibawah baris komentar # What ports, IPs annd protocols we listen for, 22 ganti

    dengan 333 kemudian save. Agar port ssh yang baru bisa digunakan, maka perlu

    kita restart

    sudo /etc/init.d/ssh restart

    atau bisa menggunakan perintah

    sudo service ssh restart

    misal:

    ssh [email protected] -p 333