20

Click here to load reader

Modul Programming

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Panduan dalam perencanaan program

Citation preview

Page 1: Modul Programming

Panduan:

PENYUSUNAN PROGRAM (PROGRAMMING)

Pengantar

Page 2: Modul Programming

Penyusunan program (programming) merupakan tahapan siklus manajemen yang penting bagi organisasi dalam penyusunan disain program sesuai arah dan tujuan-tujuan strategis organisasi. Proses penyusunan program meliputi lima langkah: (1) menyusun matrik perencanaan program dengan pendekatan kaitan logis diantara komponennya (Logical Framework Approach /LFA), (2) merencanakan alokasi sumberdaya dan penganggaran /budgeting secara tepat bagi setiap kegiatan yang dibutuhkan untuk pencapaian hasil-hasil kerja (output) dan tujuan program, (3) menetapkan sistem monitoring dan evaluasi (ME), (4) merumuskan narasi program, dan (5) menyusun rencana operasional (work plan).

Hasil programming akan berupa: Rencana Induk (Master plan) program dan rencana kerja tahunan (Annual work plan).

Gambar 1: Bagan Langkah-langkah Penyusunan Program

1. Logical Framework Approach/LFA

1

Logical Framework

Approach (LFA)

Alokasi sumberdaya

dan budgeting

Menetapkan Sistem ME

Narasi Program

Rencana operasional

Proses

Rencana Induk / Master plan program

Rencana operasional / work plan

Hasil

Page 3: Modul Programming

LFA adalah alat bantu analisis dan manajemen untuk menjelaskan1: analisis situasi yang menjadi alasan atau argumentasi penting

program; kaitan logis sebab-akibat secara hirarki hubungan antara tujuan

yang akan dicapai dengan proses yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan;

identifikasi potensi-potensi resiko yang akan dihadapi dalam pelaksanaan program;

mekanisme bagaimana hasil-hasil kerja (output) dan dampak program (outcome) akan dimonitor dan dievaluasi;

penyajian ringkasan program dalam suatu format standard.

2. Kapan LFA Digunakan ? identifikasi dan penjajagan dalam penyusunan proposal; menyiapkan disain proyek/program dalam suatu sistematika dan

kaitan yang masuk akal; penilaian disain proyek/program; memutuskan persetujuan untuk pelaksanaan proyek/program; monitoring dan evaluasi kemajuan (progress) dan kinerja

(performance) program.

Matrik LFA disajikan pada bagan berikut ini:

Gambar 2: Logical Framework Matrix

1

2

Page 4: Modul Programming

Deskripsi Proyek / Program Indikator Alat-alat Pembuktian Asumsi

Goal:Dampak / impact yang lebih luas (national, sektoral) yang diharapkan terjadi sebagai akibat kontribusi dari proyek / program ini.

Ukuran-ukuran kontribusi proyek / program terhadap dampak yang diharapkan terjadi.

(Digunakan evaluasi akhir: dampak program / impact

evaluation)

Sumber-sumber informasi dan metoda yang digunakan untuk mengumpulkan dan melaporkan.

Purpose / Objective:Dampak segera yang diharapkan terjadi pada akhir proyek / program yang dihasilkan dari seluruh hasil-hasil kerja / layanan (output) yang disediakan proyek / program.

Ukuran-ukuran gambaran kondisi pada akhir proyek / program yang menjelaskan dampak segera proyek / program.

(Digunakan untuk evaluasi efektifitas kinerja program / performance evaluation)

Sumber-sumber informasi dan metoda yang digunakan untuk mengumpulkan dan melaporkan.

Faktor-faktor penting di luar kendali / kontrol manajemen yang perlu diperhatikan karena akan berpengaruh terhadap purpose yang ditetapkan dalam kaitannya dengan goal.

Outputs:Hasil-hasil langsung proyek / program yang terukur (baik berupa barang dan layanan) yang dapat dikandalikan / berada dalam kontrol manajemen proyek / program

Ukuran kuantitatif dan kualitatif hasil-hasil langsung kerja / layanan dari proyek / program ini dan waktunya

(Digunakan selama monitoring dan review)

Sumber-sumber informasi dan metoda yang digunakan untuk mengumpulkan dan melaporkan.

Faktor-faktor penting di luar kendali / kontrol manajemen yang perlu diperhatikan karena akan berpengaruh terhadap output yang ditetapkan dalam kaitannya dengan purpose.

Activities: Tugas-tugas yang harus dilaksanakan untuk implementasi proyek / program dan memenuhi / mencapai output yang telah ditetapkan

Ukuran kuantitatif target-target tugas yang dijalankan dan waktunya

(Digunakan selama monitoring)

Sumber-sumber informasi dan metoda yang digunakan untuk mengumpulkan dan melaporkan.

Faktor-faktor penting di luar kendali / kontrol manajemen yang perlu diperhatikan karena akan berpengaruh terhadap tugas-tugas yang ditetapkan dalam kaitannya dengan output.

3. Sistem Alokasi Sumberdaya dan Penganggaran

3.1. Alokasi Sumberdaya:

Sistem alokasi sumberdaya dan penganggaran (budgeting) didasarkan pada pendekatan dan pertimbangan-pertimbangan strategis manfaat

3

Page 5: Modul Programming

alokasi sumberdaya bagi konstituen yang menjadi penerima manfaat (beneficiaries) program. Alokasi sumberdaya dan penganggaran yang tepat dapat menjadi ukuran akuntabilitas sosial organisasi dalam merencanakan, memanfaatkan dan mengendalikan sumberdaya yang dimilikinya sesuai misi dan mandat-mandat yang harus dijalankan organisasi.

Prinsip-prinsip dasar pengalokasian sumberdaya dan budgeting:

a. Memperhatikan konteks program, yaitu pengalokasian sumberdaya didasarkan pada prioritas kebutuhan yang memberikan manfaat terbesar bagi konstituen baik secara struktural, kultural dan relasi kelembagaan/institusional;Penerimaan manfaat bagi konstituen meliputi dimensi pemenuhan kebutuhan kebutuhan praktis (practical needs) dan kebutuhan strategis (strategic needs). Dimensi kebutuhan praktis berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan untuk memperbaiki kondisi mereka, sedang dimensi kebutuhan strategis berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan untuk perbaikan posisi meraka dalam relasi sosial yang ada.

b. Keberlanjutan organisasi, yaitu pengembangan kapasitas organisasi bersangkutan dalam penggalian, pengelolaan dan pengembangan sumber-sumber pendanaan agar mampu terus mengembangkan program dan organisasi sesuai visi dan misi.

c. Tranparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan sumberdaya dan keuangan sehingga organisasi akan terus mendapat kepercayaan dan dukungan dari konstituen dan stakeholdernya. Strategi arah pengembangan organisasi dan program menuju desentralisi wilayah-wilyah kerja.

Secara operasional, prinsip-prinsip di atas dilakukan dengan pertimbangan analisis terhadap dua faktor penting, yakni:

(1)Faktor kondisi obyektif wilayah dan tingkat kebutuhan rakyat setempat yang meliputi: (a) intensitas pelanggaran hak-hak rakyat, tingkat diskriminasi terhadap perempuan, tingkat kondisi kerusakan sumberdaya alam/lingkungan dan proses-proses pengambilan keputusan, (b) keadaan infrastruktur, (c) tingkat

4

Page 6: Modul Programming

kemiskinan, (d) kekompakan (soliditas), dan (e) banyak sedikitnya lembaga yang bekerja di wilayah tersebut.

(2)Faktor kapasitas manajemen wilayah yang meliputi: (a) kemampuan menyusun/melakukan perencanaan strategik, (b) kemampuan melaksanakan dan koordinasi kegiatan secara berkelanjutan, (c) kemampuan melakukan pengawasan/pemantauan dan pelaporan, (d) tingkat kreativitas dan pengembangan inisiatif-inisiatif strategis untuk pemberdayaan rakyat, (e) kemampuan mengelola dan menggali sumberdaya lokal (SDM, dana, matertial, dll), (f) kemampuan menyusun struktur organisasi dan kepengurusan.

Penentuan prosentase besar dan kecilnya alokasi sumberdaya bagi suatu wilayah lebih lanjut didasarkan pada hasil analisis kedua faktor tersebut. (Instrumen Analisis Sistem Alokasi Sumberdaya dapat dilihat dalam modul Remdec: Manajemen Keberlanjutan Keuangan dan Sistem Akutansi bagi Organisasi Nir-laba.)

3.2. Penganggaran / Budgeting

a. Pengertian:

Penganggaran/budgeting adalah alat bantu proses perencanaan yang menggambarkan rangkaian tindakan atau kegiatan dinyatakan dalam bentuk angka-angka keuangan untuk jangka waktu tertentu. Penganggaran juga merupakan alat bantu untuk mengantarkan rencana program menuju pelaksanaan program.

b. Maksud dan Tujuan Penyusunan Anggaran:

menentukan cara menggunakan sumber-sumber yang ada bagi organisasi;

menerjemahkan kegiatan ke dalam istilah-istilah keuangan; menjelaskan ukuran-ukuran tingkat efektifitas

penyerapan/penggunaan biaya;

menjadikan pedoman bagi pengambilan kebijakan organisasi selama periode anggaran tertentu;

menyusun sistem pengendalian dan pengawasan biaya.

c. Struktur anggaran:

Anggaran pada dasarnya menerjemahkan suatu program kerja dalam uang. Anggaran pengeluaran terdiri dari: pengeluaran

5

Page 7: Modul Programming

proyek, pendukung proyek, dan pelayanan umum (overhead cost). Sedangkan anggaran penerimaan, dapat terdiri dari penerimaan external (donor luar negeri), penerimaan internal nasional dan internal lokal.

Penerimaan internal lokal antara lain terdiri dari iuran anggota, Bunga Bank, Fund raising, dst. Sedangkan penerimaan internal nasional merupakan penerimaan dari lembaga/organisasi di dalam negeri seperti instansi pemerintah, swasta dan lain sebagainya.

Dengan mengacu pada prinsip-prinsip dan tujuan pengalokasian sumberdaya seperti diuraikan diatas, maka dapat dikembangkan suatu proporsi umum untuk pengalokasian sumberdaya yaitu :

Unit Kerja Sekretariat/Institusi menyerap 30% dari total anggaran dengan perincian 20% untuk biaya overhead, 10% untuk biaya kebutuhan institusi lainnya.

Biaya program 70% dari total anggaran

d. Asas-asas pokok dalam pembuatan anggaran:

Materialitas:Makin tinggi biayanya, makin besar perhatian yang harus diberikan.

Koordinasi:Diperlukan koordinasi dan partisipasi staf yang terlibat.

Proyeksi:Mempertimbangkan kebijakan terhadap Rencana Strategis dan situasi umum yang terjadi saat ini dan akan datang.

Penentuan waktu:Anggaran ditentukan secara jelas dalam periode tertentu “kapan” kegiatan akan dilaksanakan.

e. Persyaratan Bantuan Dana Hibah (Terms and condition of Grant):

Salah satu dokumen penting perencanaan anggaran ialah Persyaratan Bantuan Dana (TCG) yang diberikan oleh lembaga donor dalam kontrak kerja sama program. Dalam dokumen tersebut telah mengandung kesanggupan menggunakan dana hibah yang diterimanya dengan sebaik-baiknya sesuai ketentuan peruntukannya. Kesanggupan tersebut juga menyangkut pengiriman laporan yang tepat dan benar, sehingga persyaratan-

6

Page 8: Modul Programming

persyaratan yang terdapat dalam TCG sangat penting untuk dilaksanakan oleh Organisasi tersebut.

f. Cash Flow Forecast (CFF):

Dalam artian umum keuangan, Cash Flow Forecast (CFF) adalah suatu alat yang menggambarkan “aliran kas masuk dan kas keluar secara periodik”. CFF disusun dengan bersumber seluruhnya dari anggaran, sehingga dari segi program, CFF juga merupakan penjadwalan Program Kerja dan Anggaran suatu tahun ke dalam periode bulanan. Artinya, CFF identik dengan anggaran bulanan.

Penganggaran dengan menggunakan pendekatan CFF ini akan membantu organisasi mengetahui setiap saat kapan kewajiban keuangan akan/harus dipenuhi oleh organisasi. Dengan pendekatan ini pula akan dapat diambil keputusan yang tepat bilamana kas dalam keadaan surplus atau defisit. CFF perlu diterapkan agar likuiditas organisasi senantiasa dapat dipelihara dengan baik.(Contoh penanggaran dengan pendekatan CFF dapat dilihat dalam modul Remdec: Manajemen Keberlanjutan Keuangan dan Sistem Akutansi bagi Organisasi Nir-laba.)

4. Menyusun Narasi Program

Matrik LFA hanya menjelaskan ringkasan program dalam bentuk format standard sehingga belum dapat menjelaskan secara lengkap/utuh program yang akan dijalankan. Untuk itu perlu penjelasan-penjelasan lebih lanjut dalam bentuk narasi program.

Penyusunan narasi program perlu menyajikan uraian-uraian dan informasi penting untuk menjelaskan program secara utuh.

Informasi-informasi penting dalam penulisan narasi program:

7

Narasi Program:

Nama / Judul Program:Latar BelakangTujuan Tujuan Umum / GoalTujuan ProgramOutput / Hasil KerjaKegiatan UtamaPenerima Manfaat ProgramOrganisasi PelaksanaKerja Sama / KolaborasiMonitoring dan EvaluasiSumberdaya Yang Dibutuhkan

Page 9: Modul Programming

Nama / Judul Program:Dinyatakan dalam kalimat singkat dan jelas serta mencerminkan isi program yang akan dijalankan

Latar Belakang:Penjelasan /alasan–alasan yang memperkuat bahwa program yang akan dilaksanakan benar-benar strategis dalam arti mampu memperbaiki kondisi (kebutuhan praktis) dan posisi (kebutuhan strategis) konstituen:

Bagaimana gambaran perkembangan dan tingkat capaian dari pelaksanaan program sebelumnya?Apa saja pelajaran yang diperoleh dari pelaksanaan program sebelumnya (lesson learnt)?

Bagaimana kecenderungan sistuasi eksternal di masa-masa mendatang yang akan dihadapi konstituen dan organisasi? (Kecenderungan kebijakan, pergeseran-pergeseran paradigma, isu-isu yang berkembang, serta tantangan dan peluang eksternal bagi konstituen dan organisasi)

Apa masalah-masalah strategis yang akan dijawab oleh program?

Bagaimana posisi dan peran strategis yang akan dijalankan oleh organisasi dalam menjawab masalah-masalah strategis tersebut?

Tujuan:a. Tujuan Umum /Goal:

Dampak jangka panjang di tingkat makro seperti apa yang diharapkan dapat terjadi sebagai akibat dari kontribusi program?

8

Page 10: Modul Programming

b. Tujuan Program /Purpose: Perubahan seperti apa yang direncanakan akan dicapai

pada akhir program yang menyangkut perbaikan kondisi dan posisi konstituen / penerima manfaat program?

c. Output /Hasil Kerja: Hasil-hasil segera apa saja yang direncanakan selama

pelaksanaan program?

Kegiatan Utama:

Uraikan / deskripsikan secara singkat tugas-tugas atau tindakan-tindakan apa saja yang perlu dilakukan untuk mencapai hasil-hasil segera (output) dan tujuan program?

Penerima Manfaat Program: Siapa penerima manfaat langsung program ini? Dalam

bentuk apa dan dimana saja? Bagaimana kondisi mereka saat ini?

Selain itu, siapa saja penerima manfaat secara tidak langsung program ini? Dalam bentuk apa dan dimana saja?

Organisasi Pelaksana: Bagaimana gambaran singkat sejarah dan

perkembangan organisasi pelaksana program hingga saat ini?

Apa visi, misi, peran strategis dan nilai-nilai dasar yang menjadi landasan / pijakan organisasi?

Bagaimana gambaran fungsi dan tugas-tugas pokok masing-masing bidang / divisi serta proses pengambilan keputusan yang berlangsung di dalam organisasi? (Bagan struktur organisasi perlu dilampirkan)

Bagaimana koordinasi dan mekanisme kerja antar bidang / unit dalam hal : perencanaan, pelaksanaan dan monitoring, evaluasi, serta pelaporan program?

Bagaimana tenaga yang tersedia untuk pelaksanaan program : Berapa jumlahnya? Berapa perempuan dan berapa laki-laki? Bagaimana posisi mereka masing-masing dalam organisasi? Apa saja keahlian / spesialisasi mereka masing-masing?

Apa saja kekuatan dan kelemahan organisasi saat ini?

9

Page 11: Modul Programming

Bagaimana upaya yang akan dilakukan untuk mengatasi kelemahan itu?

Kerja Sama / Kolaborasi: Siapa saja mitra strategis yang direncanakan

bekerjasama dalam pelaksanaan program? Bagaimana bentuk-bentuk kerja sama yang akan

dilakukan? Dalam program / kegiatan apa saja kerja sama itu

dilakukan? Dimana?

Monitoring dan Evaluasi: Bagaimana sistem monitoring dan evaluasi yang akan

diterapkan? Siapa saja yang terlibat? Kapan dan dimana?

Sumberdaya Yang Dibutuhkan: Berapa jumlah tenaga perempuan dan laki-laki yang

dibutuhkan untuk pelaksanaan program?Bagaimana keahlian mereka?

Apa saja peralatan yang dibutuhkan untuk pelaksanaan program? Darimana peralatan tersebut akan diperoleh?

Berapa total dana yang dibutuhkan? Berapa yang dialokasikan untuk kesekretariatan / institusi dan berapa untuk program? Darimana saja sumber-sumber penerimaannya?

5. Menyusun Sistem Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan 5.1. Monitoring

Pelaksanaan program sangatlah jarang dapat berjalan tepat seperti yang direncanakan. Berbagai faktor di tingkat lapangan akan sangat mempengaruhi pelaksanaan program dan pada akhirnya juga akan menentukan keberhasilan tingkat pencapaian tujuan program. Oleh karena itu, proses monitoring perlu dilakukan secara cermat selama proses pelaksanaan program untuk menjamin bahwa program tetap berjalan pada arah yang sesuai untuk pencapaian tujuan.

Monitoring dapat didefinisikan sebagai proses sistematis dan berkelanjutan dalam pengumpulan, analisis, dan penggunaan informasi untuk kontrol manajemen dan pengambilan keputusan2.

2

10

Page 12: Modul Programming

Monitoring adalah bagian integral manajemen sehari-hari untuk identifikasi dan memecahkan permasalahan yang

dijumpai dalam tahap pelaksanaan program, menilai kemajuan dibandingkan dengan yang direncanakan.

Pelaksanaan monitoring3:

Bagaimana disain sistem monitoring?

Ada 5 tahap dalam disain sistem monitoring proyek /program :

a. Analisis tujuan proyek /program untuk memperjelas disain program.

b. Kaji ulang prosedur pelaksanaan untuk menentukan informasi-informasi yang dibutuhkan pada level-level yang berbeda dalam struktur manajemen. Menemukan informasi yang cocok bagi pengambil keputusan.

c. Kaji ulang indikator untuk mengukur pencapaian tujuan.d. Menyusun format yang sesuai untuk memudahkan analisis.e. Menyiapkan rencana untuk pelaksanaan sistem monitoring

Monitoring program dilakukan menyesuaikan dengan pendekatan perencanaan dan penganggaran bergulir (rolling plan dan Cash Flow Forecasting/CFF). Proses monitoring dalam setiap periode program saling terkait dengan perencanaan, dan penganggaran dan menjadi pertimbangan penting manajemen dalam mengambil keputusan.

3

11

Monitoring:

Adalah suatu kegiatan sistematis manajemenKemajuan program dibandingkan dengan rencana

untuk mengidentifikasi tindakan-tindakan tengah program yang dibutuhkan

Diletakan pada seluruh level manajemenMenggunakan laporan resmi dan komunikasi

informalMemfokuskan pada sumberdaya, kegiatan dan

hasil pada logframe

Page 13: Modul Programming

Rencana kerja/operasional dan anggaran (RKA) organisasi dibuat dalam periode tahunan, semester, dan triwulanan. Sistem monitoring dilaksanakan dengan menyesuaikan periode perencanaan itu. Hasil monitoring setiap periode pelaksanaan akan menjadi acuan dalam menentukan kebijakan-kebijakan penyesuaian (adjustment) rencana kerja periode waktu berikutnya. Dengan sistem monitoring ini, berbagai penyimpangan dapat diketahui secara dini dan dapat diambil keputusan-keputusan yang tepat untuk penyesuaian rencana kerja periode berikutnya.

Gambar 3: Sistem Monitoring dan Perencanaan Bergulir

5. 2. Evaluasi

Evaluasi dapat didefinisikan sebagai penilaian periodik tentang relevansi, efisiensi, efektifitas, dampak, kelangsungan ekonomi dan keuangan dan keberlanjutan proyek /program dalam kontek tujuan yang ditetapkan4. Tujuan evaluasi adalah untuk mengkaji capaian-capaian proyek /program dibandingkan dengan rencana yang diharapkan, dan penggunaan pengalaman dari proyek /program untuk memperbaiki disain pryek /program di masa mendatang.

Isu-isu Utama Evaluasi:

4

12

Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Tahunan

Laporan Monitoring Tahunan

Desember

Januari

Februari

Maret

April

Mei

Juni

Juli

Agustus

September

Oktober

November

Laporan Triwulan I

Laporan Tengah Tahun

Laporan Triwulan III

RKA Triwulan I

RKA Tengah Tahun

RKA Triwulan III

Evaluasi:

Adalah penilaian terhadap keberhasilan proyek / programMenilai relevansi, efisiensi, efektifitas, dampak, dan keberlanjutan proyek / program dalam kaitannya dengan tujuan yang ditetapkanMemfokuskan pada hasil-hasil kerja terhadap purpose, dan purpose terhadap keseluruhan tujuanMengecek koherensi perencanaan proyek / programMengecek pengaruh dari asumsi-asumsi penting proyek / programDidasarkan pada prinsip-prinsip: obyektivitas, independensi, dan kredibilitas

Page 14: Modul Programming

Evaluasi proyek /program biasanya terbagi dalam dua jenis, yakni: evaluasi tengah program (Mid-Term Evaluation) dan evaluasi akhir program (Project / program Completion Evaluation). Evaluasi tengah program dimaksudkan untuk review kemajuan dan usulan-usulan alternatif disain proyek /program untuk sisa waktu periode pelaksanaan program. Sedang evaluasi akhir program dimaksudkan untuk menilai dan mendokumentasikan sumberdaya yang digunkan, hasil-hasil dan kemajuan tujuan program. Evaluasi akhir bertujuan untuk merumuskan pelajaran yang dapat dipetik (lesson learnt) sebagai pijakan untuk perbaikan disain program di masa-masa mendatang.

5.3. Pelaporan

Mekanisme komunikasi perlu dibangun untuk menjamin ketersediaan informasi dan ketepatan waktunya sehingga dapat digunakan secara efektif untuk mengetahui perkembangan program dan pengambilan keputusan pihak manajemen. Oleh karena itu, laporan kemajuan program (progress report) perlu dibuat secara periodic (mungkin mingguan, bulanan, atau kuartal) dengan memuat informasi-informasi kunci indikator-indikator pencapaian fisik dan keuangan yang termuat dalam logframe, jadwal kegiatan dan jadwal pembiayaan.

Laporan kemajuan program biasa dituliskan dalam format standar mengikuti logframe dan proposal program. Penyusunan laporan kemajuan didasarkan pada kerangka sebagai berikut5:

5

13

Page 15: Modul Programming

6. Menyusun Rencana Operasional/Workplan

Implementasi proyek /program perlu disiapkan dalam rencana kerja yang operasional secara periodik sesuai periodenya (tahunan, triwulanan, bulanan). Rencana operasional /work plan dirumuskan dengan mengacu tujuan, hasil-hasil kerja (output), kegiatan dan rencana anggaran sesuai logframe. Penanggung jawab masing-masing kegiatan dan atau hasil-hasil kerja proyek /program juga perlu dicantumkan dalam rencana operasional guna memperjelas lingkup otoritas masing-masing level manajemen terhadap kegiatan dan output program.

Rencana operasioanl meliputi informasi:

14

Data tentang pencapaian yang direncanakan, dibandingkan dengan…….

Data pencapaian aktual, untuk mengidentifikasi………

Deviasi yang signifikan terhadap rencana, sebagai basis untuk…..

Identifikasi permasalahan dan peluang, untuk mengidentifikasi…..

Tidakan dan alternatif untuk perbaikan.

Rencana operasional:

Hasil-hasil kerja (output) apa yang direncanakan akan dicapai dalam periode tertentu?Tugas-tugas atau kegiatan apa yang akan dilaksanakan untuk masing-masing output tersebut? Bagaimana jadwal / waktu pelaksanaan masing-masing kegiatan tersebut?Siapa penanggungjawabnya?Berapa anggaran

Page 16: Modul Programming

Contoh format Rencana Operasional:

NoHasil Kerja Kegiatan Waktu Budget Alat Penanggung

(Output)   Pembuktian Jawab Jan Feb Mar Apr May Jun Juli Agt Sep Oct Nov Dec

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

15